SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya
diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim ada 3, yaitu
Yahudi, Nasrani, dan Islam. Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan dan
perbedaan yang beberapa di antaranya sangat mendasar. Yahudi adalah agama
tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama ini tidak bisa
disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya tidak berkembang.
Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara agama Nasrani dan
Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Penjelasan Kerangka Dasar Ajaran Islam ?
2. Apa Unsur-unsur Ajaran Islam?
3. Bagaimana Fungsi dan Kedudukan Ajaran/Aqidah Islam ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Definisi Dasar Ajaran Islam
2. Menjelaskan Unsur-unsur Ajaran Islam
3. Mengetahui Fungsi dan Kedudukan Ajaran/Aqidah Islam
2
BAB. II
PEMBAHASAN
A. KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM
Islam pada hakikatnya adalah aturan atau undang – undang Allah yang terdapat
dalam kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya yang meliputi perintah dan larangan serta
petunjuk supaya menjadi pedoman hidup dan kehidupan umat manusia guna
kebahagiaannya di dunia dan akhirat.
Secara umum aturan itu dibagi menjadi 3 hal pokok, yaitu Aqidah, Syari‟ah dan
Akhlaq.
1. Aqidah
Aqidah adalah sistem keyakinan yang mendasari seluruh aktivitas muslim.
Ajaran Islam berisikan tentang apa saja yang mesti dipercayai, diyakini, dan diimani
oleh setiap muslim. Karena agama Islam bersumber kepada kepercayaan dan
keimanan kepada Allah swt, maka aqidah merupakan sistem kepercayaaan yang
mengikat manusia kepada Islam. Seorang manusia disebut muslim jika dengan
penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat dengan sistem kepercayaan Islam.
Karena itu, aqidah merupakan ikatan dan simpul dasar dalam Islam yang pertama
dan utama.
Aqidah dibangun atas 6 dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman. Rukun
iman meliputi : iman kepada Allah swt, para malaikat, kitab – kitab, para Rasul, hari
akhir, dan Qodlo dan Qodar. Allah berfirman dalam QS.An-Nisa‟, ayat 136 yang
artinya “ Wahai orang yang beriman, tetaplah beriman kepaada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, Rasul-Nya,
hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh- jauhnya”.
Berdasarkan 6 fondasi tersebut, maka keterikatan setiap muslim yang semestinya
ada pada jiwa setiap muslim adalah :
a. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang
menyempurnakan syariat – syariat yang diturunkan Allah sebelumnya.
b. Meyakini bahwa Islam adalah satu- satunya agama yang benar di sisi Allah.
Islam dating dengan membawa kebenarana yang bersifat absolute guna menjadi
pedoman hidup dan kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya.
c. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal serta berlaku untuk semua
manusioa dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengasn tuntutan
budaya manusia.
3
2. Syari’ah
Komponen Islam yang kedua adalah syari‟ah yang berisi peraturan dan
perundang- undangan yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan manusia.
Syari‟at adalah sistem nilai yang merupakan inti ajaran Islam. Syari‟ah aatau sistem
nilai Islam yang diciptakan oleh Allah sendiri. Dalam kaitan ini, Allah disebut Syaari
atau pencipta hukum.
Sistem nilai Islam secara umum meliputi 2 bidang :
a. Syari‟at yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah (ibadah
mahdah / khusus). Disebut ibadah mahdah karena sifatnya yang khas dan sudah
ditentukan secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Allah. Dalam
konteks ini, syari‟at berisikan ketentuan tentang tata cara peribadatan manusia
kepada Allah, seperti kewajiban shalat, puasa, zakat, haji.
b. Syari‟at yang mengatur hubungan manusia secara horizontal dengan sesama dan
makhluk lainnya ( mu‟amalah ). Mu‟amalah meliputi ketentuan perundang-
undangan yang mengatur segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan
dengan sesamanya dan alam sekitarnya.
Adanya sistem mu‟amalah ini membuktikan bahwa Islam tidak meninggalkan urusan
dunia, bahkan tidak pula melakukan pemisahan terhadap persoalan dunia maupuu
akhirat. Bagi Islam, ibadah yang diwajibkan Allah atas hambanya bukan sekedar
bersifat formal belaka, melainkan disuruhnya agar semua aktivitas hidup dijalankan
manusia hendaknya bernilai ibadah. Ajaran ini sesuai dengan ajaran Islam tentang
tujuan diciptakannya manusia supaya beribadah. Allah berfirman dalam QS. Az-
Zarariyat, ayat 5 : “ Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya
beribadah kepada- Ku “
Hubungan horizontal ini disebut pula dengan ibadah gairu mahdah / umum karena
sifatnya umum, di mana Allah atau Rasul-Nya tidak memerinci macam dan jenis
perilakunya, tetapi hanya memberikan prinsip dasarnya saja.
3. Akhlaq
Akhlaq merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran
tentang perilaku atau sopan santun. Akhlaq maupun syari‟ah pada dasarnya
membahas perilaku manusia, tetapi yang berbeda di antaranya adalah obyek
materia. Syari‟ah melihat perbuatan manusia darin segi hukum yaitu : wajib, sunah,
mubah, makruh, dan haram. Sedangkan aklaq melihat perbuatan manusia dari segi
nilai / etika, yaitu perbuatan baik ataupun buruk. Akhlaq merupakan sistematika
Islam, sebagai sistem, akhlaq memiliki spektrum yang luas, mulai sikap terhadap
dirinya, orang lain, dan makhluk lain, serta terhadap Allah SWT.
4
4. Keterkaitan antara Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq
Aqidah, Syari‟ah, dan Akhlaq pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran
Islam. ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah
sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen – elemen dasar keyakinan,
menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syari‟ah
sebagai sistem nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sdangkan
akhlaq sebagai sistem etika menggambarkan arah dan tujuan yuang hendak dicapai
agama. Oleh karena itu, ketiga komponen tersebut seyogyanya terintegrasi dalam
diri seorang muslim. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaran Islam ibarat
sebuah pohon. Akarnya adalah aqidah, sementar batang, dahan, dan daunnya
adalah syari‟ah, sedangkan buahnya adalah aqidah. Muslim yang baik adalah orang
yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang mendorongnya untuk melaksanakan
syari’ah yang hanya ditujukan kepada Allah sehingga tergambar akhlaq yang terpuji.
Atas dasar hubungan itu, maka :
a) Seseorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh
aqidah , maka orang itu termasuk dalam kategori kafir.
b) Seseorang yang mengaku beraqidah, tetapi tidak mau melaksanakan syari’ah,
maka orang itu disebut fasik.
c) Seseorang yang mengaku beraqidah dan melaksanakan syari’ah, tetapi dengan
landasan aqidah yang tidak lurus, maka orang itu disebut munafik.
d) Seseorang yang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah, maka
perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik
adalah perbuatan yang sesuai dengan nilai- nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu
dipandang benar menurut Allah.
e) Perbuatan baik yang didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud
pelaksanaan syari‟ah disebut sebagai amal sholeh. Oleh karena itu, dala Al-
Qur‟an kata amal sholeh selalu diawali dengan kata iman, antar lain dalam QS.
An-Nur, ayat 55
B. Unsur-unsur Ajaran Islam
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama Islam
dapat dijelaskan sesuai hadist riwayat Muslim dibawah ini :
Dari Umar ra. juga dia berkata : “Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah s.a.w
suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat
putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan
jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian
5
dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya
(Rasulullah s.a.w) seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam
?”, maka bersabdalah Rasulullah s.a.w, “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak
ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan
pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata, “anda benar“.
Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan.
Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahukan aku tentang Iman?“ Lalu beliau bersabda,
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang
buruk“, kemudian dia berkata, “anda benar“. Kemudian dia berkata lagi, “Beritahukan
aku tentang ihsan ?“. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada
Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia
melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat
(kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya “. Dia berkata, “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau bersabda,
“Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang
bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-
lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam
sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah s.a.w) bertanya, “Tahukah engkau siapa yang
bertanya ?”. aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“. Beliau bersabda,
“Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama
kalian“. (HR. Muslim).
Hadits ini menerangkan pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan serta
memperhatikan isi Al Qur‟an secara keseluruhan maka dapat dikembangkan bahwa
pada dasarnya sistematika dan pengelompokkan ajaran Islam secara garis besar
adalah aqidah, syariah dan akhlak.
Ditinjau dari ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan pada manusia
yang meliputi :
1. Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah).
Sesuai firman yang berbunyi :
”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahku”. (QS.51: 56)
2. Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas).
Sesuai firman yang berbunyi :
”Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan
janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”. (QS.5:2).
6
3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungan.
Sesuai firman yang berbunyi :
”Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu
pemakmuran”. (QS.11:61)
Vera Micheles Dean dalam bukunya ”The Nature of The Non Western World”,
sebagaimana dikutip Humaidi Tata Pangarsa; bahwa Islam meliputi empat unsur
yaitu :
1. Islam is religion.
2. Islam is political system.
3. Islam is way of live.
4. Islam is interpretation of history.
Dilihat secara parsial maka Dinul Islam dapat dibedakan kepada :
1. Iqlimiyah Al-Islam
Adanya ajaran – ajaran Islam yang berbeda dalam satu iklam (wilayah) dengan
wilayah lainnya sebagai akibat perbedaan situasi dan kondisi.
2. Alqawa‟id Al-Hikmah
Ajaran Islam yang memiliki kontek keberlakuan akidah secara mendunia
sepanjang masa.
C. Kedudukan Aqidah Dalam Islam
1. Pengertian Aqidah
Aqidah secara bahasa berasal dari kata ( ‫د‬‫)عق‬ yang berarti ikatan. Secara istilah
adalah keyakinan hati atas sesuatu. Kata „aqidah‟ tersebut dapat digunakan untuk
ajaran yang terdapat dalam Islam, dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar
Islam. Sehingga ada istilah aqidah Islam, aqidah nasrani; ada aqidah yang benar
atau lurus dan ada aqidah yang sesat atau menyimpang.
Dalam ajaran Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) merupakan keyakinan atas
sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan
kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir
baik dan buruk. Hal ini didasarkan kepada Hadits shahih yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim dari Shahabat Umar bin Khathab r.a. yang dikenal dengan „Hadits
Jibril‟. Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat
suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain,
seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang
dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada
7
gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban
atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan.
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din) dan
diterimanya suatu amal. Allah swt berfirman,
Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di
akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun
dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
Allah swt juga berfirman,
Artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi
sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh
amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang
merugi.” (Q.S. az-Zumar: 65)
Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul
mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek
yang lainnya. Rasulullah saw berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota
Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu
yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang
waktu tersebut, kaum muslimin yang merupakan minoritas di Makkah mendapatkan
ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan
keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi basis atau landasan yang kokoh
bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan
penegakan hukum-hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang
lebih singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi
kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dalam
ajaran Islam.
8
2. Sumber-sumber Aqidah Islam
A Pengertian Aqidah
Aqidah secara bahasa berasal dari kata ( ‫د‬‫)عق‬ yang berarti ikatan. Secara istilah
adalah keyakinan hati atas sesuatu. Kata „aqidah‟ tersebut dapat digunakan untuk
ajaran yang terdapat dalam Islam, dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar
Islam. Sehingga ada istilah aqidah Islam, aqidah nasrani; ada aqidah yang benar
atau lurus dan ada aqidah yang sesat atau menyimpang.
Dalam ajaran Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) merupakan keyakinan atas
sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan
kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir
baik dan buruk. Hal ini didasarkan kepada Hadits shahih yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim dari Shahabat Umar bin Khathab r.a. yang dikenal dengan „Hadits
Jibril‟.
B. Kedudukan Aqidah dalam Islam
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu
bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti
ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang
dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada
gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban
atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan.
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din) dan
diterimanya suatu amal. Allah swt berfirman,
Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di
akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun
dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
Allah swt juga berfirman,
Artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi
sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh
amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang
merugi.” (Q.S. az-Zumar: 65)
Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul
mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek
yang lainnya. Rasulullah saw berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota
Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu
9
yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang
waktu tersebut, kaum muslimin yang merupakan minoritas di Makkah mendapatkan
ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan
keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi basis atau landasan yang kokoh
bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan
penegakan hukum-hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang
lebih singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi
kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dalam
ajaran Islam. Aqidah Islam adalah sesuatu yang bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran
yang hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya. Maka,
sumber ajaran aqidah Islam adalah terbatas pada al-Quran dan Sunnah saja.
Karena, tidak ada yang lebih tahu tentang Allah kecuali Allah itu sendiri, dan tidak
ada yang lebih tahu tentang Allah, setelah Allah sendiri, kecuali Rasulullah saw.
Metode Memahami Aqidah Islam dari Sumber-sumbernya Menurut Para
Shahabat Generasi para shahabat adalah generasi yang dinyatakan oleh Rasululah
sebagai generasi terbaik kaum muslimin. Kebaikan mereka terletak pada
pemahaman dan sekaligus pengamalannya atas ajaran-ajaran Islam secara benar
dan kaffah. Hal ini tidak mengherankan, karena mereka adalah generasi awal yang
menyaksikan langsung turunnya wahyu, dan mereka mendapat pengajaran dan
pendidikan langsung dari Rasulullah saw. Setelah generasi shahabat, kualifikasi atau
derajat kebaikan itu diikuti secara berurutan oleh generasi berikutnya dari kalangan
tabi‟in, dan selanjutnya diikuti oleh generasi tabi‟ut tabi‟in. Tiga generasi inilah yang
secara umum disebut sebagai generasi salaf. Rasulullah bersabda tentang mereka,
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah generasi pada masaku, lalu generasi
berikutnya, lalu generasi berikutnya…” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Generasi salaf yang shalih (al-salaf al-shalih) mengambil pemahaman aqidah dari al-
Quran dan sunnah dengan metode mengimani atau meyakini semua yang
diinformasikan (ditunjukkan) oleh kedua sumber tersebut. Dan apa saja yang tidak
terdapat dapat dalam kedua sumber itu, mereka meniadakan dan menolaknya.
Mereka mencukupkan diri dengan kedua sumber tersebut dalam menetapkan atau
meniadakan suatu pemahaman yang menjadi dasar aqidah atau keyakinan.
Dengan metode di atas, maka para shahabat, dan generasi berikutnya yang
mengikuti mereka dangan baik (ihsan), mereka beraqidah dengan aqidah yang
sama. Di kalangan mereka tidak terjadi perselisihan dalam masalah aqidah. Kalau
pun ada perbedaan, maka perbedaan di kalangan mereka hanyalah dalam masalah
hukum yang bersifat cabang (furu’iyyah) saja, bukan dalam masalah-masalah yang
10
pokok (ushuliyyah). Seperti ini pula keadaan yang terjadi di kalangan para imam
madzhab yang empat, yaitu Imam Abu Hanifah (th. 699-767 M), Imam Malik (tahun
712-797), Imam Syafi‟i (tahun 767-820), dan Imam Ahmad (tahun 780-855 M).
Karena itulah, maka mereka dipersaksikan oleh Rasulullah saw sebagai golongan
yang selamat, sebagaimana sabda beliau,
Artinya: “Mereka (golongan yang selamat) adalah orang-orang yang berada di atas
suatu prinsip seperti halnya saya dan para shahabat saya telah berjalan di atasnya.”
(H.R. Tirmidzi)
11
BAB. III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rangka Ajaran Islam
1. Aqidah
2. Syariah
3. Akhlaq
Unsur-Unsur Ajaran Islam
1. Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah).
2. Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas).
3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungan.
Kedudukan Aqidah Dalam Islam
Merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan
rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk.
B. KRITIK DAN SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan -
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. http://hidayatwawan.blogspot.com/2012/03/makalah-kerangka-dasar-agama-
islam_27.html
2. http://5hufree.blogspot.com/2012/04/kerangka-dasar-agama-islam.html
3. http://www.anneahira.com/kerangka-dasar-agama-islam.htm
4. http://www.scribd.com/doc/40374260/Kerangka-Dasar-Agama-Dan-Ajaran-
Islam

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Arti dan ruang lingkup islam
Arti dan ruang lingkup islamArti dan ruang lingkup islam
Arti dan ruang lingkup islam
Ryan Imutz
 
C iii falsafah agama
C iii falsafah agamaC iii falsafah agama
C iii falsafah agama
Fajar Zain
 
Pokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran IslamPokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran Islam
Majid Abdullah
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Syahirah Suhalim
 
Islam sebagai ad din
Islam sebagai ad dinIslam sebagai ad din
Islam sebagai ad din
safwanpbs
 
konsep akidah ketuhanan
konsep akidah ketuhanankonsep akidah ketuhanan
konsep akidah ketuhanan
mkazree
 

Was ist angesagt? (20)

Arti dan ruang lingkup islam
Arti dan ruang lingkup islamArti dan ruang lingkup islam
Arti dan ruang lingkup islam
 
Mengapa Harus Islam
Mengapa Harus IslamMengapa Harus Islam
Mengapa Harus Islam
 
C iii falsafah agama
C iii falsafah agamaC iii falsafah agama
C iii falsafah agama
 
Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI
Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI
Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI
 
Hubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusiaHubungan agama dan manusia
Hubungan agama dan manusia
 
AQIDAH,SYARIAH,AKHLAK
AQIDAH,SYARIAH,AKHLAKAQIDAH,SYARIAH,AKHLAK
AQIDAH,SYARIAH,AKHLAK
 
Pokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran IslamPokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran Islam
 
W2/W3-D1 - POKOK-POKOK AJARAN ISLAM
W2/W3-D1 - POKOK-POKOK AJARAN ISLAMW2/W3-D1 - POKOK-POKOK AJARAN ISLAM
W2/W3-D1 - POKOK-POKOK AJARAN ISLAM
 
Islam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al dinIslam bukan hanya agama tetapi al din
Islam bukan hanya agama tetapi al din
 
Islam sebagai ad din
Islam sebagai ad dinIslam sebagai ad din
Islam sebagai ad din
 
Konsep Ketuhanan dan Kepercayaan
Konsep Ketuhanan dan KepercayaanKonsep Ketuhanan dan Kepercayaan
Konsep Ketuhanan dan Kepercayaan
 
Bab 3
Bab 3 Bab 3
Bab 3
 
Kedudukan Aqidah
Kedudukan AqidahKedudukan Aqidah
Kedudukan Aqidah
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islam
 
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIAHUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
 
Topik 1 : Konsep Asas Islam
Topik 1 : Konsep Asas IslamTopik 1 : Konsep Asas Islam
Topik 1 : Konsep Asas Islam
 
Ruang Lingkup Agama
Ruang Lingkup AgamaRuang Lingkup Agama
Ruang Lingkup Agama
 
konsep akidah ketuhanan
konsep akidah ketuhanankonsep akidah ketuhanan
konsep akidah ketuhanan
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
 
Islam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang LingkupnyaIslam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang Lingkupnya
 

Ähnlich wie Makalah agamaa

Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Hendun Budiyani
 
kelompok3-140423001852-phpapp01.pptx
kelompok3-140423001852-phpapp01.pptxkelompok3-140423001852-phpapp01.pptx
kelompok3-140423001852-phpapp01.pptx
Synarigus
 
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahPresentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Marhamah Saleh
 

Ähnlich wie Makalah agamaa (20)

ppt kerangka dasar agam islam .pptx
ppt kerangka dasar agam islam .pptxppt kerangka dasar agam islam .pptx
ppt kerangka dasar agam islam .pptx
 
Bab 1 Akidah Islam
Bab 1 Akidah IslamBab 1 Akidah Islam
Bab 1 Akidah Islam
 
Bab 1 akidah islam
Bab 1 akidah islamBab 1 akidah islam
Bab 1 akidah islam
 
ISLAM_SEBAGAI_CARA_HIDUP_.pptx
ISLAM_SEBAGAI_CARA_HIDUP_.pptxISLAM_SEBAGAI_CARA_HIDUP_.pptx
ISLAM_SEBAGAI_CARA_HIDUP_.pptx
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
2969958-2.ppt
2969958-2.ppt2969958-2.ppt
2969958-2.ppt
 
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbiAqidah agama.islam-1 a-pbi
Aqidah agama.islam-1 a-pbi
 
Tugas kelompok edit
Tugas kelompok editTugas kelompok edit
Tugas kelompok edit
 
kelompok3-140423001852-phpapp01.pptx
kelompok3-140423001852-phpapp01.pptxkelompok3-140423001852-phpapp01.pptx
kelompok3-140423001852-phpapp01.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
hukum islam (kel.1)
hukum islam (kel.1)hukum islam (kel.1)
hukum islam (kel.1)
 
PENGERTIAN ISLAM.ppt
PENGERTIAN ISLAM.pptPENGERTIAN ISLAM.ppt
PENGERTIAN ISLAM.ppt
 
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiahPresentasi 2   islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
Presentasi 2 islam sebagai ajaran & objek kajian ilmiah
 
HAKIKAT AGAMA.pptx
HAKIKAT AGAMA.pptxHAKIKAT AGAMA.pptx
HAKIKAT AGAMA.pptx
 
PPT AGAMA .pptx
PPT AGAMA .pptxPPT AGAMA .pptx
PPT AGAMA .pptx
 
Nilai agama dan adat kepercayaan - agama islam
Nilai agama dan adat kepercayaan - agama islamNilai agama dan adat kepercayaan - agama islam
Nilai agama dan adat kepercayaan - agama islam
 
Tauhid baru
Tauhid baruTauhid baru
Tauhid baru
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
Syarat2 Agama.pptx
Syarat2 Agama.pptxSyarat2 Agama.pptx
Syarat2 Agama.pptx
 
Sumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik IslamSumber dan Karakteristik Islam
Sumber dan Karakteristik Islam
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kürzlich hochgeladen

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Makalah agamaa

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim ada 3, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam. Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan dan perbedaan yang beberapa di antaranya sangat mendasar. Yahudi adalah agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama ini tidak bisa disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya tidak berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara agama Nasrani dan Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa Penjelasan Kerangka Dasar Ajaran Islam ? 2. Apa Unsur-unsur Ajaran Islam? 3. Bagaimana Fungsi dan Kedudukan Ajaran/Aqidah Islam ? C. Tujuan 1. Menjelaskan Definisi Dasar Ajaran Islam 2. Menjelaskan Unsur-unsur Ajaran Islam 3. Mengetahui Fungsi dan Kedudukan Ajaran/Aqidah Islam
  • 2. 2 BAB. II PEMBAHASAN A. KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM Islam pada hakikatnya adalah aturan atau undang – undang Allah yang terdapat dalam kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya yang meliputi perintah dan larangan serta petunjuk supaya menjadi pedoman hidup dan kehidupan umat manusia guna kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Secara umum aturan itu dibagi menjadi 3 hal pokok, yaitu Aqidah, Syari‟ah dan Akhlaq. 1. Aqidah Aqidah adalah sistem keyakinan yang mendasari seluruh aktivitas muslim. Ajaran Islam berisikan tentang apa saja yang mesti dipercayai, diyakini, dan diimani oleh setiap muslim. Karena agama Islam bersumber kepada kepercayaan dan keimanan kepada Allah swt, maka aqidah merupakan sistem kepercayaaan yang mengikat manusia kepada Islam. Seorang manusia disebut muslim jika dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat dengan sistem kepercayaan Islam. Karena itu, aqidah merupakan ikatan dan simpul dasar dalam Islam yang pertama dan utama. Aqidah dibangun atas 6 dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman. Rukun iman meliputi : iman kepada Allah swt, para malaikat, kitab – kitab, para Rasul, hari akhir, dan Qodlo dan Qodar. Allah berfirman dalam QS.An-Nisa‟, ayat 136 yang artinya “ Wahai orang yang beriman, tetaplah beriman kepaada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, Rasul-Nya, hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh- jauhnya”. Berdasarkan 6 fondasi tersebut, maka keterikatan setiap muslim yang semestinya ada pada jiwa setiap muslim adalah : a. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang terakhir, mengandung syariat yang menyempurnakan syariat – syariat yang diturunkan Allah sebelumnya. b. Meyakini bahwa Islam adalah satu- satunya agama yang benar di sisi Allah. Islam dating dengan membawa kebenarana yang bersifat absolute guna menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia selaras dengan fitrahnya. c. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang universal serta berlaku untuk semua manusioa dalam segala lapisan masyarakat dan sesuai dengasn tuntutan budaya manusia.
  • 3. 3 2. Syari’ah Komponen Islam yang kedua adalah syari‟ah yang berisi peraturan dan perundang- undangan yang mengatur aktifitas yang seharusnya dikerjakan manusia. Syari‟at adalah sistem nilai yang merupakan inti ajaran Islam. Syari‟ah aatau sistem nilai Islam yang diciptakan oleh Allah sendiri. Dalam kaitan ini, Allah disebut Syaari atau pencipta hukum. Sistem nilai Islam secara umum meliputi 2 bidang : a. Syari‟at yang mengatur hubungan manusia secara vertikal dengan Allah (ibadah mahdah / khusus). Disebut ibadah mahdah karena sifatnya yang khas dan sudah ditentukan secara pasti oleh Allah dan dicontohkan secara rinci oleh Allah. Dalam konteks ini, syari‟at berisikan ketentuan tentang tata cara peribadatan manusia kepada Allah, seperti kewajiban shalat, puasa, zakat, haji. b. Syari‟at yang mengatur hubungan manusia secara horizontal dengan sesama dan makhluk lainnya ( mu‟amalah ). Mu‟amalah meliputi ketentuan perundang- undangan yang mengatur segala aktivitas hidup manusia dalam pergaulan dengan sesamanya dan alam sekitarnya. Adanya sistem mu‟amalah ini membuktikan bahwa Islam tidak meninggalkan urusan dunia, bahkan tidak pula melakukan pemisahan terhadap persoalan dunia maupuu akhirat. Bagi Islam, ibadah yang diwajibkan Allah atas hambanya bukan sekedar bersifat formal belaka, melainkan disuruhnya agar semua aktivitas hidup dijalankan manusia hendaknya bernilai ibadah. Ajaran ini sesuai dengan ajaran Islam tentang tujuan diciptakannya manusia supaya beribadah. Allah berfirman dalam QS. Az- Zarariyat, ayat 5 : “ Dan tiadalah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya beribadah kepada- Ku “ Hubungan horizontal ini disebut pula dengan ibadah gairu mahdah / umum karena sifatnya umum, di mana Allah atau Rasul-Nya tidak memerinci macam dan jenis perilakunya, tetapi hanya memberikan prinsip dasarnya saja. 3. Akhlaq Akhlaq merupakan komponen dasar Islam yang ketiga yang berisi ajaran tentang perilaku atau sopan santun. Akhlaq maupun syari‟ah pada dasarnya membahas perilaku manusia, tetapi yang berbeda di antaranya adalah obyek materia. Syari‟ah melihat perbuatan manusia darin segi hukum yaitu : wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Sedangkan aklaq melihat perbuatan manusia dari segi nilai / etika, yaitu perbuatan baik ataupun buruk. Akhlaq merupakan sistematika Islam, sebagai sistem, akhlaq memiliki spektrum yang luas, mulai sikap terhadap dirinya, orang lain, dan makhluk lain, serta terhadap Allah SWT.
  • 4. 4 4. Keterkaitan antara Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq Aqidah, Syari‟ah, dan Akhlaq pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran Islam. ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen – elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syari‟ah sebagai sistem nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sdangkan akhlaq sebagai sistem etika menggambarkan arah dan tujuan yuang hendak dicapai agama. Oleh karena itu, ketiga komponen tersebut seyogyanya terintegrasi dalam diri seorang muslim. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaran Islam ibarat sebuah pohon. Akarnya adalah aqidah, sementar batang, dahan, dan daunnya adalah syari‟ah, sedangkan buahnya adalah aqidah. Muslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang mendorongnya untuk melaksanakan syari’ah yang hanya ditujukan kepada Allah sehingga tergambar akhlaq yang terpuji. Atas dasar hubungan itu, maka : a) Seseorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah , maka orang itu termasuk dalam kategori kafir. b) Seseorang yang mengaku beraqidah, tetapi tidak mau melaksanakan syari’ah, maka orang itu disebut fasik. c) Seseorang yang mengaku beraqidah dan melaksanakan syari’ah, tetapi dengan landasan aqidah yang tidak lurus, maka orang itu disebut munafik. d) Seseorang yang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah, maka perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan nilai- nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu dipandang benar menurut Allah. e) Perbuatan baik yang didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syari‟ah disebut sebagai amal sholeh. Oleh karena itu, dala Al- Qur‟an kata amal sholeh selalu diawali dengan kata iman, antar lain dalam QS. An-Nur, ayat 55 B. Unsur-unsur Ajaran Islam Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama Islam dapat dijelaskan sesuai hadist riwayat Muslim dibawah ini : Dari Umar ra. juga dia berkata : “Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah s.a.w suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian
  • 5. 5 dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah s.a.w) seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah s.a.w, “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata, “anda benar“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi, “Beritahukan aku tentang Iman?“ Lalu beliau bersabda, “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul- Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia berkata, “anda benar“. Kemudian dia berkata lagi, “Beritahukan aku tentang ihsan ?“. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata, “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau bersabda, “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba- lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah s.a.w) bertanya, “Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“. Beliau bersabda, “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian“. (HR. Muslim). Hadits ini menerangkan pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan serta memperhatikan isi Al Qur‟an secara keseluruhan maka dapat dikembangkan bahwa pada dasarnya sistematika dan pengelompokkan ajaran Islam secara garis besar adalah aqidah, syariah dan akhlak. Ditinjau dari ajarannya, Islam mengatur berbagai aspek kehidupan pada manusia yang meliputi : 1. Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah). Sesuai firman yang berbunyi : ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku”. (QS.51: 56) 2. Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas). Sesuai firman yang berbunyi : ”Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”. (QS.5:2).
  • 6. 6 3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungan. Sesuai firman yang berbunyi : ”Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmuran”. (QS.11:61) Vera Micheles Dean dalam bukunya ”The Nature of The Non Western World”, sebagaimana dikutip Humaidi Tata Pangarsa; bahwa Islam meliputi empat unsur yaitu : 1. Islam is religion. 2. Islam is political system. 3. Islam is way of live. 4. Islam is interpretation of history. Dilihat secara parsial maka Dinul Islam dapat dibedakan kepada : 1. Iqlimiyah Al-Islam Adanya ajaran – ajaran Islam yang berbeda dalam satu iklam (wilayah) dengan wilayah lainnya sebagai akibat perbedaan situasi dan kondisi. 2. Alqawa‟id Al-Hikmah Ajaran Islam yang memiliki kontek keberlakuan akidah secara mendunia sepanjang masa. C. Kedudukan Aqidah Dalam Islam 1. Pengertian Aqidah Aqidah secara bahasa berasal dari kata ( ‫د‬‫)عق‬ yang berarti ikatan. Secara istilah adalah keyakinan hati atas sesuatu. Kata „aqidah‟ tersebut dapat digunakan untuk ajaran yang terdapat dalam Islam, dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar Islam. Sehingga ada istilah aqidah Islam, aqidah nasrani; ada aqidah yang benar atau lurus dan ada aqidah yang sesat atau menyimpang. Dalam ajaran Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk. Hal ini didasarkan kepada Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Shahabat Umar bin Khathab r.a. yang dikenal dengan „Hadits Jibril‟. Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada
  • 7. 7 gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din) dan diterimanya suatu amal. Allah swt berfirman, Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110) Allah swt juga berfirman, Artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. az-Zumar: 65) Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek yang lainnya. Rasulullah saw berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum muslimin yang merupakan minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum-hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang lebih singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dalam ajaran Islam.
  • 8. 8 2. Sumber-sumber Aqidah Islam A Pengertian Aqidah Aqidah secara bahasa berasal dari kata ( ‫د‬‫)عق‬ yang berarti ikatan. Secara istilah adalah keyakinan hati atas sesuatu. Kata „aqidah‟ tersebut dapat digunakan untuk ajaran yang terdapat dalam Islam, dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar Islam. Sehingga ada istilah aqidah Islam, aqidah nasrani; ada aqidah yang benar atau lurus dan ada aqidah yang sesat atau menyimpang. Dalam ajaran Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk. Hal ini didasarkan kepada Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Shahabat Umar bin Khathab r.a. yang dikenal dengan „Hadits Jibril‟. B. Kedudukan Aqidah dalam Islam Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din) dan diterimanya suatu amal. Allah swt berfirman, Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110) Allah swt juga berfirman, Artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. az-Zumar: 65) Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek yang lainnya. Rasulullah saw berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu
  • 9. 9 yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum muslimin yang merupakan minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum-hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang lebih singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dalam ajaran Islam. Aqidah Islam adalah sesuatu yang bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran yang hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya. Maka, sumber ajaran aqidah Islam adalah terbatas pada al-Quran dan Sunnah saja. Karena, tidak ada yang lebih tahu tentang Allah kecuali Allah itu sendiri, dan tidak ada yang lebih tahu tentang Allah, setelah Allah sendiri, kecuali Rasulullah saw. Metode Memahami Aqidah Islam dari Sumber-sumbernya Menurut Para Shahabat Generasi para shahabat adalah generasi yang dinyatakan oleh Rasululah sebagai generasi terbaik kaum muslimin. Kebaikan mereka terletak pada pemahaman dan sekaligus pengamalannya atas ajaran-ajaran Islam secara benar dan kaffah. Hal ini tidak mengherankan, karena mereka adalah generasi awal yang menyaksikan langsung turunnya wahyu, dan mereka mendapat pengajaran dan pendidikan langsung dari Rasulullah saw. Setelah generasi shahabat, kualifikasi atau derajat kebaikan itu diikuti secara berurutan oleh generasi berikutnya dari kalangan tabi‟in, dan selanjutnya diikuti oleh generasi tabi‟ut tabi‟in. Tiga generasi inilah yang secara umum disebut sebagai generasi salaf. Rasulullah bersabda tentang mereka, Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah generasi pada masaku, lalu generasi berikutnya, lalu generasi berikutnya…” (H.R. Bukhari dan Muslim) Generasi salaf yang shalih (al-salaf al-shalih) mengambil pemahaman aqidah dari al- Quran dan sunnah dengan metode mengimani atau meyakini semua yang diinformasikan (ditunjukkan) oleh kedua sumber tersebut. Dan apa saja yang tidak terdapat dapat dalam kedua sumber itu, mereka meniadakan dan menolaknya. Mereka mencukupkan diri dengan kedua sumber tersebut dalam menetapkan atau meniadakan suatu pemahaman yang menjadi dasar aqidah atau keyakinan. Dengan metode di atas, maka para shahabat, dan generasi berikutnya yang mengikuti mereka dangan baik (ihsan), mereka beraqidah dengan aqidah yang sama. Di kalangan mereka tidak terjadi perselisihan dalam masalah aqidah. Kalau pun ada perbedaan, maka perbedaan di kalangan mereka hanyalah dalam masalah hukum yang bersifat cabang (furu’iyyah) saja, bukan dalam masalah-masalah yang
  • 10. 10 pokok (ushuliyyah). Seperti ini pula keadaan yang terjadi di kalangan para imam madzhab yang empat, yaitu Imam Abu Hanifah (th. 699-767 M), Imam Malik (tahun 712-797), Imam Syafi‟i (tahun 767-820), dan Imam Ahmad (tahun 780-855 M). Karena itulah, maka mereka dipersaksikan oleh Rasulullah saw sebagai golongan yang selamat, sebagaimana sabda beliau, Artinya: “Mereka (golongan yang selamat) adalah orang-orang yang berada di atas suatu prinsip seperti halnya saya dan para shahabat saya telah berjalan di atasnya.” (H.R. Tirmidzi)
  • 11. 11 BAB. III PENUTUP A. KESIMPULAN Rangka Ajaran Islam 1. Aqidah 2. Syariah 3. Akhlaq Unsur-Unsur Ajaran Islam 1. Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah). 2. Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas). 3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungan. Kedudukan Aqidah Dalam Islam Merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul- Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk. B. KRITIK DAN SARAN Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA 1. http://hidayatwawan.blogspot.com/2012/03/makalah-kerangka-dasar-agama- islam_27.html 2. http://5hufree.blogspot.com/2012/04/kerangka-dasar-agama-islam.html 3. http://www.anneahira.com/kerangka-dasar-agama-islam.htm 4. http://www.scribd.com/doc/40374260/Kerangka-Dasar-Agama-Dan-Ajaran- Islam