SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 90
Downloaden Sie, um offline zu lesen
STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN
RESIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
WAPUNTO KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat Dalam menyelesaikan
Program Studi Diploma III Kebidanan
OLEH :
SARTIAWATI
NIM : AK. 130250
AKADEMI KEBIDANAN
YAYASAN KESEHATAN NASIONAL
BAU-BAU
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO
TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
KABUPATEN MUNA TAHUN 2016
Oleh :
SARTIAWATI
NIM : AK. 130250
Karya Tulis Ilmiah ini diterima dan disetujui, untuk diuji dan dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan
Yayasan Kesehatan Nasional Bau-bau
Pembimbing I Pembimbing II
Endah Catur Rini, S.ST., M.Kes Robert, SKM
Mengetahui,
Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau
Sapril, SKM., M.Sc
iii
HALAMAN PENGESAHAN
STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO
TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
KABUPATEN MUNA TAHUN 2016
Oleh :
SARTIAWATI
NIM : AK. 130250
Telah Dipertahankan di Hadapan tim Penguji pada :
Hari / Tanggal : .......................
Waktu : Jam, .............. Wita
Tempat : Kampus AKBID YKN
Telah diperbaiki dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Pembimbing :
1. Endah Catur Rini, S.ST., M.Kes (.................................)
2. Robert, SKM (.................................)
Penguji
1. Harmin Toha, S.ST, M.Kes (................................)
Mengetahui,
Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau
Sapril, SKM, M.Sc
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat dan rahmat yang telah diberikan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang merupakan salah satu
syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Yayasan
Kesehatan Nasional Bau-Bau dengan judul : “Studi Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016”.
Dalam penyusunan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis
menghadapi banyak kesulitan dan hambatan. Namun atas bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Pada kesempatan ini penulis tak lupa menyampaikan rasa hormat
dan terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada :
1. Ibu Endah Catur Rini, S.ST., M.Kes Selaku pembimbing I dan Bapak
Robert, SKM Selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan sejak awal sampai dengan terselesaikannya penulisan
Karya Tulis ini
2. Harmin Toha S.ST, M.Kes Selaku Penguji I yang telah memberikan
masukan dalam penulisan Karya Tulis ini
3. Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional
Bau – Bau
4. Bapak Direktur Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional
Bau – Bau
5. Pengelola Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau –
Bau
6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Akademi Kebidanan Yayasan
Kesehatan Nasional Bau – Bau yang telah mengarahkan dan
memberikan ilmu pengetahuan selama berada dibangku kuliah
7. Kepala Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian ditempatnya
v
8. Teristimewa untuk kedua orang tua saya tercinta dan saudara –
saudaraku terimakasih atas doa, pengorbanan, bantuan, motivasi dan
kasih sayang yang begitu besar yang telah diberikan selama penulis
menempuh pendidikan hingga selesai.
9. Seluruh rekan – rekan mahasiswa angkatan 2013 Akademi Kebidanan
Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu namanya yang telah banyak membantu selama
menempuh pendidikan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan
Nasional Bau – Bau. Terimakasih atas kekompakan dan
kebersamaannya selama mengikuti pendidikan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik isi, bahasa maupun materi. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis ini. Harapan penulis
semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita semua. Akhir kata semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi
yang membutuhkan.
Raha, 07 September 2016
Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama : Sartiawati
2. Tempat tanggal lahir : Raha, 20 Juni 1995
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku / kebangsaan : Muna / Indonesia
6. Alamat : Jl. Sugi Laende
B. Pendidikan
1. SD Negeri 14 Katobu Tamat Tahun 2007
2. SMP Negeri 1 Raha Tamat Tahun 2010
3. SMA Negeri 2 Raha Tamat Tahun 2013
4. Terdaftar sebagai Mahasiswi DIII Kebidanan Yayasan Kesehatan
Nasional Bau – Bau Tahun 2013 sampai sekarang
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii
KATA PENGANTAR.............................................................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................... vi
DAFTAR ISI........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL.................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xi
ABSTRAK.............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah pusktaka........................................................................ 7
1. Tinjauan umum tentang pengetahuan................................. 7
2. Tinjauan umum tentang kehamilan...................................... 9
3. Tinjauan umum tentang kehamilan resiko tinggi ................. 12
4. Tinjauan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi...... 16
B. Kerangka konsep........................................................................ 20
C. Defenisi operasional dan kriteria objektif.................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian.......................................................................... 23
B. Waktu dan tempat penelitian..................................................... 23
C. Populasi dan sampel.................................................................. 23
D. Pengumpulan data..................................................................... 24
E. Instrumen penelitian................................................................... 24
F. Pengolahan dan penyajian data................................................ 25
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS
A. Hasil........................................................................................... 26
1. Gambaran umum lokasi penelitian........................................ 26
2. Hasil penelitian...................................................................... 28
B. Pembahasan.............................................................................. 31
C. Studi kasus................................................................................. 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 68
B. Saran.......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
Nomor tabel Halaman
4.1.Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi
diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2016..28
4.2.Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi
berdasarkan paritas diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna tahun 2016.............................................................................. 29
4.3.Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi
berdasarkan umur diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna tahun 2016............................................................................. 29
4.4.Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi
berdasarkan graviditas diwilayah kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna tahun 2016............................................................ 30
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Master tabel Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Kehamilan Risiko Tinggi Di Wilayah kerja Puskesmas
Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016
Lampiran 2. Pengantar Kuesioner
Lampiran 3. Surat Izin Pengambilan data awal dari Akademi Kebidanan
Yayasan Kesehatan Nasional Bau - bau
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari
Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016
iv
INTISARI
Satriawati (130250)“Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan
Risiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Tahun 2016”. di bawah bimbingan Endah Catur Rini,S.ST,M.Kes dan
Robert SKM ( 5 Bab + 40 hal + 4 tabel + 5 lampiran)
Latar Belakang: Pada bulan Agustus dengan jumlah ibu hamil 55 yang
termaksud dalam kehamilan risiko tinggi 20 orang ibu hamil (34.55%). Jadi
dari bulan Desember 2015 sampai Agustus 2016 dengan jumlah ibu hamil
172 yang termaksud dalam kehamilan risiko tinggi yaitu 60 (54,28%) ibu
hamil(Dinkes Kab.Muna,2015)
Tujuan: Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil
tentang kehamilan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna Tahun 2016.
Metode Penelitian : ini merupakan Penelitian Deskriptif dengan pendekatan
cross sectional study, dan bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu
hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna Tahun. Populasi yang digunakan adalah semua ibu hamil
yang berada di Wilayah kerja Puskesmas Wapunto. Penentuan sampel
dilaksanakan dengan acidental sampling. Besar sampel yang diteliti adalah
30 orang ibu hamil.
Hasil : Hasil penelitian menunujukkan ibu hamil yang mempunyai
pengetahuan baik paling banyak pada paritas 1-3 (43,33%), umur 20-35
tahun (60%),dan pada gravida II (30%). Dari keseluruhan sampel yang
mempunyai pengetahuan baik sebyak 73,33% dan yang mempunyai
pengetahuan kurang sebanyak 26,67%.
Kesimpulan : Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik banyak
ditemukan pada paritas 1-3, umur 20-35 tahun, dan pada gravida II.Untuk
meningkatkan pengetahuan ibu terhadap Kehamilan Risiko Tinggi perlu
dilakukan upaya peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan-penyuluhan
dan pembinaan kader.
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, Kehamilan Risiko Tinggi
Daftar Pustaka : 16 (1993-2010)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kematian ibu masih merupakan masalah pokok yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia, sejalan dengan komitmen dan
perkembangan secara internasional sejak tahun 1990 -1991
Departemen Kesehatan RI di Bantu WHO, UNICEF dan UNDP mulai
melaksanakan assessment safe motherhood. Word Health
Organization (WHO) memperkirakan 585.000 perempuan meninggal
setiap hari akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan aborsi
yang tidak aman (WHO, 2004). Rekomendasi yang dilakukan
Departemen Kesehatan berbentuk strategi operasional untuk
menurunkan angka kematian ibu (AKI). Sasarannya adalah
menurunkan AKI dari 290 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2005 menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010
(Rasdiyanah, 2006).
Di Indonesia, dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) dan data Biro Pusat Statistik (BPS) didapatkan angka kematian
ibu pada 2000 sebesar 390 per 100 ribu kelahiran hidup, menjadi 307
per 100 ribu kelahiran hidup pada 2005, dan pada 2010 menjadi
263/100.000 kelahiran hidup. Angka Kelompok mempunyai resiko
yang tinggi saat ini masih sekitar 34 %. Walaupun presentase
kehamilan berisiko ini mengalami penurunan namun masih tetap
2
tinggi. Kategori dengan risiko tinggi tunggal mencapai 22,4 %, dengan
rincian umur ibu < 18 tahun 4,1 %, umur ibu > 34 tahun 3,8 %, selang
kelahiran < 24 bulan 5,2 %, dan urutan kelahiran > 3 anak 9,4 %.
Sedangkan kategori risiko tinggi ganda sebesar 11,6 %, dengan
rincian: Umur < 18 tahun dan selang kelahiran < 24 bln 0,2 %, Umur >
34 tahun dan selang kelahiran < 24 bulan 0,1 %, Umur > 34 tahun dan
urutan lahir > 3 anak 8,5 %, Umur > 34 dan interval < 24 bln dan
urutan lahir > 3 anak 1,1 %, Interval < 24 bln dan urutan lahir > 3 anak
sebesar 1,8 %. Diharapkan target yang dicapai pada tahun 2015
angka kematian ibu bisa ditekan hingga 226/100.000 kelahiran hidup
(Astuti, 2009). Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga
tahun 2010, Khususnya di Propinsi Sulawesi Tenggara angka
kematian Ibu ( AKI ) sekitar 189 / 100.000 kelahiran Hidup dengan
penyebab utama adalah Perdarahan 42 %, Eklamsia 32 % dan Infeksi
18 %, keadaan ini diperburuk lagi dengan keadaan status Gizi yang
buruk, factor persalinan yang terlalu mudah, paritas yang tinggi dan
anemia Ibu Hamil.(Dinkes Sultra, 2003 ).
Target Angaka Kematian Ibu ( AKI ) Pada tahun 2015 adalah
102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.sementara itu berdasarkan
survey Demografi dan kesehatan Indonesia(SDKI) tahun 2012 Angka
kematian Ibu yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan Nifas
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup .Target yang telah
ditentukan oleh SDGs mengenai kematian Ibu adalah penurunan AKI
3
sampai pada target 70 per 100.000 kelahiran hidup.Penanganan
kematian ibu dapat diturunkan dengan peningkatan derajat
perempuan,pelayanan secara menyeluruh dari masa konsepsi,
kehamilan, persalinan, Nifas, pelayanan KB dan informasi tentang
Faktor Resiko dalam kehamilan,aksesibilitas terhadap pelayanan
kesehatan dan fasilitasnya(Kemenkes RI,2015)
Di ketahui ada beberapa yang menjadi prioritas pelayanan
kesehatan pada ibu khususnya pada masa ibu hamil terbukti dapat
mengurangi angka kematian ibu dan bayi setelah lahir. Oleh
karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC
atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk
memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat
permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin.
Juga hiduplah dengan cara yang sehat (hindari rokok, alcohol,
dll),serta makan makanan yang bergizi sesuai kebutuhan anda selama
kehamilan. (Suririnah, 2010 )
Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan
adalah proses yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita. Tetapi
5-10% dari kehamilan termasuk kehamilan dengan resiko tinggi,
wanita dengan kehamilan resiko tinggi, mereka harus mempersiapkan
diri dengan lebih memperhatikan perawatan kesehatannya dalam
menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi ini. Dengan perawatan
yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk kehamilan dengan resiko
4
tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan bayi yang
sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik
bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan
tindakan perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini
sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi Jadi semakin
dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan
kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan
bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi
mendapatkan masalah kemudian(Suririnah, 2010 )
Di Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Muna deteksi
risiko tinggi secara berturut – turut yaitu pada tahun 2013 dengan
jumlah ibu hamil (55,23 %) Pada tahun 2014 dengan jumlah ibu hamil
(87,10 %) dan pada tahun 2015 menurun menjadi (56,46 %) sehingga
cakupan dalam KIA sebesar 60,43 %. (Dinkes Kabupaten
Muna,2015).
Deteksi dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Wapunto
pada bulan Desember 2015 dengan jumlah ibu hamil yang termaksud
dalam kategori kehamilan risiko tinggi yaitu 13(32,8%) orang ibu
hamil . Pada bulan Januari 2016 dengan jumlah ibu hamil 63 yang
termaksud dalam kehamilan risiko tinggi yaitu 12 orang ibu hamil
(20.33%). Pada bulan Februari dengan jumlah ibu hamil 54 yang
termaksud dalam kehamilan risiko tinggi yaitu 15 orang ibu hamil
(23,54%). Pada bulan Agustus dengan jumlah ibu hamil 55 yang
5
termaksud dalam kehamilan risiko tinggi 20 orang ibu hamil (34.55%).
Jadi dari bulan Desember 2015 sampai Agustus 2016 dengan jumlah
ibu hamil 172 yang termaksud dalam kehamilan risiko tinggi yaitu 60
(54,28%) ibu hamil. Melihat hal – hal tersebut di atas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Studi Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Kehamilan Dengan Risiko Tinggi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang, dengan melihat pentingnya pengetahuan
mengenai kehamilan brisiko tinggi pada ibu hamil, penulis ingin
mengetahui “Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan
risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Tahun 2016?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil
tentang kehamilan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil
tentang kehamilan risiko tinggi berdasarkan paritas ibu di
6
Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun
2016.
b. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil
tentang kehamilan risiko tinggi berdasarkan umur ibu di Wilayah
Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016
c.Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil
tentang kehamilan risiko tinggi berdasarkan graviditas di Wilayah
Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumbangsih teoritis bagi pengelola program Kesehatan Ibu
dan Anak ( KIA ) khususnya di Puskesmas Wapunto guna
menyusun langkah – langkah yang tepat untuk meningkatkan ANC
atau Pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat
untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila
terdapat permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi
sedini mungkin.
2. Manfaat Praktis
Sebagai sumbangan pemikiran kepada semua pihak yang
berkompeten khususnya para mahasiswa yang ada di Institusi agar
menyusun langkah – langkah yang sesuai dan praktis dalam
rencana penelitian selanjutnya.
7
3. Manfaat Bagi Peneliti
Merupakan suatu pengalaman berharga dalam mengaplikasikan
Ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di
Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Tinjauan umum tentang pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu, melalui proses melihat, menyaksikan, menaglami atau diajar
yang sangat menentukan terjadinya tindakan pada seseorang.
(Notoatmodjo, 2003)
Pengetahuan orang biasanya diperoleh dari pengalaman yang
berasal dari berbagai macam sumber misalnya media massa, media
eletronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poter, kerabat
dekat dan sebagainya. Pengukuran atau penilaian pengetahuan
pada umumnya dilakukan melalui tes atau wawancara dengan alat
bantu kusioner tahun angket yang berisi tentang materi yang ingin
diukur dari responden. (Istiarti, 2000)
Menurut Notoatmodjo (2002) pengetahuan mencakup 6
tingkat yaitu:
a. Tahu (know)
Tahu diartikan mengingat sautu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah
mengintai kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
9
seluruh bahan yang dipelajari antara lain: menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
b. Memahami (Comprenhension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang dipelajari pada situasi kondisi yang riil.
d. Analisis (Analisis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu
materi yang suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi
masih diluar struktur organisasi tersebut tetapi masih ada
kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan meletakkan atau
menguhubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan justifikasi atau
penelitian terhadap suatu materi, penilaian itu didasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria
yang ada.
10
1) Tingkat pendidikan
2) Status sosial
3) Derajat penyuluhan
4) Faktor lingkungan
5) Faktor Sarana dan prasarana
2. Tinjauan umum tentang kehamilan
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa
embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi
banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet).(Andra,
2009).
Menurut Andra (2009), tanda – tanda hamil yaitu :
a. Kelelahan
Kebanyakan orang menangani kelelahan dengan banyak
mengonsumsi kafein. Ini bisa berbahaya untuk janin. Sementara di
awal kehamilan, calon ibu banyak yang merasa kelelahan yang
amat sangat. Usahakan untuk memperbanyak istirahat dan
mengurangi aktivitas fisik berlebihan
b. Sulit makan
Biasanya wanita mau makan apa saja. Tetapi tiba-tiba mencium
bau ayam goreng saja sudah mengernyit. Atau, melihat hidangan
cumi-cumi membuat ingin muntah. Merasa seperti ini, Bisa jadi
sedang hamil. Banyak calon ibu yang melaporkan kejadian
semacam ini di awal-awal kehamilannya. Ini bisa diakibatkan oleh
11
naiknya hormon beta-hCG. Tak ada yang bisa dilakukan untuk
mengatasi keadaan ini kecuali menjauhi makanan-makanan
tersebut.
c. Sensitif terhadap aroma
Tingkat penciuman calon ibu yang hamil muda memang
meningkat tinggi. bisa sangat terganggu bau asap rokok atau
bahkan aroma dari pasangan. Sekali lagi, tak ada yang bisa
dilakukan untuk hal yang disebabkan oleh meningkatnya hormon
ini kecuali menghindari bebauan tersebut, khususnya asap rokok
yang berbahaya untuk janin.
d. Pusing dan muntah
Lagi-lagi salahkan peningkatan level hormon untuk kedua hal ini.
Namun harusnya merasa cukup senang karena ini berarti ibu
hamil dan bayi dalam keadaan sehat dan bertumbuh. Termasuk
pula ketika terjadi morning sickness. Biasanya, hal ini akan berlalu
setelah usia kehamilan melewati usia 12 minggu (trimester
pertama). Yang bisa dilakukan adalah mengusahakan agar perut
ibu hamil tidak dibiarkan kosong. Simpan biskuit atau makanan
kecil ke mana pun jika rasa mual menyerang sepanjang hari.
Simpan biskuit di dekat tempat tidur, makanlah setelah bangun
pagi sebelum mulai beraktivitas. Vitamin kehamilan juga bisa
meningkatkan pusing dan mual jika diminum sebelum makan.
12
Banyak calon ibu yang merasa lebih enak jika vitamin tersebut
dimakan di malam hari atau setelah makan malam.
e. Pembengkakan dan sakit dipayudara
Salah satu tanda kehamilan adalah terjadinya perubahan pada
payudara. Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi keadaan ini
ialah dengan membeli bra baru.
f. Sering buang air kecil
Di masa awal kehamilan, rahim mengalami pembesaran, dan hal
ini menekan kantung kemih sehingga memicu seringnya keinginan
untuk buang air kecil. Ini biasa terjadi di trimester pertama, dan
akan muncul lagi di trimester akhir ketika kepala bayi menekan
kantung kemih.
g. Nafas pendek
Ada sebagian wanita yang merasa napasnya menjadi pendek di
awal kehamilan. Ini karena ibu menghirup napas untuk 2 orang.
Namun jika bertambah parah dan merasa kekurangan oksigen
terumenerus, konsultasikan pada dokter. Apalagi jika ada rasa
sakit di dada karena ini bisa menjadi tanda penyakit yang serius.
h. Perubahan fisik
Selain tanda-tanda yang bisa dirasakan sendiri, pastikan
kehamilan dengan datang ke dokter dan menanyakannya. Karena
saat terjadi kehamilan ada tanda-tanda perubahan warna dan
13
tekstur di daerah vagina yang bisa dideteksi oleh dokter
kebidanan.
3. Tinjauan umum tentang kehamilan risiko tinggi
Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil
yang mempunyai resiko atau bahaya yang lebih besar pada
kehamilan/persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil dengan
kehamilan/persalinan normal. (Suririnah, 2007)
Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan yang
memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun
bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun
sesudah persalinan. (Astuti, 2009)
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat.
Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang.
Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat
dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika
si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2008).
Ibu hamil yang termasuk golongan kehamilan risiko tinggi
yaitu :
a. Riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik .
(contoh: riwayat keguguran, perdarahan pasca kelahiran, lahir
mati)
b. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm.
c. Ibu hamil yang kurus/berat badan kurang.
14
d. Usia ibu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
e. Sudah memiliki 4 anak atau lebih.
f. Jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun.
g. Ibu menderita anemia atau kurang darah.
h. Perdarahan pada kehamilan ini.
i. Tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya
bengkak pada tungkai.
j. Kelainan letak janin atau bentuk panggul ibu tidak normal.
k. Riwayat penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi,asma dll.
(Suririnah, 2007)
Diagnosa Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi janganlah
diartikan dengan makna yang selalu negatif. Dengan perawatan
yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk kehamilan dengan
resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan
bayi yang sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi
dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga
dapat dilakukan tindakan perbaikinya, dan kenyataannya, banyak
dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi
terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk
memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi.
Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat
mulai dengan normal,tetapi mendapatkan masalah kemudian. Oleh
karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan
15
ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat
untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila
terdapat permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi
sedini mungkin. Juga hiduplah dengan cara yang sehat (hindari
rokok, alcohol, dll),serta makan makanan yang bergizi sesuai
kebutuhanandaselamakehamilan. (Astuti, 2009)
Lutfiatus (2008) mengatakan bahwa Kehamilan risiko tinggi
dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sangat dini sehingga dapat
dilakukan tindakan pencegahan. Misalnya memeriksakan kehamilan
sejak awal dan teratur ke rumah sakit, pemeriksaan dilakukan oleh
dokter atau bidan paling sedikit empat kali selama kehamilan. Selain
itu juga sangat dianjurkan agar ibu hamil mengonsumsi makanan
yang menyehatkan dan bergizi tinggi.
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun
antara lain:
a. Resiko bagi ibunya :
1) Mengalami perdarahan
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan
karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi.
selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan
darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses
pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh
adanya sobekan pada jalan lahir.
16
2) Kemungkinan keguguran / abortus
Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi
keguguran. hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan
juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun
memakai alat.
3) Persalinan yang lama dan sulit
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun
janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh
kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan
mengejan serta pimpinan persalinan yang salahKematian
ibu.Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh
perdarahan dan infeksi.
b. Bagi bayinya :
1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259
hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat
yang diperlukan berkurang.
2) Berat badan lahir rendah (BBLR)
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari
2.500 gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat
hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga
dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
17
3) Cacat bawaan
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak
saat pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus
rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.
4) Kematian bayi
Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya
kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari
2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari),
kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia.
(Manuaba,1998).
4. Tinjauan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ibu nifas tentang kehamilan risiko tinggi
a. Paritas
Paritas ibu adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh
seorang ibu baik lahir hidup maupun mati. Pesalinan yang di alami
seorang ibu merupakan pengalaman berharga bagi seorang
wanita. Pengalaman adalah guru yang terbaik, pernyataan ini
mengandung maksud bahwa pengalaman adalah sumber
pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Dengan persalinan yang
berulang seseorang telah dituntut untuk mengetahui lebih banyak
hal, khususnya bagi ibu – ibu sehingga apa yang telah ketahui
18
dapat menambah pengetahuan ibu salah . Oleh sebab itu
pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan atau informasi salah satunya tentang
kehamilan risiko tinggi. (Notoadmojo, 2002)
b. Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai dengan berulang tahun. Dengan bertambahnya
umur seseorang biasanya diiringi dengan berbagai macam
pengalaman hidup yang dapat juga berupa dalam hal inisiasi
menyusui dini. Menurut E.B. Hurclok ( 1998 ), semakin bertambah
umur, tingkat kematangan dan kekeuatan seseorang akan lebih
matang dalam berpikir dan bekerja, sehingga dapat memahami
suatu permaslahan dan dapat bersikap tanggap dalam
menghadapi permasalahan tersebut. Semakin bertambah umur
ibu semakin bertambah pulu pengetahuan ibu dan akan membuat
semakin banyak kemajuan untuk belajar. Ibu dengan umur yang
terlalu mudah ( < 20 tahun ) akan memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang kurang khususnya mengenai kehamilan risiko
tinggi. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan
jiwanya. (Manuaba, 1998)
c. Graviditas
Graviditas adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah
dialami oleh ibu tanpa memandang hasil akhir kehamilan.
19
Kehamilan yang di alami seorang ibu merupakan pengalaman
berharga bagi seorang wanita. Pengalaman adalah guru yang
terbaik, pernyataan ini mengandung maksud bahwa pengalaman
adalah sumber pengetahuan atau penngalaman itu merupakan
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Dengan
kehamilan yang berulang seseorang telah dituntut untuk
mengetahui lebih banyak hal, khususnya bagi ibu – ibu sehingga
apa yang telah ketahui dapat menambah pengetahuan ibu.
Dengan demikian hasil kehamilan berikutnya dapat menjadi lebih
baik untuk kesehatan ibu dan kandungannya. Oleh sebab itu
pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan atau informasi tentang kehamilan risiko
tinggi. ( Manuaba, 1998 ).
d. Budaya Keluarga
Setiap masyarakat memiliki budaya, yaitu suatu rangkaian
adat dan tradisi yang membawa ke arah gerakan berpikir serta
berperasaan sesuai yang di inginkan. Budaya menunjukan
warisan sosial,tata hidup yang jelas dan diteruskan kepada
generasi berikutnya. Suatu kelompok masyarakat yang memiliki
tradisi atau kepercayaan tertentu tidak akan mudah di ubah pola
kebiasaan hidup mereka. Jika kebiasaan mereka selalu percaya
dengan dukun untuk kesehatan kehamilan,persalinan mereka
maupun untuk kesehatan bayinya maka secara langsung
20
kebiasaan itu akan ditiru secara turun temurun. Demikian juga
sebaliknya suatu kelompok masyarakat yang memiliki kebiasaan
percaya tenaga kesehatan untuk kesehatan dan berbagai
informasi termaksud informasi tentang kehamilan risiko tinggi,
maka kebiasaan ini akan berlanjut ke generasi berikutnya.
(Manuaba, 1998)
21
A. Kerangka Konsep
Gambar 1. Kerangka konsep penelitian
Keterangan :
: Variabel independent
: Variabel dependent
Paritas
Umur
Graviditas
Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang
kehamilan risiko tinggi
22
C. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif
1. Kehamilan Resiko Tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko
lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan.
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang di ketahui oleh ibu hamil
sehubungan dengan kehamilan risiko tinggi.
Kriteria Obyektif :
a. Baik : Bila skor jawaban responden mencapai skor 60 % atau
lebih
b. Kurang : Bila skor jawaban responden kurang dari 60 %
( Notoatmodjo , 2005 ).
3. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu
baik lahir hidup maupun mati.
Kriteria Objektif :
a. Paritas 0
b. Paritas 1-3
c. Paritas ≥ 4
Skala ukur : Ordinal ( Hasan,Rusepno.2005)
23
4. Umur
Umur adalah lamanya seseorang hidup yang dihitung berdasarkan
ulang tahun terakhir.
Kriteria Objektif :
a. < 20 tahun
b. 20 – 35 tahun
c. > 35 tahun
(Manuaba, 1998 )
5. Graviditas
Graviditas adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah di alami
oleh ibu tanpa memandang hasil akhir kehamilannya.
Kriteria Objektif :
a. Gravida I
b. Gravida II
c. Gravida III
d. Gravida > IV
(Manuaba, 1998)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Deskriptif
dengan pendekatan cross sectional study adalah suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek,
dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data.
(Notoadmojo, 2002)
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu
Waktu penelitian adalah di mulai pada bulan 30 Agustus – 15
September Tahun 2016.
2. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di
Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto sebanyak 308 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang
memeriksakan kehamilannya baik di Puskesmas Wapunto maupun
di Posyandu – Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
sebanyak 30 ibu hamil. Tehnik pengambilan sampel dengan
menggunakan acidental sampling.
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
1. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara
langsung dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada
ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di wilayah kerja
Puskesmas Wapunto selama penelitian berlangsung. Data primer
yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : pendidikan, Umur
dan Graviditas serta pengetahuan ibu tentang kehamilan risiko
tinggi.
2. Data Sekunder adalah data yang di peroleh dari puskesmas
Wapunto pada buku register dan catatan medicall record selama
penelitian berlangsung. Data sekunder yang dikumpulkan dalam
penelitian ini meliputi gambaran umum lokasi penelitian dan jumlah
ibu hamil.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan instrumem di antaranya buku
register, catatan medicall record pasien di tempat penelitian
berlangsung, dan kuisioner. Jumlah kuisioner sebanyak 15 pertanyaan
dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. Setiap jawaban yang benar
bernilai satu ( 1 ) dan jawaban yang salah bernilai nol ( 0 ).
F. Pengolahan dan Penyajian Data
Pengolahan data dilakukan dengan langkah–langkah sebagai
berikut :
1. Editing
Editing adalah memeriksa kelengkapan jawaban responden dan
menghitung jumlah kuisioner yang kembali.
2. Coding
Coding adalah melakukan kode untuk masing – masing item
pertanyaan.
3. Scoring
Scoring adalah menilai masing – masing item dengan menggunakan
perhitungan kalkulator kemudian disajikan dalam bentuk tabel sesuai
penjelasan yang dipresentasekan dalam bentuk naratif dengan
rumus yang di gunakan :
n
X = 100 %
∑
keterangan :
X : Nilai presentase yang diperoleh
n : Jumlah variabel yang di teliti
∑ : Jumlah keseluruhan dari sampel ( Arikunto, 2002 )
37
C. Studi Kasus
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC) PATOLOGI
PADA NY.F GI P0 A0 DENGAN MASALAH PRIMI MUDA
DI PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA
TANGGAL 07 SEPTEMBER 2016
No register : 413703
Tanggal Kunjungan : 07 September 2016, jam 09.05 wita
Tanggal Pengkajian : 07 September 2016, jam 09.10 wita
Nama Pengkaji : Sartiawati
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas Istri / Suami
Nama : Ny“F” / Tn“S”
Umur : 15 tahun / 17 tahun
Nikah / lamanya : 1 kali / ± 1 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Wapunto
B. Riwayat Kehamilan Sekarang
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah
keguguran
38
2. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 19 – 12 – 2015
3. Tafsiran persalinan 26 – 09 – 2016
4. Ibu mengatakan umur kehamilannya ± 9 bulan
5. Ibu mengatakan selama hamil telah memeriksakan kehamilannya
sebanyak 4 kali di puskesmas
6. Ibu mengatakan sudah mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali
TT 1 : umur kehamilan 20 minggu
TT 2 : umur kehamilan 24 minggu
7. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama
kehamilan.
8. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa
resep dokter
C. Riwayat Kesehatan Yang Lalu dan Sekarang
1. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, asma,
diabetes melitus, hepatitis dan HIV / AIDS
2. Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi dan transfusi darah.
3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi obat-obatan, makanan
maupun minuman.
4. Ibu mengatakan tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan dan
alkohol.
39
D. Riwayat Reproduksi
1. Riwayat menstruasi
a. Menarche : 13 tahun
b. Siklus : 28 – 30 hari
c. Durasi : 5 – 6 hari
d. Perlangsungan : normal
e. Dismenorhea : tidak ada
2. Riwayat ginekologi
a. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit infeksi pada
organ reproduksi
b. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit tumor dan
kanker
3. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB sebelumnya
E. Riwayat Psikologi, Sosial, Ekonomi, dan Spiritual
1. Ibu, suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ibu
2. Hubungan ibu dengan keluarga dan petugas baik.
3. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami dan didiskusikan
dengan keluarga yang lain.
4. Ibu dan suaminya tinggal dirumah orang tua, orang tua dan suami
yang mencari nafkah dalam keluarga.
5. Ibu dan keluarga selalu taat beribadah kepada Allah SWT
40
F. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Sehari – Hari
1. Kebutuhan nutrisi
a. Kebiasaan
1) Makan : 3 kali sehari dengan menu nasi, sayur, ikan
2) Minum : 6 – 8 gelas sehari
b. Selama hamil
Tidak ada perubahan
2. Kebutuhan eliminasi
a. Kebiasaan
1) BAK
a) Frekuensi : 5 – 6 kali / hari
b) Warna / bau : kuning / khas amoniak
2) BAB
a) Frekuensi : 1 – 2 kali / hari
b) Warna / konsistensi : kuning / lunak
b. Selama hamil
1) BAK
a) Frekuensi : 6 – 7 kali / hari
b) Warna / bau : kuning / khas amoniak
2) BAB
a) Frekuensi : 1 kali / hari
b) Warna / bau : kuning / keras
41
3. Istrahat
a. Kebiasaan
1) Tidur siang : ± 1 – 2 jam sehari
2) Tidur malam : ± 7 – 8 jam sehari
b. Selama hamil
Istrahat ibu terganggu karena sering terbangun untuk BAK
4. Personal hygiene
a. Kebiasaan
1) Mandi : 2x sehari menggunakan sabun mandi
2) Keramas : 3x seminggu menggunakan shampoo
3) Gosok gigi : 2x sehari menggunakan pasta gigi
4) Mengganti pakaian dalam dan luar setelah mandi, basah,
lembab atau kotor
b. Selama hamil
Tidak ada perubahan
G.Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran komposmentis
TB : 157 cm
BB sekarang : 52 kg
BB sebelum hamil : 41kg
Lila : 25 cm
42
3. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Suhu : 36,8 o
C
Pernapasan : 20 x / menit
4. Kepala
a. Inspeksi : Rambut bersih, berombak, dan hitam
b. Palpasi : Rambut tidak mudah rontok, tidak ada benjolan
pada kepala
5. Wajah
a. Inspeksi : Tidak ada cloasma gravidarum, wajah tampak
pucat
b. Palpasi : Tidak ada oedema pada wajah
6. Mata
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda,
sclera tidak ikterus
b. Palpasi : Tidak ada oedema pada pelpepra
7. Hidung
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret
b. Palpasi : Tidak ada polip
8. Mulut
a. Inspeksi : Bibir lembab
9. Gigi
a. Inspeksi : Tidak ada caries, gigi utuh
43
10.Telinga
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen
b. Palpasi : Tidak ada benjolan pada telinga
11.Leher
a. Inspeksi
dan
palpasi
: Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
pembesaran limfe, dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
12.Payudara
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol,
tampak hiperpigmentasi pada areola mamae
b. Palpasi : Tidak ada massa / benjolan pada payudara
13.Abdomen
a. Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, tampak linea nigra
dan striae livide
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tonus otot perut tegang
Leopold I : Untuk mengetahui umur kehamilan
sesuai dengan tinggi fundus uteri
Hasil :
TFU : 35 cm
LP : 84 cm
TBJ : TFU x LP = 35 x 84 = 2.940
gram
44
Leopold II :
Leopold III:
Leopold IV:
Untuk mengetahui bagian janin yang
mengisi sisi kiri dan kanan perut ibu
Hasil :
Teraba tahanan, memanjang, datar,
keras seperti papan disebelah kanan
(PUKA)
Untuk mengetahui bagian yang
mengisi segmen bawah rahim dan
untuk mengetahui bagian terendah
janin sudah masuk PAP atau belum
Hasil :
Teraba bulat, keras dan melenting
pada bagian bawah (kepala) dan
belum masuk PAP
Untuk mengetahui seberapa jauh
bagian terendah janin masuk PAP
Hasil :
Tangan sudah tidak bisa
dipertemukan (divergen) dan kepala
sudah tidak bisa digoyangkan berarti
kepala sudah masuk PAP (3/5)
c. Auskultasi : DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan teratur pada perut
sebelah kanan ibu dengan frekuensi 144 x/ menit.
45
14.Eksremitas
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises
b. Palpasi : Tidak ada oedema pada tungkai, refleks patella kiri
(+) dan kanan (+)
15.Genetalia / vulva dan anus
a. Inspeksi : Kebersihan baik, tidak ada varises, tidak ada
tanda – tanda haemoroid pada anus
b. Palpasi : Tidak ada oedema pada vulva
H. Pemeriksaan penunjang
HB : 11 gram%
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : GI P0 A0, umur kehamilan 37 minggu 2 hari, pungung
kanan, presentase kepala, BDP, intra uterin, tunggal, hidup,
keadaan ibu dan janin baik dengan masalah primi muda
A. GI P0 A0
DS : Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah
keguguran
DO : Tampak linea nigra, striae livide dan tonus otot perut tegang
Analisa dan interprestasi data
 Pada primigravidarum tampak striae livide dan tonus otot perut
masih tegang karena telah belum mengalami peregangan
46

sebelumnya (Mochtar R, 1988 hal 36)
Linea nigra adalah garis pigmentasi dari sympisis pubis sampai
kepusat (Sarwono, 2011)
B. Gestasi 37 minggu 2 hari
DS : 1.
2.
Ibu mengatakan HPHT tanggal 19 – 12 – 2015
Ibu mengatakan umur kehamilannya ± 9 bulan
DO : Tanggal pengkajian 07 – 09 – 2016
Analisa dan interprestasi data
 Menurut perhitungan dengan rumus Neagle tepatnya umur
kehamilan dari HPHT 19 desember 2015 sampai tanggal
pengkajian 07 september 2016 terhitung umur kehamilan 37
minggu 2 hari. (Obsetri Fisiologi Hal 76)
C. Letak punggung kanan
DS : Ibu mengatakan pergerakan janin kuat terutama disebelah kiri
DO : Pada palpasi leopold II teraba punggung disebelah kanan perut
ibu
Analisa dan interprestasi data
 Palpasi leopold II teraba bagian janin seperti papan, keras
memanjang disebelah kanan abdomen yaitu punggung janin, dan
sebelah kiri abdomen teraba bagian – bagian kecil janin (Thesno
the fat : F - 45)
47
D. Presentase kepala
DS : Ibu mengatakan ada tekanan dibagian bawah perut ibu
DO : Pada palpasi leopold III teraba bulat, keras dan melenting pada
bagian bawah perut ibu
Analisa dan interprestasi data
 Palpasi leopold III teraba bulat, keras dan melenting pada bagian
bawah perut (atas simpisis). Hal ini menandakan bahwa janin
presentase kepala (Thesno the fat : F - 45)
E. Kepala sudah masuk PAP (BDP)
DS : Ibu mengatakan sering BAK
DO : Pada palpasi leopold IV kedua tangan sudah tidak bisa
dipertemukan karena kepala sudah masuk PAP
Analisa dan interprestasi data
 Palpasi leopold III teraba bulat, keras dan melenting pada bagian
bawah perut (atas simpisis). Hal ini menandakan bahwa janin
presentase kepala (Obsetric Fisiologi Padjajaran Jilid 2)
F. Intra uterin
DS : Ibu merasakan pergerakan janin kuat dan tidak mengalami
nyeri perut yang hebat selama hamil
DO : Pada saat palpasi tidak merasa nyeri dan pembesaran perut
sesuai umur kehamilan
48
Analisa dan interprestasi data
 Salah satu tanda kehamilan intra uterin adalah terasa pergerakan
janin dalam rahim, tidak terasa nyeri saat palpasi, teraba bagian
janin dengan jelas dan perkembangan janin sesuai dengan umur
kehamilan (Winkjosastro H, 2002, hal 89)
G.Janin tunggal
DS : -
DO : Pada saat palpasi teraba 2 bagian besar janin, pembesaran
perut sesuai umur kehamilan, DJJ terdengar hanya 1 tempat
saja
Analisa dan interprestasi data
 Pada pemeriksaan leopold terdapat dua bagian terbesar dari janin
yaitu kepala dan bokong. DJJ (+) terdengar hanya pada salah satu
sisi perut ibu dan pembesaran perut ibu sesuai umur kehamilan
yang menandakan bahwa janin tunggal (Hanifa Winkjosastro,
2007)
H. Janin hidup
DS : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat sejak umur kehamilan
5 bulan sampai sekarang
DO : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 144 kali
/ menit
49
Analisa dan interprestasi data


Adanya pergerakan janin dan DJJ merupakan tanda bahwa janin
hidup, gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan pada
umur kehamilan 20 minggu sedangkan pada multigravida pada
umur kehamilan 16 minggu. (Winkjosastro H, 2002, hal 129)
Janin yang dalam keadaan sehat bunyi jantungnya teratur dengan
frekuensi antara 120 – 160 kali / menit (Manuaba I.B.G, hal 136)
I. Keadaan ibu dan janin baik
DS : - Janin bergerak aktif dan keadaan ibu baik
DO : - Keadaan umum ibu baik
- Kesadaran composmentis
- Tanda – tanda vital
 Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
 Nadi : 84 x / menit
 Suhu : 36,8 o
C
 Pernapasan : 20 x / menit
- DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan
bawah perut ibu dengan frekuensi 144 kali / menit
Analisa dan interprestasi data
 Tanda-tanda vital dalam batas normal menurut WHO:
- Tekanan darah : sistole 90– 120 mmHg, diastole 70 – 90 mmHg
- Nadi : 60 – 100 kali / menit
50

- Suhu : 36,5o
C – 37,5o
C
- Pernapasan : 16 – 24 kali / menit
DJJ dalam batas normal terdengar jelas, kuat dan teratur 120 –
160 kali / menit. Ada pergerakan janin yang dirasakan ibu,
menandakan janin dalam keadaan baik (Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo, 2006)
J. Masalah primi muda
DS : Ibu mengatakan ini persalinan yang pertama
DO : Usia ibu 15 tahun
Analisa dan interprestasi data
 Primi muda adalah Ibu hamil pertama kali dengan usia kurang dari
20 tahun. Dimana kondisi panggul belum berkembang secara
optimal dan kondisi mental yang belum siap menghadapi
kehamilan dan menjalankan peran sebagai ibu (BKKBN, 2007)
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadinya pendarahan
1. Data subjektif
a. Ibu mengatakan hamil pertama kali
b. Ibu mengatakan usia ibu sekarang 15 tahun
2. Data objektif
-
51
Analisa dan interprestasi data
 Pendarahan saat melahirkan pada ibu primi muda antara lain
disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses
involusi. Selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel
(bekuan darah yang tertinggal dalam rahim). Kemudian proses
pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya
sobekan pada jalan lahir (BKKBN, 2007)
LANGKAH IV IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter Obgyn untuk pemantauan kehamilan
LANGKAH V RENCANA ASUHAN
A. Tujuan
1. Keadaan ibu dan janin baik
2. Kehamilan berlangsung normal sampai aterm (37 – 42 minggu)
tanpa disertai komplikasi
B. Kriteria
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal :
- Tekanan darah : sistole 90 – 120 mmHg, diastole 70 – 90 mmHg
- Nadi : 60 – 100 kali / menit
- Suhu : 36,5o
C – 37,5o
C
- Pernapasan : 16 – 24 kali / menit
2. Lila dalam batas normal >23,5 cm
3. Hasil laboratorium dalam batas normal
HB : 11 – 13 gram%
4. DJJ dalam batas normal yaitu 120 – 160 kali / menit
52
C. Rencana tindakan
Tanggal 07 September 2016 Jam 09.15 wita
1. Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan
kehamilannya
Rasional : Agar ibu dapat mengetahui perkembangan
kehamilannya, tidak merasa cemas, dan hal ini
merupakan tujuan utama pelayanan maternal yang
baik
2. Observasi tanda – tanda vital
Rasional : Sebagai indicator untuk menilai kondisi ibu
3. Anjurkan pada ibu perawatan payudara
Rasional : Perawatan payudara sedini mungkin dapat
mempercepat pengeluaran ASI
4. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama organ
intim
Rasional : Personal hygiene sangat penting untuk memberikan
kenyamanan dan dapat mencegah terjadinya infeksi
saluran kemih.
5. Anjurkan pada ibu untuk sering mengganti pakaian dalam
Rasional : Untuk memberikan kenyamanan dan mencegah
terjadinya infeksi
6. Anjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan
melelahkan dan istrahat yang cukup
53
Rasional : Istrahat yang cukup dapat mengurangi beban kerja
jantung
7. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang gizi
seimbang
Rasional : Dengan mengonsumsi makanan yang gizi seimbang
dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan janin.
Kebutuhan gizi ibu hamil lebih dari biasanya karena
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam kehamilan dan persiapan laktasi
8. Anjurkan pada ibu untuk mengonsumsi tablet Fe dengan Vit.C
Rasional : Tablet Fe merupakan suplemen zat besi yang
direkomendasikan sebagai dasar karena banyak ibu
yang mengalami anemia selama hamil sedangkan
Vit.C akan membantu proses penyerapan Fe
9. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
Rasional : Agar ibu dapat mengerti dan dapat segera kefasilitas
pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami salah
satu dari tanda bahaya kehamilan
10.Jelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan
Rasional : Agar ibu dapat menyiapakan sedini mungkin apa saja
yang diperlukan saat persalinan sehingga ibu dapat
siap untuk menjalani proses persalinan
54
11.Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda persalinan
Rasional : Agar ibu dapat segera kefasilitas pelayanan
kesehatan jika menemukan tanda persalinan untuk
mendapat pertolongan persalinan
12.Anjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilan secara rutin /
follow up
Rasional : Melakukan kunjungan rutin dapat mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan janin dan
mendeteksi sedini mungkin komplikasi yang terjadi
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 07 September 2016 Jam 09.20 wita
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan
kehamilannya
Hasil : Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Mengobservasi tanda – tanda vital
Hasil : - Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
- Nadi : 84 kali / menit
- Suhu : 36,8°C
- Pernapasan : 20 kali / menit
3. Menganjurkan pada ibu perawatan payudara
Langkah – langkah perawatan payudara :
a. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
55
b. Dilakukan dengan duduk dan pakaian bagian atas dan BH
dilepaskan
c. Meletakan handuk pada punggung dan dibagian bawah payudara
d. Melicinkan tangan dengan sedikit minyak baby oil
e. Menempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
Mengurut payudara kearah atas, kesamping, kebawah, dan
melintang sehingga tangan menyangga payudara kemudian
melepaskan tangan dari payudara
f. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari – jari
tangan kanan saling dirapatkan kepayudara. Sisi kelingking tangan
kanan mengurut payudara kiri dari pangkal kearah puting, demikian
pula payudara kanan
g. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari – jari
tangan kanan dikepalkan. Lalu buku – buku jari – jari tangan
mengurut payudara kiri dan pangkal kearah puting, demikian pula
payudara kanan
h. Membersihkan kedua payudara dari lotion,/ minyak baby oil dengan
menggunakan washlap basah
i. Mengeringkan kedua payudara dengan menggunakan handuk
kering
j. Mengenakan kembali pakaian
k. Mencuci kedua tangan dan mengeringkan dengan handuk bersih
dan kering
56
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan perawatan payudara
4. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama
organ intim
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia menjaga kebersihan dirinya
5. Menganjurkan pada ibu untuk sering mengganti pakaian dalam
Hasil : Ibu
6. Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan
melelahkan dan istrahat yang cukup
Hasil : Ibu mengerti dan memahami anjuran yang diberikan bidan
7. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang gizi
seimbang
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan
8. Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi tablet Fe dengan Vit.C
Tablet Fe : 1 x sehari
Vit.C : 3 x sehari
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia minum obat yang dianjurkan
bidan
9. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilan yaitu :
a. Pendarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Penglihatan kabur
d. Nyeri perut yang hebat
57
e. Oedema pada wajah, tangan dan tungkai
f. Pergerakan janin berkurang
g. Mual muntah yang berlebihan
h. Demam
i. Kejang
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan
dan bersedia kefasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika
mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan
10.Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan
Hal – hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi persalinan yaitu :
a. Penolong persalinan
b. Tempat persalinan
c. Biaya persalinan
d. Pakaian ibu dan bayi
e. Pendamping saat proses persalinan
f. Kendaraan, serta
g. Donor darah
Hasil : Ibu mengerti dan telah merencanakan persiapan
persalinannya
11.Menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda persalinan
Tanda – tanda persalinan yaitu sakit perut tembus belakang, keluar
lendir bercampur darah, pecahnya ketuban
Hasil : ibu mengerti dan bersedia kefasilitas pelayanan kesehatan
58
jika mengalami salah satu tanda persalinan
12.Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilan secara rutin /
follow up
Hasil : Ibu mengerti dan memahami anjuran bidan dan bersedia
kembali pada tanggal 21 September 2016
LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal 07 September 2016 Jam 19.30 wita
1. Keadaan ibu dan janin baik ditandai dengan :
a. Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
b. Nadi : 84 x / menit
c. Suhu : 36,8 o
C
d. Pernapasan : 20 x / menit
e. LILA ibu normal : 25 cm
f. HB ibu normal : 11 gram%
g. Keadaan janin baik ditandai dengan DJJ dalam batas normal yaitu
144 kali / menit
2. Kehamilan berlangsung normal ditandai dengan :
a. Leopold I : TFU 35 cm (sesuai dengan umur kehamilan)
b. Leopold II : Punggung kanan
c. Leopold III : Presentase kepala
d. Leopold IV : BDP
59
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL
CARE (ANC) PATOLOGI PADA NY.F GI P0 A0 DENGAN MASALAH
PRIMI MUDA DI PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA
TANGGAL 07 SEPTEMBER 2016
(SOAP)
No register : 413703
Tanggal Kunjungan : 07 September 2016, jam 09.05 wita
Tanggal Pengkajian : 07 September 2016, jam 09.10 wita
Nama Pengkaji : Sartiawati
IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny“F” / Tn“S”
Umur : 15 tahun / 17 tahun
Nikah / lamanya : 1 kali / ± 1 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Wapunto
SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah
keguguran
2. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 19 – 12 – 2015
60
3. Ibu mengatakan umur kehamilannya ± 9 bulan
4. Ibu mengatakan selama hamil telah memeriksakan kehamilannya
sebanyak 4 kali di puskesmas
5. Ibu mengatakan sudah mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali
TT 1 : umur kehamilan 20 minggu
TT 2 : umur kehamilan 24 minggu
6. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama
kehamilan.
7. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep
dokter
OBJEKTIF (O)
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran komposmentis
TB : 157 cm
BB sekarang : 52 kg
BB sebelum hamil : 41 kg
Lila : 25 cm
3. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Suhu : 36,8 o
C
Pernapasan : 20 x / menit
61
4. Kepala
a. Inspeksi : Rambut bersih, berombak, dan hitam
b. Palpasi : Rambut tidak mudah rontok, tidak ada benjolan pada
kepala
5. Wajah
a. Inspeksi : Tidak ada cloasma gravidarum, wajah tampak pucat
b. Palpasi : Tidak ada oedema pada wajah
6. Mata
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda,,
sclera tidak ikterus
b. Palpasi : Tidak ada pelpera pada mata
7. Hidung
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret
b. Palpasi : Tidak ada polip
8. Mulut
a. Inspeksi : Bibir lembab
9. Gigi
a. Inspeksi : Tidak ada caries, gigi utuh
10.Telinga
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen
b. Palpasi : Tidak ada benjolan pada telinga
11.Leher
a. Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
62
dan palpasi pembesaran limfe, dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
12.Payudara
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, tampak
hiperpigmentasi pada areola mamae
b. Palpasi : Tidak ada massa / benjolan pada payudara
13.Abdomen
a. Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, tampak linea nigra dan
striae albikans
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tonus otot perut tegang
Leopold I :
Leopold II :
Leopold III :
Untuk mengetahui umur kehamilan sesuai
dengan tinggi fundus uteri
Hasil :
TFU : 35 cm
LP : 84 cm
TBJ : TFU x LP = 35 x 84 = 2.940 gram
Untuk mengetahui bagian janin yang
mengisi sisi kiri dan kanan perut ibu
Hasil :
Teraba tahanan, memanjang, datar, keras
seperti papan disebelah kanan (PUKA)
Untuk mengetahui bagian yang mengisi
segmen bawah rahim dan untuk
63
Leopold IV :
mengetahui bagian terendah janin sudah
masuk PAP atau belum
Hasil :
Teraba bulat, keras dan melenting pada
bagian bawah (kepala) dan sudah masuk
PAP
Untuk mengetahui seberapa jauh bagian
terendah janin masuk PAP
Hasil :
Tangan sudah tidak bisa dipertemukan
(divergen) dan kepala sudah tidak bisa
digoyangkan berarti kepala sudah masuk
PAP (3/5)
c. Auskultasi : DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan teratur pada perut
sebelah kanan ibu dengan frekuensi 144 x/ menit.
14.Eksremitas
a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises
b. Palpasi : Tidak ada oedema pada tungkai, refleks patella kiri (+)
dan kanan (+)
15.Genetalia / vulva dan anus
a. Inspeksi : Kebersihan baik, tidak ada varises, tidak ada tanda –
tanda haemoroid pada anus
b. Palpasi : Tidak ada oedema pada vulva
64
16.Pemeriksaan penunjang
HB : 11 gram%
ASSESMENT (A)
Diagnosa
Masalah potensial
:
:
GII PI A0, umur kehamilan 37 minggu 2 hari,
punngung kanan, presentase kepala, BDP, intra
uterin, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik
dengan masalah primi muda
Potensial terjadinya pendarahan
PLANNING (P)
Tanggal 07 September 2016 Jam 09.20 wita
1. Menjelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan
kehamilannya
Hasil : Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Mengobservasi tanda – tanda vital
Hasil : - Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
- Nadi : 84 kali / menit
- Suhu : 36,8°C
- Pernapasan : 20 kali / menit
3. Menganjurkan pada ibu perawatan payudara
Langkah – langkah perawatan payudara :
a. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
65
b. Dilakukan dengan duduk dan pakaian bagian atas dan BH
dilepaskan
c. Meletakan handuk pada punggung dan dibagian bawah payudara
d. Melicinkan tangan dengan sedikit minyak baby oil
e. Menempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
Mengurut payudara kearah atas, kesamping, kebawah, dan
melintang sehingga tangan menyangga payudara kemudian
melepaskan tangan dari payudara
f. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari – jari
tangan kanan saling dirapatkan kepayudara. Sisi kelingking tangan
kanan mengurut payudara kiri dari pangkal kearah puting, demikian
pula payudara kanan
g. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari – jari
tangan kanan dikepalkan. Lalu buku – buku jari – jari tangan
mengurut payudara kiri dan pangkal kearah puting, demikian pula
payudara kanan
h. Membersihkan kedua payudara dari lotion,/ minyak baby oil dengan
menggunakan washlap basah
i. Mengeringkan kedua payudara dengan menggunakan handuk
kering
j. Mengenakan kembali pakaian
k. Mencuci kedua tangan dan mengeringkan dengan handuk bersih
dan kering
66
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan perawatan payudara
4. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama
organ intim
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia menjaga kebersihan dirinya
5. Menganjurkan pada ibu untuk sering mengganti pakaian dalam
Hasil : Ibu
6. Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan
melelahkan dan istrahat yang cukup
Hasil : Ibu mengerti dan memahami anjuran yang diberikan bidan
7. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang gizi
seimbang
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan
8. Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi tablet Fe dengan Vit.C
Tablet Fe : 1 x sehari
Vit.C : 3 x sehari
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia minum obat yang dianjurkan
bidan
9. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilan yaitu :
a. Pendarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Penglihatan kabur
d. Nyeri perut yang hebat
67
e. Oedema pada wajah, tangan dan tungkai
f. Pergerakan janin berkurang
g. Mual muntah yang berlebihan
h. Demam
i. Kejang
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan
dan bersedia kefasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika
mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan
10.Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan
Hal – hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi persalinan yaitu :
a. Penolong persalinan
b. Tempat persalinan
c. Biaya persalinan
d. Pakaian ibu dan bayi
e. Pendamping saat proses persalinan
f. Kendaraan, serta
g. Donor darah
Hasil : Ibu mengerti dan telah merencanakan persiapan
persalinannya
11.Menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda persalinan
Tanda – tanda persalinan yaitu sakit perut tembus belakang, keluar
lendir bercampur darah, pecahnya ketuban
Hasil : ibu mengerti dan bersedia kefasilitas pelayanan kesehatan
68
jika mengalami salah satu tanda persalinan
12.Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilan secara rutin /
follow up
Hasil : Ibu mengerti dan memahami anjuran bidan dan bersedia
kembali pada tanggal 21 September 2016
27
BAB IV
HASIL, PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS
A. Hasil
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Keadaan geografis
Puskesmas Wapunto terletak dikecamatan Duruka.
Kecamatan Duruka merupakan salah satu kecamatan yang ada
dikabupaten Muna, berjarak 8 km dari kota raha ibu kota
Kabupaten Muna dan Wapunto sebagai ibu kota Kecamatan.
Kecamatan Duruka memiliki batas – batas wilayah
sebagai berikut :
1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Katobu
2) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Lohia
3) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Buton
4) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan
Kontunaga
b. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik puskesmas wapunto berdekatan dengan
rumah penduduk, sekolah dan letaknyaa tidak jauh dari jalan
raya.
28
c. Fasilsitas Pelayanan Kesehatan
1) Ruang UGD (Terdapat 1 buah tempat tidur, 1 buah meja
tindakan, 1 buah rostur, 1 buah tabung oksigen, 1 buah tiang
infus dan 1 buah lemari)
2) Ruang Kebidanan (terdapat 1 tempat tidur, 1 buah meja
tindakan, 1 buah lemari yang berisi alat- alat medis dan 1
buah wastafel)
3) Ruang laboratorium (terdapat 1 buah alat mikroskop manual)
4) Ruang apotik (terdapat 1 buah lemari dan 1 buah meja)
5) Ruang Poli gigi
6) Ruang gudang obat
d. Ketenaga Kerjaan
1) Dokter Gigi : 1 Orang
2) Sarjana Kesehatan Masyarakat : 5 Orang
3) Farmasi : 3 Orang
4) Sanitarian : 1 Orang
5) Nutrisioner : 2 Orang
6) Paramedis Perawat : 12 Orang
7) Perawat Gigi : 1 Orang
8) Pekarya : 1 Orang
9) Bidan Desa : 5 Orang
10)Dokter Umum : 2 Orang
29
2. Hasil Penelitian
Melalui penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto sejak tanggal 30 Agustus – 15 September, terdapat 30 ibu
hamil, dari 30 ibu hamil tersebut semuanya dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang
kehamilan risiko tinggi, maka dalam penelitian ini dilakukan
wawancara dengan menggunakan kuesioner. Setelah data tersebut
dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan sesuai tujuan
penelitian, selanjutnya dibahas dalam bentuk tabel disertai
penjelasan, sebagai berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko
Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna Tahun 2016
No Pengetahuan Jumlah (n) Persentase (%)
1 Baik 22 73,33 %
2 Kurang 8 26,67 %
Total 30 100 %
Tabel 4.1 menggambarkan bahwa dari 30 orang ibu hamil
yang dijadikan sampel terdapat 22 orang (73,33%) yang mempunyai
pengetahuan baik dan 8 orang (26,67%) yang mempunyai
pengetahuan kurang
30
Tabel 4.2
Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko
Tinggi Berdasarkan Paritas Di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016
No Paritas
Pengetahuan Jumlah
Baik Kurang
n %
n % n %
1 0 9 30 5 16,67 14 46,67
2 1 - 3 13 43,33 3 10 16 53,33
3 ≥ 4 0 0 0 0 0 0
Jumlah total 22 73,33 8 26,67 30 100
Tabel 4.2 menggambarkan bahwa dari 22 orang ibu hamil
(73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak pada
paritas 1-3 yakni 13 orang (43,33 %), sedangkan dari 8 orang ibu
hamil (26,67 %) yang mempunyai pengetahuan kurang paling
banyak juga terdapat pada paritas 0 yakni 5 orang ibu hamil
(16,67%).
Tabel 4.3
Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko
Tinggi Berdasarkan Umur Ibu Di Wilayah Kerja
Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016
No Umur
Pengetahuan Jumlah
Baik Kurang
N %
N % N %
1 < 20 tahun 3 10 2 6,67 5 16,67
2 20 – 35 tahun 18 60 5 16,67 23 76,67
3 > 35 tahun 1 3,33 1 3,33 2 6,66
Jumlah total 22 73,33 8 26,67 30 100
31
Tabel 4.3 menggambarkan bahwa dari 22 orang ibu hamil
(73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak pada
umur 20-35 tahun yakni 18 orang (60 %), sedangkan dari 8 orang ibu
hamil (26,67 %) yang mempunyai pengetahuan kurang paling
banyak juga terdapat pada umur 20-35 tahun yakni 5 orang ibu hamil
(16,67 %).
Tabel 4.4
Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko
Tinggi Berdasarkan Graviditas Di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto Kabupaten Muna Tahun2016
No Graviditas
Pengetahuan Jumlah
Baik Kurang
n %
N % N %
1 I 7 23,33 5 16,67 8 26,66
2 II 9 30 1 3,33 14 46,67
3 III 3 10 0 0 3 10
4 ≥ IV 3 10 2 6,67 5 16,67
Jumlah total 22 73,33 8 26,67 30 100
Tabel 4.4 menggambarkan bahwa dari 22 orang ibu hamil
(73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak pada
gravida II yakni 9 orang (30 %), sedangkan dari 8 orang (26,67 %)
yang mempunyai pengetahuan kurang juga terdapat pada gravida I
yakni 5 orang (16,67 %).
32
B. Pembahasan
Setelah melakukan pengolahan data sesuai dengan penelitian
yang telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto, maka
secara terperinci hasil penelitian tersebut dapat dibahas berdasarkan
variable berikut :
1. Pengetahuan ibu berdasarkan paritas
Dari 30 orang ibu hamil yang diwawancarai, terdapat 22 orang
(73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik dan paling banyak
pada paritas 1-3 yakni 13 orang (43,33%). Sedangkan yang
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8 orang (26,67%) dan
paling banyak pada paritas 0 yakni 5 orang (16,67%).
Berdasarkan hasil diatas didapatkan ibu dengan paritas I
sampai III mempunyai pengetahuan yang baik paling banyak. Hal ini
dapat dikarenakan oleh pengalaman dan pelajaran yang diperoleh
dari kehamilan sebelumnya, yang mana pada kehamilan sebelumnya
ibu sering kontrol dengan petugas kesehatan sehingga ibu
mendapatkan informasi yang banyak tentang kehamilan risiko tinggi.
Hal ini dapat disebabkan semakin tinggi paritas ibu, semakin
mendorong ibu untuk berfikir maju dan mencoba hal-hal baru.
Keadaan seperti ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh
I.B.Mantra cit Nursalam (2001), bahwa semakin tinggi paritas ibu
semakin cukup kemampuannya untuk memahami dan menerapkan
inivasi yang diterapkan. Paritas yang kurang akan menghambat
33
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang
diperkenalkan.
2. Pengetahuan ibu berdasarkan umur
Dari 30 orang hamil yang diwawancarai, terdapat 22 orang
(73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik dan paling banyak
pada umur 20-35 tahun yakni 18 orang (60 %). Sedangkan yang
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8 orang ibu (26,67 %)
dan paling banyak juga terdapat pada umur 20-35 tahun yakni 5
orang (16,67 %).
Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan bahwa
pengetahuan baik diketahui pada ibu dengan usia 20-35 tahun. Akan
tetapi pada rentang usia tersebut, didapatkan pula ibu dengan
pengetahuan kurang. Dengan melihat fakta yang ada pada data
tersebut diketahui bahwa 20-35 orang ibu sudah dapat memahami
tentang kehamilan resiko tinggi selama hamil, hal ini disebabkan
karena usia yang semakin matang akan membuat ibu semakin
banyak kemauan untuk belajar. Dengan demikian menunjukkan
bahwa responden sudah menginjak usia dewasa dan memiliki usia
yang matang sebagai seorang ibu. Menurut E.B. Hurlock cit
Nursalam (2001), semakin bertambah usia, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang lebih dewasa akan
lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi
34
kedewasaanya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan
kematangan jiwanya.
Menurut E.B Hurlock cit Nursalam (2001), masa dewasa dini
dimulai pada usia 18 tahun ± 40 tahun, masa ini merupakan periode
penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru. Oleh karena
banyaknya masalah yang dihadapi, masa ini juga sering disebut
dengan masa ketergantungan emosional namun sekitar awal atau
pertengahan usia 30-an, kebanyakan ibu-ibu sudah mampu
memecahkan masalah dengan cukup baik sehingga dengan stabil
dan tenang secara emosional. Hal itu tentu saja akan mempunyai
dampak pada tingkat pengetahuan ibu yang tinggi pada usia > 30
tahun dan tingkat pengetahuan kurang pada usia < 30 tahun.
Meskipun pada usia < 30 tahun sering dikenal sebagai masa yang
penuh kreatifitas, namun bentuk kreatifitas yang terlihat akan
tergantung pada minat dan kemampuan individual serta kesempatan
untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang
memberikan kepuasan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu,
pada usia ini diperlukan suatu model peran agar ibu hamil dapat
berperilaku sehat sesuai tuntunan.
Berbagai penelitian mengisyaratkan bahwa wanita berusia
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun berisiko lebih tinggi
mengalami penyulit obstetris serta morbiditas dan mortalitas ibu
maupun perinatal.
35
3. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Graviditas
Dari 30 orang ibu hamil yang diwawancarai, terdapat 22 orang
(73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik dan paling banyak
pada gravida ke II yakni 9 orang (30 %). Sedangkan yang
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8 orang ibu (26,67 %)
dan paling banyak pada gravida I yakni 5 orang (16,67 %).
Berdasarkan hasil diatas didapatkan ibu dengan gravida II
mempunyai pengetahuan yang baik paling banyak. Hal ini dapat
dikarenakan oleh pengalaman dan pelajaran yang diperoleh dari
kehamilan sebelumnya, yang mana pada kehamilan sebelumnya ibu
sering kontrol dengan petugas kesehatan sehingga ibu mendapatkan
informasi yang banyak tentang Kehamilan Resiko Tinggi. Sedangkan
pada gravida IV, walaupun ibu sudah gravida IV karena pada
kehamilan-kehamilan sebelumnya ibu tidak pernah kontrol dengan
petugas kesehatan maka informasi yang diperoleh ibu tentang
kehamilan resiko tinggi sangat minim sehingga menjadikan ibu tidak
memahami pentingnya untuk mengetahui apakah kehamilan resiko
tinggi itu.
Pengalaman adalah guru yang baik, pernyataan ini
mengandung maksud bahwa pengalaman adalah sumber
pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan itu. Oleh sebab itu
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya
36
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi. Sedangkan yang memiliki
pengetahuan kurang paling banyak pada ibu dengan gravida I. Hal
ini disebabkan karena pada gravida I merupakan perasaan dan
pengalaman baru baginya dalam kehamilan khususnya dalam hal
mengetahui tentang kehamilan dengan resiko tinggi. Oleh karena itu
mereka masih sangat minim memperoleh informasi, khususnya
informasi tentang kehamilan dengan resiko tinggi. Keadaan seperti
ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Saifuddin (2000) yang
menyatakan bahwa kehamilan, persalinan dan memiliki anak adalah
perasaan dan pengalaman baru bagi ibu primigravida, sehingga
informasi tentang Kehamilan Resiko Tinggi yang mereka ketahui
masih sangat minim.
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian “Studi Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Kehamilan Resiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016” penelitian ini dimulai sejak
tanggal 30 Agustus – 15 September dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak
ditemukan pada paritas 1-3, Sedangkan yang mempunyai
pengetahuan kurang paling banyak terdapat pada paritas 0.
2. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak
ditemukan pada umur 20-35, Sedangkan yang mempunyai
pengetahuan kurang paling banyak juga terdapat pada umur 20-35
tahun.
3. Ibu hamil mempunyai pengetahuan baik paling banyak ditemukan
pada gravida II, Sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang
paling banyak ditemukan pada gravida I.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang Kehamilan
Resiko Tinggi, diharapkan para petugas kesehatan atau bidan lebih
giat memberikan informasi-informasi dan penyuluhan tentang
70
Kehamilan Resiko Tinggi serta menjelaskan tanda-tanda bahaya
kehamilan.
2. Diharapkan bagi ibu yang hamil pertama dengan umur 20-35 tahun,
agar lebih rajin dan aktif dalam mencari informasi tentang kehamilan
risiko tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi., 2002. Prosedur Penelitian. Rineka Cipa, Jakarta.
Dinkes Sultra., 2002. Profil Kesehatan Sul-tra. Kendari.
Djaja,Sarimawar, 2009.Kehamilan Risiko Tinggi
(.http://www.conectique.com,di akses tanggal 26 april 2009, jam
19.00 WITA ).
Irfandi ,2009. Kehamilan Resiko Tinggi(http://www.indonesiaindonesia.com.Di
akses tanggal 26 april 2009, jam 19.00 WITA )
Lutfiatus, 2008 . Panduan Lengkap Hamil Sehat. Diva Press, Jakarta
Mauria, Diana, 2009. Kenali Kehamilan Risiko Tinggi sejak
Dini.(http://lifestyle.okezone.com.Di akses tanggal 26 april 2009, jam
19.00 WITA ).
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
Notoatmodjo, Soekidjo., 2003. Pengantar Pendidikan kesehatan dan Perilaku
Kesehatan. Andy off set, Yogyakarta.
Novita., 2008. Sejarah Perkembangan Upaya Penurunan AKI dan AKB di
Dunia dan di Indonesia.( http://surya83.wordpress.com, di akses
tanggal 27 april 2009, jam 13.00 WITA ).
Nursalam dan Pariani, 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset
Keperawatan. Sagung Seto. Jakarta
Soedigdomarto, 1993. Yayasan Safe Mother Hood: Obstetri dan Ginekologi.
EGC, Jakarta
Saifuddin, AB, 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. YBPS,
Jakarta
Sinsin, 2008..Masa kehamilan Dan Persalinan. Elex Media
Komputindo.Jakarta
Suririnah., 2007. Anda Termasuk Ibu Hamil Dengan Kehamilan Resiko
Tinggi?( www.infoibu.com , di akses pada tanggal 27 april 2009, jam
13.00 WITA ) .
Widyastuti ., 2003. Pedoman Praktis Safe motherhood. EGC, Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa., 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal.YBPS,
Jakarta.
Lampiran 1
MASTER TABEL PENELITIAN
“Studi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Tahun 2016”
No Nama
Pengetahuan
Paritas
Umur
( tahun)
Graviditas
Baik (%) Kurang (%)
1 Ny.L 86,60 I 28 II
2 Ny.E 86,67 I 27 II
3 Ny.E 93,33 I 34 III
4 Ny.S 100 III 42 IV
5 Ny.M 80 − 27 I
6 Ny.S 73,33 I 29 II
7 Ny.A 73,33 II 33 III
8 Ny.M 80 I 23 II
9 Ny.S 73,33 − 20 I
10 Ny.S 60 − 29 I
11 Ny.Y 60 − 19 I
12 Ny.E 80 − 23 I
13 Ny.N 60 − 20 I
14 Ny.E 73,33 I 23 II
15 Ny.I 73,33 I 22 II
16 Ny.U 73,33 − 18 I
17 Ny.A 40 − 20 I
18 Ny.L 100 I 27 V
19 Ny.M 80 II 28 III
20 Ny.R 40 − 24 I
21 Ny.I 60 − 19 I
22 Ny.F 93,33 I 23 II
23 Ny.N 60 II 30 IV
24 Ny.I 13,33 III 39 IV
25 Ny.M 40 III 30 IV
26 Ny.A 53,33 − 18 I
27 Ny.S 53,33 − 35 I
28 Ny.N 53,33 I 23 II
29 Ny.N 26,67 − 17 I
30 Ny.R 86,67 − 20 I
Lampiran 2
PENGANTAR KUESIONER
Kepada Yth
Ibu-ibu Responden
Di Tempat
Untuk keperluan penelitian dalam rangka penyusunan Karya Tulis
Ilmiah pada program D3 Jurusan Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional
Bau – bau. ibu-ibu berkesempatan terpilih sebagai responden pada
penelitian saya yang berjudul : “STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL
TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016”.
Informasi yang ibu-ibu berikan semata-mata untuk kepeluan
penelitian dan akan dijamin kerahasiannya, oleh karena itu ibu-ibu tidak
perlu ragu tentang adanya risiko yang diberikan dengan demikian ibu-ibu
diharapkan dapat emeberikan informasi yang sebaik-baiknya dan sejujur-
jujurnya sesuai dengan kenyataan yang ada.
Demikian atas perhatian dan partisipasi ibu-ibu saya ucapkan
terima kasih.
Raha, 05 September 2016
Peneliti
AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL
BAU – BAU
LEMBAR PERSETUJUAN
[
Dengan menandatangani lembar ini saya bersedia turut serta
berpartisipasi sebagai responden yang dilakukan oleh mahasiswa
bernama : Satriawati dengan judul “STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL
TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016”
Saya mengerti dan menyadari bahwa penelitian ini tidak akan
merugikan atau berakibat terhadap saya, sehingga jawaban yang saya
berikan adalah jawaban yang sebenar-benarnya.
Demikian maka saya bersedia menjadi responden dalam penelitian
ini.
Raha, 05 September 2016
Peneliti
KUESIONER / PENGUMPULAN DATA PENELITIAN
”Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Tahun 2016
Petunjuk Pengisian :
1. Nama dapat di tulis lengkap atau menggunakan inisial.
2. Kuisioner di jawab dengan memberikan tanda silang ( x ) pada
jawaban yang responden anggap benar.
3. Jawaban yang di jawab oleh responden dapat di jamin
kerahasiaannya.
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
G. P. A. :
B. Pengetahuan Ibu Tentang Kehamilan Risiko Tinggi
1. Apakah ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya di puskesmas
/ RS ?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah ibu selalu memeriksakan kehamilannya pada petugas
kesehatan ?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah ibu pernah mendengar kata kehamilan risiko tinggi ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah ibu tahu maksud dari kehamilan risiko tinggi ?
a. Ya
b. Tidak
5. Menurut ibu apakah benar jika kehamilan dengan risiko tinggi dapat
membahayakan ibu dan janin yang di kandungnya ?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah ibu hamil perlu mengetahui kehamilan dengan risiko tinggi?
a. Ya
b. Tidak
7. Menurut ibu apakah kehamilan dengan risiko tinggi dapat dicegah ?
a. Ya
b. Tidak
8. Menurut ibu apakah kehamilannya sekarang termasuk dalam risiko
tinggi ?
a. Ya
b. Yidak
9. Menurut ibu, apakah dengan mengetahui kehamilan risiko tinggi
dapat bermanfaat bagi dirinya ?
a. Ya
b. Tidak
10.Menurut ibu, apakah dengan mengetahui hamil dengan risiko tinggi
dapat bermanfaat bagi janin yang dikandungnya ?
a. Ya
b. Tidak
11.Apakah ibu tahu siapa sajakah yang termasuk dalam kehamilan
dengan risiko tinggi ?
a. Ya
b. Tidak
12.Apakah benar seorang waniita yang berumur < 20 tahun dan > 35
tahun termasuk dalam risiko tinggi ?
a. Ya
b. Tidak
13.Apakah benar seorang wanita yang telah melahirkan sebanyak 4
kali termasuk dalam risiko tinggi ?
a. Ya
b. Yidak
14.Apakah benar bahwa jarak kehamilan yang aman adalah 2 tahun ?
a. Ya
b. Tidak
15.Menurut ibu bisakah kehamilan risiko tinggi ditangani dipuskesmas
saja ?
a. Ya
b. Tidak

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahIINMARSALENA
 
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...Warnet Raha
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...Warnet Raha
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyLIAMAIASTUTI
 
Kti febriyanti ekaputri
Kti febriyanti ekaputriKti febriyanti ekaputri
Kti febriyanti ekaputriktiFEBRIYANTI
 
KTI LIA AKMALIAH
KTI LIA AKMALIAH KTI LIA AKMALIAH
KTI LIA AKMALIAH Yondy Arion
 
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah NilawatiLaporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah Nilawatirobin2dompas
 

Was ist angesagt? (18)

Kti hasriani
Kti hasrianiKti hasriani
Kti hasriani
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Kti kartika nur auliana
Kti kartika nur aulianaKti kartika nur auliana
Kti kartika nur auliana
 
Kti cici zalmiati
Kti cici zalmiatiKti cici zalmiati
Kti cici zalmiati
 
Karya tulis ilmiah wa hara
Karya tulis  ilmiah wa haraKarya tulis  ilmiah wa hara
Karya tulis ilmiah wa hara
 
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
 
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAUKti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
 
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAUKti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
 
Anie
AnieAnie
Anie
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap nyAsuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
Asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap ny
 
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata Kti kiki andriani  (iii a)  akbid paramata
Kti kiki andriani (iii a) akbid paramata
 
Kti febriyanti ekaputri
Kti febriyanti ekaputriKti febriyanti ekaputri
Kti febriyanti ekaputri
 
Kti la ode ali anugrah jufri
Kti la ode ali anugrah jufriKti la ode ali anugrah jufri
Kti la ode ali anugrah jufri
 
85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)
 
KTI LIA AKMALIAH
KTI LIA AKMALIAH KTI LIA AKMALIAH
KTI LIA AKMALIAH
 
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah NilawatiLaporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
 
Kti eva seno safitri
Kti eva seno safitriKti eva seno safitri
Kti eva seno safitri
 

Andere mochten auch

Bab ii kehamilan risiko tinggi
Bab ii kehamilan risiko tinggiBab ii kehamilan risiko tinggi
Bab ii kehamilan risiko tinggiRahma Agustin
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...Warnet Raha
 
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)Patta Danun
 
Kti dian sefrina
Kti dian sefrinaKti dian sefrina
Kti dian sefrinaDIANSEFRINA
 
Karya tulis ekonomi koperasi
Karya tulis ekonomi koperasiKarya tulis ekonomi koperasi
Karya tulis ekonomi koperasiGatot Kurniawan
 
GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI IMPLAN...
GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI IMPLAN...GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI IMPLAN...
GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI IMPLAN...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...Warnet Raha
 
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...Aziz Alqurnain
 
Kti akbid paramata ayu listian
Kti akbid paramata ayu listianKti akbid paramata ayu listian
Kti akbid paramata ayu listianWarnet Raha
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019Muh Saleh
 

Andere mochten auch (20)

Bab ii kehamilan risiko tinggi
Bab ii kehamilan risiko tinggiBab ii kehamilan risiko tinggi
Bab ii kehamilan risiko tinggi
 
Kti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata rahaKti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
 
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
KARYA ILMIAH TENTANG PENGGUNAAN BAHASA KOTOR (MENGUMPAT)
 
Kti dian sefrina
Kti dian sefrinaKti dian sefrina
Kti dian sefrina
 
Karya tulis ekonomi koperasi
Karya tulis ekonomi koperasiKarya tulis ekonomi koperasi
Karya tulis ekonomi koperasi
 
GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI IMPLAN...
GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI IMPLAN...GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI IMPLAN...
GAMBARAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI IMPLAN...
 
Kartul 2014
Kartul 2014Kartul 2014
Kartul 2014
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
 
Intan. iii.a
Intan. iii.aIntan. iii.a
Intan. iii.a
 
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
 
Kti nur vita budirman akbid paramata
Kti nur vita budirman akbid paramataKti nur vita budirman akbid paramata
Kti nur vita budirman akbid paramata
 
Kti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawatiKti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawati
 
Kti wa ode hesmin
Kti wa ode hesminKti wa ode hesmin
Kti wa ode hesmin
 
Kti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani hKti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani h
 
Kti akbid paramata ayu listian
Kti akbid paramata ayu listianKti akbid paramata ayu listian
Kti akbid paramata ayu listian
 
Kti herlinawati akbid paramata raha
Kti herlinawati akbid paramata rahaKti herlinawati akbid paramata raha
Kti herlinawati akbid paramata raha
 
Kti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata rahaKti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata raha
 
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
 

Ähnlich wie Kti sartiawati AKBID YKN RAHA

TINJAUAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KABUPATEN M...
TINJAUAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KABUPATEN M...TINJAUAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KABUPATEN M...
TINJAUAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KABUPATEN M...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...Warnet Raha
 
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...Warnet Raha
 
FAKTOR RISIKO KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM PADA NEONATUS DI RUANG TERATAI RUMA...
FAKTOR RISIKO KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM PADA NEONATUS DI RUANG TERATAI RUMA...FAKTOR RISIKO KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM PADA NEONATUS DI RUANG TERATAI RUMA...
FAKTOR RISIKO KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM PADA NEONATUS DI RUANG TERATAI RUMA...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...Warnet Raha
 
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...Warnet Raha
 
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDA...
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDA...TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDA...
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDA...Warnet Raha
 

Ähnlich wie Kti sartiawati AKBID YKN RAHA (20)

TINJAUAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KABUPATEN M...
TINJAUAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KABUPATEN M...TINJAUAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KABUPATEN M...
TINJAUAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAARA KABUPATEN M...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
 
Kti ratma ningsih
Kti ratma ningsihKti ratma ningsih
Kti ratma ningsih
 
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
 
Kti rini AKBID YKN BAU BAU
Kti rini AKBID YKN BAU BAUKti rini AKBID YKN BAU BAU
Kti rini AKBID YKN BAU BAU
 
FAKTOR RISIKO KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM PADA NEONATUS DI RUANG TERATAI RUMA...
FAKTOR RISIKO KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM PADA NEONATUS DI RUANG TERATAI RUMA...FAKTOR RISIKO KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM PADA NEONATUS DI RUANG TERATAI RUMA...
FAKTOR RISIKO KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM PADA NEONATUS DI RUANG TERATAI RUMA...
 
Kti mudmainna aksan
Kti mudmainna aksanKti mudmainna aksan
Kti mudmainna aksan
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
 
Kti sitti andriyani
Kti sitti andriyaniKti sitti andriyani
Kti sitti andriyani
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
 
Kti wa ode yudiana
Kti wa ode yudianaKti wa ode yudiana
Kti wa ode yudiana
 
Kti wa ode piana
Kti wa ode pianaKti wa ode piana
Kti wa ode piana
 
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
 
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
 
Kti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata rahaKti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata raha
 
Kti sinar hasri akbid paramata raha
Kti sinar hasri akbid paramata rahaKti sinar hasri akbid paramata raha
Kti sinar hasri akbid paramata raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
 
Kti yusniar
Kti yusniarKti yusniar
Kti yusniar
 
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDA...
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDA...TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDA...
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDA...
 

Mehr von Septian Muna Barakati (20)

Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 
1
11
1
 
555555555555555
555555555555555555555555555555
555555555555555
 
Lamaran kerja mirna
Lamaran kerja mirnaLamaran kerja mirna
Lamaran kerja mirna
 
Curiculum vitae 2
Curiculum vitae 2Curiculum vitae 2
Curiculum vitae 2
 
Cv al fajri
Cv al fajriCv al fajri
Cv al fajri
 
Daftar isi ayu
Daftar isi ayuDaftar isi ayu
Daftar isi ayu
 

Kti sartiawati AKBID YKN RAHA

  • 1. STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan OLEH : SARTIAWATI NIM : AK. 130250 AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAU-BAU 2016
  • 2. ii HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Oleh : SARTIAWATI NIM : AK. 130250 Karya Tulis Ilmiah ini diterima dan disetujui, untuk diuji dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau-bau Pembimbing I Pembimbing II Endah Catur Rini, S.ST., M.Kes Robert, SKM Mengetahui, Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau Sapril, SKM., M.Sc
  • 3. iii HALAMAN PENGESAHAN STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Oleh : SARTIAWATI NIM : AK. 130250 Telah Dipertahankan di Hadapan tim Penguji pada : Hari / Tanggal : ....................... Waktu : Jam, .............. Wita Tempat : Kampus AKBID YKN Telah diperbaiki dan dinyatakan telah memenuhi syarat Pembimbing : 1. Endah Catur Rini, S.ST., M.Kes (.................................) 2. Robert, SKM (.................................) Penguji 1. Harmin Toha, S.ST, M.Kes (................................) Mengetahui, Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau Sapril, SKM, M.Sc
  • 4. iv KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmat yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau dengan judul : “Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016”. Dalam penyusunan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menghadapi banyak kesulitan dan hambatan. Namun atas bantuan dari berbagai pihak, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis tak lupa menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada : 1. Ibu Endah Catur Rini, S.ST., M.Kes Selaku pembimbing I dan Bapak Robert, SKM Selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan sejak awal sampai dengan terselesaikannya penulisan Karya Tulis ini 2. Harmin Toha S.ST, M.Kes Selaku Penguji I yang telah memberikan masukan dalam penulisan Karya Tulis ini 3. Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau 4. Bapak Direktur Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau 5. Pengelola Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau 6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau yang telah mengarahkan dan memberikan ilmu pengetahuan selama berada dibangku kuliah 7. Kepala Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ditempatnya
  • 5. v 8. Teristimewa untuk kedua orang tua saya tercinta dan saudara – saudaraku terimakasih atas doa, pengorbanan, bantuan, motivasi dan kasih sayang yang begitu besar yang telah diberikan selama penulis menempuh pendidikan hingga selesai. 9. Seluruh rekan – rekan mahasiswa angkatan 2013 Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau-Bau yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namanya yang telah banyak membantu selama menempuh pendidikan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau. Terimakasih atas kekompakan dan kebersamaannya selama mengikuti pendidikan. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi, bahasa maupun materi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis ini. Harapan penulis semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Raha, 07 September 2016 Penulis
  • 6. vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama : Sartiawati 2. Tempat tanggal lahir : Raha, 20 Juni 1995 3. Jenis kelamin : Perempuan 4. Agama : Islam 5. Suku / kebangsaan : Muna / Indonesia 6. Alamat : Jl. Sugi Laende B. Pendidikan 1. SD Negeri 14 Katobu Tamat Tahun 2007 2. SMP Negeri 1 Raha Tamat Tahun 2010 3. SMA Negeri 2 Raha Tamat Tahun 2013 4. Terdaftar sebagai Mahasiswi DIII Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau Tahun 2013 sampai sekarang
  • 7. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii KATA PENGANTAR.............................................................................. iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................... vi DAFTAR ISI........................................................................................... vii DAFTAR TABEL.................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xi ABSTRAK.............................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian...................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian.................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah pusktaka........................................................................ 7 1. Tinjauan umum tentang pengetahuan................................. 7 2. Tinjauan umum tentang kehamilan...................................... 9 3. Tinjauan umum tentang kehamilan resiko tinggi ................. 12
  • 8. 4. Tinjauan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi...... 16 B. Kerangka konsep........................................................................ 20 C. Defenisi operasional dan kriteria objektif.................................... 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian.......................................................................... 23 B. Waktu dan tempat penelitian..................................................... 23 C. Populasi dan sampel.................................................................. 23 D. Pengumpulan data..................................................................... 24 E. Instrumen penelitian................................................................... 24 F. Pengolahan dan penyajian data................................................ 25 BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS A. Hasil........................................................................................... 26 1. Gambaran umum lokasi penelitian........................................ 26 2. Hasil penelitian...................................................................... 28 B. Pembahasan.............................................................................. 31 C. Studi kasus................................................................................. 36 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................. 68 B. Saran.......................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA
  • 9. xi DAFTAR TABEL Nomor tabel Halaman 4.1.Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2016..28 4.2.Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi berdasarkan paritas diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2016.............................................................................. 29 4.3.Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi berdasarkan umur diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2016............................................................................. 29 4.4.Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi berdasarkan graviditas diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2016............................................................ 30
  • 10. x DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Master tabel Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Di Wilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 Lampiran 2. Pengantar Kuesioner Lampiran 3. Surat Izin Pengambilan data awal dari Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau - bau Lampiran 4. Surat Izin Penelitian Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016
  • 11. iv INTISARI Satriawati (130250)“Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016”. di bawah bimbingan Endah Catur Rini,S.ST,M.Kes dan Robert SKM ( 5 Bab + 40 hal + 4 tabel + 5 lampiran) Latar Belakang: Pada bulan Agustus dengan jumlah ibu hamil 55 yang termaksud dalam kehamilan risiko tinggi 20 orang ibu hamil (34.55%). Jadi dari bulan Desember 2015 sampai Agustus 2016 dengan jumlah ibu hamil 172 yang termaksud dalam kehamilan risiko tinggi yaitu 60 (54,28%) ibu hamil(Dinkes Kab.Muna,2015) Tujuan: Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016. Metode Penelitian : ini merupakan Penelitian Deskriptif dengan pendekatan cross sectional study, dan bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun. Populasi yang digunakan adalah semua ibu hamil yang berada di Wilayah kerja Puskesmas Wapunto. Penentuan sampel dilaksanakan dengan acidental sampling. Besar sampel yang diteliti adalah 30 orang ibu hamil. Hasil : Hasil penelitian menunujukkan ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak pada paritas 1-3 (43,33%), umur 20-35 tahun (60%),dan pada gravida II (30%). Dari keseluruhan sampel yang mempunyai pengetahuan baik sebyak 73,33% dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 26,67%. Kesimpulan : Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik banyak ditemukan pada paritas 1-3, umur 20-35 tahun, dan pada gravida II.Untuk meningkatkan pengetahuan ibu terhadap Kehamilan Risiko Tinggi perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan-penyuluhan dan pembinaan kader. Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, Kehamilan Risiko Tinggi Daftar Pustaka : 16 (1993-2010)
  • 12. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kematian ibu masih merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, sejalan dengan komitmen dan perkembangan secara internasional sejak tahun 1990 -1991 Departemen Kesehatan RI di Bantu WHO, UNICEF dan UNDP mulai melaksanakan assessment safe motherhood. Word Health Organization (WHO) memperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang tidak aman (WHO, 2004). Rekomendasi yang dilakukan Departemen Kesehatan berbentuk strategi operasional untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI). Sasarannya adalah menurunkan AKI dari 290 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 (Rasdiyanah, 2006). Di Indonesia, dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dan data Biro Pusat Statistik (BPS) didapatkan angka kematian ibu pada 2000 sebesar 390 per 100 ribu kelahiran hidup, menjadi 307 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2005, dan pada 2010 menjadi 263/100.000 kelahiran hidup. Angka Kelompok mempunyai resiko yang tinggi saat ini masih sekitar 34 %. Walaupun presentase kehamilan berisiko ini mengalami penurunan namun masih tetap
  • 13. 2 tinggi. Kategori dengan risiko tinggi tunggal mencapai 22,4 %, dengan rincian umur ibu < 18 tahun 4,1 %, umur ibu > 34 tahun 3,8 %, selang kelahiran < 24 bulan 5,2 %, dan urutan kelahiran > 3 anak 9,4 %. Sedangkan kategori risiko tinggi ganda sebesar 11,6 %, dengan rincian: Umur < 18 tahun dan selang kelahiran < 24 bln 0,2 %, Umur > 34 tahun dan selang kelahiran < 24 bulan 0,1 %, Umur > 34 tahun dan urutan lahir > 3 anak 8,5 %, Umur > 34 dan interval < 24 bln dan urutan lahir > 3 anak 1,1 %, Interval < 24 bln dan urutan lahir > 3 anak sebesar 1,8 %. Diharapkan target yang dicapai pada tahun 2015 angka kematian ibu bisa ditekan hingga 226/100.000 kelahiran hidup (Astuti, 2009). Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2010, Khususnya di Propinsi Sulawesi Tenggara angka kematian Ibu ( AKI ) sekitar 189 / 100.000 kelahiran Hidup dengan penyebab utama adalah Perdarahan 42 %, Eklamsia 32 % dan Infeksi 18 %, keadaan ini diperburuk lagi dengan keadaan status Gizi yang buruk, factor persalinan yang terlalu mudah, paritas yang tinggi dan anemia Ibu Hamil.(Dinkes Sultra, 2003 ). Target Angaka Kematian Ibu ( AKI ) Pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.sementara itu berdasarkan survey Demografi dan kesehatan Indonesia(SDKI) tahun 2012 Angka kematian Ibu yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan Nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup .Target yang telah ditentukan oleh SDGs mengenai kematian Ibu adalah penurunan AKI
  • 14. 3 sampai pada target 70 per 100.000 kelahiran hidup.Penanganan kematian ibu dapat diturunkan dengan peningkatan derajat perempuan,pelayanan secara menyeluruh dari masa konsepsi, kehamilan, persalinan, Nifas, pelayanan KB dan informasi tentang Faktor Resiko dalam kehamilan,aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan dan fasilitasnya(Kemenkes RI,2015) Di ketahui ada beberapa yang menjadi prioritas pelayanan kesehatan pada ibu khususnya pada masa ibu hamil terbukti dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi setelah lahir. Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin. Juga hiduplah dengan cara yang sehat (hindari rokok, alcohol, dll),serta makan makanan yang bergizi sesuai kebutuhan anda selama kehamilan. (Suririnah, 2010 ) Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses yang dilalui dengan kegembiraan dan suka cita. Tetapi 5-10% dari kehamilan termasuk kehamilan dengan resiko tinggi, wanita dengan kehamilan resiko tinggi, mereka harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi ini. Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk kehamilan dengan resiko
  • 15. 4 tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan bayi yang sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian(Suririnah, 2010 ) Di Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Muna deteksi risiko tinggi secara berturut – turut yaitu pada tahun 2013 dengan jumlah ibu hamil (55,23 %) Pada tahun 2014 dengan jumlah ibu hamil (87,10 %) dan pada tahun 2015 menurun menjadi (56,46 %) sehingga cakupan dalam KIA sebesar 60,43 %. (Dinkes Kabupaten Muna,2015). Deteksi dengan kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Wapunto pada bulan Desember 2015 dengan jumlah ibu hamil yang termaksud dalam kategori kehamilan risiko tinggi yaitu 13(32,8%) orang ibu hamil . Pada bulan Januari 2016 dengan jumlah ibu hamil 63 yang termaksud dalam kehamilan risiko tinggi yaitu 12 orang ibu hamil (20.33%). Pada bulan Februari dengan jumlah ibu hamil 54 yang termaksud dalam kehamilan risiko tinggi yaitu 15 orang ibu hamil (23,54%). Pada bulan Agustus dengan jumlah ibu hamil 55 yang
  • 16. 5 termaksud dalam kehamilan risiko tinggi 20 orang ibu hamil (34.55%). Jadi dari bulan Desember 2015 sampai Agustus 2016 dengan jumlah ibu hamil 172 yang termaksud dalam kehamilan risiko tinggi yaitu 60 (54,28%) ibu hamil. Melihat hal – hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Dengan Risiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang, dengan melihat pentingnya pengetahuan mengenai kehamilan brisiko tinggi pada ibu hamil, penulis ingin mengetahui “Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi berdasarkan paritas ibu di
  • 17. 6 Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016. b. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi berdasarkan umur ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 c.Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi berdasarkan graviditas di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Sebagai sumbangsih teoritis bagi pengelola program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) khususnya di Puskesmas Wapunto guna menyusun langkah – langkah yang tepat untuk meningkatkan ANC atau Pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin. 2. Manfaat Praktis Sebagai sumbangan pemikiran kepada semua pihak yang berkompeten khususnya para mahasiswa yang ada di Institusi agar menyusun langkah – langkah yang sesuai dan praktis dalam rencana penelitian selanjutnya.
  • 18. 7 3. Manfaat Bagi Peneliti Merupakan suatu pengalaman berharga dalam mengaplikasikan Ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau.
  • 19. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Tinjauan umum tentang pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui proses melihat, menyaksikan, menaglami atau diajar yang sangat menentukan terjadinya tindakan pada seseorang. (Notoatmodjo, 2003) Pengetahuan orang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai macam sumber misalnya media massa, media eletronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poter, kerabat dekat dan sebagainya. Pengukuran atau penilaian pengetahuan pada umumnya dilakukan melalui tes atau wawancara dengan alat bantu kusioner tahun angket yang berisi tentang materi yang ingin diukur dari responden. (Istiarti, 2000) Menurut Notoatmodjo (2002) pengetahuan mencakup 6 tingkat yaitu: a. Tahu (know) Tahu diartikan mengingat sautu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengintai kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
  • 20. 9 seluruh bahan yang dipelajari antara lain: menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. b. Memahami (Comprenhension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang dipelajari pada situasi kondisi yang riil. d. Analisis (Analisis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi yang suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih diluar struktur organisasi tersebut tetapi masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (syntesis) Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan meletakkan atau menguhubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi, penilaian itu didasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada.
  • 21. 10 1) Tingkat pendidikan 2) Status sosial 3) Derajat penyuluhan 4) Faktor lingkungan 5) Faktor Sarana dan prasarana 2. Tinjauan umum tentang kehamilan Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet).(Andra, 2009). Menurut Andra (2009), tanda – tanda hamil yaitu : a. Kelelahan Kebanyakan orang menangani kelelahan dengan banyak mengonsumsi kafein. Ini bisa berbahaya untuk janin. Sementara di awal kehamilan, calon ibu banyak yang merasa kelelahan yang amat sangat. Usahakan untuk memperbanyak istirahat dan mengurangi aktivitas fisik berlebihan b. Sulit makan Biasanya wanita mau makan apa saja. Tetapi tiba-tiba mencium bau ayam goreng saja sudah mengernyit. Atau, melihat hidangan cumi-cumi membuat ingin muntah. Merasa seperti ini, Bisa jadi sedang hamil. Banyak calon ibu yang melaporkan kejadian semacam ini di awal-awal kehamilannya. Ini bisa diakibatkan oleh
  • 22. 11 naiknya hormon beta-hCG. Tak ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi keadaan ini kecuali menjauhi makanan-makanan tersebut. c. Sensitif terhadap aroma Tingkat penciuman calon ibu yang hamil muda memang meningkat tinggi. bisa sangat terganggu bau asap rokok atau bahkan aroma dari pasangan. Sekali lagi, tak ada yang bisa dilakukan untuk hal yang disebabkan oleh meningkatnya hormon ini kecuali menghindari bebauan tersebut, khususnya asap rokok yang berbahaya untuk janin. d. Pusing dan muntah Lagi-lagi salahkan peningkatan level hormon untuk kedua hal ini. Namun harusnya merasa cukup senang karena ini berarti ibu hamil dan bayi dalam keadaan sehat dan bertumbuh. Termasuk pula ketika terjadi morning sickness. Biasanya, hal ini akan berlalu setelah usia kehamilan melewati usia 12 minggu (trimester pertama). Yang bisa dilakukan adalah mengusahakan agar perut ibu hamil tidak dibiarkan kosong. Simpan biskuit atau makanan kecil ke mana pun jika rasa mual menyerang sepanjang hari. Simpan biskuit di dekat tempat tidur, makanlah setelah bangun pagi sebelum mulai beraktivitas. Vitamin kehamilan juga bisa meningkatkan pusing dan mual jika diminum sebelum makan.
  • 23. 12 Banyak calon ibu yang merasa lebih enak jika vitamin tersebut dimakan di malam hari atau setelah makan malam. e. Pembengkakan dan sakit dipayudara Salah satu tanda kehamilan adalah terjadinya perubahan pada payudara. Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi keadaan ini ialah dengan membeli bra baru. f. Sering buang air kecil Di masa awal kehamilan, rahim mengalami pembesaran, dan hal ini menekan kantung kemih sehingga memicu seringnya keinginan untuk buang air kecil. Ini biasa terjadi di trimester pertama, dan akan muncul lagi di trimester akhir ketika kepala bayi menekan kantung kemih. g. Nafas pendek Ada sebagian wanita yang merasa napasnya menjadi pendek di awal kehamilan. Ini karena ibu menghirup napas untuk 2 orang. Namun jika bertambah parah dan merasa kekurangan oksigen terumenerus, konsultasikan pada dokter. Apalagi jika ada rasa sakit di dada karena ini bisa menjadi tanda penyakit yang serius. h. Perubahan fisik Selain tanda-tanda yang bisa dirasakan sendiri, pastikan kehamilan dengan datang ke dokter dan menanyakannya. Karena saat terjadi kehamilan ada tanda-tanda perubahan warna dan
  • 24. 13 tekstur di daerah vagina yang bisa dideteksi oleh dokter kebidanan. 3. Tinjauan umum tentang kehamilan risiko tinggi Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai resiko atau bahaya yang lebih besar pada kehamilan/persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil dengan kehamilan/persalinan normal. (Suririnah, 2007) Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. (Astuti, 2009) Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2008). Ibu hamil yang termasuk golongan kehamilan risiko tinggi yaitu : a. Riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik . (contoh: riwayat keguguran, perdarahan pasca kelahiran, lahir mati) b. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm. c. Ibu hamil yang kurus/berat badan kurang.
  • 25. 14 d. Usia ibu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. e. Sudah memiliki 4 anak atau lebih. f. Jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun. g. Ibu menderita anemia atau kurang darah. h. Perdarahan pada kehamilan ini. i. Tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya bengkak pada tungkai. j. Kelainan letak janin atau bentuk panggul ibu tidak normal. k. Riwayat penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi,asma dll. (Suririnah, 2007) Diagnosa Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi janganlah diartikan dengan makna yang selalu negatif. Dengan perawatan yang baik, 90-95% ibu hamil yang termasuk kehamilan dengan resiko tinggi dapat melahirkan dengan selamat dan mendapatkan bayi yang sehat. Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal,tetapi mendapatkan masalah kemudian. Oleh karenanya sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan
  • 26. 15 ANC atau pemeriksaan kehamilan secara teratur, yang bermanfaat untuk memonitor kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat permasalahan dapat diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin. Juga hiduplah dengan cara yang sehat (hindari rokok, alcohol, dll),serta makan makanan yang bergizi sesuai kebutuhanandaselamakehamilan. (Astuti, 2009) Lutfiatus (2008) mengatakan bahwa Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sangat dini sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan. Misalnya memeriksakan kehamilan sejak awal dan teratur ke rumah sakit, pemeriksaan dilakukan oleh dokter atau bidan paling sedikit empat kali selama kehamilan. Selain itu juga sangat dianjurkan agar ibu hamil mengonsumsi makanan yang menyehatkan dan bergizi tinggi. Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain: a. Resiko bagi ibunya : 1) Mengalami perdarahan Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
  • 27. 16 2) Kemungkinan keguguran / abortus Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi keguguran. hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat. 3) Persalinan yang lama dan sulit Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salahKematian ibu.Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi. b. Bagi bayinya : 1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang. 2) Berat badan lahir rendah (BBLR) Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
  • 28. 17 3) Cacat bawaan Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom, infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon. 4) Kematian bayi Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya kematian perinatal.yang disebabkan berat badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan asfiksia. (Manuaba,1998). 4. Tinjauan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu nifas tentang kehamilan risiko tinggi a. Paritas Paritas ibu adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun mati. Pesalinan yang di alami seorang ibu merupakan pengalaman berharga bagi seorang wanita. Pengalaman adalah guru yang terbaik, pernyataan ini mengandung maksud bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Dengan persalinan yang berulang seseorang telah dituntut untuk mengetahui lebih banyak hal, khususnya bagi ibu – ibu sehingga apa yang telah ketahui
  • 29. 18 dapat menambah pengetahuan ibu salah . Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan atau informasi salah satunya tentang kehamilan risiko tinggi. (Notoadmojo, 2002) b. Umur Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai dengan berulang tahun. Dengan bertambahnya umur seseorang biasanya diiringi dengan berbagai macam pengalaman hidup yang dapat juga berupa dalam hal inisiasi menyusui dini. Menurut E.B. Hurclok ( 1998 ), semakin bertambah umur, tingkat kematangan dan kekeuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja, sehingga dapat memahami suatu permaslahan dan dapat bersikap tanggap dalam menghadapi permasalahan tersebut. Semakin bertambah umur ibu semakin bertambah pulu pengetahuan ibu dan akan membuat semakin banyak kemajuan untuk belajar. Ibu dengan umur yang terlalu mudah ( < 20 tahun ) akan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang kurang khususnya mengenai kehamilan risiko tinggi. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. (Manuaba, 1998) c. Graviditas Graviditas adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah dialami oleh ibu tanpa memandang hasil akhir kehamilan.
  • 30. 19 Kehamilan yang di alami seorang ibu merupakan pengalaman berharga bagi seorang wanita. Pengalaman adalah guru yang terbaik, pernyataan ini mengandung maksud bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan atau penngalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Dengan kehamilan yang berulang seseorang telah dituntut untuk mengetahui lebih banyak hal, khususnya bagi ibu – ibu sehingga apa yang telah ketahui dapat menambah pengetahuan ibu. Dengan demikian hasil kehamilan berikutnya dapat menjadi lebih baik untuk kesehatan ibu dan kandungannya. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan atau informasi tentang kehamilan risiko tinggi. ( Manuaba, 1998 ). d. Budaya Keluarga Setiap masyarakat memiliki budaya, yaitu suatu rangkaian adat dan tradisi yang membawa ke arah gerakan berpikir serta berperasaan sesuai yang di inginkan. Budaya menunjukan warisan sosial,tata hidup yang jelas dan diteruskan kepada generasi berikutnya. Suatu kelompok masyarakat yang memiliki tradisi atau kepercayaan tertentu tidak akan mudah di ubah pola kebiasaan hidup mereka. Jika kebiasaan mereka selalu percaya dengan dukun untuk kesehatan kehamilan,persalinan mereka maupun untuk kesehatan bayinya maka secara langsung
  • 31. 20 kebiasaan itu akan ditiru secara turun temurun. Demikian juga sebaliknya suatu kelompok masyarakat yang memiliki kebiasaan percaya tenaga kesehatan untuk kesehatan dan berbagai informasi termaksud informasi tentang kehamilan risiko tinggi, maka kebiasaan ini akan berlanjut ke generasi berikutnya. (Manuaba, 1998)
  • 32. 21 A. Kerangka Konsep Gambar 1. Kerangka konsep penelitian Keterangan : : Variabel independent : Variabel dependent Paritas Umur Graviditas Pengetahuan Ibu Hamil Tentang kehamilan risiko tinggi
  • 33. 22 C. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif 1. Kehamilan Resiko Tinggi Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. 2. Pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang di ketahui oleh ibu hamil sehubungan dengan kehamilan risiko tinggi. Kriteria Obyektif : a. Baik : Bila skor jawaban responden mencapai skor 60 % atau lebih b. Kurang : Bila skor jawaban responden kurang dari 60 % ( Notoatmodjo , 2005 ). 3. Paritas Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun mati. Kriteria Objektif : a. Paritas 0 b. Paritas 1-3 c. Paritas ≥ 4 Skala ukur : Ordinal ( Hasan,Rusepno.2005)
  • 34. 23 4. Umur Umur adalah lamanya seseorang hidup yang dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir. Kriteria Objektif : a. < 20 tahun b. 20 – 35 tahun c. > 35 tahun (Manuaba, 1998 ) 5. Graviditas Graviditas adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah di alami oleh ibu tanpa memandang hasil akhir kehamilannya. Kriteria Objektif : a. Gravida I b. Gravida II c. Gravida III d. Gravida > IV (Manuaba, 1998)
  • 35. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Deskriptif dengan pendekatan cross sectional study adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data. (Notoadmojo, 2002) B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Waktu penelitian adalah di mulai pada bulan 30 Agustus – 15 September Tahun 2016. 2. Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto sebanyak 308 ibu hamil. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya baik di Puskesmas Wapunto maupun
  • 36. di Posyandu – Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto sebanyak 30 ibu hamil. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan acidental sampling. D. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 1. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Wapunto selama penelitian berlangsung. Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : pendidikan, Umur dan Graviditas serta pengetahuan ibu tentang kehamilan risiko tinggi. 2. Data Sekunder adalah data yang di peroleh dari puskesmas Wapunto pada buku register dan catatan medicall record selama penelitian berlangsung. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi gambaran umum lokasi penelitian dan jumlah ibu hamil. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan instrumem di antaranya buku register, catatan medicall record pasien di tempat penelitian berlangsung, dan kuisioner. Jumlah kuisioner sebanyak 15 pertanyaan
  • 37. dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. Setiap jawaban yang benar bernilai satu ( 1 ) dan jawaban yang salah bernilai nol ( 0 ). F. Pengolahan dan Penyajian Data Pengolahan data dilakukan dengan langkah–langkah sebagai berikut : 1. Editing Editing adalah memeriksa kelengkapan jawaban responden dan menghitung jumlah kuisioner yang kembali. 2. Coding Coding adalah melakukan kode untuk masing – masing item pertanyaan. 3. Scoring Scoring adalah menilai masing – masing item dengan menggunakan perhitungan kalkulator kemudian disajikan dalam bentuk tabel sesuai penjelasan yang dipresentasekan dalam bentuk naratif dengan rumus yang di gunakan : n X = 100 % ∑ keterangan : X : Nilai presentase yang diperoleh n : Jumlah variabel yang di teliti ∑ : Jumlah keseluruhan dari sampel ( Arikunto, 2002 )
  • 38. 37 C. Studi Kasus ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC) PATOLOGI PADA NY.F GI P0 A0 DENGAN MASALAH PRIMI MUDA DI PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TANGGAL 07 SEPTEMBER 2016 No register : 413703 Tanggal Kunjungan : 07 September 2016, jam 09.05 wita Tanggal Pengkajian : 07 September 2016, jam 09.10 wita Nama Pengkaji : Sartiawati LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR A. Identitas Istri / Suami Nama : Ny“F” / Tn“S” Umur : 15 tahun / 17 tahun Nikah / lamanya : 1 kali / ± 1 tahun Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMP / SMA Pekerjaan : IRT / Wiraswasta Alamat : Wapunto B. Riwayat Kehamilan Sekarang 1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran
  • 39. 38 2. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 19 – 12 – 2015 3. Tafsiran persalinan 26 – 09 – 2016 4. Ibu mengatakan umur kehamilannya ± 9 bulan 5. Ibu mengatakan selama hamil telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali di puskesmas 6. Ibu mengatakan sudah mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali TT 1 : umur kehamilan 20 minggu TT 2 : umur kehamilan 24 minggu 7. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama kehamilan. 8. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter C. Riwayat Kesehatan Yang Lalu dan Sekarang 1. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, asma, diabetes melitus, hepatitis dan HIV / AIDS 2. Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi dan transfusi darah. 3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi obat-obatan, makanan maupun minuman. 4. Ibu mengatakan tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan dan alkohol.
  • 40. 39 D. Riwayat Reproduksi 1. Riwayat menstruasi a. Menarche : 13 tahun b. Siklus : 28 – 30 hari c. Durasi : 5 – 6 hari d. Perlangsungan : normal e. Dismenorhea : tidak ada 2. Riwayat ginekologi a. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit infeksi pada organ reproduksi b. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit tumor dan kanker 3. Riwayat Keluarga Berencana Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB sebelumnya E. Riwayat Psikologi, Sosial, Ekonomi, dan Spiritual 1. Ibu, suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ibu 2. Hubungan ibu dengan keluarga dan petugas baik. 3. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami dan didiskusikan dengan keluarga yang lain. 4. Ibu dan suaminya tinggal dirumah orang tua, orang tua dan suami yang mencari nafkah dalam keluarga. 5. Ibu dan keluarga selalu taat beribadah kepada Allah SWT
  • 41. 40 F. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Sehari – Hari 1. Kebutuhan nutrisi a. Kebiasaan 1) Makan : 3 kali sehari dengan menu nasi, sayur, ikan 2) Minum : 6 – 8 gelas sehari b. Selama hamil Tidak ada perubahan 2. Kebutuhan eliminasi a. Kebiasaan 1) BAK a) Frekuensi : 5 – 6 kali / hari b) Warna / bau : kuning / khas amoniak 2) BAB a) Frekuensi : 1 – 2 kali / hari b) Warna / konsistensi : kuning / lunak b. Selama hamil 1) BAK a) Frekuensi : 6 – 7 kali / hari b) Warna / bau : kuning / khas amoniak 2) BAB a) Frekuensi : 1 kali / hari b) Warna / bau : kuning / keras
  • 42. 41 3. Istrahat a. Kebiasaan 1) Tidur siang : ± 1 – 2 jam sehari 2) Tidur malam : ± 7 – 8 jam sehari b. Selama hamil Istrahat ibu terganggu karena sering terbangun untuk BAK 4. Personal hygiene a. Kebiasaan 1) Mandi : 2x sehari menggunakan sabun mandi 2) Keramas : 3x seminggu menggunakan shampoo 3) Gosok gigi : 2x sehari menggunakan pasta gigi 4) Mengganti pakaian dalam dan luar setelah mandi, basah, lembab atau kotor b. Selama hamil Tidak ada perubahan G.Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum ibu baik 2. Kesadaran komposmentis TB : 157 cm BB sekarang : 52 kg BB sebelum hamil : 41kg Lila : 25 cm
  • 43. 42 3. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 84 x / menit Suhu : 36,8 o C Pernapasan : 20 x / menit 4. Kepala a. Inspeksi : Rambut bersih, berombak, dan hitam b. Palpasi : Rambut tidak mudah rontok, tidak ada benjolan pada kepala 5. Wajah a. Inspeksi : Tidak ada cloasma gravidarum, wajah tampak pucat b. Palpasi : Tidak ada oedema pada wajah 6. Mata a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterus b. Palpasi : Tidak ada oedema pada pelpepra 7. Hidung a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret b. Palpasi : Tidak ada polip 8. Mulut a. Inspeksi : Bibir lembab 9. Gigi a. Inspeksi : Tidak ada caries, gigi utuh
  • 44. 43 10.Telinga a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen b. Palpasi : Tidak ada benjolan pada telinga 11.Leher a. Inspeksi dan palpasi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran limfe, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid 12.Payudara a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi pada areola mamae b. Palpasi : Tidak ada massa / benjolan pada payudara 13.Abdomen a. Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, tampak linea nigra dan striae livide b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tonus otot perut tegang Leopold I : Untuk mengetahui umur kehamilan sesuai dengan tinggi fundus uteri Hasil : TFU : 35 cm LP : 84 cm TBJ : TFU x LP = 35 x 84 = 2.940 gram
  • 45. 44 Leopold II : Leopold III: Leopold IV: Untuk mengetahui bagian janin yang mengisi sisi kiri dan kanan perut ibu Hasil : Teraba tahanan, memanjang, datar, keras seperti papan disebelah kanan (PUKA) Untuk mengetahui bagian yang mengisi segmen bawah rahim dan untuk mengetahui bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum Hasil : Teraba bulat, keras dan melenting pada bagian bawah (kepala) dan belum masuk PAP Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terendah janin masuk PAP Hasil : Tangan sudah tidak bisa dipertemukan (divergen) dan kepala sudah tidak bisa digoyangkan berarti kepala sudah masuk PAP (3/5) c. Auskultasi : DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan teratur pada perut sebelah kanan ibu dengan frekuensi 144 x/ menit.
  • 46. 45 14.Eksremitas a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises b. Palpasi : Tidak ada oedema pada tungkai, refleks patella kiri (+) dan kanan (+) 15.Genetalia / vulva dan anus a. Inspeksi : Kebersihan baik, tidak ada varises, tidak ada tanda – tanda haemoroid pada anus b. Palpasi : Tidak ada oedema pada vulva H. Pemeriksaan penunjang HB : 11 gram% LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL Diagnosa : GI P0 A0, umur kehamilan 37 minggu 2 hari, pungung kanan, presentase kepala, BDP, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik dengan masalah primi muda A. GI P0 A0 DS : Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran DO : Tampak linea nigra, striae livide dan tonus otot perut tegang Analisa dan interprestasi data  Pada primigravidarum tampak striae livide dan tonus otot perut masih tegang karena telah belum mengalami peregangan
  • 47. 46  sebelumnya (Mochtar R, 1988 hal 36) Linea nigra adalah garis pigmentasi dari sympisis pubis sampai kepusat (Sarwono, 2011) B. Gestasi 37 minggu 2 hari DS : 1. 2. Ibu mengatakan HPHT tanggal 19 – 12 – 2015 Ibu mengatakan umur kehamilannya ± 9 bulan DO : Tanggal pengkajian 07 – 09 – 2016 Analisa dan interprestasi data  Menurut perhitungan dengan rumus Neagle tepatnya umur kehamilan dari HPHT 19 desember 2015 sampai tanggal pengkajian 07 september 2016 terhitung umur kehamilan 37 minggu 2 hari. (Obsetri Fisiologi Hal 76) C. Letak punggung kanan DS : Ibu mengatakan pergerakan janin kuat terutama disebelah kiri DO : Pada palpasi leopold II teraba punggung disebelah kanan perut ibu Analisa dan interprestasi data  Palpasi leopold II teraba bagian janin seperti papan, keras memanjang disebelah kanan abdomen yaitu punggung janin, dan sebelah kiri abdomen teraba bagian – bagian kecil janin (Thesno the fat : F - 45)
  • 48. 47 D. Presentase kepala DS : Ibu mengatakan ada tekanan dibagian bawah perut ibu DO : Pada palpasi leopold III teraba bulat, keras dan melenting pada bagian bawah perut ibu Analisa dan interprestasi data  Palpasi leopold III teraba bulat, keras dan melenting pada bagian bawah perut (atas simpisis). Hal ini menandakan bahwa janin presentase kepala (Thesno the fat : F - 45) E. Kepala sudah masuk PAP (BDP) DS : Ibu mengatakan sering BAK DO : Pada palpasi leopold IV kedua tangan sudah tidak bisa dipertemukan karena kepala sudah masuk PAP Analisa dan interprestasi data  Palpasi leopold III teraba bulat, keras dan melenting pada bagian bawah perut (atas simpisis). Hal ini menandakan bahwa janin presentase kepala (Obsetric Fisiologi Padjajaran Jilid 2) F. Intra uterin DS : Ibu merasakan pergerakan janin kuat dan tidak mengalami nyeri perut yang hebat selama hamil DO : Pada saat palpasi tidak merasa nyeri dan pembesaran perut sesuai umur kehamilan
  • 49. 48 Analisa dan interprestasi data  Salah satu tanda kehamilan intra uterin adalah terasa pergerakan janin dalam rahim, tidak terasa nyeri saat palpasi, teraba bagian janin dengan jelas dan perkembangan janin sesuai dengan umur kehamilan (Winkjosastro H, 2002, hal 89) G.Janin tunggal DS : - DO : Pada saat palpasi teraba 2 bagian besar janin, pembesaran perut sesuai umur kehamilan, DJJ terdengar hanya 1 tempat saja Analisa dan interprestasi data  Pada pemeriksaan leopold terdapat dua bagian terbesar dari janin yaitu kepala dan bokong. DJJ (+) terdengar hanya pada salah satu sisi perut ibu dan pembesaran perut ibu sesuai umur kehamilan yang menandakan bahwa janin tunggal (Hanifa Winkjosastro, 2007) H. Janin hidup DS : Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat sejak umur kehamilan 5 bulan sampai sekarang DO : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 144 kali / menit
  • 50. 49 Analisa dan interprestasi data   Adanya pergerakan janin dan DJJ merupakan tanda bahwa janin hidup, gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan pada umur kehamilan 20 minggu sedangkan pada multigravida pada umur kehamilan 16 minggu. (Winkjosastro H, 2002, hal 129) Janin yang dalam keadaan sehat bunyi jantungnya teratur dengan frekuensi antara 120 – 160 kali / menit (Manuaba I.B.G, hal 136) I. Keadaan ibu dan janin baik DS : - Janin bergerak aktif dan keadaan ibu baik DO : - Keadaan umum ibu baik - Kesadaran composmentis - Tanda – tanda vital  Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg  Nadi : 84 x / menit  Suhu : 36,8 o C  Pernapasan : 20 x / menit - DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi 144 kali / menit Analisa dan interprestasi data  Tanda-tanda vital dalam batas normal menurut WHO: - Tekanan darah : sistole 90– 120 mmHg, diastole 70 – 90 mmHg - Nadi : 60 – 100 kali / menit
  • 51. 50  - Suhu : 36,5o C – 37,5o C - Pernapasan : 16 – 24 kali / menit DJJ dalam batas normal terdengar jelas, kuat dan teratur 120 – 160 kali / menit. Ada pergerakan janin yang dirasakan ibu, menandakan janin dalam keadaan baik (Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2006) J. Masalah primi muda DS : Ibu mengatakan ini persalinan yang pertama DO : Usia ibu 15 tahun Analisa dan interprestasi data  Primi muda adalah Ibu hamil pertama kali dengan usia kurang dari 20 tahun. Dimana kondisi panggul belum berkembang secara optimal dan kondisi mental yang belum siap menghadapi kehamilan dan menjalankan peran sebagai ibu (BKKBN, 2007) LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL Potensial terjadinya pendarahan 1. Data subjektif a. Ibu mengatakan hamil pertama kali b. Ibu mengatakan usia ibu sekarang 15 tahun 2. Data objektif -
  • 52. 51 Analisa dan interprestasi data  Pendarahan saat melahirkan pada ibu primi muda antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal dalam rahim). Kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir (BKKBN, 2007) LANGKAH IV IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI Kolaborasi dengan dokter Obgyn untuk pemantauan kehamilan LANGKAH V RENCANA ASUHAN A. Tujuan 1. Keadaan ibu dan janin baik 2. Kehamilan berlangsung normal sampai aterm (37 – 42 minggu) tanpa disertai komplikasi B. Kriteria 1. Tanda-tanda vital dalam batas normal : - Tekanan darah : sistole 90 – 120 mmHg, diastole 70 – 90 mmHg - Nadi : 60 – 100 kali / menit - Suhu : 36,5o C – 37,5o C - Pernapasan : 16 – 24 kali / menit 2. Lila dalam batas normal >23,5 cm 3. Hasil laboratorium dalam batas normal HB : 11 – 13 gram% 4. DJJ dalam batas normal yaitu 120 – 160 kali / menit
  • 53. 52 C. Rencana tindakan Tanggal 07 September 2016 Jam 09.15 wita 1. Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan kehamilannya Rasional : Agar ibu dapat mengetahui perkembangan kehamilannya, tidak merasa cemas, dan hal ini merupakan tujuan utama pelayanan maternal yang baik 2. Observasi tanda – tanda vital Rasional : Sebagai indicator untuk menilai kondisi ibu 3. Anjurkan pada ibu perawatan payudara Rasional : Perawatan payudara sedini mungkin dapat mempercepat pengeluaran ASI 4. Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama organ intim Rasional : Personal hygiene sangat penting untuk memberikan kenyamanan dan dapat mencegah terjadinya infeksi saluran kemih. 5. Anjurkan pada ibu untuk sering mengganti pakaian dalam Rasional : Untuk memberikan kenyamanan dan mencegah terjadinya infeksi 6. Anjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan melelahkan dan istrahat yang cukup
  • 54. 53 Rasional : Istrahat yang cukup dapat mengurangi beban kerja jantung 7. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang gizi seimbang Rasional : Dengan mengonsumsi makanan yang gizi seimbang dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan janin. Kebutuhan gizi ibu hamil lebih dari biasanya karena digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kehamilan dan persiapan laktasi 8. Anjurkan pada ibu untuk mengonsumsi tablet Fe dengan Vit.C Rasional : Tablet Fe merupakan suplemen zat besi yang direkomendasikan sebagai dasar karena banyak ibu yang mengalami anemia selama hamil sedangkan Vit.C akan membantu proses penyerapan Fe 9. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan Rasional : Agar ibu dapat mengerti dan dapat segera kefasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan 10.Jelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan Rasional : Agar ibu dapat menyiapakan sedini mungkin apa saja yang diperlukan saat persalinan sehingga ibu dapat siap untuk menjalani proses persalinan
  • 55. 54 11.Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda persalinan Rasional : Agar ibu dapat segera kefasilitas pelayanan kesehatan jika menemukan tanda persalinan untuk mendapat pertolongan persalinan 12.Anjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilan secara rutin / follow up Rasional : Melakukan kunjungan rutin dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin dan mendeteksi sedini mungkin komplikasi yang terjadi LANGKAH VI IMPLEMENTASI Tanggal 07 September 2016 Jam 09.20 wita 1. Menjelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan kehamilannya Hasil : Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan 2. Mengobservasi tanda – tanda vital Hasil : - Tekanan darah : 120 / 80 mmHg - Nadi : 84 kali / menit - Suhu : 36,8°C - Pernapasan : 20 kali / menit 3. Menganjurkan pada ibu perawatan payudara Langkah – langkah perawatan payudara : a. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
  • 56. 55 b. Dilakukan dengan duduk dan pakaian bagian atas dan BH dilepaskan c. Meletakan handuk pada punggung dan dibagian bawah payudara d. Melicinkan tangan dengan sedikit minyak baby oil e. Menempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara. Mengurut payudara kearah atas, kesamping, kebawah, dan melintang sehingga tangan menyangga payudara kemudian melepaskan tangan dari payudara f. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari – jari tangan kanan saling dirapatkan kepayudara. Sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara kiri dari pangkal kearah puting, demikian pula payudara kanan g. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari – jari tangan kanan dikepalkan. Lalu buku – buku jari – jari tangan mengurut payudara kiri dan pangkal kearah puting, demikian pula payudara kanan h. Membersihkan kedua payudara dari lotion,/ minyak baby oil dengan menggunakan washlap basah i. Mengeringkan kedua payudara dengan menggunakan handuk kering j. Mengenakan kembali pakaian k. Mencuci kedua tangan dan mengeringkan dengan handuk bersih dan kering
  • 57. 56 Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan perawatan payudara 4. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama organ intim Hasil : Ibu mengerti dan bersedia menjaga kebersihan dirinya 5. Menganjurkan pada ibu untuk sering mengganti pakaian dalam Hasil : Ibu 6. Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan melelahkan dan istrahat yang cukup Hasil : Ibu mengerti dan memahami anjuran yang diberikan bidan 7. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang gizi seimbang Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan 8. Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi tablet Fe dengan Vit.C Tablet Fe : 1 x sehari Vit.C : 3 x sehari Hasil : Ibu mengerti dan bersedia minum obat yang dianjurkan bidan 9. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan Tanda bahaya kehamilan yaitu : a. Pendarahan pervaginam b. Sakit kepala yang hebat c. Penglihatan kabur d. Nyeri perut yang hebat
  • 58. 57 e. Oedema pada wajah, tangan dan tungkai f. Pergerakan janin berkurang g. Mual muntah yang berlebihan h. Demam i. Kejang Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan dan bersedia kefasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan 10.Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan Hal – hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi persalinan yaitu : a. Penolong persalinan b. Tempat persalinan c. Biaya persalinan d. Pakaian ibu dan bayi e. Pendamping saat proses persalinan f. Kendaraan, serta g. Donor darah Hasil : Ibu mengerti dan telah merencanakan persiapan persalinannya 11.Menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda persalinan Tanda – tanda persalinan yaitu sakit perut tembus belakang, keluar lendir bercampur darah, pecahnya ketuban Hasil : ibu mengerti dan bersedia kefasilitas pelayanan kesehatan
  • 59. 58 jika mengalami salah satu tanda persalinan 12.Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilan secara rutin / follow up Hasil : Ibu mengerti dan memahami anjuran bidan dan bersedia kembali pada tanggal 21 September 2016 LANGKAH VII EVALUASI Tanggal 07 September 2016 Jam 19.30 wita 1. Keadaan ibu dan janin baik ditandai dengan : a. Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg b. Nadi : 84 x / menit c. Suhu : 36,8 o C d. Pernapasan : 20 x / menit e. LILA ibu normal : 25 cm f. HB ibu normal : 11 gram% g. Keadaan janin baik ditandai dengan DJJ dalam batas normal yaitu 144 kali / menit 2. Kehamilan berlangsung normal ditandai dengan : a. Leopold I : TFU 35 cm (sesuai dengan umur kehamilan) b. Leopold II : Punggung kanan c. Leopold III : Presentase kepala d. Leopold IV : BDP
  • 60. 59 PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC) PATOLOGI PADA NY.F GI P0 A0 DENGAN MASALAH PRIMI MUDA DI PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TANGGAL 07 SEPTEMBER 2016 (SOAP) No register : 413703 Tanggal Kunjungan : 07 September 2016, jam 09.05 wita Tanggal Pengkajian : 07 September 2016, jam 09.10 wita Nama Pengkaji : Sartiawati IDENTITAS ISTRI / SUAMI Nama : Ny“F” / Tn“S” Umur : 15 tahun / 17 tahun Nikah / lamanya : 1 kali / ± 1 tahun Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMP / SMA Pekerjaan : IRT / Wiraswasta Alamat : Wapunto SUBJEKTIF (S) 1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran 2. Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 19 – 12 – 2015
  • 61. 60 3. Ibu mengatakan umur kehamilannya ± 9 bulan 4. Ibu mengatakan selama hamil telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali di puskesmas 5. Ibu mengatakan sudah mendapatkan suntikan TT sebanyak 2 kali TT 1 : umur kehamilan 20 minggu TT 2 : umur kehamilan 24 minggu 6. Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama kehamilan. 7. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter OBJEKTIF (O) 1. Keadaan umum ibu baik 2. Kesadaran komposmentis TB : 157 cm BB sekarang : 52 kg BB sebelum hamil : 41 kg Lila : 25 cm 3. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 84 x / menit Suhu : 36,8 o C Pernapasan : 20 x / menit
  • 62. 61 4. Kepala a. Inspeksi : Rambut bersih, berombak, dan hitam b. Palpasi : Rambut tidak mudah rontok, tidak ada benjolan pada kepala 5. Wajah a. Inspeksi : Tidak ada cloasma gravidarum, wajah tampak pucat b. Palpasi : Tidak ada oedema pada wajah 6. Mata a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda,, sclera tidak ikterus b. Palpasi : Tidak ada pelpera pada mata 7. Hidung a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret b. Palpasi : Tidak ada polip 8. Mulut a. Inspeksi : Bibir lembab 9. Gigi a. Inspeksi : Tidak ada caries, gigi utuh 10.Telinga a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen b. Palpasi : Tidak ada benjolan pada telinga 11.Leher a. Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
  • 63. 62 dan palpasi pembesaran limfe, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid 12.Payudara a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi pada areola mamae b. Palpasi : Tidak ada massa / benjolan pada payudara 13.Abdomen a. Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, tampak linea nigra dan striae albikans b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tonus otot perut tegang Leopold I : Leopold II : Leopold III : Untuk mengetahui umur kehamilan sesuai dengan tinggi fundus uteri Hasil : TFU : 35 cm LP : 84 cm TBJ : TFU x LP = 35 x 84 = 2.940 gram Untuk mengetahui bagian janin yang mengisi sisi kiri dan kanan perut ibu Hasil : Teraba tahanan, memanjang, datar, keras seperti papan disebelah kanan (PUKA) Untuk mengetahui bagian yang mengisi segmen bawah rahim dan untuk
  • 64. 63 Leopold IV : mengetahui bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum Hasil : Teraba bulat, keras dan melenting pada bagian bawah (kepala) dan sudah masuk PAP Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terendah janin masuk PAP Hasil : Tangan sudah tidak bisa dipertemukan (divergen) dan kepala sudah tidak bisa digoyangkan berarti kepala sudah masuk PAP (3/5) c. Auskultasi : DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan teratur pada perut sebelah kanan ibu dengan frekuensi 144 x/ menit. 14.Eksremitas a. Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varises b. Palpasi : Tidak ada oedema pada tungkai, refleks patella kiri (+) dan kanan (+) 15.Genetalia / vulva dan anus a. Inspeksi : Kebersihan baik, tidak ada varises, tidak ada tanda – tanda haemoroid pada anus b. Palpasi : Tidak ada oedema pada vulva
  • 65. 64 16.Pemeriksaan penunjang HB : 11 gram% ASSESMENT (A) Diagnosa Masalah potensial : : GII PI A0, umur kehamilan 37 minggu 2 hari, punngung kanan, presentase kepala, BDP, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik dengan masalah primi muda Potensial terjadinya pendarahan PLANNING (P) Tanggal 07 September 2016 Jam 09.20 wita 1. Menjelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan kehamilannya Hasil : Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan 2. Mengobservasi tanda – tanda vital Hasil : - Tekanan darah : 120 / 80 mmHg - Nadi : 84 kali / menit - Suhu : 36,8°C - Pernapasan : 20 kali / menit 3. Menganjurkan pada ibu perawatan payudara Langkah – langkah perawatan payudara : a. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
  • 66. 65 b. Dilakukan dengan duduk dan pakaian bagian atas dan BH dilepaskan c. Meletakan handuk pada punggung dan dibagian bawah payudara d. Melicinkan tangan dengan sedikit minyak baby oil e. Menempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara. Mengurut payudara kearah atas, kesamping, kebawah, dan melintang sehingga tangan menyangga payudara kemudian melepaskan tangan dari payudara f. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari – jari tangan kanan saling dirapatkan kepayudara. Sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara kiri dari pangkal kearah puting, demikian pula payudara kanan g. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari – jari tangan kanan dikepalkan. Lalu buku – buku jari – jari tangan mengurut payudara kiri dan pangkal kearah puting, demikian pula payudara kanan h. Membersihkan kedua payudara dari lotion,/ minyak baby oil dengan menggunakan washlap basah i. Mengeringkan kedua payudara dengan menggunakan handuk kering j. Mengenakan kembali pakaian k. Mencuci kedua tangan dan mengeringkan dengan handuk bersih dan kering
  • 67. 66 Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan perawatan payudara 4. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama organ intim Hasil : Ibu mengerti dan bersedia menjaga kebersihan dirinya 5. Menganjurkan pada ibu untuk sering mengganti pakaian dalam Hasil : Ibu 6. Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan melelahkan dan istrahat yang cukup Hasil : Ibu mengerti dan memahami anjuran yang diberikan bidan 7. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang gizi seimbang Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan 8. Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi tablet Fe dengan Vit.C Tablet Fe : 1 x sehari Vit.C : 3 x sehari Hasil : Ibu mengerti dan bersedia minum obat yang dianjurkan bidan 9. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan Tanda bahaya kehamilan yaitu : a. Pendarahan pervaginam b. Sakit kepala yang hebat c. Penglihatan kabur d. Nyeri perut yang hebat
  • 68. 67 e. Oedema pada wajah, tangan dan tungkai f. Pergerakan janin berkurang g. Mual muntah yang berlebihan h. Demam i. Kejang Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan dan bersedia kefasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan 10.Menjelaskan pada ibu tentang persiapan persalinan Hal – hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi persalinan yaitu : a. Penolong persalinan b. Tempat persalinan c. Biaya persalinan d. Pakaian ibu dan bayi e. Pendamping saat proses persalinan f. Kendaraan, serta g. Donor darah Hasil : Ibu mengerti dan telah merencanakan persiapan persalinannya 11.Menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda persalinan Tanda – tanda persalinan yaitu sakit perut tembus belakang, keluar lendir bercampur darah, pecahnya ketuban Hasil : ibu mengerti dan bersedia kefasilitas pelayanan kesehatan
  • 69. 68 jika mengalami salah satu tanda persalinan 12.Menganjurkan pada ibu untuk memeriksakan kehamilan secara rutin / follow up Hasil : Ibu mengerti dan memahami anjuran bidan dan bersedia kembali pada tanggal 21 September 2016
  • 70. 27 BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN STUDI KASUS A. Hasil 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Keadaan geografis Puskesmas Wapunto terletak dikecamatan Duruka. Kecamatan Duruka merupakan salah satu kecamatan yang ada dikabupaten Muna, berjarak 8 km dari kota raha ibu kota Kabupaten Muna dan Wapunto sebagai ibu kota Kecamatan. Kecamatan Duruka memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut : 1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Katobu 2) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Lohia 3) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Buton 4) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Kontunaga b. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik puskesmas wapunto berdekatan dengan rumah penduduk, sekolah dan letaknyaa tidak jauh dari jalan raya.
  • 71. 28 c. Fasilsitas Pelayanan Kesehatan 1) Ruang UGD (Terdapat 1 buah tempat tidur, 1 buah meja tindakan, 1 buah rostur, 1 buah tabung oksigen, 1 buah tiang infus dan 1 buah lemari) 2) Ruang Kebidanan (terdapat 1 tempat tidur, 1 buah meja tindakan, 1 buah lemari yang berisi alat- alat medis dan 1 buah wastafel) 3) Ruang laboratorium (terdapat 1 buah alat mikroskop manual) 4) Ruang apotik (terdapat 1 buah lemari dan 1 buah meja) 5) Ruang Poli gigi 6) Ruang gudang obat d. Ketenaga Kerjaan 1) Dokter Gigi : 1 Orang 2) Sarjana Kesehatan Masyarakat : 5 Orang 3) Farmasi : 3 Orang 4) Sanitarian : 1 Orang 5) Nutrisioner : 2 Orang 6) Paramedis Perawat : 12 Orang 7) Perawat Gigi : 1 Orang 8) Pekarya : 1 Orang 9) Bidan Desa : 5 Orang 10)Dokter Umum : 2 Orang
  • 72. 29 2. Hasil Penelitian Melalui penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto sejak tanggal 30 Agustus – 15 September, terdapat 30 ibu hamil, dari 30 ibu hamil tersebut semuanya dijadikan sampel dalam penelitian ini. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi, maka dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Setelah data tersebut dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan sesuai tujuan penelitian, selanjutnya dibahas dalam bentuk tabel disertai penjelasan, sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 No Pengetahuan Jumlah (n) Persentase (%) 1 Baik 22 73,33 % 2 Kurang 8 26,67 % Total 30 100 % Tabel 4.1 menggambarkan bahwa dari 30 orang ibu hamil yang dijadikan sampel terdapat 22 orang (73,33%) yang mempunyai pengetahuan baik dan 8 orang (26,67%) yang mempunyai pengetahuan kurang
  • 73. 30 Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Berdasarkan Paritas Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 No Paritas Pengetahuan Jumlah Baik Kurang n % n % n % 1 0 9 30 5 16,67 14 46,67 2 1 - 3 13 43,33 3 10 16 53,33 3 ≥ 4 0 0 0 0 0 0 Jumlah total 22 73,33 8 26,67 30 100 Tabel 4.2 menggambarkan bahwa dari 22 orang ibu hamil (73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak pada paritas 1-3 yakni 13 orang (43,33 %), sedangkan dari 8 orang ibu hamil (26,67 %) yang mempunyai pengetahuan kurang paling banyak juga terdapat pada paritas 0 yakni 5 orang ibu hamil (16,67%). Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Berdasarkan Umur Ibu Di Wilayah Kerja Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 No Umur Pengetahuan Jumlah Baik Kurang N % N % N % 1 < 20 tahun 3 10 2 6,67 5 16,67 2 20 – 35 tahun 18 60 5 16,67 23 76,67 3 > 35 tahun 1 3,33 1 3,33 2 6,66 Jumlah total 22 73,33 8 26,67 30 100
  • 74. 31 Tabel 4.3 menggambarkan bahwa dari 22 orang ibu hamil (73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak pada umur 20-35 tahun yakni 18 orang (60 %), sedangkan dari 8 orang ibu hamil (26,67 %) yang mempunyai pengetahuan kurang paling banyak juga terdapat pada umur 20-35 tahun yakni 5 orang ibu hamil (16,67 %). Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Berdasarkan Graviditas Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun2016 No Graviditas Pengetahuan Jumlah Baik Kurang n % N % N % 1 I 7 23,33 5 16,67 8 26,66 2 II 9 30 1 3,33 14 46,67 3 III 3 10 0 0 3 10 4 ≥ IV 3 10 2 6,67 5 16,67 Jumlah total 22 73,33 8 26,67 30 100 Tabel 4.4 menggambarkan bahwa dari 22 orang ibu hamil (73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak pada gravida II yakni 9 orang (30 %), sedangkan dari 8 orang (26,67 %) yang mempunyai pengetahuan kurang juga terdapat pada gravida I yakni 5 orang (16,67 %).
  • 75. 32 B. Pembahasan Setelah melakukan pengolahan data sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto, maka secara terperinci hasil penelitian tersebut dapat dibahas berdasarkan variable berikut : 1. Pengetahuan ibu berdasarkan paritas Dari 30 orang ibu hamil yang diwawancarai, terdapat 22 orang (73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik dan paling banyak pada paritas 1-3 yakni 13 orang (43,33%). Sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8 orang (26,67%) dan paling banyak pada paritas 0 yakni 5 orang (16,67%). Berdasarkan hasil diatas didapatkan ibu dengan paritas I sampai III mempunyai pengetahuan yang baik paling banyak. Hal ini dapat dikarenakan oleh pengalaman dan pelajaran yang diperoleh dari kehamilan sebelumnya, yang mana pada kehamilan sebelumnya ibu sering kontrol dengan petugas kesehatan sehingga ibu mendapatkan informasi yang banyak tentang kehamilan risiko tinggi. Hal ini dapat disebabkan semakin tinggi paritas ibu, semakin mendorong ibu untuk berfikir maju dan mencoba hal-hal baru. Keadaan seperti ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh I.B.Mantra cit Nursalam (2001), bahwa semakin tinggi paritas ibu semakin cukup kemampuannya untuk memahami dan menerapkan inivasi yang diterapkan. Paritas yang kurang akan menghambat
  • 76. 33 perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan. 2. Pengetahuan ibu berdasarkan umur Dari 30 orang hamil yang diwawancarai, terdapat 22 orang (73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik dan paling banyak pada umur 20-35 tahun yakni 18 orang (60 %). Sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8 orang ibu (26,67 %) dan paling banyak juga terdapat pada umur 20-35 tahun yakni 5 orang (16,67 %). Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan bahwa pengetahuan baik diketahui pada ibu dengan usia 20-35 tahun. Akan tetapi pada rentang usia tersebut, didapatkan pula ibu dengan pengetahuan kurang. Dengan melihat fakta yang ada pada data tersebut diketahui bahwa 20-35 orang ibu sudah dapat memahami tentang kehamilan resiko tinggi selama hamil, hal ini disebabkan karena usia yang semakin matang akan membuat ibu semakin banyak kemauan untuk belajar. Dengan demikian menunjukkan bahwa responden sudah menginjak usia dewasa dan memiliki usia yang matang sebagai seorang ibu. Menurut E.B. Hurlock cit Nursalam (2001), semakin bertambah usia, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi
  • 77. 34 kedewasaanya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Menurut E.B Hurlock cit Nursalam (2001), masa dewasa dini dimulai pada usia 18 tahun ± 40 tahun, masa ini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru. Oleh karena banyaknya masalah yang dihadapi, masa ini juga sering disebut dengan masa ketergantungan emosional namun sekitar awal atau pertengahan usia 30-an, kebanyakan ibu-ibu sudah mampu memecahkan masalah dengan cukup baik sehingga dengan stabil dan tenang secara emosional. Hal itu tentu saja akan mempunyai dampak pada tingkat pengetahuan ibu yang tinggi pada usia > 30 tahun dan tingkat pengetahuan kurang pada usia < 30 tahun. Meskipun pada usia < 30 tahun sering dikenal sebagai masa yang penuh kreatifitas, namun bentuk kreatifitas yang terlihat akan tergantung pada minat dan kemampuan individual serta kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu, pada usia ini diperlukan suatu model peran agar ibu hamil dapat berperilaku sehat sesuai tuntunan. Berbagai penelitian mengisyaratkan bahwa wanita berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun berisiko lebih tinggi mengalami penyulit obstetris serta morbiditas dan mortalitas ibu maupun perinatal.
  • 78. 35 3. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Graviditas Dari 30 orang ibu hamil yang diwawancarai, terdapat 22 orang (73,33 %) yang mempunyai pengetahuan baik dan paling banyak pada gravida ke II yakni 9 orang (30 %). Sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8 orang ibu (26,67 %) dan paling banyak pada gravida I yakni 5 orang (16,67 %). Berdasarkan hasil diatas didapatkan ibu dengan gravida II mempunyai pengetahuan yang baik paling banyak. Hal ini dapat dikarenakan oleh pengalaman dan pelajaran yang diperoleh dari kehamilan sebelumnya, yang mana pada kehamilan sebelumnya ibu sering kontrol dengan petugas kesehatan sehingga ibu mendapatkan informasi yang banyak tentang Kehamilan Resiko Tinggi. Sedangkan pada gravida IV, walaupun ibu sudah gravida IV karena pada kehamilan-kehamilan sebelumnya ibu tidak pernah kontrol dengan petugas kesehatan maka informasi yang diperoleh ibu tentang kehamilan resiko tinggi sangat minim sehingga menjadikan ibu tidak memahami pentingnya untuk mengetahui apakah kehamilan resiko tinggi itu. Pengalaman adalah guru yang baik, pernyataan ini mengandung maksud bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan itu. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya
  • 79. 36 memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang paling banyak pada ibu dengan gravida I. Hal ini disebabkan karena pada gravida I merupakan perasaan dan pengalaman baru baginya dalam kehamilan khususnya dalam hal mengetahui tentang kehamilan dengan resiko tinggi. Oleh karena itu mereka masih sangat minim memperoleh informasi, khususnya informasi tentang kehamilan dengan resiko tinggi. Keadaan seperti ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Saifuddin (2000) yang menyatakan bahwa kehamilan, persalinan dan memiliki anak adalah perasaan dan pengalaman baru bagi ibu primigravida, sehingga informasi tentang Kehamilan Resiko Tinggi yang mereka ketahui masih sangat minim.
  • 80. 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian “Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016” penelitian ini dimulai sejak tanggal 30 Agustus – 15 September dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak ditemukan pada paritas 1-3, Sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang paling banyak terdapat pada paritas 0. 2. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik paling banyak ditemukan pada umur 20-35, Sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang paling banyak juga terdapat pada umur 20-35 tahun. 3. Ibu hamil mempunyai pengetahuan baik paling banyak ditemukan pada gravida II, Sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang paling banyak ditemukan pada gravida I. B. Saran 1. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi, diharapkan para petugas kesehatan atau bidan lebih giat memberikan informasi-informasi dan penyuluhan tentang
  • 81. 70 Kehamilan Resiko Tinggi serta menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan. 2. Diharapkan bagi ibu yang hamil pertama dengan umur 20-35 tahun, agar lebih rajin dan aktif dalam mencari informasi tentang kehamilan risiko tinggi.
  • 82. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi., 2002. Prosedur Penelitian. Rineka Cipa, Jakarta. Dinkes Sultra., 2002. Profil Kesehatan Sul-tra. Kendari. Djaja,Sarimawar, 2009.Kehamilan Risiko Tinggi (.http://www.conectique.com,di akses tanggal 26 april 2009, jam 19.00 WITA ). Irfandi ,2009. Kehamilan Resiko Tinggi(http://www.indonesiaindonesia.com.Di akses tanggal 26 april 2009, jam 19.00 WITA ) Lutfiatus, 2008 . Panduan Lengkap Hamil Sehat. Diva Press, Jakarta Mauria, Diana, 2009. Kenali Kehamilan Risiko Tinggi sejak Dini.(http://lifestyle.okezone.com.Di akses tanggal 26 april 2009, jam 19.00 WITA ). Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo., 2003. Pengantar Pendidikan kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Andy off set, Yogyakarta. Novita., 2008. Sejarah Perkembangan Upaya Penurunan AKI dan AKB di Dunia dan di Indonesia.( http://surya83.wordpress.com, di akses tanggal 27 april 2009, jam 13.00 WITA ). Nursalam dan Pariani, 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Sagung Seto. Jakarta Soedigdomarto, 1993. Yayasan Safe Mother Hood: Obstetri dan Ginekologi. EGC, Jakarta Saifuddin, AB, 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. YBPS, Jakarta Sinsin, 2008..Masa kehamilan Dan Persalinan. Elex Media Komputindo.Jakarta
  • 83. Suririnah., 2007. Anda Termasuk Ibu Hamil Dengan Kehamilan Resiko Tinggi?( www.infoibu.com , di akses pada tanggal 27 april 2009, jam 13.00 WITA ) . Widyastuti ., 2003. Pedoman Praktis Safe motherhood. EGC, Jakarta. Wiknjosastro, Hanifa., 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal.YBPS, Jakarta.
  • 84. Lampiran 1 MASTER TABEL PENELITIAN “Studi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016” No Nama Pengetahuan Paritas Umur ( tahun) Graviditas Baik (%) Kurang (%) 1 Ny.L 86,60 I 28 II 2 Ny.E 86,67 I 27 II 3 Ny.E 93,33 I 34 III 4 Ny.S 100 III 42 IV 5 Ny.M 80 − 27 I 6 Ny.S 73,33 I 29 II 7 Ny.A 73,33 II 33 III 8 Ny.M 80 I 23 II 9 Ny.S 73,33 − 20 I 10 Ny.S 60 − 29 I 11 Ny.Y 60 − 19 I 12 Ny.E 80 − 23 I 13 Ny.N 60 − 20 I 14 Ny.E 73,33 I 23 II 15 Ny.I 73,33 I 22 II 16 Ny.U 73,33 − 18 I 17 Ny.A 40 − 20 I 18 Ny.L 100 I 27 V 19 Ny.M 80 II 28 III 20 Ny.R 40 − 24 I 21 Ny.I 60 − 19 I 22 Ny.F 93,33 I 23 II
  • 85. 23 Ny.N 60 II 30 IV 24 Ny.I 13,33 III 39 IV 25 Ny.M 40 III 30 IV 26 Ny.A 53,33 − 18 I 27 Ny.S 53,33 − 35 I 28 Ny.N 53,33 I 23 II 29 Ny.N 26,67 − 17 I 30 Ny.R 86,67 − 20 I
  • 86. Lampiran 2 PENGANTAR KUESIONER Kepada Yth Ibu-ibu Responden Di Tempat Untuk keperluan penelitian dalam rangka penyusunan Karya Tulis Ilmiah pada program D3 Jurusan Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – bau. ibu-ibu berkesempatan terpilih sebagai responden pada penelitian saya yang berjudul : “STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016”. Informasi yang ibu-ibu berikan semata-mata untuk kepeluan penelitian dan akan dijamin kerahasiannya, oleh karena itu ibu-ibu tidak perlu ragu tentang adanya risiko yang diberikan dengan demikian ibu-ibu diharapkan dapat emeberikan informasi yang sebaik-baiknya dan sejujur- jujurnya sesuai dengan kenyataan yang ada. Demikian atas perhatian dan partisipasi ibu-ibu saya ucapkan terima kasih. Raha, 05 September 2016 Peneliti
  • 87. AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAU – BAU LEMBAR PERSETUJUAN [ Dengan menandatangani lembar ini saya bersedia turut serta berpartisipasi sebagai responden yang dilakukan oleh mahasiswa bernama : Satriawati dengan judul “STUDI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016” Saya mengerti dan menyadari bahwa penelitian ini tidak akan merugikan atau berakibat terhadap saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah jawaban yang sebenar-benarnya. Demikian maka saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Raha, 05 September 2016 Peneliti
  • 88. KUESIONER / PENGUMPULAN DATA PENELITIAN ”Studi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 Petunjuk Pengisian : 1. Nama dapat di tulis lengkap atau menggunakan inisial. 2. Kuisioner di jawab dengan memberikan tanda silang ( x ) pada jawaban yang responden anggap benar. 3. Jawaban yang di jawab oleh responden dapat di jamin kerahasiaannya. A. Identitas Responden Nama : Umur : G. P. A. : B. Pengetahuan Ibu Tentang Kehamilan Risiko Tinggi 1. Apakah ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya di puskesmas / RS ? a. Ya b. Tidak 2. Apakah ibu selalu memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan ? a. Ya b. Tidak 3. Apakah ibu pernah mendengar kata kehamilan risiko tinggi ? a. Ya b. Tidak 4. Apakah ibu tahu maksud dari kehamilan risiko tinggi ? a. Ya b. Tidak
  • 89. 5. Menurut ibu apakah benar jika kehamilan dengan risiko tinggi dapat membahayakan ibu dan janin yang di kandungnya ? a. Ya b. Tidak 6. Apakah ibu hamil perlu mengetahui kehamilan dengan risiko tinggi? a. Ya b. Tidak 7. Menurut ibu apakah kehamilan dengan risiko tinggi dapat dicegah ? a. Ya b. Tidak 8. Menurut ibu apakah kehamilannya sekarang termasuk dalam risiko tinggi ? a. Ya b. Yidak 9. Menurut ibu, apakah dengan mengetahui kehamilan risiko tinggi dapat bermanfaat bagi dirinya ? a. Ya b. Tidak 10.Menurut ibu, apakah dengan mengetahui hamil dengan risiko tinggi dapat bermanfaat bagi janin yang dikandungnya ? a. Ya b. Tidak 11.Apakah ibu tahu siapa sajakah yang termasuk dalam kehamilan dengan risiko tinggi ? a. Ya b. Tidak 12.Apakah benar seorang waniita yang berumur < 20 tahun dan > 35 tahun termasuk dalam risiko tinggi ? a. Ya b. Tidak
  • 90. 13.Apakah benar seorang wanita yang telah melahirkan sebanyak 4 kali termasuk dalam risiko tinggi ? a. Ya b. Yidak 14.Apakah benar bahwa jarak kehamilan yang aman adalah 2 tahun ? a. Ya b. Tidak 15.Menurut ibu bisakah kehamilan risiko tinggi ditangani dipuskesmas saja ? a. Ya b. Tidak