4. a. Pembibitan
b. Penanaman
c. Pemeliharaan
d. Pemetikan
e. Penanganan bahan baku dan pengangkutan
5. a. Penerimaan dan penanganan bahan baku
b. Proses pelayuan
c. Proses penggulungan, penggilingan dan sortasi basah
d. Proses fermentasi
e. Proses pengeringan
f. Proses sortasi kering
g. Proses penyimpanan dan pengemasan
6. a. Sanitasi Bahan Baku, Bahan setengah jadi dan produk
jadi.
b. Sanitasi lingkungan industri
c. Sanitasi mesin dan peralatan
d. Sanitasi pekerja
e. Sanitasi limbah
7. a. Pengendalian mutu bahan baku
b. Pengendalian mutu proses
c. Pengendalian mutu produk akhir
8. Pembibitan
generatif :
Pembudidayaan tanaman teh dengan
menggunakan biji tanaman teh itu sendiri
Pembibitan
vegetatif :
Pembudidayaan tanaman teh dengan stek
dengan menggunakan tanaman teh itu sendiri
9. Tanaman yang berumur 1 tahun langsung dipindah ke
lahan, setelah tanaman masuk umur 2 tahun masuk
kriteria kebun muda, kemudian setelah masuk umur 4
tahun tanaman teh dipangkas untuk pertama kalinya,
kemudian baru menghasilkan pucuk yang baru
diproduksi.
10. Pemangkasan
Kerik lumut
Kubur ranggas
Penggarpuan
Penyiangan
Pemupukan
Pemberantasan hama dan penyakit
11. Pemetikan Pendahuluan
Pemetikan Cendangan
Pemetikan Produksi :
Pemetikan halus
Pemetikan medium
Pemetikan kasar
12. Hal-hal yang diperhatikan :
Daun tidak boleh mengalami tekanan yang
berat.
Daun yang diangkut dihindarkan dari
penyinaran matahari secara langsung.
Daun tidak boleh ditumpuk terlalu lama.
13. Tujuan Penimbangan bahan baku :
Mengetahui ketepatan penimbangan dikebun atau
croschek.
Mengetahui jumlah pucuk yang akan diisi pada
withering Trough sesuai dengan kapasitas.
Mengetahui pucuk produk teh yang diolah setiap
hari.
14. Setelah dilakukan penimbangan bahan baku maka dilakukan
analisa pucuk. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui
keadaan pucuk teh teh dan mengidentifikasi jumlah kerusakan
pada pucuk dan untuk mementau kinerja dari tiap mandor
pemetikan.
15. b. Proses pelayuan
Penghamparan pucuk.
Pengaliran udara segar dan panas.
Pembalikan dan pewiwiran.
Penghentian udara panas.
16. Proses pelayuan :
Mengurangi kadar air.
Mengkondisikan pucuk sehingga terjadi
perubahan senyawa yang dikehendaki dalam
daun teh.
Mempermudah proses selanjutnya.
Pelayuan Dihentikan apabila:
Kadar air telah mencapai 40-50%.
Pucuk lembut, lentur, dan tidak berbunyi.
Pucuk teh tidak berwarna kecoklatan.
Aroma teh menjadi lebih harum.
17. Faktor yang mempengaruhi pelayuan :
Cuaca
Kondisi pucuk teh
Suhu pelayuan
Lama pelayuan
Tebal hamparan
Peralatan
18. c. Proses penggilingan, penggulungan
dan sortasi basah
Proses ini merupakan proses dimana daun teh
yang telah layu diperkecil ukurannya sesuai
dengan grade yang diinginkan.
19. OTR RRB RV RRB RV RRB RV RRB RV RRB
Bubuk
Bubuk I Bubuk II Bubuk IV Badag
III
KETERANGAN :
OTR : Open Top Roller
RRB : Rotary Roll Breaker
RV : Rotorvane
20. Penggilingan & penggulungan : Sortasi basah :
Untuk menghancurkan pucuk Memisahkan bubuk teh
sesui dengan ukuran berdasarkan ukuran
Mengekstraksi cairan sel Mempermudah proses
Memperoleh bubuk teh dalam fermentasi
bentuk basah Mempermudah proses
pengeringan dan sortasi kering
21. d. Proses Fermentasi :
Proses ini bertujuan memberikan kondisi optimum
terhadap suhu, waktu dan kelembaban sehingga
terjadi reaksi enzimatis yaitu mengkatalisis reaksi
oksidasi senyawa polifenol pada pucuk teh.
22. Faktor Yang Mempengaruhi :
Suhu Tebal hamparan
suhu yang digunakan 20-240C, ketebalan hamparan bubuk teh
tiap baki adalah 6cm. Bila
jika suhu rendah maka reaksi terlalu tebal akan
oksidasi semakin cepat dan menyebabkan proses terlalu
begitu juga sebaliknya. lama, begitu juga sebaliknya
Waktu fermentasi
Kelembaban
Lamanya fermentasi berkisar
kelembaban berkisar 90-100%. antara 40-45 menit. Bila
Bila kurang dari 90% akan terlalu cepat teh akan
menyebabkan reaksi oksidasi beraroma harum dan terlalu
semakin cepat, begitu pula pahit, bila terlalu cepat bubuk
teh akan berwarna hijau dan
sebaliknya. masih mengandung zat
polifenol.
23. e. Proses pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk menghentikan
oksidasi enzimatis polifenol dalam teh pada
saat komposisi zat-zat pendukung kualitas
mencapai keadaan optimal. Pengeringan ini
mengakibatkan kadar air dalam teh menurun
sehingga teh akan tahan lebih lama dalam
penyimpanan.
24. Faktor yang mempengaruhi proses pengeringan :
Suhu udara masuk dan keluar
• Udara masuk : 98-100o C
• Udara keluar : 50-55o C
Tebal hamparan
• Tebal bubuk teh : 2-3 cm disesuaikan dengan jenis bubuk
Waktu pengeringan
• Lama pengeringan : 25 menit disesuai dengan kandungan air pada
teh yang diinginkan
25. f. Proses sortasi kering
Sortasi kering adalah kegiatan memisahkan bubuk
teh kering menjadi jenis-jenis tertentu sesuai dengan
yang dikehendaki oleh pasar.