SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 45
Downloaden Sie, um offline zu lesen
KELOLA
SAMPAH KITA




                                 Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
  Diterbitkan Oleh
  Biological Science Club UNAS
  Jakarta 2009
PENGANTAR
Hampir di setiap kota besar saat ini menghadapi masalah persampahan. Masalah
lingkungan saat ini tidak lepas dari masalah banyak hal, antara lain berkaitan dengan
pertambahan penduduk yang terus meningkat; Permintaan akan ruang dan sumber
daya alam yang semakin tinggi; serta interaksi antara kebutuhan pembangunan dan
daya dukung lingkungan yang semakin lama semakn tidak seimbang. Dari kajian yang
dilakukan oleh KLH tahun 2004 menunjukkan bahwa masalah sampah adalah isu
utama yang dihadapi oleh hampir semua pemerintah daerah kabupaten/kota.

Masalah sampah adalah cermin dari kegiatan yang tidak efisien. Perilaku yang boros
dan kurang cermat akan menghasilkan banyak sampah. Banyak kegiatan yang
seharusnya tidak perlu menghasilkan sampah.

Saat ini kita telah memiliki undang-undang tentang pengolahan sampah yaitu UU no
18 tahun 2008. Buku ini merupakan penjabaran dan visualisasi tentang undang-undang
tersebut. Usaha ini dimaksudkan agar kita dapat lebih mudah menerapkan semangat
dan maksud yang dikandung dalam undang-undang tersebut. Mudah-mudahan dengan
adanya buku ini kita akan lebih mudah memahami isinya.

Kami berharap buku ini dapat memberi manfaat dan membantu semua orang yang
berkepentingan dengan pengolahan sampah. Kita semua memiliki kepentingan yang
besar dengan sampah.




                                                                                                           Foto : Rahma Astari
                                                                                        Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
             Diterbitkan Oleh
             Biological Science Club UNAS
             Jakarta 2009


Disclaimer
Buku ini adalah tulisan lepas yang diharapkan dapat membantu
pelaksanaan undang-undang yang berlaku. Pelaksanaan peraturan
perundang-undangan sangat bergantung pada kondisi dan situasi,
sosial ekonomi budaya, dan lingkungan masyarakat setempat.
Daftar
                                                          Isi
                                                          1SAMPAH:
                                                           Masalah Kita Bersama
                                                                                      Hal 1



                                                          2 Apa itu
                                                            SAMPAH                    Hal 8


                                                          3SAMPAH
                                                            Tanggung Jawab Siapa?     Hal 12

Ucapan Terimakasih:
Terimakasih sebesar-besarnya ditujukan kepada Warga
kampung Doea Pamulang Banten, Warga Kwarasan, Warga       4Yang BOLEH
                                                           KITA PERLU
                                                           Ikut dalam Mengurus SAMPAH Hal 26



                                                          5Yang TIDAK
Sukunan dan Gondolayu Yogyakarta yang telah memberikan
semangat dan inspirasi sehingga buku ini dapat ditulis.


Editor: Bambang Ryadi Soetrisno
Grafis: LINGKAR 21
                                                             dan                      Hal 30
TUJUAN DAN FUNGSI BUKU

Buku ini ditulis sebagai tulisan lepas dari
materi yang terkandung dalam undang
undang no 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah. Isi yang terkandung
di dalam buku ini sepenuhnya adalah
interpretasi penulis. Dengan terbitnya
buku ini diharapkan diskusi lebih jauh
tentang penegelolaan sampah di
Indonesia akan lebih hidup.

SASARAN PEMBACA

Buku ini ditujukan untuk semua kalangan
baik pemerintah maupun khalayak umum.
Dalam buku ini sengaja disajika dalam
bentuk foto dengan maksud agar mudah
dan enak untuk dibahas secara beramai-
ramai oleh berbagai kalangan.

SISTEMATIKA BUKU

Buku ini dimulai dengan sekilas
membahas masalah sampah dan
kehidupan kita yang dibahas dalam
bagian satu. Kemudian dilanjutkan
dengan pembahasn tentang Apa Itu




                                              Foto : Rahma Astari
Sampah? Pembahasan ini disesuaikan
dengan batasan tentang sampah seperti
yang dituangkan dalam buku undang-
undang no 18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah. Semuanga dibahas
dalam bagian dua. Pembahasan
selanjutnya berkisar tentang masalah
yang berkaitan dengan sampah di sekitar
kita, sengketa, dan penyelesaiannya.
Semuanya dibahas dalam bagian tiga,
empat, dan lima.
1 SAMPAH
Masalah Kita Bersama
  :    Pertambahan jumlah penduduk Indonesia
        yang besar dengan tingkat pertumbuhan
                 yang tinggi serta perobahan pola
           konsumsi masyarakat mengakibatkan
             bertambahnya volume sampah yang
         dihasilkan masyarakat. Di samping itu,
        pola konsumsi masyarakat memberikan
            kontribusi dalam menimbulkan jenis
         sampah yang semakin beragam, antara
          lain, sampah kemasan yang berbahaya
                dan sulit diurai oleh proses alam.




                                                                              Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                                     Kelola Sampah Kita   1
Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
      Pengelolaan sampah selama ini banyak yang belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah
      yang berwawasan lingkungan, sehingga akibatnya juga banyak menimbulkan dampak negatif terhadap
      kesehatan masyarakat dan lingkungan.


2   Kelola Sampah Kita
Foto: Hublu Demokrat.co.id




     Sampah telah menjadi
     permasalahan nasional
  sehingga pengelolaannya
     perlu dilakukan secara
 komprehensif dan terpadu
      dari hulu ke hilir agar
       memberikan manfaat
secara ekonomi, sehat bagi
masyarakat, dan aman bagi
    lingkungan, serta dapat
        mengubah perilaku
                 masyarakat




                                                        Kelola Sampah Kita   3
Sebagian besar masyarakat
                         memandang sampah sebagai barang
                         sisa yang tidak berguna, bukan
                         sebagai sumber daya yang perlu
                         dimanfaatkan. Masyarakat dalam
                         mengelola sampah masih bertumpu
                         pada pendekatan akhir (end-of-pipe),
                         yaitu sampah dikumpulkan, diangkut,
                         dan dibuang ke tempat pemrosesan
                         akhir sampah. Padahal, timbunan
                         sampah dengan volume yang besar di
                         lokasi tempat pemrosesan akhir
                         sampah berpotensi melepas gas metan
                         (CH4) yang dapat meningkatkan
                         emisi gas rumah kaca dan
                         memberikan kontribusi terhadap
                         pemanasan global. Agar timbunan
                         sampah dapat terurai melalui proses
                         alam diperlukan jangka waktu yang
                         lama dan diperlukan penanganan
                         dengan biaya yang besar.




4   Kelola Sampah Kita
Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan      Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang
akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma   komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu
baru pengelolaan sampah. Paradigma baru memandang sampah        produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke
sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat      hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga
dimanfaatkan, misalnya, untuk energi, kompos, pupuk ataupun     menjadi sampah, yang kemudian dikembalikan ke media


                                                                                                                         5
untuk bahan baku industri.                                      lingkungan secara aman.

                                                                                          Kelola Sampah Kita
Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                    Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif
                                         dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi
                                           menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu pada fase produk sudah
                                    digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian dikembalikan ke
                                            media lingkungan secara aman. Pengurangan sampah meliputi
                                        kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang,
                                              sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan,
                                         pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir.



6   Kelola Sampah Kita
                         Foto: dari berbagai sumber
Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memberikan hak kepada setiap orang
untuk mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat. Amanat Undang-
Undang Dasar tersebut memberikan
konsekuensi bahwa pemerintah wajib
memberikan pelayanan publik dalam
pengelolaan sampah. Hal itu membawa
konsekuensi hukum bahwa pemerintah
merupakan pihak yang berwenang dan
bertanggung jawab di bidang pengelolaan
sampah meskipun secara operasional
pengelolaannya dapat bermitra dengan
badan usaha. Selain itu organisasi
persampahan, dan kelompok masyarakat
yang bergerak di bidang persampahan
dapat juga diikut sertakan dalam kegiatan
pengelolaan sampah.

Menurut UU no 18 th 2008, pemerintah
menjamin bahwa rakyat akan
mendapatkan pelayanan pengelolaan
sampah yang baik dan berwawasan
lingkungan; ketegasan mengenai larangan
memasukkan dan/atau mengimpor sampah




                                                                     Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
ke dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia; ketertiban dalam
penyelenggaraan pengelolaan sampah;
kejelasan tugas, wewenang, dan tanggung
jawab Pemerintah dan pemerintahan
daerah dalam pengelolaan sampah; dan
kejelasan antara pengertian sampah yang
diatur dalam undang-undang ini dan
pengertian limbah sebagaimana diatur


                                                                 7
dalam Undang-Undang tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
                                            Kelola Sampah Kita
2       Apa itu
            SAMPAH
    Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
    berbentuk padat. Sampah bisa dikelompokkan menjadi sampah rumah
    tangga; sampah sejenis sampah rumah tangga; dan sampah spesifik.

    Sampah sejenis sampah rumah tangga berasal dari kawasan komersial,
    kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, atau
    fasilitas lainnya.

    Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, termasuk
    volumenya memerlukan pengelolaan secara khusus. Sampah sejenis sampah
    rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan
    industri, fasilitas sosial, fasilitas umum, termasuk fasilitas lainnya untuk
    umum.




                                                                                   Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
8    Kelola Sampah Kita
Sampah rumah tangga berasal
dari kegiatan sehari-hari dalam
rumah tangga, tentu tidak
termasuk tinja dan sampah
spesifik.

Sampah spesifik dalam rumah
tangga biasanya berupa baterai
bekas atau sampah bekas
bongkaran bangunan. Sampah
yang dihasilkan dari limbah
industri rumah tangga yang
menggunakan bahan baku
tertentu bisa digolongkan
sebagai sampah spesifik
Sampah spesifik bisa berupa
sampah yang mengandung
bahan berbahaya dan
beracun; sampah yang
mengandung limbah bahan
berbahaya dan beracun;
sampah yang timbul akibat
bencana; puing bongkaran
bangunan; sampah yang
secara teknologi belum dapat
diolah; dan/atau sampah
yang timbul secara tidak
periodik.

Sampah yang bukan berasal




                                                           Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
dari rumah tangga
digolongkan sebagai sampah
spesifik. Pengolahan sampah
spesifik adalah tanggung
jawab Pemerintah.


                                  Kelola Sampah Kita   9
Kawasan komersial adalah
kawasan seperti pusat
perdagangan, pasar, pertokoan,
hotel, perkantoran, restoran, dan
tempat hiburan.




                                         Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
Kawasan komersial biasanya
menghasilkan sampah sejenis
sampah rumah tangga atau
sampah spesifik.




   10               Kelola Sampah Kita
Sampah spesifik adalah sampah yang karena
      sifat, konsentrasi, termasuk volumenya
     memerlukan pengelolaan secara khusus.
   Sampah sejenis sampah rumah tangga bisa
    berasal dari kawasan komersial, kawasan
     industri, fasilitas sosial, fasilitas umum,
     termasuk fasilitas lainnya untuk umum.

Kawasan industri merupakan kawasan tempat




                                                       Foto : Bambang Ryadi Soetrisno




                                                                                                                 Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
 pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi
 dengan prasarana dan sarana penunjang yang
 dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan
    kawasan industri yang telah memiliki izin
     usaha kawasan industri. Kawasan khusus
      merupakan wilayah yang bersifat khusus
  yang digunakan untuk kepentingan nasional
    atau berskala nasional, misalnya, kawasan
cagar budaya, taman nasional, pengembangan
         industri strategis, atau kawasan untuk
     pengembangan teknologi tinggi. Fasilitas
  sosial dan fasilitas umum antara lain adalah
 rumah ibadah, panti asuhan, dan panti sosial.
  Fasilitas umum berupa, antara lain, terminal




                                                     KLH
                                                     Foto :
            angkutan umum, stasiun kereta api,
      pelabuhan laut, pelabuhan udara, tempat
     pemberhentian kendaraan umum, taman,
                               jalan, dan trotoar.

 Ttermasuk sebagai fasilitas lain di antaranya




                                                                                                              KLH
                                                                                                              Foto :
            adalah rumah tahanan, lembaga
  pemasyarakatan, rumah sakit, klinik, pusat
 kesehatan masyarakat, kawasan pendidikan,
   kawasan pariwisata, kawasan berikat, dan
                   pusat kegiatan olah raga.



                                                                                        Kelola Sampah Kita   11
3SAMPAH
 Tanggung Jawab
 Siapa?          Walaupun sudah dijelaskan bahwa
                 Sampah merupakan tanggung jawab kita
                 semua, tetapi untuk pengelolaan sampah
                 kita perlu membagi beban tanggung
                 jawab. Pemerintah dan pemerintah daerah
                 mempunyai tanggung jawab pengelolaan
                 sampah dalam rangka untuk mewujudkan
                 hak masyarakat terhadap lingkungan
                 hidup yang baik dan sehat sebagaimana
                 diamanatkan dalam Pasal 28H ayat (1)
                 Undang-Undang Dasar Negara Republik
                 Indonesia Tahun 1945.




                                                           Foto : Rahma Astari
12   Kelola Sampah Kita
Pengelolaan sampah
     diselenggarakan
    berdasarkan asas
    tanggung jawab,
       berkelanjutan,
   manfaat, keadilan,
           kesadaran,
       kebersamaan,
        keselamatan,
 keamanan, dan nilai
            ekonomi.

 Pengelolaan sampah
      bertujuan untuk
        meningkatkan
kesehatan masyarakat
          dan kualitas
     lingkungan serta
  menjadikan sampah
sebagai sumber daya.




                                               Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                         Kelola Sampah Kita   13
Pemerintah dan pemerintahan daerah bertugas
 menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah
        yang baik dan berwawasan lingkungan.

      Tugas Pemerintah dan pemerintahan daerah
                 dalam pengelolaan sampah untuk
       menumbuhkembangkan dan meningkatkan
        kesadaran masyarakat dalam pengelolaan
  sampah; melakukan penelitian, pengembangan
teknologi pengurangan, dan penanganan sampah;
             memfasilitasi, mengembangkan, dan
  melaksanakan upaya pengurangan, penanganan,
         dan pemanfaatan sampah; melaksanakan
           pengelolaan sampah dan memfasilitasi
    penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan
           sampah; mendorong dan memfasilitasi
        pengembangan manfaat hasil pengolahan




                                                     Foto KLH
    sampah; Hasil pengolahan sampah, misalnya
   berupa kompos, pupuk, biogas, potensi energi,
       dan hasil daur ulang lainnya; memfasilitasi
          penerapan teknologi spesifik lokal yang
    berkembang pada masyarakat setempat untuk
         mengurangi dan menangani sampah; dan
 melakukan koordinasi antarlembaga pemerintah,
        masyarakat, dan dunia usaha agar terdapat
         keterpaduan dalam pengelolaan sampah.




14         Kelola Sampah Kita
Pemerintah menetapkan kebijakan dan strategi
nasional pengelolaan sampah; menetapkan norma,
     standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan
 sampah; Penyelenggaraan pengelolaan sampah,
          antara lain, berupa penyediaan tempat
     penampungan sampah, alat angkut sampah,
        tempat penampungan sementara, tempat
   pengolahan sampah terpadu, dan/atau tempat
    pemrosesan akhir sampah; memfasilitasi dan
       mengembangkan kerja sama antardaerah,
      kemitraan, dan jejaring dalam pengelolaan
         sampah; menyelenggarakan koordinasi,
pembinaan, dan pengawasan kinerja pemerintah
         daerah dalam pengelolaan sampah; dan
menetapkan kebijakan penyelesaian perselisihan
        antardaerah dalam pengelolaan sampah.




                                                                             KLH
                                                                             Foto :
                                                   Kelola Sampah Kita   15
Pemerintahan provinsi menetapkan kebijakan dan strategi
             dalam pengelolaan sampah sesuai dengan kebijakan
       Pemerintah; memfasilitasi kerja sama antar daerah dalam
        satu provinsi, kemitraan, dan jejaring dalam pengelolaan
         sampah; menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan
          pengawasan kinerja kabupaten/kota dalam pengelolaan
            sampah; dan memfasilitasi penyelesaian perselisihan
          pengelolaan sampah antar kabupaten/antarkota dalam 1
                                                   (satu) provinsi.

 Pemerintahan kabupaten/kota menetapkan kebijakan dan strategi
          pengelolaan sampah berdasarkan kebijakan nasional dan
            provinsi; menyelenggarakan pengelolaan sampah skala




                                                                             KLH
                                                                             Foto :
      kabupaten/kota sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan
 kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah; melakukan pembinaan
  dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan
         oleh pihak lain; menetapkan lokasi tempat penampungan
       sementara, tempat pengolahan sampah terpadu, atau tempat
  pemrosesan akhir sampah; melakukan pemantauan dan evaluasi
secara berkala setiap 6 (enam) bulan selama 20 (dua puluh) tahun
         terhadap tempat pemrosesan akhir sampah dengan sistem
    pembuangan terbuka yang telah ditutup; dan f. menyusun dan
   menyelenggarakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah
                                  sesuai dengan kewenangannya.

 Penetapan lokasi tempat pengolahan sampah terpadu dan tempat
   pemrosesan akhir sampah merupakan bagian dari rencana tata
         ruang wilayah kabupaten/kota. Pemerintah daerah dapat
melakukan kerja sama antar pemerintah daerah dalam melakukan
      pengelolaan sampah. Kerja sama dapat diwujudkan dalam
   bentuk kerja sama atau pembuatan usaha bersama pengelolaan
sampah. Pemerintah daerah kabupaten/kota secara sendiri-sendiri
          atau bersama-sama dapat bermitra dengan badan usaha
        pengelolaan sampah dalam penyelenggaraan pengelolaan
                                                      sampah.



    16               Kelola Sampah Kita

                                                                      Foto
                                                                      KLH
4   KITA PERLU
Ikut dalam Mengurus SAMPAH
                                               Pemerintah baik Pemerintah Propinsi maupun
                                               Pemerintah Kabupaten Kota akan memberikan
                                               pelayanan kepada setiap orang dalam pengelolaan
                                               sampah secara baik dan berwawasan lingkungan.
                                               Pelayanan kepada setiap orang juga harus diberikan oleh
                                               penanggungjawab kawasan setempat seperti apartemen,
                                               mall, gedung bioskop, dsb.

                                               Setiap orang mendapat kesempatan untuk ikut
                                               berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan,
                                               penyelenggaraan, dan pengawasan di bidang pengelolaan
                                               sampah; memperoleh informasi yang benar, akurat, dan
              Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                               tepat waktu mengenai penyelenggaraan pengelolaan
                                               sampah; mendapatkan pelindungan dan kompensasi
                                               karena dampak negatif dari kegiatan tempat pemrosesan
                                               akhir sampah; dan memperoleh pembinaan agar dapat
                                               melaksanakan pengelolaan sampah secara baik dan
                                               berwawasan lingkungan.




                                                                       Kelola Sampah Kita                17
Setiap orang dalam
        pengelolaan sampah




                                           Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
          rumah tangga dan
             sampah sejenis
              sampah rumah
                tangga wajib
            mengurangi dan
         menangani sampah
           dengan cara yang
                 berwawasan
                 lingkungan.




                               Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
18   Kelola Sampah Kita
Pengelola kawasan permukiman,
     kawasan komersial, kawasan
industri, kawasan khusus, fasilitas
        umum, fasilitas sosial, dan
             fasilitas lainnya wajib
  menyediakan fasilitas pemilahan
   sampah. Kawasan permukiman
   meliputi kawasan permukiman
 dalam bentuk klaster, apartemen,
       kondominium, asrama, dan
   sejenisnya. Fasilitas pemilahan
  yang disediakan diletakkan pada
    tempat yang mudah dijangkau
                   oleh masyarakat.




                                                                 Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                       Kelola Sampah Kita   19
Setiap produsen harus mencantumkan
        label atau tanda yang berhubungan
      dengan pengurangan dan penanganan
            sampah pada kemasan dan/atau
         produknya. Untuk produk tertentu
     yang karena ukuran kemasannya tidak
      memungkinkan mencantumkan label
         atau tanda, penempatan label atau
             tanda dapat dicantumkan pada
                        kemasan induknya.

       Produsen wajib mengelola kemasan
       dan/atau barang yang diproduksinya
     yang tidak dapat atau sulit terurai oleh




                                                Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
      proses alam. Yang dimaksud dengan
     mengelola kemasan berupa penarikan
      kembali kemasan untuk didaur ulang
                    dan/atau diguna ulang.




20     Kelola Sampah Kita
Setiap orang yang
                                          melakukan kegiatan usaha
                                          pengelolaan sampah wajib
                                          memiliki izin dari kepala
                                          daerah sesuai dengan
                                          kewenangannya.
                                          Pemberian izin
                                          pengelolaan sampah harus
                                          diumumkan kepada
                                          masyarakat. Lingkup
                                          perizinan yang diatur oleh
                                          Pemerintah, antara lain,
                                          memuat persyaratan untuk
                                          memperoleh izin, jangka
                                          waktu izin, dan
                                          berakhirnya izin.




         Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
Kelola Sampah Kita                                     21
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
                    menetapkan target pengurangan sampah
                    secara bertahap dalam jangka waktu
                    tertentu; memfasilitasi penerapan
                    teknologi yang ramah lingkungan;
                    memfasilitasi penerapan label produk
                    yang ramah lingkungan; memfasilitasi
                    kegiatan mengguna ulang dan mendaur
                    ulang; dan memfasilitasi pemasaran
                    produk-produk daur ulang.




                                                             Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
22   Kelola Sampah Kita
Pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan
menggunakan bahan produksi yang
menimbulkan sampah sesedikit mungkin,
dapat diguna ulang, dapat didaur ulang,
dan/atau mudah diurai oleh proses alam.
Yang dimaksud bahan produksi dalam
ketentuan ini berupa bahan baku, bahan
penolong, bahan tambahan, atau kemasan
produk.




                                                                     Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                           Kelola Sampah Kita   23
Masyarakat dalam melakukan kegiatan pengurangan
                                                           sampah menggunakan bahan yang dapat diguna
                                                           ulang, didaur ulang, dan/atau mudah diurai oleh
                                                           proses alam. Insentif dapat diberikan misalnya
                          Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                                           kepada produsen yang menggunakan bahan produksi
                                                           yang dapat atau mudah diurai oleh proses alam dan
                                                           ramah lingkungan. Disinsentif dikenakan misalnya
                                                           kepada produsen yang menggunakan bahan produksi
                                                           yang sulit diurai oleh proses alam, diguna ulang,
                                                           dan/atau didaur ulang, serta tidak ramah lingkungan.



24   Kelola Sampah Kita
Pemerintah memberikan
                            insentif kepada setiap
                            orang yang melakukan
                            pengurangan sampah; dan
                            disinsentif kepada setiap
                            orang yang tidak
                            melakukan pengurangan
                            sampah.

                            Pemerintah menetapkan
                            kebijakan agar para
                            produsen mengurangi
                            sampah dengan cara
                            menggunakan bahan yang
                            dapat atau mudah diurai
                            oleh proses alam.

BA                          Kebijakan tersebut berupa
  NTU
     AN
          PEM
                            penetapan jumlah dan
              DA            persentase pengurangan
                            pemakaian bahan yang
                            tidak dapat atau sulit
                            terurai oleh proses alam
                            dalam jangka waktu
                            tertentu.




                   Kelola Sampah Kita         25
4   AYO Kita Sendiri
                              SAMPAH
                              Kelola
                          Kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan dalam bentuk
                          pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah,
                          dan/atau sifat sampah; Pemilahan sampah dilakukan dengan metode
                          yang memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan, lingkungan,
                          kenyamanan, dan kebersihan. pengumpulan dalam bentuk pengambilan
                          dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan
                          sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu; Teknologi ramah
                          lingkungan merupakan teknologi yang dapat mengurangi timbulan
                          sampah sejak awal proses produksi.

                          Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau
                          dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat
                          pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;
                          Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan
                          jumlah sampah; atau pengolahan dalam bentuk mengubah




                                                                                                Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                          karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah dimaksudkan agar
                          sampah dapat diproses lebih lanjut, dimanfaatkan, atau dikembalikan
                          ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
                          pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah
                          dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan
                          secara aman.



26   Kelola Sampah Kita
Pemerintah dan pemerintah
daerah wajib membiayai
penyelenggaraan pengelolaan
sampah. Pembiayaan
bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara
serta anggaran pendapatan dan
belanja daerah.




                                                          Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                Kelola Sampah Kita   27
Pemerintah dan pemerintah daerah secara
                          sendiri-sendiri atau bersama-sama dapat
                          memberikan kompensasi kepada orang yang
                          terkena dampak negatif yang ditimbulkan
                          oleh kegiatan penanganan sampah di tempat
                          pemrosesan akhir sampah. Kompensasi
                          berupa relokasi; pemulihan lingkungan; biaya
                          kesehatan dan pengobatan; dan/atau
                          kompensasi dalam bentuk lain. Kompensasi
                          merupakan bentuk pertanggungjawaban
                          pemerintah terhadap pengelolaan sampah di
                          tempat pemrosesan akhir yang berdampak
                          negatif terhadap orang.




28   Kelola Sampah Kita
Masyarakat dapat berperan dalam
pengelolaan sampah yang
diselenggarakan oleh Pemerintah
atau pemerintah daerah melalui
pemberian usul, pertimbangan,
dan saran, perumusan kebijakan
pengelolaan sampah; atau
pemberian saran dan pendapat
dalam penyelesaian sengketa




                                                            Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
persampahan.




                                  Kelola Sampah Kita   29
5    Yang BOLEH
      da
     Yang TIDAK
      n                      Setiap orang dilarang memasukkan
                               sampah ke dalam wilayah Negara
                                  Kesatuan Republik Indonesia,
                                mengimpor sampah; mencampur
                          sampah dengan limbah berbahaya dan
                               beracun; mengelola sampah yang
                            menyebabkan pencemaran dan/atau
                              perusakan lingkungan; membuang
                           sampah tidak pada tempat yang telah
                                     ditentukan dan disediakan;
                                 melakukan penanganan sampah
                                 dengan pembuangan terbuka di
                             tempat pemrosesan akhir; dan/atau




                                                                  Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                           membakar sampah yang tidak sesuai
                                      dengan persyaratan teknis
                                           pengelolaan sampah.




30   Kelola Sampah Kita
Pengawasan terhadap kebijakan
pengelolaan sampah oleh
pemerintah daerah dilakukan oleh
pemerintah. Pengawasan
pelaksanaan pengelolaan sampah
pada tingkat kabupaten/kota
dilakukan oleh gubernur.
Pengawasan terhadap pelaksanaan
pengelolaan sampah yang
dilakukan oleh pengelola sampah
dilakukan oleh pemerintah daerah,
baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama.
Pengawasan yang dilakukan
didasarkan pada norma, standar,
prosedur, dan kriteria pengawasan
yang diatur oleh pemerintah.




                                                              Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                    Kelola Sampah Kita   31
Bupati/walikota menerapkan sanksi
administratif kepada pengelola sampah yang
melanggar ketentuan persyaratan yang
ditetapkan dalam perizinan. Sanksi
administratif dapat berupa paksaan
pemerintahan; uang paksa; dan/atau
pencabutan izin. Paksaan pemerintahan
merupakan suatu tindakan hukum yang
dilakukan oleh pemerintah daerah untuk
memulihkan kualitas lingkungan dalam
keadaan semula dengan beban biaya yang
ditanggung oleh pengelola sampah yang tidak
mematuhi ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan. Uang paksa merupakan
uang yang harus dibayarkan dalam jumlah
tertentu oleh pengelola sampah yang
melanggar ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan sebagai pengganti dari
pelaksanaan sanksi paksaan pemerintahan.




                                              Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
32       Kelola Sampah Kita
Sengketa yang dapat timbul dari pengelolaan
sampah terdiri atas sengketa antara pemerintah
daerah dan pengelola sampah; dan sengketa
antara pengelola sampah dan masyarakat.
Penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui
penyelesaian di luar pengadilan ataupun melalui
pengadilan. Sengketa persampahan merupakan
perselisihan antara dua pihak atau lebih yang
ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya
gangguan dan/atau kerugian terhadap kesehatan
masyarakat dan/atau lingkungan akibat kegiatan
pengelolaan sampah.




                                                                            Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                                  Kelola Sampah Kita   33
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dilakukan
      dengan mediasi, negosiasi, arbitrase, atau pilihan lain
      dari para pihak yang bersengketa. Apabila dalam
      penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak
      tercapai kesepakatan, para pihak yang bersengketa
      dapat mengajukannya ke pengadilan. Penyelesaian
      sengketa persampahan di luar pengadilan
      diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan
      mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau
      mengenai tindakan tertentu guna menjamin tidak
      akan terjadinya atau terulangnya dampak negatif dari
      kegiatan pengelolaan sampah.

      Penyelesaian sengketa persampahan di dalam
      pengadilan dilakukan melalui gugatan perbuatan
      melawan hukum. Gugatan perbuatan melawan
      hukum mensyaratkan penggugat membuktikan
      unsur-unsur kesalahan, kerugian, dan hubungan
      sebab akibat antara perbuatan dan kerugian yang
      ditimbulkan. Tuntutan dalam gugatan perbuatan
      melawan hukum dapat berwujud ganti kerugian
      dan/atau tindakan tertentu. Yang dimaksud dengan
      tindakan tertentu dalam ayat ini, antara lain, perintah
      memasang atau memperbaiki prasarana dan sarana




                                                                Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
      pengelolaan sampah.

      Masyarakat yang dirugikan akibat perbuatan
      melawan hukum di bidang pengelolaan sampah
      berhak mengajukan gugatan melalui perwakilan
      kelompok.




34   Kelola Sampah Kita
Organisasi persampahan berhak mengajukan gugatan untuk
kepentingan pengelolaan sampah yang aman bagi kesehatan
masyarakat dan lingkungan. Hak mengajukan gugatan
terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu,
kecuali biaya atau pengeluaran riil.

Organisasi persampahan yang berhak mengajukan gugatan
harus memenuhi persyaratan, berbentuk badan hukum;
mempunyai anggaran dasar di bidang pengelolaan sampah;
dan telah melakukan kegiatan nyata paling sedikit 1 (satu)
tahun sesuai dengan anggaran dasarnya. Gugatan perwakilan
kelompok dilakukan melalui pengajuan gugatan oleh satu
orang atau lebih yang mewakili diri sendiri atau mewakili
kelompok. Organisasi persampahan merupakan kelompok
orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan sendiri di
tengah masyarakat yang tujuan dan kegiatannya meliputi
bidang pengelolaan sampah. Yang dimaksud dengan biaya
atau pengeluaran riil adalah biaya yang secara nyata dapat
dibuktikan telah dikeluarkan oleh organisasi persampahan.




                                                                                        Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
                                                              Kelola Sampah Kita   35
Setiap orang yang secara melawan hukum memasukkan dan/atau mengimpor sampah
                          rumah tangga dan/atau sampah sejenis sampah rumah tangga ke dalam wilayah Negara
                          Kesatuan Republik Indonesia diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga)
                          tahun dan paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda paling sedikit Rp100.000.000,00
                          (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). Setiap
                          orang yang secara melawan hukum memasukkan dan/atau mengimpor sampah spesifik
                          ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia diancam dengan pidana penjara paling
                          singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan denda paling sedikit
                          Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima
                          miliar rupiah).

                          Pengelola sampah yang secara melawan hukum dan dengan sengaja melakukan kegiatan
                          pengelolaan sampah dengan tidak memperhatikan norma, standar, prosedur, atau kriteria
                          yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat, gangguan keamanan,
                          pencemaran lingkungan, dan/atau perusakan lingkungan diancam dengan pidana penjara
                          paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
                          sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00
                          (lima miliar rupiah).

                          Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang mati atau
                          luka berat, pengelola sampah diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
                          tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling sedikit Rp100.000.000,00
                          (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

                          Pengelola sampah yang karena kealpaannya melakukan kegiatan pengelolaan sampah
                          dengan tidak memperhatikan norma, standar, prosedur, atau kriteria yang dapat
                          mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat, gangguan keamanan, pencemaran
                          lingkungan, dan/atau perusakan lingkungan diancam dengan pidana penjara paling lama
                          3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Jika
                          tindak pidana mengakibatkan orang mati atau luka berat, pengelola sampah diancam
                          dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak
                          Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).



36   Kelola Sampah Kita
Tindak pidana dianggap sebagai tindak pidana korporasi
apabila tindak pidana dimaksud dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan korporasi dan dilakukan oleh pengurus
yang berwenang mengambil keputusan atas nama
korporasi atau mewakili korporasi untuk melakukan
perbuatan hukum atau memiliki kewenangan guna
mengendalikan dan/atau mengawasi korporasi tersebut.
Jika tindak pidana dilakukan oleh atau atas nama
korporasi dan orang-orang, baik berdasarkan hubungan
kerja maupun berdasarkan hubungan lain yang bertindak
dalam lingkungan korporasi, tuntutan pidana dan sanksi
pidana dijatuhkan kepada mereka yang bertindak sebagai
pemimpin atau yang memberi perintah, tanpa mengingat
apakah orang dimaksud, baik berdasarkan hubungan
kerja maupun hubungan lain, melakukan tindak pidana
secara sendiri atau bersama-sama. Jika tuntutan
dilakukan terhadap korporasi, panggilan untuk
menghadap dan penyerahan surat panggilan ditujukan
kepada pengurus pada alamat korporasi atau di tempat
pengurus melakukan pekerjaan yang tetap. Jika tuntutan
dilakukan terhadap korporasi yang pada saat penuntutan
diwakili oleh bukan pengurus, hakim dapat
memerintahkan pengurus agar menghadap sendiri ke




                                                         Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
pengadilan. Tindak pidana korporasi adalah kejahatan.




      Kelola Sampah Kita                 37
Pemerintah daerah harus membuat perencanaan
 penutupan tempat pemrosesan akhir sampah yang
 menggunakan sistem pembuangan terbuka paling lama 1
 (satu) tahun terhitung sejak berlakunya Undang-Undang
 no 18 tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah.

 Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan
 akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan
 terbuka paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak
 berlakunya Undang-Undang itu.




                                                         Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
38    Kelola Sampah Kita
Pengelola kawasan permukiman,
                                 kawasan komersial, kawasan industri,
                                 kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas
                                 sosial, dan fasilitas lainnya yang belum
                                 memiliki fasilitas pemilahan sampah pada
                                 saat diundangkannya Undang-Undang ini
                                 wajib membangun atau menyediakan
                                 fasilitas pemilahan sampah paling lama 1
                                 (satu) tahun. Peraturan pemerintah dan
                                 peraturan menteri yang diamanatkan
                                 Undang-Undang ini         diselesaikan
                                 paling lambat 1 (satu) tahun terhitung
                                 sejak Undang-Undang ini diundangkan.
                                 Peraturan daerah yang diamanatkan
                                 Undang-Undang ini diselesaikan paling
                                 lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak
                                 Undang-Undang ini diundangkan.




Foto : Bambang Ryadi Soetrisno




                                 Kelola Sampah Kita                 39
Pengelolaan sampah yang baik
     memberikan manfaat secara
 ekonomi, sehat bagi masyarakat,
 dan aman bagi lingkungan, serta
  mengubah perilaku masyarakat
menjasi lebih bertanggung jawab.




                                   Foto : Bambang Ryadi Soetrisno
40        Kelola Sampah Kita
Daftar Istilah:
Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan timbulan sampah.
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah.
Tempat penampungan sementara (TPS) adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran
ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu.
Tempat pengolahan sampah terpadu adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
Tempat pemrosesan akhir (TPA) adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media
lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
Kompensasi adalah pemberian imbalan kepada orang yang terkena dampak negatif yang ditimbulkan
oleh kegiatan penanganan sampah di tempat pemrosesan akhir sampah.
Sistem tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengendalian yang
meliputi pencegahan dan penanggulangan kecelakaan akibat pengelolaan sampah yang tidak benar.
Asas berkelanjutan adalah bahwa pengelolaan sampah dilakukan dengan menggunakan metode dan
teknik yang ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan
masyarakat dan lingkungan, baik pada generasi masa kini maupun pada generasi yang akan datang
Asas manfaat adalah bahwa pengelolaan sampah perlu menggunakan pendekatan yang menganggap
sampah sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Asas keadilan adalah bahwa dalam pengelolaan sampah, Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan
kesempatan yang sama kepada masyarakat dan dunia usaha untuk berperan secara aktif dalam
pengelolaan sampah.
Asas kesadaran adalah bahwa dalam pengelolaan sampah, Pemerintah dan pemerintah daerah
mendorong setiap orang agar memiliki sikap, kepedulian, dan kesadaran untuk mengurangi dan
menangani sampah yang dihasilkannya.
Asas kebersamaan adalah bahwa pengelolaan sampah diselenggarakan dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan.
Asas keselamatan adalah bahwa pengelolaan sampah harus menjamin keselamatan manusia.
Asas keamanan adalah bahwa pengelolaan sampah harus menjamin dan melindungi masyarakat dari
berbagai dampak negatif.
Asas nilai ekonomi adalah bahwa sampah merupakan sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi yang
dapat dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah.




                                                                           Kelola Sampah Kita         41

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
brochure satdalang
brochure satdalangbrochure satdalang
brochure satdalangPRODALANG
 
Mts tgs 7 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 7  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs 7  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 7 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Andik Irawan
 
Mts tgs 6 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 6  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs 6  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 6 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Andik Irawan
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wasteazizah affandy
 
Makalah ekologi
Makalah ekologiMakalah ekologi
Makalah ekologiArdianti
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Asep Humaedi Aasseepp
 
Presentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhirPresentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhirAdi Prayogo
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaOswar Mungkasa
 
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan PermukimanBuku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan PermukimanOswar Mungkasa
 
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanBestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanAsier La Ode
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...Oswar Mungkasa
 
Proposal hutan kota savana
Proposal hutan kota savanaProposal hutan kota savana
Proposal hutan kota savanacecepgp
 
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMAPelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMAcynthiakweenedy
 

Was ist angesagt? (19)

Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
brochure satdalang
brochure satdalangbrochure satdalang
brochure satdalang
 
Mts tgs 7 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 7  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs 7  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 7 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
 
Mts tgs 6 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 6  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426Mts tgs 6  proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
Mts tgs 6 proposal andik irawan_11_322107_ptk_07426
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
 
Makalah ekologi
Makalah ekologiMakalah ekologi
Makalah ekologi
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampahKerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
Kerja sama membentuk rukun warga bebas sampah
 
Presentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhirPresentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhir
 
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di IndonesiaKisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
Kisah Sukses Pengelolaan Persampahan di Berbagai Wilayah di Indonesia
 
Proposal mewujudkan kota bebas sampah
Proposal mewujudkan kota bebas sampahProposal mewujudkan kota bebas sampah
Proposal mewujudkan kota bebas sampah
 
Pelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampahPelatihan berwirausaha sampah
Pelatihan berwirausaha sampah
 
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan PermukimanBuku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman
 
Pelatihan mengelola sampah kawasan
Pelatihan mengelola  sampah kawasanPelatihan mengelola  sampah kawasan
Pelatihan mengelola sampah kawasan
 
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahanBestpractice sukses pengolahan persampahan
Bestpractice sukses pengolahan persampahan
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampah
 
Proposal hutan kota savana
Proposal hutan kota savanaProposal hutan kota savana
Proposal hutan kota savana
 
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMAPelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
 

Andere mochten auch

Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatPengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatIrmawan Nugroho
 
Sosialisasi pengelolaan sampah di kabupaten sambas
Sosialisasi pengelolaan sampah di kabupaten sambasSosialisasi pengelolaan sampah di kabupaten sambas
Sosialisasi pengelolaan sampah di kabupaten sambasben ben
 
Pengolahan Sampah Dengan 3R
Pengolahan Sampah Dengan 3RPengolahan Sampah Dengan 3R
Pengolahan Sampah Dengan 3RIrmawan Nugroho
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahAinul Mardhiah
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTQuirella Bellinda
 
cara mudah mendirikan bank sampah
cara mudah mendirikan bank sampahcara mudah mendirikan bank sampah
cara mudah mendirikan bank sampahbanksampah
 
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Pdf Docs
 

Andere mochten auch (10)

Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatPengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat
 
Sosialisasi pengelolaan sampah di kabupaten sambas
Sosialisasi pengelolaan sampah di kabupaten sambasSosialisasi pengelolaan sampah di kabupaten sambas
Sosialisasi pengelolaan sampah di kabupaten sambas
 
Bank sampah
Bank sampahBank sampah
Bank sampah
 
Bank sampah
Bank sampahBank sampah
Bank sampah
 
Pengolahan Sampah Dengan 3R
Pengolahan Sampah Dengan 3RPengolahan Sampah Dengan 3R
Pengolahan Sampah Dengan 3R
 
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
 
Presentasi Bank Sampah
Presentasi Bank SampahPresentasi Bank Sampah
Presentasi Bank Sampah
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
 
cara mudah mendirikan bank sampah
cara mudah mendirikan bank sampahcara mudah mendirikan bank sampah
cara mudah mendirikan bank sampah
 
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
 

Ähnlich wie Ayo olah sampah

Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.Oswar Mungkasa
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKUGK
 
Manajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroManajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroBeta Iriawan
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarMonika Siregar
 
Metode penelitiaan
Metode penelitiaanMetode penelitiaan
Metode penelitiaanrandaadhiya
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahRustan Amarullah
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxDadangSuryaKencana
 
Sampah menjadi sedekah
Sampah menjadi sedekahSampah menjadi sedekah
Sampah menjadi sedekahrmbagus
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyaElva Kurniasari
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Annas Faturrochman
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraBudinta Lubizz
 

Ähnlich wie Ayo olah sampah (20)

Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Saatnya Masyarakat Berkawan.
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
 
5) BAB I.pdf
5) BAB I.pdf5) BAB I.pdf
5) BAB I.pdf
 
Gagasan
GagasanGagasan
Gagasan
 
Manajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroManajemen sampah zero
Manajemen sampah zero
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
 
Metode penelitiaan
Metode penelitiaanMetode penelitiaan
Metode penelitiaan
 
Fath muhammad
Fath muhammadFath muhammad
Fath muhammad
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sunar
SunarSunar
Sunar
 
213-361-1-SM(1).pdf
213-361-1-SM(1).pdf213-361-1-SM(1).pdf
213-361-1-SM(1).pdf
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampah
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
 
Sampah menjadi sedekah
Sampah menjadi sedekahSampah menjadi sedekah
Sampah menjadi sedekah
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
 
Karya ilmiah haidir
Karya ilmiah haidirKarya ilmiah haidir
Karya ilmiah haidir
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 

Kürzlich hochgeladen

Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 

Ayo olah sampah

  • 1. KELOLA SAMPAH KITA Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Diterbitkan Oleh Biological Science Club UNAS Jakarta 2009
  • 2. PENGANTAR Hampir di setiap kota besar saat ini menghadapi masalah persampahan. Masalah lingkungan saat ini tidak lepas dari masalah banyak hal, antara lain berkaitan dengan pertambahan penduduk yang terus meningkat; Permintaan akan ruang dan sumber daya alam yang semakin tinggi; serta interaksi antara kebutuhan pembangunan dan daya dukung lingkungan yang semakin lama semakn tidak seimbang. Dari kajian yang dilakukan oleh KLH tahun 2004 menunjukkan bahwa masalah sampah adalah isu utama yang dihadapi oleh hampir semua pemerintah daerah kabupaten/kota. Masalah sampah adalah cermin dari kegiatan yang tidak efisien. Perilaku yang boros dan kurang cermat akan menghasilkan banyak sampah. Banyak kegiatan yang seharusnya tidak perlu menghasilkan sampah. Saat ini kita telah memiliki undang-undang tentang pengolahan sampah yaitu UU no 18 tahun 2008. Buku ini merupakan penjabaran dan visualisasi tentang undang-undang tersebut. Usaha ini dimaksudkan agar kita dapat lebih mudah menerapkan semangat dan maksud yang dikandung dalam undang-undang tersebut. Mudah-mudahan dengan adanya buku ini kita akan lebih mudah memahami isinya. Kami berharap buku ini dapat memberi manfaat dan membantu semua orang yang berkepentingan dengan pengolahan sampah. Kita semua memiliki kepentingan yang besar dengan sampah. Foto : Rahma Astari Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Diterbitkan Oleh Biological Science Club UNAS Jakarta 2009 Disclaimer Buku ini adalah tulisan lepas yang diharapkan dapat membantu pelaksanaan undang-undang yang berlaku. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan sangat bergantung pada kondisi dan situasi, sosial ekonomi budaya, dan lingkungan masyarakat setempat.
  • 3. Daftar Isi 1SAMPAH: Masalah Kita Bersama Hal 1 2 Apa itu SAMPAH Hal 8 3SAMPAH Tanggung Jawab Siapa? Hal 12 Ucapan Terimakasih: Terimakasih sebesar-besarnya ditujukan kepada Warga kampung Doea Pamulang Banten, Warga Kwarasan, Warga 4Yang BOLEH KITA PERLU Ikut dalam Mengurus SAMPAH Hal 26 5Yang TIDAK Sukunan dan Gondolayu Yogyakarta yang telah memberikan semangat dan inspirasi sehingga buku ini dapat ditulis. Editor: Bambang Ryadi Soetrisno Grafis: LINGKAR 21 dan Hal 30
  • 4. TUJUAN DAN FUNGSI BUKU Buku ini ditulis sebagai tulisan lepas dari materi yang terkandung dalam undang undang no 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Isi yang terkandung di dalam buku ini sepenuhnya adalah interpretasi penulis. Dengan terbitnya buku ini diharapkan diskusi lebih jauh tentang penegelolaan sampah di Indonesia akan lebih hidup. SASARAN PEMBACA Buku ini ditujukan untuk semua kalangan baik pemerintah maupun khalayak umum. Dalam buku ini sengaja disajika dalam bentuk foto dengan maksud agar mudah dan enak untuk dibahas secara beramai- ramai oleh berbagai kalangan. SISTEMATIKA BUKU Buku ini dimulai dengan sekilas membahas masalah sampah dan kehidupan kita yang dibahas dalam bagian satu. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasn tentang Apa Itu Foto : Rahma Astari Sampah? Pembahasan ini disesuaikan dengan batasan tentang sampah seperti yang dituangkan dalam buku undang- undang no 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Semuanga dibahas dalam bagian dua. Pembahasan selanjutnya berkisar tentang masalah yang berkaitan dengan sampah di sekitar kita, sengketa, dan penyelesaiannya. Semuanya dibahas dalam bagian tiga, empat, dan lima.
  • 5. 1 SAMPAH Masalah Kita Bersama : Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi serta perobahan pola konsumsi masyarakat mengakibatkan bertambahnya volume sampah yang dihasilkan masyarakat. Di samping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang semakin beragam, antara lain, sampah kemasan yang berbahaya dan sulit diurai oleh proses alam. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 1
  • 6. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Pengelolaan sampah selama ini banyak yang belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan, sehingga akibatnya juga banyak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. 2 Kelola Sampah Kita
  • 7. Foto: Hublu Demokrat.co.id Sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat Kelola Sampah Kita 3
  • 8. Sebagian besar masyarakat memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. Padahal, timbunan sampah dengan volume yang besar di lokasi tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metan (CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Agar timbunan sampah dapat terurai melalui proses alam diperlukan jangka waktu yang lama dan diperlukan penanganan dengan biaya yang besar. 4 Kelola Sampah Kita
  • 9. Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu baru pengelolaan sampah. Paradigma baru memandang sampah produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga dimanfaatkan, misalnya, untuk energi, kompos, pupuk ataupun menjadi sampah, yang kemudian dikembalikan ke media 5 untuk bahan baku industri. lingkungan secara aman. Kelola Sampah Kita
  • 10. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian dikembalikan ke media lingkungan secara aman. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir. 6 Kelola Sampah Kita Foto: dari berbagai sumber
  • 11. Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Amanat Undang- Undang Dasar tersebut memberikan konsekuensi bahwa pemerintah wajib memberikan pelayanan publik dalam pengelolaan sampah. Hal itu membawa konsekuensi hukum bahwa pemerintah merupakan pihak yang berwenang dan bertanggung jawab di bidang pengelolaan sampah meskipun secara operasional pengelolaannya dapat bermitra dengan badan usaha. Selain itu organisasi persampahan, dan kelompok masyarakat yang bergerak di bidang persampahan dapat juga diikut sertakan dalam kegiatan pengelolaan sampah. Menurut UU no 18 th 2008, pemerintah menjamin bahwa rakyat akan mendapatkan pelayanan pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan; ketegasan mengenai larangan memasukkan dan/atau mengimpor sampah Foto : Bambang Ryadi Soetrisno ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; ketertiban dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah; kejelasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Pemerintah dan pemerintahan daerah dalam pengelolaan sampah; dan kejelasan antara pengertian sampah yang diatur dalam undang-undang ini dan pengertian limbah sebagaimana diatur 7 dalam Undang-Undang tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kelola Sampah Kita
  • 12. 2 Apa itu SAMPAH Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah bisa dikelompokkan menjadi sampah rumah tangga; sampah sejenis sampah rumah tangga; dan sampah spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, atau fasilitas lainnya. Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, termasuk volumenya memerlukan pengelolaan secara khusus. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, fasilitas sosial, fasilitas umum, termasuk fasilitas lainnya untuk umum. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno 8 Kelola Sampah Kita
  • 13. Sampah rumah tangga berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tentu tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah spesifik dalam rumah tangga biasanya berupa baterai bekas atau sampah bekas bongkaran bangunan. Sampah yang dihasilkan dari limbah industri rumah tangga yang menggunakan bahan baku tertentu bisa digolongkan sebagai sampah spesifik Sampah spesifik bisa berupa sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun; sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun; sampah yang timbul akibat bencana; puing bongkaran bangunan; sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau sampah yang timbul secara tidak periodik. Sampah yang bukan berasal Foto : Bambang Ryadi Soetrisno dari rumah tangga digolongkan sebagai sampah spesifik. Pengolahan sampah spesifik adalah tanggung jawab Pemerintah. Kelola Sampah Kita 9
  • 14. Kawasan komersial adalah kawasan seperti pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, perkantoran, restoran, dan tempat hiburan. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kawasan komersial biasanya menghasilkan sampah sejenis sampah rumah tangga atau sampah spesifik. 10 Kelola Sampah Kita
  • 15. Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, termasuk volumenya memerlukan pengelolaan secara khusus. Sampah sejenis sampah rumah tangga bisa berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, fasilitas sosial, fasilitas umum, termasuk fasilitas lainnya untuk umum. Kawasan industri merupakan kawasan tempat Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Foto : Bambang Ryadi Soetrisno pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki izin usaha kawasan industri. Kawasan khusus merupakan wilayah yang bersifat khusus yang digunakan untuk kepentingan nasional atau berskala nasional, misalnya, kawasan cagar budaya, taman nasional, pengembangan industri strategis, atau kawasan untuk pengembangan teknologi tinggi. Fasilitas sosial dan fasilitas umum antara lain adalah rumah ibadah, panti asuhan, dan panti sosial. Fasilitas umum berupa, antara lain, terminal KLH Foto : angkutan umum, stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara, tempat pemberhentian kendaraan umum, taman, jalan, dan trotoar. Ttermasuk sebagai fasilitas lain di antaranya KLH Foto : adalah rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan, rumah sakit, klinik, pusat kesehatan masyarakat, kawasan pendidikan, kawasan pariwisata, kawasan berikat, dan pusat kegiatan olah raga. Kelola Sampah Kita 11
  • 16. 3SAMPAH Tanggung Jawab Siapa? Walaupun sudah dijelaskan bahwa Sampah merupakan tanggung jawab kita semua, tetapi untuk pengelolaan sampah kita perlu membagi beban tanggung jawab. Pemerintah dan pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab pengelolaan sampah dalam rangka untuk mewujudkan hak masyarakat terhadap lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Foto : Rahma Astari 12 Kelola Sampah Kita
  • 17. Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, berkelanjutan, manfaat, keadilan, kesadaran, kebersamaan, keselamatan, keamanan, dan nilai ekonomi. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 13
  • 18. Pemerintah dan pemerintahan daerah bertugas menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan. Tugas Pemerintah dan pemerintahan daerah dalam pengelolaan sampah untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah; melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan, dan penanganan sampah; memfasilitasi, mengembangkan, dan melaksanakan upaya pengurangan, penanganan, dan pemanfaatan sampah; melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah; mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil pengolahan Foto KLH sampah; Hasil pengolahan sampah, misalnya berupa kompos, pupuk, biogas, potensi energi, dan hasil daur ulang lainnya; memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembang pada masyarakat setempat untuk mengurangi dan menangani sampah; dan melakukan koordinasi antarlembaga pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah. 14 Kelola Sampah Kita
  • 19. Pemerintah menetapkan kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah; menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan sampah; Penyelenggaraan pengelolaan sampah, antara lain, berupa penyediaan tempat penampungan sampah, alat angkut sampah, tempat penampungan sementara, tempat pengolahan sampah terpadu, dan/atau tempat pemrosesan akhir sampah; memfasilitasi dan mengembangkan kerja sama antardaerah, kemitraan, dan jejaring dalam pengelolaan sampah; menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengawasan kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah; dan menetapkan kebijakan penyelesaian perselisihan antardaerah dalam pengelolaan sampah. KLH Foto : Kelola Sampah Kita 15
  • 20. Pemerintahan provinsi menetapkan kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sampah sesuai dengan kebijakan Pemerintah; memfasilitasi kerja sama antar daerah dalam satu provinsi, kemitraan, dan jejaring dalam pengelolaan sampah; menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, dan pengawasan kinerja kabupaten/kota dalam pengelolaan sampah; dan memfasilitasi penyelesaian perselisihan pengelolaan sampah antar kabupaten/antarkota dalam 1 (satu) provinsi. Pemerintahan kabupaten/kota menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah berdasarkan kebijakan nasional dan provinsi; menyelenggarakan pengelolaan sampah skala KLH Foto : kabupaten/kota sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah; melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain; menetapkan lokasi tempat penampungan sementara, tempat pengolahan sampah terpadu, atau tempat pemrosesan akhir sampah; melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan selama 20 (dua puluh) tahun terhadap tempat pemrosesan akhir sampah dengan sistem pembuangan terbuka yang telah ditutup; dan f. menyusun dan menyelenggarakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah sesuai dengan kewenangannya. Penetapan lokasi tempat pengolahan sampah terpadu dan tempat pemrosesan akhir sampah merupakan bagian dari rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Pemerintah daerah dapat melakukan kerja sama antar pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan sampah. Kerja sama dapat diwujudkan dalam bentuk kerja sama atau pembuatan usaha bersama pengelolaan sampah. Pemerintah daerah kabupaten/kota secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dapat bermitra dengan badan usaha pengelolaan sampah dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah. 16 Kelola Sampah Kita Foto KLH
  • 21. 4 KITA PERLU Ikut dalam Mengurus SAMPAH Pemerintah baik Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten Kota akan memberikan pelayanan kepada setiap orang dalam pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan lingkungan. Pelayanan kepada setiap orang juga harus diberikan oleh penanggungjawab kawasan setempat seperti apartemen, mall, gedung bioskop, dsb. Setiap orang mendapat kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, penyelenggaraan, dan pengawasan di bidang pengelolaan sampah; memperoleh informasi yang benar, akurat, dan Foto : Bambang Ryadi Soetrisno tepat waktu mengenai penyelenggaraan pengelolaan sampah; mendapatkan pelindungan dan kompensasi karena dampak negatif dari kegiatan tempat pemrosesan akhir sampah; dan memperoleh pembinaan agar dapat melaksanakan pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan lingkungan. Kelola Sampah Kita 17
  • 22. Setiap orang dalam pengelolaan sampah Foto : Bambang Ryadi Soetrisno rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno 18 Kelola Sampah Kita
  • 23. Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah. Kawasan permukiman meliputi kawasan permukiman dalam bentuk klaster, apartemen, kondominium, asrama, dan sejenisnya. Fasilitas pemilahan yang disediakan diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 19
  • 24. Setiap produsen harus mencantumkan label atau tanda yang berhubungan dengan pengurangan dan penanganan sampah pada kemasan dan/atau produknya. Untuk produk tertentu yang karena ukuran kemasannya tidak memungkinkan mencantumkan label atau tanda, penempatan label atau tanda dapat dicantumkan pada kemasan induknya. Produsen wajib mengelola kemasan dan/atau barang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh Foto : Bambang Ryadi Soetrisno proses alam. Yang dimaksud dengan mengelola kemasan berupa penarikan kembali kemasan untuk didaur ulang dan/atau diguna ulang. 20 Kelola Sampah Kita
  • 25. Setiap orang yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan sampah wajib memiliki izin dari kepala daerah sesuai dengan kewenangannya. Pemberian izin pengelolaan sampah harus diumumkan kepada masyarakat. Lingkup perizinan yang diatur oleh Pemerintah, antara lain, memuat persyaratan untuk memperoleh izin, jangka waktu izin, dan berakhirnya izin. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 21
  • 26. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menetapkan target pengurangan sampah secara bertahap dalam jangka waktu tertentu; memfasilitasi penerapan teknologi yang ramah lingkungan; memfasilitasi penerapan label produk yang ramah lingkungan; memfasilitasi kegiatan mengguna ulang dan mendaur ulang; dan memfasilitasi pemasaran produk-produk daur ulang. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno 22 Kelola Sampah Kita
  • 27. Pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan menggunakan bahan produksi yang menimbulkan sampah sesedikit mungkin, dapat diguna ulang, dapat didaur ulang, dan/atau mudah diurai oleh proses alam. Yang dimaksud bahan produksi dalam ketentuan ini berupa bahan baku, bahan penolong, bahan tambahan, atau kemasan produk. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 23
  • 28. Masyarakat dalam melakukan kegiatan pengurangan sampah menggunakan bahan yang dapat diguna ulang, didaur ulang, dan/atau mudah diurai oleh proses alam. Insentif dapat diberikan misalnya Foto : Bambang Ryadi Soetrisno kepada produsen yang menggunakan bahan produksi yang dapat atau mudah diurai oleh proses alam dan ramah lingkungan. Disinsentif dikenakan misalnya kepada produsen yang menggunakan bahan produksi yang sulit diurai oleh proses alam, diguna ulang, dan/atau didaur ulang, serta tidak ramah lingkungan. 24 Kelola Sampah Kita
  • 29. Pemerintah memberikan insentif kepada setiap orang yang melakukan pengurangan sampah; dan disinsentif kepada setiap orang yang tidak melakukan pengurangan sampah. Pemerintah menetapkan kebijakan agar para produsen mengurangi sampah dengan cara menggunakan bahan yang dapat atau mudah diurai oleh proses alam. BA Kebijakan tersebut berupa NTU AN PEM penetapan jumlah dan DA persentase pengurangan pemakaian bahan yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam dalam jangka waktu tertentu. Kelola Sampah Kita 25
  • 30. 4 AYO Kita Sendiri SAMPAH Kelola Kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah; Pemilahan sampah dilakukan dengan metode yang memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan, lingkungan, kenyamanan, dan kebersihan. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu; Teknologi ramah lingkungan merupakan teknologi yang dapat mengurangi timbulan sampah sejak awal proses produksi. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir; Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah; atau pengolahan dalam bentuk mengubah Foto : Bambang Ryadi Soetrisno karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah dimaksudkan agar sampah dapat diproses lebih lanjut, dimanfaatkan, atau dikembalikan ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman. 26 Kelola Sampah Kita
  • 31. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membiayai penyelenggaraan pengelolaan sampah. Pembiayaan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta anggaran pendapatan dan belanja daerah. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 27
  • 32. Pemerintah dan pemerintah daerah secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dapat memberikan kompensasi kepada orang yang terkena dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penanganan sampah di tempat pemrosesan akhir sampah. Kompensasi berupa relokasi; pemulihan lingkungan; biaya kesehatan dan pengobatan; dan/atau kompensasi dalam bentuk lain. Kompensasi merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap pengelolaan sampah di tempat pemrosesan akhir yang berdampak negatif terhadap orang. 28 Kelola Sampah Kita
  • 33. Masyarakat dapat berperan dalam pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah melalui pemberian usul, pertimbangan, dan saran, perumusan kebijakan pengelolaan sampah; atau pemberian saran dan pendapat dalam penyelesaian sengketa Foto : Bambang Ryadi Soetrisno persampahan. Kelola Sampah Kita 29
  • 34. 5 Yang BOLEH da Yang TIDAK n Setiap orang dilarang memasukkan sampah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengimpor sampah; mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun; mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan; membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan; melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir; dan/atau Foto : Bambang Ryadi Soetrisno membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah. 30 Kelola Sampah Kita
  • 35. Pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah dilakukan oleh pemerintah. Pengawasan pelaksanaan pengelolaan sampah pada tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh gubernur. Pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pengelola sampah dilakukan oleh pemerintah daerah, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Pengawasan yang dilakukan didasarkan pada norma, standar, prosedur, dan kriteria pengawasan yang diatur oleh pemerintah. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 31
  • 36. Bupati/walikota menerapkan sanksi administratif kepada pengelola sampah yang melanggar ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam perizinan. Sanksi administratif dapat berupa paksaan pemerintahan; uang paksa; dan/atau pencabutan izin. Paksaan pemerintahan merupakan suatu tindakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk memulihkan kualitas lingkungan dalam keadaan semula dengan beban biaya yang ditanggung oleh pengelola sampah yang tidak mematuhi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Uang paksa merupakan uang yang harus dibayarkan dalam jumlah tertentu oleh pengelola sampah yang melanggar ketentuan dalam peraturan perundang-undangan sebagai pengganti dari pelaksanaan sanksi paksaan pemerintahan. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno 32 Kelola Sampah Kita
  • 37. Sengketa yang dapat timbul dari pengelolaan sampah terdiri atas sengketa antara pemerintah daerah dan pengelola sampah; dan sengketa antara pengelola sampah dan masyarakat. Penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui penyelesaian di luar pengadilan ataupun melalui pengadilan. Sengketa persampahan merupakan perselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya gangguan dan/atau kerugian terhadap kesehatan masyarakat dan/atau lingkungan akibat kegiatan pengelolaan sampah. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 33
  • 38. Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dilakukan dengan mediasi, negosiasi, arbitrase, atau pilihan lain dari para pihak yang bersengketa. Apabila dalam penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak tercapai kesepakatan, para pihak yang bersengketa dapat mengajukannya ke pengadilan. Penyelesaian sengketa persampahan di luar pengadilan diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau mengenai tindakan tertentu guna menjamin tidak akan terjadinya atau terulangnya dampak negatif dari kegiatan pengelolaan sampah. Penyelesaian sengketa persampahan di dalam pengadilan dilakukan melalui gugatan perbuatan melawan hukum. Gugatan perbuatan melawan hukum mensyaratkan penggugat membuktikan unsur-unsur kesalahan, kerugian, dan hubungan sebab akibat antara perbuatan dan kerugian yang ditimbulkan. Tuntutan dalam gugatan perbuatan melawan hukum dapat berwujud ganti kerugian dan/atau tindakan tertentu. Yang dimaksud dengan tindakan tertentu dalam ayat ini, antara lain, perintah memasang atau memperbaiki prasarana dan sarana Foto : Bambang Ryadi Soetrisno pengelolaan sampah. Masyarakat yang dirugikan akibat perbuatan melawan hukum di bidang pengelolaan sampah berhak mengajukan gugatan melalui perwakilan kelompok. 34 Kelola Sampah Kita
  • 39. Organisasi persampahan berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pengelolaan sampah yang aman bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu, kecuali biaya atau pengeluaran riil. Organisasi persampahan yang berhak mengajukan gugatan harus memenuhi persyaratan, berbentuk badan hukum; mempunyai anggaran dasar di bidang pengelolaan sampah; dan telah melakukan kegiatan nyata paling sedikit 1 (satu) tahun sesuai dengan anggaran dasarnya. Gugatan perwakilan kelompok dilakukan melalui pengajuan gugatan oleh satu orang atau lebih yang mewakili diri sendiri atau mewakili kelompok. Organisasi persampahan merupakan kelompok orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang tujuan dan kegiatannya meliputi bidang pengelolaan sampah. Yang dimaksud dengan biaya atau pengeluaran riil adalah biaya yang secara nyata dapat dibuktikan telah dikeluarkan oleh organisasi persampahan. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 35
  • 40. Setiap orang yang secara melawan hukum memasukkan dan/atau mengimpor sampah rumah tangga dan/atau sampah sejenis sampah rumah tangga ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). Setiap orang yang secara melawan hukum memasukkan dan/atau mengimpor sampah spesifik ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia diancam dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Pengelola sampah yang secara melawan hukum dan dengan sengaja melakukan kegiatan pengelolaan sampah dengan tidak memperhatikan norma, standar, prosedur, atau kriteria yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat, gangguan keamanan, pencemaran lingkungan, dan/atau perusakan lingkungan diancam dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang mati atau luka berat, pengelola sampah diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Pengelola sampah yang karena kealpaannya melakukan kegiatan pengelolaan sampah dengan tidak memperhatikan norma, standar, prosedur, atau kriteria yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat, gangguan keamanan, pencemaran lingkungan, dan/atau perusakan lingkungan diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Jika tindak pidana mengakibatkan orang mati atau luka berat, pengelola sampah diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 36 Kelola Sampah Kita
  • 41. Tindak pidana dianggap sebagai tindak pidana korporasi apabila tindak pidana dimaksud dilakukan dalam rangka mencapai tujuan korporasi dan dilakukan oleh pengurus yang berwenang mengambil keputusan atas nama korporasi atau mewakili korporasi untuk melakukan perbuatan hukum atau memiliki kewenangan guna mengendalikan dan/atau mengawasi korporasi tersebut. Jika tindak pidana dilakukan oleh atau atas nama korporasi dan orang-orang, baik berdasarkan hubungan kerja maupun berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam lingkungan korporasi, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada mereka yang bertindak sebagai pemimpin atau yang memberi perintah, tanpa mengingat apakah orang dimaksud, baik berdasarkan hubungan kerja maupun hubungan lain, melakukan tindak pidana secara sendiri atau bersama-sama. Jika tuntutan dilakukan terhadap korporasi, panggilan untuk menghadap dan penyerahan surat panggilan ditujukan kepada pengurus pada alamat korporasi atau di tempat pengurus melakukan pekerjaan yang tetap. Jika tuntutan dilakukan terhadap korporasi yang pada saat penuntutan diwakili oleh bukan pengurus, hakim dapat memerintahkan pengurus agar menghadap sendiri ke Foto : Bambang Ryadi Soetrisno pengadilan. Tindak pidana korporasi adalah kejahatan. Kelola Sampah Kita 37
  • 42. Pemerintah daerah harus membuat perencanaan penutupan tempat pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak berlakunya Undang-Undang no 18 tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah. Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak berlakunya Undang-Undang itu. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno 38 Kelola Sampah Kita
  • 43. Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya yang belum memiliki fasilitas pemilahan sampah pada saat diundangkannya Undang-Undang ini wajib membangun atau menyediakan fasilitas pemilahan sampah paling lama 1 (satu) tahun. Peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang diamanatkan Undang-Undang ini diselesaikan paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan. Peraturan daerah yang diamanatkan Undang-Undang ini diselesaikan paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno Kelola Sampah Kita 39
  • 44. Pengelolaan sampah yang baik memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta mengubah perilaku masyarakat menjasi lebih bertanggung jawab. Foto : Bambang Ryadi Soetrisno 40 Kelola Sampah Kita
  • 45. Daftar Istilah: Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan timbulan sampah. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Tempat penampungan sementara (TPS) adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. Tempat pengolahan sampah terpadu adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Tempat pemrosesan akhir (TPA) adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. Kompensasi adalah pemberian imbalan kepada orang yang terkena dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penanganan sampah di tempat pemrosesan akhir sampah. Sistem tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengendalian yang meliputi pencegahan dan penanggulangan kecelakaan akibat pengelolaan sampah yang tidak benar. Asas berkelanjutan adalah bahwa pengelolaan sampah dilakukan dengan menggunakan metode dan teknik yang ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, baik pada generasi masa kini maupun pada generasi yang akan datang Asas manfaat adalah bahwa pengelolaan sampah perlu menggunakan pendekatan yang menganggap sampah sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Asas keadilan adalah bahwa dalam pengelolaan sampah, Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat dan dunia usaha untuk berperan secara aktif dalam pengelolaan sampah. Asas kesadaran adalah bahwa dalam pengelolaan sampah, Pemerintah dan pemerintah daerah mendorong setiap orang agar memiliki sikap, kepedulian, dan kesadaran untuk mengurangi dan menangani sampah yang dihasilkannya. Asas kebersamaan adalah bahwa pengelolaan sampah diselenggarakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Asas keselamatan adalah bahwa pengelolaan sampah harus menjamin keselamatan manusia. Asas keamanan adalah bahwa pengelolaan sampah harus menjamin dan melindungi masyarakat dari berbagai dampak negatif. Asas nilai ekonomi adalah bahwa sampah merupakan sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah. Kelola Sampah Kita 41