Dokumen tersebut membahas tentang subnetting, yaitu proses membagi satu alamat IP menjadi beberapa subnet untuk memperbanyak jumlah network ID. Dibahas pula cara menentukan subnet mask, contoh pembagian subnet, dan alternatif penyelesaian subnetting."
1. KOMUNIKASI DATA & JARINGAN
KOMPUTER
PERTEMUAN 11
SUBNETTING
Oleh :
Sartini Maisarah
092904002
PTIK A
2. SUBNET MASK
Sebuah Subnet Mask adalah sebuah nilai 32-bit
yang memungkinkan penerima paket IP
membedakan bagian ID network dari sebuah
alamat IP dengan bagian ID host dari alamat IP
tersebut.
Administrator jaringan menciptakan sebuah
Subnet Mask 32-bit yang terdiri dari bit 1 dan 0.
Bit 1 di Subnet Mask mewakili posisi yang
ditempati oleh alamat network atau Subnet
tersebut.
3. SUBNET MASK DEFAULT
IP Address Class Default Subnet Mask Number of Hosts per Network
Class A 255.0.0.0 16,777,214
Class B 255.255.0.0 65,534
Class C 255.255.255.0 254
4. SUBNETTING (1)
• Apabila suatu organisasi memiliki IP Address dengan
Network ID: 222.124.14.0 memerlukan lebih dari satu
Netwok ID, maka organisasi tersebut harus mengajukan
permohonan ke Internet Assigned Number Authority
(IANA) untuk mendapatkan IP Address baru.
• Permasalahan saat ini adalah persediaan IP Address
sangat terbatas, karena banyaknya perusahan dotcom
yang membuat situs-situs di Internet
5. SUBNETTING (2)
• Untuk mengatasi permasalahan yang ada dan
menghindari mengajukan IP Address yang baru ke
IANA, dibuatlah suatu metode untuk memperbanyak
Network ID dari suatu Network ID yang telah dimiliki
sebelumnya
• Metode ini sering disebut dengan istilah Subnetting, yaitu
mengorbankan sebagian Host ID untuk digunakan dalam
membuat Network ID tambahan
6. SUBNETTING (3)
• Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting
akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet,
Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat
Host- Broadcast.
• Penulisan IP address umumnya adalah seperti berikut:
192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, Artinya bahwa IP address 192.168.1.2
dengan subnet mask 255.255.255.0. /24 diambil dari
penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung
dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya
adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000
(255.255.255.0).
• Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-
Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun
1992 oleh IEFT.
7. CLASSES INTER-DOMAIN ROUTING (CIDR)
CIDR pada dasarnya adalah metode yang digunakan ISP
(Internet Service Providers) untuk mengalokasikan sejumlah
alamat pada suatu perusahaan, ke rumah pelanggang.
ISP menyediakan alamat dalam ukuran blok (block size)
tertentu.
Ketika anda menerima sebuah blok alamat dari sebuah ISP,
yang akan terlihat adalah, seperti: 192.168.10.2 /28.
Notasi (“/”) berarti berapa jumlah bit yang bernilai 1 (pada
contoh di atas: /28, berarti ada 28 bit bernilai 1)
Nilai CIDR yang tersedia dan valid adalah: /8, /9, /10, …, /30
8. Subnet Mask yang bisa digunakan untuk melakukan
Subnetting dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30
9. SUBNETTING (4)
Subnetting memungkinkan kita membagi network yang besar
menjadi sejumlah network yang lebih kecil.
Keuntungan SUBNETTING adalah:
• Berkurangnya lalu-lintas jaringan, penggunaan Router akan
membuat hanya paket yang ditujukan ke network lain yang
akan melalui router
• Teroptimasinya unjuk kerja jaringan, karena berkurangnya
lalu-lintas jaringan
• Pengelolaan yang disederhanakan, lebih mudah
mengidentifikasi dan mengisolasi masalah dalam jaringan.
• Membantu pengembangan jaringan ke jarak geografis yang
jauh, karena link-link WAN jauh lebih lambat dan mahal
daripada link-link LAN.
10. CONTOH SUBNETTING
Membagi network ke beberapa subnetwork
untuk membagi jaringan kedalam bentuk
hierarchy.
11. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT SUBNET
1. Tentukan jumlah ID Network yang diperlukan:
* Satu untuk setiap Subnet
* Satu untuk setiap koneksi WAN
2. Tentukan jumlah ID host yang diperlukan per Subnet:
* Satu untuk setiap host TCP/IP
* Satu untuk setiap interface router
3. Berdasarkan kebutuhan di atas, buatlah:
* Satu Subnet Mask untuk semua network anda
* Satu ID Subnet yang unik untuk setiap segmen fisikal
* Satu range dari ID host untuk setiap Subnet
12. CONTOH-1 SUBNETING (1)
• IP Address : Kelas C
• IP Address : 222.124.14.0
• Subnet Mask : 255.255.255.0
• IP Address & Subnet Mask ditulis dalam bentuk angka biner :
13. CONTOH-1 SUBNETING (2)
• Cara membuat Subnet-Subnet baru dari IP Address
yang sudah anda miliki, misalnya mengorbankan dua bit
teratas dari Host ID untuk dipakai oleh Network ID
sebagai bagian Subnet Mask baru, maka akan terlihat
kombinasi IP Address dalam bentuk angka biner berikut
ini :
14. CONTOH-1 SUBNETING (3)
• Subnetting dengan menggunakan dua bit Subnet mask
ini akan memberikan kombinasi 00, 01, 10 dan 11
seperti tampak pada tabel berikut ini :
15. CONTOH-1 SUBNETING (4)
• Apabila kedua Subnet baru tersebut ditulis dalam angka
desimal, maka akan tampak seperti pada tabel berikut.
16. CONTOH-1 SUBNETING (5)
• Informasi mengenai hasil dari Subnetting terhadap IP
Address 222.124.14.0 dengan melakukan Subnetting
pada dua bit Host ID sebagai berikut :
17. CONTOH-2 SUBNETING (1)
• IP Address : Kelas B
• IP Address : 150.130.0.0
• Subnet Mask : 255.255.0.0
IP Address dan Subnet mask ini apabila dituliskan dalam
bentuk angka biner, maka akan tampak seperti tabel berikut
ini.
18. CONTOH-2 SUBNETING (1)
• IP Address : Kelas B
• IP Address : 150.130.0.0
• Subnet Mask : 255.255.0.0
IP Address dan Subnet mask ini apabila dituliskan dalam
bentuk angka biner, maka akan tampak seperti tabel berikut
ini.
20. CONTOH-2 SUBNETING (4)
• Informasi mengenai hasil dari Subneting terhadap IP
Address 150.130.0.0 dengan melakukan Subnetting pada
dua bit Host ID sebagai berikut :
21. Alternatif penyelesaian Subnetting (1)
Kasus Contoh-2:
• Gunakanlah Network ID 150.130.0.0 & Subnet Mask
255.255.192.0 yang kita gunakan pada perhitungan
sebelumnya.
Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah :
22. Alternatif penyelesaian Subnetting (2)
Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah :
1. Dari oktet pertama IP Address 150.130.0.0 (“W”) dapat
kita ketahui bahwa IP Address tersebut adalah Kelas B
(karena IP Address tersebut berada dalam range angka
128-191) dengan oktet ketiga dari Subnet Mask (Host ID)
diselubungkan dengan angka 192 (2 bit)
2. Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang
diselubungkan), jadi : 256 - 192 = 64
3. Maka didapatkan kelompok subnet baru yang dapat
digunakan adalah kelipatan angka 64 dan tidak boleh
melebihi angka 192, yaitu 64 dan 128
23. Alternatif penyelesaian Subnetting (3)
Subnet baru yang dapat dipergunakan adalah :
150.130.64.0 & 150.130.128.0. Sedangkan kelompok IP
Address yang dapat digunakan :
Network ID : 150.130.64.0 (Subnet-1)
IP Address : 150.130.64.1-150.130.127.254
IP Add Broad. : 150.130.127.255
Subnet Mask : 255.255.192.0
Network ID : 150.130.128.0 (Subnet-2)
IP Address : 150.130.128.1-150.130.191.254
IP Addr Broad. : 150.130.191.255
Subnet Mask : 255.255.192.0
24. Alternatif penyelesaian Subnetting (1)
Kasus Contoh-1:
• Gunakanlah Network ID 192.168.0.0 & Subnet Mask
255.255.225.224 yang kita gunakan pada perhitungan
sebelumnya.
Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah :
25. Alternatif penyelesaian Subnetting (2)
Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah :
1. Dari oktet pertama IP Address 192.168.0.0 (“W”) dapat
kita ketahui bahwa IP Address tersebut adalah Kelas C
(karena IP Address tersebut berada dalam range angka
192-223) dengan oktet keempat dari Subnet Mask (Host
ID) diselubungkan dengan angka 224 (3 bit)
2. Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang
diselubungkan), jadi : 256 - 224 = 32
3. Maka didapatkan kelompok subnet baru yang dapat
digunakan adalah kelipatan angka 32 dan tidak boleh
melebihi angka 224, yaitu: 32, 64, 96, 128, 160 dan 192.
26. Alternatif penyelesaian Subnetting (3)
Dengan demikian maka Subnet baru yang dapat
dipergunakan adalah : 192.168.0.32, 192.168.0.64,
192.168.0.96, 192.168.0.128, 192.168.0.160 dan
192.168.0.192.
Sedangkan kelompok IP Address yang dapat dipergunakan
adalah sebagai berikut :
Network ID : 192.168.0.32 (Subnet-1)
IP Address : 192.168.0.33-192.168.0.62
IP Add Broad. : 192.168.0.63
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.64 (Subnet-2)
IP Address : 192.168.0.65-192.168.0.94
IP Add Broad. : 192.168.0.95
Subnet Mask : 255.255.255.224
27. Alternatif penyelesaian Subnetting (4)
Dengan demikian maka Subnet baru yang dapat
dipergunakan adalah :
192.168.0.32, 192.168.0.64, 192.168.0.96, 192.168.0.128,
192.168.0.160 dan 192.168.0.192.
Sedangkan kelompok IP Address yang dapat dipergunakan
adalah sebagai berikut :
Network ID : 192.168.0.96 (Subnet-3)
IP Address : 192.168.0.97-192.168.0.126
IP Add Broad. : 192.168.0.127
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.128 (Subnet-4)
IP Address : 192.168.0.129-192.168.0.158
IP Add Broad. : 192.168.0.159
Subnet Mask : 255.255.255.224
28. Alternatif penyelesaian Subnetting (4)
Dengan demikian maka Subnet baru yang dapat
dipergunakan adalah : 192.168.0.32, 192.168.0.64,
192.168.0.96, 192.168.0.128, 192.168.0.160 dan
192.168.0.192.
Sedangkan kelompok IP Address yang dapat dipergunakan
adalah sebagai berikut :
Network ID : 192.168.0.160 (Subnet-5)
IP Address : 192.168.0.161-192.168.0.190
IP Add Broad. : 192.168.0.191
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.192 (Subnet-6)
IP Address : 192.168.0.193-192.168.0.222
IP Add Broad. : 192.168.0.223
Subnet Mask : 255.255.255.224
29. Catatan Penting yang Harus Dipahami
1. Anda dapat menyelubungkan dua atau lebih bit-bit
Host ID untuk mendapatkan Network ID baru
selama masih tersedia bit Host ID yang dapat anda
selubungkan.
2. Apabila semakin sedikit bit Host ID yang anda
selubungkan, maka akan didapatkan jumlah
Network ID yang sedikit (semakin kecil) &
sebaliknya apabila semakin banyak bit Host ID
yang anda selubungkan, maka akan didapatkan
jumlah Network ID yang semakin banyak (semakin
besar)
30. Penyelesaian Subnetting
1. Blok Subnet
Pergunakanlah rumus (256 – Angka oktet yang
diselubungkan), mis : Subnet mask : 255.255.224.0
256 – 224 = 32, Subnet berikutnya adalah 32+32 = 64,
64+32 = 96, 96+32 = 128, 128+32 =160 dan 160+32=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 32, 64, 96, 128, 160 dan
192.
2. Menghitung banyaknya jumlah Network ID / Subnet :
2N – 2, dimana N adalah banyaknya binari 1 pada oktet
terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3
oktet terakhir untuk kelas A)
3. Menghitung banyaknya jumlah Host per Network ID / Subnet
2n – 2, dimana n adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir subnet mask