SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 86
BAB 1
                             PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

       Sejalan dengan tuntutan dan perkembangan pola pikir masyarakat dewasa

ini tentang pelayanan kesehatan dan peningkatan pengertian tentang teknologi

kedokteran dewasa ini dimana konsekwensinya menuntut pula peningkatan SDM

petugas kesehatan tentang multi pelayanan dan ketrampilan sesuai tupoksinya.

       Penerimaan tentang perkembangan teknologi mutakhir kedokteran baik

berbagai tindakan-tindakan pembedahan sangatlah diterima dengan baik oleh

masyarakat, sehingga segala resiko dan penyulit yang dapat mengancam

kehidupan dapat diminimalisir sekecil mungkin.

       Peningkatan mutu pelayanan keperawatan khususnya di kamar operasi

yang meliputi kemampuan pengetahuan perawat dalam persiapan penderita pre,

durante, dan post operasi serta penerapan teknik dasar kamar bedah yaitu tentang

bagaimana bekerja dengan baik dan benar sesuai ilmu dan etika kamar bedah.

       Penerapan asuhan keperawatan perioperatif di kamar bedah dalam rangka

mempertahankan kesehatan pasien pre, durante dan post op baik mulai dari

pengidentifikasian    kebutuhan      bio,    psiko,    sosio    dan     spiritual,

mengimplementasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan keperawatan, ilmu

biomedis, ilmu dasar haruslah dilaksanakan secara sistematis dan continue.

       Untuk itu Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya yang merupakan

rumah sakit pendidikan dan tempat rujukan bagi rumah sakit di Indonesia bagian

timur, mengadakan Program Pendidikan dan Pelatihan Perawat Kamar Operasi



                                        1
2

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas yang bekerja di

kamar operasi.

         Untuk menindaklanjuti hal tersebut maka RS Ibu dan Anak Pekanbaru

mengirimkan tenaga perawat kamar operasi untuk mengikuti program pendidikan

dan pelatihan kamar bedah kepala dan leher, agar dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan tentang teknik kamar bedah kepala dan leher,

sehingga dapat memberikan pelayanan yang profesional yang sanggup

menyiapkan dan mendampingi tim medis dalam memberikan pelayanan kamar

bedah kepala dan leher khususnya.

1.2      Tujuan Mengikuti Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah

1.2.1    Tujuan Umum

         Setelah mengikuti Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah dapat

menghasilkan perawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang

pengelolaan dan teknik kamar operasi secara baik dan benar.

1.2.2    Tujuan Khusus

         Diharapkan nantinya semua perawat terlatih dapat :

1.      Menerapkan pengelolaan lingkungan kamar operasi.

2.      Menerapkan pengelolaan alat/instrument bedah.

3.      Menerapkan pengelolaan pasien bedah.

4.      Menerapkan pengelolaan personil kamar bedah.

5.      Menerapkan teknik septik dan aseptik.

6.      Menerapkan teknik sterilisasi dan desinfeksi.

1.3      Manfaat Mengikuti Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah

1.3.1    Bagi Institusi


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
3

        Mempunyai sumber daya manusia yang lebih profesional dan memberikan

nilai tambah rumah sakit.

1.3.2   Bagi Peserta

        Dengan mengikuti pelatihan, perawat kamar operasi dapat bekerja lebih

sistematik dan rapi. Dengan demikian perawat dapat bekerja sama dengan baik

dengan tim bedah sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing.




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
BAB 2

                             TINJAUAN PUSTAKA



2.1      Kamar Operasi

2.1.1    Pengertian

         Kamar Operasi atau kamar bedah adalah ruangan khusus di rumah sakit

yang diperlukan untuk melakukan tindakan pembedahan baik elektif atau akut

yang membutuhkan keadaan suci hama atau steril.

2.1.2    Pembagian Daerah Sekitar Kamar Operasi

1.      Daerah Publik

        Daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat khusus.

        Misalnya: kamar tunggu, gang, emperan depan komplek kamar operasi.

2.      Daerah Semi Publik

        Daerah yang bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, yaitu petugas.

        Dan biasanya diberi tulisan DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS.

        Dan sudah ada pembatasan tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh

        petugas ( pakaian khusus kamar operasi ) serta penggunaan alas kaki khusus

        di dalam.

3.      Daerah Aseptik

        Daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang

        langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan. Umumnya daerah

        yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3

        bagian, yaitu:




                                         4
5

        a.     Daerah Aseptik 0

              Yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya pembedahan.

        b. Daerah aseptik 1

              Yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk / kain steril, tempat

              instrument dan tempat perawat instrument mengatur dan mempersiapkan

              alat.

        c. Daerah aseptik 2

              Yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk, daerah sekitar

              ahli anesthesia.

2.1.3        Bagian-bagian Kamar Operasi

             Kamar operasi terdiri dari beberapa ruang baik itu di dalam kamar operasi

maupun di lingkungan kamar operasi, antara lain:

1.      Kamar bedah

2.      Kamar untuk mencuci tangan

3.      Kamar untuk gudang alat-alat instrument

4.      Kamar untuk sterilisasi

5.      Kamar untuk ganti pakaian

6.      Kamar laboratorium

7.      Kamar arsip

8.      Kamar Pulih Sadar (Recovery Room)

9.      Kamar gips

10.     Kamar istirahat

11.     Kamar mandi (WC) dan Spoelhok (Tempat cuci alat)

12.     Kantor


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
6

13.   Gudang

14.   Kamar tunggu

15.   Ruang sterilisasi

2.1.4 Persyaratan Kamar Operasi

        Kamar operasi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai

berikut:

1.    Letak

      Letak kamar operasi berada di tengah-tengah rumah sakit, berdekatan

      dengan Instalasi Rawat Darurat, ICU dan unit radiologi.

2.    Bentuk dan Ukuran

      a. Bentuk

           1).   Kamar operasi tidak bersudut tajam. Lantai, dinding. Langit-langit

                 berbentuk lengkung dan wama tidak mencolok.

           2).   Lantai dan 2/3 dinding bagian bawah harus terbuat dari bahan yang

                 keras,   rata,   kedap   air,   mudah    dibersihkan    dan    tidak

                 menampung debu.

      b. Ukuran

           1).   Kamar operasi kecil berukuran: 5,2 m x 5,6 m (29,1 m2)

           2).   Kamar operasi yang nyaman diperlukan kira-kira diperlukan luas

                 40 m2.

           3).   Kamar operasi untuk operasi besar diperlukan luas minimal 56 m 2

                 (7,2 m x 7,8 m).

3.    Sistem Penerangan




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
7

      Sistem penerangan di dalam kamar operasi harus memakai lampu pijar putih

      dan mudah dibersihkan. Sedangkan lampu operasi memiliki persyaratan

      khusus, yaitu arah dan fokusnya dapat diatur, tidak menimbulkan panas,

      cahayanya terang dan tidak menyilaukan serta tidak menimbulkan bayangan.

      Pencahayaan antara 300 - 500 lux, meja operasi 10.000 - 20.000 lux.

4.    Sistem Ventilasi

      Sistem ventilasi di kamar bedah sebaiknya memakai system pengatur suhu

      sentral (AC sentral) dan dapat diatur dengan alat kontrol yang memakai

      filter (Ultra Clean Laminar Airflow), dimana udara dipompakan ke dalam

      kamar operasi dan udara di kamar operasi dihisap keluar.

5.    Suhu dan Kelembaban

      Suhu di kamar operasi di daerah tropis sekitar 19° - 22 ° C. Sedangkan di

      daerah sekitar 20°-24°C dengan kelembaban 55% (50 — 60%).

6.    Sistem Gas Medis

      Pemasangan sebaiknya secara sentral memakai system pipa, yang bertujuan

      untuk mencegah bahaya penimbunan gas yang berlebihan di kamar operasi

      bila terjadi kebocoran dan tabung gas. Pipa gas tersebut harus dibedakan

      warnanya.

7.    Sistem listrik

      Di dalam kamar operasi sebaiknya tersedia 2 macam voltage, yaitu 110 volt

      dan 220 volt. Karena alat-alat kamar operasi memiliki voltage yang berbeda.

      Semua tombol listrik dipasang pada ketinggian 1,40 m dari lantai.

8.    Sistem komunikasi




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
8

      Sistem komunikasi di kamar operasi adalah sangat vital, terutama bila ada

      keadaan darurat maka mudah untuk melakukan komunikasi.

9.    Peralatan

      a. Semua peralatan yang ada di kamar operasi harus beroda dan mudah

          dibersihkan.

      b. Semua peralatan harus terbuat dari bahan stainless steel agar mudah

          untuk dibersihkan.

      c. Untuk alat-alat elektrik harus ada petunjuk penggunaan dan menempel

          pada alat agar mudah untuk penggunaan.

10.   Pintu

      a. Pintu masuk dan keluar penderita harus berbeda.

      b. Pintu masuk dan keluar petugas harus tersendiri.

      c. Semua pintu harus menggunakan door closer (bila memungkinkan).

      d. Setiap pintu diberi kaca pengintai untuk melihat kegiatan di kamar

          operasi tanpa membuka pintu.

11.   Pembagian area

      a. Ada batas tegas antara area bebas terbatas. semi ketat, dan area ketat.

      b. Ada ruang persiapan untuk serah terima pasien dan perawat ruangan

          kepada perawat kamar operasi.

12.   Air Bersih

      Air bersih harus memenuhi persyaratan sebagai berikut

      a. Tidak berwama, berbau dan berasa.

      b. Tidak mengandung kuman pathogen

      c. Tidak mengandung zat kimia


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
9

        d. Tidak mengandung zat beracun

2.1.5    Penentuan Jumlah Kamar Operasi

         Setiap rumah sakit merancang kamar operasi disesuaikan dengan bentuk

dan lahan yang tersedia, sehingga dikatakan bahwa rancang bangun kamar operasi

setiap rumah sakit berbeda, tergantung dari besar atau tipe rumah sakit tersebut.

Makin besar rumah sakit tertentu membutuhkan jumlah dan luas kamar bedah

yang lebih besar. Jumlah kamar operasi tergantung dari berbagai hal yaitu :

1.      Jumlah dan lama waktu operasi yang dilakukan.

2.      Jumlah dokter bedah dan macam spesialisasi serta subspesialisasi bersama

        fasilitas penunjang.

3.      Pertimbangan antara operasi berencana dan operasi segera.

4.      Jumlah kebutuhan waktu pemakaian kamar operasi baik jam per hari

        maupun perminggu.

5.      Sistem dan prosedur yang ditetapkan untuk arus pasien, petugas dan

        penyediaan peralatan.

2.2      Personil Kamar Operasi

2.2.1    Jenis Tenaga

         Jenis tenaga adalah personil yang boleh masuk di dalam kamar operasi

baik tim inti maupun tim penunjang, antara lain:

1.      Tim Bedah

        a. AhIi bedah.

        b. Asisten ahli bedah.

        c. Perawat Instrumen (Scrub Nurse).

        d. Perawat Sirkuler.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
10

        e. Ahli anestesi.

        f. Perawat anestesi.

2.      Staf Perawat Operasi terdiri dari :

        a. Perawat kepala kamar operasi.

        b. Perawat pelaksana.

3.      Tenaga lain terdiri dari :

        a. Pekerja kesehatan.

        b. Tata usaha.

        c. Penunjang medis.

2.2.2        Tanggung Jawab

1.      Kepala kamar operasi

        a. Pengertian

              Seorang tenaga perawat professional yang bertanggung jawab dan

              berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di kamar

              operasi.

        b. Tanggung jawab

              Secara fungsional bertanggung jawab kepala bidang keperawatan,

              melalui kepala seksi perawatan. Secara professional bertanggung jawab

              kepada kepala instansi kamar operasi.

        c.                                                      Tugas

              1) Perencanaan

                 a) Menentukan macam dan jumlah pelayanan pembedahan.

                 b) Menentukan macam dan jumah alat yang diperlukan sesuai

                     spesialisasinya.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
11

              c) Menentukan tenaga perawat bedah yang dibutuhkan.

              d) Menampung keluhan penderita secara aktif.

              e) Bertanggungjawab terlaksananya operasi sesuai jadwal.

              f) Menentukan pengembangan pengetahuan petugas dan peserta

                  didik.

              g) Bekerja sama dengan dokter tim bedah dan kepala kamar operasi

                  dalam      menyusun    prosedur    dan   tata   kerja   di   kamar

                  operasi.

          2) Pengarahan

              a) Memantau staf dalam penerapan kode etik kamar bedah.

              b) Mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan kebutuhan dan

                  kemampuan team.

              c) Membuat jadwal kegiatan.

              d) Pemanfaatan tenaga seefektif mungkin.

              e) Mengatur pekerjaan secara merata

              f) Memberikan bimbingan kepada peserta didik.

              g) Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada stafnya.

              h) Mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien.

              i) Menciptakan suasana kerja yang harmonis.

          4) Pengawasan

              a) Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.

              b) Mengawasi penggunaan alat dan bahan secara tepat.

              c) Mempertahankan kelengkapan bahan dan alat.




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
12

              d) Mengawasi kegiatan team bedah sehubungan dengan tindakan

                  pembedahan.

              e) Menyesuaikan tindakan di kamar bedah dengan kegiatan di

                  bagian lain.

           5) Penilaian.

              a) Menganalisa secara kontinyu jalannya team pembedahan.

              b) Menganalisa kegiatan tata laksana kamar operasi yang

                  berhubungan dengan penggunaan alat dan bahan secara

                  efektif dan hemat.

2.    Perawat Instrument / Scrub Nurse

      a. Pengertian

           Seorang tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan

           ditugaskan dalam mengelola paket alat pembedahan. selama tindakan

           pembedahan berlangsung.

      b. Tanggung jawab

           Secara administrative dan kegiatan keperawatan, bertanggung jawab

           kepada kepala kamar operasi. dan secara operasional tindakan

           bertanggung jawab kepada ahli bedah dan perawat kepala kamar operasi.

      c.            Tugas

           1) Sebelum Pembedahan

              a) Melakukan       kunjungan      pasien    minimal     sehari   sebelum

                  pembedahan.

              b) Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai seperti

                  kebersihan ruangan, peralatan, meja mayo atau instrumen, meja


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
13

                  operasi, lampu operasi, mesin anesthesi, suction pump, dan gas

                  medis.

              c) Menyiapkan       set   instrumen     steril   sesuai   dengan     jenis

                  pembedahan.

              d) Menyiapkan bahan desinfektan dan bahan lain sesuai dengan

                  keperluan operasi.

              e) Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril.

          2) Saat Pembedahan

              a) Memperingatkan team steril jika terjadi penyimpangan prosedur

                  aseptik.

              b) Membantu mengenakan gaun dan sarung tangan steril untuk ahli

                  bedah dan asisten bedah.

              c) Menata instrumen di meja mayo dan meja instrumen.

              d) Memberikan desinfektan untuk desinfeksi lapangan operasi.

              e) Memberikan duk steril untuk drapping.

              f) Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai dengan

                  kebutuhan.

              g) Memberikan bahan operasi sesuai dengan kebutuhan.

              h) Mempertahankan instrumen dalam keadaan tersusun secara

                  sistematis.

              i) Mempertahankan kebersihan dan sterilisasi alat instrumen.

              j) Merawat luka secara aseptik.

          3) Setelah Pembedahan

              a) Memfiksasi drain.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
14

              b) Membersihkan kulit pasien dari sisa desinfektan.

              c) Mengganti alat tenun dan paju pasien lain dipindahkan ke

                  brankart.

              d) Memeriksa dan menghitung instrumen lalu mencucinya.

              e) Memasukkan alat instrumen ke tempatnya untuk distenilisasi

3.    Perawat Sirkuler / Circulating Nurse

      a. Pengertian

          Tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan tanggung

          jawab membantu kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan.

      b. Tanggung jawab

          Secara administrative dan operasional bertanggung jawab kepada

          perawat kepala kamar operasi dan kepada abli bedah.

      c. Tugas

          1) Sebelum pembedahan

              a) Menerima Pasien di ruang persiapan Kamar Operasi

              b) Memeriksa kelengkapan operasi meliputi :

                      •   Kelengkapan      dokumentasi       medis,     antara   lain      :

                          •   Surat persetujuan tindakan medis (operasi)

                          •   Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir

                          •   Hasil pemeriksaan radiologi (fob x-ray)

                          •   Hasil   pemeriksaan     ahli   anestesi    (pra    visite

                              anestesi)

                          •   Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan

                      •   Kelengkapan obat - obatan, cairan dan alat kesehatan


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
15

                        •   Persediaan darah (bila diperlukan)

              c) Memeriksa persiapan fisik

              d) Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan untuk

                  pembedahan dengan perawat premedikasi

              e) Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan,

                  tim       bedah    yang    akan     menolong      dan     fasilitas

                  kamar operasi

          2) Saat pembedahan

              a) Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan bekerjasama

                  dengan petugas anestesi

              b) Membuka set steril yang dibutuhkan dengan memperhatikan

                  teknik aseptik

              c) Membantu mengikatkan tali gaun bedah

              d) Memasang plate mesin diatermi

              e) Setelah draping, membantu menyambungkan slang suction dan

                  senur diatermi

              f) Membantu menyiapkan cairan dan desinfektan pada mangkok

                  steril

              g) Mengambil instrument yang jatuh dengan menggunakan alat dan

                  memisahkan dari instrument yang steril

              h) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan

              i) Menghubungi petugas penunjang medis (petugas PA) bila

                  diperlukan




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
16

              j) Menghitung dan mencatat pemakaian kasa, bekerjasama dengan

                  perawat instrument

              k) Memeriksa kelengkapan instrument dan kasa bersama perawat

                  instrument      agar   tidak   tertinggal     dalam   tubuh    pasien

                  sebelum luka operasi ditutup

          3) Setelah pembedahan

              a) Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai

                  dilakukan pembedahan

              b) Memindahkan pasien dari meja operasi ke brancard dorong yang

                  telah disiapkan

              c) Meneliti, menghitung dan mencatat obat-obatan, cairan serta alat

                  yang telah diberikan kepada pasien

              d) Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan

                  antara lain :

                  •   Identitas pasien (nama pasien, jenis kelamin, umur, nomor

                      dokumen medik, ruangan dirawat, tanggal mulai dirawat dan

                      alamat).

                  •   Diagnosa pra bedah

                  •   Jenis tindakan

                  •   Jenis operasi (bersih, bersih kontaminasi, kontaminasi, kotor)

                  •   Dokter anestesi

                  •   Tim      bedah     (operator,   asisten     operator,     perawat

                      instrument)




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
17

                     •     Waktu operasi (mulai induksi, mulai incisie, selesai

                           operasi)

                     •     Golongan operasi (khusus, besar, sedang, kecil)

                     •     Bahan cairan yang dipakai (povidone iodine, alkohol,

                           perhidrol, NaCl, chlorhexidine gluconate)

                     •     Pemakalan pisau bedah

                     •     Pemakaian catheter

                     •     Pemakaian benang bedah

                     •     Pemakaian alat-alat lain

                     • Keterangan        (berisi      catatan   penting   selama     proses

                         pembedahan)

               e) Membantu perawat instrument membersihkan dan menyusun

                     instrument yang telah digunakan kemudian alat disterilkan

              f)     Membersihkan slang dan botol suction dari sisa jaringan serta

                     cairan operasi

              g)     Mensterilkan slang suction yang dipakai langsung pasien

              h)     Membantu membersihkan kamar operasi setelah tindakan

                     pembedahan

4.    Perawat Anestesi

      a. Pengertian

      Tenaga keperawatan profesional yang diberi wewenang dan tanggung

      jawab        dalam     membantu     terselenggarakannya      pelaksanaan     tindakan

      pembiusan di kamar operasi.

      b. Tanggung jawab


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
18

          Secara administrative dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab

          kepada kepala perawat kamar operasi dan secara operasional

          bertanggung jawab kepada ahli anestesi / ahli bedah dan kepala perawat

          kamar operasi.

      c. Tugas

          1) Sebelum Pembedahan

              a) Melakukan kunjungan pra anesthesi untuk menilai status fisik

                  pasien.

              b) Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi.

              c) Menyiapkan kelengkapan alat dan mesin anesthesi.

              d) Memasang infus atau transfusi darah.

              e) Memberikan         premedikasi   sesuai   dengan     program    dokter

                  anesthesi.

              f) Menyiapkan kelengkapan meja anesthesi dan mesin suctionnya.

              g) Memonitor kondisi fisik dan tanda vital pasien.

              h) Memindahkan pasien ke meja operasi.

              i) Menyiapkan obat anesthesi dan membantu ahli anesthesi dalam

                  proses induksi.

          2) Saat Pembedahan

              a) Membebaskan jalan napas dengan mengatur posisi pasien

                  dan ETT.

              b) Memenuhi keseimbangan gas medis.

              c) Mengatur keseimbangan cairan dengan menghitung input

                  dan output.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
19

              d) Memantau tanda-tanda vital.

              e) Memberikan obat-obatan sesuai dengan program dokter

                  anesthesi.

              f) Memantau efek obat anesthesi.

           3) Setelah Pembedahan

              a) Mempertahankan jalan napas pasien.

              b) Memantau tingkat kesadaran pasien.

              c) Memantau dan mencatat perkembangan pasien post operasi.

              d) Memantau pasien terhadap efek obat anesthesi.

              e) Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar.

              f) Merapikan dan membersihkan alat anesthesi.

              g) Mengembalikan alat anesthesi ke tempat semula

2.3      Etika Kerja

2.3.1    Pengertian

         Yang dimaksud dengan etika kerja adalah nilai-nilai/norma tentang sikap

perilaku/budaya yang baik yang telah disepakati oleh masing-masing kelompok

profesi dikamar operasi.

Adapun tujuannya adalah agar anggota tim melaksanakan kewajiban dan

tanggung jawabnya dengan baik serta penuh kesadaran terhadap pasien keluarga.

2.3.2    Ruang Lingkup

1. Persetujuan Operasi

      Persetujuan Operasi dari pasien atau keluarga merupakan hal yang mutlak

      diperlukan sebelum pembedahan dilaksanakan untuk menghindari tim

      bedah/rumah sakit dari tuntutan hukum bila ada hal-hal yang terjadi


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
20

    sehubungan dengan operasi yang dilakukan serta untuk melindungi pasien

    dari mal praktek.

    a. Setiap tindakan pembedahan kecil, sedang maupun besar harus ada

        persetujuan operasi secara tertulis.

    b. Persetujuan       operasi     ini    berdasarkan         Ketentuan      Permenkes

        No.585/MEN/KES/PER/1989. Perihal: Persetujuan tindakan medik.

    c. Persetujuan operasi diperoleh dari pasien/keluarga yang bersangkutan

        atau perwalian yang sah menurut hukum.

    d. Dalam      keadaan     emergency        pasien   tidak    sadar,     tidak   ada

        keluarga/perwalian persetujuan operasi dapat diberikan oleh pimpinan

        Rumah Sakit yang bersangkutan / pejabat yang berwenang.

    e. Pasien harus mendapat informasi yang lengkap dan jelas tentang

        prosedur tindakan pembedahan yang akan dilakukan serta akibatnya.

    f. Persetujuan operasi merupakan dasar pertanggung jawaban yang sah

        bagi dokter kepada pasien/keluarga/wali.

    g. Persetujuan      operasi    harus   disimpan     dalam      berkas     dokumen

        pasien/rekam medik.

2. Tata tertib kamar operasi

    Tata tertib kamar operasi yang perlu ditaati :

    a. Semua orang yang masuk kamar operasi, tanpa kecuali wajib memakai

        baju khusus sesuai dengan ketentuan.

    b. Semua petugas memahami tentang adanya ketentuan pembagian area

        kamar operasi dengan segala konsekwensinya dan memahami

        ketentuan tersebut.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
21

    c. Setiap petugas harus memahami dan melaksanakan tehnik aseptik sesuai

        dengan peran dan fungsinya.

    d. Semua anggota tim harus melaksanakan jadwal harian operasi yang telah

        dijadwalkan oleh kepala kamar operasi.

    e. Perubahan jadwal operasi harian yang dilakukan atas indikasi kebutuhan

        dan kondisi pasien harus ada persetujuan antara ahli bedah

        dan kepala kamar operasi.

    f. Pembatalan jadwal harus dijelaskan oleh ahli bedah kepada pasien dan

        keluarga.

    g. Setiap petugas kamar operasi harus bekerja sesuai dengan uraian tugas

        yang diberlakukan.

    h. Setiap perawat dikamar operasi harus melaksanakan asuhan keperawatan

        preoperatif   sesuai    dengan    peran    dan    fungsinya,    agar    dapat

        memberikan asuhan keperawatan secara paripuma.

    i. Setiap petugas melaksanakan pemeliharaan alat-alat dan ruangan kamar

        operasi dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.

    j. Setiap tindakan yang dilakukan dan peristiwa yang terjadi selama

        pembedahan harus dicatat dengan teliti.

    k. Anggota tim bedah mempunyai kewajiban untuk menjamin adanya

        kerahasiaan    informasi/data    pasien yang       diperoleh   pada waktu

        pembedahan terhadap pihak yang tidak berkepentingan.

    l. Khusus       pada   pasien     dengan      pembiusan     regional    (Lumbal

        anastesi) perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Tim bedah harus




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
22

         bicara seperlunya, karena pasien dapat melihat don mendengar keadaan

         sekitarnya.

      m. Ahli anastesi harus menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang efek obat

         bius yang digunakan dan hal-hal yang harus ditaati.

2.4      Pembersihan Kamar Operasi

2.4.1    Pengertian

         Kamar operasi secara rutin dan periodik selalu dibersihkan secara

teratur. ini bertujuan untuk tetap mempertahankan sterilisasi kamar operasi,

sehingga dapat dicegah infeksi nosokomial yang bersumber dan kamar operasi.

2.4.2    Macam Pembersihan Kamar Operasi

1. Pembersihan rutin / harian.

2. Pembersihan mingguan.

3. Pembersihan sewaktu.

4. Sterilisasi ruangan.

5. Perawatan perlengkapan kamar operasi

      a. Meja operasi.

      b. Meja instrument.

      c. Mesin anesthesia dengan kelengkapan.

      d. Meja mayo.

      e. Lampu operasi.

      f. Suction pump.

      g. Diathermi.

      h. Standart infus

      i. Waskum dan standartnya.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
23

      j. Monitor ECG.

      k. Tempat sampah dan standartnya.

      l. Jam dinding.

      m. Lampu penerangan.

      n. Tempat alat tenun kotor.

2.5      Cuci Tangan Pembedahan

2.5.1    Pengertian

         Cuci   tangan    pembedahan      adalah    membersihkan       tangan    dengan

menggunakan sikat steril dan larutan desinfektan dibawah air mengalir dengan

prosedur tertentu.

2.5.2    Tujuan

         Tujuan cuci tangan adalah untuk menurunkan populasi kuman yang ada

ditangan.

2.5.3    Persiapan

1. Wastafel dengan air mengalir dan bersih,

2. Sikat steril.

3. Sabun / larutan disinfektan (chlorhexidine gluconate 10%)

4. Handuk / waslap steril.

5. Pemotong kuku

6. Jam dinding

7. Cermin

2.5.4    Cara Cuci Tangan

1. Lepas semua perhiasan yang ada ditangan (jam tangan, gelang, cincin).




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
24

2. Basahilah tangan sampai siku dengan menggunakan air bersih yang mengalir

    (tempat cuci tangan khusus).

3. Teteskan bahan antiseptik di telapak tangan.

4. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri.

5. Gosokkan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri, kemudian

    diulangi dengan sebaliknya yaitu tangan kiri diatas punggung tangan kanan.

6. Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan jari-jari

    disilangkan.

7. Gosok punggung jari-jari tangan berhadapan dengan telapak tangan, jari-jari

    saling terkunci.

8. Putar dan gosok jempol tangan kanan dengan tangan kiri berurutan sampai

    kelingking dan sebaliknya.

9. Putar dan gosok ujung jari-jari dan jempol tangan kanan, kedepan dan

    kebelakang pada permukaan telapak tangan kiri dan sebaliknva.

10. Bilas dengan air bersih yang mengalir.

11. Ambil sikat steril dan ditetesi larutan antiseptik.

12. Sikat ujung kuku, setelah itu telapak tangan kemudian secara berurutan sikat

    setiap jari, diantara jari dan punggung tangan, lanjutkan menyikat lengan atas

    sampai sedikit dibawah siku selama ±30 detik, jangan kembali ke tangan atau

    daerah pergelangan tangan yang sudah selesai disikat.

13. Pindahkan menyikat pada tangan yang belum disikat dengan cara seperti

    diatas.

14. Bilas kedua tangan pada air bersih yang mengalir.




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
25

15. Ulangi lagi mencuci tangan dengan menetesi bahan antiseptik di telapak

      tangan.

16. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri.

17. Gosokkan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri kemudian

      diulangi dengan sebaliknya, yaitu tangan kiri diatas punggung tangan kanan.

18. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan jari-jari

      disilangkan.

19. Gosok punggung jari-jari tangan kanan berhadapan dengan telapak tangan

      jari-jari saling terkunci.

20. Putar dan gosok jempol tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya.

21. Putar dan gosok ujung jari-jari dan jempol tangan kanan ke depan dan

      kebelakang pada permukaan telapak tangan kiri dan sebaliknya.

22. Bilas dengan air bersih yang mengalir dan posisi jari tangan lebih tinggi dari

      posisi siku.

23. Hindarkan tangan yang sudah dicuci tersentuh dengan benda disekitamva.

24. Setelah selesai mencuci tangan, keringkan dengan handuk steril satu persatu

      dari ujung jari menuju ke lengan dengan cara memutar pada tangan kanan

      dan sebaliknya, kernudian handuk dipisahkan dari benda stenil.

25. Posisi tangan setelah cuci tangan harus lebih tinggi dari siku tangan.

2.6       Memakai Gaun Bedah

2.6.1     Pengertian

          Adalah memakai / memasang baju steril pada diri sendiri atau orang lain

setelah cuci tangan, dengan prosedur tertentu agar lokasi pernbedahan bebas dan




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
26

mikroorganisme.

2.6.2   Tujuan

1. Untuk menghindari kontaminasi.

2. Agar tidak terjadi path luka operasi.

3. Agar lokal pembedahan dalam keadaan aseptik.

2.6.3   Persiapan

1. Baju steril dalam bungkusan set steril.

2. Teman kerja (perawat sirkulasi) untuk membantu mengikat tali baju.

2.6.4   Pelaksanaan

1. Memakai baju steril untuk baju sendiri

    a. Cuci tangan dan pembedahan.

    b. Buka bungkusan steril yang berisi baju steril oleh perawat sirkulasi

    c. Ambil baju steril secara aseptic yaitu pegang baju pada garis leher bagian

        dalam    dengan     menggunakan       tangan    kiri   dan   posisi   tangan

        kanan tetap setinggi bahu.

    d. Buka lipatan baju dengan cara melepaskan bagian yang terjepit tangan dan

        jangan sampai terkontaminasi.

    e. Tangan kiri tetap memegang bagian leher baju kanan dan masukkan

        tangan kanan ke lubang lengan baju kanan, diikuti dengan tangan kiri

        dimasukkan ke lengan kiri.

    f. Perawat sirkulasi berdiri dibelakangnya untuk membantu mengikat tali

        baju dengan menarik bagian belakang leher baju.

    g. Buka tali ikat pinggang, berikan salah satu ujung tali tersebut pada perawat

        sirkulasi.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
27

      h. Dengan korentang tali tersebut terjepit, orang yang memakai baju

         memutarkan badannya, kemudian mengambil tali dan jepitan serta

         mengikat tali tersebut. Pada saat rnemutar tidak boleh terjadi kontaminasi.

         Memakaikan pada orang lain :

         1). Setelah kita memakai baju dan sarung tangan steril ambil baju dengan

            menggunakan bagian luarnya.

         2). Buka lipatan gaun dengan hati-hati dengan rnemegang pada leher.

         3). Buka lubang masuk tangan dengan sisi dalam menghadap pada yang

            akan dipasang, lakukan dengan hati - hati sehingga tidak menyentuh

            tangan.

         4). Pertahankan tangan kita pada area luar gaun dengan lindungan lengan

            gaun, hadapkan sisi gaun pada yang dipasang, dia akan memasukkan

            tangannya pada gaun masuk.

         5). Setelah tangan kanan dan kiri masuk, sambil diangkat kedua lengan

            direntangkan supaya gaun masuk. Perawat sirkulasi membantu dari sisi

            dalam dan kemudian mengikat tali gaun. Buka ikat pinggang lalu

            berikan salah satu pada yang dipasang dan disuruh berputar dan

            berikan dan diikat.

2.7      Memakai Sarung Tangan Steril

2.7.1    Pengertian

         Adalah memasang sarung tangan steril pada tangan sendiri atau orang

lain yang dicuci dengan prosedur tertentu.

2.7.2    Tujuan

1. Untuk menghindari kontaminasi.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
28

2. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi.

2.7.3   Persiapan

        Sarung tangan steril sesuai ukuran pada tempatnya.

2.7.4   Pelaksanaan

        Teknik memakai sarung tangan sendiri :

1. Teknik memakai sarung tangan terbuka

    a. Dengan tangan kiri, ambilah sarung tangan kanan pada lipatan, kemudian

        memasukkan tangan kanan.

    b. Tangan kanan mengambil sarung tangan kiri dengan menyelipkan jari-jari

        di bawah lipatan sarung tangan tersebut.

    c. Cuff baju (ujung lengan baju) harus masuk kedalam sarung tangan

        tersebut. Kita harus ingat bahwa tangan kita sudah steril, maka harus hati-

        hati tidak boleh terkontaminasi

2. Teknik memakai sarung tangan tertutup

    a. Buka tangan kiri yang sudah memakai gaun bedah sebatas kelihatan jari

        saja, tangan kanan tetap tertutup dalam cuff gaun bedah, tangan kanan

        mengambil sarung tangan steril bagian kiri dan letakkan di atas telapak

        tangan kiri.

    b. Bagian jari tangan kiri yang sudah terbuka, masukkan ke dalam sarung

        tangan tersebut, kemudian tangan kanan menarik pangkal sarung tangan

        bagian luar/bagian punggung untuk menutupi bagian punggung jari tangan

        kiri tersebut. Setelah tertutup langkah selanjutnya menarik pangkal sarung

        tangan bagian dalam/bagian telapak tangan untuk menutupi bagian telapak

        jari kiri tersebut.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
29

    c. Setelah tertutup bagian jari, dengan menggunakan tangan kanan yang

        masib tertutup. tarik lengan gaun bedah tangan kiri bersamaan dengan

        pangkal sarung tangan tank mendekati tubuh (menarik lengan tersebut ke

        pangkal lengan) sambil jari tangan kiri dibuka agar bagian jari tangan bisa

        langsung masuk ke bagian jari sarung tangan.

    c. Setelah lengan kiri terpasang, selanjutnya tangan bagian kanan di buka

        hanya sebatas kelihatan jari saja.

    d. Letakkan sarung tangan bagian kanan di atas telapak tangan kiri menarik

        pangkal sarung tangan bagian luar sampai menutupi bagian punggung

        tangan kanan dan tarik pangkal sarung tangan bagian dalam untuk

        menutupi bagian telapak tangan kanan.

    e. Setelah tertutup bagian jari, dengan menggunakan tangan kiri yang sudah

        terpasang sarung tangan steril, tarik lengan gaun bedah tangan kanan

        bersamaan dengan pangkal sarung tangan tarik mendekati tubuh (menarik

        lengan tersebut ke pangkal lengan) sambil jari tangan kanan dibuka agar

        bagian jari tangan bisa langsung masuk ke bagian jari sarung tangan.

    f. Atur dan kencangkan sarung tangan tersebut apabila masih belum nyarnan

        di pakai.

3. Teknik memakaikan sarung tangan ke orang lain

    a. Setelah perawat instrument memakai gaun bedah dan sarung tangan steril,

        kemudian menyiapkan sarung tangan steril kepada operator dan asisten

        operator setelah memakaikan gaun bedah steril.

    b. Buka bagian lengan tangan kanan operator/asisten operator sebatas jari

        tangan saja.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
30

      c. Buka pangkal sarung tangan bagian kanan tersebut secara melebar dengan

         posisi sarung tangan sesuai posisi pemakai.

      d. Masukkan sarung tangan tersebut ke tangan pemakai, sampai ujung jari

         tangan pemakai tanpa sentuh.

      e. Untuk memakaikan sarung tangan bagian kiri caranya seperti pada

         memakaikan sarung tangan bagian kanan juga tanpa sentuh

Catatan :

1. Ukuran sarung harus sesuai dengan ukuran tangan pemakai

2. Ukuran sarung tangan orang asia dimulai dari ukuran 5,5 sampai dengan 8,5.

2.8      Cairan Desinfektan

         Cairan desinfektan yang biasa dan sering dipakai di dalam kamar operasi

antara lain:

1. Savlon pekat dapat membunuh kuman biasa tetapi tidak dapat membunuh

      TBC, Spora dan Virus hepatitis (sesuai dengan petunjuk pemakaian).

2. Betadin 10 % dan yodium 2% mempunyai efek kerja yang sama.

3. Alkohol 70%.

      a. Tidak dapat membunuh spora dan virus hepatitis.

      b. Dapat membunuh kuman biasa pseudomorus deroginosa dan basil

         TBC.

4. Cidex

      a. Dapat membunuh semua jenis kuman dan virus.

      b. Mempunyai efek yang lebih baik diantara desinfektan yang ada.

      c. Tidak boleh dipakai langsung ke badan rnanusia.

5. Venol


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
31

      a. Dapat membunuh kuman biasa pseroginosa dan basil TBC.

      b. Tidak dapat mernbunuh sproa dan virus hepatitis B.

      c. Sedikit berefek membunuh euycetes.

6. Presept

      a. Dapat membunuh bakteri, spora, jamur, protozoa, virus.

      b. Sangat efektif untuk virus AIDS, Hepatitis B.

      e. Desinfektan dalam bentuk tablet dapat dicampur dengan aniomic dan non-

         ionic detergen.

      d. Untuk desinfektan di permukaan, peralatan dan perlengkapan rumah sakit,

         laboratorium.

7. Formalin

      a. Tablet

      b. Cair

2.9      Teknik Sterilisasi

         Sterilisasi adalah suatu proses teknik penghancuran microorganisme

termasuk fungsi spora dan virus dengan tujuan membunuh micro organisme dan

mencegah timbulnya infeksi akibat pemakaian alat pembedahan.

1. Teknik Panas

      a. Uap panas dengan tekanan tinggi memakai autoclave, cara ini sangat

         efisien dalam banyak hal.

      b. Panas kering dengan menggunakan oven panas, tidak dapat untuk

         mensterilkan plastik dan karet.

      c. Merebus dengan air mendidih memakai sterilisator.

2. Teknik penyinaran ditujukan untuk sterilisasi ruangan


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
32

    a. Dengan menggunakan sinar ultra violet.

    b. Dengan memakai sinar elektron.

3. Teknik Kimia

    a. Dengan menggunakan uap kimia (formalin).

    b. Dengan menggunakan larutan kimia (cidex).

    c. Dengan menggunakan gas ethelin oxida (EO).

2.10    Benang pembedahan

1. Asal / bahan benang

    a. Logam (wire).

    b. Tumbuh-tumbuhan : katun, sutra.

    c. Submukosa usus mamalia: catgut plain, catgut chrome.

    d. Sintetis : dexon, nylon, prolene, vicril.

2. Menurut penyerapan

    a. Diserap (absorbic).

    b. Tidak diserap (non absorbic) sutra, dermalon.

3. Penampang benang

    a. Monofilament : dermalon.

    b. Polifilament : sutra, dexon, vicryl.

4. Ukuran diameter benang : 2,1,0,1/0,2/0,3/0,4/0,5/0 …….0/0 mm).

2.11    Set Standart Pembedahan

2.11.1 Pengertian

        Berstandart adalah instrument dan alat tenun yang digunakan untuk

tindakan pembedahan tertentu.

2.11.2 Tujuan


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
33

        Agar tersedianya alat sesuai dengan jumlah dan jenis, kebutuhan untuk

memperlancar pelaksanaan tindakan pembedahan serta menciptakan suasana yang

harmonis dan kepuasan kerja.

1. Linen

    Linen set terdiri dari :

    a. Linen besar                                              4       Buah

    b. Linen kecil                                              13      Buah

    c. Gaun operasi                                             5       Buah

    d. Sarung meja mayo                                         1       Buah

2. Pembagian alat instrument

    a. Instrument dasar

        Instrument dasar ini dipergunakan untuk pembedahan yang sifatnya

        sederhana dan tidak memerlukan instrument tambahan. Instrument

        dasar ini terdiri dari :

        1) Desinfeksi klem                        :   1

        2) Dock kiem                              :   6

        3) Handvet mes no 4                       :   2

        4) Handvet mes no 3                       :   2

        5) Pinset anatomi                         :   2

        6) Pinset chirurgie                       :   2

        7) Vanpean lurus                          :   6

        8) Vanpean bengkok                        :   6

        9) Van kocher lurus                       :   6

        10) Van kocher bengkok                    :   6


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
34

        11) Macam-macam gunting :

            a) Gunting preparasi                  :   1

            b) Gunting metzemboun                 :   1

            c) Gunting benang                     :   1

        12) NaId voelder                          :   2

        13) Macam-macam wound haag :

            a) Wound haag gigi 4 tajam            :   2

            b) Wound haag gigi 4 tumpul           :   2

            c) Wound haag rowhaag                 :   2

            d) Langen back                        :   2

    b. Instrument tambahan

        Alat-alat yang digunakan untük tindakan pembedahan yang sifatnya

        kompleks dalam macam dan jenis pembedahannya. Instrumen

        tambahan pada

        1). Instrument tambahan untuk Bedah Kepala dan Leher

            a). Curetage                                      1

            b). Raspatorium                                       1

            c). Kenabel                                           1

            d). Intande haag                                      1

            e). Reduction point/muler                             2

            f). Elevator                                          1

        2). Instrument tambahan Khusus

            a).Gunting wire                                       1 buah

            b).Banding piler / tang wire                          1 buah


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
35

            c). Giggli

            d). Bor                                             1 buah

    c. Macam-macam alat dan bahan steril yang diperlukan untuk tindakan

        pembedahan.

        1) Bengkok

        2) Cucing

        3) Kassa dan deppers

        4) Mest no. 20

        5) Sarung tangan berbagai ukuran

        6) Diathermie (monopolar dan bipolar)

        7) Selang dan canule suction

        8) Korentang dan tempatnya

        9) Washlap

        10) Macam-macam spuit

        11) Larutan desinfektan (povidone iodine 10%)

        12) Cairan NaCI 0,9%

        13) Jarum jahitan besar ∅ ½ lingkaran round dan cutting

        14) Folley catheter

        15) Macam-macam benang

    d. Alat penunjang non steril

        1) Gunting verban

        2) Hypafix

        3) Tempat sampah

        4) Suction pump


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
36

       5) Mesin diathermi dan plat diathermi.

2.12    Peralatan Di Kamar Operasi

1. Kamar bedah paling sedikit harus dilengkapi :

    a. Meja operasi.

    b. Lampu operasi.

    c. Meja alat-alat dan instrument.

    d. Alat penghisap.

    e. O2 dalam tabung.

    f. Peralatan anestesi.

    g. Standard infus.

    h. Standard lampu.

    i. Waskom + standard.

    j. Tempat sampah.

    k. Diatermi.

2. Kamar cuci tangan ( Scrub-Up )

    a. Wastafel dengan krannya untuk 2 orang.

    b. Perlengkapan cuci tangan ( sikat kuku dalam tempatnya ) dan bahan untuk

        cuci tangan.

    c. Skort plastik / karet.

    d. Handuk.

3. Kamar sadar kembali (recorvery)

    a. Ternpat tidur beroda.

    b. Perlengkapan untuk infus.

    c. Perlengkapan premudikasi.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
37

    d. Oksigen (O2).

    e. Perlengkapan observasi.

    f. Obat-obatan.

4. Kamar sterilisasi di tempat

    a. Tempat untuk merendam alat-alat.

    b. Peralatan untuk mencuci sarung tangan.

    c. Sterilisator.

    d. Autoclave.

    e. Lemari.

    f. Tempat untuk kasa dan alat-alat tenun.

    g. Alat-alat untuk pengepakan instrument dan alat-alat tenun.

5. Laboratorium

    Laboratorium sederhana antara mencakupi pemeriksaan keadaan penderita

    yang mendadak / sesudah dilakukan pembedahan.

6. Kamar instrument

    Untuk menyimpan instrument tambahan yang dipergunakan untuk operasi

    harian maupun cadangan. Penyimpanan dalam lemari kaca, secara

    berkelompok menurut jenisnya instrument.

7. Ruangan arsip

    Ruangan ini tempat penyimpan arsip penderita yang sudah dibedah, juga

    merupakan ruangan administrasi bagi keperluan penderita yang akan dan

    sudah dibedah.

8. Kantor




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
38

    Ruangan ini selain tempatnya kepala instalasi juga merupakan tempat

    informasi, agar tahu siapa saja yang masuk dalam kamar bedah, juga tempat

    dimana pemesanan alat operasi dan jadwal operasi dapat dilihat.

2.13    Limbah Kamar Operasi

        Limbah kamar operasi yaitu ada dua macam yaitu limbah padat dan

limbah cair.

1. Limbah padat

    Limbah padat ada dua yaitu : limbah medis dan non medis. Diantaranya

    limbah medis : kasa yang terkena darah, spuit, mess, botol ampul, selang

    infuse, jarum Sedangkan contoh limbah non medis : kertas, plastik.

2. Limbah cair

    a. Urine

    b. Darah

    c. Pus

2.14    Posisi Pembedahan

1. Posisi supine                     Operasi otak, operasi jantung, operasi bedah

                             abdomen umum, operasi tangan dan kaki.

2. Posisi thyroiditis           Operasi daerah leher (operasi thyroidectomy,

                                operasi    oesopagus.     operasi     larynx,    operasi

                                tracheostomia.

3. Posisi Cholelithiasis        Operasi liver, bladder.

4. Posisi Trendelenburg         Operasi uterus atau ovary, operasi rectum.

5. Posisi Trendelenburg         Memberikan anestesi kepada pasien yang full

                                stomach (perut penuh).


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
39

6. Posisi Lithotomy             Operasi kebidanan, hemorhoid.

7. Posisi Prono                 Operasi      daerah   belakang    kepala,      punggung,

                                belakang lutut, tendo achilis, ginjal, adrenal glands.

8. Posisi Lateral               Operasi paru-paru, oesopagus, operasi daerah bahu,

                                sebelah dada, pinggang, operasi femur, hip joint

                                (panggul).

9. Posisi Neprolithotomy        Operasi ginjal, adrenal glands.

10. Posisi Jeck-knife           Operasi rectum, anus, daerah sacrum.

11. Posisi Mukhammedien         Operasi spinal column (sum-sum tulang)

12. Posisi Situng               Operasi      otak,    cervical    vertebrae,     operasi

                                tonsillectomy.




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
40


                                          BAB 3

                         INSTRUMENTASI TEKNIK



3.1      Pengertian

         Merupakan metode atau cara praktis dalam menyiapkan, merencanakan,

mengatur, melaksanakan, dan memantau instrumen atau bahan yang akan

digunakan dan sesuai dengan jenis operasi.

3.2      Tujuan

3.2.1    Tujuan umum

1. Memperlancar jalannya tindakan pembedahan

2. Mencegah terjadinya infeksi

3. Agar petugas mengetahui prinsip-prinsip aseptic dan antiseptic yang harus

      dilakukan di kamar operasi.

3.2.2    Tujuan khusus

1. Agar perawat instrument dapat mengerti persiapan instrument secara

      menyeluruh sesuai dengan tindakan pembedahan.

2. Agar perawat instrument dapat mengatur posisi/letak alat atau instument

      sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat memudahkan tindakan pembedahan.

3. Agar perawat instumen tahu dan mengerti langkah-langkah yang akan

      dilakukan oleh operator selama pembedahan.

3.3      Persiapan

3.3.1    Persiapan pasien




Agus Susilo
                                          40
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
41


        Sesaat setelah pasien datang diruang persiapan kemudian dipindahkan ke

brancard agar mengganti baju khusus ruang operasi, pengecekan status (informed

concern) pengecekan persiapan fisik pasien (puasa) mengecek dan mencatan obat-

obatan yang dibawah, cairan, darah K/P. Menggunakan gigi palsu atau tidak.

        Setelah pasien dipindahkan ke meja operasi dan sebelum dilakukan

tindakan anaesthesi sebaiknya dilakukan fiksasi.

        Langkah fiksasi ini bertujuan agar menghindari pasien jatuh karena tidak

sadar akibat pengaruh dari obat anaesthesi. Pengaturan atau perubahan posisi

tubuh dilakukan sesuai dengan macam tindakan operasi yang akan dilakukan.

        Perubahan posisi yang dimaksud sesuai dengan tindakan yang dilakukan

operator operasi. Selama ini perubahan posisi sering dilakukan adalah posisi

tergantung dan kepala extensi desinfeksi lapangan operasi dan pemasangan linen

steril pada pasien (draping) dilakukan untuk mempersempit lapangan operasi yang

bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau infeksi pada luka operasi.

Sesaat setelah dan atau penjahitan luka operasi, perawat instrumen segera

melakukan perawatan luka secara aseptik, yang sebelumnya membersihkan dan

mengeringkan bekas darah disekitarnya.

3.3.2   Persiapan alat

        Perawat kamar operasi sebaiknya mengetahui dan dapat menyiapkan

instrument set mulai dari instrument dasar sampai instrument tambahan sesuai

dengan macam dan jenis operasi yang akan dilakukan.

        Selain itu perawat instrument juga bertanggung jawab menyiapkan linen

set steril. Handschoen steril bermacam-macam ukuran, kasa, dan depres steril.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
42


Selang section dan senur diatermi steril. Mangkok atau cucing atau bengkok.

Steril bahan desinfeksi/antiseptik, mes operasi sesuai kebutuhan dan berbagai

perlengkapan standart lain perlu dicatat, bahwa serangkaian pekerjaan tersebut

harus dilakukan sebelum operasi mulai dilakukan.

        Sesaat sebelum operasi, perawat instrument meneliti dan menghitung

jumlah alat dan bahan yang akan dipergunakan, kemudian meyiapkan dan

mengatur instrument di meja mayo (setelah melakukan cuci tangan dan

menggunakan gaun operasi, serta handschoen steril) selama berlangsung

pembedahan. Perawat instrument tetap melakukan pemeliharaan dan perawatan

alat, serta atau bahan yang dipergunakan. Begitu pula sesaat sebelum penjahitan

luka operasi dan sesaat sesudah operasi perawat instrument melakukan

pengecekan kelengkapan alat dan bahan yang dipergunakan serangkaian

pekerjaan tersebut merupakan tetap yang wajib dilakukan untuk mencegah

terjadinya corpus alineum atau tertinggalnya alat dan bahan didalam anggota

tubuh pasien yang di operasi.

3.4     Pelaksanaan

        Pelaksanaan atau tata cara kerja perawat instrument merupakan tindakan

yang dilakukan perawat instrument pada waktu sebelum, selama dan sesaat

sesudah operasi dilingkungan kamar operasi, tugas dan tanggung jawab yang

dilakukannya adalah menyiapkan ruangan pasien, personil maupun alat

instrument dan bahan kebutuhan lainnya. Semua ini tentu disesuaikan dengan

macam dan jenis operasi yang akan dilakukan para operator bedah.




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
43


                                       BAB 4

                  INSTRUMENTASI TEKNIK BEDAH

                              KEPALA & LEHER



        Pada bab ini penulis akan sampaikan teknik instrumentasi pada tindakan

pembedahan kepala dan leher, mulai dari penataan alat di meja mayo dan meja

instrument baik set dasar maupun set khusus dan persiapan bahan serta alat

penunjang. Hal ini bertujuan agar dapat memperlancar jalannya operasi,

mempertahankan kesterilan alat dan mengatur alat secara sistematika di meja

mayo.

4.1     Instrumentasi Teknik Trakheostomi

4.1.1 Pengertian

        Adalah suatu cara untuk melakukan instrument pada operasi trakheostomi

        ( melubangi lumen trachea dengan suatu alat untuk dihubungkan dengan

        dunia luar)

4.1.2 Tujuan

1. Memperlancar jalannya operasi

2. Mempertahankan alat secara steril

3. Mengatur alat-alat secara sistematis di meja mayo

4. Memahami langkah-langkah tehnik instrument yang dilakukan

4.1.3 Persiapan pasien

1. Pasien dengan posisi terlentang dengan kepala hyper ekstensi

2. Pasang plat diathermi

Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
44


3. Ikat kedua tangan dan kaki

4.1.4 Persiapan alat
                                            43
1. Persiapan alat non steril

    a.       Meja operasi

    b.       Lampu operasi

    c.       Meja mayo

    d.       Mesin diathermi dan platnya

    e.       Mesin suction

    f.       Meja instrument dan meja linen

    g.       Standar infuse

    h.       Tempat sampah

    i.       Botol berisi povidon iodine 10% dan alcohol 70%

    j.       Gunting verband dan Hypavix

2. Persiapan alat steril

    a.       Set dasar ( basic instrument ) terdiri dari

         •   Desinfeksi klem                               : 1 biji

         •   Duk klem                                      : 5 biji

         •   Hand vard mess no.3                           : 1 biji

         •   Pincet anatomi                                : 2 biji

         •   Pincet chirurghi                              : 2 biji

         •   Khrom klem bengkok                            : 2 biji

         •   Khrom klem lurus                              : 2 biji


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
45


         •   Hak tajam                                   : 2 biji

         •   Hak tumpul ( langen beck )                  : 2 biji

         •   Gunting metzemboum                         : 1 biji

         •   Gunting benang                             : 1 biji

         •   Nald voeder                                : 1 biji

    b.       Instrumen tambahan terdiri dari :

         •   Hak tajam gigi 1                           : 1 biji

         •   Hak tumpul gigi 1(intender hag)            : 2 biji

         •   Kanule ( Jackson inegus ) ukuran

             Anak –anak = No.0 s/d 4

             Dewasa = No. 5 s/d 6

    c. Set dasar bahan penunjang operasi

         •   Linen set steril terdiri dari :

             Linen besar                                           : 4 biji

             Linen kecil                                           : 12 biji

             Gaun operasi                                          : 4 biji

             Sarung meja mayo                                                 : 1 biji

         •   Handle lamp                                           : 2 biji

         •   Desinfektan iodine 10% dan alohol 70%

         •   Handscoen bermacam-macam ukuran

         •   Senur diathermi + kabel                               : 1 biji

         •   Kanule + selang suction                               : 1 biji
Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
46


        •   Mess no. 5 da no. 11                                : 1 bj/1 bj

        •   Bengkok dan cucing                                  : 1bj/2 bj

        •   Spuit 10 cc dan 3 cc                                : 1 bj/ 1 bj

        •   Lidokain                                            : 5 biji

        •   Kasa sesuai kebutuhan

        •   Benang side ( jarum cutting) no 2,0                 : 1 biji

4.1.5 Cara kerja

1. Setelah pasien diatur oleh asisten memposisikan pasien dengan posisi kepala

    hyperextensi kemudian perawat instrument cuci tangan             secara fuerbinger

    dengan larutan desinfektan, kemudian dikeringkan dengan waslap steril.

2. Perawat instrument menggunakan baju operasi dan handscoen steril da

    dibantu perawat sirkuler untuk membantu menalikan tali baju.

3. Perawat instrument memasang sarung meja mayo dan dilapisi dengan duk

    kecil tiga lapis.

4. Kemudian perawat instrument menyiapkan alat-alat dimeja mayo secara

    sistematis.

5. Operator / asisten cuci tangan kemudian perawat instrument membantu

    menggunakan gaun operasi dan handscoen secara steril.

6. Perawat instrument memberikan desinfeksi klem dan cucing berisi iodine

    kepada operator / asisten untuk melakukan desinfeksi daerah leher dan

    sekitarnya.

7. Perawat instrument memberikan 1 duk besar untuk drapping secara

    memanjang sampai dada atas, kemudian 1 duk kecil bagian atas dan 2 duk
Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
47


    untuk samping kanan dan kiri, berika duk klem 4 biji untuk menjepit di 4

    sudut. Kemudian 1 duk kecil untuk daerah dada dan 1 duk kecil untuk daerah

    kepala.

8. Dekatkan meja mayo dan meja persiapan ( instrument ) ke meja operasi,

    kemudian     instrument memasang senur diathermi, selang suction, kanule

    suction diikatkan dengan kassa lalu dijepit dengan duk klem. Selanjutnya

    informasikan pada operator bahwa instrument sudah siap.

9. Perawat instrument memberika spuit 10 cc yang berisi lidokain 1 % kepada

    operator untuk anestesi infiltrasi.

10. Perawat instrument memberikan pincet chirurghi untuk mengetes respon

    pasien setelah diberikan injeksi infiltrasi lidokain 1 %.

11. Perawat instrument memberikan handfat mess no.3 ( mess no.15) untuk incici

    kulit pada garis median secara vertical sepanjang 3-4 cm , incici diperdalam

    dengan memotong sub cutis, facia pre trakealis sampai tampak trakea.

12. Perawat instrument memberikan krom klem lurus, kassa, senur diathermi

    pada asisten untuk merawat perdarahan.

13. Perawat instrument memberikan hag tumpul ( langen beck ) 2 bijji dipasang

    kanan kiri dengan tarikan seimbang sehingga posisi trakea tetap ditengah

    kemudian hag gigi 1 tajam dipasang krikoid/ cincin trakea untuk memastikan

    perawat instrument memberikan spuit 10 cc yang berisi lidocain 1%

    diinjeksikan ke trakea kemudian diaspirasi. Bila keluar gelembung udara maka

    ujung jarum masuk dalam lumen trakea.




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
48


14. Perawat instrument memberikan handfat mess no. 11 untuk incici cincin

      trakea secara vertical ( mata pisau menghadap ke atas ) kemudian berikan 2

      hak tumpul gigi 1 kanan kiri untuk mempertahankan posisi trakea tetap

      terbuka, kemudian berikan kanule ( jacktion) sesuai ukuran yang dibutuhkan,

      dimasukkan kedalam trakea, balon kedap diisi udara dengan spuit 3 cc .

      Selanjutnya berikan nald voeder dan benang side 2/0 cutting untuk fixaxi.

15. Membersihkan daerah operasi dengan kasa basah ( cairan NaCl 0.9% )

      dikeringkan dengan kasa. Memberikan guntingan kasa yang telah dibasahi

      betadin 10%, dilingkarkan pada daerah incici dan tutup dengan hipavix.

16. Alat-alat instrument diinventarisir, dibersihkan dan diset kembali untuk

      disterilkan.

4.2       Instrumentasi Teknik Reseksi Rekonstruksi Plate Pada Over Growt

Mandibula

4.2.1     Pengertian :

          Adalah suatu cara untuk melakukan instrumentasi pada operasi Reseksi

Rekonstruksi Plate pada Over Growt Mandibula.

4.2.2     Tujuan :

1.        Dapat memperlancar jalannya operasi.

2.        Dapat mempertahankan alat secara steril.

3.        Dapat mengatur alat-alat secara sistematis dimeja mayo.

4.        Mengerti langkah-langkah tehnik instrumen yang dilakukan.

4.2.3     Persiapan Pasien Setelah Diintubasi

1.        Pasang dower cateter.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
49


2.        Atur posisi pasien dengan kepala hyper ektensi

3.        Pasang alat di athermi

4.        Fiksasi kedua tangan dan kaki



4.2.4     Persiapan Alat Dan Bahan Penunjang Operasi

1.        Alat – alat non steril

     a.        Meja Operasi

     b.        Lampu Operasi

     c.        Meja Mayo, meja persiapani

     d.        Mesin Diathermi

     e.        Mesin Suction/Suction Pump

     f.        Tempat sampah

     g.        Hepavik dan gunting verband

2.        Alat – alat dan bahan steril

     a. Satu set Linen steril

     b. Hand scond sesuai ukuran dan kebutuhan

     c. Kassa Deppers

     d. Senar Diathermi

     e. Selang suction

     f. Sikat untuk cuci tangan

     g. Waslap

     h. Cairan Nacl 0,9 dalam cucing

     i. Larutan Disimfektan savlon 1:30 dan alkohol 70%


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
50


     j. Macam – Macam benang :

         •     Silk 2.0 jarum cutting

         •     Silk 2.0 tanpa jarum

         •     Vicryl 3.0 jarum taper

         •     Dafilans 4.0 jarum cutting

     k. Mest no.10 : 2 biji

     l. Bengkok 1 biji dan cucing 2 biji

     m. Karet bloodset sesuai kebutuhan

     n. Redon drain no.12 : 1 biji

     o. Instrumen set dasar KL dan instrumen tambahan.

     p. Drill (bor) tulang

     q. Mata bor ukuran 1,5 mm

     r. Mini plate dan screw

     s. Snar wire ukuran 0,4

     t. K.wire no.1 dan 2

4.2.5     Cara Kerja

1.                 Pada saat pasien diinduksi perawat instrumen cuci tangan secara

     feur bringer dengan larutan hibitan kemudian dikeringkan dengan waslap

     steril.

2. Perawat instrumen menggunakan baju operasi dan handscoen secara steril dan

     dibantu perawat sirkuler untuk mencalikan bajunya.

3. Perawat instrumen memasang sarung meja mayo dilapisi dengan duk kecil

     tiga lapis.

Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
51


4. Perawat instrumen menyiapkan alat-alat, sbb :

    a.       Persiapan dimeja instrumen

         Untuk pembetulan oklusi gigi

         •   Tongoe spatel                                      : 1 biji

         •   Snar wire 0,4 sesuai kebutuhan

         •   Gunting wire                                       : 1 biji

         •   Koker besar                                        : 2 biji

         •   Krom klem                                          : 2 biji

    b.       Persiapan dimeja mayo

         •   Duk klem                                           : 5 biji

         •   Hand vatmes no.3                                   : 2 biji

         •   Mest no.10                                         : 2 biji

         •   Pingcet chirungi                                   : 2 biji

         •   Pingcet anotomi                                    : 2 biji

         •   Arteri klem lurus                                  : 2 biji

         •   Arteri klem bengkok                                : 2 biji

         •   Gunting metzem baum                                : 1 biji

         •   Gunting benang                                     : 1 biji

         •   Roung haq                                          : 2 biji

         •   Langen beck                                        : 2 biji

         •   Respatorium                                        : 1 biji


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
52


        •   Muller                                              : 1 biji

        •   Mini plate dan secru                                : 1 biji

        •   Drill dan mata bor                                  : 1 biji

        •   Screw driver                                        : 1 biji

        •   Knable sedang                                       : 1 biji

        •   Pemotong plate                                      : 1 biji

        •   Banding (pembengkok plate)                          : 1 biji

        •   Timan                                               : 2 biji

        •   Hammer                                              : 1 biji

        •   Osteotum/kissel lurus                               : 1 biji

        •   Osteotum bengkok                                    : 1 biji

5. Perawat instrumen memberikan pada asisten handscon, kassa yang dibasahi

    larutan savlan untuk mendesinfeksi intra oral. Asisten melepas handsecond

    kemudian berikan desinfektan klem, cucing berisi larutan alkohol depper

    untuk melakukan desinifeksi bagian intraoral.

6. Perawat instrumen membantu operator, asisten I dan asisten II untuk

    menggunakan baju operasi dan hand scoen secara steril.

7. Melakukan drapping dengan memasang duk besar secara memanjang pada

    bagian bawah, duk kecik untuk atas samping kanan kiri serta bawah dan

    berikan duk klem 4 biji untuk menjempit empat sudut daerah operasi. Tambah

    dua duk kecil, satu duk untuk kepala, satu duk lagi untuk bagian leher.



Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
53


8. pasang senur diathermi, selang suction, canule suction diikat dengan kassa dan

    dijepit dengan duk klem.

9. dekatkan meja mayo dan meja persiapan pada daerah aseptik I dan

    informasikan pada operator bahwa instrumen sudah siap.

10. Berikan kassa 2 biji dan nald foeder pincet chirurgi, gunting benang serta

    benang side 2.0 (cutting) untuk tagel.

11. Berikan methle blue untuk mengambar daerah yang akan di incisi bila perlu.

12. Berikan handvat mest no.3 beserta mest no.10. pingcet chirungi, kassa pada

    operator untuk incici intra oral. Kemudian perdalam dengan mengunakan

    cutting sampai nampak os mandibulla, siapkan arteri klem van bengkok,

    diathermi, kassa untuk merawat perdarahan.

13. Berikan haq tajam pada asisten, kemudian langen beck untuk memperlebar

    lapangan operasi.

14. setelah nampak os mandibulla berikan resparotarium untuk memisahkan

    periostium dengan os mandibulla sampai tampak lebih jelas.

15. kemudian berikan hand vat mest no. 3 beserta mest no. 10 untuk incici bagian

    extra oral ( angulus kiri) secara horizontal, incici diperdalam dengan

    menggunakan cutting, sampai tampak os mandibulla. Berikan arteri klem

    bengkok, diathermi, kassa untuk merawat perdarahan pembuluh darah vena

    dilingasi dengan side 2,0.

16. Berikan langen beck pada asisten untuk membuka lapangan operasi, setelah

    tampak os mandibulla berikan resparoterium untuk memisahkan periostium

    dengan os mandibulla.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
54


17. Perawat instrumen menyiapkan K. Wire no. 2 untuk pembatas tulang yang

    akan dipotong, kemudian pasang mata bor no. 1,5 mm untuk mengebor os

    mandibulla tiga bagian. (anterior, medial dan posterior)

    Selanjutnya mata bor dilepas dan diganti dengan K. Wire no. 2 untuk

    memperlebar lubang yang telah dibor tadi.

18. Berikan Hammer Kissel atau tata lurus, kissel bengkok untuk memotong os

    mandibulla sampai putus. Kemudian dilanjutkan pada os mandibulla bagian

    kanan.

19. Setelah os mandibulla kanan dan kiri putus, berikan roux haq krom klem

    koker, drill, mata bor no.1,5, scre no. 11 : 4 buah, serta screw driver, gunting

    wire, snar wire no 0,4 untuk pembentukan oklusi gigi.

20. Perawat isntrumen menyiapkan miniplate, bor tulang, mata bor 1,5 mm, screw

    no 11, screw driver, pemotong plate, tang pembengkok untuk memasang plate

    pada os mandibulla kanan dan kiri yang telah direseksi.

21. Berikan spet 20cc dan cairan nacl 0,9 % untuk mencuci daerah operasi dan

    platenya, lalu hisap dengan suction.

22. Berikan nald voeder, benang vicril 3,0, pingcet chirungi, gunting benang

    untuk menjahit otot, kulit dijahit dengan dafilan no 4.0

23. Bersihkan daerah operasi dengan kassa basah kemudian dikeringkan dengan

    kassa kering. Luka diolesi salf gentamycin kemudian tutup dengan kassa dan

    hepavik.

24. Perawat instrumen memberikan gunting wire, klem untuk memotong snar wire

    kemudian diganti dengan karet blood set.operasi selesai.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
55


25. Pasien dirapikan dan dibersihkan dari noda-noda darah. Alat-alat dicek

     kembali, dicuci dan diset kembali untuk siap disterilkan kembali.

4.3 Instrumen Teknik Plating Fracture Maxilla

4.3.1    Pengertian

         Adalah suatu cara untuk melakukan instrumen pada operasi plating

fracture maxilla

4.3.2    Tujuan

1. Memperlancar jalannya operasi

2. Mempertahankan alat-alat secara steril

3. Dapat mengatur alat-alat secara sistematis dimeja mayo

4. Dapat mengerti langkah-langkah tehnik instrumen yang dilakukan

4.3.3    Persiapan Penderita Setelah Di Instubasi

1.                       Pasang cateter bila perlu

2.                       Atur posisi pasien dengan memberi bantal pada pundak

3.                       Pasang plat di athermi

4.                       Ikat kedua tangan dan kaki dengan tali

4.3.4    Persiapan Alat Dan Bahan Penunjang Operasi

1.                  Alat - alat onsteril

     •                Meja operasi

     •                Lampu operasi

     •                Meja mayo, meja persiapan

     •                Mesin diathermi

     •                Tempat sampah

Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
56


     •              Cairan Nacl 0,9 %

     •              Hepavik dan gunting verband

     •              Botol berisi alkohol 70 %

     •              Botol berisi cairan savlan 1:30

2.                  Alat – alat steril

     •              Satu set lenen steril

     •              Handscoend berbagai ukuran (sesuai dengan kebutuhan)

     •              Kassa, Depres

     •              Senar diarthermi

     •              Selang suction

     •              Sikat untuk cuci tangan

     •              Waslap

     •              Benang safil 3.0 secukupnya

     •              Benang Dadafilaw 3.0 secukupnya, side 2.0 dengan cutting

     •              Mest no 15

     •              1 bengkok 3 cucing

     •              Istrumen set dasar kl

     •              Instrumen set tambahan plating

     •              Drill (Bor)

     •              Mini plate dan Screw (implan)

     •              Snar wire 0,4

Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
57


4.3.5    Cara Kerja

1. Pada saat induksi dilakukan oleh dr. Anastesi, perawat instrumen, cuci tangan

    secara fuerbringer dengan larutan desinfektan, kemudian dikeringkan dengan

    waslap steril.

2. Perawat Instrumen menggunakan baju operasi dan handscoen secara steril dan

    dibantu perawat sirkuler untuk menalikan bajunya.

3. Perawat instrumen memasang sarung meja mayo dilapisi dengan duk kecil tiga

    lapis.

4. Perawat istrumen menyiapkan alat-alat, sbb :

    a. Persiapan dimeja mayo antara lain :

         Pembetulan oklusi gigi, alat yang diperlukan, antara lain :

         •    Tong spatel                                       : 1 biji

         •    Snaar wire 0,4                                    : sesuai kebutuhan

         •    Gunting wire                                      : 1 biji

         •    Koker besar                                       : 2 biji

         •    Krom klem                                         : 2 biji

    b.       Persiapan dimeja instrumen, antara lain :

         •    Desinfektan klem                                  : 1 biji

         •    Duk klem                                          : 6 biji

         •    Handvat mess no.3 dan no. 10                      : 1 biji

         •    Pingcet chirugie panjang                          : 2 biji

         •    Pingcet anatomi panjang                           : 2 biji

Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
58


        •   Arteri klem lurus                                   : 2 biji

        •   Arteri klem bengkok                                 : 2 biji

        •   Gunting metzembaum                                  : 1 biji

        •   Gunting benang                                      : 1 biji

        •   Rouh haq                                            : 2 biji

        •   Langen beck                                         : 2 buah

        •   Resparotorium sedang                                : 1 biji

        •   Resparatorium kecil                                 : 1 biji

        •   Muller                                              : 1 biji

        •   Nald foder                                          : 1 biji

        •   Intan hak kecil                                     : 1 biji

        •   Mini plat, screw                                    : sesuai kebutuhan

        •   Drill, mata bor 1,5                                 : 1 biji

        •   Screw driver (obeng)                                : 1 biji

        •   Elevator                                            : 1 biji

        •   Curetage                                            : 1 biji

        •   Pemotong plate                                      : 1 biji

        •   Pembengkok plate (bending)                          : 1 biji

        •   Tang                                                : 1 biji

        •   Redaction klem/alat reposisi maxilla                : 2 biji



Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
59


5. Perawat isntrumen memberikan pada operator/asisten I; handscoen, kassa yang

    dibasahi larutan savlon untuk desinfeksi intra oral, handscoen dilepas berikan

    desinfeksi klem, cucing larutan alkohol 70%, depres untuk desinfeksi bagian

    luar.

6. Perawat instrumen membantu operator asisten I,II untuk menggunakan baju

    operasi dan handscoen secara steril.

7. Melakukan drapping dengan memasang duk besar secara memanjang bada

    bagian bawah, duk kecil untuk bagian atas, samping kanan, kiri serta bagian

    bawah kemudian berikan duk klem 4 biji untuk menjepit di empat sudut

    daerah operasi, tambah 2 duk kecil 1 untuk kepala dan 1 untuk bagian leher

    kebawah.

8. Pasang senar di athermi, selang suction, kanule suction diikat dengan kassa,

    dijepit dengn duk klem.

9. Dekatkan meja mayo dan meja persiapan pada daerah aseptis I dan

    informasikan bahwa instrumen telah siap.

10. Berikan rouhaq, krom klem, snar wire 0,4, koker, gunting snaar wire (kawat)

    untuk proses pembentukan oklusi gigi pasien.

11. Berikan handvat mess dan mest no.15, pingcet chirurgi, kassa untuk incici

    extra oral secara horizontal kurang lebih 3 cm, siapkan arteri klem lurus

    diathermi kassa untuk merawat perdarahan.

12. Berikan hag tajam pada asisten, dan berikan pada operator diathermi untuk

    memperdalam irisan, sampai kelihatan sampai kelihatan frakture maxilla.

13. Berikan langet back untuk membuka lapangan operasi.


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
60


14. Berikan resparotorium untuk memisahkan otot dan periostium dengan tulang

      maxilla

15. Berikan muller atau intan hag untuk mereposisi frakture maxilla.

16. Berikan mini plate, bor tulang (drill), screw 5mm, screw driver (obeng) untuk

      pemasangan plate pada maxilla.

17. Berikan spuit 10 cc dan cairan Nacl 0,9% untuk mencuci daerah operasi

      (maxilla) dan hisap dengan suction.

18. Berikan nald foeder, benang vicryl 3,0, pincet chirugi, gunting benang untuk

      menjahit otot, kulit dijahit dengan benang dafilan 3,0 secara subcutaculer

      (subcutan)

19. Bersihkan derah operasi dengan kassa yang dibasahi larutan Nacl dan

      dikeringkan dengan kassa kering lalu tutup dengan kassa hepavik

20. Berikan krom klem, koker dan gunting wire untuk melepas/memotong oklusi

      gigi.

21. Berikan kassa yang telah dibasahi dengan cairan Nacl untuk membersihkan

      dari noda-noda darah.

22. Pasien dirapikan, Alat – alat dicuci dan diset kembali untuk siap disterilkan.

4.4       Instrumentasi Teknik Hemi Mandibulectomi Rekonstruksi Plate +

          Bone Graft Krista Iliaca

4.41      Pengertian

          Adalah suatu cara untuk melakukan instrumentasi pada operasi

hemimandibulectomi rekonstruksi plate dan bone graft krista iliaca.

4.4.2     Tujuan


Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
61


1. Memperlancar jalannya operasi

2. Dapat mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen

3. Dapat mengatur alat-alat secara sistematis dimeja mayo

4. Mengerti langkah-langkah tehnik instrumen yang dilakukan

4.4.3   Persiapan pasien setelah di instubasi

1. Pasang dower cateter (catheter)

2. Pasang plate diathermi

3. Atur posisi pasien dengan pasisi hyper ektensi

4. Fiksasi kedua tangan dan kaki

4.4.4   Persiapan alat dan bahan penujang operasi

1. Persiapan alat on steril

    •         Meja operasi

    •         Lampu operasi

    •         Meja mayo

    •         Mesin diathermi dan platnya

    •         Botol suction (mesin suction)

    •         Meja linen dan meja instrumen

    •         Standart infus

    •         Tempat sampah

    •         Gunting verband dan hepavik

    •         Botol berisi alkohol 70%

    •         Botol berisi savlans 1:30

Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
62


    •         Botol berisi povidone iodine 10%

2. Persiapan alat steril

    a. Set dasar (basic instrumen) terdiri dari :

        •     Desinfeksi klem (spone holding forceps)                      : 1 biji

        •     Duk klem (towel forceps)                                     : 12 biji

        •     Hand vat mess no.3                                : 2 biji

        •     Pingcet anatomi                                   : 2 biji

        •     Pingcet chirugi                                   : 2 biji

        •     Arteri klem vam pean lurus                        : 2 biji

        •     Arteri klem van pean bengkok                      : 4 biji

        •     Arteri klem van koker                             : 2 biji

        •     Gunting benang (ligature scissors)                : 1 biji

        •     Gunting metzembum                                 : 1 biji

        •     Nald foeder                                       : 2 biji

        •     Woud Haaq gigi 4 tajam                                       : 2 biji

        •     Langen beck                                       : 2 biji

        •     Rowhaq                                            : 2 biji

    b. Instrumen tambahan terdiri dari :

        •   Spatel                                              : 2 biji

        •   Arcbar sesuai kebutuhan

        •   Snar wire 0,3 sesuai kebutuhan

Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
63


        •   Gunting wire                                        : 1 biji

        •   Sonde                                               : 1 biji

        •   Curetage                                            : 1 biji

        •   Resparatorium                                       : 1 biji

        •   Mogek                                               : 1 biji

        •   Wayer                                               : 1 biji

        •   Tang gajah/pemotong plate                           : 1 biji

        •   Kissel ukuran kecil                                 : 1 biji

        •   Kissel ukuran sedang                                : 1 biji

        •   Bone klem                                           : 1 biji

        •   Elevator                                            : 1 biji

        •   Klable tang                                         : 1 biji

        •   Banding/pembengkok plate                            : 2 biji

        •   Gigli + pemegang gigli                              : 2 biji

        •   Tang mahkota                                        : 1 biji

        •   Bor tulang ( drill)                                 : 1 biji

        •   Mata bor ukuran 1,5/1,6 mm                          : 1 biji

        •   Screw driver (obeng)                                : 1 biji

        •   Piner                                               : 1 biji

        •   Plate rekonstruksi sesuai kebutuhan

        •     Hammer                                            : 1 biji
Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
64


    c. set dan bahan penunjang :

        •       Linen ste steril                                : 1 biji

        •       Handle lamp                                     : 2 biji

        •       Senur diathermi                                 : 1 biji

        •       Canule suction                                  : 1 biji

        •       Selang suction                                  : 1 biji

        •       Cucing                                          : 3 biji

        •       Bengkok                                         : 1 biji

        •       Mess no.10/15                                   : 2 biji/1 biji

        •       Kassa deppers sesuai kebutuhan

        •       Handscoen berbagai ukuran

        •       Cairan nacl 0,9 sesuai kebutuhan

        •       Spuit 20cc,10cc                                 : 1/1 biji

        •       Pehacain 1%                                     : 4 biji

        •       Metle blue sesuai kebutuhan

        •       Povidone iodine 10% sesuai kebutuhan

        •       Alkohol 70% sesuai kebutuhan

        •       Savlon 1:30 sesuai kebutuhan

        •       Redon drain no.12                                          : 2 biji

        •       Macam – macam benang

            -            Side 2.0 (cutting)                                : 2 biji

Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
65


            -         Side 2.0 (TJ)                                        : 1 biji

            -         Vicryl 3.0 (tapper)                                  : 3 biji

            -         Vicryl 4.0 (tapper)                                  : 3 biji

            -         Dermalon 5.0 (cutting)                    : 3 biji

4.4.5   Cara kerja

1.                            Pada saat pasien di intubasi, perawat instrumen cuci

     tangan secara fuerbringer dengan larutan hibitan (hibiscrab), kemudian

     dikeringkan dengan waslap steril.

2.                            Perawat istrumen menggunakan baju operasi dan

     handscoen seraca steril dan dibantu perawat sirkuler untuk menalikan bajunya.

3.                            Perawat instrumen memasang sarung meja mayo dan

     dilapisi dengan duk kecil tiga lapis.

4.                            Perawat instrumen menyiapkan alat – alat basic

     instrumen dimeja mayo secara sistematis.

5.                            Perawat instrumen meberikan mengunakan handscoen

     pada asisten/operator secara steril, kemudian diberi kassa yang dibasahi

     larutan savlon untuk desinfeksi secara intra oral, handscoen dilepas berikan

     desinfeksi klem, cucing deppers dan larutan alkohol 70% untuk desinfeksi

     bagian ektra oral (daerah muka, dagu dan leher sampai batas clavicula)

     kemudian berikan lagi cucing berisi larutan povidone oidine 10% untuk

     melakukan desinfeksi bagian crista iliaca untuk persiapan bone graft.

6.                            Perawat instrumen membantu operator dan asisten

     untuk mengunakan baju operasi dan handscoend secara steril.

Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
66


7.                            Melakukan drapping dengan duk besar secara

      memanjang pada bagian bawahsampai pada batas sias, dilanjutkan satu duk

      besar dilipat untuk drapping bagian atas, 2 duk kecil untuk samping kanan kiri

      yang akan di graft. Berikan duk klem 4 biji untuk menjempit di empat sudut,

      bagian kepala 1 duk kecil untuk bagian atas 2 duk kecil untuk samping kanan

      kiri, berikan duk klem 4 biji untuk menjepit 4 sudut. Terakhir berikan 1 duk

      kecil untuk menutup yang akan di graft dan 1 duk kecil untuk bagian kepala

      serta 1 duk besar untuk memanjang sampai batas leher.

8.                            Dekatkan meja mayo dan meja persiapan ke meja

      operasi, instrumen memasang senar diathermi, selang suction, canule suction,

      diikat dengan kassa dijepit dengan duk klem. Informasikan pada operator

      bahwa instrumen telah siap.

9.                            Perawat instrumen memberikan metle blue untuk

      mengambar daerah yang akan di incici.

10.                           Perawat instrumen memberikan rauthaq, spatel, krom

      klem, snar wire no.03, koker besar, gunting wire dan arc bar untuk oklusi gigi

      sementara

11.                           Berikan hand vat mest mest no.3 beserta mest no.10,

      pincet chirurgi, kassa untuk incici ekstra oral tepatnya 2 jari di inferior

      mandibulla, incici diperdalam lapis demi lapis sampai fasia super ficialis dan

      pemotongan platysma. Perdarahan dirawat dengan krom klem, kassa serta

      diathermi.




Agus Susilo
Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY
Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo
Agus susilo

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Jual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJuknis Dak Bkkbn
 
Pengenalan kamar bedah
Pengenalan kamar bedahPengenalan kamar bedah
Pengenalan kamar bedahconesti08com
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
 
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Juknis Dak Bkkbn
 
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiTeknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiSugeng Ma'arif
 
Roy teknik aseptik
Roy teknik aseptikRoy teknik aseptik
Roy teknik aseptikroywidhie
 

Was ist angesagt? (8)

Jual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murah
 
Pengenalan kamar bedah
Pengenalan kamar bedahPengenalan kamar bedah
Pengenalan kamar bedah
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Kamar operasi
Kamar operasiKamar operasi
Kamar operasi
 
Konsep AKBID PARAMATA
Konsep AKBID PARAMATA Konsep AKBID PARAMATA
Konsep AKBID PARAMATA
 
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
 
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiTeknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
 
Roy teknik aseptik
Roy teknik aseptikRoy teknik aseptik
Roy teknik aseptik
 

Andere mochten auch

KB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
KB 2 Jenis Tindakan Operatif KebidananKB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
KB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidananpjj_kemenkes
 
tugas orientasi ruang ICCU Sanglah
tugas orientasi ruang ICCU Sanglahtugas orientasi ruang ICCU Sanglah
tugas orientasi ruang ICCU SanglahUtik Pariani
 
Kb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasiKb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasipjj_kemenkes
 
51266556 ok
51266556 ok51266556 ok
51266556 okfenizul
 
Konsep asepsis medikal dan sugikal
Konsep asepsis medikal dan sugikalKonsep asepsis medikal dan sugikal
Konsep asepsis medikal dan sugikalMuhammad Nasrullah
 
Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan Heri Permana
 

Andere mochten auch (9)

KB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
KB 2 Jenis Tindakan Operatif KebidananKB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
KB 2 Jenis Tindakan Operatif Kebidanan
 
tugas orientasi ruang ICCU Sanglah
tugas orientasi ruang ICCU Sanglahtugas orientasi ruang ICCU Sanglah
tugas orientasi ruang ICCU Sanglah
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
 
Kb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasiKb 2 perawatan luka operasi
Kb 2 perawatan luka operasi
 
51266556 ok
51266556 ok51266556 ok
51266556 ok
 
Konsep asepsis medikal dan sugikal
Konsep asepsis medikal dan sugikalKonsep asepsis medikal dan sugikal
Konsep asepsis medikal dan sugikal
 
Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan
 
Surgical draping
Surgical drapingSurgical draping
Surgical draping
 
Draping
DrapingDraping
Draping
 

Ähnlich wie Agus susilo

PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.pptPEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.pptkeongOMS10
 
Environmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxEnvironmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxssuser4b5b18
 
Sop pengoperasian alat medis
Sop pengoperasian alat medisSop pengoperasian alat medis
Sop pengoperasian alat medisendrascahyani
 
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteri
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteriPersiapan operasi pengangkatan mioma uteri
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteriDjokopriyono
 
Konsep dasar keperawatan perioperatif
Konsep dasar keperawatan perioperatifKonsep dasar keperawatan perioperatif
Konsep dasar keperawatan perioperatifAgung Haryadi
 
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...BaiqnoviFarizkaindri
 
ASEPTIK AREA OPERASI.pptx
ASEPTIK AREA OPERASI.pptxASEPTIK AREA OPERASI.pptx
ASEPTIK AREA OPERASI.pptxEmirMahfuddin1
 
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptxASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptxawaldarmawan3
 
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19HenriantoKarolusSire
 
KD 2A KEP.pptx
KD 2A KEP.pptxKD 2A KEP.pptx
KD 2A KEP.pptxPutrii15
 
Tata Ruang Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Tata Ruang Instalasi Rawat Jalan Rumah SakitTata Ruang Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Tata Ruang Instalasi Rawat Jalan Rumah SakitReynaldoArya
 
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakitTata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakitFajar011
 
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakitTata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakitSalsabillaSevinaIzdi
 
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK.pptx
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK.pptxASEPTIK DAN ANTISEPTIK.pptx
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK.pptxssuser963a65
 

Ähnlich wie Agus susilo (20)

HIPKABI-pptx.pp
HIPKABI-pptx.ppHIPKABI-pptx.pp
HIPKABI-pptx.pp
 
1 dr Herry.pptx
1 dr Herry.pptx1 dr Herry.pptx
1 dr Herry.pptx
 
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.pptPEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
PEMBERSIHAN_KAMAR_BEDAH_DEWA_Copy.ppt
 
Environmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptxEnvironmental Engineering.pptx
Environmental Engineering.pptx
 
modul rs
modul rsmodul rs
modul rs
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Kata penganta1
Kata penganta1Kata penganta1
Kata penganta1
 
Sop pengoperasian alat medis
Sop pengoperasian alat medisSop pengoperasian alat medis
Sop pengoperasian alat medis
 
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteri
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteriPersiapan operasi pengangkatan mioma uteri
Persiapan operasi pengangkatan mioma uteri
 
Konsep dasar keperawatan perioperatif
Konsep dasar keperawatan perioperatifKonsep dasar keperawatan perioperatif
Konsep dasar keperawatan perioperatif
 
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
 
ASEPTIK AREA OPERASI.pptx
ASEPTIK AREA OPERASI.pptxASEPTIK AREA OPERASI.pptx
ASEPTIK AREA OPERASI.pptx
 
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptxASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
 
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
Kewaspadaan di kamar bedah dalam penanganan pasien covid 19
 
KD 2A KEP.pptx
KD 2A KEP.pptxKD 2A KEP.pptx
KD 2A KEP.pptx
 
Tata Ruang Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Tata Ruang Instalasi Rawat Jalan Rumah SakitTata Ruang Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
Tata Ruang Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
 
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakitTata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
 
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakitTata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
Tata ruang instalasi rawat jalan rumah sakit
 
TB_PPI.ppt
TB_PPI.pptTB_PPI.ppt
TB_PPI.ppt
 
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK.pptx
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK.pptxASEPTIK DAN ANTISEPTIK.pptx
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK.pptx
 

Agus susilo

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan tuntutan dan perkembangan pola pikir masyarakat dewasa ini tentang pelayanan kesehatan dan peningkatan pengertian tentang teknologi kedokteran dewasa ini dimana konsekwensinya menuntut pula peningkatan SDM petugas kesehatan tentang multi pelayanan dan ketrampilan sesuai tupoksinya. Penerimaan tentang perkembangan teknologi mutakhir kedokteran baik berbagai tindakan-tindakan pembedahan sangatlah diterima dengan baik oleh masyarakat, sehingga segala resiko dan penyulit yang dapat mengancam kehidupan dapat diminimalisir sekecil mungkin. Peningkatan mutu pelayanan keperawatan khususnya di kamar operasi yang meliputi kemampuan pengetahuan perawat dalam persiapan penderita pre, durante, dan post operasi serta penerapan teknik dasar kamar bedah yaitu tentang bagaimana bekerja dengan baik dan benar sesuai ilmu dan etika kamar bedah. Penerapan asuhan keperawatan perioperatif di kamar bedah dalam rangka mempertahankan kesehatan pasien pre, durante dan post op baik mulai dari pengidentifikasian kebutuhan bio, psiko, sosio dan spiritual, mengimplementasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan keperawatan, ilmu biomedis, ilmu dasar haruslah dilaksanakan secara sistematis dan continue. Untuk itu Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya yang merupakan rumah sakit pendidikan dan tempat rujukan bagi rumah sakit di Indonesia bagian timur, mengadakan Program Pendidikan dan Pelatihan Perawat Kamar Operasi 1
  • 2. 2 untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas yang bekerja di kamar operasi. Untuk menindaklanjuti hal tersebut maka RS Ibu dan Anak Pekanbaru mengirimkan tenaga perawat kamar operasi untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan kamar bedah kepala dan leher, agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik kamar bedah kepala dan leher, sehingga dapat memberikan pelayanan yang profesional yang sanggup menyiapkan dan mendampingi tim medis dalam memberikan pelayanan kamar bedah kepala dan leher khususnya. 1.2 Tujuan Mengikuti Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah 1.2.1 Tujuan Umum Setelah mengikuti Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah dapat menghasilkan perawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan dan teknik kamar operasi secara baik dan benar. 1.2.2 Tujuan Khusus Diharapkan nantinya semua perawat terlatih dapat : 1. Menerapkan pengelolaan lingkungan kamar operasi. 2. Menerapkan pengelolaan alat/instrument bedah. 3. Menerapkan pengelolaan pasien bedah. 4. Menerapkan pengelolaan personil kamar bedah. 5. Menerapkan teknik septik dan aseptik. 6. Menerapkan teknik sterilisasi dan desinfeksi. 1.3 Manfaat Mengikuti Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah 1.3.1 Bagi Institusi Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 3. 3 Mempunyai sumber daya manusia yang lebih profesional dan memberikan nilai tambah rumah sakit. 1.3.2 Bagi Peserta Dengan mengikuti pelatihan, perawat kamar operasi dapat bekerja lebih sistematik dan rapi. Dengan demikian perawat dapat bekerja sama dengan baik dengan tim bedah sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 4. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kamar Operasi 2.1.1 Pengertian Kamar Operasi atau kamar bedah adalah ruangan khusus di rumah sakit yang diperlukan untuk melakukan tindakan pembedahan baik elektif atau akut yang membutuhkan keadaan suci hama atau steril. 2.1.2 Pembagian Daerah Sekitar Kamar Operasi 1. Daerah Publik Daerah yang boleh dimasuki oleh semua orang tanpa syarat khusus. Misalnya: kamar tunggu, gang, emperan depan komplek kamar operasi. 2. Daerah Semi Publik Daerah yang bisa dimasuki oleh orang-orang tertentu saja, yaitu petugas. Dan biasanya diberi tulisan DILARANG MASUK SELAIN PETUGAS. Dan sudah ada pembatasan tentang jenis pakaian yang dikenakan oleh petugas ( pakaian khusus kamar operasi ) serta penggunaan alas kaki khusus di dalam. 3. Daerah Aseptik Daerah kamar bedah sendiri yang hanya bisa dimasuki oleh orang yang langsung ada hubungan dengan kegiatan pembedahan. Umumnya daerah yang harus dijaga kesucihamaannya. Daerah aseptik dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 4
  • 5. 5 a. Daerah Aseptik 0 Yaitu lapangan operasi, daerah tempat dilakukannya pembedahan. b. Daerah aseptik 1 Yaitu daerah memakai gaun operasi, tempat duk / kain steril, tempat instrument dan tempat perawat instrument mengatur dan mempersiapkan alat. c. Daerah aseptik 2 Yaitu tempat mencuci tangan, koridor penderita masuk, daerah sekitar ahli anesthesia. 2.1.3 Bagian-bagian Kamar Operasi Kamar operasi terdiri dari beberapa ruang baik itu di dalam kamar operasi maupun di lingkungan kamar operasi, antara lain: 1. Kamar bedah 2. Kamar untuk mencuci tangan 3. Kamar untuk gudang alat-alat instrument 4. Kamar untuk sterilisasi 5. Kamar untuk ganti pakaian 6. Kamar laboratorium 7. Kamar arsip 8. Kamar Pulih Sadar (Recovery Room) 9. Kamar gips 10. Kamar istirahat 11. Kamar mandi (WC) dan Spoelhok (Tempat cuci alat) 12. Kantor Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 6. 6 13. Gudang 14. Kamar tunggu 15. Ruang sterilisasi 2.1.4 Persyaratan Kamar Operasi Kamar operasi yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut: 1. Letak Letak kamar operasi berada di tengah-tengah rumah sakit, berdekatan dengan Instalasi Rawat Darurat, ICU dan unit radiologi. 2. Bentuk dan Ukuran a. Bentuk 1). Kamar operasi tidak bersudut tajam. Lantai, dinding. Langit-langit berbentuk lengkung dan wama tidak mencolok. 2). Lantai dan 2/3 dinding bagian bawah harus terbuat dari bahan yang keras, rata, kedap air, mudah dibersihkan dan tidak menampung debu. b. Ukuran 1). Kamar operasi kecil berukuran: 5,2 m x 5,6 m (29,1 m2) 2). Kamar operasi yang nyaman diperlukan kira-kira diperlukan luas 40 m2. 3). Kamar operasi untuk operasi besar diperlukan luas minimal 56 m 2 (7,2 m x 7,8 m). 3. Sistem Penerangan Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 7. 7 Sistem penerangan di dalam kamar operasi harus memakai lampu pijar putih dan mudah dibersihkan. Sedangkan lampu operasi memiliki persyaratan khusus, yaitu arah dan fokusnya dapat diatur, tidak menimbulkan panas, cahayanya terang dan tidak menyilaukan serta tidak menimbulkan bayangan. Pencahayaan antara 300 - 500 lux, meja operasi 10.000 - 20.000 lux. 4. Sistem Ventilasi Sistem ventilasi di kamar bedah sebaiknya memakai system pengatur suhu sentral (AC sentral) dan dapat diatur dengan alat kontrol yang memakai filter (Ultra Clean Laminar Airflow), dimana udara dipompakan ke dalam kamar operasi dan udara di kamar operasi dihisap keluar. 5. Suhu dan Kelembaban Suhu di kamar operasi di daerah tropis sekitar 19° - 22 ° C. Sedangkan di daerah sekitar 20°-24°C dengan kelembaban 55% (50 — 60%). 6. Sistem Gas Medis Pemasangan sebaiknya secara sentral memakai system pipa, yang bertujuan untuk mencegah bahaya penimbunan gas yang berlebihan di kamar operasi bila terjadi kebocoran dan tabung gas. Pipa gas tersebut harus dibedakan warnanya. 7. Sistem listrik Di dalam kamar operasi sebaiknya tersedia 2 macam voltage, yaitu 110 volt dan 220 volt. Karena alat-alat kamar operasi memiliki voltage yang berbeda. Semua tombol listrik dipasang pada ketinggian 1,40 m dari lantai. 8. Sistem komunikasi Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 8. 8 Sistem komunikasi di kamar operasi adalah sangat vital, terutama bila ada keadaan darurat maka mudah untuk melakukan komunikasi. 9. Peralatan a. Semua peralatan yang ada di kamar operasi harus beroda dan mudah dibersihkan. b. Semua peralatan harus terbuat dari bahan stainless steel agar mudah untuk dibersihkan. c. Untuk alat-alat elektrik harus ada petunjuk penggunaan dan menempel pada alat agar mudah untuk penggunaan. 10. Pintu a. Pintu masuk dan keluar penderita harus berbeda. b. Pintu masuk dan keluar petugas harus tersendiri. c. Semua pintu harus menggunakan door closer (bila memungkinkan). d. Setiap pintu diberi kaca pengintai untuk melihat kegiatan di kamar operasi tanpa membuka pintu. 11. Pembagian area a. Ada batas tegas antara area bebas terbatas. semi ketat, dan area ketat. b. Ada ruang persiapan untuk serah terima pasien dan perawat ruangan kepada perawat kamar operasi. 12. Air Bersih Air bersih harus memenuhi persyaratan sebagai berikut a. Tidak berwama, berbau dan berasa. b. Tidak mengandung kuman pathogen c. Tidak mengandung zat kimia Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 9. 9 d. Tidak mengandung zat beracun 2.1.5 Penentuan Jumlah Kamar Operasi Setiap rumah sakit merancang kamar operasi disesuaikan dengan bentuk dan lahan yang tersedia, sehingga dikatakan bahwa rancang bangun kamar operasi setiap rumah sakit berbeda, tergantung dari besar atau tipe rumah sakit tersebut. Makin besar rumah sakit tertentu membutuhkan jumlah dan luas kamar bedah yang lebih besar. Jumlah kamar operasi tergantung dari berbagai hal yaitu : 1. Jumlah dan lama waktu operasi yang dilakukan. 2. Jumlah dokter bedah dan macam spesialisasi serta subspesialisasi bersama fasilitas penunjang. 3. Pertimbangan antara operasi berencana dan operasi segera. 4. Jumlah kebutuhan waktu pemakaian kamar operasi baik jam per hari maupun perminggu. 5. Sistem dan prosedur yang ditetapkan untuk arus pasien, petugas dan penyediaan peralatan. 2.2 Personil Kamar Operasi 2.2.1 Jenis Tenaga Jenis tenaga adalah personil yang boleh masuk di dalam kamar operasi baik tim inti maupun tim penunjang, antara lain: 1. Tim Bedah a. AhIi bedah. b. Asisten ahli bedah. c. Perawat Instrumen (Scrub Nurse). d. Perawat Sirkuler. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 10. 10 e. Ahli anestesi. f. Perawat anestesi. 2. Staf Perawat Operasi terdiri dari : a. Perawat kepala kamar operasi. b. Perawat pelaksana. 3. Tenaga lain terdiri dari : a. Pekerja kesehatan. b. Tata usaha. c. Penunjang medis. 2.2.2 Tanggung Jawab 1. Kepala kamar operasi a. Pengertian Seorang tenaga perawat professional yang bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di kamar operasi. b. Tanggung jawab Secara fungsional bertanggung jawab kepala bidang keperawatan, melalui kepala seksi perawatan. Secara professional bertanggung jawab kepada kepala instansi kamar operasi. c. Tugas 1) Perencanaan a) Menentukan macam dan jumlah pelayanan pembedahan. b) Menentukan macam dan jumah alat yang diperlukan sesuai spesialisasinya. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 11. 11 c) Menentukan tenaga perawat bedah yang dibutuhkan. d) Menampung keluhan penderita secara aktif. e) Bertanggungjawab terlaksananya operasi sesuai jadwal. f) Menentukan pengembangan pengetahuan petugas dan peserta didik. g) Bekerja sama dengan dokter tim bedah dan kepala kamar operasi dalam menyusun prosedur dan tata kerja di kamar operasi. 2) Pengarahan a) Memantau staf dalam penerapan kode etik kamar bedah. b) Mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan team. c) Membuat jadwal kegiatan. d) Pemanfaatan tenaga seefektif mungkin. e) Mengatur pekerjaan secara merata f) Memberikan bimbingan kepada peserta didik. g) Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada stafnya. h) Mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien. i) Menciptakan suasana kerja yang harmonis. 4) Pengawasan a) Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai. b) Mengawasi penggunaan alat dan bahan secara tepat. c) Mempertahankan kelengkapan bahan dan alat. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 12. 12 d) Mengawasi kegiatan team bedah sehubungan dengan tindakan pembedahan. e) Menyesuaikan tindakan di kamar bedah dengan kegiatan di bagian lain. 5) Penilaian. a) Menganalisa secara kontinyu jalannya team pembedahan. b) Menganalisa kegiatan tata laksana kamar operasi yang berhubungan dengan penggunaan alat dan bahan secara efektif dan hemat. 2. Perawat Instrument / Scrub Nurse a. Pengertian Seorang tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan ditugaskan dalam mengelola paket alat pembedahan. selama tindakan pembedahan berlangsung. b. Tanggung jawab Secara administrative dan kegiatan keperawatan, bertanggung jawab kepada kepala kamar operasi. dan secara operasional tindakan bertanggung jawab kepada ahli bedah dan perawat kepala kamar operasi. c. Tugas 1) Sebelum Pembedahan a) Melakukan kunjungan pasien minimal sehari sebelum pembedahan. b) Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai seperti kebersihan ruangan, peralatan, meja mayo atau instrumen, meja Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 13. 13 operasi, lampu operasi, mesin anesthesi, suction pump, dan gas medis. c) Menyiapkan set instrumen steril sesuai dengan jenis pembedahan. d) Menyiapkan bahan desinfektan dan bahan lain sesuai dengan keperluan operasi. e) Menyiapkan sarung tangan dan alat tenun steril. 2) Saat Pembedahan a) Memperingatkan team steril jika terjadi penyimpangan prosedur aseptik. b) Membantu mengenakan gaun dan sarung tangan steril untuk ahli bedah dan asisten bedah. c) Menata instrumen di meja mayo dan meja instrumen. d) Memberikan desinfektan untuk desinfeksi lapangan operasi. e) Memberikan duk steril untuk drapping. f) Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai dengan kebutuhan. g) Memberikan bahan operasi sesuai dengan kebutuhan. h) Mempertahankan instrumen dalam keadaan tersusun secara sistematis. i) Mempertahankan kebersihan dan sterilisasi alat instrumen. j) Merawat luka secara aseptik. 3) Setelah Pembedahan a) Memfiksasi drain. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 14. 14 b) Membersihkan kulit pasien dari sisa desinfektan. c) Mengganti alat tenun dan paju pasien lain dipindahkan ke brankart. d) Memeriksa dan menghitung instrumen lalu mencucinya. e) Memasukkan alat instrumen ke tempatnya untuk distenilisasi 3. Perawat Sirkuler / Circulating Nurse a. Pengertian Tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan tanggung jawab membantu kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan. b. Tanggung jawab Secara administrative dan operasional bertanggung jawab kepada perawat kepala kamar operasi dan kepada abli bedah. c. Tugas 1) Sebelum pembedahan a) Menerima Pasien di ruang persiapan Kamar Operasi b) Memeriksa kelengkapan operasi meliputi : • Kelengkapan dokumentasi medis, antara lain : • Surat persetujuan tindakan medis (operasi) • Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir • Hasil pemeriksaan radiologi (fob x-ray) • Hasil pemeriksaan ahli anestesi (pra visite anestesi) • Hasil konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan • Kelengkapan obat - obatan, cairan dan alat kesehatan Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 15. 15 • Persediaan darah (bila diperlukan) c) Memeriksa persiapan fisik d) Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan untuk pembedahan dengan perawat premedikasi e) Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan, tim bedah yang akan menolong dan fasilitas kamar operasi 2) Saat pembedahan a) Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan dan bekerjasama dengan petugas anestesi b) Membuka set steril yang dibutuhkan dengan memperhatikan teknik aseptik c) Membantu mengikatkan tali gaun bedah d) Memasang plate mesin diatermi e) Setelah draping, membantu menyambungkan slang suction dan senur diatermi f) Membantu menyiapkan cairan dan desinfektan pada mangkok steril g) Mengambil instrument yang jatuh dengan menggunakan alat dan memisahkan dari instrument yang steril h) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan i) Menghubungi petugas penunjang medis (petugas PA) bila diperlukan Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 16. 16 j) Menghitung dan mencatat pemakaian kasa, bekerjasama dengan perawat instrument k) Memeriksa kelengkapan instrument dan kasa bersama perawat instrument agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien sebelum luka operasi ditutup 3) Setelah pembedahan a) Membersihkan dan merapikan pasien yang sudah selesai dilakukan pembedahan b) Memindahkan pasien dari meja operasi ke brancard dorong yang telah disiapkan c) Meneliti, menghitung dan mencatat obat-obatan, cairan serta alat yang telah diberikan kepada pasien d) Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan antara lain : • Identitas pasien (nama pasien, jenis kelamin, umur, nomor dokumen medik, ruangan dirawat, tanggal mulai dirawat dan alamat). • Diagnosa pra bedah • Jenis tindakan • Jenis operasi (bersih, bersih kontaminasi, kontaminasi, kotor) • Dokter anestesi • Tim bedah (operator, asisten operator, perawat instrument) Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 17. 17 • Waktu operasi (mulai induksi, mulai incisie, selesai operasi) • Golongan operasi (khusus, besar, sedang, kecil) • Bahan cairan yang dipakai (povidone iodine, alkohol, perhidrol, NaCl, chlorhexidine gluconate) • Pemakalan pisau bedah • Pemakaian catheter • Pemakaian benang bedah • Pemakaian alat-alat lain • Keterangan (berisi catatan penting selama proses pembedahan) e) Membantu perawat instrument membersihkan dan menyusun instrument yang telah digunakan kemudian alat disterilkan f) Membersihkan slang dan botol suction dari sisa jaringan serta cairan operasi g) Mensterilkan slang suction yang dipakai langsung pasien h) Membantu membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan 4. Perawat Anestesi a. Pengertian Tenaga keperawatan profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam membantu terselenggarakannya pelaksanaan tindakan pembiusan di kamar operasi. b. Tanggung jawab Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 18. 18 Secara administrative dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada kepala perawat kamar operasi dan secara operasional bertanggung jawab kepada ahli anestesi / ahli bedah dan kepala perawat kamar operasi. c. Tugas 1) Sebelum Pembedahan a) Melakukan kunjungan pra anesthesi untuk menilai status fisik pasien. b) Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi. c) Menyiapkan kelengkapan alat dan mesin anesthesi. d) Memasang infus atau transfusi darah. e) Memberikan premedikasi sesuai dengan program dokter anesthesi. f) Menyiapkan kelengkapan meja anesthesi dan mesin suctionnya. g) Memonitor kondisi fisik dan tanda vital pasien. h) Memindahkan pasien ke meja operasi. i) Menyiapkan obat anesthesi dan membantu ahli anesthesi dalam proses induksi. 2) Saat Pembedahan a) Membebaskan jalan napas dengan mengatur posisi pasien dan ETT. b) Memenuhi keseimbangan gas medis. c) Mengatur keseimbangan cairan dengan menghitung input dan output. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 19. 19 d) Memantau tanda-tanda vital. e) Memberikan obat-obatan sesuai dengan program dokter anesthesi. f) Memantau efek obat anesthesi. 3) Setelah Pembedahan a) Mempertahankan jalan napas pasien. b) Memantau tingkat kesadaran pasien. c) Memantau dan mencatat perkembangan pasien post operasi. d) Memantau pasien terhadap efek obat anesthesi. e) Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar. f) Merapikan dan membersihkan alat anesthesi. g) Mengembalikan alat anesthesi ke tempat semula 2.3 Etika Kerja 2.3.1 Pengertian Yang dimaksud dengan etika kerja adalah nilai-nilai/norma tentang sikap perilaku/budaya yang baik yang telah disepakati oleh masing-masing kelompok profesi dikamar operasi. Adapun tujuannya adalah agar anggota tim melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya dengan baik serta penuh kesadaran terhadap pasien keluarga. 2.3.2 Ruang Lingkup 1. Persetujuan Operasi Persetujuan Operasi dari pasien atau keluarga merupakan hal yang mutlak diperlukan sebelum pembedahan dilaksanakan untuk menghindari tim bedah/rumah sakit dari tuntutan hukum bila ada hal-hal yang terjadi Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 20. 20 sehubungan dengan operasi yang dilakukan serta untuk melindungi pasien dari mal praktek. a. Setiap tindakan pembedahan kecil, sedang maupun besar harus ada persetujuan operasi secara tertulis. b. Persetujuan operasi ini berdasarkan Ketentuan Permenkes No.585/MEN/KES/PER/1989. Perihal: Persetujuan tindakan medik. c. Persetujuan operasi diperoleh dari pasien/keluarga yang bersangkutan atau perwalian yang sah menurut hukum. d. Dalam keadaan emergency pasien tidak sadar, tidak ada keluarga/perwalian persetujuan operasi dapat diberikan oleh pimpinan Rumah Sakit yang bersangkutan / pejabat yang berwenang. e. Pasien harus mendapat informasi yang lengkap dan jelas tentang prosedur tindakan pembedahan yang akan dilakukan serta akibatnya. f. Persetujuan operasi merupakan dasar pertanggung jawaban yang sah bagi dokter kepada pasien/keluarga/wali. g. Persetujuan operasi harus disimpan dalam berkas dokumen pasien/rekam medik. 2. Tata tertib kamar operasi Tata tertib kamar operasi yang perlu ditaati : a. Semua orang yang masuk kamar operasi, tanpa kecuali wajib memakai baju khusus sesuai dengan ketentuan. b. Semua petugas memahami tentang adanya ketentuan pembagian area kamar operasi dengan segala konsekwensinya dan memahami ketentuan tersebut. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 21. 21 c. Setiap petugas harus memahami dan melaksanakan tehnik aseptik sesuai dengan peran dan fungsinya. d. Semua anggota tim harus melaksanakan jadwal harian operasi yang telah dijadwalkan oleh kepala kamar operasi. e. Perubahan jadwal operasi harian yang dilakukan atas indikasi kebutuhan dan kondisi pasien harus ada persetujuan antara ahli bedah dan kepala kamar operasi. f. Pembatalan jadwal harus dijelaskan oleh ahli bedah kepada pasien dan keluarga. g. Setiap petugas kamar operasi harus bekerja sesuai dengan uraian tugas yang diberlakukan. h. Setiap perawat dikamar operasi harus melaksanakan asuhan keperawatan preoperatif sesuai dengan peran dan fungsinya, agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara paripuma. i. Setiap petugas melaksanakan pemeliharaan alat-alat dan ruangan kamar operasi dengan penuh tanggung jawab dan disiplin. j. Setiap tindakan yang dilakukan dan peristiwa yang terjadi selama pembedahan harus dicatat dengan teliti. k. Anggota tim bedah mempunyai kewajiban untuk menjamin adanya kerahasiaan informasi/data pasien yang diperoleh pada waktu pembedahan terhadap pihak yang tidak berkepentingan. l. Khusus pada pasien dengan pembiusan regional (Lumbal anastesi) perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Tim bedah harus Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 22. 22 bicara seperlunya, karena pasien dapat melihat don mendengar keadaan sekitarnya. m. Ahli anastesi harus menjelaskan kepada pasien/keluarga tentang efek obat bius yang digunakan dan hal-hal yang harus ditaati. 2.4 Pembersihan Kamar Operasi 2.4.1 Pengertian Kamar operasi secara rutin dan periodik selalu dibersihkan secara teratur. ini bertujuan untuk tetap mempertahankan sterilisasi kamar operasi, sehingga dapat dicegah infeksi nosokomial yang bersumber dan kamar operasi. 2.4.2 Macam Pembersihan Kamar Operasi 1. Pembersihan rutin / harian. 2. Pembersihan mingguan. 3. Pembersihan sewaktu. 4. Sterilisasi ruangan. 5. Perawatan perlengkapan kamar operasi a. Meja operasi. b. Meja instrument. c. Mesin anesthesia dengan kelengkapan. d. Meja mayo. e. Lampu operasi. f. Suction pump. g. Diathermi. h. Standart infus i. Waskum dan standartnya. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 23. 23 j. Monitor ECG. k. Tempat sampah dan standartnya. l. Jam dinding. m. Lampu penerangan. n. Tempat alat tenun kotor. 2.5 Cuci Tangan Pembedahan 2.5.1 Pengertian Cuci tangan pembedahan adalah membersihkan tangan dengan menggunakan sikat steril dan larutan desinfektan dibawah air mengalir dengan prosedur tertentu. 2.5.2 Tujuan Tujuan cuci tangan adalah untuk menurunkan populasi kuman yang ada ditangan. 2.5.3 Persiapan 1. Wastafel dengan air mengalir dan bersih, 2. Sikat steril. 3. Sabun / larutan disinfektan (chlorhexidine gluconate 10%) 4. Handuk / waslap steril. 5. Pemotong kuku 6. Jam dinding 7. Cermin 2.5.4 Cara Cuci Tangan 1. Lepas semua perhiasan yang ada ditangan (jam tangan, gelang, cincin). Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 24. 24 2. Basahilah tangan sampai siku dengan menggunakan air bersih yang mengalir (tempat cuci tangan khusus). 3. Teteskan bahan antiseptik di telapak tangan. 4. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri. 5. Gosokkan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri, kemudian diulangi dengan sebaliknya yaitu tangan kiri diatas punggung tangan kanan. 6. Gosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan jari-jari disilangkan. 7. Gosok punggung jari-jari tangan berhadapan dengan telapak tangan, jari-jari saling terkunci. 8. Putar dan gosok jempol tangan kanan dengan tangan kiri berurutan sampai kelingking dan sebaliknya. 9. Putar dan gosok ujung jari-jari dan jempol tangan kanan, kedepan dan kebelakang pada permukaan telapak tangan kiri dan sebaliknva. 10. Bilas dengan air bersih yang mengalir. 11. Ambil sikat steril dan ditetesi larutan antiseptik. 12. Sikat ujung kuku, setelah itu telapak tangan kemudian secara berurutan sikat setiap jari, diantara jari dan punggung tangan, lanjutkan menyikat lengan atas sampai sedikit dibawah siku selama ±30 detik, jangan kembali ke tangan atau daerah pergelangan tangan yang sudah selesai disikat. 13. Pindahkan menyikat pada tangan yang belum disikat dengan cara seperti diatas. 14. Bilas kedua tangan pada air bersih yang mengalir. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 25. 25 15. Ulangi lagi mencuci tangan dengan menetesi bahan antiseptik di telapak tangan. 16. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri. 17. Gosokkan telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri kemudian diulangi dengan sebaliknya, yaitu tangan kiri diatas punggung tangan kanan. 18. Gosokkan telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri dengan jari-jari disilangkan. 19. Gosok punggung jari-jari tangan kanan berhadapan dengan telapak tangan jari-jari saling terkunci. 20. Putar dan gosok jempol tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya. 21. Putar dan gosok ujung jari-jari dan jempol tangan kanan ke depan dan kebelakang pada permukaan telapak tangan kiri dan sebaliknya. 22. Bilas dengan air bersih yang mengalir dan posisi jari tangan lebih tinggi dari posisi siku. 23. Hindarkan tangan yang sudah dicuci tersentuh dengan benda disekitamva. 24. Setelah selesai mencuci tangan, keringkan dengan handuk steril satu persatu dari ujung jari menuju ke lengan dengan cara memutar pada tangan kanan dan sebaliknya, kernudian handuk dipisahkan dari benda stenil. 25. Posisi tangan setelah cuci tangan harus lebih tinggi dari siku tangan. 2.6 Memakai Gaun Bedah 2.6.1 Pengertian Adalah memakai / memasang baju steril pada diri sendiri atau orang lain setelah cuci tangan, dengan prosedur tertentu agar lokasi pernbedahan bebas dan Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 26. 26 mikroorganisme. 2.6.2 Tujuan 1. Untuk menghindari kontaminasi. 2. Agar tidak terjadi path luka operasi. 3. Agar lokal pembedahan dalam keadaan aseptik. 2.6.3 Persiapan 1. Baju steril dalam bungkusan set steril. 2. Teman kerja (perawat sirkulasi) untuk membantu mengikat tali baju. 2.6.4 Pelaksanaan 1. Memakai baju steril untuk baju sendiri a. Cuci tangan dan pembedahan. b. Buka bungkusan steril yang berisi baju steril oleh perawat sirkulasi c. Ambil baju steril secara aseptic yaitu pegang baju pada garis leher bagian dalam dengan menggunakan tangan kiri dan posisi tangan kanan tetap setinggi bahu. d. Buka lipatan baju dengan cara melepaskan bagian yang terjepit tangan dan jangan sampai terkontaminasi. e. Tangan kiri tetap memegang bagian leher baju kanan dan masukkan tangan kanan ke lubang lengan baju kanan, diikuti dengan tangan kiri dimasukkan ke lengan kiri. f. Perawat sirkulasi berdiri dibelakangnya untuk membantu mengikat tali baju dengan menarik bagian belakang leher baju. g. Buka tali ikat pinggang, berikan salah satu ujung tali tersebut pada perawat sirkulasi. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 27. 27 h. Dengan korentang tali tersebut terjepit, orang yang memakai baju memutarkan badannya, kemudian mengambil tali dan jepitan serta mengikat tali tersebut. Pada saat rnemutar tidak boleh terjadi kontaminasi. Memakaikan pada orang lain : 1). Setelah kita memakai baju dan sarung tangan steril ambil baju dengan menggunakan bagian luarnya. 2). Buka lipatan gaun dengan hati-hati dengan rnemegang pada leher. 3). Buka lubang masuk tangan dengan sisi dalam menghadap pada yang akan dipasang, lakukan dengan hati - hati sehingga tidak menyentuh tangan. 4). Pertahankan tangan kita pada area luar gaun dengan lindungan lengan gaun, hadapkan sisi gaun pada yang dipasang, dia akan memasukkan tangannya pada gaun masuk. 5). Setelah tangan kanan dan kiri masuk, sambil diangkat kedua lengan direntangkan supaya gaun masuk. Perawat sirkulasi membantu dari sisi dalam dan kemudian mengikat tali gaun. Buka ikat pinggang lalu berikan salah satu pada yang dipasang dan disuruh berputar dan berikan dan diikat. 2.7 Memakai Sarung Tangan Steril 2.7.1 Pengertian Adalah memasang sarung tangan steril pada tangan sendiri atau orang lain yang dicuci dengan prosedur tertentu. 2.7.2 Tujuan 1. Untuk menghindari kontaminasi. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 28. 28 2. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi. 2.7.3 Persiapan Sarung tangan steril sesuai ukuran pada tempatnya. 2.7.4 Pelaksanaan Teknik memakai sarung tangan sendiri : 1. Teknik memakai sarung tangan terbuka a. Dengan tangan kiri, ambilah sarung tangan kanan pada lipatan, kemudian memasukkan tangan kanan. b. Tangan kanan mengambil sarung tangan kiri dengan menyelipkan jari-jari di bawah lipatan sarung tangan tersebut. c. Cuff baju (ujung lengan baju) harus masuk kedalam sarung tangan tersebut. Kita harus ingat bahwa tangan kita sudah steril, maka harus hati- hati tidak boleh terkontaminasi 2. Teknik memakai sarung tangan tertutup a. Buka tangan kiri yang sudah memakai gaun bedah sebatas kelihatan jari saja, tangan kanan tetap tertutup dalam cuff gaun bedah, tangan kanan mengambil sarung tangan steril bagian kiri dan letakkan di atas telapak tangan kiri. b. Bagian jari tangan kiri yang sudah terbuka, masukkan ke dalam sarung tangan tersebut, kemudian tangan kanan menarik pangkal sarung tangan bagian luar/bagian punggung untuk menutupi bagian punggung jari tangan kiri tersebut. Setelah tertutup langkah selanjutnya menarik pangkal sarung tangan bagian dalam/bagian telapak tangan untuk menutupi bagian telapak jari kiri tersebut. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 29. 29 c. Setelah tertutup bagian jari, dengan menggunakan tangan kanan yang masib tertutup. tarik lengan gaun bedah tangan kiri bersamaan dengan pangkal sarung tangan tank mendekati tubuh (menarik lengan tersebut ke pangkal lengan) sambil jari tangan kiri dibuka agar bagian jari tangan bisa langsung masuk ke bagian jari sarung tangan. c. Setelah lengan kiri terpasang, selanjutnya tangan bagian kanan di buka hanya sebatas kelihatan jari saja. d. Letakkan sarung tangan bagian kanan di atas telapak tangan kiri menarik pangkal sarung tangan bagian luar sampai menutupi bagian punggung tangan kanan dan tarik pangkal sarung tangan bagian dalam untuk menutupi bagian telapak tangan kanan. e. Setelah tertutup bagian jari, dengan menggunakan tangan kiri yang sudah terpasang sarung tangan steril, tarik lengan gaun bedah tangan kanan bersamaan dengan pangkal sarung tangan tarik mendekati tubuh (menarik lengan tersebut ke pangkal lengan) sambil jari tangan kanan dibuka agar bagian jari tangan bisa langsung masuk ke bagian jari sarung tangan. f. Atur dan kencangkan sarung tangan tersebut apabila masih belum nyarnan di pakai. 3. Teknik memakaikan sarung tangan ke orang lain a. Setelah perawat instrument memakai gaun bedah dan sarung tangan steril, kemudian menyiapkan sarung tangan steril kepada operator dan asisten operator setelah memakaikan gaun bedah steril. b. Buka bagian lengan tangan kanan operator/asisten operator sebatas jari tangan saja. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 30. 30 c. Buka pangkal sarung tangan bagian kanan tersebut secara melebar dengan posisi sarung tangan sesuai posisi pemakai. d. Masukkan sarung tangan tersebut ke tangan pemakai, sampai ujung jari tangan pemakai tanpa sentuh. e. Untuk memakaikan sarung tangan bagian kiri caranya seperti pada memakaikan sarung tangan bagian kanan juga tanpa sentuh Catatan : 1. Ukuran sarung harus sesuai dengan ukuran tangan pemakai 2. Ukuran sarung tangan orang asia dimulai dari ukuran 5,5 sampai dengan 8,5. 2.8 Cairan Desinfektan Cairan desinfektan yang biasa dan sering dipakai di dalam kamar operasi antara lain: 1. Savlon pekat dapat membunuh kuman biasa tetapi tidak dapat membunuh TBC, Spora dan Virus hepatitis (sesuai dengan petunjuk pemakaian). 2. Betadin 10 % dan yodium 2% mempunyai efek kerja yang sama. 3. Alkohol 70%. a. Tidak dapat membunuh spora dan virus hepatitis. b. Dapat membunuh kuman biasa pseudomorus deroginosa dan basil TBC. 4. Cidex a. Dapat membunuh semua jenis kuman dan virus. b. Mempunyai efek yang lebih baik diantara desinfektan yang ada. c. Tidak boleh dipakai langsung ke badan rnanusia. 5. Venol Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 31. 31 a. Dapat membunuh kuman biasa pseroginosa dan basil TBC. b. Tidak dapat mernbunuh sproa dan virus hepatitis B. c. Sedikit berefek membunuh euycetes. 6. Presept a. Dapat membunuh bakteri, spora, jamur, protozoa, virus. b. Sangat efektif untuk virus AIDS, Hepatitis B. e. Desinfektan dalam bentuk tablet dapat dicampur dengan aniomic dan non- ionic detergen. d. Untuk desinfektan di permukaan, peralatan dan perlengkapan rumah sakit, laboratorium. 7. Formalin a. Tablet b. Cair 2.9 Teknik Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu proses teknik penghancuran microorganisme termasuk fungsi spora dan virus dengan tujuan membunuh micro organisme dan mencegah timbulnya infeksi akibat pemakaian alat pembedahan. 1. Teknik Panas a. Uap panas dengan tekanan tinggi memakai autoclave, cara ini sangat efisien dalam banyak hal. b. Panas kering dengan menggunakan oven panas, tidak dapat untuk mensterilkan plastik dan karet. c. Merebus dengan air mendidih memakai sterilisator. 2. Teknik penyinaran ditujukan untuk sterilisasi ruangan Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 32. 32 a. Dengan menggunakan sinar ultra violet. b. Dengan memakai sinar elektron. 3. Teknik Kimia a. Dengan menggunakan uap kimia (formalin). b. Dengan menggunakan larutan kimia (cidex). c. Dengan menggunakan gas ethelin oxida (EO). 2.10 Benang pembedahan 1. Asal / bahan benang a. Logam (wire). b. Tumbuh-tumbuhan : katun, sutra. c. Submukosa usus mamalia: catgut plain, catgut chrome. d. Sintetis : dexon, nylon, prolene, vicril. 2. Menurut penyerapan a. Diserap (absorbic). b. Tidak diserap (non absorbic) sutra, dermalon. 3. Penampang benang a. Monofilament : dermalon. b. Polifilament : sutra, dexon, vicryl. 4. Ukuran diameter benang : 2,1,0,1/0,2/0,3/0,4/0,5/0 …….0/0 mm). 2.11 Set Standart Pembedahan 2.11.1 Pengertian Berstandart adalah instrument dan alat tenun yang digunakan untuk tindakan pembedahan tertentu. 2.11.2 Tujuan Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 33. 33 Agar tersedianya alat sesuai dengan jumlah dan jenis, kebutuhan untuk memperlancar pelaksanaan tindakan pembedahan serta menciptakan suasana yang harmonis dan kepuasan kerja. 1. Linen Linen set terdiri dari : a. Linen besar 4 Buah b. Linen kecil 13 Buah c. Gaun operasi 5 Buah d. Sarung meja mayo 1 Buah 2. Pembagian alat instrument a. Instrument dasar Instrument dasar ini dipergunakan untuk pembedahan yang sifatnya sederhana dan tidak memerlukan instrument tambahan. Instrument dasar ini terdiri dari : 1) Desinfeksi klem : 1 2) Dock kiem : 6 3) Handvet mes no 4 : 2 4) Handvet mes no 3 : 2 5) Pinset anatomi : 2 6) Pinset chirurgie : 2 7) Vanpean lurus : 6 8) Vanpean bengkok : 6 9) Van kocher lurus : 6 10) Van kocher bengkok : 6 Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 34. 34 11) Macam-macam gunting : a) Gunting preparasi : 1 b) Gunting metzemboun : 1 c) Gunting benang : 1 12) NaId voelder : 2 13) Macam-macam wound haag : a) Wound haag gigi 4 tajam : 2 b) Wound haag gigi 4 tumpul : 2 c) Wound haag rowhaag : 2 d) Langen back : 2 b. Instrument tambahan Alat-alat yang digunakan untük tindakan pembedahan yang sifatnya kompleks dalam macam dan jenis pembedahannya. Instrumen tambahan pada 1). Instrument tambahan untuk Bedah Kepala dan Leher a). Curetage 1 b). Raspatorium 1 c). Kenabel 1 d). Intande haag 1 e). Reduction point/muler 2 f). Elevator 1 2). Instrument tambahan Khusus a).Gunting wire 1 buah b).Banding piler / tang wire 1 buah Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 35. 35 c). Giggli d). Bor 1 buah c. Macam-macam alat dan bahan steril yang diperlukan untuk tindakan pembedahan. 1) Bengkok 2) Cucing 3) Kassa dan deppers 4) Mest no. 20 5) Sarung tangan berbagai ukuran 6) Diathermie (monopolar dan bipolar) 7) Selang dan canule suction 8) Korentang dan tempatnya 9) Washlap 10) Macam-macam spuit 11) Larutan desinfektan (povidone iodine 10%) 12) Cairan NaCI 0,9% 13) Jarum jahitan besar ∅ ½ lingkaran round dan cutting 14) Folley catheter 15) Macam-macam benang d. Alat penunjang non steril 1) Gunting verban 2) Hypafix 3) Tempat sampah 4) Suction pump Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 36. 36 5) Mesin diathermi dan plat diathermi. 2.12 Peralatan Di Kamar Operasi 1. Kamar bedah paling sedikit harus dilengkapi : a. Meja operasi. b. Lampu operasi. c. Meja alat-alat dan instrument. d. Alat penghisap. e. O2 dalam tabung. f. Peralatan anestesi. g. Standard infus. h. Standard lampu. i. Waskom + standard. j. Tempat sampah. k. Diatermi. 2. Kamar cuci tangan ( Scrub-Up ) a. Wastafel dengan krannya untuk 2 orang. b. Perlengkapan cuci tangan ( sikat kuku dalam tempatnya ) dan bahan untuk cuci tangan. c. Skort plastik / karet. d. Handuk. 3. Kamar sadar kembali (recorvery) a. Ternpat tidur beroda. b. Perlengkapan untuk infus. c. Perlengkapan premudikasi. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 37. 37 d. Oksigen (O2). e. Perlengkapan observasi. f. Obat-obatan. 4. Kamar sterilisasi di tempat a. Tempat untuk merendam alat-alat. b. Peralatan untuk mencuci sarung tangan. c. Sterilisator. d. Autoclave. e. Lemari. f. Tempat untuk kasa dan alat-alat tenun. g. Alat-alat untuk pengepakan instrument dan alat-alat tenun. 5. Laboratorium Laboratorium sederhana antara mencakupi pemeriksaan keadaan penderita yang mendadak / sesudah dilakukan pembedahan. 6. Kamar instrument Untuk menyimpan instrument tambahan yang dipergunakan untuk operasi harian maupun cadangan. Penyimpanan dalam lemari kaca, secara berkelompok menurut jenisnya instrument. 7. Ruangan arsip Ruangan ini tempat penyimpan arsip penderita yang sudah dibedah, juga merupakan ruangan administrasi bagi keperluan penderita yang akan dan sudah dibedah. 8. Kantor Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 38. 38 Ruangan ini selain tempatnya kepala instalasi juga merupakan tempat informasi, agar tahu siapa saja yang masuk dalam kamar bedah, juga tempat dimana pemesanan alat operasi dan jadwal operasi dapat dilihat. 2.13 Limbah Kamar Operasi Limbah kamar operasi yaitu ada dua macam yaitu limbah padat dan limbah cair. 1. Limbah padat Limbah padat ada dua yaitu : limbah medis dan non medis. Diantaranya limbah medis : kasa yang terkena darah, spuit, mess, botol ampul, selang infuse, jarum Sedangkan contoh limbah non medis : kertas, plastik. 2. Limbah cair a. Urine b. Darah c. Pus 2.14 Posisi Pembedahan 1. Posisi supine Operasi otak, operasi jantung, operasi bedah abdomen umum, operasi tangan dan kaki. 2. Posisi thyroiditis Operasi daerah leher (operasi thyroidectomy, operasi oesopagus. operasi larynx, operasi tracheostomia. 3. Posisi Cholelithiasis Operasi liver, bladder. 4. Posisi Trendelenburg Operasi uterus atau ovary, operasi rectum. 5. Posisi Trendelenburg Memberikan anestesi kepada pasien yang full stomach (perut penuh). Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 39. 39 6. Posisi Lithotomy Operasi kebidanan, hemorhoid. 7. Posisi Prono Operasi daerah belakang kepala, punggung, belakang lutut, tendo achilis, ginjal, adrenal glands. 8. Posisi Lateral Operasi paru-paru, oesopagus, operasi daerah bahu, sebelah dada, pinggang, operasi femur, hip joint (panggul). 9. Posisi Neprolithotomy Operasi ginjal, adrenal glands. 10. Posisi Jeck-knife Operasi rectum, anus, daerah sacrum. 11. Posisi Mukhammedien Operasi spinal column (sum-sum tulang) 12. Posisi Situng Operasi otak, cervical vertebrae, operasi tonsillectomy. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 40. 40 BAB 3 INSTRUMENTASI TEKNIK 3.1 Pengertian Merupakan metode atau cara praktis dalam menyiapkan, merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan memantau instrumen atau bahan yang akan digunakan dan sesuai dengan jenis operasi. 3.2 Tujuan 3.2.1 Tujuan umum 1. Memperlancar jalannya tindakan pembedahan 2. Mencegah terjadinya infeksi 3. Agar petugas mengetahui prinsip-prinsip aseptic dan antiseptic yang harus dilakukan di kamar operasi. 3.2.2 Tujuan khusus 1. Agar perawat instrument dapat mengerti persiapan instrument secara menyeluruh sesuai dengan tindakan pembedahan. 2. Agar perawat instrument dapat mengatur posisi/letak alat atau instument sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat memudahkan tindakan pembedahan. 3. Agar perawat instumen tahu dan mengerti langkah-langkah yang akan dilakukan oleh operator selama pembedahan. 3.3 Persiapan 3.3.1 Persiapan pasien Agus Susilo 40 Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 41. 41 Sesaat setelah pasien datang diruang persiapan kemudian dipindahkan ke brancard agar mengganti baju khusus ruang operasi, pengecekan status (informed concern) pengecekan persiapan fisik pasien (puasa) mengecek dan mencatan obat- obatan yang dibawah, cairan, darah K/P. Menggunakan gigi palsu atau tidak. Setelah pasien dipindahkan ke meja operasi dan sebelum dilakukan tindakan anaesthesi sebaiknya dilakukan fiksasi. Langkah fiksasi ini bertujuan agar menghindari pasien jatuh karena tidak sadar akibat pengaruh dari obat anaesthesi. Pengaturan atau perubahan posisi tubuh dilakukan sesuai dengan macam tindakan operasi yang akan dilakukan. Perubahan posisi yang dimaksud sesuai dengan tindakan yang dilakukan operator operasi. Selama ini perubahan posisi sering dilakukan adalah posisi tergantung dan kepala extensi desinfeksi lapangan operasi dan pemasangan linen steril pada pasien (draping) dilakukan untuk mempersempit lapangan operasi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau infeksi pada luka operasi. Sesaat setelah dan atau penjahitan luka operasi, perawat instrumen segera melakukan perawatan luka secara aseptik, yang sebelumnya membersihkan dan mengeringkan bekas darah disekitarnya. 3.3.2 Persiapan alat Perawat kamar operasi sebaiknya mengetahui dan dapat menyiapkan instrument set mulai dari instrument dasar sampai instrument tambahan sesuai dengan macam dan jenis operasi yang akan dilakukan. Selain itu perawat instrument juga bertanggung jawab menyiapkan linen set steril. Handschoen steril bermacam-macam ukuran, kasa, dan depres steril. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 42. 42 Selang section dan senur diatermi steril. Mangkok atau cucing atau bengkok. Steril bahan desinfeksi/antiseptik, mes operasi sesuai kebutuhan dan berbagai perlengkapan standart lain perlu dicatat, bahwa serangkaian pekerjaan tersebut harus dilakukan sebelum operasi mulai dilakukan. Sesaat sebelum operasi, perawat instrument meneliti dan menghitung jumlah alat dan bahan yang akan dipergunakan, kemudian meyiapkan dan mengatur instrument di meja mayo (setelah melakukan cuci tangan dan menggunakan gaun operasi, serta handschoen steril) selama berlangsung pembedahan. Perawat instrument tetap melakukan pemeliharaan dan perawatan alat, serta atau bahan yang dipergunakan. Begitu pula sesaat sebelum penjahitan luka operasi dan sesaat sesudah operasi perawat instrument melakukan pengecekan kelengkapan alat dan bahan yang dipergunakan serangkaian pekerjaan tersebut merupakan tetap yang wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya corpus alineum atau tertinggalnya alat dan bahan didalam anggota tubuh pasien yang di operasi. 3.4 Pelaksanaan Pelaksanaan atau tata cara kerja perawat instrument merupakan tindakan yang dilakukan perawat instrument pada waktu sebelum, selama dan sesaat sesudah operasi dilingkungan kamar operasi, tugas dan tanggung jawab yang dilakukannya adalah menyiapkan ruangan pasien, personil maupun alat instrument dan bahan kebutuhan lainnya. Semua ini tentu disesuaikan dengan macam dan jenis operasi yang akan dilakukan para operator bedah. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 43. 43 BAB 4 INSTRUMENTASI TEKNIK BEDAH KEPALA & LEHER Pada bab ini penulis akan sampaikan teknik instrumentasi pada tindakan pembedahan kepala dan leher, mulai dari penataan alat di meja mayo dan meja instrument baik set dasar maupun set khusus dan persiapan bahan serta alat penunjang. Hal ini bertujuan agar dapat memperlancar jalannya operasi, mempertahankan kesterilan alat dan mengatur alat secara sistematika di meja mayo. 4.1 Instrumentasi Teknik Trakheostomi 4.1.1 Pengertian Adalah suatu cara untuk melakukan instrument pada operasi trakheostomi ( melubangi lumen trachea dengan suatu alat untuk dihubungkan dengan dunia luar) 4.1.2 Tujuan 1. Memperlancar jalannya operasi 2. Mempertahankan alat secara steril 3. Mengatur alat-alat secara sistematis di meja mayo 4. Memahami langkah-langkah tehnik instrument yang dilakukan 4.1.3 Persiapan pasien 1. Pasien dengan posisi terlentang dengan kepala hyper ekstensi 2. Pasang plat diathermi Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 44. 44 3. Ikat kedua tangan dan kaki 4.1.4 Persiapan alat 43 1. Persiapan alat non steril a. Meja operasi b. Lampu operasi c. Meja mayo d. Mesin diathermi dan platnya e. Mesin suction f. Meja instrument dan meja linen g. Standar infuse h. Tempat sampah i. Botol berisi povidon iodine 10% dan alcohol 70% j. Gunting verband dan Hypavix 2. Persiapan alat steril a. Set dasar ( basic instrument ) terdiri dari • Desinfeksi klem : 1 biji • Duk klem : 5 biji • Hand vard mess no.3 : 1 biji • Pincet anatomi : 2 biji • Pincet chirurghi : 2 biji • Khrom klem bengkok : 2 biji • Khrom klem lurus : 2 biji Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 45. 45 • Hak tajam : 2 biji • Hak tumpul ( langen beck ) : 2 biji • Gunting metzemboum : 1 biji • Gunting benang : 1 biji • Nald voeder : 1 biji b. Instrumen tambahan terdiri dari : • Hak tajam gigi 1 : 1 biji • Hak tumpul gigi 1(intender hag) : 2 biji • Kanule ( Jackson inegus ) ukuran Anak –anak = No.0 s/d 4 Dewasa = No. 5 s/d 6 c. Set dasar bahan penunjang operasi • Linen set steril terdiri dari : Linen besar : 4 biji Linen kecil : 12 biji Gaun operasi : 4 biji Sarung meja mayo : 1 biji • Handle lamp : 2 biji • Desinfektan iodine 10% dan alohol 70% • Handscoen bermacam-macam ukuran • Senur diathermi + kabel : 1 biji • Kanule + selang suction : 1 biji Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 46. 46 • Mess no. 5 da no. 11 : 1 bj/1 bj • Bengkok dan cucing : 1bj/2 bj • Spuit 10 cc dan 3 cc : 1 bj/ 1 bj • Lidokain : 5 biji • Kasa sesuai kebutuhan • Benang side ( jarum cutting) no 2,0 : 1 biji 4.1.5 Cara kerja 1. Setelah pasien diatur oleh asisten memposisikan pasien dengan posisi kepala hyperextensi kemudian perawat instrument cuci tangan secara fuerbinger dengan larutan desinfektan, kemudian dikeringkan dengan waslap steril. 2. Perawat instrument menggunakan baju operasi dan handscoen steril da dibantu perawat sirkuler untuk membantu menalikan tali baju. 3. Perawat instrument memasang sarung meja mayo dan dilapisi dengan duk kecil tiga lapis. 4. Kemudian perawat instrument menyiapkan alat-alat dimeja mayo secara sistematis. 5. Operator / asisten cuci tangan kemudian perawat instrument membantu menggunakan gaun operasi dan handscoen secara steril. 6. Perawat instrument memberikan desinfeksi klem dan cucing berisi iodine kepada operator / asisten untuk melakukan desinfeksi daerah leher dan sekitarnya. 7. Perawat instrument memberikan 1 duk besar untuk drapping secara memanjang sampai dada atas, kemudian 1 duk kecil bagian atas dan 2 duk Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 47. 47 untuk samping kanan dan kiri, berika duk klem 4 biji untuk menjepit di 4 sudut. Kemudian 1 duk kecil untuk daerah dada dan 1 duk kecil untuk daerah kepala. 8. Dekatkan meja mayo dan meja persiapan ( instrument ) ke meja operasi, kemudian instrument memasang senur diathermi, selang suction, kanule suction diikatkan dengan kassa lalu dijepit dengan duk klem. Selanjutnya informasikan pada operator bahwa instrument sudah siap. 9. Perawat instrument memberika spuit 10 cc yang berisi lidokain 1 % kepada operator untuk anestesi infiltrasi. 10. Perawat instrument memberikan pincet chirurghi untuk mengetes respon pasien setelah diberikan injeksi infiltrasi lidokain 1 %. 11. Perawat instrument memberikan handfat mess no.3 ( mess no.15) untuk incici kulit pada garis median secara vertical sepanjang 3-4 cm , incici diperdalam dengan memotong sub cutis, facia pre trakealis sampai tampak trakea. 12. Perawat instrument memberikan krom klem lurus, kassa, senur diathermi pada asisten untuk merawat perdarahan. 13. Perawat instrument memberikan hag tumpul ( langen beck ) 2 bijji dipasang kanan kiri dengan tarikan seimbang sehingga posisi trakea tetap ditengah kemudian hag gigi 1 tajam dipasang krikoid/ cincin trakea untuk memastikan perawat instrument memberikan spuit 10 cc yang berisi lidocain 1% diinjeksikan ke trakea kemudian diaspirasi. Bila keluar gelembung udara maka ujung jarum masuk dalam lumen trakea. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 48. 48 14. Perawat instrument memberikan handfat mess no. 11 untuk incici cincin trakea secara vertical ( mata pisau menghadap ke atas ) kemudian berikan 2 hak tumpul gigi 1 kanan kiri untuk mempertahankan posisi trakea tetap terbuka, kemudian berikan kanule ( jacktion) sesuai ukuran yang dibutuhkan, dimasukkan kedalam trakea, balon kedap diisi udara dengan spuit 3 cc . Selanjutnya berikan nald voeder dan benang side 2/0 cutting untuk fixaxi. 15. Membersihkan daerah operasi dengan kasa basah ( cairan NaCl 0.9% ) dikeringkan dengan kasa. Memberikan guntingan kasa yang telah dibasahi betadin 10%, dilingkarkan pada daerah incici dan tutup dengan hipavix. 16. Alat-alat instrument diinventarisir, dibersihkan dan diset kembali untuk disterilkan. 4.2 Instrumentasi Teknik Reseksi Rekonstruksi Plate Pada Over Growt Mandibula 4.2.1 Pengertian : Adalah suatu cara untuk melakukan instrumentasi pada operasi Reseksi Rekonstruksi Plate pada Over Growt Mandibula. 4.2.2 Tujuan : 1. Dapat memperlancar jalannya operasi. 2. Dapat mempertahankan alat secara steril. 3. Dapat mengatur alat-alat secara sistematis dimeja mayo. 4. Mengerti langkah-langkah tehnik instrumen yang dilakukan. 4.2.3 Persiapan Pasien Setelah Diintubasi 1. Pasang dower cateter. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 49. 49 2. Atur posisi pasien dengan kepala hyper ektensi 3. Pasang alat di athermi 4. Fiksasi kedua tangan dan kaki 4.2.4 Persiapan Alat Dan Bahan Penunjang Operasi 1. Alat – alat non steril a. Meja Operasi b. Lampu Operasi c. Meja Mayo, meja persiapani d. Mesin Diathermi e. Mesin Suction/Suction Pump f. Tempat sampah g. Hepavik dan gunting verband 2. Alat – alat dan bahan steril a. Satu set Linen steril b. Hand scond sesuai ukuran dan kebutuhan c. Kassa Deppers d. Senar Diathermi e. Selang suction f. Sikat untuk cuci tangan g. Waslap h. Cairan Nacl 0,9 dalam cucing i. Larutan Disimfektan savlon 1:30 dan alkohol 70% Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 50. 50 j. Macam – Macam benang : • Silk 2.0 jarum cutting • Silk 2.0 tanpa jarum • Vicryl 3.0 jarum taper • Dafilans 4.0 jarum cutting k. Mest no.10 : 2 biji l. Bengkok 1 biji dan cucing 2 biji m. Karet bloodset sesuai kebutuhan n. Redon drain no.12 : 1 biji o. Instrumen set dasar KL dan instrumen tambahan. p. Drill (bor) tulang q. Mata bor ukuran 1,5 mm r. Mini plate dan screw s. Snar wire ukuran 0,4 t. K.wire no.1 dan 2 4.2.5 Cara Kerja 1. Pada saat pasien diinduksi perawat instrumen cuci tangan secara feur bringer dengan larutan hibitan kemudian dikeringkan dengan waslap steril. 2. Perawat instrumen menggunakan baju operasi dan handscoen secara steril dan dibantu perawat sirkuler untuk mencalikan bajunya. 3. Perawat instrumen memasang sarung meja mayo dilapisi dengan duk kecil tiga lapis. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 51. 51 4. Perawat instrumen menyiapkan alat-alat, sbb : a. Persiapan dimeja instrumen Untuk pembetulan oklusi gigi • Tongoe spatel : 1 biji • Snar wire 0,4 sesuai kebutuhan • Gunting wire : 1 biji • Koker besar : 2 biji • Krom klem : 2 biji b. Persiapan dimeja mayo • Duk klem : 5 biji • Hand vatmes no.3 : 2 biji • Mest no.10 : 2 biji • Pingcet chirungi : 2 biji • Pingcet anotomi : 2 biji • Arteri klem lurus : 2 biji • Arteri klem bengkok : 2 biji • Gunting metzem baum : 1 biji • Gunting benang : 1 biji • Roung haq : 2 biji • Langen beck : 2 biji • Respatorium : 1 biji Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 52. 52 • Muller : 1 biji • Mini plate dan secru : 1 biji • Drill dan mata bor : 1 biji • Screw driver : 1 biji • Knable sedang : 1 biji • Pemotong plate : 1 biji • Banding (pembengkok plate) : 1 biji • Timan : 2 biji • Hammer : 1 biji • Osteotum/kissel lurus : 1 biji • Osteotum bengkok : 1 biji 5. Perawat instrumen memberikan pada asisten handscon, kassa yang dibasahi larutan savlan untuk mendesinfeksi intra oral. Asisten melepas handsecond kemudian berikan desinfektan klem, cucing berisi larutan alkohol depper untuk melakukan desinifeksi bagian intraoral. 6. Perawat instrumen membantu operator, asisten I dan asisten II untuk menggunakan baju operasi dan hand scoen secara steril. 7. Melakukan drapping dengan memasang duk besar secara memanjang pada bagian bawah, duk kecik untuk atas samping kanan kiri serta bawah dan berikan duk klem 4 biji untuk menjempit empat sudut daerah operasi. Tambah dua duk kecil, satu duk untuk kepala, satu duk lagi untuk bagian leher. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 53. 53 8. pasang senur diathermi, selang suction, canule suction diikat dengan kassa dan dijepit dengan duk klem. 9. dekatkan meja mayo dan meja persiapan pada daerah aseptik I dan informasikan pada operator bahwa instrumen sudah siap. 10. Berikan kassa 2 biji dan nald foeder pincet chirurgi, gunting benang serta benang side 2.0 (cutting) untuk tagel. 11. Berikan methle blue untuk mengambar daerah yang akan di incisi bila perlu. 12. Berikan handvat mest no.3 beserta mest no.10. pingcet chirungi, kassa pada operator untuk incici intra oral. Kemudian perdalam dengan mengunakan cutting sampai nampak os mandibulla, siapkan arteri klem van bengkok, diathermi, kassa untuk merawat perdarahan. 13. Berikan haq tajam pada asisten, kemudian langen beck untuk memperlebar lapangan operasi. 14. setelah nampak os mandibulla berikan resparotarium untuk memisahkan periostium dengan os mandibulla sampai tampak lebih jelas. 15. kemudian berikan hand vat mest no. 3 beserta mest no. 10 untuk incici bagian extra oral ( angulus kiri) secara horizontal, incici diperdalam dengan menggunakan cutting, sampai tampak os mandibulla. Berikan arteri klem bengkok, diathermi, kassa untuk merawat perdarahan pembuluh darah vena dilingasi dengan side 2,0. 16. Berikan langen beck pada asisten untuk membuka lapangan operasi, setelah tampak os mandibulla berikan resparoterium untuk memisahkan periostium dengan os mandibulla. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 54. 54 17. Perawat instrumen menyiapkan K. Wire no. 2 untuk pembatas tulang yang akan dipotong, kemudian pasang mata bor no. 1,5 mm untuk mengebor os mandibulla tiga bagian. (anterior, medial dan posterior) Selanjutnya mata bor dilepas dan diganti dengan K. Wire no. 2 untuk memperlebar lubang yang telah dibor tadi. 18. Berikan Hammer Kissel atau tata lurus, kissel bengkok untuk memotong os mandibulla sampai putus. Kemudian dilanjutkan pada os mandibulla bagian kanan. 19. Setelah os mandibulla kanan dan kiri putus, berikan roux haq krom klem koker, drill, mata bor no.1,5, scre no. 11 : 4 buah, serta screw driver, gunting wire, snar wire no 0,4 untuk pembentukan oklusi gigi. 20. Perawat isntrumen menyiapkan miniplate, bor tulang, mata bor 1,5 mm, screw no 11, screw driver, pemotong plate, tang pembengkok untuk memasang plate pada os mandibulla kanan dan kiri yang telah direseksi. 21. Berikan spet 20cc dan cairan nacl 0,9 % untuk mencuci daerah operasi dan platenya, lalu hisap dengan suction. 22. Berikan nald voeder, benang vicril 3,0, pingcet chirungi, gunting benang untuk menjahit otot, kulit dijahit dengan dafilan no 4.0 23. Bersihkan daerah operasi dengan kassa basah kemudian dikeringkan dengan kassa kering. Luka diolesi salf gentamycin kemudian tutup dengan kassa dan hepavik. 24. Perawat instrumen memberikan gunting wire, klem untuk memotong snar wire kemudian diganti dengan karet blood set.operasi selesai. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 55. 55 25. Pasien dirapikan dan dibersihkan dari noda-noda darah. Alat-alat dicek kembali, dicuci dan diset kembali untuk siap disterilkan kembali. 4.3 Instrumen Teknik Plating Fracture Maxilla 4.3.1 Pengertian Adalah suatu cara untuk melakukan instrumen pada operasi plating fracture maxilla 4.3.2 Tujuan 1. Memperlancar jalannya operasi 2. Mempertahankan alat-alat secara steril 3. Dapat mengatur alat-alat secara sistematis dimeja mayo 4. Dapat mengerti langkah-langkah tehnik instrumen yang dilakukan 4.3.3 Persiapan Penderita Setelah Di Instubasi 1. Pasang cateter bila perlu 2. Atur posisi pasien dengan memberi bantal pada pundak 3. Pasang plat di athermi 4. Ikat kedua tangan dan kaki dengan tali 4.3.4 Persiapan Alat Dan Bahan Penunjang Operasi 1. Alat - alat onsteril • Meja operasi • Lampu operasi • Meja mayo, meja persiapan • Mesin diathermi • Tempat sampah Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 56. 56 • Cairan Nacl 0,9 % • Hepavik dan gunting verband • Botol berisi alkohol 70 % • Botol berisi cairan savlan 1:30 2. Alat – alat steril • Satu set lenen steril • Handscoend berbagai ukuran (sesuai dengan kebutuhan) • Kassa, Depres • Senar diarthermi • Selang suction • Sikat untuk cuci tangan • Waslap • Benang safil 3.0 secukupnya • Benang Dadafilaw 3.0 secukupnya, side 2.0 dengan cutting • Mest no 15 • 1 bengkok 3 cucing • Istrumen set dasar kl • Instrumen set tambahan plating • Drill (Bor) • Mini plate dan Screw (implan) • Snar wire 0,4 Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 57. 57 4.3.5 Cara Kerja 1. Pada saat induksi dilakukan oleh dr. Anastesi, perawat instrumen, cuci tangan secara fuerbringer dengan larutan desinfektan, kemudian dikeringkan dengan waslap steril. 2. Perawat Instrumen menggunakan baju operasi dan handscoen secara steril dan dibantu perawat sirkuler untuk menalikan bajunya. 3. Perawat instrumen memasang sarung meja mayo dilapisi dengan duk kecil tiga lapis. 4. Perawat istrumen menyiapkan alat-alat, sbb : a. Persiapan dimeja mayo antara lain : Pembetulan oklusi gigi, alat yang diperlukan, antara lain : • Tong spatel : 1 biji • Snaar wire 0,4 : sesuai kebutuhan • Gunting wire : 1 biji • Koker besar : 2 biji • Krom klem : 2 biji b. Persiapan dimeja instrumen, antara lain : • Desinfektan klem : 1 biji • Duk klem : 6 biji • Handvat mess no.3 dan no. 10 : 1 biji • Pingcet chirugie panjang : 2 biji • Pingcet anatomi panjang : 2 biji Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 58. 58 • Arteri klem lurus : 2 biji • Arteri klem bengkok : 2 biji • Gunting metzembaum : 1 biji • Gunting benang : 1 biji • Rouh haq : 2 biji • Langen beck : 2 buah • Resparotorium sedang : 1 biji • Resparatorium kecil : 1 biji • Muller : 1 biji • Nald foder : 1 biji • Intan hak kecil : 1 biji • Mini plat, screw : sesuai kebutuhan • Drill, mata bor 1,5 : 1 biji • Screw driver (obeng) : 1 biji • Elevator : 1 biji • Curetage : 1 biji • Pemotong plate : 1 biji • Pembengkok plate (bending) : 1 biji • Tang : 1 biji • Redaction klem/alat reposisi maxilla : 2 biji Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 59. 59 5. Perawat isntrumen memberikan pada operator/asisten I; handscoen, kassa yang dibasahi larutan savlon untuk desinfeksi intra oral, handscoen dilepas berikan desinfeksi klem, cucing larutan alkohol 70%, depres untuk desinfeksi bagian luar. 6. Perawat instrumen membantu operator asisten I,II untuk menggunakan baju operasi dan handscoen secara steril. 7. Melakukan drapping dengan memasang duk besar secara memanjang bada bagian bawah, duk kecil untuk bagian atas, samping kanan, kiri serta bagian bawah kemudian berikan duk klem 4 biji untuk menjepit di empat sudut daerah operasi, tambah 2 duk kecil 1 untuk kepala dan 1 untuk bagian leher kebawah. 8. Pasang senar di athermi, selang suction, kanule suction diikat dengan kassa, dijepit dengn duk klem. 9. Dekatkan meja mayo dan meja persiapan pada daerah aseptis I dan informasikan bahwa instrumen telah siap. 10. Berikan rouhaq, krom klem, snar wire 0,4, koker, gunting snaar wire (kawat) untuk proses pembentukan oklusi gigi pasien. 11. Berikan handvat mess dan mest no.15, pingcet chirurgi, kassa untuk incici extra oral secara horizontal kurang lebih 3 cm, siapkan arteri klem lurus diathermi kassa untuk merawat perdarahan. 12. Berikan hag tajam pada asisten, dan berikan pada operator diathermi untuk memperdalam irisan, sampai kelihatan sampai kelihatan frakture maxilla. 13. Berikan langet back untuk membuka lapangan operasi. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 60. 60 14. Berikan resparotorium untuk memisahkan otot dan periostium dengan tulang maxilla 15. Berikan muller atau intan hag untuk mereposisi frakture maxilla. 16. Berikan mini plate, bor tulang (drill), screw 5mm, screw driver (obeng) untuk pemasangan plate pada maxilla. 17. Berikan spuit 10 cc dan cairan Nacl 0,9% untuk mencuci daerah operasi (maxilla) dan hisap dengan suction. 18. Berikan nald foeder, benang vicryl 3,0, pincet chirugi, gunting benang untuk menjahit otot, kulit dijahit dengan benang dafilan 3,0 secara subcutaculer (subcutan) 19. Bersihkan derah operasi dengan kassa yang dibasahi larutan Nacl dan dikeringkan dengan kassa kering lalu tutup dengan kassa hepavik 20. Berikan krom klem, koker dan gunting wire untuk melepas/memotong oklusi gigi. 21. Berikan kassa yang telah dibasahi dengan cairan Nacl untuk membersihkan dari noda-noda darah. 22. Pasien dirapikan, Alat – alat dicuci dan diset kembali untuk siap disterilkan. 4.4 Instrumentasi Teknik Hemi Mandibulectomi Rekonstruksi Plate + Bone Graft Krista Iliaca 4.41 Pengertian Adalah suatu cara untuk melakukan instrumentasi pada operasi hemimandibulectomi rekonstruksi plate dan bone graft krista iliaca. 4.4.2 Tujuan Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 61. 61 1. Memperlancar jalannya operasi 2. Dapat mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen 3. Dapat mengatur alat-alat secara sistematis dimeja mayo 4. Mengerti langkah-langkah tehnik instrumen yang dilakukan 4.4.3 Persiapan pasien setelah di instubasi 1. Pasang dower cateter (catheter) 2. Pasang plate diathermi 3. Atur posisi pasien dengan pasisi hyper ektensi 4. Fiksasi kedua tangan dan kaki 4.4.4 Persiapan alat dan bahan penujang operasi 1. Persiapan alat on steril • Meja operasi • Lampu operasi • Meja mayo • Mesin diathermi dan platnya • Botol suction (mesin suction) • Meja linen dan meja instrumen • Standart infus • Tempat sampah • Gunting verband dan hepavik • Botol berisi alkohol 70% • Botol berisi savlans 1:30 Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 62. 62 • Botol berisi povidone iodine 10% 2. Persiapan alat steril a. Set dasar (basic instrumen) terdiri dari : • Desinfeksi klem (spone holding forceps) : 1 biji • Duk klem (towel forceps) : 12 biji • Hand vat mess no.3 : 2 biji • Pingcet anatomi : 2 biji • Pingcet chirugi : 2 biji • Arteri klem vam pean lurus : 2 biji • Arteri klem van pean bengkok : 4 biji • Arteri klem van koker : 2 biji • Gunting benang (ligature scissors) : 1 biji • Gunting metzembum : 1 biji • Nald foeder : 2 biji • Woud Haaq gigi 4 tajam : 2 biji • Langen beck : 2 biji • Rowhaq : 2 biji b. Instrumen tambahan terdiri dari : • Spatel : 2 biji • Arcbar sesuai kebutuhan • Snar wire 0,3 sesuai kebutuhan Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 63. 63 • Gunting wire : 1 biji • Sonde : 1 biji • Curetage : 1 biji • Resparatorium : 1 biji • Mogek : 1 biji • Wayer : 1 biji • Tang gajah/pemotong plate : 1 biji • Kissel ukuran kecil : 1 biji • Kissel ukuran sedang : 1 biji • Bone klem : 1 biji • Elevator : 1 biji • Klable tang : 1 biji • Banding/pembengkok plate : 2 biji • Gigli + pemegang gigli : 2 biji • Tang mahkota : 1 biji • Bor tulang ( drill) : 1 biji • Mata bor ukuran 1,5/1,6 mm : 1 biji • Screw driver (obeng) : 1 biji • Piner : 1 biji • Plate rekonstruksi sesuai kebutuhan • Hammer : 1 biji Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 64. 64 c. set dan bahan penunjang : • Linen ste steril : 1 biji • Handle lamp : 2 biji • Senur diathermi : 1 biji • Canule suction : 1 biji • Selang suction : 1 biji • Cucing : 3 biji • Bengkok : 1 biji • Mess no.10/15 : 2 biji/1 biji • Kassa deppers sesuai kebutuhan • Handscoen berbagai ukuran • Cairan nacl 0,9 sesuai kebutuhan • Spuit 20cc,10cc : 1/1 biji • Pehacain 1% : 4 biji • Metle blue sesuai kebutuhan • Povidone iodine 10% sesuai kebutuhan • Alkohol 70% sesuai kebutuhan • Savlon 1:30 sesuai kebutuhan • Redon drain no.12 : 2 biji • Macam – macam benang - Side 2.0 (cutting) : 2 biji Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 65. 65 - Side 2.0 (TJ) : 1 biji - Vicryl 3.0 (tapper) : 3 biji - Vicryl 4.0 (tapper) : 3 biji - Dermalon 5.0 (cutting) : 3 biji 4.4.5 Cara kerja 1. Pada saat pasien di intubasi, perawat instrumen cuci tangan secara fuerbringer dengan larutan hibitan (hibiscrab), kemudian dikeringkan dengan waslap steril. 2. Perawat istrumen menggunakan baju operasi dan handscoen seraca steril dan dibantu perawat sirkuler untuk menalikan bajunya. 3. Perawat instrumen memasang sarung meja mayo dan dilapisi dengan duk kecil tiga lapis. 4. Perawat instrumen menyiapkan alat – alat basic instrumen dimeja mayo secara sistematis. 5. Perawat instrumen meberikan mengunakan handscoen pada asisten/operator secara steril, kemudian diberi kassa yang dibasahi larutan savlon untuk desinfeksi secara intra oral, handscoen dilepas berikan desinfeksi klem, cucing deppers dan larutan alkohol 70% untuk desinfeksi bagian ektra oral (daerah muka, dagu dan leher sampai batas clavicula) kemudian berikan lagi cucing berisi larutan povidone oidine 10% untuk melakukan desinfeksi bagian crista iliaca untuk persiapan bone graft. 6. Perawat instrumen membantu operator dan asisten untuk mengunakan baju operasi dan handscoend secara steril. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009
  • 66. 66 7. Melakukan drapping dengan duk besar secara memanjang pada bagian bawahsampai pada batas sias, dilanjutkan satu duk besar dilipat untuk drapping bagian atas, 2 duk kecil untuk samping kanan kiri yang akan di graft. Berikan duk klem 4 biji untuk menjempit di empat sudut, bagian kepala 1 duk kecil untuk bagian atas 2 duk kecil untuk samping kanan kiri, berikan duk klem 4 biji untuk menjepit 4 sudut. Terakhir berikan 1 duk kecil untuk menutup yang akan di graft dan 1 duk kecil untuk bagian kepala serta 1 duk besar untuk memanjang sampai batas leher. 8. Dekatkan meja mayo dan meja persiapan ke meja operasi, instrumen memasang senar diathermi, selang suction, canule suction, diikat dengan kassa dijepit dengan duk klem. Informasikan pada operator bahwa instrumen telah siap. 9. Perawat instrumen memberikan metle blue untuk mengambar daerah yang akan di incici. 10. Perawat instrumen memberikan rauthaq, spatel, krom klem, snar wire no.03, koker besar, gunting wire dan arc bar untuk oklusi gigi sementara 11. Berikan hand vat mest mest no.3 beserta mest no.10, pincet chirurgi, kassa untuk incici ekstra oral tepatnya 2 jari di inferior mandibulla, incici diperdalam lapis demi lapis sampai fasia super ficialis dan pemotongan platysma. Perdarahan dirawat dengan krom klem, kassa serta diathermi. Agus Susilo Peserta Program Pelatihan Perawat Kamar Bedah Instalasi Bedah Pusat RSU Dr. Soetomo SBY Periode 01 Juli 2009 s/d 31 Desember 2009