SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 123
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE
 BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR
            MUDA (PIM) ACEH UTARA




                      Tugas Akhir
       Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat
           Yang diperlukan Untuk Memperoleh
                     Gelar Sarjana




                        OLEH :


        NAMA            : RYAN PRAMANDA
        NPM             : 07. 05. 3. 1855
        JURUSAN         : TEKNIK INDUSTRI




       FAKULTAS TEKNIK
     UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
              TAHUN 2012


                                              TEKNIK INDUSTRI
                                    F A K U L T A S T E K N I K
                                 UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN
METODE BALANCE SCORECARD PADA PT. PUPUK
    ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA




                 SKRIPSI



                 OLEH :




       NAMA       : RYAN PRAMANDA
       NPM        : 07. 05. 3. 1855
       JURUSAN    : TEKNIK INDUSTRI




      FAKULTAS TEKNIK
    UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
             TAHUN 2012

                                       TEKNIK INDUSTRI
                             F A K U L T A S T E K N I K
                          UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
PENGESAHAN FAKULTAS

ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE
      BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK
       ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA


                             Oleh:

            NAMA                : RYAN PRAMANDA
            NPM                 : 07. 05. 3. 1855
            JURUSAN             : TEKNIK INDUSTRI


                 Langsa, 23 Nopember 2012

                        Menyetujui,



   Pembimbing Utama                         Co. Pembimbing




Ir. BURHANUDDIN, AB                       DEWIYANA, ST. MT
NIDN: 0101016001                          NIDN: 0115077905



                 Mengetahui/Disahkan oleh:



  Dekan Fakultas Teknik                         Ketua Jurusan
Universitas Samudra Langsa                      Teknik Industri



 RULINA RITA, ST. MT.                       JAMALUDDIN, ST. MT.
 NIDN: 0130096701                           NIDN: 0127117102




                                                  TEKNIK INDUSTRI
                                        F A K U L T A S T E K N I K
                                     UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
PENGESAHAN JURUSAN

   ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE
         BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK
          ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA


                                Oleh:

                    NAMA            : RYAN PRAMANDA
                    NPM             : 07. 05. 3. 1855
                    JURUSAN         : TEKNIK INDUSTRI

                      Langsa, 23 Nopember 2012

                              Menyetujui,


        Pembimbing Utama                          Co. Pembimbing



     Ir. BURHANUDDIN, AB                         DEWIYANA, ST. MT
     NIDN: 0101016001                            NIDN: 0115077905


        Penguji I                   Penguji II           Penguji III



Ir. Yusuf Bambang WYS, MM      Nurmalawati, ST. MT    Mahyuddin, ST
NIDN: 19910511053              NIDN: 0118107401       NIDN: 102047402


                            Diketahui oleh:

                     Ketua Jurusan Teknik Industri



                       JAMALUDDIN, ST. MT
                        NIDN: 0127117102




                                                     TEKNIK INDUSTRI
                                           F A K U L T A S T E K N I K
                                        UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
KATA PENGANTAR


     Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang
tidak diketahui oleh hamba-Nya berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
skripsi. Serta shalawat kepada Rasulullah SAW yang membawa pelita bagi dunia.
Skripsi ini adalah rangkaian dari sebahagian persyaratan akademik bagi setiap
mahasiswa sarjana Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Samudra
Langsa, membahas data hasil setelah penelitian dalam bentuk laporan yang
disampaikan pada sidang meja hijau, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik
dan saran yang baik demi sempurnanya skripsi ini.
     Penulis mengucapkan terima kasih yang teramat mulia Ibunda dan
Ayahanda tercinta yang senantiasa mendoakan keberhasilan penulis, serta ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Ir. Burhanuddin AB, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dewiyana,
  ST. MT., selaku Dosen Pembimbing II.
2. Bapak Jamaluddin ST. MT., Ketua Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
  Universitas Samudra Langsa.
3. Bapak Ir. Yusuf Bambang WYS, MM., Ibu Nurmalawati, ST.MT., dan bapak
  M. Thaib Hasan ST. MT., selaku dosen pembahas.
4. Bapak dan ibu karyawan yang memberi masukkan dalam penyelesaian skripsi
  dari penelitian pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.
     Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.


                                                    Langsa, 23 Nopember 2012



                                                    RYAN PRAMANDA




                                                           TEKNIK INDUSTRI
                                                 F A K U L T A S T E K N I K
                                              UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
ABSTRAK

      Balanced Scorecard adalah salah satu alternatife pengukuran kinerja yang
bertujuan menggabungkan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Terdapat
empat aspek yaitu perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif proses
bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran kinerja PT. Pupuk
Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.
      Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari laporan keuangan, data karyawan, data pelanggan, data
proses produksi pupuk dan kuesioner dari laporan tahunan PT. Pupuk Iskandar
Muda periode tahun 2009, 2010, 2011.
      Populasinya adalah seluruh pelanggan dan karyawan PT. Pupuk Iskandar
Muda, sedangkan sampel yang diambil masing-masing adalah 38 responden untuk
pelanggan dan karyawan. Hasil kuesioner tersebut telah diuji validitas dan
reliabilitasnya dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16 untuk menentukan
skor tingkat kepuasan pelanggan dan karyawan menggunakan interval skala likert.
dan rumusan-rumusan Balanced Scorecard.
      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja PT. Pupuk
Iskandar Muda dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.
      Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa perspektif keuangan
mengalami peningkatan untuk mencapai laba optimal adalah skor A. Perspektif
konsumen tidak dapat meningkatkan market share yaitu skor C. Perspektif bisnis
internal menggunakan rasio layanan purna menunjukkan peningkatan efektivitas,
efisiensi dan ketepatan proses transaksi yaitu skor A. Kemudian, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan peningkatan produktifitas karyawan
hal ini mempengaruhi peningkatan tingkat kepuasan karyawan yang menghasilkan
kategori baik yaitu skor B.

Kata Kunci: Balanced Scorecard, kinerja perusahaan, perspektif keuangan,
            perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif
            pembelajaran dan pertumbuhan, produktivitas.




                                                        TEKNIK INDUSTRI
                                              F A K U L T A S T E K N I K
                                           UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
ABSTRACT
      The Balanced Scorecard is one of the alternative performance measure
that aims to combine the size of financial and non financial performance. There
are four aspects is a financial perspective, customer perspective, internal
business process perspective, growth and learning perspective performance of
PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) of North Aceh.
      The collected of data using primary and secondary data. The primary
data obtained from financial statement, employee data, customer data,
manufacture based fertilizer data and questionnaires from annual reports of
PT. Pupuk Iskandar Muda period in 2009, 2010, 2011.
      The population is all customers and employees of PT. Pupuk Iskandar
Muda, while the samples taken, respectively, are 38 respondents to our
customers and the employee. Results of the questionnaire have been tested for
validity and reliability using SPSS version 16th application, to determine the
level of customer satisfaction and employee score using scale likert’s interval.
and balanced scorecard formulation.
      This study aimed to find out how the performance of PT. Pupuk
Iskandar Muda by using the Balanced Scorecard concept.
      From this research it is known that the financial perspective of the value
increased cost effectiveness to achieve optimal profit is Score A. Consumer
perspective can’t increase market share is score C. Internal business perspective
using completeness ratio showed an increase effectiveness, efficiency and
accuracy of transaction processing is score A. Then, learning and growth
perspective showed increased productivity of employees, this will affect the
increase in employee satisfaction levels to produce good categories is score B.

Keywords: Balanced Scorecard, company achievement, financial perspective,
          customers perspective, bussines internal perspective, learnings and
          growth perspective, productivity.




                                                          TEKNIK INDUSTRI
                                                F A K U L T A S T E K N I K
                                             UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
DAFTAR ISI


                                                                                                            Halaman

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .....................................................                                  i
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN ...................................................                                    ii
LEMBAR PENGESAHAN FAKULTAS................................................                                       iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................                   iv
ABSTRAK .................................................................................................        v
ABSTRACK ................................................................................................        vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................        vii
DAFTAR TABEL .....................................................................................               x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................                  xi
LAMPIRAN ...............................................................................................         xii


BAB I           PENDAHULUAN ....................................................................                 1
        1.1     Latar Belakang Masalah ...........................................................               2
        1.2     Rumusan Masalah .....................................................................            2
        1.3     Batasan Masalah Penelitian ......................................................                2
        1.4     Tujuan Penelitian ......................................................................         3
        1.5     Manfaat Penelitian ....................................................................          3
        1.6     Sistematika Penulisan Tugas Akhir ..........................................                     4


BAB II          LANDASAN TEORI ...............................................................                   5
        2.1     Kinerja ......................................................................................    5
                2.1.1 Tujuan Pengukuran Kinerja ............................................                      5
                2.1.2 Manfaat Pengukuran Kinerja ..........................................                       6
                2.1.3 Tahap Pengukuran Kinerja ..............................................                     7
        2.2     Balanced Scorecard ..................................................................             7
                2.2.1 Pengertian Balanced Scorecard ......................................                        7
                2.2.2 Sejarah Balanced Scorecard ...........................................                      8
                2.2.3 Manfaat Balanced Scorecard ..........................................                       9
                2.2.4 Keunggulan dan Keterbatasan Balanced Scorecard .......                                      9
                2.2.5 Model Balanced Scorecard .............................................                     10


                                                                                 TEKNIK INDUSTRI
                                                                       F A K U L T A S T E K N I K
                                                                    UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
2.3   Perspektif-Perspektif dalam Balanced Scorecard ....................                              11
           2.3.1 Kinerja Perspektif Keuangan ..........................................                    12
           2.3.2 Kinerja Perspektif Konsumen .........................................                     14
           2.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal ....................................                    18
           2.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan .....................                             20
     2.4   Produktivitas .............................................................................     24
     2.5   Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas ...........                                 25


BAB III    METODOLOGI PENELITIAN ...............................................                           26
     3.1   Metode Penelitian .....................................................................         26
     3.2   Objek dan Lokasi Penelitian .....................................................               26
           3.2.1 Sejarah Ringkas PT. Pupuk Iskandar Muda ....................                              26
           3.2.2 Visi dan Misi PT. Pupuk Iskandar Muda ........................                            27
           3.2.3 Struktur Organisasi ..........................................................            27
           3.2.4 Uraian Proses Pupuk Urea...............................................                   29
     3.3   Teknik Pengumpulan Data .......................................................                 34
     3.4   Jenis Data ..................................................................................   34
     3.5   Metode Analisis ........................................................................        35
           3.5.1 Populasi dan Sampel ......................................................                35
           3.5.2 Analisa Kuantitatif ..........................................................            36
           3.5.3 Analisis Kualitatif ..........................................................            37
     3.6   Langkah-langkah penelitian .....................................................                37


BAB IV     HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ........................                                        39
     4.1   Analisis Pengukuran Kinerja PT. PIM dengan BSC ................                                 39
           4.1.1 Pengukuran kinerja Keuangan ........................................                      40
           4.1.2 Pengukuran kinerja Pelanggan ........................................                     44
           4.1.3 Pengukuran kinerja Proses Bisnis Internal ......................                          49
           4.1.4 Pengukuran kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan ......                                    53
     4.2   Hasil Analisis, skor dan upaya Balanced Scorecard PT. PIM .                                     59
           4.2.1 Hasil Analisis Pengukuran Balanced Scorecard .............                                59
           4.2.2 Skor Seluruh Perspektif-perspektif .................................                      61
           4.2.3 Mengupayakan Dalam Meningkatkan Produktivitas ......                                      62
     4.3   Perancangan model Balanced Scorecard PT. PIM Aceh Utara                                         66
           4.3.1 Penentuan Tujuan Strategis .............................................                  67
           4.3.2 Tolak Ukur Balanced scorecard PT. PIM .....................                               68




                                                                           TEKNIK INDUSTRI
                                                                 F A K U L T A S T E K N I K
                                                              UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
BAB V          KESIMPULAN DAN SARAN ................................................                            78
       5.1    Kesimpulan ...............................................................................        78
       5.2    Saran .........................................................................................   79


DAFTAR PUSTAKA ................................................................................                 80




                                                                                TEKNIK INDUSTRI
                                                                      F A K U L T A S T E K N I K
                                                                   UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
DAFTAR TABEL




Nomor                                        Nama Tabel                                               Halaman
Tabel 4.1 Nilai Skor ....................................................................................   40
Tabel 4.2 Aspek perspektif keuangan .........................................................               40
Tabel 4.3 Aspek perspektif pelanggan ........................................................               44
Tabel 4.4 Aspek perspektif proses bisnis internal .......................................                   49
Tabel 4.5 Aspek perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ......................                              53
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Balanced Scorecard.......................................                        60
Tabel 4.7 Ketentuan penilaian.....................................................................          61
Tabel 4.8 Hasil Akumulasi Balanced Scorecard ........................................                       61




                                                                              TEKNIK INDUSTRI
                                                                    F A K U L T A S T E K N I K
                                                                 UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
DAFTAR GAMBAR




Nomor                                  Nama Gambar                                             Halaman
Gambar 2.1 Kerangka kerja BSC ..............................................................       11
Gambar 2.2 Perspektif konsumen dalam konsep BSC .............................                      15
Gambar 2.3 Hubungan proposisi nilai pelanggan konsep BSC ...............                           16
Gambar 2.4 Perspektif proses bisnis internal dalam konsep BSC ............                         19
Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian ..................................................           38
Gambar 4.1 Diolah, grafik garis ROA ......................................................         41
Gambar 4.2 Diolah, grafik garis ROI ........................................................       42
Gambar 4.3 Diolah, grafik garis profit margin .........................................            43
Gambar 4.4 Diolah, grafik garis current rasio ..........................................           43
Gambar 4.5 Diolah, grafik garis customer acquistion ..............................                 45
Gambar 4.6 Diolah, grafik garis customer retention.................................                46
Gambar 4.7 Diolah, grafik garis Profitabilitas konsumen.........................                   47
Gambar 4.8 Diolah, grafik garis Procces Innovasi ...................................               50
Gambar 4.9 Diolah, grafik garis Processing Time ....................................               51
Gambar 4.10 Diolah, grafik garis Proses Layanan .....................................              51
Gambar 4.11 Diolah, grafik garis MCE ......................................................        53
Gambar 4.12 Diolah, grafik garis Employe Turnover .................................                54
Gambar 4.13 Diolah, grafik garis Employee Training ................................                55
Gambar 4.14 Diolah, grafik garis Absenteeism ..........................................            56
Gambar 4.15 Diolah, grafik garis Accident ................................................         57
Gambar 4.16 Diolah, grafik garis Balanced Scorecard PT. PIM ...............                        62
Gambar 4.17 Model Balanced Scorecard PT. Pupuk Iskandar Muda ........                              71
Gambar 4.18 Hubungan Sebab akibat Balanced Scorecard PT. PIM ........                              74




                                                                      TEKNIK INDUSTRI
                                                            F A K U L T A S T E K N I K
                                                         UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
LAMPIRAN




Nomor                                 Nama Lampiran                                            Halaman
Lampiran 1 Struktur Organisasi PT. PIM ......................................................
Lampiran 2 Diagram Proses Urea PIM1 ........................................................
Lampiran 3 Kuesioner Pelanggan ..................................................................
Lampiran 4 Kuesioner Karyawan ..................................................................
Lampiran 5 Uji validitas dan reabilitas kuesioner SPSS pelanggan ..............
Lampiran 6 Uji validitas dan reabilitas kuesioner SPSS karyawan ...............
Lampiran 7 Kelengkapan lampiran lainnya ...................................................
Lampiran 8 Jadwal Penelitian ........................................................................




                                                                         TEKNIK INDUSTRI
                                                               F A K U L T A S T E K N I K
                                                            UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
BAB I
                             PENDAHULUAN



      Pada tahap perkembangan terkini, Balanced Scorecard (BSC) telah
dimanfaatkan sebagai basis sistem terpadu pengelolaan kinerja personel. Balanced
Scorecard (BSC) dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas dan sekaligus sebagai
basis pengelolaan kinerja seluruh personel perusahaan. PT. Pupuk Iskandar Muda
(PIM) Aceh Utara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia
agribisnis dan merupakan produsen pupuk besar di Indonesia, baik pupuk
bersubsidi maupun nonsubsidi. Mengingat negara Indonesia adalah negara agraris
yang besar, maka kita dapat menilai bahwa betapa pentingnya peran perusahaan
ini dalam rangka pemeliharaan ketahanan pangan negara.


1.1   Latar Belakang Masalah
      Mengingat pupuk bersubsidi ini merupakan tugas pemerintah dalam rangka
pelayanan publik tentunya harus mengacu kepada prinsip tata kelola perusahaan
yang baik. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kinerja dari sisi internal PT.
PIM agar dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari produktivitas
produksi pupuk serta sampai pendistribusian pupuk subsidi tersebut.
      PT. PIM belum mampu secara objektif menilai beberapa perspektif yang
berhubungan kinerja di dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Saat ini PT.
PIM masih melihat kondisi perusahaannya dengan metode Total Score agar
mengembangkan sumber daya pabriknya agar lebih baik pada tiap tahunnya.
Dalam menyelesaikan masalah tersebut agar PT. PIM mampu secara objektif
dapat menilai kinerja keseluruhan dapat dilakukan pengukuran kinerja perusahaan
dengan metode Balanced Scorecard (BSC).
      Instruksi Presiden Nomor: 87/Permentan/SR/.130/12/2011 dan instruksi
Gubernur Aceh Nomor: 521.34/89/2012 tentang Kebijakan Kebutuhan Pupuk
Bersubsidi menginstruksikan Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah Non
Departemen tertentu, serta Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia


                                                           TEKNIK INDUSTRI
                                          1      F A K U L T A S T E K N I K
                                              UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan petani, ketahanan pangan,
pengembangan ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Secara
khusus kepada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara merupakan yang
salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar di Indonesia yang telah
berdiri sejak tahun 1982.
      Referensi keilmuan tentang Balanced Scorecard, banyak perusahaan di
Indonesia yang belum memakai Balanced Scorecard sebagai sistem mengukur
meningkatkan kinerja sumber daya pabriknya. Oleh karena itu, penulis berharap
dengan adanya penelitian tentang Balanced Scorecard di perusahaan yang terkait,
dapat memperkenalkan metode untuk meningkatkan kinerja personel, keuangan,
pelanggan, bisnis internal serta tumbuh berkembangnya dalam perusahaan dan
memperbaiki sistem yang berkenaan dengan penyesuaian misi dan visi
perusahaan.
      Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian sebagai judul skripsi adalah: Analisa Kinerja Produktivitas dengan
Metode Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh
Utara.


1.2   Rumusan Masalah
      Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah ini adalah
untuk mengetahui bagaimana kinerja produktivitas perusahaan yang diukur
dengan menggunakan metode Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar
Muda (PIM) Aceh Utara.


1.3   Batasan Masalah Penelitian
      Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
      1. Pengukuran kinerja perspektif keuangan, internal bisnis pembelajaran
         dan produksi pupuk adalah data tahun 2009, 2010 dan 2011
      2. Pengukuran data perspektif pelanggan, dan karyawan berdasarkan tahun
         2012 sedang berjalan.




                                                          TEKNIK INDUSTRI
                                                F A K U L T A S T E K N I K
                                             UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
3. Pengukuran inisiatif penelitian ini dengan metode Balanced Scorecard,
        suatu saran ditujukan bagi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.


1.4   Tujuan Penelitian
      Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja aspek-aspek seluruh
perspektif Balanced Scorecard di perusahaan, agar diketahui bobot kepentingan
dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal serta
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam metode Balanced Scorecard
sehingga dapat diketahui perspektif mana yang sebaiknya diprioritaskan.


1.5   Manfaat Penelitian
      Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bagi
mahasiswa, perguruaan tinggi dan bagi perusahaan antara lain meliputi:
      1. Bagi perusahaan
        a. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menolong efektivitas
           organisasi dan mendorong penerapan untuk tujuan strategis serta dapat
           memberikan masukan berupa pemikiran tentang sistem strategik yang
           komprehensif    dan   seimbang    dengan    menggunakan        Balanced
           Scorecard.
        b. Memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan berdasarkan
           kerangka Balanced Scorecard sehingga perusahaan dapat melakukan
           upaya yang sesuai untuk meningkatkan produktivitasnya.
        c. Memberikan      informasi   mengenai   pengukuran    kinerja    dengan
           menggunakan pendekatan BSC.
      2. Bagi Mahasiswa
        a. Peneliti mengerti tentang teori dan penerapan ilmu pengetahuan
           (knowledge applied) dan kajian ilmiah akademis dalam pemecahan
           permasalahan.
        b. Peneliti dapat memanfaat ilmu serta teori mengenai analisis Balanced
           Scorecard dalam upaya peningkatan produktivitas di perusahaan.




                                                         TEKNIK INDUSTRI
                                               F A K U L T A S T E K N I K
                                            UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
3. Bagi Perguruan Tinggi
  a. Dapat berfungsi sebagai bahan pebelajaran berguna bagi pendidikan
     dan penelitian selanjutnya terhadap analisa dengan metode Balanced
     Scorecard.
  b. Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Jurusan
     Teknik Industri Universitas Samudra Langsa.




                                                  TEKNIK INDUSTRI
                                        F A K U L T A S T E K N I K
                                     UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
BAB II
                              LANDASAN TEORI


        Pada Bab ini penulis menguraikan landasan-landasan teori yang berkenaan
dengan penelitian penulis.


2.1     Kinerja
        Pengertian Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi
dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan
perilaku yang diharapkan dengan penentuan secara periodik efektifitas
operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,
standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1997). Dalam
organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali
sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer
tidak     mengetahui     betapa    buruknya     kinerja   telah   merosot   sehingga
perusahaan/instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi
yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya
kinerja yang merosot.
        Prinsip-prinsip dalam pengukuran kinerja menurut Hansen dan Mowen
(1995) dalam Rosyati dan Hidayati (2004) adalah:
        a. Konsistensi dengan tujuan perusahaan.
        b. Memiliki adaptabilitas pada kebutuhan.
        c. Dapat mengukur aktivitas yang signifikan.
        d. Mudah dipublikasikan.
        e. Akseptabilitas dari atas ke bawah.
        f. Biaya yang digunakan efektif.
        g. Tersaji tepat waktu.


2.1.1 Tujuan Pengukuran Kinerja
        Tujuan pokok pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan
dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang
telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang


                                           5                  TEKNIK INDUSTRI
                                                    F A K U L T A S T E K N I K
                                                 UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
diinginkan (Mulyadi & Setyawan 1999: 227). Pengukuran kinerja dilakukan pula
untuk menekan perilaku yang tidak semestinya (disfunctional behaviour) dan
untuk mendorong perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil
kinerja pada waktunya serta imbalan balik yang bersifat intrinsik maupun
ekstrinsik (Mulyadi, 2001:416). Secara umum tujuan dilakukan pengukuran
kinerja adalah untuk (Gordon, 1993 : 36):
     1. Meningkatkan motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada
        organisasi.
     2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing
        karyawan.
     3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
        sebagai dasar untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program
        pelatihan dan pengembangan karyawan.
     4. Membantu pengambilan keputusan dalam evaluasi hasil yang berkaitan
        dengan karyawan, seperti produksi, transfer dan pemberhentian.


2.1.2 Manfaat Pengukuran Kinerja
     Bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian tersebut sangat
penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai
hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitment,
seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai
aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif.
     Manfaat sistem pengukuran kinerja adalah (Mulyadi & Setyawan, 1999:
212-225):
     1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggannya dan membuat seluruh
        personil terlibat dalam upaya pemberi kepuasan kepada pelanggan.
     2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari
        mata-rantai pelanggan dan pemasok internal.
     3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-
        upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut.




                                                          TEKNIK INDUSTRI
                                                F A K U L T A S T E K N I K
                                             UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
4. Membuat suatu tujuan strategi yang masanya masih kabur menjadi lebih
         kongkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran perusahaan.


2.1.3 Tahap Pengukuran Kinerja
      Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama yaitu tahap
persiapan dan tahap penilaian (Mulyadi, 2001:420).
      a. Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap rinci yaitu:
         1. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggung
            jawab.
         2. Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja.
         3. Penilaian kinerja sesungguhnya.
      b. Tahap penilaian terdiri dari tiga tahap rinci yaitu:
         1. Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah
            ditetapkan sebelumnya.
         2. Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya
            dari yang ditetapkan dalam standar.
         3. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan
            untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan.


2.2   Balanced Scorecard
2.2.1 Pengertian Balanced Scorecard
      Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu Balanced dan Scorecard.
Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan
untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa yang akan datang, sedangkan
balanced artinya berimbang, maksudnya adalah untuk menilai kinerja seseorang
dinilai secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan non keuangan,
jangka pendek dan jangka panjang, intern dan eksteren (Mulyadi, 2005:1).
      Menurut Hansen dan Mowen (2004 : 509) menyatakan bahwa:
      “Balanced Scorecard is responsibility accounting system objectives and
measures for four different perspective: the financial perspective, the customer
perspective, the process perspective, and the learning and growth perspective”.



                                                             TEKNIK INDUSTRI
                                                   F A K U L T A S T E K N I K
                                                UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang menerjemahkan visi dan strategi
perusahaan ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat dari
empat perspektif serta menerjemahkan visi unit bisnis dan strateginya dan tolak
ukur. Tujuan dan tolak ukur dikembangkan untuk setiap 4 (empat) perspektif
yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses usaha dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
      Tujuan dan pengukuran dalam Balanced Scorecard bukan hanya
penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada,
melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bawah (top-down) berdasarkan
misi dan strategi dari suatu unit usaha, misi dan strategi tersebut harus
diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata (Teuku Mirza,
1997: 14).


2.2.2 Sejarah Balanced Scorecard
      Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan oleh Robert S. Kaplan dan
David P. Norton pada tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced
Scorecard–Measures        That   Drive     Performance”.     Pada   tahap   awal
perkembangannya, BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja
eksekutif. Karena sebelum tahun 1990-an, kinerja eksekutif lebih cenderung
diukur dari perspektif keuangan, padahal ukuran kinerja keuangan mengandalkan
informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi yang berjangka pendek.
Akibatnya para eksekutif lebih terfokus mewujudkan kinerja jangka pendek.
      Mulai pertengahan tahun 1993, Renaissance Solution, Inc menerapkan
Balanced      Scorecard     sebagai      sarana     untuk   menerjemahkan    dan
mengimplementasikan strateginya di berbagai perusahaan kliennya. Sejak saat itu,
BSC tidak hanya digunakan sebagai sistem pengukuran kinerja, namun lebih BSC
disamping digunakan untuk menghasilkan rencana kegiatan yang komprehensif,
juga digunakan untuk menghasilkan rencana strategis yang koheren. Bahkan pada
awal tahun 2000-an, Balanced Scorecard telah menjadi inti sistem manajemen
strategi terutama dalam perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi informasi
secara intensif.



                                                               TEKNIK INDUSTRI
                                                     F A K U L T A S T E K N I K
                                                  UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
2.2.3 Manfaat Balanced Scorecard
     Manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan menurut Kaplan dan Norton
(2000: 122) adalah sebagai berikut :
     1. Balanced Scorecard mengintegrasikan strategi dan visi perusahaan untuk
        mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
     2. Balanced Scorecard memungkinkan manajer untuk melihat bisnis dalam
        perspektif keuangan dan non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal,
        dan belajar dan bertumbuh)
     3. Balanced Scorecard memungkinkan manajer menilai apa yang telah
        mereka investasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem
        dan prosedur demi perbaikan kinerja perusahaan dimasa mendatang.


2.2.4 Keunggulan dan Keterbatasan Balanced Scorecard
     Pengertian keunggulan pendekatan Balanced Scorecard dalam sistem
perencanaan starategik menurut Mulyadi (2001: 18) adalah mampu menghasilkan
rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut : (1) komprehensif,
(2) koheren, (3) seimbang, dan (4) terukur.
     Balanced Scorecard merupakan sistem pengukuran kinerja yang cocok
digunakan dalam manajemen kontemporer yang memanfaatkan secara teknologi
informasi dalam bisnis. Teknologi informasi tidak menentukan apa yang harus
dikerjakan pekerja, tetapi teknologi ini menyediakan kebebasan dan kemudahan
bagi pemakainya untuk mewujudkan kreativitas mereka. Dalam zaman teknologi
informasi ukuran kinerja harus tidak lagi ditujukan untuk mengendalikan tindakan
personel, tetapi diarahkan untuk pemotivasian personel.
     Konsep Balanced Scorecard adalah satu konsep pengukuran kinerja yang
sebenarnya memberikan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam
sasaran-sasaran strategik. Sasaran strategik yang komprehensif dapat dirumuskan
karena balanced scorecard menggunakan empat perspektif yang satu sama
lainnya saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Di samping itu, penemuan
sistem evaluasi kinerja berbasis Balanced Scorecard oleh Robert S. Kaplan dan
David P. Norton memiliki beberapa keunggulan sifat balanced scorecard yang



                                                           TEKNIK INDUSTRI
                                                 F A K U L T A S T E K N I K
                                              UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
memperluas perspektif yang dicakup (komprehensif) mewajibkan personel untuk
membangun hubungan sebab akibat (koheren) menyeimbangkan sasaran strategi
yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategi (seimbang) dan memudahkan
pencapaian sasaran strategi karena sifatnya yang dapat diukur (terukur)
menjadikan Balanced scorecard suatu alat ukur kinerja yang sangat membantu
pihak perusahaan dalam memantau seluruh komponennya.
     Walaupun demikian sebagai sebuah teori, Balanced Scorecard juga
mempunyai beberapa keterbatasan yaitu:
     1. Ukuran utama yang diajukan belum tentu relevan digunakan disemua
        unit/perusahaan.    Balanced     Scorecard   seringkali   memerlukan
        penyesuaian dalam mengimplementasinya. Konsep ini cenderung
        dirancang untuk diterapkan pada perusahaan laba, sedangkan pada
        perusahaan nirlaba, koperasi dan lembaga pemerintahan memerlukan
        penyesuaian dengan kondisi yang ada.
     2. Perusahaan kurang berani mengadakan pergantian karyawan. Hal ini
        kemungkinan besar terjadi dalam perusahaan yang menerapkan Balanced
        Scorecard sebagai akibat adanya ukuran utama retensi karyawan dalam
        perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
     3. Ukuran utama yang diajukan cenderung tepat diterapkan pada
        perusahaan yang memilki strategi intensif.


2.2.5 Model Balanced Scorecard
     Kaplan dan Norton (2000:8) menggambarkan Balanced Scorecard kedalam
satu kotak utama dengan empat tabel disekelilingnya sebagaimana terdapat pada
Gambar 2.1.




                                                         TEKNIK INDUSTRI
                                               F A K U L T A S T E K N I K
                                            UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
Gambar 2.1 Kerangka kerja Balanced Scorecard
Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:8

      Berdasarkan Gambar 2.1 konsep Balanced Scorecard sebagai sistem
pengukuran kinerja yang memandang perusahaan dari empat perspektif secara
komprehensif dan koheren yang tergambarkan dalam suatu model lebih mudah
dipahami. Bahwa satu kotak utama menggambarkan visi dan strategi perusahaan,
yang diterjemahkan kedalam tujuan, ukuran kinerja, target dan inisiatif dari
masing-masing perspektif yang tergambarkan dalam empat tabel disekelilingnya.
Model yang dikemukakan oleh Kaplan dan Norton ini secara sepintas terlihat
lebih menekankan pada keseimbangan konsep Balanced Scorecard.


2.3   Perspektif-Perspektif dalam Balanced Scorecard
      Menurut Tunggal (2003) BSC merupakan sistem manajemen strategi
(Strategic Based Responsibility Accounting System) yang menjabarkan misi dan
strategi suatu organisasi kedalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja yang
mutlak dari empat perspektif yang berbeda yaitu, perpektif keuangan, proses
bisnis internal, pelanggan dan pembelajaran dan pertumbuhan.
      Berdasarkan beberapa definisi diatas, bahwa Balanced Scorecard adalah
mengukur empat perspektif yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama
yaitu mencapai sasaran strategi yang sudah direncanakan oleh perusahaan.
Keempat perspektif tersebut saling berkaitan yang nantinya akan berusaha



                                                         TEKNIK INDUSTRI
                                               F A K U L T A S T E K N I K
                                            UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
meningkatkan kinerja perusahaan. Keempat perspektif tersebut diuraikan berikut
ini.


2.3.1 Kinerja Perspektif Keuangan
       Dalam Balanced Scorecard kinerja keuangan tetap menjadi perhatian,
karena ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar dan konsekuensi ekonomi yang
terjadi yang disebabkan oleh keputusan dan ekonomi yang diambil (Teuku Mirza,
1997:15). Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan,
implementasi dan pelaksanaan dari strategi memberikan perbaikan yang
mendasar. Perbaikan-perbaikan ini tercermin dari sasaran-sasaran yang secara
khusus berhubungan dengan keuntungan yang terukur, penulis memilih aspek
Return On Asset (ROA), Return On Investment (ROI), Profit Margin, Current
Ratio.
       Ukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah strategi, sasaran strategi,
inisiatif strategi dan implementasinya mampu memberikan kontribusi dalam
menghasilkan     laba    bagi    perusahaan,   Kaplan      &     Norton    (2000:48)
mengidentifikasikan tiga tahapan dari siklus kehidupan bisnis yaitu:
       a) Pertumbuhan (growth)
         Growth adalah tahap pertama dan tahap awal dari siklus kehidupan
         bisnis. Pada tahap ini suatu perusahaan memiliki produk atau jasa yang
         secara signifikan memiliki tingkat pertumbuhan yang baik sekali atau
         paling tidak memiliki potensi untuk berkembang biak dalam hasil
         produksinya. Sasaran keuangan dari bisnis yang berada pada tahap ini
         seharusnya     menekankan    pengukuran    pada       tingkat   pertumbuhan
         penerimaan atau penjualan dalam pasar yang ditargetkan.
       b) Bertahan (Sustain Stage)
         Sustain stage merupakan suatu tahapan perusahaan masih melakukan
         investasi dengan mempersyaratkan tingkat pengembalian yang terbaik.
         Sasaran keuntungan pada tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat
         pengembalian atas investasi yang dilakukan.




                                                            TEKNIK INDUSTRI
                                                  F A K U L T A S T E K N I K
                                               UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
c) Menuai (Harvest)
          Tahap ini merupakan tahap kematangan (mature), tahapan perusahaan
          melakukan panen terhadap investasi yang dibuat pada dua tahap
          sebelumnya. Perusahaan tidak lagi melakukan investasi lebih jauh
          kecuali hanya untuk pemeliharaan peralatan dan perbaikan fasilitas, tidak
          untuk melakukan ekspansi/membangun suatu kemampuan baru. Harvest
          adalah tahapan ketiga di mana perusahaan benar-benar memanen/menuai
          hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya. Sasaran keuangan utama
          dalam tahap ini, sehingga di ambil sebagai tolak ukur, adalah
          memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja. Tujuan
          utama dalam tahap ini adalah memaksimumkan kas yang masuk ke
          perusahaan. Untuk menjadikan organisasi suatu institusi yang mampu
          berkreasi diperlukan keunggulan di bidang keuangan.
      Setelah itu, Kaplan dan Norton juga telah merumuskan bahwa, untuk setiap
strategi pertumbuhan, bertahan dan menuai ada tiga tema finansial yang dapat
mendorong penetapan strategi bisnis yaitu bauran dan pertumbuhan pendapatan,
penghematan biaya/peningkatan produktivitas dan pemanfaatan aktiva/strategi
investasi :
      1) Bauran dan pertumbuhan pendapatan.
      2) Penghematan biaya/peningkatan produktivitas.
      3) Pemanfaatan aktiva/strategi investasi.
      Mengukur kinerja perspektif keuangan (Amin Widjaja:2009) yang paling
dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut pandang
keuangan berdasarkan atas konsekuensi ekonomi sebagai berikut:
     i.   Return On Asset (ROA) = merupakan rasio yang digunakan untuk
          mengetahui gambaran tingkat laba yang dihasilkan dengan jumlah Aset
          perusahaan, dengan formulasi berikut:
                                          Laba
                               ROA =              x 100 %
                                       Total Aset
    ii.   Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang digunakan untuk
          mengetahui tingkat pengembalian investasi yang dihasilkan perusahaan




                                                           TEKNIK INDUSTRI
                                                 F A K U L T A S T E K N I K
                                              UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
dalam jangka waktu tertentu. Rumus untuk mencari ROI adalah sebagai
          berikut:
                                             Laba
                                   ROI =             x 100 %
                                           Investasi
   iii.   Profit     Margin    merupakan    salah   satu   rasio   rentabilitas   yang
          menggambarkan laba (rugi) bersih per penjualan yang dihasilkan
          semakin tinggi nilai profit margin berarti semakin baik, karena dianggap
          kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Rumus
          untuk mencari profit margin adalah sebagai berikut:
                                                Laba Bersih
                              𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =               x 100%
                                                 Penjualan
   iv.    Current Ratio merupakan kemampuan untuk membayar hutang yang
          segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Merupakan aset jangka
          pendek (aktiva lancar) dibagi dengan hutang jangka pendek (hutang
          lancar), dinyatakan dalam persen dengan formulasi :
                                             Aktiva Lancar
                          đ¶đ‘ąđ‘Ÿđ‘Ÿđ‘’đ‘›đ‘Ą 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =                  x 100%
                                             Hutang Lancar


2.3.2 Kinerja Perspektif Pelanggan
      Dalam perspektif pelanggan, Balanced Scorecard melihat aspek pelanggan
memainkan peranan penting dalam kehidupan perusahaan. Sebuah perusahaan
yang tumbuh dan tegar dalam persaingan tidak akan mungkin survive apabila
tidak didukung oleh pelanggan. Loyalitas tolak ukur pelanggan dilakukan dengan
terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap segmen pasar yang akan menjadi
target atau sasaran. Perusahaan diharapkan mampu membuat suatu segmentasi
pasar dan ditentukan target pasarnya yang paling mungkin untuk dijadikan sasaran
sesuai dengan kamampuan sumber daya dan rencana jangka panjang perusahaan.
      Dalam perspektif pelanggan terdapat 2 kelompok pelanggan yaitu:
  1. Kelompok yang pertama Care Measurement Group, terdapat lima tolak
      ukur yang tergabung dalam kelompok dibawah ini :
      a. Market Share, yang mengukur seberapa besar proporsi segmen pasar
          tertentu yang dikuasai oleh perusahaan.


                                                             TEKNIK INDUSTRI
                                                   F A K U L T A S T E K N I K
                                                UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
b. Customer Acquisition, tingkat dimana perusahaan mampu menarik
        pelanggan baru.
     c. Customer Retention, tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan
        hubungan dengan pelanggan lamanya.
     d. Customer Satisfaction, tingkat kepuasan pelanggan terhadap kriteria
        kinerja tertentu, seperti tingkat pelayanan.
     e. Customer Profitability, suatu tingkat laba bersih yang diperoleh
        perusahaan dari suatu target atau segmen pasar yang dilayani.




     Gambar 2.2 Perspektif pelanggan dalam konsep Balanced Scorecard
Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:60

  2. Kelompok yang kedua disebut Customer Value Proposition atau proporsi
     nilai pelanggan yang menggambarkan performance’s driver (pemicu kerja)
     yang menyangkut pertanyaan apa yang harus disajikan perusahaan untuk
     mencapai tingkat kepuasan loyalitas, retensi dan akuisisi pelanggan yang
     tinggi. Atribut yang disajikan perusahaan dapat dibedakan dalam tiga
     kategori, yaitu:
     a. Atribut-atribut produk dan jasa (product/service) Atribut-atribut produk-
        produk jasa harga dan fasilitasnya.
     b. Hubungan dengan pelanggan (customer relationship) meliputi hubungan
        dengan pelanggan yang meliputi melalui pengisian produk/jasa kepada
        pelanggan, termasuk dimensi respon dan waktu pengirimannya dan
        bagaimana pula kesan yang timbul dari pelanggan setelah membeli
        produk atau jasa perusahaan tersebut.




                                                           TEKNIK INDUSTRI
                                                 F A K U L T A S T E K N I K
                                              UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
c. Citra dan reputasi (image & reputation) dalam dimensi ini termuat faktor-
        faktor yang membuat pelanggan merasa tertarik pada perusahaan seperti
        hasil promosi baik secara personal (melalui pameran-pameran, door to
        door) maupun lewat media masa atau elektronik ataupun ungkapan-
        ungkapan yang mudah diingat oleh pelanggan.
     Untuk lebih jelasnya tentang perspektif pelanggan dalam konsep Balanced
Scorecard dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut.




  Gambar 2.3 Hubungan proposisi nilai pelanggan konsep Balanced Scorecard
Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000

     Mengukur kinerja perspektif pelanggan (Amin Widjaja:2009) yang paling
dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut pandang
pelanggan sebagai berikut:
1) Tingkat pemerolehan pelanggan (Customer Acquistion)
  Akuisisi pelanggan mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil menarik
  pelanggan baru, merupakan jumlah pelanggan baru dibagi jumlah keseluruhan
  pelanggan dinyatakan dengan persen dengan formulasi :
                                      Jumlah Pelanggan Baru
            đ¶đ‘ąđ‘ đ‘Ąđ‘œđ‘šđ‘’đ‘Ÿ 𝐮𝑐𝑞𝑱𝑖𝑠𝑡𝑖𝑜𝑛 =                           X 100 %
                                        Jumlah Pelanggan
2) Tingkat Retensi Pelanggan (Customer Retention)
  Retensi pelanggan mengukur sejauh mana keberhasilan perusahaan dalam
  mempertahankan pelanggan lama, merupakan jumlah pelanggan lama dibagi
  jumlah pelanggan dinyatakan dalam persen dengan formulasi:
                                    Jumlah Pelanggan Lama
            đ¶đ‘ąđ‘ đ‘Ąđ‘œđ‘šđ‘’đ‘Ÿ 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑖𝑜𝑛 =                          X 100 %
                                       Jumlah Pelanggan



                                                         TEKNIK INDUSTRI
                                               F A K U L T A S T E K N I K
                                            UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
3) Profitabilitas konsumen
   Profitabilitas konsumen digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan
   yang berhasil dicapai PT . PIM dari pendapatan jasa yang ditawarkan kepada
   konsumen dalam persentase dengan formula berikut:
                                        Laba bersih sebelum pajak
           Profitabilitas konsumen =                              x 100%
                                            Penjualan bersih
4) Tingkat Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index)
   Pengukuran dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas harga
   dan pelayanan perusahaan. Kepuasan konsumen mencerminkan kemampuan
   perusahaan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan atas jasa yang digunakan.
   Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, maka pengolahan data yang
   digunakan adalah sebagai berikut :
   1. Data Kualitatif yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para responden
      diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor masing-masing
      pilihan jawaban dengan skala likert seperti yang dikemukakan oleh
      Sugiyono (2002: 74) sebagai berikut:
      Diberikan skor 1 = Sangat tidak
      Diberikan skor 2 = Tidak
      Diberikan skor 3 = Tidak berpendapat
      Diberikan skor 4 = baik
      Diberikan skor 5 = Sangat baik
   2. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden
      akan diketahui pencapaian indeks kepuasan karyawan, seperti yang
      dirumuskan oleh Sugiyono (2002; 79) sebagai berikut:
      IKC      = PP
      Dimana :
      IKC      = Indeks Kepuasan Karyawan
      PP       = Perceived Performance
   3. Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian digolongkan pada
      skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, dan e. sangat
      puas.



                                                           TEKNIK INDUSTRI
                                                 F A K U L T A S T E K N I K
                                              UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan indeks kepuasan
     minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari
     pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal di
     bagi menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh oleh Sugiyono (2002: 80)
     sebagai berikut:
     IK maks            = R x PP x EX maks
     IK min             = R x PP x EX min
     Interval           = (IK maks – IK min)
     Dimana :
     PP                 = Banyaknya Pertanyaan
     IK min             = Jumlah Responden
     EX min             = Skor minimal yang bisa diberikan
     EX maks            = Skor maksimal yang bisa diberikan
     Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden untuk dapat
     dikategorikan puas, dengan melihat nilai minimal yang harus dicapai
     seluruh responden untuk bisa dikategorikan a. sangat tidak puas, b. Tidak
     puas, c. cukup, d. puas, e. sangat puas.


2.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal
     Dalam perspektif internal bisnis, perusahaan harus mengidentifikasikan
proses internal yang penting yaitu perusahaan harus melakukannya dengan
sebaik-baiknya. Karena proses internal tersebut memiliki nilai-nilai yang
diinginkan karyawan dan akan dapat memberikan pengembalian yang diharapkan
oleh pemegang saham (Ancella Hermawan, 1996: 56).
     Analisis atau proses bisnis internal perusahaan dilakukan melalui analisis
rantai nilai (value chain analysist). Masing-masing perusahaan mempunyai
seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi karyawannya. Secara umum
Kaplan dan Norton (2000: 96) membaginya menjadi tiga prinsip dasar yaitu:
  1. Inovasi (Innovation)
     Pengukuran kinerja dalam proses inovasi selama ini kurang mendapatkan
perhatian, dibandingkan pengukuran kinerja yang dilakukan dalam proses operasi.



                                                             TEKNIK INDUSTRI
                                                   F A K U L T A S T E K N I K
                                                UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
Proses inovasi dibagi menjadi dua bagian yaitu mengidentifikasi kebutuhan pasar
dan menciptakan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
  2. Operasi (Operations)
     Proses ini menitikberatkan pada proses penyampaian produk dan jasa
kepada karyawan dan didistribusikan kepada pelanggan secara efisien, konsisten
dan tepat waktu. Tahapan ini merupakan tahapan aksi dimana perusahaan secara
nyata berupaya untuk memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhan mereka.
  3. Layanan purna jual
     Tahap terakhir dalam perspektif bisnis internal ini mencakup garansi dan
     berbagai aktivitas perbaikan, penggantian produk yang rusak dan
     dikembalikan serta proses pembayaran.
     Untuk lebih jelasnya tentang perspektif proses internal bisnis dalam konsep
Balanced Scorecard dapat dilihat pada Gambar 2.4 sebagai berikut.




 Gambar 2.4. Perspektif proses bisnis internal dalam konsep Balanced Scorecard
Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000


     Mengukur kinerja perspektif bisnis internal (Amin Widjaja:2009) yang
paling dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut
pandang yang menelusuri tentang mengukur hasil biaya proses dengan jumlah
karyawan, yang harus diketahui oleh sebuah perusahaan agar dapat memenuhi
pendapatan produksi agar financial tersebut digunakan dalam keperluan tertentu,
sebagai berikut:
1) Proses Inovasi, meliputi inovasi pembaharuan dalam memperoleh nilai harga
  operasi urea tiap tahunnya dengan formulasi berikut:



                                                          TEKNIK INDUSTRI
                                                F A K U L T A S T E K N I K
                                             UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
Penjualan Urea pertahun
              𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 đŒđ‘›đ‘›đ‘œđ‘Łđ‘Žđ‘Ąđ‘–đ‘œđ‘› =
                                          Jumlah Produksi Urea per tahun
2) Waktu Proses Operasi (Processing Velocity Time) meliputi jumlah produksi
   pupuk urea dengan melihat perbandingan jumlah produksi urea dengan jumlah
   waktu operasi tiap tahun dengan formula berikut:
                                   Jumlah Unit Produksi Urea pertahun
             𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 =
                                     Jumlah Waktu Operasi pertahun
3) Proses Layanan Purna (customer service), meliputi pererat hubungan
   perusahaan dalam menilai pertumbuhan produk urea yang di salurkan kepada
   konsumen yang di lihat perbandingan aspek jumlah produksi urea terhadap
   jumlah konsumen setiap tahunnya dengan formula berikut:
                                       Jumlah Produksi Urea per tahun
                Proses Purna Jual =
                                         Jumlah konsumen pertahun
4) Analisa MCE (Manufacturing Cycle Efficiency) adalah konsep teknik industri
   dengan cara membandingkan waktu produksi (processing time) dengan jangka
   waktu siklus keseluruhan yang diperoleh dalam produksi (troughput time),
   dengan formulasi sebagai berikut:
                        𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 (waktu produksi) per tahun
        MCE =
                 𝑇𝑟𝑜𝑱𝑔𝑕𝑝𝑱𝑡 𝑇𝑖𝑚𝑒 (keseluruhan waktu dalam produksi) pertahun


2.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
      Dalam perspektif ini perusahaan berusaha mengembangkan tujuan dan
ukuran yang mendorong pertumbuhan dan pembelajaran suatu perusahaan.
Tujuan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan faktor pendorong
dihasilkannya kinerja yang istimewa dalam perspektif keuangan, karyawan
(customer), dan proses internal bisnis.
      Balanced Scorecard menekankan pentingnya investasi untuk kepentingan
masa depan, dalam perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan ada tiga
fakor yang diperhatikan, (Kaplan & Norton, 2000: 174), yaitu :
   1. People (Kapabilitas Pekerja)
      Tenaga kerja pada perusahaan dewasa ini lebih lanjut dituntut untuk dapat
berpikir kritis dan melakukan evaluasi terhadap proses dan lingkungan untuk



                                                            TEKNIK INDUSTRI
                                                  F A K U L T A S T E K N I K
                                               UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
dapat memberikan usulan perbaikan. Dalam kaitannya dengan sumber daya
manusia (Kaplan & Norton, 1996), (Yuwono, 2003) ada tiga hal yang perlu
ditinjau dalam menerapkan Balanced Scorecard:
     a. Tingkat kepuasan karyawan Kepuasan karyawan merupakan suatu
         kondisi untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, pelayanan kepada
         pelanggan dan kecepatan bereaksi. Kepuasan karyawan menjadi hal
         yang penting khususnya bagi perusahaan jasa. Untuk mengukur
         kepuasan pekerja, manajemen dapat membagikan angket yang berisi
         perasaan mereka dalam skor 1 dengan keterangan “tidak puas” sampai
         dengan skor 3 atau 5 dengan keterangan “sangat puas” terhadap unsur-
         unsur:
         1.   Keterlibatan dalam pengambilan keputusan
         2.   Penghargaan karena telah melakukan pekerjaan dengan baik
         3.   Akses informasi yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan
              dengan baik.
         4.   Dorongan aktif untuk bekerja, kreatif dan menggunakan inisiatif.
         5.   Tingkat dorongan dari tenaga staf. dan
         6.   Kepuasan keseluruhan dengan perusahaan.
     b. Tingkat perputaran karyawan (Retensi Karyawan) Retensi karyawan
         adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pekerja-pekerja
         terbaiknya untuk terus berada dalam organisasinya.
     c. Produktivitas karyawan Produktivitas merupakan hasil dari pengaruh
         rata-rata dari peningkatan keahlian dan semangat inovasi, perbaikan
         proses internal, dan tingkat kepuasan karyawan. Tujuannya adalah
         menghubungkan output yang dilakukan para pekerja terhadap jumlah
         keseluruhan pekerja.
  2. Kemampuan Sistem Informasi (Information System)
     Motivasi dan keahlian karyawan diperlukan dalam mencapai tujuan
pelanggan dan bisnis internal, namun itu saja tidak cukup jika mereka tidak
memiliki informasi yang memadai. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat ini
maka diperlukan informasi yang tepat, cepat, dan akurat sebagai umpan balik.



                                                         TEKNIK INDUSTRI
                                               F A K U L T A S T E K N I K
                                            UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
Informasi tersebut dapat berupa informasi tentang pelanggan, proses bisnis
internal, keuangan, dan keputusan yang dibuat oleh karyawan.
  3. Motivasi, Kekuasaan, dan keselarasan (Motivation, Empowerment, and
     Alignment)
     Ukuran dari motivasi karyawan adalah jumlah saran per-pegawai, dimana
ukuran ini menangkap partisipasi karyawan yang sedang berlangsung dalam
memperbaiki kinerja perusahaan, dan tingkat kualitas partisipasi karyawan dalam
memberikan saran untuk peluang perbaikan.
     Untuk lebih jelasnya tentang perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
(learning and growth perspective) dalam konsep Balanced Scorecard dapat
dilihat pada Gambar sebagai berikut.




      Gambar 2.5 Kerangka Pengukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000

     Dalam pengukuran ini, tujuan kepuasan pekerja umumnya dipandang
sebagai pendorong kedua pendorong lainnya, retensi pekerja dan produktivitas
pekerja. Tujuan kepuasan pekerja menyatakan bahwa moral pekerja dan kepuasan
kerja secara keseluruhan saat ini dipandang sangat penting oleh sebagian besar
perusahaan. Pekerja yang puas merupakan prakondisi bagi meningkatnya
produktivitas, daya tanggap, mutu, layanan karyawan.
     Mengukur      kinerja    perspektif     pelanggan    (Amin       Widjaja:2009)
mengidentifikasikan   struktur   yang      harus   dibangun   dalam    menciptakan
pertumbuhan dan peningkatan kinerja perusahaan dari aspek-aspek mutu produksi
yang telah dipercaya serta karyawan dalam nilai persentase meliputi:
1) Pertukaran karyawan (Employe Turnover) melihat pertumbuhan pertukaran
  karyawan di PT. PIM setiap tahunnya, dengan formula:




                                                            TEKNIK INDUSTRI
                                                  F A K U L T A S T E K N I K
                                               UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
Jumlah Karyawan Tahun Ini
   𝐾𝑚𝑝𝑙𝑜𝑩𝑒𝑒 𝑇𝑱𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =                                đ‘„ 100%
                           Jumlah Karyawan Tahun Lalu
2) Pelatihan karyawan (Employee Training) mengukur peningkatan mutu
  karyawan dengan membandingkan jumlah karyawan yang telah diberi
  pelatihan dengan jumlah total karyawan setian tahunnya dengan formulasi :
                           Jumlah Karyawan Training
   𝐾𝑚𝑝𝑙𝑜𝑩𝑒𝑒 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 =                              đ‘„ 100%
                             Jumlah Total Karyawan
3) Kehadiaran karyawan (Absenteeism) dengan formulasi :
                     Jumlah Rata − Rata Karyawan Absen
   𝐮𝑏𝑠𝑒𝑛𝑡𝑒𝑒𝑖𝑠𝑚 =                                       đ‘„ 100%
                             Jumlah Karyawan
4) Kecelakaan (Accident), dengan formulasi:
                Jumlah Kecelakaan karyawan pertahun
   𝐮𝑐𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 =                                       đ‘„ 100%
                   Jumlah total karyawan pertahun
5) Kepuasan karyawan (Employee Satisfaction Indek)
  Pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur tingkat kepuasan karyawan
  terhadap   perusahaan.   Hal   ini   adalah   pra-kondisi   bagi   peningkatan
  produktivitas, daya tanggap, mutu, dan layanan kepada pelanggan. Pengukuran
  ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan.
  Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan, pengolahan data adalah :
  a. Data Kualitatif yang diperoleh dari pengesian kuesioner oleh para responden
     diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor masing-masing
     pilihan jawaban dengan skala likert seperti yang dikemukakan oleh
     Sugiyono (2002: 74) sebagai berikut:
     Diberikan skor 1 = Sangat tidak
     Diberikan skor 2 = Tidak
     Diberikan skor 3 = Tidak berpendapat
     Diberikan skor 4 = baik
     Diberikan skor 5 = Sangat baik
  b. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden
     akan diketahui pencapaian indeks kepuasan karyawan, seperti yang
     dirumuskan oleh Sugiyono (2002:79) sebagai berikut:
     IKK      = PP
     Dimana :
     IKK      = Indeks Kepuasan Karyawan


                                                           TEKNIK INDUSTRI
                                                 F A K U L T A S T E K N I K
                                              UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
PP         = Perceived Performance
  c. Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian digolongkan pada
      skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, dan e. sangat
      puas. Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan indeks
      kepuasan minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari
      dari pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan kepuasan
      minimal di bagi menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh oleh Sugiyono
      (2002: 80) sebagai berikut:
      IK maks          = R x PP x EX maks
      IK min           = R x PP x EX min
      Interval         = ( IK maks – IK min )
      Dimana :
      PP               = Banyaknya Pertanyaan
      IK min           = Jumlah Responden
      EX min           = Skor minimal yang bisa diberikan
      EX maks          = Skor maksimal yang bisa diberikan
      Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden untuk dapat
      dikategorikan puas, dengan melihat nilai minimal yang harus dicapai
      seluruh responden untuk bisa dikategorikan a. sangat tidak puas, b. tidak
      puas, c. cukup, d. puas, e. sangat puas.


2.4   Produktivitas
      Menurut J. Ravianto, bahwa: ”Produktivitas adalah suatu konsep yang
menunjang adanya keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari tenaga kerja”. Sedangkan menurut Muchdarsyah
Sinungan, bahwa: ”Produktivitas adalah hubungan antara hasil nyata maupun fisik
(barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya, misalnya produktivitas
ukuran efisien produktif suatu hasil perbandingan antara hasil keluaran dan hasil
masukan”.
      Produktivitas yang digunakan metode Balanced Scorecard adalah
produktivitas parsial. Produktivitas ini mengukur hubungan antara jumlah output



                                                              TEKNIK INDUSTRI
                                                    F A K U L T A S T E K N I K
                                                 UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
relatif terhadap jumlah faktor input tertentu yang digunakan untuk masing-masing
faktor input yaitu karyawan, keuangan/kapital, hasil produksi, dan energi. (S.
Sinulingga:2010).


2.5   Faktor-faktor Yang Dapat Mempengaruhi Produktivitas
      Tenaga kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor.
Produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila
pihak manajemen perusahaan mampu meningkatkan motivasi mereka, maka
produktivitas kerja akan meningkat.
      Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu:
      a. Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan,
        lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan
        tenaga kerja.
      b. Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak
        dihubungkan dengan moral dan semangat kerja .
      c. Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan
        keadaan yakni semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistem
        kompensasi yang ada.
      d. Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha
        meningkatkan produktivitas.
      e. Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan
        pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja.
      f. Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga
        kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan
        peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja.
      g. Perjanjian kerja, merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban
        karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja.
      h. Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi
        produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi
        mempertahankan produktivitas.




                                                         TEKNIK INDUSTRI
                                               F A K U L T A S T E K N I K
                                            UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
BAB III
                      METODOLOGI PENELITIAN



    Pada Bab ini penulis menguraikan langkah-langkah penelitian, agar
mempermudah penulis dalam membahas hasil penelitian di PT. Pupuk Iskandar
Muda (PIM) Aceh Utara.


3.1   Metode Penelitian
      Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif, yaitu mengeksplorasi data sesuai dengan fakta dilapangan (S.
Sinulingga, 2011) yang dalam hal ini difokuskan pada mengembangkan model
penggunaan Balanced Scorecard dalam peningkatan kinerja PT. Pupuk Iskandar
Muda (PIM) Aceh Utara.


3.2   Objek dan Lokasi Penelitian
      Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah PT. Pupuk Iskandar Muda
(PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi
Aceh – Indonesia dengan alasan bahwa implementasi Balanced Scorecard dalam
mengukur kinerja PT. PIM merupakan langkah strategi yang berdampak besar
terhadap kemampuan manajemen PT. PIM dalam melipat gandakan kinerjanya,
baik ditinjau dari aspek Keuangan maupun aspek Non-Keuangan dan diharapkan
PT. PIM akan mampu bersaing serta berkembang dengan baik.


3.2.1 Sejarah Ringkas PT. Pupuk Iskandar Muda
      PT. Pupuk Iskandar Muda didirikan pada tanggal 24 Februari 1982
dihadapan Notaris Soelaiman Ardjasasmita, SH sesuai akte No. 54 dengan nama
PT. Pupuk Iskandar Muda, yang merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) di bawah naungan Menteri Pendayagunaan BUMN. Pembangunan
proyek pabrik PIM ini awalnya dirintis oleh PT. PUSRI Palembang sejak 1981,
didukung dekat dengan sumber alam dan air yang merupakan bahan baku utama
pembuatan pupuk urea, lokasi pembangunan pabrik ditetapkan di Krueng
Geukueh, Kabupaten Aceh Utara yakni strategis wilayah zona industri Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara dan Pemerintah Kota Lhokseumawe. Pabrik ini
berdampingan dengan pabrik PT. Asean Aceh Fertilizer (AAF) dan pabrik gas


                                                        TEKNIK INDUSTRI
                                      26      F A K U L T A S T E K N I K
                                           UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
alam cair Exxon Mobil, serta tersedianya sarana pelabuhan yang cukup strategis
di samping jalan raya dan transportasi yang memadai. Penandatanganan kontrak
pembangunan pabrik dilakukan 2 Oktober 1981 antara Pemerintah RI yang
dilaksanakan oleh Departemen Perindustrian Dirjen Industri Kimia Dasar dengan
kontraktor utama PT. Rekayasa Industri dari Indonesia dan Toyo Engineering
Coorporation dari Jepang. Pembangunan pabrik dimulai 13 Maret 1982 dan
selesai tiga bulan lebih awal dari rencana, pada akhir tahun 1984 pabrik mulai
berproduksi, pengapalan perdana dilakukan 17 Februari 1985. Pada tanggal 20
Maret 1985 pabrik diresmikan oleh Presiden RI dan beroperasi secara komersial
dimulai 1 April 1985.


3.2.2 Visi dan Misi PT. Pupuk Iskandar Muda
     Visi dan misi PT Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut:
     1. Visi: Menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia lainnya yang terkemuka
        dan memiliki keunggulan-keunggulan sehingga mampu bersaing baik di
        dalam negeri maupun di dunia internasional.
     2. Misi:
        a. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea dengan mutu sesuai
           standar nasional guna memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk
           menunjang swasembada pangan serta meningkatkan pangsa pasar
           internasional.
        b. turut aktif membina kemitraan dengan Usaha Kecil, Menengah dan
           Koperasi.
        c. Berperan    dalam    pengembangan     Industri   Petrokimia   yang
           menggunakan teknologi berwawasan lingkungan.
        d. Mempunyai komitmen penuh di dalam memuaskan pihak-pihak yang
           berkepentingan dengan tetap memperhatikan kinerja Perusahaan agar
           tumbuh dan berkembang.


3.2.3 Struktur Organisasi
     Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktivitas yang
dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, didalam
organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya


                                                        TEKNIK INDUSTRI
                                              F A K U L T A S T E K N I K
                                           UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
menghasilkan departemen-departemen dan Job Description dari masing-masing
departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam
suatu perusahaan sangat diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi harus
dapat menunjang keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam
mencapai tujuan tidak hanya tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi
tergantung pada sistem manajemen yang baik, didalam hal ini diperlukan struktur
organisasi yang fleksibel dan berkembang sesuai dengan kondisi yang dihadapi
perusahaan. Semua unsur organisasi perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan
wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik internal
maupun eksternal untuk mencapai kinerja yang disesuaikan dengan tugas pokok
masing-masing. Struktur Organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara
dapat dilihat pada Lampiran 1.
     Dewan Direksi (Board Of Direction) berfungsi mengelola perusahaan
secara koorporat sesuai keputusan pemenag saham melalui kebijakan strategi
fungsional seperti: pemasaran, keunagan, pengembangan dan seluruh asset dan
potensi yang dimiliki. Secara struktural unit kerja dibawah Direksi adalah
setingkat Kompartemen yang dipimpin oleh General Manajer (Eselon-1) dan unit
kerja dibawah Kompartemen disebut Departemen dipimpin oleh Manajer
(Esselon-2).
     Unsur-unsur organisasi PT Pupuk Isakndar Muda, terdiri dari:
     1. Unsur Pimpinan adalah direksi yang terdiri dari: Direktur Utama,
        Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan, Direktur Komersil, dan
        Direktur SDM & Umum.
     2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah terdiri dari : Sekretaris Perusahaan,
        Satuan Pengawas Intern (SPI), Kompartemen Produksi, Kompartemen
        Pemeliharaan, Kompartemen Keuangan, Kompartemen Pemasaran,
        Kompartemen Sumber Daya Manusia, Kompartemen Umum.
     3. Unsur Pelaksana adalah yang langsung melaksanakan proses produksi,
        pemeliharaan    pabrik   serta   pemasaran    produk,   yaitu:   Jajaran
        Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan, Kompartemen
        Pemasaran.



                                                         TEKNIK INDUSTRI
                                               F A K U L T A S T E K N I K
                                            UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
4. Unsur Penunjang terdiri dari departemen lainnya tertera pada struktur
        organisasi.
     5. Unsur Pengawasan merupaka Unit kerja yang melakuka pengawasan dan
        inspeksi seluruh kegiatan perusahaan meliputi operasional dan keuangan
        yang terdiri dari: Satuan Pengawas Intern (SPI), Kompartemen
        Pemeliharaan (Departemen Inspeksi & K2) serta Kompartemen Produksi
        (Depertemen Perencanaan & Pengendalian Produksi).


3.2.4 Uraian Proses Pupuk Urea PT. Pupuk Iskandar Muda
     Uraian proses produksi urea PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) adalah
sebagai berikut:
  A. Bahan Baku
     Secara umum, bahan baku Pabrik Pupuk Iskandar Muda dapat
dikelompokkan menjadi bahan baku. Bagian ini akan menjelaskan bahan baku
tersebut mulai Unit Utility-1,2, Unit Ammonia-2, dan Unit Urea-1.
     Bahan Baku Unit Urea
     1. Ammonia
        Untuk memproduksi urea, unit urea membutuhkan ammonia sebagai
        reaktan utama. Ammonia yang dibutuhkan oleh unit urea disuplai oleh
        unit ammonia yang memproduksi ammonia.
     2. CO2
        Unit Urea-1 membutuhkan CO2 sebagai reaktan dalam membuat
        karbamat. CO2 yang dibutuhkan ini berasal dari CO2 stripper yang
        terdapat pada unit ammonia.
     Karakteristik dari bahan baku ammoniak dan CO2 adalah berbentuk
senyawa berupa Gas, dengan rata-rata bertekanan 0,6 kg/cm2 Gauge dan
bertemperatur 380OC.


  B. Unit Urea dan Pembuatan Urea
     Dengan menggunakan proses Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved.
Unit ini mampu memproduksi pupuk urea butiran dengan kapasitas terpasang
1.725 ton/ hari atau 570.000 ton/ tahun. Urea yang telah diproses di simpan dalam



                                                          TEKNIK INDUSTRI
                                                F A K U L T A S T E K N I K
                                             UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
Bulk Storage ataupun dikirm ke unit pengantongan. Urea dibuat dengan
mereaksikan ammonia dengan carbondioksida, larutan urea murni dikristalkan
secara vakum, kemudian dilelehkan kembali dalam Melter dengan menggunakan
Steam sebagai pemanas. Dari atas Prilling Tower lelehan urea di teteskan yang
kemudian akan memadat setelah didinginkan dengan udara.
     Pembuatan urea di Indonesia mengikuti proses produksi di Amerika Serikat.
Karena reaksi bersifat bolak-balik, pengaturan suhu dan tekanan serta konsentrasi
harus menjadi pertimbangan pada waktu pembuatan urea. Suhu yang tinggi
meningkatkan konversi, tetapi ini meminta tekanan yang lebih tinggi untuk
menghindari bahan-bahan yang sedang bereaksi berubah menjadi gas, yang dapat
mengakibatkan dekomposisi ammonium karbamat dan akhirnya menurunkan
konversi. Diagram proses produksi urea dapat dilihat pada Lampiran 2.
     Garis besar pabrik urea terdiri dari 4 unit, yaitu:
     1. Unit Sintesa (Seksi synthesa)
     2. Unit Penguraian/Pemurnian (purifikasi)
     3. Unit Daur Ulang (recovery)
     4. Unit Pengkristalan dan Pembutiran (kristalisasi and prilling)


  1. Unit Synthesa
     Gas CO2 dari pabrik ammonia dikirim ke suction booster compressor, gas
CO2 ini ditekan dari 0,7 Kg/cm2 Gauge menjadi 30 Kg/cm2 Gauge, kemudian
ditekan lagi menjadi 250 Kg/cm2 Gauge menjadi 30 Kg/cm2 Gauge, kemudian
ditekan lagi menjadi 250Kg/cm2 Gauge pada CO2 compressor. Setelah mencapai
tekanan operasi (250 Kg/cm2G) dikirim ke reactor urea liquid ammonia juga
dikirim ke reactor urea setelah melewati ammonia, dari ammonia reservoir . Di
sini amoniak bercampur dengan amoniak dengan amoniak dari ammonia
condenser dari proses recovery system. Amoniak dari ammonia reservoir dipompa
dengan ammonia booster pump untuk menaikkan tekanan dari 17 Kg/cm2 Gauge
menjadi 24 Kg/cm2 Gauge, kemudian dipompa lagi sampai tekanan mencapai 250
Kg/cm2Gauge, dengan menggunakan pompa ammonia. Sebelum dimasukkan ke
dalam reactor urea, ammonia tersebut dilewatkan preheater guna dipanaskan
sampai temperatur 200oC dengan memakai hot water dan steam condensate


                                                            TEKNIK INDUSTRI
                                                  F A K U L T A S T E K N I K
                                               UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
sebagai media pemanas. Di samping CO2 dan NH3, ke dalam reactor dimasukkan
juga recycle carbamat dari high pressure absorber. Selama proses sintesa, selain
reaksi di atas juga terjadi reaksi samping yaitu terbentuknya biuret dari urea.
Reaksi tersebut adalah reaksi reversible dimana variabel utama yang
mempengaruhi reaksi adalah temperatur, tekanan, komposisi feed dan waktu
reaksi.
      Konversi ammonium kabamat menjadi urea berlangsung pada fase cair,
sehingga dibutuhkan temperatur dan tekanan tinggi. Temperatur dan tekanan
tinggi menambah konversi pembentukan urea, apabila temperatur rendah
menyebabkan konversi amonium karbamat menjadi urea berkurang. Kondisi
reaksi yang optimum pada temperatur 200oC dan tekanan 250 Kg/cm2 Gauge.
Karena sifat-sifat korosif dari zat-zat pereaksi dan produk di dalam reaktor maka
pada permukaan yang mengalami kontak dengan reaksi, reaktor dilapisi titanium.
      Penambahan sedikit oksigen bertujuan untuk melindungi reakor sehingga
diperoleh daya tahan yang lebih lama. Karena pembuatan urea bersifat eksotermis,
maka temperatur reaktor harus dikontrol dengan benar.


   2. Unit Purifikasi
      Produk dari hasil reaksi sintesa terdiri dari urea, biuret, air, ammonium
karbamat dan amoniak berlebih. Proses selanjutnya diperlukan untuk memisahkan
urea dan hasil reaksi yang lain, untuk memisahkannya yaitu dengan menurunkan
tekanan sehingga ammonium karbamat terurai menjadi gas-gas amoniak dan CO2.
      a. Reaksi dekomposisi ammonium karbamat
          NH2 COONH4                                  2NH3 + CO2
          Reaksi berlangsung pada temperatur 152 -165oC pengurangan tekanan
          akan menaikkan temperatur sehingga akan memperbesar konversi.
          Hidrolisa urea merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, karena
          hidrolisa menyebabkan berkurangnya urea yang dikehendaki sebagai
          produk.
      b. Reaksi hidrolisa udara
          NH2 CONH2 + H2O                       2NH3 + CO2



                                                          TEKNIK INDUSTRI
                                                F A K U L T A S T E K N I K
                                             UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
Hidrolisa mudah terjadi pada suhu tinggi, tekanan rendah dan residence
        time yang lama. Pembentukan biuret adalah faktor lain yang harus
        diperhatikan baik dalam proses dekomposisi, maupun dalam proses
        berikutnya (kristalisasi dan pembutiran).
     c. Reaksi pembentukan biuret
        2CO (NH2)2                        NH(CONH2)2 + NH2
        Reaksi ini bersifat reversible yang berlangsung pada temperatur di atas
        90oC, dan tekanan parsial ammonia yang rendah. Pembentukan biuret
        dapat ditekan dengan adanya kelebihan amoniak. Jumlah biuret yang
        terbentuk juga dipengaruhi oleh residence time yang lama. Dekomposisi
        berlangsung pada saat larutan keluar dari top reaktor urea dengan
        temperatur 126oC melalui let down valve, pada saat tersebut sebagian
        besar karbamat akan terurai menjadi amoniak dan CO2 yang disebabkan
        turunnya tekanan sebesar 17 Kg/cm2 Gauge amoniak dan ammonium
        karbamat yang tersisa selanjutnya dipisahkan dari laruran dalam
        dekomposer tahap II yaitu low pressure decomposer. Untuk LPD
        beroperasi dengan tekanan 2,5 Kg/cm2 Gauge dan temperatur 235oC,
        sedangkan untuk gas separator terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian atas
        dioperasikan pada 170oC dengan tekanan 0,3 Kg/cm2 Gauge dan bagian
        bawah dioperasikan pada 92oC dengan tekanan atmosfir.


  3. Unit Recovery
     Campuran gas yang berupa amoniak, karbondioksida serta sedikit uap air
yang dihasilkan dari pemisahan urea yang terbentuk di dalam reaktor pada seksi
dekomposisi dikembalikan sebagai gas, larutan atau slurry untuk selanjutnya
digunakan sebagai umpan reaktor urea. Di dalam unit recovery gas-gas tersebut
diserap dengan larutan urea. Larutan urea yang dipergunakan di sini diperoleh
sebagai cairan induk dari unit kristalisasi dan pembutiran. Gas dari gas separator
dipisahkan menjadi amoniak, karbamat cair dan gas sisa di dalam off gas
condenser. Gas tersebut diserap di dalam off gas absorber bersama-sama dengan
gas yang berasal dari low pressure absorber dengan menggunakan cairan dari off



                                                          TEKNIK INDUSTRI
                                                F A K U L T A S T E K N I K
                                             UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
gas absorber. Cairan ini sebagian dikirim ke low pressure absorber sebagai cairan
induk penyerap gas berturut-turut di dalam low pressure absorber dan high
pressure absorber dan menghasilkan larutan karbamat yang dipakai sebagai
recycle solution.


   4. Unit Kristalisasi dan Pembutiran
      Larutan urea dari gas separator dengan konsentrasi 70-75% di kirim ke
Crystallizer dengan pompa urea, di sini urea divakumkan untuk mengurangi
kandungan air yang ada dalam larutan urea. Kristal-kristal yang terbentuk di
dalam vakum crystallizer dikirim ke centrifuge untuk dipisahkan dari mother
liquor, kemudian dikeringkan melalui dryer sampai kadar airnya 0,3% dengan
menggunakan udara panas. Kristal-kristal urea kering dikirim ke atas prilling
tower dengan automatic conveyer melalui fluidizing dryer di mana Kristal
dilelehkan di dalam melter. Dan lelehan tersebut turun ke head tank melalui
distributor dan spraying nozzle granulator di dalam prilling tower yang
dihembuskan dengan udara sebagai media pendingin sehingga dihasilkan butiran
urea. Urea keluar dari bagian bawah prilling tower (fluidizing cooler) diayak
melalui tromel untuk dipisahkan over size-nya dan yang memenuhi spesifikasi
selanjutnya dikirimke gudang penyimpanan (bulk storage) dengan menggunakan
belt conveyer. Butiran urea yang over size dilarutkan di dalam dissolving tank
selanjutnya dikirim ke crystallizer dan sebagian lagi dikirim ke recovery. Debu
urea dan udara bersih yang tidak terserap di buang ke atmosfir melalui urethane
foam filter. Urea yang dihasilkan berkadar air yang relatif rendah yaitu 0,3% berat
maksimum.


   C. Produk PT. Pupuk Iskandar Muda
      Produk manufacture PT. PIM adalah Pupuk Urea Organik yang telah di
subsidikan dari pemerintah kepada masyarakat jenis urea kapsul (prill) dan urea
butiran halus (granular)dengan berat bersih 50 kg, yang sangat bermanfaat:
      1. Konsumsi pupuk anorganik akan lebih efektif dan efesien
      2. Biaya pemupukan bisa ditekan
      3. Pendapatan petani akan naik, oleh produktivitas yang meningkat.
      4. Peningkatan produktivitas usaha tani.


                                                           TEKNIK INDUSTRI
                                                 F A K U L T A S T E K N I K
                                              UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
3.3   Teknik Pengumpulan Data
      Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
      sebagai berikut:
      1. Data Primer Penelitian Lapangan (Field Research)
        Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumbernya (S.
        Sinulingga, 2011). Data primer ini mengadakan wawancara (interview)
        dengan bagian-bagian yang terkait dalam pembahasan ini serta berupa
        hasil jawaban responden dari kuesioner mengenai kepuasan karyawan
        PT. PIM tentang semangat kerja, motivasi, kondisi fisik tempat kerja dan
        tentang PT. PIM secara umum.
      2. Data Sekunder Tinjauan Pustaka (Library Research)
        Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa
        keterangan yang ada hubungannya dengan penelitian yang sifatnya
        melengkapi atau mendukung data primer (Sutrisno Hadi, 1997: 134).
        Dalam penelitian ini data sekunder tersebut berupa data mengenai
        karyawan dan gambaran umum PT. PIM serta laporan kegiatan dan
        keuangan PT. PIM selama tiga tahun, mulai tahun 2009 sampai 2011
        serta dengan membaca literatur-literatur, karangan ilmiah serta berbagai
        bahan pustaka lainnya yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi
        ini.


3.4   Jenis Data
      Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
      a. Data Kuantitatif
        Yaitu data berupa angka-angka secara tertulis seperti: data neraca hasil
        produksi serta laporan keuangan dan lain-lain.
      b. Data Kualitatif
        Yaitu data yang berupa keterangan-keterangan tertulis seperti metode
        pengukuran balanced scorecard, aspek-aspek manajemen pada PT.
        Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.




                                                          TEKNIK INDUSTRI
                                                F A K U L T A S T E K N I K
                                             UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
3.5   Metode Analisis
      Dalam menganalisa data-data yang telah diperoleh maka dapat di analisa
dengan cara sebagai berikut:


3.5.1 Populasi dan Sampel
      Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data keuangan dan
non-keuangan. Data non-keuangan berupa jawaban responden dari pernyataan-
pernyataan yang diberikan merupakan suatu hal yang terpenting dalam penelitian
ini, karena data dikumpulkan melalui kuesioner. Keabsahan dari suatu hasil
penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan untuk mengukur
variabel yang diteliti. Oleh karena itu, suatu alat pengukur perlu diuji dengan
pengujian validitas (tingkat keaslihan) dan reliabilitas (tingkat keandalan) dan
penulis akan dibantu dengan software SPSS (Statistical Package and Service
Solution) versi 16 untuk mempermudah penulis dalam perhitungan data dan hasil
uji lebih valid.
   1. Uji Validitas Data
      Analisis data diawali dengan validitas data. Uji validitas ini dilakukan
      dengan tujuan untuk melihat sejauh mana akurasi dari alat pengukur untuk
      mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas pengukur menggunakan
      metode person correlation.
   2. Uji Reliabilitas Data
      Selain harus diuji validitas, suatu penelitian juga harus diuji reliabilitas. Uji
      reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat
      dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan
      SPSS yang merupakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji
      statistik cronbach alpha (α) suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki
      cronbach alpha > 0.30 (S. Sinulingga, 2011).


      Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang dibutuhkan
populasi diketahui, menurut (S. Sinulingga, 2011) dapat digunakan rumus sebagai
berikut :



                                                             TEKNIK INDUSTRI
                                                   F A K U L T A S T E K N I K
                                                UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
𝑁
                                   𝑛=
                                        1 + 𝑁𝑒 2
Dimana :
     n = Banyak Populasi
     N = Ukuran Populasi
     E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan beberapa
           sampel yang masih dapat ditolerir (batas kesalahan kurang lebih
           misalnya 30% = 0.30).


3.5.2 Analisa Kuantitatif
     Aspek analisis yang digunakan untuk mengimplementasikan metode
Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja PT. PIM secara kuantitatif terdiri
dari empat perspektif dan variabel-variabelnya dan wawancara dengan pimpinan
serta karyawan PT. PIM sebagaimana tersebut berikut ini:
     B. Analisis financial perspective yaitu merupakan pengukuran kinerja yang
        ditinjau dari sudut pandang keuangan berdasarkan atas konsekuensi
        ekonomi yang dilakukan terdiri atas: return on asset, return on
        investment (roi), profit margin dan current ratio.
     C. Analisis customer perspective yaitu suatu analisis untuk menganalisis
        kepuasan pelanggan PT. PIM Aceh Utara yang dilakukan terdiri atas:
        customer acquistion, customer retention, profitabilitas konsumen dan
        tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction index).
     C. Internal process business perspective, salah satu ukuran kinerja balanced
        scorecard, yang meliputi: proses inovasi, waktu proses operasi
        (processing velocity time), proses layanan purna (customer service) dan
        analisa MCE (manufacturing cycle efficiency).
     D. Learning and growth perspective ini mengidentifikasikan struktur yang
        harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan
        kinerja perusahaan sehingga menilai aspek mutu produksi yang telah
        dipercaya serta karyawan PT. PIM, dalam nilai persentase meliputi:
        Pertukaran karyawan (employe turnover), pelatihan karyawan (employee



                                                             TEKNIK INDUSTRI
                                                   F A K U L T A S T E K N I K
                                                UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
training), kehadiaran karyawan (absenteeism), kecelakaan (accident) dan
            kepuasan karyawan (employee satisfaction indek).


3.5.3 Analisis Kualitatif
      Metode ini merupakan metode analisis kualitatif meliputi klarifikasi visi,
misi dan tujuan kedalam rencana strategi PT. PIM. Dan juga digunakan untuk
menjelaskan hasil pengukuran masing-masing perspektif guna memperjelas
kinerja PT. PIM dari keempat perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu
perspektif keuangan, perspektif karyawan produksi, perspektif internal bisnis dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Analisa diterjemah setelah data
penyelesaian analisis kuantitatif dan menilai visi dan misi perusahaan yang sedang
berjalan.


3.6   Langkah-langkah penelitian
      Prosedur penelitian dalam proposal ini dilaksanakan secara bertahap dan
sistematis, agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
target yang ingin dicapai. Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan
penulis untuk menyusun skripsi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.




                                                            TEKNIK INDUSTRI
                                                  F A K U L T A S T E K N I K
                                               UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)
1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)

Weitere Àhnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iv
Ahmad Baiquni
 
Laporan makalah kristal_mineral_-_sifat_fisik_mineral_-_johan_edwart
Laporan makalah kristal_mineral_-_sifat_fisik_mineral_-_johan_edwartLaporan makalah kristal_mineral_-_sifat_fisik_mineral_-_johan_edwart
Laporan makalah kristal_mineral_-_sifat_fisik_mineral_-_johan_edwart
arieshi
 
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramadu
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramaduPengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramadu
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramadu
Agung Setiawan Pribadi
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran
itemagil
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas
Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas
Laporan kerja pratek rancang bangun sistem inventaris bkmm banyumas
 
Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iv
 
Surat izin selama melaksanakan Kerja Praktek
Surat izin selama melaksanakan Kerja PraktekSurat izin selama melaksanakan Kerja Praktek
Surat izin selama melaksanakan Kerja Praktek
 
Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi
Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besiMakalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi
Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industri
 
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (nur afifah)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (nur afifah)Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (nur afifah)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (nur afifah)
 
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...
ANALISIS LINE BALANCING UNTUK KESEIMBAGAN PROSES PRODUKSI DI LINE WRE PT. GEM...
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
 
Laporan makalah kristal_mineral_-_sifat_fisik_mineral_-_johan_edwart
Laporan makalah kristal_mineral_-_sifat_fisik_mineral_-_johan_edwartLaporan makalah kristal_mineral_-_sifat_fisik_mineral_-_johan_edwart
Laporan makalah kristal_mineral_-_sifat_fisik_mineral_-_johan_edwart
 
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi TambangPemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
 
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan ManualMetode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
Metode Pengambilan Keputusan AHP versi Hitungan Manual
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industri
 
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGANPROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN
PROFIL PT. PERTAMINA (PERSERO) RU VI BALONGAN
 
Makalah batu bara
Makalah batu baraMakalah batu bara
Makalah batu bara
 
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramadu
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramaduPengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramadu
Pengkajian dampak sosial lingkungan akibat pembangunan jembatan suramadu
 
Logam tanah jarang rare earth a strategic critical mineral
Logam tanah jarang   rare earth a strategic critical mineral Logam tanah jarang   rare earth a strategic critical mineral
Logam tanah jarang rare earth a strategic critical mineral
 
Xii pkwu kerajinan-kd-3.1_final
Xii pkwu kerajinan-kd-3.1_finalXii pkwu kerajinan-kd-3.1_final
Xii pkwu kerajinan-kd-3.1_final
 
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangansistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 

Ähnlich wie 1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)

4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
Ryan Isni
 
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan UmpuLaporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Atri Yuliansyah
 
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Atri Yuliansyah
 
Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.
Khoirun Nif'an
 
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei EngineeringTugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
hendry123456
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
Joni Candra
 

Ähnlich wie 1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi) (20)

ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
ANALISA PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL SEBAGAI ALAT BANTU ...
 
211785323.pdf
211785323.pdf211785323.pdf
211785323.pdf
 
Laporan PRAKERIN
Laporan PRAKERINLaporan PRAKERIN
Laporan PRAKERIN
 
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
4. kp pada pt. lafarge cement indonesia aceh besar
 
Laporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda PerdanaLaporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda Perdana
Laporan Kerja Praktek - PT. Inti Ganda Perdana
 
Laporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industriLaporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industri
 
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan UmpuLaporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
Laporan Praktik Industri SMKN Blambangan Umpu
 
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
Laporan PKL Atri Yuliansyah 2011/2012
 
Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.
 
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei EngineeringTugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
 
LAPORAN TUGAS UMUM
LAPORAN TUGAS UMUMLAPORAN TUGAS UMUM
LAPORAN TUGAS UMUM
 
Laporan praktek kerja industri 2016 2017 smk al-baisuny ahmad riadi
Laporan praktek kerja industri 2016 2017 smk al-baisuny ahmad riadiLaporan praktek kerja industri 2016 2017 smk al-baisuny ahmad riadi
Laporan praktek kerja industri 2016 2017 smk al-baisuny ahmad riadi
 
Laporan praktek kerja industri 2016 2017 smk al-baisuny ahmad riadi
Laporan praktek kerja industri 2016 2017 smk al-baisuny ahmad riadiLaporan praktek kerja industri 2016 2017 smk al-baisuny ahmad riadi
Laporan praktek kerja industri 2016 2017 smk al-baisuny ahmad riadi
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Air Conditioning on Boeing 737-300
Air Conditioning on Boeing 737-300Air Conditioning on Boeing 737-300
Air Conditioning on Boeing 737-300
 
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJContoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
 
SMK PI NEWSLETTER EDISI JAN 2015
SMK PI NEWSLETTER EDISI JAN 2015SMK PI NEWSLETTER EDISI JAN 2015
SMK PI NEWSLETTER EDISI JAN 2015
 
Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh
Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal AcehLaporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh
Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh
 
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
Laporan Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU)
 
SMK PI NEWSLETTER
SMK PI NEWSLETTER SMK PI NEWSLETTER
SMK PI NEWSLETTER
 

KĂŒrzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

KĂŒrzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

1. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada pt. pim aceh utara (skripsi)

  • 1. ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA Tugas Akhir Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Yang diperlukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana OLEH : NAMA : RYAN PRAMANDA NPM : 07. 05. 3. 1855 JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA TAHUN 2012 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 2. ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE BALANCE SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA SKRIPSI OLEH : NAMA : RYAN PRAMANDA NPM : 07. 05. 3. 1855 JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA TAHUN 2012 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 3. PENGESAHAN FAKULTAS ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA Oleh: NAMA : RYAN PRAMANDA NPM : 07. 05. 3. 1855 JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI Langsa, 23 Nopember 2012 Menyetujui, Pembimbing Utama Co. Pembimbing Ir. BURHANUDDIN, AB DEWIYANA, ST. MT NIDN: 0101016001 NIDN: 0115077905 Mengetahui/Disahkan oleh: Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Universitas Samudra Langsa Teknik Industri RULINA RITA, ST. MT. JAMALUDDIN, ST. MT. NIDN: 0130096701 NIDN: 0127117102 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 4. PENGESAHAN JURUSAN ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA Oleh: NAMA : RYAN PRAMANDA NPM : 07. 05. 3. 1855 JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI Langsa, 23 Nopember 2012 Menyetujui, Pembimbing Utama Co. Pembimbing Ir. BURHANUDDIN, AB DEWIYANA, ST. MT NIDN: 0101016001 NIDN: 0115077905 Penguji I Penguji II Penguji III Ir. Yusuf Bambang WYS, MM Nurmalawati, ST. MT Mahyuddin, ST NIDN: 19910511053 NIDN: 0118107401 NIDN: 102047402 Diketahui oleh: Ketua Jurusan Teknik Industri JAMALUDDIN, ST. MT NIDN: 0127117102 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 5. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh hamba-Nya berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi. Serta shalawat kepada Rasulullah SAW yang membawa pelita bagi dunia. Skripsi ini adalah rangkaian dari sebahagian persyaratan akademik bagi setiap mahasiswa sarjana Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Samudra Langsa, membahas data hasil setelah penelitian dalam bentuk laporan yang disampaikan pada sidang meja hijau, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang baik demi sempurnanya skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang teramat mulia Ibunda dan Ayahanda tercinta yang senantiasa mendoakan keberhasilan penulis, serta ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Ir. Burhanuddin AB, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dewiyana, ST. MT., selaku Dosen Pembimbing II. 2. Bapak Jamaluddin ST. MT., Ketua Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Samudra Langsa. 3. Bapak Ir. Yusuf Bambang WYS, MM., Ibu Nurmalawati, ST.MT., dan bapak M. Thaib Hasan ST. MT., selaku dosen pembahas. 4. Bapak dan ibu karyawan yang memberi masukkan dalam penyelesaian skripsi dari penelitian pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Langsa, 23 Nopember 2012 RYAN PRAMANDA TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 6. ABSTRAK Balanced Scorecard adalah salah satu alternatife pengukuran kinerja yang bertujuan menggabungkan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Terdapat empat aspek yaitu perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran kinerja PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari laporan keuangan, data karyawan, data pelanggan, data proses produksi pupuk dan kuesioner dari laporan tahunan PT. Pupuk Iskandar Muda periode tahun 2009, 2010, 2011. Populasinya adalah seluruh pelanggan dan karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda, sedangkan sampel yang diambil masing-masing adalah 38 responden untuk pelanggan dan karyawan. Hasil kuesioner tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16 untuk menentukan skor tingkat kepuasan pelanggan dan karyawan menggunakan interval skala likert. dan rumusan-rumusan Balanced Scorecard. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja PT. Pupuk Iskandar Muda dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa perspektif keuangan mengalami peningkatan untuk mencapai laba optimal adalah skor A. Perspektif konsumen tidak dapat meningkatkan market share yaitu skor C. Perspektif bisnis internal menggunakan rasio layanan purna menunjukkan peningkatan efektivitas, efisiensi dan ketepatan proses transaksi yaitu skor A. Kemudian, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan peningkatan produktifitas karyawan hal ini mempengaruhi peningkatan tingkat kepuasan karyawan yang menghasilkan kategori baik yaitu skor B. Kata Kunci: Balanced Scorecard, kinerja perusahaan, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, produktivitas. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 7. ABSTRACT The Balanced Scorecard is one of the alternative performance measure that aims to combine the size of financial and non financial performance. There are four aspects is a financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, growth and learning perspective performance of PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) of North Aceh. The collected of data using primary and secondary data. The primary data obtained from financial statement, employee data, customer data, manufacture based fertilizer data and questionnaires from annual reports of PT. Pupuk Iskandar Muda period in 2009, 2010, 2011. The population is all customers and employees of PT. Pupuk Iskandar Muda, while the samples taken, respectively, are 38 respondents to our customers and the employee. Results of the questionnaire have been tested for validity and reliability using SPSS version 16th application, to determine the level of customer satisfaction and employee score using scale likert’s interval. and balanced scorecard formulation. This study aimed to find out how the performance of PT. Pupuk Iskandar Muda by using the Balanced Scorecard concept. From this research it is known that the financial perspective of the value increased cost effectiveness to achieve optimal profit is Score A. Consumer perspective can’t increase market share is score C. Internal business perspective using completeness ratio showed an increase effectiveness, efficiency and accuracy of transaction processing is score A. Then, learning and growth perspective showed increased productivity of employees, this will affect the increase in employee satisfaction levels to produce good categories is score B. Keywords: Balanced Scorecard, company achievement, financial perspective, customers perspective, bussines internal perspective, learnings and growth perspective, productivity. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 8. DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................... i LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN ................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN FAKULTAS................................................ iii KATA PENGANTAR ............................................................................... iv ABSTRAK ................................................................................................. v ABSTRACK ................................................................................................ vi DAFTAR ISI .............................................................................................. vii DAFTAR TABEL ..................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi LAMPIRAN ............................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 2 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2 1.3 Batasan Masalah Penelitian ...................................................... 2 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3 1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 3 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir .......................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 5 2.1 Kinerja ...................................................................................... 5 2.1.1 Tujuan Pengukuran Kinerja ............................................ 5 2.1.2 Manfaat Pengukuran Kinerja .......................................... 6 2.1.3 Tahap Pengukuran Kinerja .............................................. 7 2.2 Balanced Scorecard .................................................................. 7 2.2.1 Pengertian Balanced Scorecard ...................................... 7 2.2.2 Sejarah Balanced Scorecard ........................................... 8 2.2.3 Manfaat Balanced Scorecard .......................................... 9 2.2.4 Keunggulan dan Keterbatasan Balanced Scorecard ....... 9 2.2.5 Model Balanced Scorecard ............................................. 10 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 9. 2.3 Perspektif-Perspektif dalam Balanced Scorecard .................... 11 2.3.1 Kinerja Perspektif Keuangan .......................................... 12 2.3.2 Kinerja Perspektif Konsumen ......................................... 14 2.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal .................................... 18 2.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ..................... 20 2.4 Produktivitas ............................................................................. 24 2.5 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas ........... 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 26 3.1 Metode Penelitian ..................................................................... 26 3.2 Objek dan Lokasi Penelitian ..................................................... 26 3.2.1 Sejarah Ringkas PT. Pupuk Iskandar Muda .................... 26 3.2.2 Visi dan Misi PT. Pupuk Iskandar Muda ........................ 27 3.2.3 Struktur Organisasi .......................................................... 27 3.2.4 Uraian Proses Pupuk Urea............................................... 29 3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34 3.4 Jenis Data .................................................................................. 34 3.5 Metode Analisis ........................................................................ 35 3.5.1 Populasi dan Sampel ...................................................... 35 3.5.2 Analisa Kuantitatif .......................................................... 36 3.5.3 Analisis Kualitatif .......................................................... 37 3.6 Langkah-langkah penelitian ..................................................... 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ........................ 39 4.1 Analisis Pengukuran Kinerja PT. PIM dengan BSC ................ 39 4.1.1 Pengukuran kinerja Keuangan ........................................ 40 4.1.2 Pengukuran kinerja Pelanggan ........................................ 44 4.1.3 Pengukuran kinerja Proses Bisnis Internal ...................... 49 4.1.4 Pengukuran kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan ...... 53 4.2 Hasil Analisis, skor dan upaya Balanced Scorecard PT. PIM . 59 4.2.1 Hasil Analisis Pengukuran Balanced Scorecard ............. 59 4.2.2 Skor Seluruh Perspektif-perspektif ................................. 61 4.2.3 Mengupayakan Dalam Meningkatkan Produktivitas ...... 62 4.3 Perancangan model Balanced Scorecard PT. PIM Aceh Utara 66 4.3.1 Penentuan Tujuan Strategis ............................................. 67 4.3.2 Tolak Ukur Balanced scorecard PT. PIM ..................... 68 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 10. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 78 5.1 Kesimpulan ............................................................................... 78 5.2 Saran ......................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 80 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 11. DAFTAR TABEL Nomor Nama Tabel Halaman Tabel 4.1 Nilai Skor .................................................................................... 40 Tabel 4.2 Aspek perspektif keuangan ......................................................... 40 Tabel 4.3 Aspek perspektif pelanggan ........................................................ 44 Tabel 4.4 Aspek perspektif proses bisnis internal ....................................... 49 Tabel 4.5 Aspek perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ...................... 53 Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Balanced Scorecard....................................... 60 Tabel 4.7 Ketentuan penilaian..................................................................... 61 Tabel 4.8 Hasil Akumulasi Balanced Scorecard ........................................ 61 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 12. DAFTAR GAMBAR Nomor Nama Gambar Halaman Gambar 2.1 Kerangka kerja BSC .............................................................. 11 Gambar 2.2 Perspektif konsumen dalam konsep BSC ............................. 15 Gambar 2.3 Hubungan proposisi nilai pelanggan konsep BSC ............... 16 Gambar 2.4 Perspektif proses bisnis internal dalam konsep BSC ............ 19 Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian .................................................. 38 Gambar 4.1 Diolah, grafik garis ROA ...................................................... 41 Gambar 4.2 Diolah, grafik garis ROI ........................................................ 42 Gambar 4.3 Diolah, grafik garis profit margin ......................................... 43 Gambar 4.4 Diolah, grafik garis current rasio .......................................... 43 Gambar 4.5 Diolah, grafik garis customer acquistion .............................. 45 Gambar 4.6 Diolah, grafik garis customer retention................................. 46 Gambar 4.7 Diolah, grafik garis Profitabilitas konsumen......................... 47 Gambar 4.8 Diolah, grafik garis Procces Innovasi ................................... 50 Gambar 4.9 Diolah, grafik garis Processing Time .................................... 51 Gambar 4.10 Diolah, grafik garis Proses Layanan ..................................... 51 Gambar 4.11 Diolah, grafik garis MCE ...................................................... 53 Gambar 4.12 Diolah, grafik garis Employe Turnover ................................. 54 Gambar 4.13 Diolah, grafik garis Employee Training ................................ 55 Gambar 4.14 Diolah, grafik garis Absenteeism .......................................... 56 Gambar 4.15 Diolah, grafik garis Accident ................................................ 57 Gambar 4.16 Diolah, grafik garis Balanced Scorecard PT. PIM ............... 62 Gambar 4.17 Model Balanced Scorecard PT. Pupuk Iskandar Muda ........ 71 Gambar 4.18 Hubungan Sebab akibat Balanced Scorecard PT. PIM ........ 74 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 13. LAMPIRAN Nomor Nama Lampiran Halaman Lampiran 1 Struktur Organisasi PT. PIM ...................................................... Lampiran 2 Diagram Proses Urea PIM1 ........................................................ Lampiran 3 Kuesioner Pelanggan .................................................................. Lampiran 4 Kuesioner Karyawan .................................................................. Lampiran 5 Uji validitas dan reabilitas kuesioner SPSS pelanggan .............. Lampiran 6 Uji validitas dan reabilitas kuesioner SPSS karyawan ............... Lampiran 7 Kelengkapan lampiran lainnya ................................................... Lampiran 8 Jadwal Penelitian ........................................................................ TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 14. BAB I PENDAHULUAN Pada tahap perkembangan terkini, Balanced Scorecard (BSC) telah dimanfaatkan sebagai basis sistem terpadu pengelolaan kinerja personel. Balanced Scorecard (BSC) dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas dan sekaligus sebagai basis pengelolaan kinerja seluruh personel perusahaan. PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia agribisnis dan merupakan produsen pupuk besar di Indonesia, baik pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi. Mengingat negara Indonesia adalah negara agraris yang besar, maka kita dapat menilai bahwa betapa pentingnya peran perusahaan ini dalam rangka pemeliharaan ketahanan pangan negara. 1.1 Latar Belakang Masalah Mengingat pupuk bersubsidi ini merupakan tugas pemerintah dalam rangka pelayanan publik tentunya harus mengacu kepada prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kinerja dari sisi internal PT. PIM agar dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari produktivitas produksi pupuk serta sampai pendistribusian pupuk subsidi tersebut. PT. PIM belum mampu secara objektif menilai beberapa perspektif yang berhubungan kinerja di dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Saat ini PT. PIM masih melihat kondisi perusahaannya dengan metode Total Score agar mengembangkan sumber daya pabriknya agar lebih baik pada tiap tahunnya. Dalam menyelesaikan masalah tersebut agar PT. PIM mampu secara objektif dapat menilai kinerja keseluruhan dapat dilakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan metode Balanced Scorecard (BSC). Instruksi Presiden Nomor: 87/Permentan/SR/.130/12/2011 dan instruksi Gubernur Aceh Nomor: 521.34/89/2012 tentang Kebijakan Kebutuhan Pupuk Bersubsidi menginstruksikan Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen tertentu, serta Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia TEKNIK INDUSTRI 1 F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 15. untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan petani, ketahanan pangan, pengembangan ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Secara khusus kepada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara merupakan yang salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1982. Referensi keilmuan tentang Balanced Scorecard, banyak perusahaan di Indonesia yang belum memakai Balanced Scorecard sebagai sistem mengukur meningkatkan kinerja sumber daya pabriknya. Oleh karena itu, penulis berharap dengan adanya penelitian tentang Balanced Scorecard di perusahaan yang terkait, dapat memperkenalkan metode untuk meningkatkan kinerja personel, keuangan, pelanggan, bisnis internal serta tumbuh berkembangnya dalam perusahaan dan memperbaiki sistem yang berkenaan dengan penyesuaian misi dan visi perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagai judul skripsi adalah: Analisa Kinerja Produktivitas dengan Metode Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja produktivitas perusahaan yang diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara. 1.3 Batasan Masalah Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran kinerja perspektif keuangan, internal bisnis pembelajaran dan produksi pupuk adalah data tahun 2009, 2010 dan 2011 2. Pengukuran data perspektif pelanggan, dan karyawan berdasarkan tahun 2012 sedang berjalan. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 16. 3. Pengukuran inisiatif penelitian ini dengan metode Balanced Scorecard, suatu saran ditujukan bagi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja aspek-aspek seluruh perspektif Balanced Scorecard di perusahaan, agar diketahui bobot kepentingan dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam metode Balanced Scorecard sehingga dapat diketahui perspektif mana yang sebaiknya diprioritaskan. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bagi mahasiswa, perguruaan tinggi dan bagi perusahaan antara lain meliputi: 1. Bagi perusahaan a. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menolong efektivitas organisasi dan mendorong penerapan untuk tujuan strategis serta dapat memberikan masukan berupa pemikiran tentang sistem strategik yang komprehensif dan seimbang dengan menggunakan Balanced Scorecard. b. Memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan berdasarkan kerangka Balanced Scorecard sehingga perusahaan dapat melakukan upaya yang sesuai untuk meningkatkan produktivitasnya. c. Memberikan informasi mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan pendekatan BSC. 2. Bagi Mahasiswa a. Peneliti mengerti tentang teori dan penerapan ilmu pengetahuan (knowledge applied) dan kajian ilmiah akademis dalam pemecahan permasalahan. b. Peneliti dapat memanfaat ilmu serta teori mengenai analisis Balanced Scorecard dalam upaya peningkatan produktivitas di perusahaan. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 17. 3. Bagi Perguruan Tinggi a. Dapat berfungsi sebagai bahan pebelajaran berguna bagi pendidikan dan penelitian selanjutnya terhadap analisa dengan metode Balanced Scorecard. b. Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Jurusan Teknik Industri Universitas Samudra Langsa. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 18. BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini penulis menguraikan landasan-landasan teori yang berkenaan dengan penelitian penulis. 2.1 Kinerja Pengertian Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan dengan penentuan secara periodik efektifitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1997). Dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan/instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya kinerja yang merosot. Prinsip-prinsip dalam pengukuran kinerja menurut Hansen dan Mowen (1995) dalam Rosyati dan Hidayati (2004) adalah: a. Konsistensi dengan tujuan perusahaan. b. Memiliki adaptabilitas pada kebutuhan. c. Dapat mengukur aktivitas yang signifikan. d. Mudah dipublikasikan. e. Akseptabilitas dari atas ke bawah. f. Biaya yang digunakan efektif. g. Tersaji tepat waktu. 2.1.1 Tujuan Pengukuran Kinerja Tujuan pokok pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang 5 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 19. diinginkan (Mulyadi & Setyawan 1999: 227). Pengukuran kinerja dilakukan pula untuk menekan perilaku yang tidak semestinya (disfunctional behaviour) dan untuk mendorong perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta imbalan balik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik (Mulyadi, 2001:416). Secara umum tujuan dilakukan pengukuran kinerja adalah untuk (Gordon, 1993 : 36): 1. Meningkatkan motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada organisasi. 2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing karyawan. 3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai dasar untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan dan pengembangan karyawan. 4. Membantu pengambilan keputusan dalam evaluasi hasil yang berkaitan dengan karyawan, seperti produksi, transfer dan pemberhentian. 2.1.2 Manfaat Pengukuran Kinerja Bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif. Manfaat sistem pengukuran kinerja adalah (Mulyadi & Setyawan, 1999: 212-225): 1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggannya dan membuat seluruh personil terlibat dalam upaya pemberi kepuasan kepada pelanggan. 2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-rantai pelanggan dan pemasok internal. 3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya- upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 20. 4. Membuat suatu tujuan strategi yang masanya masih kabur menjadi lebih kongkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran perusahaan. 2.1.3 Tahap Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama yaitu tahap persiapan dan tahap penilaian (Mulyadi, 2001:420). a. Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap rinci yaitu: 1. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggung jawab. 2. Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja. 3. Penilaian kinerja sesungguhnya. b. Tahap penilaian terdiri dari tiga tahap rinci yaitu: 1. Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standar. 3. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan. 2.2 Balanced Scorecard 2.2.1 Pengertian Balanced Scorecard Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu Balanced dan Scorecard. Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa yang akan datang, sedangkan balanced artinya berimbang, maksudnya adalah untuk menilai kinerja seseorang dinilai secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan eksteren (Mulyadi, 2005:1). Menurut Hansen dan Mowen (2004 : 509) menyatakan bahwa: “Balanced Scorecard is responsibility accounting system objectives and measures for four different perspective: the financial perspective, the customer perspective, the process perspective, and the learning and growth perspective”. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 21. Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat dari empat perspektif serta menerjemahkan visi unit bisnis dan strateginya dan tolak ukur. Tujuan dan tolak ukur dikembangkan untuk setiap 4 (empat) perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses usaha dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan dan pengukuran dalam Balanced Scorecard bukan hanya penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada, melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bawah (top-down) berdasarkan misi dan strategi dari suatu unit usaha, misi dan strategi tersebut harus diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata (Teuku Mirza, 1997: 14). 2.2.2 Sejarah Balanced Scorecard Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard–Measures That Drive Performance”. Pada tahap awal perkembangannya, BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Karena sebelum tahun 1990-an, kinerja eksekutif lebih cenderung diukur dari perspektif keuangan, padahal ukuran kinerja keuangan mengandalkan informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi yang berjangka pendek. Akibatnya para eksekutif lebih terfokus mewujudkan kinerja jangka pendek. Mulai pertengahan tahun 1993, Renaissance Solution, Inc menerapkan Balanced Scorecard sebagai sarana untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan strateginya di berbagai perusahaan kliennya. Sejak saat itu, BSC tidak hanya digunakan sebagai sistem pengukuran kinerja, namun lebih BSC disamping digunakan untuk menghasilkan rencana kegiatan yang komprehensif, juga digunakan untuk menghasilkan rencana strategis yang koheren. Bahkan pada awal tahun 2000-an, Balanced Scorecard telah menjadi inti sistem manajemen strategi terutama dalam perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi informasi secara intensif. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 22. 2.2.3 Manfaat Balanced Scorecard Manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan menurut Kaplan dan Norton (2000: 122) adalah sebagai berikut : 1. Balanced Scorecard mengintegrasikan strategi dan visi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 2. Balanced Scorecard memungkinkan manajer untuk melihat bisnis dalam perspektif keuangan dan non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal, dan belajar dan bertumbuh) 3. Balanced Scorecard memungkinkan manajer menilai apa yang telah mereka investasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja perusahaan dimasa mendatang. 2.2.4 Keunggulan dan Keterbatasan Balanced Scorecard Pengertian keunggulan pendekatan Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan starategik menurut Mulyadi (2001: 18) adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut : (1) komprehensif, (2) koheren, (3) seimbang, dan (4) terukur. Balanced Scorecard merupakan sistem pengukuran kinerja yang cocok digunakan dalam manajemen kontemporer yang memanfaatkan secara teknologi informasi dalam bisnis. Teknologi informasi tidak menentukan apa yang harus dikerjakan pekerja, tetapi teknologi ini menyediakan kebebasan dan kemudahan bagi pemakainya untuk mewujudkan kreativitas mereka. Dalam zaman teknologi informasi ukuran kinerja harus tidak lagi ditujukan untuk mengendalikan tindakan personel, tetapi diarahkan untuk pemotivasian personel. Konsep Balanced Scorecard adalah satu konsep pengukuran kinerja yang sebenarnya memberikan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik. Sasaran strategik yang komprehensif dapat dirumuskan karena balanced scorecard menggunakan empat perspektif yang satu sama lainnya saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Di samping itu, penemuan sistem evaluasi kinerja berbasis Balanced Scorecard oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton memiliki beberapa keunggulan sifat balanced scorecard yang TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 23. memperluas perspektif yang dicakup (komprehensif) mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab akibat (koheren) menyeimbangkan sasaran strategi yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategi (seimbang) dan memudahkan pencapaian sasaran strategi karena sifatnya yang dapat diukur (terukur) menjadikan Balanced scorecard suatu alat ukur kinerja yang sangat membantu pihak perusahaan dalam memantau seluruh komponennya. Walaupun demikian sebagai sebuah teori, Balanced Scorecard juga mempunyai beberapa keterbatasan yaitu: 1. Ukuran utama yang diajukan belum tentu relevan digunakan disemua unit/perusahaan. Balanced Scorecard seringkali memerlukan penyesuaian dalam mengimplementasinya. Konsep ini cenderung dirancang untuk diterapkan pada perusahaan laba, sedangkan pada perusahaan nirlaba, koperasi dan lembaga pemerintahan memerlukan penyesuaian dengan kondisi yang ada. 2. Perusahaan kurang berani mengadakan pergantian karyawan. Hal ini kemungkinan besar terjadi dalam perusahaan yang menerapkan Balanced Scorecard sebagai akibat adanya ukuran utama retensi karyawan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. 3. Ukuran utama yang diajukan cenderung tepat diterapkan pada perusahaan yang memilki strategi intensif. 2.2.5 Model Balanced Scorecard Kaplan dan Norton (2000:8) menggambarkan Balanced Scorecard kedalam satu kotak utama dengan empat tabel disekelilingnya sebagaimana terdapat pada Gambar 2.1. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 24. Gambar 2.1 Kerangka kerja Balanced Scorecard Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:8 Berdasarkan Gambar 2.1 konsep Balanced Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja yang memandang perusahaan dari empat perspektif secara komprehensif dan koheren yang tergambarkan dalam suatu model lebih mudah dipahami. Bahwa satu kotak utama menggambarkan visi dan strategi perusahaan, yang diterjemahkan kedalam tujuan, ukuran kinerja, target dan inisiatif dari masing-masing perspektif yang tergambarkan dalam empat tabel disekelilingnya. Model yang dikemukakan oleh Kaplan dan Norton ini secara sepintas terlihat lebih menekankan pada keseimbangan konsep Balanced Scorecard. 2.3 Perspektif-Perspektif dalam Balanced Scorecard Menurut Tunggal (2003) BSC merupakan sistem manajemen strategi (Strategic Based Responsibility Accounting System) yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja yang mutlak dari empat perspektif yang berbeda yaitu, perpektif keuangan, proses bisnis internal, pelanggan dan pembelajaran dan pertumbuhan. Berdasarkan beberapa definisi diatas, bahwa Balanced Scorecard adalah mengukur empat perspektif yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai sasaran strategi yang sudah direncanakan oleh perusahaan. Keempat perspektif tersebut saling berkaitan yang nantinya akan berusaha TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 25. meningkatkan kinerja perusahaan. Keempat perspektif tersebut diuraikan berikut ini. 2.3.1 Kinerja Perspektif Keuangan Dalam Balanced Scorecard kinerja keuangan tetap menjadi perhatian, karena ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar dan konsekuensi ekonomi yang terjadi yang disebabkan oleh keputusan dan ekonomi yang diambil (Teuku Mirza, 1997:15). Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan pelaksanaan dari strategi memberikan perbaikan yang mendasar. Perbaikan-perbaikan ini tercermin dari sasaran-sasaran yang secara khusus berhubungan dengan keuntungan yang terukur, penulis memilih aspek Return On Asset (ROA), Return On Investment (ROI), Profit Margin, Current Ratio. Ukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah strategi, sasaran strategi, inisiatif strategi dan implementasinya mampu memberikan kontribusi dalam menghasilkan laba bagi perusahaan, Kaplan & Norton (2000:48) mengidentifikasikan tiga tahapan dari siklus kehidupan bisnis yaitu: a) Pertumbuhan (growth) Growth adalah tahap pertama dan tahap awal dari siklus kehidupan bisnis. Pada tahap ini suatu perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki tingkat pertumbuhan yang baik sekali atau paling tidak memiliki potensi untuk berkembang biak dalam hasil produksinya. Sasaran keuangan dari bisnis yang berada pada tahap ini seharusnya menekankan pengukuran pada tingkat pertumbuhan penerimaan atau penjualan dalam pasar yang ditargetkan. b) Bertahan (Sustain Stage) Sustain stage merupakan suatu tahapan perusahaan masih melakukan investasi dengan mempersyaratkan tingkat pengembalian yang terbaik. Sasaran keuntungan pada tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 26. c) Menuai (Harvest) Tahap ini merupakan tahap kematangan (mature), tahapan perusahaan melakukan panen terhadap investasi yang dibuat pada dua tahap sebelumnya. Perusahaan tidak lagi melakukan investasi lebih jauh kecuali hanya untuk pemeliharaan peralatan dan perbaikan fasilitas, tidak untuk melakukan ekspansi/membangun suatu kemampuan baru. Harvest adalah tahapan ketiga di mana perusahaan benar-benar memanen/menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya. Sasaran keuangan utama dalam tahap ini, sehingga di ambil sebagai tolak ukur, adalah memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja. Tujuan utama dalam tahap ini adalah memaksimumkan kas yang masuk ke perusahaan. Untuk menjadikan organisasi suatu institusi yang mampu berkreasi diperlukan keunggulan di bidang keuangan. Setelah itu, Kaplan dan Norton juga telah merumuskan bahwa, untuk setiap strategi pertumbuhan, bertahan dan menuai ada tiga tema finansial yang dapat mendorong penetapan strategi bisnis yaitu bauran dan pertumbuhan pendapatan, penghematan biaya/peningkatan produktivitas dan pemanfaatan aktiva/strategi investasi : 1) Bauran dan pertumbuhan pendapatan. 2) Penghematan biaya/peningkatan produktivitas. 3) Pemanfaatan aktiva/strategi investasi. Mengukur kinerja perspektif keuangan (Amin Widjaja:2009) yang paling dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut pandang keuangan berdasarkan atas konsekuensi ekonomi sebagai berikut: i. Return On Asset (ROA) = merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui gambaran tingkat laba yang dihasilkan dengan jumlah Aset perusahaan, dengan formulasi berikut: Laba ROA = x 100 % Total Aset ii. Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi yang dihasilkan perusahaan TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 27. dalam jangka waktu tertentu. Rumus untuk mencari ROI adalah sebagai berikut: Laba ROI = x 100 % Investasi iii. Profit Margin merupakan salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan laba (rugi) bersih per penjualan yang dihasilkan semakin tinggi nilai profit margin berarti semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Rumus untuk mencari profit margin adalah sebagai berikut: Laba Bersih 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = x 100% Penjualan iv. Current Ratio merupakan kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Merupakan aset jangka pendek (aktiva lancar) dibagi dengan hutang jangka pendek (hutang lancar), dinyatakan dalam persen dengan formulasi : Aktiva Lancar đ¶đ‘ąđ‘Ÿđ‘Ÿđ‘’đ‘›đ‘Ą 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100% Hutang Lancar 2.3.2 Kinerja Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan, Balanced Scorecard melihat aspek pelanggan memainkan peranan penting dalam kehidupan perusahaan. Sebuah perusahaan yang tumbuh dan tegar dalam persaingan tidak akan mungkin survive apabila tidak didukung oleh pelanggan. Loyalitas tolak ukur pelanggan dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap segmen pasar yang akan menjadi target atau sasaran. Perusahaan diharapkan mampu membuat suatu segmentasi pasar dan ditentukan target pasarnya yang paling mungkin untuk dijadikan sasaran sesuai dengan kamampuan sumber daya dan rencana jangka panjang perusahaan. Dalam perspektif pelanggan terdapat 2 kelompok pelanggan yaitu: 1. Kelompok yang pertama Care Measurement Group, terdapat lima tolak ukur yang tergabung dalam kelompok dibawah ini : a. Market Share, yang mengukur seberapa besar proporsi segmen pasar tertentu yang dikuasai oleh perusahaan. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 28. b. Customer Acquisition, tingkat dimana perusahaan mampu menarik pelanggan baru. c. Customer Retention, tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan pelanggan lamanya. d. Customer Satisfaction, tingkat kepuasan pelanggan terhadap kriteria kinerja tertentu, seperti tingkat pelayanan. e. Customer Profitability, suatu tingkat laba bersih yang diperoleh perusahaan dari suatu target atau segmen pasar yang dilayani. Gambar 2.2 Perspektif pelanggan dalam konsep Balanced Scorecard Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:60 2. Kelompok yang kedua disebut Customer Value Proposition atau proporsi nilai pelanggan yang menggambarkan performance’s driver (pemicu kerja) yang menyangkut pertanyaan apa yang harus disajikan perusahaan untuk mencapai tingkat kepuasan loyalitas, retensi dan akuisisi pelanggan yang tinggi. Atribut yang disajikan perusahaan dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu: a. Atribut-atribut produk dan jasa (product/service) Atribut-atribut produk- produk jasa harga dan fasilitasnya. b. Hubungan dengan pelanggan (customer relationship) meliputi hubungan dengan pelanggan yang meliputi melalui pengisian produk/jasa kepada pelanggan, termasuk dimensi respon dan waktu pengirimannya dan bagaimana pula kesan yang timbul dari pelanggan setelah membeli produk atau jasa perusahaan tersebut. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 29. c. Citra dan reputasi (image & reputation) dalam dimensi ini termuat faktor- faktor yang membuat pelanggan merasa tertarik pada perusahaan seperti hasil promosi baik secara personal (melalui pameran-pameran, door to door) maupun lewat media masa atau elektronik ataupun ungkapan- ungkapan yang mudah diingat oleh pelanggan. Untuk lebih jelasnya tentang perspektif pelanggan dalam konsep Balanced Scorecard dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut. Gambar 2.3 Hubungan proposisi nilai pelanggan konsep Balanced Scorecard Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000 Mengukur kinerja perspektif pelanggan (Amin Widjaja:2009) yang paling dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut pandang pelanggan sebagai berikut: 1) Tingkat pemerolehan pelanggan (Customer Acquistion) Akuisisi pelanggan mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil menarik pelanggan baru, merupakan jumlah pelanggan baru dibagi jumlah keseluruhan pelanggan dinyatakan dengan persen dengan formulasi : Jumlah Pelanggan Baru đ¶đ‘ąđ‘ đ‘Ąđ‘œđ‘šđ‘’đ‘Ÿ 𝐮𝑐𝑞𝑱𝑖𝑠𝑡𝑖𝑜𝑛 = X 100 % Jumlah Pelanggan 2) Tingkat Retensi Pelanggan (Customer Retention) Retensi pelanggan mengukur sejauh mana keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lama, merupakan jumlah pelanggan lama dibagi jumlah pelanggan dinyatakan dalam persen dengan formulasi: Jumlah Pelanggan Lama đ¶đ‘ąđ‘ đ‘Ąđ‘œđ‘šđ‘’đ‘Ÿ 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑖𝑜𝑛 = X 100 % Jumlah Pelanggan TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 30. 3) Profitabilitas konsumen Profitabilitas konsumen digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang berhasil dicapai PT . PIM dari pendapatan jasa yang ditawarkan kepada konsumen dalam persentase dengan formula berikut: Laba bersih sebelum pajak Profitabilitas konsumen = x 100% Penjualan bersih 4) Tingkat Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index) Pengukuran dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas harga dan pelayanan perusahaan. Kepuasan konsumen mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan atas jasa yang digunakan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, maka pengolahan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Data Kualitatif yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para responden diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor masing-masing pilihan jawaban dengan skala likert seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002: 74) sebagai berikut: Diberikan skor 1 = Sangat tidak Diberikan skor 2 = Tidak Diberikan skor 3 = Tidak berpendapat Diberikan skor 4 = baik Diberikan skor 5 = Sangat baik 2. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan karyawan, seperti yang dirumuskan oleh Sugiyono (2002; 79) sebagai berikut: IKC = PP Dimana : IKC = Indeks Kepuasan Karyawan PP = Perceived Performance 3. Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian digolongkan pada skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, dan e. sangat puas. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 31. Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan indeks kepuasan minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal di bagi menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh oleh Sugiyono (2002: 80) sebagai berikut: IK maks = R x PP x EX maks IK min = R x PP x EX min Interval = (IK maks – IK min) Dimana : PP = Banyaknya Pertanyaan IK min = Jumlah Responden EX min = Skor minimal yang bisa diberikan EX maks = Skor maksimal yang bisa diberikan Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden untuk dapat dikategorikan puas, dengan melihat nilai minimal yang harus dicapai seluruh responden untuk bisa dikategorikan a. sangat tidak puas, b. Tidak puas, c. cukup, d. puas, e. sangat puas. 2.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif internal bisnis, perusahaan harus mengidentifikasikan proses internal yang penting yaitu perusahaan harus melakukannya dengan sebaik-baiknya. Karena proses internal tersebut memiliki nilai-nilai yang diinginkan karyawan dan akan dapat memberikan pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham (Ancella Hermawan, 1996: 56). Analisis atau proses bisnis internal perusahaan dilakukan melalui analisis rantai nilai (value chain analysist). Masing-masing perusahaan mempunyai seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi karyawannya. Secara umum Kaplan dan Norton (2000: 96) membaginya menjadi tiga prinsip dasar yaitu: 1. Inovasi (Innovation) Pengukuran kinerja dalam proses inovasi selama ini kurang mendapatkan perhatian, dibandingkan pengukuran kinerja yang dilakukan dalam proses operasi. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 32. Proses inovasi dibagi menjadi dua bagian yaitu mengidentifikasi kebutuhan pasar dan menciptakan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut. 2. Operasi (Operations) Proses ini menitikberatkan pada proses penyampaian produk dan jasa kepada karyawan dan didistribusikan kepada pelanggan secara efisien, konsisten dan tepat waktu. Tahapan ini merupakan tahapan aksi dimana perusahaan secara nyata berupaya untuk memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka. 3. Layanan purna jual Tahap terakhir dalam perspektif bisnis internal ini mencakup garansi dan berbagai aktivitas perbaikan, penggantian produk yang rusak dan dikembalikan serta proses pembayaran. Untuk lebih jelasnya tentang perspektif proses internal bisnis dalam konsep Balanced Scorecard dapat dilihat pada Gambar 2.4 sebagai berikut. Gambar 2.4. Perspektif proses bisnis internal dalam konsep Balanced Scorecard Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000 Mengukur kinerja perspektif bisnis internal (Amin Widjaja:2009) yang paling dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut pandang yang menelusuri tentang mengukur hasil biaya proses dengan jumlah karyawan, yang harus diketahui oleh sebuah perusahaan agar dapat memenuhi pendapatan produksi agar financial tersebut digunakan dalam keperluan tertentu, sebagai berikut: 1) Proses Inovasi, meliputi inovasi pembaharuan dalam memperoleh nilai harga operasi urea tiap tahunnya dengan formulasi berikut: TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 33. Penjualan Urea pertahun 𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 đŒđ‘›đ‘›đ‘œđ‘Łđ‘Žđ‘Ąđ‘–đ‘œđ‘› = Jumlah Produksi Urea per tahun 2) Waktu Proses Operasi (Processing Velocity Time) meliputi jumlah produksi pupuk urea dengan melihat perbandingan jumlah produksi urea dengan jumlah waktu operasi tiap tahun dengan formula berikut: Jumlah Unit Produksi Urea pertahun 𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 = Jumlah Waktu Operasi pertahun 3) Proses Layanan Purna (customer service), meliputi pererat hubungan perusahaan dalam menilai pertumbuhan produk urea yang di salurkan kepada konsumen yang di lihat perbandingan aspek jumlah produksi urea terhadap jumlah konsumen setiap tahunnya dengan formula berikut: Jumlah Produksi Urea per tahun Proses Purna Jual = Jumlah konsumen pertahun 4) Analisa MCE (Manufacturing Cycle Efficiency) adalah konsep teknik industri dengan cara membandingkan waktu produksi (processing time) dengan jangka waktu siklus keseluruhan yang diperoleh dalam produksi (troughput time), dengan formulasi sebagai berikut: 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 (waktu produksi) per tahun MCE = 𝑇𝑟𝑜𝑱𝑔𝑕𝑝𝑱𝑡 𝑇𝑖𝑚𝑒 (keseluruhan waktu dalam produksi) pertahun 2.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Dalam perspektif ini perusahaan berusaha mengembangkan tujuan dan ukuran yang mendorong pertumbuhan dan pembelajaran suatu perusahaan. Tujuan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan faktor pendorong dihasilkannya kinerja yang istimewa dalam perspektif keuangan, karyawan (customer), dan proses internal bisnis. Balanced Scorecard menekankan pentingnya investasi untuk kepentingan masa depan, dalam perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan ada tiga fakor yang diperhatikan, (Kaplan & Norton, 2000: 174), yaitu : 1. People (Kapabilitas Pekerja) Tenaga kerja pada perusahaan dewasa ini lebih lanjut dituntut untuk dapat berpikir kritis dan melakukan evaluasi terhadap proses dan lingkungan untuk TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 34. dapat memberikan usulan perbaikan. Dalam kaitannya dengan sumber daya manusia (Kaplan & Norton, 1996), (Yuwono, 2003) ada tiga hal yang perlu ditinjau dalam menerapkan Balanced Scorecard: a. Tingkat kepuasan karyawan Kepuasan karyawan merupakan suatu kondisi untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, pelayanan kepada pelanggan dan kecepatan bereaksi. Kepuasan karyawan menjadi hal yang penting khususnya bagi perusahaan jasa. Untuk mengukur kepuasan pekerja, manajemen dapat membagikan angket yang berisi perasaan mereka dalam skor 1 dengan keterangan “tidak puas” sampai dengan skor 3 atau 5 dengan keterangan “sangat puas” terhadap unsur- unsur: 1. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan 2. Penghargaan karena telah melakukan pekerjaan dengan baik 3. Akses informasi yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. 4. Dorongan aktif untuk bekerja, kreatif dan menggunakan inisiatif. 5. Tingkat dorongan dari tenaga staf. dan 6. Kepuasan keseluruhan dengan perusahaan. b. Tingkat perputaran karyawan (Retensi Karyawan) Retensi karyawan adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pekerja-pekerja terbaiknya untuk terus berada dalam organisasinya. c. Produktivitas karyawan Produktivitas merupakan hasil dari pengaruh rata-rata dari peningkatan keahlian dan semangat inovasi, perbaikan proses internal, dan tingkat kepuasan karyawan. Tujuannya adalah menghubungkan output yang dilakukan para pekerja terhadap jumlah keseluruhan pekerja. 2. Kemampuan Sistem Informasi (Information System) Motivasi dan keahlian karyawan diperlukan dalam mencapai tujuan pelanggan dan bisnis internal, namun itu saja tidak cukup jika mereka tidak memiliki informasi yang memadai. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat ini maka diperlukan informasi yang tepat, cepat, dan akurat sebagai umpan balik. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 35. Informasi tersebut dapat berupa informasi tentang pelanggan, proses bisnis internal, keuangan, dan keputusan yang dibuat oleh karyawan. 3. Motivasi, Kekuasaan, dan keselarasan (Motivation, Empowerment, and Alignment) Ukuran dari motivasi karyawan adalah jumlah saran per-pegawai, dimana ukuran ini menangkap partisipasi karyawan yang sedang berlangsung dalam memperbaiki kinerja perusahaan, dan tingkat kualitas partisipasi karyawan dalam memberikan saran untuk peluang perbaikan. Untuk lebih jelasnya tentang perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective) dalam konsep Balanced Scorecard dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut. Gambar 2.5 Kerangka Pengukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000 Dalam pengukuran ini, tujuan kepuasan pekerja umumnya dipandang sebagai pendorong kedua pendorong lainnya, retensi pekerja dan produktivitas pekerja. Tujuan kepuasan pekerja menyatakan bahwa moral pekerja dan kepuasan kerja secara keseluruhan saat ini dipandang sangat penting oleh sebagian besar perusahaan. Pekerja yang puas merupakan prakondisi bagi meningkatnya produktivitas, daya tanggap, mutu, layanan karyawan. Mengukur kinerja perspektif pelanggan (Amin Widjaja:2009) mengidentifikasikan struktur yang harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja perusahaan dari aspek-aspek mutu produksi yang telah dipercaya serta karyawan dalam nilai persentase meliputi: 1) Pertukaran karyawan (Employe Turnover) melihat pertumbuhan pertukaran karyawan di PT. PIM setiap tahunnya, dengan formula: TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 36. Jumlah Karyawan Tahun Ini 𝐾𝑚𝑝𝑙𝑜𝑩𝑒𝑒 𝑇𝑱𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = đ‘„ 100% Jumlah Karyawan Tahun Lalu 2) Pelatihan karyawan (Employee Training) mengukur peningkatan mutu karyawan dengan membandingkan jumlah karyawan yang telah diberi pelatihan dengan jumlah total karyawan setian tahunnya dengan formulasi : Jumlah Karyawan Training 𝐾𝑚𝑝𝑙𝑜𝑩𝑒𝑒 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 = đ‘„ 100% Jumlah Total Karyawan 3) Kehadiaran karyawan (Absenteeism) dengan formulasi : Jumlah Rata − Rata Karyawan Absen 𝐮𝑏𝑠𝑒𝑛𝑡𝑒𝑒𝑖𝑠𝑚 = đ‘„ 100% Jumlah Karyawan 4) Kecelakaan (Accident), dengan formulasi: Jumlah Kecelakaan karyawan pertahun 𝐮𝑐𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 = đ‘„ 100% Jumlah total karyawan pertahun 5) Kepuasan karyawan (Employee Satisfaction Indek) Pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Hal ini adalah pra-kondisi bagi peningkatan produktivitas, daya tanggap, mutu, dan layanan kepada pelanggan. Pengukuran ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan, pengolahan data adalah : a. Data Kualitatif yang diperoleh dari pengesian kuesioner oleh para responden diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor masing-masing pilihan jawaban dengan skala likert seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002: 74) sebagai berikut: Diberikan skor 1 = Sangat tidak Diberikan skor 2 = Tidak Diberikan skor 3 = Tidak berpendapat Diberikan skor 4 = baik Diberikan skor 5 = Sangat baik b. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan karyawan, seperti yang dirumuskan oleh Sugiyono (2002:79) sebagai berikut: IKK = PP Dimana : IKK = Indeks Kepuasan Karyawan TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 37. PP = Perceived Performance c. Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian digolongkan pada skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, dan e. sangat puas. Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan indeks kepuasan minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal di bagi menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh oleh Sugiyono (2002: 80) sebagai berikut: IK maks = R x PP x EX maks IK min = R x PP x EX min Interval = ( IK maks – IK min ) Dimana : PP = Banyaknya Pertanyaan IK min = Jumlah Responden EX min = Skor minimal yang bisa diberikan EX maks = Skor maksimal yang bisa diberikan Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden untuk dapat dikategorikan puas, dengan melihat nilai minimal yang harus dicapai seluruh responden untuk bisa dikategorikan a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, e. sangat puas. 2.4 Produktivitas Menurut J. Ravianto, bahwa: ”Produktivitas adalah suatu konsep yang menunjang adanya keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari tenaga kerja”. Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan, bahwa: ”Produktivitas adalah hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya, misalnya produktivitas ukuran efisien produktif suatu hasil perbandingan antara hasil keluaran dan hasil masukan”. Produktivitas yang digunakan metode Balanced Scorecard adalah produktivitas parsial. Produktivitas ini mengukur hubungan antara jumlah output TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 38. relatif terhadap jumlah faktor input tertentu yang digunakan untuk masing-masing faktor input yaitu karyawan, keuangan/kapital, hasil produksi, dan energi. (S. Sinulingga:2010). 2.5 Faktor-faktor Yang Dapat Mempengaruhi Produktivitas Tenaga kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor. Produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila pihak manajemen perusahaan mampu meningkatkan motivasi mereka, maka produktivitas kerja akan meningkat. Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu: a. Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan, lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja. b. Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan moral dan semangat kerja . c. Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan yakni semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistem kompensasi yang ada. d. Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas. e. Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja. f. Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja. g. Perjanjian kerja, merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja. h. Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi mempertahankan produktivitas. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 39. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini penulis menguraikan langkah-langkah penelitian, agar mempermudah penulis dalam membahas hasil penelitian di PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara. 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mengeksplorasi data sesuai dengan fakta dilapangan (S. Sinulingga, 2011) yang dalam hal ini difokuskan pada mengembangkan model penggunaan Balanced Scorecard dalam peningkatan kinerja PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara. 3.2 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh – Indonesia dengan alasan bahwa implementasi Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja PT. PIM merupakan langkah strategi yang berdampak besar terhadap kemampuan manajemen PT. PIM dalam melipat gandakan kinerjanya, baik ditinjau dari aspek Keuangan maupun aspek Non-Keuangan dan diharapkan PT. PIM akan mampu bersaing serta berkembang dengan baik. 3.2.1 Sejarah Ringkas PT. Pupuk Iskandar Muda PT. Pupuk Iskandar Muda didirikan pada tanggal 24 Februari 1982 dihadapan Notaris Soelaiman Ardjasasmita, SH sesuai akte No. 54 dengan nama PT. Pupuk Iskandar Muda, yang merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungan Menteri Pendayagunaan BUMN. Pembangunan proyek pabrik PIM ini awalnya dirintis oleh PT. PUSRI Palembang sejak 1981, didukung dekat dengan sumber alam dan air yang merupakan bahan baku utama pembuatan pupuk urea, lokasi pembangunan pabrik ditetapkan di Krueng Geukueh, Kabupaten Aceh Utara yakni strategis wilayah zona industri Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Pemerintah Kota Lhokseumawe. Pabrik ini berdampingan dengan pabrik PT. Asean Aceh Fertilizer (AAF) dan pabrik gas TEKNIK INDUSTRI 26 F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 40. alam cair Exxon Mobil, serta tersedianya sarana pelabuhan yang cukup strategis di samping jalan raya dan transportasi yang memadai. Penandatanganan kontrak pembangunan pabrik dilakukan 2 Oktober 1981 antara Pemerintah RI yang dilaksanakan oleh Departemen Perindustrian Dirjen Industri Kimia Dasar dengan kontraktor utama PT. Rekayasa Industri dari Indonesia dan Toyo Engineering Coorporation dari Jepang. Pembangunan pabrik dimulai 13 Maret 1982 dan selesai tiga bulan lebih awal dari rencana, pada akhir tahun 1984 pabrik mulai berproduksi, pengapalan perdana dilakukan 17 Februari 1985. Pada tanggal 20 Maret 1985 pabrik diresmikan oleh Presiden RI dan beroperasi secara komersial dimulai 1 April 1985. 3.2.2 Visi dan Misi PT. Pupuk Iskandar Muda Visi dan misi PT Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut: 1. Visi: Menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia lainnya yang terkemuka dan memiliki keunggulan-keunggulan sehingga mampu bersaing baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. 2. Misi: a. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea dengan mutu sesuai standar nasional guna memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk menunjang swasembada pangan serta meningkatkan pangsa pasar internasional. b. turut aktif membina kemitraan dengan Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi. c. Berperan dalam pengembangan Industri Petrokimia yang menggunakan teknologi berwawasan lingkungan. d. Mempunyai komitmen penuh di dalam memuaskan pihak-pihak yang berkepentingan dengan tetap memperhatikan kinerja Perusahaan agar tumbuh dan berkembang. 3.2.3 Struktur Organisasi Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktivitas yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 41. menghasilkan departemen-departemen dan Job Description dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangat diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi harus dapat menunjang keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam mencapai tujuan tidak hanya tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi tergantung pada sistem manajemen yang baik, didalam hal ini diperlukan struktur organisasi yang fleksibel dan berkembang sesuai dengan kondisi yang dihadapi perusahaan. Semua unsur organisasi perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik internal maupun eksternal untuk mencapai kinerja yang disesuaikan dengan tugas pokok masing-masing. Struktur Organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara dapat dilihat pada Lampiran 1. Dewan Direksi (Board Of Direction) berfungsi mengelola perusahaan secara koorporat sesuai keputusan pemenag saham melalui kebijakan strategi fungsional seperti: pemasaran, keunagan, pengembangan dan seluruh asset dan potensi yang dimiliki. Secara struktural unit kerja dibawah Direksi adalah setingkat Kompartemen yang dipimpin oleh General Manajer (Eselon-1) dan unit kerja dibawah Kompartemen disebut Departemen dipimpin oleh Manajer (Esselon-2). Unsur-unsur organisasi PT Pupuk Isakndar Muda, terdiri dari: 1. Unsur Pimpinan adalah direksi yang terdiri dari: Direktur Utama, Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan, Direktur Komersil, dan Direktur SDM & Umum. 2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah terdiri dari : Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Intern (SPI), Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan, Kompartemen Keuangan, Kompartemen Pemasaran, Kompartemen Sumber Daya Manusia, Kompartemen Umum. 3. Unsur Pelaksana adalah yang langsung melaksanakan proses produksi, pemeliharaan pabrik serta pemasaran produk, yaitu: Jajaran Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan, Kompartemen Pemasaran. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 42. 4. Unsur Penunjang terdiri dari departemen lainnya tertera pada struktur organisasi. 5. Unsur Pengawasan merupaka Unit kerja yang melakuka pengawasan dan inspeksi seluruh kegiatan perusahaan meliputi operasional dan keuangan yang terdiri dari: Satuan Pengawas Intern (SPI), Kompartemen Pemeliharaan (Departemen Inspeksi & K2) serta Kompartemen Produksi (Depertemen Perencanaan & Pengendalian Produksi). 3.2.4 Uraian Proses Pupuk Urea PT. Pupuk Iskandar Muda Uraian proses produksi urea PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) adalah sebagai berikut: A. Bahan Baku Secara umum, bahan baku Pabrik Pupuk Iskandar Muda dapat dikelompokkan menjadi bahan baku. Bagian ini akan menjelaskan bahan baku tersebut mulai Unit Utility-1,2, Unit Ammonia-2, dan Unit Urea-1. Bahan Baku Unit Urea 1. Ammonia Untuk memproduksi urea, unit urea membutuhkan ammonia sebagai reaktan utama. Ammonia yang dibutuhkan oleh unit urea disuplai oleh unit ammonia yang memproduksi ammonia. 2. CO2 Unit Urea-1 membutuhkan CO2 sebagai reaktan dalam membuat karbamat. CO2 yang dibutuhkan ini berasal dari CO2 stripper yang terdapat pada unit ammonia. Karakteristik dari bahan baku ammoniak dan CO2 adalah berbentuk senyawa berupa Gas, dengan rata-rata bertekanan 0,6 kg/cm2 Gauge dan bertemperatur 380OC. B. Unit Urea dan Pembuatan Urea Dengan menggunakan proses Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved. Unit ini mampu memproduksi pupuk urea butiran dengan kapasitas terpasang 1.725 ton/ hari atau 570.000 ton/ tahun. Urea yang telah diproses di simpan dalam TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 43. Bulk Storage ataupun dikirm ke unit pengantongan. Urea dibuat dengan mereaksikan ammonia dengan carbondioksida, larutan urea murni dikristalkan secara vakum, kemudian dilelehkan kembali dalam Melter dengan menggunakan Steam sebagai pemanas. Dari atas Prilling Tower lelehan urea di teteskan yang kemudian akan memadat setelah didinginkan dengan udara. Pembuatan urea di Indonesia mengikuti proses produksi di Amerika Serikat. Karena reaksi bersifat bolak-balik, pengaturan suhu dan tekanan serta konsentrasi harus menjadi pertimbangan pada waktu pembuatan urea. Suhu yang tinggi meningkatkan konversi, tetapi ini meminta tekanan yang lebih tinggi untuk menghindari bahan-bahan yang sedang bereaksi berubah menjadi gas, yang dapat mengakibatkan dekomposisi ammonium karbamat dan akhirnya menurunkan konversi. Diagram proses produksi urea dapat dilihat pada Lampiran 2. Garis besar pabrik urea terdiri dari 4 unit, yaitu: 1. Unit Sintesa (Seksi synthesa) 2. Unit Penguraian/Pemurnian (purifikasi) 3. Unit Daur Ulang (recovery) 4. Unit Pengkristalan dan Pembutiran (kristalisasi and prilling) 1. Unit Synthesa Gas CO2 dari pabrik ammonia dikirim ke suction booster compressor, gas CO2 ini ditekan dari 0,7 Kg/cm2 Gauge menjadi 30 Kg/cm2 Gauge, kemudian ditekan lagi menjadi 250 Kg/cm2 Gauge menjadi 30 Kg/cm2 Gauge, kemudian ditekan lagi menjadi 250Kg/cm2 Gauge pada CO2 compressor. Setelah mencapai tekanan operasi (250 Kg/cm2G) dikirim ke reactor urea liquid ammonia juga dikirim ke reactor urea setelah melewati ammonia, dari ammonia reservoir . Di sini amoniak bercampur dengan amoniak dengan amoniak dari ammonia condenser dari proses recovery system. Amoniak dari ammonia reservoir dipompa dengan ammonia booster pump untuk menaikkan tekanan dari 17 Kg/cm2 Gauge menjadi 24 Kg/cm2 Gauge, kemudian dipompa lagi sampai tekanan mencapai 250 Kg/cm2Gauge, dengan menggunakan pompa ammonia. Sebelum dimasukkan ke dalam reactor urea, ammonia tersebut dilewatkan preheater guna dipanaskan sampai temperatur 200oC dengan memakai hot water dan steam condensate TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 44. sebagai media pemanas. Di samping CO2 dan NH3, ke dalam reactor dimasukkan juga recycle carbamat dari high pressure absorber. Selama proses sintesa, selain reaksi di atas juga terjadi reaksi samping yaitu terbentuknya biuret dari urea. Reaksi tersebut adalah reaksi reversible dimana variabel utama yang mempengaruhi reaksi adalah temperatur, tekanan, komposisi feed dan waktu reaksi. Konversi ammonium kabamat menjadi urea berlangsung pada fase cair, sehingga dibutuhkan temperatur dan tekanan tinggi. Temperatur dan tekanan tinggi menambah konversi pembentukan urea, apabila temperatur rendah menyebabkan konversi amonium karbamat menjadi urea berkurang. Kondisi reaksi yang optimum pada temperatur 200oC dan tekanan 250 Kg/cm2 Gauge. Karena sifat-sifat korosif dari zat-zat pereaksi dan produk di dalam reaktor maka pada permukaan yang mengalami kontak dengan reaksi, reaktor dilapisi titanium. Penambahan sedikit oksigen bertujuan untuk melindungi reakor sehingga diperoleh daya tahan yang lebih lama. Karena pembuatan urea bersifat eksotermis, maka temperatur reaktor harus dikontrol dengan benar. 2. Unit Purifikasi Produk dari hasil reaksi sintesa terdiri dari urea, biuret, air, ammonium karbamat dan amoniak berlebih. Proses selanjutnya diperlukan untuk memisahkan urea dan hasil reaksi yang lain, untuk memisahkannya yaitu dengan menurunkan tekanan sehingga ammonium karbamat terurai menjadi gas-gas amoniak dan CO2. a. Reaksi dekomposisi ammonium karbamat NH2 COONH4 2NH3 + CO2 Reaksi berlangsung pada temperatur 152 -165oC pengurangan tekanan akan menaikkan temperatur sehingga akan memperbesar konversi. Hidrolisa urea merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, karena hidrolisa menyebabkan berkurangnya urea yang dikehendaki sebagai produk. b. Reaksi hidrolisa udara NH2 CONH2 + H2O 2NH3 + CO2 TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 45. Hidrolisa mudah terjadi pada suhu tinggi, tekanan rendah dan residence time yang lama. Pembentukan biuret adalah faktor lain yang harus diperhatikan baik dalam proses dekomposisi, maupun dalam proses berikutnya (kristalisasi dan pembutiran). c. Reaksi pembentukan biuret 2CO (NH2)2 NH(CONH2)2 + NH2 Reaksi ini bersifat reversible yang berlangsung pada temperatur di atas 90oC, dan tekanan parsial ammonia yang rendah. Pembentukan biuret dapat ditekan dengan adanya kelebihan amoniak. Jumlah biuret yang terbentuk juga dipengaruhi oleh residence time yang lama. Dekomposisi berlangsung pada saat larutan keluar dari top reaktor urea dengan temperatur 126oC melalui let down valve, pada saat tersebut sebagian besar karbamat akan terurai menjadi amoniak dan CO2 yang disebabkan turunnya tekanan sebesar 17 Kg/cm2 Gauge amoniak dan ammonium karbamat yang tersisa selanjutnya dipisahkan dari laruran dalam dekomposer tahap II yaitu low pressure decomposer. Untuk LPD beroperasi dengan tekanan 2,5 Kg/cm2 Gauge dan temperatur 235oC, sedangkan untuk gas separator terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian atas dioperasikan pada 170oC dengan tekanan 0,3 Kg/cm2 Gauge dan bagian bawah dioperasikan pada 92oC dengan tekanan atmosfir. 3. Unit Recovery Campuran gas yang berupa amoniak, karbondioksida serta sedikit uap air yang dihasilkan dari pemisahan urea yang terbentuk di dalam reaktor pada seksi dekomposisi dikembalikan sebagai gas, larutan atau slurry untuk selanjutnya digunakan sebagai umpan reaktor urea. Di dalam unit recovery gas-gas tersebut diserap dengan larutan urea. Larutan urea yang dipergunakan di sini diperoleh sebagai cairan induk dari unit kristalisasi dan pembutiran. Gas dari gas separator dipisahkan menjadi amoniak, karbamat cair dan gas sisa di dalam off gas condenser. Gas tersebut diserap di dalam off gas absorber bersama-sama dengan gas yang berasal dari low pressure absorber dengan menggunakan cairan dari off TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 46. gas absorber. Cairan ini sebagian dikirim ke low pressure absorber sebagai cairan induk penyerap gas berturut-turut di dalam low pressure absorber dan high pressure absorber dan menghasilkan larutan karbamat yang dipakai sebagai recycle solution. 4. Unit Kristalisasi dan Pembutiran Larutan urea dari gas separator dengan konsentrasi 70-75% di kirim ke Crystallizer dengan pompa urea, di sini urea divakumkan untuk mengurangi kandungan air yang ada dalam larutan urea. Kristal-kristal yang terbentuk di dalam vakum crystallizer dikirim ke centrifuge untuk dipisahkan dari mother liquor, kemudian dikeringkan melalui dryer sampai kadar airnya 0,3% dengan menggunakan udara panas. Kristal-kristal urea kering dikirim ke atas prilling tower dengan automatic conveyer melalui fluidizing dryer di mana Kristal dilelehkan di dalam melter. Dan lelehan tersebut turun ke head tank melalui distributor dan spraying nozzle granulator di dalam prilling tower yang dihembuskan dengan udara sebagai media pendingin sehingga dihasilkan butiran urea. Urea keluar dari bagian bawah prilling tower (fluidizing cooler) diayak melalui tromel untuk dipisahkan over size-nya dan yang memenuhi spesifikasi selanjutnya dikirimke gudang penyimpanan (bulk storage) dengan menggunakan belt conveyer. Butiran urea yang over size dilarutkan di dalam dissolving tank selanjutnya dikirim ke crystallizer dan sebagian lagi dikirim ke recovery. Debu urea dan udara bersih yang tidak terserap di buang ke atmosfir melalui urethane foam filter. Urea yang dihasilkan berkadar air yang relatif rendah yaitu 0,3% berat maksimum. C. Produk PT. Pupuk Iskandar Muda Produk manufacture PT. PIM adalah Pupuk Urea Organik yang telah di subsidikan dari pemerintah kepada masyarakat jenis urea kapsul (prill) dan urea butiran halus (granular)dengan berat bersih 50 kg, yang sangat bermanfaat: 1. Konsumsi pupuk anorganik akan lebih efektif dan efesien 2. Biaya pemupukan bisa ditekan 3. Pendapatan petani akan naik, oleh produktivitas yang meningkat. 4. Peningkatan produktivitas usaha tani. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 47. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Penelitian Lapangan (Field Research) Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumbernya (S. Sinulingga, 2011). Data primer ini mengadakan wawancara (interview) dengan bagian-bagian yang terkait dalam pembahasan ini serta berupa hasil jawaban responden dari kuesioner mengenai kepuasan karyawan PT. PIM tentang semangat kerja, motivasi, kondisi fisik tempat kerja dan tentang PT. PIM secara umum. 2. Data Sekunder Tinjauan Pustaka (Library Research) Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa keterangan yang ada hubungannya dengan penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer (Sutrisno Hadi, 1997: 134). Dalam penelitian ini data sekunder tersebut berupa data mengenai karyawan dan gambaran umum PT. PIM serta laporan kegiatan dan keuangan PT. PIM selama tiga tahun, mulai tahun 2009 sampai 2011 serta dengan membaca literatur-literatur, karangan ilmiah serta berbagai bahan pustaka lainnya yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini. 3.4 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data Kuantitatif Yaitu data berupa angka-angka secara tertulis seperti: data neraca hasil produksi serta laporan keuangan dan lain-lain. b. Data Kualitatif Yaitu data yang berupa keterangan-keterangan tertulis seperti metode pengukuran balanced scorecard, aspek-aspek manajemen pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 48. 3.5 Metode Analisis Dalam menganalisa data-data yang telah diperoleh maka dapat di analisa dengan cara sebagai berikut: 3.5.1 Populasi dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data keuangan dan non-keuangan. Data non-keuangan berupa jawaban responden dari pernyataan- pernyataan yang diberikan merupakan suatu hal yang terpenting dalam penelitian ini, karena data dikumpulkan melalui kuesioner. Keabsahan dari suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Oleh karena itu, suatu alat pengukur perlu diuji dengan pengujian validitas (tingkat keaslihan) dan reliabilitas (tingkat keandalan) dan penulis akan dibantu dengan software SPSS (Statistical Package and Service Solution) versi 16 untuk mempermudah penulis dalam perhitungan data dan hasil uji lebih valid. 1. Uji Validitas Data Analisis data diawali dengan validitas data. Uji validitas ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana akurasi dari alat pengukur untuk mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas pengukur menggunakan metode person correlation. 2. Uji Reliabilitas Data Selain harus diuji validitas, suatu penelitian juga harus diuji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS yang merupakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji statistik cronbach alpha (α) suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki cronbach alpha > 0.30 (S. Sinulingga, 2011). Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang dibutuhkan populasi diketahui, menurut (S. Sinulingga, 2011) dapat digunakan rumus sebagai berikut : TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 49. 𝑁 𝑛= 1 + 𝑁𝑒 2 Dimana : n = Banyak Populasi N = Ukuran Populasi E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan beberapa sampel yang masih dapat ditolerir (batas kesalahan kurang lebih misalnya 30% = 0.30). 3.5.2 Analisa Kuantitatif Aspek analisis yang digunakan untuk mengimplementasikan metode Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja PT. PIM secara kuantitatif terdiri dari empat perspektif dan variabel-variabelnya dan wawancara dengan pimpinan serta karyawan PT. PIM sebagaimana tersebut berikut ini: B. Analisis financial perspective yaitu merupakan pengukuran kinerja yang ditinjau dari sudut pandang keuangan berdasarkan atas konsekuensi ekonomi yang dilakukan terdiri atas: return on asset, return on investment (roi), profit margin dan current ratio. C. Analisis customer perspective yaitu suatu analisis untuk menganalisis kepuasan pelanggan PT. PIM Aceh Utara yang dilakukan terdiri atas: customer acquistion, customer retention, profitabilitas konsumen dan tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction index). C. Internal process business perspective, salah satu ukuran kinerja balanced scorecard, yang meliputi: proses inovasi, waktu proses operasi (processing velocity time), proses layanan purna (customer service) dan analisa MCE (manufacturing cycle efficiency). D. Learning and growth perspective ini mengidentifikasikan struktur yang harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja perusahaan sehingga menilai aspek mutu produksi yang telah dipercaya serta karyawan PT. PIM, dalam nilai persentase meliputi: Pertukaran karyawan (employe turnover), pelatihan karyawan (employee TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
  • 50. training), kehadiaran karyawan (absenteeism), kecelakaan (accident) dan kepuasan karyawan (employee satisfaction indek). 3.5.3 Analisis Kualitatif Metode ini merupakan metode analisis kualitatif meliputi klarifikasi visi, misi dan tujuan kedalam rencana strategi PT. PIM. Dan juga digunakan untuk menjelaskan hasil pengukuran masing-masing perspektif guna memperjelas kinerja PT. PIM dari keempat perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif karyawan produksi, perspektif internal bisnis dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Analisa diterjemah setelah data penyelesaian analisis kuantitatif dan menilai visi dan misi perusahaan yang sedang berjalan. 3.6 Langkah-langkah penelitian Prosedur penelitian dalam proposal ini dilaksanakan secara bertahap dan sistematis, agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan penulis untuk menyusun skripsi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA