Dokumen tersebut membahas tentang mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa untuk menyesuaikan penyusunan bahan ajar dan sistem instruksional. Terdapat tiga pendekatan yaitu menyesuaikan siswa dengan materi, menyesuaikan materi dengan siswa, dan menggabungkan kedua pendekatan. Karakteristik awal siswa penting untuk mengetahui kemampuan mereka mencapai tujuan belajar.
1. NAMA KELOMPOK 3
Luluk Ernawati
(118000019)
Annisatul Islamiyah
(118000021)
Arista Syahril A
(118000102)
Aditya Roli
(118000107)
Yana Indra R
(118000108)
Erwin Prasetyo D J
(118000109)
2. MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN
KARAKTERISTIK AWAL SISWA
Keterampilan siswa didalam kelas bermacam macam,
ada yang sebagian sudah tahu materi yang kan
dijelaskan, sedangkan sebagiannya belum tahu. Jika
pengajar lebih mendahulukan yang tahu, maka siswa
yang tidak tahu akan tertinggal. Bila guru memulai
dari awal maka siswa yang sudah tahu akan merasa
bosan dan tidak mendapatkan sesuatu yang baru.
Untuk mengatasi hal ini, ada ada tiga
pendekatan yang dapat dipilih.
Slide 3
3. Pertama,
siswa menyesuaikan
dengan materi pelajaran
Kedua
Ada tiga pendekatan yang sebaliknya, materi
dapat dipilih. pelajaran disesuaikan
dengan siswa.
Ketiga
pendekatan ini
mengkombinasikan kedua
pendekatan diatas.
4. Pertama,
siswa menyesuaikan dengan materi pelajaran
1. Seleksi
penerimaan siswa
2. Tes pengelompokan
siswa
3. Lulus Mata
pelajaran Prasyarat
5. 1. Seleksi
penerimaan siswa
Pada saat pendaftaran, siswa
diwajibkan memiliki latar belakang memiliki
pendidikan yang relevan dengan program yang
akan diambilnya.
Setelah memenuhi syarat pendaftaran
diatas, siswa mengikuti tes masuk dalam
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai
dengan program pendidikan yang akan
diambilnya.
6. 2. Tes pengelompokan
siswa
Dilakukkan tes sebelum mengikuti
pelajaran untuk mengelompokkan siswa
yang boleh mengikuti mata pelajaran
tersebut. Selanjutnya atas dasar setiap
kelompok tersebut mengikuti tingkat
pelajaran tertentu.
7. 3. Lulus Mata
pelajaran Prasyarat
Alternatif lain untuk kedua butir diatas
adalah mengharuskan siswa lulus mata
pelajarab yang mempunyai prasyarat.
Dalam suatu program pendidikan seperti di
perguruan tinggi terdapat sebagian kecil
mata pelajaran seperti itu.
8. Kedua
sebaliknya, materi pelajaran disesuaikan dengan
siswa.
Pendekatan ini hampir hampir tidak
memerlukan seleksi penerimaan
siswa. Siapa saja boleh masuk dan
mengikuti pelajaran tersebut. Bahan
pelajaran itu didesain untuk dapat
menampung siswa dalam tingkat
kemampuan manapun, selanjutnya
siswa dapat maju dengan kecepatan
masing – masing.
9. Ketiga
pendekatan ini mengkombinasikan kedua
pendekatan diatas.
Ciri-ciri pendekatan ketiga :
• Menyeleksi penerimaan siswa atas dasar latar belakang
pendidikan atau ijazah. Seleksi ini biasanya lebih bersifat
administratif.
• Melaksanakan tes untuk mengetahui kemampuan dan
karakteristik awal siswa. Tes ini tidak digunakan sebagai alat
menyeleksi siswa, tetapi digunakan sebagai dasar penyusunan
bahan ajar.
• Menyusun bahan instruksional yang sesuai dengan
kemampuan dan karakkteristik awal siswa.
• Menggunakan sistem instruksional yang mungkin siswa dapat
maju menurut kemampuan masing – masing.
• Memberikan supervisi kepada siswa secara individual.
10. Dari uraian diatas dapat diperoleh gambaran bahwa
perilaku dan karakteristik awal siswa itu penting. Karena
mempunyai implikasi terhadap penyusunan bahan ajar dan
sistem instruksional.
A. PERILAKU AWAL SISWA
B. KARAKTERISTIK AWAL SISWA
11. A. Perilaku Awal Siswa
Ada Istilah yang digunakan untuk menanyakan dua hal
tentang perilaku siwa
pertama, menanyakan siswa yang mana atau siswa
sekolah apa.
Yang kedua, menanyakan sejauh mana pengetahuan
dan keterampilan yang telah mereka miliki sehingga
dapat mengikuti pelajaran tersebut.
Pertanyaan tersebut sangat penting dijawab oleh
pengembang instruksional sehingga permulaan
kegiatan instruksional telah dapat disesuaikan dengan
siswa yang bermaksud mengikuti pelajaran tersebut.
12. Langkah - langkah proses mengidentifkasi kebutuhan
instruksional :
1. Kebutuhan instruksional untuk mengidentifikasi benar
tidaknya masalah yang dihadapi harus diselesaikan dengan
penyelengaraan kegiatan instruksional.Sedangkan
mengidentifikasi perilaku awal tidak berhubungan dengan
masalah tersebut.
2. Kebutuhan instruksional untuk mengidentifiksi perilaku
umum yang akan dijadikan tujuan instruksional umum.
Sedangkan kegiatan mengidentifikasi perilaku awal untuk
mengidentifikasi perilaku khusus yang telah dikuasai siswa.
3. Hasil akhir dari kegiatan mengidentifikasi perilaku awal ini
akan dijadikan pedoman untuk menetapkan perilaku - perilaku
khusus yang tidak perlu diajarkan lagi dan perilaku khusus
yang harus diajarkan.
13. B. Karakteristik Awal Siswa
Tujuan untuk mengetahui karakteristik awal siswa
adalah untuk mengukur apakah siswa akan mampu
mencapai tujuan belajarnya atau tidak; sampai
dimana minat siswa terhadap pelajaran yang akan
dipelajari. Bila si belajar mampu, hal apa saja yang
memperkuat, dan bila tidak mampu, hal-hal apa yang
menjadi penghambatnya.
Variabel ini didefenisikan sebagai aspek-aspek atau
kualitas perseorangan siswa. Aspek-aspek ini bisa
berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya
belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal
(hasil belajar ) yang telah dimilikinya.