SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
Pelayanan Bagi Kawula Muda: Suatu Pengamatan dan Kerisauan


Pertanyaan yang mengganggu
Pada suatu hari, ketika duduk di sebuah rumah makan sambil menantikan kedatanga n
seorang teman, tak sengaja telinga mendengar percakapan dua orang pria. Dengan seru
mereka berdiskusi tentang kawula muda di gerejanya. Walaupun penulis tidak termasuk
golongan muda, tapi topik yang dibicarakan tadi memancing perhatian.


Menurut mereka, bila diamati,      kiprah para muda-mudi di lingkungan jemaat-jemaat
terkesan melempem. Di jaman mereka, muda-muda mempunyai kesatuan identitas yang
kokoh dan bangga dengan kelompok mereka.             Karenanya, di jaman itu muda-mudi
memainkan peran yang menonjol baik di kampus, di masyarakat dan juga di gereja
.
Kini, menurut mereka keadaannya sangat berbeda.            Kelompok muda-mudi menjadi
fragmen-fragmen kecil. Suara mereka hanya muncul sesekali dan tidak lantang. Mereka
sibuk dengan impian sendiri-sendiri khususnya yang terkait dengan impian mereka di karir
masing-masing.


Benar atau salah analisis mereka, mendadak terbetik suatu pertanyaan yang mengganggu.
Mengapa di masyarakat luas, muda-mudi lebih menonjol dan bahkan mempengaruhi hidup
sehari-hari? Pertama, di dunia mode, apa yang menjadi penampilan muda-mudi ikut
mewarnai mode yang digunakan orang dewasa.Tidakkah rambut ala TinTin, tokoh buatan
meneer Herge bermula dari orang muda, namun kini diambil alih juga oleh kalangan luas?
Demikian juga musik mereka. Kedua, gaya komunikasi dan terminologi mereka juga mulai
digunakan orang dewasa sampai ke lantai DPR pun. Mungkin karena pengaruh MTV.
Ketiga, bila dimasa lalu kawula muda terkait dengan kekurangan dana, kini kawula muda
dapat menghasilkan dana sendiri. Kenapa di gereja hal ini tidak terlalu terlihat?




Kawula muda sebagai kelompok usia
Di dalam sebuah jemaat yang terkenal berwarna karismatik, kawula muda didefinisikan
sebagai mereka yang berusia 16 sampai 19 tahun. Di sebuah jemaat yang berwarna injili,
muda-mudi didefinisikan sebagai berusia 19 sampai 23 tahun, atau sampai mereka berumah
tangga. Di jemaat-jemaat GKI, umumnya teramati bahwa pelayanan bagi muda-mudi oleh
komisi pemuda mencakup mereka yang berusia 18 ke atas sampai mereka berumah tangga.
.
Perbedaan-perbedaan ini berasal dari masa lalu. Akibatnya, materi dan pendekatan pada
kelompok umur ini berbeda-beda. Dengan demikian, mereka terasa sulit untuk saling
berbagi pengalaman, materi pembinaan, dan metode antar gereja dengan berbedanya
pemahaman tentang golongan usia ini.




Segmentasi muda-mudi
Suatu pengamatan lain mengenai pelayanan bagi kawula muda adalah bahwa mereka tidak
dapat di stereotype kan sebagai suatu kelompok yang homogen. Muda-mudi GKI yang
berjemaat di GKI Kayu Putih pasti tidak sama dengan muda-mudi yang berada di Cawang
atau GKI Daan Mogot.         Kesalahan banyak pakar dalam hal muda-mudi adalah
mengasumsikan kesamaan mereka.         Maka dibuatlah program agar muda-mudi sadar
politik, atau peka masalah pelecehan seksual atau masalah lingkungan hidup. Padahal,
mungkin segmen mereka lebih membutuhkan bagaimana bekerja sebagai orang Kristen di
tengah budaya bisnis yang materialistis dan pragmatis.


Dalam suatu Kongres Pelayanan bagi Kawula Muda baru-baru ini terbaca bahwa muda-
mudi dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai variabel, misalnya
    a. berdasar budaya yang memperngaruhi mereka: budaya metropolitan, budaya kota
       besar dan budaya kota kecil
    b. berdasarkan kekentalan Kekristenan mereka: muda-mudi yang bukan dari keluarga
       Kristen, muda-mudi dari keluarga Kristen baru, dan muda-mudi dari keluarga yang
       nilai Kristennya kental untuk beberapa generasi.
    c. Berdasarkan pandangan mereka mengenai Tuhan: serius, religius danritual saja,
       dan tak perduli dengan Tuhan
Berbagai variabel lain dapat dibuat dan menghasilkan matriks lain.              Cara
   menggunakannya ialah, misalnya dari matriks di atas didapatkan bahwa yang kita
   hadapi sebagian besar adalah muda mudi yang berbudaya kota besar, membenci
   sekolah dan tidak perduli tentang Tuhan, maka program untuk mereka harus memenuhi
   kebutuhan kalangan dengan karakteristik seperti itu.




Masalah Kesediaan bayar Harga untuk pelayanan Kawula Muda
Pelayanan dan program bagi muda mudi bukanlah hal murah.           Tidak mungkin juga
diharapkan bahwa mereka tanpa dilatih lebih dulu akan mampu membina diri sendiri dan
membuat program terarah dan utuh bagi diri sendiri. Sayang sekali sampai saat ini belum
menonjol pelayanan khusus selain melalui wadah komisi untuk menguatkan identitas
mereka sebagai muda-mudi Kristen, dimana pembinaan yang menumbuhkan mereka secara
sinambung dan kebersamaan dalam satu payung identitas dapat dibangun. Pelayanan
muda-mudi malah terjadi di kampus melalui kehadiran lembaga para church seperti
Perkantas, LPMI, Navigator dan sebagainya yang seringkali tidak in-tune dengan
kompleksitas dan dinamika jemaat sebagai basis wujud kehadiran Kerajaan Allah.
Ketegangan (yang sebenarnya tidak perlu terjadi) akan muncul bila alumni dari program
lembaga-lembaga tadi membawa budaya lembaga yang membesarkan mereka di kampus
dan jadi identitas dasar mereka tadi langsung ke tengah jemaat. Berbagai reaksi negatif
dapat hadir dan melemahkan misi bersama kita.


Mencegah hal tersebut, sangat masuk akal bahwa semestinya gereja menyiapkan pendeta-
pendeta kampus untuk berada di berbagai lembaga perguruan tingginya serta perguruan
tinggi lain yang membuka pintu bagi kehadiran mereka, sekurangnya sebagai konselor.
Misalnya, di University of Oregon, chaplain adalah dari gereja Presbyterian, Baptis, dan
Evangelical setempat yang membuka kantor bersama atas ijin sekolah di kampus, dimana
terutama mereka berperan sebagai pendamping dan konselor.


Jadi bagaimana
Barangkali dapat dibuat sebuah pemikiran mendasar untuk memetakan kebutuhan muda-
mudi menurut kaca mata muda-mudi melalui FGD(focus group discussion) yang dipimpin
oleh ahlinya.   Apa yang dilakukan serupa itu tak perlu mahal, namun memerlukan
komitmen, misalnya seperti yang dilakukan oleh GKI Kayu Putih ketika membuat rumusan
misi setempat. Semua pihak dan kelompok yang ada didengar suaranya melalui FGD dan
berbagai forum lain.


Hasil dari FGD akan menolong kita membaca peta dan penentuan variabel untuk
mengklasifikasikan kebutuhan dan segmen yang ada di tengah kawula muda GKI Sw
Jabar.   Baru setelah itu dibuat rumusan sasaran program dan arahan strategis agar
kelompok ini menjadi dirinya, menumbuhkan identitasnya, serta baru berperan aktif dan
nyata sesuai kodratnya. Tanpa proses yang panjang tadi, maka akan kembali berulang
cerita dimana kawula muda menjadi objek pelengkap program yang dibuat orang dewasa.
Semoga..

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Potret Kawula Muda

Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptxPenanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptxizzone
 
PEMBINAAN AGAMA DAN KEPRIBADIAN REMAJA MASJID DESA KENDEL KECAMATAN KEMS KABU...
PEMBINAAN AGAMA DAN KEPRIBADIAN REMAJA MASJID DESA KENDEL KECAMATAN KEMS KABU...PEMBINAAN AGAMA DAN KEPRIBADIAN REMAJA MASJID DESA KENDEL KECAMATAN KEMS KABU...
PEMBINAAN AGAMA DAN KEPRIBADIAN REMAJA MASJID DESA KENDEL KECAMATAN KEMS KABU...Wisnu58
 
Our heritage Part I By MPDS
Our heritage Part I By MPDSOur heritage Part I By MPDS
Our heritage Part I By MPDSMonang Sinaga
 
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa seniorMinggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa seniorEunikePurba
 
Membangun anak desa melalui PAUD/TK
Membangun anak desa melalui PAUD/TKMembangun anak desa melalui PAUD/TK
Membangun anak desa melalui PAUD/TKDaniel Saroengoe
 
Proposal skripsi q
Proposal skripsi qProposal skripsi q
Proposal skripsi qQim Luqman
 
Pertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja Bertumbuh
Pertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja BertumbuhPertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja Bertumbuh
Pertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja Bertumbuhluckytunas
 
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptxHansTobing
 
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptxHansTobing
 
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptxHansTobing
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omkkarangpanas
 
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxPeran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxAnungGantari
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaKirenius Wadu
 
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)MiksenTenis
 
Profil BKPRMI Jakarta
Profil BKPRMI JakartaProfil BKPRMI Jakarta
Profil BKPRMI Jakartabkprmijakarta
 
Tabloid reformata edisi 127 mei 2010
Tabloid reformata edisi 127 mei 2010Tabloid reformata edisi 127 mei 2010
Tabloid reformata edisi 127 mei 2010Reformata.com
 
Pengenalan pm oleh doly
Pengenalan pm oleh dolyPengenalan pm oleh doly
Pengenalan pm oleh dolyDoly Damanik
 
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum MudaPenting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum MudaJohan Setiawan
 

Ähnlich wie Potret Kawula Muda (20)

Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptxPenanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
Penanggap Manajemen PAK KEL. 5.pptx
 
PEMBINAAN AGAMA DAN KEPRIBADIAN REMAJA MASJID DESA KENDEL KECAMATAN KEMS KABU...
PEMBINAAN AGAMA DAN KEPRIBADIAN REMAJA MASJID DESA KENDEL KECAMATAN KEMS KABU...PEMBINAAN AGAMA DAN KEPRIBADIAN REMAJA MASJID DESA KENDEL KECAMATAN KEMS KABU...
PEMBINAAN AGAMA DAN KEPRIBADIAN REMAJA MASJID DESA KENDEL KECAMATAN KEMS KABU...
 
Our heritage Part I By MPDS
Our heritage Part I By MPDSOur heritage Part I By MPDS
Our heritage Part I By MPDS
 
SIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWG
SIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWGSIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWG
SIAPAKAH KAUM AWAM (GEREjA) PWG
 
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa seniorMinggu sembahyang orang muda dewasa senior
Minggu sembahyang orang muda dewasa senior
 
Membangun anak desa melalui PAUD/TK
Membangun anak desa melalui PAUD/TKMembangun anak desa melalui PAUD/TK
Membangun anak desa melalui PAUD/TK
 
Proposal skripsi q
Proposal skripsi qProposal skripsi q
Proposal skripsi q
 
Pertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja Bertumbuh
Pertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja BertumbuhPertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja Bertumbuh
Pertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja Bertumbuh
 
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
 
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
 
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
2_KAUM_MUDA_DAN_ZAMANNYA_DALAM_GEREJA_MA.pptx
 
Adven pir pir-omk
Adven pir pir-omkAdven pir pir-omk
Adven pir pir-omk
 
Remaja kristen pp
Remaja kristen ppRemaja kristen pp
Remaja kristen pp
 
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptxPeran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
Peran dan Perutusan Keluarga KPP Online #5.pptx
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
 
Profil BKPRMI Jakarta
Profil BKPRMI JakartaProfil BKPRMI Jakarta
Profil BKPRMI Jakarta
 
Tabloid reformata edisi 127 mei 2010
Tabloid reformata edisi 127 mei 2010Tabloid reformata edisi 127 mei 2010
Tabloid reformata edisi 127 mei 2010
 
Pengenalan pm oleh doly
Pengenalan pm oleh dolyPengenalan pm oleh doly
Pengenalan pm oleh doly
 
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum MudaPenting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
 

Mehr von robby chandra

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukanrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadararobby chandra
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkanrobby chandra
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakanrobby chandra
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Maknarobby chandra
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyaratrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecardrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notesrobby chandra
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positifrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyamanrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsarobby chandra
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notesrobby chandra
 

Mehr von robby chandra (20)

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
 
Hyd Pretest
Hyd PretestHyd Pretest
Hyd Pretest
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notes
 

Potret Kawula Muda

  • 1. Pelayanan Bagi Kawula Muda: Suatu Pengamatan dan Kerisauan Pertanyaan yang mengganggu Pada suatu hari, ketika duduk di sebuah rumah makan sambil menantikan kedatanga n seorang teman, tak sengaja telinga mendengar percakapan dua orang pria. Dengan seru mereka berdiskusi tentang kawula muda di gerejanya. Walaupun penulis tidak termasuk golongan muda, tapi topik yang dibicarakan tadi memancing perhatian. Menurut mereka, bila diamati, kiprah para muda-mudi di lingkungan jemaat-jemaat terkesan melempem. Di jaman mereka, muda-muda mempunyai kesatuan identitas yang kokoh dan bangga dengan kelompok mereka. Karenanya, di jaman itu muda-mudi memainkan peran yang menonjol baik di kampus, di masyarakat dan juga di gereja . Kini, menurut mereka keadaannya sangat berbeda. Kelompok muda-mudi menjadi fragmen-fragmen kecil. Suara mereka hanya muncul sesekali dan tidak lantang. Mereka sibuk dengan impian sendiri-sendiri khususnya yang terkait dengan impian mereka di karir masing-masing. Benar atau salah analisis mereka, mendadak terbetik suatu pertanyaan yang mengganggu. Mengapa di masyarakat luas, muda-mudi lebih menonjol dan bahkan mempengaruhi hidup sehari-hari? Pertama, di dunia mode, apa yang menjadi penampilan muda-mudi ikut mewarnai mode yang digunakan orang dewasa.Tidakkah rambut ala TinTin, tokoh buatan meneer Herge bermula dari orang muda, namun kini diambil alih juga oleh kalangan luas? Demikian juga musik mereka. Kedua, gaya komunikasi dan terminologi mereka juga mulai digunakan orang dewasa sampai ke lantai DPR pun. Mungkin karena pengaruh MTV. Ketiga, bila dimasa lalu kawula muda terkait dengan kekurangan dana, kini kawula muda dapat menghasilkan dana sendiri. Kenapa di gereja hal ini tidak terlalu terlihat? Kawula muda sebagai kelompok usia
  • 2. Di dalam sebuah jemaat yang terkenal berwarna karismatik, kawula muda didefinisikan sebagai mereka yang berusia 16 sampai 19 tahun. Di sebuah jemaat yang berwarna injili, muda-mudi didefinisikan sebagai berusia 19 sampai 23 tahun, atau sampai mereka berumah tangga. Di jemaat-jemaat GKI, umumnya teramati bahwa pelayanan bagi muda-mudi oleh komisi pemuda mencakup mereka yang berusia 18 ke atas sampai mereka berumah tangga. . Perbedaan-perbedaan ini berasal dari masa lalu. Akibatnya, materi dan pendekatan pada kelompok umur ini berbeda-beda. Dengan demikian, mereka terasa sulit untuk saling berbagi pengalaman, materi pembinaan, dan metode antar gereja dengan berbedanya pemahaman tentang golongan usia ini. Segmentasi muda-mudi Suatu pengamatan lain mengenai pelayanan bagi kawula muda adalah bahwa mereka tidak dapat di stereotype kan sebagai suatu kelompok yang homogen. Muda-mudi GKI yang berjemaat di GKI Kayu Putih pasti tidak sama dengan muda-mudi yang berada di Cawang atau GKI Daan Mogot. Kesalahan banyak pakar dalam hal muda-mudi adalah mengasumsikan kesamaan mereka. Maka dibuatlah program agar muda-mudi sadar politik, atau peka masalah pelecehan seksual atau masalah lingkungan hidup. Padahal, mungkin segmen mereka lebih membutuhkan bagaimana bekerja sebagai orang Kristen di tengah budaya bisnis yang materialistis dan pragmatis. Dalam suatu Kongres Pelayanan bagi Kawula Muda baru-baru ini terbaca bahwa muda- mudi dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai variabel, misalnya a. berdasar budaya yang memperngaruhi mereka: budaya metropolitan, budaya kota besar dan budaya kota kecil b. berdasarkan kekentalan Kekristenan mereka: muda-mudi yang bukan dari keluarga Kristen, muda-mudi dari keluarga Kristen baru, dan muda-mudi dari keluarga yang nilai Kristennya kental untuk beberapa generasi. c. Berdasarkan pandangan mereka mengenai Tuhan: serius, religius danritual saja, dan tak perduli dengan Tuhan
  • 3. Berbagai variabel lain dapat dibuat dan menghasilkan matriks lain. Cara menggunakannya ialah, misalnya dari matriks di atas didapatkan bahwa yang kita hadapi sebagian besar adalah muda mudi yang berbudaya kota besar, membenci sekolah dan tidak perduli tentang Tuhan, maka program untuk mereka harus memenuhi kebutuhan kalangan dengan karakteristik seperti itu. Masalah Kesediaan bayar Harga untuk pelayanan Kawula Muda Pelayanan dan program bagi muda mudi bukanlah hal murah. Tidak mungkin juga diharapkan bahwa mereka tanpa dilatih lebih dulu akan mampu membina diri sendiri dan membuat program terarah dan utuh bagi diri sendiri. Sayang sekali sampai saat ini belum menonjol pelayanan khusus selain melalui wadah komisi untuk menguatkan identitas mereka sebagai muda-mudi Kristen, dimana pembinaan yang menumbuhkan mereka secara sinambung dan kebersamaan dalam satu payung identitas dapat dibangun. Pelayanan muda-mudi malah terjadi di kampus melalui kehadiran lembaga para church seperti Perkantas, LPMI, Navigator dan sebagainya yang seringkali tidak in-tune dengan kompleksitas dan dinamika jemaat sebagai basis wujud kehadiran Kerajaan Allah. Ketegangan (yang sebenarnya tidak perlu terjadi) akan muncul bila alumni dari program lembaga-lembaga tadi membawa budaya lembaga yang membesarkan mereka di kampus dan jadi identitas dasar mereka tadi langsung ke tengah jemaat. Berbagai reaksi negatif dapat hadir dan melemahkan misi bersama kita. Mencegah hal tersebut, sangat masuk akal bahwa semestinya gereja menyiapkan pendeta- pendeta kampus untuk berada di berbagai lembaga perguruan tingginya serta perguruan tinggi lain yang membuka pintu bagi kehadiran mereka, sekurangnya sebagai konselor. Misalnya, di University of Oregon, chaplain adalah dari gereja Presbyterian, Baptis, dan Evangelical setempat yang membuka kantor bersama atas ijin sekolah di kampus, dimana terutama mereka berperan sebagai pendamping dan konselor. Jadi bagaimana
  • 4. Barangkali dapat dibuat sebuah pemikiran mendasar untuk memetakan kebutuhan muda- mudi menurut kaca mata muda-mudi melalui FGD(focus group discussion) yang dipimpin oleh ahlinya. Apa yang dilakukan serupa itu tak perlu mahal, namun memerlukan komitmen, misalnya seperti yang dilakukan oleh GKI Kayu Putih ketika membuat rumusan misi setempat. Semua pihak dan kelompok yang ada didengar suaranya melalui FGD dan berbagai forum lain. Hasil dari FGD akan menolong kita membaca peta dan penentuan variabel untuk mengklasifikasikan kebutuhan dan segmen yang ada di tengah kawula muda GKI Sw Jabar. Baru setelah itu dibuat rumusan sasaran program dan arahan strategis agar kelompok ini menjadi dirinya, menumbuhkan identitasnya, serta baru berperan aktif dan nyata sesuai kodratnya. Tanpa proses yang panjang tadi, maka akan kembali berulang cerita dimana kawula muda menjadi objek pelengkap program yang dibuat orang dewasa. Semoga..