1. Diatesis
Hubungan antara pelaku dengan perbuatan yang
dilakukan tergambar dalam kalimat.
Diatesis Aktif
Diatesis Pasif
Diatesis Refleksif
Diatesis Resiprokal
Diatesis Kausiatif
3. Contoh
...Tiba-tiba, ckrek!! Pintu kamarku terbuka. Aku tidak tahu siapa yang
masuk, karena posisi tidurku membelakangi pintu kamar. Untuk beberapa
saat, aku hanya bisa mendengar suara sandal yang beradu dengan lantai
keramik. Suaranya semakin jelas pertanda orang itu semakin mendekat ke
arahku. “Adii, bangun nak.” Suara itu lagi. Kali ini lebih lembut. “jangan
tidur terus, nanti keburu imsak...” ucapnya lagi... (Baher : 2013)
4. Pengertian Wacana
Satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam
hierarki gramatikal merupakan satuan
gramatikal tertinggi atau terbesar (Chaer,
2012)
Satuan bahasa lengkap : konsep, gagasan, pikiran, atau
ide
yang utuh dipahami
Satuan gramatikal : kalimat-kalimat yang memenuhi
persyaratan gramatikal
5. Persyaratan Gramatikal dalam
Wacana
Terdapat keserasian hubungan antara unsur-unsur
yang ada dalam wacana (Kohesif)
Kohesif Koherensi (isi wacana yang apik dan
benar)
6. Alat Wacana
Alat untuk membuat wacana yang kohesif dan
koheren, meliputi :
Alat-alat gramatikal
Alat-alat semantik
8. Alat-alat semantik
Menggunakan hubungan pertentangan pada dua bagian
kalimat yang terdapat dalam wacana
Menggunakan hubungan generik – spesifik atau spesifik –
generik
Menggunakan hubungan perbandingan antara isi kedua bagian
kalimat
Menggunakan hubungan sebab – akibat, diantara kedua
bagian kalimat
Menggunakan hubungan tujuan di dalam isi sebuah wacana
Menggunakan hubungan rujukan yang sama pada dua bagian
kalimat atau pada dua kalimat dalam satu wacana