Kurikulum merupakan rencana pendidikan tertulis yang terdiri dari komponen-komponen saling berkaitan seperti tujuan, pengalaman belajar, dan evaluasi. Komponen-komponen ini membentuk sistem pengajaran yang menjadi pedoman guru dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kurikulum sesuai karakteristik sekolah dan kebutuhan siswa.
Sansan Riyana 2a Pe(Kurikulum Dan Pembelajaran) Format Link
Ristia elsa kp
1. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Design by:
Ristia Elsa
2011031122
II c
Pendidikan Ekonomi
UNIVERSITAS KUNINGAN
2. KURIKULUM
DAN
PEMBELAJARAN
Pengarang:
Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M. Pd
Penerbit:
Kencana Prenada Media Group
Tahun Terbit:
2008
3. BAB I
HAKIKAT KURIKULUM
Kriteria
Penyusunan
Sistem Rangkaian Hasil
Sistem
Pengembangan pengajaran Belajar
Pengajaran
Kurikulum tentang hasil
Kriteria belajar yg
Pemilihan diharapkan
Konten
Instrumental
Repentoir
Sumber Perilaku
(isi budaya yg sesuai Mengajar
utk pengajaran)
4. Isi dalam sistem pengembangan kurikulum
bersumber dari budaya masyarakat. Berdasarkan
sumber tersebut ditentukan kriteria penyusunan
dan pemilihan.
Selanjutnya, sistem pengembangan kurikulum
akan melahirkan rangkaian pengajaran. Dalam
implementasinya sistem pengajaran akan
dipengaruhi oleh isi pelajaran dan berbagai
instrumen pendukung yang tidak lepas dari sosial
budaya masyarakat.
Sistem pengajaran dapat dipengaruhi oleh
perilaku mengajar yang selanjutnya menghasilkan
hasil belajar siswa yang diharapkan sesuai
kurikulum.
5. Refleksi
Dahulu kurikulum bersifat statis, yakni
berupa susunan-susunan mata pelajaran saja.
Sedangkan sekarang, seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi kurikulum lebih bersifat dinamis
yakni tergantung pada pelaksanaan kurikulum
itu sendiri.
7. Pengembangan kurikulum harus dimulai dari
menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-
kebijakan umum, misalnya arah daan tujuan
pendidikan, hakikat belajar, dan sebagainya.
Berdasarkan orientasi itu selanjutnya
dikembangkan kurikulum menjadi pedoman
pembelajaran, diimplementasikan dalam proses
pembelajaran dan dievaluasi. Hasil evaluasi itu
kemudian dijadikan bahan dalam menentukan
orientasi, begitu seterusnya, hingga membentuk
siklus.
8. Refleksi
Menurut saya, dalam menyusun sebuah
kurikulum harus didasarkan pada fondasi yang
kuat. Kesalahan menentukan dan menyusun
fondasi kurikulum berarti kesalahan dalam
menentukan kebijakan dan implementasi
pendidikan. Karena kurikulum merupakan salah
satu komponen yang penting dalam sistem
pendidikan.
9. BAB III
HAKIKAT KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
D
K
M
DK. Individu
a
s DK. Teknologis
y
a
r
a
k
a
t
Desain Ket:
Kurikulum DK= Desain Kurikulum
Disiplin Ilmu
10. KTSP adalah kurikulum yang memuat semua
unsur desain kurikulum. Namun demikian,
walaupun semua unsur desain mewarnai KTSP,
akan tetapi desain KTSP sebagai desain kurikulum
berorientasi pada pengembangan disiplin ilmu
atau desain kurikulum Subjek Akademis tampak
lebih dominan.
Dengan demikian, manakala digambarkan
dalam sebuah pohon, akar dan batang KTSP
adalah DK disiplin ilmu; sedangkan DK
berorientasi kehidupan masyarakat, DK
pengembangan individu dan DK teknologis hanya
berupa cabang-cabangnya yang tidak terlepas
dari pohon disiplin ilmu.
11. Refleksi
Menurut saya, sebenarnya konsep
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sudah bagus. Namun pada kenyataannya,
terkadang pelaksanaan kurikulum tidak sesuai
atau melenceng dari konsep kurikulumnya itu
sendiri. Sehingga sebagus apapun kurikulum,
tidak akan tercapai jika pelaksanaannya tidak
sebaik/sebagus yang diharapkan.
12. BAB IV
PENGEMBANGAN DOKUMEN KTSP
Dokumen KTSP
Dokumen 1 Dokumen 2
Latar Tujuan dan Tujuan Struktur dan Kalender
Silabus RPP
Belakang Prinsip Pendidikan Muatan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum
13. Struktur KTSP terdiri atas 2 dokumen.
Dokumen pertama, berisi tentang acuan
pengembangan KTSP memuat latar belakang,
tujuan dan prinsip pengembangan, tujuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum,
kalender pendidikan. Dokumen 2, berisi
tentang silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
14. Refleksi
Kurikulum sebagai dokumen tidak akan
bermakna jika tidak diimplementasikan dalam
bentuk pembelajaran. Sebaliknya,
pembelajaran tidak akan berjalan efektif tanpa
dokumen kurikulum. Karena dalam dokumen
kurikulum terdapat acuan-acuan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
15. BAB V
SISTEM PEMBELAJARAN
S Proses S’
(input) (output)
Tujuan
Isi/Materi
Metode
Media
Evaluasi
16. Belajar adalah proses perubahan tingkah
laku. Kita dapat menentukan apakah
seseorang telah belajar atau belum, yaitu
dengan membandingkan kondisi sebelum dan
sesudah proses pembelajaran berlangsung.
Sebagai suatu sistem, proses pembelajaran
terdiri dari beberapa komponen yang satu
sama lain saling berinteraksi dan berinterelasi.
Komponen-komponen tersebut adalah tujuan,
materi pelajaran, metode, media, dan
evaluasi.
17. Refleksi
Dalam prakteknya, pelaksanaan sistem
pembelajaran tidaklah mudah dan seringkali
menemui hambatan. Hal tersebut biasanya
dipengaruhi oleh faktor kualitas guru, keadaan
siswa, kelengkapan sarana dan prasarana, keadaan
lingkungan sekolah, dan sebagainya.
Menurut saya, semakin sedikitnya hambatan
maka akan semakin mudah pula dalam
melaksanakan suatu sistem pembelajaran sehingga
akan memudahkan dalam pencapaian tujuan,
begitupun sebaliknya.
18. BAB VI
GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Sebagai Sumber Belajar
Sebagai Fasilitator
Sebagai Pengelola
Guru Sebagai Demonstrator
Sebagai Pembimbing
Sebagai Motivator
Sebagai Evaluator
19. Guru dalam proses pembelajaran memiliki
peran yang sangat penting. Bagaimanapun
hebatnya kemajuan tekhnologi, peran guru
akan tetap diperlukan. Tekhnologi yang konon
dapat memudahkan manusia mencari dan
mendapatkan informasi dan pengetahuan,
tidak mungkin bisa mengganti peran guru.
Dalam kondisi sekarang, guru mempunyai
beberapa peran, yaitu: sebagai sumber
belajar, sebagai fasilitator, sebagai pengelola,
sebagai demonstrator, sebagai pembimbing,
sebagai motivator, dan sebagai evaluator.
20. Refleksi
Menurut saya, guru merupakan ujung
tombak dalam proses pembelajaran. Sebagus
apapun kurikulum pendidikan yang ada,
selengkap apapun sarana dan prasarana, tidak
akan berarti jika kemampuan atau kualitas guru
dalam mengimplementasikannya juga
kurang/tidak baik.
21. BAB VII
STRATEGI PEMBELAJARAN
Pertimbangan
berhubungan Strategi
dg tujuan Tujuan
Pembelajaran
Pendidikan
Pertimbangan
berhubungan
dg bahan
pembelajaran
Pertimbangan SPE
dari sudut
siswa SPI
Pertimbangan-
pertimbangan SPK
lain
22. Strategi pembelajaran merupakan suatu
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Sebelum menentukan strategi pembelajaran
yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan
yang harus diperhatikan, diantaranya: pertimbangan
yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai,
pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau
materi pembelajaran, pertimbangand dari sudut siswa,
serta pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Sedangkan beberapa jenis strategi yang dapat
dipilih yaitu: Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE),
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), dan Strategi
Pembelajaran Kooperatif (SPK).
23. Refleksi
Berhasil atau tidaknya strategi pembelajaran
akan bergantung pada proses pelaksanaan
pembelajaran itu sendiri. Tentunya yang
berperan penting disini adalah gurunya. Setiap
guru biasanya mempunyai strategi atau metode
pembelajaran masing-masing untuk kegiatan
mengajarnya.
25. Tes adalah bagian dari pengukuran dan
pengukuran adalah bagian dari evaluasi. Ini
berarti sebelum dilakukan evaluasi atau
judgment, didahului oleh pengukuran dan
pengukuran adalah hasil dari suatu tes.
26. Refleksi
Evaluasi biasanya digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa apakah sudah mencapai tujuan
yang diharapkan atau belum. Evaluasi juga dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
perbaikan proses pembelajaran jika memang
hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Contohnya ketika nilai siswa belum mencapai KKM,
maka perlu diadakan tindakan lebih lanjut, apakah
itu dengan remedial, mengulang pelajaran, atau
sebagainya.
27. RESENSI BUKU
Kurikulum merupakan rencana tertulis yang
berisi tentang ide-ide yang dirumuskan oleh
pengembang kurikulum. Rencana tertulis itu
kemudian menjadi dokumen kurikulum yang
membentuk suatu sistem kurikulum yang terdiri
dari komponen-komponen yang saling berkaitan
dan saling mempengaruhi satu sama lain, seperti
misalnya komponen tujuan yang menjadi arah
pendidikan, komponen pengalaman belajar,
komponen strategi pencapaian tujuan, dan
komponen evaluasi.
28. Komponen-komponen yang membentuk
sistem kurikulum selanjutnya melahirkan sistem
pengajaran, dan sistem pengajaran itulah yang
menjadi pedoman guru dalam pengelolaan
proses belajar mengajar di dalam kelas. Maka
dapat dikatakan sistem pengajaran merupakan
pengembangan dari sistem kurikulum yang
digunakan.
Guru dapat menyusun kurikulum sesuai
dengan karakteristik, misi dan visi sekolah, serta
sesuai dengan pengalaman belajar yang
dibutuhkan siswa. Kurikulum dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
29. SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
Design by: Ristia Elsa