SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. MANFAAT MASYARAKAT BERPATISIPASI DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN 
PUBLIK 
Partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik ini biasanya di awali dengan adanya 
informasi yang di sebabar luaskan oleh media cetak dan ilektronik dan dari mulut-kemulut. 
1. Sebuah isu publik (masalah publik) yang menyangkut masalah orang banyak dan tidak 
dapat diselesaikan menurut penyelesaian dari pemerintah. 
2. Pemerintah merumuskan kebijakan publik untuk menyelesaikan masalah tersebut 
3. Kebijakan publik diimplementasikan atau dilaksanakan oleh pemerintah dan warga 
negara / masyarakat secara bersama – sama 
4. Setelah kebijakan publik dibuat, dilakukan evaluasi. Apakah bisa menyele-saikan masalah 
atau justru sebaliknya. 
Adapun Manfaat masyarakat berpatisipasi dalam perumusan kebijankan publik di daerah : 
1. membentuk perilaku atau budaya demokrasi 
2. dapat membentuk maasyarakat hukum 
3. dapat membentuk masyakat yang bermoral dan berahklak mulia 
4. dapat membentuk masyarakat madani. 
Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam memberi masukan dan usulan 
terhadap perumusan kebijakan publik, yaitu : 
a. membuat ususlan kebijakan publik 
b. mengadakan tatap muka dengan para pejabat yang berwenang 
c. mengadakan diskusi, dialog dengan para penyelenggara pemerintah 
d. membuat kebijakan alternatif. 
Konsekuensi tidak aktifnya masyarakat dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik 
di daerah : 
A. Proses perumusan kebijakan publik 
Ketika kebijakan publik akan dikeluarkan, pemerintah daerah mengharapkan anggota 
masyarakat mendukung dan mematuhi kebijakan tersebut dalam bentuk partisipasi aktif. 
Namun tidak selamanya kebijakan pemerintah itu diterima oleh masyarakat. 
Penghambat partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik, yaitu : 
1. Faktor internal ( dari dalam masyarakat itu sendiri ) 
a. Masyarakat terbiasa dengan pola lama 
b. Masyarakat tidak tahu adanya kesempatan untuk berpartisipasi 
c. Masyarkat terlalu awam tidak tahu prosedur bahkan diikuti rasa enggan karena takut 
d. Rendahnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat 
e. Rendahnya sanksi hukum kepada pelanggaran kebijakan publik. 
2. Faktor Eksternal ( dari luar masyarakat ) 
a. Pemerintah sering kurang memberi kesempatan kepada masyarakat
b. Pemerintah enggan mengubah pola untuk lebih demokratis 
c. Kebijakan yang dibuat kadang- kadang belum menyentuh kepentingan masyarakat 
secara langsung 
B. Pelaksanaan kebijakan publik 
Di era otonomi sekarang ini, pemerintah berusaha membuka seluas–luasnya peluang 
untuk partisipasi masyarakat dalam pengembalian kebijakan publik. Partisipasi 
masyarakat terhadap perumusan kebijakan publik diharapkan muncul kebijakan publik 
yang dapat : 
a. Melindungi, mengayomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat 
b. Searas, serasi dan seimbang dengan kebutuhan dan harapan masyarakat 
B. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik 
Kebijakan publik pada dasarnya dibuat oleh pemerintah untuk mengatur kepentingan 
masyarakat. Oleh karena itu dalam perumusan dan penetapannya harus selalu 
mengikutsertakan masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu unsur yang 
harus diperhatikan oleh pemerintah. 
Partisipasi masyarakat dapat menunjukkan tingkat dukungan masyarakat terhadap 
kebijakan publik. Dengan adanya partisipasi masyarakat yang tinggi maka kebijkan publik 
yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah selalu berpihak kepada kepentingan masyarakat, 
sesuai dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945 serta tidak menyimpang dari 
peraturan perundang-undangan. 
Bentuk partisipasi masyarakat yang positif terhadap pemerintah daerah dapat diwujudkan 
melalui berbagai bentuk kegiatan, antara lain; 
a. Menyampaikan aspirasi dengan cara santun kepada pemerintah daerah. 
b. Mematuhi dan melaksanakan peraturan daerah. 
c. Melaksanakan kegiatan keamanan dan ketertiban lingkungan. 
d. Membayar pajak bumi dan bangunan. 
e. Menjaga kelestarian lingkungan hidup. 
Perlu kita sadari bahwa setelah kebijakan publik terbentuk seringkali tidak sesuai 
dengan harapan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hambatan-hambatan tidak dapat 
berjalannya kebijakan publik yang terjadi dalam masyarakat kadangkala berasal dari 
masyarakat sendiri. Mengapa demikian? Hambatan-hambatan bisa disebabkan karena 
rendahnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat untuk melaksanakan kebijakan publik. 
Partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan publik merupakan proses dan wujud 
partisipasi politik masyarakat dalam kehidupan kenegaraan. Tingkat kesadaran hukum dan 
kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi mempengaruhi kebijakan publik. Semakin tinggi 
kesadaran hukum dan kesadaran masyarakat melaksanakan kebijakan publik semakin 
besar sifat membangun dan tanggung jawab. Sebaliknya apabila kesadaran hukum dan 
kesadaran masyarakat masih rendah dapat melahirkan kebijakan publik yang bersifat 
merusak dan kurang bertanggung jawab. 
“Setiap kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah diupayakan mendapatkan 
dukungan masyarakat. Partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik dapat dilakukan 
melalui empat macam cara, yaitu: pada tahap proses pembuatan kebijakan, pelaksanaan 
kebijakan, pemanfaatan hasil, dan tahap evaluasi.”
a. Partisipasi proses pembuatan kebijakan publik 
Dalam proses ini, masyarakat berpartisipasi aktif maupun pasif dalam pembuatan kebijakan 
publik. Dengan berpartisipasinya masyarakat dalam perumusan kebijakan publik dapat 
menunjukkan adanya kekhasan daerah. Semakin besar keinginan masyarakat untuk 
menentukan nasib sendiri, semakin besar partisipasi masyarakat dalam pembangunan. 
Contoh partisipasi masyarakat dalam tahap ini adalah masyarakat memberikan 
masukan atau pertimbangan baik secara li san atau tertulis kepada pemerintah daerah 
untuk menjadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan publik daerah sebelum 
ditetapkan. 
b. Partisipasi dalam pelaksanaan 
Partisipasi ini, merupakan partisipasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Partisipasi 
masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan publik atau pembangunan, dapat dilakukan dalam 
kehidupan sehari-hari dengan menyumbangkan tenaga, harta, pikiran dan lain-lain. 
Contoh partisipasi masyarakat pada tahap ini adalah masyarakat menjaga kebersihan 
lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, bila kebijakan daerah 
menetapkan adanya wilayah bebas sampah. Masyarakat dapat terlibat langsung sebagai 
pelaksana kebijakan daerah dan selalu mewujudkannya. 
c. Partisipasi dalam memanfaatkan hasil 
Telah kita ketahui bersama bahwa setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, masyarakat berhak untuk 
berpartisipasi dalam menikmati hasil pembangunan. Masyarakat di daerah harus dapat 
menikmati hasil pembangunan secara adil dalam arti mendapatkan pembagian sesuai 
dengan pengorbanan yang diberikan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 
Rendahnya partisipasi untuk menikmati hasil dari sebuah kebijakan publik dapat 
menimbulkan sikap tidak puas bagi masyarakat. Dengan belum meratanya pembangunan 
dan hasilnya di setiap daerah mendorong kepada kelompok-kelompok tertentu ingin 
memisahkan diri dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
d. Partisipasi dalam evaluasi 
Setiap kebijakan publik di daerah dinyatakan berhasil, jika dapat memberikan manfaat 
kehidupan bagi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diberi kesempatan untuk menilai 
hasil yang telah dicapai. Partisipasi masyarakat dalam memberikan penilaian terhadap 
kebijakan publik merupakan sikap dukungan yang positif terhadap pemerintah. 
Partisipasi masyarakat dalam evaluasi dapat dilakukan dengan memantau hasil kebijakan 
publik dan pelaksanaannya. Masyarakat harus bersikap kritis apakah kebijakan publik sudah 
mengakomodasi seluruh kepentingan masyarakat atau belum. Apakah dalam 
pelaksanaannya sudah sesuai dengan tujuan ditetapkan? Tanpa adanya evaluasi dari 
masyarakat justru memperbesar peluang terjadinya penyimpangan yang merugikan 
masyarakat. 
Dalam memberikan evalusai terhadap kebijakan publik harus bersifat konstruktif dan bukan 
bersifat destruktif. Apabila kita menyampaikan aspirasi yang berkaitan dengan kebijakan 
publik melalui demonstrasi kita lakukan dengan santun, tidak dengan cara-cara kekerasan, 
atau merusak fasilitas-fasilitas umum. Pada kenyataannya partisipasi masyarakat terhadap 
kebijakan publik sebagian besar masih pada tahap pelaksanaan dan pemanfaatan belum 
pada proses pembuatan ataupun evaluasi.
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Kebijakan publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota 
masyarakat dalam hal penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala 
peraturan dan tindakan pemerintah yang disusun serta dilaksanakan untuk kepentingan 
masyarakat, 
Tujuan dari kebijakan publik adalah untuk mewujudkan ketertiban, ketentraman, 
kesejahteraan dalam masyarakat, serta melindungi hak-hak masyarakat. Pada dasarnya, 
kebijakan publik adalah untuk kepentingan masyarakat. 
Tahap-tahap penyusunan dan perumusan kebijakan publik yaitu pengidentikasian 
masalah dan penyusunan agenda, penyusunan skala prioritas, perumusan rancangan 
kegiatan, penetapan dan pengesahan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan yang terakhir 
adalah ebaluasi kebijakan publik. 
Kebijakan publik pada dasarnya untuk kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu 
kebijakan publik harus bertumpu pada keinginan, harapan, tuntutan, dan kebutuhan 
masyarakat. Masyarakat merupan pelaskana dari kebijkanan publik. Tanpa dukungan dari 
masyarakat, suatu kebijakan tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik, bahkan akan 
menimbulkan protes dan gejolak. 
B . SARAN 
Dalam sebuah kebijakan yang di tetapkan oleh pemerintah dan telah direalisasikan 
kepada masyarakat ada kalanya merupakan sebuah kebijakan yang dapat diterima dengan 
baik oleh masyarakat, karena kebijakan tersebut mampu menanggulangi krisis dan 
ketimpangan serta masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, akan tetapi ada kalanya 
dalam pemerintah membuat sebuah kebijakan tidak diterima oleh masyarakat karena 
kebijakan tersebut dinilai tidak sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada dalam 
masyarakat. Oleh karena itu, saran dalam makalah ini adalah sebaiknya pemerintah dalam 
membuat sebuah kebijakan hendaklah melihat realita dalam masyarakat sehingga kebijakan 
yang akan ditetapkan dapat diterima oleh masyarakat dan kebijakan tersebut dapat menjadi 
solusi yang tepat bagi problematika dalam masyarakat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA 
AG.Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 
Budi Winarno. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo. 
Dr. Syafaruddin, M.Pd, 2008. Efektifitas Kebijakan Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta. 
Edi Suharto, Ph.D, 2010, Analisa Kebijakan Publik panduan praktis mengkaji masalah dan 
kebijakan public, Bandung:Alfabeta. 
Miftah toha. 2005. Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Aministrasi Negara. Jakarta: Rajagrafindo 
Persada. 
Riant Nugroho. 2003. Kebijakan Publik: formulasi, implementasi, dan evaluasi. Jakarta: Elex 
Media Komputindo. 
Riant Nugroho. 2008. Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo. 
William N. Dunn, 1999, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta:Gadjah Mada 
University Press.
BAB I 
PENDAHULUAN 
. 
A. Latar Belakang 
Belakangan ini, kita sering mendengar dan membaca di media massa tentang kebijakan 
publik yang tidak berpihak kepada rakyat, kebijakan publik yang mengguntungkan 
sekelompok kecil masyarakat, kebijakan publik yang tidak terarah, kebijakan publik yang 
tidak transparan dan sebagainya. Mungkin para politisi dan pengamat politik fasih sekali di 
media massa mengatakan hal tersebut, namun demikian kita, sebagai rakyat, kebanyakan 
tidak mengerti apa sebenarnya kebijakan publik walaupun seringkali ikut latah 
mengatakannya. 
B. Pengertian Kebijakan Publik 
Banyak sekali definisi tentang kebijakan publik. Sebagian besar ahli memeberi 
pengertian kebijakan publik dalam kaitannya dengan keputusan atau ketetapan pemerintah 
untuk melakukan suatu tindakan yang dianggap akan membawa pengaruh positif bagi 
kehidupan warga negaranya. Bahkan dalam pengertian yang lebih luas kebijakan publik 
acapkali diartikan sebagai “apapun yang dipilih oleh pemerintah apakah untuk dilakukan 
atau tidak dilakukan”. 
Apa yang dikemukakan diatas merujuk ke semua keputusan pemerintah untuk memutuskan 
atau tidak memutuskan sesuatu atas masalah yang dihadapinya. Menurutnya, kebijakan 
pemerintan tidak hanya merujuk kepada apa yang dilakukan dan diputuskan oleh 
pemerintah untuk dilakukan, tatapi ketika pemerintah tidak melakukan tindakan apapun atas 
isu yang berkembang juga merupakan kebijakan publik dari pemerintah. 
Kebijakan publik tidak didefinisikan sebagai sesuatu yang ditetapkan secara tiba-tiba dan 
tanpa sesuatu sebab atau sebagai sesuatu yang aksidental, tetapi kebijakan publik adalah 
tindakan atau keputusan pemerintah untuk merespon tekanan-tekanan untuk kemudian 
diambil tindakan tersebut.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...DIANTO IRAWAN
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatLusia Komala Widiastuti
 
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyatMeningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyatElection Commision
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikUniversity of Andalas
 
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politikKomunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politikAtika Vania
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifriyanto apri
 
Fungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politikFungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politikMuh. Husriadi
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatabu hanafie
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatAlexandrya Hening
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politik Bab i budaya politik
Bab i budaya politik ahmad akhyar
 
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahanKurangnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahanShuzna Susan
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...musniumar
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 

Was ist angesagt? (18)

Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
 
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyatMeningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
 
Partisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSISPartisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSIS
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politikKomunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatif
 
Amerashinghe part 1
Amerashinghe part 1Amerashinghe part 1
Amerashinghe part 1
 
Samiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibilitySamiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibility
 
Fungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politikFungsi partisipasi politik
Fungsi partisipasi politik
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politik Bab i budaya politik
Bab i budaya politik
 
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahanKurangnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemerintahan
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 

Andere mochten auch

Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Septian Muna Barakati
 
Bagaimana gambaran anemia pada ibu hamil menurut ibu
Bagaimana gambaran anemia pada ibu hamil menurut ibuBagaimana gambaran anemia pada ibu hamil menurut ibu
Bagaimana gambaran anemia pada ibu hamil menurut ibuSeptian Muna Barakati
 
Les bonnes pratiques pour développer son activité commerciale sur les réseaux...
Les bonnes pratiques pour développer son activité commerciale sur les réseaux...Les bonnes pratiques pour développer son activité commerciale sur les réseaux...
Les bonnes pratiques pour développer son activité commerciale sur les réseaux...Vincent Pereira
 
fs_rapport_quelle_finalite_pour_quelle_ecole_21092016_final_0
fs_rapport_quelle_finalite_pour_quelle_ecole_21092016_final_0fs_rapport_quelle_finalite_pour_quelle_ecole_21092016_final_0
fs_rapport_quelle_finalite_pour_quelle_ecole_21092016_final_0Julien Llanas
 

Andere mochten auch (20)

Akibat perubahan sosial
Akibat perubahan sosialAkibat perubahan sosial
Akibat perubahan sosial
 
Tugas ip1
Tugas ip1Tugas ip1
Tugas ip1
 
Arnhy makalah
Arnhy makalahArnhy makalah
Arnhy makalah
 
Surat pengantar smp negeri 5 raha
Surat pengantar smp negeri 5 rahaSurat pengantar smp negeri 5 raha
Surat pengantar smp negeri 5 raha
 
Gambaran terjadinya hari akhi1
Gambaran terjadinya hari akhi1Gambaran terjadinya hari akhi1
Gambaran terjadinya hari akhi1
 
Makalah pemanasan
Makalah pemanasanMakalah pemanasan
Makalah pemanasan
 
Pola hidup sehat
Pola hidup sehatPola hidup sehat
Pola hidup sehat
 
Soal sma 85 nomor
Soal sma 85 nomorSoal sma 85 nomor
Soal sma 85 nomor
 
Makalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamilMakalah gizi janin ibu hamil
Makalah gizi janin ibu hamil
 
Sel hewan
Sel hewanSel hewan
Sel hewan
 
Laporan pendamping napabalano
Laporan pendamping napabalanoLaporan pendamping napabalano
Laporan pendamping napabalano
 
Jurnal avertebrata air
Jurnal avertebrata airJurnal avertebrata air
Jurnal avertebrata air
 
Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2
 
Contoh proposal kegiatan
Contoh proposal kegiatanContoh proposal kegiatan
Contoh proposal kegiatan
 
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
Adakah hubungan antara pemberian makanan tambahan dini dengan pertumbuhan ber...
 
Sman 2 wakorsel 12
Sman 2 wakorsel 12Sman 2 wakorsel 12
Sman 2 wakorsel 12
 
Bagaimana gambaran anemia pada ibu hamil menurut ibu
Bagaimana gambaran anemia pada ibu hamil menurut ibuBagaimana gambaran anemia pada ibu hamil menurut ibu
Bagaimana gambaran anemia pada ibu hamil menurut ibu
 
Rediger sur internet
Rediger sur internetRediger sur internet
Rediger sur internet
 
Les bonnes pratiques pour développer son activité commerciale sur les réseaux...
Les bonnes pratiques pour développer son activité commerciale sur les réseaux...Les bonnes pratiques pour développer son activité commerciale sur les réseaux...
Les bonnes pratiques pour développer son activité commerciale sur les réseaux...
 
fs_rapport_quelle_finalite_pour_quelle_ecole_21092016_final_0
fs_rapport_quelle_finalite_pour_quelle_ecole_21092016_final_0fs_rapport_quelle_finalite_pour_quelle_ecole_21092016_final_0
fs_rapport_quelle_finalite_pour_quelle_ecole_21092016_final_0
 

Ähnlich wie Bab ii

Pkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publikPkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publikEsti Dyah
 
Pengantar Kebijakan Publik di Desa
Pengantar Kebijakan Publik di DesaPengantar Kebijakan Publik di Desa
Pengantar Kebijakan Publik di DesaFormasi Org
 
Citien's Charter
Citien's CharterCitien's Charter
Citien's CharterSiti Sahati
 
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruangPartisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruangYayasan CAPPA
 
Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1Nadiv Sky
 
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian DaerahMencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian DaerahDadang Solihin
 
Tgas prof atmadja
Tgas prof atmadjaTgas prof atmadja
Tgas prof atmadjaputulina
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Rifky Hidayat
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralmonalisaibrahim
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 

Ähnlich wie Bab ii (20)

Bab i imakalah ppkn
Bab i imakalah ppknBab i imakalah ppkn
Bab i imakalah ppkn
 
Makalah atman
Makalah atmanMakalah atman
Makalah atman
 
Kebijakan publik
Kebijakan publikKebijakan publik
Kebijakan publik
 
Pkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publikPkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publik
 
Pengantar Kebijakan Publik di Desa
Pengantar Kebijakan Publik di DesaPengantar Kebijakan Publik di Desa
Pengantar Kebijakan Publik di Desa
 
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Citien's Charter
Citien's CharterCitien's Charter
Citien's Charter
 
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Partisipasi masyarakat  dalam  penataan ruangPartisipasi masyarakat  dalam  penataan ruang
Partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
 
Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1
 
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian DaerahMencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
Mencari Model Sinergi Masyarakat Dalam Membangun Kemandirian Daerah
 
Tgas prof atmadja
Tgas prof atmadjaTgas prof atmadja
Tgas prof atmadja
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
 
Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 

Mehr von Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Kürzlich hochgeladen

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 

Kürzlich hochgeladen (19)

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 

Bab ii

  • 1. BAB II PEMBAHASAN A. MANFAAT MASYARAKAT BERPATISIPASI DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK Partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik ini biasanya di awali dengan adanya informasi yang di sebabar luaskan oleh media cetak dan ilektronik dan dari mulut-kemulut. 1. Sebuah isu publik (masalah publik) yang menyangkut masalah orang banyak dan tidak dapat diselesaikan menurut penyelesaian dari pemerintah. 2. Pemerintah merumuskan kebijakan publik untuk menyelesaikan masalah tersebut 3. Kebijakan publik diimplementasikan atau dilaksanakan oleh pemerintah dan warga negara / masyarakat secara bersama – sama 4. Setelah kebijakan publik dibuat, dilakukan evaluasi. Apakah bisa menyele-saikan masalah atau justru sebaliknya. Adapun Manfaat masyarakat berpatisipasi dalam perumusan kebijankan publik di daerah : 1. membentuk perilaku atau budaya demokrasi 2. dapat membentuk maasyarakat hukum 3. dapat membentuk masyakat yang bermoral dan berahklak mulia 4. dapat membentuk masyarakat madani. Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam memberi masukan dan usulan terhadap perumusan kebijakan publik, yaitu : a. membuat ususlan kebijakan publik b. mengadakan tatap muka dengan para pejabat yang berwenang c. mengadakan diskusi, dialog dengan para penyelenggara pemerintah d. membuat kebijakan alternatif. Konsekuensi tidak aktifnya masyarakat dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik di daerah : A. Proses perumusan kebijakan publik Ketika kebijakan publik akan dikeluarkan, pemerintah daerah mengharapkan anggota masyarakat mendukung dan mematuhi kebijakan tersebut dalam bentuk partisipasi aktif. Namun tidak selamanya kebijakan pemerintah itu diterima oleh masyarakat. Penghambat partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik, yaitu : 1. Faktor internal ( dari dalam masyarakat itu sendiri ) a. Masyarakat terbiasa dengan pola lama b. Masyarakat tidak tahu adanya kesempatan untuk berpartisipasi c. Masyarkat terlalu awam tidak tahu prosedur bahkan diikuti rasa enggan karena takut d. Rendahnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat e. Rendahnya sanksi hukum kepada pelanggaran kebijakan publik. 2. Faktor Eksternal ( dari luar masyarakat ) a. Pemerintah sering kurang memberi kesempatan kepada masyarakat
  • 2. b. Pemerintah enggan mengubah pola untuk lebih demokratis c. Kebijakan yang dibuat kadang- kadang belum menyentuh kepentingan masyarakat secara langsung B. Pelaksanaan kebijakan publik Di era otonomi sekarang ini, pemerintah berusaha membuka seluas–luasnya peluang untuk partisipasi masyarakat dalam pengembalian kebijakan publik. Partisipasi masyarakat terhadap perumusan kebijakan publik diharapkan muncul kebijakan publik yang dapat : a. Melindungi, mengayomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat b. Searas, serasi dan seimbang dengan kebutuhan dan harapan masyarakat B. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik Kebijakan publik pada dasarnya dibuat oleh pemerintah untuk mengatur kepentingan masyarakat. Oleh karena itu dalam perumusan dan penetapannya harus selalu mengikutsertakan masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat dapat menunjukkan tingkat dukungan masyarakat terhadap kebijakan publik. Dengan adanya partisipasi masyarakat yang tinggi maka kebijkan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah selalu berpihak kepada kepentingan masyarakat, sesuai dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945 serta tidak menyimpang dari peraturan perundang-undangan. Bentuk partisipasi masyarakat yang positif terhadap pemerintah daerah dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk kegiatan, antara lain; a. Menyampaikan aspirasi dengan cara santun kepada pemerintah daerah. b. Mematuhi dan melaksanakan peraturan daerah. c. Melaksanakan kegiatan keamanan dan ketertiban lingkungan. d. Membayar pajak bumi dan bangunan. e. Menjaga kelestarian lingkungan hidup. Perlu kita sadari bahwa setelah kebijakan publik terbentuk seringkali tidak sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hambatan-hambatan tidak dapat berjalannya kebijakan publik yang terjadi dalam masyarakat kadangkala berasal dari masyarakat sendiri. Mengapa demikian? Hambatan-hambatan bisa disebabkan karena rendahnya kesadaran hukum di kalangan masyarakat untuk melaksanakan kebijakan publik. Partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan publik merupakan proses dan wujud partisipasi politik masyarakat dalam kehidupan kenegaraan. Tingkat kesadaran hukum dan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi mempengaruhi kebijakan publik. Semakin tinggi kesadaran hukum dan kesadaran masyarakat melaksanakan kebijakan publik semakin besar sifat membangun dan tanggung jawab. Sebaliknya apabila kesadaran hukum dan kesadaran masyarakat masih rendah dapat melahirkan kebijakan publik yang bersifat merusak dan kurang bertanggung jawab. “Setiap kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah diupayakan mendapatkan dukungan masyarakat. Partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik dapat dilakukan melalui empat macam cara, yaitu: pada tahap proses pembuatan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pemanfaatan hasil, dan tahap evaluasi.”
  • 3. a. Partisipasi proses pembuatan kebijakan publik Dalam proses ini, masyarakat berpartisipasi aktif maupun pasif dalam pembuatan kebijakan publik. Dengan berpartisipasinya masyarakat dalam perumusan kebijakan publik dapat menunjukkan adanya kekhasan daerah. Semakin besar keinginan masyarakat untuk menentukan nasib sendiri, semakin besar partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Contoh partisipasi masyarakat dalam tahap ini adalah masyarakat memberikan masukan atau pertimbangan baik secara li san atau tertulis kepada pemerintah daerah untuk menjadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan publik daerah sebelum ditetapkan. b. Partisipasi dalam pelaksanaan Partisipasi ini, merupakan partisipasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan publik atau pembangunan, dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan menyumbangkan tenaga, harta, pikiran dan lain-lain. Contoh partisipasi masyarakat pada tahap ini adalah masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, bila kebijakan daerah menetapkan adanya wilayah bebas sampah. Masyarakat dapat terlibat langsung sebagai pelaksana kebijakan daerah dan selalu mewujudkannya. c. Partisipasi dalam memanfaatkan hasil Telah kita ketahui bersama bahwa setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, masyarakat berhak untuk berpartisipasi dalam menikmati hasil pembangunan. Masyarakat di daerah harus dapat menikmati hasil pembangunan secara adil dalam arti mendapatkan pembagian sesuai dengan pengorbanan yang diberikan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rendahnya partisipasi untuk menikmati hasil dari sebuah kebijakan publik dapat menimbulkan sikap tidak puas bagi masyarakat. Dengan belum meratanya pembangunan dan hasilnya di setiap daerah mendorong kepada kelompok-kelompok tertentu ingin memisahkan diri dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. d. Partisipasi dalam evaluasi Setiap kebijakan publik di daerah dinyatakan berhasil, jika dapat memberikan manfaat kehidupan bagi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diberi kesempatan untuk menilai hasil yang telah dicapai. Partisipasi masyarakat dalam memberikan penilaian terhadap kebijakan publik merupakan sikap dukungan yang positif terhadap pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam evaluasi dapat dilakukan dengan memantau hasil kebijakan publik dan pelaksanaannya. Masyarakat harus bersikap kritis apakah kebijakan publik sudah mengakomodasi seluruh kepentingan masyarakat atau belum. Apakah dalam pelaksanaannya sudah sesuai dengan tujuan ditetapkan? Tanpa adanya evaluasi dari masyarakat justru memperbesar peluang terjadinya penyimpangan yang merugikan masyarakat. Dalam memberikan evalusai terhadap kebijakan publik harus bersifat konstruktif dan bukan bersifat destruktif. Apabila kita menyampaikan aspirasi yang berkaitan dengan kebijakan publik melalui demonstrasi kita lakukan dengan santun, tidak dengan cara-cara kekerasan, atau merusak fasilitas-fasilitas umum. Pada kenyataannya partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik sebagian besar masih pada tahap pelaksanaan dan pemanfaatan belum pada proses pembuatan ataupun evaluasi.
  • 4. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan publik adalah kebijakan yang diperuntukkan bagi seluruh anggota masyarakat dalam hal penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala peraturan dan tindakan pemerintah yang disusun serta dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat, Tujuan dari kebijakan publik adalah untuk mewujudkan ketertiban, ketentraman, kesejahteraan dalam masyarakat, serta melindungi hak-hak masyarakat. Pada dasarnya, kebijakan publik adalah untuk kepentingan masyarakat. Tahap-tahap penyusunan dan perumusan kebijakan publik yaitu pengidentikasian masalah dan penyusunan agenda, penyusunan skala prioritas, perumusan rancangan kegiatan, penetapan dan pengesahan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan yang terakhir adalah ebaluasi kebijakan publik. Kebijakan publik pada dasarnya untuk kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu kebijakan publik harus bertumpu pada keinginan, harapan, tuntutan, dan kebutuhan masyarakat. Masyarakat merupan pelaskana dari kebijkanan publik. Tanpa dukungan dari masyarakat, suatu kebijakan tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik, bahkan akan menimbulkan protes dan gejolak. B . SARAN Dalam sebuah kebijakan yang di tetapkan oleh pemerintah dan telah direalisasikan kepada masyarakat ada kalanya merupakan sebuah kebijakan yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, karena kebijakan tersebut mampu menanggulangi krisis dan ketimpangan serta masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, akan tetapi ada kalanya dalam pemerintah membuat sebuah kebijakan tidak diterima oleh masyarakat karena kebijakan tersebut dinilai tidak sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, saran dalam makalah ini adalah sebaiknya pemerintah dalam membuat sebuah kebijakan hendaklah melihat realita dalam masyarakat sehingga kebijakan yang akan ditetapkan dapat diterima oleh masyarakat dan kebijakan tersebut dapat menjadi solusi yang tepat bagi problematika dalam masyarakat tersebut.
  • 5. DAFTAR PUSTAKA AG.Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budi Winarno. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo. Dr. Syafaruddin, M.Pd, 2008. Efektifitas Kebijakan Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta. Edi Suharto, Ph.D, 2010, Analisa Kebijakan Publik panduan praktis mengkaji masalah dan kebijakan public, Bandung:Alfabeta. Miftah toha. 2005. Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Aministrasi Negara. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Riant Nugroho. 2003. Kebijakan Publik: formulasi, implementasi, dan evaluasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Riant Nugroho. 2008. Public Policy. Jakarta: Elex Media Komputindo. William N. Dunn, 1999, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
  • 6. BAB I PENDAHULUAN . A. Latar Belakang Belakangan ini, kita sering mendengar dan membaca di media massa tentang kebijakan publik yang tidak berpihak kepada rakyat, kebijakan publik yang mengguntungkan sekelompok kecil masyarakat, kebijakan publik yang tidak terarah, kebijakan publik yang tidak transparan dan sebagainya. Mungkin para politisi dan pengamat politik fasih sekali di media massa mengatakan hal tersebut, namun demikian kita, sebagai rakyat, kebanyakan tidak mengerti apa sebenarnya kebijakan publik walaupun seringkali ikut latah mengatakannya. B. Pengertian Kebijakan Publik Banyak sekali definisi tentang kebijakan publik. Sebagian besar ahli memeberi pengertian kebijakan publik dalam kaitannya dengan keputusan atau ketetapan pemerintah untuk melakukan suatu tindakan yang dianggap akan membawa pengaruh positif bagi kehidupan warga negaranya. Bahkan dalam pengertian yang lebih luas kebijakan publik acapkali diartikan sebagai “apapun yang dipilih oleh pemerintah apakah untuk dilakukan atau tidak dilakukan”. Apa yang dikemukakan diatas merujuk ke semua keputusan pemerintah untuk memutuskan atau tidak memutuskan sesuatu atas masalah yang dihadapinya. Menurutnya, kebijakan pemerintan tidak hanya merujuk kepada apa yang dilakukan dan diputuskan oleh pemerintah untuk dilakukan, tatapi ketika pemerintah tidak melakukan tindakan apapun atas isu yang berkembang juga merupakan kebijakan publik dari pemerintah. Kebijakan publik tidak didefinisikan sebagai sesuatu yang ditetapkan secara tiba-tiba dan tanpa sesuatu sebab atau sebagai sesuatu yang aksidental, tetapi kebijakan publik adalah tindakan atau keputusan pemerintah untuk merespon tekanan-tekanan untuk kemudian diambil tindakan tersebut.