SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
Kebijakan Obat Nasional , Daftar
Obat Esensial Nasional,
Perundangan Obat
Tri Widyawati_Wakidi
Blok FM_Oktober 2009
KONAS
Sebagai landasan, arah dan pedoman dalam
pembangunan obat yang mencakup tujuan,
landasan kebijakan, strategi dan langkah-langkah
kebijakan.
Kebijaksanaan Obat Nasional (KONAS) sudah ada
tahun 1983.
Perlu revisi KONAS karena perubahan :
- Global
- Nasional
- Lokal
2
Tujuan KONAS
MENJAMIN
• Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan
obat, terutama obat esensial
• Keamanan, khasiat dan mutu semua obat
yang beredar serta melindungi masyarakat
dari penggunaan yang salah dan
penyalahgunaan obat
• Penggunaan obat yang rasional
3
Rangkaian Dinamika Obat
Jaminan khasiat, keamanan dan mutu dengan SISPOM yang kuat
CPOB
khasiat RS APOTEK TOKO OBAT
aman
mutu
Izin Edar
DISTRIBUSI
CDOB
Penggunaan Obat yang Rasional
4
Rasionalisasi harga obat
• Kepmenkes 336/2006 : harga obat generik.
• Kepmenkes 487/2006 : perubahan atas Kepmenkes
no. 336/2006.
• Kepmenkes 069/2006 : pencantuman HET pada label
obat.
• GP Farmasi sepakat menetapkan harga obat generik
bermerk sebesar 3x obat generik. Hal ini telah diikuti
dengan penurunan 31 item bahan aktif obat/kurang
lebih 1400 jenis item obat.
5
• Harga Netto Apotik + Pajak Pertambahan Nilai
(HNA + PPN) :harga jual Pabrik Obat dan atau
Pedagang Besar Farmasi kepada Apotik,
Rumah Sakit dan Sarana Pelayanan Kesehatan.
Harga Eceran Tertinggi (HET): harga jual
Apotik, Rumah Sakit dan Sarana Pelayanan
Kesehatan.
6
KEPMENKES RI NOMOR : 302/Menkes/SK/III/2008
(kepmenkes302_obat_generik.pdf)
TENTANG : HARGA OBAT GENERIK
• KepMenKes: No 521/Menkes/SK/IV/2007 tentang Harga Obat
Generik dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
7
Strategi untuk menjamin ketersediaan, pemerataan &
keterjangkauan obat esensial
• Perlu sistem pembiayaan obat berkelanjutan, baik
sektor publik maupun sektor swasta.
• Rasionalisasi harga obat dan pemanfaatan obat generik.
• Penerapan sistem pengadaan dalam jumlah besar atau
pengadaan bersama di sektor publik.
• Penyiapan peraturan yang tepat untuk menjamin
ketersediaan dan keterjangkauan obat.
• Memanfaatkan skema dalam TRIPs seperti Lisensi Wajib,
Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah dan parallel import.
8
Strategi untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu obat beredar, serta
perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah & penyalahgunaan
obat
• Penilaian keamanan, khasiat & mutu melalui proses
pendaftaran.
• Binwasdal impor, ekspor, produksi, distribusi dan
pelayanan obat (penerapan standar proses dan standar
komoditi).
• Adanya dasar hukum dan penegakan hukum secara konsisten,
dengan efek jera yang tinggi untuk setiap pelanggaran.
9
Strategi untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu
obat beredar, serta perlindungan masyarakat dari
penggunaan yang salah & penyalahgunaan obat
• Penyempurnaan standar sarana produksi, sarana distribusi
dan sarana pelayanan obat.
• Pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan &
penyebaran informasi terpercaya, untuk menghindarkan dari
penggunaan yang tidak memenuhi standar dan
penyalahgunaan obat.
• Penyempurnaan dan pengembangan berbagai standar dan
pedoman.
10
Strategi untuk menjamin penggunaan obat
yang rasional
• Penerapan penggunaan DOEN dalam setiap upaya
pelayanan kesehatan.
• Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui
analisis biaya-efektif dengan biaya manfaat pada
seleksi obat yang digunakan di semua tingkat
pelayanan kesehatan.
• Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik
(pharmaceutical care), perubahan dari product
oriented ke patient oriented.
• Pemberdayaan masyarakat melalui
KIE.(Konseling,Informasi, Edukasi)
11
Pemberdayaan masyarakat melalui KIE
• Kepmenkes 068/2006 : pedoman pelaksanaan
pencantuman nama generik pada label obat.
• Kepmenkes 314/2006 : perubahan atas
Kepmenkes no 068/2006.
12
Sasaran Kebijakan
• Pembiayaan Obat : Masyarakat, terutama masyarakat miskin
dapat memperoleh obat esensial setiap saat diperlukan.
• Ketersediaan & pemerataan obat : Obat yang
dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, terutama obat
esensial senantiasa tersedia.
• Keterjangkauan: Harga obat terutama obat esensial
terjangkau oleh masyarakat.
• Seleksi obat esensial: Tersedianya DOEN sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan
dalam pelayanan kesehatan secara luas.
13
Sasaran Kebijakan
• Penggunaan obat yang rasional: Penggunaan obat dalam
jenis, bentuk sediaan, dosis dan jumlah yang tepat, disertai
informasi yang benar, lengkap & tidak menyesatkan.
• Pengawasan obat:
- Obat yang beredar harus memenuhi syarat keamanan,
khasiat dan mutu.
- Masyarakat terhindar dari penggunaan yang salah
dan penyalahgunaan obat.
• Penelitian dan pengembangan: Peningkatan penelitian di
bidang obat untuk menunjang penerapan KONAS.
14
Sasaran Kebijakan
• Pengembangan SDM : Tersedianya SDM yang menunjang
pencapaian tujuan KONAS.
• Pemantauan dan evaluasi: Menunjang penerapan KONAS
melalui pembentukan mekanisme pemantauan & evaluasi
kinerja serta dampak kebijakan, guna mengetahui
hambatan & penetapan strategi yang efektif.
15
Pengertian-pengertian
• Obat Generik : obat dengan nama resmi yang ditetapkan
dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya
Cth : Paracetamol, captopril
• Obat dalam nama dagang (Branded name) : obat yang
menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan
Ch : Sanmol, captensin
• Obat Esensial : obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan bagi masyarakat terbanyak dan tercantum dalam
Daftar Obat Esensial (DOEN) yang ditetapkan Menkes
16
Kriteria DOEN
• Memiliki Benefit-risk ratio yang paling
menguntungkan penderita
• Mutu terjamin
• Menguntungkan dalam hal kepatuhan pasien
• Memiliki Benefit-Cost ratio yang tertinggi
berdasarkan biaya langsung dan tidak
langsung
• Bila terdapat satu pilihan yang memiliki
efek terapi serupa dipilih obat yang
sifatnya paling banyak diketahui
berdasarkan data ilmiah
• Untuk obat kombinasi tetap, harus
menunjukkan khasiat dan keamanan
yang lebih tinggi daripada masing-
masing komponen
17
Penggolongan Obat
• Tujuan : meningkatkan keamanan, ketepatan
penggunaan dan pengamanan distribusi obat.
• Obat bebas, Obat bebas terbatas dan Obat
wajib Apotik dimaksudkan Pemerintah untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menolong dirinya sendiri guna mengatasi
masalah kesehatan ( Self Medication )
Penggolongan obat berdasarkan
perundang-undangan farmasi
SK Menkes No 924/ Menkes/ Per / X/ 1993 tentang obat wajib apotik No
2
• Obat Narkotika (Daftar O)
• Obat Psikotropika (OKT=Obat Keras Terbatas)
• Obat Keras (Daftar G)
• Obat wajib Apotik (G No 1 dan G No 2)
• Obat Bebas
19
Obat Bebas
• Obat yang telah digunakan dalam pengobatan
secara ilmiah (modern) dan tidak mempunyai
bahaya yang mengkhawatirkan
• Contoh :
- Balsem cap kaki tiga
- Minyak kayu putih
- Vitamin B1 tab
- Vitacimin Hijau
Hitam
20
P No 1 Awas obat keras, bacalah aturan pakainya
P No 2 Awas obat keras, hanya untuk kumur, jangan
ditelan
P No 3 Awas obat keras, hanya untuk bagian luar dari
badan
P No 4 Awas obat keras, hanya untuk dibakar
P No 5 Awas obat keras, tidak boleh ditelan
P No 6 Awas obat keras, obat wasir, jangan ditelan
Obat Bebas Terbatas
• Obat-obat keras yang tidak begiu berbahaya bagi pemakainya
dan penyakit yang diobatinya dianggap telah dapat
ditetapkan sendiri oleh rakyat
21
Obat Bebas Terbatas : contoh
• Antimo (P No 1)
• Gargarisma kan (P No 2)
• Suppositoria wasir (P No 6)
22
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum
menggunakan Obat bebas dan Obat bebas
terbatas :
- Bahan aktif
- Indikasi
- Efek samping
- Kontra indikasi
- Peringatan terjadinya alergi
- Cara pakai
- Bahan tambahan
KObat Keras
Hitam Merah
• Obat yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia, yang
berkhasiat mengobati, menguatkan, memperbaiki, membunuh
kuman dll pada tubuh manusia
• Termasuk :
- semua antibiotika
- semua antihistamin, kec. Obat luar dan obat mabuk perjalanan
- antikoagulan, antihipertensi
- semua obat injeksi
- semua obat baru : yg tidak tercantum dlm Farmakope
Indonesia dan Daftar Obat keras
24
Obat Keras Tertentu
(Psikotropika)
K
Hitam Merah
• Obat keras yang mempengaruhi psikis
• Termasuk :
- antidepresan : luminal, fenobarbital
- stimulansia : amfetamin
- halusinogen : THC
25
Obat Narkotika
• Obat yang dapat membius, dan menimbulkan
ketagihan, disamping khasiatnya untuk
pengobatan juga sangat merusak dan
membahayakan kesehatan dan kehidupan
manusia
• Contoh :
- codein
- morfin
- petidin
Merah
Putih
26
kas h Te m
kas h
TTTTeeee
mamamamaTe ma
kas h
ri
Terima
i
ri
i
Kasih
ri a
i
Terima
kasih
Terima
kasih
27

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Buku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesiBuku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesiAbdul Mutholib
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatNs. Lutfi
 
Praktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok vPraktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok vDewi Kartika
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Lalla Haflah
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)Robby Candra Purnama
 
Perkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiPerkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiJingga Matahari
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRobby Candra Purnama
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintahGdiss Yogaswara
 
Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat pjj_kemenkes
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...khoiril anwar
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalMaria Finit
 

Was ist angesagt? (19)

Buku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesiBuku sakti-ujian-profesi
Buku sakti-ujian-profesi
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obat
 
Praktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok vPraktik kefarmasian kelompok v
Praktik kefarmasian kelompok v
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
 
Perkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasiPerkembangan industri farmasi
Perkembangan industri farmasi
 
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang BaikRegulasi Distribusi Obat Yang Baik
Regulasi Distribusi Obat Yang Baik
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
 
Tugas isna 2
Tugas isna 2Tugas isna 2
Tugas isna 2
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
Obat
ObatObat
Obat
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintah
 
Formularium 2
Formularium 2Formularium 2
Formularium 2
 
Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Penggolongan obat
Penggolongan obatPenggolongan obat
Penggolongan obat
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
 

Ähnlich wie Dayat

412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptxMFerdyYahyaRamadhan
 
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptPertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptErinFarlina
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptxtrirahmi1
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical careDokter Tekno
 
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalKesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalSyifa Pythia Dewi
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikChafa Nick
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptEsiAfriyanti1
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapMahruriSaputra
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxDidikLukman
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptxTiaraChaerulZhanah
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxNanaNurhasanah5
 
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Danang Setiawan
 
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptxRational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptxhanik mariana
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptdanangAdhi3
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfssuser4fe906
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..pptAsepSaepudin211095
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Sri Suratini
 

Ähnlich wie Dayat (20)

412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptPertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
 
Konseling.pptx
Konseling.pptxKonseling.pptx
Konseling.pptx
 
Formularium.ppt
Formularium.pptFormularium.ppt
Formularium.ppt
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
Tugas isna 2
Tugas isna 2Tugas isna 2
Tugas isna 2
 
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat TradisionalKesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
Kesehatan Masyarakat - Kebijakan Pemerintah tentang Obat Tradisional
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inapPENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
PENGGOLONGAN OBAT pada pasien rawat inap
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1
 
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptxRational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
 
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.pptPENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
PENGGOLONGAN_OBAT_ppt.ppt
 
Edukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdfEdukasi peduli obat.pdf
Edukasi peduli obat.pdf
 
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
 
Kebijakan penanggulangan napza
Kebijakan penanggulangan napzaKebijakan penanggulangan napza
Kebijakan penanggulangan napza
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kürzlich hochgeladen

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Kürzlich hochgeladen (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Dayat

  • 1. Kebijakan Obat Nasional , Daftar Obat Esensial Nasional, Perundangan Obat Tri Widyawati_Wakidi Blok FM_Oktober 2009
  • 2. KONAS Sebagai landasan, arah dan pedoman dalam pembangunan obat yang mencakup tujuan, landasan kebijakan, strategi dan langkah-langkah kebijakan. Kebijaksanaan Obat Nasional (KONAS) sudah ada tahun 1983. Perlu revisi KONAS karena perubahan : - Global - Nasional - Lokal 2
  • 3. Tujuan KONAS MENJAMIN • Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial • Keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar serta melindungi masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat • Penggunaan obat yang rasional 3
  • 4. Rangkaian Dinamika Obat Jaminan khasiat, keamanan dan mutu dengan SISPOM yang kuat CPOB khasiat RS APOTEK TOKO OBAT aman mutu Izin Edar DISTRIBUSI CDOB Penggunaan Obat yang Rasional 4
  • 5. Rasionalisasi harga obat • Kepmenkes 336/2006 : harga obat generik. • Kepmenkes 487/2006 : perubahan atas Kepmenkes no. 336/2006. • Kepmenkes 069/2006 : pencantuman HET pada label obat. • GP Farmasi sepakat menetapkan harga obat generik bermerk sebesar 3x obat generik. Hal ini telah diikuti dengan penurunan 31 item bahan aktif obat/kurang lebih 1400 jenis item obat. 5
  • 6. • Harga Netto Apotik + Pajak Pertambahan Nilai (HNA + PPN) :harga jual Pabrik Obat dan atau Pedagang Besar Farmasi kepada Apotik, Rumah Sakit dan Sarana Pelayanan Kesehatan. Harga Eceran Tertinggi (HET): harga jual Apotik, Rumah Sakit dan Sarana Pelayanan Kesehatan. 6
  • 7. KEPMENKES RI NOMOR : 302/Menkes/SK/III/2008 (kepmenkes302_obat_generik.pdf) TENTANG : HARGA OBAT GENERIK • KepMenKes: No 521/Menkes/SK/IV/2007 tentang Harga Obat Generik dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. 7
  • 8. Strategi untuk menjamin ketersediaan, pemerataan & keterjangkauan obat esensial • Perlu sistem pembiayaan obat berkelanjutan, baik sektor publik maupun sektor swasta. • Rasionalisasi harga obat dan pemanfaatan obat generik. • Penerapan sistem pengadaan dalam jumlah besar atau pengadaan bersama di sektor publik. • Penyiapan peraturan yang tepat untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat. • Memanfaatkan skema dalam TRIPs seperti Lisensi Wajib, Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah dan parallel import. 8
  • 9. Strategi untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu obat beredar, serta perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah & penyalahgunaan obat • Penilaian keamanan, khasiat & mutu melalui proses pendaftaran. • Binwasdal impor, ekspor, produksi, distribusi dan pelayanan obat (penerapan standar proses dan standar komoditi). • Adanya dasar hukum dan penegakan hukum secara konsisten, dengan efek jera yang tinggi untuk setiap pelanggaran. 9
  • 10. Strategi untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu obat beredar, serta perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah & penyalahgunaan obat • Penyempurnaan standar sarana produksi, sarana distribusi dan sarana pelayanan obat. • Pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan & penyebaran informasi terpercaya, untuk menghindarkan dari penggunaan yang tidak memenuhi standar dan penyalahgunaan obat. • Penyempurnaan dan pengembangan berbagai standar dan pedoman. 10
  • 11. Strategi untuk menjamin penggunaan obat yang rasional • Penerapan penggunaan DOEN dalam setiap upaya pelayanan kesehatan. • Penerapan pendekatan farmakoekonomi melalui analisis biaya-efektif dengan biaya manfaat pada seleksi obat yang digunakan di semua tingkat pelayanan kesehatan. • Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik (pharmaceutical care), perubahan dari product oriented ke patient oriented. • Pemberdayaan masyarakat melalui KIE.(Konseling,Informasi, Edukasi) 11
  • 12. Pemberdayaan masyarakat melalui KIE • Kepmenkes 068/2006 : pedoman pelaksanaan pencantuman nama generik pada label obat. • Kepmenkes 314/2006 : perubahan atas Kepmenkes no 068/2006. 12
  • 13. Sasaran Kebijakan • Pembiayaan Obat : Masyarakat, terutama masyarakat miskin dapat memperoleh obat esensial setiap saat diperlukan. • Ketersediaan & pemerataan obat : Obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, terutama obat esensial senantiasa tersedia. • Keterjangkauan: Harga obat terutama obat esensial terjangkau oleh masyarakat. • Seleksi obat esensial: Tersedianya DOEN sesuai perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan dalam pelayanan kesehatan secara luas. 13
  • 14. Sasaran Kebijakan • Penggunaan obat yang rasional: Penggunaan obat dalam jenis, bentuk sediaan, dosis dan jumlah yang tepat, disertai informasi yang benar, lengkap & tidak menyesatkan. • Pengawasan obat: - Obat yang beredar harus memenuhi syarat keamanan, khasiat dan mutu. - Masyarakat terhindar dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat. • Penelitian dan pengembangan: Peningkatan penelitian di bidang obat untuk menunjang penerapan KONAS. 14
  • 15. Sasaran Kebijakan • Pengembangan SDM : Tersedianya SDM yang menunjang pencapaian tujuan KONAS. • Pemantauan dan evaluasi: Menunjang penerapan KONAS melalui pembentukan mekanisme pemantauan & evaluasi kinerja serta dampak kebijakan, guna mengetahui hambatan & penetapan strategi yang efektif. 15
  • 16. Pengertian-pengertian • Obat Generik : obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya Cth : Paracetamol, captopril • Obat dalam nama dagang (Branded name) : obat yang menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan Ch : Sanmol, captensin • Obat Esensial : obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat terbanyak dan tercantum dalam Daftar Obat Esensial (DOEN) yang ditetapkan Menkes 16
  • 17. Kriteria DOEN • Memiliki Benefit-risk ratio yang paling menguntungkan penderita • Mutu terjamin • Menguntungkan dalam hal kepatuhan pasien • Memiliki Benefit-Cost ratio yang tertinggi berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung • Bila terdapat satu pilihan yang memiliki efek terapi serupa dipilih obat yang sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah • Untuk obat kombinasi tetap, harus menunjukkan khasiat dan keamanan yang lebih tinggi daripada masing- masing komponen 17
  • 18. Penggolongan Obat • Tujuan : meningkatkan keamanan, ketepatan penggunaan dan pengamanan distribusi obat. • Obat bebas, Obat bebas terbatas dan Obat wajib Apotik dimaksudkan Pemerintah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan ( Self Medication )
  • 19. Penggolongan obat berdasarkan perundang-undangan farmasi SK Menkes No 924/ Menkes/ Per / X/ 1993 tentang obat wajib apotik No 2 • Obat Narkotika (Daftar O) • Obat Psikotropika (OKT=Obat Keras Terbatas) • Obat Keras (Daftar G) • Obat wajib Apotik (G No 1 dan G No 2) • Obat Bebas 19
  • 20. Obat Bebas • Obat yang telah digunakan dalam pengobatan secara ilmiah (modern) dan tidak mempunyai bahaya yang mengkhawatirkan • Contoh : - Balsem cap kaki tiga - Minyak kayu putih - Vitamin B1 tab - Vitacimin Hijau Hitam 20
  • 21. P No 1 Awas obat keras, bacalah aturan pakainya P No 2 Awas obat keras, hanya untuk kumur, jangan ditelan P No 3 Awas obat keras, hanya untuk bagian luar dari badan P No 4 Awas obat keras, hanya untuk dibakar P No 5 Awas obat keras, tidak boleh ditelan P No 6 Awas obat keras, obat wasir, jangan ditelan Obat Bebas Terbatas • Obat-obat keras yang tidak begiu berbahaya bagi pemakainya dan penyakit yang diobatinya dianggap telah dapat ditetapkan sendiri oleh rakyat 21
  • 22. Obat Bebas Terbatas : contoh • Antimo (P No 1) • Gargarisma kan (P No 2) • Suppositoria wasir (P No 6) 22
  • 23. Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan Obat bebas dan Obat bebas terbatas : - Bahan aktif - Indikasi - Efek samping - Kontra indikasi - Peringatan terjadinya alergi - Cara pakai - Bahan tambahan
  • 24. KObat Keras Hitam Merah • Obat yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia, yang berkhasiat mengobati, menguatkan, memperbaiki, membunuh kuman dll pada tubuh manusia • Termasuk : - semua antibiotika - semua antihistamin, kec. Obat luar dan obat mabuk perjalanan - antikoagulan, antihipertensi - semua obat injeksi - semua obat baru : yg tidak tercantum dlm Farmakope Indonesia dan Daftar Obat keras 24
  • 25. Obat Keras Tertentu (Psikotropika) K Hitam Merah • Obat keras yang mempengaruhi psikis • Termasuk : - antidepresan : luminal, fenobarbital - stimulansia : amfetamin - halusinogen : THC 25
  • 26. Obat Narkotika • Obat yang dapat membius, dan menimbulkan ketagihan, disamping khasiatnya untuk pengobatan juga sangat merusak dan membahayakan kesehatan dan kehidupan manusia • Contoh : - codein - morfin - petidin Merah Putih 26
  • 27. kas h Te m kas h TTTTeeee mamamamaTe ma kas h ri Terima i ri i Kasih ri a i Terima kasih Terima kasih 27