SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
BAB II
PEMBAHASAN
Bertukar pikiran antara Petugas dan Ibu mengenai Ibu intra natal
Pengkajian Ibu Intra Natal
*

Anamnesa

Di suatu rumah sakit di ruangan kebidanan sedang berbincang dan dilakukan
pemeriksaan antara Ibu dan Petugas mengenai Ibu Intra natal.
Petugas

: Selamat pagi, bu?

Ibu

: Selamat pagi

Petugas

: Perkenalkan nama saya Suster ”X”, nama ibu siapa?

Ibu

: Nama saya “Y”

Petugas

: Nama suami ibu siapa?

Ibu

: Nama suami saya Tn.”R”

Petugas

: Berapa umur ibu? Pekerjaan dan alamat ibu ?

Ibu

: Umur saya 26 Tahun, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Alamat Jalan
Kelapa

Petugas

: Apa yang ibu rasakan saat ini?

Ibu

: Saya merasakan mules dan sedikit nyeri

Petugas

: Seberapa besar Ibu merasakannya dan pada daerah mana yang Ibu
Ibu rasakan ?

Ibu

: Rasanya sedikit nyeri pada daerah sekitar perut

Petugas

: Kapan gejala mulai timbul dan berapa lama di rasakan ?

Ibu

: Sejak tadi malam sampai pagi ini, Sus...

Petugas

: Kehamilan yang keberapa ,dan pernah keguguran sebelumnya ?

Ibu

: Ini kehamilan yang ke-dua, sebelumnya belum pernah keguguran

Petugas

: Kehamilan sebelumnyaa Ibu melahirkan dimana?

Ibu

: Di rumah sakit

Petugas

: Apakah melahirkannya dengan normal ?

Ibu

: Iya, dengan normal

Petugas

: Berat badan bayi Ibu sewaktu lahir berapa ?

Ibu

: 3,2 Kg

Petugas

: Apakah tadi sudah ada cairan yang keluar ?

Ibu

: Sepertinya belum, Sus...

Petugas

: Baiklah kalau begitu, kita lakukan pemeriksaan selanjutnya

Ibu

: Iya,

Bertukar pikiran
*

Pemeriksaan Fisik

•

Penampilan umum klien ( kesadaran,postur tubuh dan penampilan)

•

Tanda-tanda vital ( tekanan darah dan nadi monitor tiap 1 jam,pernafasan dan
temperatur monitor tiap 4 jam )

•

TB dan BB saat ini dan sebelum hamil

•

Muka dan kepala ( rambut,mata,kloasma,gigi dan mulut )

•

Leher ( kelenjar tiroid dan JVP )

•

Dada ( jantung,paru dan payudara ),jantung inspeksi dan palpasi untuk
mengetahui

ketidaknormalandenyutan,auskultasi

jantung.Paru

inspeksi

dada

saat

untuk

mengetahui

bernafas,bentuk

bunyi

dada,frekwensi

pernafasan,perkusi bunyi nafas,auskultasi aliran dan suara nafas.Payudara
inspeksi

ukuran,bentuk,warna

areola,penonjolan

putting,palpasi

untuk

mengetahui adanya nyeri atau adanya benjolan
•

Abdomen ( observasi bising usus,Leopold dan DJJ )
inspeksi bentuk perut ada bekas operasi atau tidak,gerakan perut saat inspirasi
dan ekspirasi,auskultasi dengar bising usus
Palpasi dengan cara Leopold :
-

Leopold I : untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang ada di
fundus

-

Leopold II: untuk menentukan di mana letak punggung janin dan menentukan
DJJ

-

Leopold III: untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah sudah masuk PAP belum

-

Leopold IV: untuk menentukan sejauh mana bagian bawah janin masuk PAP

•

Ekstremitas ( edema.varices dan refleks patela )

•

Vulva dan vagina ( varices, edema, keluaran, bila keluaran darah segar jangan
dilakukan periksa dalam ) Untuk PD sebelumnya lakukan Vulva hygiene ;
- Masukan jari telunjuk dan jari tengah ke vagina,rotasi tangan sehingga ibu
jari berada di atas, tangan yang lain berada di fundus
- Nilai

jalan

lahir

apakah

ada

kelainan

atau

tidak,jari

dapat

meraba

serviks,kemudian menilai : Portio dan serviks apakah ada dilatasi atau
belum,nilai selaput ketuban,presentasi,posisi,station,maulage,kondisi panggul
- Keluarkan jari dan jelaskan hasilnya kepada klien,keringkan perineum.
•

Moulage : Jika ,
-

1 = sutura mendekat dapat lahir spontan

•

0 = sutura tidak mendekat dapat lahir spontan
2 = sutura bertumpuk lahir tidak normal,dengan vacum

Pembukaan serviks :

Bertukar pikiran
pembesaran osteum eksternum lengkap 10 cm, bibir portio pendek dan rata, SBR,
serviks dan vagina satu saluran
PENGELOLAAN KALA I,II,III DAN IV
KALA I
•

Tahap pertama persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang teratur dan
diakhiri dengan dilatasi serviks:
-

Awitan kontraksi uterus yang progresif,teratur yang meningkat kekuatan
,frekwensi dan durasinya

•

Rabas vagina yang mengandung darah
Rabas cairan pada vagina

Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada waktu pertama kali kontak,formulir penerimaan dapat
memberi arahan untuk memperoleh informasi penting dari klien yang akan
melahirkan:
1. Catatan

prenatal

untuk

mengidentifikasi

kebutuhan

dan

resiko

individu,misalnya ibu yang berusia 14 dan 40 tahun memiliki kebutuhan yang
spesifik yang berbeda dan usia mereka memberi risiko masalah yang berbeda
pula,hubungan tinggi dan berat badan juga penting diketahui untuk
mengidentifikasi risiko CPD,faktor lain adalah kesehatan umum,kondisi
medis,status pernafasan dan riwayat pembedahan,riwayat obstetri dan
kehamilan masa lalu dan saa ini,perdarahan pervaginam,hipertensi akibat
kehamilan,anemia,DM dan penyakit infeksi lainnya
2. Wawancara keluhan atau alasan ibu datang,diminta untuk menjelaskan hal-hal
sebagai berikut :
-

Frekwensi dan lama kontraksi

-

Lokasi dan karakteristik rasa tidak nyaman akibat adanya kontraksi

-

Menetapnya kontraksi meskipun terjadi perubahan posisi

-

Keberadaan dan karakter rabas atau show dari vagina

-

Status membran amnion,misalnya semburan atau rembesan cairan

3. Faktor-faktor Psikososial, penampilan dan perilaku secara keseluruhan
merupakan

petunjuk

yang

berharga

tentang

jenis

dukungan

yang

diperlukan,faktor yang perlu dikaji adalah sebagai berikut :
-

Interaksi verbal : dapatkah ibu meminta apa yang ibu perlukan,apakah ibu
bebas

berbicara

kepada

petugas

atau

hanya

berespons

terhadap

pertanyaan
-

Bahasa tubuh : apakah ibu santai atau tegang,sejauh mana tingkat
kecemasannya

Bertukar pikiran
-

Kemampuan

persepsi

:

apakah

ibu

memahami

apa

yang

petugas

katakan,adakah hambatan dalam bahasa,apakah tingkat kecemasannya
membutuhkan penjelasan
-

Tingkat ketidaknyamanan : sejauh mana ibu mengekspresikan apa yang
dialami,apakah mengeluh tentang ketidaknyamanan,apakah meminta suatu
tindakan untuk mengurangi ketidaknyamanan

-

Stres dalam persalinan : tingkat kekhawatiran pada proses persalinan
sering diutarakan mengenai diri dan janinnya

4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan awal menentukan waktu dimulainya persalinan sejati,hasil
pemeriksaan merupakan dasar pengkajian kemajuan persalinan,pemeriksaan
fisik

awal

mencakup

pemeriksaan

sistem

umum,perasat

Leopold,DJJ,kontraksi uterus,pemeriksaan vagina untuk mengetahui dilatasi
dan

penipisan

serviks

dan

status

membran

amnion

Pengkajian pada kala I yang cermat memberi arahan pilihan dan tindakan
keperawatan yang perlu diterapkan
-

Kala I dibagi dalam 2 fase :


Fase latent pembukaan 0-3 cm berlangsung 7-8 jam



Fase aktif :
-

Akselerasi 3-4 cm berlangsung 2 jam

-

Dilatasi maksimal 4-9 cm berlangsung 2 jam

-

Deselerasi 9-10 cm berlangsung 2 jam

-

Selaput ketuban dapat pecah dengan spontan setiap saat selama
proses persalinan,DJJ harus diobservasi setelah terjadi ketuban
pecah
*

Warna : cairan amnion dalam kondisi normal berwarna seperti
jerami dan dapat mengandung serpihan verniks kaseosa,cairan
amnion yang berwarna kekuningan menunjukkan adanya hipoksia
janin

yang

terjadi

pecah,cairan

36

amnion

jam
yang

atau

lebih

berwarna

sebelum

ketuban

anggur

minuman

( kemerahan ) dapat menunjukkan plasenta lepas dini,cairan
amnion yang bercampur mekonium merupakan hal yang normal
bagi

presentasi

sungsang,apabila

pada

presentasi

kepala

kemungkinan setelah bayi lahir mempunyai resiko gangguan
pernafasan
*

Karakter : cairan amnion dalam keadaan normal mempunyai
konsistensi seperti air dan baunya tidak menyengat,apabila
baunya menyengat dan cairan menjadi kental perlu dicurigai
adanya infeksi

Bertukar pikiran
Jumlah : dalam keadaan normal volume cairan amnion berkisar

*

antara 500-1200 ml
5. Tanda masalah yang potensial
Pengkajian temuan berfungsi sebagi dasar evaluasi kemajuan yang dialami
selama proses kala I persalinan,meskipun beberapa komplikasi persalinan telah
diantisipasi tetapi komplikasi lain baru dapat dilihat pada waktu persalinan.
Masalah yang mungkin terjadi :
*

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan pada kala I

*

Perubahan eliminasi urine

*

Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi yang kuat

*

Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kurangnya asupan cairan

*

Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan presentasi janin,status
selaput ketuban,pemantauan janin

*

Koping keluarga tidak efektif yang berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang tindakan yang akan dilakukan

*

Ambulasi dan Pengaturan Posisi
Ambulasi sedapat mungkin dianjurkan jika selaput ketuban masih
utuh,jika bagian presentasi janin sudah masuk panggul ( engaged ) setelah
ketuban ruptur,duduk atau berdiri selama awal persalinan terbukti lebih
nyaman daripada berbaring . Ambulasi dikontraindikasikan sesuai dengan
status ibu dan janin,apabila berbaring di tempat tidur ibu dianjurkan
berbaring miring untuk membantu aliran uteroplasental dan aliran darah
ginjal optimal

6. Upaya dukungan
Perawatan untuk ibu bersalin dilakukan dengan :


Membantu ibu berpartisipasi sejauh yang diinginkan dalam melahirkan
anaknya



Memenuhi harapan ibu akan hasil skhir persalinannya



Membantu ibu menghemat tenaganya



Membantu mengendalikan rasa nyerinya
Suami / Pasangan selama proses persalinan
Suami

adalah

persalinan,peran

pasangan
suami

istri

yang

sangat

mendukungnya
ideal

dalam

sebagai

proses

pemimpin

persalinan,diharapkan untuk membantu secara aktif dalam menghadapi
persalinan
Banyak rumah sakit mendorong suami untuk hadir selama persalinan
dan melahirkan karena peran suami sangat berarti bagi ibu yang akan
bersalin
Dukungan orang tua selama proses persalinan. Adalah penting
mendukung orang tua dan memperlakukan mereka dengan hormat
Bertukar pikiran
terutama dalam situasi di mana mereka menggantikan suami sebagai
pemimpin persalinan,mereka mungkin memiliki cara untuk meredakan nyeri
berdasarkan pengalamannya
Saudara kandung bayi selama proses persalinan. Persiapan untuk
menerima

seorang

anak

baru

akan

membantu

proses

ikatan

bathin,persiapan menghadapi persalinan ibu dan partisipasi anak di
dalamnya dapat membantu anak yang lebih besar untuk menerima
perubahan ini,usia dan tingkat perkembangan anak mempengaruhi respons
mereka oleh karena itu persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak
KALA II
Kala dua persalinan adalah dimana tahap janin dilahirkan,tahap ini dimulai
dari dilatasi serviks lengkap dan berakhir dengan lahirnya bayi,tahap ini terdiri dari 2
atau 3 fase,fase-fase ini ditandai dengan perilaku verbal dan nonverbal,kondisi
aktivitas uterus,keinginan untuk mengedan dan penurunan janin.
Fase pertama dimulai ketika ibu menyatakan ingin mengedan biasanya pada
puncak kontraksi,ibu mengeluhkan peningkatan nyeri,tetapi diantara kontraksi akan
tengan dan akan memejamkan mata
Fase kedua ibu semakin ingin mengedan dan sering kali mengubah posisinya
untuk mencari posisi mengedan yang lebih nyaman,usaha mengedan akan lebih ritmik
dan seringkali memberi tahu awal kontraksi dan semakin bersuara sewaktu
mengedan
Fase ketiga bagian presentasi sudah berada di perineum dan usaha mengedan
menjadi paling efektif untuk melahirkan


Pengkajian
Tanda obyektif yang pasti bahwa tahap kedua persalinan telah dimulai adalah
melalui pemeriksaan dalam,tanda-tanda lain yang menunjukkan tahap kedua telah
dimulai adalah :
-

Muncul keringat yang tiba-tiba di atas bibir

-

Adanya muntah

-

Aliran darah meningkat

-

Ekstremitas bergetar

-

Semakin gelisah dan ada pernyataan saya tidak kuat

-

Usaha mengedan yang semakin kuat

Tanda-tanda ini muncul saat serviks berdilatasi lengkap
Durasi tahap kedua
Kala II yang berlangsung lebih dari 2 jam pada kehamilan pertama dan 1,5 jam pada
kehamilan berikutnya dianggap abnormal dan harus melakukan kolaborasi,faktor lain
Bertukar pikiran
yang harus dipertimbangkan adalah pola DJJ, penurunan presentasi,kualitas
kontraksi uterus.
KALA III
Tahap ketiga persalinan dimulai sejak bayi lahir sampai plasenta lahir,tujuan
penanganan tahap ketiga persalinan adalah pelepasan dan ekspulsi plasenta segera
yang dicapai dengan cara yang paling mudah dan paling aman,setelah bayi lahir
dengan adanya kontraksi uterus yang kuat,sisi plasenta akan jauh lebih kecil
sehingga tonjolan vili akan pecah dan plasenta akan lepas dari perlekatannya,dalam
keadaan normal lima sampai tujuh menit setelah kelahiran bayi plasenta akan
lahir,pelepasan plasenta diindikasikan dengan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Fundus yang berkontraksi kuat
2. Perubahan bentuk uterus dari bentuk cakram menjadi bulat oval,sewaktu
plasenta bergeser ke bawah segmen rahim
3. Darah yang berwarna gelap tiba-tiba keluar dari introitus
4. Tali pusat bertambah panjang dengan mendekati introitus
5. Vagina akan penuh oleh plasenta. Setelah dicek,plasenta sudah lepas dari
perlekatannya,tangan kanan memegang tali pusat dan tangan kiri menekan
fundus secara perlahan tali pusat ditarik kemudian tangan kiri menekan simpisisi
pubis,plasenta dilahirkan tanpa ibu mengedan,setelah plasenta lahir periksa
kotiledon dan selaputnya,ketika tahap ketiga selesai robekan diperbaiki atau jika
ada luka episiotomi maka robekan tersebut dipebaiki dan setelah selesai vulva
dibersihkan dengan perlahan-lahan dan pembalut dipasangkan.
6. Keluarga pada tahap ketiga
Kebanyakan orang tua akan merasa senang jika dapat memegang,menggendong
dan membersihkan bayi setelah lahir,tubuh ibu akan bersentuhan dengan tubuh
bayi akan mempertahankan suhu tubuh bayi
Episiotomi
Episiotomi adalah insisi pada perineum untuk memperbesar mulut vagina,manfaat
episiotomi :


Mencegah robekan perineum,insisi yang bersih dan dilakukan pada posisi yang
benar akan lebih cepat sembuh daripada robekan yang tidak teratur



Mengurangi regangan otot penyangga kandung kemih atau rektum yang terlalu
kuat yang bisa menyebabkan inkontinensia urine atau prolaps vagina



Mengurangi tahap kedua yang mungkin penting bagi ibu



Memperbesar vagina jika diperlukan



Jenis episiotomi ditentukan berdasarkan tempat dan arah insisi

Bertukar pikiran
-

Episiotomi garis medial palin sering dilakukan dan mudah diperbaiki dan
biasanya nyeri yang timbul lebih ringan,kadang-kadang dapat terjadi perluasan
melalui perluasan ke sfingter rectum

-

Episiotomi mediolateral dilakukan pada persalinan dengan tindakan jika ada
kemungkinan terjadi perluasan ke posterior,meskipun dengan demikian
robekan derajat empat dapat dihindari,tetapi robekan derajat tiga dapat
terjadi,selain itu jika dibandingkan dengan episiotomi medial,kehilangan darah
akan lebih banyak dan perbaikan lebih sulit dan lebih nyeri



Laserasi
Laserasi perineum biasanya terjadi sewaktu kepala janin dilahirkan,luas robekan
didefinisikan berdasarkan kedalaman robekan :
-

Derajat pertama ,robekan mencapai kulit dan jaringan penunjang superfisial
sampai ke otot

-

Derajat dua,robekan mencapai otot-otot perineum

-

Derajat tiga,robekan berlanjut ke otot sfingter ani

-

Derajat empat,robekan mencapai dinding rektum anterior

Laserasui vagina sering menyertai robekan perineum,robekan vagina cenderung
mencapai dinding lateral dan jika cukup dalam dapat mencapai levator ani
Cedera serviks dapat terjadi jika serviks beretraksi melalui kepala janin yang
keluar,laserasi yang luas dapat terjadi pada usaha yang tergesa-gesa untuk
memperluas pembukaan serviks.
KALA IV
Tahap ke empat persalinan ( tahap pemulihan ) merupakan periode yang kritis untuk
ibu dan bayi yang baru lahir,selama 2 jam pertama setelah melahirkan,organ-organ
ibu mengalami penyesuaian terhadap keadaan sebelum hamil dan sistem tubuh mulai
stabil
•

Pengkajian
Pengkajian dimulai dengan meninjau kembali catatan prenatal dan persalinan,hal
yang

paling

penting

adalah

keadaan-keadaan

yang

dapat

menyebabkan

predisposisi perdarahan pada ibu,misalnya :
-

Persalinan yang cepat

-

Bayi yang bnesar

-

Grande multipara

-

Persalinan dengan induksi

Faktor-faktor ini merupakan bahaya yang mungkin terjadi pada persalinan tahap
keempat
Selama jam pertama dalam ruang pemulihan perlu dilakukan pemeriksaan fisik
Bertukar pikiran
dengan sering,semua faktor kecuali suhu tubuh diperiksa setiap 15 menit selama
1 jam,setelah pemeriksaan setiap 15 menit yang keempat,jika semua parameter
stabil dalam batas-batas normal,pemeriksaan diulang lagi sebanyak 2 kali setiap 30
menit
Mencegah perdarahan
Perdarahan pasca partum dianggap terjadi jika kehilangan darah mencapai 500
ml atau lebih dalam 24 jam pertama setelah melahirkan,tanda-tanda vital harus
diperiksa,dicatat dan harus dalam batas normal,uterus harus sering dipalpasi
untuk memastikan uterus tidak berisi darah,pemberian uterotonika dan
melakukan

masage

uterus

bisa

meningkatkan

kontraksi

uterus

sehingga

perdarahan bisa diatasi
Mencegah distensi kandung kemih
Distensi kandung kemih bisa terjadi pada atonia uteri,kandung kemih yang penuh
akan menekan uterus ke atas dan kesebelah garis kanan bawah ,posisi ini akan
menyebabkan uterus relaksasi akibatnya terjadi perdarahan,dorong ibu untuk
berkemih spontan
Menjaga keamanan
Ibu dibiarkan beristirahat dengan nyaman ditempat tidur,perlu banyak istirahat
agar sistem tubuhnya dapat beradaptasi kembali terhadap perubahan volume
cairan,pada waktu akan melakukan ambulasi dapat dilakukan dalam 2 jam
pertama atau tergantung pada tekanan darah,jumlah kehilangan darah jenis dan
jumlah obat anestesi dan analgesia yang diberikan selama persalinan kelahiran,
tingkat nyeri yang jelas terlihat waktu ibu bergerak.
Mempertahankan kenyamanan
Kontraksi uterus dapat menimbulkan tingkat kenyamanan dan rasa tidak enak
yang dikenal sebagai nyeri pasca melahirkan (afterpain).
Selama 2 jam pertama setelah melahirkan kontraksi uterus menjadi teratur dan
kuat,untuk membantu memberi rasa tidak nyaman, melakukan hal-hal berikut :
1. Menjelaskan fisiologi normal nyeri setelah melahirkan
2. Menolong ibu mempertahankan kandung kemih kosong
3. Menempatkan selimut hangat di atas perut ibu
4. Memberi analgesik
5. Anjurkan latihan relaksasi dan pernafasan
Menjaga kebersihan

Bertukar pikiran
Perawatan

perineum

akan

menambah

kenyamanan

dan

keamanan

ibu

( pencegahan infeksi ), dianjurkan untuk mengganti pembalut setiap kali ke kamar
mandi
Mempertahankan keseimbangan cairan dan nutrisi
Pembatasan asupan cairan dan nutrisi serta kehilangan cairan ( darah,keringat
dan muntah ) selama proses persalinan dapat membuat tiba-tiba ingin segera
makan dan minum setelah melahirkan,jenis makanan dan cairan yang diberikan
tergantung pada beberapa faktor ,seperti jenis anestesi yang diberikan,jumlah
perdarahan yang hilang waktu melahirkan.

Bertukar pikiran

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVLilis c'Ben
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanCahya
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidananevianamsaputri
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamilOperator Warnet Vast Raha
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 

Was ist angesagt? (20)

post partum bues
post partum buespost partum bues
post partum bues
 
1. filosofi asuhan kehamilan
1. filosofi asuhan kehamilan1. filosofi asuhan kehamilan
1. filosofi asuhan kehamilan
 
Makalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatanMakalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatan
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
LP anamnesa ibu bersalin
LP anamnesa ibu bersalinLP anamnesa ibu bersalin
LP anamnesa ibu bersalin
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
Lochea
LocheaLochea
Lochea
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Model konsep florence nightingale
Model konsep florence nightingaleModel konsep florence nightingale
Model konsep florence nightingale
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 

Ähnlich wie PERSIAPAN PERSALINAN

Inpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase latenInpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase latenocha_amd
 
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilan
Pengkajian Kegawatdaruratan  Masa KehamilanPengkajian Kegawatdaruratan  Masa Kehamilan
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilanpjj_kemenkes
 
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)pjj_kemenkes
 
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidananakbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidananOperator Warnet Vast Raha
 
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriPemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriEvan Permana
 
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptxKONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptxLeginaAnggraeni
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifOperator Warnet Vast Raha
 
PPT KELAS EXPRESS MATERNITAS.pdf
PPT KELAS EXPRESS MATERNITAS.pdfPPT KELAS EXPRESS MATERNITAS.pdf
PPT KELAS EXPRESS MATERNITAS.pdfErlanSkate
 
asuhan persalinan kala 1.ppt
asuhan persalinan kala 1.pptasuhan persalinan kala 1.ppt
asuhan persalinan kala 1.pptdwikurnia39
 
makalah keselamatan ibu hamil dan biak hati
makalah keselamatan ibu hamil dan biak hatimakalah keselamatan ibu hamil dan biak hati
makalah keselamatan ibu hamil dan biak hatiBaiqnoviFarizkaindri
 

Ähnlich wie PERSIAPAN PERSALINAN (20)

Anamnesa ''pengkajian ibu intranatal''
Anamnesa ''pengkajian ibu intranatal''Anamnesa ''pengkajian ibu intranatal''
Anamnesa ''pengkajian ibu intranatal''
 
Inpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase latenInpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase laten
 
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilan
Pengkajian Kegawatdaruratan  Masa KehamilanPengkajian Kegawatdaruratan  Masa Kehamilan
Pengkajian Kegawatdaruratan Masa Kehamilan
 
Kala ii memanjang
Kala ii memanjangKala ii memanjang
Kala ii memanjang
 
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
Pengkajian (Praktik Asuhan Kegawatdaruratan Maternal padaPersalinan)
 
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidananakbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
akbid paramata muna Pendokumentasian asuhan kebidanan
 
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan ObstetriPemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Obstetri
 
Askeb anc poli
Askeb anc poliAskeb anc poli
Askeb anc poli
 
Anc sitti farina saputri
Anc sitti farina saputriAnc sitti farina saputri
Anc sitti farina saputri
 
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptxKONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
KONSEP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL.pptx
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensifManajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
Manajemen asuhan kebidanan antenatal komprehensif
 
ASKEB KALA I
ASKEB KALA IASKEB KALA I
ASKEB KALA I
 
PPT KELAS EXPRESS MATERNITAS.pdf
PPT KELAS EXPRESS MATERNITAS.pdfPPT KELAS EXPRESS MATERNITAS.pdf
PPT KELAS EXPRESS MATERNITAS.pdf
 
Inc hikmat
Inc  hikmatInc  hikmat
Inc hikmat
 
Inc hikmat 2
Inc hikmat 2Inc hikmat 2
Inc hikmat 2
 
asuhan persalinan kala 1.ppt
asuhan persalinan kala 1.pptasuhan persalinan kala 1.ppt
asuhan persalinan kala 1.ppt
 
makalah keselamatan ibu hamil dan biak hati
makalah keselamatan ibu hamil dan biak hatimakalah keselamatan ibu hamil dan biak hati
makalah keselamatan ibu hamil dan biak hati
 
Antenatal fisiologi hikmat
Antenatal fisiologi hikmatAntenatal fisiologi hikmat
Antenatal fisiologi hikmat
 
Antenatal fisiologi linda charliye
Antenatal fisiologi linda charliyeAntenatal fisiologi linda charliye
Antenatal fisiologi linda charliye
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Mehr von Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

PERSIAPAN PERSALINAN

  • 1. BAB II PEMBAHASAN Bertukar pikiran antara Petugas dan Ibu mengenai Ibu intra natal Pengkajian Ibu Intra Natal * Anamnesa Di suatu rumah sakit di ruangan kebidanan sedang berbincang dan dilakukan pemeriksaan antara Ibu dan Petugas mengenai Ibu Intra natal. Petugas : Selamat pagi, bu? Ibu : Selamat pagi Petugas : Perkenalkan nama saya Suster ”X”, nama ibu siapa? Ibu : Nama saya “Y” Petugas : Nama suami ibu siapa? Ibu : Nama suami saya Tn.”R” Petugas : Berapa umur ibu? Pekerjaan dan alamat ibu ? Ibu : Umur saya 26 Tahun, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Alamat Jalan Kelapa Petugas : Apa yang ibu rasakan saat ini? Ibu : Saya merasakan mules dan sedikit nyeri Petugas : Seberapa besar Ibu merasakannya dan pada daerah mana yang Ibu Ibu rasakan ? Ibu : Rasanya sedikit nyeri pada daerah sekitar perut Petugas : Kapan gejala mulai timbul dan berapa lama di rasakan ? Ibu : Sejak tadi malam sampai pagi ini, Sus... Petugas : Kehamilan yang keberapa ,dan pernah keguguran sebelumnya ? Ibu : Ini kehamilan yang ke-dua, sebelumnya belum pernah keguguran Petugas : Kehamilan sebelumnyaa Ibu melahirkan dimana? Ibu : Di rumah sakit Petugas : Apakah melahirkannya dengan normal ? Ibu : Iya, dengan normal Petugas : Berat badan bayi Ibu sewaktu lahir berapa ? Ibu : 3,2 Kg Petugas : Apakah tadi sudah ada cairan yang keluar ? Ibu : Sepertinya belum, Sus... Petugas : Baiklah kalau begitu, kita lakukan pemeriksaan selanjutnya Ibu : Iya, Bertukar pikiran
  • 2. * Pemeriksaan Fisik • Penampilan umum klien ( kesadaran,postur tubuh dan penampilan) • Tanda-tanda vital ( tekanan darah dan nadi monitor tiap 1 jam,pernafasan dan temperatur monitor tiap 4 jam ) • TB dan BB saat ini dan sebelum hamil • Muka dan kepala ( rambut,mata,kloasma,gigi dan mulut ) • Leher ( kelenjar tiroid dan JVP ) • Dada ( jantung,paru dan payudara ),jantung inspeksi dan palpasi untuk mengetahui ketidaknormalandenyutan,auskultasi jantung.Paru inspeksi dada saat untuk mengetahui bernafas,bentuk bunyi dada,frekwensi pernafasan,perkusi bunyi nafas,auskultasi aliran dan suara nafas.Payudara inspeksi ukuran,bentuk,warna areola,penonjolan putting,palpasi untuk mengetahui adanya nyeri atau adanya benjolan • Abdomen ( observasi bising usus,Leopold dan DJJ ) inspeksi bentuk perut ada bekas operasi atau tidak,gerakan perut saat inspirasi dan ekspirasi,auskultasi dengar bising usus Palpasi dengan cara Leopold : - Leopold I : untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang ada di fundus - Leopold II: untuk menentukan di mana letak punggung janin dan menentukan DJJ - Leopold III: untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah sudah masuk PAP belum - Leopold IV: untuk menentukan sejauh mana bagian bawah janin masuk PAP • Ekstremitas ( edema.varices dan refleks patela ) • Vulva dan vagina ( varices, edema, keluaran, bila keluaran darah segar jangan dilakukan periksa dalam ) Untuk PD sebelumnya lakukan Vulva hygiene ; - Masukan jari telunjuk dan jari tengah ke vagina,rotasi tangan sehingga ibu jari berada di atas, tangan yang lain berada di fundus - Nilai jalan lahir apakah ada kelainan atau tidak,jari dapat meraba serviks,kemudian menilai : Portio dan serviks apakah ada dilatasi atau belum,nilai selaput ketuban,presentasi,posisi,station,maulage,kondisi panggul - Keluarkan jari dan jelaskan hasilnya kepada klien,keringkan perineum. • Moulage : Jika , - 1 = sutura mendekat dapat lahir spontan • 0 = sutura tidak mendekat dapat lahir spontan 2 = sutura bertumpuk lahir tidak normal,dengan vacum Pembukaan serviks : Bertukar pikiran
  • 3. pembesaran osteum eksternum lengkap 10 cm, bibir portio pendek dan rata, SBR, serviks dan vagina satu saluran PENGELOLAAN KALA I,II,III DAN IV KALA I • Tahap pertama persalinan dimulai dengan kontraksi uterus yang teratur dan diakhiri dengan dilatasi serviks: - Awitan kontraksi uterus yang progresif,teratur yang meningkat kekuatan ,frekwensi dan durasinya • Rabas vagina yang mengandung darah Rabas cairan pada vagina Pengkajian Pengkajian dilakukan pada waktu pertama kali kontak,formulir penerimaan dapat memberi arahan untuk memperoleh informasi penting dari klien yang akan melahirkan: 1. Catatan prenatal untuk mengidentifikasi kebutuhan dan resiko individu,misalnya ibu yang berusia 14 dan 40 tahun memiliki kebutuhan yang spesifik yang berbeda dan usia mereka memberi risiko masalah yang berbeda pula,hubungan tinggi dan berat badan juga penting diketahui untuk mengidentifikasi risiko CPD,faktor lain adalah kesehatan umum,kondisi medis,status pernafasan dan riwayat pembedahan,riwayat obstetri dan kehamilan masa lalu dan saa ini,perdarahan pervaginam,hipertensi akibat kehamilan,anemia,DM dan penyakit infeksi lainnya 2. Wawancara keluhan atau alasan ibu datang,diminta untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut : - Frekwensi dan lama kontraksi - Lokasi dan karakteristik rasa tidak nyaman akibat adanya kontraksi - Menetapnya kontraksi meskipun terjadi perubahan posisi - Keberadaan dan karakter rabas atau show dari vagina - Status membran amnion,misalnya semburan atau rembesan cairan 3. Faktor-faktor Psikososial, penampilan dan perilaku secara keseluruhan merupakan petunjuk yang berharga tentang jenis dukungan yang diperlukan,faktor yang perlu dikaji adalah sebagai berikut : - Interaksi verbal : dapatkah ibu meminta apa yang ibu perlukan,apakah ibu bebas berbicara kepada petugas atau hanya berespons terhadap pertanyaan - Bahasa tubuh : apakah ibu santai atau tegang,sejauh mana tingkat kecemasannya Bertukar pikiran
  • 4. - Kemampuan persepsi : apakah ibu memahami apa yang petugas katakan,adakah hambatan dalam bahasa,apakah tingkat kecemasannya membutuhkan penjelasan - Tingkat ketidaknyamanan : sejauh mana ibu mengekspresikan apa yang dialami,apakah mengeluh tentang ketidaknyamanan,apakah meminta suatu tindakan untuk mengurangi ketidaknyamanan - Stres dalam persalinan : tingkat kekhawatiran pada proses persalinan sering diutarakan mengenai diri dan janinnya 4. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan awal menentukan waktu dimulainya persalinan sejati,hasil pemeriksaan merupakan dasar pengkajian kemajuan persalinan,pemeriksaan fisik awal mencakup pemeriksaan sistem umum,perasat Leopold,DJJ,kontraksi uterus,pemeriksaan vagina untuk mengetahui dilatasi dan penipisan serviks dan status membran amnion Pengkajian pada kala I yang cermat memberi arahan pilihan dan tindakan keperawatan yang perlu diterapkan - Kala I dibagi dalam 2 fase :  Fase latent pembukaan 0-3 cm berlangsung 7-8 jam  Fase aktif : - Akselerasi 3-4 cm berlangsung 2 jam - Dilatasi maksimal 4-9 cm berlangsung 2 jam - Deselerasi 9-10 cm berlangsung 2 jam - Selaput ketuban dapat pecah dengan spontan setiap saat selama proses persalinan,DJJ harus diobservasi setelah terjadi ketuban pecah * Warna : cairan amnion dalam kondisi normal berwarna seperti jerami dan dapat mengandung serpihan verniks kaseosa,cairan amnion yang berwarna kekuningan menunjukkan adanya hipoksia janin yang terjadi pecah,cairan 36 amnion jam yang atau lebih berwarna sebelum ketuban anggur minuman ( kemerahan ) dapat menunjukkan plasenta lepas dini,cairan amnion yang bercampur mekonium merupakan hal yang normal bagi presentasi sungsang,apabila pada presentasi kepala kemungkinan setelah bayi lahir mempunyai resiko gangguan pernafasan * Karakter : cairan amnion dalam keadaan normal mempunyai konsistensi seperti air dan baunya tidak menyengat,apabila baunya menyengat dan cairan menjadi kental perlu dicurigai adanya infeksi Bertukar pikiran
  • 5. Jumlah : dalam keadaan normal volume cairan amnion berkisar * antara 500-1200 ml 5. Tanda masalah yang potensial Pengkajian temuan berfungsi sebagi dasar evaluasi kemajuan yang dialami selama proses kala I persalinan,meskipun beberapa komplikasi persalinan telah diantisipasi tetapi komplikasi lain baru dapat dilihat pada waktu persalinan. Masalah yang mungkin terjadi : * Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan pada kala I * Perubahan eliminasi urine * Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi yang kuat * Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kurangnya asupan cairan * Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan presentasi janin,status selaput ketuban,pemantauan janin * Koping keluarga tidak efektif yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang tindakan yang akan dilakukan * Ambulasi dan Pengaturan Posisi Ambulasi sedapat mungkin dianjurkan jika selaput ketuban masih utuh,jika bagian presentasi janin sudah masuk panggul ( engaged ) setelah ketuban ruptur,duduk atau berdiri selama awal persalinan terbukti lebih nyaman daripada berbaring . Ambulasi dikontraindikasikan sesuai dengan status ibu dan janin,apabila berbaring di tempat tidur ibu dianjurkan berbaring miring untuk membantu aliran uteroplasental dan aliran darah ginjal optimal 6. Upaya dukungan Perawatan untuk ibu bersalin dilakukan dengan :  Membantu ibu berpartisipasi sejauh yang diinginkan dalam melahirkan anaknya  Memenuhi harapan ibu akan hasil skhir persalinannya  Membantu ibu menghemat tenaganya  Membantu mengendalikan rasa nyerinya Suami / Pasangan selama proses persalinan Suami adalah persalinan,peran pasangan suami istri yang sangat mendukungnya ideal dalam sebagai proses pemimpin persalinan,diharapkan untuk membantu secara aktif dalam menghadapi persalinan Banyak rumah sakit mendorong suami untuk hadir selama persalinan dan melahirkan karena peran suami sangat berarti bagi ibu yang akan bersalin Dukungan orang tua selama proses persalinan. Adalah penting mendukung orang tua dan memperlakukan mereka dengan hormat Bertukar pikiran
  • 6. terutama dalam situasi di mana mereka menggantikan suami sebagai pemimpin persalinan,mereka mungkin memiliki cara untuk meredakan nyeri berdasarkan pengalamannya Saudara kandung bayi selama proses persalinan. Persiapan untuk menerima seorang anak baru akan membantu proses ikatan bathin,persiapan menghadapi persalinan ibu dan partisipasi anak di dalamnya dapat membantu anak yang lebih besar untuk menerima perubahan ini,usia dan tingkat perkembangan anak mempengaruhi respons mereka oleh karena itu persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak KALA II Kala dua persalinan adalah dimana tahap janin dilahirkan,tahap ini dimulai dari dilatasi serviks lengkap dan berakhir dengan lahirnya bayi,tahap ini terdiri dari 2 atau 3 fase,fase-fase ini ditandai dengan perilaku verbal dan nonverbal,kondisi aktivitas uterus,keinginan untuk mengedan dan penurunan janin. Fase pertama dimulai ketika ibu menyatakan ingin mengedan biasanya pada puncak kontraksi,ibu mengeluhkan peningkatan nyeri,tetapi diantara kontraksi akan tengan dan akan memejamkan mata Fase kedua ibu semakin ingin mengedan dan sering kali mengubah posisinya untuk mencari posisi mengedan yang lebih nyaman,usaha mengedan akan lebih ritmik dan seringkali memberi tahu awal kontraksi dan semakin bersuara sewaktu mengedan Fase ketiga bagian presentasi sudah berada di perineum dan usaha mengedan menjadi paling efektif untuk melahirkan  Pengkajian Tanda obyektif yang pasti bahwa tahap kedua persalinan telah dimulai adalah melalui pemeriksaan dalam,tanda-tanda lain yang menunjukkan tahap kedua telah dimulai adalah : - Muncul keringat yang tiba-tiba di atas bibir - Adanya muntah - Aliran darah meningkat - Ekstremitas bergetar - Semakin gelisah dan ada pernyataan saya tidak kuat - Usaha mengedan yang semakin kuat Tanda-tanda ini muncul saat serviks berdilatasi lengkap Durasi tahap kedua Kala II yang berlangsung lebih dari 2 jam pada kehamilan pertama dan 1,5 jam pada kehamilan berikutnya dianggap abnormal dan harus melakukan kolaborasi,faktor lain Bertukar pikiran
  • 7. yang harus dipertimbangkan adalah pola DJJ, penurunan presentasi,kualitas kontraksi uterus. KALA III Tahap ketiga persalinan dimulai sejak bayi lahir sampai plasenta lahir,tujuan penanganan tahap ketiga persalinan adalah pelepasan dan ekspulsi plasenta segera yang dicapai dengan cara yang paling mudah dan paling aman,setelah bayi lahir dengan adanya kontraksi uterus yang kuat,sisi plasenta akan jauh lebih kecil sehingga tonjolan vili akan pecah dan plasenta akan lepas dari perlekatannya,dalam keadaan normal lima sampai tujuh menit setelah kelahiran bayi plasenta akan lahir,pelepasan plasenta diindikasikan dengan tanda-tanda sebagai berikut : 1. Fundus yang berkontraksi kuat 2. Perubahan bentuk uterus dari bentuk cakram menjadi bulat oval,sewaktu plasenta bergeser ke bawah segmen rahim 3. Darah yang berwarna gelap tiba-tiba keluar dari introitus 4. Tali pusat bertambah panjang dengan mendekati introitus 5. Vagina akan penuh oleh plasenta. Setelah dicek,plasenta sudah lepas dari perlekatannya,tangan kanan memegang tali pusat dan tangan kiri menekan fundus secara perlahan tali pusat ditarik kemudian tangan kiri menekan simpisisi pubis,plasenta dilahirkan tanpa ibu mengedan,setelah plasenta lahir periksa kotiledon dan selaputnya,ketika tahap ketiga selesai robekan diperbaiki atau jika ada luka episiotomi maka robekan tersebut dipebaiki dan setelah selesai vulva dibersihkan dengan perlahan-lahan dan pembalut dipasangkan. 6. Keluarga pada tahap ketiga Kebanyakan orang tua akan merasa senang jika dapat memegang,menggendong dan membersihkan bayi setelah lahir,tubuh ibu akan bersentuhan dengan tubuh bayi akan mempertahankan suhu tubuh bayi Episiotomi Episiotomi adalah insisi pada perineum untuk memperbesar mulut vagina,manfaat episiotomi :  Mencegah robekan perineum,insisi yang bersih dan dilakukan pada posisi yang benar akan lebih cepat sembuh daripada robekan yang tidak teratur  Mengurangi regangan otot penyangga kandung kemih atau rektum yang terlalu kuat yang bisa menyebabkan inkontinensia urine atau prolaps vagina  Mengurangi tahap kedua yang mungkin penting bagi ibu  Memperbesar vagina jika diperlukan  Jenis episiotomi ditentukan berdasarkan tempat dan arah insisi Bertukar pikiran
  • 8. - Episiotomi garis medial palin sering dilakukan dan mudah diperbaiki dan biasanya nyeri yang timbul lebih ringan,kadang-kadang dapat terjadi perluasan melalui perluasan ke sfingter rectum - Episiotomi mediolateral dilakukan pada persalinan dengan tindakan jika ada kemungkinan terjadi perluasan ke posterior,meskipun dengan demikian robekan derajat empat dapat dihindari,tetapi robekan derajat tiga dapat terjadi,selain itu jika dibandingkan dengan episiotomi medial,kehilangan darah akan lebih banyak dan perbaikan lebih sulit dan lebih nyeri  Laserasi Laserasi perineum biasanya terjadi sewaktu kepala janin dilahirkan,luas robekan didefinisikan berdasarkan kedalaman robekan : - Derajat pertama ,robekan mencapai kulit dan jaringan penunjang superfisial sampai ke otot - Derajat dua,robekan mencapai otot-otot perineum - Derajat tiga,robekan berlanjut ke otot sfingter ani - Derajat empat,robekan mencapai dinding rektum anterior Laserasui vagina sering menyertai robekan perineum,robekan vagina cenderung mencapai dinding lateral dan jika cukup dalam dapat mencapai levator ani Cedera serviks dapat terjadi jika serviks beretraksi melalui kepala janin yang keluar,laserasi yang luas dapat terjadi pada usaha yang tergesa-gesa untuk memperluas pembukaan serviks. KALA IV Tahap ke empat persalinan ( tahap pemulihan ) merupakan periode yang kritis untuk ibu dan bayi yang baru lahir,selama 2 jam pertama setelah melahirkan,organ-organ ibu mengalami penyesuaian terhadap keadaan sebelum hamil dan sistem tubuh mulai stabil • Pengkajian Pengkajian dimulai dengan meninjau kembali catatan prenatal dan persalinan,hal yang paling penting adalah keadaan-keadaan yang dapat menyebabkan predisposisi perdarahan pada ibu,misalnya : - Persalinan yang cepat - Bayi yang bnesar - Grande multipara - Persalinan dengan induksi Faktor-faktor ini merupakan bahaya yang mungkin terjadi pada persalinan tahap keempat Selama jam pertama dalam ruang pemulihan perlu dilakukan pemeriksaan fisik Bertukar pikiran
  • 9. dengan sering,semua faktor kecuali suhu tubuh diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam,setelah pemeriksaan setiap 15 menit yang keempat,jika semua parameter stabil dalam batas-batas normal,pemeriksaan diulang lagi sebanyak 2 kali setiap 30 menit Mencegah perdarahan Perdarahan pasca partum dianggap terjadi jika kehilangan darah mencapai 500 ml atau lebih dalam 24 jam pertama setelah melahirkan,tanda-tanda vital harus diperiksa,dicatat dan harus dalam batas normal,uterus harus sering dipalpasi untuk memastikan uterus tidak berisi darah,pemberian uterotonika dan melakukan masage uterus bisa meningkatkan kontraksi uterus sehingga perdarahan bisa diatasi Mencegah distensi kandung kemih Distensi kandung kemih bisa terjadi pada atonia uteri,kandung kemih yang penuh akan menekan uterus ke atas dan kesebelah garis kanan bawah ,posisi ini akan menyebabkan uterus relaksasi akibatnya terjadi perdarahan,dorong ibu untuk berkemih spontan Menjaga keamanan Ibu dibiarkan beristirahat dengan nyaman ditempat tidur,perlu banyak istirahat agar sistem tubuhnya dapat beradaptasi kembali terhadap perubahan volume cairan,pada waktu akan melakukan ambulasi dapat dilakukan dalam 2 jam pertama atau tergantung pada tekanan darah,jumlah kehilangan darah jenis dan jumlah obat anestesi dan analgesia yang diberikan selama persalinan kelahiran, tingkat nyeri yang jelas terlihat waktu ibu bergerak. Mempertahankan kenyamanan Kontraksi uterus dapat menimbulkan tingkat kenyamanan dan rasa tidak enak yang dikenal sebagai nyeri pasca melahirkan (afterpain). Selama 2 jam pertama setelah melahirkan kontraksi uterus menjadi teratur dan kuat,untuk membantu memberi rasa tidak nyaman, melakukan hal-hal berikut : 1. Menjelaskan fisiologi normal nyeri setelah melahirkan 2. Menolong ibu mempertahankan kandung kemih kosong 3. Menempatkan selimut hangat di atas perut ibu 4. Memberi analgesik 5. Anjurkan latihan relaksasi dan pernafasan Menjaga kebersihan Bertukar pikiran
  • 10. Perawatan perineum akan menambah kenyamanan dan keamanan ibu ( pencegahan infeksi ), dianjurkan untuk mengganti pembalut setiap kali ke kamar mandi Mempertahankan keseimbangan cairan dan nutrisi Pembatasan asupan cairan dan nutrisi serta kehilangan cairan ( darah,keringat dan muntah ) selama proses persalinan dapat membuat tiba-tiba ingin segera makan dan minum setelah melahirkan,jenis makanan dan cairan yang diberikan tergantung pada beberapa faktor ,seperti jenis anestesi yang diberikan,jumlah perdarahan yang hilang waktu melahirkan. Bertukar pikiran