Bab VI dokumen tersebut membahas upaya pembaruan pendidikan nasional di Indonesia, meliputi pengelolaan pendidikan, ketenagaan pendidikan, dana pendidikan, pendidikan non-formal, inovasi kurikulum, dan sistem persekolahan. Beberapa inovasi kurikulum yang disebutkan adalah kurikulum 1968, 1975, 1984, 1994, kurikulum suplemen, dan kurikulum berbasis kompetensi. Juga disebutkan beberapa sistem persekolahan seperti SMP Terbuka
2. 1. Pengelolaan Pendidikan
• Pembaharuan program dan pengelolaan
pendidikan secara ekplisit dicantumkan pada
UU pokok pendidikan terbaru (UU No.20,
tahun 2003 tentang SPN )
3. • Program pendidikan luar sekolah (PLS) yang
dapat mengganti melanjutkan pendidikan
sekolah adalah program kejar paket A, B dan
C.
–Program kerja paket A ( setara SD )
–Program kerja paket B ( setara SLTP )
–Program kerja paket C ( setara SLTA )
4. • Pengelolaan konsep pendidikan nasional
direalisasikan melalui kurikulum. Kurikulum
terbaru saat ini adalah kurikulum 2004 dan
2006.
• Kurikulum lokal adalah kurikulum yang
disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan
lingkungan dan ciri khas suatu pendidikan
yang bersangkutan. Pembaharuan kurikulum
dilanjutnya 2004 terkenal kurkulum berbasis
kompetensi.
5. 2. Ketenagaan Pendidikan
Tenaga kependidikan yang berstatus guru/
dosen harus pendidikan tinggi. Untuk
menjadi guru di SD minimal kualifikasi D II
PGSD dan untuk mengajar di SLTP minimal D
III, di SLTA harus S1 dan menjadi dosen
minimal S2( master )
6. 3. Dana
• Kebutuhan dan untuk
penyelenggaraan pendidikan kelihatanya
semakin meningkat, karena biaya
pendidikan semakin mahal. Keadaan
seperti ini lgis saja, karena
pembaharuanpembaharuan yang
dilakukan butuh dana baru atau tambahan
terhadap alokasi dana sebelumnya. Hal ini
berkaitan dengan nilai mata uang, tingkat
implasi yang semakin tinggi memerlukan
penyesuaian dibidang pendanaan
tersebut.
7. 4. Pendidikan Non-Formal
• Pendidikan non-formal yang dikelola oleh
masyarakat yang maju pesat pula
• Contohnya:
kursus mengetik dulu ( Bond A dan B )
sekarang sudah disesuaikan dengan
kebutuhan masa kini seperti kurses komputer
dan internet.
9. Kurikulum 1968
Kurikulum pada orde lama (sebelum 1966)
masih dalam mencari bentuk yang khas
nasional, sejarah (pendidikan) mencatat pada
era orde lama. (th. 1950 – 1965) materi
pelajaran yang utama adalah tujuh bahan
pokok (indroktrinasi).
10. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 disetujui oleh materi
pendidikan dan kebudayaan untuk secara
nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun
pengajaran 1976 dengan catatan, bahwa bagi
sekolah-sekolah yang menurut penilaian
kepala perwakilan telah mampu,
diperkenankan melaksanakannya mulai
tahun 1975.
11. Ciri ciri khusus kurikulum 1975 :
o Setiap guru harus mengetahui jelas tujuan
yang harus dicapai oleh setiap murid untuk
kegiatan belajar mengajar.
o Setiap pelajaran memiliki arti dan peranan
untuk menunjang tercapainya tujuan belajar.
o Penggunaan dana, daya dan waktu yang
tersedia dimanfaatkan untuk kegiatan
belajar.
o Mengharuskan guru menggunakan teknik
penyusunan program pengajaran yang
dikenal dengan PPSI
12. o Organisasi pelajaran meliputi bidang agama,
bahasa, MTK, IPS, kesenian, olahraga dll yang
tujuannya untuk mencapai sinkronisasi dan
intgritas.
o Memandang situasi belajar mengajar sebagai
sistem meliputi komponen tujuan
pembelajaran
o sistem evaluasi, dilakukan penilaian kepada
murid pada akhir satuan pembelajaran.
13. Prinsip kurikulum 1975 :
a. Prinsip Fleksibilitas Program
mengingatkan faktor ekosistem dan kemampuan
pemerintah, masy. ,orang tua menyediakan dana.
b. Prinsip efisiensi dan efektivitas
dalam menggunakan waktu, pendaya gunaan dana
dan tenaga secara optimal.
c. Prinsip berorientasi pada tujuan
- tujuan umum : pendidikan nasional
-tujuan institusional : pada setiap tingkatan pend.
-tujuan kurikuler : bertujuan mata pelajaran
bahasa indonesia, PMP, PSPB, IPA
-tujuan instruksional : tujuan setiap pokok
bahasan.
14. d. Prinsip Kontinuitas
GBHN menyatakan pendidikan
adalah proses yang berlangsung
seumur hidup. Sekolah dasar dan
sekolah menengah masing2
tujuan institusional.
e. Prinsip pendidikan seumur hidup
Pendidikan yang diterima anak
disekolah
memberi dasar untuk bekal
belajar seumur
hidup.
15. Kurikulum 1984
perbaikan kurikulum dilaksanakan sesuai
dengan keputusan Mentri Pendidikan dan
kebudayaan No.0461/U/1983 th 1983, 23
oktober.
pembenahan kurikulum ini di harapkan dapat
memberikan peluang yang lebih besar
kepada siswa untuk memperoleh pendidikan
dengan sesuai bakat, minat, kebutuhan dan
kemampuan.
16. Kurikulum 1994
Untuk perbaiki mutu pendidikan selama
pemerintah Orde baru antara lain dimulai
dari kurukulum 1986, 1975, 1984 dan 1994
yang disempurnakan, disederhanakan dan
disesuaikan.
Tujuan kurikulum untuk mendekatkan
peserta didik dengan lingkungan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan agar
terbiasa berfikir dan mengembangkannya
dengan lingkungan.
17. Kurikulum Suplemen
• tujuan
meningkatkan efektivitas dan kualitas
pembelajaran
Meningkatkan hasil belajar siswa
Strategi
18. Kurikulum Berbasis Kompetensi
• Artinya kurikulum merupakan serangkaian
pemberian pengalaman belajar, secara autentik
kepada setiap siswa di sepanjang hayatnya baik
yang diberikan melalui berbagai kegiatan di
sekolah maupun di luar sekolah.
• Yang menjadi sasaran utama kurikulum
berdasarkan kompetensi adalah di mana
pembelajaran bukan hanya sekedar tau tapi juga
mampu untuk berbuat, mampu membangun jati
diri serta mampu menjadi warga masyarakat
yang hidup dalam kebersamaan yang damai.
19. 6. Sistem Persekolahan
• 1.SMP Terbuka
SMP terbuka (SMPT) adalah sekolah menengah
umum tingkat pertama yang kegiatan belajarya
sebagian besar diselenggarakan di luar gedung
sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melalui
media, dan interaksi yang terbatas antara guru dan
murid.Latar belakang SMP terbuka:
a. Kekurangan fasilitas dan tempat belajar
b. Tenaga pendidikan tidak cukup
c. Memperluas kesempatan belajar
d. Menanggulangi anak terlantar yang tidak diterima di
negri.
20. 2. SD Pamong
Pamong adalah pendidikan anak oleh masyarakat,
orang tua, dan guru.
- Membantu anak anak yang tidak sepenuhnya
dapat pendidikan sekolah
- membantu anak anak yang tidak mau terikat
oleh tempat dan waktu.
- mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga
rasio guru terhadap murid menjadi 1:200 pada SD
1:40.
-meningkatkan pemerataan kesempatan belajar
dengan pembiayaan yang sedikit dapat ditampung
sebanyak mungkin siswa.
21. 3. SD Kecil
ciri cirinya :
• Kelas lebih sedikit biasanya 3 kelas
• Jumlah murid sedikit
• Jumlah guru sedikit
• Belajar sendiri yaitu modul, kelompok,
klasikal.
• Kurikulumnya sama dengan SD biasa
• Murid yang pandai dijadikan tutor mengajar
murid lain.
22. 4. Proyek perintis sekolah pembangunan(PPSP)
• ada 8 IKIP yang ditugaskan untuk menyelenggarakan
PPSP yaitu IKIP padang, IKIP jakarta, IKIP
bandung,IKIP semarang, IKIP yogyakarta,IKIP
surabaya,IKIP malang,IKIP ujung pandang.
• Dalam proyek ini maksud nya mencoba bentuk
sistem persekolahan yang komprehensif dengan
nama sekolah pembangunan. Selain itu secara
umum kerangka sistem pendidikan ini di gariskan
dalam surat keputusan mentri pendidikan dan
kebudayaan nomor 0172 tahun 1974.
23. 5.Universitas Terbuka
Universitas terbuka (UT) merupakan lembaga
pendidikan tinggi yang menerapkan system jarak
jauh. Tujuan utamanya adalah meningkatkan
partisipasi perguruan tinggi dari 5% menjadi 8,2%
(dihitung dari populasi penduduk umur 19-24
tahun). Disamping itu juga untuk mutu lulusan
melalui pengontrolan kualitas bahan belajar yng di
sajikan dalam bentuk belajar.
Tujuan dan sasaran :
Bertujuan melaksanakan Tridharma Perguruan
Tinggi dengan cara yang lebih terbuka yaitu sistem
belajar jarak jauh.
24. 6. Sekolah unggul
sekolah yang dikembangkan untuk mencapai
keunggulan dalam keluaran pendidikan.
Masukan diseleksi secara ketat, sarana
dilengkapi, lingkungan belajarnya
mendukung, guru dan tenaga kependidikan
terpilih, kurikulum di perkaya, waktu belajar
lebih panjang dan proses belajar dapat
dipertanggungjawabkan, mempunyai nilai
plus dengan tambahan kepemimpinan,
berada dalam sistem pendidikan nasional,
menjadi pusat keunggulan.
25. 7. Inovasi dalam pendekatan
mengajar
1.Belajar tuntas
suatu cara dalam proses belajar yang menuntut
siswa untuk menguasai materi pelajaran siswa
tuntas dengan hasil yang memuaskan.
Karakteristiknya:
• Siswa belajar secara individual
• Siswa belajar kecepatan masing masing
• Siswa pokok bahasan diakhiri dengan tes
• Hasil tes langsung keketahui siswa
• Tidak mengenal adanya tinggal kelas.
26. 2. Cara belajar siswa aktif
suatu cara mengoptimalkan kegiatan siswa dalam
proses belajar. Dengan bertujuan agar siswa aktif
dalam proses belajar sehingga mampu mengubah
prilaku secara efektif dan efesien.
Karakteristik:
• Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan
secara bebas tapi terkendali.
• Guru tidak mendominasikan pembicaraan tetapi
banyak memberikan rangsangan pikiran siswa.
• Guru menyediakan sumber bisa sumber tertulis
yang diperlukan untuk sumber ajar.
27. 3. Keterampilan proses
yaitu menuntun siswa aktif namun pada
proses sendiri dengan keterampilan masing
masing siswa. Yang paling pentig bagaimana
proses mencapai tujuan itu dilakukan oleh
siswa terlepas dari hasil yang diperoleh
Dengan tujuan:
Memberikan keterampilan praktis yang akan
dihadapi setiap orang dalam kehidupan,
sekaligus untuk mengembangkan
pemahaman tentang konsep yang dipelajari.
28. • NAMA : SRINI MUTIA RISMA
• TINGGAL : BL. HILIR LUBUK
ALUNG
• JURUSAN : BAHASA INGGRIS
III/A