SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
BAB IV
PEBYELESAIAN PENYELESAIAN DENGAN DERET
Untuk penyelesaian PD dengan metode series akan diberikan dua metode
yang banyak digunakan pada Teknik Kimia, yaitu Persamaan Bessel dan Laplace
(banyak dipakai pada pengendalian proses/kontrol).
4.1. Persamaan Bessel
Persamaan umum persamaan Bessel adalah :
[ ] [ ] 0)1(2 222
2
2
2
=+−−−++++ yxbxrabdxc
dx
dy
bxax
dx
yd
x rPsr
Penyelesaian umum PD Bessel






+= −
−− s
p
s
p
rbxa
x
s
d
zCx
s
d
zCexy
!!
()
!!
( 21
)/(2/)1(
P = c
a
s
−




 −
2
2
11
Beberapa kasus :
1. a. Jika
s
d
adalah real dan P 0∉ atau ∉bilangan bulat maka Zp dinyatakan
dengan Jp dan Z-p dinyatakan dengan J-p
b. Jika P = 0 atau bilangan bulat maka Zp dinyatakan dengan Jn dan Z-p
dinyatakan dengan Yn
2. a. Jika
s
d
adalah imajiner dan P 0∉ atau ∉bilangan bulat maka Zp
dinyatakan dengan Ip dan Z-p dinyatakan dengan I -p
a. Jika P = 0 atau bilangan bulat maka Zp dinyatakan dengan In dan Z-p
dinyatakan dengan Kn
Contoh 1
56
Selesaikan PD dibawah ini :
[ ] 02 22
2
2
2
=+−+ yx
dx
dy
ax
dx
yd
x β
ββ
Penyelesaian :
Jika disesuaikan dengan PD Bessel :
a. 1 - 2β = a + 2bxr
jadi ; b = 0
a = 1 - 2β
b. [ ]rPs
xbxrabdxcx 22222
)1( +−−−+=β
β
jadi ; c = 0
d = β2
s = β
Jadi :
P = c
a
s
−




 −
2
2
11
= 0
2
2111
2
−




 +− β
β
= 1
11 2
== β
β
β
β
1
2
==
β
β
s
d
Karena 1
2
==
β
β
s
d
=bilangan real dan P adalah bilangan bulat, maka
Zp dinyatakan dengan Jn
Z-p dinyatakan dengan Yn
Contoh 2
Persamaan pada pin pendingin :
57
0
sec2
2
2
=++ y
kw
Lh
dx
dy
dx
yd
x
θ
Dimana :
x = jarak dari ujug pin
y = T - Ta, temperatur udara luar = 100 F
T = temperatur pada x
h = koefisien perpindahan konveksi = 2 Btu/hr.ft2
.o
F
k = koefisien perpindahan panas konduksi = 220 Btu/hr.ft.oF
L = total panjang pin = 1 ft
w = tebal pin = 1/12 ft
θ = sudut pada ujung pin, sec θ = 1
Penyelesaian :
Jika
kw
Lh θ
α
sec2
=
Dan persamaan dikalikan dengan x maka akan diperoleh :
02
2
2
=++ xy
dx
dy
x
dx
yd
x α
58
θ
L
w
Jika dibandingkan dengan Persamaan umum Bessel :
[ ] [ ] 0)1(2 222
2
2
2
=+−−−++++ yxbxrabdxc
dx
dy
bxax
dx
yd
x rPsr
Akan diperoleh ;
a = 1 b = 0 c = 0
d = -α s = ½ r = 0
P = c
a
s
−




 −
2
2
11
= 00
2
11
2/1
1
2
=−




 −
imajiner
s
d
=
−
=
2/1
α
Karena imajiner
s
d
= dan P = 0, maka :
Zp dinyatakan dengan Io
Z-p dinyatakan dengan Ko
Sehingga PUPD nya adalah :
xKCxICy oo αα 2()2( 21 +=
Jika kondisi batas dimasukkan :
1. T = finite pada x = 0
2. T = 200, Ta = 200 pada x = L = 1
BC 1.
Pada x = 0 Ko = tak terhingga Io = 1 (Tabel 5-1, Sherwood)
Sehingga C2 = 0
59
)2(1 xICy o α=
218,0
1.220
12.1.2.2sec2
===
kw
Lh θ
α
)218,02(1 xICy o=
)218,02(1 xICTaT o=−
BC. 2.
X =1 , T = 200 (pusat) Ta = 100
)218,02(1 xICTaT o=−
)1.218,02(100200 1 oIC=−
)9338,0(100 1 oIC=
Untuk mencari harga Io(0,9338) lihat tabel 5.1 sherwood dengan inrpolasi
pada x = 0,5 dan x = 1, akan diperoleh ;
Io(0,9338) = 1,230
230,1.100 1C=
C1 = 81,2
Jadi persamaan akhirnya
)218,02(.2,81 xITaT o=−
4.2. Laplace
Umumnya persamaan differensial homogen untuk sistem berorde-n ditulis
60
Persamaan differensial ini disebut sebagai persamaan differensial linear jika koefisien
a1, a2,..., an+1. bukan fungsi dari y(t).
Alih Ragam Laplace
Alih ragam Laplace merupakan salah satu alat bantu matematika yang
digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial. Bila dibandingkan dengan
metode klasik dalam menyelesaikan persamaan differensial, alih ragam Laplace
memiliki keuntungan dua hal :
1. Penyelesaian persamaan homogen dan integral khusus diperoleh dalam satu
operasi
2. Alih ragam Laplace mengubah persamaan differensial ke persamaan aljabar
dalam s. Hal ini memungkinkan dapat memanipulasi persamaan aljabar dengan
aturan aljabar sederhana untuk memeperoleh solusi dalam wawasan s. Solusi
akhir diperoleh dengan melakukan alih ragam Laplace balik.
Definisi Alih-ragam Laplace
Diberikan suatu fungsi nyata f(t) yang memenuhi kondisi
untuk σ bilangan nyata terbatas, maka alih-ragam Laplace didefinisikan sebagai
atau F(s) = alih ragam Laplace dari f(t) = [f(t)]
Peubah s disebut sebagai operator Laplace, berupa peubah kompleks, s = σ + jω.
Contoh:
Misalkan f(t) merupakan fungsi tangga satuan yang didefinisikan sebagai
61
f(t) = us(t) = 1 t > 0
= 0 t < 0
Alih ragam Laplace f(t) ini diperoleh sebagai berikut
Untuk memudahkan penerapan alih-ragam Laplace, dibawah ini diberikan tabel
teorema alih-ragam Laplace :
Tabel Teorema alih-ragam Laplace :
Perkalian dengan konstanta [kf(t)] = kF(s)
Penjumlahan dan beda [f1(t) + f2(t)]=F1(s)+F2(s)
Differensiasi
Pergeseran kompleks
Integral
Teori nilai-akhir
Tabel Alih-ragam Laplace suatu fungsi
Fungsi Bentuk Alih-ragam
Laplace
Unit Impuls 1
Unit Step u(t) 1/s
62
Unit Ramp t 1/s2
Polinomial t2
n!/sn+1
Eksponensial
Gel. sinus sin ωt
Gel. cosinus cos ωt
Gel sin teredam
Gel. cos teredam
Contoh 2 :
Misalkan f(t) merupakan fungsi berikut
Tentukan alih ragam Laplace f(t) tersebut
Penyelesaian :
Dengan melihat tabel alih ragam Laplace, maka diperoleh :
Alih-ragam Laplace Balik
Operasi menentukan f(t) dari alih ragam laplace F(s) disebut sebagai alih-ragam
Laplace balik, dan ditandai
f(t) = [F(s)]
Alih ragam Laplace balik adalah
(2-1)
dengan c adalah konstanta nyata yang lebih besar dari bagian nyata semua
singularitas F(s).
63
Contoh 3
Misalkan suatu fungsi Laplace diberikan oleh
Tentukan alih ragam Laplace balik fungsi F(s) ini.
Penyelesaian :
Dengan memperhatikan table 2-1 dan 2-2 diperoleh
Contoh 4
Diberikan alih ragam Laplace sebagai berikut
294
2
)( 2
++
+
=
ss
s
sF
Tentukan alih ragam Laplace balik dari fungsi ini.
Penyelesaian :
Dengan memperhatikan tabel 2-2 diperoleh
Alih-ragam Laplace balik
dengan ekspansi pecahan bagian
Dalam kebanyakan sistem kontrol, evaluasi alih-ragam Laplace balik tidak
langsung menggunakan integral balik persamaan (2-1). Sebaiknya, operasi alih ragam
Laplace balik yang didalamnya berupa fungsi rasional diselesaikan menggunakan
tabel alih-ragam Laplace dan ekspansi pecahan-bagian. Ketika solusi persamaan
differensial bentuk alih-ragam Laplace merupakan fungsi rasional, maka solusi dapat
ditulis sebagai
64
dengan Q(s) dan P(s) adalah polinomial dalam s. Dengan anggapan bahwa orde dari
P(s) lebih besar dari Q(s). Polinomial P(s) ditulis
dengan a1, a2, ..., an adalah koefisien nyata. Nol dari Q(s) dapat berupa nyata atau
pasangan kompleks, orde tunggal atau rangkap.
Ekspansi Pecahan-bagian
Untuk semua pole X(s) adalah sederhana dan nyata
Bentuk :
dengan . Dengan menerapkan ekspansi pecahan-bagian, maka
persamaan ini ditulis
dengan
Contoh 5 :
Diberikan fungsi X(s) berikut
Tulislah dalam bentuk pecahan bagian ! dan tentukan x(t)
Penyelesaian :
X(s) ditulis dalam bentuk ekapansi bagian-pecahan sebagai berikut
65
sehingga
Ekspansi saat pole dari X(s) berbentuk orde rangkap
Bentuk :
Maka
dengan
Contoh 6 :
Diketahui fungsi X(s) berikut :
Susunlah dalam bentuk pecahan bagian ! dan tentukan x(t)
Penyelesaian :
X(s) dalam bentuk ekspansi bagian-pecahan ditulis
66
sehingga
Aplikasi Alih-ragam Laplace Untuk Solusi Pers. Differensial
Persamaan differensial dapat diselesaikan menggunakan metode alih-ragam
Laplace dengan bantuan tabel alih-ragam Laplace. Prosedur ringkasnya sebagai
berikut
1. Ubah persamaan differensial ke bentuk alih ragam Laplace menggunakan tabel alih
ragam Laplace
2. Manipulasikan persamaan aljabar hasil alih ragam dan selesaikan untuk variabel
keluaran
3. Bentuklah ekspansi pecahan-bagian sehingga alih ragam Laplace balik dapat
diperoleh dari tabel Laplace
4. Lakukan alih ragam balik
Untuk ilustrasi akan diberikan satu contoh berikut :
Contoh 7 :
Diketahui persamaan differensial :
67
dengan u(t) adalah fungsi langkah-satu. Kondisi awal x(0) = -1 dan
.
Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan persamaan differensial, pertama kali kita alihragamkan Laplace
pada kedua sisi :
Dengan memasukkan kondisi awal kedalam persamaan dan menyelesaikan untuk
X(s) diperoleh
Kemudian dikembangkan ke ekspansi bagian-pecahan :
Dengan melakukan alih ragam Laplace balik, diperoleh solusi persamaan differensial:
68

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linierMatematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linierPrayudi MT
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
 
TEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSTEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSNurul Ulfah
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralRozaq Fadlli
 
Persamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationPersamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationartyudy
 
Persamaan Fungsi Diferensial
Persamaan Fungsi DiferensialPersamaan Fungsi Diferensial
Persamaan Fungsi DiferensialSyifa Diatmika
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
sistem persamaan linear
sistem persamaan linearsistem persamaan linear
sistem persamaan linearmfebri26
 
Kalkulus diferensial
Kalkulus diferensialKalkulus diferensial
Kalkulus diferensialdina_usiani
 
TURUNAN PARSIAL
TURUNAN PARSIALTURUNAN PARSIAL
TURUNAN PARSIALMAFIA '11
 
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogenMatematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogenPrayudi MT
 

Was ist angesagt? (20)

Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linierMatematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
Matematika teknik modul 1 b pd eksak dan linier
 
Integral tak tentu
Integral tak tentuIntegral tak tentu
Integral tak tentu
 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
 
Contoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iiiContoh-soal-kalkulus-iii
Contoh-soal-kalkulus-iii
 
Makalah fobeneus
Makalah fobeneusMakalah fobeneus
Makalah fobeneus
 
TEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUSTEOREMA DASAR KALKULUS
TEOREMA DASAR KALKULUS
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegralFisika matematika bab4 differensial danintegral
Fisika matematika bab4 differensial danintegral
 
Persamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equationPersamaan diferensial(differential equation
Persamaan diferensial(differential equation
 
Persamaan Fungsi Diferensial
Persamaan Fungsi DiferensialPersamaan Fungsi Diferensial
Persamaan Fungsi Diferensial
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Kalkulus II stta
Kalkulus  II sttaKalkulus  II stta
Kalkulus II stta
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
sistem persamaan linear
sistem persamaan linearsistem persamaan linear
sistem persamaan linear
 
Kalkulus diferensial
Kalkulus diferensialKalkulus diferensial
Kalkulus diferensial
 
Contoh ruang metrik
Contoh ruang metrikContoh ruang metrik
Contoh ruang metrik
 
TURUNAN PARSIAL
TURUNAN PARSIALTURUNAN PARSIAL
TURUNAN PARSIAL
 
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogenMatematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
Matematika Teknik Modul 2 b pd linier orde n homogen
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 

Ähnlich wie untuk Dokumen BAB IV PD Metode Series

Bab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linearBab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linearmaya1585
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplacedwiprananto
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi LaplaceYosefh Gultom
 
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptxPERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptxSepriwanTito
 
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxMatematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxGaryChocolatos
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi LaplaceFebri Arianti
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplaceyusufbf
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerKelinci Coklat
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksmarihot TP
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantineAcika Karunila
 
Sistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelSistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelElimardianalubis
 
Sistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelSistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelEli_Mardiana_Lubis
 
Sistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelSistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelElimardianalubis
 

Ähnlich wie untuk Dokumen BAB IV PD Metode Series (20)

Bab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linearBab 3 sistem persamaan linear
Bab 3 sistem persamaan linear
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplace
 
MATA4432-M1.pdf
MATA4432-M1.pdfMATA4432-M1.pdf
MATA4432-M1.pdf
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptxPERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2.pptx
 
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptxMatematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
Matematika Dasar Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.pptx
 
Transformasi
TransformasiTransformasi
Transformasi
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Sistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelSistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabel
 
Sistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelSistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabel
 
Sistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabelSistem persamaan linier dua variabel
Sistem persamaan linier dua variabel
 
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
21377253 bab-iii-sistem-persamaan-linear
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
Irisan kerucut
Irisan kerucutIrisan kerucut
Irisan kerucut
 
Bab v spldv
Bab v spldvBab v spldv
Bab v spldv
 

Mehr von TEKNIK KIMIA

Soal Soal eksponen
Soal Soal eksponenSoal Soal eksponen
Soal Soal eksponenTEKNIK KIMIA
 
Post test logaritma pertidaksamaan mutlak
Post test logaritma pertidaksamaan mutlakPost test logaritma pertidaksamaan mutlak
Post test logaritma pertidaksamaan mutlakTEKNIK KIMIA
 
pecahan dan bentuk rasional
pecahan dan bentuk rasionalpecahan dan bentuk rasional
pecahan dan bentuk rasionalTEKNIK KIMIA
 
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaBismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaTEKNIK KIMIA
 
Rangkuman bab 1 matematika teknik
Rangkuman bab 1 matematika teknikRangkuman bab 1 matematika teknik
Rangkuman bab 1 matematika teknikTEKNIK KIMIA
 
Bab i pengantar teknik kimia
Bab i pengantar teknik kimiaBab i pengantar teknik kimia
Bab i pengantar teknik kimiaTEKNIK KIMIA
 
Tkk 204 azaz_teknik_kimia_1
Tkk 204 azaz_teknik_kimia_1Tkk 204 azaz_teknik_kimia_1
Tkk 204 azaz_teknik_kimia_1TEKNIK KIMIA
 

Mehr von TEKNIK KIMIA (10)

Soal Soal eksponen
Soal Soal eksponenSoal Soal eksponen
Soal Soal eksponen
 
Post test logaritma pertidaksamaan mutlak
Post test logaritma pertidaksamaan mutlakPost test logaritma pertidaksamaan mutlak
Post test logaritma pertidaksamaan mutlak
 
pecahan dan bentuk rasional
pecahan dan bentuk rasionalpecahan dan bentuk rasional
pecahan dan bentuk rasional
 
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaBismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
 
Rangkuman bab 1 matematika teknik
Rangkuman bab 1 matematika teknikRangkuman bab 1 matematika teknik
Rangkuman bab 1 matematika teknik
 
Bab 3 PTK ITENAS
Bab 3 PTK ITENASBab 3 PTK ITENAS
Bab 3 PTK ITENAS
 
Bab i pengantar teknik kimia
Bab i pengantar teknik kimiaBab i pengantar teknik kimia
Bab i pengantar teknik kimia
 
Bab 2 PTK
Bab 2 PTKBab 2 PTK
Bab 2 PTK
 
etika profesional
etika profesionaletika profesional
etika profesional
 
Tkk 204 azaz_teknik_kimia_1
Tkk 204 azaz_teknik_kimia_1Tkk 204 azaz_teknik_kimia_1
Tkk 204 azaz_teknik_kimia_1
 

Kürzlich hochgeladen

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 

untuk Dokumen BAB IV PD Metode Series

  • 1. BAB IV PEBYELESAIAN PENYELESAIAN DENGAN DERET Untuk penyelesaian PD dengan metode series akan diberikan dua metode yang banyak digunakan pada Teknik Kimia, yaitu Persamaan Bessel dan Laplace (banyak dipakai pada pengendalian proses/kontrol). 4.1. Persamaan Bessel Persamaan umum persamaan Bessel adalah : [ ] [ ] 0)1(2 222 2 2 2 =+−−−++++ yxbxrabdxc dx dy bxax dx yd x rPsr Penyelesaian umum PD Bessel       += − −− s p s p rbxa x s d zCx s d zCexy !! () !! ( 21 )/(2/)1( P = c a s −      − 2 2 11 Beberapa kasus : 1. a. Jika s d adalah real dan P 0∉ atau ∉bilangan bulat maka Zp dinyatakan dengan Jp dan Z-p dinyatakan dengan J-p b. Jika P = 0 atau bilangan bulat maka Zp dinyatakan dengan Jn dan Z-p dinyatakan dengan Yn 2. a. Jika s d adalah imajiner dan P 0∉ atau ∉bilangan bulat maka Zp dinyatakan dengan Ip dan Z-p dinyatakan dengan I -p a. Jika P = 0 atau bilangan bulat maka Zp dinyatakan dengan In dan Z-p dinyatakan dengan Kn Contoh 1 56
  • 2. Selesaikan PD dibawah ini : [ ] 02 22 2 2 2 =+−+ yx dx dy ax dx yd x β ββ Penyelesaian : Jika disesuaikan dengan PD Bessel : a. 1 - 2β = a + 2bxr jadi ; b = 0 a = 1 - 2β b. [ ]rPs xbxrabdxcx 22222 )1( +−−−+=β β jadi ; c = 0 d = β2 s = β Jadi : P = c a s −      − 2 2 11 = 0 2 2111 2 −      +− β β = 1 11 2 == β β β β 1 2 == β β s d Karena 1 2 == β β s d =bilangan real dan P adalah bilangan bulat, maka Zp dinyatakan dengan Jn Z-p dinyatakan dengan Yn Contoh 2 Persamaan pada pin pendingin : 57
  • 3. 0 sec2 2 2 =++ y kw Lh dx dy dx yd x θ Dimana : x = jarak dari ujug pin y = T - Ta, temperatur udara luar = 100 F T = temperatur pada x h = koefisien perpindahan konveksi = 2 Btu/hr.ft2 .o F k = koefisien perpindahan panas konduksi = 220 Btu/hr.ft.oF L = total panjang pin = 1 ft w = tebal pin = 1/12 ft θ = sudut pada ujung pin, sec θ = 1 Penyelesaian : Jika kw Lh θ α sec2 = Dan persamaan dikalikan dengan x maka akan diperoleh : 02 2 2 =++ xy dx dy x dx yd x α 58 θ L w
  • 4. Jika dibandingkan dengan Persamaan umum Bessel : [ ] [ ] 0)1(2 222 2 2 2 =+−−−++++ yxbxrabdxc dx dy bxax dx yd x rPsr Akan diperoleh ; a = 1 b = 0 c = 0 d = -α s = ½ r = 0 P = c a s −      − 2 2 11 = 00 2 11 2/1 1 2 =−      − imajiner s d = − = 2/1 α Karena imajiner s d = dan P = 0, maka : Zp dinyatakan dengan Io Z-p dinyatakan dengan Ko Sehingga PUPD nya adalah : xKCxICy oo αα 2()2( 21 += Jika kondisi batas dimasukkan : 1. T = finite pada x = 0 2. T = 200, Ta = 200 pada x = L = 1 BC 1. Pada x = 0 Ko = tak terhingga Io = 1 (Tabel 5-1, Sherwood) Sehingga C2 = 0 59
  • 5. )2(1 xICy o α= 218,0 1.220 12.1.2.2sec2 === kw Lh θ α )218,02(1 xICy o= )218,02(1 xICTaT o=− BC. 2. X =1 , T = 200 (pusat) Ta = 100 )218,02(1 xICTaT o=− )1.218,02(100200 1 oIC=− )9338,0(100 1 oIC= Untuk mencari harga Io(0,9338) lihat tabel 5.1 sherwood dengan inrpolasi pada x = 0,5 dan x = 1, akan diperoleh ; Io(0,9338) = 1,230 230,1.100 1C= C1 = 81,2 Jadi persamaan akhirnya )218,02(.2,81 xITaT o=− 4.2. Laplace Umumnya persamaan differensial homogen untuk sistem berorde-n ditulis 60
  • 6. Persamaan differensial ini disebut sebagai persamaan differensial linear jika koefisien a1, a2,..., an+1. bukan fungsi dari y(t). Alih Ragam Laplace Alih ragam Laplace merupakan salah satu alat bantu matematika yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial. Bila dibandingkan dengan metode klasik dalam menyelesaikan persamaan differensial, alih ragam Laplace memiliki keuntungan dua hal : 1. Penyelesaian persamaan homogen dan integral khusus diperoleh dalam satu operasi 2. Alih ragam Laplace mengubah persamaan differensial ke persamaan aljabar dalam s. Hal ini memungkinkan dapat memanipulasi persamaan aljabar dengan aturan aljabar sederhana untuk memeperoleh solusi dalam wawasan s. Solusi akhir diperoleh dengan melakukan alih ragam Laplace balik. Definisi Alih-ragam Laplace Diberikan suatu fungsi nyata f(t) yang memenuhi kondisi untuk σ bilangan nyata terbatas, maka alih-ragam Laplace didefinisikan sebagai atau F(s) = alih ragam Laplace dari f(t) = [f(t)] Peubah s disebut sebagai operator Laplace, berupa peubah kompleks, s = σ + jω. Contoh: Misalkan f(t) merupakan fungsi tangga satuan yang didefinisikan sebagai 61
  • 7. f(t) = us(t) = 1 t > 0 = 0 t < 0 Alih ragam Laplace f(t) ini diperoleh sebagai berikut Untuk memudahkan penerapan alih-ragam Laplace, dibawah ini diberikan tabel teorema alih-ragam Laplace : Tabel Teorema alih-ragam Laplace : Perkalian dengan konstanta [kf(t)] = kF(s) Penjumlahan dan beda [f1(t) + f2(t)]=F1(s)+F2(s) Differensiasi Pergeseran kompleks Integral Teori nilai-akhir Tabel Alih-ragam Laplace suatu fungsi Fungsi Bentuk Alih-ragam Laplace Unit Impuls 1 Unit Step u(t) 1/s 62
  • 8. Unit Ramp t 1/s2 Polinomial t2 n!/sn+1 Eksponensial Gel. sinus sin ωt Gel. cosinus cos ωt Gel sin teredam Gel. cos teredam Contoh 2 : Misalkan f(t) merupakan fungsi berikut Tentukan alih ragam Laplace f(t) tersebut Penyelesaian : Dengan melihat tabel alih ragam Laplace, maka diperoleh : Alih-ragam Laplace Balik Operasi menentukan f(t) dari alih ragam laplace F(s) disebut sebagai alih-ragam Laplace balik, dan ditandai f(t) = [F(s)] Alih ragam Laplace balik adalah (2-1) dengan c adalah konstanta nyata yang lebih besar dari bagian nyata semua singularitas F(s). 63
  • 9. Contoh 3 Misalkan suatu fungsi Laplace diberikan oleh Tentukan alih ragam Laplace balik fungsi F(s) ini. Penyelesaian : Dengan memperhatikan table 2-1 dan 2-2 diperoleh Contoh 4 Diberikan alih ragam Laplace sebagai berikut 294 2 )( 2 ++ + = ss s sF Tentukan alih ragam Laplace balik dari fungsi ini. Penyelesaian : Dengan memperhatikan tabel 2-2 diperoleh Alih-ragam Laplace balik dengan ekspansi pecahan bagian Dalam kebanyakan sistem kontrol, evaluasi alih-ragam Laplace balik tidak langsung menggunakan integral balik persamaan (2-1). Sebaiknya, operasi alih ragam Laplace balik yang didalamnya berupa fungsi rasional diselesaikan menggunakan tabel alih-ragam Laplace dan ekspansi pecahan-bagian. Ketika solusi persamaan differensial bentuk alih-ragam Laplace merupakan fungsi rasional, maka solusi dapat ditulis sebagai 64
  • 10. dengan Q(s) dan P(s) adalah polinomial dalam s. Dengan anggapan bahwa orde dari P(s) lebih besar dari Q(s). Polinomial P(s) ditulis dengan a1, a2, ..., an adalah koefisien nyata. Nol dari Q(s) dapat berupa nyata atau pasangan kompleks, orde tunggal atau rangkap. Ekspansi Pecahan-bagian Untuk semua pole X(s) adalah sederhana dan nyata Bentuk : dengan . Dengan menerapkan ekspansi pecahan-bagian, maka persamaan ini ditulis dengan Contoh 5 : Diberikan fungsi X(s) berikut Tulislah dalam bentuk pecahan bagian ! dan tentukan x(t) Penyelesaian : X(s) ditulis dalam bentuk ekapansi bagian-pecahan sebagai berikut 65
  • 11. sehingga Ekspansi saat pole dari X(s) berbentuk orde rangkap Bentuk : Maka dengan Contoh 6 : Diketahui fungsi X(s) berikut : Susunlah dalam bentuk pecahan bagian ! dan tentukan x(t) Penyelesaian : X(s) dalam bentuk ekspansi bagian-pecahan ditulis 66
  • 12. sehingga Aplikasi Alih-ragam Laplace Untuk Solusi Pers. Differensial Persamaan differensial dapat diselesaikan menggunakan metode alih-ragam Laplace dengan bantuan tabel alih-ragam Laplace. Prosedur ringkasnya sebagai berikut 1. Ubah persamaan differensial ke bentuk alih ragam Laplace menggunakan tabel alih ragam Laplace 2. Manipulasikan persamaan aljabar hasil alih ragam dan selesaikan untuk variabel keluaran 3. Bentuklah ekspansi pecahan-bagian sehingga alih ragam Laplace balik dapat diperoleh dari tabel Laplace 4. Lakukan alih ragam balik Untuk ilustrasi akan diberikan satu contoh berikut : Contoh 7 : Diketahui persamaan differensial : 67
  • 13. dengan u(t) adalah fungsi langkah-satu. Kondisi awal x(0) = -1 dan . Penyelesaian : Untuk menyelesaikan persamaan differensial, pertama kali kita alihragamkan Laplace pada kedua sisi : Dengan memasukkan kondisi awal kedalam persamaan dan menyelesaikan untuk X(s) diperoleh Kemudian dikembangkan ke ekspansi bagian-pecahan : Dengan melakukan alih ragam Laplace balik, diperoleh solusi persamaan differensial: 68