SlideShare a Scribd company logo
1 of 163
1


                     Pasal Satu

            Pemahaman Dasar



                  Apakah Mentoring itu?


Pada masa ini, telah terbit ribuan buku tentang
kepemimpinan. Bahkan banyak organisasi melaksanakan
pelatihan kepemimpinan. Puluhan seminar dan lokakarya
mengenai berbagai topik kepemimpinan juga dilakukan.
Berbagai   alat     pengukuran     efektifitas    atau   gaya
kepemimpinan seseorang juga disusun dan dipergunakan.
Bila   kepemimpinan       adalah     suatu       daya    untuk
menggerakkan orang dan mengembangkan mereka agar
suatu visi bersama tercapai, maka sangat terasa bahwa,
sampai kini tidak banyak buku yang membahas tentang
cara mengembangkan atau menumbuhkan para pengikut
dalam aspek perspektif hidup, nilai, gambar diri, dan
motivasi mereka.


Kini kian terasa bahwa kita membutuhkan kehadiran lebih
banyak buku mengenai coaching dan mentoring di dalam
___________________________________________
MENTORING
2

bidang kepemimpinan.           Bila Anda merasa bahwa
kebutuhan tadi adalah benar dan merupakan kebutuhan
Anda juga, maka janganlah tutup dulu buku ini dan
menyudahi proses membaca Anda.


Di masa kini, tidak perlu diragukan lagi bahwa istilah
mentoring telah menjadi suatu “kata” yang populer.
Namun, kebanyakan orang masih dibingungkan oleh
pengertian dan cakupannya. Misalnya, apakah beda antara
mentoring dengan konseling atau dengan coaching?


Untuk menyederhanakan urusan ini, bila kita meneliti
tulisan-tulisan mengenai mentoring, maka sedikitnya, kita
akan memiliki tiga buah definisi mengenai mentoring:


1.   Menurut Paul Stanley dan Robert Clinton:
     Mentoring adalah suatu pengalaman relasional yang
     melaluinya seseorang memberdayakan orang lain dengan
     berbagi sumber daya yang telah Allah berikan.


2. John C. Crosby dari The Uncommon Individual Foundation:
     Mentoring adalah “pikiran yang dapat dipetik”, bahu yang
     dapat dijadikan tempat bersandar, dan suatu tendangan di
     bokong.



___________________________________________
MENTORING
3

3.   Chip R. Bell,:
     Mentoring secara sederhana adalah proses seseorang
     membantu orang lain untuk belajar sesuatu dan bila proses
     tadi tidak terjadi, maka pembelajarannya menjadi kurang
     baik, lebih lamban, atau bahkan sama sekali tidak akan
     terjadi.


Di dalam ilmu kepemimpinan, mentoring terutama
dipandang       sebagai   sebuah   proses   mengembangkan
bawahan, pengikut atau orang yang berjalan bersama
Anda. Hal ini berarti bahwa, sebagai suatu proses,
mentoring membutuhkan suatu komitmen dan penyediaan
waktu. Selanjutnya, mentoring tadi adalah proses yang
berpusat pada suatu hal yang luhur, dimana kita
menularkan kebijaksaaan yang kita, sebagai pemimpin,
dapatkan dari berbagai pengalaman nyata, dan teladan
gaya hidup pemimpin serta berbagai keterampilan
kepemimpinan kepada orang lain. Aspek terakhir dalam
memahami mentoring, bahwa mentoring merupakan suatu
pengalaman berdasarkan sikap saling percaya yang
bersifat informal dan menyenangkan, serta menghasilkan
baik pembelajaran maupun hubungan persahabatan.




___________________________________________
MENTORING
4

Secara umum, terdapat empat jenis hubungan mentoring:


           a. Mentoring jangka pendek dan spontan
               dengan hubungan yang tidak terstruktur.
               Misalnya: suatu kesempatan tertentu atau
               suatu konseling pendek antara seorang
               pemimpin dengan seorang pengikutnya.


           b. Mentoring berjangka pendek dan spontan
               dengan hubungan yang sangat terstruktur.
               Misalnya: seorang staf            yang baru
               diberikan pengarahan dan kesempatan
               praktek     bersama     pimpinannya     atau
               seorang staf yang sudah mahir selama 4
               bulan.


           c. Mentoring berjangka panjang dengan
               struktur     hubungan     yang      longgar.
               Misalnya:     mentoring    dari    seseorang
               pemimpin yang senantiasa menyediakan
               diri       ketika     dibutuhkan      untuk
               mendiskusikan       masalah-masalah    yang
               rumit dan pernah ia alami. Mentoring
               serupa ini biasanya juga berupa suatu
               hubungan persahabatan.
___________________________________________
MENTORING
5



           d. Mentoring yang sangat terstruktur dan
              merupakan hubungan jangka panjang.
              Misalnya: proses penyiapan pengganti
              suatu jabatan atau proses untuk menguasai
              suatu        bidang   pekerjaan     yang
              membutuhkan keterampilan dan sikap
              yang unik.




SANGAT
TERSTRUKTUR




HAMPIR
TANPA
STRUKTUR




             JANGKA PENDEK,

               SPONTAN                          JANGKA

PANJANG



___________________________________________
MENTORING
6




                 Sejarah Mentoring


Kata mentor berasal dari kisah the Odyssey, yang ditulis
oleh Homer, seorang sastrawan Yunani. Ketika Ulysses
bersiap untuk berperang melawan Troya, ia menyadari
bahwa ia akan meninggalkan satu-satunya ahli waris
kerajaan. Ulysses memperkirakan bahwa peperangan ini
akan memakan waktu sedikitnya lima tahun. Ia menyadari
bahwa putranya butuh waktu untuk belajar dan dilatih
mengenai bagaimana memerintah sebuah negara ketika
ayahnya pergi ke medan perang. Maka ia mempekerjakan
seorang kerabat keluarga yang dapat dipercayainya untuk
menjadi pembimbing anaknya. Orang itu bernama Mentor.




___________________________________________
MENTORING
7




  Mentor sebagai seorang yang hangat dan non-formal


Mentor adalah seorang yang bukan hanya penuh
kebijaksanaan namun juga handal dalam menangani orang
lain. Homer menonjolkan peran Mentor sebagai seorang
kerabat keluarga, yaitu seseorang yang dapat menjalin
hubungan non-formal dan hangat.


Sesungguhnya, di zaman ini, seorang mentor yang efektif
perlu menjadi seorang teman yang mampu menciptakan
suatu suasana belajar yang dinamis dan membuat seorang
mentee merasa aman. Mentor adalah seperti kerabat
keluarga, yaitu ia menerima sang mentee sepenuhnya
tanpa syarat, serta kesetiaan dan kepedulian yang dalam.
Disini, kata kuncinya adalah “tidak bersyarat”. Artinya, ia
tidak akan memaksakan sang mentee untuk berubah
padahal orang ini belum siap untuk melakukan hal itu. Ia
juga tidak akan menilai dan menuntut namun memahami
dan mengenali berbagai aspek kepribadian sang mentee.


Di dalam sejarah budaya Yunani Kuno, praktek mentoring
dikenal secara umum. Misalnya, Sokrates menjadi mentor
Plato. Plato sendiri menjadi mentor dari Aristoteles dan
___________________________________________
MENTORING
8

kemudian, Aristoteles menjadi menjadi mentor Alexander
Agung. Fitur yang menonjol dalam metode mentoring
Yunani    terletak   pada   sangat   ditekankannya   teori,
berorientasi pada suasana belajar akademis, dan adanya
posisi mentee yang pasif. Sebagai bandingannya, dalam
model lain di Timur tengah, misalnya, di tengah orang
Yahudi, mentoring lebih bersifat relasional, berbasis uji
coba dan dalam bentuk pelatihan praktek kerja nyata. Kini
mungkin nama proses tersebut dikenal dengan nama
pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning).
Di Indonesia, mentoring dilakukan di dalam pesantren,
perguruan silat, dan komunitas persekutuan agama atau di
lembaga swadaya masyarakat. Disana pada umumnya
proses mentoring dilaksanakan secara intuitif.




               Memulai Proses Mentoring


Bagaimanakah suatu proses mentoring dimulai? Di dalam
konteks organisasi, proses mentoring dimulai dengan
seseorang yang memiliki suatu kebutuhan. Orang ini
bertemu dengan seorang pemimpin atau seorang yang
lebih dewasa, atau lebih berpengalaman dan memiliki


___________________________________________
MENTORING
9

sesuatu yang dapat disumbangkannya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.


Selanjutnya,    mereka    membuat      kesepakatan   untuk
membangun suatu hubungan mentoring. Artinya, orang
yang lebih berpengalaman tadi akan membagikan apa yang
telah dialami atau dipelajarinya dari hidup ini.




                   Membagikan sesuatu


Dengan menyerap apa yang dibagikan tadi, daya untuk
senantiasa tumbuh diteruskan dari mentor kepada sang
mentee. Hal inilah yang merupakan inti dari proses
mentoring.


Kita dapat menggaris-bawahi bahwa, jika seseorang tidak
menyadari kebutuhannya, terlebih dulu sang calon mentor
___________________________________________
MENTORING
10

dapat     berprakarsa     untuk     menolongnya        menyadari
kebutuhan     tadi,   kemudian      menawarkan        kesempatan
mentoring. Artinya, sang calon mentor mulai dengan
menolong orang itu agar menyadari kesenjangan antara
persepsinya atas kompetensi yang seharusnya ia kuasai
dan realita tingkat kompetensi yang dimilikinya pada saat
itu.


Konsekuensi dari pemahaman tentang proses mentoring
sebagaimana diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
Mentoring selalu dilandaskan pada hubungan dua pribadi,
seorang     dengan      seorang     lainnya.       Hubungan     ini
dilandaskan    pada     terciptanya “suatu         suasana yang
membuat sang mentee aman dan dan merasakan bahwa
sang mentor sangat perduli padanya atau menerimanya
tanpa syarat.” Apa artinya “suasana yang aman?” Ilustrasi
ini mungkin dapat menjelaskan dengan lugas:


               Ada seekor ikan hiu. Pada mulanya ikan itu
               hanyalah    seekor    hiu   cilik    yang   atraktif.
               Ukurannya hanya tiga puluh sentimeter ketika
               pemiliknya, seorang profesor menyerahkannya
               kepada keponakannya karena ia harus berdinas
               ke negara lain. Sang keponakan ini meletakkan
               ikan hiu itu ke sebuah tempat yang jauh lebih

___________________________________________
MENTORING
11

            besar. Setiap hari ia memberinya makanan. Tiga
            tahun kemudian, sang profesor kembali dan
            tercengang ketika mendapati bahwa sang hiu
            yang berenang dengan angker telah memiliki
            panjang badan satu meter. Dia menemukan
            bahwa ikan ini berkembang menjadi besar
            karena ditempatkan di sebuah kolam yang lebih
            besar dari tempatnya semula. Kolam baru ini
            memungkinkannya untuk berenang dengan cepat
            dan lebih bebas serta ia merasa aman disana.


      1. Mentor tidak menampilkan diri sebagai sosok
         pemimpin yang memerintah dan berkuasa
         melainkan       sebagai   seorang     rekan       atau
         pembimbing. Seorang mentor adalah seperti
         seorang bidan yang membantu seorang ibu
         yang     siap   mengadakan       persalinan.      Dia
         membutuhkan sepasang tangan yang lembut
         dan bukannya sepasang tangan dengan otot
         yang kekar.




___________________________________________
MENTORING
12




                  Kita belajar bersama

      2. Selama    proses   mentoring,   baik   mentor
         maupun mentee belajar bersama. Mentoring
         adalah seperti pedang bermata dua. Mentee
         dan mentor akan mempelajari sesuatu hal
         luhur dari proses yang ada ketika mereka
         menyediakan ruang bagi sentuhan dari Yang
         Maha Luhur.


      3. Mentor sangat menyukai proses pembelajaran
         dan menginspirasikan menteenya. Ia bukan
         merupakan seorang pemimpin yang gemar
         untuk mengajari saja. Ia menciptakan suasana
         belajar sehingga menteenya akan menyukai
         proses belajar.
      4. Sikap saling mempercayai haruslah menjadi
         landasan dari proses tersebut. Tanpa saling


___________________________________________
MENTORING
13

             percaya, maka mentoring menjadi suasana
             penuh kalkulasi dan dominasi.


Jadi, suatu proses mentoring dapat menjadi suatu manfaat
atau rahmat yang nyata bagi seorang mentee. Mari kita
terapkan pemahaman ini. Dapatkah Anda mengingat masa
lalu Anda, dan menemukan hal-hal yang telah di transfer
atau diberikan seorang mentor pada Anda?


Isilah formulir “Manfaat” dibawah ini lalu renungkanlah
itu. Kenangkanlah mereka yang telah memimpin Anda
melalui proses mentoring itu.




             Formulir: Manfaat Mentoring




Mentor memberikan kontribusi:      Dia memberikan:


Pengetahuan mengenai bagaimana
sistem-sistem sosial bekerja     -------------------------
Pemahaman tentang bagaimana

___________________________________________
MENTORING
14

mengerjakan sesuatu
dalam dan melalui
organisasi kita            --------------------------




Nilai-nilai
(hal yang harus jadi
hal yang paling berharga
di dalam hidup)            ---------------------------


Pemahaman mengenai
orang lain dan sudut
pandang mereka
Perkembangan moral         ---------------------------




Kemampuan teknis           ---------------------------




Pengetahuan tentang
bagaimana bersikap dalam
konteks sosial tertentu    ---------------------------




Kesehatan dan kebugaran
mental dan fisik           ---------------------------


___________________________________________
MENTORING
15



Perspektif yang luhur            ---------------------------




Kerelaan berkorban               --------------------------




Menerapkan apa yang diajarkan    --------------------------




Pemulihan luka-luka emosi        --------------------------




   Gambar Diri yang indah            --------------------------




 Mengapa Orang Bersedia Melakukan Mentoring?


Setelah menerima begitu banyak pembekalan atau
pemberian     dan    manfaat,   pernahkah      Anda      berpikir
mengapa orang-orang di atas bersedia menolong Anda di
masa lalu? Mengapa orang-orang ini mau melakukan
proses   mentoring?     Dapatkah     Anda       menduganya?”
Kemungkinannya adalah begini:
___________________________________________
MENTORING
16



    1. Orang     tersebut   pernah    mengalami        sebuah
        hubungan yang positif dengan seorang mentor dan
        merasa mendapatkan suatu manfaat atau rahmat.


    2. Kematangan dan kebijaksanaan dalam diri seorang
        pemimpin memampukan dia untuk mengenali
        potensi-potensi laten dalam diri orang lain.


    3. Orang tersebut berbeban untuk melihat orang lain
        bertumbuh secara spiritual, emosional dan sosial.




   Mentoring adalah proses untuk menolong orang

                       bertumbuh


Namun, walaupun mentoring kelihatannya sangat mulia,
pada kenyataannya proses ini juga dapat memiliki sisi-sisi
___________________________________________
MENTORING
17

gelap. Tanpa disadari, sebagian mentor melakukan proses
mentoring tanpa mengenali motif mereka sendiri. Berikut
beberapa jebakan yang perlu diwaspadai oleh calon
mentor:


1. Perjalanan Ego Pribadi
Sebagian orang menggunakan proses mentoring sebagai
suatu perjalanan meningkatkan ego. Mereka merasa
bahagia ketika sang mentee membangga–banggakan
manfaat dan peran dirinya sebagai mentor. Mereka merasa
lebih bahagia lagi ketika mendengar pujian dari mentee
atas kontribusi mereka. Perasaan-perasaan tadi dapat
memimpin pada arah yang tidak dikehendaki. Sebagai
seorang   mentor,   Anda    dapat   memasuki     proses
memanfaatkan mentee Anda demi kebutuhan-kebutuhan
Anda akan pengakuan atau penghargaan.


Bagaimana menguji diri Anda apakah anda bebas dari
kebutuhan ini atau tidak? Ini adalah ujiannya: Ketika
mentee datang pada Anda dan menginformasikan bahwa ia
telah menemukan orang lain yang lebih mampu untuk
membantu dan memberikan mentoring yang lebih baik,
bagaimana reaksi Anda?


2. Engkau Membutuhkan Aku
___________________________________________
MENTORING
18

Salah satu jebakan yang paling berbahaya dalam
mentoring adalah kebergantungan. Para mentor merasakan
bahwa para mentee membutuhkan mereka. Kemudian
mereka meletakkan landasan bagi suatu hubungan yang
didasari pada kebergantungan sejenis ini. Walaupun adalah
hal yang wajar dimana terdapat ketergantungan emosional
hingga tingkat tertentu yang akan muncul di awal proses
mentoring,    secara     bertahap,        hubungan    dapat
ditransformasikan   menjadi      suatu    hubungan   saling
tergantung. Suatu hubungan yang dilandaskan pada
ketergantungan akan berakhir pada kekecewaan yang
mendalam pada pihak mentee. Untuk menguji diri Anda
sehubungan    dengan    urusan     ini,   jawablah   sendiri
pertanyaan ini: jika mentee Anda berkata, “...terima kasih
untuk segala bantuanmu sampai sejauh ini. Saat ini, saya
kira saya sudah cukup dewasa. Saya tidak akan lagi
melewatkan waktu dengan diri anda seperti saat-saat
sebelumnya.” Bagaimanakah reaksi Anda?


3. Saya Dapat Menolong Kamu
Seringkali selama proses mentoring, mentee perlu
bergumul sendiri dalam menghadapi keraguan, kegagalan,
kurangnya keterampilan, dan rintangan-rintangan lainnya.
Mentor yang belum berpengalaman ketika mendeteksi
situasi demikian mungkin akan terburu-buru menawarkan
___________________________________________
MENTORING
19

bantuan kepada mentee. Hasil dari kemurahan hati ini
beserta dengan waktu dan energi yang dicurahkan sang
mentor justru akan mempersulit pertumbuhan mentee.


Mentor harus menyadari bahwa rasa terluka, kesulitan-
kesulitan,    kegagalan-kegagalan    dan    kebingungan-
kebingungan     seringkali   dapat   merupakan     sebuah
katalisator yang terbaik bagi mentee untuk mengenali dan
memanfaatkan sumber daya dirinya yang selama ini belum
tersingkap.


Anda dapat menguji kematangan Anda sebagai seorang
mentor dalam issue ini dengan menjawab beberapa
pertanyaan berikut: jika Anda menawarkan suatu bantuan
kepada mentee dan mendapatkan jawaban “tidak” dari
orang tersebut, bagaimanakah perasaan Anda?


4. Saya Menanam Budi, Jangan Lupa Membalasnya
    Kelak!
Seorang mentor dapat membantu seseorang menapak ke
atas tangga organisasi atau dalam lingkaran sosial. Sangat
beruntung bagi seseorang bila memiliki seorang mentor
yang matang. Akan tetapi, terdapat sisi gelap dalam
hubungan ini. Tanpa disadari, seorang mentor mungkin
mengkomunikasikan pesan yang tidak diinginkannya.
___________________________________________
MENTORING
20

“Aku akan membantumu untuk maju, tapi ketika engkau
sudah berhasil, jangan lupakan jasaku.” Dengan demikian,
dalam hubungan serupa itu perhitungan untung-rugi pun
memainkan peran yang besar.


Pada mulanya, mentee merasa dirinya berhutang sesuatu
pada   mentor,    karenanya   ia   akan   berusaha     untuk
menyenangkan atau melakukan sesuatu yang baik kepada
mentor. Mentor mengenali suatu upaya membalas budi,
dan    meningkatkan    kualitas    mentoring.     Selanjutnya
lingkaran ini berlanjut. Setiap orang mulai meningkatkan
kebaikan yang diberikan dan diterima. Akibatnya akan
menghancurkan ketika salah satu di antara mereka
menghentikan proses peningkatan tadi.


Bagaimana menguji atau memeriksa diri Anda? Misalnya
saja, mentee anda datang pada Anda dan mengatakan
“Maaf, saya tidak dapat meminjamkan mobilku untuk
membawa ibu Anda ke Rumah Sakit. Saya tahu bahwa
kamu sudah melakukan begitu banyak bagiku, akan tetapi
putraku   memerlukan     mobil     sore   ini,”   bagaimana
tanggapan Anda?


5. Aku Belum Siap

___________________________________________
MENTORING
21

Banyak mentor akan merasa tidak memadai untuk
membuat komitmen bagi proses mentoring karena alasan
pergumulan internal atau gambar diri negatif. Ketakutan
mentoring adalah nyata dan wajar, namun Anda dapat
mengatasinya dengan menyadari bahwa di dalam proses
yang berlangsung, selalu ada kemungkinan bahwa sang
mentor maupun mentee dapat belajar bersama melalui
relasi mereka.




   Mengapa Mentoring Sangat Penting Di Dalam
                 Hidup Organisasi?


Keunggulan dari proses mentoring dapat kita pelajari
dengan meneliti pertumbuhan, ketahanan, penyebaran dan
stagnasi penganut agama Kristen. Sebelum tahun 313 AD,
mereka mendapatkan hambatan dan penganiayaan dari
Kaisar-kaisar Romawi yang sangat keji. Tentara Romawi
yang terkenal rapih dan efektif digunakan untuk menekan
atau menghapuskan agama yang baru hadir selama 300
tahun itu. Namun orang-orang Kristen mampu bertahan
sebagai gerakan bawah tanah, walaupun mendapat



___________________________________________
MENTORING
22

hambatan dari masyarakat dan pemerintah serta tentara.
Apa penyebabnya?




              Ahli A: “Mengapa naga bersayap?”

   Ahli B: “Apa yang dimaksud dengan mengapa, naga, dan

             bersayap.. silahkan definisikan dulu..”

 Ahli A: “Apa yang kamu maksudkan dengan istilah definisi?”

Ternyata mereka sangat serius dalam melakukan proses
mentoring.    Setiap    penganut     baru    dari      agama    ini
                          mendapatkan mentor. Artinya, ia
                          ditolong    dan     dibimbing        oleh
                          seorang Kristen lain yang lebih
                          matang. Proses ini berjalan secara
                          berantai    sehingga      bila    setiap
                          seorang       pemimpin           mereka
                          ditangkap dan dibunuh, proses
penyebaran agama ini tetap berlanjut. Namun, sejak Kaisar
Konstantinus Agung menetapkan agama Kristen sebagai
agama resmi kekaisaran Romawi, orang Kristen tidak lagi
merasa terancam dan tertekan untuk melipat-gandakan diri
___________________________________________
MENTORING
23

mereka atau untuk meneruskan warisan iman mereka dari
satu pribadi ke yang lainnya. Bahkan mereka mencurahkan
enerji untuk memperdebatkan bermacam-macam urusan
doktrin yang sangat rumit.


Dengan demikian, pewarisan iman mereka dilakukan
melalui pendekatan massal. Orang belajar bersama-sama,
demi efektifitas tentunya. Singkatnya, pendidikan massal
dalam gereja Kristen menggantikan proses mentoring antar
individu yang telah menjadi pilar dari komunitas Kristen
dan yang membuatnya bertahan sebagai agama bawah
tanah selama 300 tahun. Gereja-gereja selanjutnya lebih
bergantung pada rohaniawan yang biaya hidupnya
ditanggung   oleh     komunitasnya.    Selanjutnya,   secara
bertahap mereka menggantikan peran mentor-mentor
awam. Proses yang menghasilkan pribadi-pribadi awam
yang berdampak kuat perlahan-lahan sirna dan digantikan
dengan proses pendidikan yang terstruktur, rapih dan
sistematis. Hal ini berbeda dengan cara Kristus sendiri
yang memilih dua belas orang yang secara sengaja
mengalami    proses     mentoring     secara   intensif.   Ia
menginvestasikan waktu dan tenaga pada sekelompok
kecil orang yang akhirnya menjadi orang yang berdampak
luas dan menjangkau dunia melalui mentee-mentee
mereka.
___________________________________________
MENTORING
24



Salah satu contoh lain adalah bagaimana High Desert di
Surabaya sebagai suatu upaya multilevel marketing
melakukan mentoring di dalam rantai kerja mereka.
Seorang pengamat mengatakan bahwa, organisasi bisnis
ini menimbulkan dampak pada lebih dari 150 ribu orang di
Indonesia pada tahun 2006 saja yang berperan sebagai
anggota jaringan yang aktif. Masih ada banyak contoh dari
dunia bisnis mengenai dampak dari mentoring. Seringkali
mentoring dan networking di kombinasikan sehingga
menjadi suatu daya yang sangat luas dampaknya. Dari
pengamatan sekilas, maka Amway, dan organisasi jaringan
sejenisnya, sangat bertumpu pada mentoring, begitu juga
dengan lembaga-lembaga pelatihan manajemen.


Sama halnya juga dengan jaringan-jaringan teroris
internasional. Mereka terus bertahan melakukan “perang”
mereka yang mengambil pentas dunia sebagai arena.
Kekuatan mereka yang berada di bawah tanah ini terletak
pada network antara mentor dan mentee.


Itulah sebabnya mengapa kita perlu menghidupkan
kembali    proses   mentoring   sebagai   suatu   proses
pembelajaran yang efektif. Memang rumusnya adalah
sebagai berikut:
___________________________________________
MENTORING
25




     Lebih intens energi yang dicurahkan

            terhadap sedikit orang

          hasilnya akan sama dengan

       dampak yang lebih besar dengan

     menyebarkan energi secara massal




                      Penutup


Sebagai penutup marilah kita bedakan berbagai istilah
yang mirip walaupun berbeda. Kita akan membedakan
antara coaching, konseling, advising, training atau
teaching dan mentoring. Secara mendasar “coaching”
adalah suatu proses membangun keterampilan atau
kemampuan teknis. Konseling adalah suatu proses untuk

___________________________________________
MENTORING
26

menolong    seseorang    untuk    menangani     persoalan
pribadinya dan seringkali merupakan proses yang dimulai
untuk mengubah sikap seseorang. Konseling seringkali
berhubungan dengan gambar-diri, nilai-nilai, visi pribadi,
luka-luka emosional masa lalu, ataupun pola-pola prilaku
yang seseorang tak sadari. Advising atau menasehati
adalah sebuah proses memberikan suatu solusi atau
alternatif untuk situasi seseorang, berdasarkan pada
pengalaman masa lalu dari seorang penasehat. Mengajar
atau melatih, adalah sebuah proses mengembangkan
orang, dimana seringkali mereka diperlakukan sebagai satu
kelompok. Mentoring adalah proses gabungan dari
keseluruhannya, namun merupakan proses antar pribadi.



                         ooOoo

                    Pasal Dua

       Prasyarat dan Perspektif



Kita telah mempelajari bahwa mentoring adalah suatu
proses investasi ke dalam diri orang lain. Namun,
___________________________________________
MENTORING
27

mentoring juga merupakan proses yang bermanfaat secara
timbal baik. Artinya, mentoring juga dapat merupakan
suatu proses investigasi dan investasi ke dalam diri Anda
sendiri sebagai seorang mentor. Sebagai seorang mentor,
Anda akan belajar untuk lebih mengenali kelemahan,
kekuatan dan kecenderungan diri Anda sendiri sebagai
seorang yang memimpin orang lain. Anda akan lebih
menerima diri Anda dan memiliki gambar diri yang
kokoh.


Ketika Anda mencurahkan perhatian Anda pada sang
mentee secara terus menerus, Anda juga belajar untuk
menjadi sensitif terhadap diri Anda sendiri. Apa yang
Anda perhatikan padanya seringkali merupakan apa yang
Anda sudah alami dan Anda dapat mulai menyadari hal
ini. Anda dapat menjadi kuatir pada resiko kegagalan yang
dialami seorang mentee, karena pada dasarnya, mungkin
Anda sendiri pernah gagal disana dan tanpa Anda sadari,
diri Anda masih sangat kuatir tentang hal itu. Jadi, setiap
Anda terekspos pada kelemahan atau keunikan sang
mentee,   sebenarnya    Anda    akan    dapat   mengenali
kelemahan dan keunikan Anda.




___________________________________________
MENTORING
28

Faktor apakah yang dapat menjadi landasan untuk proses
yang efektif? Dua faktor di bawah ini dapat menjadi dasar
bagi proses mentoring yang baik.


1. Kepemimpinan Yang Melayani Sebagai Dasar
   Untuk    suatu    periode   tertentu,   seorang   mentor
   menginvestasikan waktu, energi dan pengalaman masa
   lalunya bagi seorang lain. Orang dapat melakukannya
   jika ia menyadari bahwa di masa lalu, seseorang telah
   membangun kehidupan pribadinya, yaitu melalui
   kesediaan seseorang yang memainkan peran sebagai
   mentor, ia ditumbuhkan. Dalam banyak hal, seorang
   mentor memainkan peran sebagai seorang “bidan.”
   Dengan sabar selama enam jam, dia menolong sang
   ibu melalui berbagai tahap dalam proses melahirkan.




   “Mentor, eh, bidan ...tolonglah aku.... ugh—ugh--

   husss”




   Kebahagiaannya adalah ketika seorang bayi dilahirkan
   dengan selamat.

___________________________________________
MENTORING
29




   Sepanjang proses ini, sang bidan menempatkan dirinya
   sebagai seorang pelayan dan melayani sang Ibu.
   Namun     sekaligus    ia   juga    berperan    untuk
   membimbingnya dengan tegas agar sang ibu berhasil
   melahirkan sang bayi dengan selamat.


   Dengan status seperti ini, peran-peran dan gambar diri
   serempak sebagai seorang pelayan dan pemimpin,
   menjadi basis dari mentoring. Hal ini berarti bahwa,
   seorang mentor memandang dirinya sebagai seorang
   yang melayani hidup ini untuk mengasuh seorang anak
   manusia yang lain dan memimpin dia kepada
   keterampilan yang lebih baik, karakter-karakter yang
   lebih matang atau singkatnya menuju kedewasaan.


2. Sadar Peran
___________________________________________
MENTORING
30

   Untuk memastikan bahwa gaya kepemimpinan tadi
   muncul, seorang mentor harus menyadari peran
   mendasar dan tanggung-jawab bagi mentor, bagi
   mentee sendiri dan bagi mentor dan mentee secara
   bersama.


3. Kenali Dirimu Sebagai Mentor
 Apakah Anda siap dan bersedia menjadi mentor bagi
 orang lain? Apakah Anda siap secara emosional dan
 psikologis untuk menginvestasikan waktu dan upaya
 dalam menolong orang lain?


 Sebelum Anda melayani sebagai seorang mentor yang
 baik dan dapat dipercaya, ajukanlah beberapa pertanyaan
 sebagai berikut kepada diri Anda sendiri:


     •   Identifikasi   mengapa   Anda       mau   menjadi
         seorang mentor untuk orang lain yang kurang
         berpengalaman. Galilah apa yang memotivasi
         diri Anda untuk menerima kesempatan ini di
         tengah-tengah kesibukan jadwal Anda. Apakah
         rasa berterima kasih merupakan penyebab utama
         ataukah motivasi ini disebabkan oleh dorongan
         diri Anda untuk bekerja keras?


___________________________________________
MENTORING
31

     •   Analisa apa yang Anda dapat sumbangkan bagi
         mentee Anda. Jujurlah pada diri Anda sendiri
         ketika Anda mempertimbangkan pengaruh apa,
         keterampilan-keterampilan, pengetahuan atau
         kontribusi lainnya yang mungkin dapat Anda
         berikan. Akui juga titik-titik lemah Anda.


Beberapa hal yang dapat Anda sumbangkan pada mentee
Anda adalah sebagai berikut:

               Nilai-nilai yang dipegang organisasi Anda
           o
               Pengalaman-pengalaman pribadi Anda
           o
               Jejaring
           o
               Prosedur-prosedur organisasi Anda
           o
           o Keterampilan dan tips-tips yang bersifat
               teknis


     •   Identifikasikan kebutuhan Anda, ekspektasi-
         ekspektasi dan keterbatasan-keterbatasan Anda
         dalam hubungan dengan proses mentoring.
         Tanyakan pada diri sendiri apa yang akan terjadi
         dan berapa jauh Anda bersedia melangkah dan
         membayar harga.



___________________________________________
MENTORING
32

    •       Analisa kolom berikut ini dan baca peta
            hubungan    antara       sumbangsih       Anda   dan
            kebutuhan mentee Anda.




        Tinggi
                                 A                B
   Kebutuhan
   mentee
                                 C                D

        Rendah

                            Rendah            Tinggi




                            Sumber daya Mentor
             Dalam kuadran A, mentoring jangka pendek atau
        o
             intervensi mungkin memadai dan memuaskan bagi
             kedua pihak.


             Dalam kuadran B, kebutuhan mentee tinggi dan
        o
             sumber daya mentor, waktu dan keterampilannya
             rendah. Dalam keadaan ini sebaiknya mentor

___________________________________________
MENTORING
33

              menolong mentee menemukan mentor yang lebih
              memadai.


        o Dalam kuadran C, mungkin yang dibutuhkan
              hanya bantuan mentor untuk periode terbatas.
              Mentor dapat memiliki lebih dari satu mentee.


        o Dalam kuadran D, terdapat kemugkinan bagi
              hubungan yang lebih intensif dan produktif.




             Peran Mentor, Mentee dan Bersama


Dengan mempelajari konsep mentoring lebih lanjut, Anda
mungkin mulai menyadari bahwa proses ini bukanlah
suatu urusan yang mudah. Dalam proses mentoring,
terdapat hal-hal yang harus dilakukan dan yang harus
dihindari.
Apa yang harus dihindari dan yang harus dilakukan?

       Jernihlah tentang motivasi Anda dalam menolong
        mentee.

     Jika Anda tidak yakin dengan diri anda sendiri, mentee
        akan mendapatkan pesan yang membingungkannya.



___________________________________________
MENTORING
34

    Jangan langsung menyerah jika mentee Anda menolak
       bantuan Anda pada mulanya karena ia mungkin tidak
       menyadari berharganya tawaran Anda.

      Bertekunlah hingga tahap tertentu. Anda pasti bisa
       menolong.

    Perhatikan      kebutuhan   mentee    Anda,    namun
       pertimbangkan kebutuhan Anda juga; tentang apa yang
       anda inginkan dalam hubungan ini.

      Jangan mencoba untuk memaksa         mentee    anda
       mengikuti langkah kaki Anda.

    Jika langkahnya pas, dia akan mengikutinya dengan
       sukarela, apa yang Anda berikan.

      Hargai jalan mentee yang unik dan dimana dia berada
       disepanjang jalan itu.

    Bersiaplah untuk berakhirnya hubungan mentoring bila
       siklus sudah lengkap.

      Jangan memiliki kekecewaan bila mentee berubah
       menjadi sesuatu yang lain dari perkiraan Anda.




   Mengatasi Keengganan Untuk Menjadi Mentor


Banyak orang takut memulai mentoring bahkan ketika
calon mentee sudah tersedia. Kenapa? Terdapat        mitos
tentang mentoring yang menahan gerak laju mereka:
___________________________________________
MENTORING
35



   •   Mentoring merupakan proses yang kadaluwarsa.

   •   Yang terbaik adalah jika mentor adalah orang
       yang lebih tua dari mentee.
   •   Hubungan mentor dengan mentee harus akrab dan
       berlangsung sepanjang waktu.
   •   Salah satu pihak lebih diuntungkan dalam
       hubungan ini daripada pihak lainnya.
   •   Seseorang tidak dapat memiliki lebih dari satu
       mentor   atau   satu   mentee     pada    saat   yang
       bersamaan.
   •   Dalam hubungan mentor dan mentee yang sehat
       tidak akan menghadapi kesulitan.
   •   Mendapatkan     seorang       mentor     yang    sudah
       berpengalaman adalah      cara     termudah      untuk
       mencapai kemajuan.




         Bagaimana Memilih Seorang Mentee


Sekarang kita menganalisis mengenai bagaimana memulai
mentoring dengan memilih seorang mentee secara bijak.


___________________________________________
MENTORING
36

Kita tidak mungkin dapat memulai, mengembangkan dan
mempertahankan proses mentoring, pada diri setiap orang
yang menginginkan seorang mentor. Orang itu harus
memiliki:

            ●   Ketersediaan waktu
                Disiplin
            ●
                Kesetiaan
            ●
                Inisiatif
            ●
                Kesediaan untuk belajar
            ●
                Haus untuk bertumbuh
            ●
                Percaya
            ●




                Tahap-tahap Mentoring


Bagaimanakah tahap-tahap suatu proses mentoring?
Proses mentoring dapat digambarkan dengan nama 4 M:
            Menciptakan perasaan aman
       o
            Menerima mentee seutuhnya
       o
            Menyalurkan manfaat dan kebijaksanaan
       o
            Memperluas pengalaman pembelajaran
       o


Menciptakan perasaan aman. Artinya, mulai meratakan
landasan    proses   pembelajaran   dengan   menciptakan
lingkungan yang saling percaya. Jangkar Anda terletak
___________________________________________
MENTORING
37

pada keyakinan bahwa segala sesuatu akan mendatangkan
kebaikan bagi orang-orang terbuka untuk belajar bersama.


Menerima mentee seutuhnya. Artinya, menciptakan
pelabuhan yang aman bagi pengambilan resiko dalam
mentee membuka dirinya dan mentor dapat membagikan
dirinya atau melakukan Sharing.


Menyalurkan      perbekalan.      Artinya,   Anda     mulai
membagikan rahmat sang Pencipta dalam bentuk suatu
pemahaman baru, informasi, kritikan dan fokus untuk
menjawab segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan
mentee untuk menjadi bekalnya dalam bekerja dan
menjalani kehidupan. Menurut hemat kami, sang Pencipta
membuat manusia hadir justru untuk saling membantu,
menghargai dan menumbuhkan.


Kemudian, memperluas perngalaman belajar. Artinya,
Anda patut menolong sang mentee untuk meningkatkan
pengalaman dan potensi dirinya seluas mungkin secara
mandiri. Hal ini dapat tercapai dengan mentor memastikan
terjadinya transfer kebiasaan belajar mandiri ke diri sang
mentor dan kemudian ia mengijinkan mentee itu
menemukan lorong pembelajarannya sendiri di dalam
dunia   nyata.   Akhirnya,   tentu   sang    mentee   akan
___________________________________________
MENTORING
38

mengucapkan selamat tinggal dan masa guna Anda
baginya tidak lagi seperti sebelumnya. Pada titik itu Anda
menyadari bahwa Anda sudah usai dan sekaligus berhasil
menolongnya.




                        Penutup


Mentoring adalah suatu proses yang penuh tantangan.
Namun masih ada beberapa tahap yang dapat dijadikan
pedoman untuk melakukannya. Sebagai orang yang telah
menerima manfaat melalui mentoring, seorang mentor
perlu menyadari bahwa, ia dapat menjadi orang yang
sungguh membawa manfaat kepada hidup orang lain.




                         oo0oo
                   Pasal Tiga

   Langkah Pertama Mentoring:
   Menciptakan Perasaan Aman
        Dalam Hubungan
                          (1)
___________________________________________
MENTORING
39




Kalau kita mengamati situasi masyarakat Asia pada saat
ini, maka terasa bahwa Asia merupakan suatu lingkungan
masyarakat yang kompetitif dimana orang cenderung
saling menjatuhkan. Sangat kentara bahwa, manusia Asia
telah kehilangan kemampuan untuk saling membantu dan
membangun rasa aman secara maksimal. Menurut Francis
Fukuyawa, seorang pakar, kita memang hidup di dalam
suatu zaman dimana hubungan kepercayaan atau saling
percaya berada dalam tingkat yang sangat rendah sehingga
orang merasa tidak aman.


Prasyarat untuk menciptakan proses mentoring yang sehat
adalah mengembangkan perasaan aman. Rasa aman tadi
penting bagi sang mentor dan bagi sang mentee.
Secara umum, rasa aman ini terwujud bila mentor belajar
mengenali kecenderungan dirinya. Apa maksudnya?
Sebagai manusia normal, biasanya mentor ingin berhasil.
Untuk mencapai hasil itu, maka ia berupaya untuk
mengendalikan baik proses maupun hasil akhir dari proses
mentoring. Apa dampak dari hal ini? Sang mentee merasa
dikekang, dibatasi, digiring atau dibentuk. Ia tidak akan
merasa aman. Sang mentorpun jadi merasa tidak aman

___________________________________________
MENTORING
40

karena ia kuatir kalau-kalau ia akan gagal. Jadi, disini, ia
harus    mengenali     dan    mengatasi     kecenderungan
mengendalikan tadi.




                Aku tidak mengekang, lho


Pertama, ia perlu percaya bahwa memang seorang
pemimpin dapat jatuh ke dalam kecenderungan untuk
mengendalikan manusia lain, dan hal ini tidak berguna.
Disini, ia perlu belajar mengenali bahwa dibutuhkan suatu
kekuatan yang lebih besar dari dirinya untuk mengubah
hidup seorang manusia yang lain. Dirinya memiliki
keunggulan-keunggulan sebagai pemimpin terhadap sang
mentee, namun dirinya tetap sebagai manusia dan perlu
menyadari    bahwa     keunggulannya      terbatas.   Tanpa
pengakuan dan kerendahan hati untuk menjadi realistis

___________________________________________
MENTORING
41

tadi ia dapat menghasilkan suatu proses mentoring yang
penuh dengan pemaksaan-pemaksaan terselubung ataupun
langsung sehingga akan berakhir dengan kegagalan.


Kedua, ia perlu percaya bahwa sang mentee memiliki
potensi yang besar. Potensi ini mungkin belum dikenali
oleh dirinya maupun oleh sang mentee. Selanjutnya, sang
mentor perlu juga percaya bahwa ada kekuatan yang besar
di luar dirinya serta sang mentee dan kekuatan tadi bukan
hanya   mengendalikan     semesta   alam,      namun     juga
menentukan masa depan sang mentee.


Tentu saja, ini tidak berarti bahwa sang mentor hanya ikut
mengambang atau mengalir dan bersikap pasif selama
proses mentoring. Sang mentor harus melakukan segala
upaya dalam membuka jalan yang selebar-lebarnya untuk
membuat sang mentee tersentuh oleh dirinya dalam proses
mentoring. Namun sementara melakukan hal itu, ia harus
berjuang untuk tidak membiarkan kecenderungan dirinya
untuk   sepenuhnya    mencoba    mengendalikan         proses.
Sepanjang proses mentoring ia harus “membuka ruang”
untuk   hal-hal   yang   tidak   terkirakan.    Bagaimana
melakukannya?



___________________________________________
MENTORING
42

Langkah pertama
Dalam     proses    mentoring,    langkah   pertama    berarti
meletakkan segala energi sang mentor untuk menjadi
otentik dan sungguh. Otentik artinya, sang mentor berbagi
diri seadanya. Sungguh berarti ia jujur dan tidak berpura-
pura. Kedua hal ini juga berarti sang mentor memiliki
suatu kebebasan untuk percaya dan melepaskan topeng-
topeng atau cadar pribadinya.




         Saya lebih merasa nyaman dengan topeng saya



Ketika     mentor     mulai      menanggalkan    topengnya,
tindakannya akan menjadi inspirasi bagi menteenya untuk
melakukan hal yang serupa. Secara bersama-sama mereka
akan membuka diri dan memperkenalkan kerapuhan
masing-masing.



___________________________________________
MENTORING
43

Mengapa penting untuk menanggalkan topeng kita dan
menunjukkan kerapuhan dibelakangnya? Tidakkah hal ini
akan   mengurangi   otoritas   kita   dan   mentee   akan
mempertanyakan kredibilitas kita sebagai mentor?


Alasannya terletak pada suatu kenyataan bahwa orang
hanya belajar dari mereka yang memiliki beberapa
kesamaan dengan mereka. Jika Anda sebagai seorang
mentor tampak sepenuhnya sempurna, mentee akan
merasa mereka tidak akan dapat menerapkan apapun dari
pengalaman Anda karena Anda sangat tidak bercela. Jika
Anda bersedia menunjukkan bahwa Anda juga memiliki
cacat cela disamping keunggulan-keunggulan, kejujuran
ini akan menginspirasi mentee untuk mencoba melangkah
di jalan yang telah Anda tempuh. Ketakutannya akan
berkurang. “Bila ia tampil jujur dan tanpa topeng, maka
akupun dapat melakukan hal yang serupa,” pikir sang
mentee.


Penanggalan topeng dapat dilakukan dengan memberikan
keyakinan pada sang mentee bahwa seorang mentor bukan
seorang manusia super yang maha tahu dan selalu
memainkan peran sebagai pribadi yang percaya diri:
“Lihat, saya percaya bahwa proses ini akan jadi indah.
Saya, sendiri akan melakukan yang terbaik untuk
___________________________________________
MENTORING
44

mendampingimu, namun akan ada saat-saat dimana saya
merasa gentar. Kamu mungkin perlu memiliki toleransi
hingga tahap tertentu terhadap saya, khususnya ketika
nanti kamu mendapatkan bahwa saya mungin tidak
memiliki solusi terhadap beberapa masalah yang kamu
hadapi.”


Jadi, hanya melalui proses pelucutan topeng tadi, maka
langkah kedua, yaitu menciptakan rapport atau ikatan
antara mentor dan mentee, dapat terjadi.




    Saya sungguh tidak tahu apa masalahmu saat ini…

Langkah kedua
Setelah pelucutan topeng, secepatnya mentor harus
mengembangkan kedekatan/rapport.




___________________________________________
MENTORING
45

   o Kesuksesan dari hubungan mentoring tergantung
       pada perjumpaan pertama antara mentor dan
       mentee. Pertemuan pertama menetapkan nada
       dari keseluruhan proses mentoring, apakah proses
       ini akan produktif atau akan dipenuhi dengan rasa
       takut dan kecemasan. Pembangunan ikatan
       seketika akan menurunkan tembok benteng
       pertahanan sang mentee.
       Rapport berarti “membawa kembali.” Kata ini
   o
       berasal dari bahasa Perancis kuno. Kata ini
       menunjukkan pada kita bahwa rapport pada
       dasarnya berbicara tentang suatu tindakan yang
       dirancang untuk memulihkan atau memantapkan
       rasa aman. Rasa yang dimaksudkan adalah seperti
       rasa aman yang hadir ketika seorang anak kecil
       berbaring di dekat ibunya.


       Bagaimana cara membangun suatu ikatan atau
       rapport?   Pertama,   Anda     harus   secepatmya
       mengirimkan sinyal-sinyal penyambutan dalam
       perjumpaan yang pertama. Mengapa? Mentee
       memerlukan     sinyal-sinyal   sebelum    mereka
       menurunkan topeng atau tembok pertahanan
       mereka. Sinyal tersebut dapat dikomunikasikan

___________________________________________
MENTORING
46

        secara verbal atau melalui gerak tubuh, kontak
        mata,   menyingkirkan   hambatan    fisik   dan
        memberikan nada antusias di dalam percakapan.


    Formulir untuk mendaftarkan Sinyal-sinyal
                    penyambutan


Gerak–gerik :
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________



Kata Kata
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
Menyingkirkan Hambatan



___________________________________________
MENTORING
47


_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________



      Kedua,   setelah    komunikasi   dimulai,    untuk
      menciptakan rapport, maka sang mentor perlu
      menunjukkan suatu tindakan terhadap mentee
      yang dapat dipandang mereka sebagai suatu
      modal hubungan awal. Kata-kata seperti, “Saya
      sudah meminta sekretaris saya untuk menyiapkan
      buku ini untukmu karena saya rasa buku ini pasti
      akan sangat berguna bagimu,” akan sangat
      membantu. Saya juga kenal seorang mentor yang
      lain bahwa, ia memberikan kembang gula,
      majalah atau kutipan sms pada menteenya.
      Pemberian senantiasa diberikan di awal sebuah
      perjumpaan    untuk    membuat    sang      mentee
      menyadari bahwa, ia adalah orang yang mendapat
      perhatian khusus.


      Ketiga, untuk menciptakan suatu ikatan, mentor
      harus    menunjukkan      sensitifitasnya     serta
___________________________________________
MENTORING
48

      kesediaannya         untuk       menerima        mentee
      sepenuhnya tanpa syarat. Tanpa syarat berarti
      mentor menerima kelemahan dan keunggulan
      menteenya tanpa menilai terlalu jauh. Tanpa
      syarat     bukan     berarti     sang   mentor     akan
      membiarkan keadaan itu, namun pertama-tama ia
      menunjukkan bahwa keunikan sang mentee dapat
      dipahaminya.


      Membangun          rapport      mencakup    sensitifitas
      terhadap perasaan orang lain dan tidak hanya
      bertanya, “Bagaimana perasaanmu saat ini?”
      Sensitifitas diekspresikan ketika mentor bersedia
      mendengarkan        untuk       memahami      perasaan-
      perasaan mentee. Lebih jauh lagi, sang mentor
      juga akan mengekspresikan pemahamannya atas
      perasaan-perasaan tersebut. Dengan melakukan
      hal tersebut, mentor membuat mentee merasa
      diperlakukan sebagai satu pribadi yang unik,
      penting     dan     dihargai.     Dalam     prakteknya,
      sepanjang proses, sebagai seorang mentor Anda
      harus terus menerus mempertanyakan diri sendiri
      tentang:
      “Apa yang dirasakannya saat ini? “


___________________________________________
MENTORING
49

      “Bila   saya     bertukar   peran   dengannya,
       bagaimanakah perasaan saya?”




                     Mentor yang menyimak




      Keempat, untuk menciptakan ikatan yang erat,
      mentor harus memberikan tanggapan reflektif
      kepada proses, kata-kata, dan perasaan. Perasaan-
      perasaan reflektif ini akan mengekspresikan
      empati. Misalnya, seorang mentor akan berbagi
      kisah mengenai kegagalannya, hal-hal yang
      memalukan atau ketakutan yang dialaminya
      kepada mentee. Ia juga mengajak sang mentee
      untuk merenungkan pelajaran yang ia dapatkan
      dari peristiwa-peristiwa tadi. Dengan menjadi
      transparan, rendah hati dan jujur seperti itu, sang

___________________________________________
MENTORING
50

         mentor     menunjukkan       bahwa       ia   dapat
         beridentifikasi dengan situasi mentee.




FORMULIR RENCANA TINDAKAN
TOPIK: MENGEMBANGKAN PERASAAN AMAN
TANGGAL: __________________________________


Apa yang telah saya pelajari dari pasal ini?


Keterampilan:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________




Pola pikir:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________


___________________________________________
MENTORING
51



Kelemahan diri saya:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
Rencana saya mengubah diri:




Jangka waktu perubahan:




Siapakah yang perlu saya mintakan pertolongannya untuk
mendukung upaya saya:




                  Tanda Tangan Saya
___________________________________________
MENTORING
52




                 Pasal Empat

   Lanjutan Langkah Pertama:
   Mengembangkan Rasa Aman
      Dengan Membangun
          Kepercayaan
              (2)



Kini mungkin Anda bertanya: ”Berapa pentingnya
kepercayaan dalam proses mentoring?” Di dalam proses
mentoring, tanpa pembangunan kepercayaan, maka rapport
di awal proses akan tidak kokoh. Cerita berikut mungkin
dapat melukiskan apa yang dapat dialami oleh mentee
Anda ketika berhadapan dengan Anda untuk pertama
kalinya.

___________________________________________
MENTORING
53



Bayangkanlah bahwa Anda berada sendiri di sebuah
bandara di luar negeri. Entah apa yang terjadi, tidak ada
seorangpun yang menjemput Anda. Anda tidak dapat
berkomunikasi dalam bahasa negara itu. Satu-satunya yang
menghubungkan Anda dengan hidup normal adalah
sebuah alamat yang Anda catat di notes Anda. Anda
mendapatkan pula bahwa telepon seluler Anda tidak
berfungsi. Tiba-tiba, muncul seorang supir taxi yang
ramah menawarkan diri untuk membawa Anda ke alamat
tersebut. Dia banyak tersenyum dan meyakinkan Anda
akan maksud baiknya. Biaya pelayanannya juga sangat
murah. Anda masuk ke dalam Taxi.


Lima belas menit kemudian, Anda mendapati bahwa
pengemudi inipun tidak mengetahui letak tempat yang
alamatnya Anda telah berikan kepadanya. Kini, rapport
awal secara bertahap digantikan oleh banyak pertanyaan
dan bahkan mungkin oleh kekecewaan.


Dalam mentoring, situasi yang serupa itu dapat pula
terjadi. Mentee datang kepada Anda dengan suatu
ekspektasi.   Dia   mendapati   bahwa     Anda      mampu
mengkomunikasikan       kehangatan      emosional     dan
pengertian. Dia sangat terkesan pada Anda. Proses
___________________________________________
MENTORING
54

mentoring berlanjut ketika mentee mulai menjumpai Anda
secara teratur.


Dapatkah seseorang mengatakan kepada saya apa yang
harus dilakukan dalam tahap ini? Bagaimana cara untuk
membangun kepercayaan setelah rapport awal telah
terjadi?


Setelah adanya rapport atau ikatan, tiga hal harus segera
terjadi.


1. Kredibilitas
Mentee perlu melihat bahwa mentor memiliki kredibilitas.
Kredibilitas berarti bahwa mentor memiliki kompetensi
dan pengalaman yang memampukannya untuk menangani
proses mentoring secara benar. Ini berarti mentor memiliki
pengalaman kegagalan dan kesulitan-kesulitan, namun
melalui semua ini dia bertumbuh dalam keterampilan,
karakter-karakternya. Mentee tidak akan mempercayai
kredibilitas      seorang   mentor   jika   mentor   hanya
menginformasikan kesuksesan masa lalu. Jika memang
terdapat beberapa keberhasilannya, sang mentor dapat
menggambarkannya tanpa lupa untuk menyampaikan pula
penghargaannya kepada mereka yang telah memberikan
pertolongan kepadanya di masa lalu.
___________________________________________
MENTORING
55




   Terbuka seadanya..mana kekuatanmu.?

Mentor juga tidak boleh tampil sebagai sosok tanpa suatu
kelemahan. Bagi mentee, suatu pribadi yang memiliki
keberhasilan dan kegagalan adalah lebih tulus dan bisa
dipahami   dan     dijadikan   teladan.   Untuk   menjadi
sepenuhnya jujur dan transparan serupa itu, seorang
mentor sangat membutuhkan perasaan aman di dalam
dirinya.


2. Bahasa “Kita”
Di Asia, mentee cenderung menempatkan mentor di atas
tahta atau di bawah lampu sorot pujaan. Dia memuja sang
mentor, namun di saat yang sama tanpa menyadarinya,
sang mentee juga berusaha untuk menemukan titik lemah
sang mentor. Proses ini menjadi sebuah ajang permainan
yang tidak terlalu berguna bagi pertumbuhan diri sang
mentee. Karenanya, sedini mungkin seorang mentor harus
melepaskan topengnya dan tembok pertahanannya untuk


___________________________________________
MENTORING
56

menghindari    mentee     menyalurkan     energinya      bagi
permainan pencaharian kelemahan tadi.


Untuk menghindari diri dari menjadi sorotan, walaupun
seorang mentor perlu mengekspresikan kebanggaannya
berdasarkan pada kesuksesan masa lalu yang telah
dialaminya, dia harus melibatkan pihak lain dan mentee
dalam proses komunikasinya. Hal ini disebut bahasa
“kita”. Lawannya adalah bahasa “Saya.”




         Bahasa “kita,” bukan bahasa “saya.”


Hal ini berarti bahwa, dalam upaya mengkomunikasikan
suksesnya di masa lalu, ia dapat menyampaikannya
sebagai berikut:


      “Sebenarnya, saya melihat bahwa kamu menangani
      masalah lebih baik bila dibandingkan dengan diri
___________________________________________
MENTORING
57

    saya ketika saya mulai bekerja disini dan
    menjumpai masalah yang sama.”


    “Sebagaimana saya telah mengalami kemajuan,
    saya yakin kamu juga akan meraih kesuksesan
    bahkan mungkin lebih cepat.”


    “Kamu kenal Andre, khan?” Jika kamu merasa
    heran bagaimana saya menangani masalah yang
    sulit kemarin, Andrelah orang yang telah melatih
    saya. Beliau adalah itu adalah salah satu sahabat
    saya.   Kamu    dapat    memperkenalkan    dirimu
    kepadanya dan meminta saran darinya jika kamu
    membutuhkannya. Saya tidak mungkin menjadi
    seperti sekarang ini jika dulu saya tidak memiliki
    seorang mentor seperti dia .”


    “Nah, saya harus mengataan ini. Kamu tahu
    enggak? Dalam tiga bulan ini, walaupun saya
    adalah mentormu, saya juga banyak belajar dari
    gaya kerjamu. Kamu sungguh sungguh melakukan
    pekerjaan yang baik…”




___________________________________________
MENTORING
58




                   Bahasa “Kita”


                 Rasa aman dalam




Tentu saja menggunakan bahasa “kita” dan bukan bahasa
“saya” dalam prosesnya membutuhkan kerendahan hati
dan ketulusan. Penggunaan bahasa ini tidak bisa dilakukan
hanya di permukaan saja, namun harus lahir dan mengalir
dari hati sang mentor. Kefasihan menggunakan bahasa ini
merupakan manifestasi dari perspektif kita tentang hidup,
sukses dan rasa berhutang kita kepada orang yang Sang
Pencipta tempatkan di jalan hidup kita.
3. Tempatkan Mentee Di Tempat Yang Tepat
Satu kesalahan besar yang banyak dilakukan oleh para
mentor amatir adalah menempatkan mentee sebagai
sebuah botol kosong untuk diisi atau menempatkan mentee
___________________________________________
MENTORING
59

dalam kedudukan seorang anak yang harus disuapi. Akibat
dari kesalahan tadi, mentee hanya memainkan peran
sebagai penerima, sedangkan sang mentor melayani
sebagai pemberi. Hubungan seperti ini akan mengurangi
kekayaan sumber daya yang hadir dari dalam pengalaman
masa lalu seorang mentee. Pada saat yang bersamaan, ini
mengkomunikasikan bahwa status mentee lebih rendah.




  “Aku   mentormu.   Tolong,   dengar   dan   ikuti   saja

instruksiku. Mulai dengan membuka mulutmu.     Sekarang,

kunyalah makanannya dan telanlah perlaaaahaaaan…..”




___________________________________________
MENTORING
60

Menempatkan mentee di posisi yang tepat artinya bahwa
sang       mentor         menghargai       dan      mempercayai
mentee untuk melakukan segala sesuatu yang telah
dipersiapkannya. Misalnya, mentor melakukan komunikasi
tanpa kata yang mengekspresikan kepercayaan dan
penghargaannya dengan cara meminta sang mentee untuk
melakukan sesuatu sambil sang mentor meminjamkan
suatu        fasilitas       pribadinya:         “Saya        yakin
bahwa Anda dapat melatih Andy. Bagaimana kalau Anda
pergi mengunjunginya besok pagi, saya akan berusaha
meminjamkan supir saya untuk mengantarkan Anda ke
sana.”


Menempatkan mentee pada posisi yang tepat juga berarti
bahwa       sang         mentor    menghargai            pengalaman
masa lalu menteenya, atau potensinya yang belum dijamah
beserta      keunikannya.         Seorang        mentor       dapat
melakukan hal itu misalnya dengan mengungkapkan kata-
kata:


          “Saya mendapati kamu seorang yang sangat cermat.
          Saya   mengabaikan      aspek    ini   dalam    membahas
          kesulitanmu. OK, mari kita menganalisa kembali situasi
          yang ada.”



___________________________________________
MENTORING
61

        “Minggu lalu, saya mendapati bahwa kamu telah
        menemukan    solusi   atas   masalahmu.   Saya   pikir
        kamu sangat rendah hati ketika kamu mengatakan
        bahwa kamu perlu nasehat saya.”




                       Kesimpulan


Dalam banyak kejadian, proses mentoring akan merubah
kehidupan sang mentor, walau hanya salah satu aspeknya.


Dalam suatu proses mentoring yang tidak terencana,
paling tidak proses ini membutuhkan sekurang-kurangnya
suatu kepekaan akan kebutuhan orang lain dan kesabaran
untuk menyimak.


Menerima suatu tugas mentoring yang formal berarti
memikul    ketidaknyamanan      untuk     sementara   waktu.
Sebaliknya kepuasan pribadi yang diperolehnya, sebagai
suatu imbalan dari waktu dan upaya yang telah diberikan
adalah ketika sang mentor mendapatkan menteenya
bertumbuh dan menjadi semakin dewasa dalam skill, sikap
dan nilainya.




___________________________________________
MENTORING
62

Mengapa demikian? Setelah Anda berhasil melakukan
sebuah proses mentoring terhadap seseorang dengan
sukses, sebenarnya Anda juga sedang menyiapkan diri
untuk menghadapi langkah kehidupan yang paling sulit.
Sebagai mentor, Anda harus berani memasuki saat teduh
yaitu, membuat jeda dari arus kehidupan sendiri untuk
dapat mendengarkan kehidupan batiniah diri Anda yang
paling dalam. Di saat seperti itu, Anda akan menemukan
dimana letak perasaan aman Anda. Siapkah Anda ketika
sang mentor mengucapkan selamat tinggal dan peran Anda
baginya sudah berakhir? Akan terpukulkah Anda? Apakah
Anda merasakan bahwa Anda tidak lagi berguna?




            FORMULIR: RASA AMAN


Tuliskan untuk kegunaan pribadi Anda, hal-hal yang dapat
membuat Anda merasa tidak aman dalam hubungan Anda
dengan seorang mentee.
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________



___________________________________________
MENTORING
63


FORMULIR: SUKSES & KEGAGALAN


Isilah formulir ini untuk memperlengkapi Anda di waktu
akan datang dalam melakukan sharing kesuksesan-
kesuksesan dan kegagalan-kegagalan pada masa lampau:


Mengapa organisasi saya menempatkan saya pada posisi
saya yang sekarang ini?


_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________


Dalam pekerjaan, saat manakah yang tersulit bagi saya?


_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________




___________________________________________
MENTORING
64

Bagaimana saya bertahan melaluinya?


_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________




Keterampilan khusus dan pengetahuan yang saya miliki:


_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________




Jejaring khusus yang saya miliki:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________


___________________________________________
MENTORING
65

Bagaimana cara saya ketika mulai membangun jejaring
ini?
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________




Kelemahan-kelemahan saya:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________




Bagaimana cara saya menangani kelemahan-kelemahan
tadi?
          ________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______
___________________________________________
MENTORING
66

Prestasi tertinggi saya adalah:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________




                    Pasal Lima

  Lanjutan Langkah Pertama:
 Hambatan Untuk Mendapatkan
  Perasaan Aman: Rasa Takut
             (3)
___________________________________________
MENTORING
67




Banyak orang tidak menyukai keadaan dimana ia menjadi
seorang mentee. Sebaliknya, banyak mentor baru juga
tidak menyukai tugas menjadi mentor. Di satu pihak,
melakukan proses mentoring berarti mereka memposisikan
diri untuk menjadi seseorang yang terbuka dan melepas
topeng di hadapan orang lain. Namun, di pihak lain,
mereka juga perlu menunjukkan bahwa mereka memiliki
hal-hal berharga yang ditimbanya dari pengalaman-
pengalaman mereka di masa lampau yang layak untuk
disharingkan dengan sang mentee.


Tekanan untuk tampil dalam keterbukaan sedang pada saat
yang bersamaan, tampil pula sebagai seseorang yang telah
menjadi cukup kokoh dengan belajar dari pengalaman
masa lalu seringkali mendatangkan rasa cemas bagi
seorang mentor yang baru.
Ada orang mengatakan bahwa rasa cemas atau takut dapat
menjadi hal yang berguna dalam proses belajar karena
memaksa kita belajar lebih serius. Dalam proses
mentoring, hal itu tidak terjadi. Rasa takut lebih
merupakan hambatan jika dikaitkan dengan proses
___________________________________________
MENTORING
68

pembelajaran dalam mentoring, karena seorang mentor
atau mentee yang tidak menyadari ketakutannya sendiri
tidak   akan     berani    untuk     mengambil        lebih
banyak resiko dalam proses pembelajaran bersama. Ia
tidak berani untuk melakukan penelusuran-penelusuran
yang penting.


Seorang mentor yang cemas dan penuh ketakutan akan
mengekspresikan hal itu dalam perilaku, kata-kata dan
sikapnya. Ketakutan semacam ini dapat dengan mudah
menular ke dalam hati mentee khususnya karena sang
mentee akan membuat pertahanan diri yang ketat. Justru
bila mentor tidak cemas bahwa ia mungkin gagal atau
menteenya mungkin stagnan, atau ia membuat suasana
dimana sang menteenya berani mencoba ini dan itu, ia
akan memberikan perasaan bebas bagi sang mentee.
Jangan lupa, banyak mentee justru menimba hal yang
penting melalui kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.




___________________________________________
MENTORING
69

               Perbaiki kelakuanmu, jelas?




              Mengenali Asal Rasa Takut


Darimanakah asalnya rasa cemas atau takut yang terdapat
baik   pada   mentee     maupun     mentornya?     Ada     dua
kemungkinan penyebab dari rasa cemas atau takut tadi.
Biasanya, ketakutan bersumber pada gambar diri yang
negatif. Kemungkinan lain ialah bahwa, ketakutan berakar
pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi atau yang
dianggap mentor dan mentee tidak terpenuhi. Dengan kata
lain, sebagian besar ketakutan juga dapat dimunculkan
oleh persepsi yang irrasional atau tidak sesuai realita.


Di Asia, banyak anak bertumbuh melalui masa kecil yang
menyakitkan. Orang tua dan sosok-sosok otoritatif
seringkali memperlakukan anak-anak dengan cara yang
kasar. Alih-alih memupuk penghargaan diri anak, orang
tua justru membandingkan seorang anak dengan yang
lainnya. Seringkali, mereka memperbandingkan karakter
negatif dari seorang anak dengan karakter yang positif dari
seorang anak lainnya. Anak-anak yang bertumbuh dalam

___________________________________________
MENTORING
70

proses serupa itu yang seringkali melabuhkan penghargaan
diri negatif ketika mereka menjadi seorang dewasa.


Selanjutnya, di Asia sangat dihargai bila seseorang
menyimpan perasaannya, mengendalikan kebutuhannya
atau tidak mengungkapkan bahkan menekan kebutuhannya
tadi. Akan menjadi kebanggaan bahwa seorang yang sudah
lama membutuhkan sepasang sepatu baru tetap bertahan
menggunakan sepatu usangnya selama beberapa tahun,
dan kemudian hari baru orang mengetahui bagaimana ia
menyangkali kebutuhan tadi. Namun disamping daya
tahan yang kuat untuk menghadapi penderitaan, banyak
orang Asia jadi tidak mengenali kebutuhannya sendiri,
terutama kebutuhan emosionalnya. Mereka terasing dan
tidak memahami dinamika kebutuhan emosinya sendiri.
Karena itu, mereka juga mengalami kesulitan untuk
berempati dengan orang yang mengungkapkan kebutuhan
emosi mereka secara jujur dan terbuka. Ditambah dengan
situasi hidup yang penuh persaingan, maka banyak orang
di Asia terbiasa hidup dengan penuh rasa cemas dan was-
was bahkan ketakutan yang mereka tidak kenali asalnya.




___________________________________________
MENTORING
71

                  Mengatasi Ketakutan


Bagaimana cara mengatasi ketakutan? Bila ketakutan
merupakan cerminan dari kebutuhan-kebutuhan yang tidak
kita   sadari,   bagaimana      mengenali    dan   menangani
kebutuhan-kebutuhan tersembunyi tadi?


Untuk mengatasi ketakutan, seorang mentor harus mulai
dengan     berupaya    sepenuhnya     mengenali     titik-titik
kekuatannya. Selanjutnya, ia perlu juga mengenali dengan
jujur segenap kelemahannya sendiri. Jika sang mentor
tidak mengenali kedua hal tadi secara proporsional,
perasaan tidak aman atau penghargaan diri yang rendah
akan mudah menyusup. Hasilnya akan tampak dalam
bentuk komunikasi yang bermacam-macam, antara lain
sikap menghakimi atau meragukan menteenya secara terus
menerus.    Hanya     setelah    menyadari    kekuatan    dan
keterbatasan dirinya, seorang mentor dapat secara penuh
menolong menteenya untuk mengatasi ketakutannya
sendiri bahkan mengenali kebutuhan-kebutuhannya sendiri
yang jauh tersembunyi di ingatannya. Jadi, mentor
bertanggung-jawab mengatasi masalah ketakutan sebelum
menangani ketakutan menteenya.



___________________________________________
MENTORING
72

Selanjutnya, sang mentor perlu juga mengenali kebutuhan
dirinya sendiri dengan jujur, khususnya kebutuhan emosi
yang terselubung dan tersembunyi.


Bentuk-bentuk kebutuhan yang dapat mempengaruhi
timbulnya rasa takut adalah antara lain sebagai berikut:


    Pertama, sebagian orang mungkin didorong secara tak
    disadari oleh kebutuhan akan keberhasilan. Mereka
    membutuhkan tantangan-tantangan dan target-target
    yang jelas. Mereka juga menantikan umpan balik
    mengenai     kinerja   mereka.    Singkatnya,     secara
    mendasar mereka adalah orang yang berorientasi pada
    pencapaian dan kinerja tinggi.


    Orang seperti ini dapat mengalami ketakutan untuk
    gagal atau kemajuan yang lambat. Kedua hal itu
    merupakan ketakutan utama mereka. Mereka juga
    dapat memupuk ketakutan akan kegagalan melakukan
    segala sesuatu secara sempurna, benar dan baik.


    Seorang mentee yang menempatkan keberhasilan
    sebagai prioritas tertinggi dapat ditolong untuk
    mengatasi ketakutan tadi dengan Anda, sebagai
    mentor, memberikan umpan balik positif, kata-kata
___________________________________________
MENTORING
73

   peneguhan, dan penghargaan atas kemajuan mereka
   dalam proses mentoring.


   Kedua, ada suatu kebutuhan yang menempatkan
   kekuasaan sebagai prioritas tertinggi. Orang yang
   memupuk kebutuhan ini membutuhkan agar pengaruh
   mereka dirasakan oleh orang lain. Bagi mereka, gelar,
   simbol-simbol status, dan hirarki organisasi menjadi
   suatu konfirmasi dari pengaruh mereka. Mereka
   mengharapkan orang lain menghormati mereka.
   Ketakutannya adalah bila mereka tidak dihormati atau
   tidak diakui, bahkan diabaikan. Mereka juga selalu
   takut kehilangan kuasa.


   Untuk membantu mereka, seorang mentor harus secara
   lembut mengakui pengaruh yang dimiliki sang mentee.
   Salah   satu   cara     untuk     melakukannya   adalah
   mendengarkan dengan lebih penuh perhatian atau
   dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan informatif
   kepadanya. Namun sang mentor harus selalu waspada
   terhadap   resikonya,     bahwa    mentee   sejenis   ini
   cenderung mendominasi proses mentoring dengan alur
   pikir dan agendanya sendiri.



___________________________________________
MENTORING
74

   Ketiga, kebutuhan lain yang sangat umum adalah
   kebutuhan berafiliasi. Orang yang menempatkan
   kebutuhan ini sebagai prioritas dalam hidup mereka
   sangat takut penolakan. Mereka memiliki kebutuhan
   yang konstan akan hubungan hangat dengan orang
   lain. Sebagian mereka sangat sensitif dan merasa
   tertolak ketika orang di sekitarnya tidak memberikan
   perhatian kepada mereka. Dalam banyak hal, orang
   dengan kebutuhan afiliasi takut ditinggalkan sendirian.


   Begitu mentor mendeteksi bahwa menteenya memiliki
   kebutuhan yang demikian, komunikasi pada level
   emosional harus segera dimulai. Mentor harus
   menunjukkan pada mentee bahwa dia dihargai,
   diterima, dan disukai. Namun pada saat yang
   bersamaan, sang mentor harus waspada dan menjaga
   agar jangan sampai terjadi ketergantungan emosional
   dari sang mentee pada dirinya.




___________________________________________
MENTORING
75




   Aku bukan minta penerimaan, lho, cuma dengarlah




   Masih    ada   dua     kebutuhan    lain   yang    dapat
   menimbulkan ketakutan yaitu, yang keempat, adalah
   kebutuhan akan pengakuan. Kebutuhan ini mirip
   dengan     kebutuhan      akan     penerimaan     namun
   intensitasnya lebih tinggi hingga mencapai titik
   dimana orang dengan kebutuhan tersebut akan
   menghindari     konflik    dan     konfrontasi    supaya
   senantiasa dapat menjadi sorotan dan diakui orang.




   Seorang mentee dengan kebutuhan ini
   dapat       ditolong dengan cara sang
   mentor memberikan pengakuan
   akan     kelebihan-kelebihannya,
___________________________________________
MENTORING
76

   serta       sekaligus      menunjukkan         kelemahan-
   kelemahannya.




   Kelima adalah kebutuhan akan kendali. Orang yang
   menempatkan       kebutuhan      ini     sebagai    prioritas
   hidupnya,     cenderung      takut     kehilangan    kendali
   terhadap     dunia      sekelilingnya.     Mereka     butuh
   mengendalikan peristiwa dan situasi lebih dari pada
   yang dibutuhkan orang lain.


   Mentoring terhadap orang jenis ini sangat sulit karena
   ketika proses mentoring terlihat agak melamban atau
   mengambang, sang mentee menjadi gelisah. Mentor
   perlu meyakinkannya bahwa, sang mentee boleh saja
   memiliki sebagian kendali dalam proses mentoring.




           Mulai menolong Sang Mentee


Kecuali seorang mentee mengalami sesuatu yang traumatis
di masa lalunya, hingga batas-batas tertentu, walaupun
sang mentee memiliki beberapa luka parut emosional dari



___________________________________________
MENTORING
77

masa lalunya, mereka dapat dipulihkan melalui proses
mentoring.


Untuk membantu seorang mentee yang mengenali gambar
diri negatif tertentu, mentor harus menyampaikan pesan:
“Saya tidak percaya bahwa kamu seburuk itu!” melalui
kata-kata dan sesering mungkin melalui komunikasi non-
verbal. Pesan ini bisa menjadi pesan yang tergenapi
sendiri. Lebih jauh lagi, di kemudian hari ini dapat
menolong mentee untuk bergeser dari gambar diri lama
yang lemah kepada yang baru, yang lebih kokoh.
Cara lain untuk membantu mentee adalah dengan
memberikan penghargaan dan afirmasi yang strategis.
Terlalu    banyak    afirmasi   akan     mudah    kehilangan
maknanya, namun afirmasi yang diberikan secara strategis
akan menjadi pemicu penghargaan diri yang tidak
terlupakan.


Selanjutnya, dalam proses mentoring, sang mentor dapat
menolong sang mentee mengenali kebutuhannya sendiri
dengan     menanyakan:     “Menurut      kamu,    kebutuhan
emosional mana yang paling mempengaruhi dirimu setiap
hari?     Apakah    kebutuhan   untuk     mencapai    target,
mendapatkan        penerimaan   orang,     atau    membuat

___________________________________________
MENTORING
78

pengaruhmu    cukup      terasa?”     Berdasarkan   peristiwa-
peristiwa    yang      terungkap,      sang    mentor     dapat
menyampaikan        analisisnya     tentang   kebutuhan   sang
mentee, namun juga memberikan peneguhan pada
keberhargaannya, pengaruhnya, atau pencapaiannya.




                        Kesimpulan


Mentoring akan menjadi proses yang menyenangkan bila
sang mentor sendiri telah mengalami penyelesaian
masalah kebutuhan dan gambar dirinya sendiri, namun
akan menjadi proses yang penuh dengan kecemasan dan
ketakutan bila sang mentor sendiri tidak mengenali dirinya
sendiri.
                            oo0oo




___________________________________________
MENTORING
79




                  Pasal Enam
 Langkah Kedua Dalam Mentoring
      Menerima Seutuhnya:
         Penerimaan (1)




    Penerimaan Melalui Pengajuan Pertanyaan


Setelah membangun perasaan aman sebagai langkah
pertama dalam proses mentoring, hal apakah yang
selanjutnya perlu dilakukan? Langkah selanjutnya dalam
proses mentoring disebut “penerimaan.” Penerimaan
berarti mengundang mentee untuk memasuki posisi
mengambil   resiko   yang   diperlukan   dalam   proses
pembelajaran. Mengapa? Pada dasarnya suatu proses

___________________________________________
MENTORING
80

pembelajaran dapat merupakan suatu proses yang sangat
mencekam. Bahkan proses ini dapat sangat menyusahkan,
tidak menyenangkan dan memalukan. Pertama, tidak ada
jaminan bahwa proses ini pasti akan berakhir dengan
sukses. Kedua, suatu proses pembelajaran seringkali
berarti suatu pemaparan kelemahan diri kepada orang lain.
Ketiga, agar seseorang sungguh mengalami pembelajaran,
maka ia perlu untuk melangkah keluar dari zona amannya.
Singkatnya, suatu proses pembelajaran berarti seseorang
perlu berhenti mempertahankan apa yang dulu telah
dipelajari di masa lalu dan mulai mengadopsi hal-hal baru
bagi dirinya.




PEMBELAJARAN =

BERHENTI MEMPELAJARI + MEMASUKKAN HAL BARU




Seorang    mentor   harus   membantu     mentee    untuk
meninggalkan zona nyaman dan yang telah dikenalnya,
serta memasuki suatu wilayah yang baru dimana potensi-
potensi sang mentee dapat diaktualisasikan dengan lebih
penuh. Mentee harus dibantu untuk meninggalkan zona
nyaman yang disebut “Siapa Aku” kemudian menjelajah
___________________________________________
MENTORING
81

ke zona yang belum diketahui yang disebut “Siapa aku di
Masa depan.”




         WHO I
                                       WHO I
           AM
                                       COULD BE




Untuk memungkinkan hal ini terjadi, mentor harus
memberikan penerimaan yang utuh kepada mentee. Pesan
yang sang mentor harus sampaikan perlu jelas: “Saya
menghargaimu walaupun saya tidak sepakat denganmu
atau tidak menyetujui tindakan-tindakanmu.” Penerimaan
seperti ini berarti bahwa seorang mentor mengirimkan
sinyal-sinyal dengan maksud tertentu kepada mentee untuk
mengundang dan meneguhkan sang mentee mengambil
resiko dan bertumbuh.


Chip Bell’s Dalam buku Best Sellernya “Managers as
Mentors”, menuliskan bahwa ada beberapa cara untuk
mengkomunikasikan penerimaan tadi:



___________________________________________
MENTORING
82

*   Pertanyaan:    Pembelajaran      dimulai   dengan   hadirnya
    pertanyaan-pertanyaan yang bermakna dan tidak ditafsirkan
    sebagai ancaman. Sang mentor harus mempelajari beberapa
    “do’s dan don’t” dalam mengajukan pertanyaan kepada
    menteenya.


* Seni Mendengarkan:           Mentee harus belajar untuk lebih
    menyimak apabila ia menyadari bahwa sang mentor memberi
    perhatian penuh kepadanya. Selanjutnya mentor, harus
    belajar menyimak dengan efektif.


    Menyimak artinya lebih dari mendengarkan kata-kata,
    namun juga asumsi-asumsi yang mendasari, emosi dan
    harapan dari orang lain.


*   Mengobservasi: Mentor harus mengamati berbagai hal yang
    dikomunikasikan oleh mentee yang dilakukan secara sadar
    maupun tidak sadar.


* Modeling: Mentor harus menunjukkan teladan bahwa ia juga
    berani untuk mengambil resiko meninggalkan zona amannya
    dalam proses mentoring ini.




___________________________________________
MENTORING
83

                Membuat Dan Mengajukan
                Pertanyaan Yang Bermakna


Ketika seorang pria jatuh cinta kepada seorang gadis,
kelihatan bahwa ia ingin tahu segala sesuatu mengenai
sang gadis. Ia akan menanyakan berbagai pertanyaan
bahkan yang berhubungan dengan aspek-aspek yang
seakan kurang penting dari hidupnya. Ia menunjukkan rasa
ingin    tahu   sebesar   itu   karena   ingin   memasuki
kehidupannya dan mengetahui apa yang ada di dalamnya.


Banyak hubungan berhenti bertumbuh ketika seseorang
tidak lagi ingin belajar tentang seorang lainnya. Suami dan
istri dapat mengalami kemandekan hubungan serupa ini.
Seorang atasan dan sekretarisnya, seorang fasilitator
program dan mitranya, seorang konsultan dengan kliennya
secara konstan berada dalam resiko kemandekan demikian.
Sinyal dari kemandekan tadi sangat jelas yaitu, mereka
merasa bahwa tidak ada lagi pertanyaan yang perlu untuk
diajukan. Singkatnya, rasa ingin tahu telah lenyap dan
punah.


Pembelajaran dimulai dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang bermakna dan tidak mengancam. Mentor
harus belajar mengenai “apa yang harus ,” dan “apa yang
___________________________________________
MENTORING
84

jangan dilakukan” dalam mengajukan pertanyaan kepada
menteenya. Pertanyaan yang tepat akan membuat mentee
menyadari bahwa hidupnya layak untuk ditelusuri.
Pertanyaan yang keliru mungkin akan membawa seorang
mentee pada posisi terancam dan mempertahankan diri.


Salah satu cara untuk memberikan apresiasi yang positif
adalah dengan bertanya “apa, kapan, dimana dan
bagaimana…” Perlu diingat bahwa, seorang mentor perlu
menghindari pertanyaan-pertanyaan seperti, “Mengapa
engkau membuat keputusan ini?” Sebaliknya sebagai
mentor Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang   maksudnya      sama     seperti,    “Apa   alasan    dari
keputusanmu?” Mengapa demikian? Pertanyaan pertama
bernada     menghakimi    sedangkan        pertanyaan      kedua
merupakan suatu pertanyaan netral. Karena itu dalam
bertanya,    sangat   penting      untuk     mengekspresikan
pertanyaan yang tulus baik secara lisan maupun secara
tidak lisan. Sebagai mentor, Anda harus menunjukkan rasa
ingin tahu yang tulus sambil menahan diri untuk membuat
penilaian yang terlalu awal.




___________________________________________
MENTORING
85




                             Membuat pertanyaan,

    mendengarkan, mengobservasi dan modeling


Hal lain yang perlu diingat dalam mengajukan pertanyaan
adalah sikap mentor dan kerangka pikirnya. Jangan
beranggapan bahwa seorang mentor telah memahami
dinamika hidup sang mentee semata-mata karena mereka
telah mengadakan tiga atau empat pertemuan secara
berturut-turut. Keberadaan dan dinamika seorang manusia
lebih rumit dari apa yang terlihat secara kasat mata. Sang
mentor perlu belajar sabar dalam menggali.


Metafora lainnya yang harus dimasukan dalam pikiran
sang mentor adalah bahwa ia belaku seperti seseorang
yang sedang menantikan sekuntum mawar mekar. Jika kita
memaksakan untuk mempercepat prosesnya, mungkin


___________________________________________
MENTORING
86

sang mawar akan mekar terlalu dini atau terlalu lambat.
Keindahannya tidak akan muncul secara sempurna.
                        oo0oo




                 Pasal Tujuh

      Lanjutan Langkah Kedua
         Dalam Mentoring:
          Penerimaan (2)

           Keterampilan Mendengarkan


Di zaman ini, karena lebih banyak orang hidup di kota-
kota daripada di desa, hubungan antar manusia menjadi
berubah longgar. Tuan A berhubungan dengan Tuan B
yang adalah seorang penjual susu segar, sebagai seorang
konsumen dengan penyalurnya. Sebaliknya, Tuan B
berhubungan dengan Tuan A, sebagai penyalur dengan
konsumennya.   Mereka    tidak   memiliki   minat   atau

___________________________________________
MENTORING
87

keperdulian untuk mengenali aspek-aspek lain dari
kehidupan pribadi masing-masing. Hal ini merupakan
karakteristik hubungan antar manusia dari kehidupan
modern yaitu, hubungan antar fungsi yang dimainkan oleh
manusia lebih mendominasi hubungan-hubungan yang lain
Akibatnya,   banyak     aspek-aspek   lain   yang   tidak
ditekankan. Dalam sebuah organisasi, juga berlangsung
demikian. Sebagian orang merasa sangat kesepian hidup
dalam kehidupan modern karena mereka tidak dapat
berbagi perasaan secara pribadi, masalah-masalah, atau
mimpi-mimpinya kepada orang lain. Kebutuhan ini
merupakan kebutuhan yang tidak terpenuhi padahal sangat
mendasar, dan dalam proses mentoring merupakan suatu
fondasi yang penting untuk mengenali dan memenuhinya.


Bagaimana caranya agar kebutuhan untuk dipahami tadi
terpenuhi dalam proses mentoring? Pernahkah Anda
berharap bahwa Anda memiliki seorang yang dapat
menjadi tempat untuk membicarakan hal-hal yang telah
mengganggu pikiran Anda? Berapa kali Anda mengalami
perasaan lega setelah seseorang menciptakan kondisi
dimana Anda dapat melepaskan semua rasa sesak di dada
dan beban batin Anda?



___________________________________________
MENTORING
88

Karena hal-hal di atas, maka dalam proses mentoring,
mendengarkan secara proaktif adalah suatu aktifitas yang
paling ampuh yang dapat diberikan oleh seorang mentor.


Apakah arti mendengarkan secara proaktif? Mendengarkan
secara     proaktif   berarti      menyediakan     telinga    kita
sepenuhnya. Mendengarkan secara proaktif bukan berarti
mentor akan larut dan ikut tenggelam dalam kisah atau
beban emosi seorang mentee. Mendengarkan secara
proaktif    bukan     juga      berarti   mentor   boleh     cepat
memberikan nasehat.


Jadi, apakah mendengarkan secara proaktif itu?


Dalam proses mentoring:

Mendengarkan secara proaktif adalah kemampuan
untuk memahami secara utuh atau membaca apa
yang apa yang diungkapkan seorang mentee
tentang sebuah masalah

Mendengarkan secara proaktif juga berarti
memmperlakukan perkataan-perkataan seorang
mentee lain sebagai percakapan konfidensial

Mendengarkan secara proaktif berarti mentor
mengendalikan diri dari menyuntikkan pendapat
atau subjektifitasnya

Dalam mendengarkan secara proaktif berarti
___________________________________________
terdapat kemampuan memberikan usulan-usulan
MENTORING
yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan
cara yang tepat.
89




Mendengarkan secara proaktif terutama berarti mencipta
suasana dimana mentee Anda boleh untuk berbicara tanpa
dipotong dan dimana sang mentor menerima bahwa apa
yang dikatakannya sebagai hal yang tulus, setidaknya bagi
si pembicara.


Mendengarkan orang lain bukanlah sebuah diskusi. Peran
Anda sebagai mentor adalah menolong orang lain untuk
mengenali, dan membongkar masalah-masalah mereka.
Dalam menjalankan suatu proses untuk mendengarkan,
secara       proaktif,    pada   dasarnya   seorang   mentor
memberikan kepada menteenya suatu kesempatan untuk
tiga hal:
    1. Memperoleh pemahaman yang mendalam
            (insight) terhadap suatu masalah dengan
            mengungkapkannya sendiri.
    2. Memilah-milah berbagai hal, dan
    3. Di dalam proses itu bahkan mungkin ia dapat
            mengembangkan satu cara pemecahan
            masalahnya.



___________________________________________
MENTORING
90

Darimana kita dapatkan indikator bahwa seorang mentor
sudah mendengarkan dengan proaktif dan baik? Bila
seorang mentor melakukan proses mendengarkan dengan
baik, sang mentee akan selalu mendapatkan kelegaan
emosional.




Mentor berujar dalam hati “Paling tidak, sekalipun saya

tidak mengerti dia, saya belajar mendengarkannya

dengan efektif.”




Berdasarkan pemahaman di atas, ada dua aspek dari proses
mendengarkan:




___________________________________________
MENTORING
91

             a. Mendengarkan          untuk     mengidentifikasi
                 perasaan-perasaan       dari    mentee      yang
                 terkomunikasikan secara terselubung.
            b. Mendengarkan untuk mengidentifikasi
                           motivasi di balik komunikasinya.


Ketika mentee Anda berbicara, mungkin saja ia sedang
mengkomunikasikan lebih dari sekedar kata-kata. Oleh
sebab itu, seorang mentor harus mendengarkan kata-kata
yang diucapkan, namun juga mendengarkan perasaan-
perasaan yang mendasarinya. Ketika seorang mentee
mengkomunikasikan         pesan-pesannya,       perasaan     yang
tersembunyi di baliknya seringkali jauh lebih penting
daripada    fakta-fakta    yang   ada.    Fakta-fakta      adalah
kenyataan     obyektif;     namun      bagaimana        seseorang
menangkap       dan       merasakan      fakta-fakta     tersebut
mengidentifikasikan apakah masalahnya sungguh-sungguh
ada atau tidak ada, bahkan juga menunjukkan pada kita
dimensi-dimensi       masalah       tersebut,     dan      tingkat
kedalamannya.


Sebagai contoh ketika sang mentee mengungkapkan, “Di
mana telepon seluler saya”? Hal itu dapat ditanyakannya
dalam nada suara yang merefleksikan suatu kebutuhan
akan informasi. Pertanyaan yang sama dapat diungkapkan
___________________________________________
MENTORING
92

sebagai “Ya ampun, di mana telepon seluler saya?” yang
menunjukkan kepada mentor yang peka bahwa ada rasa
urgen bahkan ada suatu masalah yang sang mentee sedang
hadapi.


Memang kehidupan modern kita menempatkan suatu
penekanan yang berat pada fakta-fakta dan sangat melatih
kita untuk mencari fakta. Sayangnya, kecenderungan ini
seringkali menghapuskan kapasitas kita untuk mengenali
perasaan-perasaan dari orang lain dan bahkan mungkin
perasaan kita sendiri di balik fakta tadi. Lagi pula,
perasaan-perasaan     sangat   penting   karena    mereka
memotivir kita untuk mengambil tindakan dan ketidak-
mampuan     kita    untuk   mendeteksi   perasaan-perasaan
mentee akan menyebabkan kita luput mengenali bagian
yang penting dari pesan-pesan yang dikirimkan mentee
kita.




            Mengenali Emosi Dari Mentee


Pada dasarnya terdapat empat emosi yang mendasar, yaitu,
emosi takut, marah, dukacita dan gembira. Intensitas setiap
emosi tadi dapat sedikit hingga sangat dalam. Takut

___________________________________________
MENTORING
93

mungkin merentang dari agak tegang hingga panik; marah
mungkin dirasakan sebagai suatu gangguan kecil atau
sebagai suatu murka yang tidak terkendali. Demikian juga
dukacita dan kegembiraan.


Tanggapan     seseorang       terhadap    emosi-emosi   inipun
bervariasi. Takut atau dukacita dapat sangat ditekan ke
dalam diri seseorang, sehingga orang lain tidak dapat
mengenali. Sebaliknya emosi ini menjadi sangat kentara
dan terkait dengan segenap aktifitas dari orang tersebut.




Emosi-emosi      seringkali        dikombinasikan       dengan
pemikiran-pemikiran, yang membimbing pada perasaan
seperti    kekecewaan,        dipermalukan,   dan   kepuasan.
Kemampuan mentor untuk mendeteksi
emosi-emosi      dan          perasaan-
perasaan     orang     lain      dan
merespon dengan tepat adalah
seni yang sangat vital dalam proses
mentoring.


Bagaimana mendengarkan perasaan
mentee anda? Berikan perhatian pada kata-kata yang
digunakannya secara berulang-ulang. Kemudian cermati
___________________________________________
MENTORING
94

gerak-gerik mentee beserta ekspresi wajahnya. Jangan
meremehkan         intonasi, kecepatan, dan saat ia berdiam
diri atau melakukan jeda. Karena perasaan-perasaan
memotivir orang untuk melakukan atau membuatnya
enggan melakukan sesuatu, meremehkan perasaan tadi
dapat membatasi efektifitas seorang mentor.


Amati beberapa pernyataan di bawah ini yang mungkin
akan dibuat oleh seorang mentee. Identifikasikan perasaan-
perasaan dan motivasi yang mungkin menggerakkannya
untuk mentes kemampuan Anda mendeteksi perasaan
mentee:



  Pernyataan       Perasaan yang      Motivasi      Tindakan
     Mentee        terekspresikan                      yang
                                                  Diharapkan

 Kelihatannya      Ambivalensi—     Menunda       Sedikit,
 hal itu seperti   menemukan idea   atau          terlambat atau
 suatu idea yang   yang menarik,    menghindari   tidak sama
 baik… tapi ga     namun merasa     nya.          sekali.
 tahu juga yah.    takut.

 Saya baru saja
 mendengar
 bahwa
 organisasi kita

___________________________________________
MENTORING
95

akan bangkrut!

Bapak tidak
menduganya,
bukan?
Atasan saya
baru saja
menghabisi
saya di depan
setiap orang



Tugas ini
membukakan
pintu masa
depan gemilang
untuk saya



Saya kira saya
tak akan
berhasil dalam
program ini.
Saya sangat
tertinggal jauh
di belakang




___________________________________________
MENTORING
96

Dibawah ini terdapat beberapa lagi komunikasi yang
diekspresikan oleh seorang mentee. Dengarkan pesan
emosional yang melandasinya:


“Ketika saya pertama kali bergabung dengan organisasi ini, saya
sungguh berpikir bahwa saya akan mengalami suatu kemajuan.
Dan… sudah dua tahun berlalu sedangkan saya masih
melakukan hal yang sama sejak dulu.”


Tuliskan persepsi anda dapatkan dari pesan tersebut:
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________




“Ini merupakan jenis penugasan yang sungguh-sungguh saya
sukai. Saya sangat terlibat di dalamnya hingga tidak ingat kapan
pulang ke rumah. Terkadang saya berbaring hingga larut malam
sambil memikirkannya.”




___________________________________________
MENTORING
97

Apakah pesan yang disampaikan oleh mentee di bawah
ini?
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________


“Ketika saya membuat presentasi minggu lalu, Saya pikir kamu
akan mendukung pandangan saya. Sebaliknya      kamu duduk
dengan diam. Kamu tidak mengatakan apapun. Saya heran,
kamu ini mentor seperti apa sih?”


Pesan apakah yang disampaikan oleh mentee?
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________




___________________________________________
MENTORING
98



                Meningkatkan Keterampilan
                Mendengar Secara Proaktif


Bagaimana meningkatkan keterampilan mendengarkan
kita? Ada beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan
mendengarkan. Pertama, biasakan untuk menggunakan
komunikasi mata secara efektif. Komunikasi mata adalah
keterampilan terpenting dalam mendengarkan. Jangan
beranggapan bahwa, hanya melakukan kontak mata
sekedarnya sudah cukup. Komunikasi mata yang baik
berarti lebih dari sekedar memandang dengan sapuan
sekilas. Komunikasi mata dapat menciptakan keintiman,
keterlibatan, dan intimidasi.


Intimidasi artinya memandang pada mentee Anda dalam
jangka waktu yang lama - dari 10 detik hingga satu menit
atau lebih. Keterlibatan merupakan hal yang lebih cocok
dalam      mentoring.         Caranya       ialah     menatap
mentee Anda untuk 5 hingga 10 detik sebelum
mengalihkan       pandangan     ke   hal   lainnya.   Hal   ini
menunjukkan antusiasme anda, keyakinan diri dan
ketertarikan.



___________________________________________
MENTORING
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN
MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN

More Related Content

What's hot

Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasIFTITAH INDRIANI
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasbkupstegal
 
Gaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digitalGaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digitalFarichah Riha
 
Rambu-rambu penyelenggaraan BK dalam jalur formal (ABKIN)
Rambu-rambu penyelenggaraan BK dalam jalur formal (ABKIN)Rambu-rambu penyelenggaraan BK dalam jalur formal (ABKIN)
Rambu-rambu penyelenggaraan BK dalam jalur formal (ABKIN)Nur Arifaizal Basri
 
RPL bidang sosial
RPL bidang sosialRPL bidang sosial
RPL bidang sosialIrull15
 
Presentasi team building
Presentasi team buildingPresentasi team building
Presentasi team buildingAri Winarno
 
Networking and Relationship ( Membangun Jejaring dan Hubungan)
Networking and Relationship ( Membangun Jejaring dan Hubungan)Networking and Relationship ( Membangun Jejaring dan Hubungan)
Networking and Relationship ( Membangun Jejaring dan Hubungan)Dedi Nurfalaq
 
Materi H1 - Menerapkan design brief.pptx.pdf
Materi H1 -  Menerapkan design brief.pptx.pdfMateri H1 -  Menerapkan design brief.pptx.pdf
Materi H1 - Menerapkan design brief.pptx.pdfTarmono3
 
Materi BK Di Sekolah Dasar Pertemuan 1 (konsep dasar bk)
Materi BK Di Sekolah Dasar Pertemuan 1 (konsep dasar bk)Materi BK Di Sekolah Dasar Pertemuan 1 (konsep dasar bk)
Materi BK Di Sekolah Dasar Pertemuan 1 (konsep dasar bk)Fito Arsena
 
Membangun Teamwork Yang Super Solid
Membangun Teamwork Yang Super SolidMembangun Teamwork Yang Super Solid
Membangun Teamwork Yang Super SolidAdhie Rachman
 
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauhTeknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauhrickygunawan84
 
Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.IFTITAH INDRIANI
 
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa AplikasinyaKepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa AplikasinyaTri Widodo W. UTOMO
 
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi EfektifMenjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi EfektifAhmad Madu
 

What's hot (20)

Teknik dasar konseling
Teknik dasar konselingTeknik dasar konseling
Teknik dasar konseling
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
 
Pelatihan Membangun Karakter melalui Integritas
Pelatihan Membangun Karakter melalui IntegritasPelatihan Membangun Karakter melalui Integritas
Pelatihan Membangun Karakter melalui Integritas
 
Gaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digitalGaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digital
 
Rambu-rambu penyelenggaraan BK dalam jalur formal (ABKIN)
Rambu-rambu penyelenggaraan BK dalam jalur formal (ABKIN)Rambu-rambu penyelenggaraan BK dalam jalur formal (ABKIN)
Rambu-rambu penyelenggaraan BK dalam jalur formal (ABKIN)
 
Pendekatan realitas
Pendekatan realitasPendekatan realitas
Pendekatan realitas
 
RPL bidang sosial
RPL bidang sosialRPL bidang sosial
RPL bidang sosial
 
Presentasi team building
Presentasi team buildingPresentasi team building
Presentasi team building
 
Networking and Relationship ( Membangun Jejaring dan Hubungan)
Networking and Relationship ( Membangun Jejaring dan Hubungan)Networking and Relationship ( Membangun Jejaring dan Hubungan)
Networking and Relationship ( Membangun Jejaring dan Hubungan)
 
Materi H1 - Menerapkan design brief.pptx.pdf
Materi H1 -  Menerapkan design brief.pptx.pdfMateri H1 -  Menerapkan design brief.pptx.pdf
Materi H1 - Menerapkan design brief.pptx.pdf
 
Materi BK Di Sekolah Dasar Pertemuan 1 (konsep dasar bk)
Materi BK Di Sekolah Dasar Pertemuan 1 (konsep dasar bk)Materi BK Di Sekolah Dasar Pertemuan 1 (konsep dasar bk)
Materi BK Di Sekolah Dasar Pertemuan 1 (konsep dasar bk)
 
Membangun Teamwork Yang Super Solid
Membangun Teamwork Yang Super SolidMembangun Teamwork Yang Super Solid
Membangun Teamwork Yang Super Solid
 
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauhTeknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
 
Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4Teknik presentasi dan negosiasi 4
Teknik presentasi dan negosiasi 4
 
Motivasi organisasi
Motivasi organisasiMotivasi organisasi
Motivasi organisasi
 
Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.
 
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa AplikasinyaKepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
 
VERBATIM
VERBATIMVERBATIM
VERBATIM
 
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi EfektifMenjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
Menjadi Public Speaker Handal dari Komunikasi Efektif
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Bmf 1 spiritual mentoring
Bmf 1 spiritual mentoringBmf 1 spiritual mentoring
Bmf 1 spiritual mentoring
 
Developing mentoring program
Developing mentoring programDeveloping mentoring program
Developing mentoring program
 
Kepemimpinan dalam materi kewirausahaan
Kepemimpinan dalam materi kewirausahaanKepemimpinan dalam materi kewirausahaan
Kepemimpinan dalam materi kewirausahaan
 
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitabMoral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
Moral dan etika pemimpin dalam perspektif alkitab
 
Leadersip sebuah pengantar
Leadersip sebuah pengantarLeadersip sebuah pengantar
Leadersip sebuah pengantar
 
Mentoring handbook
Mentoring handbookMentoring handbook
Mentoring handbook
 
Tools and Techniques for Mentoring
Tools and Techniques for MentoringTools and Techniques for Mentoring
Tools and Techniques for Mentoring
 
MENTORING POWERPOINT
MENTORING POWERPOINTMENTORING POWERPOINT
MENTORING POWERPOINT
 
Mentoring ppt
Mentoring pptMentoring ppt
Mentoring ppt
 
SlideShare 101
SlideShare 101SlideShare 101
SlideShare 101
 

Similar to MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN

MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptxMENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptxmastikasinurat1
 
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konselingkelompok4
 
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"Kanaidi ken
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMJM Networks
 
Administrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfAdministrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfZukét Printing
 
Administrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxAdministrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxZukét Printing
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraSyaifOer
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanvitalfrans
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanikbalhudori
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMâhdûm Ðûm
 
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas PendampinganPengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas PendampinganKacung Abdullah
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2Sunrise James
 
13 Konsep Beyond Leadership
13 Konsep Beyond Leadership13 Konsep Beyond Leadership
13 Konsep Beyond LeadershipUlfa Dwiyanti
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajayaAdymaz
 

Similar to MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN (20)

Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptxMENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
 
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
 
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
 
Makalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinanMakalah model model kepemimpinan
Makalah model model kepemimpinan
 
Administrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfAdministrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdf
 
Administrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxAdministrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docx
 
Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2Makalah kepemimpinan 2
Makalah kepemimpinan 2
 
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negaraEtika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
Etika kepemimpinan yang bisa melayani publik dalam administrasi negara
 
Manajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinanManajemen strategi kepemimpinan
Manajemen strategi kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikanMakalah kepemimpinan dalam pendidikan
Makalah kepemimpinan dalam pendidikan
 
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas PendampinganPengembangan Kapasitas Pendampingan
Pengembangan Kapasitas Pendampingan
 
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
 
13 Konsep Beyond Leadership
13 Konsep Beyond Leadership13 Konsep Beyond Leadership
13 Konsep Beyond Leadership
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 

More from robby chandra

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukanrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadararobby chandra
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkanrobby chandra
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakanrobby chandra
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Maknarobby chandra
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyaratrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecardrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notesrobby chandra
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positifrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyamanrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsarobby chandra
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notesrobby chandra
 

More from robby chandra (20)

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
 
Hyd Pretest
Hyd PretestHyd Pretest
Hyd Pretest
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notes
 

Recently uploaded

005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 

Recently uploaded (11)

005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 

MENTORING UNTUK PEMBELAJARAN

  • 1. 1 Pasal Satu Pemahaman Dasar Apakah Mentoring itu? Pada masa ini, telah terbit ribuan buku tentang kepemimpinan. Bahkan banyak organisasi melaksanakan pelatihan kepemimpinan. Puluhan seminar dan lokakarya mengenai berbagai topik kepemimpinan juga dilakukan. Berbagai alat pengukuran efektifitas atau gaya kepemimpinan seseorang juga disusun dan dipergunakan. Bila kepemimpinan adalah suatu daya untuk menggerakkan orang dan mengembangkan mereka agar suatu visi bersama tercapai, maka sangat terasa bahwa, sampai kini tidak banyak buku yang membahas tentang cara mengembangkan atau menumbuhkan para pengikut dalam aspek perspektif hidup, nilai, gambar diri, dan motivasi mereka. Kini kian terasa bahwa kita membutuhkan kehadiran lebih banyak buku mengenai coaching dan mentoring di dalam ___________________________________________ MENTORING
  • 2. 2 bidang kepemimpinan. Bila Anda merasa bahwa kebutuhan tadi adalah benar dan merupakan kebutuhan Anda juga, maka janganlah tutup dulu buku ini dan menyudahi proses membaca Anda. Di masa kini, tidak perlu diragukan lagi bahwa istilah mentoring telah menjadi suatu “kata” yang populer. Namun, kebanyakan orang masih dibingungkan oleh pengertian dan cakupannya. Misalnya, apakah beda antara mentoring dengan konseling atau dengan coaching? Untuk menyederhanakan urusan ini, bila kita meneliti tulisan-tulisan mengenai mentoring, maka sedikitnya, kita akan memiliki tiga buah definisi mengenai mentoring: 1. Menurut Paul Stanley dan Robert Clinton: Mentoring adalah suatu pengalaman relasional yang melaluinya seseorang memberdayakan orang lain dengan berbagi sumber daya yang telah Allah berikan. 2. John C. Crosby dari The Uncommon Individual Foundation: Mentoring adalah “pikiran yang dapat dipetik”, bahu yang dapat dijadikan tempat bersandar, dan suatu tendangan di bokong. ___________________________________________ MENTORING
  • 3. 3 3. Chip R. Bell,: Mentoring secara sederhana adalah proses seseorang membantu orang lain untuk belajar sesuatu dan bila proses tadi tidak terjadi, maka pembelajarannya menjadi kurang baik, lebih lamban, atau bahkan sama sekali tidak akan terjadi. Di dalam ilmu kepemimpinan, mentoring terutama dipandang sebagai sebuah proses mengembangkan bawahan, pengikut atau orang yang berjalan bersama Anda. Hal ini berarti bahwa, sebagai suatu proses, mentoring membutuhkan suatu komitmen dan penyediaan waktu. Selanjutnya, mentoring tadi adalah proses yang berpusat pada suatu hal yang luhur, dimana kita menularkan kebijaksaaan yang kita, sebagai pemimpin, dapatkan dari berbagai pengalaman nyata, dan teladan gaya hidup pemimpin serta berbagai keterampilan kepemimpinan kepada orang lain. Aspek terakhir dalam memahami mentoring, bahwa mentoring merupakan suatu pengalaman berdasarkan sikap saling percaya yang bersifat informal dan menyenangkan, serta menghasilkan baik pembelajaran maupun hubungan persahabatan. ___________________________________________ MENTORING
  • 4. 4 Secara umum, terdapat empat jenis hubungan mentoring: a. Mentoring jangka pendek dan spontan dengan hubungan yang tidak terstruktur. Misalnya: suatu kesempatan tertentu atau suatu konseling pendek antara seorang pemimpin dengan seorang pengikutnya. b. Mentoring berjangka pendek dan spontan dengan hubungan yang sangat terstruktur. Misalnya: seorang staf yang baru diberikan pengarahan dan kesempatan praktek bersama pimpinannya atau seorang staf yang sudah mahir selama 4 bulan. c. Mentoring berjangka panjang dengan struktur hubungan yang longgar. Misalnya: mentoring dari seseorang pemimpin yang senantiasa menyediakan diri ketika dibutuhkan untuk mendiskusikan masalah-masalah yang rumit dan pernah ia alami. Mentoring serupa ini biasanya juga berupa suatu hubungan persahabatan. ___________________________________________ MENTORING
  • 5. 5 d. Mentoring yang sangat terstruktur dan merupakan hubungan jangka panjang. Misalnya: proses penyiapan pengganti suatu jabatan atau proses untuk menguasai suatu bidang pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dan sikap yang unik. SANGAT TERSTRUKTUR HAMPIR TANPA STRUKTUR JANGKA PENDEK, SPONTAN JANGKA PANJANG ___________________________________________ MENTORING
  • 6. 6 Sejarah Mentoring Kata mentor berasal dari kisah the Odyssey, yang ditulis oleh Homer, seorang sastrawan Yunani. Ketika Ulysses bersiap untuk berperang melawan Troya, ia menyadari bahwa ia akan meninggalkan satu-satunya ahli waris kerajaan. Ulysses memperkirakan bahwa peperangan ini akan memakan waktu sedikitnya lima tahun. Ia menyadari bahwa putranya butuh waktu untuk belajar dan dilatih mengenai bagaimana memerintah sebuah negara ketika ayahnya pergi ke medan perang. Maka ia mempekerjakan seorang kerabat keluarga yang dapat dipercayainya untuk menjadi pembimbing anaknya. Orang itu bernama Mentor. ___________________________________________ MENTORING
  • 7. 7 Mentor sebagai seorang yang hangat dan non-formal Mentor adalah seorang yang bukan hanya penuh kebijaksanaan namun juga handal dalam menangani orang lain. Homer menonjolkan peran Mentor sebagai seorang kerabat keluarga, yaitu seseorang yang dapat menjalin hubungan non-formal dan hangat. Sesungguhnya, di zaman ini, seorang mentor yang efektif perlu menjadi seorang teman yang mampu menciptakan suatu suasana belajar yang dinamis dan membuat seorang mentee merasa aman. Mentor adalah seperti kerabat keluarga, yaitu ia menerima sang mentee sepenuhnya tanpa syarat, serta kesetiaan dan kepedulian yang dalam. Disini, kata kuncinya adalah “tidak bersyarat”. Artinya, ia tidak akan memaksakan sang mentee untuk berubah padahal orang ini belum siap untuk melakukan hal itu. Ia juga tidak akan menilai dan menuntut namun memahami dan mengenali berbagai aspek kepribadian sang mentee. Di dalam sejarah budaya Yunani Kuno, praktek mentoring dikenal secara umum. Misalnya, Sokrates menjadi mentor Plato. Plato sendiri menjadi mentor dari Aristoteles dan ___________________________________________ MENTORING
  • 8. 8 kemudian, Aristoteles menjadi menjadi mentor Alexander Agung. Fitur yang menonjol dalam metode mentoring Yunani terletak pada sangat ditekankannya teori, berorientasi pada suasana belajar akademis, dan adanya posisi mentee yang pasif. Sebagai bandingannya, dalam model lain di Timur tengah, misalnya, di tengah orang Yahudi, mentoring lebih bersifat relasional, berbasis uji coba dan dalam bentuk pelatihan praktek kerja nyata. Kini mungkin nama proses tersebut dikenal dengan nama pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning). Di Indonesia, mentoring dilakukan di dalam pesantren, perguruan silat, dan komunitas persekutuan agama atau di lembaga swadaya masyarakat. Disana pada umumnya proses mentoring dilaksanakan secara intuitif. Memulai Proses Mentoring Bagaimanakah suatu proses mentoring dimulai? Di dalam konteks organisasi, proses mentoring dimulai dengan seseorang yang memiliki suatu kebutuhan. Orang ini bertemu dengan seorang pemimpin atau seorang yang lebih dewasa, atau lebih berpengalaman dan memiliki ___________________________________________ MENTORING
  • 9. 9 sesuatu yang dapat disumbangkannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selanjutnya, mereka membuat kesepakatan untuk membangun suatu hubungan mentoring. Artinya, orang yang lebih berpengalaman tadi akan membagikan apa yang telah dialami atau dipelajarinya dari hidup ini. Membagikan sesuatu Dengan menyerap apa yang dibagikan tadi, daya untuk senantiasa tumbuh diteruskan dari mentor kepada sang mentee. Hal inilah yang merupakan inti dari proses mentoring. Kita dapat menggaris-bawahi bahwa, jika seseorang tidak menyadari kebutuhannya, terlebih dulu sang calon mentor ___________________________________________ MENTORING
  • 10. 10 dapat berprakarsa untuk menolongnya menyadari kebutuhan tadi, kemudian menawarkan kesempatan mentoring. Artinya, sang calon mentor mulai dengan menolong orang itu agar menyadari kesenjangan antara persepsinya atas kompetensi yang seharusnya ia kuasai dan realita tingkat kompetensi yang dimilikinya pada saat itu. Konsekuensi dari pemahaman tentang proses mentoring sebagaimana diuraikan di atas adalah sebagai berikut: Mentoring selalu dilandaskan pada hubungan dua pribadi, seorang dengan seorang lainnya. Hubungan ini dilandaskan pada terciptanya “suatu suasana yang membuat sang mentee aman dan dan merasakan bahwa sang mentor sangat perduli padanya atau menerimanya tanpa syarat.” Apa artinya “suasana yang aman?” Ilustrasi ini mungkin dapat menjelaskan dengan lugas: Ada seekor ikan hiu. Pada mulanya ikan itu hanyalah seekor hiu cilik yang atraktif. Ukurannya hanya tiga puluh sentimeter ketika pemiliknya, seorang profesor menyerahkannya kepada keponakannya karena ia harus berdinas ke negara lain. Sang keponakan ini meletakkan ikan hiu itu ke sebuah tempat yang jauh lebih ___________________________________________ MENTORING
  • 11. 11 besar. Setiap hari ia memberinya makanan. Tiga tahun kemudian, sang profesor kembali dan tercengang ketika mendapati bahwa sang hiu yang berenang dengan angker telah memiliki panjang badan satu meter. Dia menemukan bahwa ikan ini berkembang menjadi besar karena ditempatkan di sebuah kolam yang lebih besar dari tempatnya semula. Kolam baru ini memungkinkannya untuk berenang dengan cepat dan lebih bebas serta ia merasa aman disana. 1. Mentor tidak menampilkan diri sebagai sosok pemimpin yang memerintah dan berkuasa melainkan sebagai seorang rekan atau pembimbing. Seorang mentor adalah seperti seorang bidan yang membantu seorang ibu yang siap mengadakan persalinan. Dia membutuhkan sepasang tangan yang lembut dan bukannya sepasang tangan dengan otot yang kekar. ___________________________________________ MENTORING
  • 12. 12 Kita belajar bersama 2. Selama proses mentoring, baik mentor maupun mentee belajar bersama. Mentoring adalah seperti pedang bermata dua. Mentee dan mentor akan mempelajari sesuatu hal luhur dari proses yang ada ketika mereka menyediakan ruang bagi sentuhan dari Yang Maha Luhur. 3. Mentor sangat menyukai proses pembelajaran dan menginspirasikan menteenya. Ia bukan merupakan seorang pemimpin yang gemar untuk mengajari saja. Ia menciptakan suasana belajar sehingga menteenya akan menyukai proses belajar. 4. Sikap saling mempercayai haruslah menjadi landasan dari proses tersebut. Tanpa saling ___________________________________________ MENTORING
  • 13. 13 percaya, maka mentoring menjadi suasana penuh kalkulasi dan dominasi. Jadi, suatu proses mentoring dapat menjadi suatu manfaat atau rahmat yang nyata bagi seorang mentee. Mari kita terapkan pemahaman ini. Dapatkah Anda mengingat masa lalu Anda, dan menemukan hal-hal yang telah di transfer atau diberikan seorang mentor pada Anda? Isilah formulir “Manfaat” dibawah ini lalu renungkanlah itu. Kenangkanlah mereka yang telah memimpin Anda melalui proses mentoring itu. Formulir: Manfaat Mentoring Mentor memberikan kontribusi: Dia memberikan: Pengetahuan mengenai bagaimana sistem-sistem sosial bekerja ------------------------- Pemahaman tentang bagaimana ___________________________________________ MENTORING
  • 14. 14 mengerjakan sesuatu dalam dan melalui organisasi kita -------------------------- Nilai-nilai (hal yang harus jadi hal yang paling berharga di dalam hidup) --------------------------- Pemahaman mengenai orang lain dan sudut pandang mereka Perkembangan moral --------------------------- Kemampuan teknis --------------------------- Pengetahuan tentang bagaimana bersikap dalam konteks sosial tertentu --------------------------- Kesehatan dan kebugaran mental dan fisik --------------------------- ___________________________________________ MENTORING
  • 15. 15 Perspektif yang luhur --------------------------- Kerelaan berkorban -------------------------- Menerapkan apa yang diajarkan -------------------------- Pemulihan luka-luka emosi -------------------------- Gambar Diri yang indah -------------------------- Mengapa Orang Bersedia Melakukan Mentoring? Setelah menerima begitu banyak pembekalan atau pemberian dan manfaat, pernahkah Anda berpikir mengapa orang-orang di atas bersedia menolong Anda di masa lalu? Mengapa orang-orang ini mau melakukan proses mentoring? Dapatkah Anda menduganya?” Kemungkinannya adalah begini: ___________________________________________ MENTORING
  • 16. 16 1. Orang tersebut pernah mengalami sebuah hubungan yang positif dengan seorang mentor dan merasa mendapatkan suatu manfaat atau rahmat. 2. Kematangan dan kebijaksanaan dalam diri seorang pemimpin memampukan dia untuk mengenali potensi-potensi laten dalam diri orang lain. 3. Orang tersebut berbeban untuk melihat orang lain bertumbuh secara spiritual, emosional dan sosial. Mentoring adalah proses untuk menolong orang bertumbuh Namun, walaupun mentoring kelihatannya sangat mulia, pada kenyataannya proses ini juga dapat memiliki sisi-sisi ___________________________________________ MENTORING
  • 17. 17 gelap. Tanpa disadari, sebagian mentor melakukan proses mentoring tanpa mengenali motif mereka sendiri. Berikut beberapa jebakan yang perlu diwaspadai oleh calon mentor: 1. Perjalanan Ego Pribadi Sebagian orang menggunakan proses mentoring sebagai suatu perjalanan meningkatkan ego. Mereka merasa bahagia ketika sang mentee membangga–banggakan manfaat dan peran dirinya sebagai mentor. Mereka merasa lebih bahagia lagi ketika mendengar pujian dari mentee atas kontribusi mereka. Perasaan-perasaan tadi dapat memimpin pada arah yang tidak dikehendaki. Sebagai seorang mentor, Anda dapat memasuki proses memanfaatkan mentee Anda demi kebutuhan-kebutuhan Anda akan pengakuan atau penghargaan. Bagaimana menguji diri Anda apakah anda bebas dari kebutuhan ini atau tidak? Ini adalah ujiannya: Ketika mentee datang pada Anda dan menginformasikan bahwa ia telah menemukan orang lain yang lebih mampu untuk membantu dan memberikan mentoring yang lebih baik, bagaimana reaksi Anda? 2. Engkau Membutuhkan Aku ___________________________________________ MENTORING
  • 18. 18 Salah satu jebakan yang paling berbahaya dalam mentoring adalah kebergantungan. Para mentor merasakan bahwa para mentee membutuhkan mereka. Kemudian mereka meletakkan landasan bagi suatu hubungan yang didasari pada kebergantungan sejenis ini. Walaupun adalah hal yang wajar dimana terdapat ketergantungan emosional hingga tingkat tertentu yang akan muncul di awal proses mentoring, secara bertahap, hubungan dapat ditransformasikan menjadi suatu hubungan saling tergantung. Suatu hubungan yang dilandaskan pada ketergantungan akan berakhir pada kekecewaan yang mendalam pada pihak mentee. Untuk menguji diri Anda sehubungan dengan urusan ini, jawablah sendiri pertanyaan ini: jika mentee Anda berkata, “...terima kasih untuk segala bantuanmu sampai sejauh ini. Saat ini, saya kira saya sudah cukup dewasa. Saya tidak akan lagi melewatkan waktu dengan diri anda seperti saat-saat sebelumnya.” Bagaimanakah reaksi Anda? 3. Saya Dapat Menolong Kamu Seringkali selama proses mentoring, mentee perlu bergumul sendiri dalam menghadapi keraguan, kegagalan, kurangnya keterampilan, dan rintangan-rintangan lainnya. Mentor yang belum berpengalaman ketika mendeteksi situasi demikian mungkin akan terburu-buru menawarkan ___________________________________________ MENTORING
  • 19. 19 bantuan kepada mentee. Hasil dari kemurahan hati ini beserta dengan waktu dan energi yang dicurahkan sang mentor justru akan mempersulit pertumbuhan mentee. Mentor harus menyadari bahwa rasa terluka, kesulitan- kesulitan, kegagalan-kegagalan dan kebingungan- kebingungan seringkali dapat merupakan sebuah katalisator yang terbaik bagi mentee untuk mengenali dan memanfaatkan sumber daya dirinya yang selama ini belum tersingkap. Anda dapat menguji kematangan Anda sebagai seorang mentor dalam issue ini dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut: jika Anda menawarkan suatu bantuan kepada mentee dan mendapatkan jawaban “tidak” dari orang tersebut, bagaimanakah perasaan Anda? 4. Saya Menanam Budi, Jangan Lupa Membalasnya Kelak! Seorang mentor dapat membantu seseorang menapak ke atas tangga organisasi atau dalam lingkaran sosial. Sangat beruntung bagi seseorang bila memiliki seorang mentor yang matang. Akan tetapi, terdapat sisi gelap dalam hubungan ini. Tanpa disadari, seorang mentor mungkin mengkomunikasikan pesan yang tidak diinginkannya. ___________________________________________ MENTORING
  • 20. 20 “Aku akan membantumu untuk maju, tapi ketika engkau sudah berhasil, jangan lupakan jasaku.” Dengan demikian, dalam hubungan serupa itu perhitungan untung-rugi pun memainkan peran yang besar. Pada mulanya, mentee merasa dirinya berhutang sesuatu pada mentor, karenanya ia akan berusaha untuk menyenangkan atau melakukan sesuatu yang baik kepada mentor. Mentor mengenali suatu upaya membalas budi, dan meningkatkan kualitas mentoring. Selanjutnya lingkaran ini berlanjut. Setiap orang mulai meningkatkan kebaikan yang diberikan dan diterima. Akibatnya akan menghancurkan ketika salah satu di antara mereka menghentikan proses peningkatan tadi. Bagaimana menguji atau memeriksa diri Anda? Misalnya saja, mentee anda datang pada Anda dan mengatakan “Maaf, saya tidak dapat meminjamkan mobilku untuk membawa ibu Anda ke Rumah Sakit. Saya tahu bahwa kamu sudah melakukan begitu banyak bagiku, akan tetapi putraku memerlukan mobil sore ini,” bagaimana tanggapan Anda? 5. Aku Belum Siap ___________________________________________ MENTORING
  • 21. 21 Banyak mentor akan merasa tidak memadai untuk membuat komitmen bagi proses mentoring karena alasan pergumulan internal atau gambar diri negatif. Ketakutan mentoring adalah nyata dan wajar, namun Anda dapat mengatasinya dengan menyadari bahwa di dalam proses yang berlangsung, selalu ada kemungkinan bahwa sang mentor maupun mentee dapat belajar bersama melalui relasi mereka. Mengapa Mentoring Sangat Penting Di Dalam Hidup Organisasi? Keunggulan dari proses mentoring dapat kita pelajari dengan meneliti pertumbuhan, ketahanan, penyebaran dan stagnasi penganut agama Kristen. Sebelum tahun 313 AD, mereka mendapatkan hambatan dan penganiayaan dari Kaisar-kaisar Romawi yang sangat keji. Tentara Romawi yang terkenal rapih dan efektif digunakan untuk menekan atau menghapuskan agama yang baru hadir selama 300 tahun itu. Namun orang-orang Kristen mampu bertahan sebagai gerakan bawah tanah, walaupun mendapat ___________________________________________ MENTORING
  • 22. 22 hambatan dari masyarakat dan pemerintah serta tentara. Apa penyebabnya? Ahli A: “Mengapa naga bersayap?” Ahli B: “Apa yang dimaksud dengan mengapa, naga, dan bersayap.. silahkan definisikan dulu..” Ahli A: “Apa yang kamu maksudkan dengan istilah definisi?” Ternyata mereka sangat serius dalam melakukan proses mentoring. Setiap penganut baru dari agama ini mendapatkan mentor. Artinya, ia ditolong dan dibimbing oleh seorang Kristen lain yang lebih matang. Proses ini berjalan secara berantai sehingga bila setiap seorang pemimpin mereka ditangkap dan dibunuh, proses penyebaran agama ini tetap berlanjut. Namun, sejak Kaisar Konstantinus Agung menetapkan agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran Romawi, orang Kristen tidak lagi merasa terancam dan tertekan untuk melipat-gandakan diri ___________________________________________ MENTORING
  • 23. 23 mereka atau untuk meneruskan warisan iman mereka dari satu pribadi ke yang lainnya. Bahkan mereka mencurahkan enerji untuk memperdebatkan bermacam-macam urusan doktrin yang sangat rumit. Dengan demikian, pewarisan iman mereka dilakukan melalui pendekatan massal. Orang belajar bersama-sama, demi efektifitas tentunya. Singkatnya, pendidikan massal dalam gereja Kristen menggantikan proses mentoring antar individu yang telah menjadi pilar dari komunitas Kristen dan yang membuatnya bertahan sebagai agama bawah tanah selama 300 tahun. Gereja-gereja selanjutnya lebih bergantung pada rohaniawan yang biaya hidupnya ditanggung oleh komunitasnya. Selanjutnya, secara bertahap mereka menggantikan peran mentor-mentor awam. Proses yang menghasilkan pribadi-pribadi awam yang berdampak kuat perlahan-lahan sirna dan digantikan dengan proses pendidikan yang terstruktur, rapih dan sistematis. Hal ini berbeda dengan cara Kristus sendiri yang memilih dua belas orang yang secara sengaja mengalami proses mentoring secara intensif. Ia menginvestasikan waktu dan tenaga pada sekelompok kecil orang yang akhirnya menjadi orang yang berdampak luas dan menjangkau dunia melalui mentee-mentee mereka. ___________________________________________ MENTORING
  • 24. 24 Salah satu contoh lain adalah bagaimana High Desert di Surabaya sebagai suatu upaya multilevel marketing melakukan mentoring di dalam rantai kerja mereka. Seorang pengamat mengatakan bahwa, organisasi bisnis ini menimbulkan dampak pada lebih dari 150 ribu orang di Indonesia pada tahun 2006 saja yang berperan sebagai anggota jaringan yang aktif. Masih ada banyak contoh dari dunia bisnis mengenai dampak dari mentoring. Seringkali mentoring dan networking di kombinasikan sehingga menjadi suatu daya yang sangat luas dampaknya. Dari pengamatan sekilas, maka Amway, dan organisasi jaringan sejenisnya, sangat bertumpu pada mentoring, begitu juga dengan lembaga-lembaga pelatihan manajemen. Sama halnya juga dengan jaringan-jaringan teroris internasional. Mereka terus bertahan melakukan “perang” mereka yang mengambil pentas dunia sebagai arena. Kekuatan mereka yang berada di bawah tanah ini terletak pada network antara mentor dan mentee. Itulah sebabnya mengapa kita perlu menghidupkan kembali proses mentoring sebagai suatu proses pembelajaran yang efektif. Memang rumusnya adalah sebagai berikut: ___________________________________________ MENTORING
  • 25. 25 Lebih intens energi yang dicurahkan terhadap sedikit orang hasilnya akan sama dengan dampak yang lebih besar dengan menyebarkan energi secara massal Penutup Sebagai penutup marilah kita bedakan berbagai istilah yang mirip walaupun berbeda. Kita akan membedakan antara coaching, konseling, advising, training atau teaching dan mentoring. Secara mendasar “coaching” adalah suatu proses membangun keterampilan atau kemampuan teknis. Konseling adalah suatu proses untuk ___________________________________________ MENTORING
  • 26. 26 menolong seseorang untuk menangani persoalan pribadinya dan seringkali merupakan proses yang dimulai untuk mengubah sikap seseorang. Konseling seringkali berhubungan dengan gambar-diri, nilai-nilai, visi pribadi, luka-luka emosional masa lalu, ataupun pola-pola prilaku yang seseorang tak sadari. Advising atau menasehati adalah sebuah proses memberikan suatu solusi atau alternatif untuk situasi seseorang, berdasarkan pada pengalaman masa lalu dari seorang penasehat. Mengajar atau melatih, adalah sebuah proses mengembangkan orang, dimana seringkali mereka diperlakukan sebagai satu kelompok. Mentoring adalah proses gabungan dari keseluruhannya, namun merupakan proses antar pribadi. ooOoo Pasal Dua Prasyarat dan Perspektif Kita telah mempelajari bahwa mentoring adalah suatu proses investasi ke dalam diri orang lain. Namun, ___________________________________________ MENTORING
  • 27. 27 mentoring juga merupakan proses yang bermanfaat secara timbal baik. Artinya, mentoring juga dapat merupakan suatu proses investigasi dan investasi ke dalam diri Anda sendiri sebagai seorang mentor. Sebagai seorang mentor, Anda akan belajar untuk lebih mengenali kelemahan, kekuatan dan kecenderungan diri Anda sendiri sebagai seorang yang memimpin orang lain. Anda akan lebih menerima diri Anda dan memiliki gambar diri yang kokoh. Ketika Anda mencurahkan perhatian Anda pada sang mentee secara terus menerus, Anda juga belajar untuk menjadi sensitif terhadap diri Anda sendiri. Apa yang Anda perhatikan padanya seringkali merupakan apa yang Anda sudah alami dan Anda dapat mulai menyadari hal ini. Anda dapat menjadi kuatir pada resiko kegagalan yang dialami seorang mentee, karena pada dasarnya, mungkin Anda sendiri pernah gagal disana dan tanpa Anda sadari, diri Anda masih sangat kuatir tentang hal itu. Jadi, setiap Anda terekspos pada kelemahan atau keunikan sang mentee, sebenarnya Anda akan dapat mengenali kelemahan dan keunikan Anda. ___________________________________________ MENTORING
  • 28. 28 Faktor apakah yang dapat menjadi landasan untuk proses yang efektif? Dua faktor di bawah ini dapat menjadi dasar bagi proses mentoring yang baik. 1. Kepemimpinan Yang Melayani Sebagai Dasar Untuk suatu periode tertentu, seorang mentor menginvestasikan waktu, energi dan pengalaman masa lalunya bagi seorang lain. Orang dapat melakukannya jika ia menyadari bahwa di masa lalu, seseorang telah membangun kehidupan pribadinya, yaitu melalui kesediaan seseorang yang memainkan peran sebagai mentor, ia ditumbuhkan. Dalam banyak hal, seorang mentor memainkan peran sebagai seorang “bidan.” Dengan sabar selama enam jam, dia menolong sang ibu melalui berbagai tahap dalam proses melahirkan. “Mentor, eh, bidan ...tolonglah aku.... ugh—ugh-- husss” Kebahagiaannya adalah ketika seorang bayi dilahirkan dengan selamat. ___________________________________________ MENTORING
  • 29. 29 Sepanjang proses ini, sang bidan menempatkan dirinya sebagai seorang pelayan dan melayani sang Ibu. Namun sekaligus ia juga berperan untuk membimbingnya dengan tegas agar sang ibu berhasil melahirkan sang bayi dengan selamat. Dengan status seperti ini, peran-peran dan gambar diri serempak sebagai seorang pelayan dan pemimpin, menjadi basis dari mentoring. Hal ini berarti bahwa, seorang mentor memandang dirinya sebagai seorang yang melayani hidup ini untuk mengasuh seorang anak manusia yang lain dan memimpin dia kepada keterampilan yang lebih baik, karakter-karakter yang lebih matang atau singkatnya menuju kedewasaan. 2. Sadar Peran ___________________________________________ MENTORING
  • 30. 30 Untuk memastikan bahwa gaya kepemimpinan tadi muncul, seorang mentor harus menyadari peran mendasar dan tanggung-jawab bagi mentor, bagi mentee sendiri dan bagi mentor dan mentee secara bersama. 3. Kenali Dirimu Sebagai Mentor Apakah Anda siap dan bersedia menjadi mentor bagi orang lain? Apakah Anda siap secara emosional dan psikologis untuk menginvestasikan waktu dan upaya dalam menolong orang lain? Sebelum Anda melayani sebagai seorang mentor yang baik dan dapat dipercaya, ajukanlah beberapa pertanyaan sebagai berikut kepada diri Anda sendiri: • Identifikasi mengapa Anda mau menjadi seorang mentor untuk orang lain yang kurang berpengalaman. Galilah apa yang memotivasi diri Anda untuk menerima kesempatan ini di tengah-tengah kesibukan jadwal Anda. Apakah rasa berterima kasih merupakan penyebab utama ataukah motivasi ini disebabkan oleh dorongan diri Anda untuk bekerja keras? ___________________________________________ MENTORING
  • 31. 31 • Analisa apa yang Anda dapat sumbangkan bagi mentee Anda. Jujurlah pada diri Anda sendiri ketika Anda mempertimbangkan pengaruh apa, keterampilan-keterampilan, pengetahuan atau kontribusi lainnya yang mungkin dapat Anda berikan. Akui juga titik-titik lemah Anda. Beberapa hal yang dapat Anda sumbangkan pada mentee Anda adalah sebagai berikut: Nilai-nilai yang dipegang organisasi Anda o Pengalaman-pengalaman pribadi Anda o Jejaring o Prosedur-prosedur organisasi Anda o o Keterampilan dan tips-tips yang bersifat teknis • Identifikasikan kebutuhan Anda, ekspektasi- ekspektasi dan keterbatasan-keterbatasan Anda dalam hubungan dengan proses mentoring. Tanyakan pada diri sendiri apa yang akan terjadi dan berapa jauh Anda bersedia melangkah dan membayar harga. ___________________________________________ MENTORING
  • 32. 32 • Analisa kolom berikut ini dan baca peta hubungan antara sumbangsih Anda dan kebutuhan mentee Anda. Tinggi A B Kebutuhan mentee C D Rendah Rendah Tinggi Sumber daya Mentor Dalam kuadran A, mentoring jangka pendek atau o intervensi mungkin memadai dan memuaskan bagi kedua pihak. Dalam kuadran B, kebutuhan mentee tinggi dan o sumber daya mentor, waktu dan keterampilannya rendah. Dalam keadaan ini sebaiknya mentor ___________________________________________ MENTORING
  • 33. 33 menolong mentee menemukan mentor yang lebih memadai. o Dalam kuadran C, mungkin yang dibutuhkan hanya bantuan mentor untuk periode terbatas. Mentor dapat memiliki lebih dari satu mentee. o Dalam kuadran D, terdapat kemugkinan bagi hubungan yang lebih intensif dan produktif. Peran Mentor, Mentee dan Bersama Dengan mempelajari konsep mentoring lebih lanjut, Anda mungkin mulai menyadari bahwa proses ini bukanlah suatu urusan yang mudah. Dalam proses mentoring, terdapat hal-hal yang harus dilakukan dan yang harus dihindari. Apa yang harus dihindari dan yang harus dilakukan?  Jernihlah tentang motivasi Anda dalam menolong mentee.  Jika Anda tidak yakin dengan diri anda sendiri, mentee akan mendapatkan pesan yang membingungkannya. ___________________________________________ MENTORING
  • 34. 34  Jangan langsung menyerah jika mentee Anda menolak bantuan Anda pada mulanya karena ia mungkin tidak menyadari berharganya tawaran Anda.  Bertekunlah hingga tahap tertentu. Anda pasti bisa menolong.  Perhatikan kebutuhan mentee Anda, namun pertimbangkan kebutuhan Anda juga; tentang apa yang anda inginkan dalam hubungan ini.  Jangan mencoba untuk memaksa mentee anda mengikuti langkah kaki Anda.  Jika langkahnya pas, dia akan mengikutinya dengan sukarela, apa yang Anda berikan.  Hargai jalan mentee yang unik dan dimana dia berada disepanjang jalan itu.  Bersiaplah untuk berakhirnya hubungan mentoring bila siklus sudah lengkap.  Jangan memiliki kekecewaan bila mentee berubah menjadi sesuatu yang lain dari perkiraan Anda. Mengatasi Keengganan Untuk Menjadi Mentor Banyak orang takut memulai mentoring bahkan ketika calon mentee sudah tersedia. Kenapa? Terdapat mitos tentang mentoring yang menahan gerak laju mereka: ___________________________________________ MENTORING
  • 35. 35 • Mentoring merupakan proses yang kadaluwarsa. • Yang terbaik adalah jika mentor adalah orang yang lebih tua dari mentee. • Hubungan mentor dengan mentee harus akrab dan berlangsung sepanjang waktu. • Salah satu pihak lebih diuntungkan dalam hubungan ini daripada pihak lainnya. • Seseorang tidak dapat memiliki lebih dari satu mentor atau satu mentee pada saat yang bersamaan. • Dalam hubungan mentor dan mentee yang sehat tidak akan menghadapi kesulitan. • Mendapatkan seorang mentor yang sudah berpengalaman adalah cara termudah untuk mencapai kemajuan. Bagaimana Memilih Seorang Mentee Sekarang kita menganalisis mengenai bagaimana memulai mentoring dengan memilih seorang mentee secara bijak. ___________________________________________ MENTORING
  • 36. 36 Kita tidak mungkin dapat memulai, mengembangkan dan mempertahankan proses mentoring, pada diri setiap orang yang menginginkan seorang mentor. Orang itu harus memiliki: ● Ketersediaan waktu Disiplin ● Kesetiaan ● Inisiatif ● Kesediaan untuk belajar ● Haus untuk bertumbuh ● Percaya ● Tahap-tahap Mentoring Bagaimanakah tahap-tahap suatu proses mentoring? Proses mentoring dapat digambarkan dengan nama 4 M: Menciptakan perasaan aman o Menerima mentee seutuhnya o Menyalurkan manfaat dan kebijaksanaan o Memperluas pengalaman pembelajaran o Menciptakan perasaan aman. Artinya, mulai meratakan landasan proses pembelajaran dengan menciptakan lingkungan yang saling percaya. Jangkar Anda terletak ___________________________________________ MENTORING
  • 37. 37 pada keyakinan bahwa segala sesuatu akan mendatangkan kebaikan bagi orang-orang terbuka untuk belajar bersama. Menerima mentee seutuhnya. Artinya, menciptakan pelabuhan yang aman bagi pengambilan resiko dalam mentee membuka dirinya dan mentor dapat membagikan dirinya atau melakukan Sharing. Menyalurkan perbekalan. Artinya, Anda mulai membagikan rahmat sang Pencipta dalam bentuk suatu pemahaman baru, informasi, kritikan dan fokus untuk menjawab segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan mentee untuk menjadi bekalnya dalam bekerja dan menjalani kehidupan. Menurut hemat kami, sang Pencipta membuat manusia hadir justru untuk saling membantu, menghargai dan menumbuhkan. Kemudian, memperluas perngalaman belajar. Artinya, Anda patut menolong sang mentee untuk meningkatkan pengalaman dan potensi dirinya seluas mungkin secara mandiri. Hal ini dapat tercapai dengan mentor memastikan terjadinya transfer kebiasaan belajar mandiri ke diri sang mentor dan kemudian ia mengijinkan mentee itu menemukan lorong pembelajarannya sendiri di dalam dunia nyata. Akhirnya, tentu sang mentee akan ___________________________________________ MENTORING
  • 38. 38 mengucapkan selamat tinggal dan masa guna Anda baginya tidak lagi seperti sebelumnya. Pada titik itu Anda menyadari bahwa Anda sudah usai dan sekaligus berhasil menolongnya. Penutup Mentoring adalah suatu proses yang penuh tantangan. Namun masih ada beberapa tahap yang dapat dijadikan pedoman untuk melakukannya. Sebagai orang yang telah menerima manfaat melalui mentoring, seorang mentor perlu menyadari bahwa, ia dapat menjadi orang yang sungguh membawa manfaat kepada hidup orang lain. oo0oo Pasal Tiga Langkah Pertama Mentoring: Menciptakan Perasaan Aman Dalam Hubungan (1) ___________________________________________ MENTORING
  • 39. 39 Kalau kita mengamati situasi masyarakat Asia pada saat ini, maka terasa bahwa Asia merupakan suatu lingkungan masyarakat yang kompetitif dimana orang cenderung saling menjatuhkan. Sangat kentara bahwa, manusia Asia telah kehilangan kemampuan untuk saling membantu dan membangun rasa aman secara maksimal. Menurut Francis Fukuyawa, seorang pakar, kita memang hidup di dalam suatu zaman dimana hubungan kepercayaan atau saling percaya berada dalam tingkat yang sangat rendah sehingga orang merasa tidak aman. Prasyarat untuk menciptakan proses mentoring yang sehat adalah mengembangkan perasaan aman. Rasa aman tadi penting bagi sang mentor dan bagi sang mentee. Secara umum, rasa aman ini terwujud bila mentor belajar mengenali kecenderungan dirinya. Apa maksudnya? Sebagai manusia normal, biasanya mentor ingin berhasil. Untuk mencapai hasil itu, maka ia berupaya untuk mengendalikan baik proses maupun hasil akhir dari proses mentoring. Apa dampak dari hal ini? Sang mentee merasa dikekang, dibatasi, digiring atau dibentuk. Ia tidak akan merasa aman. Sang mentorpun jadi merasa tidak aman ___________________________________________ MENTORING
  • 40. 40 karena ia kuatir kalau-kalau ia akan gagal. Jadi, disini, ia harus mengenali dan mengatasi kecenderungan mengendalikan tadi. Aku tidak mengekang, lho Pertama, ia perlu percaya bahwa memang seorang pemimpin dapat jatuh ke dalam kecenderungan untuk mengendalikan manusia lain, dan hal ini tidak berguna. Disini, ia perlu belajar mengenali bahwa dibutuhkan suatu kekuatan yang lebih besar dari dirinya untuk mengubah hidup seorang manusia yang lain. Dirinya memiliki keunggulan-keunggulan sebagai pemimpin terhadap sang mentee, namun dirinya tetap sebagai manusia dan perlu menyadari bahwa keunggulannya terbatas. Tanpa pengakuan dan kerendahan hati untuk menjadi realistis ___________________________________________ MENTORING
  • 41. 41 tadi ia dapat menghasilkan suatu proses mentoring yang penuh dengan pemaksaan-pemaksaan terselubung ataupun langsung sehingga akan berakhir dengan kegagalan. Kedua, ia perlu percaya bahwa sang mentee memiliki potensi yang besar. Potensi ini mungkin belum dikenali oleh dirinya maupun oleh sang mentee. Selanjutnya, sang mentor perlu juga percaya bahwa ada kekuatan yang besar di luar dirinya serta sang mentee dan kekuatan tadi bukan hanya mengendalikan semesta alam, namun juga menentukan masa depan sang mentee. Tentu saja, ini tidak berarti bahwa sang mentor hanya ikut mengambang atau mengalir dan bersikap pasif selama proses mentoring. Sang mentor harus melakukan segala upaya dalam membuka jalan yang selebar-lebarnya untuk membuat sang mentee tersentuh oleh dirinya dalam proses mentoring. Namun sementara melakukan hal itu, ia harus berjuang untuk tidak membiarkan kecenderungan dirinya untuk sepenuhnya mencoba mengendalikan proses. Sepanjang proses mentoring ia harus “membuka ruang” untuk hal-hal yang tidak terkirakan. Bagaimana melakukannya? ___________________________________________ MENTORING
  • 42. 42 Langkah pertama Dalam proses mentoring, langkah pertama berarti meletakkan segala energi sang mentor untuk menjadi otentik dan sungguh. Otentik artinya, sang mentor berbagi diri seadanya. Sungguh berarti ia jujur dan tidak berpura- pura. Kedua hal ini juga berarti sang mentor memiliki suatu kebebasan untuk percaya dan melepaskan topeng- topeng atau cadar pribadinya. Saya lebih merasa nyaman dengan topeng saya Ketika mentor mulai menanggalkan topengnya, tindakannya akan menjadi inspirasi bagi menteenya untuk melakukan hal yang serupa. Secara bersama-sama mereka akan membuka diri dan memperkenalkan kerapuhan masing-masing. ___________________________________________ MENTORING
  • 43. 43 Mengapa penting untuk menanggalkan topeng kita dan menunjukkan kerapuhan dibelakangnya? Tidakkah hal ini akan mengurangi otoritas kita dan mentee akan mempertanyakan kredibilitas kita sebagai mentor? Alasannya terletak pada suatu kenyataan bahwa orang hanya belajar dari mereka yang memiliki beberapa kesamaan dengan mereka. Jika Anda sebagai seorang mentor tampak sepenuhnya sempurna, mentee akan merasa mereka tidak akan dapat menerapkan apapun dari pengalaman Anda karena Anda sangat tidak bercela. Jika Anda bersedia menunjukkan bahwa Anda juga memiliki cacat cela disamping keunggulan-keunggulan, kejujuran ini akan menginspirasi mentee untuk mencoba melangkah di jalan yang telah Anda tempuh. Ketakutannya akan berkurang. “Bila ia tampil jujur dan tanpa topeng, maka akupun dapat melakukan hal yang serupa,” pikir sang mentee. Penanggalan topeng dapat dilakukan dengan memberikan keyakinan pada sang mentee bahwa seorang mentor bukan seorang manusia super yang maha tahu dan selalu memainkan peran sebagai pribadi yang percaya diri: “Lihat, saya percaya bahwa proses ini akan jadi indah. Saya, sendiri akan melakukan yang terbaik untuk ___________________________________________ MENTORING
  • 44. 44 mendampingimu, namun akan ada saat-saat dimana saya merasa gentar. Kamu mungkin perlu memiliki toleransi hingga tahap tertentu terhadap saya, khususnya ketika nanti kamu mendapatkan bahwa saya mungin tidak memiliki solusi terhadap beberapa masalah yang kamu hadapi.” Jadi, hanya melalui proses pelucutan topeng tadi, maka langkah kedua, yaitu menciptakan rapport atau ikatan antara mentor dan mentee, dapat terjadi. Saya sungguh tidak tahu apa masalahmu saat ini… Langkah kedua Setelah pelucutan topeng, secepatnya mentor harus mengembangkan kedekatan/rapport. ___________________________________________ MENTORING
  • 45. 45 o Kesuksesan dari hubungan mentoring tergantung pada perjumpaan pertama antara mentor dan mentee. Pertemuan pertama menetapkan nada dari keseluruhan proses mentoring, apakah proses ini akan produktif atau akan dipenuhi dengan rasa takut dan kecemasan. Pembangunan ikatan seketika akan menurunkan tembok benteng pertahanan sang mentee. Rapport berarti “membawa kembali.” Kata ini o berasal dari bahasa Perancis kuno. Kata ini menunjukkan pada kita bahwa rapport pada dasarnya berbicara tentang suatu tindakan yang dirancang untuk memulihkan atau memantapkan rasa aman. Rasa yang dimaksudkan adalah seperti rasa aman yang hadir ketika seorang anak kecil berbaring di dekat ibunya. Bagaimana cara membangun suatu ikatan atau rapport? Pertama, Anda harus secepatmya mengirimkan sinyal-sinyal penyambutan dalam perjumpaan yang pertama. Mengapa? Mentee memerlukan sinyal-sinyal sebelum mereka menurunkan topeng atau tembok pertahanan mereka. Sinyal tersebut dapat dikomunikasikan ___________________________________________ MENTORING
  • 46. 46 secara verbal atau melalui gerak tubuh, kontak mata, menyingkirkan hambatan fisik dan memberikan nada antusias di dalam percakapan. Formulir untuk mendaftarkan Sinyal-sinyal penyambutan Gerak–gerik : _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ Kata Kata _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ Menyingkirkan Hambatan ___________________________________________ MENTORING
  • 47. 47 _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ _____________________________________ Kedua, setelah komunikasi dimulai, untuk menciptakan rapport, maka sang mentor perlu menunjukkan suatu tindakan terhadap mentee yang dapat dipandang mereka sebagai suatu modal hubungan awal. Kata-kata seperti, “Saya sudah meminta sekretaris saya untuk menyiapkan buku ini untukmu karena saya rasa buku ini pasti akan sangat berguna bagimu,” akan sangat membantu. Saya juga kenal seorang mentor yang lain bahwa, ia memberikan kembang gula, majalah atau kutipan sms pada menteenya. Pemberian senantiasa diberikan di awal sebuah perjumpaan untuk membuat sang mentee menyadari bahwa, ia adalah orang yang mendapat perhatian khusus. Ketiga, untuk menciptakan suatu ikatan, mentor harus menunjukkan sensitifitasnya serta ___________________________________________ MENTORING
  • 48. 48 kesediaannya untuk menerima mentee sepenuhnya tanpa syarat. Tanpa syarat berarti mentor menerima kelemahan dan keunggulan menteenya tanpa menilai terlalu jauh. Tanpa syarat bukan berarti sang mentor akan membiarkan keadaan itu, namun pertama-tama ia menunjukkan bahwa keunikan sang mentee dapat dipahaminya. Membangun rapport mencakup sensitifitas terhadap perasaan orang lain dan tidak hanya bertanya, “Bagaimana perasaanmu saat ini?” Sensitifitas diekspresikan ketika mentor bersedia mendengarkan untuk memahami perasaan- perasaan mentee. Lebih jauh lagi, sang mentor juga akan mengekspresikan pemahamannya atas perasaan-perasaan tersebut. Dengan melakukan hal tersebut, mentor membuat mentee merasa diperlakukan sebagai satu pribadi yang unik, penting dan dihargai. Dalam prakteknya, sepanjang proses, sebagai seorang mentor Anda harus terus menerus mempertanyakan diri sendiri tentang: “Apa yang dirasakannya saat ini? “ ___________________________________________ MENTORING
  • 49. 49 “Bila saya bertukar peran dengannya, bagaimanakah perasaan saya?” Mentor yang menyimak Keempat, untuk menciptakan ikatan yang erat, mentor harus memberikan tanggapan reflektif kepada proses, kata-kata, dan perasaan. Perasaan- perasaan reflektif ini akan mengekspresikan empati. Misalnya, seorang mentor akan berbagi kisah mengenai kegagalannya, hal-hal yang memalukan atau ketakutan yang dialaminya kepada mentee. Ia juga mengajak sang mentee untuk merenungkan pelajaran yang ia dapatkan dari peristiwa-peristiwa tadi. Dengan menjadi transparan, rendah hati dan jujur seperti itu, sang ___________________________________________ MENTORING
  • 50. 50 mentor menunjukkan bahwa ia dapat beridentifikasi dengan situasi mentee. FORMULIR RENCANA TINDAKAN TOPIK: MENGEMBANGKAN PERASAAN AMAN TANGGAL: __________________________________ Apa yang telah saya pelajari dari pasal ini? Keterampilan: _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ Pola pikir: _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ ___________________________________________ MENTORING
  • 51. 51 Kelemahan diri saya: _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ Rencana saya mengubah diri: Jangka waktu perubahan: Siapakah yang perlu saya mintakan pertolongannya untuk mendukung upaya saya: Tanda Tangan Saya ___________________________________________ MENTORING
  • 52. 52 Pasal Empat Lanjutan Langkah Pertama: Mengembangkan Rasa Aman Dengan Membangun Kepercayaan (2) Kini mungkin Anda bertanya: ”Berapa pentingnya kepercayaan dalam proses mentoring?” Di dalam proses mentoring, tanpa pembangunan kepercayaan, maka rapport di awal proses akan tidak kokoh. Cerita berikut mungkin dapat melukiskan apa yang dapat dialami oleh mentee Anda ketika berhadapan dengan Anda untuk pertama kalinya. ___________________________________________ MENTORING
  • 53. 53 Bayangkanlah bahwa Anda berada sendiri di sebuah bandara di luar negeri. Entah apa yang terjadi, tidak ada seorangpun yang menjemput Anda. Anda tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa negara itu. Satu-satunya yang menghubungkan Anda dengan hidup normal adalah sebuah alamat yang Anda catat di notes Anda. Anda mendapatkan pula bahwa telepon seluler Anda tidak berfungsi. Tiba-tiba, muncul seorang supir taxi yang ramah menawarkan diri untuk membawa Anda ke alamat tersebut. Dia banyak tersenyum dan meyakinkan Anda akan maksud baiknya. Biaya pelayanannya juga sangat murah. Anda masuk ke dalam Taxi. Lima belas menit kemudian, Anda mendapati bahwa pengemudi inipun tidak mengetahui letak tempat yang alamatnya Anda telah berikan kepadanya. Kini, rapport awal secara bertahap digantikan oleh banyak pertanyaan dan bahkan mungkin oleh kekecewaan. Dalam mentoring, situasi yang serupa itu dapat pula terjadi. Mentee datang kepada Anda dengan suatu ekspektasi. Dia mendapati bahwa Anda mampu mengkomunikasikan kehangatan emosional dan pengertian. Dia sangat terkesan pada Anda. Proses ___________________________________________ MENTORING
  • 54. 54 mentoring berlanjut ketika mentee mulai menjumpai Anda secara teratur. Dapatkah seseorang mengatakan kepada saya apa yang harus dilakukan dalam tahap ini? Bagaimana cara untuk membangun kepercayaan setelah rapport awal telah terjadi? Setelah adanya rapport atau ikatan, tiga hal harus segera terjadi. 1. Kredibilitas Mentee perlu melihat bahwa mentor memiliki kredibilitas. Kredibilitas berarti bahwa mentor memiliki kompetensi dan pengalaman yang memampukannya untuk menangani proses mentoring secara benar. Ini berarti mentor memiliki pengalaman kegagalan dan kesulitan-kesulitan, namun melalui semua ini dia bertumbuh dalam keterampilan, karakter-karakternya. Mentee tidak akan mempercayai kredibilitas seorang mentor jika mentor hanya menginformasikan kesuksesan masa lalu. Jika memang terdapat beberapa keberhasilannya, sang mentor dapat menggambarkannya tanpa lupa untuk menyampaikan pula penghargaannya kepada mereka yang telah memberikan pertolongan kepadanya di masa lalu. ___________________________________________ MENTORING
  • 55. 55 Terbuka seadanya..mana kekuatanmu.? Mentor juga tidak boleh tampil sebagai sosok tanpa suatu kelemahan. Bagi mentee, suatu pribadi yang memiliki keberhasilan dan kegagalan adalah lebih tulus dan bisa dipahami dan dijadikan teladan. Untuk menjadi sepenuhnya jujur dan transparan serupa itu, seorang mentor sangat membutuhkan perasaan aman di dalam dirinya. 2. Bahasa “Kita” Di Asia, mentee cenderung menempatkan mentor di atas tahta atau di bawah lampu sorot pujaan. Dia memuja sang mentor, namun di saat yang sama tanpa menyadarinya, sang mentee juga berusaha untuk menemukan titik lemah sang mentor. Proses ini menjadi sebuah ajang permainan yang tidak terlalu berguna bagi pertumbuhan diri sang mentee. Karenanya, sedini mungkin seorang mentor harus melepaskan topengnya dan tembok pertahanannya untuk ___________________________________________ MENTORING
  • 56. 56 menghindari mentee menyalurkan energinya bagi permainan pencaharian kelemahan tadi. Untuk menghindari diri dari menjadi sorotan, walaupun seorang mentor perlu mengekspresikan kebanggaannya berdasarkan pada kesuksesan masa lalu yang telah dialaminya, dia harus melibatkan pihak lain dan mentee dalam proses komunikasinya. Hal ini disebut bahasa “kita”. Lawannya adalah bahasa “Saya.” Bahasa “kita,” bukan bahasa “saya.” Hal ini berarti bahwa, dalam upaya mengkomunikasikan suksesnya di masa lalu, ia dapat menyampaikannya sebagai berikut: “Sebenarnya, saya melihat bahwa kamu menangani masalah lebih baik bila dibandingkan dengan diri ___________________________________________ MENTORING
  • 57. 57 saya ketika saya mulai bekerja disini dan menjumpai masalah yang sama.” “Sebagaimana saya telah mengalami kemajuan, saya yakin kamu juga akan meraih kesuksesan bahkan mungkin lebih cepat.” “Kamu kenal Andre, khan?” Jika kamu merasa heran bagaimana saya menangani masalah yang sulit kemarin, Andrelah orang yang telah melatih saya. Beliau adalah itu adalah salah satu sahabat saya. Kamu dapat memperkenalkan dirimu kepadanya dan meminta saran darinya jika kamu membutuhkannya. Saya tidak mungkin menjadi seperti sekarang ini jika dulu saya tidak memiliki seorang mentor seperti dia .” “Nah, saya harus mengataan ini. Kamu tahu enggak? Dalam tiga bulan ini, walaupun saya adalah mentormu, saya juga banyak belajar dari gaya kerjamu. Kamu sungguh sungguh melakukan pekerjaan yang baik…” ___________________________________________ MENTORING
  • 58. 58 Bahasa “Kita” Rasa aman dalam Tentu saja menggunakan bahasa “kita” dan bukan bahasa “saya” dalam prosesnya membutuhkan kerendahan hati dan ketulusan. Penggunaan bahasa ini tidak bisa dilakukan hanya di permukaan saja, namun harus lahir dan mengalir dari hati sang mentor. Kefasihan menggunakan bahasa ini merupakan manifestasi dari perspektif kita tentang hidup, sukses dan rasa berhutang kita kepada orang yang Sang Pencipta tempatkan di jalan hidup kita. 3. Tempatkan Mentee Di Tempat Yang Tepat Satu kesalahan besar yang banyak dilakukan oleh para mentor amatir adalah menempatkan mentee sebagai sebuah botol kosong untuk diisi atau menempatkan mentee ___________________________________________ MENTORING
  • 59. 59 dalam kedudukan seorang anak yang harus disuapi. Akibat dari kesalahan tadi, mentee hanya memainkan peran sebagai penerima, sedangkan sang mentor melayani sebagai pemberi. Hubungan seperti ini akan mengurangi kekayaan sumber daya yang hadir dari dalam pengalaman masa lalu seorang mentee. Pada saat yang bersamaan, ini mengkomunikasikan bahwa status mentee lebih rendah. “Aku mentormu. Tolong, dengar dan ikuti saja instruksiku. Mulai dengan membuka mulutmu. Sekarang, kunyalah makanannya dan telanlah perlaaaahaaaan…..” ___________________________________________ MENTORING
  • 60. 60 Menempatkan mentee di posisi yang tepat artinya bahwa sang mentor menghargai dan mempercayai mentee untuk melakukan segala sesuatu yang telah dipersiapkannya. Misalnya, mentor melakukan komunikasi tanpa kata yang mengekspresikan kepercayaan dan penghargaannya dengan cara meminta sang mentee untuk melakukan sesuatu sambil sang mentor meminjamkan suatu fasilitas pribadinya: “Saya yakin bahwa Anda dapat melatih Andy. Bagaimana kalau Anda pergi mengunjunginya besok pagi, saya akan berusaha meminjamkan supir saya untuk mengantarkan Anda ke sana.” Menempatkan mentee pada posisi yang tepat juga berarti bahwa sang mentor menghargai pengalaman masa lalu menteenya, atau potensinya yang belum dijamah beserta keunikannya. Seorang mentor dapat melakukan hal itu misalnya dengan mengungkapkan kata- kata: “Saya mendapati kamu seorang yang sangat cermat. Saya mengabaikan aspek ini dalam membahas kesulitanmu. OK, mari kita menganalisa kembali situasi yang ada.” ___________________________________________ MENTORING
  • 61. 61 “Minggu lalu, saya mendapati bahwa kamu telah menemukan solusi atas masalahmu. Saya pikir kamu sangat rendah hati ketika kamu mengatakan bahwa kamu perlu nasehat saya.” Kesimpulan Dalam banyak kejadian, proses mentoring akan merubah kehidupan sang mentor, walau hanya salah satu aspeknya. Dalam suatu proses mentoring yang tidak terencana, paling tidak proses ini membutuhkan sekurang-kurangnya suatu kepekaan akan kebutuhan orang lain dan kesabaran untuk menyimak. Menerima suatu tugas mentoring yang formal berarti memikul ketidaknyamanan untuk sementara waktu. Sebaliknya kepuasan pribadi yang diperolehnya, sebagai suatu imbalan dari waktu dan upaya yang telah diberikan adalah ketika sang mentor mendapatkan menteenya bertumbuh dan menjadi semakin dewasa dalam skill, sikap dan nilainya. ___________________________________________ MENTORING
  • 62. 62 Mengapa demikian? Setelah Anda berhasil melakukan sebuah proses mentoring terhadap seseorang dengan sukses, sebenarnya Anda juga sedang menyiapkan diri untuk menghadapi langkah kehidupan yang paling sulit. Sebagai mentor, Anda harus berani memasuki saat teduh yaitu, membuat jeda dari arus kehidupan sendiri untuk dapat mendengarkan kehidupan batiniah diri Anda yang paling dalam. Di saat seperti itu, Anda akan menemukan dimana letak perasaan aman Anda. Siapkah Anda ketika sang mentor mengucapkan selamat tinggal dan peran Anda baginya sudah berakhir? Akan terpukulkah Anda? Apakah Anda merasakan bahwa Anda tidak lagi berguna? FORMULIR: RASA AMAN Tuliskan untuk kegunaan pribadi Anda, hal-hal yang dapat membuat Anda merasa tidak aman dalam hubungan Anda dengan seorang mentee. _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ ___________________________________________ MENTORING
  • 63. 63 FORMULIR: SUKSES & KEGAGALAN Isilah formulir ini untuk memperlengkapi Anda di waktu akan datang dalam melakukan sharing kesuksesan- kesuksesan dan kegagalan-kegagalan pada masa lampau: Mengapa organisasi saya menempatkan saya pada posisi saya yang sekarang ini? _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ Dalam pekerjaan, saat manakah yang tersulit bagi saya? _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ ___________________________________________ MENTORING
  • 64. 64 Bagaimana saya bertahan melaluinya? _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ Keterampilan khusus dan pengetahuan yang saya miliki: _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ Jejaring khusus yang saya miliki: _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ ___________________________________________ MENTORING
  • 65. 65 Bagaimana cara saya ketika mulai membangun jejaring ini? _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ Kelemahan-kelemahan saya: _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ Bagaimana cara saya menangani kelemahan-kelemahan tadi? ________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______ ___________________________________________ MENTORING
  • 66. 66 Prestasi tertinggi saya adalah: _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ Pasal Lima Lanjutan Langkah Pertama: Hambatan Untuk Mendapatkan Perasaan Aman: Rasa Takut (3) ___________________________________________ MENTORING
  • 67. 67 Banyak orang tidak menyukai keadaan dimana ia menjadi seorang mentee. Sebaliknya, banyak mentor baru juga tidak menyukai tugas menjadi mentor. Di satu pihak, melakukan proses mentoring berarti mereka memposisikan diri untuk menjadi seseorang yang terbuka dan melepas topeng di hadapan orang lain. Namun, di pihak lain, mereka juga perlu menunjukkan bahwa mereka memiliki hal-hal berharga yang ditimbanya dari pengalaman- pengalaman mereka di masa lampau yang layak untuk disharingkan dengan sang mentee. Tekanan untuk tampil dalam keterbukaan sedang pada saat yang bersamaan, tampil pula sebagai seseorang yang telah menjadi cukup kokoh dengan belajar dari pengalaman masa lalu seringkali mendatangkan rasa cemas bagi seorang mentor yang baru. Ada orang mengatakan bahwa rasa cemas atau takut dapat menjadi hal yang berguna dalam proses belajar karena memaksa kita belajar lebih serius. Dalam proses mentoring, hal itu tidak terjadi. Rasa takut lebih merupakan hambatan jika dikaitkan dengan proses ___________________________________________ MENTORING
  • 68. 68 pembelajaran dalam mentoring, karena seorang mentor atau mentee yang tidak menyadari ketakutannya sendiri tidak akan berani untuk mengambil lebih banyak resiko dalam proses pembelajaran bersama. Ia tidak berani untuk melakukan penelusuran-penelusuran yang penting. Seorang mentor yang cemas dan penuh ketakutan akan mengekspresikan hal itu dalam perilaku, kata-kata dan sikapnya. Ketakutan semacam ini dapat dengan mudah menular ke dalam hati mentee khususnya karena sang mentee akan membuat pertahanan diri yang ketat. Justru bila mentor tidak cemas bahwa ia mungkin gagal atau menteenya mungkin stagnan, atau ia membuat suasana dimana sang menteenya berani mencoba ini dan itu, ia akan memberikan perasaan bebas bagi sang mentee. Jangan lupa, banyak mentee justru menimba hal yang penting melalui kesalahan-kesalahan yang dibuatnya. ___________________________________________ MENTORING
  • 69. 69 Perbaiki kelakuanmu, jelas? Mengenali Asal Rasa Takut Darimanakah asalnya rasa cemas atau takut yang terdapat baik pada mentee maupun mentornya? Ada dua kemungkinan penyebab dari rasa cemas atau takut tadi. Biasanya, ketakutan bersumber pada gambar diri yang negatif. Kemungkinan lain ialah bahwa, ketakutan berakar pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi atau yang dianggap mentor dan mentee tidak terpenuhi. Dengan kata lain, sebagian besar ketakutan juga dapat dimunculkan oleh persepsi yang irrasional atau tidak sesuai realita. Di Asia, banyak anak bertumbuh melalui masa kecil yang menyakitkan. Orang tua dan sosok-sosok otoritatif seringkali memperlakukan anak-anak dengan cara yang kasar. Alih-alih memupuk penghargaan diri anak, orang tua justru membandingkan seorang anak dengan yang lainnya. Seringkali, mereka memperbandingkan karakter negatif dari seorang anak dengan karakter yang positif dari seorang anak lainnya. Anak-anak yang bertumbuh dalam ___________________________________________ MENTORING
  • 70. 70 proses serupa itu yang seringkali melabuhkan penghargaan diri negatif ketika mereka menjadi seorang dewasa. Selanjutnya, di Asia sangat dihargai bila seseorang menyimpan perasaannya, mengendalikan kebutuhannya atau tidak mengungkapkan bahkan menekan kebutuhannya tadi. Akan menjadi kebanggaan bahwa seorang yang sudah lama membutuhkan sepasang sepatu baru tetap bertahan menggunakan sepatu usangnya selama beberapa tahun, dan kemudian hari baru orang mengetahui bagaimana ia menyangkali kebutuhan tadi. Namun disamping daya tahan yang kuat untuk menghadapi penderitaan, banyak orang Asia jadi tidak mengenali kebutuhannya sendiri, terutama kebutuhan emosionalnya. Mereka terasing dan tidak memahami dinamika kebutuhan emosinya sendiri. Karena itu, mereka juga mengalami kesulitan untuk berempati dengan orang yang mengungkapkan kebutuhan emosi mereka secara jujur dan terbuka. Ditambah dengan situasi hidup yang penuh persaingan, maka banyak orang di Asia terbiasa hidup dengan penuh rasa cemas dan was- was bahkan ketakutan yang mereka tidak kenali asalnya. ___________________________________________ MENTORING
  • 71. 71 Mengatasi Ketakutan Bagaimana cara mengatasi ketakutan? Bila ketakutan merupakan cerminan dari kebutuhan-kebutuhan yang tidak kita sadari, bagaimana mengenali dan menangani kebutuhan-kebutuhan tersembunyi tadi? Untuk mengatasi ketakutan, seorang mentor harus mulai dengan berupaya sepenuhnya mengenali titik-titik kekuatannya. Selanjutnya, ia perlu juga mengenali dengan jujur segenap kelemahannya sendiri. Jika sang mentor tidak mengenali kedua hal tadi secara proporsional, perasaan tidak aman atau penghargaan diri yang rendah akan mudah menyusup. Hasilnya akan tampak dalam bentuk komunikasi yang bermacam-macam, antara lain sikap menghakimi atau meragukan menteenya secara terus menerus. Hanya setelah menyadari kekuatan dan keterbatasan dirinya, seorang mentor dapat secara penuh menolong menteenya untuk mengatasi ketakutannya sendiri bahkan mengenali kebutuhan-kebutuhannya sendiri yang jauh tersembunyi di ingatannya. Jadi, mentor bertanggung-jawab mengatasi masalah ketakutan sebelum menangani ketakutan menteenya. ___________________________________________ MENTORING
  • 72. 72 Selanjutnya, sang mentor perlu juga mengenali kebutuhan dirinya sendiri dengan jujur, khususnya kebutuhan emosi yang terselubung dan tersembunyi. Bentuk-bentuk kebutuhan yang dapat mempengaruhi timbulnya rasa takut adalah antara lain sebagai berikut: Pertama, sebagian orang mungkin didorong secara tak disadari oleh kebutuhan akan keberhasilan. Mereka membutuhkan tantangan-tantangan dan target-target yang jelas. Mereka juga menantikan umpan balik mengenai kinerja mereka. Singkatnya, secara mendasar mereka adalah orang yang berorientasi pada pencapaian dan kinerja tinggi. Orang seperti ini dapat mengalami ketakutan untuk gagal atau kemajuan yang lambat. Kedua hal itu merupakan ketakutan utama mereka. Mereka juga dapat memupuk ketakutan akan kegagalan melakukan segala sesuatu secara sempurna, benar dan baik. Seorang mentee yang menempatkan keberhasilan sebagai prioritas tertinggi dapat ditolong untuk mengatasi ketakutan tadi dengan Anda, sebagai mentor, memberikan umpan balik positif, kata-kata ___________________________________________ MENTORING
  • 73. 73 peneguhan, dan penghargaan atas kemajuan mereka dalam proses mentoring. Kedua, ada suatu kebutuhan yang menempatkan kekuasaan sebagai prioritas tertinggi. Orang yang memupuk kebutuhan ini membutuhkan agar pengaruh mereka dirasakan oleh orang lain. Bagi mereka, gelar, simbol-simbol status, dan hirarki organisasi menjadi suatu konfirmasi dari pengaruh mereka. Mereka mengharapkan orang lain menghormati mereka. Ketakutannya adalah bila mereka tidak dihormati atau tidak diakui, bahkan diabaikan. Mereka juga selalu takut kehilangan kuasa. Untuk membantu mereka, seorang mentor harus secara lembut mengakui pengaruh yang dimiliki sang mentee. Salah satu cara untuk melakukannya adalah mendengarkan dengan lebih penuh perhatian atau dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan informatif kepadanya. Namun sang mentor harus selalu waspada terhadap resikonya, bahwa mentee sejenis ini cenderung mendominasi proses mentoring dengan alur pikir dan agendanya sendiri. ___________________________________________ MENTORING
  • 74. 74 Ketiga, kebutuhan lain yang sangat umum adalah kebutuhan berafiliasi. Orang yang menempatkan kebutuhan ini sebagai prioritas dalam hidup mereka sangat takut penolakan. Mereka memiliki kebutuhan yang konstan akan hubungan hangat dengan orang lain. Sebagian mereka sangat sensitif dan merasa tertolak ketika orang di sekitarnya tidak memberikan perhatian kepada mereka. Dalam banyak hal, orang dengan kebutuhan afiliasi takut ditinggalkan sendirian. Begitu mentor mendeteksi bahwa menteenya memiliki kebutuhan yang demikian, komunikasi pada level emosional harus segera dimulai. Mentor harus menunjukkan pada mentee bahwa dia dihargai, diterima, dan disukai. Namun pada saat yang bersamaan, sang mentor harus waspada dan menjaga agar jangan sampai terjadi ketergantungan emosional dari sang mentee pada dirinya. ___________________________________________ MENTORING
  • 75. 75 Aku bukan minta penerimaan, lho, cuma dengarlah Masih ada dua kebutuhan lain yang dapat menimbulkan ketakutan yaitu, yang keempat, adalah kebutuhan akan pengakuan. Kebutuhan ini mirip dengan kebutuhan akan penerimaan namun intensitasnya lebih tinggi hingga mencapai titik dimana orang dengan kebutuhan tersebut akan menghindari konflik dan konfrontasi supaya senantiasa dapat menjadi sorotan dan diakui orang. Seorang mentee dengan kebutuhan ini dapat ditolong dengan cara sang mentor memberikan pengakuan akan kelebihan-kelebihannya, ___________________________________________ MENTORING
  • 76. 76 serta sekaligus menunjukkan kelemahan- kelemahannya. Kelima adalah kebutuhan akan kendali. Orang yang menempatkan kebutuhan ini sebagai prioritas hidupnya, cenderung takut kehilangan kendali terhadap dunia sekelilingnya. Mereka butuh mengendalikan peristiwa dan situasi lebih dari pada yang dibutuhkan orang lain. Mentoring terhadap orang jenis ini sangat sulit karena ketika proses mentoring terlihat agak melamban atau mengambang, sang mentee menjadi gelisah. Mentor perlu meyakinkannya bahwa, sang mentee boleh saja memiliki sebagian kendali dalam proses mentoring. Mulai menolong Sang Mentee Kecuali seorang mentee mengalami sesuatu yang traumatis di masa lalunya, hingga batas-batas tertentu, walaupun sang mentee memiliki beberapa luka parut emosional dari ___________________________________________ MENTORING
  • 77. 77 masa lalunya, mereka dapat dipulihkan melalui proses mentoring. Untuk membantu seorang mentee yang mengenali gambar diri negatif tertentu, mentor harus menyampaikan pesan: “Saya tidak percaya bahwa kamu seburuk itu!” melalui kata-kata dan sesering mungkin melalui komunikasi non- verbal. Pesan ini bisa menjadi pesan yang tergenapi sendiri. Lebih jauh lagi, di kemudian hari ini dapat menolong mentee untuk bergeser dari gambar diri lama yang lemah kepada yang baru, yang lebih kokoh. Cara lain untuk membantu mentee adalah dengan memberikan penghargaan dan afirmasi yang strategis. Terlalu banyak afirmasi akan mudah kehilangan maknanya, namun afirmasi yang diberikan secara strategis akan menjadi pemicu penghargaan diri yang tidak terlupakan. Selanjutnya, dalam proses mentoring, sang mentor dapat menolong sang mentee mengenali kebutuhannya sendiri dengan menanyakan: “Menurut kamu, kebutuhan emosional mana yang paling mempengaruhi dirimu setiap hari? Apakah kebutuhan untuk mencapai target, mendapatkan penerimaan orang, atau membuat ___________________________________________ MENTORING
  • 78. 78 pengaruhmu cukup terasa?” Berdasarkan peristiwa- peristiwa yang terungkap, sang mentor dapat menyampaikan analisisnya tentang kebutuhan sang mentee, namun juga memberikan peneguhan pada keberhargaannya, pengaruhnya, atau pencapaiannya. Kesimpulan Mentoring akan menjadi proses yang menyenangkan bila sang mentor sendiri telah mengalami penyelesaian masalah kebutuhan dan gambar dirinya sendiri, namun akan menjadi proses yang penuh dengan kecemasan dan ketakutan bila sang mentor sendiri tidak mengenali dirinya sendiri. oo0oo ___________________________________________ MENTORING
  • 79. 79 Pasal Enam Langkah Kedua Dalam Mentoring Menerima Seutuhnya: Penerimaan (1) Penerimaan Melalui Pengajuan Pertanyaan Setelah membangun perasaan aman sebagai langkah pertama dalam proses mentoring, hal apakah yang selanjutnya perlu dilakukan? Langkah selanjutnya dalam proses mentoring disebut “penerimaan.” Penerimaan berarti mengundang mentee untuk memasuki posisi mengambil resiko yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Mengapa? Pada dasarnya suatu proses ___________________________________________ MENTORING
  • 80. 80 pembelajaran dapat merupakan suatu proses yang sangat mencekam. Bahkan proses ini dapat sangat menyusahkan, tidak menyenangkan dan memalukan. Pertama, tidak ada jaminan bahwa proses ini pasti akan berakhir dengan sukses. Kedua, suatu proses pembelajaran seringkali berarti suatu pemaparan kelemahan diri kepada orang lain. Ketiga, agar seseorang sungguh mengalami pembelajaran, maka ia perlu untuk melangkah keluar dari zona amannya. Singkatnya, suatu proses pembelajaran berarti seseorang perlu berhenti mempertahankan apa yang dulu telah dipelajari di masa lalu dan mulai mengadopsi hal-hal baru bagi dirinya. PEMBELAJARAN = BERHENTI MEMPELAJARI + MEMASUKKAN HAL BARU Seorang mentor harus membantu mentee untuk meninggalkan zona nyaman dan yang telah dikenalnya, serta memasuki suatu wilayah yang baru dimana potensi- potensi sang mentee dapat diaktualisasikan dengan lebih penuh. Mentee harus dibantu untuk meninggalkan zona nyaman yang disebut “Siapa Aku” kemudian menjelajah ___________________________________________ MENTORING
  • 81. 81 ke zona yang belum diketahui yang disebut “Siapa aku di Masa depan.” WHO I WHO I AM COULD BE Untuk memungkinkan hal ini terjadi, mentor harus memberikan penerimaan yang utuh kepada mentee. Pesan yang sang mentor harus sampaikan perlu jelas: “Saya menghargaimu walaupun saya tidak sepakat denganmu atau tidak menyetujui tindakan-tindakanmu.” Penerimaan seperti ini berarti bahwa seorang mentor mengirimkan sinyal-sinyal dengan maksud tertentu kepada mentee untuk mengundang dan meneguhkan sang mentee mengambil resiko dan bertumbuh. Chip Bell’s Dalam buku Best Sellernya “Managers as Mentors”, menuliskan bahwa ada beberapa cara untuk mengkomunikasikan penerimaan tadi: ___________________________________________ MENTORING
  • 82. 82 * Pertanyaan: Pembelajaran dimulai dengan hadirnya pertanyaan-pertanyaan yang bermakna dan tidak ditafsirkan sebagai ancaman. Sang mentor harus mempelajari beberapa “do’s dan don’t” dalam mengajukan pertanyaan kepada menteenya. * Seni Mendengarkan: Mentee harus belajar untuk lebih menyimak apabila ia menyadari bahwa sang mentor memberi perhatian penuh kepadanya. Selanjutnya mentor, harus belajar menyimak dengan efektif. Menyimak artinya lebih dari mendengarkan kata-kata, namun juga asumsi-asumsi yang mendasari, emosi dan harapan dari orang lain. * Mengobservasi: Mentor harus mengamati berbagai hal yang dikomunikasikan oleh mentee yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. * Modeling: Mentor harus menunjukkan teladan bahwa ia juga berani untuk mengambil resiko meninggalkan zona amannya dalam proses mentoring ini. ___________________________________________ MENTORING
  • 83. 83 Membuat Dan Mengajukan Pertanyaan Yang Bermakna Ketika seorang pria jatuh cinta kepada seorang gadis, kelihatan bahwa ia ingin tahu segala sesuatu mengenai sang gadis. Ia akan menanyakan berbagai pertanyaan bahkan yang berhubungan dengan aspek-aspek yang seakan kurang penting dari hidupnya. Ia menunjukkan rasa ingin tahu sebesar itu karena ingin memasuki kehidupannya dan mengetahui apa yang ada di dalamnya. Banyak hubungan berhenti bertumbuh ketika seseorang tidak lagi ingin belajar tentang seorang lainnya. Suami dan istri dapat mengalami kemandekan hubungan serupa ini. Seorang atasan dan sekretarisnya, seorang fasilitator program dan mitranya, seorang konsultan dengan kliennya secara konstan berada dalam resiko kemandekan demikian. Sinyal dari kemandekan tadi sangat jelas yaitu, mereka merasa bahwa tidak ada lagi pertanyaan yang perlu untuk diajukan. Singkatnya, rasa ingin tahu telah lenyap dan punah. Pembelajaran dimulai dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang bermakna dan tidak mengancam. Mentor harus belajar mengenai “apa yang harus ,” dan “apa yang ___________________________________________ MENTORING
  • 84. 84 jangan dilakukan” dalam mengajukan pertanyaan kepada menteenya. Pertanyaan yang tepat akan membuat mentee menyadari bahwa hidupnya layak untuk ditelusuri. Pertanyaan yang keliru mungkin akan membawa seorang mentee pada posisi terancam dan mempertahankan diri. Salah satu cara untuk memberikan apresiasi yang positif adalah dengan bertanya “apa, kapan, dimana dan bagaimana…” Perlu diingat bahwa, seorang mentor perlu menghindari pertanyaan-pertanyaan seperti, “Mengapa engkau membuat keputusan ini?” Sebaliknya sebagai mentor Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang maksudnya sama seperti, “Apa alasan dari keputusanmu?” Mengapa demikian? Pertanyaan pertama bernada menghakimi sedangkan pertanyaan kedua merupakan suatu pertanyaan netral. Karena itu dalam bertanya, sangat penting untuk mengekspresikan pertanyaan yang tulus baik secara lisan maupun secara tidak lisan. Sebagai mentor, Anda harus menunjukkan rasa ingin tahu yang tulus sambil menahan diri untuk membuat penilaian yang terlalu awal. ___________________________________________ MENTORING
  • 85. 85 Membuat pertanyaan, mendengarkan, mengobservasi dan modeling Hal lain yang perlu diingat dalam mengajukan pertanyaan adalah sikap mentor dan kerangka pikirnya. Jangan beranggapan bahwa seorang mentor telah memahami dinamika hidup sang mentee semata-mata karena mereka telah mengadakan tiga atau empat pertemuan secara berturut-turut. Keberadaan dan dinamika seorang manusia lebih rumit dari apa yang terlihat secara kasat mata. Sang mentor perlu belajar sabar dalam menggali. Metafora lainnya yang harus dimasukan dalam pikiran sang mentor adalah bahwa ia belaku seperti seseorang yang sedang menantikan sekuntum mawar mekar. Jika kita memaksakan untuk mempercepat prosesnya, mungkin ___________________________________________ MENTORING
  • 86. 86 sang mawar akan mekar terlalu dini atau terlalu lambat. Keindahannya tidak akan muncul secara sempurna. oo0oo Pasal Tujuh Lanjutan Langkah Kedua Dalam Mentoring: Penerimaan (2) Keterampilan Mendengarkan Di zaman ini, karena lebih banyak orang hidup di kota- kota daripada di desa, hubungan antar manusia menjadi berubah longgar. Tuan A berhubungan dengan Tuan B yang adalah seorang penjual susu segar, sebagai seorang konsumen dengan penyalurnya. Sebaliknya, Tuan B berhubungan dengan Tuan A, sebagai penyalur dengan konsumennya. Mereka tidak memiliki minat atau ___________________________________________ MENTORING
  • 87. 87 keperdulian untuk mengenali aspek-aspek lain dari kehidupan pribadi masing-masing. Hal ini merupakan karakteristik hubungan antar manusia dari kehidupan modern yaitu, hubungan antar fungsi yang dimainkan oleh manusia lebih mendominasi hubungan-hubungan yang lain Akibatnya, banyak aspek-aspek lain yang tidak ditekankan. Dalam sebuah organisasi, juga berlangsung demikian. Sebagian orang merasa sangat kesepian hidup dalam kehidupan modern karena mereka tidak dapat berbagi perasaan secara pribadi, masalah-masalah, atau mimpi-mimpinya kepada orang lain. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang tidak terpenuhi padahal sangat mendasar, dan dalam proses mentoring merupakan suatu fondasi yang penting untuk mengenali dan memenuhinya. Bagaimana caranya agar kebutuhan untuk dipahami tadi terpenuhi dalam proses mentoring? Pernahkah Anda berharap bahwa Anda memiliki seorang yang dapat menjadi tempat untuk membicarakan hal-hal yang telah mengganggu pikiran Anda? Berapa kali Anda mengalami perasaan lega setelah seseorang menciptakan kondisi dimana Anda dapat melepaskan semua rasa sesak di dada dan beban batin Anda? ___________________________________________ MENTORING
  • 88. 88 Karena hal-hal di atas, maka dalam proses mentoring, mendengarkan secara proaktif adalah suatu aktifitas yang paling ampuh yang dapat diberikan oleh seorang mentor. Apakah arti mendengarkan secara proaktif? Mendengarkan secara proaktif berarti menyediakan telinga kita sepenuhnya. Mendengarkan secara proaktif bukan berarti mentor akan larut dan ikut tenggelam dalam kisah atau beban emosi seorang mentee. Mendengarkan secara proaktif bukan juga berarti mentor boleh cepat memberikan nasehat. Jadi, apakah mendengarkan secara proaktif itu? Dalam proses mentoring: Mendengarkan secara proaktif adalah kemampuan untuk memahami secara utuh atau membaca apa yang apa yang diungkapkan seorang mentee tentang sebuah masalah Mendengarkan secara proaktif juga berarti memmperlakukan perkataan-perkataan seorang mentee lain sebagai percakapan konfidensial Mendengarkan secara proaktif berarti mentor mengendalikan diri dari menyuntikkan pendapat atau subjektifitasnya Dalam mendengarkan secara proaktif berarti ___________________________________________ terdapat kemampuan memberikan usulan-usulan MENTORING yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat.
  • 89. 89 Mendengarkan secara proaktif terutama berarti mencipta suasana dimana mentee Anda boleh untuk berbicara tanpa dipotong dan dimana sang mentor menerima bahwa apa yang dikatakannya sebagai hal yang tulus, setidaknya bagi si pembicara. Mendengarkan orang lain bukanlah sebuah diskusi. Peran Anda sebagai mentor adalah menolong orang lain untuk mengenali, dan membongkar masalah-masalah mereka. Dalam menjalankan suatu proses untuk mendengarkan, secara proaktif, pada dasarnya seorang mentor memberikan kepada menteenya suatu kesempatan untuk tiga hal: 1. Memperoleh pemahaman yang mendalam (insight) terhadap suatu masalah dengan mengungkapkannya sendiri. 2. Memilah-milah berbagai hal, dan 3. Di dalam proses itu bahkan mungkin ia dapat mengembangkan satu cara pemecahan masalahnya. ___________________________________________ MENTORING
  • 90. 90 Darimana kita dapatkan indikator bahwa seorang mentor sudah mendengarkan dengan proaktif dan baik? Bila seorang mentor melakukan proses mendengarkan dengan baik, sang mentee akan selalu mendapatkan kelegaan emosional. Mentor berujar dalam hati “Paling tidak, sekalipun saya tidak mengerti dia, saya belajar mendengarkannya dengan efektif.” Berdasarkan pemahaman di atas, ada dua aspek dari proses mendengarkan: ___________________________________________ MENTORING
  • 91. 91 a. Mendengarkan untuk mengidentifikasi perasaan-perasaan dari mentee yang terkomunikasikan secara terselubung. b. Mendengarkan untuk mengidentifikasi motivasi di balik komunikasinya. Ketika mentee Anda berbicara, mungkin saja ia sedang mengkomunikasikan lebih dari sekedar kata-kata. Oleh sebab itu, seorang mentor harus mendengarkan kata-kata yang diucapkan, namun juga mendengarkan perasaan- perasaan yang mendasarinya. Ketika seorang mentee mengkomunikasikan pesan-pesannya, perasaan yang tersembunyi di baliknya seringkali jauh lebih penting daripada fakta-fakta yang ada. Fakta-fakta adalah kenyataan obyektif; namun bagaimana seseorang menangkap dan merasakan fakta-fakta tersebut mengidentifikasikan apakah masalahnya sungguh-sungguh ada atau tidak ada, bahkan juga menunjukkan pada kita dimensi-dimensi masalah tersebut, dan tingkat kedalamannya. Sebagai contoh ketika sang mentee mengungkapkan, “Di mana telepon seluler saya”? Hal itu dapat ditanyakannya dalam nada suara yang merefleksikan suatu kebutuhan akan informasi. Pertanyaan yang sama dapat diungkapkan ___________________________________________ MENTORING
  • 92. 92 sebagai “Ya ampun, di mana telepon seluler saya?” yang menunjukkan kepada mentor yang peka bahwa ada rasa urgen bahkan ada suatu masalah yang sang mentee sedang hadapi. Memang kehidupan modern kita menempatkan suatu penekanan yang berat pada fakta-fakta dan sangat melatih kita untuk mencari fakta. Sayangnya, kecenderungan ini seringkali menghapuskan kapasitas kita untuk mengenali perasaan-perasaan dari orang lain dan bahkan mungkin perasaan kita sendiri di balik fakta tadi. Lagi pula, perasaan-perasaan sangat penting karena mereka memotivir kita untuk mengambil tindakan dan ketidak- mampuan kita untuk mendeteksi perasaan-perasaan mentee akan menyebabkan kita luput mengenali bagian yang penting dari pesan-pesan yang dikirimkan mentee kita. Mengenali Emosi Dari Mentee Pada dasarnya terdapat empat emosi yang mendasar, yaitu, emosi takut, marah, dukacita dan gembira. Intensitas setiap emosi tadi dapat sedikit hingga sangat dalam. Takut ___________________________________________ MENTORING
  • 93. 93 mungkin merentang dari agak tegang hingga panik; marah mungkin dirasakan sebagai suatu gangguan kecil atau sebagai suatu murka yang tidak terkendali. Demikian juga dukacita dan kegembiraan. Tanggapan seseorang terhadap emosi-emosi inipun bervariasi. Takut atau dukacita dapat sangat ditekan ke dalam diri seseorang, sehingga orang lain tidak dapat mengenali. Sebaliknya emosi ini menjadi sangat kentara dan terkait dengan segenap aktifitas dari orang tersebut. Emosi-emosi seringkali dikombinasikan dengan pemikiran-pemikiran, yang membimbing pada perasaan seperti kekecewaan, dipermalukan, dan kepuasan. Kemampuan mentor untuk mendeteksi emosi-emosi dan perasaan- perasaan orang lain dan merespon dengan tepat adalah seni yang sangat vital dalam proses mentoring. Bagaimana mendengarkan perasaan mentee anda? Berikan perhatian pada kata-kata yang digunakannya secara berulang-ulang. Kemudian cermati ___________________________________________ MENTORING
  • 94. 94 gerak-gerik mentee beserta ekspresi wajahnya. Jangan meremehkan intonasi, kecepatan, dan saat ia berdiam diri atau melakukan jeda. Karena perasaan-perasaan memotivir orang untuk melakukan atau membuatnya enggan melakukan sesuatu, meremehkan perasaan tadi dapat membatasi efektifitas seorang mentor. Amati beberapa pernyataan di bawah ini yang mungkin akan dibuat oleh seorang mentee. Identifikasikan perasaan- perasaan dan motivasi yang mungkin menggerakkannya untuk mentes kemampuan Anda mendeteksi perasaan mentee: Pernyataan Perasaan yang Motivasi Tindakan Mentee terekspresikan yang Diharapkan Kelihatannya Ambivalensi— Menunda Sedikit, hal itu seperti menemukan idea atau terlambat atau suatu idea yang yang menarik, menghindari tidak sama baik… tapi ga namun merasa nya. sekali. tahu juga yah. takut. Saya baru saja mendengar bahwa organisasi kita ___________________________________________ MENTORING
  • 95. 95 akan bangkrut! Bapak tidak menduganya, bukan? Atasan saya baru saja menghabisi saya di depan setiap orang Tugas ini membukakan pintu masa depan gemilang untuk saya Saya kira saya tak akan berhasil dalam program ini. Saya sangat tertinggal jauh di belakang ___________________________________________ MENTORING
  • 96. 96 Dibawah ini terdapat beberapa lagi komunikasi yang diekspresikan oleh seorang mentee. Dengarkan pesan emosional yang melandasinya: “Ketika saya pertama kali bergabung dengan organisasi ini, saya sungguh berpikir bahwa saya akan mengalami suatu kemajuan. Dan… sudah dua tahun berlalu sedangkan saya masih melakukan hal yang sama sejak dulu.” Tuliskan persepsi anda dapatkan dari pesan tersebut: _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ “Ini merupakan jenis penugasan yang sungguh-sungguh saya sukai. Saya sangat terlibat di dalamnya hingga tidak ingat kapan pulang ke rumah. Terkadang saya berbaring hingga larut malam sambil memikirkannya.” ___________________________________________ MENTORING
  • 97. 97 Apakah pesan yang disampaikan oleh mentee di bawah ini? _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ “Ketika saya membuat presentasi minggu lalu, Saya pikir kamu akan mendukung pandangan saya. Sebaliknya kamu duduk dengan diam. Kamu tidak mengatakan apapun. Saya heran, kamu ini mentor seperti apa sih?” Pesan apakah yang disampaikan oleh mentee? _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ _______________________________________________ ___________________________________________ MENTORING
  • 98. 98 Meningkatkan Keterampilan Mendengar Secara Proaktif Bagaimana meningkatkan keterampilan mendengarkan kita? Ada beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan. Pertama, biasakan untuk menggunakan komunikasi mata secara efektif. Komunikasi mata adalah keterampilan terpenting dalam mendengarkan. Jangan beranggapan bahwa, hanya melakukan kontak mata sekedarnya sudah cukup. Komunikasi mata yang baik berarti lebih dari sekedar memandang dengan sapuan sekilas. Komunikasi mata dapat menciptakan keintiman, keterlibatan, dan intimidasi. Intimidasi artinya memandang pada mentee Anda dalam jangka waktu yang lama - dari 10 detik hingga satu menit atau lebih. Keterlibatan merupakan hal yang lebih cocok dalam mentoring. Caranya ialah menatap mentee Anda untuk 5 hingga 10 detik sebelum mengalihkan pandangan ke hal lainnya. Hal ini menunjukkan antusiasme anda, keyakinan diri dan ketertarikan. ___________________________________________ MENTORING