SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 40
Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Matematika
                                        Oleh:
                                  Endah Budi Rahaju


A. Penilaian Berbasis Kelas
          Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang juga disebut Kurikulum
  2004 telah dimasukkan tujuan proses dalam pembelajaran, untuk itu diperlukan suatu
  penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tujuan tersebut. Sistem penilaian
  yang digunakan dalam KBK disebut dengan Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang
  dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar dan dilakukan dalam
  bentuk-bentuk (1) unjuk kerja (performance), (2) proyek dan investigasi
  (penyelidikan), (3) pengumpulan kerja siswa (portofolio), dan (4) tes tertulis (paper
  and pencil test).
          Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam KBK,
  maka soal yang digunakan dalam penilaian diharapkan juga menggunakan
  pemecahan masalah, menekankan komunikasi dan ketrampilan-ketrampilan berpikir
  kritis dan mencari hubungan antara konsep matematika dan kehidupan nyata
  merupakan tujuan pembelajaran yang tidak cukup diukur dengan menggunakan tes
  tertulis (paper and pencil test).
          Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam
  Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). PBK dilaksanakan secara terpadu dengan
  kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan “berbasis kelas” adalah penilaian
  yang dilaksanakan dalam suatu kelas dan tidak dapat dibandingkan dengan kelas yang
  lain. PBK bertujuan memberikan otonomi pada guru dalam memberikan penilaian
  terhadap siswanya dalam kelas tersebut. PBK dapat berupa unjuk kerja
  (performance), proyek dan investigasi (penyelidikan), pengumpulan kerja siswa
  (portofolio), hasil karya (produk), jurnal, presentasi dan diskusi serta tes tertulis




                                                                                      1
(paper and pencil). Guru menilai kompetensi dan hasil belajar siswa berdasarkan
level pencapaian prestasi siswa.
       Dalam PBK, informasi-informasi dalam kemajuan belajar baik formal
maupun non formal dikumpulkan secara terpadu. Siswa terlibat secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan dalam suasana yang menyenangkan serta memungkinkan
adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui,
dipahami dan mampu dikerjakan siswa.
       Pada penilaian non PBK, pencapaian hasil belajar siswa dibandingkan dengan
prestasi kelas, namun dalam PBK tidak demikian. Pencapaian hasil belajar dalam
PBK dibandingkan dengan kemampuan diri sebelumnya berdasarkan kriteria
pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian siswa tidak merasa
dihakimi tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.
       Untuk menentukan ada dan tidaknya kemajuan belajar siswa, maka dalam
PBK dilakukan pengumpulan informasi dengan berbagai cara sehingga kemajuan
belajar siswa dapat terdeteksi secara lengkap. Dengan terdeteksinya kemajuan belajar
siswa, dapat terdeteksi pula perlu tidaknya bantuan yang diberikan pada siswa
berdasarkan bukti yang cukup akurat. Bukti yang dikumpulkan guru tidak hanya
dilakukan di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas, secara formal dan informal.
       Penilaian berbasis kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang
menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pelaporan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar siswa. Dalam PBK, siswa dituntut agar dapat mengeksplorasi
dan memotivasi diri untuk mengerahkan semua potensi dalam menanggapi,
mengatasi masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri. Siswa dilatih untuk
mengungkapkan pendapatnya sendiri berdasarkan kemampuan dan pengalaman
belajarnya. Siswa tidak hanya sekedar dilatih untuk memilih jawaban yang tersedia.
       Penilaian Berbasis kelas harus memperhatikan tiga ranah, yaitu pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor). Ketiga ranah tersebut
sebaiknya dinilai secara proporsional sesuai dengan sifat mata pelajarannya.



                                                                                     2
Manfaat Penilaian Berbasis Kelas
      Beberapa manfaat dari hasil PBK adalah sebagai berikut:
a. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dan
   kekurangannya dalam proses pencapaian kompetensi, sehingga termotivasi untuk
   meningkatkan dan memperbaiki proses dan hasil belajarnya. Pengumpulan
   informasi kemajuan belajar diadakan dalam suasana yang menyenangkan dan
   memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan
   apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Contohnya, siswa diajak
   melakukan penilaian terhadap tugas yang telah dilakukannya.
b. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar siswa sehingga
   memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remedi untuk memenuhi kebutuhan
   siswa. Pengumpulan informasi menentukan ada tidaknya kemajuan belajar dan
   perlu tidaknya bantuan secara terencana, bertahap dan berkesinambungan
   berdasarkan fakta dan bukti yang memadai.
c. Sebagai masukan bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya di
   kelas.
d. Sebagai masukan bagi guru untuk merancang kegiatan belajar sedemikian rupa
   sehingga siswa dapat mencapai kompetensi dengan kecepatan yang berbeda-beda
   dalam suasana yang kondusif menyenangkan.
e. Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada orang tua dan komite
   sekolah tentang efektivitas pendidikan sehingga partisipasi orang tua dan komite
   sekolah dapat ditingkatkan.


Fungsi Penilaian Berbasis Kelas
      Penilaian berbasis kelas memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Menggambarkan sejauh mana seorang siswa telah menguasai suatu kompetensi
b. Mengevaluasi hasil belajar siswa dalam rangka membantu siswa memahami
   dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan



                                                                                  3
program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai
   bimbingan).
c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan
   siswa dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah
   seseorang perlu mengikuti pengayaan dan remedial.


Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas
Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PBK adalah:
a. Valid.
   Penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa,
   misal pembelajaran matematika menggunakan pendekatan penemuan kembali,
   maka kegiatan penemuan harus menjadi salah satu obyek yang dinilai.
b. Mendidik.
   Hasil penilaian harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan bagi
   siswa yang berhasil dan sebagai pemicu semangat belajar bagi yang kurang
   berhasil.
c. Berorientasi pada kompetensi
   Penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum.
d. Adil
   Penilaian harus adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar
   belakang sosial, ekonomi, budaya dan jender. Guru dalam membuat keputusan
   tentang penguasaan kemampuan siswa dengan mempertimbangkan hasil kerja
   yang dikumpulkan dan perubahan tingkah laku.
e. Terbuka.
   Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi
   semua pihak.




                                                                                 4
f. Berkesinambungan.
   Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, terus menerus untuk memperoleh
   gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya.
   Prinsip ini akan banyak digunakan pada penilaian portofolio.
g. Menyeluruh
   Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk
   mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa
   meliputi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor)
   yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dalam penilaian
   unjuk kerja, yang utama adalah melihat hasil kerja psikomotor siswa. Sedang
   hasil   belajar   kognitif   tidak   utama.   Dalam   penilaian   portofolio   lebih
   mengutamakan penilaian afektif siswa. Sedangkan dalam penilaian proyek dan
   investigasi, lebih mengutamakan penilaian kognitif dan psikomotor siswa.
h. Bermakna
   Penilaian hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti dan bisa ditindaklanjuti
   oleh semua pihak.
       Seperti telah dijelaskan di atas, banyak model-model penilaian yang
ditawarkan dan sesuai dengan PBK. Dari bermacam-macam model penilaian tersebut
yang akan disajikan untuk mata pelajaran matematika dalam modul ini adalah unjuk
kerja, proyek dan investigasi, serta portofolio. Model-model penilaian ini diberikan
untuk melengkapi penilaian yang menggunakan tes tertulis (paper and pencil test).
       Tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam KBK, menekankan
pada pemahaman konsep, penggunaan pemecahan masalah dan komunikasi serta
ketrampilan-ketrampilan berpikir kritis dan mencari hubungan antara konsep
matematika dan kehidupan nyata merupakan tujuan proses yang harus dicapai siswa
secara kontinu. Untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran matematika tidak
cukup diukur dengan menggunakan tes tertulis (paper and pencil test). Oleh karena
itu diperlukan model-model penilaian seperti unjuk kerja (performance), proyek dan




                                                                                     5
investigasi, serta portofolio. Berikut ini akan diberikan penjelasan tentang penilaian
  unjuk kerja pada mata pelajaran matematika.


B. Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assessment)
         Tujuan    proses   dalam    pembelajaran    matematika    dievaluasi   dengan
  menggunakan berbagai macam teknik. Tes dan teknik-teknik penilaian hanya
  diperlukan untuk menunjukkan bagaimana siswa mengerjakan tugas-tugas yang
  sebenarnya. Bila kita menginginkan siswa menjadi pemecah masalah yang baik,
  maka tes tentang kompetensi pemecahan masalah harus secara logis menilai unjuk
  kerja siswa dalam tugas pemecahan masalah. Tes tertulis (paper and pencil test) yang
  nilainya didasarkan pada benar atau salah tidak dapat menilai unjuk kerja siswa
  secara teliti. Sebagai contoh, seorang siswa diminta melukis garis tinggi sebuah
  segitiga. Hasil pekerjaannya dinilai berdasar unjuk kerjanya dalam menggunakan
  jangka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penilaian unjuk kerja merupakan
  penilaian yang dilakukan dengan mengamati siswa dalam melakukan sesuatu. Untuk
  mendemontrasikan apa yang diketahui siswa, mereka tidak dinilai dengan paper and
  pencil test, tetapi bagaimana unjuk kerjanya.
         Standar yang sama diperlukan untuk menerapkannya dalam pembelajaran
  matematika, jika guru menginginkan mereka menjadi pemecah masalah, siswa harus
  diajarkan bagaimana menganalisis, merumuskan dan memecahkan masalah non-rutin
  dan sulit, dan perlu menilai unjuk kerjanya sebagai pemecah masalah.
         Penilaian unjuk kerja merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran dan
  membantu untuk mengarahkan pembelajaran selanjutnya. Melalui proses penilaian ini
  siswa belajar tentang hasil-hasil kegiatan dan pembelajaran yang telah dilalui.
  Keuntungan lain dari penilaian unjuk kerja adalah membuat pembelajaran lebih
  relevan dengan kehidupan siswa dan dunia nyata (Jack Ott). Melalui penilaian ini
  akan membantu guru-guru memusatkan pada hasil-hasil pendidikan secara nyata.
  Sebagai siswa yang sedang belajar, hal itu akan menjadikan mereka kompeten dalam
  pemecahan masalah, yakin dengan kemampuannya dalam berpikir logis dan dapat



                                                                                       6
mengkomunikasikan ide-idenya dengan jelas.       Mereka akan mengakui         bahwa
mereka telah menerima pembelajaran dan mengakui bahwa pendidikan itu
bermanfaat untuk kehidupan mereka.
       Penilaian unjuk kerja digunakan guru untuk melihat apakah siswa mendapat
pemahaman yang nyata tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka
kerjakan. Menurut Jack Ott, penilaian unjuk kerja tidak seperti paper and pencil test
dan juga tidak memberikan ancaman bagi siswa. Hal ini dikarenakan tidak ada
jawaban benar atau salah pada penilaian unjuk kerja. Kenyataannya, penilaian ini
dapat mengatasi ketakutan siswa dalam belajar matematika. Siswa tidak akan takut
mengeluarkan pendapat di kelas dan tidak takut memberikan jawaban yang salah.
       Menurut Airisian, terdapat empat faktor mendasar dalam mengembangkan
penilaian unjuk kerja, yaitu:
a. Mempunyai tujuan yang jelas
b. Mengidentifikasi aspek-aspek yang dapat diamati
c. Menyiapkan setting yang cocok, artinya tugas yang diberikan harus dikerjakan
   secara individu atau secara berkelompok.
d. Menilai performens.
         Tujuan penilaian unjuk kerja adalah untuk mengetahui apa yang diketahui
siswa dan apa yang dapat mereka lakukan. Tugas penilaian unjuk kerja harus
bermakna, realistis atau sesuai dengan kehidupan nyata dan dapat mengukur
penguasaan siswa.
       Karena model penilaian ini merupakan penilaian baru, maka bagaimanakah
seorang guru memulai menggunakan tugas penilaian unjuk kerja ini? Berikut ini
diberikan petunjuk-petunjuk untuk memulai menggunakan tugas unjuk kerja:
a. Pertama, akan bijaksana bila memulainya secara perlahan dan teratur.
b. Kedua, tidak perlu menilai unjuk kerja siswa setiap hari atau tidak melaksanakan
   sama sekali.




                                                                                   7
c. Ketiga, tidak perlu semua materi pembelajaran dievaluasi dengan unjuk kerja.
   Pemilihan materi yang tepat akan menghasilkan penilaian unjuk kerja yang efektif
   sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
      Bagaimanakah penilaian unjuk kerja pada mata pelajaran matematika?
   Berikut ini diberikan beberapa petunjuk yang dapat membantu guru dalam
   melaksanakan penilaian unjuk kerja pada mata pelajaran matematika, yaitu:
   1. Dikenalkan secara bertahap dengan menggunakan beberapa tugas yang
      sederhana, tetapi berguna.
   2. Memusatkan pada tujuan proses dalam penalaran.
   3. Melibatkan perluasan dalam metodologi pembelajaran matematika.
   4. Tidak kompleks dan tidak sulit untuk diterapkan.
   5. Menjadi bagian yang terpadu dalam proses-proses penilaian.
   6. Meminta guru untuk mendiskusikan tujuan pembelajaran.
   7. Digunakan pada semua tingkatan kelas.
   8. Mengarahkan pada pengembangan tugas penilaian yang disesuaikan dengan
      kurikulum.
    9. Memberikan pemahaman yang realistis dan mendalam tentang apa yang
      diketahui siswa dan apa yang dapat dilakukan siswa.


           Dalam menyusun tugas penilaian unjuk kerja, perlu diperhatikan
   beberapa kriteria seperti berikut.
   a) Mengarah kepada standart kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin
      dicapai.
   b) Memberikan       kesempatan       siswa   untuk   mengemukakan   pikiran   dan
      pemahamannya serta tidak hanya meminta jawaban tunggal.
   c) Memberikan kesempatan untuk menilai proses-proses yang ada dalam tugas.
   d) Realistik, menarik dan merangsang untuk berpikir.
   e) Menekankan kedalaman dan pengusaan materi.




                                                                                   8
f) Open-ended. Tugas yang diberikan merupakan soal terbuka yang mempunyai
   jawaban yang tidak tunggal.
g) Tidak algoritmik, yaitu tidak mempunyai satu alur yang jelas dalam
   penyelesaiannya yang nampak pada awal tugas.
h) Menimbulkan pertanyaan baru, yaitu menuntun siswa untuk mengetahui lebih
   jauh tentang masalah yang diberikan.


      Dalam penilaian unjuk kerja, evaluasi terhadap hasil kerja siswa
dibandingkan dengan kriteria-kriteria pencapaian unjuk kerja. Tujuan guru dalam
menilai adalah untuk melihat perkembangan intelektualnya atau kekurangannya.
Dalam penilaian ini harus diperhatikah dua hal yaitu standar unjuk kerja dan tugas
unjuk kerja. Standar unjuk kerja harus ditetapkan lebih dahulu sehingga dapat
digunakan untuk menentapkan tugas unjuk kerja yang diberikan pada siswa.
Standart unjuk kerja dapat dikembangkan sendiri oleh guru dalam bentuk
sederhana..
      Untuk menentukan standar penilaian, pertama kali guru harus menentukan
apakah prosesnya atau hasilnya yang akan dinilai. Jika prosesnya yang akan
dinilai, maka standar dipakai untuk menilai siswa ketika melakukan
penampilannya. Jika hasilnya yang akan dinilai, maka standar diperlukan untuk
menilai hasil dari proses tersebut. Namun pada kenyataannya, baik proses
maupun hasil dapat dinilai bersama-sama. Yang terpenting dalam menentukan
standar unjuk kerja adalah menguraikan seluruh penampilan atau hasilnya
menjadi komponen-komponen, yang akan memandu pembuatan standar penilaian
unjuk kerja.
      Penilaian unjuk kerja tergantung pada standar penilaian yang diamati dan
dinilai. Untuk memudahkan guru dalam menentukan standar penilaian unjuk
kerja, berikut ini diberikan panduan untuk memudahkan penyusunan.




                                                                                 9
1. Tentukan penampilan atau tugas yang akan dinilai:
   a. Langkah-langkah     apa   saja   yang   harus    dikerjakan    siswa   untuk
       menyelesaikan tugas.
   b. Aspek mana saja yang perlu bagi penampilan atau hasilnya?
   c. Temukan unsur-unsur penting dalam penampilan siswa
   d. Karya apa saja yang mungkin dihasilkan siswa
2. Susun aspek-aspek penting dari penampilan atau karya siswa:
   a. Langkah-langkah penting diambil untuk terselesainya tugas.
   b. Langkah apa yang ditekankan dalam pembelajaran?
   c. Langkah khusus yang dapat ditemukan siswa untuk menyelesaikan tugas.
3. Batasi jumlah standar penilaian sehingga semuanya dapat teramati selama
   penampilan siswa. Namun hal ini tidak begitu penting jika yang diamati hasil
   atau karyanya.
4. Nyatakan Standar penilaian dalam bentuk tindakan atau karya yang dapat
   diamati.
5. Susun urutan standar penilaian sesuai dengan urutan pengamatan.
Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan panduan standar penilaian, maka
dihasilkanlah   suatu rubrik penskoran. Rubrik penskoran adalah seperangkat
standar penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses
kinerja siswa. Rubrik harus menekankan penilaian pada tujuan proses
pembelajaran.
      Tahap awal dalam mengevaluasi tugas unjuk kerja adalah dengan
menetapkan suatu sistem untuk mendokumentasi (mengumpulkan) unjuk kerja
siswa. Standart unjuk kerja harus ditetapkan lebih dahulu dan standar-standar
tersebut ditetapkan dalam suatu rubrik. Dalam rubrik penskoran digunakan
kriteria-kriteria tertentu untuk menilai tugas unjuk kerja siswa. Dalam rubrik,
kriteria tugas unjuk kerja siswa bergerak dari umum ke khusus. Rubrik yang
digunakan memuat 4 skala peringkat dari superior sampai tidak memuaskan.
Skala itu dapat dimodifikasi dengan mudah untuk menambah butir-butir penilaian



                                                                                10
yang sesuai. Karena penilaian ini menggunakan rubrik, maka siswa harus tahu
apakah arti dari masing-masing tingkatan yang ada. Jadi kriteria unjuk kerja
khusus harus berkaitan dengan masing-masing tugas unjuk kerja yang diberikan
pada siswa. Komentar-komentar khusus dapat ditambahkan pada kertas pekerjaan
siswa dan dicatat guru pada kolom tersendiri dalam rubrik.
         Saat   siswa   telah   menyelesaikan   tugas   unjuk   kerja,   hasilnya
dibandingkan dengan rubrik khusus dan penskorannya secara holistik berdasarkan
tingkatan terbaik yang dicapai siswa. Berikut ini contoh rubrik penskoran umum
untuk penilaian unjuk kerja.




                                                                               11
Rubrik Penskoran Umum
Tingkatan                         Kriteria Umum                       Kriteria
 (Level)                                                              Khusus
    4        • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-
 Superior      konsep.
             • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai.
             • Komputasinya benar
             • Tulisan penjelasannya patut dicontoh.
             • Diagram/tabel/grafik tepat (sesuai dengan
               penerapannya)
             • Melebihi permintaan masalah yang diinginkan.
    3        • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep.
Memuaskan    • Menggunakan strategi yang sesuai.
  dengan     • Komputasi sebagaian besar benar.
  sedikit
             • Tulisan penjelasannya efektif.
kekurangan
             • Diagram/tabel/grafik sebagaian besar tepat .
             • Memenuhi semua permintaan masalah yang diinginkan.
    2        • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar
  Cukup        konsep-konsep.
memuaskan    • Tidak menggunakan strategi yang sesuai.
  dengan     • Komputasi sebagaian besar benar.
  banyak
             • Tulisan penjelasannya memuaskan.
kekurangan
             • Diagram/tabel/grafik sebagaian besar tepat.
             • memenuhi sebagian besar permintaan masalah yang
               diinginkan.
   1         • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman
 Tidak         terhadap konsep-konsep.
memuaskan    • Tidak menggunakan strategi yang sesuai.
             • Komputasi tidak benar.
             • Tulisan penjelasannya tidak memuaskan.
             • Diagram/tabel/grafik tidak tepat (Tidak sesuai).
             • Tidak memenuhi permintaan masalah yang diinginkan.


 Kriteria khusus untuk rubrik tertentu, dikembangkan oleh guru berdasarkan
 standar-standar unjuk kerja yang akan dinilai dalam satu kegiatan.




                                                                          12
Untuk mengevaluasi unjuk kerja siswa, selain menggunakan rubrik dapat
pula seorang guru dapat melakukan dengan cara yang lebih sederhana, yaitu
dengan menggunakan bantuan kartu penilaian. Dalam kartu penilaian berisi
komponen-komponen unjuk kerja yang akan dinilai. Setiap komponen dinilai
dengan menggunakan skala penilaian, misal 1: tidak benar , 2: kurang benar, 3:
benar tetapi kurang sempurna, dan 4: sempurna. Bentuk kartu penilaian seperti
berikut.

                              Kartu Penilaian
                                                              Penilaian
No.                 Standar Unjuk Kerja                 4     3       2      1
      Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-
1.
      konsep.
2.    Menggunakan strategi-strategi yang sesuai.

3.    Komputasinya benar

4.    Tulisan penjelasannya patut dicontoh.
      Diagram/tabel/grafik tepat (sesuai dengan
5.
      penerapannya)


         Data hasil tugas unjuk kerja digunakan untuk mendeskripsikan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah melalui kegiatan unjuk kerja.
Pada setiap standar unjuk kerja diberi skor 1 sampai dengan 4. Siswa yang gagal
melakukan unjuk kerja ditetapkan akan memperoleh skor minimum. Skor
minimum, median skor dan skor maksimum diperoleh dengan rumus (Kurikulum
2004):

Skor minimum      = 1 × banyaknya standar unjuk kerja

Skor maksimum = 4 × banyaknya standar unjuk kerja

                  skor miinimum + skor maksimum
Median skor =
                                2




                                                                             13
Pada kartu penilaian terdapat 5 standar unjuk kerja yang akan dinilai, maka
nilai minimum yang akan dicapai siswa adalah 5 dan nilai maksimum yang dapat
dicapai siswa adalah 20. Rentangan nilai 5 sampai dengan 20 dibagi dalam 4
tingkatan/level (sesuai dengan tingkatan yang ada pada kartu penilaian). Setelah
diketahui skor total, nilai tersebut dikonversikan dengan rentang nilai seperti
berikut:
                6 −   10 : gagal
               11   − 15 : kurang berhasil
               16   − 20 : berhasil
               21   − 24 : sangat berhasil


      Tugas penilaian unjuk kerja mata pelajaran matematika terdapat dua
macam pengamatan, yaitu kegiatan unjuk kerja yang dapat diamati secara
langsung dan kegiatan unjuk kerja yang tidak diamati langsung. Namun tidak
semua penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan dua macam pengamatan
tersebut, tergantung dari permasalahan yang diajukan. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh berikut.
Contoh penilaian unjuk kerja yang kegiatannya/prosesnya dapat diamati secara
langsung.
Contoh 1:
           Tugas Untuk Penilaian Unjuk Kerja
           Materi Pokok       :    Segitiga dan segiempat
           Kelas              :    VII
           Standar Kompetensi:     Mengidentifikasi garis, sudut, dan bangun datar
                                   serta dapat menentukan besaran-besaran yang
                                   ada di dalamnya.




                                                                                14
Kompetensi Dasar :     Mengenali sifat-sifat dan melukis segitiga
    Tujuan             :   Siswa dapat melukis segitiga samasisi dengan
                           menggunakan penggaris dan jangka.
    TUGAS:
    Lukis ∆ABC samasisi dengan panjang sisi 5 cm.


                                   Rubrik
Tingkatan                    Kriteria Khusus                       Catatan
 (Level)
    4          • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap
 Superior        konsep segitiga samasisi.
               • Sangat terampil menggunakan jangka dan
                 penggaris
               • Ukuran tepat (sesuai permintaan)
               • Tulisan penjelasan lukisan patut dicontoh.
               • Melebihi permintaan yang diinginkan.
     3         • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep
Memuaskan        segitiga samasisi.
dengan sedikit • Terampil menggunakan jangka dan penggaris
 kekurangan • Ukuran sebagian besar tepat
               • Tulisan penjelasan lukisan efektif.
               • Memenuhi semua permintaan yang diinginkan.
     2         • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian
  Cukup          besar konsep segitiga samasisi.
 memuaskan • Kurang terampil menggunakan jangka dan
   dengan        penggaris
   banyak      • Ukuran kurang tepat
 kekurangan
               • Tulisan penjelasan lukisan cukup memuaskan.
               • Memenuhi sebagian permintaan yang
                 diinginkan.




                                                                        15
1       • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemaham-
        Tidak       an terhadap konsep segitiga samasisi.
       memuaskan  • Tidak terampil menggunakan jangka dan
                    penggaris
                  • Ukuran tidak tepat
                  • Tulisan penjelasan lukisan tidak memuaskan.
                  • Tidak memenuhi permintaan yang diinginkan.
Jika menggunakan bantuan kartu penilaian seperti berikut.

                                                              Penilaian
 No.                  Standar Unjuk Kerja
                                                       4       3      2      1
        Menunjukkan pemahaman terhadap konsep
  1.
        segitiga samasisi.
  2.    Keterampilan menggunakan jangka dan
        penggaris.

  3.    Ukuran sesuai permintaan

  4.    Tulisan penjelasan lukisan
        Permintaan tugas terpenuhi
  5.



Dengan tugas yang sama seperti di atas khususnya di matematika, dapat pula kegiatan
unjuk kerjanya tidak diamati secara langsung. Dengan mengubah perintah tugasnya,
maka kegiatan untuk tugas di atas dapat diamati secara tak langsung. Karena
pengamatannya tak langsung, maka standar unjuk kerjanya sedikit berbeda dengan
yang pengamatan langsung. Misal dalam pengamatan tidak langsung, diperlukan
siswa menulis urutan kerjanya atau memberi nomor urut yang dikerjakan.
Contoh 2:
       Tugas Untuk Penilaian Unjuk Kerja
       Materi Pokok        : Segitiga dan segiempat




                                                                             16
Kelas              : VII
Standar Kompetensi: Mengidentifikasi garis, sudut, dan bangun datar serta
                     dapat menentukan besaran-besaran yang ada di dalamnya.
Kompetensi Dasar : Mengenali sifat-sifat dan melukis segitiga
Tujuan             : Siswa dapat melukis segitiga samasisi dengan
                     menggunakan penggaris dan jangka.

    TUGAS:
    Lukis ∆ABC samasisi dengan panjang sisi 5 cm. Sebutkan langkah-
    langkah yang kamu tempuh dalam melukis ∆ABC.


                            Rubrik
Tingkatan                    Kriteria Khusus                    Catatan
 (Level)
               • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap
                 konsep segitiga samasisi.
     4         • Urutan langkah-langkah sangat tepat
 Superior
               • Tulisan penjelasan langkah-langkah patut
                 dicontoh
               • Ukuran tepat (sesuai permintaan)
               • Melebihi permintaan yang diinginkan.
               • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep
     3           segitiga samasisi.
Memuaskan      • Urutan langkah-langkah tepat
dengan sedikit
               • Tulisan penjelasan langkah-langkah efektif
 kekurangan
               • Ukuran sebagian besar tepat
               • Memenuhi semua permintaan yang diinginkan.
               • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian
     2           besar konsep segitiga samasisi.
  Cukup        • Urutan langkah-langkah kurang tepat
 memuaskan
               • Tulisan penjelasan langkah-langkah cukup
   dengan
                 memuaskan
   banyak
 kekurangan    • Ukuran kurang tepat
               • Memenuhi sebagian permintaan yang
                 diinginkan.




                                                                     17
• Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemaham-
                      an terhadap konsep segitiga samasisi.
         1          • Urutan langkah-langkah tidak tepat
       Tidak
                    • Tulisan penjelasan langkah-langkah tidak
      memuaskan
                      memuaskan
                    • Ukuran tidak tepat
                    • Tidak memenuhi permintaan yang diinginkan.




Untuk menambah wawasan anda, berikut ini diberikan contoh-contoh lain untuk
penilaian unjuk kerja.
Contoh 3:
         Tugas Untuk Penilaian Unjuk Kerja
         Materi Pokok        :   Bangun Datar dan segitiga
         Kelas               :   IX
         Standar Kompetensi:     Memahami kesebangunan bangun datar
         Kompetensi Dasar :      Menggunakan      konsep     kesebangunan    dua
                                 bangun
         Tujuan              :   Siswa    dapat   memecahkan     masalah    yang
                                 melibatkan konsep kesebangunan
TUGAS:
Gambarlah segitiga siku-siku dengan ukuran sesukamu pada karton putih dan
segitiga-segitiga yang sebangun dengan perbandingan sisi-sisi yang bersesuai 2:1
pada kertas berwarna. Berapakah banyaknya segitiga berwarna yang diperlukan
untuk menutupi segitiga putih dan gambarkan susunan-susunan yang dapat kamu
temukan.


       Untuk menentukan standar unjuk kerja yang akan dinilai, guru dapat
menjabarkan tugas di atas menjadi beberapa standar unjuk kerja seperti berikut.
1. Menggambar segitiga siku-siku



                                                                              18
2. Menentukan syarat-syarat dua segitiga yang sebangun
3. Menentukan banyaknya segitiga berwarna yang diperlukan untuk menutupi
  segitiga putih
4. Menggambar susunan segitiga berwarna yang ditemukan
5. Menemukan susunan lain.




                                                                      19
Rubrik
Tingkatan                    Kriteria Khusus                  Catatan
 (Level)
              • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap
                konsep kesebangunan.
    4         • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai.
 Superior
              • Tulisan penjelasannya patut dicontoh.
              • Gambar yang dibuat tepat (sesuai dengan
                susunan yang diperoleh)
              • Melebihi permintaan yang diinginkan.
               • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep
     3           kesebangunan.
Memuaskan      • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai.
dengan sedikit
               • Tulisan penjelasannya efektif
 kekurangan
               • Gambar yang dibuat sebagian besar tepat
               • Memenuhi permintaan yang diinginkan.
               • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian
     2           konsep kesebangunan.
  Cukup        • Menggunakan strategi-strategi yang kurang
 memuaskan       sesuai.
   dengan
               • Tulisan penjelasannya cukup
   banyak
 kekurangan • Gambar yang dibuat kurang tepat
               • Memenuhi sebagian permintaan yang
                 diinginkan.
               • Menunjukkan sedikit atau tidak ada
                 pemahaman terhadap konsep kesebangunan.
     1         • Menggunakan strategi-strategi yang tidak
   Tidak         sesuai.
 memuaskan
               • Tulisan penjelasannya tidak memuaskan
               • Gambar yang dibuat tidak tepat
               • Tidak memenuhi permintaan yang diinginkan.




                                                                  20
C. Penilaian Proyek dan Investigasi

           Seperti telah dikemukakan di atas, terdapat beberapa penilaian dalam mata
   pelajaran matematika yang sesuai dengan PBK, salah satunya adalah penilaian
   proyek dan investigasi. Penilaian ini merupakan salah satu cara guru untuk
   mendeteksi kemajuan belajar siswa. Dengan terdeteksinya kemajuan belajar siswa,
   dapat terdeteksi pula perlu tidaknya bantuan yang diberikan pada siswa
   berdasarkan bukti yang cukup akurat. Bukti melalui penilaian proyek dan
   investigasi ini dapat dilakukan di luar kelas, misalnya melalui kegiatan survei pada
   suatu tempat untuk mengetahui data penduduk di tempat tersebut. Hal ini sesuai
   dengan penjelasan bahwa bukti tentang kemajuan belajar siswa               tidak hanya
   dilakukan di dalam kelas saja, tetapi yang dilakukan di luar kelas pula.
           Penilaian proyek dan investigasi sesuai dengan PBK untuk mata pelajaran
   matematika, karena dalam kegiatan ini siswa dituntut agar dapat mengeksplorasi
   dan memotivasi diri untuk mengarahkan semua potensi dalam menanggapi,
   mengatasi masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri. Siswa dilatih untuk
   mengungkapkan pendapatnya sendiri melalui laporan siswa berdasarkan
   kemampuannya mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam penyelidikan tertentu.
           Dalam KBK yang memuat tujuan proses, proyek mempunyai peran yang
   signifikan dan integral bagi setiap siswa. Proyek dirancang untuk kerja investigasi,
   sehingga jenis penilaian ini dinamakan proyek dan investigasi. Proyek dan
   investigasi dapat dikerjakan oleh siswa secara individual atau kelompok kecil yang
   terdiri atas 2 atau 3 siswa yang bekerja bersama-sama.
           PBK menekankan bahwa penilaian yang dilakukan oleh guru harus
   memperhatikan tiga ranah, yaitu pengatahuan (kognitif), sikap (afektif) dan
   ketrampilan (psikomotor). Melalui penilaian proyek dan investigasi, ketiga ranah
   tersebut dapat terekam, terutama jika proyek dan investigasi tersebut dilakukan
   secara berkelompok.



                                                                                       21
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut dapat berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data.
       Proyek merupakan cara yang baik untuk melibatkan siswa dalam perluasan
situasi pemecahan masalah. Situasi ini mungkin merupakan matematika murni,
tetapi kebanyakan merupakan materi yang berhubungan dengan dunia nyata dan
disiplin ilmu yang lain. Proyek dapat melibatkan siswa ke dalam situasi “open-
ended” yang mungkin mempunyai beragam hasil yang dapat diterima dengan
nalar. Atau, melibatkan siswa ke dalam masalah situasi yang dapat membimbing
siswa memformulasikan pertanyaan atau membuat dugaan yang memerlukan
investigasi lebih lanjut. Proyek juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengungkap ide-ide matematika dengan menggunakan materi-materi fisik (yang
berupa benda) atau teknologi baru seperti kalkulator grafik atau komputer.
       Proyek dan investigasi dapat memberikan pelajaran kepada siswa bahwa
banyak kaitan antara matematika dan dunia nyata. Selanjutnya, proyek dan
investigasi dapat mengaitkan antara matematika dan disiplin ilmu lain seperti
sains, ilmu sosial, musik, ekonomi, geografi dan sebagainya. Semua kegiatan ini
dapat membawa matematika kepada kehidupan siswa dengan cara menunjukkan
kepada mereka manfaat ide-ide matematika dan menggunakannya untuk kegiatan
praktis yang lebih luas.
       Proyek dan investigasi dapat dilaksanakan dengan cara guru mendiskusikan
tentang ide suatu proyek dengan siswa. Selanjutnya guru memberitahu siswa
bahwa proyek tersebut akan digunakan dalam pelajaran untuk tujuan pengajaran
dan evaluasi. Diskusikan tujuan-tujuan proses dari pembelajaran pemecahan
masalah,    komunikasi,    penalaran,   dan   kaitan-kaitannya    dan   tunjukkan
kedudukannya dalam pembelajaran matematika. Guru supaya memberitahu siswa
bahwa proyek mereka haruslah berorientasi pada pemecahan masalah.



                                                                               22
Proyek dan investigasi dapat memberikan pengalaman pada siswa tentang
kaitan antara konsep matematika dengan kehidupan nyata, seperti proyek yang
melibatkan matematika pada bidang-bidang makanan dan kesehatan, olah raga,
pertanian, bisnis, populasi dan sebagainya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut,
siswa akan terbuka wawasannya tentang manfaat konsep-konsep matematika
dalam kehidupan mereka.
        Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian proyek
dan investigasi adalah:
1.   ide proyek, hendaknya berasal dari guru
2.   pelaksanaan proyek tidak pada awal pembelajaran
3.   proyek pertama yang diberikan pada siswa bersifat sederhana
4.   proyek pertama hendaknya membuat siswa tidak bekerja pada masalah rutin.
5.   masalah yang diberikan menantang berpikir siswa.
6.   proyek diberikan sebagai tugas yang harus diselesaikan secara berkelompok.
        Tujuan utama dari tugas penilaian proyek dan investigasi dalam
pembelajaran matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan matematika
siswa. Melalui kegiatan proyek dalam mata pelajaran matematika, hasil yang
diinginkan dari siswa adalah:
1.     Menyelesaikan dan memformulasikan masalah dalam matematika dan
     mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata,
2. Menggunakan bahasa matematika untuk mengkomunikasikan ide-ide,
3. Menggunakan kemampuan mereka untuk mengaplikasikan ketrampilan
     penalaran dan ketrampilan analisis mereka,
4. Mendemonstrasikan pengetahuan dari konsep, keterampilan dan algoritma,
5. Membuat kaitan di dalam matematika sendiri maupun dengan disiplin ilmu
     lain,
6. Mengembangkan pemahaman tentang hakekat matematika,
7. Mengintegrasikan pengetahuan matematika ke dalam suatu konsep yang lebih
     bermakna,



                                                                              23
8. Menalar untuk membuat kesimpulan dari investigasi.
        Selain kemampuan matematika yang diperoleh melalui tugas proyek dan
investigasi yang diberikan pada siswa, terdapat pula hasil non matematika yang
dapat diperoleh siswa, yaitu:
1. Belajar mendefiniskan masalah dan melakukan penelitian,
2. Belajar kerja sama, terutama jika tugas proyek diberikan secara berkelompok,
3. Belajar bahwa masalah dunia nyata tidak sederhana
4. Belajar untuk melihat bahwa matematika dapat diterapkan dalam dunia
   empirik.
5. Belajar mengorganisasikan, merancang dan mencapai tujuan
6. Belajar menulis laporan.


        Hasil proyek dapat dilaporkan dengan menggunakan format seperti berikut.
                                     Catatan Proyek
Nama Kelompok: …………………………..
Proyek       : …………………………………………………………………….
               ………………………………………………………………….…
Deskripsi : …………………………………………………………………….
               ……………………………………………………………………
Prosedur : ……………………………………………………………………
kerja          ……………………………………………………………………
Ringkasan : …………………………………………………………………...
               …………………………………………………………………..
Hasil         : …………………………………………………………………..
        Dalam penilaian tugas proyek dan investigasi, evaluasi terhadap hasil kerja
proyek dibandingkan dengan kriteria-kriteria hasil pencapaian proyek. Adapun
langkah-langkah kerja proyek yang dapat dievaluasi oleh guru adalah:
1. Menulis deskripsi dari proyek
2. Mengidentifikasi prosedur yang akan dikerjakan



                                                                                24
3. Membuat catatan kerja yang telah dilakukan siswa
4. Menyatakan hasil yang diperoleh.
      Dengan memperhatikan empat langkah kerja proyek, penilaian proyek dan
investigasi dapat dilakukan dengan menggunakan rubrik penskoran dengan
mengembangkan keempat bagian di atas. Rubrik penskoran yang dimaksud disini,
sama dengan rubrik penskoran yang dikembangkan untuk penilaian tugas unjuk
kerja. Jadi rubrik penskoran tugas proyek dan investigasi dikembangkan oleh
guru berdasarkan tugas yang diberikan pada siswa.
      Dalam rubrik penskoran menggunakan kriteria-kriteria tertentu untuk
menilai tugas proyek dan investigasi siswa. Dalam rubrik, kriteria tugas proyek
dan investigasi siswa bergerak dari umum ke khusus. Rubrik yang digunakan
memuat 4 skala peringkat dari superior sampai tidak memuaskan. Skala itu dapat
dimodifikasi dengan mudah untuk menambah butir-butir penilaian yang sesuai.
Karena penilaian ini menggunakan rubrik, maka siswa harus tahu apakah arti dari
masing-masing tingkatan yang ada. Jadi kriteria khusus pada proyek dan
investigasi harus berkaitan dengan masing-masing tugas yang diberikan pada
siswa. Komentar-komentar khusus dapat ditambahkan pada kertas pekerjaan
siswa dan dicatat guru pada kolom tersendiri dalam rubrik.
         Saat siswa telah menyelesaikan tugas proyek dan investigasi, hasilnya
dibandingkan dengan rubrik khusus dan penskorannya secara holistik berdasarkan
tingkatan terbaik yang dicapai siswa.. Untuk penilaian tugas proyek dan
investigasi digunakan rubrik penskoran seperti pada penilaian unjuk kerja.




                                                                             25
Kriteria khusus pada rubrik, dikembangkan oleh guru berdasarkan
tahapan yang akan dinilai dalam satu proyek dan investigasi. Laporan proyek
atau hasil investigasi tidak hanya dalam bentuk laporan tertulis, tetapi dapat juga
dilengkapi dan disajikan dalam bentuk poster.

      Penskoran proyek difokuskan pada mutu dari keseluruhan proyek dan
memberikan kesempatan kepada guru untuk menilai proses berpikir siswa dan
pemahamannya pada situasi tersebut. Sehingga penskoran yang dilakukan dalam
proyek secara holistik.
       Untuk mengevaluasi tugas proyek dan investigasi, selain menggunakan
rubrik dapat pula seorang guru dapat melakukan dengan cara yang lebih
sederhana, yaitu dengan menggunakan bantuan kartu penilaian, seperti pada
penilaian unjuk kerja. Dalam kartu penilaian berisi tahapan proyek dan
investigasi yang akan dinilai. Setiap tahapan dinilai dengan menggunakan skala
penilaian, misal     1: tidak benar, 2: kurang benar, 3: benar tetapi kurang
sempurna, dan 4: sempurna.

      Dengan memperhatikan uraian di atas, untuk lebih jelasnya diberikan
beberapa contoh penilaian proyek dan investigasi dalam mata pelajaran
matematika.




                                                                                26
Contoh 1:
        Tugas Untuk Penilaian Proyek dan investigasi
        Materi Pokok           : Statistika
        Kelas / Program        : XI / IPA
        Standar Kompetensi     : Menggunakan aturan statistika dalam menyaji-
                                kan dan meringkas data dengan berbagai cara,
                                memberi tafsiran, menyusun, dan mengguna-
                                kan kaidah pencacahan dalam menentukan
                                banyak kemungkinan dan menggunakan aturan
                                peluang dalam menentukan dan menafsirkan
                                peluang kejadian majemuk.
        Kompetensi Dasar       : Membaca,     menyajikan serta menafsirkan
                                kecenderungan data dalam bentuk tabel dan
                                diagram
        Tujuan                 : Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk
                                diagram dan menentukan ukuran pemusatan
                                dari data yang diperoleh.

TUGAS: Carilah data tentang sesuatu yang telah disepakati oleh kelompokmu.
            Sajikan data yang kamu peroleh dengan cara penyajian data yang
            sesuai dengan jenis datamu. Dari data yang kamu peroleh carilah
            ukuran pemusatan yang sesuai. Buatlah poster untuk menyajikan
            hasil proyek!




                                                                           27
Rubrik Penskoran Tugas Proyek dan Investigasi
Tingkatan                            Kriteria Khusus                             Catatan
 (Level)
             •      Menunjukkan pemahaman dari permasalahan penyajian dan
               ukuran tendensi sentral
             •      Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok
    4        •      Cara penyajian data semuanya sesuai dan bervariasi
             •      Membuat rangkuman
 Superior    •      Meyajikan kuartil atas dan bawah serta jangkauan.
             •      Ukuran tendensi sentral yang digunakan sesuai
             •      Selalu menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh
               data
             •      Bekerja sistematis dan akurat
             •      Selalu bekerjasama
             •      Pameran mendukung terhadap pemahaman konsep
               matematika
             • Terampil menggunakan alat untuk menyajikan data
             •      Menunjukkan pemahaman dari permasalahan penyajian dan
               ukuran tendensi sentral
     3       •      Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok
Memuaskan    •      Cara penyajian data semuanya sesuai.
  dengan     •      Ukuran tendensi sentral yang digunakan sesuai
  sedikit    •      Selalu menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh
               data
kekurangan
             •      Bekerja sistematis dan akurat
             •      Dapat bekerjasama
             •      Pameran mendukung terhadap pemahaman konsep
               matematika
             • Terampil menggunakan alat untuk menyajikan data
             •      Menunjukkan        pemahaman     dari     sebagian   besar
   2           permasalahan penyajian dan ukuran tendensi sentral
             •      Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok
  Cukup      •      Cara penyajian data sebagian sesuai.
memuaskan    •      Ukuran tendensi sentral yang digunakan ada yang sesuai
  dengan     •      Kadang-kadang menggunakan tabel untuk memudahkan
  banyak       memperoleh data
kekurangan   •      Bekerja sistematis dan kadang-kadang tak akurat.
             •      Tidak dapat bekerjasama



                                                                                  28
•         Pameran sebagian mendukung terhadap pemahaman konsep
               matematika
          •      Kurang terampil menggunakan alat untuk menyajikan data
          •         Menunjukkan pemahaman yang rendah atau tidak sama
               sekali, dari pertanyaan-pertanyaan dan konsep yang dipelajari
          •         Data yang terkumpul tak sesuai dengan kesepakatan
   1           kelompok
          •         Cara penyajian data tidak sesuai.
  Tidak   •         Ukuran tendensi sentral yang digunakan tak sesuai
memuaskan •         Tidak menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh
               data
          •         Bekerja tidak sistematis
          •         Tidak dapat bekerjasama
          •         Pameran tidak mendukung terhadap pemahaman konsep
               matematika
          •      Tidak terampil menggunakan alat untuk menyajikan data


   Contoh 2:
           Tugas Untuk Penilaian Proyek dan Investigasi
          Materi Pokok          :   Lingkaran
          Kelas                 :   VIII
          Standar Kompetensi:       Mengidentifikasi lingkaran serta menentukan
                                    besaran-besaran yang terkait di dalamnya.




                                                                                29
Kompetensi Dasar :      Menghitung besaran-besaran pada lingkaran
            Tujuan              :   Siswa dapat mengenal hubungan sudut pusat
                                    dan sudut keliling jika menghadap busur yang
                                    sama
            TUGAS:
            Gambarlah sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang
            sama pada tiga buah lingkaran dengan jari-jari berbeda. Gunting
            pasangan-pasangan sudut pusat dan sudut kelilingnya. Hubungan apa
            yang dapat kamu peroleh?



  Jika siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas proyek tersebut,
  maka guru dapat memberikan petunjuk pada siswa melalui tahapan-tahapan tugas
  dalam menyelesaikan proyek dan investigasinya, yaitu:
  1. Gambar tiga buah lingkaran dengan jari-jari berbeda
  2. Gambar sudut pusat dan sudut keliling menghadap busur yang sama pada
      masing-masing lingkaran
  3. Gunting pasangan sudut pusat dan sudut keliling untuk lingkaran 1
  4. Lipat sudut pusat menjadi dua bagian yang sama, bandingkan dengan sudut
      keliling pasangannya
  5. Lakukan seperti langkah 4 untuk lingkaran-lingkaran yang lain
  6. Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh?


                     Rubrik Penskoran Tugas Investigasi

Tingkatan                              Kriteria Khusus                           Catatan
(Level)




                                                                                30
4        • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep
   Superior      sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran
               • Gambar yang dibuat benar (menghadap busur yang sama)
               • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai.
               • Pengumpulan datanya benar
            • Kesimpulannya benar
      3     • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep sudut pusat
 Memuaskan    dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran
   dengan   • Gambar yang dibuat sebagian besar benar (menghadap busur yang
              sama).
   sedikit
            • Menggunakan strategi yang sesuai.
 kekurangan
            • Pengumpulan datanya benar
            • Kesimpulannya benar
     2      • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep-konsep
   Cukup      sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran
 memuaskan • Gambar yang dibuat sebagian benar (menghadap busur yang
              sama).
   dengan
            • Tidak menggunakan strategi yang sesuai.
   banyak
            • Pengumpulan datanya sebagian benar
 kekurangan • Kesimpulannya kurang benar
      1    • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman konsep-konsep
   Tidak     sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran
 memuaskan • Gambar tidak benar atau tidak cocok.
           • Tidak menggunakan strategi yang sesuai.
               • Pengumpulan datanya tidak benar
               • Kesimpulannya tidak benar


D. Penilaian Portofolio (Portfolio

          Portofolio merupakan salah satu penilaian yang sesuai dengan PBK untuk
    mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena salah satu prinsip
    pelaksanaan PBK adalah berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara




                                                                                     31
berencana, bertahap, terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang
perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya. Selain itu melalui
penilaian portofolio, akan diketahui gambaran tentang apa yang diketahui dan
apa yang dapat dilakukan siswa.
      Portofolio (portfolio) adalah kumpulan pekerjaan (tugas-tugas) siswa yang
representatif dalam periode waktu tertentu. Fokus portofolio pada pemecahan
masalah, berpikir dan pemahaman, komunikasi, hubungan matematika, dan
pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pebelajar matematika.
        Portofolio tidak hanya sekedar map tempat pekerjaan siswa, tetapi map
tempat kumpulan pekerjaan siswa yang berhubungan dengan perkembangan
kemajuan intelektual siswa dalam belajar matematika. Lembaran-lembaran yang
dikumpulkan dalam map portofolio tersebut merupakan pekerjaan siswa yang
memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi dan menggambarkan pekerjaan
terbaik dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, pekerjaan-pekerjaan yang
terdapat dalam portofolio itu menurut siswa: 1) sangat berarti, 2) merupakan
karya terbaik, 3) merupakan karya favorit, 4) sangat sulit dikerjakan, tetapi
berhasil, 5) karya yang memiliki kenangan. Jadi portofolio bukan hanya sekedar
kumpulan karya siswa, tetapi merupakan kumpulan karya siswa yang
menggambarkan kompetensi siswa sebagai hasil belajar.
        Portofolio dapat digunakan untuk menilai unjuk kerja siswa dalam
menyelesaikan tugas matematika selama satu tahun. Penilaian tersebut dapat
dilakukan jika dalam portofolio menunjukkan rentangan dari tujuan pengajaran
dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dibuat oleh guru
dan siswa bersama-sama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara, pertama,
siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama 2-3 minggu. Kedua, guru
memeriksa pekerjaan siswa dan menetapkan dasar-dasar untuk menyeleksi
butir-butir yang akan digunakan untuk menilai portofolio. Guru dapat
membantu siswa merevisi hasil pekerjaan, tetapi tidak secara langsung. Siswa
dapat memilih butir-butir yang aktual dan kemudian diusulkan pada guru



                                                                             32
bersama hasil pekerjaan yang sesuai. Siswa mungkin berharap untuk
memasukkan hasil pekerjaannya dalam portofolio dan menjelaskan mengapa
butir-butir tersebut terpilih. Butir-butir yang dipilih siswa membantu guru untuk
memahami pandangan siswa sendiri sebagai pebelajar matematika yang sedang
berkembang. Hasil-hasil pekerjaan yang dikumpulkan siswa dalam portofolio
adalah tugas-tugas yang perorangan, misal laporan proyek atau investigasi
sebagai tugas perorangan.
          Contoh-contoh topik yang layak untuk dimasukkan dalam portofolio
matematika siswa adalah sebagai berikut.
1. Suatu pemecahan masalah sulit dan tidak rutin yang menunjukkan hasil
   pemikiran siswa sendiri.
2. Laporan tertulis dari proyek (penugasan) individu atau investigasi.
3. Respon-respon dari pertanyaan open-ended (terbuka) atau masalah-masalah
   pekerjaan rumah yang menantang.
4. Karya seni yang berhubungan dengan matematika.
5. Foto atau sketsa model fisik atau manipulasi untuk mengilustrasikan ide-ide
   matematika.
6. Autobiografi matematika siswa.
7. Aplikasi penggunaan matematika pada bidang lain.
           Pemilihan contoh materi untuk portofolio harus disesuaikan dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Jika portofolio yang diharapkan bertumpu pada
tujuan proses, maka contoh yang dipilih harus menunjukkan perkembangan
tujuan proses tersebut. Berarti guru dan siswa harus mencari contoh yang dapat
menggambarkan perkembangan pemahaman mereka tentang ketrampilan
pemecahan masalah, penalaran dan berpikir kritis, komunikasi dan keterkaitan
matematika.
           Beberapa keuntungan menggunakan portofolio sebagai alat penilaian
adalah:




                                                                              33
1. memberikan gambaran lengkap tentang pencapaian matematika dan
   perkembangannya.
2. menekankan pada tugas komplek dan realitis daripada kecepatan dan
   ketelitian yang dikerjakan dalam waktu beberapa minggu.
3. melibatkan siswa dalam proses penilaian dan mendorong siswa menilai
   dirinya sendiri.
4. melibatkan siswa dalam tugas autentik yang akan dijumpai di luar sekolah.
5. memotivasi pembelajaran matematika.
6. merupakan      cara   yang   efektif   bagi   guru   dan   orang   tua   untuk
   mengkomunikasikan hasil pekerjaan siswa.
7. mendorong perkembangan keterampilan menulis.
       Portofolio dapat digunakan sepanjang tahun. Jika belum pernah
menggunakan sebelumnya dan berkeinginan untuk memulai maka tidak
terlambat untuk memperkenalkan kepada siswa. Karena merupakan hal baru,
maka guru perlu memahami langkah-langkah penyusunan portofolio agar dapat
membantu siswa menyusun portofolionya. Langkah-langkah menyusun
portofolio adalah seperti berikut.
1. Pastikan bahwa setiap siswa memiliki portofolio. Siswa perlu diberi
   penjelasan tentang tujuan dan kegunaan portofolio. Portofolio merupakan
   kumpulan hasil kerja siswa, yang tidak hanya digunakan guru untuk
   penilaian, tetapi digunakan juga oleh siswa untuk mengetahui kemajuan,
   keterampilan dan minatnya dalam belajar matematika. Proses ini
   memerlukan waktu bagi siswa untuk meyakini hasil penilaian mereka
   sendiri.
2. Tanyakan pada siswa, karya apa saja yang menurutnya perlu dimasukkan
   dalam portofolio. Kemungkinan karya yang dimasukkan tidak sama antara
   siswa yang satu dengan siswa yang lain.




                                                                               34
3. Diskusikan format portofolio yang bagus, misal tulisan diketik, daftar isi,
   ada penjelasan mengapa setiap lembar pekerjaan dimasukkan dalam map
   portofolio.
4. Tentukan kriteria penilaian karya siswa beserta pembobotannya bersama
   siswa sehingga tercapai kesepakatan sebelum siswa membuat karyanya.
   Dengan demikian siswa mengetahui harapan atau standar guru dan mereka
   berusaha untuk mencapainya. Kriteria-kriteria penilaian yang dapat
   digunakan dalam portofolio matematika meliputi: pemecahan masalah,
   bahasa, penalaran, hubungan matematika dengan dunia nyata, membuat
   hubungan dalam matematika, mengembangkan sikap positif, menggunakan
   penilaian diri dan koreksi diri terhadap pekerjaannya, bekerja dalam
   kelompok, menggunakan model-model atau representasi matematika yang
   berbeda-beda, interpretasi ide-ide, dan teknologi.
5. Mintalah siswa menilai karyanya sendiri secara berkesinambungan. Guru
   dapat membimbing siswa tentang bagaimana cara menilai dan memberi
   keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut dan bagiamana
   cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas
   portofolio.
6. Setelah karya dinilai dan hasilnya kurang memuaskan, siswa diberi
   kesempatan     untuk    memperbaikinya.    Perlu     ditentukan   waktu yang
   diperlukan untuk memperbaiki karya tersebut. Setelah diperbaiki, karya
   tersebut dikumpulkan kembali pada guru.
7. Jika diperlukan, jadwalkan untuk membahas portofolio dengan melibatkan
   orang tua siswa. Dengan orang tua tahu tujuan dan kegunaan portofolio,
   maka mereka akan membantu dan memotivasi siswa.
       Penilaian portofolio tidak mudah dilakukan dan memerlukan waktu dan
kesiapan guru dan siswa. Agar portofolio memiliki kualitas yang baik sebagai
alat penilaian, perlu diperhatikan:




                                                                             35
1.       Direncanakan dengan baik dalam satu tahun atau satu semester atau
     kurun waktu tertentu
2.       Mengacu pada kompetensi dasar pada kurikulum
3.       Menggunakan kriteria penilaian yang jelas
4.       Disosialisasikan dengan baik pada siswa dan orang tua
5.       Diperiksa secara rutin melalui diskusi dengan siswa.


         Dalam evaluasi portofolio, guru harus yakin bahwa tugas yang dipilih
siswa dalam portofolionya merupakan hasil kerja siswa yang paling baik.
Tujuan guru dalam menilai portofolio siswa adalah untuk membantu siswa
mendapatkan tambahan pengetahuan dalam kinerja matematikanya. Pandangan-
pandangan tersebut akan mempengaruhi perkembangan siswa terhadap
pemahaman matematika, meningkatkan penggunaan pendekatan-pendekatan
yang sesuai dan langkah-langkah pemecahan masalah, perkembangan diri
dalam kebiasaan dan sikap kerjanya, dan kemampuan mengkomunikasikannya
melalui portofolio.
     Kriteria penilaian portofolio yang sudah disepakati antara siswa dan guru,
dapat digunakan guru untuk memberikan tanggapan terhadap hasil kerja siswa
dan dapat digunakan siswa untuk menyelesaikan tugasnya. Implementasi
sejumlah kriteria penilaian yang telah ditetapkan harus lebih bersifat holistik,
maksudnya adalah mengevaluasi hasil kerja siswa dengan melihat kualitasnya
secara menyeluruh.
     Berikut ini diberikan contoh format penilaian portofolio
                                     PENILAIAN PORTOFOLIO
     Nama Siswa: ..........................................................................................
     Nama Guru: ...........................................................................................
     Hari/tanggal: .........................................................................................




                                                                                                               36
1.Konsep, prosedur, hubungan yang
digali: ..............................................................................................................
....
2.Lingkup perkembangan
pemahaman ....................................................................................................
.....................
3. Lingkup kebutuhan terbesar yang dibutuhkan untuk perkembangannya
………………………………………………………………………………
4. Pekerjaan belum selesai atau membutuhkan revisi
.........….........................................................................................................
5. Penilaian untuk masing-masing lingkup:
a.       Pekerjaan pemecahan masalah : .........................................................
b.       Penalaran dan berpikir kritis : ........................……….........................
c.       Penggunaan bahasa : .........................................………….................
d.       Pengorganisasian: ....................................…………………………...




                                                                                                                  37
Rubrik Penskoran Portofolio
Tingkatan                              Deskripsi
 (Level)
    4     • Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol.
  Super   • Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol.
          • Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang menonjol.
          • Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol.
          • Pengorganisasian yang sangat baik dan bersih.
          • Melebihi permintaan.
    3     • Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik
Memuaskan • Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik.
          • Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang baik.
          • Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang baik.
          • Pengorganisasian yang baik dan bersih.
          • Memenuhi semua permintaan.
    2     • Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah
  Agak      yang baik.
memuaskan • Kadang-kadang Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik.
          • Kadang-kadang berargumentasi dengan baik.
          • Pengorganisasian dapat diterima dan bersih.
          • Memenuhi sebagian besar permintaan.
    1     • Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat
  Tidak     rendah.
memuaskan • Menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah.
          • Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang sangat rendah.
          • Pengorganisasian dan kebersihan kurang.
          • Tidak memenuhi permintaan.


   GLOSARIUM
   Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum sekolah yang
         dilaksanakan mulai tahun 2004, disebut juga dengan kurikulum 2004.
   Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen KBK yang
         menitik beratkan pada pengumpulan informasi dengan berbagai cara
         sehingga kemajuan belajar siswa dapat terdeteksi secara lengkap.




                                                                              38
Penilaian Unjuk Kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
        siswa dalam melakukan sesuatu, baik memalui pengamatan langsung
        maupun pengamatan tak langsung.
 Penilaian Proyek dan Investigasi merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas
        yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut
        dapat berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
        pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
 Portofolio adalah kumpulan pekerjaan (tugas-tugas) siswa yang representatif
        dalam periode waktu tertentu.
 Soal Open Ended adalah soal terbuka yang mempunyai jawaban tidak tunggal.
 Rubrik Penskoran adalah seperangkat standar penilaian yang digunakan untuk
        mengevaluasikerja siswa dan mengakses kinerja siswa.
 Kartu penilaian adalah kartu yang digunakan guru untuk menilai kegiatan siswa,
        yang di dalamnya memuat kriteria-kriteria penilaian atau tahapan proyek
        yang akan dinilai.
 Penilaian bersifat holistik adalah mengevaluasi hasil kerja siswa dengan melihat
        kualitas kerja secara menyeluruh.


DAFTAR PUSTAKA
Budi Rahaju, Endah. 2004. Pengembangan model-model Penilaian Berbasis
   Kelas pada Materi Kesebangunan. Makalah disampaikan pada Seminar
   Nasional di UNY Jogjakarta.

 Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004-Standar Kompetensi Mata Pelajaran
  Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah.
  Jakarta.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004-Standar Kompetensi Mata Pelajaran
   Matematika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta.

Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004- Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta.




                                                                               39
Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian Dengan Portofolio. Dirjen Dikdasmen
   Direktorat PLP.Jakarta.

Gofur, Abdul dkk. 2003. Kurikulum 2004-Pola Induk Pengembangan Sistem
   Penilaian. Jakarta. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Maesuri, Siti. 2002. Penilaian Performens Dalam Pembelajaran Matematika
  dan Contoh Penerapannya. Makalah disampaikan pada Overseas
  Fellowship Program Contextual Learning Materials Development. PSMS-
  Unesa Surabaya.

National Council of Teachers of Mathematics. 1995. Assessment Standards For
   School Mathematics. Virginia: NCTM, Inc.

Ott, Jack. 1994. Alternative Assessment In Mathematics Classroom. New
    York: Glencoe/Mc Graw-Hill.

Ott, Jack. 1994. Performance Assessment In The Mathematics Classroom.
    New York: Glencoe/Mc Graw-Hill.

-----------. 2004. Penilaian Alternatif (Bahan Pelatihan Terintegrasi Berbasis
    Kompetensi Guru SMP). Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen Dir. PLP.




                                                                             40

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Modul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRIModul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRIshinobi12
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3ANastiti Rahajeng
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Abdulr0hman
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDPembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Penilaian kognitif
Penilaian kognitifPenilaian kognitif
Penilaian kognitifnooraisy22
 
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranLilis indah Kurniawati
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaanugerah pratama
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rppArman Dinata
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganYamanto Isa
 
Angket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smpAngket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smpMuhamad Anugrah
 

Was ist angesagt? (20)

Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Modul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRIModul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRI
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDPembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
 
Penilaian kognitif
Penilaian kognitifPenilaian kognitif
Penilaian kognitif
 
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
3. bahan ajar rpp
3. bahan ajar rpp3. bahan ajar rpp
3. bahan ajar rpp
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rpp
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 
Angket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smpAngket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smp
 

Ähnlich wie Penilaian berbasis kelas

Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranRAHMANULJA
 
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptxPembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptxDwiHandoyoPutro
 
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajarAli muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajarkautsareka
 
Penilaian dan evaluasi_pembelajaran
Penilaian dan evaluasi_pembelajaranPenilaian dan evaluasi_pembelajaran
Penilaian dan evaluasi_pembelajaranFisika Rizal
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdfdayuprasanda
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
 
pembelajaran-pkn-di-sd-modul-12.pptx
pembelajaran-pkn-di-sd-modul-12.pptxpembelajaran-pkn-di-sd-modul-12.pptx
pembelajaran-pkn-di-sd-modul-12.pptxhikmah331650
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSIWAN SUKMA NURICHT
 
15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihan15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihanvinaserevina
 
Portofolioninik
PortofolioninikPortofolioninik
PortofolioninikIcal Azmy
 
T U G A S K U R I K U L U M P E M B E L A J A R A N S U S I
T U G A S  K U R I K U L U M  P E M B E L A J A R A N  S U S IT U G A S  K U R I K U L U M  P E M B E L A J A R A N  S U S I
T U G A S K U R I K U L U M P E M B E L A J A R A N S U S I20080210087
 

Ähnlich wie Penilaian berbasis kelas (20)

Modul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaranModul penilaian pembelajaran
Modul penilaian pembelajaran
 
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptxPembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
Pembelajaran Terpadu Modul 5.pptx
 
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajarAli muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Prosedur penilaian
Prosedur penilaianProsedur penilaian
Prosedur penilaian
 
Penilaian dan evaluasi_pembelajaran
Penilaian dan evaluasi_pembelajaranPenilaian dan evaluasi_pembelajaran
Penilaian dan evaluasi_pembelajaran
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
pembelajaran-pkn-di-sd-modul-12.pptx
pembelajaran-pkn-di-sd-modul-12.pptxpembelajaran-pkn-di-sd-modul-12.pptx
pembelajaran-pkn-di-sd-modul-12.pptx
 
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTSMATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
MATERI PENILAIAN DAN PENYUSUNAN SOAL HOTS
 
15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihan15.vina serevina solihan
15.vina serevina solihan
 
language assessment
language assessmentlanguage assessment
language assessment
 
Modul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyirModul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyir
 
Modul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksumModul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksum
 
Portofolioninik
PortofolioninikPortofolioninik
Portofolioninik
 
T U G A S K U R I K U L U M P E M B E L A J A R A N S U S I
T U G A S  K U R I K U L U M  P E M B E L A J A R A N  S U S IT U G A S  K U R I K U L U M  P E M B E L A J A R A N  S U S I
T U G A S K U R I K U L U M P E M B E L A J A R A N S U S I
 
Gogo
GogoGogo
Gogo
 
Adepriyanto
AdepriyantoAdepriyanto
Adepriyanto
 
Me Etyyyyy
Me EtyyyyyMe Etyyyyy
Me Etyyyyy
 
Me Etyyyyy
Me EtyyyyyMe Etyyyyy
Me Etyyyyy
 

Kürzlich hochgeladen

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 

Penilaian berbasis kelas

  • 1. Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Matematika Oleh: Endah Budi Rahaju A. Penilaian Berbasis Kelas Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang juga disebut Kurikulum 2004 telah dimasukkan tujuan proses dalam pembelajaran, untuk itu diperlukan suatu penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tujuan tersebut. Sistem penilaian yang digunakan dalam KBK disebut dengan Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar dan dilakukan dalam bentuk-bentuk (1) unjuk kerja (performance), (2) proyek dan investigasi (penyelidikan), (3) pengumpulan kerja siswa (portofolio), dan (4) tes tertulis (paper and pencil test). Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam KBK, maka soal yang digunakan dalam penilaian diharapkan juga menggunakan pemecahan masalah, menekankan komunikasi dan ketrampilan-ketrampilan berpikir kritis dan mencari hubungan antara konsep matematika dan kehidupan nyata merupakan tujuan pembelajaran yang tidak cukup diukur dengan menggunakan tes tertulis (paper and pencil test). Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). PBK dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan “berbasis kelas” adalah penilaian yang dilaksanakan dalam suatu kelas dan tidak dapat dibandingkan dengan kelas yang lain. PBK bertujuan memberikan otonomi pada guru dalam memberikan penilaian terhadap siswanya dalam kelas tersebut. PBK dapat berupa unjuk kerja (performance), proyek dan investigasi (penyelidikan), pengumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), jurnal, presentasi dan diskusi serta tes tertulis 1
  • 2. (paper and pencil). Guru menilai kompetensi dan hasil belajar siswa berdasarkan level pencapaian prestasi siswa. Dalam PBK, informasi-informasi dalam kemajuan belajar baik formal maupun non formal dikumpulkan secara terpadu. Siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dalam suasana yang menyenangkan serta memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, dipahami dan mampu dikerjakan siswa. Pada penilaian non PBK, pencapaian hasil belajar siswa dibandingkan dengan prestasi kelas, namun dalam PBK tidak demikian. Pencapaian hasil belajar dalam PBK dibandingkan dengan kemampuan diri sebelumnya berdasarkan kriteria pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian siswa tidak merasa dihakimi tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan. Untuk menentukan ada dan tidaknya kemajuan belajar siswa, maka dalam PBK dilakukan pengumpulan informasi dengan berbagai cara sehingga kemajuan belajar siswa dapat terdeteksi secara lengkap. Dengan terdeteksinya kemajuan belajar siswa, dapat terdeteksi pula perlu tidaknya bantuan yang diberikan pada siswa berdasarkan bukti yang cukup akurat. Bukti yang dikumpulkan guru tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas, secara formal dan informal. Penilaian berbasis kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa. Dalam PBK, siswa dituntut agar dapat mengeksplorasi dan memotivasi diri untuk mengerahkan semua potensi dalam menanggapi, mengatasi masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri. Siswa dilatih untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri berdasarkan kemampuan dan pengalaman belajarnya. Siswa tidak hanya sekedar dilatih untuk memilih jawaban yang tersedia. Penilaian Berbasis kelas harus memperhatikan tiga ranah, yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor). Ketiga ranah tersebut sebaiknya dinilai secara proporsional sesuai dengan sifat mata pelajarannya. 2
  • 3. Manfaat Penilaian Berbasis Kelas Beberapa manfaat dari hasil PBK adalah sebagai berikut: a. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dan kekurangannya dalam proses pencapaian kompetensi, sehingga termotivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki proses dan hasil belajarnya. Pengumpulan informasi kemajuan belajar diadakan dalam suasana yang menyenangkan dan memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Contohnya, siswa diajak melakukan penilaian terhadap tugas yang telah dilakukannya. b. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar siswa sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remedi untuk memenuhi kebutuhan siswa. Pengumpulan informasi menentukan ada tidaknya kemajuan belajar dan perlu tidaknya bantuan secara terencana, bertahap dan berkesinambungan berdasarkan fakta dan bukti yang memadai. c. Sebagai masukan bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya di kelas. d. Sebagai masukan bagi guru untuk merancang kegiatan belajar sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai kompetensi dengan kecepatan yang berbeda-beda dalam suasana yang kondusif menyenangkan. e. Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan sehingga partisipasi orang tua dan komite sekolah dapat ditingkatkan. Fungsi Penilaian Berbasis Kelas Penilaian berbasis kelas memiliki fungsi sebagai berikut: a. Menggambarkan sejauh mana seorang siswa telah menguasai suatu kompetensi b. Mengevaluasi hasil belajar siswa dalam rangka membantu siswa memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan 3
  • 4. program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan). c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan siswa dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti pengayaan dan remedial. Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PBK adalah: a. Valid. Penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa, misal pembelajaran matematika menggunakan pendekatan penemuan kembali, maka kegiatan penemuan harus menjadi salah satu obyek yang dinilai. b. Mendidik. Hasil penilaian harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan bagi siswa yang berhasil dan sebagai pemicu semangat belajar bagi yang kurang berhasil. c. Berorientasi pada kompetensi Penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum. d. Adil Penilaian harus adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya dan jender. Guru dalam membuat keputusan tentang penguasaan kemampuan siswa dengan mempertimbangkan hasil kerja yang dikumpulkan dan perubahan tingkah laku. e. Terbuka. Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak. 4
  • 5. f. Berkesinambungan. Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya. Prinsip ini akan banyak digunakan pada penilaian portofolio. g. Menyeluruh Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa meliputi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor) yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dalam penilaian unjuk kerja, yang utama adalah melihat hasil kerja psikomotor siswa. Sedang hasil belajar kognitif tidak utama. Dalam penilaian portofolio lebih mengutamakan penilaian afektif siswa. Sedangkan dalam penilaian proyek dan investigasi, lebih mengutamakan penilaian kognitif dan psikomotor siswa. h. Bermakna Penilaian hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti dan bisa ditindaklanjuti oleh semua pihak. Seperti telah dijelaskan di atas, banyak model-model penilaian yang ditawarkan dan sesuai dengan PBK. Dari bermacam-macam model penilaian tersebut yang akan disajikan untuk mata pelajaran matematika dalam modul ini adalah unjuk kerja, proyek dan investigasi, serta portofolio. Model-model penilaian ini diberikan untuk melengkapi penilaian yang menggunakan tes tertulis (paper and pencil test). Tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam KBK, menekankan pada pemahaman konsep, penggunaan pemecahan masalah dan komunikasi serta ketrampilan-ketrampilan berpikir kritis dan mencari hubungan antara konsep matematika dan kehidupan nyata merupakan tujuan proses yang harus dicapai siswa secara kontinu. Untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran matematika tidak cukup diukur dengan menggunakan tes tertulis (paper and pencil test). Oleh karena itu diperlukan model-model penilaian seperti unjuk kerja (performance), proyek dan 5
  • 6. investigasi, serta portofolio. Berikut ini akan diberikan penjelasan tentang penilaian unjuk kerja pada mata pelajaran matematika. B. Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assessment) Tujuan proses dalam pembelajaran matematika dievaluasi dengan menggunakan berbagai macam teknik. Tes dan teknik-teknik penilaian hanya diperlukan untuk menunjukkan bagaimana siswa mengerjakan tugas-tugas yang sebenarnya. Bila kita menginginkan siswa menjadi pemecah masalah yang baik, maka tes tentang kompetensi pemecahan masalah harus secara logis menilai unjuk kerja siswa dalam tugas pemecahan masalah. Tes tertulis (paper and pencil test) yang nilainya didasarkan pada benar atau salah tidak dapat menilai unjuk kerja siswa secara teliti. Sebagai contoh, seorang siswa diminta melukis garis tinggi sebuah segitiga. Hasil pekerjaannya dinilai berdasar unjuk kerjanya dalam menggunakan jangka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati siswa dalam melakukan sesuatu. Untuk mendemontrasikan apa yang diketahui siswa, mereka tidak dinilai dengan paper and pencil test, tetapi bagaimana unjuk kerjanya. Standar yang sama diperlukan untuk menerapkannya dalam pembelajaran matematika, jika guru menginginkan mereka menjadi pemecah masalah, siswa harus diajarkan bagaimana menganalisis, merumuskan dan memecahkan masalah non-rutin dan sulit, dan perlu menilai unjuk kerjanya sebagai pemecah masalah. Penilaian unjuk kerja merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran dan membantu untuk mengarahkan pembelajaran selanjutnya. Melalui proses penilaian ini siswa belajar tentang hasil-hasil kegiatan dan pembelajaran yang telah dilalui. Keuntungan lain dari penilaian unjuk kerja adalah membuat pembelajaran lebih relevan dengan kehidupan siswa dan dunia nyata (Jack Ott). Melalui penilaian ini akan membantu guru-guru memusatkan pada hasil-hasil pendidikan secara nyata. Sebagai siswa yang sedang belajar, hal itu akan menjadikan mereka kompeten dalam pemecahan masalah, yakin dengan kemampuannya dalam berpikir logis dan dapat 6
  • 7. mengkomunikasikan ide-idenya dengan jelas. Mereka akan mengakui bahwa mereka telah menerima pembelajaran dan mengakui bahwa pendidikan itu bermanfaat untuk kehidupan mereka. Penilaian unjuk kerja digunakan guru untuk melihat apakah siswa mendapat pemahaman yang nyata tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka kerjakan. Menurut Jack Ott, penilaian unjuk kerja tidak seperti paper and pencil test dan juga tidak memberikan ancaman bagi siswa. Hal ini dikarenakan tidak ada jawaban benar atau salah pada penilaian unjuk kerja. Kenyataannya, penilaian ini dapat mengatasi ketakutan siswa dalam belajar matematika. Siswa tidak akan takut mengeluarkan pendapat di kelas dan tidak takut memberikan jawaban yang salah. Menurut Airisian, terdapat empat faktor mendasar dalam mengembangkan penilaian unjuk kerja, yaitu: a. Mempunyai tujuan yang jelas b. Mengidentifikasi aspek-aspek yang dapat diamati c. Menyiapkan setting yang cocok, artinya tugas yang diberikan harus dikerjakan secara individu atau secara berkelompok. d. Menilai performens. Tujuan penilaian unjuk kerja adalah untuk mengetahui apa yang diketahui siswa dan apa yang dapat mereka lakukan. Tugas penilaian unjuk kerja harus bermakna, realistis atau sesuai dengan kehidupan nyata dan dapat mengukur penguasaan siswa. Karena model penilaian ini merupakan penilaian baru, maka bagaimanakah seorang guru memulai menggunakan tugas penilaian unjuk kerja ini? Berikut ini diberikan petunjuk-petunjuk untuk memulai menggunakan tugas unjuk kerja: a. Pertama, akan bijaksana bila memulainya secara perlahan dan teratur. b. Kedua, tidak perlu menilai unjuk kerja siswa setiap hari atau tidak melaksanakan sama sekali. 7
  • 8. c. Ketiga, tidak perlu semua materi pembelajaran dievaluasi dengan unjuk kerja. Pemilihan materi yang tepat akan menghasilkan penilaian unjuk kerja yang efektif sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanakah penilaian unjuk kerja pada mata pelajaran matematika? Berikut ini diberikan beberapa petunjuk yang dapat membantu guru dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja pada mata pelajaran matematika, yaitu: 1. Dikenalkan secara bertahap dengan menggunakan beberapa tugas yang sederhana, tetapi berguna. 2. Memusatkan pada tujuan proses dalam penalaran. 3. Melibatkan perluasan dalam metodologi pembelajaran matematika. 4. Tidak kompleks dan tidak sulit untuk diterapkan. 5. Menjadi bagian yang terpadu dalam proses-proses penilaian. 6. Meminta guru untuk mendiskusikan tujuan pembelajaran. 7. Digunakan pada semua tingkatan kelas. 8. Mengarahkan pada pengembangan tugas penilaian yang disesuaikan dengan kurikulum. 9. Memberikan pemahaman yang realistis dan mendalam tentang apa yang diketahui siswa dan apa yang dapat dilakukan siswa. Dalam menyusun tugas penilaian unjuk kerja, perlu diperhatikan beberapa kriteria seperti berikut. a) Mengarah kepada standart kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. b) Memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pikiran dan pemahamannya serta tidak hanya meminta jawaban tunggal. c) Memberikan kesempatan untuk menilai proses-proses yang ada dalam tugas. d) Realistik, menarik dan merangsang untuk berpikir. e) Menekankan kedalaman dan pengusaan materi. 8
  • 9. f) Open-ended. Tugas yang diberikan merupakan soal terbuka yang mempunyai jawaban yang tidak tunggal. g) Tidak algoritmik, yaitu tidak mempunyai satu alur yang jelas dalam penyelesaiannya yang nampak pada awal tugas. h) Menimbulkan pertanyaan baru, yaitu menuntun siswa untuk mengetahui lebih jauh tentang masalah yang diberikan. Dalam penilaian unjuk kerja, evaluasi terhadap hasil kerja siswa dibandingkan dengan kriteria-kriteria pencapaian unjuk kerja. Tujuan guru dalam menilai adalah untuk melihat perkembangan intelektualnya atau kekurangannya. Dalam penilaian ini harus diperhatikah dua hal yaitu standar unjuk kerja dan tugas unjuk kerja. Standar unjuk kerja harus ditetapkan lebih dahulu sehingga dapat digunakan untuk menentapkan tugas unjuk kerja yang diberikan pada siswa. Standart unjuk kerja dapat dikembangkan sendiri oleh guru dalam bentuk sederhana.. Untuk menentukan standar penilaian, pertama kali guru harus menentukan apakah prosesnya atau hasilnya yang akan dinilai. Jika prosesnya yang akan dinilai, maka standar dipakai untuk menilai siswa ketika melakukan penampilannya. Jika hasilnya yang akan dinilai, maka standar diperlukan untuk menilai hasil dari proses tersebut. Namun pada kenyataannya, baik proses maupun hasil dapat dinilai bersama-sama. Yang terpenting dalam menentukan standar unjuk kerja adalah menguraikan seluruh penampilan atau hasilnya menjadi komponen-komponen, yang akan memandu pembuatan standar penilaian unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja tergantung pada standar penilaian yang diamati dan dinilai. Untuk memudahkan guru dalam menentukan standar penilaian unjuk kerja, berikut ini diberikan panduan untuk memudahkan penyusunan. 9
  • 10. 1. Tentukan penampilan atau tugas yang akan dinilai: a. Langkah-langkah apa saja yang harus dikerjakan siswa untuk menyelesaikan tugas. b. Aspek mana saja yang perlu bagi penampilan atau hasilnya? c. Temukan unsur-unsur penting dalam penampilan siswa d. Karya apa saja yang mungkin dihasilkan siswa 2. Susun aspek-aspek penting dari penampilan atau karya siswa: a. Langkah-langkah penting diambil untuk terselesainya tugas. b. Langkah apa yang ditekankan dalam pembelajaran? c. Langkah khusus yang dapat ditemukan siswa untuk menyelesaikan tugas. 3. Batasi jumlah standar penilaian sehingga semuanya dapat teramati selama penampilan siswa. Namun hal ini tidak begitu penting jika yang diamati hasil atau karyanya. 4. Nyatakan Standar penilaian dalam bentuk tindakan atau karya yang dapat diamati. 5. Susun urutan standar penilaian sesuai dengan urutan pengamatan. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan panduan standar penilaian, maka dihasilkanlah suatu rubrik penskoran. Rubrik penskoran adalah seperangkat standar penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses kinerja siswa. Rubrik harus menekankan penilaian pada tujuan proses pembelajaran. Tahap awal dalam mengevaluasi tugas unjuk kerja adalah dengan menetapkan suatu sistem untuk mendokumentasi (mengumpulkan) unjuk kerja siswa. Standart unjuk kerja harus ditetapkan lebih dahulu dan standar-standar tersebut ditetapkan dalam suatu rubrik. Dalam rubrik penskoran digunakan kriteria-kriteria tertentu untuk menilai tugas unjuk kerja siswa. Dalam rubrik, kriteria tugas unjuk kerja siswa bergerak dari umum ke khusus. Rubrik yang digunakan memuat 4 skala peringkat dari superior sampai tidak memuaskan. Skala itu dapat dimodifikasi dengan mudah untuk menambah butir-butir penilaian 10
  • 11. yang sesuai. Karena penilaian ini menggunakan rubrik, maka siswa harus tahu apakah arti dari masing-masing tingkatan yang ada. Jadi kriteria unjuk kerja khusus harus berkaitan dengan masing-masing tugas unjuk kerja yang diberikan pada siswa. Komentar-komentar khusus dapat ditambahkan pada kertas pekerjaan siswa dan dicatat guru pada kolom tersendiri dalam rubrik. Saat siswa telah menyelesaikan tugas unjuk kerja, hasilnya dibandingkan dengan rubrik khusus dan penskorannya secara holistik berdasarkan tingkatan terbaik yang dicapai siswa. Berikut ini contoh rubrik penskoran umum untuk penilaian unjuk kerja. 11
  • 12. Rubrik Penskoran Umum Tingkatan Kriteria Umum Kriteria (Level) Khusus 4 • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep- Superior konsep. • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai. • Komputasinya benar • Tulisan penjelasannya patut dicontoh. • Diagram/tabel/grafik tepat (sesuai dengan penerapannya) • Melebihi permintaan masalah yang diinginkan. 3 • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep. Memuaskan • Menggunakan strategi yang sesuai. dengan • Komputasi sebagaian besar benar. sedikit • Tulisan penjelasannya efektif. kekurangan • Diagram/tabel/grafik sebagaian besar tepat . • Memenuhi semua permintaan masalah yang diinginkan. 2 • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar Cukup konsep-konsep. memuaskan • Tidak menggunakan strategi yang sesuai. dengan • Komputasi sebagaian besar benar. banyak • Tulisan penjelasannya memuaskan. kekurangan • Diagram/tabel/grafik sebagaian besar tepat. • memenuhi sebagian besar permintaan masalah yang diinginkan. 1 • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman Tidak terhadap konsep-konsep. memuaskan • Tidak menggunakan strategi yang sesuai. • Komputasi tidak benar. • Tulisan penjelasannya tidak memuaskan. • Diagram/tabel/grafik tidak tepat (Tidak sesuai). • Tidak memenuhi permintaan masalah yang diinginkan. Kriteria khusus untuk rubrik tertentu, dikembangkan oleh guru berdasarkan standar-standar unjuk kerja yang akan dinilai dalam satu kegiatan. 12
  • 13. Untuk mengevaluasi unjuk kerja siswa, selain menggunakan rubrik dapat pula seorang guru dapat melakukan dengan cara yang lebih sederhana, yaitu dengan menggunakan bantuan kartu penilaian. Dalam kartu penilaian berisi komponen-komponen unjuk kerja yang akan dinilai. Setiap komponen dinilai dengan menggunakan skala penilaian, misal 1: tidak benar , 2: kurang benar, 3: benar tetapi kurang sempurna, dan 4: sempurna. Bentuk kartu penilaian seperti berikut. Kartu Penilaian Penilaian No. Standar Unjuk Kerja 4 3 2 1 Menunjukkan pemahaman terhadap konsep- 1. konsep. 2. Menggunakan strategi-strategi yang sesuai. 3. Komputasinya benar 4. Tulisan penjelasannya patut dicontoh. Diagram/tabel/grafik tepat (sesuai dengan 5. penerapannya) Data hasil tugas unjuk kerja digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah melalui kegiatan unjuk kerja. Pada setiap standar unjuk kerja diberi skor 1 sampai dengan 4. Siswa yang gagal melakukan unjuk kerja ditetapkan akan memperoleh skor minimum. Skor minimum, median skor dan skor maksimum diperoleh dengan rumus (Kurikulum 2004): Skor minimum = 1 × banyaknya standar unjuk kerja Skor maksimum = 4 × banyaknya standar unjuk kerja skor miinimum + skor maksimum Median skor = 2 13
  • 14. Pada kartu penilaian terdapat 5 standar unjuk kerja yang akan dinilai, maka nilai minimum yang akan dicapai siswa adalah 5 dan nilai maksimum yang dapat dicapai siswa adalah 20. Rentangan nilai 5 sampai dengan 20 dibagi dalam 4 tingkatan/level (sesuai dengan tingkatan yang ada pada kartu penilaian). Setelah diketahui skor total, nilai tersebut dikonversikan dengan rentang nilai seperti berikut: 6 − 10 : gagal 11 − 15 : kurang berhasil 16 − 20 : berhasil 21 − 24 : sangat berhasil Tugas penilaian unjuk kerja mata pelajaran matematika terdapat dua macam pengamatan, yaitu kegiatan unjuk kerja yang dapat diamati secara langsung dan kegiatan unjuk kerja yang tidak diamati langsung. Namun tidak semua penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan dua macam pengamatan tersebut, tergantung dari permasalahan yang diajukan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut. Contoh penilaian unjuk kerja yang kegiatannya/prosesnya dapat diamati secara langsung. Contoh 1: Tugas Untuk Penilaian Unjuk Kerja Materi Pokok : Segitiga dan segiempat Kelas : VII Standar Kompetensi: Mengidentifikasi garis, sudut, dan bangun datar serta dapat menentukan besaran-besaran yang ada di dalamnya. 14
  • 15. Kompetensi Dasar : Mengenali sifat-sifat dan melukis segitiga Tujuan : Siswa dapat melukis segitiga samasisi dengan menggunakan penggaris dan jangka. TUGAS: Lukis ∆ABC samasisi dengan panjang sisi 5 cm. Rubrik Tingkatan Kriteria Khusus Catatan (Level) 4 • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap Superior konsep segitiga samasisi. • Sangat terampil menggunakan jangka dan penggaris • Ukuran tepat (sesuai permintaan) • Tulisan penjelasan lukisan patut dicontoh. • Melebihi permintaan yang diinginkan. 3 • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep Memuaskan segitiga samasisi. dengan sedikit • Terampil menggunakan jangka dan penggaris kekurangan • Ukuran sebagian besar tepat • Tulisan penjelasan lukisan efektif. • Memenuhi semua permintaan yang diinginkan. 2 • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian Cukup besar konsep segitiga samasisi. memuaskan • Kurang terampil menggunakan jangka dan dengan penggaris banyak • Ukuran kurang tepat kekurangan • Tulisan penjelasan lukisan cukup memuaskan. • Memenuhi sebagian permintaan yang diinginkan. 15
  • 16. 1 • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemaham- Tidak an terhadap konsep segitiga samasisi. memuaskan • Tidak terampil menggunakan jangka dan penggaris • Ukuran tidak tepat • Tulisan penjelasan lukisan tidak memuaskan. • Tidak memenuhi permintaan yang diinginkan. Jika menggunakan bantuan kartu penilaian seperti berikut. Penilaian No. Standar Unjuk Kerja 4 3 2 1 Menunjukkan pemahaman terhadap konsep 1. segitiga samasisi. 2. Keterampilan menggunakan jangka dan penggaris. 3. Ukuran sesuai permintaan 4. Tulisan penjelasan lukisan Permintaan tugas terpenuhi 5. Dengan tugas yang sama seperti di atas khususnya di matematika, dapat pula kegiatan unjuk kerjanya tidak diamati secara langsung. Dengan mengubah perintah tugasnya, maka kegiatan untuk tugas di atas dapat diamati secara tak langsung. Karena pengamatannya tak langsung, maka standar unjuk kerjanya sedikit berbeda dengan yang pengamatan langsung. Misal dalam pengamatan tidak langsung, diperlukan siswa menulis urutan kerjanya atau memberi nomor urut yang dikerjakan. Contoh 2: Tugas Untuk Penilaian Unjuk Kerja Materi Pokok : Segitiga dan segiempat 16
  • 17. Kelas : VII Standar Kompetensi: Mengidentifikasi garis, sudut, dan bangun datar serta dapat menentukan besaran-besaran yang ada di dalamnya. Kompetensi Dasar : Mengenali sifat-sifat dan melukis segitiga Tujuan : Siswa dapat melukis segitiga samasisi dengan menggunakan penggaris dan jangka. TUGAS: Lukis ∆ABC samasisi dengan panjang sisi 5 cm. Sebutkan langkah- langkah yang kamu tempuh dalam melukis ∆ABC. Rubrik Tingkatan Kriteria Khusus Catatan (Level) • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep segitiga samasisi. 4 • Urutan langkah-langkah sangat tepat Superior • Tulisan penjelasan langkah-langkah patut dicontoh • Ukuran tepat (sesuai permintaan) • Melebihi permintaan yang diinginkan. • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep 3 segitiga samasisi. Memuaskan • Urutan langkah-langkah tepat dengan sedikit • Tulisan penjelasan langkah-langkah efektif kekurangan • Ukuran sebagian besar tepat • Memenuhi semua permintaan yang diinginkan. • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian 2 besar konsep segitiga samasisi. Cukup • Urutan langkah-langkah kurang tepat memuaskan • Tulisan penjelasan langkah-langkah cukup dengan memuaskan banyak kekurangan • Ukuran kurang tepat • Memenuhi sebagian permintaan yang diinginkan. 17
  • 18. • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemaham- an terhadap konsep segitiga samasisi. 1 • Urutan langkah-langkah tidak tepat Tidak • Tulisan penjelasan langkah-langkah tidak memuaskan memuaskan • Ukuran tidak tepat • Tidak memenuhi permintaan yang diinginkan. Untuk menambah wawasan anda, berikut ini diberikan contoh-contoh lain untuk penilaian unjuk kerja. Contoh 3: Tugas Untuk Penilaian Unjuk Kerja Materi Pokok : Bangun Datar dan segitiga Kelas : IX Standar Kompetensi: Memahami kesebangunan bangun datar Kompetensi Dasar : Menggunakan konsep kesebangunan dua bangun Tujuan : Siswa dapat memecahkan masalah yang melibatkan konsep kesebangunan TUGAS: Gambarlah segitiga siku-siku dengan ukuran sesukamu pada karton putih dan segitiga-segitiga yang sebangun dengan perbandingan sisi-sisi yang bersesuai 2:1 pada kertas berwarna. Berapakah banyaknya segitiga berwarna yang diperlukan untuk menutupi segitiga putih dan gambarkan susunan-susunan yang dapat kamu temukan. Untuk menentukan standar unjuk kerja yang akan dinilai, guru dapat menjabarkan tugas di atas menjadi beberapa standar unjuk kerja seperti berikut. 1. Menggambar segitiga siku-siku 18
  • 19. 2. Menentukan syarat-syarat dua segitiga yang sebangun 3. Menentukan banyaknya segitiga berwarna yang diperlukan untuk menutupi segitiga putih 4. Menggambar susunan segitiga berwarna yang ditemukan 5. Menemukan susunan lain. 19
  • 20. Rubrik Tingkatan Kriteria Khusus Catatan (Level) • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep kesebangunan. 4 • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai. Superior • Tulisan penjelasannya patut dicontoh. • Gambar yang dibuat tepat (sesuai dengan susunan yang diperoleh) • Melebihi permintaan yang diinginkan. • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep 3 kesebangunan. Memuaskan • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai. dengan sedikit • Tulisan penjelasannya efektif kekurangan • Gambar yang dibuat sebagian besar tepat • Memenuhi permintaan yang diinginkan. • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian 2 konsep kesebangunan. Cukup • Menggunakan strategi-strategi yang kurang memuaskan sesuai. dengan • Tulisan penjelasannya cukup banyak kekurangan • Gambar yang dibuat kurang tepat • Memenuhi sebagian permintaan yang diinginkan. • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap konsep kesebangunan. 1 • Menggunakan strategi-strategi yang tidak Tidak sesuai. memuaskan • Tulisan penjelasannya tidak memuaskan • Gambar yang dibuat tidak tepat • Tidak memenuhi permintaan yang diinginkan. 20
  • 21. C. Penilaian Proyek dan Investigasi Seperti telah dikemukakan di atas, terdapat beberapa penilaian dalam mata pelajaran matematika yang sesuai dengan PBK, salah satunya adalah penilaian proyek dan investigasi. Penilaian ini merupakan salah satu cara guru untuk mendeteksi kemajuan belajar siswa. Dengan terdeteksinya kemajuan belajar siswa, dapat terdeteksi pula perlu tidaknya bantuan yang diberikan pada siswa berdasarkan bukti yang cukup akurat. Bukti melalui penilaian proyek dan investigasi ini dapat dilakukan di luar kelas, misalnya melalui kegiatan survei pada suatu tempat untuk mengetahui data penduduk di tempat tersebut. Hal ini sesuai dengan penjelasan bahwa bukti tentang kemajuan belajar siswa tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja, tetapi yang dilakukan di luar kelas pula. Penilaian proyek dan investigasi sesuai dengan PBK untuk mata pelajaran matematika, karena dalam kegiatan ini siswa dituntut agar dapat mengeksplorasi dan memotivasi diri untuk mengarahkan semua potensi dalam menanggapi, mengatasi masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri. Siswa dilatih untuk mengungkapkan pendapatnya sendiri melalui laporan siswa berdasarkan kemampuannya mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam penyelidikan tertentu. Dalam KBK yang memuat tujuan proses, proyek mempunyai peran yang signifikan dan integral bagi setiap siswa. Proyek dirancang untuk kerja investigasi, sehingga jenis penilaian ini dinamakan proyek dan investigasi. Proyek dan investigasi dapat dikerjakan oleh siswa secara individual atau kelompok kecil yang terdiri atas 2 atau 3 siswa yang bekerja bersama-sama. PBK menekankan bahwa penilaian yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan tiga ranah, yaitu pengatahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor). Melalui penilaian proyek dan investigasi, ketiga ranah tersebut dapat terekam, terutama jika proyek dan investigasi tersebut dilakukan secara berkelompok. 21
  • 22. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut dapat berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Proyek merupakan cara yang baik untuk melibatkan siswa dalam perluasan situasi pemecahan masalah. Situasi ini mungkin merupakan matematika murni, tetapi kebanyakan merupakan materi yang berhubungan dengan dunia nyata dan disiplin ilmu yang lain. Proyek dapat melibatkan siswa ke dalam situasi “open- ended” yang mungkin mempunyai beragam hasil yang dapat diterima dengan nalar. Atau, melibatkan siswa ke dalam masalah situasi yang dapat membimbing siswa memformulasikan pertanyaan atau membuat dugaan yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Proyek juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengungkap ide-ide matematika dengan menggunakan materi-materi fisik (yang berupa benda) atau teknologi baru seperti kalkulator grafik atau komputer. Proyek dan investigasi dapat memberikan pelajaran kepada siswa bahwa banyak kaitan antara matematika dan dunia nyata. Selanjutnya, proyek dan investigasi dapat mengaitkan antara matematika dan disiplin ilmu lain seperti sains, ilmu sosial, musik, ekonomi, geografi dan sebagainya. Semua kegiatan ini dapat membawa matematika kepada kehidupan siswa dengan cara menunjukkan kepada mereka manfaat ide-ide matematika dan menggunakannya untuk kegiatan praktis yang lebih luas. Proyek dan investigasi dapat dilaksanakan dengan cara guru mendiskusikan tentang ide suatu proyek dengan siswa. Selanjutnya guru memberitahu siswa bahwa proyek tersebut akan digunakan dalam pelajaran untuk tujuan pengajaran dan evaluasi. Diskusikan tujuan-tujuan proses dari pembelajaran pemecahan masalah, komunikasi, penalaran, dan kaitan-kaitannya dan tunjukkan kedudukannya dalam pembelajaran matematika. Guru supaya memberitahu siswa bahwa proyek mereka haruslah berorientasi pada pemecahan masalah. 22
  • 23. Proyek dan investigasi dapat memberikan pengalaman pada siswa tentang kaitan antara konsep matematika dengan kehidupan nyata, seperti proyek yang melibatkan matematika pada bidang-bidang makanan dan kesehatan, olah raga, pertanian, bisnis, populasi dan sebagainya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, siswa akan terbuka wawasannya tentang manfaat konsep-konsep matematika dalam kehidupan mereka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian proyek dan investigasi adalah: 1. ide proyek, hendaknya berasal dari guru 2. pelaksanaan proyek tidak pada awal pembelajaran 3. proyek pertama yang diberikan pada siswa bersifat sederhana 4. proyek pertama hendaknya membuat siswa tidak bekerja pada masalah rutin. 5. masalah yang diberikan menantang berpikir siswa. 6. proyek diberikan sebagai tugas yang harus diselesaikan secara berkelompok. Tujuan utama dari tugas penilaian proyek dan investigasi dalam pembelajaran matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan matematika siswa. Melalui kegiatan proyek dalam mata pelajaran matematika, hasil yang diinginkan dari siswa adalah: 1. Menyelesaikan dan memformulasikan masalah dalam matematika dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata, 2. Menggunakan bahasa matematika untuk mengkomunikasikan ide-ide, 3. Menggunakan kemampuan mereka untuk mengaplikasikan ketrampilan penalaran dan ketrampilan analisis mereka, 4. Mendemonstrasikan pengetahuan dari konsep, keterampilan dan algoritma, 5. Membuat kaitan di dalam matematika sendiri maupun dengan disiplin ilmu lain, 6. Mengembangkan pemahaman tentang hakekat matematika, 7. Mengintegrasikan pengetahuan matematika ke dalam suatu konsep yang lebih bermakna, 23
  • 24. 8. Menalar untuk membuat kesimpulan dari investigasi. Selain kemampuan matematika yang diperoleh melalui tugas proyek dan investigasi yang diberikan pada siswa, terdapat pula hasil non matematika yang dapat diperoleh siswa, yaitu: 1. Belajar mendefiniskan masalah dan melakukan penelitian, 2. Belajar kerja sama, terutama jika tugas proyek diberikan secara berkelompok, 3. Belajar bahwa masalah dunia nyata tidak sederhana 4. Belajar untuk melihat bahwa matematika dapat diterapkan dalam dunia empirik. 5. Belajar mengorganisasikan, merancang dan mencapai tujuan 6. Belajar menulis laporan. Hasil proyek dapat dilaporkan dengan menggunakan format seperti berikut. Catatan Proyek Nama Kelompok: ………………………….. Proyek : ……………………………………………………………………. ………………………………………………………………….… Deskripsi : ……………………………………………………………………. …………………………………………………………………… Prosedur : …………………………………………………………………… kerja …………………………………………………………………… Ringkasan : …………………………………………………………………... ………………………………………………………………….. Hasil : ………………………………………………………………….. Dalam penilaian tugas proyek dan investigasi, evaluasi terhadap hasil kerja proyek dibandingkan dengan kriteria-kriteria hasil pencapaian proyek. Adapun langkah-langkah kerja proyek yang dapat dievaluasi oleh guru adalah: 1. Menulis deskripsi dari proyek 2. Mengidentifikasi prosedur yang akan dikerjakan 24
  • 25. 3. Membuat catatan kerja yang telah dilakukan siswa 4. Menyatakan hasil yang diperoleh. Dengan memperhatikan empat langkah kerja proyek, penilaian proyek dan investigasi dapat dilakukan dengan menggunakan rubrik penskoran dengan mengembangkan keempat bagian di atas. Rubrik penskoran yang dimaksud disini, sama dengan rubrik penskoran yang dikembangkan untuk penilaian tugas unjuk kerja. Jadi rubrik penskoran tugas proyek dan investigasi dikembangkan oleh guru berdasarkan tugas yang diberikan pada siswa. Dalam rubrik penskoran menggunakan kriteria-kriteria tertentu untuk menilai tugas proyek dan investigasi siswa. Dalam rubrik, kriteria tugas proyek dan investigasi siswa bergerak dari umum ke khusus. Rubrik yang digunakan memuat 4 skala peringkat dari superior sampai tidak memuaskan. Skala itu dapat dimodifikasi dengan mudah untuk menambah butir-butir penilaian yang sesuai. Karena penilaian ini menggunakan rubrik, maka siswa harus tahu apakah arti dari masing-masing tingkatan yang ada. Jadi kriteria khusus pada proyek dan investigasi harus berkaitan dengan masing-masing tugas yang diberikan pada siswa. Komentar-komentar khusus dapat ditambahkan pada kertas pekerjaan siswa dan dicatat guru pada kolom tersendiri dalam rubrik. Saat siswa telah menyelesaikan tugas proyek dan investigasi, hasilnya dibandingkan dengan rubrik khusus dan penskorannya secara holistik berdasarkan tingkatan terbaik yang dicapai siswa.. Untuk penilaian tugas proyek dan investigasi digunakan rubrik penskoran seperti pada penilaian unjuk kerja. 25
  • 26. Kriteria khusus pada rubrik, dikembangkan oleh guru berdasarkan tahapan yang akan dinilai dalam satu proyek dan investigasi. Laporan proyek atau hasil investigasi tidak hanya dalam bentuk laporan tertulis, tetapi dapat juga dilengkapi dan disajikan dalam bentuk poster. Penskoran proyek difokuskan pada mutu dari keseluruhan proyek dan memberikan kesempatan kepada guru untuk menilai proses berpikir siswa dan pemahamannya pada situasi tersebut. Sehingga penskoran yang dilakukan dalam proyek secara holistik. Untuk mengevaluasi tugas proyek dan investigasi, selain menggunakan rubrik dapat pula seorang guru dapat melakukan dengan cara yang lebih sederhana, yaitu dengan menggunakan bantuan kartu penilaian, seperti pada penilaian unjuk kerja. Dalam kartu penilaian berisi tahapan proyek dan investigasi yang akan dinilai. Setiap tahapan dinilai dengan menggunakan skala penilaian, misal 1: tidak benar, 2: kurang benar, 3: benar tetapi kurang sempurna, dan 4: sempurna. Dengan memperhatikan uraian di atas, untuk lebih jelasnya diberikan beberapa contoh penilaian proyek dan investigasi dalam mata pelajaran matematika. 26
  • 27. Contoh 1: Tugas Untuk Penilaian Proyek dan investigasi Materi Pokok : Statistika Kelas / Program : XI / IPA Standar Kompetensi : Menggunakan aturan statistika dalam menyaji- kan dan meringkas data dengan berbagai cara, memberi tafsiran, menyusun, dan mengguna- kan kaidah pencacahan dalam menentukan banyak kemungkinan dan menggunakan aturan peluang dalam menentukan dan menafsirkan peluang kejadian majemuk. Kompetensi Dasar : Membaca, menyajikan serta menafsirkan kecenderungan data dalam bentuk tabel dan diagram Tujuan : Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk diagram dan menentukan ukuran pemusatan dari data yang diperoleh. TUGAS: Carilah data tentang sesuatu yang telah disepakati oleh kelompokmu. Sajikan data yang kamu peroleh dengan cara penyajian data yang sesuai dengan jenis datamu. Dari data yang kamu peroleh carilah ukuran pemusatan yang sesuai. Buatlah poster untuk menyajikan hasil proyek! 27
  • 28. Rubrik Penskoran Tugas Proyek dan Investigasi Tingkatan Kriteria Khusus Catatan (Level) • Menunjukkan pemahaman dari permasalahan penyajian dan ukuran tendensi sentral • Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok 4 • Cara penyajian data semuanya sesuai dan bervariasi • Membuat rangkuman Superior • Meyajikan kuartil atas dan bawah serta jangkauan. • Ukuran tendensi sentral yang digunakan sesuai • Selalu menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh data • Bekerja sistematis dan akurat • Selalu bekerjasama • Pameran mendukung terhadap pemahaman konsep matematika • Terampil menggunakan alat untuk menyajikan data • Menunjukkan pemahaman dari permasalahan penyajian dan ukuran tendensi sentral 3 • Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok Memuaskan • Cara penyajian data semuanya sesuai. dengan • Ukuran tendensi sentral yang digunakan sesuai sedikit • Selalu menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh data kekurangan • Bekerja sistematis dan akurat • Dapat bekerjasama • Pameran mendukung terhadap pemahaman konsep matematika • Terampil menggunakan alat untuk menyajikan data • Menunjukkan pemahaman dari sebagian besar 2 permasalahan penyajian dan ukuran tendensi sentral • Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok Cukup • Cara penyajian data sebagian sesuai. memuaskan • Ukuran tendensi sentral yang digunakan ada yang sesuai dengan • Kadang-kadang menggunakan tabel untuk memudahkan banyak memperoleh data kekurangan • Bekerja sistematis dan kadang-kadang tak akurat. • Tidak dapat bekerjasama 28
  • 29. Pameran sebagian mendukung terhadap pemahaman konsep matematika • Kurang terampil menggunakan alat untuk menyajikan data • Menunjukkan pemahaman yang rendah atau tidak sama sekali, dari pertanyaan-pertanyaan dan konsep yang dipelajari • Data yang terkumpul tak sesuai dengan kesepakatan 1 kelompok • Cara penyajian data tidak sesuai. Tidak • Ukuran tendensi sentral yang digunakan tak sesuai memuaskan • Tidak menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh data • Bekerja tidak sistematis • Tidak dapat bekerjasama • Pameran tidak mendukung terhadap pemahaman konsep matematika • Tidak terampil menggunakan alat untuk menyajikan data Contoh 2: Tugas Untuk Penilaian Proyek dan Investigasi Materi Pokok : Lingkaran Kelas : VIII Standar Kompetensi: Mengidentifikasi lingkaran serta menentukan besaran-besaran yang terkait di dalamnya. 29
  • 30. Kompetensi Dasar : Menghitung besaran-besaran pada lingkaran Tujuan : Siswa dapat mengenal hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama TUGAS: Gambarlah sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang sama pada tiga buah lingkaran dengan jari-jari berbeda. Gunting pasangan-pasangan sudut pusat dan sudut kelilingnya. Hubungan apa yang dapat kamu peroleh? Jika siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas proyek tersebut, maka guru dapat memberikan petunjuk pada siswa melalui tahapan-tahapan tugas dalam menyelesaikan proyek dan investigasinya, yaitu: 1. Gambar tiga buah lingkaran dengan jari-jari berbeda 2. Gambar sudut pusat dan sudut keliling menghadap busur yang sama pada masing-masing lingkaran 3. Gunting pasangan sudut pusat dan sudut keliling untuk lingkaran 1 4. Lipat sudut pusat menjadi dua bagian yang sama, bandingkan dengan sudut keliling pasangannya 5. Lakukan seperti langkah 4 untuk lingkaran-lingkaran yang lain 6. Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh? Rubrik Penskoran Tugas Investigasi Tingkatan Kriteria Khusus Catatan (Level) 30
  • 31. 4 • Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep Superior sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran • Gambar yang dibuat benar (menghadap busur yang sama) • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai. • Pengumpulan datanya benar • Kesimpulannya benar 3 • Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep sudut pusat Memuaskan dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran dengan • Gambar yang dibuat sebagian besar benar (menghadap busur yang sama). sedikit • Menggunakan strategi yang sesuai. kekurangan • Pengumpulan datanya benar • Kesimpulannya benar 2 • Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep-konsep Cukup sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran memuaskan • Gambar yang dibuat sebagian benar (menghadap busur yang sama). dengan • Tidak menggunakan strategi yang sesuai. banyak • Pengumpulan datanya sebagian benar kekurangan • Kesimpulannya kurang benar 1 • Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman konsep-konsep Tidak sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran memuaskan • Gambar tidak benar atau tidak cocok. • Tidak menggunakan strategi yang sesuai. • Pengumpulan datanya tidak benar • Kesimpulannya tidak benar D. Penilaian Portofolio (Portfolio Portofolio merupakan salah satu penilaian yang sesuai dengan PBK untuk mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena salah satu prinsip pelaksanaan PBK adalah berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara 31
  • 32. berencana, bertahap, terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya. Selain itu melalui penilaian portofolio, akan diketahui gambaran tentang apa yang diketahui dan apa yang dapat dilakukan siswa. Portofolio (portfolio) adalah kumpulan pekerjaan (tugas-tugas) siswa yang representatif dalam periode waktu tertentu. Fokus portofolio pada pemecahan masalah, berpikir dan pemahaman, komunikasi, hubungan matematika, dan pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pebelajar matematika. Portofolio tidak hanya sekedar map tempat pekerjaan siswa, tetapi map tempat kumpulan pekerjaan siswa yang berhubungan dengan perkembangan kemajuan intelektual siswa dalam belajar matematika. Lembaran-lembaran yang dikumpulkan dalam map portofolio tersebut merupakan pekerjaan siswa yang memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi dan menggambarkan pekerjaan terbaik dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, pekerjaan-pekerjaan yang terdapat dalam portofolio itu menurut siswa: 1) sangat berarti, 2) merupakan karya terbaik, 3) merupakan karya favorit, 4) sangat sulit dikerjakan, tetapi berhasil, 5) karya yang memiliki kenangan. Jadi portofolio bukan hanya sekedar kumpulan karya siswa, tetapi merupakan kumpulan karya siswa yang menggambarkan kompetensi siswa sebagai hasil belajar. Portofolio dapat digunakan untuk menilai unjuk kerja siswa dalam menyelesaikan tugas matematika selama satu tahun. Penilaian tersebut dapat dilakukan jika dalam portofolio menunjukkan rentangan dari tujuan pengajaran dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dibuat oleh guru dan siswa bersama-sama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara, pertama, siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama 2-3 minggu. Kedua, guru memeriksa pekerjaan siswa dan menetapkan dasar-dasar untuk menyeleksi butir-butir yang akan digunakan untuk menilai portofolio. Guru dapat membantu siswa merevisi hasil pekerjaan, tetapi tidak secara langsung. Siswa dapat memilih butir-butir yang aktual dan kemudian diusulkan pada guru 32
  • 33. bersama hasil pekerjaan yang sesuai. Siswa mungkin berharap untuk memasukkan hasil pekerjaannya dalam portofolio dan menjelaskan mengapa butir-butir tersebut terpilih. Butir-butir yang dipilih siswa membantu guru untuk memahami pandangan siswa sendiri sebagai pebelajar matematika yang sedang berkembang. Hasil-hasil pekerjaan yang dikumpulkan siswa dalam portofolio adalah tugas-tugas yang perorangan, misal laporan proyek atau investigasi sebagai tugas perorangan. Contoh-contoh topik yang layak untuk dimasukkan dalam portofolio matematika siswa adalah sebagai berikut. 1. Suatu pemecahan masalah sulit dan tidak rutin yang menunjukkan hasil pemikiran siswa sendiri. 2. Laporan tertulis dari proyek (penugasan) individu atau investigasi. 3. Respon-respon dari pertanyaan open-ended (terbuka) atau masalah-masalah pekerjaan rumah yang menantang. 4. Karya seni yang berhubungan dengan matematika. 5. Foto atau sketsa model fisik atau manipulasi untuk mengilustrasikan ide-ide matematika. 6. Autobiografi matematika siswa. 7. Aplikasi penggunaan matematika pada bidang lain. Pemilihan contoh materi untuk portofolio harus disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jika portofolio yang diharapkan bertumpu pada tujuan proses, maka contoh yang dipilih harus menunjukkan perkembangan tujuan proses tersebut. Berarti guru dan siswa harus mencari contoh yang dapat menggambarkan perkembangan pemahaman mereka tentang ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan berpikir kritis, komunikasi dan keterkaitan matematika. Beberapa keuntungan menggunakan portofolio sebagai alat penilaian adalah: 33
  • 34. 1. memberikan gambaran lengkap tentang pencapaian matematika dan perkembangannya. 2. menekankan pada tugas komplek dan realitis daripada kecepatan dan ketelitian yang dikerjakan dalam waktu beberapa minggu. 3. melibatkan siswa dalam proses penilaian dan mendorong siswa menilai dirinya sendiri. 4. melibatkan siswa dalam tugas autentik yang akan dijumpai di luar sekolah. 5. memotivasi pembelajaran matematika. 6. merupakan cara yang efektif bagi guru dan orang tua untuk mengkomunikasikan hasil pekerjaan siswa. 7. mendorong perkembangan keterampilan menulis. Portofolio dapat digunakan sepanjang tahun. Jika belum pernah menggunakan sebelumnya dan berkeinginan untuk memulai maka tidak terlambat untuk memperkenalkan kepada siswa. Karena merupakan hal baru, maka guru perlu memahami langkah-langkah penyusunan portofolio agar dapat membantu siswa menyusun portofolionya. Langkah-langkah menyusun portofolio adalah seperti berikut. 1. Pastikan bahwa setiap siswa memiliki portofolio. Siswa perlu diberi penjelasan tentang tujuan dan kegunaan portofolio. Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa, yang tidak hanya digunakan guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh siswa untuk mengetahui kemajuan, keterampilan dan minatnya dalam belajar matematika. Proses ini memerlukan waktu bagi siswa untuk meyakini hasil penilaian mereka sendiri. 2. Tanyakan pada siswa, karya apa saja yang menurutnya perlu dimasukkan dalam portofolio. Kemungkinan karya yang dimasukkan tidak sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. 34
  • 35. 3. Diskusikan format portofolio yang bagus, misal tulisan diketik, daftar isi, ada penjelasan mengapa setiap lembar pekerjaan dimasukkan dalam map portofolio. 4. Tentukan kriteria penilaian karya siswa beserta pembobotannya bersama siswa sehingga tercapai kesepakatan sebelum siswa membuat karyanya. Dengan demikian siswa mengetahui harapan atau standar guru dan mereka berusaha untuk mencapainya. Kriteria-kriteria penilaian yang dapat digunakan dalam portofolio matematika meliputi: pemecahan masalah, bahasa, penalaran, hubungan matematika dengan dunia nyata, membuat hubungan dalam matematika, mengembangkan sikap positif, menggunakan penilaian diri dan koreksi diri terhadap pekerjaannya, bekerja dalam kelompok, menggunakan model-model atau representasi matematika yang berbeda-beda, interpretasi ide-ide, dan teknologi. 5. Mintalah siswa menilai karyanya sendiri secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing siswa tentang bagaimana cara menilai dan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut dan bagiamana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. 6. Setelah karya dinilai dan hasilnya kurang memuaskan, siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya. Perlu ditentukan waktu yang diperlukan untuk memperbaiki karya tersebut. Setelah diperbaiki, karya tersebut dikumpulkan kembali pada guru. 7. Jika diperlukan, jadwalkan untuk membahas portofolio dengan melibatkan orang tua siswa. Dengan orang tua tahu tujuan dan kegunaan portofolio, maka mereka akan membantu dan memotivasi siswa. Penilaian portofolio tidak mudah dilakukan dan memerlukan waktu dan kesiapan guru dan siswa. Agar portofolio memiliki kualitas yang baik sebagai alat penilaian, perlu diperhatikan: 35
  • 36. 1. Direncanakan dengan baik dalam satu tahun atau satu semester atau kurun waktu tertentu 2. Mengacu pada kompetensi dasar pada kurikulum 3. Menggunakan kriteria penilaian yang jelas 4. Disosialisasikan dengan baik pada siswa dan orang tua 5. Diperiksa secara rutin melalui diskusi dengan siswa. Dalam evaluasi portofolio, guru harus yakin bahwa tugas yang dipilih siswa dalam portofolionya merupakan hasil kerja siswa yang paling baik. Tujuan guru dalam menilai portofolio siswa adalah untuk membantu siswa mendapatkan tambahan pengetahuan dalam kinerja matematikanya. Pandangan- pandangan tersebut akan mempengaruhi perkembangan siswa terhadap pemahaman matematika, meningkatkan penggunaan pendekatan-pendekatan yang sesuai dan langkah-langkah pemecahan masalah, perkembangan diri dalam kebiasaan dan sikap kerjanya, dan kemampuan mengkomunikasikannya melalui portofolio. Kriteria penilaian portofolio yang sudah disepakati antara siswa dan guru, dapat digunakan guru untuk memberikan tanggapan terhadap hasil kerja siswa dan dapat digunakan siswa untuk menyelesaikan tugasnya. Implementasi sejumlah kriteria penilaian yang telah ditetapkan harus lebih bersifat holistik, maksudnya adalah mengevaluasi hasil kerja siswa dengan melihat kualitasnya secara menyeluruh. Berikut ini diberikan contoh format penilaian portofolio PENILAIAN PORTOFOLIO Nama Siswa: .......................................................................................... Nama Guru: ........................................................................................... Hari/tanggal: ......................................................................................... 36
  • 37. 1.Konsep, prosedur, hubungan yang digali: .............................................................................................................. .... 2.Lingkup perkembangan pemahaman .................................................................................................... ..................... 3. Lingkup kebutuhan terbesar yang dibutuhkan untuk perkembangannya ……………………………………………………………………………… 4. Pekerjaan belum selesai atau membutuhkan revisi .........…......................................................................................................... 5. Penilaian untuk masing-masing lingkup: a. Pekerjaan pemecahan masalah : ......................................................... b. Penalaran dan berpikir kritis : ........................………......................... c. Penggunaan bahasa : .........................................…………................. d. Pengorganisasian: ....................................…………………………... 37
  • 38. Rubrik Penskoran Portofolio Tingkatan Deskripsi (Level) 4 • Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol. Super • Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol. • Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang menonjol. • Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol. • Pengorganisasian yang sangat baik dan bersih. • Melebihi permintaan. 3 • Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik Memuaskan • Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik. • Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang baik. • Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang baik. • Pengorganisasian yang baik dan bersih. • Memenuhi semua permintaan. 2 • Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah Agak yang baik. memuaskan • Kadang-kadang Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik. • Kadang-kadang berargumentasi dengan baik. • Pengorganisasian dapat diterima dan bersih. • Memenuhi sebagian besar permintaan. 1 • Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat Tidak rendah. memuaskan • Menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah. • Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang sangat rendah. • Pengorganisasian dan kebersihan kurang. • Tidak memenuhi permintaan. GLOSARIUM Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum sekolah yang dilaksanakan mulai tahun 2004, disebut juga dengan kurikulum 2004. Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen KBK yang menitik beratkan pada pengumpulan informasi dengan berbagai cara sehingga kemajuan belajar siswa dapat terdeteksi secara lengkap. 38
  • 39. Penilaian Unjuk Kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati siswa dalam melakukan sesuatu, baik memalui pengamatan langsung maupun pengamatan tak langsung. Penilaian Proyek dan Investigasi merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut dapat berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Portofolio adalah kumpulan pekerjaan (tugas-tugas) siswa yang representatif dalam periode waktu tertentu. Soal Open Ended adalah soal terbuka yang mempunyai jawaban tidak tunggal. Rubrik Penskoran adalah seperangkat standar penilaian yang digunakan untuk mengevaluasikerja siswa dan mengakses kinerja siswa. Kartu penilaian adalah kartu yang digunakan guru untuk menilai kegiatan siswa, yang di dalamnya memuat kriteria-kriteria penilaian atau tahapan proyek yang akan dinilai. Penilaian bersifat holistik adalah mengevaluasi hasil kerja siswa dengan melihat kualitas kerja secara menyeluruh. DAFTAR PUSTAKA Budi Rahaju, Endah. 2004. Pengembangan model-model Penilaian Berbasis Kelas pada Materi Kesebangunan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional di UNY Jogjakarta. Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004-Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta. Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004-Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta. Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004- Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta. 39
  • 40. Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian Dengan Portofolio. Dirjen Dikdasmen Direktorat PLP.Jakarta. Gofur, Abdul dkk. 2003. Kurikulum 2004-Pola Induk Pengembangan Sistem Penilaian. Jakarta. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Maesuri, Siti. 2002. Penilaian Performens Dalam Pembelajaran Matematika dan Contoh Penerapannya. Makalah disampaikan pada Overseas Fellowship Program Contextual Learning Materials Development. PSMS- Unesa Surabaya. National Council of Teachers of Mathematics. 1995. Assessment Standards For School Mathematics. Virginia: NCTM, Inc. Ott, Jack. 1994. Alternative Assessment In Mathematics Classroom. New York: Glencoe/Mc Graw-Hill. Ott, Jack. 1994. Performance Assessment In The Mathematics Classroom. New York: Glencoe/Mc Graw-Hill. -----------. 2004. Penilaian Alternatif (Bahan Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru SMP). Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen Dir. PLP. 40