SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
TUGAS ISD




UNIVERSITAS KANJURUHAN
        MALANG


MASYARAKAT DESA DAN KOTA




       KELOMPOK 6

        ROBIYANTO
     BANGUN TRI ATMAJI
         M. TAUFIK
(1)



                          KATA PENGANTAR

       Perubahan sosial, ekonomi dan politik yang terjadi akhir-akhir ini telah

menimbulkan dampak yang sangat kompleks bagi kehidupan seluruh lapisan

masyarakat. Sebagai warga masyarakat, kita pun harus menghadapinya dengan

memandang perubahan itu sebagai suatu proses dalam menuju masyarakat

Indonesia yang baru dan modern.

       Sebagaimana warga masyarakat lainnya, para mahasiswa tentu mengalami

kompleksitas tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, hadirnya

mata kuliah sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan sosial

dalam masyarakat dan aspek-aspeknya, merupakan peluang bagi mahasiswa untuk

memahami lebih arif setiap perubahan tersebut.

       Akhirnya,   kami    sangat   mengharapkan      kritik   dan   saran   demi

penyempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan tak lupa kami ucapkan terima kasih




                                            Pasuruan,……………….2009
                                            Penulis


                                            Kelompok 6
(2)




                                               DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………                                                                               1
DAFTAR ISI......................................................................................................   2
BAB I           : PENDAHULUAN........................................................................              3
BAB II          : PEMBAHASAN HAKIKAT MASYARAKAT..........................                                          4
                   A. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN STRUKTUR
                        SOSIAL..................................................................................   4
                   B. PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG HAKIKAT
                        MASYARAKAT....................................................................             5
                        1. Teori Atomistic.................................................................        5
                        2. Teori Organisme...............................................................          6
                        3. Teori Integralistik.............................................................        7
                   C. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN.........                                                  8
BAB III         : MASYARAKAT DESA DAN KOTA…………………………. 10
                   A. PENGERTIAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA                                                          11
                   B. CIRI-CIRI MASYARAKAT DESA DAN KOTA                                                           11
BAB III         : PENUTUP....................................................................................
                   KESIMPULAN............................................................................. 15
(3)

                                     BAB I
                              PENDAHULUAN



     Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam
masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan antar
aksi. Di dalam masyarakat sebagai suatu lembaga kehidupan manusia berlangsung
pula keseluruhan proses perkembangan kehidupan. Dengan demikian masyarakat
dapat diartikan sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya antar aksi
warga masyarakat itu. Tetapi masyarakat dapat pula diartikan sebagai subyek,
yakni sebagai perwujudan warga masyarakat dengan semua sifat (watak) dalam
suatu gejala dan manifestasi tertentu atau keseluruhan, sosio-psikologisnya.
     Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat dalam mekanismenya ada ilmu
masyarakat (sosiologi). Pengertian secara sosiologis atau ilmiah ini sesungguhnya
sudah memadai bagi seseorang profesional supaya ia lebih efektif menjalankan
fungsinya di dalam masyarakat, khususnya bagi pendidik. Bahkan bagi setiap
warga masyarakat adalah lebih baik apabila ia mengenal “masyarakat” dimana ia
menjadi bagian daripadanya. Lebih dari pada itu, bukanlah seseorang itu adalah
warga masyarakat yang sadar atau tidak, selalu terlibat dengan proses dan
mekanisme masyarakat itu. Tiap-tiap pribadi tidak saja menjadi warga masyarakat
secara pasif, melainkan dalam kondisi-kondisi tertentu ia menjadi warga
masyarakat yang aktif. Kedudukan pribadi yang demikian di dalam masyarakat,
berlaku dalam arti, baik masyarakat luas maupun masyarakat terbatas, dalam
lingkungan tertentu adalah suatu kenyataan bahwa kita hidup, bergaul, bekerja,
sampai meninggal dunia, di dalam masyarakat. Masyarakat sebagai lembaga
hidup bersama sebagai suatu gemeinschafts, bahkan tidak dapat dipisahkan
(4)


         daripada warga masyarakatnya dengan segala antar hubungan dan antar aksi
yang berlangsung di dalamnya.
         Untuk mengerti hakikat masyarakat, bagaimana kedudukan pribadi
(individu), peranan, hak dan kewajiban warga masyarakat kepada masyarakat,
bagaimana hubungan masyarakat dengan pendidikan.




                                      BAB II
                                PEMBAHASAN
                         HAKIKAT MASYARAKAT



         Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam
masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan antar
aksi. Dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau medan
tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Untuk mengerti bentuk
dan sifat masyarakat dalam mekanismenya ada ilmu masyarakat (sosiologi) agar
lebih baik apabila ia mengenal “masyarakat” dimana ia menjadi bagian
daripadanya, karena tiap-tiap pribadi tidak saja menjadi warga masyarakat secara
pasif.


A. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN STRUKTUR SOSIAL
            Prof. Robert W. Richey dalam bukunya : “Planning for Teaching an
    Introduction to Education” membuat batasan masyarakat. Istilah masyarakat
    dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bersama di suatu
wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang relatif. Berdasarkan
  pengertian ini, maka pengertian masyarakat (relatif) luas wilayahnya, dan


                                             (5)


        meliputi (relatif) banyak anggota atau warganya. Oleh karena jumlahnya
  yang relatif besar, akan terjadi pula “masyarakat” di dalam masyarakat
  tersebut. Ada bermacam-macam faktor yang menyebabkan terbentuknya
  “masyarakat” dimaksud. Terjadilah pembedaan-pembedaan yang dikenal
  dengan    istilah   “masyarakat   kota”,    “masyarakat   desa”,   “masyarakat
  pendalaman”, ada pula “masyarakat atas”, “masyarakat bawah”, dan
  sebagainya.
        Dengan pembedaan seperti ini, secara implisit dapat dimengerti apa
  dasar daripada penamaan atau penggolongan itu. Kota besar misalnya, yang
  warganya jauh lebih banyak jumlahnya daripada di desa, antar warga
  masyarakat dan lebih banyak variasinya. Dengan kata lain, disana lebih
  heterogen. Kenyataan menunjukkan bahwa di kota-kota besar hidup manusia
  dari segala tingkat. Dari pejabat-pejabat tinggi negara, pengusaha-pengusaha
  besar, kaum cerdik pandai, sampai buruh-buruh kecil. Jarak sosial diantara
  mereka sedemikian rupa, sehingga terbentuklah apa yang dikenal sebagai
  kelas sosial. Secara umum kelas sosial di dalam masyarakat ini terbagi atas :
  kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah
  (lower class).
B. PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG HAKIKAT MANUSIA
        Sejarah perkembangan masyarakat adalah sejarah adanya manusia dan
  peradaban. Jadi, manusia adalah subyek di dalam masyarakat dan masyarakat
  pasti dihubungkan dengan fungsi dan kedudukan manusia di dalam
  masyarakat. Teori-teori tentang hakikat masyarakat yang berkembang dan
  dianut dunia pada umumnya adalah :


  1. Teori Atomistic
Pada periode masyarakat sebelum terbentuknya negara seperti yang
   kita kenal sekarang (pre social state) manusia sebagai pribadi adalah bebas
   dan independen. Dengan demikian masyarakat dibentuk atas dasar


                                         (6)


        kehendak bersama, untuk tujuan bersama para individu, yang
   kemudian menjadi warga masyarakat itu.
        Pribadi manusia sebagai individu memiliki kebebasan, kemerdekaan
   dan persamaan diantara manusia lainnya. Karena didorong oleh kesadaran
   tertentu, mereka secara sukarela membentuk masyarakat, dan masyarakat
   dalam bentuknya yang formal ialah negara. Oleh sebab itu masyarakat
   adalah perwujudan kontrak sosial, perjanjian bersama warga masyarakat
   itu. Berdasarkan asas pandangan atomisme ini penghargaan kepada pribadi
   manusia adalah prinsip utama. Artinya setiap praktek tentang kehidupan di
   dalam masyarakat selalu diarahkan bagi pembianaan hak-hak asasi
   manusia, demi martabat manusia.




2. Teori Organisme
        Pada dasarnya setiap individu dilahirkan dan berkembang di dalam
   masyarakat. Manusia lahir dalam wujud yang serba lemah, lahir dan
   bathin. Keadaannya dan perkembangannya amat tergantung (dependent)
   kepada orang lain, minimal kepada keluarganya. Kenyataan ini tidak
   hanya pada masa bayi dan masa kanak-kanak, bahkan di dalam
   perkembangan menuju kedewasaan seseorang individu masih memerlukan
   bantuan orang lain. Misalnya dalam penyesuaian kelangsungan hidupnya.
   Oleh karena itu manusia saling membutuhkan sesamanya demi kelanjutan
   hidup dan kesejahteraannya.
        Prinsip pelaksanaan pola-pola kehidupan di dalam masyarakat
   menurut teori organisme ialah :
a. Bahwa kekuasaan dan kehendak masyarakat sebagai lembaga di atas
       hak, kepentingan, keinginan, cita-cita dan kekuasaan individu.




                                   (7)


   b. Lembaga masyarakat yang meliputi seluruh bangsa, secara nasional,
       bersifat totalitas, pendidikan berfungsi mewujudkan warga negara
       yang ideal, dan bukan manusia sebagai individu yang ideal.


3. Teori Integralistik
         Menurut teori ini meskipun masyarakat sebagai satu lembaga yang
   mencerminkan kebersamaan sebagai satu totalitas, namun tidak dapat
   diingkari realita manusia sebagai pribadi. Sebaliknya manusia sebagai
   pribadi selalu ada dan hidup di dalam kebersamaan di dalam masyarakat.
   Jelas bahwa pribadi manusia adalah suatu realita di dalam masyarakat,
   seperti halnya masyarakat pun adalah realita diantara bangsa-bangsa di
   dunia ini dan komplementatif. Masyarakat ada karena terdiri dari pada
   individu-individu warga masyarakat. Dan pribadi manusia, individu-
   individu dalam masyarakat itu berkembang dan dipengaruhi oleh
   masyarakat.
         Perwujudan masyarakat sebagai lembaga kehidupan sosial tiada
   bedanya dengan kehidupan suatu keluarga. Tiap-tiap anggota keluarga
   adalah warga yang sadar tentang status dirinya di dalam keluarga itu,
   sebagaimana ia menyadari tanggung jawab dan kewajibannya atas
   integritas keluarga tersebut. Sewajarnya tidak bertentangan dengan
   kepentingan dan terutama kehormatan dan martabat keluarga. Bahkan
   kehormatan keluarga adalah kehormatan anggota keluarga, demikian pula
   sebaliknya.
         Pelaksanaan asas-asas menurut teori integralistik yang dapat penulis
   samakan dengan teori kekeluargaan adalah berdasarkan keseimbangan
antara hak-hak (asasi) dan kewajiban-kewajiban (asasi). Praktek tata
     kehidupan sosial berdasarkan kesadaran nilai-nilai, norma-norma sosial
     yang berlaku dan dijunjung bersama baik oleh individu sebagai pribadi,
     maupun oleh masyarakat sebagai lembaga. Kepentingan dan tujuan hidup
     individu meskipun amat bersifat pribadi, tak dapat dipertentangkan dengan
                                            (8)


           kepentingan dan tujuan sosial. Sebab tiap individu menyadari hak
     dan   kewajibannya    masing-masing.     Ini   berarti   bahwa   kebebasan
     (kemerdekaan) dan hak-hak individu dengan sendirinya dibatasi oleh
     kemerdekaan dan hak-hak individu lain di dalam masyarakat. Kesadaran
     atas nilai-nilai asasi demikian berarti merupakan dasar bagi tiap individu
     untuk melaksanakan fungsi sosialnya secara maksimal.
           Kesadaran atas hak-hak asasi dan kewajiban dalam antar hubungan
     manusia sudah pasti berdasarkan nilai-nilai sosial yang berlaku
     berdasarkan norma-norma nilai tertentu. Nilai-nilai itulah sebagai asas
     normatif. Asas normatif merupakan dasar terwujudnya harmonis di dalam
     masyarakat. Tetapi, pelaksanaan asas normatif ini sudah tentu berbeda
     dengan yang berlaku di dalam masyarakat yang berlatar belakang
     pandangan filosofis atomisme atau organisme. Dalam masyarakat menurut
     teori integralistik, asas kekeluargaan menjadi prinsip kehidupan bersama
     demi kesejahteraan bersama, baik individu maupun keseluruhan.
     Walaupun pada hakekatnya yang diutamakan adalah keseluruhan warga
     masyarakat, namun pandangan integralistik tak mengabaikan individu.
     Karena realitas yang wajar ialah menghormati pribadi sama dengan
     menghormati keseluruhan masyarakat sebagai satu totalitas.
C. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
       Untuk melaksanakan antar hubungan dan antar aksi di dalam masyarakat
  tiap individu memerlukan kesadaran-kesadaran nilai dan kecakapan-
  kecakapan tertentu. Untuk itu pasti diperlukan proses mengetahui, belajar,
  baik lewat pengalaman sehari-hari maupun melalui pendidikan formal.
  Sebagaimana kita ketahui baik melalui ilmu jiwa maupun ilmu pendidikan,
bahwa perkembangan kepribadian manusia ke tingkat kematangan ditentukan
pula oleh faktor-faktor tersebut. Sedemikian besar pengaruh masyarakat atau
lingkungan keseluruhan terhadap perkembangan kepribadian diakui oleh teori
konvergensi, bahkan lebih-lebih oleh aliran empirisme dan pragmatisme.


                                       (9)


     Di lain pihak, seseorang mungkin berpendapat bahwa “pendidikan ialah
metode fundamental untuk memajukan dan memperbarui masyarakat” dan
bahwa itu adalah sebagai masalah setiap orang yang berminat dengan
pendidikan untuk menggunakan sekolah sebagai alat utama dan paling efektif
bagi memajukan dan memperbarui suatu masyarakat”.
     Karena itu setiap warga masyarakat bercita-cita dan aktif berpartisipasi
untuk membina pendidikan Sebab pembinaan pendidikan yang ideal adalah
pembinaan atas pribadi warga masyarakat yang ideal pula. Dan ini berarti
pembinaan tata kehidupan sosial yang sejahtera lahir dan bathin. Aspek-aspek
kebudayaan di dalam masyarakat seperti ilmu pengetahuan, hukum, nilai-nilai
(demokrasi, moral, agama), dan sebagainya hanya mungkin dimengerti oleh
warga masyarakat melalui pendidikan. Bahkan ilmu-ilmu tersebut sebagai
wujud, sistem yang berkembang hanya tumbuh melalui lembaga-lembaga
pendidikan.
     Hubungan masyarakat dan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan
“seperti telor dengan ayam.” Masyarakat maju karena pendidikan, dan
pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju
pula, bagaimanapun kita harus menyadari kedudukan manusia baik sebagai
pribadi maupun sebagai masyarakat keseluruhan, adalah berfungsi sebagai
subyek. Manusia sebagai subyek, ialah yang menyadari dirinya sendiri, untuk
apa dan bagaimana ia hidup dan harus hidup. Manusia mampu mengerti,
bukan saja segala sesuatu yang ada di luar dirinya sebagai obyek, bahkan
manusia mampu pula menyadari dirinya sendiri sebagai subyek. Dari
kesadaran subyek dengan segala potensi, kondisi dan kepentingannya,
manusia mengatur hidupnya, menetapkan cita-citanya sendiri.
Oleh karena itu latar belakang filosofis seseorang atas kedudukan
  individu amat besar peranannya. Pandangan filosofis teori itu sedemikian
  besar implikasinya dalam kehidupan manusia. Dari pandangan filosofis atas
  masyarakat, atas manusia merupakan titik tolak dalam seluruh persoalan


                                          (10)


       kehidupan manusia. Dan apabila pandangan tersebut dianalisa lebih
  mendalam, berarti titik tolak segala pandangan berawal pada subyek, yakni
  manusia sendiri, sebagai pribadi, atau sebagai masyarakat.
       Dari beberapa dasar pertimbangan di atas, nyatalah masyarakat harus
  secara aktif menetapkan asas-asas pendidikan yang tersimpul di dalam Filsafat
  Pendidikan masyarakat (bangsa, negara) itu. Untuk pedoman pelaksanaan
  pendidikan (nasional) bangsa itu, maka pedoman pelaksanaan pendidikan itu
  termaktub di dalam Undang-undang Pendidikan. Akan tetapi Undang-undang
  Pendidikan adalah pedoman operasional formal. Sedangkan Filsafat
  Pendidikan   adalah pedoman       filosofis-ideal,   asas-asas normatif    yang
  fundamental yang bersifat tetap, sebagai sumber nilai, sumber cita-cita.
       Jadi masyarakat/negara sebagai subyek makro kependidikan wajar
  menentukan motivasi, tujuan, lembaga atau keseluruhan sis-tem pendidikan
  nasionalnya berdasarkan cita karsanya. Inilah sistem pendidikan nasional
  berdasarkan filsafat negara bangsa/negara itu (i.e. negara R.I ialah sistem
  pendidikan nasional (berdasarkan) Pancasila.




                   Masyarakat Desa dan Kota

A. Pengertian Masyarakat Desa dan kota
Masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak
     dikuasai oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang
     sudah mantap dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur
     tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosial hidup bersama,
     bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang
     hampir seragam.


                                            (11)


            Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya
     mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban
     masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan,
     sehingga disebut masyarakat kota. Namun tidak semua masyarakat kota tidak
     dapat disebut masyarakat modern,sebab orang kota tidak memiliki orientasi ke
     masa kini, misalnya gelandangan.


B. Ciri-ciri Masyarakat Desa dan Kota


a)      Ciri-Ciri Masyarakat Desa
            Adapun ciri yang menonjol pada masyarakat desa antara lain pada
     umumnya kehidupannya tergantung pada alam (bercocok tanam) anggotanya
     saling mengenal, sifat gotong royong erat penduduknya sedikit perbedaan
     penghayatan dalam kehidupan religi lebih kuat.
     1. Lingkungan dan Orientasi Terhadap Alam

        Desa berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh lokasi geografis
        di daerah desa petani, realitas alam ini sangat vital menunjang
        kehidupannya. Kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam seperti
        dalam pola berfikir dan falsafah hidupnya menentukan.

     2. dalam Segi Pekerjaan/Mata Pencaharian
Umumnya mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani, sedangkan
   mata pencaharian berdagang merupakan pekerjaan sekunder sebagian
   besar penduduknya bertani.

3. Ukuran Komunitas

   Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dan daerah pedesaan mempunyai
   penduduk yang rendah kilo meter perseginya.

4. Kepadatan Penduduknya



                                       (12)



   Kepadatan penduduknya lebih rendah, biasanya kelompok perumahan
   yang dikelilingi oleh tanah pertanian udaranya yang segar, bentuk interaksi
   sosial dalam kelompok sosial menyebabkan orang tidak terisolasi.



5. Diferensiasi Sosial

   Pada masyarakat desa yang homogenitas, derajat diferensiasi atau
   perbedaan sosial relatif lebih rendah.

6. Pelapisan Sosial

   Masyarakat desa kesenjangan antara kelas atas dan kelas bawah tidak
   terlalu besar.

7. Pengawasan SosialMasyarakat desa pengawasan sosial pribadi dan ramah
   tamah disamping itu kesadaran untuk mentaati norma yang berlaku
   sebagai alat pengawasan sosial.

8. Pola Kepemimpinan

   Menentukan kepemimpinan di daerah cenderung banyak ditentukan oleh
   kualitas pribadi dari individu. Disebabkan oleh luasnya kontak tatap muka
dan individu lebih banyak saling mengetahui. Misalnya karena kejujuran,
   kesolehan, sifat pengorbanannya dan pengalamannya.

9. Dalam Segi Keluarga

   Rasa persatuan dalam masyarakat desa sangat kuat. Peranan keluarga
   sangat penting dalam berbagai kehidupan, baik dalam kehidupan ekonomi,
   pendidikan, adat istiadat dan agama.

10. Dalam Segi Pendidikan

   Pendidikan keluarga mewariskan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat
   kepada generasi berikutnya. Sebaliknya, pendidikan sekolah sangat jarang



                                      (13)



   dijumpai kalaupun ada pendidikan sekolah hanya terbatas pada tingkat
   dasar. Sebagai pelengkap pendidikan oleh keluarga atau masyarakat.

11. Dalam Segi Agama



   fungsi agama mengatur hubungan manusia dengan yang maha pencipta.
   Menjalankan perintah dan menjadi larangannya sesuai dengan aturan
   agama yang dianut.

12. Dalam Segi Politik

   Pemimpin yang berdasarkan tradisi atau berdasarkan nilai-nilai sosial yang
   mendalam misal :

   -   Kyai

   -   Pendeta

   -   Tokoh adat dan

   -   Tokoh masyarakat
13. Kesetiakawanan Sosial

      Kesetiakawanan sosial pada masyarakat desa lebih tinggi disebabkan oleh
      homogenis masyarakat yang terlihat dalam tolong menolong (gotong
      royong) dan masyarakat.

   14. Perilaku Masyarakat Desa

      Pola kelakuan adalah suatu cara bertingkah laku yang diciptakan untuk
      ditiru oleh banyak orang, suatu cara bertindak menjadi suatu pola
      bertindak yang tetap melalui proses pergaulan (peniruan) yang dilakukan
      oleh banyak orang dalam waktu relatif lama. Sehingga terbentuklah suatu
      kebiasaan didalam kehidupan masyarakat luas didapati seperangkat
      kelakuan sosial karena pergaulan, kelakuan berpola itu menjadi suatu yang
      bersifat mekanis tanpa disertai dengan kemauan ataupun kesadaran.

                                         (14)



      Jika bernilai moral yang baik tindakan demikian tidak menimbulkan
      masalah, sebaliknya jika negatif menimbulkan masalah dalam masyarakat.
      Didalam masyarakat desa tidak ada persaingan, disamping pengaruh
      norma dan nilai juga adat istiadat yang kuat, sehingga perubahan sangat
      lambat. Perilaku yang terikat bersifat status, gambar dan pasif mewarnai

      kehidupan. Kebiasaan-kebiasaan lain dalam aktifitas kehidupan tolong
      menolong demikian dalam mengambil keputusan melalui masyarakat
      sehingga mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah hukum hal
      asing lagi.



Ciri-ciri Masyarakat Modern/Kota
    Hubungan antar         manusia terutama    didasarkan atas    kepentingan-
      kepentingan pribadi
    Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan
      suasana yang saling memepengaruhi
 Keprcayaan yang kuat akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana
       untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
    Masyarakatnya tergolong ke dalam macam-macam profesiyang dapat
       dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan, keterampilan dan
       kejuruan
    Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata
    Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang sangat kompleks
    Ekonomi       hamper     seluruhnya     merupakan   ekonomi   pasar   yang
       didasarkanatas penggunaan uangdan alat-alat pembayaran lain.




                                      (15)


                                   PENUTUP
                                  Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan :
1. Bahwa masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak
   dikuasai oleh adat istiadat.
2. Desa memiliki 3 unsur yaitu : daerah dan letak, penduduk serta tata
   kehidupan.
3. Desa mempunyai ciri-ciri pokok kehidupan adalah ketergantungan mereka
   terhadap lingkungan alam sekitarnya.

       Perubahan sosial mendorong munculnya semangat-semangat untuk
menciptakan produk baru , sehinnga terjadilah revolusi industri, dan kemunculan
semangat asketisme intelektual. Kemudian, asketisme intelektual menimbulkan
etos intelektual, dan inilah yang mendorong masyarakat untuk terus berkarya dan
terus menciptakan hal-hal baru guna meningkatkan kemakmuran hidupnya,
sehingga masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang modern. Sedangkan
proses menjadi masyarakat yang modern disebut dengan istilah Modernisasi.




                                                 Pasuruan, .......….......….2009
                                                 Penulis




                                                 Kelompok 6

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahjumadi ahmad
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padatpandirambo900
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah LingkunganEndang Manik
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiCici Cweety
 
Makalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organikMakalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organikAi Roudatul
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Makalah ekologi lingkungan
Makalah ekologi lingkunganMakalah ekologi lingkungan
Makalah ekologi lingkunganRicky Ramadhan
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
 
Penyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikPenyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikM fazrul
 
Makalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaMakalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaippangnakmambi
 
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkunganEkologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkunganmusdzalifah
 
7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur Kebudayaan7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur KebudayaanSansanikhs
 
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaMakalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaAzharlina Rizqi Ardina
 
Hubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar KelompokHubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar KelompokWinny Sanjaya
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Salma Van Licht
 

Was ist angesagt? (20)

PEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOSPEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOS
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah Lingkungan
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Makalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organikMakalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organik
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Makalah ekologi lingkungan
Makalah ekologi lingkunganMakalah ekologi lingkungan
Makalah ekologi lingkungan
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
 
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
 
Penyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikPenyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politik
 
Makalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budayaMakalah perubahan sosial_budaya
Makalah perubahan sosial_budaya
 
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkunganEkologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
Ekologi dan asas asas pengelolaan lingkungan
 
7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur Kebudayaan7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur Kebudayaan
 
Antropologi -Dinamika Kebudayaan-
Antropologi -Dinamika Kebudayaan-Antropologi -Dinamika Kebudayaan-
Antropologi -Dinamika Kebudayaan-
 
Siklus oksigen
Siklus oksigenSiklus oksigen
Siklus oksigen
 
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaMakalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
 
Hubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar KelompokHubungan Antar Kelompok
Hubungan Antar Kelompok
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3
 

Andere mochten auch

Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanMasyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanwilliam_marthin
 
Struktur Sosial Kota
Struktur Sosial KotaStruktur Sosial Kota
Struktur Sosial KotaKirenius Wadu
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalDadang Solihin
 
Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32dinnianggra
 

Andere mochten auch (6)

Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaanMasyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
Masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
 
Struktur Sosial Kota
Struktur Sosial KotaStruktur Sosial Kota
Struktur Sosial Kota
 
Pengertian Daerah Tertinggal
Pengertian Daerah TertinggalPengertian Daerah Tertinggal
Pengertian Daerah Tertinggal
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32
 

Ähnlich wie Makala Masyarakat Desa Dan Kota

Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)tita_chubie
 
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakatPastime.net
 
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan pjj_kemenkes
 
Tulisan2 Masyarakat Madani
Tulisan2 Masyarakat MadaniTulisan2 Masyarakat Madani
Tulisan2 Masyarakat MadaniYusni Sinaga
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Febri Yatmiko
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialFirman Putra Pratama
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuFirman Putra Pratama
 
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRIETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRIBaneg Susis
 
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanianSosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanianSarjan Alatas
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3EriaMarina
 
Masyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalahMasyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalahafwafadlila
 
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya pjj_kemenkes
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialDini Nur Hanifah
 
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdfBuku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdfNoorLailyFitriyati
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanambarpingki
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Nurul Azzahra
 

Ähnlich wie Makala Masyarakat Desa Dan Kota (20)

Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
 
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakat
 
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tulisan2 Masyarakat Madani
Tulisan2 Masyarakat MadaniTulisan2 Masyarakat Madani
Tulisan2 Masyarakat Madani
 
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
Kelompok5isbd 131216144333-phpapp02
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk sosial
 
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individuMakalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
Makalah manusia sebagai makhluk sosial dan individu
 
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRIETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
ETIKA & PENGEMBANGAN DIRI
 
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanianSosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
Sosiologi komunikasi dan penyuluhan pertanian
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3
 
Masyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalahMasyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalah
 
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai Makhluk Budaya
 
Tik
TikTik
Tik
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdfBuku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
 
SOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIKSOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIK
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan
 

Mehr von robiyanto

Analisis Sistem Informasi Di Smkn 1 Beji
Analisis Sistem Informasi Di Smkn 1 BejiAnalisis Sistem Informasi Di Smkn 1 Beji
Analisis Sistem Informasi Di Smkn 1 Bejirobiyanto
 
Proposal Data Pelanggaran Siswa
Proposal Data Pelanggaran SiswaProposal Data Pelanggaran Siswa
Proposal Data Pelanggaran Siswarobiyanto
 
pembelajaran
pembelajaranpembelajaran
pembelajaranrobiyanto
 
Metode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain RisetMetode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain Risetrobiyanto
 
Proposal Data Pelanggaran Siswa
Proposal Data Pelanggaran SiswaProposal Data Pelanggaran Siswa
Proposal Data Pelanggaran Siswarobiyanto
 
Presentasi Data Pelanggaran Siswa.Finis
Presentasi Data Pelanggaran Siswa.FinisPresentasi Data Pelanggaran Siswa.Finis
Presentasi Data Pelanggaran Siswa.Finisrobiyanto
 
Mpi Metode Riset Pertemuan 2
Mpi Metode Riset Pertemuan 2Mpi Metode Riset Pertemuan 2
Mpi Metode Riset Pertemuan 2robiyanto
 
Metodologi Penelitian (Filsafat, Hakikat, Dan Metode Ilmiah)
Metodologi Penelitian (Filsafat, Hakikat, Dan Metode Ilmiah)Metodologi Penelitian (Filsafat, Hakikat, Dan Metode Ilmiah)
Metodologi Penelitian (Filsafat, Hakikat, Dan Metode Ilmiah)robiyanto
 
Metode Penelitian Ilmiah 5
Metode Penelitian Ilmiah 5Metode Penelitian Ilmiah 5
Metode Penelitian Ilmiah 5robiyanto
 
Metode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain RisetMetode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain Risetrobiyanto
 
Metode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain RisetMetode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain Risetrobiyanto
 

Mehr von robiyanto (12)

proposal
proposalproposal
proposal
 
Analisis Sistem Informasi Di Smkn 1 Beji
Analisis Sistem Informasi Di Smkn 1 BejiAnalisis Sistem Informasi Di Smkn 1 Beji
Analisis Sistem Informasi Di Smkn 1 Beji
 
Proposal Data Pelanggaran Siswa
Proposal Data Pelanggaran SiswaProposal Data Pelanggaran Siswa
Proposal Data Pelanggaran Siswa
 
pembelajaran
pembelajaranpembelajaran
pembelajaran
 
Metode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain RisetMetode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain Riset
 
Proposal Data Pelanggaran Siswa
Proposal Data Pelanggaran SiswaProposal Data Pelanggaran Siswa
Proposal Data Pelanggaran Siswa
 
Presentasi Data Pelanggaran Siswa.Finis
Presentasi Data Pelanggaran Siswa.FinisPresentasi Data Pelanggaran Siswa.Finis
Presentasi Data Pelanggaran Siswa.Finis
 
Mpi Metode Riset Pertemuan 2
Mpi Metode Riset Pertemuan 2Mpi Metode Riset Pertemuan 2
Mpi Metode Riset Pertemuan 2
 
Metodologi Penelitian (Filsafat, Hakikat, Dan Metode Ilmiah)
Metodologi Penelitian (Filsafat, Hakikat, Dan Metode Ilmiah)Metodologi Penelitian (Filsafat, Hakikat, Dan Metode Ilmiah)
Metodologi Penelitian (Filsafat, Hakikat, Dan Metode Ilmiah)
 
Metode Penelitian Ilmiah 5
Metode Penelitian Ilmiah 5Metode Penelitian Ilmiah 5
Metode Penelitian Ilmiah 5
 
Metode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain RisetMetode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain Riset
 
Metode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain RisetMetode Dan Desain Riset
Metode Dan Desain Riset
 

Makala Masyarakat Desa Dan Kota

  • 1. TUGAS ISD UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG MASYARAKAT DESA DAN KOTA KELOMPOK 6 ROBIYANTO BANGUN TRI ATMAJI M. TAUFIK
  • 2. (1) KATA PENGANTAR Perubahan sosial, ekonomi dan politik yang terjadi akhir-akhir ini telah menimbulkan dampak yang sangat kompleks bagi kehidupan seluruh lapisan masyarakat. Sebagai warga masyarakat, kita pun harus menghadapinya dengan memandang perubahan itu sebagai suatu proses dalam menuju masyarakat Indonesia yang baru dan modern. Sebagaimana warga masyarakat lainnya, para mahasiswa tentu mengalami kompleksitas tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, hadirnya mata kuliah sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat dan aspek-aspeknya, merupakan peluang bagi mahasiswa untuk memahami lebih arif setiap perubahan tersebut. Akhirnya, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tak lupa kami ucapkan terima kasih Pasuruan,……………….2009 Penulis Kelompok 6
  • 3. (2) DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………………………………………………………… 1 DAFTAR ISI...................................................................................................... 2 BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ 3 BAB II : PEMBAHASAN HAKIKAT MASYARAKAT.......................... 4 A. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN STRUKTUR SOSIAL.................................................................................. 4 B. PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG HAKIKAT MASYARAKAT.................................................................... 5 1. Teori Atomistic................................................................. 5 2. Teori Organisme............................................................... 6 3. Teori Integralistik............................................................. 7 C. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN......... 8 BAB III : MASYARAKAT DESA DAN KOTA…………………………. 10 A. PENGERTIAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA 11 B. CIRI-CIRI MASYARAKAT DESA DAN KOTA 11 BAB III : PENUTUP.................................................................................... KESIMPULAN............................................................................. 15
  • 4. (3) BAB I PENDAHULUAN Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan antar aksi. Di dalam masyarakat sebagai suatu lembaga kehidupan manusia berlangsung pula keseluruhan proses perkembangan kehidupan. Dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Tetapi masyarakat dapat pula diartikan sebagai subyek, yakni sebagai perwujudan warga masyarakat dengan semua sifat (watak) dalam suatu gejala dan manifestasi tertentu atau keseluruhan, sosio-psikologisnya. Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat dalam mekanismenya ada ilmu masyarakat (sosiologi). Pengertian secara sosiologis atau ilmiah ini sesungguhnya sudah memadai bagi seseorang profesional supaya ia lebih efektif menjalankan fungsinya di dalam masyarakat, khususnya bagi pendidik. Bahkan bagi setiap warga masyarakat adalah lebih baik apabila ia mengenal “masyarakat” dimana ia menjadi bagian daripadanya. Lebih dari pada itu, bukanlah seseorang itu adalah warga masyarakat yang sadar atau tidak, selalu terlibat dengan proses dan mekanisme masyarakat itu. Tiap-tiap pribadi tidak saja menjadi warga masyarakat secara pasif, melainkan dalam kondisi-kondisi tertentu ia menjadi warga masyarakat yang aktif. Kedudukan pribadi yang demikian di dalam masyarakat, berlaku dalam arti, baik masyarakat luas maupun masyarakat terbatas, dalam lingkungan tertentu adalah suatu kenyataan bahwa kita hidup, bergaul, bekerja, sampai meninggal dunia, di dalam masyarakat. Masyarakat sebagai lembaga hidup bersama sebagai suatu gemeinschafts, bahkan tidak dapat dipisahkan
  • 5. (4) daripada warga masyarakatnya dengan segala antar hubungan dan antar aksi yang berlangsung di dalamnya. Untuk mengerti hakikat masyarakat, bagaimana kedudukan pribadi (individu), peranan, hak dan kewajiban warga masyarakat kepada masyarakat, bagaimana hubungan masyarakat dengan pendidikan. BAB II PEMBAHASAN HAKIKAT MASYARAKAT Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan antar aksi. Dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat dalam mekanismenya ada ilmu masyarakat (sosiologi) agar lebih baik apabila ia mengenal “masyarakat” dimana ia menjadi bagian daripadanya, karena tiap-tiap pribadi tidak saja menjadi warga masyarakat secara pasif. A. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN STRUKTUR SOSIAL Prof. Robert W. Richey dalam bukunya : “Planning for Teaching an Introduction to Education” membuat batasan masyarakat. Istilah masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bersama di suatu
  • 6. wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang relatif. Berdasarkan pengertian ini, maka pengertian masyarakat (relatif) luas wilayahnya, dan (5) meliputi (relatif) banyak anggota atau warganya. Oleh karena jumlahnya yang relatif besar, akan terjadi pula “masyarakat” di dalam masyarakat tersebut. Ada bermacam-macam faktor yang menyebabkan terbentuknya “masyarakat” dimaksud. Terjadilah pembedaan-pembedaan yang dikenal dengan istilah “masyarakat kota”, “masyarakat desa”, “masyarakat pendalaman”, ada pula “masyarakat atas”, “masyarakat bawah”, dan sebagainya. Dengan pembedaan seperti ini, secara implisit dapat dimengerti apa dasar daripada penamaan atau penggolongan itu. Kota besar misalnya, yang warganya jauh lebih banyak jumlahnya daripada di desa, antar warga masyarakat dan lebih banyak variasinya. Dengan kata lain, disana lebih heterogen. Kenyataan menunjukkan bahwa di kota-kota besar hidup manusia dari segala tingkat. Dari pejabat-pejabat tinggi negara, pengusaha-pengusaha besar, kaum cerdik pandai, sampai buruh-buruh kecil. Jarak sosial diantara mereka sedemikian rupa, sehingga terbentuklah apa yang dikenal sebagai kelas sosial. Secara umum kelas sosial di dalam masyarakat ini terbagi atas : kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class). B. PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG HAKIKAT MANUSIA Sejarah perkembangan masyarakat adalah sejarah adanya manusia dan peradaban. Jadi, manusia adalah subyek di dalam masyarakat dan masyarakat pasti dihubungkan dengan fungsi dan kedudukan manusia di dalam masyarakat. Teori-teori tentang hakikat masyarakat yang berkembang dan dianut dunia pada umumnya adalah : 1. Teori Atomistic
  • 7. Pada periode masyarakat sebelum terbentuknya negara seperti yang kita kenal sekarang (pre social state) manusia sebagai pribadi adalah bebas dan independen. Dengan demikian masyarakat dibentuk atas dasar (6) kehendak bersama, untuk tujuan bersama para individu, yang kemudian menjadi warga masyarakat itu. Pribadi manusia sebagai individu memiliki kebebasan, kemerdekaan dan persamaan diantara manusia lainnya. Karena didorong oleh kesadaran tertentu, mereka secara sukarela membentuk masyarakat, dan masyarakat dalam bentuknya yang formal ialah negara. Oleh sebab itu masyarakat adalah perwujudan kontrak sosial, perjanjian bersama warga masyarakat itu. Berdasarkan asas pandangan atomisme ini penghargaan kepada pribadi manusia adalah prinsip utama. Artinya setiap praktek tentang kehidupan di dalam masyarakat selalu diarahkan bagi pembianaan hak-hak asasi manusia, demi martabat manusia. 2. Teori Organisme Pada dasarnya setiap individu dilahirkan dan berkembang di dalam masyarakat. Manusia lahir dalam wujud yang serba lemah, lahir dan bathin. Keadaannya dan perkembangannya amat tergantung (dependent) kepada orang lain, minimal kepada keluarganya. Kenyataan ini tidak hanya pada masa bayi dan masa kanak-kanak, bahkan di dalam perkembangan menuju kedewasaan seseorang individu masih memerlukan bantuan orang lain. Misalnya dalam penyesuaian kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu manusia saling membutuhkan sesamanya demi kelanjutan hidup dan kesejahteraannya. Prinsip pelaksanaan pola-pola kehidupan di dalam masyarakat menurut teori organisme ialah :
  • 8. a. Bahwa kekuasaan dan kehendak masyarakat sebagai lembaga di atas hak, kepentingan, keinginan, cita-cita dan kekuasaan individu. (7) b. Lembaga masyarakat yang meliputi seluruh bangsa, secara nasional, bersifat totalitas, pendidikan berfungsi mewujudkan warga negara yang ideal, dan bukan manusia sebagai individu yang ideal. 3. Teori Integralistik Menurut teori ini meskipun masyarakat sebagai satu lembaga yang mencerminkan kebersamaan sebagai satu totalitas, namun tidak dapat diingkari realita manusia sebagai pribadi. Sebaliknya manusia sebagai pribadi selalu ada dan hidup di dalam kebersamaan di dalam masyarakat. Jelas bahwa pribadi manusia adalah suatu realita di dalam masyarakat, seperti halnya masyarakat pun adalah realita diantara bangsa-bangsa di dunia ini dan komplementatif. Masyarakat ada karena terdiri dari pada individu-individu warga masyarakat. Dan pribadi manusia, individu- individu dalam masyarakat itu berkembang dan dipengaruhi oleh masyarakat. Perwujudan masyarakat sebagai lembaga kehidupan sosial tiada bedanya dengan kehidupan suatu keluarga. Tiap-tiap anggota keluarga adalah warga yang sadar tentang status dirinya di dalam keluarga itu, sebagaimana ia menyadari tanggung jawab dan kewajibannya atas integritas keluarga tersebut. Sewajarnya tidak bertentangan dengan kepentingan dan terutama kehormatan dan martabat keluarga. Bahkan kehormatan keluarga adalah kehormatan anggota keluarga, demikian pula sebaliknya. Pelaksanaan asas-asas menurut teori integralistik yang dapat penulis samakan dengan teori kekeluargaan adalah berdasarkan keseimbangan
  • 9. antara hak-hak (asasi) dan kewajiban-kewajiban (asasi). Praktek tata kehidupan sosial berdasarkan kesadaran nilai-nilai, norma-norma sosial yang berlaku dan dijunjung bersama baik oleh individu sebagai pribadi, maupun oleh masyarakat sebagai lembaga. Kepentingan dan tujuan hidup individu meskipun amat bersifat pribadi, tak dapat dipertentangkan dengan (8) kepentingan dan tujuan sosial. Sebab tiap individu menyadari hak dan kewajibannya masing-masing. Ini berarti bahwa kebebasan (kemerdekaan) dan hak-hak individu dengan sendirinya dibatasi oleh kemerdekaan dan hak-hak individu lain di dalam masyarakat. Kesadaran atas nilai-nilai asasi demikian berarti merupakan dasar bagi tiap individu untuk melaksanakan fungsi sosialnya secara maksimal. Kesadaran atas hak-hak asasi dan kewajiban dalam antar hubungan manusia sudah pasti berdasarkan nilai-nilai sosial yang berlaku berdasarkan norma-norma nilai tertentu. Nilai-nilai itulah sebagai asas normatif. Asas normatif merupakan dasar terwujudnya harmonis di dalam masyarakat. Tetapi, pelaksanaan asas normatif ini sudah tentu berbeda dengan yang berlaku di dalam masyarakat yang berlatar belakang pandangan filosofis atomisme atau organisme. Dalam masyarakat menurut teori integralistik, asas kekeluargaan menjadi prinsip kehidupan bersama demi kesejahteraan bersama, baik individu maupun keseluruhan. Walaupun pada hakekatnya yang diutamakan adalah keseluruhan warga masyarakat, namun pandangan integralistik tak mengabaikan individu. Karena realitas yang wajar ialah menghormati pribadi sama dengan menghormati keseluruhan masyarakat sebagai satu totalitas. C. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN Untuk melaksanakan antar hubungan dan antar aksi di dalam masyarakat tiap individu memerlukan kesadaran-kesadaran nilai dan kecakapan- kecakapan tertentu. Untuk itu pasti diperlukan proses mengetahui, belajar, baik lewat pengalaman sehari-hari maupun melalui pendidikan formal. Sebagaimana kita ketahui baik melalui ilmu jiwa maupun ilmu pendidikan,
  • 10. bahwa perkembangan kepribadian manusia ke tingkat kematangan ditentukan pula oleh faktor-faktor tersebut. Sedemikian besar pengaruh masyarakat atau lingkungan keseluruhan terhadap perkembangan kepribadian diakui oleh teori konvergensi, bahkan lebih-lebih oleh aliran empirisme dan pragmatisme. (9) Di lain pihak, seseorang mungkin berpendapat bahwa “pendidikan ialah metode fundamental untuk memajukan dan memperbarui masyarakat” dan bahwa itu adalah sebagai masalah setiap orang yang berminat dengan pendidikan untuk menggunakan sekolah sebagai alat utama dan paling efektif bagi memajukan dan memperbarui suatu masyarakat”. Karena itu setiap warga masyarakat bercita-cita dan aktif berpartisipasi untuk membina pendidikan Sebab pembinaan pendidikan yang ideal adalah pembinaan atas pribadi warga masyarakat yang ideal pula. Dan ini berarti pembinaan tata kehidupan sosial yang sejahtera lahir dan bathin. Aspek-aspek kebudayaan di dalam masyarakat seperti ilmu pengetahuan, hukum, nilai-nilai (demokrasi, moral, agama), dan sebagainya hanya mungkin dimengerti oleh warga masyarakat melalui pendidikan. Bahkan ilmu-ilmu tersebut sebagai wujud, sistem yang berkembang hanya tumbuh melalui lembaga-lembaga pendidikan. Hubungan masyarakat dan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan “seperti telor dengan ayam.” Masyarakat maju karena pendidikan, dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula, bagaimanapun kita harus menyadari kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat keseluruhan, adalah berfungsi sebagai subyek. Manusia sebagai subyek, ialah yang menyadari dirinya sendiri, untuk apa dan bagaimana ia hidup dan harus hidup. Manusia mampu mengerti, bukan saja segala sesuatu yang ada di luar dirinya sebagai obyek, bahkan manusia mampu pula menyadari dirinya sendiri sebagai subyek. Dari kesadaran subyek dengan segala potensi, kondisi dan kepentingannya, manusia mengatur hidupnya, menetapkan cita-citanya sendiri.
  • 11. Oleh karena itu latar belakang filosofis seseorang atas kedudukan individu amat besar peranannya. Pandangan filosofis teori itu sedemikian besar implikasinya dalam kehidupan manusia. Dari pandangan filosofis atas masyarakat, atas manusia merupakan titik tolak dalam seluruh persoalan (10) kehidupan manusia. Dan apabila pandangan tersebut dianalisa lebih mendalam, berarti titik tolak segala pandangan berawal pada subyek, yakni manusia sendiri, sebagai pribadi, atau sebagai masyarakat. Dari beberapa dasar pertimbangan di atas, nyatalah masyarakat harus secara aktif menetapkan asas-asas pendidikan yang tersimpul di dalam Filsafat Pendidikan masyarakat (bangsa, negara) itu. Untuk pedoman pelaksanaan pendidikan (nasional) bangsa itu, maka pedoman pelaksanaan pendidikan itu termaktub di dalam Undang-undang Pendidikan. Akan tetapi Undang-undang Pendidikan adalah pedoman operasional formal. Sedangkan Filsafat Pendidikan adalah pedoman filosofis-ideal, asas-asas normatif yang fundamental yang bersifat tetap, sebagai sumber nilai, sumber cita-cita. Jadi masyarakat/negara sebagai subyek makro kependidikan wajar menentukan motivasi, tujuan, lembaga atau keseluruhan sis-tem pendidikan nasionalnya berdasarkan cita karsanya. Inilah sistem pendidikan nasional berdasarkan filsafat negara bangsa/negara itu (i.e. negara R.I ialah sistem pendidikan nasional (berdasarkan) Pancasila. Masyarakat Desa dan Kota A. Pengertian Masyarakat Desa dan kota
  • 12. Masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosial hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam. (11) Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan, sehingga disebut masyarakat kota. Namun tidak semua masyarakat kota tidak dapat disebut masyarakat modern,sebab orang kota tidak memiliki orientasi ke masa kini, misalnya gelandangan. B. Ciri-ciri Masyarakat Desa dan Kota a) Ciri-Ciri Masyarakat Desa Adapun ciri yang menonjol pada masyarakat desa antara lain pada umumnya kehidupannya tergantung pada alam (bercocok tanam) anggotanya saling mengenal, sifat gotong royong erat penduduknya sedikit perbedaan penghayatan dalam kehidupan religi lebih kuat. 1. Lingkungan dan Orientasi Terhadap Alam Desa berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh lokasi geografis di daerah desa petani, realitas alam ini sangat vital menunjang kehidupannya. Kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam seperti dalam pola berfikir dan falsafah hidupnya menentukan. 2. dalam Segi Pekerjaan/Mata Pencaharian
  • 13. Umumnya mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani, sedangkan mata pencaharian berdagang merupakan pekerjaan sekunder sebagian besar penduduknya bertani. 3. Ukuran Komunitas Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dan daerah pedesaan mempunyai penduduk yang rendah kilo meter perseginya. 4. Kepadatan Penduduknya (12) Kepadatan penduduknya lebih rendah, biasanya kelompok perumahan yang dikelilingi oleh tanah pertanian udaranya yang segar, bentuk interaksi sosial dalam kelompok sosial menyebabkan orang tidak terisolasi. 5. Diferensiasi Sosial Pada masyarakat desa yang homogenitas, derajat diferensiasi atau perbedaan sosial relatif lebih rendah. 6. Pelapisan Sosial Masyarakat desa kesenjangan antara kelas atas dan kelas bawah tidak terlalu besar. 7. Pengawasan SosialMasyarakat desa pengawasan sosial pribadi dan ramah tamah disamping itu kesadaran untuk mentaati norma yang berlaku sebagai alat pengawasan sosial. 8. Pola Kepemimpinan Menentukan kepemimpinan di daerah cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu. Disebabkan oleh luasnya kontak tatap muka
  • 14. dan individu lebih banyak saling mengetahui. Misalnya karena kejujuran, kesolehan, sifat pengorbanannya dan pengalamannya. 9. Dalam Segi Keluarga Rasa persatuan dalam masyarakat desa sangat kuat. Peranan keluarga sangat penting dalam berbagai kehidupan, baik dalam kehidupan ekonomi, pendidikan, adat istiadat dan agama. 10. Dalam Segi Pendidikan Pendidikan keluarga mewariskan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat kepada generasi berikutnya. Sebaliknya, pendidikan sekolah sangat jarang (13) dijumpai kalaupun ada pendidikan sekolah hanya terbatas pada tingkat dasar. Sebagai pelengkap pendidikan oleh keluarga atau masyarakat. 11. Dalam Segi Agama fungsi agama mengatur hubungan manusia dengan yang maha pencipta. Menjalankan perintah dan menjadi larangannya sesuai dengan aturan agama yang dianut. 12. Dalam Segi Politik Pemimpin yang berdasarkan tradisi atau berdasarkan nilai-nilai sosial yang mendalam misal : - Kyai - Pendeta - Tokoh adat dan - Tokoh masyarakat
  • 15. 13. Kesetiakawanan Sosial Kesetiakawanan sosial pada masyarakat desa lebih tinggi disebabkan oleh homogenis masyarakat yang terlihat dalam tolong menolong (gotong royong) dan masyarakat. 14. Perilaku Masyarakat Desa Pola kelakuan adalah suatu cara bertingkah laku yang diciptakan untuk ditiru oleh banyak orang, suatu cara bertindak menjadi suatu pola bertindak yang tetap melalui proses pergaulan (peniruan) yang dilakukan oleh banyak orang dalam waktu relatif lama. Sehingga terbentuklah suatu kebiasaan didalam kehidupan masyarakat luas didapati seperangkat kelakuan sosial karena pergaulan, kelakuan berpola itu menjadi suatu yang bersifat mekanis tanpa disertai dengan kemauan ataupun kesadaran. (14) Jika bernilai moral yang baik tindakan demikian tidak menimbulkan masalah, sebaliknya jika negatif menimbulkan masalah dalam masyarakat. Didalam masyarakat desa tidak ada persaingan, disamping pengaruh norma dan nilai juga adat istiadat yang kuat, sehingga perubahan sangat lambat. Perilaku yang terikat bersifat status, gambar dan pasif mewarnai kehidupan. Kebiasaan-kebiasaan lain dalam aktifitas kehidupan tolong menolong demikian dalam mengambil keputusan melalui masyarakat sehingga mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah hukum hal asing lagi. Ciri-ciri Masyarakat Modern/Kota  Hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan- kepentingan pribadi  Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan suasana yang saling memepengaruhi
  • 16.  Keprcayaan yang kuat akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat  Masyarakatnya tergolong ke dalam macam-macam profesiyang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan, keterampilan dan kejuruan  Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata  Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang sangat kompleks  Ekonomi hamper seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkanatas penggunaan uangdan alat-alat pembayaran lain. (15) PENUTUP Kesimpulan Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan : 1. Bahwa masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat. 2. Desa memiliki 3 unsur yaitu : daerah dan letak, penduduk serta tata kehidupan. 3. Desa mempunyai ciri-ciri pokok kehidupan adalah ketergantungan mereka terhadap lingkungan alam sekitarnya. Perubahan sosial mendorong munculnya semangat-semangat untuk menciptakan produk baru , sehinnga terjadilah revolusi industri, dan kemunculan semangat asketisme intelektual. Kemudian, asketisme intelektual menimbulkan etos intelektual, dan inilah yang mendorong masyarakat untuk terus berkarya dan terus menciptakan hal-hal baru guna meningkatkan kemakmuran hidupnya,
  • 17. sehingga masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang modern. Sedangkan proses menjadi masyarakat yang modern disebut dengan istilah Modernisasi. Pasuruan, .......….......….2009 Penulis Kelompok 6