SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
BAB I 
PENDAHULUAN 
I. LATAR BELAKANG 
Amilosa adalah bagian dari pati yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan 
terutama pada padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Perbandingan antara 
amilosa dan amilopektin dapat menentukan tekstur pera atau tidaknya nasi, cepat 
atau tidaknya mengeras, lengket atau tidaknya nasi, warna dan kilap. Pada beras, 
semakin kecil kandungan amilosa, nasi yang dihasilkan akan semakin pulen. 
Semakin tinggi kadar amilosa volume nasi yang diperoleh makin besar tanpa 
kecenderungan mengempes, hal ini dikarenakan amilosa mempunyai kemampuan 
retrogadasi yang lebih besar. Berdasarkan kadar amilosa, beras diklasifikasikan 
menjadi ketan atau beras beramilosa sangat rendah (<10%), beras beramilosa 
rendah (10-20%), beras beramilosa sedang (20-24%), dan beras beramilosa tinggi 
(>25%). 
Analisa kadar amilosa dilakukan dengan menggunakan metode 
spektrofotometri. Sebelum melakukan analisa kadar amilosa, terlebih dahulu 
dilakukan persiapan contoh. Contoh dalam bentuk beras putih dibuat tepung 
dengan mesin blender. Selanjutnya, dilakukan pembuatan larutan. Contoh yang 
telah dihaluskan dilarutkan dengan larutan KOH dan diencerkan dengan air 
suling. Lalu dilakukan pengenceran dengan faktor pengenceran 100/10. Setelah 
itu ditambahkan larutan HCl dan pereaksi B. Untuk standarisasi amilosa 
dilakukan pembuatan kurva standar yang menunjukkan hubungan antara nilai 
penyerapan cahaya dengan konsentrasi amilosa. Pembuatan standar dilakukan 
dengan pembuatan larutan amilosa dengan perbandingan amilisa dan amilopektin 
1: 4, kemudian dilarutkan dengan KOH dan diencerkan dengan air suling. Lalu 
selanjutnya dikerjakan seperti pada penetapan contoh. Larutan contoh dan larutan 
standar yang telah dibuat, langsung diukur absorban dengan menggunakan 
spektofotometri pada panjang gelombang 589 nm. Dari hasil pengukuran 
absorban dapat dilakukan perhitungan kadar amilosa yang terkandung dalam
contoh. Beras yang mempunyai kadar amilosa rendah, menunjukkan bahwa nasi 
yang berkadar amilosa rendah ini tergolong nasi yang apabila dimasak 
menghasilkan nasi yang lengket, mengkilap, tidak mengembang, dan tetap 
menggumpal setelah dingin. 
B. Tujuan 
Untuk mengetahui materi amilosa
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN AMILOSA 
Amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk 
putih, tawar dan tidak berbau. Amilosa sering disebut juga dengan sebutan “pati”. 
Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan 
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan 
dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. 
Amilosa mempunyai Rumus Molekul (C6H10O5)n, Densitas 1.5 g/cm3.Dalam air 
dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan 
terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes 
iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan 
glukosa. 
Pada uji bleaching tepung terigu, untuk mendapatkan tepung yang putih 
dilakukan bleaching, yang berhubungan dengan oksidasi karoten. Cara uji; 
melarutkan terigu sebanyak 14.17 g dalam 50 ml petroleum ether kemudian 
mengendapkan, terigu yang tidak di bleaching akan menyebabkan cairan 
supernatan berwarna kuning, sedangkan yg dibleaching tidak menimbulkan 
warna. tepung gandum biasanya berwarna krem, karena adanya zat warna 
xantofil. Warna tepung akan memutih selama penyimpanan, tetapi ini merupakan 
proses yang lambat. Karena konsumen lebih menyukai tepung yang berwarna 
putih, maka digunakan bahan pemutih tepung. Bahan pemutih tepung yang paling 
sering digunakan adalah Benzil Peroksida. Semua tepung dapat disediakan 
sebagai tepung yang dipucatkan atau tidak dipucatkan. Bila tepung gandum lunak 
ingn dipucatkan, pada umumnya dilakukan dengan klor yang memiliki pengaruh 
pengerasan terhadap gluten yang terbatas; besarnya pengaruh pengerasan 
berbanding langsung dengan jumlah klor yang digunakan. Sebagai pedoman 
tepung yang dipucatkan dengan klor tidak dianjurkan untuk memproduksi kue 
keringan, kecuali hanya digunakan untuk jenis kue keringan lunak, dimana jumlah
yang relatif besar dari bahan yang mengempukkan dan menahan air digunakan, 
seperti misalnya gula, sortening dan kuning telur. 
B. SUMBER AMILOSA 
Amilosa yang diperdagangkan dapat diperoleh dari berbagai bagian tanaman, 
misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi kentang ; 
umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); 
dan rizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta 
arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut) 
Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah 
Zea mays (jagung), Oryza sativa (beras), Solanum tuberosum (kentang), Triticum 
aesticum (gandum), Maranta arundinacea (garut), Ipomoea batatas (ketela 
rambat), Manihot utilissima (ketela pohon). 
C. Struktur Amilosa 
Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, 
dalam komposisi yang berbeda-beda. 
D. Sifat-sifat Amilosa 
Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk 
putih, tawar dan tidak berbau yang mempunyai Rumus Molekul (C6H10O5)n, 
Densitas 1.5 g/cm3. 
Dalam air dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air 
dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu 
pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga 
menghasilkan glukosa. 
Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan 
kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan 
dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. 
Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, 
dalam komposisi yang berbeda-beda.
Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat 
lengket. Pati digunakan sebagai bahan untuk memekatkan makanan cair seperti 
sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, 
campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. 
E. Kegunaan Amilosa 
digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair 
seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen 
perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. 
Diatas disebutkan bahwa amilum sering dicampuradukan dengan kanji. Biasanya 
kanji dijual dalam bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu 
sebelum dicampurkan dengan air hangat untuk digunakan. 
Kanji juga digunakan sebagai pengeras pakaian dengan menyemburkan larutan 
kanji cair ke atas pakaian sebelum disetrika. Kanji juga digunakan sebagai bahan 
perekat atau lem. 
Selain itu, serbuk kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai 
contoh, serbuk kanji disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi 
gatal-gatal. Kanji lebih efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap 
kelembapan dan menjaga agar pelapis senantiasa kering. Tes kanji dilakukan 
untuk mengetes adanya iodin. 
Leucoplasts: untuk monoterpene sintesis; leucoplasts kadang-kadang lebih khusus 
berdiferensiasi menjadi plastida: 
a. Amyloplasts :untuk pati penyimpanan 
b. Statoliths :untukmendeteksi gravitasi 
c. Elaioplasts :untuk menyimpan lemak 
d. Proteinoplasts :untuk menyimpan dan memodifikasi protein 
Lamela adalah lapisan pada amilum. Lamela terbentuk karena pemadatan 
molekul dan perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan amilum. 
Pada butir kentang jangka waktu pembentukan lapisan-lapisan bergantung pada 
faktor-faktor endogen.
Amilosa merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik 
yang ada di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya 
hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin banyak. 
Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu ke –13. 
Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia 7 minggu setelah 
itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah 
majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang 
mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di 
luarnya dikelilingi lamela bersama 
Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah 
“pati” kerap dicampuradukkan dengan “tepung” serta “kanji“. “Pati” (bahasa 
Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni 
hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan 
sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain 
bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung 
yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata ‘tepung lebih berkaitan 
dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya 
terjadi karena penerjemahan. Kata ‘to starch’ dari bahasa Inggris memang berarti 
‘menganji’ (‘memberi kanji’) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang 
digunakan memang tepung kanji. 
Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair 
seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen 
perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. 
Simpulan dari penelitian ini adalah amilum kentang bertypeeksentrik. Struktur 
anatomi amilum selalu mengalami perkembangan,kandungan amillum semakin 
meningkat dan kandungan klorofil maksimal pada umur 7 minggu.
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk 
putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh 
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) 
dalam jangka panjang (Kimball, 1983) 
Pati adalah suatu polisakarida yang mengandung amilosa dan amilopektin. 
Amilosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir-butir pati yang 
terdiri atas molekul-molekul glukosa -1,4-glikosidik . Amilosa merupakan bagian 
dari pati yang larut dalam air, yang mempunyai berat molekul antara 50.000- 
200.000, dan bila ditambah dengan iodium akan memberikan warna biru. 
B. SARAN 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang 
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Poedjadi, Anna, 1994, Dasar-DasarBiokimia, Universitas Indonesia. 
Jakarta. 
2. Rahmat, MiftaNur, 2010, Ulasan Sekilas Mengenai KLT, Kendari: Zam-zam 
Office. 
3. Sitompul, S., 2004, Analisis Amilum dalam Tepung jagung dan kentang, 
Buletin Tekhnik Pertanian, Vol. 9, Nomor 1. 
4. Sumber : Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001 (Buah dan Sayur 
untuk Terapi)
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ……………………………………….....…........ i 
DAFTAR ISI ………………………………………………………...... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1 
B. Rumusan Masalah................................................................................ 1 
C. Tujuan..................................................................................................... 1 
BAB II PEMBAHASAN 
BAB III PENUTUP 
4.1 Kesimpulan ………………………………........................................... 7 
4.2 Saran........................................................................................................ 7 
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 8
MAKALAH INDIVIDU 
KIMIA AMILOSA 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : HARLIANTI 
Nim : 91301009 
JURUSAN : PERIKANAN 
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA 
( STIP WUNA ) 
2014
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah 
berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada 
waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. 
Makalah ini berisi tentang “AMILOSA” 
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam 
proses pembelajaran. 
Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh 
sebab itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk 
kesempurnaan makalah pada kemudian hari. 
Raha, Juni 2014 
Penulis

More Related Content

What's hot

Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putuZenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
Zenia Ika Savitri
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Firlita Nurul Kharisma
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Asvif Ma'rufah
 

What's hot (14)

9. 082013 57-62
9. 082013 57-629. 082013 57-62
9. 082013 57-62
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Bab I PKM
Bab  I PKMBab  I PKM
Bab I PKM
 
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putuZenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
Zenia ika, kulit_singkong_untuk_putu
 
Fix laporan sementara cuka apel
Fix laporan sementara cuka apelFix laporan sementara cuka apel
Fix laporan sementara cuka apel
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Enzim dalam-industri-pangan 1
Enzim dalam-industri-pangan 1Enzim dalam-industri-pangan 1
Enzim dalam-industri-pangan 1
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
 
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putuPengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
Pengolahan limbah kulit singkong dalam pembuatan kue putu
 
PEMBUATAN YOGHURT NABATI DARI SUSU KEDELAI
PEMBUATAN YOGHURT NABATI DARI SUSU KEDELAIPEMBUATAN YOGHURT NABATI DARI SUSU KEDELAI
PEMBUATAN YOGHURT NABATI DARI SUSU KEDELAI
 
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
 
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
Modifikasi tepung biji nangka, Tepung Biji Nangka, Modifikasi Tepung, Modifik...
 

Viewers also liked

Etapas
EtapasEtapas
Etapas
yuli24
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
uqik
 
4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta
4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta
4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta
Winarto Winartoap
 
Sıtma(fazlası için www.tipfakultesi.org)
Sıtma(fazlası için www.tipfakultesi.org)Sıtma(fazlası için www.tipfakultesi.org)
Sıtma(fazlası için www.tipfakultesi.org)
www.tipfakultesi. org
 

Viewers also liked (20)

Mutu pkbm 2013
Mutu pkbm 2013Mutu pkbm 2013
Mutu pkbm 2013
 
Manual balay lavadora 3 ts885x
Manual balay   lavadora 3 ts885xManual balay   lavadora 3 ts885x
Manual balay lavadora 3 ts885x
 
Presentacion Astenia
Presentacion AsteniaPresentacion Astenia
Presentacion Astenia
 
Tarbiyah aktifis dakwah
Tarbiyah aktifis dakwahTarbiyah aktifis dakwah
Tarbiyah aktifis dakwah
 
Etapas
EtapasEtapas
Etapas
 
Exposición Loreak asmatzen. Musika Autotrofoa
Exposición Loreak asmatzen. Musika AutotrofoaExposición Loreak asmatzen. Musika Autotrofoa
Exposición Loreak asmatzen. Musika Autotrofoa
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sdm's Short Profile
Sdm's Short ProfileSdm's Short Profile
Sdm's Short Profile
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta
4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta
4178 p1-p psp-seni pedalangan surakarta
 
10. agua
10. agua10. agua
10. agua
 
Apresiasi
ApresiasiApresiasi
Apresiasi
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Test de aptitud física
Test de aptitud físicaTest de aptitud física
Test de aptitud física
 
P.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosialP.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosial
 
Burner Beach 2.0
Burner Beach 2.0Burner Beach 2.0
Burner Beach 2.0
 
Menulis Itu Bercerita
Menulis Itu BerceritaMenulis Itu Bercerita
Menulis Itu Bercerita
 
AJAL
AJALAJAL
AJAL
 
Uu 15 1951
Uu 15 1951Uu 15 1951
Uu 15 1951
 
Sıtma(fazlası için www.tipfakultesi.org)
Sıtma(fazlası için www.tipfakultesi.org)Sıtma(fazlası için www.tipfakultesi.org)
Sıtma(fazlası için www.tipfakultesi.org)
 

Similar to Makalah amilosa 2

BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxBAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
muhammadsabir463751
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
awarisusanti
 

Similar to Makalah amilosa 2 (20)

Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2
 
Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilun
Makalah amilunMakalah amilun
Makalah amilun
 
Makalah amilun
Makalah amilunMakalah amilun
Makalah amilun
 
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
Karakterisasi Glukomanan dari Tanaman Iles-iles (Amorphophallus oncophyllus) ...
 
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
1Polisakarida dan klaisifikasi pati.pptx
 
Tapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungTapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagung
 
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docxBAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
BAB IV nabati edit smkn2 pendidikan dan jasmani.docx
 
Ketan - Ilmu Bahan Makanan
Ketan - Ilmu Bahan MakananKetan - Ilmu Bahan Makanan
Ketan - Ilmu Bahan Makanan
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan ConfectionaryAcara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
Acara 1 roti tawar Teknologi Bakery dan Confectionary
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempe
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
 
Jenis amilun yang terdapat pada daun tebu
Jenis amilun yang terdapat pada daun tebuJenis amilun yang terdapat pada daun tebu
Jenis amilun yang terdapat pada daun tebu
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
 
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Oncom - Proses Respirasi Anaerob
 

More from Septian Muna Barakati

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Makalah amilosa 2

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Amilosa adalah bagian dari pati yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan terutama pada padi-padian, biji-bijian dan umbi-umbian. Perbandingan antara amilosa dan amilopektin dapat menentukan tekstur pera atau tidaknya nasi, cepat atau tidaknya mengeras, lengket atau tidaknya nasi, warna dan kilap. Pada beras, semakin kecil kandungan amilosa, nasi yang dihasilkan akan semakin pulen. Semakin tinggi kadar amilosa volume nasi yang diperoleh makin besar tanpa kecenderungan mengempes, hal ini dikarenakan amilosa mempunyai kemampuan retrogadasi yang lebih besar. Berdasarkan kadar amilosa, beras diklasifikasikan menjadi ketan atau beras beramilosa sangat rendah (<10%), beras beramilosa rendah (10-20%), beras beramilosa sedang (20-24%), dan beras beramilosa tinggi (>25%). Analisa kadar amilosa dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. Sebelum melakukan analisa kadar amilosa, terlebih dahulu dilakukan persiapan contoh. Contoh dalam bentuk beras putih dibuat tepung dengan mesin blender. Selanjutnya, dilakukan pembuatan larutan. Contoh yang telah dihaluskan dilarutkan dengan larutan KOH dan diencerkan dengan air suling. Lalu dilakukan pengenceran dengan faktor pengenceran 100/10. Setelah itu ditambahkan larutan HCl dan pereaksi B. Untuk standarisasi amilosa dilakukan pembuatan kurva standar yang menunjukkan hubungan antara nilai penyerapan cahaya dengan konsentrasi amilosa. Pembuatan standar dilakukan dengan pembuatan larutan amilosa dengan perbandingan amilisa dan amilopektin 1: 4, kemudian dilarutkan dengan KOH dan diencerkan dengan air suling. Lalu selanjutnya dikerjakan seperti pada penetapan contoh. Larutan contoh dan larutan standar yang telah dibuat, langsung diukur absorban dengan menggunakan spektofotometri pada panjang gelombang 589 nm. Dari hasil pengukuran absorban dapat dilakukan perhitungan kadar amilosa yang terkandung dalam
  • 2. contoh. Beras yang mempunyai kadar amilosa rendah, menunjukkan bahwa nasi yang berkadar amilosa rendah ini tergolong nasi yang apabila dimasak menghasilkan nasi yang lengket, mengkilap, tidak mengembang, dan tetap menggumpal setelah dingin. B. Tujuan Untuk mengetahui materi amilosa
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN AMILOSA Amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Amilosa sering disebut juga dengan sebutan “pati”. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Amilosa mempunyai Rumus Molekul (C6H10O5)n, Densitas 1.5 g/cm3.Dalam air dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Pada uji bleaching tepung terigu, untuk mendapatkan tepung yang putih dilakukan bleaching, yang berhubungan dengan oksidasi karoten. Cara uji; melarutkan terigu sebanyak 14.17 g dalam 50 ml petroleum ether kemudian mengendapkan, terigu yang tidak di bleaching akan menyebabkan cairan supernatan berwarna kuning, sedangkan yg dibleaching tidak menimbulkan warna. tepung gandum biasanya berwarna krem, karena adanya zat warna xantofil. Warna tepung akan memutih selama penyimpanan, tetapi ini merupakan proses yang lambat. Karena konsumen lebih menyukai tepung yang berwarna putih, maka digunakan bahan pemutih tepung. Bahan pemutih tepung yang paling sering digunakan adalah Benzil Peroksida. Semua tepung dapat disediakan sebagai tepung yang dipucatkan atau tidak dipucatkan. Bila tepung gandum lunak ingn dipucatkan, pada umumnya dilakukan dengan klor yang memiliki pengaruh pengerasan terhadap gluten yang terbatas; besarnya pengaruh pengerasan berbanding langsung dengan jumlah klor yang digunakan. Sebagai pedoman tepung yang dipucatkan dengan klor tidak dianjurkan untuk memproduksi kue keringan, kecuali hanya digunakan untuk jenis kue keringan lunak, dimana jumlah
  • 4. yang relatif besar dari bahan yang mengempukkan dan menahan air digunakan, seperti misalnya gula, sortening dan kuning telur. B. SUMBER AMILOSA Amilosa yang diperdagangkan dapat diperoleh dari berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum, jagung dan padi ; dari umbi kentang ; umbi akar Manihot esculenta (pati tapioka); batang Metroxylon sagu (pati sagu); dan rizom umbi tumbuhan bersitaminodia yang meliputi Canna edulis, Maranta arundinacea, dan Curcuma angustifolia (pati umbi larut) Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah Zea mays (jagung), Oryza sativa (beras), Solanum tuberosum (kentang), Triticum aesticum (gandum), Maranta arundinacea (garut), Ipomoea batatas (ketela rambat), Manihot utilissima (ketela pohon). C. Struktur Amilosa Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. D. Sifat-sifat Amilosa Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau yang mempunyai Rumus Molekul (C6H10O5)n, Densitas 1.5 g/cm3. Dalam air dingin amilum tidak akan larut tetapi apabila suspensi dalam air dipanaskan akan terjadi suatu larutan koloid yang kental, memberikan warna ungu pekat pada tes iodin dan dapat dihidrolisis dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Kandungan pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.
  • 5. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Pati digunakan sebagai bahan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. E. Kegunaan Amilosa digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. Diatas disebutkan bahwa amilum sering dicampuradukan dengan kanji. Biasanya kanji dijual dalam bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu sebelum dicampurkan dengan air hangat untuk digunakan. Kanji juga digunakan sebagai pengeras pakaian dengan menyemburkan larutan kanji cair ke atas pakaian sebelum disetrika. Kanji juga digunakan sebagai bahan perekat atau lem. Selain itu, serbuk kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai contoh, serbuk kanji disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi gatal-gatal. Kanji lebih efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap kelembapan dan menjaga agar pelapis senantiasa kering. Tes kanji dilakukan untuk mengetes adanya iodin. Leucoplasts: untuk monoterpene sintesis; leucoplasts kadang-kadang lebih khusus berdiferensiasi menjadi plastida: a. Amyloplasts :untuk pati penyimpanan b. Statoliths :untukmendeteksi gravitasi c. Elaioplasts :untuk menyimpan lemak d. Proteinoplasts :untuk menyimpan dan memodifikasi protein Lamela adalah lapisan pada amilum. Lamela terbentuk karena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada awal pertumbuhan amilum. Pada butir kentang jangka waktu pembentukan lapisan-lapisan bergantung pada faktor-faktor endogen.
  • 6. Amilosa merupakan salah satu bagian dari sel yang bersifat non protoplasmik yang ada di dalam plastida. Perkembangan amilum dimulai dengan terbentuknya hilus/hilum, kemudian diikuti oleh pembentukan lamela yang semakin banyak. Kandungan amilum umbi kentang semakin meningkat dari minggu ke –13. Kandungan klorofil mengalami peningkatan maksimal pada usia 7 minggu setelah itu mengalami penurunan. Amilum pada kentang merupakan amilum setengah majemuk diadelf. Amilum setengah majemuk diadelf adalah butir amilum yang mempunyai lebih dari satu hilum yang masing-masing dikelilingi lamela dan di luarnya dikelilingi lamela bersama Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah “pati” kerap dicampuradukkan dengan “tepung” serta “kanji“. “Pati” (bahasa Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lain-lain bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata ‘tepung lebih berkaitan dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi karena penerjemahan. Kata ‘to starch’ dari bahasa Inggris memang berarti ‘menganji’ (‘memberi kanji’) dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang tepung kanji. Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. Simpulan dari penelitian ini adalah amilum kentang bertypeeksentrik. Struktur anatomi amilum selalu mengalami perkembangan,kandungan amillum semakin meningkat dan kandungan klorofil maksimal pada umur 7 minggu.
  • 7. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Amilosa adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang (Kimball, 1983) Pati adalah suatu polisakarida yang mengandung amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polisakarida berantai lurus bagian dari butir-butir pati yang terdiri atas molekul-molekul glukosa -1,4-glikosidik . Amilosa merupakan bagian dari pati yang larut dalam air, yang mempunyai berat molekul antara 50.000- 200.000, dan bila ditambah dengan iodium akan memberikan warna biru. B. SARAN Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA 1. Poedjadi, Anna, 1994, Dasar-DasarBiokimia, Universitas Indonesia. Jakarta. 2. Rahmat, MiftaNur, 2010, Ulasan Sekilas Mengenai KLT, Kendari: Zam-zam Office. 3. Sitompul, S., 2004, Analisis Amilum dalam Tepung jagung dan kentang, Buletin Tekhnik Pertanian, Vol. 9, Nomor 1. 4. Sumber : Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 2001 (Buah dan Sayur untuk Terapi)
  • 9. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………….....…........ i DAFTAR ISI ………………………………………………………...... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………….. ………........... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................ 1 C. Tujuan..................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan ………………………………........................................... 7 4.2 Saran........................................................................................................ 7 DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 8
  • 10. MAKALAH INDIVIDU KIMIA AMILOSA DISUSUN OLEH : NAMA : HARLIANTI Nim : 91301009 JURUSAN : PERIKANAN SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA ( STIP WUNA ) 2014
  • 11. KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “AMILOSA” Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam proses pembelajaran. Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk kesempurnaan makalah pada kemudian hari. Raha, Juni 2014 Penulis