SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Maret 26, 2006 ---Efesus 2: 1-10 Baik tapi tidak Sombong
Pada tahun 1914, seorang anak miskin lahir di desa Tsa Chu, Nepal. Pada
usia 18 tahun, ia merantau meninggalkan rumahnya dan tinggal di Daarjeling,
India. Pada usia 19 tahun, untuk pertama kalinya ia mendaki puncak Everest
sebagai pemandu alias sherpa. Setelah itu berkali-kali ia mendaki. Pada tahun
1953, tanggal 29 Mei, bersama Edmund Hillary, seorang New Zealand, tokoh
kita mencapai puncak tertinggi dari gunung tertinggi di dunia. Namanya,
Tenzing Norgay.
Orang ini menguasai 7 bahasa, dan bila kita dengar kata-kata orang yang
kenal dirinya, maka ia disebut sebagai orang yang ramah, pekerja keras,
sangat perduli pada orang lain, dan memiliki integritas yang tinggi serta tahu
berterima kasih. Gunung yang coba ditaklukkannya telah didaki 4000 orang,
telah membunuh 142 orang dan hanya 660 orang yang berhasil sampai kini.
Namun, sebagai orang pertama yang berhasil mencapai puncak gunung
tertinggi di dunia itu pada ketinggian 29028 feet atau kurang kebih 9500
meter, ia tetap rendah hati. Ketika anak-anaknya bertanya “Bapa, apakah
Edmund Hillary yang menjadi orang pertama yang menapak disana atau
bapa?” Ia hanya berkata “Sudahlah, kami berdua bersama sebagai suatu tim.”
Kemudian hari, peristiwa yang sesungguhnya baru jelas…. “kami ada di
puncak, angin sangat keras, dan kami lelah. Aku memegang tali sepanjang 10
meter, tapi tergulung sehingga hanya ada jarak 2 meter, dimana aku menyeret
Hillary. Aku menepi dan membiarkan Hillary mencapai puncak itu… karena
ini adalah ekspedisinya. Aku hanya ingin ia sukses dan bukan mencapai
puncak itu sendiri.”
Tenzing berhasil dengan baik, dan mengulang pendakian-pendakian di
Himalaya, India dan Pakistan. Ketika pemerintah India dan Nepal sama-sama
berebut menyebutkan bahwa ia adalah tokoh dunia yang berasal dari negara
1
mereka, dengan senyum ia berkomentar “Saya lahir di Nepal dan dibesarkan
di India.”
Mari kita kembali dari Himalaya ke Jakarta. Bila kita amati, di jaman
sekarang, masalah status symbol bukan menjadi tabu bagi masyarakat kota.
Mahasiswa menggunakan bolpoin big. Seusai lulus sekolah, setelah menjadi
tenaga sales, ia menggunakan balpoin merek Pilot. Setelah menjadi marketing
manager, balpoin Mont Blanc seharga 1 juta rupiah menghiasi sakunya.
Kemudian, kalau ia menjadi CEO, ia menggunakan Mont Blanc seharga 19
juta rupiah. Asesori itu menunjukkan bagaimana ia sudah berhasil dan
berbuat baik alias berprestasi dalam pekerjaan atau karirnya. Orang modern
ingin dikenali prestasi dan keberhasilannya secara financial. Orang modern
menghargai kerja keras dan prestasi. Bahkan organisasi masyarakat modern
disusun berdasarkan tingkat-tingkat prestasi. Makin tinggi prestasi Anda,
makin tinggi posisi Anda dan semakin besar kuasa yang Anda dapatkan.
Anak-anak kecilpun sejak TK diajari untuk berprestasi dan mengenal potensi
diri serta mengembangkannya. Tak heran kalau motto dunia modern adalah
“Aku pasti bisa..” atau “Besok pasti lebih baik dari hari ini..”
Bagaimana dalam hidup iman?
Sejak dulu orang Kristen gamang tentang hubungan antara iman dan
pekerjaan, antara karunia dan upaya, atau antara penyerahan diri dengan
prestasi.
Sebagian orang Kristen mengatakan: “yang penting saya pasrah dan ga
macam-macam, biar semua yah terserah Tuhan.” Bagi mereka semakin pasrah
seseorang, semakin beriman dirinya. Sebagian lain mengatakan bahwa Tuhan
sudah memberikan talenta dan otak, karena itu kita harus berupaya dan
bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagiNya.
2
Sejarah menujukkan bahwa orang Kristen yang pasrah saja cenderung
menjadi tertinggal, seperti banyak gereja-gereja tradisional. Bukan cuma
repot menjaga kemurnian, merekapun tidak lagi belajar atau memperhatikan
dunia dengan seksama. Roh mereka bukan hanya jadi roh yang pasrah, namun
roh yang tertidur lelap dalam ruang nyaman yang mereka bentuk sendiri.
Adanya saingan-saingan baru dan kemungkinan beribadah dan bergereja yang
baru membuat warga jemaat dari gereja tradisionil itu tidak lagi betah, ada
yang pindah, ada yang menjadi semakin kokoh menjaga tradisinya. Gereja
tradisional tidak musnah, hanya cenderung menjadi pecundang. Orang
Kristennyapun cenderung rajin meminta bantuan kian-kemari, dan saling
bertengkar.
Di pihak lain ada orang Kristen yang mencoba berprestasi dan bekerja keras.
Dalam pekerjaan, di dalam pelayanan, dan di dalam kesaksian. Mereka jadi
dikenal. Setiap membuat kegiatan, bisa ribuan kalau tidak puluhan ribu orang
akan menghadirinya. Dan mereka bangga untuk hal itu… Mereka
mempublikasikan baiknya kerja mereka dan apa yang telah dicapainya.
Mereka juga menunjukkan symbol-simbol keberhasilan mereka. Ada juga
yang yakin bahwa Roh Kudus bekerja keras hanya di gereja dan keluarga
mereka karena buktinya mereka sudah sukses, kata mereka.
Repotnya, kalangan Kristen yang pertama mengangap kalangan kedua ini
sombong dan terlalu mempublisir diri sendiri serta materialistis. Sebaliknya,
kalangan kedua menganggap kalangan pertama, malas dan tidak serius dengan
iman mereka. Tentunya urusannya lebih rumit dari seperti itu.
Bagaimana seharusnya? Tapi Efesus 2:10 menunjukkan bahwa memang
orang percaya diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan
Allah sebelumnya.
3
Jelas, Alkitab tidak mengarahkan kita menjadi orang yang pasrah lalu tidak
lagi berusaha. Jelas Alkitab tidak menyuruh kita menjadi orang yang berdiam
diri saja dan menyerahkan segalanya pada tangan Tuhan, karena kita senang
untuk diam. Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi apel malam mingguan tetap
harus dilakukan, bukan? Rejeki dari Tuhan datangnya, tapi salesman tetap
harus menawarkan barang, bukan? Kita harus melakukan pekerjaan yang baik.
Seperti Tenzing Norgay, harus menjadi sherpa atau pemandu yang baik.
Menghadapi bahaya, keadaan tak terduga, dan derita. Pekerjaan baik artinya
agar rencana Tuhan bagi diri kita tercapai.
Di pihak lain, Alkitab menunjukkan bahwa memegahkan diri untuk status atau
pencapaian kita juga merupakan sikap yang salah. Efesus 2:9 menunjukkan
bahwa, jangan kamu memegahkan diri atau dalam bahasa aslinya: Jangan
sombong menunjukkan bahwa kamu sudah berprestasi. Ayat ini jangan
disalah pahami sebagai perintah agar kita tidak berprestasi sehingga tidak ada
yang dapat disombongkan. Bukan itu. Ayat ini mengatakan, bahwa boleh
saja berprestasi, boleh saja menyadari status kita yang istimewa sebagai anak-
anak Allah. Namun, status dan prestasi itu justru untuk menjauhkan kita dari
rasa sombong … Koq bias gitu?
Jawabannya pada pasal 2:1-8: Karena karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman sebagai pemberian Allah.
Kita dapat berprestasi karena Allah yang memberikan kemungkinan dan
perlengkapan serta tantangan bahkan pengawalanNya. Kita dapat menikmati
status sebagai anak Allah karena Allah mengaruniakannya pada kita, bukan
karena kita mencapainya atau berhak mendapatnya. Itu hadiah Allah bagi kita,
manusia yang dicintaiNya. Justru kita bekerja keras, melakukan karya yang
baik, serta berprestasi, itu sebagai ungkapan syukur dan terimakasih karena
kita dijadikan Anak-anakNya.
4
Sama seperti Tenzing Norgay, bersyukur karena ia diberi kesempatan
memandu Edmund Hillary, ia bekerja keras, bahkan tidak mengambil
kesempatan untuk menjadi manusia pertama mencapai puncak Everest, karena
ia sadar tempatnya dan misinya: Misiku adalah memastikan, membantu, dan
melayani agar Hillary mencapai puncak Everest.
Jadi bagi mereka yang kini tidak mencapai prestasi kemungkinnya hanya
dua:Tuhan belum menginjinkan Anda untuk meraihnya sekarang, atau ada
yang perlu Anda benahi dalam diri Anda. Bagi mereka yang sudah merasa
berprestasi, tinjaulah kembali apakah hal itu merupakan rencana Tuhan bagi
Anda ataukah dalam mencapai hal itu Anda melakukan jalan pintas yang tidak
merupakan hal yang baik? Apakah Kristus yang mengalami sengsara, mati,
dan bangkit akan tersenyum melihat prestasi Anda, atau malah mengerutkan
kening?
5
Sama seperti Tenzing Norgay, bersyukur karena ia diberi kesempatan
memandu Edmund Hillary, ia bekerja keras, bahkan tidak mengambil
kesempatan untuk menjadi manusia pertama mencapai puncak Everest, karena
ia sadar tempatnya dan misinya: Misiku adalah memastikan, membantu, dan
melayani agar Hillary mencapai puncak Everest.
Jadi bagi mereka yang kini tidak mencapai prestasi kemungkinnya hanya
dua:Tuhan belum menginjinkan Anda untuk meraihnya sekarang, atau ada
yang perlu Anda benahi dalam diri Anda. Bagi mereka yang sudah merasa
berprestasi, tinjaulah kembali apakah hal itu merupakan rencana Tuhan bagi
Anda ataukah dalam mencapai hal itu Anda melakukan jalan pintas yang tidak
merupakan hal yang baik? Apakah Kristus yang mengalami sengsara, mati,
dan bangkit akan tersenyum melihat prestasi Anda, atau malah mengerutkan
kening?
5

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Klinik Bisnis Stage-1
Klinik Bisnis Stage-1Klinik Bisnis Stage-1
Klinik Bisnis Stage-1Budi Cahyadi
 
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos KerjaKajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerjawildanzaid
 
DiscipleShift 5 From Accumulation to Deployment
DiscipleShift 5 From Accumulation to DeploymentDiscipleShift 5 From Accumulation to Deployment
DiscipleShift 5 From Accumulation to DeploymentJohan Setiawan
 
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum MudaPenting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum MudaJohan Setiawan
 
pena fsrmy (forum silaturohmi remaja masjid Yogyakarta)
pena fsrmy (forum silaturohmi remaja masjid Yogyakarta)pena fsrmy (forum silaturohmi remaja masjid Yogyakarta)
pena fsrmy (forum silaturohmi remaja masjid Yogyakarta)rendravisual
 
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranUmi Sa'adah
 
Etos Kerja dalam Islam
Etos Kerja dalam IslamEtos Kerja dalam Islam
Etos Kerja dalam Islam21 Memento
 
Materi IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
Materi IBC 6 Membangun Pondasi BisnisMateri IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
Materi IBC 6 Membangun Pondasi BisnisUmi Sa'adah
 
Membimbing Kelompok Kecil: Dinamika Kelompok
Membimbing Kelompok Kecil: Dinamika KelompokMembimbing Kelompok Kecil: Dinamika Kelompok
Membimbing Kelompok Kecil: Dinamika KelompokJohan Setiawan
 
PERILAKU TERPUJI
PERILAKU TERPUJIPERILAKU TERPUJI
PERILAKU TERPUJIYant Yanto
 
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01Arief Syarief
 

Was ist angesagt? (20)

Remaja dan cita citanya
Remaja dan cita citanyaRemaja dan cita citanya
Remaja dan cita citanya
 
Klinik Bisnis Stage-1
Klinik Bisnis Stage-1Klinik Bisnis Stage-1
Klinik Bisnis Stage-1
 
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos KerjaKajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
 
Guru - Wakil Tuhan
Guru - Wakil TuhanGuru - Wakil Tuhan
Guru - Wakil Tuhan
 
DiscipleShift 5 From Accumulation to Deployment
DiscipleShift 5 From Accumulation to DeploymentDiscipleShift 5 From Accumulation to Deployment
DiscipleShift 5 From Accumulation to Deployment
 
Dakwah 4 Better Life
Dakwah 4 Better LifeDakwah 4 Better Life
Dakwah 4 Better Life
 
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum MudaPenting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
 
pena fsrmy (forum silaturohmi remaja masjid Yogyakarta)
pena fsrmy (forum silaturohmi remaja masjid Yogyakarta)pena fsrmy (forum silaturohmi remaja masjid Yogyakarta)
pena fsrmy (forum silaturohmi remaja masjid Yogyakarta)
 
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al QuranMateri IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
Materi IBC 11 Membuktikan Kebenaran Al Quran
 
Aassmaaul hhuussnaahhhh
Aassmaaul hhuussnaahhhhAassmaaul hhuussnaahhhh
Aassmaaul hhuussnaahhhh
 
Etos Kerja dalam Islam
Etos Kerja dalam IslamEtos Kerja dalam Islam
Etos Kerja dalam Islam
 
Be The Church
Be The ChurchBe The Church
Be The Church
 
Materi IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
Materi IBC 6 Membangun Pondasi BisnisMateri IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
Materi IBC 6 Membangun Pondasi Bisnis
 
Kerja keras
Kerja kerasKerja keras
Kerja keras
 
Membimbing Kelompok Kecil: Dinamika Kelompok
Membimbing Kelompok Kecil: Dinamika KelompokMembimbing Kelompok Kecil: Dinamika Kelompok
Membimbing Kelompok Kecil: Dinamika Kelompok
 
PERILAKU TERPUJI
PERILAKU TERPUJIPERILAKU TERPUJI
PERILAKU TERPUJI
 
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
Genrohisgenerasiberkarakter 130524222809-phpapp01
 
Bab 11 Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)
Bab 11  Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)Bab 11  Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)
Bab 11 Perilaku Terpuji (Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti)
 
Galau vs move on
Galau vs move onGalau vs move on
Galau vs move on
 
Be teenager be leader
Be teenager be leaderBe teenager be leader
Be teenager be leader
 

Andere mochten auch

3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
3. Sosok Kepemimpinan Spiritual3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
3. Sosok Kepemimpinan Spiritualrobby chandra
 
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
4. Sosok Kepemimpinan Spiritualrobby chandra
 
3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa
3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa
3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresarobby chandra
 
8. Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
8. Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga8. Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
8. Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluargarobby chandra
 
6. Kepemimpinan Hamba
6. Kepemimpinan Hamba6. Kepemimpinan Hamba
6. Kepemimpinan Hambarobby chandra
 
5. Pemimpin Dan Kepelbagaian
5. Pemimpin Dan Kepelbagaian5. Pemimpin Dan Kepelbagaian
5. Pemimpin Dan Kepelbagaianrobby chandra
 
7. Mengelola Persepsi
7. Mengelola Persepsi7. Mengelola Persepsi
7. Mengelola Persepsirobby chandra
 
Artikel Kepemimpinan Hamba
Artikel Kepemimpinan HambaArtikel Kepemimpinan Hamba
Artikel Kepemimpinan Hambarobby chandra
 
Personal development for spiritual efficacy in life and ministry
Personal development for spiritual efficacy in life and ministryPersonal development for spiritual efficacy in life and ministry
Personal development for spiritual efficacy in life and ministryleadershipmgtservice
 
4. Kepemimpinan, Spiritualitas, Luka Dan Diri
4. Kepemimpinan,  Spiritualitas, Luka Dan Diri4. Kepemimpinan,  Spiritualitas, Luka Dan Diri
4. Kepemimpinan, Spiritualitas, Luka Dan Dirirobby chandra
 
0.0 Master Curricullum
0.0 Master Curricullum0.0 Master Curricullum
0.0 Master Curricullumrobby chandra
 
1.5 B Manual Style Profile
1.5 B Manual Style Profile1.5 B Manual Style Profile
1.5 B Manual Style Profilerobby chandra
 
1.5 A Student Workbook Style Profile
1.5 A Student Workbook Style Profile1.5 A Student Workbook Style Profile
1.5 A Student Workbook Style Profilerobby chandra
 
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku    Pendidikan Menuju Manusia MandiriBuku    Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandirirobby chandra
 
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadirobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Four Harapan
Battlefield Of The Mind  Four HarapanBattlefield Of The Mind  Four Harapan
Battlefield Of The Mind Four Harapanrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara NyaBattlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nyarobby chandra
 
2008 Kepemimpinan Rec 1 Mengendalikan Dampak Diri
2008 Kepemimpinan Rec 1 Mengendalikan Dampak Diri2008 Kepemimpinan Rec 1 Mengendalikan Dampak Diri
2008 Kepemimpinan Rec 1 Mengendalikan Dampak Dirirobby chandra
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadararobby chandra
 

Andere mochten auch (20)

3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
3. Sosok Kepemimpinan Spiritual3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
3. Sosok Kepemimpinan Spiritual
 
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
4. Sosok Kepemimpinan Spiritual
 
3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa
3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa
3. Syukur Dan Spiritualitas Leader Pengalaman Ibu Teresa
 
8. Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
8. Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga8. Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
8. Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
 
6. Kepemimpinan Hamba
6. Kepemimpinan Hamba6. Kepemimpinan Hamba
6. Kepemimpinan Hamba
 
5. Pemimpin Dan Kepelbagaian
5. Pemimpin Dan Kepelbagaian5. Pemimpin Dan Kepelbagaian
5. Pemimpin Dan Kepelbagaian
 
7. Mengelola Persepsi
7. Mengelola Persepsi7. Mengelola Persepsi
7. Mengelola Persepsi
 
Artikel Kepemimpinan Hamba
Artikel Kepemimpinan HambaArtikel Kepemimpinan Hamba
Artikel Kepemimpinan Hamba
 
Potret Kawula Muda
Potret Kawula MudaPotret Kawula Muda
Potret Kawula Muda
 
Personal development for spiritual efficacy in life and ministry
Personal development for spiritual efficacy in life and ministryPersonal development for spiritual efficacy in life and ministry
Personal development for spiritual efficacy in life and ministry
 
4. Kepemimpinan, Spiritualitas, Luka Dan Diri
4. Kepemimpinan,  Spiritualitas, Luka Dan Diri4. Kepemimpinan,  Spiritualitas, Luka Dan Diri
4. Kepemimpinan, Spiritualitas, Luka Dan Diri
 
0.0 Master Curricullum
0.0 Master Curricullum0.0 Master Curricullum
0.0 Master Curricullum
 
1.5 B Manual Style Profile
1.5 B Manual Style Profile1.5 B Manual Style Profile
1.5 B Manual Style Profile
 
1.5 A Student Workbook Style Profile
1.5 A Student Workbook Style Profile1.5 A Student Workbook Style Profile
1.5 A Student Workbook Style Profile
 
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku    Pendidikan Menuju Manusia MandiriBuku    Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
 
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
1.3 B Manual Perumusan Visi Pribadi
 
Battlefield Of The Mind Four Harapan
Battlefield Of The Mind  Four HarapanBattlefield Of The Mind  Four Harapan
Battlefield Of The Mind Four Harapan
 
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara NyaBattlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
Battlefield Of The Mind Five Mengenal Suara Nya
 
2008 Kepemimpinan Rec 1 Mengendalikan Dampak Diri
2008 Kepemimpinan Rec 1 Mengendalikan Dampak Diri2008 Kepemimpinan Rec 1 Mengendalikan Dampak Diri
2008 Kepemimpinan Rec 1 Mengendalikan Dampak Diri
 
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan SuadaraHyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
Hyd 6 Yakub Pemulihan Hubungan Dengan Suadara
 

Ähnlich wie 2. Visi Seorang Pemimpin Epesus 2 1 10

On Being a Servant of God
On Being a Servant of GodOn Being a Servant of God
On Being a Servant of GodJohan Setiawan
 
Serat Sana Sunu
Serat Sana SunuSerat Sana Sunu
Serat Sana Sunubr3k3l3
 
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptxPerilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptxadityaanks
 
Meraih sukses sejati
Meraih sukses sejatiMeraih sukses sejati
Meraih sukses sejatiAang Triyadi
 
Artikel Kepemimpinan Spiritual
Artikel Kepemimpinan SpiritualArtikel Kepemimpinan Spiritual
Artikel Kepemimpinan Spiritualrobby chandra
 
KePLan kelas 8 Tema Tabah Hati 8E.ppt
KePLan kelas 8 Tema Tabah Hati 8E.pptKePLan kelas 8 Tema Tabah Hati 8E.ppt
KePLan kelas 8 Tema Tabah Hati 8E.pptAgusKristiyanto3
 
Bayan hidayah nisab 3 hari
Bayan hidayah nisab 3 hariBayan hidayah nisab 3 hari
Bayan hidayah nisab 3 haribadruzaman82
 
Generasi rohis generasi berkarakter
Generasi rohis generasi berkarakterGenerasi rohis generasi berkarakter
Generasi rohis generasi berkarakterArif Apriansyah
 
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan KristenMengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan KristenSABDA
 
Ebook bisnis syariah
Ebook bisnis syariahEbook bisnis syariah
Ebook bisnis syariahREHABONESIA
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
 

Ähnlich wie 2. Visi Seorang Pemimpin Epesus 2 1 10 (20)

On Being a Servant of God
On Being a Servant of GodOn Being a Servant of God
On Being a Servant of God
 
Kkn
KknKkn
Kkn
 
Serat Sana Sunu
Serat Sana SunuSerat Sana Sunu
Serat Sana Sunu
 
Vocation
VocationVocation
Vocation
 
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptxPerilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
Perilaku Bekerja Keras dan Bertanggung jawab.pptx
 
renungan the way6
renungan the way6renungan the way6
renungan the way6
 
Meraih sukses sejati
Meraih sukses sejatiMeraih sukses sejati
Meraih sukses sejati
 
Artikel Kepemimpinan Spiritual
Artikel Kepemimpinan SpiritualArtikel Kepemimpinan Spiritual
Artikel Kepemimpinan Spiritual
 
KePLan kelas 8 Tema Tabah Hati 8E.ppt
KePLan kelas 8 Tema Tabah Hati 8E.pptKePLan kelas 8 Tema Tabah Hati 8E.ppt
KePLan kelas 8 Tema Tabah Hati 8E.ppt
 
Lq#1 keputusan
Lq#1 keputusanLq#1 keputusan
Lq#1 keputusan
 
Bayan hidayah nisab 3 hari
Bayan hidayah nisab 3 hariBayan hidayah nisab 3 hari
Bayan hidayah nisab 3 hari
 
Motivator Indonesia asia
Motivator Indonesia asia Motivator Indonesia asia
Motivator Indonesia asia
 
Generasi rohis generasi berkarakter
Generasi rohis generasi berkarakterGenerasi rohis generasi berkarakter
Generasi rohis generasi berkarakter
 
Muhammad marketing
Muhammad marketingMuhammad marketing
Muhammad marketing
 
MUHAMMAD MARKETING
MUHAMMAD MARKETINGMUHAMMAD MARKETING
MUHAMMAD MARKETING
 
Muhammad SAW Marketing
Muhammad SAW MarketingMuhammad SAW Marketing
Muhammad SAW Marketing
 
Muhammad marketing
Muhammad marketingMuhammad marketing
Muhammad marketing
 
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan KristenMengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
Mengapa Belajar Alkitab? Fondasi Kepemimpinan Kristen
 
Ebook bisnis syariah
Ebook bisnis syariahEbook bisnis syariah
Ebook bisnis syariah
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 

Mehr von robby chandra

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukanrobby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2robby chandra
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkanrobby chandra
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakanrobby chandra
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blanketsrobby chandra
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Maknarobby chandra
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyaratrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecardrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notesrobby chandra
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positifrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyamanrobby chandra
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsarobby chandra
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notesrobby chandra
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positifrobby chandra
 

Mehr von robby chandra (20)

Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5Jdp Kursus Konseling 5
Jdp Kursus Konseling 5
 
Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4Jdp Kursus Konseling 4
Jdp Kursus Konseling 4
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
 
Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1Jdp Kursus Konseling 1
Jdp Kursus Konseling 1
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
Hyd 5  Di Pertanyakan  Untuk DipulihkanHyd 5  Di Pertanyakan  Untuk Dipulihkan
Hyd 5 Di Pertanyakan Untuk Dipulihkan
 
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
Hyd 4  Zakheus   Menghadapi PenolakanHyd 4  Zakheus   Menghadapi Penolakan
Hyd 4 Zakheus Menghadapi Penolakan
 
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
Hyd 3  Fear Dan Security BlanketsHyd 3  Fear Dan Security Blankets
Hyd 3 Fear Dan Security Blankets
 
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan MaknaHyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
Hyd 1. Menemukan Identitas Diri Dan Makna
 
Hyd Pretest
Hyd PretestHyd Pretest
Hyd Pretest
 
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg PrasyaratHyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
Hyd 2 Pemulihan Hubungan Sbg Prasyarat
 
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced ScorecardBattlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
Battlefield Of The Mind Eight Personal Balanced Scorecard
 
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+NotesBattlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
Battlefield Of The Mind Two Hidup Dalam 2 Pikiran Two+Notes
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
 
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone NyamanBattlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
Battlefield Of The Mind Six Keluar Dari Zone Nyaman
 
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven  PdsaBattlefield Of The Mind Seven  Pdsa
Battlefield Of The Mind Seven Pdsa
 
Battlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +NotesBattlefield Of The Mind One +Notes
Battlefield Of The Mind One +Notes
 
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran PositifBattlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
Battlefield Of Th Emind Three Pikiran Positif
 

2. Visi Seorang Pemimpin Epesus 2 1 10

  • 1. Maret 26, 2006 ---Efesus 2: 1-10 Baik tapi tidak Sombong Pada tahun 1914, seorang anak miskin lahir di desa Tsa Chu, Nepal. Pada usia 18 tahun, ia merantau meninggalkan rumahnya dan tinggal di Daarjeling, India. Pada usia 19 tahun, untuk pertama kalinya ia mendaki puncak Everest sebagai pemandu alias sherpa. Setelah itu berkali-kali ia mendaki. Pada tahun 1953, tanggal 29 Mei, bersama Edmund Hillary, seorang New Zealand, tokoh kita mencapai puncak tertinggi dari gunung tertinggi di dunia. Namanya, Tenzing Norgay. Orang ini menguasai 7 bahasa, dan bila kita dengar kata-kata orang yang kenal dirinya, maka ia disebut sebagai orang yang ramah, pekerja keras, sangat perduli pada orang lain, dan memiliki integritas yang tinggi serta tahu berterima kasih. Gunung yang coba ditaklukkannya telah didaki 4000 orang, telah membunuh 142 orang dan hanya 660 orang yang berhasil sampai kini. Namun, sebagai orang pertama yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia itu pada ketinggian 29028 feet atau kurang kebih 9500 meter, ia tetap rendah hati. Ketika anak-anaknya bertanya “Bapa, apakah Edmund Hillary yang menjadi orang pertama yang menapak disana atau bapa?” Ia hanya berkata “Sudahlah, kami berdua bersama sebagai suatu tim.” Kemudian hari, peristiwa yang sesungguhnya baru jelas…. “kami ada di puncak, angin sangat keras, dan kami lelah. Aku memegang tali sepanjang 10 meter, tapi tergulung sehingga hanya ada jarak 2 meter, dimana aku menyeret Hillary. Aku menepi dan membiarkan Hillary mencapai puncak itu… karena ini adalah ekspedisinya. Aku hanya ingin ia sukses dan bukan mencapai puncak itu sendiri.” Tenzing berhasil dengan baik, dan mengulang pendakian-pendakian di Himalaya, India dan Pakistan. Ketika pemerintah India dan Nepal sama-sama berebut menyebutkan bahwa ia adalah tokoh dunia yang berasal dari negara 1
  • 2. mereka, dengan senyum ia berkomentar “Saya lahir di Nepal dan dibesarkan di India.” Mari kita kembali dari Himalaya ke Jakarta. Bila kita amati, di jaman sekarang, masalah status symbol bukan menjadi tabu bagi masyarakat kota. Mahasiswa menggunakan bolpoin big. Seusai lulus sekolah, setelah menjadi tenaga sales, ia menggunakan balpoin merek Pilot. Setelah menjadi marketing manager, balpoin Mont Blanc seharga 1 juta rupiah menghiasi sakunya. Kemudian, kalau ia menjadi CEO, ia menggunakan Mont Blanc seharga 19 juta rupiah. Asesori itu menunjukkan bagaimana ia sudah berhasil dan berbuat baik alias berprestasi dalam pekerjaan atau karirnya. Orang modern ingin dikenali prestasi dan keberhasilannya secara financial. Orang modern menghargai kerja keras dan prestasi. Bahkan organisasi masyarakat modern disusun berdasarkan tingkat-tingkat prestasi. Makin tinggi prestasi Anda, makin tinggi posisi Anda dan semakin besar kuasa yang Anda dapatkan. Anak-anak kecilpun sejak TK diajari untuk berprestasi dan mengenal potensi diri serta mengembangkannya. Tak heran kalau motto dunia modern adalah “Aku pasti bisa..” atau “Besok pasti lebih baik dari hari ini..” Bagaimana dalam hidup iman? Sejak dulu orang Kristen gamang tentang hubungan antara iman dan pekerjaan, antara karunia dan upaya, atau antara penyerahan diri dengan prestasi. Sebagian orang Kristen mengatakan: “yang penting saya pasrah dan ga macam-macam, biar semua yah terserah Tuhan.” Bagi mereka semakin pasrah seseorang, semakin beriman dirinya. Sebagian lain mengatakan bahwa Tuhan sudah memberikan talenta dan otak, karena itu kita harus berupaya dan bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagiNya. 2
  • 3. Sejarah menujukkan bahwa orang Kristen yang pasrah saja cenderung menjadi tertinggal, seperti banyak gereja-gereja tradisional. Bukan cuma repot menjaga kemurnian, merekapun tidak lagi belajar atau memperhatikan dunia dengan seksama. Roh mereka bukan hanya jadi roh yang pasrah, namun roh yang tertidur lelap dalam ruang nyaman yang mereka bentuk sendiri. Adanya saingan-saingan baru dan kemungkinan beribadah dan bergereja yang baru membuat warga jemaat dari gereja tradisionil itu tidak lagi betah, ada yang pindah, ada yang menjadi semakin kokoh menjaga tradisinya. Gereja tradisional tidak musnah, hanya cenderung menjadi pecundang. Orang Kristennyapun cenderung rajin meminta bantuan kian-kemari, dan saling bertengkar. Di pihak lain ada orang Kristen yang mencoba berprestasi dan bekerja keras. Dalam pekerjaan, di dalam pelayanan, dan di dalam kesaksian. Mereka jadi dikenal. Setiap membuat kegiatan, bisa ribuan kalau tidak puluhan ribu orang akan menghadirinya. Dan mereka bangga untuk hal itu… Mereka mempublikasikan baiknya kerja mereka dan apa yang telah dicapainya. Mereka juga menunjukkan symbol-simbol keberhasilan mereka. Ada juga yang yakin bahwa Roh Kudus bekerja keras hanya di gereja dan keluarga mereka karena buktinya mereka sudah sukses, kata mereka. Repotnya, kalangan Kristen yang pertama mengangap kalangan kedua ini sombong dan terlalu mempublisir diri sendiri serta materialistis. Sebaliknya, kalangan kedua menganggap kalangan pertama, malas dan tidak serius dengan iman mereka. Tentunya urusannya lebih rumit dari seperti itu. Bagaimana seharusnya? Tapi Efesus 2:10 menunjukkan bahwa memang orang percaya diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapkan Allah sebelumnya. 3
  • 4. Jelas, Alkitab tidak mengarahkan kita menjadi orang yang pasrah lalu tidak lagi berusaha. Jelas Alkitab tidak menyuruh kita menjadi orang yang berdiam diri saja dan menyerahkan segalanya pada tangan Tuhan, karena kita senang untuk diam. Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi apel malam mingguan tetap harus dilakukan, bukan? Rejeki dari Tuhan datangnya, tapi salesman tetap harus menawarkan barang, bukan? Kita harus melakukan pekerjaan yang baik. Seperti Tenzing Norgay, harus menjadi sherpa atau pemandu yang baik. Menghadapi bahaya, keadaan tak terduga, dan derita. Pekerjaan baik artinya agar rencana Tuhan bagi diri kita tercapai. Di pihak lain, Alkitab menunjukkan bahwa memegahkan diri untuk status atau pencapaian kita juga merupakan sikap yang salah. Efesus 2:9 menunjukkan bahwa, jangan kamu memegahkan diri atau dalam bahasa aslinya: Jangan sombong menunjukkan bahwa kamu sudah berprestasi. Ayat ini jangan disalah pahami sebagai perintah agar kita tidak berprestasi sehingga tidak ada yang dapat disombongkan. Bukan itu. Ayat ini mengatakan, bahwa boleh saja berprestasi, boleh saja menyadari status kita yang istimewa sebagai anak- anak Allah. Namun, status dan prestasi itu justru untuk menjauhkan kita dari rasa sombong … Koq bias gitu? Jawabannya pada pasal 2:1-8: Karena karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman sebagai pemberian Allah. Kita dapat berprestasi karena Allah yang memberikan kemungkinan dan perlengkapan serta tantangan bahkan pengawalanNya. Kita dapat menikmati status sebagai anak Allah karena Allah mengaruniakannya pada kita, bukan karena kita mencapainya atau berhak mendapatnya. Itu hadiah Allah bagi kita, manusia yang dicintaiNya. Justru kita bekerja keras, melakukan karya yang baik, serta berprestasi, itu sebagai ungkapan syukur dan terimakasih karena kita dijadikan Anak-anakNya. 4
  • 5. Sama seperti Tenzing Norgay, bersyukur karena ia diberi kesempatan memandu Edmund Hillary, ia bekerja keras, bahkan tidak mengambil kesempatan untuk menjadi manusia pertama mencapai puncak Everest, karena ia sadar tempatnya dan misinya: Misiku adalah memastikan, membantu, dan melayani agar Hillary mencapai puncak Everest. Jadi bagi mereka yang kini tidak mencapai prestasi kemungkinnya hanya dua:Tuhan belum menginjinkan Anda untuk meraihnya sekarang, atau ada yang perlu Anda benahi dalam diri Anda. Bagi mereka yang sudah merasa berprestasi, tinjaulah kembali apakah hal itu merupakan rencana Tuhan bagi Anda ataukah dalam mencapai hal itu Anda melakukan jalan pintas yang tidak merupakan hal yang baik? Apakah Kristus yang mengalami sengsara, mati, dan bangkit akan tersenyum melihat prestasi Anda, atau malah mengerutkan kening? 5
  • 6. Sama seperti Tenzing Norgay, bersyukur karena ia diberi kesempatan memandu Edmund Hillary, ia bekerja keras, bahkan tidak mengambil kesempatan untuk menjadi manusia pertama mencapai puncak Everest, karena ia sadar tempatnya dan misinya: Misiku adalah memastikan, membantu, dan melayani agar Hillary mencapai puncak Everest. Jadi bagi mereka yang kini tidak mencapai prestasi kemungkinnya hanya dua:Tuhan belum menginjinkan Anda untuk meraihnya sekarang, atau ada yang perlu Anda benahi dalam diri Anda. Bagi mereka yang sudah merasa berprestasi, tinjaulah kembali apakah hal itu merupakan rencana Tuhan bagi Anda ataukah dalam mencapai hal itu Anda melakukan jalan pintas yang tidak merupakan hal yang baik? Apakah Kristus yang mengalami sengsara, mati, dan bangkit akan tersenyum melihat prestasi Anda, atau malah mengerutkan kening? 5