SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
1. Penegrtian Belajar.
2. Faktor faktor yang mempengaruhi Belajar.
3. Cara cara Belajar Efektif.
A. Pengertian Belajar.
James O. Wittaker.
Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2 Cronbach.
Belajar sebagai aktivitas yang ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
3. Howald Kingskey.
Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti
luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau
latihan.
1.
4. Slamento, Drs.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan.
5. R.S. Wood Wris.
Belajar adalah melakukan sesuatu yang baru dan
ditampilkan dalam kegiatan kemudian.
6. C.T. Morgani.
Ada 3 perubahan yang dialami seseorang dalam belajar
yaitu perubahan karena proses psikologi, perubahan
karena proses kematangan, perubahan karena proses
belajar.
 Kesimpulan :

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor.
B. Faktor yang mempengaruhi “ Proses Belajar “
1. Faktor Lingkungan (alam dan sosial budaya).
2. Faktor Instrumental (Kurikulum, program, sarana

dan fasilitas, tenaga pendidik).
3. Faktor Kondisi Fisiologis (Kesegaran jasmani,
Kondisi panca indra, postur tubuh).
4. Kondisi Psikologis (Minat, Kecerdasan, Bakat,
Motivasi, Kemampuan Kognitif).
B.1. Faktor Lingkungan
Lingkungan Alami.
Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tingkal
anak didik, hidup dan berusaha didalamnya. Belajar pada
keadaan udara yang segar akan lebih baik hasil belajarnya
dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas.
2. Lingkungan Sosial Budaya.
Manusia adalah mahluk Homo Socius yakni mahluk yang
berkecenderungan untuk hidup bersama. Hidup dalam
kebersamaan dan saling membutuhkan akan melahirkan
interaksi sosial.
Saling memberi (mengajar) dan saling menerima
(belajar) merupakan kegiatan yang selalau ada dalam
kehidupan sosial.
1.
B.2. Faktor Instrumental.
Kurikulum.
Kurikulum merupakan rencana pelajaran. Pendidik
menjabarkan isi kurikulum kedalam program yang
lebih rinci dan jelas sasarannya sehingga dapat
diketahui tingkat keberhasilannya.
2. Program.
Program disusun berdasarkan potensi lembaga,
karena keberhasilan pendidikan tergantung dari
baik tidaknya program yang dirancang.
1.
3.

Sarana dan Fasilitas.
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan.
Gedung misalnya sebagai tempat strategis bagi
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sarana dan
fasilitas diperlukan untuk memberikan kemudahan
dalam pelayanan proses pembelajaran.

3.

Tenaga Pendidik.
Tenaga pendidik yang profesional terpulang pada sikap
mental yang lebih mengedepankan kualitas.
Solaeman (1985) : untuk menjadi tenaga pendidik yang
baik tidak dapat mengandalkan bakat, hasrat,
lingkungan; namun harus disertai dengan kegiatan studi
dan latihan yang memadai sehingga melahirkan gairah
kerja yang menyenangkan.
B. 3. Faktor Kondisi Fisiologis.
1.

2.

3.

Kesegaran Jasmani.
Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainnan
dengan orang yang dalam keadaan kelelahan.
Noehi Nasution, 1993 : kemampuan belajar anak yang
kekurangan gizi berada dibawah anak yang tidak kekurangan
gizi, mereka lelah, mudah mengantuk dan sukar menerima
pelajaran.
Kondisi Panca indra.
Penting karena sebagian besar yang dipelajari manusia
berlangsung dengan menggunakan panca indra seperti
membaca, melihat contoh, melakukan observasi.
Postur tubuh.
Pengajaran dengan pola klasikan memperhatikan postur
tubuh agar mereka yang berpostur tubuh tinggi tidak
menghalangi pandangan yang berpostur tubuh pendek.
B.4. Faktor Kondisi Psikologis.
1.

Minat.
Slameto, 1991 : Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh.
Dalyono, 1997 : Minat belajar yang besar cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi, dan sebaliknya.

2.

Bakat.
Sunarto dan Hartono, 1999 : Bakat merupakan kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau latihan.
Vernon, 1977 : Sejauh mana bakat-bakat dapat diwujudkan
tergantung dari kondisi dan kesempatan yang diberikan oleh
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
3. Kecerdasan.
Noehi, 1993 : Orang yang lebih cerdas pada umumnya akan lebih
mampu belajar dari pada orang yang kurang cerdas.
Tabel Taraf Kecerdasan Hasil Penelitian :
IQ Rata - rata

Tafsiran

165 – 200

Genius

125 – 165

Sangat Cerdas

100 – 125

Mampu belajar di Perguruan Tinggi

90 – 100

Mampu menyelesaikan SD tanpa banyak kesulitan

70 – 90

Butuh bantuan khusus untuk menyelesaikan SD

50 – 70

Debil 9cacat moral), tumpul

25 – 49

Embencil

0 – 25

Ideoci (tidak bisa berbuat apa-apa
 Binnet : Alat ukur intelegensi dengan rumus :

IQ = MA : CA x 100, dengan skala sbb :
IQ Rata - rata
0 – 20

Tafsiran
Idiot

20 – 50

Imbesil

50 – 70

Moron/Cacat moral

70 – 90

Normal yang tumpul

90 – 110

Normal rata-rata

110 – 120

Superior

120 – 140

Sangat Superior

140 ‹

Berbakat
4. Motivasi.

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi
untuk belajar adalah kondisi psikologis yang
mendorong sesorang untuk belajar (Noehi, 1993).
Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat maka
lepaslah tenaga yang luar biasa sehingga tercapai
hasil-hasil yang tak terduga.
Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan
terutama yang yang berasal dari dalam diri/intrinsik.
Slamento, 1991 : sering kali anak didik tergolong
cerdas tampak bodoh karena tidak memiliki
motivasi untuk mencapai prestasi sebaik mungkin.
 Bentuk Motivasi :

Hadiah, kompetisi, pujian, hukuman, minat, tujuan
yang diakui, memberi ulangan, mengetahui hasil.
 Cara Meningkatkan Motivasi :

1. Menggairahkan anak didik.
2. Memberi harapan yang realistis.
3. Memberikan insetif.
4. Mengarahkan prilaku kearah yang positif.
B.5. Kemampuan Kognitif
 Kemampuan kognitif merupakan dasar bagi

penguasaan ilmu pengetahuan.
 Ada 3 kemampuan yang harus dikuasai sebagai

jembatan untuk sampai pada kemampuan kognitif :
1. Persepsi.
2. Mengingat.
3. Berpikir.
1.

Persepsi.
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya
pesan/informasi kedalam otak manusia.
Slameto, 1991 : Melalui persepsi manusia terus menerus
mengadakan hubungan dengan lingkungannya melalui
pancaindranya.
Seorang anak yang memiliki kemampuan persepsi
berarti telah mampu menggunakan bentuk-bentuk
representasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi.
Obyek-obyak itu dipresentasekan melalui tanggapan,
gagasan, atau lambang.
Semakin banyak pikiran dan gagasan yang dimiliki maka
akan semakin kaya dan luaslah alam pikiran kognitifnya.
2. Mengingat.

Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif dimana
orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal
dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan
yang diperoleh pada masa yang lampau.
Terdapat 2 bentuk mengingat yaitu Rekognisi
(mengenal kembali) dan Reproduksi (mengingat
kembali).
Rekognisi : orang berhadapan dengan suatu obyek
yang pernah dijumpai dimasa yang lampau.
Reproduksi : pada waktu mengingat kembali, orang
mereproduksikan apa yang pernah dijumpai tanpa
kontak dan hal yang dijumpai itu.
3. Berpikir.

Berpikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan
yang disertai sikap pasif dari subyek yang berpikir.
Menurut Forn bahwa tingkatan berpikir ada 3 :
1. Berpikir Kognitif.
2. Berpikir Skematis.
3. Berpikir Abstrak.
C. Cara Belajar Efektif.
1. Metode :

1. Metode Q3R.
2. Metode 5w + 1 H.
3. Metode PQRST.
4. Metode RTP.
5. Metode PERU.
2. Teknik :

1. Teknik Belajar yang baik dan efisien.
2. Teknik Membaca Buku.
3. Teknik Menandai Buku.
4. Teknik Menggunakan Perpustakaan.
5. Teknik Mengatasi Bosan/Malas dalam Belajar.
6. Teknik-teknik Belajar dalam Kelompok.
C.1.1. Metode Q3R.
 Cara Belajar dengan menggunakan metode Q3R

artinya mahasiswa dituntut untuk :
1. Bertanya
(Questions).
2. Membaca
(Read).
3. Mengucapkan kembali (Recite).
4. Mengulangi
(Review).
C.1.2. Metode Survey 5 W + 1 H
 Bila metode ini dijadikan arah belajar tentu kita harus

mengetahui latar belakang :
1. What (Apa) → apa sebenarnya yang baru kita pelajari.
2. Why (Kapan)
3. Where (Dimana)
4. When (Bilamana)
5. Who (Oleh siapa)
6. How (Bagaimana) → arti teorinya, aplikasinya, dsb.
C.1.3. Metode PQRST
 Yaitu belajar dengan cara :

1. Menyelidiki (Preview)
2. Bertanya
(Question)
3. Membaca
(Read)
4. Menyatakan (State)
5. Evaluasi / tes (Test)
C.1.4. Metode RTP
 Biasa digunakan oleh TNI / POLRI :

1. Read (Baca)
2. The
3. Problem (Masalah)
 Tetapi sering pula menggunakan metode PERU :

1. Menyelidiki
(Preview)
2. Menanyakan (Enquire)
3. Membaca
(Read)
4. Menggunakan (Use)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Psikologi.1
Psikologi.1Psikologi.1
Psikologi.1Shan Cyu
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanElsina Sihombing
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanNono Tarsono
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A Nwahyu sanjaya
 
Materi 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologiMateri 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologiNhia Item
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanAndriani Widi Astuti
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifsalamoon
 
Domain kategori perkembangan pelajar
Domain kategori perkembangan pelajarDomain kategori perkembangan pelajar
Domain kategori perkembangan pelajargirl 11
 
Teori proses pembelajaran
Teori proses pembelajaranTeori proses pembelajaran
Teori proses pembelajaranArfa Aziz
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswahaqiemisme
 

Was ist angesagt? (19)

Teori teori pembelajaran
Teori teori pembelajaranTeori teori pembelajaran
Teori teori pembelajaran
 
Psikologi.1
Psikologi.1Psikologi.1
Psikologi.1
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikan
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Proses pembelajaran
Proses pembelajaranProses pembelajaran
Proses pembelajaran
 
Ppt latar belakang psikologi
Ppt latar belakang psikologiPpt latar belakang psikologi
Ppt latar belakang psikologi
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
 
Materi 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologiMateri 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologi
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Domain kategori perkembangan pelajar
Domain kategori perkembangan pelajarDomain kategori perkembangan pelajar
Domain kategori perkembangan pelajar
 
Teori proses pembelajaran
Teori proses pembelajaranTeori proses pembelajaran
Teori proses pembelajaran
 
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswaMempengaruhi karakteristik afektif siswa
Mempengaruhi karakteristik afektif siswa
 

Andere mochten auch

제6과 명사
제6과 명사제6과 명사
제6과 명사Altai2013
 
Il collo delle giraffe e il naso di pinocchio
Il collo delle giraffe e il naso di pinocchioIl collo delle giraffe e il naso di pinocchio
Il collo delle giraffe e il naso di pinocchioEmanuele Serrelli
 
Présentation de Claire Sibille et Michel Jacobson
Présentation de Claire Sibille et Michel JacobsonPrésentation de Claire Sibille et Michel Jacobson
Présentation de Claire Sibille et Michel JacobsonAssociationAF
 
Présentation de Bénédicte Grailles
Présentation de Bénédicte GraillesPrésentation de Bénédicte Grailles
Présentation de Bénédicte GraillesAssociationAF
 
Présentation de Génériques
Présentation de GénériquesPrésentation de Génériques
Présentation de GénériquesAssociationAF
 
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Mobilnost u Latviju
Mobilnost u LatvijuMobilnost u Latviju
Mobilnost u LatvijuSuncicaVu
 
Présentation de Didier Grange
Présentation de Didier GrangePrésentation de Didier Grange
Présentation de Didier GrangeAssociationAF
 
Présentation d'Isabelle Rambaud
Présentation d'Isabelle RambaudPrésentation d'Isabelle Rambaud
Présentation d'Isabelle RambaudAssociationAF
 
Présentation d'Audrey Muttoni et Amélie Brun
Présentation d'Audrey Muttoni et Amélie BrunPrésentation d'Audrey Muttoni et Amélie Brun
Présentation d'Audrey Muttoni et Amélie BrunAssociationAF
 

Andere mochten auch (16)

J2 me 07_2
J2 me 07_2J2 me 07_2
J2 me 07_2
 
제6과 명사
제6과 명사제6과 명사
제6과 명사
 
Denah menuju aub
Denah menuju aubDenah menuju aub
Denah menuju aub
 
Il collo delle giraffe e il naso di pinocchio
Il collo delle giraffe e il naso di pinocchioIl collo delle giraffe e il naso di pinocchio
Il collo delle giraffe e il naso di pinocchio
 
Présentation de Claire Sibille et Michel Jacobson
Présentation de Claire Sibille et Michel JacobsonPrésentation de Claire Sibille et Michel Jacobson
Présentation de Claire Sibille et Michel Jacobson
 
J2 me 07_4
J2 me 07_4J2 me 07_4
J2 me 07_4
 
J2 me 07_3
J2 me 07_3J2 me 07_3
J2 me 07_3
 
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNAPengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
 
Présentation de Bénédicte Grailles
Présentation de Bénédicte GraillesPrésentation de Bénédicte Grailles
Présentation de Bénédicte Grailles
 
Présentation de Génériques
Présentation de GénériquesPrésentation de Génériques
Présentation de Génériques
 
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
 
Mobilnost u Latviju
Mobilnost u LatvijuMobilnost u Latviju
Mobilnost u Latviju
 
Présentation de Didier Grange
Présentation de Didier GrangePrésentation de Didier Grange
Présentation de Didier Grange
 
Présentation d'Isabelle Rambaud
Présentation d'Isabelle RambaudPrésentation d'Isabelle Rambaud
Présentation d'Isabelle Rambaud
 
Présentation d'Audrey Muttoni et Amélie Brun
Présentation d'Audrey Muttoni et Amélie BrunPrésentation d'Audrey Muttoni et Amélie Brun
Présentation d'Audrey Muttoni et Amélie Brun
 
HPP
HPPHPP
HPP
 

Ähnlich wie BELAJAR

Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt  Kuliah Psiko Pend YuliTugas Mt  Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuliyulianirismawati
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasanwindarti aja
 
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikMartikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikM. Ifaldi Sidik
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikandesakalit
 
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.ppt
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.pptMETODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.ppt
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.pptalkho1
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxWAKURSMKUMMA
 
Perspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdPerspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdendang zr
 
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikNurWakhidah11
 
Modul i belajar
Modul i belajarModul i belajar
Modul i belajarHij S
 
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN
PSIKOLOGI PEMBELAJARANPSIKOLOGI PEMBELAJARAN
PSIKOLOGI PEMBELAJARANNur Komalasari
 
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaranPemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaranIsmail Fizh
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadiMitha Ye Es
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikaniirstanty
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikaniirstanty
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuirierwin moh riyanda
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Antonius Lela Nihamaking
 

Ähnlich wie BELAJAR (20)

Pb 8. konsep belajar. akbid paramata muna
Pb 8. konsep belajar. akbid paramata muna Pb 8. konsep belajar. akbid paramata muna
Pb 8. konsep belajar. akbid paramata muna
 
Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt  Kuliah Psiko Pend YuliTugas Mt  Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 
B A B I V
B A B  I VB A B  I V
B A B I V
 
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikMartikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.ppt
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.pptMETODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.ppt
METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF.ppt
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 
Perspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdPerspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sd
 
Scaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifikScaffolding pendekatan saintifik
Scaffolding pendekatan saintifik
 
Modul i belajar
Modul i belajarModul i belajar
Modul i belajar
 
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN
PSIKOLOGI PEMBELAJARANPSIKOLOGI PEMBELAJARAN
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN
 
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaranPemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadi
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiri
 
Makalah inquiry
Makalah inquiryMakalah inquiry
Makalah inquiry
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

BELAJAR

  • 1. 1. Penegrtian Belajar. 2. Faktor faktor yang mempengaruhi Belajar. 3. Cara cara Belajar Efektif.
  • 2. A. Pengertian Belajar. James O. Wittaker. Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. 2 Cronbach. Belajar sebagai aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. 3. Howald Kingskey. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. 1.
  • 3. 4. Slamento, Drs. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 5. R.S. Wood Wris. Belajar adalah melakukan sesuatu yang baru dan ditampilkan dalam kegiatan kemudian. 6. C.T. Morgani. Ada 3 perubahan yang dialami seseorang dalam belajar yaitu perubahan karena proses psikologi, perubahan karena proses kematangan, perubahan karena proses belajar.
  • 4.  Kesimpulan : Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
  • 5. B. Faktor yang mempengaruhi “ Proses Belajar “ 1. Faktor Lingkungan (alam dan sosial budaya). 2. Faktor Instrumental (Kurikulum, program, sarana dan fasilitas, tenaga pendidik). 3. Faktor Kondisi Fisiologis (Kesegaran jasmani, Kondisi panca indra, postur tubuh). 4. Kondisi Psikologis (Minat, Kecerdasan, Bakat, Motivasi, Kemampuan Kognitif).
  • 6. B.1. Faktor Lingkungan Lingkungan Alami. Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tingkal anak didik, hidup dan berusaha didalamnya. Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasil belajarnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas. 2. Lingkungan Sosial Budaya. Manusia adalah mahluk Homo Socius yakni mahluk yang berkecenderungan untuk hidup bersama. Hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan akan melahirkan interaksi sosial. Saling memberi (mengajar) dan saling menerima (belajar) merupakan kegiatan yang selalau ada dalam kehidupan sosial. 1.
  • 7. B.2. Faktor Instrumental. Kurikulum. Kurikulum merupakan rencana pelajaran. Pendidik menjabarkan isi kurikulum kedalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilannya. 2. Program. Program disusun berdasarkan potensi lembaga, karena keberhasilan pendidikan tergantung dari baik tidaknya program yang dirancang. 1.
  • 8. 3. Sarana dan Fasilitas. Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung misalnya sebagai tempat strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sarana dan fasilitas diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan proses pembelajaran. 3. Tenaga Pendidik. Tenaga pendidik yang profesional terpulang pada sikap mental yang lebih mengedepankan kualitas. Solaeman (1985) : untuk menjadi tenaga pendidik yang baik tidak dapat mengandalkan bakat, hasrat, lingkungan; namun harus disertai dengan kegiatan studi dan latihan yang memadai sehingga melahirkan gairah kerja yang menyenangkan.
  • 9. B. 3. Faktor Kondisi Fisiologis. 1. 2. 3. Kesegaran Jasmani. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainnan dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. Noehi Nasution, 1993 : kemampuan belajar anak yang kekurangan gizi berada dibawah anak yang tidak kekurangan gizi, mereka lelah, mudah mengantuk dan sukar menerima pelajaran. Kondisi Panca indra. Penting karena sebagian besar yang dipelajari manusia berlangsung dengan menggunakan panca indra seperti membaca, melihat contoh, melakukan observasi. Postur tubuh. Pengajaran dengan pola klasikan memperhatikan postur tubuh agar mereka yang berpostur tubuh tinggi tidak menghalangi pandangan yang berpostur tubuh pendek.
  • 10. B.4. Faktor Kondisi Psikologis. 1. Minat. Slameto, 1991 : Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh. Dalyono, 1997 : Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, dan sebaliknya. 2. Bakat. Sunarto dan Hartono, 1999 : Bakat merupakan kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau latihan. Vernon, 1977 : Sejauh mana bakat-bakat dapat diwujudkan tergantung dari kondisi dan kesempatan yang diberikan oleh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
  • 11. 3. Kecerdasan. Noehi, 1993 : Orang yang lebih cerdas pada umumnya akan lebih mampu belajar dari pada orang yang kurang cerdas. Tabel Taraf Kecerdasan Hasil Penelitian : IQ Rata - rata Tafsiran 165 – 200 Genius 125 – 165 Sangat Cerdas 100 – 125 Mampu belajar di Perguruan Tinggi 90 – 100 Mampu menyelesaikan SD tanpa banyak kesulitan 70 – 90 Butuh bantuan khusus untuk menyelesaikan SD 50 – 70 Debil 9cacat moral), tumpul 25 – 49 Embencil 0 – 25 Ideoci (tidak bisa berbuat apa-apa
  • 12.  Binnet : Alat ukur intelegensi dengan rumus : IQ = MA : CA x 100, dengan skala sbb : IQ Rata - rata 0 – 20 Tafsiran Idiot 20 – 50 Imbesil 50 – 70 Moron/Cacat moral 70 – 90 Normal yang tumpul 90 – 110 Normal rata-rata 110 – 120 Superior 120 – 140 Sangat Superior 140 ‹ Berbakat
  • 13. 4. Motivasi. Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong sesorang untuk belajar (Noehi, 1993). Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat maka lepaslah tenaga yang luar biasa sehingga tercapai hasil-hasil yang tak terduga. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang yang berasal dari dalam diri/intrinsik. Slamento, 1991 : sering kali anak didik tergolong cerdas tampak bodoh karena tidak memiliki motivasi untuk mencapai prestasi sebaik mungkin.
  • 14.  Bentuk Motivasi : Hadiah, kompetisi, pujian, hukuman, minat, tujuan yang diakui, memberi ulangan, mengetahui hasil.  Cara Meningkatkan Motivasi : 1. Menggairahkan anak didik. 2. Memberi harapan yang realistis. 3. Memberikan insetif. 4. Mengarahkan prilaku kearah yang positif.
  • 15. B.5. Kemampuan Kognitif  Kemampuan kognitif merupakan dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.  Ada 3 kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan untuk sampai pada kemampuan kognitif : 1. Persepsi. 2. Mengingat. 3. Berpikir.
  • 16. 1. Persepsi. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan/informasi kedalam otak manusia. Slameto, 1991 : Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya melalui pancaindranya. Seorang anak yang memiliki kemampuan persepsi berarti telah mampu menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili obyek-obyek yang dihadapi. Obyek-obyak itu dipresentasekan melalui tanggapan, gagasan, atau lambang. Semakin banyak pikiran dan gagasan yang dimiliki maka akan semakin kaya dan luaslah alam pikiran kognitifnya.
  • 17. 2. Mengingat. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh pada masa yang lampau. Terdapat 2 bentuk mengingat yaitu Rekognisi (mengenal kembali) dan Reproduksi (mengingat kembali). Rekognisi : orang berhadapan dengan suatu obyek yang pernah dijumpai dimasa yang lampau. Reproduksi : pada waktu mengingat kembali, orang mereproduksikan apa yang pernah dijumpai tanpa kontak dan hal yang dijumpai itu.
  • 18. 3. Berpikir. Berpikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan yang disertai sikap pasif dari subyek yang berpikir. Menurut Forn bahwa tingkatan berpikir ada 3 : 1. Berpikir Kognitif. 2. Berpikir Skematis. 3. Berpikir Abstrak.
  • 19. C. Cara Belajar Efektif. 1. Metode : 1. Metode Q3R. 2. Metode 5w + 1 H. 3. Metode PQRST. 4. Metode RTP. 5. Metode PERU.
  • 20. 2. Teknik : 1. Teknik Belajar yang baik dan efisien. 2. Teknik Membaca Buku. 3. Teknik Menandai Buku. 4. Teknik Menggunakan Perpustakaan. 5. Teknik Mengatasi Bosan/Malas dalam Belajar. 6. Teknik-teknik Belajar dalam Kelompok.
  • 21. C.1.1. Metode Q3R.  Cara Belajar dengan menggunakan metode Q3R artinya mahasiswa dituntut untuk : 1. Bertanya (Questions). 2. Membaca (Read). 3. Mengucapkan kembali (Recite). 4. Mengulangi (Review).
  • 22. C.1.2. Metode Survey 5 W + 1 H  Bila metode ini dijadikan arah belajar tentu kita harus mengetahui latar belakang : 1. What (Apa) → apa sebenarnya yang baru kita pelajari. 2. Why (Kapan) 3. Where (Dimana) 4. When (Bilamana) 5. Who (Oleh siapa) 6. How (Bagaimana) → arti teorinya, aplikasinya, dsb.
  • 23. C.1.3. Metode PQRST  Yaitu belajar dengan cara : 1. Menyelidiki (Preview) 2. Bertanya (Question) 3. Membaca (Read) 4. Menyatakan (State) 5. Evaluasi / tes (Test)
  • 24. C.1.4. Metode RTP  Biasa digunakan oleh TNI / POLRI : 1. Read (Baca) 2. The 3. Problem (Masalah)  Tetapi sering pula menggunakan metode PERU : 1. Menyelidiki (Preview) 2. Menanyakan (Enquire) 3. Membaca (Read) 4. Menggunakan (Use)