1. Cara Setting Bios Standard Pada Komputer
10:47 PM
No comments
Sebelum Mengatur Yang Lain, Pertama2 Dalam Menghidupkan Komputer Kita
Mengatur Bios Dulu, Disini Saya Akan Menjelaskan Cara Setting Bios
Standard.
1. Standart CMOS Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam,
harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
•Date :
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah tombol Page Up
atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
•Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
•Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga
mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi harddisk.
•Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive
pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive
tidak dipasang.
•Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya
“EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type
sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
•Halt On
Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer
berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja
(halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.
2. BIOS Features Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS, seperti
: mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat booting, dan sebagainya.
•Virus Warning
Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
2. •CPU Internal Cache
Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache
(cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan
diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
•External Cache
Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut
sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung
sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
•Quick Power On Self Test
Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot.
Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti
memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan proses
lebih singkat dan cepat
•Boot Sequence
Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar komputer melakukan
booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting dimulai dari floppy disk drive, ubahlah
menjadi “A
•Swap Floppy Drive
Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan
menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A, pilihlah
“disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
•Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk
mempercepat booting.
•Boot Up Numlock Status
Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar BIOS
mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booting. Anda juga dapat
memilih “off”.
•Boot Up System Speed
Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar
komputer melakukan proses lebih cepat.
•Security Option
Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer
akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”,
komputer akan meminta password pada setiap kali komputer melakukan booting.
Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
•OS Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika menggunakan
memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan memori lebih kecil dari 64
MB, pilihlah “Non-OS2″.
3. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset,
misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara
keseluruhan.
4. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk
menghemat energi komputer.
3. •HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan
secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk
terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu
aktivitas pekerjaan.
•VGA Active Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan
secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor
terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu
aktivitas pekerjaan.
5. PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat
terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk controller,
serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak
dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
7. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan
stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
8. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting
dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat
mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat
melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan
jika dirasa tidak perlu.
9. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting
saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain,
sistem operasi tidak akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan
tetapi dapat melakukan perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau
abaikan jika dirasa tidak perlu.
10. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti
Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port
yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
11. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS
dengan fasilitas ini.
12. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar
dari setup BIOS.
13. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar
dari setup BIOS.
4. CARA SETING BISO YANG BENAR
BIOS sering diabaikan, selama system PC Anda berjalan dengan lancar. Meskipun
sebenarnya banyak peningkatan performa yang bisa didapat dari sini. Dan semua
peningkatan itu gratis!
BIOS (Basic Input and Output System), sebetulnya termasuk firmware, software yang
tersimpan pada ROM (read only memory) pada motherboard. BIOS inilah yang
memungkinkan PC melakukan proses inisisialisasi dan testing hardware yang terinstalasi
pada motherboard, yang disebut dengan POST (Power on Self Test). BIOS juga
mengatur low level I/O, seperti keyboard dan display. Operating system juga dibantu
BIOS untuk mengatur semua komponen yang terinstal pada PC, yang disebut dengan
BIOS Run-Time Services.
Sebetulnya, sebagian informasi yang akan diulas di sini juga tersedia pada buku manual
motherboard. Tidak semua produsen menjelaskan fungsi BIOS ini dengan baik. Bagi yang
udah baca buku manual dengan baik atau sudah memiliki kemampuan untuk setting BIOS
bisa mengabaikan tulisan ini. Bagi yang belum silakan melanjutkan!
Kemampuan fungsi yang ditawarkan pun memiliki perbedaan (sedikit), terutama di bagian
speed enhancement. Bagi Anda yang memiliki motherboard dengan kemampuan itu, kami
ucapkan "Anda beruntung". Jika tidak, jangan kecewa, sebetulnya masih ada cara lain di
luar BIOS. Tapi, kami tidak akan mengulasnya kali ini.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kebanyakan pengguna komputer tidak perlu
melakukan ini. Namun bagi Anda, para pengguna PC yang mengetahui bahwa terdapat
banyak setting yang dapat meningkatkan kinerja ataupun menambah fungsi PC Anda
tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan, tentu hal yang menarik. Satu-satunya yang
harus dikobankan hanyalah sedikit waktu untuk mencoba setting-an baru BIOS Anda.
BIOS memang bervariasi. Hal ini disebabkan karena perbedaan manufacturer yang
membuat ataupun perbedaan pada versi BIOS. Tidak semua motherboard memiliki BIOS
dan memiliki display menu yang sama, ada sedikit perbedaan di sana-sini. Bahkan ada
BIOS yang mendukung penggunaan dengan mouse pada lingkungan BIOS.
Di sini kami mengambil contoh BIOS dengan manufacturer Award. Karena Award BIOS
ini populasinya lebih banyak ketimbang BIOS dari AMI ataupun Phoenix. Namun
sebetulnya, banyak juga yang dapat diimplementasikan pada BIOS lain. Kami juga akan
mencoba eqivalensi fungsi-fungsi serupa untuk BIOS lain.
Petunjuk Arah pada BIOS
Ini memang bukan petunjuk lengkap. Namun setidaknya, mencegah Anda kesasar dalam
hutan belantara menu BIOS.
Semua ini akan kita mulai dengan menekan tombol [Del] sesaat PC memulai proses boot.
Ini berlaku untuk kebanyakan BIOS. Sedangan sisanya, untuk masuk ke utility BIOS
memerlukan penekanan tombol atupun kombinasi tombol yang berbeda. Ada yang dengan
menekan tombol [F1], tombol [F10], atau kombinasi [Ctrl]+[Alt]+[Esc], dan lain
sebagainya. Informasi seperti ini biasanya disediakan oleh produsen motherboard, baik
pada buku manual maupun situsnya.
5. Sebelum memulai mengacak-acak BIOS, pastikan untuk mengetahui arah dan tujuan
Anda. Lebih baik lagi jika Anda memiliki salinan setting awal yang dimiliki komputer
Anda. Jika Anda sudah familiar dengan lingkungan pada menu BIOS, Anda memiliki
kemungkinan keberhasilan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja dan menambah
fungsi yang dapat dilakukan PC Anda.
Istilah BIOS dan CMOS sering dicampuradukkan, padahal keduanya memiliki arti yang
berbeda. Di mana BIOS sebetulnya adalah software low level, sedangkan CMOS
(Complementary Metal Oxide Semiconductor) adalah memory yang digunakan untuk
semua setting BIOS. Untuk menyimpan data ini, CMOS membutuhkan baterai yang
terdapat pada motherboard (biasanya CR2032).
Masuk ke BIOS, Anda akan merasa kembali ke zaman dulu. Jika Anda sempat merasakan
PC era DOS (sebelum GUI window dikenal), Anda tidak akan terlalu kikuk dengan
lingkungan shell yang tanpa window ini. Meskipun ada BIOS yang bisa beroperasi dengan
menggunakan mouse, namun sebagian besar masih mengandalkan keyboard.
Setup Utility
Ketahui yang Anda mau. Di mana letak fungsi setting yang Anda inginkan?
Standard CMOS features
Basic setting, seperti jam dan tanggal, harddrive yang terinstal. Juga menampilkan
jumlah RAM yang terinstal pada motherboard.
Advanced BIOS features
Seperti namanya, menawarkan konfigurasi fitur tambahan. Seperti mengaktifkan
SMART, termasuk mengatur boot priority.
Integrated Peripherals
Control port yang tersedia pada motherboard, onboard/onchip device seperti
integrated audio, video, dan LAN controller.
Power Management
Think green. Untuk menghemat listrik dengan memperlambat atau bahkan shut down
sebuah komponen PC Anda, setelah selang waktu yang ditentukan. Selain hemat lisrik,
secara tidak langsung bisa mengurangi tingkat kebisingan dan memperpanjang umur
komponen.
PnP/PCI Configuration
Setting tambahan khusus untuk slot PCI pada motherboard juga untuk mengedit
kemampuan plug-and-play.
PC Health status
Monitoring hardware, seperti fan speed dan CPU temperatur. Juga bisa diset supaya
komputer menjerit, bahkan mati jika melewati suhu tertentu.
Load Fail-safe Defaults
6. Jika tweaking BIOS salah, pilih fungsi ini untuk kembali ke konfigurasi semula.
Load Optimised Defaults
Untuk mengembalikan sistem ke default.
Set password
Memberi password akan mengunci PC. Jika tersedia dua level sekuriti, user, dan
supervisor, user hanya bisa sebatas menyalakan komputer. Sedangkan password
supervisor dapat masuk ke BIOS.
Save and Exit BIOS
Untuk keluar, sambil menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Exit Without Saving
Untuk keluar, tanpa menyimpan perubahan apapun.
Improved Features
Amati BIOS untuk mencari fitur apa saja yang selam ini disembunyikan PC Anda.
Tweaking BIOS tidak hanya bertujuan semata-mata hanya untuk meningkatkan
kecepatan. Meski siapapun pasti akan merasa senang (bahkan bangga) jika memiliki PC
yang berjalan dengan cepat dan lancar juga stabil.
Power management dapat membuat PC Anda lebih hemat energi, dan secara tidak
langsung ramah lingkungan juga menghemat MTBF komponen yang ada di dalamnya.
Mengatur boot sequence memberikan kendali untuk mengurutkan urutan device yang
akan di-boot jika membutuhkan boot dari CD ataupun floppy. Memfungsikan port SATA
yang selama ini tersembunyi karena belum diaktifkan juga sesuatu yang patut disyukuri.
Hal-hal seperti ini yang akan dilakukan pada pembahasan ini. Apa saja yang bisa
dilakukan?
Parallel Port
Untuk mengatur parallel port, biasanya berada pada menu Integrated Peripheral.
Terutama jika Anda masih menggunakan printer ataupun …………… Port ini sebaiknya
diatur supaya berkomunikasi secara bi-directional.
Ada beberapa pilihan untuk parallel port. Pertama Normal/SPP (Standard Parallel Port).
Meskipun sudah bi-directional, namun mode ini sangat lambat. ECP (Extended
Capabilities Port) lebih cocok digunakan untuk perangkat yang mentransfer data dalam
jumlah besar (seperti saat menggunakan laplink dengan LPT1). EPP (Enhanced Parallel
Port) lebih cocok untuk berhubungan dengan perangkat yang sering berubah arah
datanya. Beberapa BIOS mempunyai pilihan EPP+ECP yang bisa memberikan keduanya.
Namun dengan mode ini, parallel port Anda akan membutuhkan 2 IRQ (Interrupt
Request) sekaligus. Bagi Anda yang memiliki PC dengan banyak add-on card, tentu kurang
menyukai hal ini.
Mungkin Anda menemukan pilihan ECP mode use DMA. Ini untuk mengendalikan channel
DMA yang digunakan untuk parallel port (jika menggunakan mode ECP). Secara default,
DMA yang digunakan adalah 3.
7. Serial Ports
Pada setting onboard serial port terdapat pilihan enable dan disable. Juga setting IRQ
dan I/O range untuk COM1 dan COM2. Disable pilihan ini, berarti Anda mempunyai 2
IRQ yang free. Kecuali Anda masih memiliki perangkat yang masih berkomunikasi dengan
serial port ini.
USB
Pilihan untuk USB controller biasanya dapat ditemukan juga pada bagian Integrated
Peripherals ini. Di sini Anda bisa enable atau disable onboard USB controller. Kecuali
Anda memiliki add-on card PCI USB controller (alternatif jika motherboard Anda belum
mendukung USB2.0). Setting USB keyboard dan mouse pun juga tersedia di sini. Dengan
mengaktifkan USB keyboard, Anda bisa menggunakan USB keyboard Anda pada
lingkungan DOS ataupun BIOS sekalipun. Tentu saja setelah setting pada BIOS dienable dan disimpan.
SMART
Konon, setting ini juga memberikan peningkatan kinerja. Namun yang pasti, SMART (Self
Monitoring Analysis and Reporting Technology) ini pasti berguna. Apalagi jika Anda
memiliki harddisk yang sudah cukup berumur. Dengan mengaktifkan fungsi ini, Anda akan
mendapatkan peringatan dini jika terjadi "ketidakwajaran" pada harddisk Anda secara
fisik. Setidaknya Anda memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan data pada
harddisk, sebelum harddisk sudah benar-benar rusak.
Power Management
Di sini, tidak hanya berguna untuk menghemat penggunaan listrik oleh PC. Processor
yang selalu bekerja dengan kecepatan penuh, bukanlah sesuatu yang menguntungkan, jika
Anda sering meninggalkan PC Anda idle dalam waktu yang cukup lama.
Anda juga dapat menghemat MTBF beberapa komponen Anda. Seperti processor,
harddisk, juga monitor. Jika Anda memiliki cooling device dengan temperature control,
secara tidak langsung ini juga dapat menurunkan tingkat kebisingan yang dihasilkan PC
Anda.
Ada beberapa tingkatan dalam fungsi power saving. Dozing menurunkan kecepatan
processor (ditunjukkan dalam persentase). Standby mematikan harddrive dan output
dari video card. Suspend mematikan semua device, kecuali processor. Ada juga pilihan
HDD power down yang khusus mematikan harddisk saja.
Menyalakan PC tidak harus dari tombol power pada casing. Apalagi jika Anda memiliki
keyboard dengan tambahan tombol power. Power On function kadang berada pada
Integrated peripheral. Default biasa berada pada button only. Pindah ke pilihan
Keyboard98, Anda bisa menghidupkan PC dengan menekan tombol [power].
Boot Sequence
Secara default, device yang menempati urutan pertama adalah floppy. Dengan memilih
urutan pertama boot menjadi harddisk, waktu yang dibutuhkan untuk proses booting
akan berkurang.
8. Namun pada saat-saat tertentu, pada saat operating system mengalami masalah atau
instalasi operating system baru, membutuhkan proses booting dari CD. Beberapa BIOS
pada Boot Sequence ini bahkan memungkinkan untuk melakukan booting dari perangkat
USB, Firewire, LS120, atau Zip drive.
PC Health
Pada PC Health ini Anda dapat melakukan monitoring hardware Anda, khususnya yang
terhubung langsung dengan motherboard. Seperti suhu processor dan suhu sistem dalam
casing. Kecepatan fan juga terlihat di sini. Anda dapat mengecek apakah fan ada masih
berjalan dengan normal tanpa perlu membuka casing. Namun untuk memeriksa HSF
dalam keadaan bersih atau sudah penuh debu, cara membuka casing dan melihat langsung
adalah satu-satunya jalan terbaik.
Anda juga dapat mengatur tindakan yang akan dilakukan PC Anda jika terjadi overheat.
Apakah dengan sekadar memberikan peringatan berupa bunyi dari buzzer atau PC
speaker. Anda tinggal mengaturnya di CPU warning temperature, atau bahkan sampai
mematikan komputer jika suhu mencapai batas yang Anda tentukan. Anda perlu
mengeset batas suhu yang Anda izinkan pada CPU shut down temperature. Beberapa
BIOS juga memiliki fasilitas peringatan untuk fan yang terpasang. Jika batas minimum
RPM tidak dipenuhi, akan ada peringatan baik pada POST code maupun peringatan dari
buzzer/PC speaker.
Step-by-Step
Power Management
Dengan sedikit tweaking BIOS, dapat menekan rekening listrik dan memperpanjang
umur beberapa komponen Anda.
1. Pilih Power Management untuk enable fungsi ini. Pilih lama waktu idle yang dibutuhkan
untuk masuk ke power-saving mode.
2. Kebanyakan monitor sudah mendukung DPMS (Display Power Management Signalling).
Pilih DPMS Support untuk menghemat energi dan memperpanjang umur monitor.
Boot Sequence
Butuh booting dari CD atau floppy? Aturlah Boot sequence Anda.
1. Masuk ke advanced feature untuk melihat boot sequence.
2. Pada first boot device, pilih device yang Anda inginkan untuk menjadi urutan pertama
dalam boot sequence.
3. Lakukan hal yang sama pada second dan third boot device.
Speed Enhancement
Melakukan tweaking untuk meningkatkan kecepatan PC Anda via BIOS perlu kesabaran
tersendiri. Lakukan di waktu luang!
Dengan melakukan tweak yang tepat pada BIOS, Anda akan mendapatkan peningkatan
kecepatan. Dan ini tidak melulu dengan melakukan overclocking (OC) untuk komponen PC
Anda. Karena biasanya, apalagi pemilik PC rakitan, perakit toko hanya membuat setting
BIOS dengan tujuan asal PC dapat berjalan (syukur kalau stabil apalagi memang cepat).
Yang perlu dilakukan hanyalah mengoptimalkan tiap-tiap komponen pada PC Anda melalui
9. setting BIOS.
Kalaupun diperlukan OC, hanya sebatas memanfaatkan batas toleransi yang diberikan
produsen pada produk-produknya. Hal ini akan tergantung pada produsen masing-masing
komponen PC Anda. Juga solusi ini kadang membutuhkan cooling device tambahan, yang
berarti biaya tambahan juga.
Penting untuk diingat, sebaiknya perubahan stetting BIOS ini dilakukan sedikit demi
sedikit. Lebih baik lagi jika dilakukan satu per satu. Khususnya jika Anda seorang pemula
untuk hal ini.
System Performance
Pada beberapa BIOS dapat ditemukan semacam shortcut untuk meningkatkan kecepatan
sistem Anda. Biasanya berupa pilihan Normal, Fast, dan Turbo. Biasanya pilihan ini akan
menyesuaikan frekuensi clock FSB (Front Side Bus) dan kadang memory DDR SDRAM
juga. BIOS juga sering menyediakan pilihan Load Optimized Defaults. Memang pilihanpilihan ini dapat meningkatkan kecepatan juga. Namun, itu belum lah optimal. Hanya
dengan mengenal fungsi-fungsi pada BIOS dengan lebih baik, Anda akan mendapatkan
performa PC yang lebih baik juga.
CPU Frequency
Untuk mengatur CPU speed, masuklah ke pilihan Advanced Chipset Feature. Sebagai
informasi CPU speed didapat dari hasil kali antara CPU clock ratio dan FSB frequency.
Kebanyakan CPU tidak dapat diubah CPU clock ratio-nya (kecuali bagi kebanyakan AMD
Athlon XP). Jadi, pada bahasan ini akan mengambil fokus pada FSB frequency.
Pastikan FSB frequency sesuai dengan processor yang Anda miliki. Untuk processor
AMD antara 66/100/133 dan 166/200, sedangkan untuk processor Intel.
Jika Anda bersikeras untuk melakukan OC, perlu diperhatikan bahwa ada dua hal yang
perlu diubah, yaitu FSB Frequency dan Voltage control. Pada beberapa BIOS yang
memiliki fasilitas OC, memberikan pengaturan FSB yang fleksibel. Dengan memungkinkan
peningkatan FSB dengan satuan 1 MHz. Di sini perlu kesabaran. Naikkan FSB secara
bertahan satu per satu MHz. Jangan tergoda untuk melompat jauh dari FSB normal
(lebih dari 10%). Cek apakah CPU Anda mengalami peningkatan suhu yang berlebihan
pada PC Health. Jika ya, kembalikan ke FSB sebelumnya.
Coba masuk ke OS Anda. Pastikan sistem Anda stabil. Untuk lebih cepat, Anda dapat
mencoba dengan menjalankan CPU Burn-in yang akan memberikan beban penuh pada CPU
secara kontinyu. Jika sistem tidak stabil ada dua hal yang bisa dilakukan. Anda bisa
kembali ke FSB normal, atau Anda bisa meningkatkan voltage untuk CPU pada voltage
control. Namun, hal ini akan meningkatkan suhu CPU Anda saat beroperasi nantinya.
Pastikan Anda telah memiliki cooling device yang baik. Lihat tabel batas suhu processor!
Peringatan:
Sebaiknya Anda didampingi oleh rekan Anda yang berpengalaman untuk ini.
Memory
10. Di sini kami mengambil contoh sistem yang terinstalasi dengan DDR SDRAM. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja RAM Anda. Pertama,
pastikan jumlah keping RAM yang terinstalasi. Jika hanya satu keping atau lebih dari
satu keping namun semuanya identik, cara yang paling mudah adalah dengan mengeset
Memory Timings pada pilihan By SPD.
Jika RAM yang terpasang lebih dari satu keping dan tidak identik, pertama kenali
kemampuan masing-masing keping RAM. Cara yang mudah dengan menggunakan software
jenis sysinfo tool seperti AIDA32. Lihat pada Motherboard, SPD. Info lengkap RAM
Anda akan terlihat di sini. Lalu tentukan keping RAM yang paling lambat, pada
keterangan Memory Speed. Setting Memory Timings pada BIOS sebaiknya mengikuti
keping RAM yang paling lambat. Jika tidak, bersiaplah mengalami ketidakstabilan pada
PC Anda. Kecuali Anda orang yang cukup beruntung.
CAS Latency adalah kemampuan jumlah data yang dapat dibaca dari RAM yang dihitung
tiap clock cycles. Nilai default adalah 3 untuk kebanyakan memori. Namun, ada juga yang
memiliki nilai yang lebih baik (lebih kecil dari 3). Jika Anda memiliki sistem berbasis
processor AMD, ada baiknya mencoba setting yang lebih agresif (lebih kecil).
AGP slot
Dibandingkan dengan dua tweaking sebelumnya (CPU frequency dan memory), tweaking
ini memiliki risiko yang lebih kecil. Yang pertama dilakukan adalah memastikan mode AGP
yang didukung, baik oleh motherboard maupun video card. Jika keduanya sudah
mendukung mode AGP 8x, pastikan setting BIOS juga pada mode AGP 8x.
Kegunaan pilihan AGP aperture size sering membingungkan banyak orang. Ini berfungsi
mengatur jumlah RAM (pada motherboard, bukan pada video card) yang dialokasikan
untuk AGP (…) untuk keperluan kinerja video. Aturlah AGP aperture size sebesar ¼
sampai ½ dari jumlah total RAM yang terinstal pada PC Anda. AGP aperture size ini
hanya dimanfaatkan jika dibutuhkan.
Beberapa BIOS juga memberikan setting untuk AGP Fast Write Transaction. Enable
fungsi ini untuk mengizinkan chipset (northbridge) mengirimkan langsung data ke AGP,
bypass tanpa perlu copy data ke memory system untuk kemudian baru diambil oleh AGP.
AGP sideband addressing memungkinkan AGP meminta dan mengirim data pada saat
bersamaan. Keduanya dapat meningkatkan kinerja graphic PC, namun kadang tidak stabil
untuk video card tertentu.
Mempercepat Proses Boot
Cukup banyak cara untuk mempercepat proses booting. Yang paling signifikan adalah
dengan enable fungsi Power On Self Test, yang biasanya terdapat pada bagian Advanced
BIOS features. Seiring dengan perkembangan dan peningkatan kebutuhan, jumlah RAM
yang terinstal pada PC Anda dapat mencapai satuan gigabyte. Bayangkan waktu yang
dibutuhkan jika dilakukan RAM test setiap proses cold boot. Disable fungsi Boot Virus
Detection juga dapat mengurangi waktu proses booting. Apalagi jika PC Anda dilengkapi
software antivirus yang selalu di-update. Ini juga akan terasa membantu saat instalasi
operating system baru yang biasanya melakukan proses penulisan pada MBR harddisk.
Step-by-Step
11. Pengaturan AGP
Dari BIOS juga dapat meningkatkan kinerja graphic PC.
1. AGP aperture size untuk mengatur jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP. Set
antara ¼ sampai ½ dari jumlah RAM yang terinstal pada motherboard.
2. Pilih mode AGP sesuai spesifikasi slot AGP pada motherboard dan video card Anda.
3. Naikkan frekuensi AGP, dapat meningkatkan kinerja graphic PC Anda. Tambah sedikit
demi sedikit (1-2 MHz).
Tweak CPU
Tidak ada salahnya untuk sedikit (ingat sedikit!) memacu processor Anda.
1. Tambahkan sedikit saja. Jangan tergoda untuk langsung melompat, katakanlah 5 MHz.
Ini bisa membuat kebanyakan PC mengalami gagal boot. Satu-satunya cara tinggal clear
CMOS.
2. Jika sistem tidak stabil (hang) namun Anda bersikeras melakukan OC, bisa mencoba
dengan menaikan CPU core voltage. Peringatan: cara ini tidak disarankan, karena akan
meningkatkan panas bahkan merusak processor.
3. Untuk amannya, berikan batas suhu maksimal CPU Anda. Bisa hanya peringatan dari
buzzer/PC speaker ataupun autoshutdown bila suhu mencapai batas tersebut.