SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU
    DALAM MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
                "THINK-TALK-WRITE"
      SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
      MATEMATIKA PADA WILAYAH SMA BINAAN DI
                 KABUPATEN DOMPU
          MELALUI SUPERVISI KOLABORATIF
                                      Suaidin

                  Pengawas SMA/SMK Kabupaten Dompu NTB

       Abstract. This study is based on the low achievement in mathematics
       in five high schools. It happens because students do not achieve
       mastery learning as seen from the results of tests, whereas
       mathematics is a main lesson on all levels. Contributing factors in the
       process of learning are students sometimes lack of the motivation to
       learn, low-absorption students, do not understand what is delivered by
       teachers, and poor teacher performance. These problems can be solved
       by collaborative supervision in carrying out the management of teaching
       from planning, implementation of teaching and learning, and
       evaluation.
       The purpose of this study is to increase in teachers in implementing the
       strategy of Think-Talk-Write which will have implications on the
       increase in student learning outcomes in mathematics subjects, special
       on aspects of communication skills and problem solving at the level of
       think commonly found on Achievement Indicators at least competence
       in curriculum KTSP 2006. The method of this research is to study the
       action (action research) with a collaborative approach undertaken by
       two cycles.
       Based on the results of action research can be concluded: (1)
       supervision of an individual with a collaborative approach to give effect
       to increase the performance of high school mathematics teacher in the
       target area in the district of Dompu both components or learning plan
       implementation component of learning by using Think-Talk-Write, and
       (2) increasing the impact on teacher performance improving
       mathematics learning outcomes of students.

Keywords: collaborative supervision, mathematical problem solving, Think-Talk-Write.


1. Pendahuluan                                ada tanpa kemampuan pema-
                                              haman yang baik. Hal ini
Pemecahan masalah matematika                  meliputi materi maupun cara
merupakan bagian dari berpikir                mempelajari   atau    mengajar-
matematis tingkat tinggi yang                 kannya. Salah satu keputusan
bersifat kompleks. Karena itu                 yang perlu diambil guru tentang
pembelajaran   yang   berfokus                pembelajaran adalah pemilihan
pada     kemampuan    tersebut                pendekatan dan strategi yang
memerlukan prasyarat konsep                   digunakan. Masih banyak guru
dan proses dari yang lebih                    matematika     pada    sekolah-
rendah. Kemampuan komuni-                     sekolah binaan penulis, yang
kasi dan pemecahan masalah                    menganut paradigma transfer of
matematika siswa tidak akan                   knowledge, yang beranggapan
bahwa siswa merupakan objek           SMA di wilayah binaan masih
dari belajar. Dalam paradigma         jauh dari standar ketuntasan
ini guru mendominasi dalam            belajar yang telah ditetapkan
proses pembelajaran. Kenyataan        oleh    masing-masing     sekolah
ini telah diungkapkan oleh            binaan. Hal ini jelas menunjuk-
Ruseffendi (1991: 328), bahwa         kan bahwa masih diperlukan
matematika      yang  dipelajari      upaya      pendampingan      atau
siswa di sekolah sebagian besar       bimbingan      secara     intensif
tidak      diperoleh    melalui       kepada guru-guru di sekolah
eksplorasi matematika, tetapi         binaan        penulis      secara
melalui pemberitahuan guru.           kolaboratif     dalam       upaya
                                      peningkatan proses dan hasil
Kondisi    pembelajaran     ketika    belajar matematika. Pendampi-
siswa belajar secara pasif, jelas     ngan pengawas dalam bentuk
tidak menguntungkan terhadap          supervisi kolaboratif terhadap
hasil belajarnya. Untuk itu perlu     guru       matematika       dalam
usaha guru agar siswa belajar         mengelola pembelajaran mate-
secara aktif. Sejalan dengan          matika menjadi sangat penting
pendapat     tersebut,    Sutiarso    sehingga     guru     benar-benar
(2000) mengatakan bahwa agar          dapat mengelola pembelajaran
pembelajaran dapat memaksi-           dengan sebaik-baiknya mulai
malkan proses dan hasil belajar       dari perencanaan (materi, model
matematika,        guru       perlu   belajar, media belajar, metode,
mendorong siswa untuk terlibat        sumber belajar, dan evaluasi),
secara aktif dalam diskusi,           pelaksanaan         pembelajaran
bertanya serta menjawab per-          sampai dengan evaluasi hasil
tanyaan, berpikir secara kritis,      belajar siswa.
menjelaskan      setiap   jawaban
yang diberikan, serta mengaju-        Dengan            memperhatikan
kan     alasan     untuk     setiap   beberapa pendapat di atas,
jawaban       yang       diajukan.    penulis    melakukan      sebuah
Pembelajaran yang diberikan           penelitian kolaboratif bersama
pada kondisi ini ditekankan           guru-guru      matematika       di
pada penggunaan diskusi, baik         lingkungan SMA binaan Dinas
diskusi dalam kelompok kecil          Dikpora    Kabupaten     Dompu,
maupun diskusi dalam kelas            dengan      judul          Upaya
secara keseluruhan. Meskipun          Meningkatkan Kemampuan Guru
kesimpulan     tersebut    diambil    Matematika dalam Menerapkan
berdasarkan     penelitian    yang    Strategi  Pembelajaran     Think-
dilakukan      terhadap      siswa    Talk- Write sebagai Alternatif
sekolah dasar, namun pengem-          Pemecahan Masalah Matematika
bangannya      sangat    mungkin      pada SMA Wilayah Binaan di
untuk     siswa    pada    jenjang    Kabupaten      Dompu      Melalui
sekolah yang lebih tinggi.            Supervisi Kolabo-ratif. Strategi
                                      pembelajaran yang digunakan
Kenyataan     rendahnya     hasil     ini mengharuskan siswa terlibat
belajar siswa, yang terlihat dari     dalam      kegiatan      berpikir,
hasil evaluasi belajar matema-        berbicara, dan menulis selama
tika pada siswa SMA wilayah           proses pembelajaran. Sedangkan
binaan penulis rata-rata 5,38         model    yang    dipilih   adalah
dan     hasil   ulangan     akhir     pembelajaran dalam kelompok
semester yang hanya mencapai          kecil dengan anggota 4 sampai 6
ketuntasan rata-rata 59,17%           orang siswa yang dikelompokkan
menunjukkan bahwa nilai siswa         secara    heterogen      menurut
kemampuan       matematikanya.           pengawas dan guru pada
Pengelompokan     seperti    ini         sekolah     binaan     dalam
dimaksudkan agar semua siswa             merencanakan dan menerap-
terlibat secara   aktif   dalam          kan strategi pembelajaran
proses pembelajaran.                     Think-Talk-Write pada kelom-
                                         pok kecil sebagai alternatif
2. Rumusan Masalah                       pemecahan masalah dalam
                                         pembelajaran matematika di
a. Apakah pembimbingan dalam             sekolah.
   bentuk supervisi kolaboratif
   oleh pengawas terhadap guru        5. Metodologi Penelitian
   matematika dapat meningkat-
   kan kinerja guru matematika        Desain Penelitian Tindakan
   dalam     merencanakan     dan
   menerapkan strategi pembela-       Penelitian ini dilakukan meng-
   jaran Think-Talk-Write?            gunakan        desain    penelitian
b. Apakah strategi pembelajaran       tindakan (action research) yang
   Think-Talk-Write dalam kelom-      dirancang melalui dua siklus
   pok kecil dapat meningkatkan       melalui prosedur: (1) perencanaan,
   proses    dan    hasil  belajar    (2) pelaksanaan tindakan, (3)
   matematika siswa?                  observasi, dan 4) refleksi dalam
                                      tiap-tiap siklus.
3. Hipotesis Tindakan
                                      Subjek dan Waktu Penelitian
a. Bimbingan supervisi kolaboratif
   terhadap guru matematika di        Penelitian ini dilakukan sebanyak
   SMA binaan di Kabupaten            dua siklus yang       dilaksanakan
   Dompu dapat meningkatkan           pada Juli - November         2010.
   kemampuan           menerapkan     Subjek penelitian ini adalah guru
   strategi Think-Talk-Write.         matematika kelas XI IPA SMA di
b. Bimbingan supervisi kolaboratif    wilayah sekolah binaan peneliti
   terhadap        guru       dalam   sebanyak lima orang. Sedangkan
   merencanakan dan menerap-          siswa     yang     menjadi    objek
   kan strategi Think-Talk-Write      penelitian memiliki karakteristik
   dapat meningkatkan proses          yang beragam, baik dari segi
   dan hasil belajar matematika       kemampuan, motivasi maupun
   siswa.                             latar belakang pengetahuannya.

4. Tujuan Penelitian                  Faktor yang Diteliti

a. Untuk meningkatkan kinerja         Faktor yang diteliti dalam
   guru     matematika     dalam      penelitian ini adalah:
   menerapkan strategi pembe-         a. Guru, apakah guru telah
   lajaran       Think-Talk-Write        berhasil dalam menyampaikan
   dalam kelompok kecil melalui          konsep,      membimbing      dan
   supervisi kolaboratif.                memotivasi siswa.
b. Untuk meningkatkan proses          b. Pembelajaran, apakah perenca-
   dan hasil belajar matematika          naan, metode, strategi atau
   siswa dengan menggunakan              pendekatan          pembelajaran
   strategi pembelajaran Think-          dapat berjalan sesuai yang
   Talk-Write.                           direncanakan.
c. Untuk meningkatkan kola-           c. Siswa, semua kegiatan siswa
   borasi yang sinergis antara           selama pembelajaran diamati
dan dicatat perkembangannya            mengevaluasi       hasil     belajar
   untuk dilakukan perbaikan              siswa.
   pada siklus selanjutnya.            c. Observasi
d. Hasil belajar, siswa dianggap          Pengamatan dilakukan pada
   tuntas      belajar      apabila       setiap tahap penelitian, mulai
   penguasaan materinya lebih             dari tahap perencanaan dan
   dari atau sama dengan Kriteria         pelaksanaan               tindakan.
   Ketuntasan     Minimal    (KKM)        Kejadian dan hal-hal yang
   yang telah ditetapkan.                 terjadi direkam dalam bentuk
                                          catatan-catatan hasil observasi
Tahapan Penelitian                        dan didokumentasikan sebagai
                                          data-data penelitian.
a. Perencanaan                         d. Refleksi
   Pada tahapan ini disiapkan             Pada      akhir      tiap     siklus
   hal-hal sebagai berikut: (a)           diadakan refleksi berdasarkan
   menyiapkan bahan, inventari-           data      observasi.        Refleksi
   sasi kebutuhan dan masalah/            dimaksudkan        agar      peneliti
   kesulitan guru matematika              dapat melihat apakah tindakan
   dalam      mengelola     strategi      yang dilakukan dalam dapat
   pembelajaran Think-Talk-Write,         meningkatkan kinerja guru dan
   (b) fokus diskusi kelompok             hasil belajar siswa, kendala-
   tentang hal-hal yang terkait           kendala yang menghambat,
   dengan strategi pembelajaran           faktor       pendorong,         dan
   Think-Talk-Write, (c) menyiap-         alternatif solusinya. Refleksi
   kan      jadwal     pelaksanaan        yang dilakukan adalah dari
   supervisi pendampingan pada            hasil pengamatan input dan
   setiap     guru     disesuaikan        output kinerja guru dan hasil
   dengan kesiapan setiap guru,           belajar siswa. Sumber data
   (d) menyiapkan bahan dan alat          penelitian adalah siswa, guru
   yang      dibutuhkan      dalam        matematika, dan peneliti. Jenis
   pendampingan            supervisi      data yang dikumpulkan berupa
   kolaboratif.                           data kuantitatif dan kualitatf,
b. Pelaksanaan tindakan                   yang mencakup (a) rencana
   Pada tahapan ini dilaksanakan          pendampingan,                     (b)
   supervisi    pada setiap guru          pelaksanaan pendampingan, (c)
   secara     kolaboratif    sesuai       data hasil observasi, (d) kinerja
   dengan jadwal yang telah               guru,      (e)   hasil       belajar
   direncanakan,       yaitu     (a)      matematika,      (f)    perubahan
   bimbingan      terhadap     guru       sikap siswa dalam mengikuti
   dalam perencanaan strategi             mata pelajaran matematika.
   pembelajaran Think-Talk-Write,
   mulai dari menyusun rencana         Teknik Pengumpulan Data dan
   pembelajaran,       menyiapkan      Instrumen Penelitian
   metode,      membuat      media
   belajar, menyiapkan sumber          Teknik pengumpulan data meliputi
   belajar, dan menyiapkan alat        observasi, wawancara, tes kinerja
   evaluasi,     (b)     bimbingan     guru, dan tes. Adapun instrumen
   terhadap         guru       saat    pengumpul data yang digunaakan
   melaksanakan            kegiatan    meliputi (1) pedoman observasi, (2)
   pembelajaran, baik di dalam         instrumen penilaian kinerja guru,
   maupun di luar kelas, sesuai        (3) instrumen penilaian hasil
   dengan pokok bahasan dan            belajar    siswa,   (4)   alat-alat
   materi yang akan diajarkan, (c)     dokumentasi     sebagai  perekam
   bimbingan terhadap guru saat
data-data      penelitian        yang   6. Hasil   Penelitian                  dan
dibutuhkan.                                Pembahasan
Teknik Analisis Data                    Hasil Refleksi Awal

Data yang terkumpul dianalisis          Berdasarkan hasil refleksi awal,
secara kualitatif dan kuantitatif.      kemampuan        guru   matematika
Data kualitatif dianalisis dengan       pada SMA wilayah binaan peneliti
menggunakan analisis kategorial         di Kabupaten Dompu sebelum
dan fungsional melalui model            dilakukan tindakan pada siklus I,
analisis interaktif. Data kuantitatif   diperoleh tingkat kemampuan guru
dianalisis dengan menggunakan           seperti terlihat pada Tabel 1.
analisis deskriptif.

           Tabel 1. Kinerja Guru Matematika Sebelum Tindakan
                                           Rerata        Skor        Persentase
           Aspek Kinerja Guru
                                            Skor         Ideal      Ketercapaian
 Komponen Rencana Pembelajaran              34,2          68            50,3
 Komponen Pelaksanaan Pembelajaran          75,8          140            54
 Kinerja Guru                               110           208           52,9

         Tabel 2. Kategori dan Kualifikasi Kinerja Guru Matematika
          No                Rentang        Kategori              Kualifikasi
           1                 0 – 20     Sangat Rendah                E
           2                21 – 40        Rendah                    D
           3                41 – 60         Sedang                   C
           4                61 – 80         Tinggi                   B
           5                81 – 100     Sangat Tinggi               A


Dari Tabel 1 terlihat bahwa kinerja     pembelajaran,        (5)         rencana
guru matematika SMA hanya               penilaian hasil belajar.
mencapai       52,9%,      meliputi
komponen perencanaan pembe-             Pada      komponen     pelaksanaan
lajaran   sebesar     50,3%    dan      pembelajaran, diperoleh persentase
komponen pelaksanaan pembela-           rata-rata skor kinerja terendah
jaran sebesar 54%. Berdasarkan          adalah     kinerja   guru    dalam
Tabel 2, kategori kinerja guru          memanfaatkan sumber belajar dan
tersebut termasuk pada kategori         menutup        pelajaran.      Pada
yang sedang.                            umumnya guru pada akhir sesi
                                        pembelajaran tidak memberikan
Persentase komponen perencanaan         refleksi yang melibatkan siswa.
pembelajaran guru relatif lebih
rendah      daripada   komponen         Pemanfaatan sumber belajar dan
pelaksanaannya.       Hal      ini      media yang dapat digunakan
menunjukkan bahwa guru belum            untuk pembelajaran relatif kurang
terlalu baik dalam merencanakan         banyak dimanfaatkan. Hal tersebut
proses pembelajaran. Komponen           berdampak pada rendahnya hasil
perencanaan          pembelajaran       belajar matematika siswa.
meliputi    (1) perumusan tujuan
pembelajaran, (2) pemilihan dan         Hasil Tindakan Siklus 1
pengorganisasian materi ajar, (3)
pemilihan sumber belajar atau           Hasil  refleksi awal dijadikan
media pembelajaran, (4) metode          sebagai dasar untuk melakukan
supervisi     kolaboratif   dengan          solusi pada setiap permasalahan
pendekatan individual terhadap              yang dihadapi guru. Tindakan
guru matematika SMA wilayah                 supervisi   dilakukan    dengan
binaan di Kabupaten Dompu.                  pendekatan kolaboratif.
Supervisi dilakukan dengan cara
membantu             menyelesaikan          Berdasarkan     hasil    observasi,
permasalahan yang dihadapi guru             permasalahan yang dihadapi setiap
dalam pembelajaran matematika               guru bervariasi, namun pada
dengan     strategi   pembelajaran          umumnya hampir sama, yaitu
Think-Talk-Write.     Mulai    dari         guru enggan menyiapkan media
penyusunan silabus dan RPP,                 pembelajaran. Selanjutnya setiap
pemilihan dan pengorganisasian              guru      disarankan        untuk
materi ajar, pemilihan sumber dan           menggunakan media CD interaktif
media belajar, dan penilaian hasil          dan program presentasi untuk
belajar.                                    menyampaikan materi pembela-
Pada setiap langkah diidentifikasi          jaran. Hasil tes kinerja setelah
kesulitan-kesulitan yang dihadapi           dilakukan tindakan pada siklus I
guru, selanjutnya diberikan solusi-         didapatkan seperti pada Tabel 3.

         Tabel 3. Kinerja Guru Matematika Pasca Tindakan Siklus I
                                            Rerata          Skor       Persentase
          Aspek Kinerja Guru
                                             Skor           Ideal      Rerata Skor
 Komponen Rencana Pembelajaran              47,00            68           69,1
 Komponen Pelaksanaan Pembelajaran           83,6            140           60
 Nilai Kinerja Guru                         130,6            208          62,8

Tabel 4. Persentase Ketercapaian dan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika
Pasca Siklus I
                                Awal             Siklus I             Peningkatan

No.     Nama Sekolah      Keter-   Ketun-    Keter-   Ketun-        Keter-   Ketun-
                          capai-   tasan     capai-   tasan         capai-   tasan
                          an (%)    (%)      an (%)    (%)          an (%)    (%)
 1    SMA 1 Dompu          56      58,5        65        72         13,84    18,75
 2    SMA 1 Kempo          52      56,25       65        67          20      16,04
 3    SMA 2 Kempo          53      53,5        63        65         15,87    17,69
 4    SMA 1 Woja           57      58,46       63        67         9,52     12,75
 5    SMA Kosgoro          52      54,15       62        75         16,12    27,8
        Rerata             54      56,17      63,6      69,2         15      18,61

Dari Tabel 3 terlihat bahwa kinerja         pelaksanaan pembelajaran dari
guru matematika SMA dalam                   54% meningkat menjadi 60%.
menerapkan strategi pembelajaran            Tampak      bahwa     peningkatan
Think-Talk-Write setelah dilakukan          komponen perencanaan pembe-
supervisi     melalui    pendekatan         lajaran guru berdampak langsung
kolaboratif mengalami peningka-             pada      pelaksanaan      proses
tan dari 52,9% menjadi 62,8%.               pembelajaran yang lebih baik,
Kategori persentase kinerja guru            namun demikian hal ini masih
tersebut termasuk pada kategori             menunjukkan bahwa persiapan
yang     tinggi   dengan      tingkat       guru sebelum mengajar masih
kualifikasi B, sesuai Tabel 2.              lebih rendah dibandingkan dengan
Komponen perencanaan pembe-                 pelaksanaannya.
lajaran sebesar 50,3% meningkat
menjadi 69,1% dan komponen
Peningkatan kinerja guru tersebut           dihadapi oleh setiap guru relatif
berdampak pula pada peningkatan             sama, diantaranya guru masih
kualitas proses dan hasil belajar           lemah untuk berinovasi dalam
matematika siswa, dengan nilai              menyiapkan sumber belajar dan
rata-rata yang diperoleh relatif            media pembelajaran, kurangnya
lebih tinggi dibandingkan dengan            kemampuan yang dituntut dalam
nilai sebelumnya yang dapat dilihat         pembelajaran matematika, dan
seperti pada Tabel 4.                       seringnya guru terjebak pada
                                            rutinitas    pembelajaran     yang
Hasil Tindakan Siklus II                    mereka     lakukan.    Selanjutnya
                                            setiap guru disarankan untuk
Hasil refleksi dari hasil tindakan          menggunakan strategi pembela-
pada Siklus I selanjutnya dijadikan         jaran Think-Talk-Write serta ber-
sebagai dasar untuk melakukan               inovasi dalam menggunakan media
supervisi     kolaboratif    dengan         pembelajaran dan sumber-sumber
pendekatan individual terhadap              belajar sehingga dalam menyam-
guru matematika SMA wilayah                 paikan materi pembelajaran lebih
binaan Kabupaten Dompu pada                 mudah diterima para siswa. Hasil
tahap selanjutnya. Supervisi yang           supervisi kinerja guru     setelah
dilakukan dengan cara membantu              dilakukan tindakan pada siklus II
guru mengidentifikasi kekurangan-           didapatkan seperti pada Tabel 5.
kekurangan          mulai        dari
perencanaan       sampai     dengan         Dari Tabel 5 terlihat bahwa
pelaksanaan pembelajaran yang               kemampuan dan kinerja guru
mereka      hadapi.      Selanjutnya        matematika SMA binaan peneliti
diberikan    arahan-arahan      yang        setelah       dilakukan     supervisi
lebih operasional dan mudah                 individual     dengan     pendekatan
dilaksanakan oleh guru dengan               kolaboratif meningkat dari 62,8%
upaya lebih memberikan kemu-                menjadi 80,2%. Kategori persen-
dahan belajar bagi para siswa.              tase     kinerja     guru    tersebut
                                            termasuk kategori yang sangat
Berdasarkan    hasil   observasi,           tinggi (A), seperti pada Tabel 2.
beberapa    permasalahan    yang

          Tabel 5. Kinerja Guru Matematika Pasca Tindakan Siklus II
                                            Rerata     Skor     Persentase
            Aspek Kinerja Guru
                                             Skor      Ideal    Rerata Skor
     Komponen Rencana Pembelajaran           51,2       68         75,3
     Komponen Pelaksanaan Pembelajaran      115,6       140        82,6
     Kinerja Guru                           166,8       208        80,2

Tabel 6. Persentase Ketercapaian dan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika
Pasca Siklus I dan II
                              Siklus I           Siklus II        Peningkatan

No.       Nama Sekolah    Keter-   Ketun-     Keter-   Ketun-   Keter-   Ketun-
                          capai-   tasan      capai-   tasan    capai-   tasan
                          an (%)    (%)       an (%)    (%)     an (%)    (%)
 1     SMA 1 Dompu         65        72         76       83     14,47    13,25
 2     SMA 1 Kempo         65        67         77       86     15,58    22,09
 3     SMA 2 Kempo         63        65         73       80     13,7     18,75
 4     SMA 1 Woja          63        67         77       86     18,18    22,09
 5     SMA Kosgoro         62        75         76       86     18,42    12,79
         Rerata           63,6      69,2       75,8     84,2    16,07    17,8
Semua aspek terjadi peningkatan             matematika siswa, dengan nilai
dengan hasil sebagai berikut:               rata-rata yang diperoleh relatif
komponen     perencanaan   pem-             lebih tinggi dibandingkan dengan
belajaran dari 69,1% menjadi                nilai sebelumnya yang dapat dilihat
75,3% dan komponen pelaksanaan              pada Tabel 6.
pembelajaran dari 60% menjadi
82,6%. Tampak bahwa komponen                Hasil penelitian tindakan supervisi
perencanaan pembelajaran telah              individual    dengan      pendekatan
meningkat, yang berdampak pada              kolaboratif       terhadap      guru
peningkatan pelaksanaan proses              matematika dalam menerapkan
pembelajaran.                               strategi penbelajaran Think-Talk-
                                            Write      terbukti      memberikan
Dari data kinerja guru pada setiap          peningkatan kinerja guru yang
komponen        perencanaan        pem-     selanjutnya      berdampak      pada
belajaran hasil siklus II mulai dari        peningkatan hasil belajar siswa.
(1)        perumusan             tujuan     Hal ini disebabkan jika telah terjadi
pembelajaran, (2) pemilihan dan             peningkatan kinerja guru dengan
pengorganisasian         materi,     (3)    menerapkan pembelajaran dengan
pemilihan sumber belajar dan                strategi    Think-Talk-Write    maka
media pembelajaran, (4) metode              akan terjadi pembelajaran yang
pembelajaran, dan (5) rencana               efektif dengan kualitas belajar yang
penilaian hasil belajar telah terjadi       optimal sehingga siswa memiliki
peningkatan. Tampak bahwa guru              daya serap yang tinggi terhadap
telah dapat merencanakan strategi           pelajaran.     Pada akhirnya hasil
pembelajaran          Think-Talk-Write      belajar      siswa menjadi lebih
dengan kinerja mencapai 75,3%.              optimal. Perencanaan yang matang
Demikian pula pada komponen                 dari guru dalam menyiapkan
pelaksanaan pembelajaran telah              proses pembelajaran merupakan
terjadi peningkatan rata-rata skor          salah satu kunci keberhasilan
kinerja hasil siklus II pada setiap         peningkatan       kualitas    pembe-
aspek yang meliputi (1) pra                 lajaran.
pembelajaran,        (2)     membuka
pelajaran,     (3)     kegiatan     inti    Hasil Observasi
pembelajaran yang meliputi (a)
penguasaan            materi,        (b)    Secara      umum       pelaksanaan
pendekatan/strategi, (c) pemanfa-           pembelajaran      dengan    strategi
atan     sumber         belajar,     (d)    Think-Talk-Write dalam kelompok
pengelolaan belajar peserta didik,          kecil berjalan dengan baik. Siswa
(e). kemampuan khusus dalam                 pada awal pembelajaran membaca
pembelajaran        matematika,       (f)   LKS,    membuat catatan tentang
penilaian proses dan hasil belajar,         permasalahan, dilanjutkan dengan
(f) penggunaan bahasa, dan (4)              diskusi       kelompok       untuk
penutup.       Dari data di atas            menemukan jawaban permasala-
telah       terjadi       peningkatan       han, dan akhirnya menuliskan
kemampuan guru yang sangat baik             jawaban dari hasil diskusi menurut
mencapai        80,2%.      Hal      ini    bahasa     masing-masing.      Pada
menunjukkan bahwa guru telah                bagian      akhir     pembelajaran,
dapat        merencanakan           dan     beberapa orang (atau satu orang)
melaksanakan             pembelajaran       siswa sebagai perwakilan kelompok
dengan strategi Think-Talk-Write,           memresentasikan hasil diskusinya,
sehingga siswa dapat lebih optimal          sedangkan        kelompok       lain
dalam belajar. Peningkatan kinerja          menanggapi. Seringkali kegiatan ini
guru tersebut berdampak pula                berlanjut menjadi diskusi kelas
pada peningkatan hasil belajar              yang dibimbing guru.
Pengamatan terhadap aktivitas         apa yang harus mereka kerjakan,
siswa selama kegiatan diskusi         pertemuan berikutnya berlangsung
kelompok dilakukan oleh dua           dengan lancar. Pada pertemuan
orang   pengamat menggunakan          pertama,      sebagian besar siswa
lembar observasi. Pada penelitian     pada saat mulai membaca LKS
ini, peneliti langsung berperan       mengatakan “Pak, kami belum
sebagai pelaksana eksperimen.         belajar    tentang      ini!”.  Mereka
                                      menganggap bahwa soal dalam
Model     pembelajaran      dengan    LKS     tersebut     untuk     menguji
strategi Think-Talk-Write dalam       tentang     materi      yang    sedang
kelompok kecil merupakan model        dipelajarinya.      Selanjutnya     tim
pembelajaran yang baru bagi siswa     peneliti memberikan penjelasan
maupun guru di SMA wilayah            bahwa soal itu dikerjakan untuk
binaan peneliti. Karena itu pada      mengantarkan         mereka      dalam
pertemuan pertama dan kedua           memahami materi yang dipelajari.
siswa masih tampak bingung dan        Pada pertemuan kedua masih
kaku. Beberapa siswa mengaku          ditemui       siswa        mengajukan
tidak tahu apa yang harus             pernyataan yang sama. Namun
dikerjakan    sehingga    tahapan-    pada pertemuan berikutnya tidak
tahapan belajar Think-Talk-Write,     ada lagi. Siswa terlihat termotivasi
terutama        tahap         think   dan lebih semangat dalam belajar.
(membaca/mencari         informasi    Mereka mengatakan bahwa mereka
tentang soal) dan tahap diskusi       lebih mengerti apa yang mereka
kelompok, tidak berjalan dengan       lakukan, karena telah menentukan
optimal. Tetapi pada pertemuan        sendiri apa yang mereka harus
berikutnya siswa terlihat antusias    lakukan pada tahap membaca
mengikuti pembelajaran. Mereka        (think). Namun dari catatan yang
secara umum tidak ragu lagi           mereka buat belum mencerminkan
mengeluarkan pendapat sehingga        sepenuhnya keadaan masalah yang
diskusi kelompok menjadi lebih        diselesaikan. Umumnya catatan
hidup dan suasana belajar menjadi     tersebut berisi apa yang diketahui
lebih kondusif.                       dan ditanya, namun tidak terdapat
                                      kemungkinan apa yang mereka
Penerapan model pembelajaran ini,     lakukan      untuk       menyelesaikan
setelah siswa memahami apa yang       masalah tersebut. Dalam kegiatan
harus dikerjakan, mengakibatkan       diskusi     (talk),     siswa    secara
meningkatnya keterlibatan siswa       keseluruhan        terlihat    antusias
dalam pembelajaran. Suasana baru      saling       berinteraksi        dalam
bagi siswa dapat tercipta sehingga    mengeluarkan pendapat, walaupun
pembelajaran     menjadi      lebih   masih ada beberapa siswa yang
kondusif. Akibat lain diantaranya     terlihat kurang aktif.
dapat    meningkatkan     aktivitas
siswa serta meningkatkan sikap        Aktivitas Siswa Selama Proses
positif siswa terhadap pembe-         Pembelajaran
lajaran matematika.
                                      Aktivitas      siswa       selama
Penggunaan waktu 2×45 menit per       pembelajaran adalah mengikuti
pertemuan,    pada    dua     kali    urutan kegiatan think, talk, dan
pertemuan pertama ternyata terasa     write. Dalam kegiatan think, yaitu
kurang. Hal ini terjadi terutama      mengumpulkan informasi menge-
karena siswa masih kaku dalam         nai unsur-unsur yang diketahui,
mengikuti pembelajaran sehingga       ditanyakan, dan kemungkinan apa
banyak waktu yang terbuang.           yang akan dilakukan, tergambar
Tetapi setelah siswa memahami         bahwa siswa belum mencapai hasil
yang    baik.   Walaupun     pada      disimpulkan     hal-hal     sebagai
akhirnya       mereka       dapat      berikut:
menyelesaikan masalah tersebut         a. Supervisi individual dengan
dalam kegiatan diskusi, siswa              pendekatan           kolaboratif
sering kali tidak menyebutkan              memberikan            pengaruh
kemungkinan apa yang dapat                 terhadap          peningkatan
dilakukan dalam menyelesaian               kemampuan dan kinerja guru
masalah       yang      diberikan.         matematika SMA pada wilayah
Kenyataan ini tetap ditemukan              binaan di Kabupaten Dompu,
sampai akhir pertemuan.                    baik komponen perencanaan
                                           pembelajaran           maupun
Dalam kegiatan talk secara umum            komponen          pelaksanaan
telah berjalan dengan baik. Siswa          pembelajaran.
telah     berani      mengeluarkan     b. Peningkatan kemampuan dan
pendapat,       baik       bertanya,       kinerja guru berdampak pada
menjawab, maupun menanggapi                peningkatan    hasil     belajar
pendapat orang lain. Meskipun              matematika siswa SMA pada
masih terdapat beberapa siswa              wilayah binaan di Kabupaten
yang tidak aktif, jumlahnya hanya          Dompu.
sebagian kecil saja. Dari empat
aspek     yang     diamati,    yaitu   Saran
mengajukan              pertanyaan,
mengemukakan dan menanggapi            Berdasarkan hasil penelitian, hal-
pendapat, mencari informasi yang       hal    yang      disarankan      adalah
berkenaan        dengan       tugas,   sebagai berikut:
penyelesaian        tugas,      dan    a. Supervisi individual dengan
keterlibatan     anggota      dalam        pendekatan kolaboratif dapat
kegiatan      kelompok,       dalam        dilakukan        oleh     pengawas
observasi berkisar antara cukup            sekolah        terhadap        guru,
dan baik. Tidak terdapat kelompok          khususnya guru matematika,
yang dikategorikan kurang.                 mulai        dari     perencanaan
                                           pembelajaran,          pelaksanaan
Dalam kegiatan write terdapat              pembelajaran, sampai dengan
kemajuan yang berarti dalam cara           evaluasi hasil belajar.
siswa menulis jawaban. Pada            b. Dalam pembelajaran guru perlu
beberapa pertemuan awal, siswa             diarahkan                     untuk
menulis jawaban tanpa memper-              merencanakan          RPP       yang
hatikan susunan bahasa yang                berbasis CTL dengan berbagai
benar. Umumnya mereka menulis              pendekatan dan strategi yang
jawaban berupa hasil perhitungan           inovatif, dalam hal ini strategi
semata. Hal ini selalu didiskusikan        pembelajaran Think-Talk-Write,
pada setiap pertemuan pada saat            serta menyiapkan media dan
satu siswa sebagai perwakilan              sumber belajar dengan baik.
kelompok diminta mempresentasi-        c. Persiapan          guru        dalam
kan jawabannya.                            perencanaan          pembelajaran,
                                           khususnya dalam hal media
7. Simpulan dan Saran                      dan sumber belajar,            perlu
                                           difasilitasi      oleh      sekolah
Simpulan                                   sehingga media dan sumber
                                           belajar yang dipersiapkan dapat
Berdasarkan    hasil    penelitian         lebih optimal.
tindakan    di    atas,    dapat       d. Pembelajaran dengan strategi
                                           Think-Talk-Write              dalam
                                           kelompok kecil mendukung
pembelajaran yang konstruktif.            pengawas        untuk       lebih
   Pembelajaran       ini     tidak          meningkatkan mutu pembela-
   membutuhkan banyak biaya                  jaran     di     sekolah-sekolah
   seperti halnya bentuk-bentuk              binaan.      Sedangkan       bagi
   pembelajaran lainnya. Hanya               sekolah,     hendaknya     dapat
   saja diperlukan persiapan yang            diterapkan strategi pembelaja-
   matang, terutama dalam hal                ran yang inovatif agar diperoleh
   mengembangkan          soal-soal          hasil belajar yang berkualitas.
   contoh dan latihan. Penerapan        f.   Diharapkan kepada para guru
   pembelajaran dengan strategi              dan pengawas agar dapat selalu
   Think-Talk-Write         dalam            berkolaborasi     yang   sinergis
   kelompok kecil memungkinkan               untuk mengadakan penelitian
   untuk diterapkan pada mata                lebih      lanjut      mengenai
   pelajaran selain matematika.              pembelajaran Think-Talk-Write.
e. Hasil penelitian ini hendaknya
   menjadi sumber inspirasi bagi


Daftar Pustaka

Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
     Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.
     Bandung: Tarsito.
Sutiarso, S. (2000). Problem Posing, Strategi Efektif Meningkatkan Aktivitas
     Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: tidak diterbitkan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickyuli yuliyanti
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialAri Sanjaya
 
Seminar Matematika
Seminar MatematikaSeminar Matematika
Seminar MatematikaVivin Dolpin
 
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran MatematikaArtikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran Matematikarianti aprilia
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.New Mubarok
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaranKamal Khalid
 
Pembelajaran matematika
Pembelajaran matematikaPembelajaran matematika
Pembelajaran matematikaOnny Wiriandi
 
STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKASTRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKAFebri Arianti
 
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2一世 一生
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranUNIMED
 
Kepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiranKepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiranEmy Bribip
 
Pembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACTPembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACTNovi Hindasah
 
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematikaMasalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematikaArvina Frida Karela
 
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...Rasit Masrii
 
Kerja kursus teknik simulasi
Kerja kursus teknik simulasiKerja kursus teknik simulasi
Kerja kursus teknik simulasiMimiey Khairiey
 

Was ist angesagt? (20)

Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stick
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Pp rt
Pp rtPp rt
Pp rt
 
Seminar Matematika
Seminar MatematikaSeminar Matematika
Seminar Matematika
 
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran MatematikaArtikel Strategi Pembelajaran Matematika
Artikel Strategi Pembelajaran Matematika
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
65 model pembelajaran
65 model pembelajaran65 model pembelajaran
65 model pembelajaran
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaran
 
Pembelajaran matematika
Pembelajaran matematikaPembelajaran matematika
Pembelajaran matematika
 
STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKASTRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Kepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiranKepentingan alat alat pemikiran
Kepentingan alat alat pemikiran
 
Pembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACTPembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACT
 
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematikaMasalah Keterampilan Pembelajaran matematika
Masalah Keterampilan Pembelajaran matematika
 
Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
 
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
KEBERKESANAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERFIKIR DALAM MEMBANTU PROSES PENGAMBILAN ...
 
Kerja kursus teknik simulasi
Kerja kursus teknik simulasiKerja kursus teknik simulasi
Kerja kursus teknik simulasi
 

Ähnlich wie MENINGKATKAN KINERJA GURU DENGAN SUPERVISI KOLABORATIF

Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaSyam Sheya
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranNur Aisyah
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaSyam Sheya
 
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...Rijal mts muhsmmsdiy rijal
 
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxStrategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxAcelLines
 
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...dian fardiani
 
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiPTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiNi Ekarianti
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifAndy Saiful Musthofa
 
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdfAsriSiregar1
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docxStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docx
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docxZukét Printing
 

Ähnlich wie MENINGKATKAN KINERJA GURU DENGAN SUPERVISI KOLABORATIF (20)

Laporan pkp ut
Laporan pkp utLaporan pkp ut
Laporan pkp ut
 
A410050066
A410050066A410050066
A410050066
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
BEST PRACTICE.pptx
BEST PRACTICE.pptxBEST PRACTICE.pptx
BEST PRACTICE.pptx
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Modelpembelajaranmatematika
ModelpembelajaranmatematikaModelpembelajaranmatematika
Modelpembelajaranmatematika
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
Penilaian kompetensi guru Ahmadi, s.pd
 
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
alqolam,+2.+Ucik+Fitri+Handayani+-+Analisis+Hambatan+Penerapan+Model+Pembelaj...
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxStrategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Elaborasi Pokok Ba...
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka RiantiPTK Media Dakon dari Eka Rianti
PTK Media Dakon dari Eka Rianti
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
 
yg baru
yg baruyg baru
yg baru
 
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
 
Proposal untuk pps
Proposal untuk ppsProposal untuk pps
Proposal untuk pps
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docxStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docx
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
 

Mehr von Suaidin -Dompu

Format 2. surat kesanggupan
Format 2. surat kesanggupanFormat 2. surat kesanggupan
Format 2. surat kesanggupanSuaidin -Dompu
 
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)Suaidin -Dompu
 
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)Suaidin -Dompu
 
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01Suaidin -Dompu
 
Panduan penilaian cetakan ketiga-1
Panduan penilaian   cetakan ketiga-1Panduan penilaian   cetakan ketiga-1
Panduan penilaian cetakan ketiga-1Suaidin -Dompu
 
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01Suaidin -Dompu
 
Panduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with coverPanduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with coverSuaidin -Dompu
 
Prosedur pengajuan dupak pengawas
Prosedur pengajuan dupak pengawas Prosedur pengajuan dupak pengawas
Prosedur pengajuan dupak pengawas Suaidin -Dompu
 
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pakPaparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pakSuaidin -Dompu
 
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahKegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahSuaidin -Dompu
 
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena (revisi-maharani)
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena  (revisi-maharani)Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena  (revisi-maharani)
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena (revisi-maharani)Suaidin -Dompu
 
Materi paparan kti pengawas
Materi paparan kti pengawasMateri paparan kti pengawas
Materi paparan kti pengawasSuaidin -Dompu
 
Tita panduan tata cara menilai bukti fisik
Tita panduan tata cara menilai bukti fisikTita panduan tata cara menilai bukti fisik
Tita panduan tata cara menilai bukti fisikSuaidin -Dompu
 
Surat gtk linierita akdemik (1)
Surat gtk linierita akdemik (1)Surat gtk linierita akdemik (1)
Surat gtk linierita akdemik (1)Suaidin -Dompu
 
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13Suaidin -Dompu
 
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja beradaKepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja beradaSuaidin -Dompu
 

Mehr von Suaidin -Dompu (20)

Format 2. surat kesanggupan
Format 2. surat kesanggupanFormat 2. surat kesanggupan
Format 2. surat kesanggupan
 
Juknis pkb 2017
Juknis pkb 2017Juknis pkb 2017
Juknis pkb 2017
 
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1)
 
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)Panduan penilaian aston 23 feb    2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)
 
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
Kurikulum2013materipelatihan 140626171731-phpapp01
 
Panduan penilaian cetakan ketiga-1
Panduan penilaian   cetakan ketiga-1Panduan penilaian   cetakan ketiga-1
Panduan penilaian cetakan ketiga-1
 
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
 
Panduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with coverPanduan penilaian 2016_a4 with cover
Panduan penilaian 2016_a4 with cover
 
Juknis pkb 2017
Juknis pkb 2017Juknis pkb 2017
Juknis pkb 2017
 
Prosedur pengajuan dupak pengawas
Prosedur pengajuan dupak pengawas Prosedur pengajuan dupak pengawas
Prosedur pengajuan dupak pengawas
 
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pakPaparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
Paparan mekanisme & prosedur pengajuan & penilaian pak
 
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahKegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolah
 
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena (revisi-maharani)
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena  (revisi-maharani)Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena  (revisi-maharani)
Kti karya inovatif dan penolakannya-nurlena (revisi-maharani)
 
Materi paparan kti pengawas
Materi paparan kti pengawasMateri paparan kti pengawas
Materi paparan kti pengawas
 
Tita panduan tata cara menilai bukti fisik
Tita panduan tata cara menilai bukti fisikTita panduan tata cara menilai bukti fisik
Tita panduan tata cara menilai bukti fisik
 
Paparan
PaparanPaparan
Paparan
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Surat gtk linierita akdemik (1)
Surat gtk linierita akdemik (1)Surat gtk linierita akdemik (1)
Surat gtk linierita akdemik (1)
 
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13Lampiran xvii inst pemant 8 snp  k13
Lampiran xvii inst pemant 8 snp k13
 
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja beradaKepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja berada
 

Kürzlich hochgeladen

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxjohan effendi
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxoperatorsttmamasa
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docjohan effendi
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 

MENINGKATKAN KINERJA GURU DENGAN SUPERVISI KOLABORATIF

  • 1. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN "THINK-TALK-WRITE" SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA WILAYAH SMA BINAAN DI KABUPATEN DOMPU MELALUI SUPERVISI KOLABORATIF Suaidin Pengawas SMA/SMK Kabupaten Dompu NTB Abstract. This study is based on the low achievement in mathematics in five high schools. It happens because students do not achieve mastery learning as seen from the results of tests, whereas mathematics is a main lesson on all levels. Contributing factors in the process of learning are students sometimes lack of the motivation to learn, low-absorption students, do not understand what is delivered by teachers, and poor teacher performance. These problems can be solved by collaborative supervision in carrying out the management of teaching from planning, implementation of teaching and learning, and evaluation. The purpose of this study is to increase in teachers in implementing the strategy of Think-Talk-Write which will have implications on the increase in student learning outcomes in mathematics subjects, special on aspects of communication skills and problem solving at the level of think commonly found on Achievement Indicators at least competence in curriculum KTSP 2006. The method of this research is to study the action (action research) with a collaborative approach undertaken by two cycles. Based on the results of action research can be concluded: (1) supervision of an individual with a collaborative approach to give effect to increase the performance of high school mathematics teacher in the target area in the district of Dompu both components or learning plan implementation component of learning by using Think-Talk-Write, and (2) increasing the impact on teacher performance improving mathematics learning outcomes of students. Keywords: collaborative supervision, mathematical problem solving, Think-Talk-Write. 1. Pendahuluan ada tanpa kemampuan pema- haman yang baik. Hal ini Pemecahan masalah matematika meliputi materi maupun cara merupakan bagian dari berpikir mempelajari atau mengajar- matematis tingkat tinggi yang kannya. Salah satu keputusan bersifat kompleks. Karena itu yang perlu diambil guru tentang pembelajaran yang berfokus pembelajaran adalah pemilihan pada kemampuan tersebut pendekatan dan strategi yang memerlukan prasyarat konsep digunakan. Masih banyak guru dan proses dari yang lebih matematika pada sekolah- rendah. Kemampuan komuni- sekolah binaan penulis, yang kasi dan pemecahan masalah menganut paradigma transfer of matematika siswa tidak akan knowledge, yang beranggapan
  • 2. bahwa siswa merupakan objek SMA di wilayah binaan masih dari belajar. Dalam paradigma jauh dari standar ketuntasan ini guru mendominasi dalam belajar yang telah ditetapkan proses pembelajaran. Kenyataan oleh masing-masing sekolah ini telah diungkapkan oleh binaan. Hal ini jelas menunjuk- Ruseffendi (1991: 328), bahwa kan bahwa masih diperlukan matematika yang dipelajari upaya pendampingan atau siswa di sekolah sebagian besar bimbingan secara intensif tidak diperoleh melalui kepada guru-guru di sekolah eksplorasi matematika, tetapi binaan penulis secara melalui pemberitahuan guru. kolaboratif dalam upaya peningkatan proses dan hasil Kondisi pembelajaran ketika belajar matematika. Pendampi- siswa belajar secara pasif, jelas ngan pengawas dalam bentuk tidak menguntungkan terhadap supervisi kolaboratif terhadap hasil belajarnya. Untuk itu perlu guru matematika dalam usaha guru agar siswa belajar mengelola pembelajaran mate- secara aktif. Sejalan dengan matika menjadi sangat penting pendapat tersebut, Sutiarso sehingga guru benar-benar (2000) mengatakan bahwa agar dapat mengelola pembelajaran pembelajaran dapat memaksi- dengan sebaik-baiknya mulai malkan proses dan hasil belajar dari perencanaan (materi, model matematika, guru perlu belajar, media belajar, metode, mendorong siswa untuk terlibat sumber belajar, dan evaluasi), secara aktif dalam diskusi, pelaksanaan pembelajaran bertanya serta menjawab per- sampai dengan evaluasi hasil tanyaan, berpikir secara kritis, belajar siswa. menjelaskan setiap jawaban yang diberikan, serta mengaju- Dengan memperhatikan kan alasan untuk setiap beberapa pendapat di atas, jawaban yang diajukan. penulis melakukan sebuah Pembelajaran yang diberikan penelitian kolaboratif bersama pada kondisi ini ditekankan guru-guru matematika di pada penggunaan diskusi, baik lingkungan SMA binaan Dinas diskusi dalam kelompok kecil Dikpora Kabupaten Dompu, maupun diskusi dalam kelas dengan judul Upaya secara keseluruhan. Meskipun Meningkatkan Kemampuan Guru kesimpulan tersebut diambil Matematika dalam Menerapkan berdasarkan penelitian yang Strategi Pembelajaran Think- dilakukan terhadap siswa Talk- Write sebagai Alternatif sekolah dasar, namun pengem- Pemecahan Masalah Matematika bangannya sangat mungkin pada SMA Wilayah Binaan di untuk siswa pada jenjang Kabupaten Dompu Melalui sekolah yang lebih tinggi. Supervisi Kolabo-ratif. Strategi pembelajaran yang digunakan Kenyataan rendahnya hasil ini mengharuskan siswa terlibat belajar siswa, yang terlihat dari dalam kegiatan berpikir, hasil evaluasi belajar matema- berbicara, dan menulis selama tika pada siswa SMA wilayah proses pembelajaran. Sedangkan binaan penulis rata-rata 5,38 model yang dipilih adalah dan hasil ulangan akhir pembelajaran dalam kelompok semester yang hanya mencapai kecil dengan anggota 4 sampai 6 ketuntasan rata-rata 59,17% orang siswa yang dikelompokkan menunjukkan bahwa nilai siswa secara heterogen menurut
  • 3. kemampuan matematikanya. pengawas dan guru pada Pengelompokan seperti ini sekolah binaan dalam dimaksudkan agar semua siswa merencanakan dan menerap- terlibat secara aktif dalam kan strategi pembelajaran proses pembelajaran. Think-Talk-Write pada kelom- pok kecil sebagai alternatif 2. Rumusan Masalah pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika di a. Apakah pembimbingan dalam sekolah. bentuk supervisi kolaboratif oleh pengawas terhadap guru 5. Metodologi Penelitian matematika dapat meningkat- kan kinerja guru matematika Desain Penelitian Tindakan dalam merencanakan dan menerapkan strategi pembela- Penelitian ini dilakukan meng- jaran Think-Talk-Write? gunakan desain penelitian b. Apakah strategi pembelajaran tindakan (action research) yang Think-Talk-Write dalam kelom- dirancang melalui dua siklus pok kecil dapat meningkatkan melalui prosedur: (1) perencanaan, proses dan hasil belajar (2) pelaksanaan tindakan, (3) matematika siswa? observasi, dan 4) refleksi dalam tiap-tiap siklus. 3. Hipotesis Tindakan Subjek dan Waktu Penelitian a. Bimbingan supervisi kolaboratif terhadap guru matematika di Penelitian ini dilakukan sebanyak SMA binaan di Kabupaten dua siklus yang dilaksanakan Dompu dapat meningkatkan pada Juli - November 2010. kemampuan menerapkan Subjek penelitian ini adalah guru strategi Think-Talk-Write. matematika kelas XI IPA SMA di b. Bimbingan supervisi kolaboratif wilayah sekolah binaan peneliti terhadap guru dalam sebanyak lima orang. Sedangkan merencanakan dan menerap- siswa yang menjadi objek kan strategi Think-Talk-Write penelitian memiliki karakteristik dapat meningkatkan proses yang beragam, baik dari segi dan hasil belajar matematika kemampuan, motivasi maupun siswa. latar belakang pengetahuannya. 4. Tujuan Penelitian Faktor yang Diteliti a. Untuk meningkatkan kinerja Faktor yang diteliti dalam guru matematika dalam penelitian ini adalah: menerapkan strategi pembe- a. Guru, apakah guru telah lajaran Think-Talk-Write berhasil dalam menyampaikan dalam kelompok kecil melalui konsep, membimbing dan supervisi kolaboratif. memotivasi siswa. b. Untuk meningkatkan proses b. Pembelajaran, apakah perenca- dan hasil belajar matematika naan, metode, strategi atau siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran strategi pembelajaran Think- dapat berjalan sesuai yang Talk-Write. direncanakan. c. Untuk meningkatkan kola- c. Siswa, semua kegiatan siswa borasi yang sinergis antara selama pembelajaran diamati
  • 4. dan dicatat perkembangannya mengevaluasi hasil belajar untuk dilakukan perbaikan siswa. pada siklus selanjutnya. c. Observasi d. Hasil belajar, siswa dianggap Pengamatan dilakukan pada tuntas belajar apabila setiap tahap penelitian, mulai penguasaan materinya lebih dari tahap perencanaan dan dari atau sama dengan Kriteria pelaksanaan tindakan. Ketuntasan Minimal (KKM) Kejadian dan hal-hal yang yang telah ditetapkan. terjadi direkam dalam bentuk catatan-catatan hasil observasi Tahapan Penelitian dan didokumentasikan sebagai data-data penelitian. a. Perencanaan d. Refleksi Pada tahapan ini disiapkan Pada akhir tiap siklus hal-hal sebagai berikut: (a) diadakan refleksi berdasarkan menyiapkan bahan, inventari- data observasi. Refleksi sasi kebutuhan dan masalah/ dimaksudkan agar peneliti kesulitan guru matematika dapat melihat apakah tindakan dalam mengelola strategi yang dilakukan dalam dapat pembelajaran Think-Talk-Write, meningkatkan kinerja guru dan (b) fokus diskusi kelompok hasil belajar siswa, kendala- tentang hal-hal yang terkait kendala yang menghambat, dengan strategi pembelajaran faktor pendorong, dan Think-Talk-Write, (c) menyiap- alternatif solusinya. Refleksi kan jadwal pelaksanaan yang dilakukan adalah dari supervisi pendampingan pada hasil pengamatan input dan setiap guru disesuaikan output kinerja guru dan hasil dengan kesiapan setiap guru, belajar siswa. Sumber data (d) menyiapkan bahan dan alat penelitian adalah siswa, guru yang dibutuhkan dalam matematika, dan peneliti. Jenis pendampingan supervisi data yang dikumpulkan berupa kolaboratif. data kuantitatif dan kualitatf, b. Pelaksanaan tindakan yang mencakup (a) rencana Pada tahapan ini dilaksanakan pendampingan, (b) supervisi pada setiap guru pelaksanaan pendampingan, (c) secara kolaboratif sesuai data hasil observasi, (d) kinerja dengan jadwal yang telah guru, (e) hasil belajar direncanakan, yaitu (a) matematika, (f) perubahan bimbingan terhadap guru sikap siswa dalam mengikuti dalam perencanaan strategi mata pelajaran matematika. pembelajaran Think-Talk-Write, mulai dari menyusun rencana Teknik Pengumpulan Data dan pembelajaran, menyiapkan Instrumen Penelitian metode, membuat media belajar, menyiapkan sumber Teknik pengumpulan data meliputi belajar, dan menyiapkan alat observasi, wawancara, tes kinerja evaluasi, (b) bimbingan guru, dan tes. Adapun instrumen terhadap guru saat pengumpul data yang digunaakan melaksanakan kegiatan meliputi (1) pedoman observasi, (2) pembelajaran, baik di dalam instrumen penilaian kinerja guru, maupun di luar kelas, sesuai (3) instrumen penilaian hasil dengan pokok bahasan dan belajar siswa, (4) alat-alat materi yang akan diajarkan, (c) dokumentasi sebagai perekam bimbingan terhadap guru saat
  • 5. data-data penelitian yang 6. Hasil Penelitian dan dibutuhkan. Pembahasan Teknik Analisis Data Hasil Refleksi Awal Data yang terkumpul dianalisis Berdasarkan hasil refleksi awal, secara kualitatif dan kuantitatif. kemampuan guru matematika Data kualitatif dianalisis dengan pada SMA wilayah binaan peneliti menggunakan analisis kategorial di Kabupaten Dompu sebelum dan fungsional melalui model dilakukan tindakan pada siklus I, analisis interaktif. Data kuantitatif diperoleh tingkat kemampuan guru dianalisis dengan menggunakan seperti terlihat pada Tabel 1. analisis deskriptif. Tabel 1. Kinerja Guru Matematika Sebelum Tindakan Rerata Skor Persentase Aspek Kinerja Guru Skor Ideal Ketercapaian Komponen Rencana Pembelajaran 34,2 68 50,3 Komponen Pelaksanaan Pembelajaran 75,8 140 54 Kinerja Guru 110 208 52,9 Tabel 2. Kategori dan Kualifikasi Kinerja Guru Matematika No Rentang Kategori Kualifikasi 1 0 – 20 Sangat Rendah E 2 21 – 40 Rendah D 3 41 – 60 Sedang C 4 61 – 80 Tinggi B 5 81 – 100 Sangat Tinggi A Dari Tabel 1 terlihat bahwa kinerja pembelajaran, (5) rencana guru matematika SMA hanya penilaian hasil belajar. mencapai 52,9%, meliputi komponen perencanaan pembe- Pada komponen pelaksanaan lajaran sebesar 50,3% dan pembelajaran, diperoleh persentase komponen pelaksanaan pembela- rata-rata skor kinerja terendah jaran sebesar 54%. Berdasarkan adalah kinerja guru dalam Tabel 2, kategori kinerja guru memanfaatkan sumber belajar dan tersebut termasuk pada kategori menutup pelajaran. Pada yang sedang. umumnya guru pada akhir sesi pembelajaran tidak memberikan Persentase komponen perencanaan refleksi yang melibatkan siswa. pembelajaran guru relatif lebih rendah daripada komponen Pemanfaatan sumber belajar dan pelaksanaannya. Hal ini media yang dapat digunakan menunjukkan bahwa guru belum untuk pembelajaran relatif kurang terlalu baik dalam merencanakan banyak dimanfaatkan. Hal tersebut proses pembelajaran. Komponen berdampak pada rendahnya hasil perencanaan pembelajaran belajar matematika siswa. meliputi (1) perumusan tujuan pembelajaran, (2) pemilihan dan Hasil Tindakan Siklus 1 pengorganisasian materi ajar, (3) pemilihan sumber belajar atau Hasil refleksi awal dijadikan media pembelajaran, (4) metode sebagai dasar untuk melakukan
  • 6. supervisi kolaboratif dengan solusi pada setiap permasalahan pendekatan individual terhadap yang dihadapi guru. Tindakan guru matematika SMA wilayah supervisi dilakukan dengan binaan di Kabupaten Dompu. pendekatan kolaboratif. Supervisi dilakukan dengan cara membantu menyelesaikan Berdasarkan hasil observasi, permasalahan yang dihadapi guru permasalahan yang dihadapi setiap dalam pembelajaran matematika guru bervariasi, namun pada dengan strategi pembelajaran umumnya hampir sama, yaitu Think-Talk-Write. Mulai dari guru enggan menyiapkan media penyusunan silabus dan RPP, pembelajaran. Selanjutnya setiap pemilihan dan pengorganisasian guru disarankan untuk materi ajar, pemilihan sumber dan menggunakan media CD interaktif media belajar, dan penilaian hasil dan program presentasi untuk belajar. menyampaikan materi pembela- Pada setiap langkah diidentifikasi jaran. Hasil tes kinerja setelah kesulitan-kesulitan yang dihadapi dilakukan tindakan pada siklus I guru, selanjutnya diberikan solusi- didapatkan seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Kinerja Guru Matematika Pasca Tindakan Siklus I Rerata Skor Persentase Aspek Kinerja Guru Skor Ideal Rerata Skor Komponen Rencana Pembelajaran 47,00 68 69,1 Komponen Pelaksanaan Pembelajaran 83,6 140 60 Nilai Kinerja Guru 130,6 208 62,8 Tabel 4. Persentase Ketercapaian dan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pasca Siklus I Awal Siklus I Peningkatan No. Nama Sekolah Keter- Ketun- Keter- Ketun- Keter- Ketun- capai- tasan capai- tasan capai- tasan an (%) (%) an (%) (%) an (%) (%) 1 SMA 1 Dompu 56 58,5 65 72 13,84 18,75 2 SMA 1 Kempo 52 56,25 65 67 20 16,04 3 SMA 2 Kempo 53 53,5 63 65 15,87 17,69 4 SMA 1 Woja 57 58,46 63 67 9,52 12,75 5 SMA Kosgoro 52 54,15 62 75 16,12 27,8 Rerata 54 56,17 63,6 69,2 15 18,61 Dari Tabel 3 terlihat bahwa kinerja pelaksanaan pembelajaran dari guru matematika SMA dalam 54% meningkat menjadi 60%. menerapkan strategi pembelajaran Tampak bahwa peningkatan Think-Talk-Write setelah dilakukan komponen perencanaan pembe- supervisi melalui pendekatan lajaran guru berdampak langsung kolaboratif mengalami peningka- pada pelaksanaan proses tan dari 52,9% menjadi 62,8%. pembelajaran yang lebih baik, Kategori persentase kinerja guru namun demikian hal ini masih tersebut termasuk pada kategori menunjukkan bahwa persiapan yang tinggi dengan tingkat guru sebelum mengajar masih kualifikasi B, sesuai Tabel 2. lebih rendah dibandingkan dengan Komponen perencanaan pembe- pelaksanaannya. lajaran sebesar 50,3% meningkat menjadi 69,1% dan komponen
  • 7. Peningkatan kinerja guru tersebut dihadapi oleh setiap guru relatif berdampak pula pada peningkatan sama, diantaranya guru masih kualitas proses dan hasil belajar lemah untuk berinovasi dalam matematika siswa, dengan nilai menyiapkan sumber belajar dan rata-rata yang diperoleh relatif media pembelajaran, kurangnya lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan yang dituntut dalam nilai sebelumnya yang dapat dilihat pembelajaran matematika, dan seperti pada Tabel 4. seringnya guru terjebak pada rutinitas pembelajaran yang Hasil Tindakan Siklus II mereka lakukan. Selanjutnya setiap guru disarankan untuk Hasil refleksi dari hasil tindakan menggunakan strategi pembela- pada Siklus I selanjutnya dijadikan jaran Think-Talk-Write serta ber- sebagai dasar untuk melakukan inovasi dalam menggunakan media supervisi kolaboratif dengan pembelajaran dan sumber-sumber pendekatan individual terhadap belajar sehingga dalam menyam- guru matematika SMA wilayah paikan materi pembelajaran lebih binaan Kabupaten Dompu pada mudah diterima para siswa. Hasil tahap selanjutnya. Supervisi yang supervisi kinerja guru setelah dilakukan dengan cara membantu dilakukan tindakan pada siklus II guru mengidentifikasi kekurangan- didapatkan seperti pada Tabel 5. kekurangan mulai dari perencanaan sampai dengan Dari Tabel 5 terlihat bahwa pelaksanaan pembelajaran yang kemampuan dan kinerja guru mereka hadapi. Selanjutnya matematika SMA binaan peneliti diberikan arahan-arahan yang setelah dilakukan supervisi lebih operasional dan mudah individual dengan pendekatan dilaksanakan oleh guru dengan kolaboratif meningkat dari 62,8% upaya lebih memberikan kemu- menjadi 80,2%. Kategori persen- dahan belajar bagi para siswa. tase kinerja guru tersebut termasuk kategori yang sangat Berdasarkan hasil observasi, tinggi (A), seperti pada Tabel 2. beberapa permasalahan yang Tabel 5. Kinerja Guru Matematika Pasca Tindakan Siklus II Rerata Skor Persentase Aspek Kinerja Guru Skor Ideal Rerata Skor Komponen Rencana Pembelajaran 51,2 68 75,3 Komponen Pelaksanaan Pembelajaran 115,6 140 82,6 Kinerja Guru 166,8 208 80,2 Tabel 6. Persentase Ketercapaian dan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Pasca Siklus I dan II Siklus I Siklus II Peningkatan No. Nama Sekolah Keter- Ketun- Keter- Ketun- Keter- Ketun- capai- tasan capai- tasan capai- tasan an (%) (%) an (%) (%) an (%) (%) 1 SMA 1 Dompu 65 72 76 83 14,47 13,25 2 SMA 1 Kempo 65 67 77 86 15,58 22,09 3 SMA 2 Kempo 63 65 73 80 13,7 18,75 4 SMA 1 Woja 63 67 77 86 18,18 22,09 5 SMA Kosgoro 62 75 76 86 18,42 12,79 Rerata 63,6 69,2 75,8 84,2 16,07 17,8
  • 8. Semua aspek terjadi peningkatan matematika siswa, dengan nilai dengan hasil sebagai berikut: rata-rata yang diperoleh relatif komponen perencanaan pem- lebih tinggi dibandingkan dengan belajaran dari 69,1% menjadi nilai sebelumnya yang dapat dilihat 75,3% dan komponen pelaksanaan pada Tabel 6. pembelajaran dari 60% menjadi 82,6%. Tampak bahwa komponen Hasil penelitian tindakan supervisi perencanaan pembelajaran telah individual dengan pendekatan meningkat, yang berdampak pada kolaboratif terhadap guru peningkatan pelaksanaan proses matematika dalam menerapkan pembelajaran. strategi penbelajaran Think-Talk- Write terbukti memberikan Dari data kinerja guru pada setiap peningkatan kinerja guru yang komponen perencanaan pem- selanjutnya berdampak pada belajaran hasil siklus II mulai dari peningkatan hasil belajar siswa. (1) perumusan tujuan Hal ini disebabkan jika telah terjadi pembelajaran, (2) pemilihan dan peningkatan kinerja guru dengan pengorganisasian materi, (3) menerapkan pembelajaran dengan pemilihan sumber belajar dan strategi Think-Talk-Write maka media pembelajaran, (4) metode akan terjadi pembelajaran yang pembelajaran, dan (5) rencana efektif dengan kualitas belajar yang penilaian hasil belajar telah terjadi optimal sehingga siswa memiliki peningkatan. Tampak bahwa guru daya serap yang tinggi terhadap telah dapat merencanakan strategi pelajaran. Pada akhirnya hasil pembelajaran Think-Talk-Write belajar siswa menjadi lebih dengan kinerja mencapai 75,3%. optimal. Perencanaan yang matang Demikian pula pada komponen dari guru dalam menyiapkan pelaksanaan pembelajaran telah proses pembelajaran merupakan terjadi peningkatan rata-rata skor salah satu kunci keberhasilan kinerja hasil siklus II pada setiap peningkatan kualitas pembe- aspek yang meliputi (1) pra lajaran. pembelajaran, (2) membuka pelajaran, (3) kegiatan inti Hasil Observasi pembelajaran yang meliputi (a) penguasaan materi, (b) Secara umum pelaksanaan pendekatan/strategi, (c) pemanfa- pembelajaran dengan strategi atan sumber belajar, (d) Think-Talk-Write dalam kelompok pengelolaan belajar peserta didik, kecil berjalan dengan baik. Siswa (e). kemampuan khusus dalam pada awal pembelajaran membaca pembelajaran matematika, (f) LKS, membuat catatan tentang penilaian proses dan hasil belajar, permasalahan, dilanjutkan dengan (f) penggunaan bahasa, dan (4) diskusi kelompok untuk penutup. Dari data di atas menemukan jawaban permasala- telah terjadi peningkatan han, dan akhirnya menuliskan kemampuan guru yang sangat baik jawaban dari hasil diskusi menurut mencapai 80,2%. Hal ini bahasa masing-masing. Pada menunjukkan bahwa guru telah bagian akhir pembelajaran, dapat merencanakan dan beberapa orang (atau satu orang) melaksanakan pembelajaran siswa sebagai perwakilan kelompok dengan strategi Think-Talk-Write, memresentasikan hasil diskusinya, sehingga siswa dapat lebih optimal sedangkan kelompok lain dalam belajar. Peningkatan kinerja menanggapi. Seringkali kegiatan ini guru tersebut berdampak pula berlanjut menjadi diskusi kelas pada peningkatan hasil belajar yang dibimbing guru.
  • 9. Pengamatan terhadap aktivitas apa yang harus mereka kerjakan, siswa selama kegiatan diskusi pertemuan berikutnya berlangsung kelompok dilakukan oleh dua dengan lancar. Pada pertemuan orang pengamat menggunakan pertama, sebagian besar siswa lembar observasi. Pada penelitian pada saat mulai membaca LKS ini, peneliti langsung berperan mengatakan “Pak, kami belum sebagai pelaksana eksperimen. belajar tentang ini!”. Mereka menganggap bahwa soal dalam Model pembelajaran dengan LKS tersebut untuk menguji strategi Think-Talk-Write dalam tentang materi yang sedang kelompok kecil merupakan model dipelajarinya. Selanjutnya tim pembelajaran yang baru bagi siswa peneliti memberikan penjelasan maupun guru di SMA wilayah bahwa soal itu dikerjakan untuk binaan peneliti. Karena itu pada mengantarkan mereka dalam pertemuan pertama dan kedua memahami materi yang dipelajari. siswa masih tampak bingung dan Pada pertemuan kedua masih kaku. Beberapa siswa mengaku ditemui siswa mengajukan tidak tahu apa yang harus pernyataan yang sama. Namun dikerjakan sehingga tahapan- pada pertemuan berikutnya tidak tahapan belajar Think-Talk-Write, ada lagi. Siswa terlihat termotivasi terutama tahap think dan lebih semangat dalam belajar. (membaca/mencari informasi Mereka mengatakan bahwa mereka tentang soal) dan tahap diskusi lebih mengerti apa yang mereka kelompok, tidak berjalan dengan lakukan, karena telah menentukan optimal. Tetapi pada pertemuan sendiri apa yang mereka harus berikutnya siswa terlihat antusias lakukan pada tahap membaca mengikuti pembelajaran. Mereka (think). Namun dari catatan yang secara umum tidak ragu lagi mereka buat belum mencerminkan mengeluarkan pendapat sehingga sepenuhnya keadaan masalah yang diskusi kelompok menjadi lebih diselesaikan. Umumnya catatan hidup dan suasana belajar menjadi tersebut berisi apa yang diketahui lebih kondusif. dan ditanya, namun tidak terdapat kemungkinan apa yang mereka Penerapan model pembelajaran ini, lakukan untuk menyelesaikan setelah siswa memahami apa yang masalah tersebut. Dalam kegiatan harus dikerjakan, mengakibatkan diskusi (talk), siswa secara meningkatnya keterlibatan siswa keseluruhan terlihat antusias dalam pembelajaran. Suasana baru saling berinteraksi dalam bagi siswa dapat tercipta sehingga mengeluarkan pendapat, walaupun pembelajaran menjadi lebih masih ada beberapa siswa yang kondusif. Akibat lain diantaranya terlihat kurang aktif. dapat meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan sikap Aktivitas Siswa Selama Proses positif siswa terhadap pembe- Pembelajaran lajaran matematika. Aktivitas siswa selama Penggunaan waktu 2×45 menit per pembelajaran adalah mengikuti pertemuan, pada dua kali urutan kegiatan think, talk, dan pertemuan pertama ternyata terasa write. Dalam kegiatan think, yaitu kurang. Hal ini terjadi terutama mengumpulkan informasi menge- karena siswa masih kaku dalam nai unsur-unsur yang diketahui, mengikuti pembelajaran sehingga ditanyakan, dan kemungkinan apa banyak waktu yang terbuang. yang akan dilakukan, tergambar Tetapi setelah siswa memahami bahwa siswa belum mencapai hasil
  • 10. yang baik. Walaupun pada disimpulkan hal-hal sebagai akhirnya mereka dapat berikut: menyelesaikan masalah tersebut a. Supervisi individual dengan dalam kegiatan diskusi, siswa pendekatan kolaboratif sering kali tidak menyebutkan memberikan pengaruh kemungkinan apa yang dapat terhadap peningkatan dilakukan dalam menyelesaian kemampuan dan kinerja guru masalah yang diberikan. matematika SMA pada wilayah Kenyataan ini tetap ditemukan binaan di Kabupaten Dompu, sampai akhir pertemuan. baik komponen perencanaan pembelajaran maupun Dalam kegiatan talk secara umum komponen pelaksanaan telah berjalan dengan baik. Siswa pembelajaran. telah berani mengeluarkan b. Peningkatan kemampuan dan pendapat, baik bertanya, kinerja guru berdampak pada menjawab, maupun menanggapi peningkatan hasil belajar pendapat orang lain. Meskipun matematika siswa SMA pada masih terdapat beberapa siswa wilayah binaan di Kabupaten yang tidak aktif, jumlahnya hanya Dompu. sebagian kecil saja. Dari empat aspek yang diamati, yaitu Saran mengajukan pertanyaan, mengemukakan dan menanggapi Berdasarkan hasil penelitian, hal- pendapat, mencari informasi yang hal yang disarankan adalah berkenaan dengan tugas, sebagai berikut: penyelesaian tugas, dan a. Supervisi individual dengan keterlibatan anggota dalam pendekatan kolaboratif dapat kegiatan kelompok, dalam dilakukan oleh pengawas observasi berkisar antara cukup sekolah terhadap guru, dan baik. Tidak terdapat kelompok khususnya guru matematika, yang dikategorikan kurang. mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan Dalam kegiatan write terdapat pembelajaran, sampai dengan kemajuan yang berarti dalam cara evaluasi hasil belajar. siswa menulis jawaban. Pada b. Dalam pembelajaran guru perlu beberapa pertemuan awal, siswa diarahkan untuk menulis jawaban tanpa memper- merencanakan RPP yang hatikan susunan bahasa yang berbasis CTL dengan berbagai benar. Umumnya mereka menulis pendekatan dan strategi yang jawaban berupa hasil perhitungan inovatif, dalam hal ini strategi semata. Hal ini selalu didiskusikan pembelajaran Think-Talk-Write, pada setiap pertemuan pada saat serta menyiapkan media dan satu siswa sebagai perwakilan sumber belajar dengan baik. kelompok diminta mempresentasi- c. Persiapan guru dalam kan jawabannya. perencanaan pembelajaran, khususnya dalam hal media 7. Simpulan dan Saran dan sumber belajar, perlu difasilitasi oleh sekolah Simpulan sehingga media dan sumber belajar yang dipersiapkan dapat Berdasarkan hasil penelitian lebih optimal. tindakan di atas, dapat d. Pembelajaran dengan strategi Think-Talk-Write dalam kelompok kecil mendukung
  • 11. pembelajaran yang konstruktif. pengawas untuk lebih Pembelajaran ini tidak meningkatkan mutu pembela- membutuhkan banyak biaya jaran di sekolah-sekolah seperti halnya bentuk-bentuk binaan. Sedangkan bagi pembelajaran lainnya. Hanya sekolah, hendaknya dapat saja diperlukan persiapan yang diterapkan strategi pembelaja- matang, terutama dalam hal ran yang inovatif agar diperoleh mengembangkan soal-soal hasil belajar yang berkualitas. contoh dan latihan. Penerapan f. Diharapkan kepada para guru pembelajaran dengan strategi dan pengawas agar dapat selalu Think-Talk-Write dalam berkolaborasi yang sinergis kelompok kecil memungkinkan untuk mengadakan penelitian untuk diterapkan pada mata lebih lanjut mengenai pelajaran selain matematika. pembelajaran Think-Talk-Write. e. Hasil penelitian ini hendaknya menjadi sumber inspirasi bagi Daftar Pustaka Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Sutiarso, S. (2000). Problem Posing, Strategi Efektif Meningkatkan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: tidak diterbitkan.