Ini adalah bahan kuliah yang saya bawakan dalam penyegaran pelatihan PPGD Perawat RS Panti Rapih, 13 Januari 2014.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
9. Gigitan
Mamalia
• Gigitan
manusia
diperlakukan
sama.
• Perhatikan
keamanan
penolong
dan
algoritme
BHD!
• Bersihkan
luka
dengan
sabun,
deterjen,
dan
air
mengalir!
• Imobilisasi,
tutup
luka
dengan
kain
bersih
atau
kassa!
http://www.legalpad.com/
http://www.bestcatanddognutrition.com/
http://1.bp.blogspot.com
10.
Gigitan
Ular
Berbisa
• Tenangkan
penderita!
• Imobilisasi
dengan
spalk,
kurangi
pergerakan
daerah
tergigit!
• Ikatan
harus
diminimalisasi.
• Hindari
banyak
manipulasi
pada
luka
gigitan
karena
dapat
meningkatkan
resiko
infeksi,
serapan
racun,
dan
perdarahan.
• Bedakan
ular
berbisa
dan
tidak
berbisa
bila
memungkinkan.
Bila
tidak
bisa,
segera
bawa
ke
rumah
sakit.
• Di
Indonesia,
ular
TIDAK
perlu
dibawa.
11.
Berbisa
atau
Tidak?
• Kepala
• Warna
• Mata
• Antara
mata
dan
moncong
• Derik
• Sisik
ujung
ekor
• Bawah
ekor
• Berenang?
• Bekas
gigitan
• Perkecualian
12. Pemberian
Anti
Bisa
Ular
• Jangan
memanipulasi
daerah
gigitan
ular.
• Dosis
menyesuaikan
keparahan.
• Dosis
pertama:
2
vial
dalam
500cc
kristaloid,
40-‐80
tpm.
• Ulang
6
jam.
• Bila
perlu,
ulang
tiap
24
jam
sampai
maksimal
80-‐100cc
(16-‐20
vial).
• Bisa
dibolus
sangat
pelan.
• Anak-‐anak
diberi
dosis
serum
yang
sama.
• Polivalen,
3
spesies
saja.
13.
Challoselasma
rhodostoma
Ular
Tanah
http://wikipedia.com/
http://wikipedia.com/
Naja
sputatrix
Kobra
Bungarus
fasciatus
Welang
http://wikipedia.com/
14.
Gigitan
Serangga
• Jarang
sekali
menyebabkan
kematian,
kecuali
anafilaksi.
• Vektor
penyakit.
• Nyamuk,
kecoa,
kutu
rambut
manusia,
kutu
kasur?
• Nyamuk:
dengue,
yellow
fever,
chikungunya,
filariasis,
west
nile
virus,
malaria,
dll.
• Proteksi
• Mosquito
repellent.
22.
Sengatan
Arachnida
Bukan
gigitan
tapi
sengatan
Laba-‐laba,
kelabang,
tawon,
kalajengking,
dll.
Bisa
mengakibatkan
kematian
bila
ada
alergi.
Waspada
infeksi!
Bila
nampak
ada
sengat,
dapat
dicabut
perlahan,
jangan
sampai
menekan
kantong
bisa.
• Kompres
dingin.
• Bila
ada
demam,
menggigil,
pucat,
ujung-‐
ujung
jari
dingin
dan
lembab,
dan
sesak
nafas
hebat,
segera
bawa
ke
IGD!
•
•
•
•
•
27.
Sengatan
Cnidaria
• Secara
generik
sering
disebut
sebagai
ubur-‐ubur.
• Paling
berbahaya:
box
jellyfish
(Chironex
fleckeri),
terutama
di
pantai
utara
Australia.
(Sengatan
berujung
kematian)
• Pertolongan
pertama:
buang
nematokis,
cuka,
air
garam,
jangan
beri
es,
antihistamin.
• Anafilaksis
dapat
terjadi.
30.
Organofosfat
• Insektisida,
gas
saraf
/
nerve
gas,
herbisida
(racun
rumput?).
• Diserap
kulit,
(ter/di)minum,
inhalasi.
• Gejala
tergantung
pada
jenis
bahan,
jumlah,
cara
masuk,
dan
laju
degradasi
dalam
tubuh.
• Komplikasi:
kejang,
lemas,
neuropati,
bronkorea.
• Cara
kematian
tersering:
gagal
nafas.
31.
Asetilkolin
Kolin
Asam
Asetat
Asetilkolinesterase
Sistem
saraf
pusat
/
neuromiscular
junction
/
sel
darah
merah
Asetilkolin
Kolin
Asam
Asetat
Asetilkolinesterase
Sistem
saraf
pusat
/
neuromiscular
junction
/
sel
darah
merah
34. Histamin
dari
Ikan
• Pendinginan
tidak
adekuat.
• BUKAN
alergi
seafood
/
ikan
laut.
• Escherichia
coli;
Proteus
sp.;
&
Klebsiella
sp.
mengubah
histidin
è
histamin.
• Skin
flushing,
nyeri
kepala,
mual,
muntah,
diare,
nyeri
ulu
hati,
palpitasi,
pruritus,
dizziness,
mulut
kering,
distres
nafas.
• Eritema
batas
tegas
kepala,
leher,
badan
atas;
injeksi
konjungtiva;
takikardi;
spasme
bronkus;
hipotensi;
angioedema;
urtikaria.
35. Histamin
dari
Ikan
• Baru:
dekontaminasi
lambung,
antihistamin.
• Antihistamin
intravena:
difenhidramine,
ranitidine.
Jarang
memerlukan
steroid.
• Spasme
bronkus:
oksigen
dan
nebulisasi
dengan
salbutamol.
• Hipotensi:
cairan.
Jarang
perlu
vasopresor
maupun
inotropik.
• Epinefrin
/
adrenalin.
36. Alkohol
Etanol
C2H5OH.
Dihasilkan
dari
fermentasi.
Bentuk
yang
paling:
minuman
beralkohol
dan
cairan
alkohol
70%
Isopropanol
C3H7OH.
Ditemukan
dalam
pelarut
&
desinfektan.
Di
Indonesia,
ditemukan
dalam
kassa
alkohol.
Intoksikasi:
ringan.
Metanol
CH3OH.
Pelarut,
pencuci,
dan
sering
ditemukan:
spiritus,
cairan
fotokopi
&
pembersih
kaca.
Sering
disalahgunakan.
Etilen
Glikol
Cairan
tidak
berbau
dan
tidak
berwarna.
Ditemukan
terutama
dalam
industri.
Di
rumah
tangga:
cairan
antipembekuan.
37.
Etanol
(&
Isopropanol)
• Mabuk.
• Perhatikan
cedera
karena
ko-‐ingestan
atau
ko-‐aksiden
lain.
• Kronis:
cedera
hepar
dan
gastrointestinal.
Risiko
hipoglikemia.
• Akut:
koma,
stupor,
depresi
nafas,
hipotermia,
dan
kematian.
• Suportif.
Jika
hipoglikemia,
berikan
dextrose
bersama
dengan
thiamin.
41.
Keracunan
Arsen
http://wikipedia.com/
• Arsen:
Takikardia,
hipotensi,
syok,
penurunan
kesadaran,
delirium,
koma,
kejang
(ensefalopati
akut).
• Arsen
trivalen:
– Akut:
seperti
kolera,
muntah(kadang
berdarah),
diare
parah
(keruh/darah),
distres
akut,
dehidrasi,
syok
– Kronis:
dapat
muncul
seperti
dermatitis,
neuropati
perifer
(nyeri),
gagal
hepar,
gagal
ginjal.
Tanda
garus
putih
pada
kuku
seperti
luka
trauma.
42.
Manajemen
• Airway,
breathing,
circulation.
• Stabilisasi
hemodinamik:
kristaloid
dan
produk
darah.
• Bila
akut:
gastric
lavage
dan
irigasi
dengan
polietilen
glikol.
• Hemodialisis.
• Terapi
kelasi
masih
kontroversial.
43. SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH
File
presentasi
disiapkan
Arian
menggunakan
Microsoft
®
Power
Point
®
for
Mac
2011
Version
14.3.8
yang
berjalan
di
atas
Mac
OS
X
10.9.1
Maverick.
Seluruh
program
yang
dipakai
berlisensi
resmi
dan
sumber
gambar
dicantumkan
pada
setiap
gambar.