SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 4
Olah Persepsi bagi Pemimpin




Di dalam hidup masyarakat di Asia, manusia lebih sangat perduli dan berminat ikut
campur ke dalam hidup orang lain.       Sejak kecil, anak-anak di Asia mendapat
pendidikan agar mereka menyadari hal tadi. Mereka juga belajar bahwa persepsi
atau penangkapan pikiran orang lain tentang diri kita merupakan hal yang tidak
dapat diabaikan.    Orang yang sangat rajin dapat dipersepsi sebagai orang yang
sangat ambisius. Seorang yang sangat tulus dapat dipersepsi sebagai orang yang
sangat lugu. Sedangkan seorang yang sangat terbuka dapat dipersepsi sebagai orang
yang tidak pandai berbasa-basi dan seterusnya.      Bahkan, anak belajar bahwa
persepsi tadi bisa sangat merugikan.      Seorang yang sebenarnya baik namun
dipersepsi sebagai orang yang culas, akan mengalami kesulitan yang sangat serius
dalam pekerjaan atau hubungannya dengan orang lain.


Karena kenyataan tersebut di atas, maka banyak orang tua membesarkan anaknya
dengan suasana takut kalau-kalau anaknya gagal untuk menjadi peka terhadap
masalah-masalah persepsi di atas. Selain kata-kata dari orang tuanya, orang tua
juga memberikan teladan kepada anak-anak tadi bagaimana mereka pun sangat
takut kalau-kalau muncul persepsi yang salah tentang diri mereka.


Anak-anak yang patuh akan cenderung menerima ajaran orang tua tadi bahkan
lebih jauh lagi, menjadikan urusan persepsi ini fokus hidup mereka juga. Dimasa
kecil mereka tampil sebagai anak yang manis. Sebagai akibatnya, apa yang mereka
kerjakan, apa yang mereka pikirkan dan seluruh sikap mereka terjadi karena
mereka ingin menghasilkan persepsi orang yang positif tentang diri mereka. Di
sekolah, mereka akan mampu menyimak cerita sang Kancil dengan wajah yang
intens, padahal sudah dua jam mereka sudah menahan air seninya keluar sementara
menantikan sang kancil mati.


Tidak sedikit pula muncul efek samping. Anak-anak tadi kemudian tumbuh menjadi
orang-orang yang cenderung menyenangkan orang lain dengan mengabaikan
perasaan atau cita-cita diri sendiri.   Mereka memilih pacar yang orang tuanya
rekomendasikan atau pak Camat sodorkan. Mereka memilih jurusan sekolah sesuai
keinginan orang tuanya, yang pernah gagal di sekolah itu.


Dari kaca mata orang banyak, mereka adalah orang-orang yang baik, pekerja keras,
dan bersikap positif. Tidak jarang karenanya, mereka mendapat berbagai imbalan
finansial dan sosial karena mereka bersikap seperti itu.


Namun bila digali lebih dalam, ternyata banyak orang-orang seperti itu hidup
dengan ketidak jujuran dengan diri mereka sendiri. Mereka seringkali menderita
dengan diam-diam.     Mereka mendengarkan dengan intens suara orang di sekitar
mereka, namun mereka menulikan dirinya kepada suara bathin mereka sendiri.
Mereka juga hidup dalam ketegangan dan dominasi dorongan untuk mengendalikan
banyak hal di dalam hidupnya demi persepsi tadi. Dengan kata lain, mereka menjadi
orang yang tidak bahagia. Bahkan tidak sedikit diantara mereka hanya mampu
menggunakan 20 persen dari potensi mereka karena 80 persen energi kejiwaan
mereka digunakan untuk menahan perasaan mereka yang sesungguhnya.


Darimana ketidakbahagiaan tadi dapat terbaca? Ketika keadaan tidak dapat lagi
dikendalikan, maka orang-orang yang mengidap masalah di atas akan menampilkan
perilaku yang mengejutkan seperti, depresi, peledakan emosi, atau bahkan sikap sinis
pada diri sendiri. Selain itu, masalah seperti tadi membuat mereka sulit mengalami
cinta Allah secara mendalam, karena sedikit banyak mereka membayangkan Allah,
pencipta sebagai Allah yang sungguh menuntut banyak dari diri mereka. Kesulitan
lebih lanjut, terutama dalam hidup iman, mereka juga mengalami hambatan untuk
mempercayakan diri lebih penuh pada perlindungan dan pemeliharaan Nya.
Kemudian, tidak jarang merekapun mengalami kesulitan di dalam menyampaikan
cinta atau memberikan cinta kepada orang-orang terdekat mereka karena bersama
dengan cinta tadi mereka akan menyampaikan rasa takut gagal, takut jujur, dan
takut ditolong.      Orang-orang terdekat mereka akan mengalami frustrasi
berkepanjangan dalam berdampingan dengan mereka.


Jadi bagaimana menangani masalah di atas, terutama bila Anda mengidap hal tadi
sementara Anda adalah seorang pemimpin atau calon pemimpin? Di bawah ini
didaftarkan hasil perenungan dan pengalaman pribadi sebagai manusia yang pernah
mengidap masalah tadi.


Pertama-tama, menimbulkan kesadaran dan pengakuan bahwa masalah tadi
memang hadir di dalam hidup Anda akan merupakan titik berangkat proses
pemulihan dari masalah tadi. Tanpa pengakuan tadi dan kesadaran yang mendalam,
maka proses panjang untuk penyembuhan tidak akan terjadi.


Kedua, perlu juga timbul kesadaran bahwa Anda tidak akan pulih dengan cepat
karena imbalan untuk tetap hidup di dalam dominasi persepsi orang akan lebih
nyata daripada imbalan untuk hidup di dalam kejujuran. Selain itu, memulai suatu
hal baru memang tidak enak, karena proses ini tidak segera kelihatan hasilnya.
Apalagi Anda mungkin masih merasa nyaman dengan pola hidup tadi Anggaplah
hal ini seperti sulitnya berhenti adiksi terhadap rokok.


Ketiga, Anda perlu juga mengakui bahwa, Anda tidak dapat menunda proses tadi.
Mulailah segera setelah membaca tulisan ini untuk keluar dari ruang mental yang
membuat Anda nyaman tadi. Tepatnya, keluarlah dari dorongan untuk selalu
menjalani hidup dalam persepsi orang hari ini juga.


Keempat, mulailah menyadari dengan meneliti apa yang Tuhan katakan tentang diri
Anda.    BagiNya, Anda adalah ciptaanNya yang indah.        BagiNya, Anda begitu
berharga sehingga Ia rela memberikan apa yang paling bernilai bagiNya untuk
kepentingan Anda. Bahkan Ia menyebutkan Anda “anakNya.”             Bila Anda mulai
menumbuhkan persepsi positif tentang diri Anda ini, maka suatu titik balik dalam
hidup Anda akan terjadi. Orang lain dapat berkata apa saja dan menangkap apa
saja tentang diri Anda. Sebagian besar penangkapan mereka mungkin sekali keliru.
Anda tidak perlu dikendalikan hal tadi. Mengapa? Karena secara hakiki, Anda
adalah mahluk indah ciptaanNya yang Ia sayangi.          Sangat bodoh kalau Anda
mengabaikan persepsi Tuhan tentang diri Anda dan mendahulukan persepsi orang
lain yang juga berdosa sebagai dasar pertimbangan Anda.


Kelima, sadarilah bahwa begitu Anda mengubah persepsi tentang diri Anda sendiri
dengan mendasarinya pada persepsiNya, maka ada orang-orang yang akan
mengalami kekecewaan. “Koq dia jadi begini? Dulu apa yang kuminta ia patuhi.
Dulu ia adalah orang yang mudah diajak bekerja sama. Kini koq jadi jauh dari
kita?”   Terhadap hal-hal ini bacalah kata-kata mereka dengan kaca mata baru.
Terjemahan kalimat-kalimat di atas adalah “Koq, dia jadi mulai mendengarkan
suara hatinya? Dulu ia bisa kupergunakan. Dulu ia bisa dikendalikan. Kenapa kini
dia jadi orang mandiri?”


Keenam, sadari juga bahwa, setelah membaca tulisan ini kami tidak menganjurkan
Anda untuk menjadi cuek dan egosentris. Dalam berhubungan dengan orang lain
dan diri sendiri serta Allah, setiap saat diperlukan hati yang terbuka untuk belajar.
Keseimbangan juga penting, namun terlebih penting di atas semuanya, seorang
pemimpin perlu untuk hidup agar rencana dan desainNya untuk diri kita terpenuhi,
bukan? (nah, gimana? Saya terasa berkotbah?”)

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Workbook Ppsk Tahap 1 Angk 2 2009
Workbook Ppsk Tahap 1 Angk 2  2009Workbook Ppsk Tahap 1 Angk 2  2009
Workbook Ppsk Tahap 1 Angk 2 2009robby chandra
 
1.5 B Manual Style Profile
1.5 B Manual Style Profile1.5 B Manual Style Profile
1.5 B Manual Style Profilerobby chandra
 
0.0 Master Curricullum
0.0 Master Curricullum0.0 Master Curricullum
0.0 Master Curricullumrobby chandra
 
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku    Pendidikan Menuju Manusia MandiriBuku    Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandirirobby chandra
 
1.5 A Student Workbook Style Profile
1.5 A Student Workbook Style Profile1.5 A Student Workbook Style Profile
1.5 A Student Workbook Style Profilerobby chandra
 
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadirobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notesrobby chandra
 
Protecting Our Children
Protecting Our ChildrenProtecting Our Children
Protecting Our Childrenadventhopesda
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Expreriencing God Ii Gods Character And Relation
Expreriencing God Ii Gods Character And RelationExpreriencing God Ii Gods Character And Relation
Expreriencing God Ii Gods Character And Relationrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notesrobby chandra
 
2009 Bina Pendeta Oia The Singer Not The Song
2009 Bina Pendeta Oia The Singer Not The Song2009 Bina Pendeta Oia The Singer Not The Song
2009 Bina Pendeta Oia The Singer Not The Songrobby chandra
 
Christian Leadership in Small Groups
Christian Leadership in Small GroupsChristian Leadership in Small Groups
Christian Leadership in Small Groupssmithm10
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyamanrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsarobby chandra
 
2009 Bina Pendeta Khusus Srh
2009 Bina Pendeta Khusus Srh2009 Bina Pendeta Khusus Srh
2009 Bina Pendeta Khusus Srhrobby chandra
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 

Andere mochten auch (18)

Workbook Ppsk Tahap 1 Angk 2 2009
Workbook Ppsk Tahap 1 Angk 2  2009Workbook Ppsk Tahap 1 Angk 2  2009
Workbook Ppsk Tahap 1 Angk 2 2009
 
1.5 B Manual Style Profile
1.5 B Manual Style Profile1.5 B Manual Style Profile
1.5 B Manual Style Profile
 
0.0 Master Curricullum
0.0 Master Curricullum0.0 Master Curricullum
0.0 Master Curricullum
 
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku    Pendidikan Menuju Manusia MandiriBuku    Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
 
1.5 A Student Workbook Style Profile
1.5 A Student Workbook Style Profile1.5 A Student Workbook Style Profile
1.5 A Student Workbook Style Profile
 
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
 
Protecting Our Children
Protecting Our ChildrenProtecting Our Children
Protecting Our Children
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Expreriencing God Ii Gods Character And Relation
Expreriencing God Ii Gods Character And RelationExpreriencing God Ii Gods Character And Relation
Expreriencing God Ii Gods Character And Relation
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notes
 
2009 Bina Pendeta Oia The Singer Not The Song
2009 Bina Pendeta Oia The Singer Not The Song2009 Bina Pendeta Oia The Singer Not The Song
2009 Bina Pendeta Oia The Singer Not The Song
 
Christian Leadership in Small Groups
Christian Leadership in Small GroupsChristian Leadership in Small Groups
Christian Leadership in Small Groups
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
 
2009 Bina Pendeta Khusus Srh
2009 Bina Pendeta Khusus Srh2009 Bina Pendeta Khusus Srh
2009 Bina Pendeta Khusus Srh
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 

Ähnlich wie Artkel 3 Mengelola Persepsi

Artkel 3 Mengelola Persepsi
Artkel 3 Mengelola PersepsiArtkel 3 Mengelola Persepsi
Artkel 3 Mengelola Persepsirobby chandra
 
Bagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku aneh
Bagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku anehBagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku aneh
Bagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku anehBagus Utomo
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015Firman Pratama
 
Presentation TIK PERGAULAN BEBAS
Presentation TIK PERGAULAN BEBASPresentation TIK PERGAULAN BEBAS
Presentation TIK PERGAULAN BEBASdinikth
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasMakalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasPryses Jaklyn
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxmirzahmaradoni1
 
B. inggrijjkk
B. inggrijjkkB. inggrijjkk
B. inggrijjkkammidoang
 
Dimensions of the self
Dimensions of the selfDimensions of the self
Dimensions of the selfRatih Aini
 
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdfNurWidadHaqiqi
 
Tugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauTugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauAkbar Syada
 
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada AnakMateri 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada AnakSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Makalah permasalahan anak sitti suriani
Makalah permasalahan anak  sitti surianiMakalah permasalahan anak  sitti suriani
Makalah permasalahan anak sitti surianiWarnet Raha
 
Makalah permasalahan anak sitti suriani
Makalah permasalahan anak  sitti surianiMakalah permasalahan anak  sitti suriani
Makalah permasalahan anak sitti surianiSeptian Muna Barakati
 

Ähnlich wie Artkel 3 Mengelola Persepsi (20)

Artkel 3 Mengelola Persepsi
Artkel 3 Mengelola PersepsiArtkel 3 Mengelola Persepsi
Artkel 3 Mengelola Persepsi
 
Sex education
Sex educationSex education
Sex education
 
Kekuatan pola pikir novi catur m
Kekuatan pola pikir novi catur mKekuatan pola pikir novi catur m
Kekuatan pola pikir novi catur m
 
Bagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku aneh
Bagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku anehBagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku aneh
Bagaimana membantu ODGJ yang mengalami pikir dan perilaku aneh
 
Essai rini xii_ipa5_23
Essai rini xii_ipa5_23Essai rini xii_ipa5_23
Essai rini xii_ipa5_23
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Mei 2015
 
Presentation TIK PERGAULAN BEBAS
Presentation TIK PERGAULAN BEBASPresentation TIK PERGAULAN BEBAS
Presentation TIK PERGAULAN BEBAS
 
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan BebasMakalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
Makalah Bahasa Indonesia - Pergaulan Bebas
 
Ranjau mental
Ranjau mentalRanjau mental
Ranjau mental
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docx
 
B. inggrijjkk
B. inggrijjkkB. inggrijjkk
B. inggrijjkk
 
Dimensions of the self
Dimensions of the selfDimensions of the self
Dimensions of the self
 
Seksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursusSeksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursus
 
Bayar hutang
Bayar hutangBayar hutang
Bayar hutang
 
Kemandirian-hizaro
Kemandirian-hizaroKemandirian-hizaro
Kemandirian-hizaro
 
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
12411-Article Text-30873-1-10-20200203.pdf
 
Tugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauTugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galau
 
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada AnakMateri 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
 
Makalah permasalahan anak sitti suriani
Makalah permasalahan anak  sitti surianiMakalah permasalahan anak  sitti suriani
Makalah permasalahan anak sitti suriani
 
Makalah permasalahan anak sitti suriani
Makalah permasalahan anak  sitti surianiMakalah permasalahan anak  sitti suriani
Makalah permasalahan anak sitti suriani
 

Mehr von robby chandra

Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukanrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadararobby chandra
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkanrobby chandra
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakanrobby chandra
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Maknarobby chandra
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyaratrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Four Harapan
Battlefield Of The Mind  Four HarapanBattlefield Of The Mind  Four Harapan
Battlefield Of The Mind Four Harapanrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara NyaBattlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nyarobby chandra
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positifrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecardrobby chandra
 
Bekal Bagi Pengurus Dan Aktifis1
Bekal Bagi Pengurus Dan Aktifis1Bekal Bagi Pengurus Dan Aktifis1
Bekal Bagi Pengurus Dan Aktifis1robby chandra
 
Expreriencing God I Intro Kristus
Expreriencing God I Intro KristusExpreriencing God I Intro Kristus
Expreriencing God I Intro Kristusrobby chandra
 
1.5 D Rat Style Profil
1.5 D  Rat Style Profil1.5 D  Rat Style Profil
1.5 D Rat Style Profilrobby chandra
 
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)robby chandra
 
1.5 C Tayangan Style Profile
1.5 C  Tayangan  Style Profile1.5 C  Tayangan  Style Profile
1.5 C Tayangan Style Profilerobby chandra
 

Mehr von robby chandra (20)

Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
 
Hyd Pretest
Hyd PretestHyd Pretest
Hyd Pretest
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
 
Battlefield Of The Mind Four Harapan
Battlefield Of The Mind  Four HarapanBattlefield Of The Mind  Four Harapan
Battlefield Of The Mind Four Harapan
 
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara NyaBattlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
 
Bekal Bagi Pengurus Dan Aktifis1
Bekal Bagi Pengurus Dan Aktifis1Bekal Bagi Pengurus Dan Aktifis1
Bekal Bagi Pengurus Dan Aktifis1
 
Expreriencing God I Intro Kristus
Expreriencing God I Intro KristusExpreriencing God I Intro Kristus
Expreriencing God I Intro Kristus
 
1.5 D Rat Style Profil
1.5 D  Rat Style Profil1.5 D  Rat Style Profil
1.5 D Rat Style Profil
 
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
1.6 B Manual Kecerdasan Emosi Dan Gambar Diri Positif (Unfinished)
 
1.5 C Tayangan Style Profile
1.5 C  Tayangan  Style Profile1.5 C  Tayangan  Style Profile
1.5 C Tayangan Style Profile
 

Artkel 3 Mengelola Persepsi

  • 1. Olah Persepsi bagi Pemimpin Di dalam hidup masyarakat di Asia, manusia lebih sangat perduli dan berminat ikut campur ke dalam hidup orang lain. Sejak kecil, anak-anak di Asia mendapat pendidikan agar mereka menyadari hal tadi. Mereka juga belajar bahwa persepsi atau penangkapan pikiran orang lain tentang diri kita merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Orang yang sangat rajin dapat dipersepsi sebagai orang yang sangat ambisius. Seorang yang sangat tulus dapat dipersepsi sebagai orang yang sangat lugu. Sedangkan seorang yang sangat terbuka dapat dipersepsi sebagai orang yang tidak pandai berbasa-basi dan seterusnya. Bahkan, anak belajar bahwa persepsi tadi bisa sangat merugikan. Seorang yang sebenarnya baik namun dipersepsi sebagai orang yang culas, akan mengalami kesulitan yang sangat serius dalam pekerjaan atau hubungannya dengan orang lain. Karena kenyataan tersebut di atas, maka banyak orang tua membesarkan anaknya dengan suasana takut kalau-kalau anaknya gagal untuk menjadi peka terhadap masalah-masalah persepsi di atas. Selain kata-kata dari orang tuanya, orang tua juga memberikan teladan kepada anak-anak tadi bagaimana mereka pun sangat takut kalau-kalau muncul persepsi yang salah tentang diri mereka. Anak-anak yang patuh akan cenderung menerima ajaran orang tua tadi bahkan lebih jauh lagi, menjadikan urusan persepsi ini fokus hidup mereka juga. Dimasa kecil mereka tampil sebagai anak yang manis. Sebagai akibatnya, apa yang mereka kerjakan, apa yang mereka pikirkan dan seluruh sikap mereka terjadi karena mereka ingin menghasilkan persepsi orang yang positif tentang diri mereka. Di sekolah, mereka akan mampu menyimak cerita sang Kancil dengan wajah yang
  • 2. intens, padahal sudah dua jam mereka sudah menahan air seninya keluar sementara menantikan sang kancil mati. Tidak sedikit pula muncul efek samping. Anak-anak tadi kemudian tumbuh menjadi orang-orang yang cenderung menyenangkan orang lain dengan mengabaikan perasaan atau cita-cita diri sendiri. Mereka memilih pacar yang orang tuanya rekomendasikan atau pak Camat sodorkan. Mereka memilih jurusan sekolah sesuai keinginan orang tuanya, yang pernah gagal di sekolah itu. Dari kaca mata orang banyak, mereka adalah orang-orang yang baik, pekerja keras, dan bersikap positif. Tidak jarang karenanya, mereka mendapat berbagai imbalan finansial dan sosial karena mereka bersikap seperti itu. Namun bila digali lebih dalam, ternyata banyak orang-orang seperti itu hidup dengan ketidak jujuran dengan diri mereka sendiri. Mereka seringkali menderita dengan diam-diam. Mereka mendengarkan dengan intens suara orang di sekitar mereka, namun mereka menulikan dirinya kepada suara bathin mereka sendiri. Mereka juga hidup dalam ketegangan dan dominasi dorongan untuk mengendalikan banyak hal di dalam hidupnya demi persepsi tadi. Dengan kata lain, mereka menjadi orang yang tidak bahagia. Bahkan tidak sedikit diantara mereka hanya mampu menggunakan 20 persen dari potensi mereka karena 80 persen energi kejiwaan mereka digunakan untuk menahan perasaan mereka yang sesungguhnya. Darimana ketidakbahagiaan tadi dapat terbaca? Ketika keadaan tidak dapat lagi dikendalikan, maka orang-orang yang mengidap masalah di atas akan menampilkan perilaku yang mengejutkan seperti, depresi, peledakan emosi, atau bahkan sikap sinis pada diri sendiri. Selain itu, masalah seperti tadi membuat mereka sulit mengalami cinta Allah secara mendalam, karena sedikit banyak mereka membayangkan Allah, pencipta sebagai Allah yang sungguh menuntut banyak dari diri mereka. Kesulitan lebih lanjut, terutama dalam hidup iman, mereka juga mengalami hambatan untuk mempercayakan diri lebih penuh pada perlindungan dan pemeliharaan Nya.
  • 3. Kemudian, tidak jarang merekapun mengalami kesulitan di dalam menyampaikan cinta atau memberikan cinta kepada orang-orang terdekat mereka karena bersama dengan cinta tadi mereka akan menyampaikan rasa takut gagal, takut jujur, dan takut ditolong. Orang-orang terdekat mereka akan mengalami frustrasi berkepanjangan dalam berdampingan dengan mereka. Jadi bagaimana menangani masalah di atas, terutama bila Anda mengidap hal tadi sementara Anda adalah seorang pemimpin atau calon pemimpin? Di bawah ini didaftarkan hasil perenungan dan pengalaman pribadi sebagai manusia yang pernah mengidap masalah tadi. Pertama-tama, menimbulkan kesadaran dan pengakuan bahwa masalah tadi memang hadir di dalam hidup Anda akan merupakan titik berangkat proses pemulihan dari masalah tadi. Tanpa pengakuan tadi dan kesadaran yang mendalam, maka proses panjang untuk penyembuhan tidak akan terjadi. Kedua, perlu juga timbul kesadaran bahwa Anda tidak akan pulih dengan cepat karena imbalan untuk tetap hidup di dalam dominasi persepsi orang akan lebih nyata daripada imbalan untuk hidup di dalam kejujuran. Selain itu, memulai suatu hal baru memang tidak enak, karena proses ini tidak segera kelihatan hasilnya. Apalagi Anda mungkin masih merasa nyaman dengan pola hidup tadi Anggaplah hal ini seperti sulitnya berhenti adiksi terhadap rokok. Ketiga, Anda perlu juga mengakui bahwa, Anda tidak dapat menunda proses tadi. Mulailah segera setelah membaca tulisan ini untuk keluar dari ruang mental yang membuat Anda nyaman tadi. Tepatnya, keluarlah dari dorongan untuk selalu menjalani hidup dalam persepsi orang hari ini juga. Keempat, mulailah menyadari dengan meneliti apa yang Tuhan katakan tentang diri Anda. BagiNya, Anda adalah ciptaanNya yang indah. BagiNya, Anda begitu berharga sehingga Ia rela memberikan apa yang paling bernilai bagiNya untuk
  • 4. kepentingan Anda. Bahkan Ia menyebutkan Anda “anakNya.” Bila Anda mulai menumbuhkan persepsi positif tentang diri Anda ini, maka suatu titik balik dalam hidup Anda akan terjadi. Orang lain dapat berkata apa saja dan menangkap apa saja tentang diri Anda. Sebagian besar penangkapan mereka mungkin sekali keliru. Anda tidak perlu dikendalikan hal tadi. Mengapa? Karena secara hakiki, Anda adalah mahluk indah ciptaanNya yang Ia sayangi. Sangat bodoh kalau Anda mengabaikan persepsi Tuhan tentang diri Anda dan mendahulukan persepsi orang lain yang juga berdosa sebagai dasar pertimbangan Anda. Kelima, sadarilah bahwa begitu Anda mengubah persepsi tentang diri Anda sendiri dengan mendasarinya pada persepsiNya, maka ada orang-orang yang akan mengalami kekecewaan. “Koq dia jadi begini? Dulu apa yang kuminta ia patuhi. Dulu ia adalah orang yang mudah diajak bekerja sama. Kini koq jadi jauh dari kita?” Terhadap hal-hal ini bacalah kata-kata mereka dengan kaca mata baru. Terjemahan kalimat-kalimat di atas adalah “Koq, dia jadi mulai mendengarkan suara hatinya? Dulu ia bisa kupergunakan. Dulu ia bisa dikendalikan. Kenapa kini dia jadi orang mandiri?” Keenam, sadari juga bahwa, setelah membaca tulisan ini kami tidak menganjurkan Anda untuk menjadi cuek dan egosentris. Dalam berhubungan dengan orang lain dan diri sendiri serta Allah, setiap saat diperlukan hati yang terbuka untuk belajar. Keseimbangan juga penting, namun terlebih penting di atas semuanya, seorang pemimpin perlu untuk hidup agar rencana dan desainNya untuk diri kita terpenuhi, bukan? (nah, gimana? Saya terasa berkotbah?”)