Pementasan drama melibatkan kerja sama tim penyelenggara dan pementasan untuk mengapresiasikan naskah drama sebagai kesenian kompleks agar penonton dapat menikmati nilai seni dan pesannya. Persiapan dan teknik pementasan yang tepat diperlukan untuk kesuksesan pementasan.
4. Pementasan adalah :
suatu kegiatan apresiasi yang bertujuan menampilkan suatu
karya atau seni yang mana bertujuan sebagai hiburan atau
untuk apresiasi suatu karya seni yang di lakukan oleh
manusia/audience sebagai pencipta dan penikmat karya seni.
Drama adalah :
karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud di
pertunjukkan atau di pentaskan oleh aktor.
5. Jadi, pementasan drama adalah :
mengapresiasikan naskah drama sebagai kesenian yang
kompleks sehingga dapat di rasakan nilai seni dan amanat
yang tersirat.
6. Junaedi (1989) dan Ramelan (1982) mengemukakan beberapa
dasar-dasar pementasan sebagai berikut :
1. Penguasaan Vokal
Seorang calon pemain drama harus menguasai pelafalan bunyi
konsonan dan vokal sesuai artikulasinya secara tepat dan
sempurna. Disertai suara yang jelas dan keras.
7. 2. Penguasaan Mimik-Intonasi Dasar
Seorang calon pemain harus menguasai mimik dasar
seperti mimik sedih, gembira, marah harus pula menguasai
intonasi dasar sedih (tempo lambat-nada rendah-tekanan
lembut) intonasi marah (tempo cepat nada tinggi, tekanan
keras) dan intonasi gembira (tempo-nada-tekanan bersifat
sedang). Mimik dan intonasi sangat mendukung peran yang
dimainkan.
8. 3. Penguasan Kelenturan Tubuh
Tubuh seorang pemain drama harus lentur atau elastis
sehingga dalam memainkan peran tertentu tidak kelihatan
kaku.
4. Penguasaan Pemahaman Watak Peran
Suatu peran menjadi hidup bila aktornya memiliki
penguasaan pemahaman dan penghayatan watak peran
yang tepat. Untuk memperoleh.
9. Teknik Persiapan Pementasan Drama
Persiapan harus dilakukan sebelum pementasan dilakukan
bertujuan agar pementasan drama berjalan lancar dan berhasil
hal yang diperhatikan adalah :
Pembagian tugas Tim pementasan dan penyelenggaraan
Tahap persiapan
10. Pada dasarnya kerja pementasan adalah kerja kelompok atau
tim. Tim terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Tim pementasan
Yang dimaksud tim pementasan adalah sekelompok orang
yang bertugas menyajikan karya seni (drama) untuk
ditonton. Tim pementasan drama yaitu : Sutradara, Penulis
Naskah, Penata Panggung, Penata Cahaya, Penata Rias dan
Busana, Penata Suara, Aktor
11. 2. Tim penyelenggara
Yang dimaksud tim penyelenggara pementasan adalah
orang-orang yang bekerja untuk melaksanakaan "acara"
pementasan. Tim penyelenggara meliputi: Ketua Panitia,
Sekretaris, Bendahara, Sie Acara, Sie Dana, Sie Dokumentasi,
Sie Perlengkapan, Sie Konsumsi, dan Sie Tempat.
“Sukses tidaknya acara pementasan bergantung pada tim ini”
12. Tahap persiapan
1. Menyiapkan naskah
Naskah drama yang dipentaskan harus dipilih secara
cermat berdasarkan hal-hal berikut:
a. Kemampuan pemain dalam memamhami isi dan
menghafalkan naskah drama
b. Kemampuan pemain untuk melakonkan atau memainkan
tokoh tertentu
13. c. Kemampuan kru drama untuk mempersiapakan
kostum, tata rias, tata lampu, tata music, dan panggung
yang akan mendukung pementasan drama
d. Kejelasann tema yang teerdapat dalam naskah drama
e. Kesesuaian isi cerita dengan latar belakang
masyarakat yang akan menonton pementasan drama
14. 2. Mempelajari naskah drama
Pemahaman terhadap isi drama kan menentukan baik buruknya
permainan dan juga memudahkan sutrdara untuk memilih
pemain yang akan memerankan tokoh dalam drama.
3. Memilih pemain
Pemain dipilih oleh sutradara. Pemilihan pemain drama harus
berdasarkan pada nisa atau tidaknya pemain memerankan
tokoh yang didapanya. Oleh karena itu, pemain drama di pilih
melalui casting.
15. Menurut herman J. waluyo (2006:36) ada lima macam teknik
casting yang dapat digunakan untuk memilih pemain, yaitu
sebagai berikut:
• Casting by ability
• Casting to type
• Anti type casting
• Casting to emotional tempertmnent
• Therapeutic casting
16. 4. Mengadakan observasi
Observasi terhadap tokoh yang akan diperankn adalah salah satu bentuk usaha
untuk dapat mendalami peran. Dalam observasi, pemain harus mencermati sifat,
tingkah laku, dan kebiasaan tokoh yang akan diperankan.
5. Menghafal dan berlatih memerankan dialog drama
Seseorang pemain drama harus menghafalkan dialog tokoh yang akan
diperankan, hafal urutan dialog pemain yang laim agar tidak tumpang tindih saat
mereka melakukan percakapan dan berlatih memperagakan. Latihan peragaan
tersebut dimaksudkan agar para pemain mengetajui kapan mereka harus bicara
dan kapan harus diam.
17. 6. Melatih ketrampilan acting
Akting adalah seni berperan diatas pentas atau di film.
Untuk memperoleh kemmapuan acting, pemain drama harus
melakukan berbagai latihan. Latihan-latihan sebagai berikut:
• Latihan tubuh
• Latihan suara
• Latihan konsentrasi
• Latihan mimic atau ekspresi wajah
18. 7. Mempersiapkan kostum dan tata rias
Peran kostum dalam pementasan drama sangat penting
karena kostum dapat menunjang keberhasilan sebuah
pementasan dan kostum harus diimbangi dengan tata rias
yang sesuai. Tata arias dan tata busana merupakan dua hal
yang saling mendukung.
19. Untuk kostum yang sesuai, penata busana harus
memperhatikan beberapa hal berikut:
• Mempelajari usia tokoh yang akan diperankan
• Mempelajari tokoh yang akan diperankan
• Mempelajari latar waktu drama yang akan disajikan
• Mempelajari status sosial tokoh yang akan diperankan
status sosial tokoh
20. 8. Mempersiapkan panggung
Panggung harus memuat semua unsur yang mendukung setting
pementasan drama. Diperlukan juga latar belakang suasana
yang mendukung keadaan (dekor/background/scenery). Untuk
menyempurnakan dekor panggung, tata cahaya/lampu
memegang peranan yang sangat penting dan diperlukan latar
belakang suasana yang mendukung keadaan
(dekor/background/scenery).
21. 9. Manajemen produksi
Manajemen produksi atau sering disebut perencanaan
produksi sangat penting dilakukan sebelum pementasan.
Perencanaan prodkusi meliputi publikasi, promosi,
pendanaan, urusan karcis, dan bagian pemasaran.
22. Teknik Pementasan Drama
Keberhasilan pementasan sangat dipengaruhi oleh kemampuan para pemain
dramanya dan kemampuan para pemain memerankan lakon di atas pentas.
Untuk itu pemain drma harus memperhatikan hal-hal berikut :
- Bermain dengan penuh konsentrasi
- Mengucapakan dialog sesuai dengan isi naskah drama
- Menghilangkan rasa malu dan takut saat pementasan
- Mementaskan drama dengan penghayatan dan ekspresi yang sesuai dengan
isi drama.
23. Menurut Rendra (1978) ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam
mementaskan drama Teknik tersebut yaitu :
1. Teknik Muncul
2. Teknik memberi Isi
3. Teknik Pengembangan
4. Teknik Timing
5. Teknik Penonjolan
6. Teknik Melakukan Gerakan
7. Teknik Penguasaan Panggung
8. Teknik Pengucapan Dialog dan Bersuara
24. SIMPULAN
Pementasan drama adalah mengapresiasikan naskah drama
sebagai kesenian yang kompleks sehingga dapat di rasakan
nilai seni dan amanat yang tersirat. Pada pementasan
drama membutuhkan kerjasama tim penyelenggaraan dan
pementasan. Agar pementasan dikatakan sukses, perhatian
teknik persiapan dan teknik pementasan drama.