Rencana asuhan keperawatan menjelaskan diagnosa hipertermi pada pasien dengan suhu tubuh 38,8°C. Tujuan penanganannya adalah mengembalikan suhu tubuh ke normal 36,5°C. Rencana meliputi pemantauan suhu, pemberian kompres hangat, kolaborasi pemberian antiperetik, serta edukasi kepada orang tua tentang pengukuran suhu tubuh. Hasil implementasi menunjukkan suhu tubuh normal kembali beserta peningkatan pemah
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
1. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Rasional
1. Hipertermi
berhubungan dengan
proses inflamasi
yang ditandai
dengan SB 38,8 “C,
Klien berkeringat,
Klien kelihatan
gelisah, Nadi 120 /m
Klien menangis dan
mengatakan
badannya terasa
panas, Klien
mengeluh sakit
perut.
Anak menunjukan temperatur
tubuh dalam batas normal,
dengan kriteria :
- Suhu badan kembali
normal 36,5 0 C
- Klien tidak berkeringat
- Klien tidak gelisah
- Nadi normal 60- 100/m
- Klien tidak mengeluh
sakit perut
1. Pantau suhu badan pasien
2. Pantau suhu lingkungan,
batasi penggunaan pakaian yang
tebal
3. Berikan kompres hangat,
hindari penggunaan kompres
dengan alkohol
4. Kolaborasi pemberian
antiperetik
- Suhu 38,9 0 C – 41,1 0C Menunjukan
proses penyakit infeksius. Pola demam
dapat membantu dalam diagnosis (kurva
demam lanjut berakhir lebih dari 24
jam menunjukan pneumonia atau
tifoid, demam remiten (bervariasi hanya
beberapa derajat dalam arah tertentu )
menunjukan penyakit paru lainya, suhu
yang kembali normal dalam peiode 24
jam menunjukan episodik septik.
- Suhu ruangan jumlah selimut harus
dirubah untuk mempertahankan suhu
mendekati normal
- Dapat membantu menurunkan panas
tubuh akibat efek vasidilatasi pembuluh
darah, Penggunaan alkohol dan es dapat
kedinginan dan meningkatkan suhu
secara aktual, dan alkohol dapat
mengeringkan kulit
- Digunakan untuk mengurangi demam
dengan aksi sentral pada hipotalamus,
meskipun demam dapat berguna untuk
membatasi pertumbuhan arganisme dan
meningkatkan autodestruksi dari sel-sel
15
2. 2. Resiko kurangnya
volume cairan
berhubungan dengan
inteka yang kurang dan
diaphorisis yang
ditandai dengan Nadi
cepat 120/m dan
lemah,Klien kurang
minum, P : 28 /m, Klien
kurang minum, Klien
kelihatan lemah dan
gelisah, Orangtua
mengatakan klien tidak
suka makan
Keseimbangan cairan dapat
dipertahankan yang
ditandai dengan kulit
elastis, dan membran
mukosa lembab, tanda=-
tanda vital normal N 70-
110 /m, P 15-30/m,
5. Anjurkan kepada orang tua
cara mengukur suhu tubuh anak
1. Monitor intake dan out put
2. Berikan cairan oral dan
parenteral sesuai program
3. Kaji Satus hidrasi
4. Palpasi denyut perifer
5. Ajarkan orang tua dalam
memenuhi kebutuhan cairan
pada anak
6. Kolaborasi Pemberian cairan
IV, misalnya kristaloid (D5W),
dan koloid (albumin plasma)
sesuai indikasi
yang terinfeksi
- Pengetahuan yang benar membantu
mengurangi rasa cemas dan keterlibatan
orang tua mengurangi ketakutan dan
kecemasan anak
- Penurunan haluaran urine
akanmenyebabkan hipovolimia,
keseimbangan cairan positif dengan
disertai penambahan berat badan dapat
mengidekasikan edema jaringan
- Pemenuhan cairan tubuh secara
bertahap membantu metabolisme tubuh
secara normal
- Monitoring status hidrasi sejak dini
mengurangi komplikasi
- Denyut yang lemah,mudah hilang
dapat menyebbkan hipovolimia
- Pemahaman dan pengetahuan yang
benar dari keluarga/orang tua serta
kerja sama yang baik akan membantu
pemenuhan kebutuhan cairan anak
- Sejumlah cairan besar dibutuhkan
untuk mengatsi hipovolimia relatif
( vasodilatasi perifer, menggantikan
kehilangan dengan meningkatkan
permeabilitas kapiler
16
3. 3.Kurangnya
pengetahuan /kebutuahn
belajar mengenai
penyakit, Prognosis dan
kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan
kurangnya informasi
kepada keluarga yang di
buktikan dengan
pertanyaan/permintaan
informasi, pertanyaan
salah konsepsi tentang
keadaan penyakit
anaknya, salah dalam
menyediakan urien dan
feses untuk diperiksa
Menunjukan pemahaman
akan proses penyakit dan
prognosis dan ikut serta
dalam program pengobatan
7. Panatu nilai laboratorium
Ht/jumlah SDM, BUN/Kr
1. Tinjau proses penyakit dan
harapan masa depan
2. Berikan informasi tentang
terapi obat-obatan , interaksi,
efeks samping dan pentingnya
ketaatan pada program
3. Tinjau perlunya kesehatan
keluarga dan kebersihan
lingkungan
- Mengevaluasi perubahan didalam
hidrasi/viskositas darah. Peningkatan
sedang dari BUN akan mereflesikan
dehidrasi, Nilai tinggi BUN dapat
mengindikasikan disfungsi /keggalan
ginjal.
- Memberikan pengetahuan dasar
dimana keluarga/orang tua dapat
membuat pilihan
- Meningkatkan pemahaman dan
kerjasama dalam penyembuhan
- Membantu mengontrol pemajanan
lingkungan dengan mengurangi jumlah
bakteri patogen yang ada
17
4. I m p l e m e n t a s i
NO.
DP
HARI/TANGGAL J A M I M P L E M E N T A S I PARAF/NAMA
1
2
Selasa, 22 April 2003
Selasa, 22 April 2003
10.00
10.15
10.25
10.50
12.00
12.45
13.00
1. Melakukan pengukuran suhu badan pasien
Hasil suhu badan 38,8 ‘ C
2. Membatasi suhu lingkungan , membatasi penggunaan
pakaian yang tebal
Mengganti pakaian pasien dengan mempergunakan kemaja yang
tipis
3. Memberikan kompres hangat
Mengkompres pada dahi pasien dengan mempergunakan handuk
kecil yang dibasahi air hangat
4. Memberikan obat parasitamol 500 mg 3 x ¼ sesuai instruksi
dokter
5. Menganjurkan kepada orang tua cara mengukur suhu tubuh
anak.
Menjelaskan dan memberikan contoh kepada ayah pasien cara
mengukur suhu anak diketiak yaitu dengan menurunkan air
raksa pada termometer sampai 35 ‘ C kemudian meletakan
diketak salama 3 menit
1. Memonitor intake dan out put
Menghitung IWL = 345 cc dan SWL = Urine 360 cc, Feces= 100
cc. Kebutuhan cairan yang dibutuhkan oleh pasien dengan
peningkatan suhu badan 38 ‘ C yaitu 2004 CC
2. Memberikan cairan oral dan parenteral sesuai program
18
5. 3 Selasa, 22 April 2003
13.10
13.20
13.30
13.45
13.55
14.00
Memberikan minum klien 1 gelas (250 cc) dan dihabiskan
dalam 2 kali minum.
Menghitung tetesan cairan infus RL yaitu 20 tts /m sesuai
isntruksi dokter
3. Mengkaji status hidrasi pasien
Hasil : keadaan umum normal, turgor normal, respirasi28/m,
mulut normal(tidak kering) nadi kuat 120/m. sehingga pasien
dikatagorikan dehidrasi ringan.
4. Melakukan palpasi denyut perifer
Menghitung nadi radialis yaitu nadi kuat 120/m
5. Mengajarkan kepada orang tua dalam memenuhi cairan
tubuh anak.
Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan minum bila
suhu badan meningkat minimal setiap 1-2 jam 1 gelas (250 cc)
6. Melakukan kolaborasi pemberian cairan IV .
Sesuai instruksi dokter diberikan RL kolf III 20 tts/m
1. Menjelaskan kepada keluarga (ayah dan ibu klien) tentang
proses penyakit yaitu : tentang peningkatan panas tubuh yang
belum diketahui penyebabnya dan menjelaskan kepada orang tua
tentang proses perjalanan penyakit dapat dipastikan dengan
pemeriksaan laboratorium.
2. Memberikan informasi tentang terapi obat-obatan, interaksi
dan efek samping obat dan pentingnya ketaatan pada program
pengobatan.
Obat yang diberikan adalah Parasitamol 500 mg diberikan 3 x ¼ ,
menjelaskan kepada ayah klien bahwa obat tersebut diminum bila
klien panas(terjadi peningkatan suhu tubuh ) obat ini akan
memberikan efek samping terjadi gangguan di hati bila diberikan
dalam jangka waktu yang lama.
19
6. 14.10
Obat Amoxillin 250 mg 3 x 1, menjelaskan kepada ayah klien
bahwa obat ini untuk menekan/mematikan kuman Bakteri yang
ada dalam tubuh dan efek sampingnya adalah dapat
menyebabkan reaksi hepersensifitas , mual, urtikaria yang
bersifat ringan
3. Meninjau Perlunya kesehatan keluarga dari kebersihan
lingkungan
Mengkaji tentang keadaan rumah keluarga pasien dan
kebersihan lingkungan .Ayah klien mengatakan bahwa rumahnya
bersih Cuma ada tempat pembuangan sampah yang berjarak
kurang lebih 60 meter.
20
7. Catatan perkembangan
NO.DP HARI/TANGGAL J A M P E R K E M A B A N G A N PARAF/NAMA
1
2
Rabu, 23 April 2003
Rabu, 23 April 2003
08.00
09.00
S : Orang tua klien mengatakan bahwa sejak malam sampai tadi
pagi suhu badannya tidak naik/biasa saja
O: Klien tidur sampai jam 7.55
Suhu Badan 37 ‘ C
A : Tidak ditemukan adanya gangguan termoregulator, suhu tubuh
normal
P : Lanjutkan observasi suhu tubuh pasien
S : Ibu klien mengatakan bahwa sejak tadi malam klien minum
kurang lebih 3 gelas (750 CC), dan tadi pagi BAK 1 kali, BAB 1
kali
O : Nadi 80 /m, Infus RL masih terpasang Kolf IV 20 tts/m
Nilai laboratorium :
- LED /BBS 12/35
- WBC 6,4 x 10 ³ µl
- RBC 4, 08 x 10 ³ µl
A : Asupan cairan meningkat
P : - Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 , 5, 6, 7
21
8. 3 Rabu, 23 April 2003
Kamis, 24 April 2003
Jumat, 25 April 2003
11.00
09.00
13.00
08.30
S : - Orang tua klien mengatakan bahwa dia sudah mengerti tentang
aturan pemberian obat anaknya
- Orang tua mengatakan bahwa sangat pentingnya kesehatan
keluarga dan kebersihan lingkungan
O : Orang tua memberikan obat amoxillin 3 x 1
A : orang tua memahami proses penyakit dan orang tua ikut serta
dalam program pendidikan
S :- Orang tua/ayah klien mengatakan klien minum dari kemarin
sampai pagi sekitar 3-4 gelas makan 3 kali porsi tidak
dihabiskan
O : IVFD infus RL masih terpasang kolf III 20 tts/m
K/U baik
TD 100/60, nadi 88/m, pernafasan 28/m
A : Asupan cairan meningkat
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
O :- Klien makan siang porsi dihabiskan, minum 1 gelas (250cc),
infus masih terpasang, BAK 1 kali, nadi 96 /m
A : asupan cairan adekuat
P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4
S : - Orang tua klien mengatakan tidur klien tadi malam baik
(21.00-7.00), minum dari malam sampai pagi 3-4 gelas, BAK 2
kali, BAB 1 kali
O : Infus masih terpasang kolf V 20 tetes/m
A : Asupan cairan adekuat
P : Intervensi 1,2, 4 dilanjutkan
22
9. Sabtu, 26 April 2003 09.00 S : Orang tua klien mengatakan klien makan baik porsi makan
dihabiskan, minum 4 gelas BAK 2 kali
O: Infus masih terpasang, keadaan umum baik, klien nampak ceria,
turgur kulit normal, nadi 80/m, pernafasan 28/m, tensi
100/65 mmHg
A : Kebutuhan cairan terpenuhi
P : Intervensi 1 dilanjutkan
23
10. Sabtu, 26 April 2003 09.00 S : Orang tua klien mengatakan klien makan baik porsi makan
dihabiskan, minum 4 gelas BAK 2 kali
O: Infus masih terpasang, keadaan umum baik, klien nampak ceria,
turgur kulit normal, nadi 80/m, pernafasan 28/m, tensi
100/65 mmHg
A : Kebutuhan cairan terpenuhi
P : Intervensi 1 dilanjutkan
23