1. PENGERTIAN
1. Suatu cara pandang dalam memberikan pelayanan kebidanan.
2. Paradigma asuhan kebidanan adalah berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, layanan
kesehatan dan kebidanan.
Komponen Paradigma
MANUSIA
a. Adalah makhluk Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual serta unik dan utuh.
b. Punya Siklus tumbuh dan berkembang
c. Punya kemampuan untuk mengatasi perubahan dunia (kemampuan dari lahir atau belajar dari lingkungan).
d. Cenderung mempertahankan keseimbangan Homeostasis.
e. Cenderung beradaptasi dengan lingkungan
f. Memenuhi kebutuhan melalui serangkaian peristiwa belajar
g. Mempunyai kapasitas berfikir, belajar merasionalisasi, berkomunikasi dan mengembangkan budaya serta
nilai-nilai.
h. Mampu berjuang untuk mencapai tujuan.
i. Terdiri dari pria dan wanita.
j. Keluarga
Peran wanita di dalam keluarga
a. Sebagai Pendamping
b. Sebagai Pengelola
c. Sebagai Pencari Nafkah
d. Sebagai Penerus Generasi
Peran bidan untuk individu dan masyarakat
a. Menolong individu mengatasi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
b. Membawa perubahan tingkah laku yang positif
c. Merencanakan perawatan yang bersifat individual.
d. mengetahui budaya-budaya yang berkembang dalam masyarakat
e. Menerapkan Pendektan komprehensif
LINGKUNGAN
a. Semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktivitasnya.
b. Adalah organisasi biologis yang meliputi semua organisme yang berada dalam wilayah tertentu yang
berinteraksi dengan lingkungan fisik.
c. Lingkungan menjadi persyaratan yang penting agar kesehatan ibu dapat terjaga
d. Penyesuaian ibu terhadap lingkungan sekitarnya serta tempat tinggal yang memadai juga menunjang
kesehatan ibu.
e. Lingkungan Fisik
• Terdiri dari semua benda-benda mati yang berada disekitar kita.
• Wanita merupakan bagian dari keluarga serta unit dari komuniti
• Keluarga bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
f. Budaya
• Meliputi sosial-ekonomi, pendidikan, kebudayaan.
• Lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan bumil, bulin dan bufas.
g. Psikososial
• Ibu sebagai wanita terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, dan masyarakat
• Keberadaan wanita yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan karena wanita mempunyai 5
peran yang sangat penting dalam keluarga.
h. Biologis
• Meliputi genetika, biomedik dan maturistik
• Manusia merupakan susunan sistem organ tubuh yang mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan
hidupnya.
KESEHATAN
a. Terdapat “PERILAKU”, yaitu : hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dgn lingkungan nya.
2. b. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan.
c. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan proses, yaitu proses adaptasi individu yang tidak
hanya tehadap fisik tetapi juga terhadap lingkungan sosial.
d. Wujud : dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Karakteristik Sehat
• Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
• Memandang sehat dalam konteks eksternal & internal.
• Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
PERILAKU
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud
dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Perilaku Sehat
• Perilaku merupakan hasil segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungan yang terwjud
dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan perilaku manusia bersifat holistik atau menyeluruh.
• Ibu yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman serta selalu melakukan hubungan atau interaksi dengan
lingkungannya maka akan mendapat informasi dalam menjaga kesehatannya.
perilaku propesional dari bidan mencakup ;
• Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal
• Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
• Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala
• Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi pengendalian
infeksi
• Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan
• Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan,
kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
• Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan
pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya
mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri
• Menggunakan keterampilan komunikasi
• Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan keluarga
• Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan
KEBIDANAN
a. Pelayanan Kebidanan terbagi menjadi 3 jenis :
• Layanan kebidanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
• Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan
pelayanan kesehatan.
• Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem
pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan
dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya secara horizontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan
kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
b. Batang Keilmuan Kebidanan terdiri dari beberapa yaitu :
• Ilmu Kedokteran
• Ilmu Keperawatan
• Ilmu Kesehatan Masyarakat
• Ilmu Sosial
• Ilmu Budaya
• Ilmu Psikologi
• Ilmu Manajemen
c. Pelayanan Kebidanan :
3. • seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan.
• Tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan
a. orang/individu/manusia adalah fokus paradigma.
b. orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.
c. manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.
d. lingkungan / masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.
e. Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetaui bagaimana diri sendiri.
f. dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami orang lain/manusia lain,
sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita-wanita.
g. sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan bidan dan wanita sangat
dibutuhkan.
h. interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan wanita.
i. bidan – pasien saling membutuhkan.
j. bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik, menumbuhkan ketertarikan dalam aspek
kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan – pasien dan dalam bekerja dengan teman-teman dan tim
kesehatan lain.
sumber
a. Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu, Jakarta, 2007
b. Sarwono P. Ilmu Kebidanan, Jakarta, 2007.
c. Syofyan,Mustika,et all. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004
d. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995
bidanshop
aradigma kebidanan
Paradigma kebidanan
Adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan dimana keberhasilan
pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau
hubungan timbal balik antara manusia/perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan
kebidanan.
Komponen paradigma
Perempuan
Makhluk bio, psiko, sosila, kultural dan spiritual yang utuh dan unik yang memiliki
kebutuhan dasar bermacam-macam sesuai dengan perkembangannya.
Lingkungan
Perilaku
Pelayanan kebidanan
Filosofi asuhan kebidanan
Menggambarkan keyakinan yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang
diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan. Dalam filosofi asuhan kebidanan ini
dijelaskan beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan tersebut.
4. Kehamilan dan persalinan
Pandangan bahwa tentang asuhan kebidanan didasari bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan proses alamiah/fisiologis. Normal dan bukan penyakit.
Proses childbirth : kejadian fisik, psikososial dan kultural
Seni dalam asuhan kebidanan
Seni dalam asuhan kebidanan mencakup terhadap kebutuhan perempuan dan keluarga
sehingga bidan dapat memberikan pelayanan yang tepat.
Seni dalam asuhan kebidanan meliputi pengetahuan, kapan dan bagaimana
memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan, serta mempertahankan proses
persalinan berjalan alamiah
Prinsip seni dalam asuhan kebidanan
Proses kelahiran anak merupakan proses alamiah dan fisiologis
Menggunakan cara sederhana dan non intervensi
Aman (sesuai evidence based) : keselamatan ibu
Orientasi pada ibu
Support : ibu dan keluarga aktif dalam pengambilan keputusan
Menghormati praktik : adat, kebudayaan, keyakinan agama
Memelihara : kesehatan fisik, psikologis, spiritual, dan sosial ibu atau keluarga
Promotion dan prevention
Aspek budaya yang berhubungan dengan persalinan
Perempuan merupakan makhluk yang unik dimana keunikan secara fisik, emosional,
sosial dan budaya membedakan setiap perempuan
Perbedaan mengenai budaya yang terdapat pada setiap perempuan yang menuntut
bahwa asuhan yang diberikan harus sesuai dan menghargai budaya yang dianut oleh
perempuan tersebut
Isue-isue yang berhubungan dengan asuhan pada masa persalinan
Informed consent
Gap antara teori dan lapangan
Kehadiran sibling
Lokasi
Contunity of care
Seni dalam asuhan kebidanan pada kala I persalinan
Setiap bidan dalam memberikan asuhan persalinan harus berpandangan bahwa proses
tersebut adalah alamiah dan normal sehingga dalam memberikan asuhan seorang
bidan tidak perlu memberikan intervensi yang berlebihan
Dalam memberikan asuhan setiap bidan mempunyai metode tersendiri yang
disesuaikan dengan kondisi klien, serta budaya yang dianut oleh klien dan keluarga
Pengambilan keputusan kala I persalinan
5. Dalam pengambilan keputusan, hal yang perlu dipertimbangkan tidak hanya seputar
kondisi fisik dari klien namun budaya yang dianut serta “mind” pada klien itu sendiri
Dari hal diatas dapat dipastikan bahwa walaupun menemui kasus pada klien yang
sama namun seringkali keputusan maupun asuhan yang diberikan oleh bida dapat
berbeda. Dalam proses tersebut seorang bidan tidak hanya berpatokan pada
knowledge yang dimiliki namun terletak juga pada intuisinya sebagai bidan.
Leave a Comment
Posted in persalinan, seni kebidanan
Posted by: lenteraimpian | March 17, 2010
GIZI SEIMBANG IBU HAMIL
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan
sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama
hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam
folat dan energi.
Gizi ibu hamil
Didalam kandungan terjadi proses tumbuh kembang (tumbang) dalam waktu 40 minggu,
yang dimulai dari 2 sel yang kemudian menjadi bayi sempurna dengan BB 2,5-4 Kg.
Sejumlah otot, tulang, darah dan alat tubuh lain dibuat dari zat-zat gizi yang berasal dari
makanan ibu. Zat-zat gizi tersebut dialirkan melalui plasenta kedalam tubuh janin.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu,
janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan
pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa hamil.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya,
bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu
menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih
bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya diperbaiki.
6. Makanan ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam ketersediaan asam
lemak essensial pada simpanan jaringan lemak ibu. Jenis asam lemak :
Asam lemak omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari asam
eikosapentaenoat (EPA) dan asam dekosahektaenoat (DHA)
Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linoleat (LNA), yang didalam tubuh
dikonversi menjadi asam lemak arakidonat.
Fungsi asam lemak omega 3 pada ibu hamil (bumil) dan ibu meneteki (buteki)
DHA merupakan 50% dari asam lemak di jaringan otak dan retina
DHA merupakan 2/3 dari asam lemak di sel penerima cahaya pada retina
Mempengaruhi fungsi membran sel-sel syaraf
Termasuk fungsi enzim, aktivitas reseptor dan hantaran rangsang yang akan
mempengaruhi fungsi otak untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus
Fungsi lain asam lemak omega 3
Mencegah asterosklerosis dan penyakit jantung koroner
Penyembuhan penyakit nefritis dan arthritis
Fungsi asam lemak omega 6
Pertumbuhan dan janin bayi
Kesehatan kulit ibu, janin dan bayi
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak dan kecerdasan anak
Faktor genetik
Faktor lingkungan
Otak manusia mulai dibentuk pada awal kehamilan dan berkembang terus sampai
lahir
Berat otak saat lahir 400 gram
Berat otak pada usia 6 bulan 1000 gram
Otak tumbuh pesat pertama pada kehamilan 25 minggu sampai bayi berusia 6 bulan
Pertumbuhan otak sempurna hingga anak berusia 2-3 tahun
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
Umur
Berat badan
Suhu lingkungan
Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Aktivitas
Status kesehatan
Status ekonomi
7. Trimester pertama (usia kehamilan 1-3 bulan)
Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk
pertumbuhan janin belum banyak
Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalah kurang nafsu makan,
mual, pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh-aneh, mual muntah dan lain-lain.
Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalah makan berupa
makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tapi sering
Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering dan segar seperti roti
panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan segar atau sari buah
Keluhan emesis (muntah) dapat dihindari dengan tidak makan dan minum secara
bersamaan atau sebaiknya diberi jarak sekitar 15-30 menit.
Trimester kedua (4-6 bulan) dan ketiga (7-9 bulan)
Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini
50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
Nafsu makan meningkat
Kemampuan mencerna makanan bertambah baik
Pada masa ini tambahan zat gula diperlukan untuk memelihara kesehatan yang baik
Dampak kekurangan gizi ibu hamil
Anemia gizi besi
Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil dinajurkan agar
mengkonsumsi tambahan zat besi atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati
ayam dan lain-lain.
Kenaikan BB yang rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaikan BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi
kenaikan BB hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan
perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan BB selama kehamilan
tidak terlalu mempengaruhi BB janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan BB nya
cukup ternyata BB janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya
kurang selama kehamilan tapi BB janinnya sesuai.
Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan (hiperemesis
gravidarum)
Mual muntah yang berlebihan yang sampai menyebabkan ibu pingsan dan lemah
memerlukan penanganan khusus. Namun , biasanya emesis ini hanya terjadi pada awal-awal
kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalu besar.
Kebutuhan gizi ibu hamil
Kebutuhan energi
8. Kebutuhan energi pada bumil tergantung pada BB sebelum hamil dan pertambahan BB
selama kehamilan, karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin
yang pesat terutama pada trimester II dan III, direkomendasikan penambahan jumlah kalori
sebesar 285-300 kalori pada trimester II dan III. Dampak kekurangan energi adalah
pertumbuhan dalam janin terhambat (IUGR) bahkan dampak lebih parah dapat
mengakibatkan kematian. Pada trimester 1 energi masih sedikit dibutuhkan, pada trimester 2
energi dibutuhkan untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa
mammae/payudara, dan penimbunan lemak, sedangkan pada trimester 3 energi dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber energi adalah hidrat arang seperti beras,
jagung, gandum, kentang, ubi-ubian dan lain-lain.
Protein
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi
sebaiknya berasal dari protein hewani yang mempunyai nilai biologi tinggi. Tambahan
protein yang diperlukan selama kehamilan sebanyak 12 gr/hari. Sumber protein hewani
terdapat pada daging, ikan, unggas, telur, kerang dan sumber protein nabati banyak terdapat
pada kacang-kacangan.
Vitamin
Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin)
Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan sel
darah), vitamin B12 merupakan faktor penting pada metabolisme protein. Dalam bahan
makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus, bayam, jus
jeruk dan padi-padian.
Asam folat dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 300-400mcg/hari. Berfungsi untuk
mencegah anemia megaloblastik, mengurangi resiko defek tabung neural jiak dikonsumsi
sebelum dan selama 6 minggu pertama kehamilan.
Vitamin B6 (piridoksin)
Penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh. Vitamin B6 juga diberikan untuk
mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
Vitamin C (asam askorbat)
Jika kekurangan/defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban
pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai
bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi
besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan post partum.
Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil.
Vitamin A
Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang,
penting untuk mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan vitamin A
9. dapat mengakibatkan cacat tulang wajah dan kepala, otak, jantung. Sumber vitamin A banyak
terdapat pada minyak ikan,kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan
berwarna merah. Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi bahan kosmetik yang mengandung
vitamin A dosis tinggi. Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE/hari lebih tinggi daripada ibu
tidak hamil.
Vitamin D
Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor,
mineralisasi tulang dan gigi. Sumber vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, susu,
produk susu dan juga dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari. Dapat
menembus plasenta sehingga dapat memasuki tubuh bayi. Bila terjadi defisiensi, gigi tidak
normal dan lapisan luar gigi anak buruk.
Vitamin E
Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah
merah. Dinajurkan dikonsumsi melebihi 2 mg/hari. Pada binatang percobaan defisiensi
vitamin E menyebabkan keguguran.
Vitamin K
Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat mengakibatkan gangguan perdarahan
pada bayi.
Mineral
Kalsium (Ca)
Jumlah Ca janin sekitar 30 gram, terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir kehamilan.
Rata-rata setiap hari penggunaan Ca pada bumil 0,08 gram dan sebagian besar untuk
perkembangan tulang janin. Bila intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil dari gigi
dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil yang kurang asupan Ca giginya menjadi
caries atau pun keropos serta diikuti dengan nyeri pada tulang dan persendian.
Metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup. Namun demikian, ibu yang sering hamil
cenderung terjadi defisiensi, akibatnya janin menderita kelainan tulang dan gigi. Sumber
kalsium terdapat pada susu dan produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacang-kacangan, tahu,
tempe dan sayuran berdaun hijau. Konsumsi Ca yang dianjurkan untuk ibu hamil sebanyak
900-1200 mg/hari.
Fosfor
Fosfor berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi
janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah didalam tubuh tidak seimbang
sering mengakibatkan kram pada tungkai.
Zat besi (Fe)
10. Sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi
darah ibu dan kenaikan kadar Hb) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Intake yang
tinggi dan berlebihan pada Fe juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan konstipasi (sulit
BAB) dan nausea (mual muntah).
Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus jeruk. Sedangkan kopi,
teh dan susu dapat mengurangi absorbsi zat besi nonhem, sehingga sebaiknya menghindari
minum kopi, teh ataupun susu jika akan mengkonsumsi FE. Sumber zat besi banyak terdapat
pada daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan, kerang, sea food dan lain-lain.
Seng (Zn)
Berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang. Hasil study
menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn pada ibu ditemukan padapersalinan abnormal dan
BBLR (berat bayi lahir rendah <2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging.
Kadar Zn yang dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari
pada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari.
Fluor
Dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor diperlukan untuk pertumbuhan
tulang dan gigi. Bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna. Dan jika kadar
fluor berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
Yodium
Defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan terjadi kemudian,
pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan yaodium yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari.
Natrium
Kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja ginjal. Memegang peranan
penting dalam metabolisme air dan bersifat emngikat cairan dalam jaringan sehingga
mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Natrium pada ibu hamil
bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.
Contoh menu makanan ibu hamil
Makan pagi
Nasi 150 gram = 1 gelas
Telur 60 gram = 1 butir
Tempe 50 gram = 2 potong
Sayuran 50 gram = 1/2 gelas
Minyak 5 gram = 1/2 sendok makan
11. Susu 200 cc = 1 gelas
Pukul 10 : bubur kacang hijau 1 gelas
Makan siang/sore
Nasi 200 gram = 1 1/2 gelas
Ikan 50 gram = 1 potong
Tempe 50 gram = 2 potong
Sayuran 100 gram = 1 gelas
Pepaya 100 gram = 1 potong
Minyak 10 gram = 1 sendok makan
A. Pendahuluan
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan
perhatian yang paling utama bagi bidan. Bidan, dalam memberikan pelayanan
kesehatan, bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan praktikntya
sehingga diperlukan bidan yang mempunyai pengetahuan dengan cara pandang
yang baik.
B. Pengertian Paradigma
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang
pada paradigm, berupa pandangan terhadap manusia atau perempuan,
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan atau kebidanan, dan keturunan.
C. Paradigma Asuhan Kebidanan
12. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam
memberikan pelayanan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh
pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbale-balik
antara manusia atau wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan, dan
keturunan.
D. Komponen Paradigma Kebidanan
1. Manusia
Perempuan, sebagaimana halnya manusia adalah makhluk bio-psiko-sosiokultural yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik dan
bermacam-macam, sesuai dengan tingkat perkembangannya. Perempuan adalah
penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani,
dan social sangat diperlukan.
Perempuan sebagai sumber daya insane merupakan pendidik pertama dan
utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan atau
kondisi perempuan atau ibu dalam keluarga. Para perempuan di masyarakat
adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga.
2. Lingkungan
Lingkunagn merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada
waktu melaksanakan aktivitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis
maupun budaya. Lingkungan psikososoal meliputi keluarga, kelompok,
komunitas, dan masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah
dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan social yang terdiri dari individu,
keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan system nilai.
Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga serta unit komunitas.
Keluarga, dalam fungsinya memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di
mana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehai-hari dan
memberikan dukungan emosional kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya.
Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal
keluarga sangat menentukan derajat kesehatan reproduksi perempuan.
3. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman secara interaksi manusia
dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan. Perilaku manusia bersifat holistic (menyeluruh). Adapun perilaku
professional dari bidan mencakup :
a. Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi etika profesi dan
aspek legal.
b. Bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang
dibuatnya.
c. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir
secara berkala.
13. d. Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit
dan strategi pengendalian infeksi.
e. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan
kebidanan.
f. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktik
kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan
anak.
g. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan kaum
perempuanatau ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah
diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara
tertulis supaya mereka bertanggungjawab atas kesehatannya sendiri.
h. Menggunakan keterampilan komunikasi.
i. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningakatkan pelayanan
keseshatan ibu dan keluarga.
j. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
4.
a.
b.
c.
Perilaku ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya, perilaku ibu
dalam mencari penolong persalinan akan memengaruhi kesejahteraan ibu dan
janin yang dilahirkan, demikian juga perilaku ibu pada masa nifas akan
memengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.
Dengan demiku=ian perilaku ibu dapat memengaruhi kesejahteraan ibu dan
janinnya.
Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka
tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan
yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikan dengan
meksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya
keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang
meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
Layanan kebidanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
tanggungjawab bidan.
Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai
salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke system pelayanan yang lenih tinggi atau sebaliknya yaitu
yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang
menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke
tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal
14. atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan
meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu dan bayi.
5. Keturunan
Kualitas manusia, di antaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang
sehat akan dilahirkan oleh ibu yang sehat. Ini menyangkut kesiapan perempuan
sebelum perkawinan, sebelum kehamilan (pra-konsepsi), masa kehamilan, masa
kelahiran, dan masa nifas.
Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah sangat penting dan
mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tak dapat dipisahkan, dan semua
adalah tugas utama bidan.
E. Macam-Macam Asuhan Kebidanan
1) Asuhan kebidanan pada ibu hamil
2) Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
3) Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
4) Asuhan kebidanan pada ibu nifas
5) Asuhan kebidanan pada akseptor KB.
F. Manfaat Paradigma Dikaitkan Dengan Asuhan Kebidanan
Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu
dan anak, yakni saling melengkapi dangan tenaga kesehatan professional
lainnya. Bidan adalah praktisi yang memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil
dan bersalin yang normal, asuhan terhadap kasus gangguan system reproduksi
wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan
kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar mampu
memenuhi peningkatan kebutuhan kesehatan kliennya (ibu dan anak).
Tugas bidan adalah memberi pelayanan atau asuhan kebidanan.
Pelayanan atau asuhan kebidanan berfokus pada ibu dan balita. Lebih rincinya,
pelayanan kebidanan mencakup pra-perkawinan, kehamilan, melahirkan,
menyusui, dan nifas, serta pelayanan atau asuhan kebidanan pada bayi, balita,
remaja, dan perempuan usia subur. Sesuaia dengan kewenangannya, bidan dapat
melakukan pelayanan atau asuhan pada kasus-kasus patologis.
Memberi pelayanan kebidanan pada keluarga berencana juga merupakan
tugas bidan. Setiap kegiatan bidan untuk mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan, mengobati serta memulihkan kesehatan ibu dan anak sesuai dengan
kewenangannya, dilakukan melalui asuhan atau pelayanan kebidanan.
Kata kebidanan memberi pengertian ilmu atau pengetahuan pokok yang
dimiliki oleh seorang bidan, yang digunakan untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya dalam kegiatan kebidanan sesuai dengan kewenangan yang ditujukan
pada calon ibu, ibu, dan anak balita. Kebidanan merupaka sistesis berbagai ilmu
dan pengetahuan, mencakup ilmu obstetric, ilmu perilaku, ilmu mengenai
kebutuhan manusia, dan ilmu social yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan
anak.
15. Ibu adalah sasaran utama pelayanan kebidanan. Ibu yang sehat akan
melahirkan bayi yang sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadinyaa
konsepsi bayi. Balita yang sehat menjadi modal utama dalam pembentukan
generasi yang kuat, berkualitas, dan produktif di masa yang akan datang. Ibu
sebagai individu juga memberi kontribusi yang penting bagi kesehatan dan
kesejahteraan keluarga di masyarakat. Sebagai wanita, ibu juga bisa berperan di
berbagai sector. Sebagai bagian dari keluarga, ibu dan anak yang sehat
merupakan sasaran pelayanan atau asuhan kebidanan di Indonesia. Dengan
demikian, fenomena kebidanan di Indonesia adalah masyarakat (ibu) yang
berperilaku sehat, mau dan mampu memanfaatkan pelayanan atau asuhan
kebidanan yang tersedia sehingga meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
balita.
Penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi dan balita merupakan
indikator keberhasilan pelayanan kesehatan. Dalam memberi pelayanan
kebidanan perlu dipertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
ibu dan anak seperti perilaku masyarakat, keturunan serta lingkungan, yag
mencakup linkungan sosian dan ekonomi
G. Kesimpulan
Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan ibu dan
anak, yakni saling melengkapi dengan tenaga kesehatan professional lainnya.
Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar mampu memenuhi
peningkatan kebutuhan kesehatan klien (ibu dan anak).
ARADIGMA KEBIDANAN
{ November 10, 2007 @ 1:41 am } · { KONSEP KEBIDANAN }
Paradigma atau cara pandang seseorang terhadap objek berpengaruh dalam pengambilan keputusan
dan pelaksanaan suatu tindakan, begitu juga dalam kebidanan, paradigma seorang bidan sangat
mempengaruhi pengambilan keputusan dan tindakan seorang bidan. Paradigam kebidanan sangat
penting untuk diketahui agar para bidan mempunyai pandangan yang sama terhadap individu dan
lingkungan yang akan dihadapainya.
1. Pengertian
Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap suatu objek. Dikaitkan dengan kebidanan,
Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
16. Perlu diketahui bahawa keberhasilan pelayanan kebidanan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan,
sikap dan keterampilan bidan serta cara pandang bidan dalam kiatan atau hubungan timbal balik
antara manusia.
2. Komponen Paradigma Kebidanan
a. Wanita
Seorang bidan harus mempunyai pandangan bahwa seorang wanita adalah seorang manusia,
sedangkan manusia adalah makhluk bio – psiko – cultural – spiritual yang utuh dan unik.
• Bio artinya wanita adalah makhluk biologis yang memerlukan kebutuhan sesuai dengan tingkat
perkembangannya untuk kelangsungan hidup.
• Psiko artinya wanita mempunyai sisi kejiwaan harus diperhatikan dalam setiap memberikan
pelayanan.
• Sosio artinya wanita adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain dan membutuhkan
orang lain.
• Kultural artinya wanita adalah makhluk yang berbudaya atau memiliki kebiasaan – kebiasaan
tertentu.
• Spiritual artinya wanita adalah makhluk yang secara fitrah akan selalu membutuhkan tuhan sebagai
sandaran.
• Utuh artinya pandangan kita kepada seorang wanita sebagai makhluk bio – psiko – sosio – cultural
dan spiritual etrsebut harus dipandang secara menyeluruh, tidak bias hanya dipandang dari segi
biologisnya saja, atau psikologisnya saja karena sisi tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
• Unik artinya wanita adalah makhluk yang berbeda antara satu dengan yang lain, baik dari segi bio,
psiko, sosio, cultural maupun spiritualnya.
Selain itu bidan harus punya pandangan bahwa wanita khususnya ibu adalah seorang yang akan
melahirkan penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani
dan rohani serta social sangat diperlukan. Wanita juga seorang pendidik pertama dan utama dalam
keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalam
keluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan
keluarga.
b. Lingkungan
yang disebut lingkungan adalah semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu
pada waktu melakukan aktivitasnya.
Bidan harus berpandangan bahwa lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya wanita sangat
berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi baik lingkungan fisik, lingkungan psiko social,
lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah :
17. 1.
Lingkungan fisik adalah Tempat tinggal, kendaraan dll
2.
Lingkungan Psiko sosial : Keluarga, kelompok, masyarakat
3.
Lingkungan Biologi : Hewan dan Tumbuh-tumbuhan
4.
Linngkungan Budaya
c. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan ligkungannya,
yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku manusia ini bersipafat holistic
atau menyeluruh.
Bidan harus punya pandangan bahwa perilaku ibu akan mempengaruhi kehamilan, perilaku ibu dalam
mencari pertolongan persalinan yang akan berpengaruh pada kesejahteraan ibu dan janin yang
dilahirkan. Demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan
bayinya.
d. Keturunan
Bidan harus berpandangan bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia
yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut kesiapan wanita sebelum perkawinan,
masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.
Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis namun bisa ditangani secara akurat
dan benar, keadaan fisiologis akan menjadi patologis. Hal ini akan berpengaruh dengan bayi yang
dilahirkannya. Oleh karena itu layanan pra perkawinan, kehamilan, kelahiran dan nifas adalah sangat
penting dan mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan.
e. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang
diberikannya dengan maksud meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mencapai
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Pelayanan kebidanan juga disebutkan sebagai keseluruhan tugas yang menjadi tanggungjawab praktik
bidan dalam system pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, dengan sasaran : individu,
keluarga dan masayrakat, yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan.
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
Layanan Kebidanan Primer adalah Layanan yang menjadi tanggung jawab langsung bidan,
misalnya : Pemeriksaan Kehamilan normal, pemberian imunisasi, dll
18. Layanan Kebidanan Kolaborasi adalah Layanan dengan bidan sebagai tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan
pelayanan kebidanan. Contoh : Bidan turut dalam penanganan bulin di RS.
Layanan Kebidanan Rujukan adalah Layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka pelimpahan
penanganan pasien ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.Contoh pasien
melahirkan dengan perdarahan di kirim ke RS.
3. Manfaat Paradigma Kebidanan Dalam Asuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
memebrikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan
ibu pada masa hamil, masa bersalin, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.
Paradigma kebidanan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan antara lain :
a. Manfaat Bagi Bidan
• Membantu bidan dalam mengkaji kondisi klien
• Membantu bidan dalam memahami masalah dan kebutuhan klien
• Memudahkan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai dengan
kondisi klien
b. Manfaat Bagi Pasien
• Membantu klien untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman dalam menerima asuhan kebidanan
• Membantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan serta sebagai individu yang
bertanggungjawab atas kesehatannya
• Meningkatkan perilaku positif klien yang akan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
Kesimpulan
Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Komponen dalam pelayanan kebidanan adalah wanita, lingkungan, perilaku, keturunan dan
pelayanan kesehatan.
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa wanita adalah makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang
utuh dan unik.
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya
wanita sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa perilaku manusia khususnya wanita sangat
berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh
keturunan, sehingga perlu persiapan pada masa pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan dan
melahirkan.
19. Paradigma kebidanan yang tepat akan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan yang berkualitas.