Makalah ini membahas latar belakang keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II dan sikap bangsa Indonesia terhadap kedatangan Jepang. Jepang ingin menguasai negara-negara Asia Tenggara yang saat itu masih berada di bawah penjajahan blok sekutu sehingga melakukan serangan ke blok tersebut dan terjun ke dalam perang. Bangsa Indonesia awalnya senang dengan janji kemerdekaan oleh Jepang namun kemudian memberontak setelah
1. MAKALAH 1. Latar Belakang Jepang Mengikuti Perang Dunia II 2. Sikap-Sikap Bangsa Indonesia Terhadap Datangnya Jepang Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Guru Pengajar : Bp. Agung Sriharto S.Pd Disusun Oleh : 1. Abel Agusta Banubroro 2. Edo Irmawan 3. Ficky Nor Amalia 4. Mafaza Fikri Yuniar 5. Rizaldi Pahlevi Kelas IX H
2. Alasan Jepang ikut dalam perang dunia II adalah, Pada saat itu Jepang ingin meluaskan wilayah kekuasaannya di kawasan Asia Tenggara . Namun, negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara tersebut masih dalam kekuasaan negara-negara barat seperti Inggris, Belanda, Perancis, dan Amerika Serikat. Akibatnya terjadi permusuhan antara negara-negara tersebut. Pada saat itu Jepang berfikir bahwa Amerika Serikat merupakan musuh tertangguhnya. Maka sebagai langkah awal Jepang berencana untuk melakukan serangan terhadap Amerika Serikat. Latar Belakang Jepang Ikut Dalam Perang Dunia II
3. Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Serangan ini dipimpin oleh Admiral Chuici Nagumo yang diperkirakan akan selesai dalam 150 hari. Serangan Jepang ke Pearl Harbour ( A.S )
4. Minggu pagi tanggal 7 Desember 1941 , 360 pesawat terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di Pearl Harbor. Amerika Sangat terkejut dengan serang tersebut. Maka pada tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat benar benar menyatakan perang terhadap Jepang. Karena Amerika Serikat merupakan salah satu negara adi kuasa maka secara otomatis Jepang benar-benar terjun dalam Perang Dunia II
5. Walaupun tengah ikut terjun dalam Perang Pasifik melawan negara sekutu, namun Jepang juga bisa dengan cepat menyerbu dan menduduki negara negara di kawasan Asia yang dikuasai Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat seperti Indochina, Myanmar, Filipina dan Malaysia. Kedudukan Belanda di Indonesia juaga Terancam oleh kedatangan Jepang. Pada bulan Januari 1942 Jepang berhasil merebut dan menduduki daerah Balikpapan dan Tarakan (Kalimantan Timur), Jepang sengaja datang dan merebut kedua daerah ini karena merupakan daerah penghasil minyak bumi yang sangat penting dalam persenjataan Jepang untuk perang. Kedatangan Jepang Di Indonesia
6. Sikap Bangsa Indonesia Terhadap Datangnya Jepang Pada mulanya Jepang sangat berhati hati menghadapi bangsa Indonesia dan selalu menghargai masyarakat pribumi. Jepang berusaha memikat hati bangsa Indonesia dengan propaganda dan jani-janji yang muluk. Mereka selalu mengatakan bahwa kedatangan mereka untuk kemakmuran bersama, yaitu kemakmuran bangsa-bangsa di Asia Timur Raya. Hal tersebut diperkuat dengan tindakan –tindakan baik yang diambil Jepang seperti, membebaskan para pemimpin yang menjadi tahanan pada masa Belanda, memperbolehkan sang saka merah putih dikibarkan di seluruh Indonesia, bahkan Jepang melarang penggunaan bahsa Belanda di Indonesia sehingga Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa penghantar di sekolah . Pada awalnya, perilaku Jepang terhadap bangsa Indonesia tersebut membuat bangsa Indonesia merasa gembira dan penuh harap bebas dari penjajahan. Bangsa Indonesia tertarik dengan propaganda dan janji yang dikeluarkan oleh Jepang sehingga bersedia untuk membantu Jepang. Namun niat bangsa Indonesia ini lama-lama disalahgunakan oleh Jepang. Mereka berubah total. Mereka juga menyiksa, menindas, dan bertindak kejam pada bangsa Indonesia, sama seperti penjajah yang lain bahkan lebih kejam. Mereka juga memaksa rakyat untuk melakukan kerja paksa Romusha yang menimbulkan kesengsaraan pada rakyat.
7. Dengan perlakukan kejam yang diterima bangsa Indonesia dari Jepang maka bangsa Indonesia yang mulanya berharap pada Jepang kini berbalik berjuang mengusir Jepang. Banyak terjadi perlawanan di banyak wilayah, di antaranya adalah: Peristiwa Cot Plieng, Aceh 10 November 1942 Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil , guru mengaji di Cot Plieng Lok Seumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak berhasil, sehingga Jepang melakukan serangan mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang melaksanakan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan serangan kedua, berhasil digagalkan oleh rakyat. Baru pada serangan terakhir (ketiga) Jepang berhasil membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil meloloskan diri dari kepungan musuh, namun akhirnya tertembak saat sedang salat.