Ini adalah materi kuliah saya untuk mahasiswa program khusus Akademi Keperawatan Panti Rapih, Jumat 11 Juli 2014. Dalam kuliah ini dibahas kepentingan perencanaan kebencanaan dalam konteks rumah sakit dan sistem triase yang dipakai dalam MCI / mass casualty incident atau bencana dengan korban massal.
11. Apa yang Akan Dipelajari?
• Perencanaan
kebencanaan di rumah
sakit
• Triase bencana dengan
korban massal
• Standar internasional
untuk respon terhadap
bencana
• Kerja sama eksternal
dalam kebencanaan Foto:
Henry
Widyanto
Handoko
Saputro
14. Pengertian
• Bencana: terputusnya fungsi masyarakat, menyebabkan
kerugian luas pada manusia, harta benda, atau lingkungan
hidup yang melebihi kemampuan masyarakat terdampak
untuk mengatasi dengan sumber daya yang dimiliki.
Bencana timbul ketika sebuah bahaya menghantam
masyarakat yang rentan.
• Kerentanan: batas di mana komunitas, struktur, pelayanan,
atau area geografis akan rusak akibat dampak suatu bahaya
tertentu.
• Risiko: perkiraan kerugian (kematian, luka, bangunan, dll)
akibat bahaya dengan kekuatan tertentu yang melanda
suatu daerah.
(GOI-UNDP DRM Programme 2002)
15. Tujuan Perencanaan Kebencanaan
• Penyelamatan nyawa dan pemulihan sebanyak
mungkin pasien.
• Distribusi proporsional pasien ke fasilitas kesehatan
lain.
• Rumah sakit memiliki jumlah personel yang cukup
termasuk dokter dan paramedis untuk menghadapi
kebutuhan pelayanan emergensi.
• Pelayanan yang ada sesuai dengan kebutuhan pasien.
• Pelayanan emergensi yang disiapkan terintegrasi
dengan bagian-bagian lain dalam rumah sakit.
(GOI-UNDP DRM Programme 2002)
16. Prinsip Perencanaan Kebencanaan
Predictable
Simple
Flexible
Concise
Comprehesive
Adaptable
Anticipatory
Part of…
Rantai komando jelas dan terprediksi
Mudah dipahami dan fungsional dalam operasional
Rencana dapat diimplementasi pada berbagai bencana
Jelas: peran, pertanggungjawaban, hubungan antar bag
Jaringan antar RS, kebijakan transfer pasien
Ada ruang untuk penyesuaian sesuai kondisi
Mengantisipasi skenario terburuk
Bagian dari perencanaan kebencanaan daerah
17. Model Perencanaan Kebencanaan
• Kriteria kebencanaan
• Sebelum bencana
• Pembentukan komite
• Rantai komando
• Pelayanan pasien
• Stabilisasi pasien
• Penunjang medis
• Keperawatan
• Logistik
• Keamanan
• Humas
• Saat bencana
• Notifikasi staf dan
pimpinan
• Setelah bencana
• Debriefing
Foto:
Anastasia
Septia
Andriyanti
18. Komponen Perencanaan Kebencanaan
Command & Control
Communication
Safety & Security
Triage
Surge Capacity
Cont. Ess. Service
Human Resources
Logistic & Supply
Penting: komando dan kontrol yang berjalan baik
Jelas, akurat, tepat waktu è pengambilan keputusan
Menjaga fungsi RS dan respon thd insiden selama bencana
Penting: pengaturan pelayanan pasien sesuai kebutuhan
Pelayanan melampaui kemampuan untuk respon bencana
Paralel: pelayanan bencana dan pelayanan reguler
Menjaga kapasitas staf dan kelangsungan operasional
Sering diabaikan, penting untuk kelangsungan operasional
Post Dis. Recovery Antisipasi dampak jangka panjang terhadap RS
(World Health Organization 2011)
20. Triase
• Mace & Mayer (2008) menulis bahwa triase adalah
prioritisasi pasien berdasarkan penyakit, keparahan,
prognosis, dan ketersediaan sumber daya.
• … triase lebih tepat dikatakan sebagai metode untuk
secara cepat menilai keparahan kondisi, menetapkan
prioritas, dan memindahkan pasien ke tempat yang
paling tepat untuk perawatan (Christ et al. 2010).
• Triage is the process of determining the priority of
patients’ treatments based on the severity of their
condition (Wikipedia).
• Triage adalah penilaian, pemilahan dan pengelompokan
penderita yang akan mendapatkan penanganan medis
dan evakuasi pada kondisi kejadian masal atau bencana
(Buku PPGD Perawat).
21. MASS
• Move
• Assess
• Sort
• Send
Hot Zone
START
Simple triage and rapid
treatment
• R: Respirasi
• P: Perfusi
• S: Kesadaran
Warm Zone
Triase Bencana
22. M.A.S.S. Triage
• Memilah korban berdasarkan kemampuannya untuk
bergerak dan berpindah.
• MOVE: “Semua yang dapat mendengar suara saya dan
perlu pertolongan medis tolong berpindah ke sini.” è
Minor / ambulatori.
• ASSESS: “Semua yang dapat mengangkat lengan atau
tungkai” è non-ambulatori.
• SORT: Lakukan asesmen ulang pada korban yang tersisa
dan berikan kode warna pada semua korban: hijau,
kuning, merah, dan hitam.
• SEND: Kirim korban sesuai kebutuhan. Korban dengan
kode hitam ke kamar jenasah.
23. S.T.A.R.T. Triage
Penanda
Asli!
Penanda
Digunakan!
Nilai
Kritis!
R
–
Respiration! R
–
Respirasi! <
30
kali
per
menit!
>
30
kali
per
menit!
P
–
Perfusion! P
–
Perfusi
! <
2
detik
pengisian
kapiler!
>
2
detik
pengisian
kapiler!
M
–
Mental
Status! S
-‐
Kesadaran! Menuruti
perintah!
TIDAK
mampu
menuruti
perintah!
26. The Sphere Project
The Sphere Project – or ‘Sphere’ – was
initiated in 1997 by a group of humani-
tarian non-governmental organisations
(NGOs) and the International Red Cross
and Red Crescent Movement. Their aim
was to improve the quality of their
actions during disaster response and to
be held accountable for them. They
based Sphere’s philosophy on two core
beliefs: first, that those affected by
disaster or conflict have a right to life
with dignity and, therefore, a right to
assistance; and second, that all
possible steps should be taken to
alleviate human suffering arising out
of disaster or conflict.
3
27. • Sukarelawan medis asing
apapun kemampuan dan
latar belakangnya
diperlukan dalam
bencana.
• Bantuan asing apapun
diperlukan, dan
diperlukan dengan
segera.
• Epidemi dan wabah
adalah hal pasti pada
suatu bencana.
• Pada kenyataanya,
kebutuhan pada saat
bencana dapat dicukupi
oleh populasi dan
komunitas lokal.
• Pemerintah setempat
dapat memenuhi, dan
perlu waktu
inventarisasi kebutuhan.
• Kecuali campak, hal ini
terbukti tidak benar.
Mitos dalam Kebencanaan
(Zibulewsky 2001)
28. Apa yang dikatakan standar SPHERE?
• WASH / Water Supply,
Sanitation, Hygiene
Promotion – Tersedianya air
bersih, sanitasi, dan promosi
kebersihan.
• Food Security and Nutrition –
Ketahanan pangan dan gizi.
• Shelter, Settlement, and Non-
Food Items – Tempat
berlindung, pemukiman, dan
barang keperluan non
makanan.
• Health Action – Intervensi
kesehatan.
29. Health System
• Std. 1: Pelayanan
kesehatan
• Std. 2: Sumber daya
manusia
• Std. 3: Suplai obat dan
BHP
• Std. 4: Pembiayaan
• Std. 5: Manajemen
informatika kesehatan
• Std. 6: Kepemimpinan
dan koordinasi
Pelayanan Kesehatan
Esensial
1. Pengendalian penyakit
menular
2. Kesehatan anak
3. Kesehatan seksual dan
reproduksi
4. Perlukaan
5. Kesehatan jiwa
6. Penyakit tidak menular
Health Action Menurut SPHERE
31. BNPB
• Badan Nasional Penanggulangan Bencana
• Lembaga pemerintah non departemen yang
mempunyai tugas membantu presiden RI
dalam mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan penanganan bencana
dan kedaruratan secara terpadu; serta
melaksanakan penanganan bencana dan
kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat,
dan setelah terjadi bencana yang meliputi
pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan
darurat, dan pemulihan.
• Peraturan presiden no. 8 tahun 2008
32. BPBD
• Badan Penanggulangan Bencana Daerah
• lembaga pemerintah non-departemen yang
melaksanakan tugas penanggulangan
bencana di daerah baik Provinsi maupun
Kabupaten/ Kota dengan berpedoman
pada kebijakan yang ditetapkan oleh
Badan Koordinasi Nasional Penanganan
Bencana.
• Peraturan presiden no. 8 tahun 2008.
• Tingkat provinsi.
• Tingkat kabupaten / kota.
33. Kerja Sama Eksternal Lain
• Jaringan PERDHAKI / Persatuan Karya Dharma Kesehatan
Indonesia.
• Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota / Provinsi.
• Kepolisian Republik Indonesia.
• Tentara Nasional Indonesia.
• Berbagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di
bidang penanggulangan bencana maupun pengurangan
risiko bencana.
• Karitas Indonesia di tingkat keuskupan.
• PERSI
34. Referensi
• Mace, S.E. & Mayer, T.A., 2008. Chapter 155 Triage. In Jill M.
Baren et al., eds. Pediatric Emergency Medicine. Philadephia:
Elsevier Health Sciences, pp. 1087–1096.
• Christ, M. et al., 2010. Modern triage in the emergency
department. Deutsches Ärzteblatt international, 107(50), pp.
892–8.
• Zibulewsky J, 2001. Defining disaster: the emergency
department perspective. BUMC PROCEEDINGS 2001;14:144–
149.
• Greaney P, Pfiffner S, Wilson D (Ed). 2011. The Sphere
Project, Humanitarian Charter and Minimum Standards in
Humanitarian Response. The Sphere Project.
• GOI-UNDP DRM Programme. 2002. Guidelines for Hospital
Emergency Preparedness Planning. UNDP India.
• Sorensen BS, Zane RD, Wante BE, Rao MB, Bortolin M,
Rockenschaub G. 2011. Hospital Emergency Response
Checklist: An all-hazards tool for hospital administrators and
emergency managers. World Health Organization.
35. Selesai!
Bahan kuliah ini dapat diunduh di http://slideshare.net/robertusarian
Arian menggunakan Apple MacBookPro dengan semua perangkat lunak
berlisensi resmi.