SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 117
ISLAMIC FINANCIAL MANAGEMENT
BAB 10
PENGAWASAN PEMBIAYAAN

Prof.Dr.H. Veitzhal Rivai, M.B.A.
Andria Permata Veitzhal. B.Acct., M.B.A.
Dasar Hukum
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui. (QS Al-Anfaal [8]: 27
 Dan orang-orang yang memelihara
amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
(QS Al-Mu’minuun [23]: 8))

Tujuan Pengawasan Pembiayaan
Menjaga keseimbangan assets dan liabilities
untuk mengatasi risiko-risiko yang
ditimbulkan jika terjadi
ketidakseimbangan antara assets dan
liabilities
Macam-macam Resiko








Risiko mismacth, yaitu terganggunya likuiditas karena liquidity
management-nya kurang tajam, sebab kurang memperhatikan
kebutuhan/penarikan para deposan, penarikan-penarikan atas
dasar commitment yang dibuat, dan investasi tidak memenuhi
kriteria, seperti harus liquid, jangka pendek, dan
marketibilitasnya tinggi.
Risiko interest rate, yaitu kesalahan dalam liquidity
management strategy, maka timbul gangguan likuiditas,
sehingga mendorong untuk menggunakan dana mahal/jangka
pendek untuk menutupi kekurangan likuiditas.
Risiko pembiayaan, yaitu debitur tidak mampu
mengembalikan pembiayaannya, karena gagalnya usaha
nasabah tersebut, atau sejak semula telah membuat deviasi
yang tajam berupa tidak lengkapnya data nasabah, kemudian
tidak pula diikuti monitoring dan supervisi yang terus-menerus.
Risiko modal, yaitu tidak produktifnya penempatanpenempatan dana, maka akan mengalami kesulitan memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.
Struktur Dana dan Penggunaan Dana
Neraca

Assets
Legal reserve ratio
Reserve requirement
Investment asset
Loan [rupiah dan valas]
Participation loan
Fixed asset

•

Total assets

Total liabilities

Liabilities

Purchased funds
Borrowing fund [rupiah/valas]
Paid in capital
Reserve
Retairned earning
Pendekatan Strategis dalam Monitoring dan
Pengawasan Terhadap Assets/Liability Management,






Spread management, yaitu focuses on
maintaining an adequate spread between a
bank’s interest expense on liabilities & its
interest income on assets.
Gap management, yaitu focuses on identifying
and matching rate-sensitive assets and liabilities
to achieve maximum profits over the course of
interest rate cycles.
Interest sensitivity analysis yaitu focuses on
improving interest spread by testing the effects
of possible changes in the rate, volume and mix
of assets & liabilities, given alterna tive
movements in interest rates.
Monitoring dan Pengawasan
Pembiayaan
Pengertian




Monitoring dapat diartikan sebagai alat yang
dipergunakan untuk melakukan pemantauan pembiayaan,
agar dapat diketahui sedini mungkin (early warning
system) deviasi yang terjadi yang akan membawa akibat
turunnya mutu pembiayaan. Dengan ini, dimungkinkan
mengambil langkah-langkah untuk tidak timbul kerugian.
Pengawasan pembiayaan dapat diartikan sebagai salah
satu fungsi manajemen yang berupaya untuk menjaga dan
mengamankan pembiayaan itu sebagai kekayaan, dan
dapat mengetahui terms of lending serta asumsi-asumsi
sebagai dasar persetujuan pembiayaan tercapai atau
terjadi penyimpangan.
Fungsi
monitoring dan pengawasan
pembiayaan merupakan suatu sistem
dalam pengelolaan pembiayaan atau loan
management, yang dapat berfungsi
sebagai penutup kekurangan/kelemahan
dalam proses kegiatan pembiayaan.
 Jadi, monitoring dan pengawasan
pembiayaan harus mampu memberikan
feedback agar tindak lanjut perbaikan
segera dapat dilaksanakan.

Fungsi




Monitoring merupakan alat kendali apakah
dalam pemberian pembiayaan telah dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan maupun ketentuanketentuan yang telah ditetapkan di bidang
pembiayaan, yaitu dalam bentuk surat edaran
atau peraturan ataupun ketentuan-ketentuan lain
yang berlaku secara umum maupun khusus
Sedangkan fungsi pengawasan yang dilakukan
oleh unit pengawasan eksternal atau internal
auditor lain adalah sebagai sarana untuk
melakukan re-checking dan dinamisator apakah
internal control di bidang pembiayaan telah
berjalan sebagaimana mestinya.
Tujuan










Sistem/prosedur dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar
financial operation yang dapat dilaksanakan semaksimum
mungkin.
Penjagaan dan pengamanan pembiayaan sebagai kekayaan
harus dikelola dengan baik, agar tidak timbul risiko yang
diakibatkan oleh penyimpangan-penyimpangan (deviasi), baik
oleh debitur maupun oleh intern perusahaan.
Administrasi dan dokumentasi pembiayaan harus terlaksana
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, sehingga
ketelitian, kelengkapan, keaslian, dan akurasinya dapat menjadi
informasi bagi setiap lini manajemen yang terlibat dalam
pembiayaan.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam setiap tahap
pemberian pembiayaan, sehingga perencanaan pembiayaan
dapat dilaksanakan dengan baik.
Pembinaan portofolio, baik secara individual maupun secara
keseluruhan, dapat dilakukan sehingga memunyai kualitas
aktiva yang produktif dan mendukung menjadi bank yang sehat.
Jenis Monitoring dan Proses
Pengawasan Pembiayaan






On desk monitoring; pemantauan pembiayaan secara
administratif, yaitu melalui instrumen administrasi, seperti
laporan-laporan, financial statement, kelengkapan
dokumen, dan informasi pihak ketiga. Data administrasi
yang di-monitor adalah dari kegiatan debitur dan lembaga
keuangan sendiri,
On site monitoring, yaitu pemantauan pembiayaan itu
langsung ke lapangan [nasabah], baik sebagian,
menyeluruh, atau khusus atas kasus tertentu untuk
membuktikan pelaksanaan kebijakan pembiayaan, atau
secara menyeluruh apakah ada deviasi yang terjadi atas
terms of lending yang disepakati.
Exception monitoring, yaitu pemantauan pembiayaan
dengan memberikan tekanan kepada hal-hal yang kurang
berjalan baik dan hal-hal yang telah berjalan sesuai
dengan terms of lending, dikurangi intensitasnya.
Proses Monitoring
Monitoring

On Desk Monitoring
On Site Monitoring
Exception Monitoring

Signs.
Warning Signs








Sinyal dari financial statement.
Financial statement analysis merupakan alat utama untuk
mendeteksi kecenderungan (trend) menurunnya rasio-rasio
keuangan debitur.
Sinyal dari nasabah dalam sikap bisnisnya.
Untuk mendeteksi sinyal-sinyal sikap bisnis nasabah, maka
account officer bank harus mengenal dengan baik bisnis debitur
secara baik.
Sinyal dari sikap nasabah.
Umumnya dalam hubungan pinjam-meminjam, debitur
berkomunikasi lebih mudah dan terbuka tentang bisnis dan
individual relationship.
Sinyal dari ekonomi makro.
Sektor bisnis utama cenderung terpengaruh oleh business cycle.
Maka, harus ada perhatian terhadap kemampuan debitur atas
siklus dan perubahan bisnis dalam segala bentuk.
Struktur Pengawasan
Pembiayaan
1. Pengendalian Intern










Division of Duties
Adanya pemisahan antara fungsi-fungsi administratif dan operasional
fungsi penyimpanan
Dual Control
Pengecekan kembali atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan oleh
petugas sebelumnya untuk menetapkan
Joint/Dual Custody
Suatu sistem pengamanan penyimpanan folder jaminan pembiayaan
dengan menggunakan dua kunci pengaman dan formulir checklist
Number Controls
Pengawasan intern dapat dilaksanakan melalui sistem penomoran
dokumen-dokumen pada kegiatan pembiayaan dengan tujuan
memudahkan pengecekan dan menghilangkan peluang tindakan
manipulasi
Independence Balancing
Sistem akuntansi akan menghasilkan keseimbangan otomatis antara
saldo suatu rekening dengan rekening lain selama pencatatan,
klasifikasi, dan pelaporan transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan
benar
2. Pejabat yang Berwenang Memberikan
Pembiayaan















Direksi
Goup head (general manager)
Senior vice president
Vice president
Area manager
Senior officer
Manager
Branch manager
Account officer supervisor
Recovery supervisor
Loan administration supervisor
Account officer
Loan administration
Recovery officer
Penyebab Terjadinya Pembiayaan
Bermasalah








Self Dealing, ini terjadi karena adanya interest tertentu
dari pejabat pemberi pembiayaan terhadap permohonan
yang diajukan nasabah.
Anxiety for Income, pendapatan yang diperoleh melalui
kegiatan pembiayaan merupakan sumber pendapatan
utama, sehingga ambisi atau nafsu yang berlebihan untuk
memeroleh laba melalui penerimaan dari pembiayaan
sering menimbulkan pertimbangan yang tidak sehat
dalam pemberian pembiayaan.
Compromise of Principles, pelanggaran prinsip-prinsip
pembiayaan oleh pimpinan dengan menyetujui pemberian
pembiayaan yang mengandung risiko potensial
Incomplete Information, terbatasnya informasi
merupakan salah satu penyebab kesalahan dalam
kebijakan pemberian pembiayaan
Penyebab Terjadinya Pembiayaan
Bermasalah








Failure to Obtain or Enforce Liquidation Agreements, sikap
yang ragu-ragu dalam menentukan tindakan terhadap suatu
kewajiban yang telah diperjanjikan, meskipun nasabah mampu
dan wajib membayarnya juga, merupakan penyebab timbulnya
pembiayaan yang tidak sehat dan pembiayaan bermasalah..
Complacency, sikap memudahkan/ceroboh terhadap suatu
masalah dalam proses pembiayaan akan mengakibatkan
terjadinya kegagalan atas pelunasan kembali pembiayaan yang
telah diberikan.
Lack of Supervising, yaitu, kurang pengawasan yang efektif
dan berkesinambungan setelah pemberian pembiayaan. Kondisi
pembiayaan berkembang menjadi kerugian, karena nasabah
tidak memenuhi
Technical Incompetence, tidak memiliki kemampuan teknis,
dalam menganalisis permohonan pembiayaan dari aspek
keuangan maupun aspek lain, akan berakibat kegagalan dalam
operasi pembiayaan.
Penyebab Terjadinya Pembiayaan
Bermasalah





Poor Selection of Risks, risiko yang
perlu dipahami oleh pejabat pembiayaan
Overlending, pemberian pembiayaan
yang besarnya melampaui batas
kemampuan pelunasan pembiayaan oleh
nasabah.
Competition, yaitu, persaingan yang
kurang sehat dalam memperebutkan
nasabah, yang berakibat pemberian
pembiayaan yang tidak sehat.
3. Pemberian Pembiayaan Kepada
Pihak-Pihak Terkait
Perlu diketahui apakah ada pemberian
pembiayaan kepada pihak-pihak yang ada
hubungan persaudaraan dengan direksi,
komisaris, atau pejabat. Diteliti apakah
jumlah pembiayaan tidak melebihi yang
dibutuhkan, atau sebagaimana ketentuan
dalam prinsip-prinsip kehati-hatian.
 Kecelakaan besarlah bagi orang-orang
yang curang (orang-orang yang curang
dalam menakar dan menimbang).
(QS Al-Muthaffifin [83]: 1)

Prinsip-prinsip Kehati-hatian












Kualitas Portofolio Pembiayaan, Penilaian terhadap portofolio
pembiayaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pembiayaan
yang diberikan berjalan efektif dan efesien serta mencapai target yang
direncanakan.
Nasabah Penerima Pembiayaan, untuk memastikan bahwa seluruh
ketentuan dan peraturan berlaku dengan baik.
Lingkup Pengawasan Pembiayaan
Ketaatan kepada Ketentuan dan Kebijakan Pembiayaan
Memonitor Usaha Nasabah, dilakukan dengan memantau/memonitor
perkembangan kegiatan nasabah secara langsung, yaitu melakukan
pengawasan secara fisik ke tempat lokasi nasabah atau inspeksi on the
spot
Pengawasan Kualitas Pembiayaan, informasi mengenai kualitas
pembiayaan atau tingkat kolektibilitas, baik setiap nasabah secara
individual maupun secara keseluruhan,
Pengawasan Kualitas Pembiayaan
Informasi mengenai kualitas pembiayaan atau tingkat kolektibilitas, baik
setiap nasabah secara individual maupun secara keseluruhan,
Pelaksanaan Pengawasan
Pembiayaan
Proses Pengawasan Pembiayaan







Menentukan suatu standar baku, yang landasan utamanya
waktu, sehingga bank mudah menentukan mutu
pembiayaannya.
Hasil dari monitoring dan pengawasan pembiayaan dapat
mengambarkan actual performance pembiayaan itu sendiri
Membandingkan actual performance pembiayaan dengan
standar baku yang sudah ditetapkan/disetujui otoritas
moneter, selanjutnya diidentifikasi dan dievaluasi atas
deviasi yang mungkin terjadi.
Setelah diketahui deviasi yang terjadi, kemungkinan
penyebab kerugian bagi bank atau baru berupa potential
risk, maka harus dicari alternatif pemecahannya (problem
solving).
1. Persiapan Pengawasan Pembiayaan
a. Pendekatan Pengawasan, dikenal dengan
SWOT analysis, yang meliputi analisis mengenai:








Strengthness point; yaitu, mengadakan pengamatan
dan analisis atas suatu objek untuk mengidentifikasi
hal-hal yang telah baik, kuat, dan hal-hal lain yang
positif.
Weakness point; yaitu, mencari dan mengelompokkan
hal-hal yang masih lemah, adanya kekurangan, atau
hal-hal yang bersifat negatif.
Opportunities; peluang usaha yang memungkinkan
untuk dikembangkan dan adanya potensi yang
menguntungkan.
Threat; adanya pembatasan, ancaman, dan tantangan
yang membahayakan kelangsungan perusahaan atau
yang dapat menimbulkan kerugian.
1. Persiapan Pengawasan Pembiayaan
b. Penelitian Pendahuluan, Penelitian
pendahuluan kegiatan usaha nasabah
meliputi:



Market (kegiatan pemasaran nasabah)
Machine (kehandalan sarana produksi)
• Market (kegiatan pemasaran nasabah)









Apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh nasabah
masih diperlukan oleh masyasakat?
Apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh nasabah
masih up-to-date?
Berapa lama perkiraan life cycle dari produk/jasa tersebut?
Berapa potential demand dari produk/jasa yang dihasilkan
oleh nasabah tersebut pada waktu yang akan datang
Indentifikasi segmen pasar dari produk atau jasa yang
dihasilkan nasabah.
Apakah segmen tersebut telah tepat
Teliti strategi pemasaran yang digunakan nasabah untuk
merebut konsumennya
Teliti strategi pemasaran yang digunakan nasabah untuk
merebut konsumennya
• Machine (kehandalan sarana produksi)














Plant location
Plant layout
Mesin-mesin yang dipakai
Method (kehandalan teknologi yang dipakai)
Material (tersedianya sumber bahan baku, bahan pembantu,
barang jadi)
Man (kehandalan, keterampilan, sumber daya manusia)
Evaluasi macro economic
Manajemen (penilaian kehandalan manajemen)
Mentality (penilaian kualitas karakter debitur).
Money (kemampuan keuangan), mengingat posisi keuangan
nasabah akan dapat dipakai sebagai dasar perhitungan
kemampuannya untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban
kepada bank
Collateral (penilaian kualitas ekonomis dan kualitas yuridis
jaminan)
penelitian pendahuluan tentang kondisi portofolio pembiayaan
2. Mekanisme Pengawasan Pembiayaan


Tahap pengawasan pembiayaan:




Tahap Perencanaan Pembiayaan
Tahap Pelaksanaan Pembiayaan
Tahap Evaluasi Pembiayaan
• Tahap Perencanaan Pembiayaan








Penelitian terhadap permohonan
pembiayaan nasabah
Penelitian mengenai informasi khusus
yang menyangkut calon nasabah
Penelitian terhadap analisis pembiayaan
yang dilakukan AO
Penelitian Terhadap
Rekomendasi/Persetujuan Pembiayaan
• Penelitian terhadap permohonan
pembiayaan nasabah













Teliti apakah terdapat informasi, baik informal maupun formal, yang menyangkut reputasi karakter
calon nasabah.
Teliti apakah ada bank to bank information untuk mendukung informasi mengenai bonafiditas,
reputasi, dan karakter calon debitur.
Teliti apakah terdapat data/inforamsi mengenai pemasaran ataupun rencana pemasaran
produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan calon debitur.
Teliti apakah terdapat data/informasi yang berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, dan politik
yang menyangkut proyek/kegiatan bisnis yang akan dibiayai dengan pembiayaan bank.
Apakah terdapat data statistik sebagai informasi pendukung analisis makro ekonomi.
Teliti dan perbandingkan dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan pemerintah
lainnya; apakah proyek/kegiatan bisnis yang akan dibiayai dengan pembiayaan tidak melanggar
norma-norma dimaksud.
Teliti apakah terdapat informasi/data teknis mengenai proyek yang akan dibiayai dengan
pembiayaan.
Apakah terdapat informasi yang bersifat non-formal mengenai proyek yang akan dibiayai, misalnya,
dari klipping surat-surat kabar.
Teliti apakah sumber-sumber pengadaan bahan baku/bahan penolong kesinambungan
pemasokannya cukup terjamin dan teliti juga mengenai mekanisme penyalurannya.
Teliti mutasi rekening calon nasabah pada rekening gironya, karena pada umumnya seorang calon
debitur telah terlebih dahulu menjadi girant.
Teliti apakah terdapat informasi bahwa penyediaan tenaga kerja untuk mengerjakan proyek
dimaksud mencukupi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
• Penelitian mengenai informasi khusus
yang menyangkut calon nasabah




Informasi/data yang menyangkut aspek yuridis
calon nasabah
Informasi/data keuangan dan usaha







Laporan keuangan beserta lampiran-lampirannya
Laporan realisasi usaha
Data teknis
Data-data manajemen, personalia, struktur organisasi,
jumlah dan kualitas tenaga kerja serta tingkat
keahliannya.
Data ekonomis dari barang yang akan diagunkan
• Penelitian terhadap analisis
pembiayaan yang dilakukan AO
Analisis
 Analisis
 Analisis
 Analisis
 Analisis
 Analisis
 Analisis


Aspek
Aspek
Aspek
Aspek
Aspek
Aspek
Aspek

Yuridis,
Pemasaran,
Manajemen,
Teknis
Keuangan
Jaminan
Sosial Ekonomi
• Analisis Aspek Yuridis
Memastikan apakah calon nasabah cakap
(capacity) untuk mengadakan perjanjian
pembiayaan.
 Untuk menentukan keabsahan badan
usaha calon nasabah, apakah telah sesuai
dengan ketentuan-ketentuan hukum yang
berlaku.

• Analisis Aspek Pemasaran


Kemampuan menghasilkan suatu barang
atau jasa, bagaimanapun baiknya barang
atau jasa yang diproduksi, akan tidak
berarti jika tidak diimbangi dengan
kemampuan memasarkan, terlebih lagi
dalam situasi perekonomian yang
kompetitif, di mana keberhasilan di dalam
memasarkan banyak ditentukan jika
strategi yang ditempuh berorientasi
kepada selera konsumen (customer
oriented
• Analisis Aspek Manajemen





Reputasi manajemen proyek yang akan dibiayai
pembiayaan, mencakup karakter dan kualitas
yang bersangkutan
Organisasi perusahaan calon nasabah
Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam
rangka pencapaian tujuan perusahaan:





Tahap penilaian fungsi perencanaan
Tahap penilaian pelaksanaan pengawasan

Penilaian terhadap pengamanan yang bersifat
fisik, seperti pengamanan gudang material,
peralatan kerja yang mudah dipindahkan (small
toll equipments), pengamanan terhadap
kemungkinan kecelakaan, bahaya kebakaran, dan
bencana alam lain, apakah telah memadai
• Analisis Aspek Teknis


Tujuan analisis aspek teknis adalah
menilai rencana kerja teknis nasabah,
Pengawasan aspek ini dititikberatkan pada
penilaian:








Lokasi usaha
Sumber daya manusia
Pengalaman Usaha
Kapasitas dan mesin-mesin yang digunakan
Proses produksi
Fasilitas pemeliharaan
Layout
• Analisis Aspek Keuangan


Tujuan pengawasan analisis aspek keuangan:









Struktur kebutuhan permodalan calon debitur.
Kebutuhan modal yang diperlukan, baik modal kerja maupun
investasi.
Posisi keuangan calon debitur, rasio-rasio keuangan, dan
proyeksi keuangannya setelah menerima pembiayaan.
Prospek keuangan, terutama volume pendapatan dan laba
bersih yang diharapkan dari kegiatan usaha yang akan dibiayai
pembiayaan untuk beberapa periode yang akan datang.
Perkiraan sumber daya dan penggunaan dana.
Perkiraan arus kas (cash flow estimated).
Rencana pelunasan pembiayaan (hutang pokok, bunga dan
kewajiban lain) dan berapa lama pembiayaan mampu dilunasi.
• Analisis Aspek Keuangan


Dari analisis rasio-rasio keuangan dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:








Likuiditas perusahaan, tercermin dari current ratio, quick ratio, dan
cash ratio.
Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.
Rentabilitas perusahaan, tercermin dari return of investment, net profit
to tangible net worth, net profit to sales, dan gross profit to sales. Dari
pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam
menciptakan pendapatan.
Solvabilitas dan struktur modal, tercermin dalam total assets to total
debt, total debt to total tangbile net worth, total fixed asset to total
tagible net worth. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada pihak
ketiga.
Turn over ratio dan efektifitas penggunaan aktiva, tercermin dari sales
to receivable, average collection period, sales to inventory, sales to
total assets dan working capital turn over. Dari pengawasan tersebut
dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mengatur perputaran
persediaan, penagihan, dan penyediaan modal kerja
• Analisis Aspek Keuangan









Dari perhitungan estimasi laba/rugi akan segera dapat diketahui besarnya
perolehan laba pada periode yang akan datang.
Apabila dari perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa perusahaan akan
mengalami kerugian pada periode-periode mendatang, hal itu
menunjukkan proyek/usaha tersebut tidak feasible.
Apabila perusahaan mampu meraih laba, harus dihitung apakah laba
tersebut mampu melunasi hutang pokok, kewajiban bunga, maupun
kewajiban-kewajiban lainnya.
Dari analisis sumber dan penggunaan dana segera dapat diketahui apakah
dana keuangan yang diperoleh melalui pembiayaan BBD telah digunakan
secara tepat, dan apakah ada dana-dana yang disalurkan kepada usaha
lain tanpa sepengetahuan bank.
Dari perhitungan estimasi cash flow beberapa periode yang akan datang,
apabila menunjukkan hasil surplus dan peluasan angsuran pembiayaan,
pembayaran bunga dan kewajiban-kewajiban lainnya kepada bank sudah
masuk dalam perhitugnan, dapat disimpulkan bahwa proyek/usaha dari
segi finansial adalah feasible, sehingga dapat disusun rencana pelunasan
pembiayaan nasabah, jangka waktu, dan struktur pembiayaannya.
• Analisis Aspek Jaminan


Pengawasan terhadap analisis mengenai
aspek jaminan bertujuan untuk
memastikan apakah suatu jaminan yang
diserahkan atas permohonan pembiayaan
memenuhi syarat-syarat sebagai jaminan
pembiayaan.
• Analisis Aspek Sosial Ekonomi


Tujuan dari pengawasan analisis aspek sosial
ekonomi adalah menilai proyek/objek yang
dibiayai tersebut apakah memberikan pengaruh
yang positif bagi masyarakat. Hal tersebut dapat
dilihat dari:






Jumlah penyerapan tenaga kerja.
Apakah proyek tersebut dapat mendorong pertumbuhan
perekonomian masyarakat setempat, atau sebaliknya,
mematikan sektor-sektor perekonomian setempat.
Apakah proyek tersebut tidak bertentangan dengan
agama dan adat istiadat masyarakat setempat.
Apakah proyek tersebut mengganggu lingkungan hidup
sepeti polusi udara, air, tanah, limbah. dan lain
sebagainya (AMDAL).
• Penelitian Terhadap
Rekomendasi/Persetujuan Pembiayaan









Apakah permohonan pembiayaan sebelum dianalisis telah
mendapatkan petunjuk/pengarahan terlebih dahulu dari
pemimpin cabang.
Apakah pengajuan permohonan pembiayaan tidak melalui
pihak ketiga lain (broker/calo).
Apakah calon debitur telah memeroleh berbagai fasilitas
pembiayaan sebelumnya.
Apakah telah dilakukan inspeksi on the spot untuk
pemohon calon debitur yang bersangkutan.
Apakah seluruh aspek yang dianalisis telah memenuhi
syarat dan ketentuan dalam pemberian pembiayaan.
Apakah pembiayaan yang diusulkan, perhitungannya telah
dilakukan secara saksama
Apakah pembiayaan yang diberikan tidak melampaui
ketentuan plafond
• Tahap Pelaksanaan Pembiayaan


Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:









Syarat-syarat Disposisi dan Syarat-Syarat
Lainnya
Jaminan Utama
Jaminan Tambahan
Administrasi Pembiayaan
Pendapatan Pembiayaan
Klasifikasi Pembiayaan
Pencadangan Aktiva Produktif
Syarat-syarat Disposisi dan Syarat-Syarat
Lainnya








Apakah nasabah telah menandatangani perjanjian pembiayaan
sebesar maksimum/plafond pembiayaan.
Apakah surat-surat asli jaminan telah dikuasai dan telah
dilakukan pengikatan jaminan/agunan baik agunan utama
maupun tambahan sesuai ketentuan, dan apakah sebelumnya
telah dilakukan inspeksi on the spot.
Apakah jamnian yang insurable telah diasuransikan
Apakah nasabah telah membayar lunas provisi pembiayaan,
provisi administrasi pembiayaan, dan bea meterai tempel.
Apakah telah dilakukan pembukaan data alpha rekening debitur
pada arsip komputer.
Apakah pelaksanaan disposisi pembiayaan dilakukan berdasarkan
cash flow yang ditetapkan dalam keputusan pembiayaan. Saldo
debet nasabah tidak boleh melampaui:





Izin tarik pada waktu ketentuan izin disposisi diberikan.
Maksimum/plafond pembiayaan.

Apakah nasabah telah menyampaikan laporan-laporan yang
ditetapkan bank sesuai ketentuan
Jaminan Utama










Apakah penilaiannya dilakukan secara objektif, dengan
memintakan bantuan pihak asuransi atau perusahaan
penilai lainnya.
Apakah sebelum dilakukan pengikatan jaminan, telah
dilakukan inspeksi on the spot yang dituangkan dalam
laporan kunjungan dan kontak nasabah.
Apakah nilai jaminan telah memenuhi syarat minimum
sesuai ketentuan.
Apakah telah dilakukan pengikatan FEO dan cessie notariil
Apakah nilai pengikatannya meng-cover jumlah
pembiayaannya.
Apakah telah dilakukan penutupan asuransi kebakaran
pada maskapai asuransi.
Apakah atas barang-barang jamnian yang akan mengalami
penurunan nilai telah diambil langkah-langkah
pengamanan.
Jaminan Tambahan


















Teliti apakah bukti kepemilikan barang jaminan atas nama debitur sendiri.
Apakah penilaiannya dilakukan secara objektif dan wajar serta tidak terjadi mark up yang akan sangat merugikan bila
pembiayaan menjadi bermasalah. Bandingkan taksasi yang dilakukan cabang dengan taksasi yang dilakukan oleh
perusahaan penilai atau perusahaan asuransi: apakah terdapat perbedaan. Bila mungkin, lakukan konfirmasi terhadap
pihak asuransi/perusahaan penilai tersebut.
Apakah sebelum dilakukan pengikatan, telah dilakukan inspeksi on the spot yang dituangkan dalam laporan kunjungan
dan kontak nasabah.
Apakah nilainya telah memenuhi syarat minimal sesuai ketentuan.
Apakah atas jaminan benda tak bergerak berupa tanah dan atau kapal telah dipasang hipotik dengan jumlah nilai
pengikatan seratus persen dari maksimum/plafond pembiayaannya.
Teliti juga apakah atas pemasangan hipotik tersebut, sertifiakt hipotik yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional
(BPN) telah dikuasai oleh lembaga pembiayaan.
Teliti jika pendaftaran pemasangan hipotik kepada BPN masih dalam proses; apakah ada surat pernyataan dari kantor
BPN yang menyatakan bahwa pendaftaran pemasangan hipotik masih dalam proses.
Apabila jaminan berupa sertifikat tanah (SHM, SHGB, SHGU) terdiri atas beberapa sertifikat. Teliti apakah
akta/sertifikat hipotik, atas pemasangan hipotiknya untuk setiap sertifikat ada akta dan sertifikat hipotiknya.
Khusus untuk SHGB (sertifikat hak guna bangunan) dan SHGU (sertifikat hak guna usaha), teliti apakah jangka
waktunya masih lebih panjang daripada jangka waktu pembiayaannya. Apabila terdapat sertifikat yang sudah habis
masa berlakunya, teliti apakah telah diajukan permohonan perpanjangannya kepada kantor BPN.
Apakah atas jaminan berupa bangunan (kantor, pabrik, gudang, bengkel, dan lain-lain) termasuk mesin-mesin,
peralatan produksi, dan kendaraan bermotor telah ditutup pertanggungannya/asuransi senilai maksimum
pembiayaannya kepada perusahaan asuransi. Jumlah nilai pertanggungan agunan tambahan agar diperhitungkan juga
dengan nilai pertanggungan agunan utama, di mana jumlah nilai pertanggungan maksimum keseluruhannya adalah
sebesar maksimum pembiayaan yang diberikan kepada nasabah.
Untuk agunan berupa kendaraan bermotor, apakah BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) serta faktur pembelian
telah dikuasai dan dilakukan pengikatan F.E.O secara notariil sempurna.
Teliti apakah atas BPKB kendaraan bermotor tersebut telah dilakukan pemblokiran kepada kantor Ditlantas Polri/kantor
DLLAJR setempat bahwa kendaraan bermotor tersebut dijadikan jaminan pembiayaan di bank.
Untuk agunan berupa mesin-mesin pabrik, diesel, dan peralatan produksi lainnya; apakah bukti pemilikan, faktur, dan
invoice telah dikuasai oleh bank dan telah dilakukan pengikatan F.E.O. secara notariil sempurna.
Apakah biaya-biaya pengikatan barang agunan, premi asuransi telah dibayar lunas atau dibebankan ke rekening
debitur.
Administrasi Pembiayaan










Apakah penyimpanan dokumen-dokumen pembiayaan dilakukan secara
tertib dan teratur sesuai ketentuan pada folder-folder pembiayaan.
Unit loan administration bertanggung jawab sebagai pengelola folder,
tetapi yang bertanggung jawab atas kelengkapan isi folder adalah AO.
Apakah folder-folder pembiayaan telah disimpan di ruangan tahan api
(strong room), yang terkunci dengan sistem dual control.
Pastikan bahwa folder pembiayaan tidak dapat dipindahkan dari gedung
bank, penjagaannya cukup baik, dan tidak diperlihatkan kepada umum.
Apakah folder pembiayaan telah dilengkapi dengan formulir checklist,
sebagai alat kontrol pengambilan data, peminjaman data, dan pengeluaran
data, dari AO kepada LA atau sebaliknya.
Apakah telah dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen-dokumen
pembiayaan yang ada di dalam folder secara periodik, sekurangkurangnya setahun sekali.
Apakah terdapat data/dokumen di dalam folder yang belum dilengkapi,
atau telah jatuh tempo, tetapi belum diproses pengurusan
perpanjangannya.
Pendapatan Pembiayaan
Bunga pembiayaan
 Provisi Pembiayaan
 Commitment Fee
 Biaya Administrasi Pembiayaan
 Provisi Administrasi Pembiayaan
 Denda Overdue
 Denda Overdraft

Klasifikasi Pembiayaan
Apakah penetapan klasifiaksi nasabah
telah sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
 Apakah setiap ada yang memengaruhi
kegiatan usaha nasabah dan berakibat
terhadap performance pembiayaan
nasabah telah diadakan perubahan
klasifikasi sesuai dengan ketentuan
penetapan klasifikasi nasabah

Pencadangan Aktiva Produktif




Teliti apakah telah dilakukan pembentukan cadangan aktiva
produktif untuk kegiatan pembiayaan secara rutin setiap akhir
bulan. Apakah atas kelebihan atau kekurangan pencadangan telah
dilakukan jurnal koreksi (adjustment) atas kelebihan/kekurangan
tersebut. Teliti jurnal koreksi (adjusment) yang dilakukan, apakah
sesuai dengan ketentuan pada pedoman akuntansi.
Teliti tata cara perhitungan pencadangan aktiva produktif, apakah
telah sesuai dengan tahapan perhitungan pembentukan cadangan
yang meliputi:






Kebenaran perhitungan.
Kebenaran perhitungan kelebihan/kekurangan produktif.

Teliti nilai jaminan, apakah nilainya sesuai taksasi terakhir.
Apabila terdapat nasabah yang memiliki beberapa rekening
dengan agunan terdiri atas beberapa sertifikat (dalam hal ini
tanah dan bangunan), teliti tata cara perhitungan pendistribusian
nilai agunan, apakah telah proporsional dan sesuai ketentuan.
• Tahap Evaluasi Pembiayaan
Pengawasan pembiayaan yang dilakukan
pada tahap evaluasi pembiayaan untuk
membandingkan antara tahap
perencanaan pembiayaan dan tahap
pelaksanaan pembiayaan tentang
efektivitas pencapaian hasil
Tujuan pengawasan pada tahap evaluasi
pembiayaan








Mengidentifikasikan permasalahan terhadap
fasilitas pembiayaan sedini mungkin.
Mengevaluasi dan menetapkan tingkat risiko
atas fasilitas pembiayaan
Menetapkan langkah-langkah awal yang efektif
dan efisien agar permasalahan yang ada tidak
menjadi bertambah parah dan diupayakan
menjadi lebih baik
Untuk memudahkan dalam penilaian terhadap
faktor-faktor di atas dapat digunakan score
3. Teknik Pengawasan Pembiayaan
Teknik pengawasan pembiayaan adalah
pendekatan yang digunakan dalam
melakukan pengawasan
Pendekatan Pengawasan









Monitoring pembiayaan
Teliti apakah laporan realisasi usaha yang disampaikan
oleh nasabah sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya, dan harus mencerminkan aktivitas/mutasi
rekeningnya.
Teliti turn over rekening dengan membandingkan debet
dan pembiayaan rekening koran pada beberapa bulan
berjalan.
Beri tanda pada saldo tertinggi dan terendah pada setiap
periode, agat berhati-hati bila nasabah mulai overdraft.
Awasi pada tanggal-tanggal pelunasan apakah dapat
dipenuhi oleh nasabah
Teliti buku pembantu dan folder nasabah.
Pendekatan Pengawasan










Teliti apakah masih terdapat kelonggaran tarik rekening
nasabah tiap bulannya untuk menghindarkan terjadinya
tunggakan.
Teliti bahwa saldo debet/izin tarik nasabah tidak
melampaui nilai jaminan.
Teliti perkembangan kemampuan dan itikad baik nasabah.
Teliti apakah jangka waktu pembiayaannya akan berakhir,
teliti apakah telah memberitahukan nasabah secara
tertulis bahwa jangka waktu akan berakhir.
Teliti apakah nasabah memenuhi kewajiban pelunasan
angsuran dan pembayaran dengan baik, atau apakah
debitur tidak menunggak.
Periksa kembali apakah nilai jaminan masih meng-cover
jumlah pembiayaan nasabah, apakah seluruh jaminan
telah diikat secara sempurna dan insurable telah ditutup
asuransinya








Control by Exception
Pengawasan terhadap hal-hal yang masih
menyimpang
Verband Control
Pemeriksaan atas hal-hal yang saling
berhubungan
Budgetery Control
Anggaran adalah rencana kerja yang
dimanifestasikan dalam kesatuan nilai uang
Inspeksi on the spot
pengawasan yang dilakukan dengan
mengadakan pemeriksaan langsung di tempat
perusahaan/kegiatan usaha nasabah
Monitoring pembiayaan


External information








Nasabah diwajibkan menyampaikan laporan secara berkala yang
meliputi laporan posisi stok dan piutang, realisasi usaha, laporan
keuangan beserta lampirannya.
Inspeksi on the spot ke lokasi usaha nasabah, yang tujuannya
untuk membandingkan data laporan yang disampikan nasabah
dengan kondisi yang sesungguhnya di proyek, yang meliputi
perkembangan kemajuan proyek, posisi stok dan piutang, kapasitas
produksi normal, kesibukan di dalam proses produksi, atau
padatnya pembeli di toko atau occupancy rate pengunjung hotel.
Dengan adanya on the spot ini, nasabah tidak akan memanipulasi
angka laporannya dan AO yang melakukan on the spot dengan
cepat dapat mendeteksi bila terdapat kejanggalan atau gejala
memburuknya keadaan usaha nasabah dan pembiayaan yang
diberikan.
Laporan akuntan, konsultan, biasanya dilakukan untuk nasabah
dengan jumlah besar

Internal information (data intern kantor cabang).
Inspeksi on the spot


Tujuan Pengawasan Fisik








Mengecek kebenaran seluruh keterangan ataupun data serta
laporan yang disampaikan nasabah, dengan membandingkan
jumlah dan kondisnya secara fisik.
Secara langsung melihat dan meneliti keadaan usaha nasabah
meliputi kapasitas produsinya/omzet penjualan, tingkat
kesibukan kerja di unit produksi ataupun ramainya pembeli di
bagian penjulan/toko; dilakukan dengan wawancara langsung
dengan debitur tentang seluruh aktivitas perusahaannya
ataupun wawancara dengan para pelanggannya.
Secara tidak langsung mengingatkan nasabah bahwa bank
menaruh perhatian besar terhadap kelancaran usaha nasabah,
dan menjadi mitra yang baik untuk membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Mendidik nasabah agar selalu menyempaikan laporan tentang
seluruh kegiatannya sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya.
Inspeksi on the spot


Sasaran Pengawasan Fisik:









Sumber Daya Manusia dan Struktur
Organisasi,
Administrasi dan Keuangan Perusahaan,
Alat-Alat Produksi, Aktivitas Perusahaan, dan
Lingkungan
Stok Barang/Bahan Baku/Barang Setengah
Jadi/Barang Jadi
Jaminan Pembiayaan
Inspeksi on the spot


Pelaksanaan Pengawasan:
a. Persiapan pelaksanaan pengawasan fisik
dilakukan dengan,
Mempelajari




aktivitas fisik nasabah melalui:

Mempelajari folder nasabah, rekening koran, dan
laporan yang disampaikan nasabah, mempelajari
bidang usaha nasabah secara mendalam.
Membuat catatan penting mengenai informasi
nasabah serta mempersiapkan pelaksanaan
pengawasan di tempat perusahaan/kegiatan usaha
nasabah.

Teknik

Pelaksanaan pengawasan fisik dilakukan
dengan cara:



Wawancara/diskusi
Pemeriksaan

b. Kesimpulan dan laporan
Inspeksi on the spot


Audit (Pemeriksaan) Pembiayaan:










Membandingkan antara dua hal, yaitu meneliti dua hal secara
bersamaan dan mencari/mengamati persamaan dan
perbedaan.
Mouching, yaitu memastikan keabsahaan suatu transaksi
dengan meneliti dokumen dasar yang dipakai untuk mencatat
dan mendukung transaksi yang bersangkutan.
Rekonsiliasi, yaitu menentukan perbedaan antara dua hal dan
mencari sebab perbedaan tersebut.
Analisis, yaitu memecahkan suatu data/informasi dalam
subbagiannya untuk ditarik kesimpulan lebih lanjut.
Scan, scrutinize, yaitu memeriksa dengan tingkat ketelitian
yang lebih tinggi untuk melihat apakah ada sebelumnya suatu
keganjilan-keganjilan.
Trace, retrace yaitu mengikuti suatu transaksi atau suatu
bukti untuk memeriksa tahap-tahap yang sebelumnya atau
tahap selanjutnya.
Inspeksi on the spot


Sasaran audit pembiayaan:



Audit/pemeriksaan kepada nasabah
pembiayaan.
Penilaian pembiayaan kantor cabang.
Inspeksi on the spot


sebelum audit/pemeriksaan tersebut, hal
yang harus dilaksanakan terlebih dahulu
adalah:



Penilaian Pengendalian Manajemen
Internal Control Questinary
Inspeksi on the spot


Pemeriksaan kegiatan pembiayaan
nasabah



Pemeriksaan kepada nasabah
Pemeriksaan dan penilaian pembiayaan unit
kerja
Pemeriksaan dan penilaian pembiayaan
unit kerja












Rate Of Return On Loan
Interest Margin On Loan
Credit Risk Ratio
Interest Risk Ratio
Capital Ratio 1
Capital ratio 2
Capital Adequacy Ratio
Banking Ratio
Loans to Assets Ratio
Provision for Loan Losses Ratio
Cost of Efficiency Ratio
Rate Of Return On Loan
Interest Margin On Loan
Credit Risk Ratio
Interest Risk Ratio
Capital Ratio 1
Capital ratio 2
Capital Adequacy Ratio
Banking Ratio
Loans to Assets Ratio
Provision for Loan Losses Ratio
Cost of Efficiency Ratio
Inspeksi on the spot


Undercover Investigation (Pemeriksaan Secara
Terselubung)






Sasaran yang sedang diperiksa tidak bisa/tidak sempat
melakukan rekayasa atas performance-nya agar dinilai
baik.
Agar cepat dapat diketahui apabila terjadi kecurangan
ataupun manipulasi, karena yang bersangkutan tidak
mengetahui bahwa dia sedang diperiksa.
Penyelamatan lebih dini terhadap kepentingan dan
keamanan pembiayaan dapat segera dilaksanakan,
sebelum masalahnya berkembang menjadi lebih rumit
dan besar.
Inspeksi on the spot


Cara Lain yang Lazim Dilakukan dalam Mengawasi Pembiayaan:










Break Even Point Analysis; dapat membantu untuk menggambarkan
kepada manajemen, hubungan timbal balik dan saling memengaruhi
antara biaya dan volume penjualan perusahaan.
Credit Audit; secara administratif dapat membantu untuk melengkapi
kekurangan-kekurangan dokumen dan pemenuhan syarat-syarat, baik
secara yuridis maupun secara ekonomis, termasuk kewajiban debitur
untuk mengirimkan laporan-laporan dan target yang diasumsikan
dalam persetujuan.
Credit Examination; suatu kegiatan untuk melihat kebijaksanaan
pembiayaan bank yang dibebankan kepada seseorang atau badan
usaha dihubungkan dengan keadan debitur dan kondisi ekonomi dan
moneter masih relevan atau tidak.
Credit Review; merupakan suatu kegiatan penelitian/pemeriksaan
pembiayaan kembali [penilaian ulang] secara menyeluruh untuk
mengetahui, baik individual credit maupun branch/bank credit portfolio.
Grouping System; suatu kebijaksan pembiayaan yang dianut harus
mampu mendorong meminimalkan risiko, sehingga credit portfolio
dalam posisi sehat.
Aspek-Aspek Pengawasan
Pembiayaan
Aspek-Aspek Pengawasan
Pembiayaan
Peranan pembiayaan sampai saat ini masih dominan,
karena pada banyak lembaga pembiayaan masih sebagai
sumber pendapatan utama, sebagai suatu unit usaha selalu
menghadapi dilema antara mendahulukan profit dan risiko.
Khusus pembiayaan dinamakan risk asset. Itulah
sebabnya, peran pengawasan pembiayaan menjadi
bertambah penting yang harus memunyai ciri prudent
banking. Dengan pengawasan pembiayaan, dapat
diberikan batasan usaha untuk mengendalikan pelaksanaan
pemberian pembiayaan pada debitur, agar persyaratan dan
target usaha yang direncanakan dan disepakati dapat
dicapai, sehingga pengembalian pembiayaan berjalan
sesuai dengan jadwalnya.
Tiga Aspek Pokok Pengawasan Pembiayaan






Aspek administratif; meliputi penguasaan dan
penatausahaan proses kegiatan pembiayaan, sejak awal
sampai kepada pelunasan, pemacetan, dan penghapusan
pembiayaan.
Aspek supervise; secara terus-menerus mengikuti
perkembangan pembiayaan dan usaha debitur, agar
mampu mengetahui actual performance credit yang
tercermin pada kolektibilitasnya.
Aspek penagihan; penarikan kembali pembiayaan
sesuai jadwal, dengan tidak mengganggu jalannya
kegiatan usaha debitur, kecuali ada sinyal bahwa ada
penurunan mutu pembiayaan yang terus-menerus, agar
terhindar dari kerugian.
Aspek-aspek PengawasanPembiayaan






Aspek kuantitatif, yang diharuskan dapat
dipertahankan bahwa data dan informasi yang
disajikan untuk dasar pengambilan keputusan
dapat diuji kebenarannya, objektif, dan menurut
keadaan yang sebenarnya
Pengawasan administrasi pembiayaan,
sangat diperlukan karena selain data
adminsitratif, akan diketahui adanya
penyimpangan operasional yang terjadi, juga
dapat menjadi umpan balik bagi manajemen
untuk penentuan kebijakan di kemudian hari.
Pengawasan Pembiayaan Menurut Jenis
Pembiayaan
• Pengawasan Pembiayaan Menurut
Jenis Pembiayaan








Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan diberikan
untuk membiayai kegiatan produksi, pengumpulan dan
atau penyiapan barang dalam rangka ekspor
Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang
diberikan kepada nasabah untuk rehabilitasi, modernisasi,
perluasan ataupun pendirian proyek baru, seperti untuk
pembelian mesin-mesin, bangunan, dan tanah untuk
pabrik
Two step loan, yaitu suatu pinjaman untuk digunakan
kepada berbagai proyek/perusahaan yang memenuhi
syarat-syarat (eligible project) yang ditetapkan oleh
lender yang bersangkutan
Buyer’s credit, yaitu fasilitas yang diberikan kepada
importir (buyers) yang disediakan untuk pembiayaan
impor/pembelian barang (khususnya, barang modal) yang
berasal dari negara bank pemberi fasilitas di luar negeri
• Pengawasan Pembiayaan Menurut
Jenis Pembiayaan








Onshore loan, yaitu pemberian pembiayaan dalam
valuta asing yang dananya dikelola di kantor pusat.
Pengawasan pembiayaan onshore loan seperti
pengawasan pembiayaan pada umumnya.
Offshore loan, yaitu pemberian pembiayaan dalam
valuta asing kepada nasabah-nasabah dalam negeri
sehingga menimbulkan kewajiban membayar kembali
terhadap luar negeri.
Pembiayaan Sindikasi, yaitu suatu pembiayaan
bersama terhadap suatu objek pembiayaan oleh beberapa
bank/lembaga pembiayaan, baik pembiayaan jangka
pendek, menengah, maupun jangka panjang dimana
Risiko pembiayaan ditanggung bersama oleh
bank/lembaga pemberi pembiayaan.
Pembiayaan konsorsium, yaitu fasilitas pembiayaan
yang diberikan kepada nasabah yang pembiayaannya
dilaksanakan secara bersama
• Pengawasan Pembiayaan Menurut
Jenis Pembiayaan
Joint financing, yaitu suatu cara
pembiayaan pembiayaan yang
dilaksanakan secara bersama-sama
 Pembiayaan kelolaan pada umumnya
yaitu pembiayaan yang bersifat channeling
(penatausahaan) atas pinjaman atau
penerusan pembiayaan.

Audit Intern
Pembiayaan
Audit Intern Pembiayaan












Penilaian Kecukupan dan Efektivitas Struktur
Pengendalian Manajemen
Penilaian Kualitas Kinerja
Jenis-jenis Pemeriksaan
Tujuan dan Sasaran Audit Pembiayaan
Tahapan Audit Intern
Laporan Hasil Audit
Tindak Lanjut Hasil Audit
Dokumentasi dan Administrasi Kegiatan Audit Intern
Pembiayaan
Prosedur Audit Intern Pembiayaan
Teknik Pemeriksaan
Sarana Audit Intern
• Penilaian Kecukupan dan Efektivitas
Struktur Pengendalian Manajemen
Pemerikasaan dan penilaian ini dimaksudkan
untuk menentukan sampai seberapa jauh
sistem yang telah ditetapkan dapat
diandalkan kemampuannya untuk
memberikan keyakinan yang memadai
bahwa tujuan dan sasaran dapat dicapai
secara efisien dan ekonomis, serta
menentukan sejauh mana struktur
tersebut sudah berfungsi seperti yang
diinginkan.
Metode Penilaian Kecukupan dan
Efektivitas Pengendalian Manajemen
dengan
 dengan
 dengan
 dengan


uraian tertulis,
menggunakan check list,
daftar pertanyaan, atau
flowchart.
• Penilaian Kualitas Kinerja
Pemeriksaan dan penilaian atas kualitas
kinerja dimaksudkan untuk menentukan
sejauh mana tujuan dan sasaran
perusahaan yang telah ditetapkan dalam
bisnis plan tercapai
Unsur-unsur Penilaian Kualitas Kinerja








Tolok ukur kinerja setiap unit kerja, yaitu kriteria
yang bersifat kuantitatif guna mengukur sukses tidaknya
suatu unit kerja.
Target yaitu hal-hal yang harus dicapai yang bersifat
kuantitatif oleh suatu unit kerja dalam satu tahun.
Rencana kegiatan (action plan), yaitu rangkaian langkah
yang harus dilaksanakan.
Review secara bulanan, yaitu setiap dua bulan,
realisasi yang dicapai dibandingkan dengan target. Bila
realisasi yang dicapai jauh dari target, sebaiknya
ditempuh langkah-langkah perbaikan.
Penilaian dan evaluasi pada akhir tahun, pada akhir
periode (tahun) setiap target dinilai, yaitu dengan cara
membandingkan antara setiap target dengan setiap
realisasi dari target yang dicapai. Hasil penilaian
pembiayaan ini adalah kinerja setiap unit kerja yang
bersangkutan.
• Jenis-jenis Pemeriksaan








Pemeriksaan keuangan (financial audit), yaitu
pemeriksaan yang bertujuan untuk menetapkan
kewajaran laporan keuangan telah disajikan dan disusun
berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Pemeriksaan operasional/kinerja
(operational/performance appraisal), yaitu
dimaksudkan untuk menilai cara pengelolaan suatu unit
kerja dan bertujuan untuk membantu unit kerja untuk
melaksanakan tugasnya secara lebih baik.
Pemeriksaan ketaatan (substantive and complience
audit) yaitu pemeriksaan yang bertujuan untuk
menetapkan apakah unit kerja yang diperiksa telah
mematuhi prosedur, kewenangan, atau kebijakan yang
telah ditetapkan.
Manajemen audit yaitu pemeriksaan manajemen yang
bertujuan untuk melaksanakan penilaian atas usaha
pencapaian tujuan perusahaan oleh manajemen.
• Tujuan Audit Pembiayaan






Menilai Pertanggungjawaban Pimpinan Unit Kerja
Setiap tingkatan pimpinan unit kerja harus melaksanakan
tugas dan tunggung jawabnya yang diberikan wewenang
oleh atasannya.
Memberikan Bantuan Manajerial
Kesalahan yang ditemukan pada unit kerja mungkin
disebabkan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip
manajemen. Oleh karena itu, pemeriksaaan intern bukan
hanya bertugas untuk menggali kesalahan, tetapi juga
harus dapat memberikan penjelasan kepada pimpinan unit
kerja agar masalah-masalah tersebut tidak terulang di
kemudian hari.
Menghemat Pengeluaran
Pemeriksaan dilaksanakan secara profesional; akan sangat
bermanfaat untuk semua bidang kegiatan, termasuk
penghematan pengeluaran.
• Sasaran Audit Pembiayaan
Pemeriksaan intern terhadap pembiayaan
merupakan upaya lanjutan dalam
pengawasan pembiayaan untuk
memastikan bahwa pemberian
pembiayaan telah dilakukan dengan benar
sesuai dengan ketentuan yang ada dan
telah memenuhi prinsip pembiayaan yang
sehat serta telah mematuhi ketentuan
yang berlaku dalam pembiayaan.
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur pembiayaan, sejak
permohonan sampai dengan pembiayaan
direalisasikan.
 Analisis pembiayaan, meliputi prinsip
6C, aspek-aspek pembiayaan, perhitungan
pembiayaan, serta jaminan pembiayaan,
termasuk dokumen pendukungnya.
 Pelaksanaan pembiayaan, meliputi
disposisi pembiayaan, administrasi
pembiayaan, dan pengawasan
pembiayaan.

• Tahapan Audit Intern


Persiapan Audit Intern Pembiayaan
 Melakukan

penelitian peta pembiayaan auditee
yang akan diperiksa
 Membuat desk audit untuk disetujui kepala
divisi audit terhadap auditee yang akan
diperiksa
 Organisasi auditor; dalam melaksanakan audit
ditetapkan organisasi auditor
 Memberitahukan tentang rencana audit intern
ke auditee
• Tahapan Audit Intern


Penyusunan Program Audit Intern
Pembiayaan








Merupakan dokumentasi prosedur bagi auditor
pembiayaan dalam mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mendokumentasikan informasi
selama pelaksanaan audit, termasuk catatan untuk
pemeriksaan yang akan datang.
Menyatakan tujuan audit intern pembiayaan.
Menetapkan luas, tingkat, dan metodologi pengujian
yang diperlukan guna mencapai tujuan audit intern
pembiayaan untuk tiap tahapan audit.
Menetapakan jangka waktu pemeriksaan.
Mengidentifikasikan aspek-aspek teknis, risiko,
proses, dan transasksi yang harus diuji, termasuk
pengelolaan data elektronik
• Tahapan Audit Intern


Pelaksanaan Penugasan Audit Intern Pembiayaan


Proses Audit Intern Pembiayaan










Mengumpulkan bukti dan informasi yang cukup, kompeten, dan
relevan.
Memeriksa dan mengevaluasi semua bukti dan informasi untuk
mendapatkan temuan dan rekomendasi audit.
Menetapkan metode pengujian dan teknik sampling yang dapat
dipakai dan dikembangkan sesuai dengan keadaan, di antaranya
pengujian atas pengendalian dan pengujian substantive atas
saldo-saldo, seperti validasi atas rekening simpanan dan
pembiayaan.
Supervisi atas proses pengumpulan bukti dan informasi serta
pengujian yang telah dilakukan.
Mendokumentasikan kertas kerja audit.
Membahas hasil audit dengan auditee.

Bukti Audit




Bukti yang cukup,
Bukti yang kompeten,
bukti yang relevan
• Tahapan Audit Intern


Evaluasi Hasil Audit Intern Pembiayaan






Kesimpulan dari pelaksanaan program audit
Jika program dan prosedur audit intern pembiayaan selesai
dilaksanakan, auditor pembiayaan harus menyusun
kesimpulan terhadap hasil audit yang sesuai dengan sasaran
atau tujuan dari program dan prosedur audit tersebut.
Evaluasi hasil pembiayaan audit terhadap sasaran audit
intern pembiayaan
Jika auditor pembiayaan dalam melakukan pengujuian
menemukan penyimpangan, maka penyimpangan tersebut
harus dievaluasi berdasarkan analisis sebab akibat.
Ikhtisar temuan dan rekomendasi hasil audit
pembiayaan
Auditor pembiayaan harus membuat ikhtisar temuan dan
rekomendasi hasil audit
• Tahapan Audit Intern


Supervisi







Penyiapan instruksi yang jelas kepada auditor
pembiayaan dan persetujuan program audit.
Pengawasan pelaksanaan program audit.
Penetapan kecukupan kertas kerja audit
intern pembiayaan.
Penilaian mengenai akurasi, objektivitas,
kelengkapan, dan ketepatan waktu dari
laporan hasil audit.
Penilaian atas pencapaian tujuan dan sasaran
audit intern pembiayaan.
• Laporan Hasil Audit


Standar Laporan:












Laporan harus tertulis dan memuat hasil audit intern pembiayaan sesuai dengan ruang
lingkup penugasan. Di samping itu, laporan harus dapat berfungsi sebagai dokumen formal
yang mencerminkan tanggung jawab auditor pembiayaan dan auditee atas kegiatan yang
dilakukan.
Laporan diuraikan secara singkat dan mudah dipahami, memuat beberapa hal pokok atau
yang dianggap penting dan hal-hal yang perlu untuk dilakukan perbaikan oleh auditee.
Laporan harus didukung kertas kerja yang memadai. Laporan yang memuat temuan audit
intern pembiayaan harus didukung kertas kerja yang memadai agar dapat
dipertanggungjawabkan.
Laporan harus objektif, berdasarkan fakta, serta tidak memihak kepada kepentingan
tertentu.
Laporan harus konstruktif dan protektif, dan dapat memberikan saran perbaikan atau arah
bagi auditee untuk dapat melakukan perbaikan.
Laporan harus ditandatangani oleh auditor pembiayaan atau kepala divisi pengawasan
intern. Hal ini sebagai cerminan tanggung jawab atas kebenaran isi dari laporan yang
dibuat.
Laporan harus dibuat dan disampaikan tepat waktu, setelah berakhirnya pemeriksaan atau
dalam batas waktu yang masih relevan dengan materi laporan tersebut.
Laporan dituangkan secara sistematis: antara lain memuat objek audit pembiayaan,
periode audit, temuan audit, kesimpulan audit, dan rekomendasi, serta tanggapan auditee.
• Laporan Hasil Audit


Materi Laporan













Tujuan, luas, dan pendekatan audit intern pembiayaan dimaksudkan agar
pembaca laporan sejak awal mengetahui tujuan, luas, dan pendekatan audit
intern pembiayaan sehingga dapat memahami dengan baik meteri yang
dikemukakan dalam laporan.
Temuan audit yang dikemukakan dalam laporan harus memuat secara jelas
mengenai fakta, keadaan yang seharusnya, serta dampak dan penyebab
terjadinya penyimpangan.
Kesimpulan auditor pembiayaan atas hasil audit harus memberikan kesimpulan
atas temuannya, baik berupa keberhasilan maupun penyimpangan, sesuai
dengan lingkup audit intern pembiayaannya.
Pernyataan audit dilakukan sesuai dengan standar pelaksanaan fungsi audit
intern bank.
Rekomendasi auditor pembiayaan. Hal ini perlu dilakukan bila dalam audit intern
pembiayaan ditemui adanya kelemahan atau penyimpangan. Auditor pembiayaan
harus memberikan rekomendasi perbaikan.
Tanggapan auditee. Dalam hal ini, auditee harus diberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan/komentar atas temuan audit intern pembiayaan yang
dapat berupa pembenaran/persetujuan, atau keberatan/penolakan, dan
alasannya.
Hasil pengecekan komitmen auditee. Dalam laporan harus dikemukakan hasil
pengecekan atas pelaksanaan komitmen atau audit intern pembiayaan
sebelumnya yang belum dilaksanakan.
Format laporan audit pembiayaan
Bab i

Pendahuluan
A.
Data umum
B.
Neraca singkat
C.
Posisi pembiayaan

Bab ii

Kinerja pembiayaan
A.
Pengendalian manajemen
B.
Perkembangan pembiayaan
C.
Posisi pembiayaan per cut off date
D.
Hasil penerimaan bunga efektif
E.
Hasil penagihan pembiayaan golongan iii, iv dan v
F.
Cadangan akktiva peroduktif yang diklasifikasikan
G.
Pengelolaan administratif
H.
Sarana dan prasarana

Bab iii

Pemeriksaan map nasabah
A.
Cash loan
1.
Informasi umum
2.
Kondisi nasabah
3.
Penyimpangan dan ketidak wajaran
4.
Tanggapan auditee
5.
Rekomendasi
A.
Non cash loan

Bab iv

Tindak lanjut hasil pemeriksaan sebelumnya

Bab v

Kesimpulan

Bab vi

Rekomendasi
• Laporan Hasil Audit


Proses Penyusunan Laporan:










Kompilasi dan analisis temuan audit intern pembiayaan
Temuan audit intern pembiayaan yang akan dituangkan dalam laporan harus
dikompilasi dan dianalisis tingkat signifikansinya.
Konfirmaasi dengan auditee
Temuan audit intern pembiayaan harus dikonfirmasikan dengan auditee untuk
diketahui dan dipahami.
Diskusi dengan kepala unit pengawasan intern
Temuan audit intern pembiayaan yang sudah dikompilasi dan dianalisis harus
dilaporkan serta didiskusikan dengan unit pengawasan intern atau pejabat yang
ditunjuk.
Diskusi dengan auditee
Diskusi ini dimaksudkan agar auditee memberikan komitmen dan bersedia
melakukan perbaikan dalam batas waktu tertentu yang dijanjikan.
Review laporan
Konsep laporan yang disusun oleh tim audit intern pembiayaan di-review oleh
unit pengawasan intern pembiayaan atau pejabat yang ditunjuk agar diperoleh
keyakinan bahwa laporan tersebut telah lengkap dan benar.
• Laporan Hasil Audit


Penyampaian Laporan
Laporan kepala divisi pengawasan intern
pembiayaan kepada direksi, dewan audit,
dan auditee
• Tindak Lanjut Hasil Audit






Pemantauan atas Pelaksanaan Tindak Lanjut
Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut harus dilakukan, agar
dapat diketahui perkembangannya dan dapat diingatkan kepada
auditee dalam hal auditee belum dapat melaksanakan komitmen
perbaikan menjelang atau sampai batas waktu yang dijanjikan.
Analisis Kecukupan Tindak Lanjut
Dari hasil pemantauan pelaksanaan tindak lanjut, dilakukan
analisis kecukupan atas realisasi janji perbaikan yang telah
dilaksanakan auditee. Selanjutnya, pengecekan kembali tindak
lanjut perlu dilakukan apabila terdapat kesulitan atau hambatan
yang menyebabkan tindak lanjut tersebut tidak dapat dilakukan
sebagaimana mestinya.
Pelaporan Tindak Lanjut
Dalam hal pelaksanaan tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh
auditee, maka unit pengawasan intern memberikan laporan
tertulis kepada direksi dan dewan audit untuk tindak lanjut.
• Dokumentasi dan Administrasi
Kegiatan Audit Intern Pembiayaan









Dokumentasi dan Kertas Kerja Audit
Administrasi Hasil Audit
Dokumentasi dan Administrasi Kegiatan Audit
Intern Pembiayaan Risk assets
Contingent Liabilities
Additional Exposure
Analisis Risiko/Kualitas Portofolio
Analisis Proses Pembiayaan
Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan,
Penyelamatan, dan Penyelesaian Pembiayaan
Bermasalah
• Prosedur Audit Intern Pembiayaan




Pembiayaan Eksploitasi
Pembiayaan Investasi
Non Cash Loan, pada intinya ketiganya harus memenuhi
prosedur sbb:










Memeriksa legalitas: pemeriksaan legalitas permohonan
pembiayaan eksploitasi, legalitas perusahaan, dan legalitas usaha
sesuai dengan jenis usahanya.
Memeriksa kelengkapan data: meneliti kelengkapan data yang
diperlukan untuk mendukung analisis pembiayaan, antara lain
realisasi kegiatan usaha, neraca, dan perhitungan laba/rugi, serta
data lain yang dianggap perlu.
Memeriksa analisis pembiayaan
Meneliti dokumen pembiayaan, kelengkapan, dan kebenaran
dokumen pembiayaan
Meneliti administrasi pembiayaan: meneliti apakah telah dilakukan
pengawasan terhadap pembiayaan yang telah diberikan dan
dilakukan tindakan seperlunya untuk menyelematkan pembiayaan
tersebut
Meneliti hal-hal lain yang berkaitan dengan pembiayaan nasabah
• Prosedur Audit Intern Pembiayaan


Barang Jaminan Pembiayaan








Apakah bukti pemilikan jaminan telah
sepenuhnya dikuasai bank.
Apakah jaminan telah diikat secara notariil
sempurna sesuai dengan jenis barangnya,
seperti tanah dengan hipotik, persediaan
dengan FEO, piutang dengan cessie, dll.
Apakah jaminan yang insurable telah
diasuransikan dengan syarat banker’s clause.
Apakah jaminan telah dinilai secara wajar dan
tidak terjadi mark up.
• Prosedur Audit Intern Pembiayaan




Proses Pemberian Pembiayaan sampai dengan Pelunasan
Hal yang perlu diteliti, antara lain: proses pembiayaan, dokumen,
administrasi, dan pengawasan yang dilakukan oleh auditee.
Administrasi dan Laporan Pembiayaan


Administrasi pembiayaan:








Laporan pembiayaan:





Meneliti penggunaan buku pembantu.
Meneliti kebenaran perhitungan dan pembebanan provisi.
Meneliti apakah denda-denda yang seharusnya dibayar oleh nasabah telah dibayar, seperti
denda kelambatan pembayaran provisi, denda tidak tercapainya target ekspor, dll.
Meneliti apakah angsuran pembiayaan investasi telah dibukukan tepat waktu.
Meneliti kebenaran pembukuan tunggakan pembiayaan, rekening administrasi, dll.
Meneliti apakah laporan-laporan tentang pembiayaan telah dilaksanakan dengan benar dan
tepat waktu.
Meneliti apakah lampiran neraca bidang pembiayaan telah dibuat secara benar.

Securities, Interbank Placement
Audit terhadap securities maupun interbank placement dimaksudkan untuk
meyakini bahwa securities yang dibeli maupun penempatan dana di bank
lain memunyai tingkat keamanan yang tinggi.
• Prosedur Audit Intern Pembiayaan




Perhitungan dan Pembebanan Biaya
Audit terhadap perhitungan dan pembebanan biaya dimaksudkan untuk
meyakini bahwa baik perhitungan maupun pembebanannya oleh auditee
telah dilakukan dengan benar.
Pembiayaan Bermasalah
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam audit pembiayaan bermasalah:


Identifikasi permasalahan: apakah auditee telah melakukan identifikasi terhadap
permasalahan yang dihadapi nasabah., meliputi








Penilaian terhadap ketepatan penyaluran sesuai dengan konsentrasi utama bisnis bank.
Penetapan/kesimpulan kondisi nasabah.

Evaluasi alternatif penyelesaian: apakah auditee telah menentukan alternatif
yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan.
Penyelesaian pembiayaan: apakah auditee telah mengambil langkah-langkah
untuk melaksanakan alternatif yang telah dipilih.

Operasional Pembiayaan Lain
Prosedur dalam audit operasional pembiayaan lain dimaksudkan untuk
meneliti apakah tindakan lainnya dalam operasional pembiayaan telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan.
• Teknik Pemeriksaan







Inspeksi merupakan cara memeriksa dengan
mempergunakan panca indera, terutama mata, untuk
memeroleh pembuktian atas sesuatu keadaan atau
sesuatu masalah pada suatu saat tertentu.
Observasi atau pengamatan adalah cara memeriksa
dengan menggunakan panca indera, terutama mata, yang
dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu
untuk membuktikan sesuatu keadaan atau masalah.
Tanya jawab, teknik pemeriksaan ini berkenaan dengan
pertanyaan-pertanyaan untuk memeroleh pembuktian.
Konfirmasi merupakan upaya untuk meperoleh
informasi/penegasan dari sumber lain yang independen,
baik secara lisan maupun tertulis. Konfirmasi ini dalam
praktik dapat memunyai dua bentuk,
• Teknik Pemeriksaan







Analisis artinya memecahkan atau menguraikan suatu
keadaan atau masalah ke dalam beberapa bagian atau
elemen, dan memisahkan bagian tersebut untuk
dihubungkan dengan keseluruhan atau dibandingkan
dengan yang lain.
Perbandingan adalah usaha untuk mencari kesamaan
dan perbedaan antara dua atau lebih keadaan.
Pemeriksaan Bukti-bukti Tertulis (Vouching dan
Verifikasi) adalah memeriksa autentik tidaknya serta
lengkap tidaknya bukti yang mendukung suatu transaksi.
Sementara itu, verifikasi adalah memeriksa ketelitian
perkalian, penjumlahan, pembukuan, pemilikan, dan
eksistensinya.
Rekonsiliasi adalah penyesuaian antara dua data yang
berhubungan, tetapi masing-masing dibuat oleh pihak
yang independen (terpisah) untuk mendapatkan data
yang benar.
• Teknik Pemeriksaan










Trasir adalah cara memeriksa dengan jalan menelusuri
proses suatu keadaan, kegiatan, ataupun masalah sampai
pada sumber atau bahan pembuktiannya.
Rekomputasi adalah menghitung kembali kalkulasi yang
telah ada untuk menetapkan kecermatannya. Misalnya,
menghitung kembali beban bunga.
Scanning adalah melakukan penelaahan secara umum
dan cepat untuk menemukan hal-hal yang memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut.
Arround the computer adalah pemeriksaan sistem
komputer melalui inquiry data dan pengujian terhadap
program aplikasi yang ada, serta memeriksa seluruh
output secara manual.
Through the computer adalah pemeriksaan program
aplikasi, data, dan output dengan menggunakan audit
software.
• Sarana Audit Intern






Internal control questionaire merupakan suatu kumpulan daftar
pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya oleh auditor menyangkut
seluruh sistem pengendalian intern dari objek yang akan diperiksa.
Audit check list memunyai fungsi yang sama seperti internal control
questionnaire, di mana dalam audit check list ini oleh auditor digunakan
untuk menilai sampai sejauh mana auditee dapat memenuhi seluruh
ketentuan yang telah ditetapkan.
Kertas Kerja PemeriksaanHasil pemeriksaan pendahuluan.











Program pemeriksaan.
Rencana dan realisasi pemeriksaan.
Sarana kendali pemeriksaan.
Daftar pertanyaan kepada pimpinan unit kerja yang diperiksa.
Daftar pertanyaan penilaian pengendalian manajemen.
Kegiatan pemeriksaan yang dicatat pada formulir kertas kerja
pemeriksaan ataupun kertas lainnya.
Analisis-analisis yang dibuat oleh auditor.
Berita acara presentasi hasil pemeriksaan dengan pimpinan unit yang
diperiksa atau karyawan/pihak lainnya.
Berita acara wawancara (untuk pemeriksaan khusus).
Dan lain-lain.
• Sarana Audit Intern


Audit Report


Bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan








Bentuk bab, dilengkapi memo yang berbentuk excecutive
summary.
Bentuk memo, untuk laporan hasil pemeriksaan khusus.

Bentuk bab adalah suatu bentuk laporan yang
mengelompokkan penyajian dalam beberapa bab.
Bentuk memo/excecutive summary
Laporan pemeriksaan dalam bentuk memo (executive
summary) adalah penyajian laporan dalam bentuk
memo/surat

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (12)

Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...
Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...
Tugas 2, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali,analisis sistem pengendalian inter...
 
Tingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan BankTingkat Kesehatan Bank
Tingkat Kesehatan Bank
 
Rangkuman piutang
Rangkuman piutangRangkuman piutang
Rangkuman piutang
 
pengaruh kebijakan utang terhadap kinerja keuangan perusahaan
pengaruh kebijakan utang terhadap kinerja keuangan perusahaanpengaruh kebijakan utang terhadap kinerja keuangan perusahaan
pengaruh kebijakan utang terhadap kinerja keuangan perusahaan
 
Vikri print
Vikri printVikri print
Vikri print
 
ANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKOANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKO
 
SFAC no 8
SFAC no 8SFAC no 8
SFAC no 8
 
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, forum7
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, forum7sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, forum7
sim, hapzi ali, ricky setiawan, 43116110348, forum7
 

Ähnlich wie Bab 10

5190111156_Daniel Audit Terhadap Saldo Kas.docx
5190111156_Daniel Audit Terhadap Saldo Kas.docx5190111156_Daniel Audit Terhadap Saldo Kas.docx
5190111156_Daniel Audit Terhadap Saldo Kas.docx
DanielChaniago
 

Ähnlich wie Bab 10 (20)

Collectabilitas pembiayaan
Collectabilitas pembiayaanCollectabilitas pembiayaan
Collectabilitas pembiayaan
 
Tugas akuntansi
Tugas akuntansiTugas akuntansi
Tugas akuntansi
 
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
 
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
 
Audit - Internal Control
Audit - Internal ControlAudit - Internal Control
Audit - Internal Control
 
5190111156_Daniel Audit Terhadap Saldo Kas.docx
5190111156_Daniel Audit Terhadap Saldo Kas.docx5190111156_Daniel Audit Terhadap Saldo Kas.docx
5190111156_Daniel Audit Terhadap Saldo Kas.docx
 
Pengaturan Dan Pengawasan Bank.pptx
Pengaturan Dan Pengawasan Bank.pptxPengaturan Dan Pengawasan Bank.pptx
Pengaturan Dan Pengawasan Bank.pptx
 
Pengantar akuntansi perbankan
Pengantar akuntansi perbankanPengantar akuntansi perbankan
Pengantar akuntansi perbankan
 
ppt bab 5.pptx
ppt bab 5.pptxppt bab 5.pptx
ppt bab 5.pptx
 
Kelompok 7_MPS.pptx
Kelompok 7_MPS.pptxKelompok 7_MPS.pptx
Kelompok 7_MPS.pptx
 
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdfBab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Pengendalian Dokumentasi SIA.pptx
Pengendalian Dokumentasi SIA.pptxPengendalian Dokumentasi SIA.pptx
Pengendalian Dokumentasi SIA.pptx
 
Laporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankanLaporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankan
 
BAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdf
BAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdfBAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdf
BAB 7 AUDIT SIKLUS PENDANAAN - REV.pdf
 
11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas
 
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
 
THE INTERNAL SYARIAH CONTROL SYSTEM cha & rizal.pptx
THE INTERNAL SYARIAH CONTROL SYSTEM cha & rizal.pptxTHE INTERNAL SYARIAH CONTROL SYSTEM cha & rizal.pptx
THE INTERNAL SYARIAH CONTROL SYSTEM cha & rizal.pptx
 
Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bank
 

Mehr von Ridwan Munir

Mehr von Ridwan Munir (17)

Uzlah menurut dr wahbah az
Uzlah menurut dr wahbah azUzlah menurut dr wahbah az
Uzlah menurut dr wahbah az
 
Pengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islamiPengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islami
 
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariahEkonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
 
Manajemen risiko
Manajemen risikoManajemen risiko
Manajemen risiko
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariah
 
Manajemen syariah
Manajemen syariahManajemen syariah
Manajemen syariah
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3 Bab 3
Bab 3
 
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaanBab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
 
Bab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemenBab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemen
 
bab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanbab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaan
 

Kürzlich hochgeladen

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Kürzlich hochgeladen (17)

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 

Bab 10

  • 1. ISLAMIC FINANCIAL MANAGEMENT BAB 10 PENGAWASAN PEMBIAYAAN Prof.Dr.H. Veitzhal Rivai, M.B.A. Andria Permata Veitzhal. B.Acct., M.B.A.
  • 2. Dasar Hukum Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS Al-Anfaal [8]: 27  Dan orang-orang yang memelihara amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. (QS Al-Mu’minuun [23]: 8)) 
  • 3. Tujuan Pengawasan Pembiayaan Menjaga keseimbangan assets dan liabilities untuk mengatasi risiko-risiko yang ditimbulkan jika terjadi ketidakseimbangan antara assets dan liabilities
  • 4. Macam-macam Resiko     Risiko mismacth, yaitu terganggunya likuiditas karena liquidity management-nya kurang tajam, sebab kurang memperhatikan kebutuhan/penarikan para deposan, penarikan-penarikan atas dasar commitment yang dibuat, dan investasi tidak memenuhi kriteria, seperti harus liquid, jangka pendek, dan marketibilitasnya tinggi. Risiko interest rate, yaitu kesalahan dalam liquidity management strategy, maka timbul gangguan likuiditas, sehingga mendorong untuk menggunakan dana mahal/jangka pendek untuk menutupi kekurangan likuiditas. Risiko pembiayaan, yaitu debitur tidak mampu mengembalikan pembiayaannya, karena gagalnya usaha nasabah tersebut, atau sejak semula telah membuat deviasi yang tajam berupa tidak lengkapnya data nasabah, kemudian tidak pula diikuti monitoring dan supervisi yang terus-menerus. Risiko modal, yaitu tidak produktifnya penempatanpenempatan dana, maka akan mengalami kesulitan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.
  • 5. Struktur Dana dan Penggunaan Dana Neraca Assets Legal reserve ratio Reserve requirement Investment asset Loan [rupiah dan valas] Participation loan Fixed asset • Total assets Total liabilities Liabilities Purchased funds Borrowing fund [rupiah/valas] Paid in capital Reserve Retairned earning
  • 6. Pendekatan Strategis dalam Monitoring dan Pengawasan Terhadap Assets/Liability Management,    Spread management, yaitu focuses on maintaining an adequate spread between a bank’s interest expense on liabilities & its interest income on assets. Gap management, yaitu focuses on identifying and matching rate-sensitive assets and liabilities to achieve maximum profits over the course of interest rate cycles. Interest sensitivity analysis yaitu focuses on improving interest spread by testing the effects of possible changes in the rate, volume and mix of assets & liabilities, given alterna tive movements in interest rates.
  • 8. Pengertian   Monitoring dapat diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk melakukan pemantauan pembiayaan, agar dapat diketahui sedini mungkin (early warning system) deviasi yang terjadi yang akan membawa akibat turunnya mutu pembiayaan. Dengan ini, dimungkinkan mengambil langkah-langkah untuk tidak timbul kerugian. Pengawasan pembiayaan dapat diartikan sebagai salah satu fungsi manajemen yang berupaya untuk menjaga dan mengamankan pembiayaan itu sebagai kekayaan, dan dapat mengetahui terms of lending serta asumsi-asumsi sebagai dasar persetujuan pembiayaan tercapai atau terjadi penyimpangan.
  • 9. Fungsi monitoring dan pengawasan pembiayaan merupakan suatu sistem dalam pengelolaan pembiayaan atau loan management, yang dapat berfungsi sebagai penutup kekurangan/kelemahan dalam proses kegiatan pembiayaan.  Jadi, monitoring dan pengawasan pembiayaan harus mampu memberikan feedback agar tindak lanjut perbaikan segera dapat dilaksanakan. 
  • 10. Fungsi   Monitoring merupakan alat kendali apakah dalam pemberian pembiayaan telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan maupun ketentuanketentuan yang telah ditetapkan di bidang pembiayaan, yaitu dalam bentuk surat edaran atau peraturan ataupun ketentuan-ketentuan lain yang berlaku secara umum maupun khusus Sedangkan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh unit pengawasan eksternal atau internal auditor lain adalah sebagai sarana untuk melakukan re-checking dan dinamisator apakah internal control di bidang pembiayaan telah berjalan sebagaimana mestinya.
  • 11. Tujuan      Sistem/prosedur dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar financial operation yang dapat dilaksanakan semaksimum mungkin. Penjagaan dan pengamanan pembiayaan sebagai kekayaan harus dikelola dengan baik, agar tidak timbul risiko yang diakibatkan oleh penyimpangan-penyimpangan (deviasi), baik oleh debitur maupun oleh intern perusahaan. Administrasi dan dokumentasi pembiayaan harus terlaksana sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, sehingga ketelitian, kelengkapan, keaslian, dan akurasinya dapat menjadi informasi bagi setiap lini manajemen yang terlibat dalam pembiayaan. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam setiap tahap pemberian pembiayaan, sehingga perencanaan pembiayaan dapat dilaksanakan dengan baik. Pembinaan portofolio, baik secara individual maupun secara keseluruhan, dapat dilakukan sehingga memunyai kualitas aktiva yang produktif dan mendukung menjadi bank yang sehat.
  • 12. Jenis Monitoring dan Proses Pengawasan Pembiayaan    On desk monitoring; pemantauan pembiayaan secara administratif, yaitu melalui instrumen administrasi, seperti laporan-laporan, financial statement, kelengkapan dokumen, dan informasi pihak ketiga. Data administrasi yang di-monitor adalah dari kegiatan debitur dan lembaga keuangan sendiri, On site monitoring, yaitu pemantauan pembiayaan itu langsung ke lapangan [nasabah], baik sebagian, menyeluruh, atau khusus atas kasus tertentu untuk membuktikan pelaksanaan kebijakan pembiayaan, atau secara menyeluruh apakah ada deviasi yang terjadi atas terms of lending yang disepakati. Exception monitoring, yaitu pemantauan pembiayaan dengan memberikan tekanan kepada hal-hal yang kurang berjalan baik dan hal-hal yang telah berjalan sesuai dengan terms of lending, dikurangi intensitasnya.
  • 13. Proses Monitoring Monitoring On Desk Monitoring On Site Monitoring Exception Monitoring Signs.
  • 14. Warning Signs     Sinyal dari financial statement. Financial statement analysis merupakan alat utama untuk mendeteksi kecenderungan (trend) menurunnya rasio-rasio keuangan debitur. Sinyal dari nasabah dalam sikap bisnisnya. Untuk mendeteksi sinyal-sinyal sikap bisnis nasabah, maka account officer bank harus mengenal dengan baik bisnis debitur secara baik. Sinyal dari sikap nasabah. Umumnya dalam hubungan pinjam-meminjam, debitur berkomunikasi lebih mudah dan terbuka tentang bisnis dan individual relationship. Sinyal dari ekonomi makro. Sektor bisnis utama cenderung terpengaruh oleh business cycle. Maka, harus ada perhatian terhadap kemampuan debitur atas siklus dan perubahan bisnis dalam segala bentuk.
  • 16. 1. Pengendalian Intern      Division of Duties Adanya pemisahan antara fungsi-fungsi administratif dan operasional fungsi penyimpanan Dual Control Pengecekan kembali atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan oleh petugas sebelumnya untuk menetapkan Joint/Dual Custody Suatu sistem pengamanan penyimpanan folder jaminan pembiayaan dengan menggunakan dua kunci pengaman dan formulir checklist Number Controls Pengawasan intern dapat dilaksanakan melalui sistem penomoran dokumen-dokumen pada kegiatan pembiayaan dengan tujuan memudahkan pengecekan dan menghilangkan peluang tindakan manipulasi Independence Balancing Sistem akuntansi akan menghasilkan keseimbangan otomatis antara saldo suatu rekening dengan rekening lain selama pencatatan, klasifikasi, dan pelaporan transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan benar
  • 17. 2. Pejabat yang Berwenang Memberikan Pembiayaan               Direksi Goup head (general manager) Senior vice president Vice president Area manager Senior officer Manager Branch manager Account officer supervisor Recovery supervisor Loan administration supervisor Account officer Loan administration Recovery officer
  • 18. Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah     Self Dealing, ini terjadi karena adanya interest tertentu dari pejabat pemberi pembiayaan terhadap permohonan yang diajukan nasabah. Anxiety for Income, pendapatan yang diperoleh melalui kegiatan pembiayaan merupakan sumber pendapatan utama, sehingga ambisi atau nafsu yang berlebihan untuk memeroleh laba melalui penerimaan dari pembiayaan sering menimbulkan pertimbangan yang tidak sehat dalam pemberian pembiayaan. Compromise of Principles, pelanggaran prinsip-prinsip pembiayaan oleh pimpinan dengan menyetujui pemberian pembiayaan yang mengandung risiko potensial Incomplete Information, terbatasnya informasi merupakan salah satu penyebab kesalahan dalam kebijakan pemberian pembiayaan
  • 19. Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah     Failure to Obtain or Enforce Liquidation Agreements, sikap yang ragu-ragu dalam menentukan tindakan terhadap suatu kewajiban yang telah diperjanjikan, meskipun nasabah mampu dan wajib membayarnya juga, merupakan penyebab timbulnya pembiayaan yang tidak sehat dan pembiayaan bermasalah.. Complacency, sikap memudahkan/ceroboh terhadap suatu masalah dalam proses pembiayaan akan mengakibatkan terjadinya kegagalan atas pelunasan kembali pembiayaan yang telah diberikan. Lack of Supervising, yaitu, kurang pengawasan yang efektif dan berkesinambungan setelah pemberian pembiayaan. Kondisi pembiayaan berkembang menjadi kerugian, karena nasabah tidak memenuhi Technical Incompetence, tidak memiliki kemampuan teknis, dalam menganalisis permohonan pembiayaan dari aspek keuangan maupun aspek lain, akan berakibat kegagalan dalam operasi pembiayaan.
  • 20. Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah    Poor Selection of Risks, risiko yang perlu dipahami oleh pejabat pembiayaan Overlending, pemberian pembiayaan yang besarnya melampaui batas kemampuan pelunasan pembiayaan oleh nasabah. Competition, yaitu, persaingan yang kurang sehat dalam memperebutkan nasabah, yang berakibat pemberian pembiayaan yang tidak sehat.
  • 21. 3. Pemberian Pembiayaan Kepada Pihak-Pihak Terkait Perlu diketahui apakah ada pemberian pembiayaan kepada pihak-pihak yang ada hubungan persaudaraan dengan direksi, komisaris, atau pejabat. Diteliti apakah jumlah pembiayaan tidak melebihi yang dibutuhkan, atau sebagaimana ketentuan dalam prinsip-prinsip kehati-hatian.  Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang). (QS Al-Muthaffifin [83]: 1) 
  • 22. Prinsip-prinsip Kehati-hatian         Kualitas Portofolio Pembiayaan, Penilaian terhadap portofolio pembiayaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pembiayaan yang diberikan berjalan efektif dan efesien serta mencapai target yang direncanakan. Nasabah Penerima Pembiayaan, untuk memastikan bahwa seluruh ketentuan dan peraturan berlaku dengan baik. Lingkup Pengawasan Pembiayaan Ketaatan kepada Ketentuan dan Kebijakan Pembiayaan Memonitor Usaha Nasabah, dilakukan dengan memantau/memonitor perkembangan kegiatan nasabah secara langsung, yaitu melakukan pengawasan secara fisik ke tempat lokasi nasabah atau inspeksi on the spot Pengawasan Kualitas Pembiayaan, informasi mengenai kualitas pembiayaan atau tingkat kolektibilitas, baik setiap nasabah secara individual maupun secara keseluruhan, Pengawasan Kualitas Pembiayaan Informasi mengenai kualitas pembiayaan atau tingkat kolektibilitas, baik setiap nasabah secara individual maupun secara keseluruhan,
  • 24. Proses Pengawasan Pembiayaan     Menentukan suatu standar baku, yang landasan utamanya waktu, sehingga bank mudah menentukan mutu pembiayaannya. Hasil dari monitoring dan pengawasan pembiayaan dapat mengambarkan actual performance pembiayaan itu sendiri Membandingkan actual performance pembiayaan dengan standar baku yang sudah ditetapkan/disetujui otoritas moneter, selanjutnya diidentifikasi dan dievaluasi atas deviasi yang mungkin terjadi. Setelah diketahui deviasi yang terjadi, kemungkinan penyebab kerugian bagi bank atau baru berupa potential risk, maka harus dicari alternatif pemecahannya (problem solving).
  • 25. 1. Persiapan Pengawasan Pembiayaan a. Pendekatan Pengawasan, dikenal dengan SWOT analysis, yang meliputi analisis mengenai:     Strengthness point; yaitu, mengadakan pengamatan dan analisis atas suatu objek untuk mengidentifikasi hal-hal yang telah baik, kuat, dan hal-hal lain yang positif. Weakness point; yaitu, mencari dan mengelompokkan hal-hal yang masih lemah, adanya kekurangan, atau hal-hal yang bersifat negatif. Opportunities; peluang usaha yang memungkinkan untuk dikembangkan dan adanya potensi yang menguntungkan. Threat; adanya pembatasan, ancaman, dan tantangan yang membahayakan kelangsungan perusahaan atau yang dapat menimbulkan kerugian.
  • 26. 1. Persiapan Pengawasan Pembiayaan b. Penelitian Pendahuluan, Penelitian pendahuluan kegiatan usaha nasabah meliputi:   Market (kegiatan pemasaran nasabah) Machine (kehandalan sarana produksi)
  • 27. • Market (kegiatan pemasaran nasabah)         Apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh nasabah masih diperlukan oleh masyasakat? Apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh nasabah masih up-to-date? Berapa lama perkiraan life cycle dari produk/jasa tersebut? Berapa potential demand dari produk/jasa yang dihasilkan oleh nasabah tersebut pada waktu yang akan datang Indentifikasi segmen pasar dari produk atau jasa yang dihasilkan nasabah. Apakah segmen tersebut telah tepat Teliti strategi pemasaran yang digunakan nasabah untuk merebut konsumennya Teliti strategi pemasaran yang digunakan nasabah untuk merebut konsumennya
  • 28. • Machine (kehandalan sarana produksi)             Plant location Plant layout Mesin-mesin yang dipakai Method (kehandalan teknologi yang dipakai) Material (tersedianya sumber bahan baku, bahan pembantu, barang jadi) Man (kehandalan, keterampilan, sumber daya manusia) Evaluasi macro economic Manajemen (penilaian kehandalan manajemen) Mentality (penilaian kualitas karakter debitur). Money (kemampuan keuangan), mengingat posisi keuangan nasabah akan dapat dipakai sebagai dasar perhitungan kemampuannya untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada bank Collateral (penilaian kualitas ekonomis dan kualitas yuridis jaminan) penelitian pendahuluan tentang kondisi portofolio pembiayaan
  • 29. 2. Mekanisme Pengawasan Pembiayaan  Tahap pengawasan pembiayaan:    Tahap Perencanaan Pembiayaan Tahap Pelaksanaan Pembiayaan Tahap Evaluasi Pembiayaan
  • 30. • Tahap Perencanaan Pembiayaan     Penelitian terhadap permohonan pembiayaan nasabah Penelitian mengenai informasi khusus yang menyangkut calon nasabah Penelitian terhadap analisis pembiayaan yang dilakukan AO Penelitian Terhadap Rekomendasi/Persetujuan Pembiayaan
  • 31. • Penelitian terhadap permohonan pembiayaan nasabah            Teliti apakah terdapat informasi, baik informal maupun formal, yang menyangkut reputasi karakter calon nasabah. Teliti apakah ada bank to bank information untuk mendukung informasi mengenai bonafiditas, reputasi, dan karakter calon debitur. Teliti apakah terdapat data/inforamsi mengenai pemasaran ataupun rencana pemasaran produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan calon debitur. Teliti apakah terdapat data/informasi yang berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, dan politik yang menyangkut proyek/kegiatan bisnis yang akan dibiayai dengan pembiayaan bank. Apakah terdapat data statistik sebagai informasi pendukung analisis makro ekonomi. Teliti dan perbandingkan dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan pemerintah lainnya; apakah proyek/kegiatan bisnis yang akan dibiayai dengan pembiayaan tidak melanggar norma-norma dimaksud. Teliti apakah terdapat informasi/data teknis mengenai proyek yang akan dibiayai dengan pembiayaan. Apakah terdapat informasi yang bersifat non-formal mengenai proyek yang akan dibiayai, misalnya, dari klipping surat-surat kabar. Teliti apakah sumber-sumber pengadaan bahan baku/bahan penolong kesinambungan pemasokannya cukup terjamin dan teliti juga mengenai mekanisme penyalurannya. Teliti mutasi rekening calon nasabah pada rekening gironya, karena pada umumnya seorang calon debitur telah terlebih dahulu menjadi girant. Teliti apakah terdapat informasi bahwa penyediaan tenaga kerja untuk mengerjakan proyek dimaksud mencukupi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
  • 32. • Penelitian mengenai informasi khusus yang menyangkut calon nasabah   Informasi/data yang menyangkut aspek yuridis calon nasabah Informasi/data keuangan dan usaha      Laporan keuangan beserta lampiran-lampirannya Laporan realisasi usaha Data teknis Data-data manajemen, personalia, struktur organisasi, jumlah dan kualitas tenaga kerja serta tingkat keahliannya. Data ekonomis dari barang yang akan diagunkan
  • 33. • Penelitian terhadap analisis pembiayaan yang dilakukan AO Analisis  Analisis  Analisis  Analisis  Analisis  Analisis  Analisis  Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Yuridis, Pemasaran, Manajemen, Teknis Keuangan Jaminan Sosial Ekonomi
  • 34. • Analisis Aspek Yuridis Memastikan apakah calon nasabah cakap (capacity) untuk mengadakan perjanjian pembiayaan.  Untuk menentukan keabsahan badan usaha calon nasabah, apakah telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. 
  • 35. • Analisis Aspek Pemasaran  Kemampuan menghasilkan suatu barang atau jasa, bagaimanapun baiknya barang atau jasa yang diproduksi, akan tidak berarti jika tidak diimbangi dengan kemampuan memasarkan, terlebih lagi dalam situasi perekonomian yang kompetitif, di mana keberhasilan di dalam memasarkan banyak ditentukan jika strategi yang ditempuh berorientasi kepada selera konsumen (customer oriented
  • 36. • Analisis Aspek Manajemen    Reputasi manajemen proyek yang akan dibiayai pembiayaan, mencakup karakter dan kualitas yang bersangkutan Organisasi perusahaan calon nasabah Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan:    Tahap penilaian fungsi perencanaan Tahap penilaian pelaksanaan pengawasan Penilaian terhadap pengamanan yang bersifat fisik, seperti pengamanan gudang material, peralatan kerja yang mudah dipindahkan (small toll equipments), pengamanan terhadap kemungkinan kecelakaan, bahaya kebakaran, dan bencana alam lain, apakah telah memadai
  • 37. • Analisis Aspek Teknis  Tujuan analisis aspek teknis adalah menilai rencana kerja teknis nasabah, Pengawasan aspek ini dititikberatkan pada penilaian:        Lokasi usaha Sumber daya manusia Pengalaman Usaha Kapasitas dan mesin-mesin yang digunakan Proses produksi Fasilitas pemeliharaan Layout
  • 38. • Analisis Aspek Keuangan  Tujuan pengawasan analisis aspek keuangan:        Struktur kebutuhan permodalan calon debitur. Kebutuhan modal yang diperlukan, baik modal kerja maupun investasi. Posisi keuangan calon debitur, rasio-rasio keuangan, dan proyeksi keuangannya setelah menerima pembiayaan. Prospek keuangan, terutama volume pendapatan dan laba bersih yang diharapkan dari kegiatan usaha yang akan dibiayai pembiayaan untuk beberapa periode yang akan datang. Perkiraan sumber daya dan penggunaan dana. Perkiraan arus kas (cash flow estimated). Rencana pelunasan pembiayaan (hutang pokok, bunga dan kewajiban lain) dan berapa lama pembiayaan mampu dilunasi.
  • 39. • Analisis Aspek Keuangan  Dari analisis rasio-rasio keuangan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:      Likuiditas perusahaan, tercermin dari current ratio, quick ratio, dan cash ratio. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rentabilitas perusahaan, tercermin dari return of investment, net profit to tangible net worth, net profit to sales, dan gross profit to sales. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam menciptakan pendapatan. Solvabilitas dan struktur modal, tercermin dalam total assets to total debt, total debt to total tangbile net worth, total fixed asset to total tagible net worth. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga. Turn over ratio dan efektifitas penggunaan aktiva, tercermin dari sales to receivable, average collection period, sales to inventory, sales to total assets dan working capital turn over. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam mengatur perputaran persediaan, penagihan, dan penyediaan modal kerja
  • 40. • Analisis Aspek Keuangan      Dari perhitungan estimasi laba/rugi akan segera dapat diketahui besarnya perolehan laba pada periode yang akan datang. Apabila dari perhitungan diperoleh kesimpulan bahwa perusahaan akan mengalami kerugian pada periode-periode mendatang, hal itu menunjukkan proyek/usaha tersebut tidak feasible. Apabila perusahaan mampu meraih laba, harus dihitung apakah laba tersebut mampu melunasi hutang pokok, kewajiban bunga, maupun kewajiban-kewajiban lainnya. Dari analisis sumber dan penggunaan dana segera dapat diketahui apakah dana keuangan yang diperoleh melalui pembiayaan BBD telah digunakan secara tepat, dan apakah ada dana-dana yang disalurkan kepada usaha lain tanpa sepengetahuan bank. Dari perhitungan estimasi cash flow beberapa periode yang akan datang, apabila menunjukkan hasil surplus dan peluasan angsuran pembiayaan, pembayaran bunga dan kewajiban-kewajiban lainnya kepada bank sudah masuk dalam perhitugnan, dapat disimpulkan bahwa proyek/usaha dari segi finansial adalah feasible, sehingga dapat disusun rencana pelunasan pembiayaan nasabah, jangka waktu, dan struktur pembiayaannya.
  • 41. • Analisis Aspek Jaminan  Pengawasan terhadap analisis mengenai aspek jaminan bertujuan untuk memastikan apakah suatu jaminan yang diserahkan atas permohonan pembiayaan memenuhi syarat-syarat sebagai jaminan pembiayaan.
  • 42. • Analisis Aspek Sosial Ekonomi  Tujuan dari pengawasan analisis aspek sosial ekonomi adalah menilai proyek/objek yang dibiayai tersebut apakah memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari:     Jumlah penyerapan tenaga kerja. Apakah proyek tersebut dapat mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat setempat, atau sebaliknya, mematikan sektor-sektor perekonomian setempat. Apakah proyek tersebut tidak bertentangan dengan agama dan adat istiadat masyarakat setempat. Apakah proyek tersebut mengganggu lingkungan hidup sepeti polusi udara, air, tanah, limbah. dan lain sebagainya (AMDAL).
  • 43. • Penelitian Terhadap Rekomendasi/Persetujuan Pembiayaan        Apakah permohonan pembiayaan sebelum dianalisis telah mendapatkan petunjuk/pengarahan terlebih dahulu dari pemimpin cabang. Apakah pengajuan permohonan pembiayaan tidak melalui pihak ketiga lain (broker/calo). Apakah calon debitur telah memeroleh berbagai fasilitas pembiayaan sebelumnya. Apakah telah dilakukan inspeksi on the spot untuk pemohon calon debitur yang bersangkutan. Apakah seluruh aspek yang dianalisis telah memenuhi syarat dan ketentuan dalam pemberian pembiayaan. Apakah pembiayaan yang diusulkan, perhitungannya telah dilakukan secara saksama Apakah pembiayaan yang diberikan tidak melampaui ketentuan plafond
  • 44. • Tahap Pelaksanaan Pembiayaan  Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:        Syarat-syarat Disposisi dan Syarat-Syarat Lainnya Jaminan Utama Jaminan Tambahan Administrasi Pembiayaan Pendapatan Pembiayaan Klasifikasi Pembiayaan Pencadangan Aktiva Produktif
  • 45. Syarat-syarat Disposisi dan Syarat-Syarat Lainnya       Apakah nasabah telah menandatangani perjanjian pembiayaan sebesar maksimum/plafond pembiayaan. Apakah surat-surat asli jaminan telah dikuasai dan telah dilakukan pengikatan jaminan/agunan baik agunan utama maupun tambahan sesuai ketentuan, dan apakah sebelumnya telah dilakukan inspeksi on the spot. Apakah jamnian yang insurable telah diasuransikan Apakah nasabah telah membayar lunas provisi pembiayaan, provisi administrasi pembiayaan, dan bea meterai tempel. Apakah telah dilakukan pembukaan data alpha rekening debitur pada arsip komputer. Apakah pelaksanaan disposisi pembiayaan dilakukan berdasarkan cash flow yang ditetapkan dalam keputusan pembiayaan. Saldo debet nasabah tidak boleh melampaui:    Izin tarik pada waktu ketentuan izin disposisi diberikan. Maksimum/plafond pembiayaan. Apakah nasabah telah menyampaikan laporan-laporan yang ditetapkan bank sesuai ketentuan
  • 46. Jaminan Utama        Apakah penilaiannya dilakukan secara objektif, dengan memintakan bantuan pihak asuransi atau perusahaan penilai lainnya. Apakah sebelum dilakukan pengikatan jaminan, telah dilakukan inspeksi on the spot yang dituangkan dalam laporan kunjungan dan kontak nasabah. Apakah nilai jaminan telah memenuhi syarat minimum sesuai ketentuan. Apakah telah dilakukan pengikatan FEO dan cessie notariil Apakah nilai pengikatannya meng-cover jumlah pembiayaannya. Apakah telah dilakukan penutupan asuransi kebakaran pada maskapai asuransi. Apakah atas barang-barang jamnian yang akan mengalami penurunan nilai telah diambil langkah-langkah pengamanan.
  • 47. Jaminan Tambahan               Teliti apakah bukti kepemilikan barang jaminan atas nama debitur sendiri. Apakah penilaiannya dilakukan secara objektif dan wajar serta tidak terjadi mark up yang akan sangat merugikan bila pembiayaan menjadi bermasalah. Bandingkan taksasi yang dilakukan cabang dengan taksasi yang dilakukan oleh perusahaan penilai atau perusahaan asuransi: apakah terdapat perbedaan. Bila mungkin, lakukan konfirmasi terhadap pihak asuransi/perusahaan penilai tersebut. Apakah sebelum dilakukan pengikatan, telah dilakukan inspeksi on the spot yang dituangkan dalam laporan kunjungan dan kontak nasabah. Apakah nilainya telah memenuhi syarat minimal sesuai ketentuan. Apakah atas jaminan benda tak bergerak berupa tanah dan atau kapal telah dipasang hipotik dengan jumlah nilai pengikatan seratus persen dari maksimum/plafond pembiayaannya. Teliti juga apakah atas pemasangan hipotik tersebut, sertifiakt hipotik yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah dikuasai oleh lembaga pembiayaan. Teliti jika pendaftaran pemasangan hipotik kepada BPN masih dalam proses; apakah ada surat pernyataan dari kantor BPN yang menyatakan bahwa pendaftaran pemasangan hipotik masih dalam proses. Apabila jaminan berupa sertifikat tanah (SHM, SHGB, SHGU) terdiri atas beberapa sertifikat. Teliti apakah akta/sertifikat hipotik, atas pemasangan hipotiknya untuk setiap sertifikat ada akta dan sertifikat hipotiknya. Khusus untuk SHGB (sertifikat hak guna bangunan) dan SHGU (sertifikat hak guna usaha), teliti apakah jangka waktunya masih lebih panjang daripada jangka waktu pembiayaannya. Apabila terdapat sertifikat yang sudah habis masa berlakunya, teliti apakah telah diajukan permohonan perpanjangannya kepada kantor BPN. Apakah atas jaminan berupa bangunan (kantor, pabrik, gudang, bengkel, dan lain-lain) termasuk mesin-mesin, peralatan produksi, dan kendaraan bermotor telah ditutup pertanggungannya/asuransi senilai maksimum pembiayaannya kepada perusahaan asuransi. Jumlah nilai pertanggungan agunan tambahan agar diperhitungkan juga dengan nilai pertanggungan agunan utama, di mana jumlah nilai pertanggungan maksimum keseluruhannya adalah sebesar maksimum pembiayaan yang diberikan kepada nasabah. Untuk agunan berupa kendaraan bermotor, apakah BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) serta faktur pembelian telah dikuasai dan dilakukan pengikatan F.E.O secara notariil sempurna. Teliti apakah atas BPKB kendaraan bermotor tersebut telah dilakukan pemblokiran kepada kantor Ditlantas Polri/kantor DLLAJR setempat bahwa kendaraan bermotor tersebut dijadikan jaminan pembiayaan di bank. Untuk agunan berupa mesin-mesin pabrik, diesel, dan peralatan produksi lainnya; apakah bukti pemilikan, faktur, dan invoice telah dikuasai oleh bank dan telah dilakukan pengikatan F.E.O. secara notariil sempurna. Apakah biaya-biaya pengikatan barang agunan, premi asuransi telah dibayar lunas atau dibebankan ke rekening debitur.
  • 48. Administrasi Pembiayaan        Apakah penyimpanan dokumen-dokumen pembiayaan dilakukan secara tertib dan teratur sesuai ketentuan pada folder-folder pembiayaan. Unit loan administration bertanggung jawab sebagai pengelola folder, tetapi yang bertanggung jawab atas kelengkapan isi folder adalah AO. Apakah folder-folder pembiayaan telah disimpan di ruangan tahan api (strong room), yang terkunci dengan sistem dual control. Pastikan bahwa folder pembiayaan tidak dapat dipindahkan dari gedung bank, penjagaannya cukup baik, dan tidak diperlihatkan kepada umum. Apakah folder pembiayaan telah dilengkapi dengan formulir checklist, sebagai alat kontrol pengambilan data, peminjaman data, dan pengeluaran data, dari AO kepada LA atau sebaliknya. Apakah telah dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen-dokumen pembiayaan yang ada di dalam folder secara periodik, sekurangkurangnya setahun sekali. Apakah terdapat data/dokumen di dalam folder yang belum dilengkapi, atau telah jatuh tempo, tetapi belum diproses pengurusan perpanjangannya.
  • 49. Pendapatan Pembiayaan Bunga pembiayaan  Provisi Pembiayaan  Commitment Fee  Biaya Administrasi Pembiayaan  Provisi Administrasi Pembiayaan  Denda Overdue  Denda Overdraft 
  • 50. Klasifikasi Pembiayaan Apakah penetapan klasifiaksi nasabah telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.  Apakah setiap ada yang memengaruhi kegiatan usaha nasabah dan berakibat terhadap performance pembiayaan nasabah telah diadakan perubahan klasifikasi sesuai dengan ketentuan penetapan klasifikasi nasabah 
  • 51. Pencadangan Aktiva Produktif   Teliti apakah telah dilakukan pembentukan cadangan aktiva produktif untuk kegiatan pembiayaan secara rutin setiap akhir bulan. Apakah atas kelebihan atau kekurangan pencadangan telah dilakukan jurnal koreksi (adjustment) atas kelebihan/kekurangan tersebut. Teliti jurnal koreksi (adjusment) yang dilakukan, apakah sesuai dengan ketentuan pada pedoman akuntansi. Teliti tata cara perhitungan pencadangan aktiva produktif, apakah telah sesuai dengan tahapan perhitungan pembentukan cadangan yang meliputi:     Kebenaran perhitungan. Kebenaran perhitungan kelebihan/kekurangan produktif. Teliti nilai jaminan, apakah nilainya sesuai taksasi terakhir. Apabila terdapat nasabah yang memiliki beberapa rekening dengan agunan terdiri atas beberapa sertifikat (dalam hal ini tanah dan bangunan), teliti tata cara perhitungan pendistribusian nilai agunan, apakah telah proporsional dan sesuai ketentuan.
  • 52. • Tahap Evaluasi Pembiayaan Pengawasan pembiayaan yang dilakukan pada tahap evaluasi pembiayaan untuk membandingkan antara tahap perencanaan pembiayaan dan tahap pelaksanaan pembiayaan tentang efektivitas pencapaian hasil
  • 53. Tujuan pengawasan pada tahap evaluasi pembiayaan     Mengidentifikasikan permasalahan terhadap fasilitas pembiayaan sedini mungkin. Mengevaluasi dan menetapkan tingkat risiko atas fasilitas pembiayaan Menetapkan langkah-langkah awal yang efektif dan efisien agar permasalahan yang ada tidak menjadi bertambah parah dan diupayakan menjadi lebih baik Untuk memudahkan dalam penilaian terhadap faktor-faktor di atas dapat digunakan score
  • 54. 3. Teknik Pengawasan Pembiayaan Teknik pengawasan pembiayaan adalah pendekatan yang digunakan dalam melakukan pengawasan
  • 55. Pendekatan Pengawasan       Monitoring pembiayaan Teliti apakah laporan realisasi usaha yang disampaikan oleh nasabah sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya, dan harus mencerminkan aktivitas/mutasi rekeningnya. Teliti turn over rekening dengan membandingkan debet dan pembiayaan rekening koran pada beberapa bulan berjalan. Beri tanda pada saldo tertinggi dan terendah pada setiap periode, agat berhati-hati bila nasabah mulai overdraft. Awasi pada tanggal-tanggal pelunasan apakah dapat dipenuhi oleh nasabah Teliti buku pembantu dan folder nasabah.
  • 56. Pendekatan Pengawasan       Teliti apakah masih terdapat kelonggaran tarik rekening nasabah tiap bulannya untuk menghindarkan terjadinya tunggakan. Teliti bahwa saldo debet/izin tarik nasabah tidak melampaui nilai jaminan. Teliti perkembangan kemampuan dan itikad baik nasabah. Teliti apakah jangka waktu pembiayaannya akan berakhir, teliti apakah telah memberitahukan nasabah secara tertulis bahwa jangka waktu akan berakhir. Teliti apakah nasabah memenuhi kewajiban pelunasan angsuran dan pembayaran dengan baik, atau apakah debitur tidak menunggak. Periksa kembali apakah nilai jaminan masih meng-cover jumlah pembiayaan nasabah, apakah seluruh jaminan telah diikat secara sempurna dan insurable telah ditutup asuransinya
  • 57.     Control by Exception Pengawasan terhadap hal-hal yang masih menyimpang Verband Control Pemeriksaan atas hal-hal yang saling berhubungan Budgetery Control Anggaran adalah rencana kerja yang dimanifestasikan dalam kesatuan nilai uang Inspeksi on the spot pengawasan yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan langsung di tempat perusahaan/kegiatan usaha nasabah
  • 58. Monitoring pembiayaan  External information     Nasabah diwajibkan menyampaikan laporan secara berkala yang meliputi laporan posisi stok dan piutang, realisasi usaha, laporan keuangan beserta lampirannya. Inspeksi on the spot ke lokasi usaha nasabah, yang tujuannya untuk membandingkan data laporan yang disampikan nasabah dengan kondisi yang sesungguhnya di proyek, yang meliputi perkembangan kemajuan proyek, posisi stok dan piutang, kapasitas produksi normal, kesibukan di dalam proses produksi, atau padatnya pembeli di toko atau occupancy rate pengunjung hotel. Dengan adanya on the spot ini, nasabah tidak akan memanipulasi angka laporannya dan AO yang melakukan on the spot dengan cepat dapat mendeteksi bila terdapat kejanggalan atau gejala memburuknya keadaan usaha nasabah dan pembiayaan yang diberikan. Laporan akuntan, konsultan, biasanya dilakukan untuk nasabah dengan jumlah besar Internal information (data intern kantor cabang).
  • 59. Inspeksi on the spot  Tujuan Pengawasan Fisik     Mengecek kebenaran seluruh keterangan ataupun data serta laporan yang disampaikan nasabah, dengan membandingkan jumlah dan kondisnya secara fisik. Secara langsung melihat dan meneliti keadaan usaha nasabah meliputi kapasitas produsinya/omzet penjualan, tingkat kesibukan kerja di unit produksi ataupun ramainya pembeli di bagian penjulan/toko; dilakukan dengan wawancara langsung dengan debitur tentang seluruh aktivitas perusahaannya ataupun wawancara dengan para pelanggannya. Secara tidak langsung mengingatkan nasabah bahwa bank menaruh perhatian besar terhadap kelancaran usaha nasabah, dan menjadi mitra yang baik untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapinya. Mendidik nasabah agar selalu menyempaikan laporan tentang seluruh kegiatannya sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
  • 60. Inspeksi on the spot  Sasaran Pengawasan Fisik:      Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi, Administrasi dan Keuangan Perusahaan, Alat-Alat Produksi, Aktivitas Perusahaan, dan Lingkungan Stok Barang/Bahan Baku/Barang Setengah Jadi/Barang Jadi Jaminan Pembiayaan
  • 61. Inspeksi on the spot  Pelaksanaan Pengawasan: a. Persiapan pelaksanaan pengawasan fisik dilakukan dengan, Mempelajari   aktivitas fisik nasabah melalui: Mempelajari folder nasabah, rekening koran, dan laporan yang disampaikan nasabah, mempelajari bidang usaha nasabah secara mendalam. Membuat catatan penting mengenai informasi nasabah serta mempersiapkan pelaksanaan pengawasan di tempat perusahaan/kegiatan usaha nasabah. Teknik Pelaksanaan pengawasan fisik dilakukan dengan cara:   Wawancara/diskusi Pemeriksaan b. Kesimpulan dan laporan
  • 62. Inspeksi on the spot  Audit (Pemeriksaan) Pembiayaan:       Membandingkan antara dua hal, yaitu meneliti dua hal secara bersamaan dan mencari/mengamati persamaan dan perbedaan. Mouching, yaitu memastikan keabsahaan suatu transaksi dengan meneliti dokumen dasar yang dipakai untuk mencatat dan mendukung transaksi yang bersangkutan. Rekonsiliasi, yaitu menentukan perbedaan antara dua hal dan mencari sebab perbedaan tersebut. Analisis, yaitu memecahkan suatu data/informasi dalam subbagiannya untuk ditarik kesimpulan lebih lanjut. Scan, scrutinize, yaitu memeriksa dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi untuk melihat apakah ada sebelumnya suatu keganjilan-keganjilan. Trace, retrace yaitu mengikuti suatu transaksi atau suatu bukti untuk memeriksa tahap-tahap yang sebelumnya atau tahap selanjutnya.
  • 63. Inspeksi on the spot  Sasaran audit pembiayaan:   Audit/pemeriksaan kepada nasabah pembiayaan. Penilaian pembiayaan kantor cabang.
  • 64. Inspeksi on the spot  sebelum audit/pemeriksaan tersebut, hal yang harus dilaksanakan terlebih dahulu adalah:   Penilaian Pengendalian Manajemen Internal Control Questinary
  • 65. Inspeksi on the spot  Pemeriksaan kegiatan pembiayaan nasabah   Pemeriksaan kepada nasabah Pemeriksaan dan penilaian pembiayaan unit kerja
  • 66. Pemeriksaan dan penilaian pembiayaan unit kerja            Rate Of Return On Loan Interest Margin On Loan Credit Risk Ratio Interest Risk Ratio Capital Ratio 1 Capital ratio 2 Capital Adequacy Ratio Banking Ratio Loans to Assets Ratio Provision for Loan Losses Ratio Cost of Efficiency Ratio
  • 67. Rate Of Return On Loan
  • 76. Provision for Loan Losses Ratio
  • 78. Inspeksi on the spot  Undercover Investigation (Pemeriksaan Secara Terselubung)    Sasaran yang sedang diperiksa tidak bisa/tidak sempat melakukan rekayasa atas performance-nya agar dinilai baik. Agar cepat dapat diketahui apabila terjadi kecurangan ataupun manipulasi, karena yang bersangkutan tidak mengetahui bahwa dia sedang diperiksa. Penyelamatan lebih dini terhadap kepentingan dan keamanan pembiayaan dapat segera dilaksanakan, sebelum masalahnya berkembang menjadi lebih rumit dan besar.
  • 79. Inspeksi on the spot  Cara Lain yang Lazim Dilakukan dalam Mengawasi Pembiayaan:      Break Even Point Analysis; dapat membantu untuk menggambarkan kepada manajemen, hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antara biaya dan volume penjualan perusahaan. Credit Audit; secara administratif dapat membantu untuk melengkapi kekurangan-kekurangan dokumen dan pemenuhan syarat-syarat, baik secara yuridis maupun secara ekonomis, termasuk kewajiban debitur untuk mengirimkan laporan-laporan dan target yang diasumsikan dalam persetujuan. Credit Examination; suatu kegiatan untuk melihat kebijaksanaan pembiayaan bank yang dibebankan kepada seseorang atau badan usaha dihubungkan dengan keadan debitur dan kondisi ekonomi dan moneter masih relevan atau tidak. Credit Review; merupakan suatu kegiatan penelitian/pemeriksaan pembiayaan kembali [penilaian ulang] secara menyeluruh untuk mengetahui, baik individual credit maupun branch/bank credit portfolio. Grouping System; suatu kebijaksan pembiayaan yang dianut harus mampu mendorong meminimalkan risiko, sehingga credit portfolio dalam posisi sehat.
  • 81. Aspek-Aspek Pengawasan Pembiayaan Peranan pembiayaan sampai saat ini masih dominan, karena pada banyak lembaga pembiayaan masih sebagai sumber pendapatan utama, sebagai suatu unit usaha selalu menghadapi dilema antara mendahulukan profit dan risiko. Khusus pembiayaan dinamakan risk asset. Itulah sebabnya, peran pengawasan pembiayaan menjadi bertambah penting yang harus memunyai ciri prudent banking. Dengan pengawasan pembiayaan, dapat diberikan batasan usaha untuk mengendalikan pelaksanaan pemberian pembiayaan pada debitur, agar persyaratan dan target usaha yang direncanakan dan disepakati dapat dicapai, sehingga pengembalian pembiayaan berjalan sesuai dengan jadwalnya.
  • 82. Tiga Aspek Pokok Pengawasan Pembiayaan    Aspek administratif; meliputi penguasaan dan penatausahaan proses kegiatan pembiayaan, sejak awal sampai kepada pelunasan, pemacetan, dan penghapusan pembiayaan. Aspek supervise; secara terus-menerus mengikuti perkembangan pembiayaan dan usaha debitur, agar mampu mengetahui actual performance credit yang tercermin pada kolektibilitasnya. Aspek penagihan; penarikan kembali pembiayaan sesuai jadwal, dengan tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha debitur, kecuali ada sinyal bahwa ada penurunan mutu pembiayaan yang terus-menerus, agar terhindar dari kerugian.
  • 83. Aspek-aspek PengawasanPembiayaan    Aspek kuantitatif, yang diharuskan dapat dipertahankan bahwa data dan informasi yang disajikan untuk dasar pengambilan keputusan dapat diuji kebenarannya, objektif, dan menurut keadaan yang sebenarnya Pengawasan administrasi pembiayaan, sangat diperlukan karena selain data adminsitratif, akan diketahui adanya penyimpangan operasional yang terjadi, juga dapat menjadi umpan balik bagi manajemen untuk penentuan kebijakan di kemudian hari. Pengawasan Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan
  • 84. • Pengawasan Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan     Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan diberikan untuk membiayai kegiatan produksi, pengumpulan dan atau penyiapan barang dalam rangka ekspor Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk rehabilitasi, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru, seperti untuk pembelian mesin-mesin, bangunan, dan tanah untuk pabrik Two step loan, yaitu suatu pinjaman untuk digunakan kepada berbagai proyek/perusahaan yang memenuhi syarat-syarat (eligible project) yang ditetapkan oleh lender yang bersangkutan Buyer’s credit, yaitu fasilitas yang diberikan kepada importir (buyers) yang disediakan untuk pembiayaan impor/pembelian barang (khususnya, barang modal) yang berasal dari negara bank pemberi fasilitas di luar negeri
  • 85. • Pengawasan Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan     Onshore loan, yaitu pemberian pembiayaan dalam valuta asing yang dananya dikelola di kantor pusat. Pengawasan pembiayaan onshore loan seperti pengawasan pembiayaan pada umumnya. Offshore loan, yaitu pemberian pembiayaan dalam valuta asing kepada nasabah-nasabah dalam negeri sehingga menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap luar negeri. Pembiayaan Sindikasi, yaitu suatu pembiayaan bersama terhadap suatu objek pembiayaan oleh beberapa bank/lembaga pembiayaan, baik pembiayaan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang dimana Risiko pembiayaan ditanggung bersama oleh bank/lembaga pemberi pembiayaan. Pembiayaan konsorsium, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang pembiayaannya dilaksanakan secara bersama
  • 86. • Pengawasan Pembiayaan Menurut Jenis Pembiayaan Joint financing, yaitu suatu cara pembiayaan pembiayaan yang dilaksanakan secara bersama-sama  Pembiayaan kelolaan pada umumnya yaitu pembiayaan yang bersifat channeling (penatausahaan) atas pinjaman atau penerusan pembiayaan. 
  • 88. Audit Intern Pembiayaan            Penilaian Kecukupan dan Efektivitas Struktur Pengendalian Manajemen Penilaian Kualitas Kinerja Jenis-jenis Pemeriksaan Tujuan dan Sasaran Audit Pembiayaan Tahapan Audit Intern Laporan Hasil Audit Tindak Lanjut Hasil Audit Dokumentasi dan Administrasi Kegiatan Audit Intern Pembiayaan Prosedur Audit Intern Pembiayaan Teknik Pemeriksaan Sarana Audit Intern
  • 89. • Penilaian Kecukupan dan Efektivitas Struktur Pengendalian Manajemen Pemerikasaan dan penilaian ini dimaksudkan untuk menentukan sampai seberapa jauh sistem yang telah ditetapkan dapat diandalkan kemampuannya untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran dapat dicapai secara efisien dan ekonomis, serta menentukan sejauh mana struktur tersebut sudah berfungsi seperti yang diinginkan.
  • 90. Metode Penilaian Kecukupan dan Efektivitas Pengendalian Manajemen dengan  dengan  dengan  dengan  uraian tertulis, menggunakan check list, daftar pertanyaan, atau flowchart.
  • 91. • Penilaian Kualitas Kinerja Pemeriksaan dan penilaian atas kualitas kinerja dimaksudkan untuk menentukan sejauh mana tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan dalam bisnis plan tercapai
  • 92. Unsur-unsur Penilaian Kualitas Kinerja      Tolok ukur kinerja setiap unit kerja, yaitu kriteria yang bersifat kuantitatif guna mengukur sukses tidaknya suatu unit kerja. Target yaitu hal-hal yang harus dicapai yang bersifat kuantitatif oleh suatu unit kerja dalam satu tahun. Rencana kegiatan (action plan), yaitu rangkaian langkah yang harus dilaksanakan. Review secara bulanan, yaitu setiap dua bulan, realisasi yang dicapai dibandingkan dengan target. Bila realisasi yang dicapai jauh dari target, sebaiknya ditempuh langkah-langkah perbaikan. Penilaian dan evaluasi pada akhir tahun, pada akhir periode (tahun) setiap target dinilai, yaitu dengan cara membandingkan antara setiap target dengan setiap realisasi dari target yang dicapai. Hasil penilaian pembiayaan ini adalah kinerja setiap unit kerja yang bersangkutan.
  • 93. • Jenis-jenis Pemeriksaan     Pemeriksaan keuangan (financial audit), yaitu pemeriksaan yang bertujuan untuk menetapkan kewajaran laporan keuangan telah disajikan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Pemeriksaan operasional/kinerja (operational/performance appraisal), yaitu dimaksudkan untuk menilai cara pengelolaan suatu unit kerja dan bertujuan untuk membantu unit kerja untuk melaksanakan tugasnya secara lebih baik. Pemeriksaan ketaatan (substantive and complience audit) yaitu pemeriksaan yang bertujuan untuk menetapkan apakah unit kerja yang diperiksa telah mematuhi prosedur, kewenangan, atau kebijakan yang telah ditetapkan. Manajemen audit yaitu pemeriksaan manajemen yang bertujuan untuk melaksanakan penilaian atas usaha pencapaian tujuan perusahaan oleh manajemen.
  • 94. • Tujuan Audit Pembiayaan    Menilai Pertanggungjawaban Pimpinan Unit Kerja Setiap tingkatan pimpinan unit kerja harus melaksanakan tugas dan tunggung jawabnya yang diberikan wewenang oleh atasannya. Memberikan Bantuan Manajerial Kesalahan yang ditemukan pada unit kerja mungkin disebabkan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip manajemen. Oleh karena itu, pemeriksaaan intern bukan hanya bertugas untuk menggali kesalahan, tetapi juga harus dapat memberikan penjelasan kepada pimpinan unit kerja agar masalah-masalah tersebut tidak terulang di kemudian hari. Menghemat Pengeluaran Pemeriksaan dilaksanakan secara profesional; akan sangat bermanfaat untuk semua bidang kegiatan, termasuk penghematan pengeluaran.
  • 95. • Sasaran Audit Pembiayaan Pemeriksaan intern terhadap pembiayaan merupakan upaya lanjutan dalam pengawasan pembiayaan untuk memastikan bahwa pemberian pembiayaan telah dilakukan dengan benar sesuai dengan ketentuan yang ada dan telah memenuhi prinsip pembiayaan yang sehat serta telah mematuhi ketentuan yang berlaku dalam pembiayaan.
  • 96. Prosedur Pemeriksaan Prosedur pembiayaan, sejak permohonan sampai dengan pembiayaan direalisasikan.  Analisis pembiayaan, meliputi prinsip 6C, aspek-aspek pembiayaan, perhitungan pembiayaan, serta jaminan pembiayaan, termasuk dokumen pendukungnya.  Pelaksanaan pembiayaan, meliputi disposisi pembiayaan, administrasi pembiayaan, dan pengawasan pembiayaan. 
  • 97. • Tahapan Audit Intern  Persiapan Audit Intern Pembiayaan  Melakukan penelitian peta pembiayaan auditee yang akan diperiksa  Membuat desk audit untuk disetujui kepala divisi audit terhadap auditee yang akan diperiksa  Organisasi auditor; dalam melaksanakan audit ditetapkan organisasi auditor  Memberitahukan tentang rencana audit intern ke auditee
  • 98. • Tahapan Audit Intern  Penyusunan Program Audit Intern Pembiayaan      Merupakan dokumentasi prosedur bagi auditor pembiayaan dalam mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mendokumentasikan informasi selama pelaksanaan audit, termasuk catatan untuk pemeriksaan yang akan datang. Menyatakan tujuan audit intern pembiayaan. Menetapkan luas, tingkat, dan metodologi pengujian yang diperlukan guna mencapai tujuan audit intern pembiayaan untuk tiap tahapan audit. Menetapakan jangka waktu pemeriksaan. Mengidentifikasikan aspek-aspek teknis, risiko, proses, dan transasksi yang harus diuji, termasuk pengelolaan data elektronik
  • 99. • Tahapan Audit Intern  Pelaksanaan Penugasan Audit Intern Pembiayaan  Proses Audit Intern Pembiayaan        Mengumpulkan bukti dan informasi yang cukup, kompeten, dan relevan. Memeriksa dan mengevaluasi semua bukti dan informasi untuk mendapatkan temuan dan rekomendasi audit. Menetapkan metode pengujian dan teknik sampling yang dapat dipakai dan dikembangkan sesuai dengan keadaan, di antaranya pengujian atas pengendalian dan pengujian substantive atas saldo-saldo, seperti validasi atas rekening simpanan dan pembiayaan. Supervisi atas proses pengumpulan bukti dan informasi serta pengujian yang telah dilakukan. Mendokumentasikan kertas kerja audit. Membahas hasil audit dengan auditee. Bukti Audit    Bukti yang cukup, Bukti yang kompeten, bukti yang relevan
  • 100. • Tahapan Audit Intern  Evaluasi Hasil Audit Intern Pembiayaan    Kesimpulan dari pelaksanaan program audit Jika program dan prosedur audit intern pembiayaan selesai dilaksanakan, auditor pembiayaan harus menyusun kesimpulan terhadap hasil audit yang sesuai dengan sasaran atau tujuan dari program dan prosedur audit tersebut. Evaluasi hasil pembiayaan audit terhadap sasaran audit intern pembiayaan Jika auditor pembiayaan dalam melakukan pengujuian menemukan penyimpangan, maka penyimpangan tersebut harus dievaluasi berdasarkan analisis sebab akibat. Ikhtisar temuan dan rekomendasi hasil audit pembiayaan Auditor pembiayaan harus membuat ikhtisar temuan dan rekomendasi hasil audit
  • 101. • Tahapan Audit Intern  Supervisi      Penyiapan instruksi yang jelas kepada auditor pembiayaan dan persetujuan program audit. Pengawasan pelaksanaan program audit. Penetapan kecukupan kertas kerja audit intern pembiayaan. Penilaian mengenai akurasi, objektivitas, kelengkapan, dan ketepatan waktu dari laporan hasil audit. Penilaian atas pencapaian tujuan dan sasaran audit intern pembiayaan.
  • 102. • Laporan Hasil Audit  Standar Laporan:         Laporan harus tertulis dan memuat hasil audit intern pembiayaan sesuai dengan ruang lingkup penugasan. Di samping itu, laporan harus dapat berfungsi sebagai dokumen formal yang mencerminkan tanggung jawab auditor pembiayaan dan auditee atas kegiatan yang dilakukan. Laporan diuraikan secara singkat dan mudah dipahami, memuat beberapa hal pokok atau yang dianggap penting dan hal-hal yang perlu untuk dilakukan perbaikan oleh auditee. Laporan harus didukung kertas kerja yang memadai. Laporan yang memuat temuan audit intern pembiayaan harus didukung kertas kerja yang memadai agar dapat dipertanggungjawabkan. Laporan harus objektif, berdasarkan fakta, serta tidak memihak kepada kepentingan tertentu. Laporan harus konstruktif dan protektif, dan dapat memberikan saran perbaikan atau arah bagi auditee untuk dapat melakukan perbaikan. Laporan harus ditandatangani oleh auditor pembiayaan atau kepala divisi pengawasan intern. Hal ini sebagai cerminan tanggung jawab atas kebenaran isi dari laporan yang dibuat. Laporan harus dibuat dan disampaikan tepat waktu, setelah berakhirnya pemeriksaan atau dalam batas waktu yang masih relevan dengan materi laporan tersebut. Laporan dituangkan secara sistematis: antara lain memuat objek audit pembiayaan, periode audit, temuan audit, kesimpulan audit, dan rekomendasi, serta tanggapan auditee.
  • 103. • Laporan Hasil Audit  Materi Laporan        Tujuan, luas, dan pendekatan audit intern pembiayaan dimaksudkan agar pembaca laporan sejak awal mengetahui tujuan, luas, dan pendekatan audit intern pembiayaan sehingga dapat memahami dengan baik meteri yang dikemukakan dalam laporan. Temuan audit yang dikemukakan dalam laporan harus memuat secara jelas mengenai fakta, keadaan yang seharusnya, serta dampak dan penyebab terjadinya penyimpangan. Kesimpulan auditor pembiayaan atas hasil audit harus memberikan kesimpulan atas temuannya, baik berupa keberhasilan maupun penyimpangan, sesuai dengan lingkup audit intern pembiayaannya. Pernyataan audit dilakukan sesuai dengan standar pelaksanaan fungsi audit intern bank. Rekomendasi auditor pembiayaan. Hal ini perlu dilakukan bila dalam audit intern pembiayaan ditemui adanya kelemahan atau penyimpangan. Auditor pembiayaan harus memberikan rekomendasi perbaikan. Tanggapan auditee. Dalam hal ini, auditee harus diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan/komentar atas temuan audit intern pembiayaan yang dapat berupa pembenaran/persetujuan, atau keberatan/penolakan, dan alasannya. Hasil pengecekan komitmen auditee. Dalam laporan harus dikemukakan hasil pengecekan atas pelaksanaan komitmen atau audit intern pembiayaan sebelumnya yang belum dilaksanakan.
  • 104. Format laporan audit pembiayaan Bab i Pendahuluan A. Data umum B. Neraca singkat C. Posisi pembiayaan Bab ii Kinerja pembiayaan A. Pengendalian manajemen B. Perkembangan pembiayaan C. Posisi pembiayaan per cut off date D. Hasil penerimaan bunga efektif E. Hasil penagihan pembiayaan golongan iii, iv dan v F. Cadangan akktiva peroduktif yang diklasifikasikan G. Pengelolaan administratif H. Sarana dan prasarana Bab iii Pemeriksaan map nasabah A. Cash loan 1. Informasi umum 2. Kondisi nasabah 3. Penyimpangan dan ketidak wajaran 4. Tanggapan auditee 5. Rekomendasi A. Non cash loan Bab iv Tindak lanjut hasil pemeriksaan sebelumnya Bab v Kesimpulan Bab vi Rekomendasi
  • 105. • Laporan Hasil Audit  Proses Penyusunan Laporan:      Kompilasi dan analisis temuan audit intern pembiayaan Temuan audit intern pembiayaan yang akan dituangkan dalam laporan harus dikompilasi dan dianalisis tingkat signifikansinya. Konfirmaasi dengan auditee Temuan audit intern pembiayaan harus dikonfirmasikan dengan auditee untuk diketahui dan dipahami. Diskusi dengan kepala unit pengawasan intern Temuan audit intern pembiayaan yang sudah dikompilasi dan dianalisis harus dilaporkan serta didiskusikan dengan unit pengawasan intern atau pejabat yang ditunjuk. Diskusi dengan auditee Diskusi ini dimaksudkan agar auditee memberikan komitmen dan bersedia melakukan perbaikan dalam batas waktu tertentu yang dijanjikan. Review laporan Konsep laporan yang disusun oleh tim audit intern pembiayaan di-review oleh unit pengawasan intern pembiayaan atau pejabat yang ditunjuk agar diperoleh keyakinan bahwa laporan tersebut telah lengkap dan benar.
  • 106. • Laporan Hasil Audit  Penyampaian Laporan Laporan kepala divisi pengawasan intern pembiayaan kepada direksi, dewan audit, dan auditee
  • 107. • Tindak Lanjut Hasil Audit    Pemantauan atas Pelaksanaan Tindak Lanjut Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut harus dilakukan, agar dapat diketahui perkembangannya dan dapat diingatkan kepada auditee dalam hal auditee belum dapat melaksanakan komitmen perbaikan menjelang atau sampai batas waktu yang dijanjikan. Analisis Kecukupan Tindak Lanjut Dari hasil pemantauan pelaksanaan tindak lanjut, dilakukan analisis kecukupan atas realisasi janji perbaikan yang telah dilaksanakan auditee. Selanjutnya, pengecekan kembali tindak lanjut perlu dilakukan apabila terdapat kesulitan atau hambatan yang menyebabkan tindak lanjut tersebut tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Pelaporan Tindak Lanjut Dalam hal pelaksanaan tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh auditee, maka unit pengawasan intern memberikan laporan tertulis kepada direksi dan dewan audit untuk tindak lanjut.
  • 108. • Dokumentasi dan Administrasi Kegiatan Audit Intern Pembiayaan         Dokumentasi dan Kertas Kerja Audit Administrasi Hasil Audit Dokumentasi dan Administrasi Kegiatan Audit Intern Pembiayaan Risk assets Contingent Liabilities Additional Exposure Analisis Risiko/Kualitas Portofolio Analisis Proses Pembiayaan Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan, Penyelamatan, dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah
  • 109. • Prosedur Audit Intern Pembiayaan    Pembiayaan Eksploitasi Pembiayaan Investasi Non Cash Loan, pada intinya ketiganya harus memenuhi prosedur sbb:       Memeriksa legalitas: pemeriksaan legalitas permohonan pembiayaan eksploitasi, legalitas perusahaan, dan legalitas usaha sesuai dengan jenis usahanya. Memeriksa kelengkapan data: meneliti kelengkapan data yang diperlukan untuk mendukung analisis pembiayaan, antara lain realisasi kegiatan usaha, neraca, dan perhitungan laba/rugi, serta data lain yang dianggap perlu. Memeriksa analisis pembiayaan Meneliti dokumen pembiayaan, kelengkapan, dan kebenaran dokumen pembiayaan Meneliti administrasi pembiayaan: meneliti apakah telah dilakukan pengawasan terhadap pembiayaan yang telah diberikan dan dilakukan tindakan seperlunya untuk menyelematkan pembiayaan tersebut Meneliti hal-hal lain yang berkaitan dengan pembiayaan nasabah
  • 110. • Prosedur Audit Intern Pembiayaan  Barang Jaminan Pembiayaan     Apakah bukti pemilikan jaminan telah sepenuhnya dikuasai bank. Apakah jaminan telah diikat secara notariil sempurna sesuai dengan jenis barangnya, seperti tanah dengan hipotik, persediaan dengan FEO, piutang dengan cessie, dll. Apakah jaminan yang insurable telah diasuransikan dengan syarat banker’s clause. Apakah jaminan telah dinilai secara wajar dan tidak terjadi mark up.
  • 111. • Prosedur Audit Intern Pembiayaan   Proses Pemberian Pembiayaan sampai dengan Pelunasan Hal yang perlu diteliti, antara lain: proses pembiayaan, dokumen, administrasi, dan pengawasan yang dilakukan oleh auditee. Administrasi dan Laporan Pembiayaan  Administrasi pembiayaan:       Laporan pembiayaan:    Meneliti penggunaan buku pembantu. Meneliti kebenaran perhitungan dan pembebanan provisi. Meneliti apakah denda-denda yang seharusnya dibayar oleh nasabah telah dibayar, seperti denda kelambatan pembayaran provisi, denda tidak tercapainya target ekspor, dll. Meneliti apakah angsuran pembiayaan investasi telah dibukukan tepat waktu. Meneliti kebenaran pembukuan tunggakan pembiayaan, rekening administrasi, dll. Meneliti apakah laporan-laporan tentang pembiayaan telah dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu. Meneliti apakah lampiran neraca bidang pembiayaan telah dibuat secara benar. Securities, Interbank Placement Audit terhadap securities maupun interbank placement dimaksudkan untuk meyakini bahwa securities yang dibeli maupun penempatan dana di bank lain memunyai tingkat keamanan yang tinggi.
  • 112. • Prosedur Audit Intern Pembiayaan   Perhitungan dan Pembebanan Biaya Audit terhadap perhitungan dan pembebanan biaya dimaksudkan untuk meyakini bahwa baik perhitungan maupun pembebanannya oleh auditee telah dilakukan dengan benar. Pembiayaan Bermasalah Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam audit pembiayaan bermasalah:  Identifikasi permasalahan: apakah auditee telah melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi nasabah., meliputi      Penilaian terhadap ketepatan penyaluran sesuai dengan konsentrasi utama bisnis bank. Penetapan/kesimpulan kondisi nasabah. Evaluasi alternatif penyelesaian: apakah auditee telah menentukan alternatif yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan. Penyelesaian pembiayaan: apakah auditee telah mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan alternatif yang telah dipilih. Operasional Pembiayaan Lain Prosedur dalam audit operasional pembiayaan lain dimaksudkan untuk meneliti apakah tindakan lainnya dalam operasional pembiayaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan.
  • 113. • Teknik Pemeriksaan     Inspeksi merupakan cara memeriksa dengan mempergunakan panca indera, terutama mata, untuk memeroleh pembuktian atas sesuatu keadaan atau sesuatu masalah pada suatu saat tertentu. Observasi atau pengamatan adalah cara memeriksa dengan menggunakan panca indera, terutama mata, yang dilakukan secara kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan sesuatu keadaan atau masalah. Tanya jawab, teknik pemeriksaan ini berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memeroleh pembuktian. Konfirmasi merupakan upaya untuk meperoleh informasi/penegasan dari sumber lain yang independen, baik secara lisan maupun tertulis. Konfirmasi ini dalam praktik dapat memunyai dua bentuk,
  • 114. • Teknik Pemeriksaan     Analisis artinya memecahkan atau menguraikan suatu keadaan atau masalah ke dalam beberapa bagian atau elemen, dan memisahkan bagian tersebut untuk dihubungkan dengan keseluruhan atau dibandingkan dengan yang lain. Perbandingan adalah usaha untuk mencari kesamaan dan perbedaan antara dua atau lebih keadaan. Pemeriksaan Bukti-bukti Tertulis (Vouching dan Verifikasi) adalah memeriksa autentik tidaknya serta lengkap tidaknya bukti yang mendukung suatu transaksi. Sementara itu, verifikasi adalah memeriksa ketelitian perkalian, penjumlahan, pembukuan, pemilikan, dan eksistensinya. Rekonsiliasi adalah penyesuaian antara dua data yang berhubungan, tetapi masing-masing dibuat oleh pihak yang independen (terpisah) untuk mendapatkan data yang benar.
  • 115. • Teknik Pemeriksaan      Trasir adalah cara memeriksa dengan jalan menelusuri proses suatu keadaan, kegiatan, ataupun masalah sampai pada sumber atau bahan pembuktiannya. Rekomputasi adalah menghitung kembali kalkulasi yang telah ada untuk menetapkan kecermatannya. Misalnya, menghitung kembali beban bunga. Scanning adalah melakukan penelaahan secara umum dan cepat untuk menemukan hal-hal yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Arround the computer adalah pemeriksaan sistem komputer melalui inquiry data dan pengujian terhadap program aplikasi yang ada, serta memeriksa seluruh output secara manual. Through the computer adalah pemeriksaan program aplikasi, data, dan output dengan menggunakan audit software.
  • 116. • Sarana Audit Intern    Internal control questionaire merupakan suatu kumpulan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya oleh auditor menyangkut seluruh sistem pengendalian intern dari objek yang akan diperiksa. Audit check list memunyai fungsi yang sama seperti internal control questionnaire, di mana dalam audit check list ini oleh auditor digunakan untuk menilai sampai sejauh mana auditee dapat memenuhi seluruh ketentuan yang telah ditetapkan. Kertas Kerja PemeriksaanHasil pemeriksaan pendahuluan.           Program pemeriksaan. Rencana dan realisasi pemeriksaan. Sarana kendali pemeriksaan. Daftar pertanyaan kepada pimpinan unit kerja yang diperiksa. Daftar pertanyaan penilaian pengendalian manajemen. Kegiatan pemeriksaan yang dicatat pada formulir kertas kerja pemeriksaan ataupun kertas lainnya. Analisis-analisis yang dibuat oleh auditor. Berita acara presentasi hasil pemeriksaan dengan pimpinan unit yang diperiksa atau karyawan/pihak lainnya. Berita acara wawancara (untuk pemeriksaan khusus). Dan lain-lain.
  • 117. • Sarana Audit Intern  Audit Report  Bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan     Bentuk bab, dilengkapi memo yang berbentuk excecutive summary. Bentuk memo, untuk laporan hasil pemeriksaan khusus. Bentuk bab adalah suatu bentuk laporan yang mengelompokkan penyajian dalam beberapa bab. Bentuk memo/excecutive summary Laporan pemeriksaan dalam bentuk memo (executive summary) adalah penyajian laporan dalam bentuk memo/surat