SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena dengan petunjuk dan
ridhonya kami dapat menyelesaikan makalah kimia yang akan dipresentasikan di
kelas kami.
Makalah ini disusun bersama rekan-rekan kami. Penyajian materi yang
terdapat didalam makalah ini dijelaskan secara rinci dan disertai contoh reaksi
redoks dilengkapi pula dengan ilustrasi untuk menambah wawasan siswa, kami
juga menyusun berbagai pembahasan didalam materi kami.
Harapan kami makalah ini dapat dijadikan pelajaran dan pengetahuan untuk
kami maupun siswa yang ada dikelas kami dan dapat diterapkan dalam kehidupan
siswa sehari-hari .
Kami telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya namun
setiap manusia tak luput dari kesalahan oleh karena itu jika terdapat kesalahan
pada makalah ini yang disebabkan kekhilafan kami, maka kami mohon maaf dari
para pembaca yang budiman , terimakasih.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar ………………………………………….......
Daftar Isi ………………………………………………………….
Daftar Gambar …………………………………………………
Gambar 1.1 ……………………………………………………..
Gambar 1.2 ………………………………………………………
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………
1.2 Tujuan Penulis …...…………………………………
1.3 Rumusan Masalah …..……………………………
Bab II Kajian Teori
2.1 Pengertian Reaksi Redoks..………………………
2.2 Peranan Reaksi Redoks …………………...………
2.3 Proses Pencetakan Film Hitam Putih ………..
Bab III ………………………………………………………
3.1 Bagan Alir/Cara Kerja. ………………..............
Bab IV Penutup
Kesimpulan …………………………………….…………..
Daftar Pustaka ………………………………………….…
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan
elektron secara berurutan dari suatu atom, ion, atau molekul ke atom, ion,atau
molekul lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda , yaitu
oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini
merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama
dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi.
Oksidasi : a. Melepas Elektron
b. Mengikat Oksigen
c. Penaikan Bilangan Oksidasi
Reduksi : a. Mengikat Elektron
b. Melepas Oksigen
c. Penurunan Bilangan Oksidasi
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, pengikatan oksigen dan
mengalami penaikan bilangan oksidasi.
Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron, pelepasan oksigen dan
mengalami penurunan bilangan oksidasi.
Baik oksidasi maupun reduksi tidak dapat terjadi sendiri , harus
keduanya . Ketika electron tersebut hilang , sesuatu harus mendapatkannya
. Sebagai contoh , reaksi terjadi antara logam seng dengan larutan tembaga (II)
sulfat dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :
Zn(s) + CuSO4(aq) ——> ZnSO4(aq) + Cu(s)
Zn(s) + Cu2+
(aq) ——> Zn2+
(aq) + Cu(s) (persamaan ion bersih)
Sebenarnya, reaksi keseluruhannya terdiri atas dua reaksi:
Zn(s) ——> Zn2+
(aq) + 2e-
Cu2+
(aq) + 2e-
——> Cu(s)
1.2 TUJUAN
Ø Untuk mengetahui proses reaksi redoks dalam dunia fotografi.
Ø Untuk mengetahui reaksi yang terbentuk dalam proses pencetakan film hitam-
putih.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Ø Apakah yang dimaksud dengan proses reduksi oksidasi?
Ø Bagaimanakah proses reaksi redoks dalam dunia fotografi?
Ø Apakah dengan pengetahuan kimia kita dapat memperindah proses pencetakan
hitam-putih?
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 PENGERTIAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI
Reduksi Oksidasi (Redoks) adalah suatu reaksi serah terima elektron dan
reaksi serah terima oksigen yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh: 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
Cl2 + 2e-
2Cl-
Fe2O3
Biloks O = -2
2 (biloks Fe) + 3 (biloks O) = 0
2 (biloks Fe) + 3 (-2) = 0
Biloks Fe =
2.2 PERANAN REAKSI REDOKS DALAM DUNIA FOTOGRAFI
Film hitam putih maupun kertas foto mengandung partikel-partikel perak
bromida, AgBr yang tersebar pada lapisan tipis film/kertas foto. Apabila film /
kertas foto terkena cahaya, akan terjadi reaksi :
AgBr → AgBr*
Tanda * menyatakan AgBr tereksitasi oleh cahaya. Apabila film yang
telah digunakan dan terkena cahaya tersebut dicuci dalam larutan
pengembang (developer), akan terjadi reaksi :
2AgBr*(s) + C6H6O2(aq) → 2Ag(s) + 2HBr (aq) + C6H4O2 (aq)
Cairan pengembang C6H6O2 atau disebut hidrokuinon, dalam hal ini
bertindak sebagai zat pereduksi. Jadi dalam reaksi itu terjadi proses reaksi redoks.
Oksidasi : C6H6O2(aq) → C6H4O2 (aq) + 2H+
(aq) + 2e-
Reduksi : 2Ag+
+ 2e-
→ 2Ag (s)
Di samping hidrokuinon , dalam larutan pengembang perlu ditambahkan
metol (N-metil-p-aminofenol sulfat). Metol berfungsi sebagai zat superaditif,
yang efeknya tidak dapat digantikan dengan memberikan jumlah yang berlebih
pada hidrokuinon yang sudah ada. Metol ini bertindak sebagai zat pereduksi
juga. Aktivitas hidrokuinon dapat dipacu dengan menambahkan sedikit
phenidone (1-phenyl-3-pyrazolidinone). Karena larutan pengembang/
developer ini bekerja efektif pada lingkungan basa, maka kita perlu
mencampurkan larutan potasium karbonat (atau sodium karbonat) sebagai
aktivator untuk memperoleh lingkungan basa dengan pH 9,5 - 10,5; larutan
sodium sulfit, sebagai pengawet dan potasium bromida sebagai restainer.
2.3 PROSES PENCETAKATAN FILM HITAM-PUTIH
Proses penetralan
Setelah film dicelupkan pada larutan pengembang, maka tahap berikutnya
adalah tahap penghentian reaksi sekaligus menetralkan sifat basa yang berasal
dari larutan pengembang. Caranya dengan mencelupkan kertas/film pada larutan
asam asetat yang telah diberi larutan sodium sulfat untuk mencegah adanya
efek swelling. pH larutan dijaga pada kondisi 4 - 5,5.
Proses fiksasi
Proses fiksasi ini menggunakan cairan yang disebut fixer (sodium tiosulfat),
bertujuan melarutkan perak bromida yang tidak tereduksi menjadi perak (kalau
tidak dihilangkan, jika kertas
foto terkena cahaya, akan timbul bayangan hitam tambahan. Pada proses ini
terjadi reaksi :
AgBr + 3 Na2S2O3 →Ag(S2O3)3
5-
+ 6Na+
+ Br-
Proses pembilasan
Tahap akhir setelah fixing adalah pembilasan dengan guyuran air mengalir
supaya terbentuk bayangan yang permanen. Proses pembilasan ini bertujuan
membuang kompleks perak tiosulfat dan ion tiosulfat. Jika ion tiosulfat masih
tertinggal pada film/kertas foto, maka zat ini akan bereaksi dengan perak yang
sudah terbentuk foto/gambar, sehingga bayangan foto akan menjadi
kecoklatan/kekuningan karena akan terbentuk noda-noda perak sulfida. Jadi
pembilasan dengan air yang mengalir itu sangat perlu supaya kualitas
foto/gambar menjadi prima.
S2O3
2-
+ 2 Ag → SO3
2-
+ Ag2S
Tentu saja masih banyak keterampilan yang menunjang agar proses cuci
cetak film hitam putih menjadi lebih indah, apalagi bila ditunjang dengan
pengetahuan kimia untuk meramu zat pengembang/developer yang cocok dan
mengontrol proses-proses yang terjadi.
BAB III
CARA KERJA
3.1. BAGAN ALIR/CARA KERJA
A. Tahapan Pembentukan Gambar/Foto
Pada proses cuci dan cetak film hitam putih, ternyata ada reaksi kimia,
yakni reaksi oksidasi dan reduksi. Film hitam putih maupun kertas foto
mengandung partikel-partikel perak bromida, AgBr yang tersebar pada lapisan
tipis film/kertas foto.
Pada teknik fotografi konvensional atau hitam putih, digunakan sebuah
film yang digunakan untuk menghasilkan foto. Film foto merupakan emulsi perak
bromide (AgBr) dalam gelatin dengan tahapan-tahapan pembentukan
gambar/foto seperti berikut:
a. Proses pengambilan gambar, yang dimaksudkan dalam hal ini adalah proses
pemotretan menggunakan kamera.
b. Film foto dikenakan cahaya. Dengan cara, film dipasang di bawah enlarger, lalu
cahaya 100 watt dinyalakan. Akan tampak bayangan film itu di atas kertas.
Apabila film/kertas foto terkena cahaya, maka akan terjadi reaksi :
AgBr → AgBr*
- Tanda (*) menyatakan AgBr tereksitasi oleh cahaya.
Kalau bayangan itu sudah tepat, maka lampu yang digunakan untuk mengeksitasi
AgBr, kertas diganti dengan kertas cetak foto dan dinyalakan kembali lampu
selama sekian detik.
c. Film foto yang sudah terkena cahaya, kemudian diletakkan dalam larutan
pengembang (misal metol, amidol atau hidrokuinon {C6H4(OH)2}) kemudian ganti
celupkan ke dalam larutan stop batch untuk menghentikan reaksi hingga
menghasilkan butir perak bromida yang teraktifkan membentuk logam perak
bromida hitam. Apabila film yang telah digunakan dan terkena cahaya tersebut
dicuci dalam larutan pengembang (developer), akan terjadi reaksi :
2 AgBr *(s) + C6H6O2 (aq) → 2 Ag(s) + 2 HBr (aq) + C6H4O2 (aq)
Cairan pengembang C6H4O2 (hidrokuinon), dalam hal ini bertindak sebagai zat
pereduksi. Jadi dalam reaksi itu terjadi proses reaksi redoks.
Oksidasi :
C6H6O2 (aq) → C6H4O2 (aq) + 2 H+
+ 2e-
Reduksi:
2 Ag+ + 2 e- →2 Ag (s)
Disamping hidrokuinon, dalam larutan pengembang perlu ditambahkan metol (N-
metil-p-aminofenol sulfat). Metol berfungsi sebagai zat superaditif, yang efeknya
tidak dapat digantikan dengan memberikan jumlah yang berlebih pada
hidrokuinon yang sudah ada. Metol ini bertindak sebagai zat pereduksi juga.
Aktivitas hidrokuinon dapat dipacu dengan menambahkan sedikit phenidone (1-
phenyl-3-pyrazolidinone). Karena larutan pengembang/developer ini bekerja
efektif pada lingkungan basa, maka kita perlu mencampurkan larutan potasium
karbonat (atau sodium karbonat) sebagai aktivator untuk memperoleh lingkungan
basa dengan pH pH 9,5 - 10,5; larutan sodium sulfit, sebagai pengawet dan
potasium bromida sebagai restainer.
d. Butir-butir yang tidak teraktifkan pada bagian yang tidak terkena cahaya tidak
terpengaruh. Hal ini menghasilkan bayangan foto. Butir-butir perak bromida yang
tidak teraktifkan dapat tereduksi menjadi logam perak hitam bila terkena cahaya.
bayangan film harus difiksasi. Hal ini menyebabkan logam perak hitam yang
dihasilkan dari pengembangan melekat pada film dan perak bromida dihilangkan
(dicuci). Senyawa yang dapat mengikat bayangan foto adalah natrium thiosulfat,
Na2(SO4)3. Thiosulfat mudah diperoleh dengan mendidihkan larutan silfit dengan
sulfur. Asam bebasnya tidak stabil pada suhu biasa. Orang fotografi biasa
menyebut hipo. Pada proses pengikatan terjadi reaksi sebagai berikut : AgBr (s)
larut dalam larutan fikser terbentuk ion perak kompleks.
AgBr + 2S2O3 —–> [Ag(S2O3)2]2-
+ Br-
Dengan mereaksikan perak bromide dengan tiosulfat, maka menghasilkan
senyawa kompleks berupa ion ditiosulfatoperak (II) dan ion bromide. Ion
ditiosulfatoperak (II) dapat digunakan untuk proses mencetak gambar yang
diperoleh dengan metode fotografi.
e. Setelah film dicelupkan pada larutan pengembang, maka tahap berikutnya
adalah tahap penghentian reaksi sekaligus menetralkan sifat basa yang berasal
dari larutan pengembang. Caranya dengan mencelupkan kertas/film pada larutan
asam asetat yang telah diberi larutan sodium sulfat untuk mencegah adanya efek
swelling. pH larutan dijaga pada kondisi 4 – 5,5.
f. Selanjutnya kertas foto itu dicelupkan pada larutan fixer, lalu kertas foto dibilas
dengan air mengalir. Jadilah sebuah foto yang indah, yang kualitasnya bergantung
pada lama pencahayaan, jauh dekatnya film dengan kertas foto, waktu
pencelupan, kualitas kertas foto, setelah memakai cairan, pembilasan, dan
sebagainya, termasuk keterampilan operatornya.
Proses fiksasi ini menggunakan cairan yang disebut fixer (sodium tiosulfat),
bertujuan melarutkan perak bromida yang tidak tereduksi menjadi perak (kalau
tidak dihilangkan, jika kertas foto terkena cahaya, akan timbul bayangan hitam
tambahan. Pada proses ini terjadi reaksi :
AgBr + 3 Na2S2O3→ *Ag(S2O3) 3]5-
+ 6 Na+
+ Br-
g. Tahap akhir setelah fixing adalah pembilasan dengan guyuran air mengalir
supaya terbentuk bayangan yang permanen. Proses pembilasan ini bertujuan
membuang kompleks perak tiosulfat dan ion tiosulfat. Jika ion tiosulfat masih
tertinggal pada film/kertas foto, maka zat ini akan bereaksi dengan perak yang
sudah terbentuk foto/gambar, sehingga bayangan foto akan menjadi
kecoklatan/kekuningan karena akan terbentuk noda-noda perak sulfida. Jadi
pembilasan dengan air yang mengalir itu sangat perlu supaya kualitas
foto/gambar menjadi prima (S2O3)2-
+ 2 Ag → (SO3)2-
+ Ag2S
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron
secara berurutan dari suatu atom, ion, atau molekul ke atom, ion, atau molekul
lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda, yaitu oksidasi
(kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh elektron).
Oksidasi : a. Melepas Elektron
b. Mengikat Oksigen
c. Penaikan Bilangan Oksidasi
Reduksi : a. Mengikat Elektron
b. Melepas Oksigen
c. Penurunan Bilangan Oksidasi
Dalam dunia fotografi terdapat reaksi redoks. Film hitam putih maupun
kertas foto mengandung partikel-partikel perak bromida, AgBr yang tersebar pada
lapisan tipis film/kertas foto.
Dalam dunia fotografi ada beberapa larutan yang dipakai, yaitu:
a) Cairan pengembang C6H6O2 atau disebut hidrokuinon, sebagai zat pereduksi
b) Metol, sebagai zat pereduksi
c) Larutan potasium karbonat (atau sodium karbonat) sebagai aktivator untuk
memperoleh lingkungan basa dengan pH 9,5 - 10,5
d) Larutan sodium sulfit, sebagai pengawet
e) Larutan potasium bromida sebagai restainer.
Reaksi redoks dalam dunia fotografi terjadi apabila kertas foto terkena cahaya
dan juga dalam proses fiksasi dan pembilasan.
a) Dalam proses fiksasi cairan fixer (sodium tiosulfat) digunakan untuk melarutkan
perak bromida yang tidak tereduksi menjadi perak.
b) Jika kertas foto terkena cahaya akan terjadi reaksi :
AgBr → AgBr*
Tanda * menyatakan AgBr tereksitasi oleh cahaya.
c) Dalam proses pembilasan pembilasan dengan guyuran air mengalir supaya
terbentuk bayangan yang permanen. Proses ini bertujuan membuang kompleks
perak tiosulfat dan ion tiosulfat. Jika ion tiosulfat masih tertinggal pada
film/kertas foto, maka zat ini akan bereaksi dengan perak yang sudah terbentuk
foto/gambar, sehingga bayangan foto akan menjadi kecoklatan/kekuningan
karena akan terbentuk noda-noda perak sulfida.
DAFTAR PUSTAKA
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : Penerbit ITB
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : Penerbit ITB
Sunardi. 2007. Kimia bilingual untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung:
Yrama Widya

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Air limbah sianida
Air limbah sianidaAir limbah sianida
Air limbah sianidarramdan383
 
Makalah celup iii
Makalah celup iiiMakalah celup iii
Makalah celup iiiEtsha
 
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiPenetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiAnshori Suhendro
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Laporan zeolit
Laporan zeolitLaporan zeolit
Laporan zeolitmcborpak
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonErnalia Rosita
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholFirda Shabrina
 
Adsorpsi metal-binding
Adsorpsi metal-bindingAdsorpsi metal-binding
Adsorpsi metal-bindingMita Bahriah
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionqlp
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonAndriana Andriana
 

Was ist angesagt? (18)

Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Air limbah sianida
Air limbah sianidaAir limbah sianida
Air limbah sianida
 
Makalah celup iii
Makalah celup iiiMakalah celup iii
Makalah celup iii
 
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu KawiPenetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
Penetapan Kadar MnO2 dalam Batu Kawi
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Laporan zeolit
Laporan zeolitLaporan zeolit
Laporan zeolit
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkoholLaporan praktikum 9 - gugus alkohol
Laporan praktikum 9 - gugus alkohol
 
Rpp 4.4 (2)
Rpp 4.4 (2)Rpp 4.4 (2)
Rpp 4.4 (2)
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
Adsorpsi metal-binding
Adsorpsi metal-bindingAdsorpsi metal-binding
Adsorpsi metal-binding
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Ion exchange
Ion exchangeIon exchange
Ion exchange
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 

Ähnlich wie REAKSI REDOKS DALAM PENCETAKAN FILM HITAM PUTIH

Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Faiq As'adi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriFransiska Puteri
 
Seminarpro hand book
Seminarpro hand bookSeminarpro hand book
Seminarpro hand bookFaiq As'adi
 
RPP KELAS XII Pertemuan 1-3 (Sifat Koligatif Larutan)
RPP KELAS XII Pertemuan 1-3 (Sifat Koligatif Larutan)RPP KELAS XII Pertemuan 1-3 (Sifat Koligatif Larutan)
RPP KELAS XII Pertemuan 1-3 (Sifat Koligatif Larutan)Kadek Yuliya Dewi Astuti
 
Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*T Urai Ani
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaImo Priyanto
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaedo_swimcts
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknikJuleha Usmad
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 7
Soal Kimia kelas 3 SMA  7Soal Kimia kelas 3 SMA  7
Soal Kimia kelas 3 SMA 7Astoeti Utie'
 
Persamaan dan rumus kimia (ii)
Persamaan dan rumus kimia (ii)Persamaan dan rumus kimia (ii)
Persamaan dan rumus kimia (ii)ulil_albab
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Bab2-_Pers.Kimia_Rumus_Kimia salinan dasaarr
Bab2-_Pers.Kimia_Rumus_Kimia salinan dasaarrBab2-_Pers.Kimia_Rumus_Kimia salinan dasaarr
Bab2-_Pers.Kimia_Rumus_Kimia salinan dasaarrRanti47
 
Tryout UN KIMIA 2015
Tryout UN KIMIA 2015 Tryout UN KIMIA 2015
Tryout UN KIMIA 2015 dasi anto
 
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017dasi anto
 

Ähnlich wie REAKSI REDOKS DALAM PENCETAKAN FILM HITAM PUTIH (20)

Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 1 alkalimetri asidimetri
 
Seminarpro hand book
Seminarpro hand bookSeminarpro hand book
Seminarpro hand book
 
RPP KELAS XII Pertemuan 1-3 (Sifat Koligatif Larutan)
RPP KELAS XII Pertemuan 1-3 (Sifat Koligatif Larutan)RPP KELAS XII Pertemuan 1-3 (Sifat Koligatif Larutan)
RPP KELAS XII Pertemuan 1-3 (Sifat Koligatif Larutan)
 
Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknik
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaBab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 7
Soal Kimia kelas 3 SMA  7Soal Kimia kelas 3 SMA  7
Soal Kimia kelas 3 SMA 7
 
Manfaat unsur dan golongan
Manfaat unsur dan golonganManfaat unsur dan golongan
Manfaat unsur dan golongan
 
Persamaan dan rumus kimia (ii)
Persamaan dan rumus kimia (ii)Persamaan dan rumus kimia (ii)
Persamaan dan rumus kimia (ii)
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
METABOLISME
METABOLISMEMETABOLISME
METABOLISME
 
Bab2-_Pers.Kimia_Rumus_Kimia salinan dasaarr
Bab2-_Pers.Kimia_Rumus_Kimia salinan dasaarrBab2-_Pers.Kimia_Rumus_Kimia salinan dasaarr
Bab2-_Pers.Kimia_Rumus_Kimia salinan dasaarr
 
Tryout UN KIMIA 2015
Tryout UN KIMIA 2015 Tryout UN KIMIA 2015
Tryout UN KIMIA 2015
 
PAKET 11 KIMIA.pdf
PAKET 11 KIMIA.pdfPAKET 11 KIMIA.pdf
PAKET 11 KIMIA.pdf
 
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
 
Komposisi kimia dalam sel
Komposisi kimia dalam selKomposisi kimia dalam sel
Komposisi kimia dalam sel
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

REAKSI REDOKS DALAM PENCETAKAN FILM HITAM PUTIH

  • 1. Kata pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena dengan petunjuk dan ridhonya kami dapat menyelesaikan makalah kimia yang akan dipresentasikan di kelas kami. Makalah ini disusun bersama rekan-rekan kami. Penyajian materi yang terdapat didalam makalah ini dijelaskan secara rinci dan disertai contoh reaksi redoks dilengkapi pula dengan ilustrasi untuk menambah wawasan siswa, kami juga menyusun berbagai pembahasan didalam materi kami. Harapan kami makalah ini dapat dijadikan pelajaran dan pengetahuan untuk kami maupun siswa yang ada dikelas kami dan dapat diterapkan dalam kehidupan siswa sehari-hari . Kami telah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya namun setiap manusia tak luput dari kesalahan oleh karena itu jika terdapat kesalahan pada makalah ini yang disebabkan kekhilafan kami, maka kami mohon maaf dari para pembaca yang budiman , terimakasih. Penulis
  • 2. Daftar Isi Kata Pengantar …………………………………………....... Daftar Isi …………………………………………………………. Daftar Gambar ………………………………………………… Gambar 1.1 …………………………………………………….. Gambar 1.2 ……………………………………………………… Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ……………………………………… 1.2 Tujuan Penulis …...………………………………… 1.3 Rumusan Masalah …..…………………………… Bab II Kajian Teori 2.1 Pengertian Reaksi Redoks..……………………… 2.2 Peranan Reaksi Redoks …………………...……… 2.3 Proses Pencetakan Film Hitam Putih ……….. Bab III ……………………………………………………… 3.1 Bagan Alir/Cara Kerja. ……………….............. Bab IV Penutup Kesimpulan …………………………………….………….. Daftar Pustaka ………………………………………….…
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari suatu atom, ion, atau molekul ke atom, ion,atau molekul lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda , yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi. Oksidasi : a. Melepas Elektron b. Mengikat Oksigen c. Penaikan Bilangan Oksidasi Reduksi : a. Mengikat Elektron b. Melepas Oksigen c. Penurunan Bilangan Oksidasi Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, pengikatan oksigen dan mengalami penaikan bilangan oksidasi. Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron, pelepasan oksigen dan mengalami penurunan bilangan oksidasi. Baik oksidasi maupun reduksi tidak dapat terjadi sendiri , harus keduanya . Ketika electron tersebut hilang , sesuatu harus mendapatkannya . Sebagai contoh , reaksi terjadi antara logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut : Zn(s) + CuSO4(aq) ——> ZnSO4(aq) + Cu(s) Zn(s) + Cu2+ (aq) ——> Zn2+ (aq) + Cu(s) (persamaan ion bersih) Sebenarnya, reaksi keseluruhannya terdiri atas dua reaksi: Zn(s) ——> Zn2+ (aq) + 2e- Cu2+ (aq) + 2e- ——> Cu(s)
  • 4. 1.2 TUJUAN Ø Untuk mengetahui proses reaksi redoks dalam dunia fotografi. Ø Untuk mengetahui reaksi yang terbentuk dalam proses pencetakan film hitam- putih. 1.3 RUMUSAN MASALAH Ø Apakah yang dimaksud dengan proses reduksi oksidasi? Ø Bagaimanakah proses reaksi redoks dalam dunia fotografi? Ø Apakah dengan pengetahuan kimia kita dapat memperindah proses pencetakan hitam-putih?
  • 5. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 PENGERTIAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI Reduksi Oksidasi (Redoks) adalah suatu reaksi serah terima elektron dan reaksi serah terima oksigen yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Contoh: 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s) Cl2 + 2e- 2Cl- Fe2O3 Biloks O = -2 2 (biloks Fe) + 3 (biloks O) = 0 2 (biloks Fe) + 3 (-2) = 0 Biloks Fe = 2.2 PERANAN REAKSI REDOKS DALAM DUNIA FOTOGRAFI Film hitam putih maupun kertas foto mengandung partikel-partikel perak bromida, AgBr yang tersebar pada lapisan tipis film/kertas foto. Apabila film / kertas foto terkena cahaya, akan terjadi reaksi : AgBr → AgBr* Tanda * menyatakan AgBr tereksitasi oleh cahaya. Apabila film yang telah digunakan dan terkena cahaya tersebut dicuci dalam larutan pengembang (developer), akan terjadi reaksi :
  • 6. 2AgBr*(s) + C6H6O2(aq) → 2Ag(s) + 2HBr (aq) + C6H4O2 (aq) Cairan pengembang C6H6O2 atau disebut hidrokuinon, dalam hal ini bertindak sebagai zat pereduksi. Jadi dalam reaksi itu terjadi proses reaksi redoks. Oksidasi : C6H6O2(aq) → C6H4O2 (aq) + 2H+ (aq) + 2e- Reduksi : 2Ag+ + 2e- → 2Ag (s) Di samping hidrokuinon , dalam larutan pengembang perlu ditambahkan metol (N-metil-p-aminofenol sulfat). Metol berfungsi sebagai zat superaditif, yang efeknya tidak dapat digantikan dengan memberikan jumlah yang berlebih pada hidrokuinon yang sudah ada. Metol ini bertindak sebagai zat pereduksi juga. Aktivitas hidrokuinon dapat dipacu dengan menambahkan sedikit phenidone (1-phenyl-3-pyrazolidinone). Karena larutan pengembang/ developer ini bekerja efektif pada lingkungan basa, maka kita perlu mencampurkan larutan potasium karbonat (atau sodium karbonat) sebagai aktivator untuk memperoleh lingkungan basa dengan pH 9,5 - 10,5; larutan sodium sulfit, sebagai pengawet dan potasium bromida sebagai restainer. 2.3 PROSES PENCETAKATAN FILM HITAM-PUTIH Proses penetralan Setelah film dicelupkan pada larutan pengembang, maka tahap berikutnya adalah tahap penghentian reaksi sekaligus menetralkan sifat basa yang berasal dari larutan pengembang. Caranya dengan mencelupkan kertas/film pada larutan asam asetat yang telah diberi larutan sodium sulfat untuk mencegah adanya efek swelling. pH larutan dijaga pada kondisi 4 - 5,5. Proses fiksasi Proses fiksasi ini menggunakan cairan yang disebut fixer (sodium tiosulfat), bertujuan melarutkan perak bromida yang tidak tereduksi menjadi perak (kalau tidak dihilangkan, jika kertas foto terkena cahaya, akan timbul bayangan hitam tambahan. Pada proses ini terjadi reaksi :
  • 7. AgBr + 3 Na2S2O3 →Ag(S2O3)3 5- + 6Na+ + Br- Proses pembilasan Tahap akhir setelah fixing adalah pembilasan dengan guyuran air mengalir supaya terbentuk bayangan yang permanen. Proses pembilasan ini bertujuan membuang kompleks perak tiosulfat dan ion tiosulfat. Jika ion tiosulfat masih tertinggal pada film/kertas foto, maka zat ini akan bereaksi dengan perak yang sudah terbentuk foto/gambar, sehingga bayangan foto akan menjadi kecoklatan/kekuningan karena akan terbentuk noda-noda perak sulfida. Jadi pembilasan dengan air yang mengalir itu sangat perlu supaya kualitas foto/gambar menjadi prima. S2O3 2- + 2 Ag → SO3 2- + Ag2S Tentu saja masih banyak keterampilan yang menunjang agar proses cuci cetak film hitam putih menjadi lebih indah, apalagi bila ditunjang dengan pengetahuan kimia untuk meramu zat pengembang/developer yang cocok dan mengontrol proses-proses yang terjadi.
  • 8. BAB III CARA KERJA 3.1. BAGAN ALIR/CARA KERJA A. Tahapan Pembentukan Gambar/Foto Pada proses cuci dan cetak film hitam putih, ternyata ada reaksi kimia, yakni reaksi oksidasi dan reduksi. Film hitam putih maupun kertas foto mengandung partikel-partikel perak bromida, AgBr yang tersebar pada lapisan tipis film/kertas foto. Pada teknik fotografi konvensional atau hitam putih, digunakan sebuah film yang digunakan untuk menghasilkan foto. Film foto merupakan emulsi perak bromide (AgBr) dalam gelatin dengan tahapan-tahapan pembentukan gambar/foto seperti berikut: a. Proses pengambilan gambar, yang dimaksudkan dalam hal ini adalah proses pemotretan menggunakan kamera. b. Film foto dikenakan cahaya. Dengan cara, film dipasang di bawah enlarger, lalu cahaya 100 watt dinyalakan. Akan tampak bayangan film itu di atas kertas. Apabila film/kertas foto terkena cahaya, maka akan terjadi reaksi : AgBr → AgBr* - Tanda (*) menyatakan AgBr tereksitasi oleh cahaya. Kalau bayangan itu sudah tepat, maka lampu yang digunakan untuk mengeksitasi AgBr, kertas diganti dengan kertas cetak foto dan dinyalakan kembali lampu selama sekian detik.
  • 9. c. Film foto yang sudah terkena cahaya, kemudian diletakkan dalam larutan pengembang (misal metol, amidol atau hidrokuinon {C6H4(OH)2}) kemudian ganti celupkan ke dalam larutan stop batch untuk menghentikan reaksi hingga menghasilkan butir perak bromida yang teraktifkan membentuk logam perak bromida hitam. Apabila film yang telah digunakan dan terkena cahaya tersebut dicuci dalam larutan pengembang (developer), akan terjadi reaksi : 2 AgBr *(s) + C6H6O2 (aq) → 2 Ag(s) + 2 HBr (aq) + C6H4O2 (aq) Cairan pengembang C6H4O2 (hidrokuinon), dalam hal ini bertindak sebagai zat pereduksi. Jadi dalam reaksi itu terjadi proses reaksi redoks. Oksidasi : C6H6O2 (aq) → C6H4O2 (aq) + 2 H+ + 2e- Reduksi: 2 Ag+ + 2 e- →2 Ag (s) Disamping hidrokuinon, dalam larutan pengembang perlu ditambahkan metol (N- metil-p-aminofenol sulfat). Metol berfungsi sebagai zat superaditif, yang efeknya tidak dapat digantikan dengan memberikan jumlah yang berlebih pada hidrokuinon yang sudah ada. Metol ini bertindak sebagai zat pereduksi juga. Aktivitas hidrokuinon dapat dipacu dengan menambahkan sedikit phenidone (1- phenyl-3-pyrazolidinone). Karena larutan pengembang/developer ini bekerja efektif pada lingkungan basa, maka kita perlu mencampurkan larutan potasium karbonat (atau sodium karbonat) sebagai aktivator untuk memperoleh lingkungan basa dengan pH pH 9,5 - 10,5; larutan sodium sulfit, sebagai pengawet dan potasium bromida sebagai restainer.
  • 10. d. Butir-butir yang tidak teraktifkan pada bagian yang tidak terkena cahaya tidak terpengaruh. Hal ini menghasilkan bayangan foto. Butir-butir perak bromida yang tidak teraktifkan dapat tereduksi menjadi logam perak hitam bila terkena cahaya. bayangan film harus difiksasi. Hal ini menyebabkan logam perak hitam yang dihasilkan dari pengembangan melekat pada film dan perak bromida dihilangkan (dicuci). Senyawa yang dapat mengikat bayangan foto adalah natrium thiosulfat, Na2(SO4)3. Thiosulfat mudah diperoleh dengan mendidihkan larutan silfit dengan sulfur. Asam bebasnya tidak stabil pada suhu biasa. Orang fotografi biasa menyebut hipo. Pada proses pengikatan terjadi reaksi sebagai berikut : AgBr (s) larut dalam larutan fikser terbentuk ion perak kompleks. AgBr + 2S2O3 —–> [Ag(S2O3)2]2- + Br- Dengan mereaksikan perak bromide dengan tiosulfat, maka menghasilkan senyawa kompleks berupa ion ditiosulfatoperak (II) dan ion bromide. Ion ditiosulfatoperak (II) dapat digunakan untuk proses mencetak gambar yang diperoleh dengan metode fotografi. e. Setelah film dicelupkan pada larutan pengembang, maka tahap berikutnya adalah tahap penghentian reaksi sekaligus menetralkan sifat basa yang berasal dari larutan pengembang. Caranya dengan mencelupkan kertas/film pada larutan asam asetat yang telah diberi larutan sodium sulfat untuk mencegah adanya efek swelling. pH larutan dijaga pada kondisi 4 – 5,5. f. Selanjutnya kertas foto itu dicelupkan pada larutan fixer, lalu kertas foto dibilas dengan air mengalir. Jadilah sebuah foto yang indah, yang kualitasnya bergantung pada lama pencahayaan, jauh dekatnya film dengan kertas foto, waktu pencelupan, kualitas kertas foto, setelah memakai cairan, pembilasan, dan sebagainya, termasuk keterampilan operatornya.
  • 11. Proses fiksasi ini menggunakan cairan yang disebut fixer (sodium tiosulfat), bertujuan melarutkan perak bromida yang tidak tereduksi menjadi perak (kalau tidak dihilangkan, jika kertas foto terkena cahaya, akan timbul bayangan hitam tambahan. Pada proses ini terjadi reaksi : AgBr + 3 Na2S2O3→ *Ag(S2O3) 3]5- + 6 Na+ + Br- g. Tahap akhir setelah fixing adalah pembilasan dengan guyuran air mengalir supaya terbentuk bayangan yang permanen. Proses pembilasan ini bertujuan membuang kompleks perak tiosulfat dan ion tiosulfat. Jika ion tiosulfat masih tertinggal pada film/kertas foto, maka zat ini akan bereaksi dengan perak yang sudah terbentuk foto/gambar, sehingga bayangan foto akan menjadi kecoklatan/kekuningan karena akan terbentuk noda-noda perak sulfida. Jadi pembilasan dengan air yang mengalir itu sangat perlu supaya kualitas foto/gambar menjadi prima (S2O3)2- + 2 Ag → (SO3)2- + Ag2S
  • 12. BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari suatu atom, ion, atau molekul ke atom, ion, atau molekul lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda, yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh elektron). Oksidasi : a. Melepas Elektron b. Mengikat Oksigen c. Penaikan Bilangan Oksidasi Reduksi : a. Mengikat Elektron b. Melepas Oksigen c. Penurunan Bilangan Oksidasi Dalam dunia fotografi terdapat reaksi redoks. Film hitam putih maupun kertas foto mengandung partikel-partikel perak bromida, AgBr yang tersebar pada lapisan tipis film/kertas foto. Dalam dunia fotografi ada beberapa larutan yang dipakai, yaitu: a) Cairan pengembang C6H6O2 atau disebut hidrokuinon, sebagai zat pereduksi b) Metol, sebagai zat pereduksi c) Larutan potasium karbonat (atau sodium karbonat) sebagai aktivator untuk memperoleh lingkungan basa dengan pH 9,5 - 10,5 d) Larutan sodium sulfit, sebagai pengawet e) Larutan potasium bromida sebagai restainer. Reaksi redoks dalam dunia fotografi terjadi apabila kertas foto terkena cahaya dan juga dalam proses fiksasi dan pembilasan. a) Dalam proses fiksasi cairan fixer (sodium tiosulfat) digunakan untuk melarutkan perak bromida yang tidak tereduksi menjadi perak. b) Jika kertas foto terkena cahaya akan terjadi reaksi :
  • 13. AgBr → AgBr* Tanda * menyatakan AgBr tereksitasi oleh cahaya. c) Dalam proses pembilasan pembilasan dengan guyuran air mengalir supaya terbentuk bayangan yang permanen. Proses ini bertujuan membuang kompleks perak tiosulfat dan ion tiosulfat. Jika ion tiosulfat masih tertinggal pada film/kertas foto, maka zat ini akan bereaksi dengan perak yang sudah terbentuk foto/gambar, sehingga bayangan foto akan menjadi kecoklatan/kekuningan karena akan terbentuk noda-noda perak sulfida.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : Penerbit ITB Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : Penerbit ITB Sunardi. 2007. Kimia bilingual untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya