3. Carl J. Fredirch, mendefinisikan partai politik adalah
sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil
dengan tujuan merebut atau mempertahankan
pengawasan terhadap pemerintah bagi pimpinan
partainya dan berdasarkan pengawasan
memberikan kepada anggota partainya
kemanfaatan yang bersifat ideal maupun material.
Sosialisasi KTSP
4. Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang
menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan
tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok
yang terorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang
sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh
kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik -
(biasanya) dengan cara konstitusionil - untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
Sosialisasi KTSP
5. Partai politik, per definisi, merupakan sekumpulan
orang yang secara terorganisir membentuk sebuah
lembaga yang bertujuan merebut kekuasaan
politik secara sah untuk bisa menjalankan program-
programnya. Parpol biasanya mempunyai asas,
tujuan, ideologi, dan misi tertentu yang
diterjemahkan ke dalam program-programnya.
Sosialisasi KTSP
6. Partai politik adalah salah satu komponen yang
penting di dalam dinamika perpolitikan sebuah
bangsa. Partai politik dipandang sebagai salah
satu cara seseorang atau sekelompok individu
untuk meraih kekuasaan.
Sosialisasi KTSP
7. Mengacu pada definisi di atas maka dapat
disimpulkan bahwa partai politik merupakan hasil
pengorganisasian dari sekelompok orang agar
memperoleh kekuasaan untuk menjalankan
program yang telah direncanakan.
Sosialisasi KTSP
9. Definisi partai politik menurut UU No. 31 Tahun 2002
yang merupakan penyempurnaan dari UU No. 2
Tahun 1999 adalah organisasi politik yang dibentuk
oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia
secara sukarela atas dasar persamaan kehendak
dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan
anggota, masyarakat, bangsa dan negara melalui
pemilihan umum. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa partai politik itu pada pokoknya
memiliki kedudukan dan peranan yang sentral dan
penting dalam setiap sistem demokrasi.
Sosialisasi KTSP
11. Partai Politik adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga
negara Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara,
serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Sosialisasi KTSP
13. Sistem politik Indonesia telah menempatkan
partai politik sebagai pilar utama penyangga
demokrasi. Artinya, tak ada demokrasi tanpa
partai politik.
Dengan kondisi partai politik yang sehat dan
fungsional, maka memungkinkan untuk
melaksanakan rekrutmen pemimpin atau proses
pengkaderan, pendidikan politik dan kontrol sosial
yang sehat.
Sosialisasi KTSP
14. Dengan partai politik pula, konflik dan
konsensus dapat tercapai guna mendewasakan
masyarakat.
Konflik yang tercipta tidak lantas dijadikan
alasan untuk memecah belah partai, tapi konflik
yang timbul dicarikan konsensus guna
menciptakan partai yang sehat dan fungsional.
Sosialisasi KTSP
15. Pentingnya keberadaan partai politik dalam
menumbuhkan demokrasi harus dicerminkan
dalam peraturan perundang-undangan.
Seperti diketahui hanya partai politik yang
berhak mengajukan calon dalam Pemilihan
Umum. Makna dari ini semua adalah, bahwa
proses politik dalam Pemilihan Umum (Pemilu),
jangan sampai mengebiri atau bahkan
menghilangkan peran dan eksistensi partai politik.
Sosialisasi KTSP
16. Kalaupun saat ini masyarakat mempunyai
penilaian negatif terhadap partai politik, bukan
berarti lantas menghilangkan eksistensi partai
dalam sistem ketatanegaraan. Semua yang terjadi
sekarang hanyalah bagian dari proses demokrasi.
Sosialisasi KTSP
18. âą Sebagai sarana komunikasi politik
âą Sarana sosialisasi politik
âą Sarana rekruitman politik
âą Sarana pengatur konflik
Sosialisasi KTSP
19. Model Sistem
Kepartaian di era
Modern
Sosialisasi KTSP
20. 1. Sistem Mono partai/partai
tunggal
âą Hanya ada satu partai dalam negara
âą Menolak keanekaragaman karena diyakini hanya
akan menghambat pembangunan negara.
âą Posisi/jabatan dalam pemerintahan :
eksekutif : ketua partai, jadi Presiden
sekjen, jadi Perdana Menteri
legislatif : partai itu
yudikatif : MA
âą Model ini banyak dianut oleh negara-negara komunis
Sosialisasi KTSP
21. 2. Sistem Dwi Partai
âą Hanya ada 2 partai yang diakui,partai lain bisa hidup tapi harus
bergabung dengan
âą Salah satu dari dua partai yang ada. Partai pemenang akan
menjadi partai pemerintah, sedang yang kalah akan menjadi
partai oposisi. Model ini banyak dianut oleh negara-negara maju
âą Keberhasilan model dwipartai dipengaruhi beberapa faktor:
- Masyarakat homogen
- Konsensus masyarakat kuat
- Adanya kontinyuitas sejarah
âą Model ini sebenarnya tidaklah ideal dianggap sebagai Pelaksanaan
demokasi karena pilihan rakyat terbatas
Sosialisasi KTSP
22. 3. Sistem Multi partai
âą Dalam pemerintahan dikenal keberadaan
partai-partai yang lebih dari 2 (beragam).
âą Hal-hal positif yang bisa dilihat dari model
ini:
- Paling demokratis
- Cocok bagi negara yang kondisinya
beragam
âą Hal negatif model ini adalah adanya
kecenderungan terjadi krisis kabinet
Sosialisasi KTSP