Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya sikap bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sikap dengan pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di puskesmas tersebut."
1. 1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian maternal telah lama digunakan sebagai indikator penting yang
memberikan petunjuk mengenai tingkat kesehatan wanita yang berhubungan
dengan perilaku reproduksi. Diperkirakan setiap tahunnya terjadi 500.000
kematian maternal 99% diantaranya terjadi di negara sedang berkembang. negara
maju hanya terjadi 5-30 kematian maternal setiap 100.000 kelahiran hidup
(Oxorn, 2010).
Salah satu faktor yang penting dalam tingginya tingkat kematian maternal
di negara berkembang adalah faktor-faktor pelayanan kesehatan. Penanganan
yang tidak tepat atau kurang memadai oleh petugas kesehatan, dilaporkan
merupakan faktor yang ikut berperan dalam 11 sampai 47% kejadian kematian
maternal di negara berkembang. Masa pendidikan dan latihan petugas kesehatan
yang singkat hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan yang terbatas
(Oxorn, 2007).
Dalam pertolongan persalinan tenaga kesehatan di tuntut untuk mampu
memberikan asuhan persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan
yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
Tujuan Asuhan Persalinan Normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan
mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai
upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip
keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. Dengan
pendekatan seperti ini, berarti bahwa keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan
2. 2
asuhan persalinan normal harus merupakan dasar dalam melakukan asuhan
kepada semua ibu selama proses persalinan dan setelah bayi lahir, yang harus
mampu dilakukan oleh setiap penolong persalinan di manapun peristiwa tersebut
terjadi (Depkes, 2004).
Berdasarkan profil dari Depkes RI pada tahun 2012 jumlah angka
kematian ibu (AKI) sebanyak 228/100.000 kelahiran hidup. AKI di provinsi
Gorontalo tahun 2011 sebanyak 249,7/kelahiran hidup dan pada tahun 2012
sebanyak 244/kelahiran hidup.
Data dari Puskesmas Limba B tahun 2012 kematian ibu dengan
perdarahan terdapat 2 orang ( 0,94%). Tenaga bidan yang bertugas di Puskesmas
Limba B berjumlah 21 orang yang telah selesai mengikuti pendidikan DIII
kebidanan. Semua bidan telah mengikuti pelatihan APN, tapi kenyataannya masih
ada yang tidak sesuai karena sikap dalam pelaksanaan asuhan persalinan
normal, dan itu akan berdampak pada ibu dan bayi baru lahir sehingga
mendapatkan ancaman kesakitan dan kematian.
Seorang bidan harus memliki kompetensi bidan yang meliputi
pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan dalam melaksanankan praktik
kebidanan secara aman dan bertanggung jawab dalam berbagai tatanan pelayanan
kesehatan. Bidan memiliki persyaratan pengetahuan dan keterampilan yang
memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat
selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani
situasi kegawatdaruratan tertenru untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan
bayinya yang baru lahir (Soepardan, 2007)
3. 3
Berdasarkan uraian diatas maka penting dilakukan penelitian tentang
”hubungan sikap dengan pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di
Puskesmas Limba B Kota Gorontalo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: “hubungan sikap dengan pelaksanaan asuhan
persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan sikap dengan pelaksanaan asuhan
persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi sikap bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal
di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
b. Mengidentifikasi pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di
Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi tempat penelitian
Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Limba B sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan
normal.
2. Manfaat bagi bidan yang ada di Puskesmas Limba B.
4. 4
Dapat menambah wawasan dan dapat meningkatkan mutu pelayanan.
3. Manfaat bagi Institusi Pendidikan Kebidanan
Dapat menjadi bahan masukan untuk melakukan penelitian yang berkaitan
dengan pertolongan persalinan normal.
4. Manfaat bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan, memperluas wawasan dan memberikan
pengalaman langsung bagi penulis dalam melaksanakan penelitian.
E. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan peneliti bahwa belum ada yang melakukan penelitian
tentang ”hubungan sikap dengan pelaksanaan APN oleh bidan Di puskesmas
Limba B Kota Gorontalo”. Tetapi ada penelitian yang hampir mirip atau sejenis :
1. Nama peneliti : Adelin Djalaludin.
2. Judul penelitian : Hubungan Pengetahuan dengan sikap Bidan.
Dalam Penerapan Asuhan Persalinan Normal di
Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
3. Waktu : 25 juni 2011 – 29 juni 2011.
4. Lokasi : Puskesmas Limba B kota gorontalo.
5. Metode penelitian
a. Desain/jenis penelitian : analitik korelasi.
b. Populasi dan jumlah : seluruh bidan yang bertugas di Puskesmas
Limba B kota gorontalo, berjumlah 13 orang.
c. Sampel/sampling : bidan yang bertugas di Puskesmas Limba B
Kota Gorontalo.
5. 5
d. Alat ukur : Kuesioner
6. Hasil : Dari 12 responden (92,3 %) dapat di
klasifikasikan bahwa pengetahuan bidan tentang
asuhan persalinan normal di puskesmas limba B
kota gorontalo tergolong baik.
6. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang sikap
a. Pengertian sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup (Notoatmodjo, 2007)
b. Tingkatan sikap
1) Menerima (receiving).
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan objek.
2) Merespon (responding).
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau
mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar
atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.
3) Menghargai (valuing).
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4) Bertanggung jawab (responsible).
7. 7
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi
(Notoatmodjo, 2007).
B. Tinjauan tentang APN
1. Pengertian APN
Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan persalinan yang bersih dan
aman dari setiap tahap persalinan dan upaya pencegahan komplikasi terutama
perdarahan pascapersalinan dan hipotermia serta asfiksia bayi baru lahir
(JNPK, 2007).
2. Tujuan APN
Menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang
tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap
tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).
3. Tugas penolong persalinan pada APN yaitu :
a. Memberikan dukungan pada ibu, suami dan keluarganya selama proses
persalinan, saat akan melahirkan bayi dan pada masa sesudahnya.
b. Melakukan pemantauan terhadap ibu dan janin dalam proses persalinan
dan setelah persalinan; menilai adanya faktor risiko; melakukan deteksi
dini terhadap komplikasi persalinan yang mungkin muncul.
c. Melakukan intervensi minor bila diperlukan seperti melakukan
amniotommi; episotomi pada kasus gawat janin; melakukan
penatalaksanaan pada bayi baru melahirkan dengan asfiksi ringan.
8. 8
d. Melakukan rujukan pada fasilitas yang lebih lengkap sesuai dengan
masalah kasusu yang dirujuk bila didapatkan adanya faktor risiko atau
terdeteksi adanya komplikasi selama proses persalinan.
4. Rekomendasi kebijakan teknis asuhan persalinan dan kelahiran.
Untuk mendukung dilaksanakannya kebijakan tentang pelayanan asuhan
persalinan, maka selanjutnya pemerintah merekomendasikan tentang
kebijakan tersebut, adpun rekomendasi yang dimaksud adalah:
a. Asuhan sayang ibu dan sayang bayi harus dimasukan dalam bagian dari
persalinan bersih dan aman, termasuk hadirnya keluarga atau orang-orang
yang member dukungan bagi ibu.
b. Partograf harus digunakan untuk memantau persalinan dan berfungsi
sebagai suatu catatan/rekam medik untuk persalinan.
c. Selama persalinan normal, intervensi hanya dilaksanakan jika benar-benar
dibutuhkan. Prosedur ini hanya dibutuhkan jika ada indikasi atau penyulit.
d. Manajemen aktif kala III , termasuk melakukan penjepitan dan
pemotongan tali pusat secara dini, memberikan suntikan oksitosin IM,
melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) dan segera melakukan
massase fundus, harus dilakukan pada semua persalinan normal.
e. Penolong persalinan harus tetap tinggal bersama ibu dan bayi setidaknya 2
jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu sudah dalam keadaan
stabil. Fundus harus diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada jam kedua . massase fundus harus dilakukan sesuai
9. 9
kebutuhan untuk memastikan tonus uterus tetap baik, perdarahan minimal
dan ppencegahan perdarahan.
f. Selama 24 jam pertama setelah persalinan, fundus harus sering diperiksa
dan dimassase sampai tonus baik, ibu atau anggota keluarga dapat
diajarkan melakukan hal ini.
g. Segera setelah lahir, seluruh tubuh terutama kepala bayi harus segera
diselimuti dan bayi dikeringkan serta dijaga kehangatannya untuk
mencegah terjadinya hipotermi.
h. Obat-obat esensial, bahan dan perlengkapan harus disediakan oleh petugas
dan keluarga.
10. 10
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
D. Hipotesis Penelitian
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pelaksanaan APN
oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pelaksanaan
APN oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
sikap
Pelaksanaan auhan
persalinan normal
motivasi
pengetahuan
SDM
pendidikan
pengetahuan
11. 11
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif korelasional,dengan pendekatan cross sectional yaitu menerangkan atau
menggambarkan suatu fenomena tentang hubungan sikap pelaksanaan asuhan
persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
B. Tempat dan Waktu
Tempat penelitian yaitu di Puskesmas Limba B. Yang akan dilaksanakan
pada bulan Mei tahun 2013.
C. Variabel Penelitian
Jenis variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat.
yaitu variabel bebas sikap dan variabel terikat pelaksanaan asuhan persalinan
normal .
12. 12
D. Definisi Operasional
Tabel
Variabel
Definisi
Operasional
Parameter Alat ukur Skala Kategori
Bebas: sikap Sikap bidan
dalam
kesiapan
melakukan
penerapan
(APN)
1. Tugas
penolong
selama proses
persalinan
puskesmas.
2. Kebijakan
tehnis dalam
asuhan
persalinan.
Kuesioner nominal Dilakukan
diberi
nilai 1.
Tidak
dilakukan
diberi
nilai 0.
Terikat:
pelaksanaan
APN
Secara
konsisten dan
sistematik
dalam
melakukan
asuhan
persalinan
normal, serta
Memberikan
asuhan rutin,
pemantauan
selama
persalinan
dan setelah
bayi lahir.
60 langkah APN
1. Melihat tanda
gejala kala II
2. Menyiapkan
alat.
3. Memastian
pembukaan
lengkap.
4. Siap ibu dan
keluarga.
5. Persiapan
pertolongan.
6. Tolong kepala
bahu badan.
7. Penanganan
BBL.
8. Manajemen
kala III.
9. Menilai
perdarahan.
10. Pasca
persalinan
Checklist Ordinal Baik:
76-100%
Cukup:
56-75%
Kurang:
≤ 56%
(Machfoedz
2010
13. 13
E. Populasi, Subyek Penelitian
1. Populasi.
Menurut sugiyono (2009) populasi merupakan seluruh subjek atau
obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya obyek
atau subyek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki subyek atau oyek tersebut (hidayat, 2010). Adapun yang dijadikan
populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang bertugas di ruangan
kebidanan Puskesmas Limba B yang berjumlah 20 orang.
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini, adalah seluruh anggota populasi atau seluruh
bidan yang bertugas di Puskesmas Limba B.
F. Instrumen Penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni
kuesioner untuk mengukur sikap bidan dalam pelaksanaan APN yang telah
dimodifikasi sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada buku asuhan kebidanan
pada persalinan. Untuk kuesioner sikap bidan terdiri dari 10 pertanyaan. Pada
setiap item pertanyaan terdapat 4 alternatif jawaban yang ada. Bila jawaban benar
mendapat nilai 1 dan bila jawaban salah akan mendapat nilai 0, untuk pelaksanaan
dinilai melalui observasi, dengan alat bantu observasinya check list.
14. 14
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer.
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden
melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner dan checklist melalui
observasi.
2. Data Sekunder.
a. Data cakupan program AKI di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
b. Data ibu bersalin dan jumlah AKI yang diperoleh dari Puskesmas Limba B.
H. Pengolahan data, Penyajian dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Teknik analisis data merupakan cara mengolah data agar dapat
disimpulkan atau di interpretasikan menjadi informasi. Dalam melakukan
analisis data terlebih dahulu data harus diolah. Dalam proses pengolahan data
terdapat langkah-langkah yang harus di tempuh, diantaranya :
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan computer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
15. 15
satu buku (codebook) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
suatu kode dari suatu variabel.
c. Data entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau database computer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel
kontigensi.
d. Melakukan Teknik Analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian
akan menggunakan ilmu statistik terapan, yang disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dianalisis, apabila penelitiannya deskriptif maka akan
menggunakan statistik deksriptif sedangkan analisis analitik akan
menggunakan statistik inferensi (hidayat, 2010).
2. Penyajian data
Data hasil penelitian di sajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, tabel silang antara bebas dan variable terikat dalam bentuk grafik
dan penjelasan atau narasi untuk menggambarkan besarnya permasalahan
yang di temukan.
16. 16
3. Analisis data
a. Analisis Univariat.
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum
dengan cara mendeskripsikan tiap-tiap variabel dalam penelitian yaitu
dengan melihat distribusi frekuensinya dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
P : Persentase
f : Jumlah penerapan yang sesuai prosedur (nilai 1)
n : Jumlah item observasi
(Machfoedz, 2010).
b. Analisis Bivariat.
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat menggunakan analisis chi kuadrat (X2
) dengan
rumus:
k (f0 – fh)2
X2
= Σ
i=1
fh
Dimana:
X2
: Chi Kuadrat
f0 : Frekuensi observasi
fh : Frekuensi harapan
(Sugiyono, 2009).
f
P = x 100%
n
17. 17
1) Menguji nilai X2
yang diperoleh dengan menggunakan harga
kritis(critical value X2
tabel) yang disesuaikan dengan tingkat
kemaknaan yang ditentukan (deviasi = 0,05).
2) Untuk menghitung derajat kebebasan dengan rumus: )1)(1( rcn ,
dimana:
n : derajat kemaknaan (dk).
c : banyaknya kolom.
r : banyaknya baris.
3) Menarik kesimpulan terhadap pengujian X2
yaitu H0 diterima jika X2
hitung < X2
tabel, H0 ditolak jika X2
hitung > X2
tabel atau X2
hitung =
X2
tabel, dan Ha diterima jika X2
hitung > X2
tabel.
Penggunaan rumus chi kuadrat (X2
) karena untuk menguji populasi
yang terdiri atas dua atau lebih klas. Chi Kuadrat juga digunakan untuk
menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang terdiri atas dua kategori
dan tiga kategori.
I. Etika Penelitian
Etika penelitian belum dibentuk disuatu institusi, maka peneliti tetap harus
memenuhi etika penelitian, yaitu menjamin kerahasian responden, menjamin
keamanan, adil dan mendapatkan persetujuan dari responden.
1. Menjamin kerahasiaan responden
Salah satu cara untuk menjamin kerahasiaan responden adalah tidak
mencantumkan nama responden dalam pengisian instrumen penelitian maupun
18. 18
penyajian hasil penelitian. Nama responden diganti dengan pemberian nomor
kode responden.
2. Bertindak adil
Bertindak adil diterapkan khususnya untuk penelitian eksperimen yang
memberikan perlakuan berbeda pada tiap responden, misalnya ada responden
yang diberi penyuluhan. Bertindak adil dapat dilakukan dengan memberikan
perlakuan yang sama sebelumnya, yaitu misalnya baik dari segi info,
pemberian ucapan terima kasih yang tulus berupa cendramata yang sesuai
dengan kompensasi waktu yang telah diberikan oleh responden.
3. Menghormati harkat dan martabat manusia
Sebelum dilakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan
diri. Pada penelitian akan menghormati hak setiap responden sebagai subjek
penelitian dengan memberikan rasa aman, nyaman dan empati kepada
responden. Subjek penelitian selanjutnya diberikan info / penjelasan mengenai
penelitian yang akan dilakukan. Info yang diberikan meliputi tujuan
penelitian, mengapa memilih responden menjadi subjek penelitian,tata cara /
prosedur penelitian. Manfaat, risiko dan ketidaknyamanan, kesukarelaan,
kerahasiaan data, penyulit dan kompensasi serta contact person yang bisa
dihubungi bila ada yang perlu didiskusikan sehubungan dengan penelitian.
Subjek penelitian yang telah mendapatkan dan memahami info yang diberikan
berhak untuk mengambil keputusan untuk ikut atau tidak dalam penelitian,
tanpa adanya intimidasi, bujukan atau pengaruh yang berlebihan dari orang
lain.
19. 19
Bagi subjek penelitian yang secara sukarela telah memutuskan untuk
ikut berpartisipasi dalam penelitian ini kemudian diminta untuk menyatakan
persetujuannya, yang selanjutnya diberi lembar kuisioner untuk di isi oleh
responden.Apabila sudah memutuskan ikut serta namun pada waktu mengisi
kuisioner responden merasa tidak nyaman,responden boleh mengundurkan
diri kapan saja tanpa syarat.
20. 20
JADWAL PENELITIAN
Kegiatan
Waktu Dalam Bulan
maret april mei Juni
2013 2013 2013 2013
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bimbingan X X x X X X x X X x x x X x X X
Pengambilan
Data Awal
X X
Penyusunan
Proposal
x x
Ujian
Proposal
X x
Perbaikan x x X x x
Penelitian x x x x x x x x X x
Pengelolaan
Data
X X
Penyajian dan
Analisa Data
X
Seminar
Hasil
x
Perbaikan x
Pembuatan
Laporan KTI
x x
Seminar KTI x
Perbaikan
21. 21
BIAYA PENELITIAN
1) Transportasi : Rp. 400.000,00
2) Alat tulis menulis : Rp. 300.000,00
3) Pengetikan : Rp. 500.000,00
4) Biaya tak terduga : Rp. 300.000,00
Jumlah Rp. 1.500.000,00
22. 22
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah dkk, 2010, asuhan kebidanan pada persalinan , graha ilmu, Jakarta.
Dinas Kesehatan provinsi gorontalo, 2012, Data Cakupan Program AKI,
gorontalo.
Depkes RI, 2012, Asuhan Persalinan Normal, UNICEF, Jakarta.
Hidayat, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, healht books publishing,
surabaya.
Machfoedz, 2010, Statistik Deskriptif, Fitramaya, Yogyakarta.
, 2010, Metodologi Penelitian, Fitramaya, Yogyakarta.
Notoatmodjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Oxorn harry dkk, 2010, ilmu kebidanan : patologi dan fisiologi persalinan,
Yayasan Essentia Medica (YEM), yogyakarta.
Profil puskesmas limba B, 2011, Data Ibu Bersalin, puskesmas limba B, kota
gorontalo.
Saifuddin AB, 2007, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, PNPKKR-POGI, Jakarta.
Sarifuddin dkk, 2010, Pedoman Penulisan usulan Penelitian dan Karya Tulis
Ilmiah, Politeknik Kesehatan Gorntalo Kementrian Kesehatan RI,
Gorontalo
Soepardan, konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Sugiyono, 2009 , statistika untuk penelitian, alfabeta, bandung.
Varney, 2008, Asuhan Kebidanan, Jakarta.