SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PERLUNYA REORIENTASI SOSIOLOGI DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN

Apabila Sosiologi difahami sebagai ilmu sosial yang paling komprehensif dan dapat menarik
generasasi paling luas, karena mempelajari dan menemukan hubungan antara pelaku sosial
yang berkelompok, maka Sosiologi dapat seakan-akan memanyungi ilmu-ilmu sosial lain.

Dalam ranah ilmu Ekonomi telah dikembangkan falsafah dasar mengenai penguasaan,
pemanfaatan/eksploatasi dengan tujuan produksi dan konsumsi sumberdaya, baik alam
maupun manusia, menurut perinsip kegunaan (utilitarianisme). Karena itu Ekonomi modern,
menyimpang dari falsafah semasa ekonomi klasik A. Smith, mengabstraksikan dimensi
keadilan dan pemerataan (Gouldner, 1973). Itu pula yang mendekatkan sifat ekonomi ke ilmu
alam diera neo-klasik.

Bersebrangan dengan itu Ethnologi memusatkan studi deskriptifnya pada budaya kelompok-
kelompok ethnis, terutama yang berada dalam tahap perkembangan pra-sejarah dan / atau
pra-aksara. Ilmu Antroophologi yang sudah mulai menjembatani dua ranah tersebut dengan
mempelajari, baik aspek manusia sebagai organisme (Physical Antrhopology) maupun
perilaku dalam lingkungan kebudayaan (Ethology Cultural/Social Antrhopology).

Ilmu politik memusatkan perhatian pada hubungan dan interaksi yang berkaitan dengan
pembagian dan pertukaran kekuasaan (=power). Sejarah menjadi sangat relevant dalam
menekuni Sosiologi karena menunjukkan kecenderungan (trends) dan membuka peluang,
baik untuk memahami proses perubahan, bertahap atau sebagai loncatan, maupun membuka
peluang untuk membanding gejala sosial/ kemasyarakatan. Beberapa cabang kelompok ilmu
lain yang sering di acu sebagai kelompok Humaniora seperti Hukum, Pendidikan dan
komunikasi pun menunjang dan memberi pengetahuan sangat berharga untuk sosiologi.

Dalam zaman penjajahan Belanda masyarkat Indonesia yang belum dipersepsikan sebagai
satu kesatuan, lebih dipelajari dari sudut pandang Ethnologi dan Antropologi budaya.
Berkaitan dengan itu juga Hukum Adat sangat diminati baik oleh sarjana Belanda maupun
Indonesia, dan banyak diantara mereka bergelar Sarjana Hukum.

Mungkin minat tersebut juga merupakan kebutuhan pemerintah Hindia Belanda yang ingin
menghayati sifat dan tata kehidupan terutama suku-suku bangsa yang berperan di Nusantara.
Nama-nama besar seperti Krom, Veth, dan Snouch Hurgronje boleh dikatakan perintis ilmu-
ilmu sosial ini di Indonesia sejak akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20.

Sejak tahun 1920-an timbullah minat sarjana-sarjana Belanda untuk memahami masyarakat
lebih luas, karena gejala-gejala sosial yang disoroti tidak terbatas pada lingkungan suku
bangsa atau group ethnis. Di antaranya adalah B. Schrieke (1890-1945) yang menulis
karangan-karangan ethnografis dan sejarah, sehingga gabungan kedua konteks itu bercorak
Sosiologi. Salah satu variabel yang jelas mencerminkan ilmu Sosiologi yang menjadi garapan
Schrieke adalah Akulturasi. Misalnya Shcrieke mengulas “Pergeseran kekuasaan Politik dan
Ekonomi di Nusantara antara abad ke 16 sampai abad ke-17”. Satu sebab mengapa Schrieke
kurang dikenal dan tulisannya kurang dibaca ialah karena beliau menulis dalam bahasa
Belanda. Baru setelah tahun 1955 beredarlah kumpulan karangan Schrieke yang
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris (2 jilid. 1955).

Tokoh Belanda lain yang melalui karangan sejarah melukiskan mayarakat Indonesia adalah
J.C. van Leur (1934-1942). Jelas konteks makronya tercermin dari judul-judul karangan
seperti a.l. Indonesian Trade and Society. Seorang Sarjana Hukum lain yang dikenal dan
menulis tentang Indonesia masa kini (kontemporer), bahkan juga meletakkan Indonesia
dalam konteks lebih luas lagi adalah Prof. W.F. Wertheim (1899-2001) yang pernah
mengajar di Rechts Hogeschool di Jakarta (1936) dan menjadi guru besar tamu di Fakultas
Pertanian, UI (Bogor) 1957. Karena Wertheim mengalami pendudukan Jepang di Indonesia
dan sempat mengamati kebangkitan Nasional Indonesia pula, beliau, dapat merekam
perubahan sosial dalam bukunya “Indonesia Society in Transition” dari daerah jajahah
menjadi Republik yang berdaulat.




II. PERKEMBANGAN TEORI SOSIOLOGI

Sarjana-sarjana Belanda yang meminati Sosiologi dahulu banyak bergelar Sarjana Hukum,
dan aspek-aspek Sosiologi juga diajarkan di Fakultas Hukum, mungkin warisan dari periode
mempelajari Hukum Adat yang masih diminati. Ini sebabnya mengapa baik di Universitas
Indonesia dan di Universitas Gadjah Mada dosen-dosen Indonesia banyak bergelar SH.
Seperti misalnya Soelaeman Soemardi, Soekanto, Soetandiyo Wignyo Soebroto, Satjipto
Raharjo dan lain-lain.
Pengaruh sosiologi Eropa memang juga menggali dan dari pemikir-pemikir falsafah a.l.
Bapak Sosiologi August Comte (1798-1857). Pendekatan yang agak ethno-Antropologis
tercermin juga dalam buku E. Durkheim tentang agama, tetapi buku-buku lain seperti
mengenai “Pembagian Kerja” (1966) dan “Bunuh Diri” sudah jelas dikarang dalam konteks
makro sosiologi. Memang penyebaran theori-theori klasik Sosiologi di Indonesia tidak terlalu
luas, nama-nama seperti P. Sorokin, M. Weber, Znaniecki, Marx, Von Wiese, G. Simmel, T.
Shanin dan banyak lagi kurang mengisi bahan kuliah para dosen.

Sejak pertengahan 1950-an Indonesia mulai mengirimkan mahasiswa untuk berbagai ilmu
sosial keluar negeri, tetapi ada kecenderungan lebih banyak ke Amerika Serikat daripada ke
Eropa. Antara lain Soedjito Djojohardjo dikirim ke Inggris, tetapi lebih banyak lagi yang
belajar di Amerika dan menghasilkan thesis Ph.D. seperti Prof. Selo Soemardjan, Mely Tan
APU, Prof. Hasyah Bachtiar (hanya sebentar di Universitas Amsterdam sebelum ke Harvad)
dan lain-lain.

Perlu dipahami bahwa pengembangan dan perkembangan theori yang digubah pakar
Sosiologi tidak terlepas dari kejadian-kejadian besar dalam masyarakat dan pengaruh-
pengaruhnya kepada pemikir / ilmuwan yang kemudian menerima sejumlah assumsi yang
mendasari theori. Demikian keperluan pemerintah jajahan di Hindia Belanda mendorong
ilmuwan menelusuri adat kebiasaan suku-suku bangsa di Nusantara. Pengertian yang
diperoleh mengarahkan kebijaksanaan sedemikian rupa sehingga mereka yang dijajah tidak
menimbulkan penolakan atau pembangkangan yang terlalu kuat.

Dalam masa 1800-1825, dibawah pengaruh tumbuhnya kaum borjuis di Eropa dan awal
industrialisasi yang menimbulkan / menyuburkan “budaya utilitarianisme” sosiologi seakan-
akan hanya mempelajari gejala-gejala yang tersisa (unfinished business) dalam perjalanan
revolusi industri. A. Gouldner (1973:92) mendeskripsikannya dalam kalimat “Sociology
made the residual, Social, Element its sphere”. Jadi ranah sosiologi seakan-akan dipisah dari
perkembangan ekonomi dan teknologi.

Baru sekitar pertengahan abad ke-19 sosiologi, ekonomi dan politik (Marx, 1848) mulai
difahami sebagai bidang-bidang ilmu yang saling terjalin.

“Sociology thus remains concerned with society as a “whole” as some kind of totality, but it
now regards itself as responsible only for one dimension of this totality. Society has been
parceled out analytically (Tj. Only) among the various social sciences. From this analytic
standpoint, sociology is indeed, concerned with social systems or society as a “whole”, but
only as it is a social whole”. (Gouldner, 1973:94)

Theori dalam ilmu sosial pun mencari keteraturan perilaku manusia serta pemahaman dan
sikap yang mendasarinya. Karena keadaan masyarakat yang berubah-ubah, pemahaman,
sikap dan perilaku warga / pelaku social pun dapat berubah. Memang perubahaan sosial bisa
bersifat makro, tetapi juga bisa lebih mikro mencakup kelompok-kelompok masyarakat yang
relatif lebih kecil dari satu bangsa, atau kumpulan bangsa-bangsa. Theori juga mengandung
sifat universalitas, artinya dapat berlaku di lain masyarakat yang mana saja, walaupun sering
dibedakan atara Grand Theory dan theori yang cakupannya tidak seluas itu.

Theori August Comte, Karl Marx dan beberapa theory Max Weber dapat digolongkan ke
Grand Theory, sedangkan theori Parson relatif mikro karena melepaskan diri dari kerangka
sejarah dan memfokuskan analisnya pada sistem sosial dan struktur, lebih khusus dalam
masyarakat Amerika Serikat.

Seorang ahli Sosiologi Alwin Gouldner (1971) yang bersifat kritis dan menulis buku berjudul
“The Coming Crisis of Western Sociology” mengungkapkan bahwa Talcott Parsons
menghasilkan “Academic Sosiology” dimasa Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi
yang dahsyat (1930), bahkan aliran tersebut kemudian mempengaruhi di luar A.S.

Parsons juga mencoba mencari penyelesaian lebih prgamatis dalam zamannya yang
pemikirannya membuahkan theori “Social System”. Ini sebanya theori tesebut juga
mempengaruhi pengajaran dan pemahaman sosiologi, yang waktu tahun 1930-an menarik
banyak penganut pakar Sosiolog di luar AS. Bahkan sedemikian rupa sehingga menggusur
theori-theori sosiologi dalam tradisi Eropa, seperti Max Weber, Karl Mannheim dan lain-lain
yang tidak mengesampingkan dimensi falsafah dan sejarah. Jadi boleh dikatakan sosiologi
Meso timbul dengan theori Parsons, tetapi dengan mengorbankan faktor “dinamika”
(perubahan sosial makro yang ciri Sosiologi Eropa) dengan mengunggulkan “Struktur dan
Fungsi”.

Akibat pengaruh Amerika Serikat sebagai negara adidaya setelah 1950 yang terus meluas
setelah perang dunia kedua, theori Sosiologi dinegara berkembang pun terpengaruhi, karena
menekuni masalah yang tidak melampaui batas “nation state”. Negara-negara baru dengan
kesadaran nasional yang tinggi ingin mengatur struktur kelembagaan dalam masyarakat
masing-masing.
Sekarang di Indonesia mulai terasa adanya dilemma, karena “nation state” belum mantap
sudah timbul Globalisasi yang pasti merubah pengelompokan dan perilaku-perilaku sosial
yang lebih universal.




III. REORIENTASI SOSIOLOGI INDONESIA

Baik lahirnya “nation state” Indonesia di pertengahan abad ke-20 dan pembangunan nasional
yang digalakkan selama periode pemerintahan Orde Baru merangsang tumbuhnya theori
struktur dan fungsi Parsons. Bukan saja pragmatik (non-dinamika) yang dipentingkan karena
tujuannya adalah pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kurang mengulas perubahan sosial dan
konflik. Perubahan struktur sosial yang sebenarnya di Indonesia akan dimulai tahun 1960
dengan mengatur agraria, berhenti tetapi itu (1965) dan kemudian andalannya adalah
menumbuhkan klas menengah. Sering dikatakan bahwa klas menengah merupakan prasyarat
untuk pertumbuhan demokrasi maupun ekonomi.

Dialektika dalam masyarakat yang mengandung potensi konflik , antara sentralisme politik
dan arus kebebasan generasi muda yang tertekan, meletus waktu krisis 1997 dan Reformasi
1998 sampai menggoncangkan sendi-sendi masyarakat.

Gejala-gejala yang sebelumnya latent, sekarang menjadi perhatian Rakyat, dan aneka elite
menjadi faktor yang penting dalam usaha mecapai konsensus nasional baru.

Mengingat hal-hal tersebut diatas, terasa bahwa buku P. Sorokin (1928) “Contemporary
Sociological   Theories”   sudah   diperluas   dengan   theori-theori   yang   sudah   lebih
mengintegrasikan beberapa cabang ilmu-ilmu sosial.

Pertautan antara aspek-aspek psikologi misalnya dapat ditemukan dalam buku R. Presthus
(1962) dan D. Riesman dkk. (1961). [1]

K. Boulding (1962)      seorang guru besar ekonomi menambahkan teori konflik dan
memperkaya theori klasik terdahulu (Marx, Simel, Coser). [2]

Erat pula kaitannya dengan gejala-gejala yang kita alami sejak Reformasi 1998 adalah buku-
buku C. Wright MILLS (2959 dan 1963). [3]
[1] Roberth Presthus (1962). “ The Organizational Society; An Analysis and a Theory” New
York,                         random                         House.
David RIESMAN, dkk. (1961) “The Lonely Crowd.” New Haven, Yale University Press

[2] Kenneth BOULDING (1962). “ Conflict and Defensel; A General Theory”. New York,
Harper Torchbooks.

[3] C. Wright Mills (1959). “The Power Elite”. New York, Oxford Univ. Press.
________ (1963). “Power Politics and People.” London, Oxford Univ. Press.

Analisa-analisa pakar-pakar tersebut diatas menunjukkan pentingnya dinamika sosial dalam
masyarakat modern yang lebih memperkaya imajinasi sosiologi kita. Jadi di Amerika Serikat
setelah T. Parsons timbul mazhab-mazhab Sosiologi muda yang lebih memahami pentingnya
gejala perubahan dan konflik sosial, yang pada hemat penulis lebih merupakan warisan dari
tradisi Sosiologi Eropa.

Ini dibenarkan oleh a. Gouldner yang menulis dan menyimpulkan bahwa “Academic
Sociology semakin terjalin dengan analisa K. Marx, sehingga di Amerika misalnya
menimbulkan gerakan “New Left” menentang Establishment atau di Eropa (Jerman) “Tentara
Merah” dengan tokoh muda Beader Meinhof. Mungkin P.R.D di Indonesia dapat
diketegorikan dalam pemberontakan generasi muda seperti itu, yang sudah jenuh dengan elite
Orde Baru di Jepang pun ada gerakan-gerakan serupa.

Pemberontakan menentang tradisi dan pemikiran generasi “arrive” yang kolot oleh generasi
muda selalu akan timbul dalam masyarakat manusia sebagai terjadi tahun 1945, sebentar di
tahun 1965 dan dewasa ini sejak tahun 1998. Dalam arti yang lebih murni memang
paradigma yang umum dianut sarjana Sosiologi di Indonesia perlu dirubah. Kalau di Zaman
Orde Baru sukar untuk menganalisa secara terbuka gejala stratifikasi sosial dan konflik
antara Klas, sekarang sudah lebih bisa diterima, karena memang gejalanya sudah ada sejak
zaman penjajahan sekalipun.

Struktur feodal memang berlapis-lapis dan eksploatasi jelas sudah ada. Jadi perlu reorientasi
sosiologi untuk banyak ilmuwan Sosiologi dan cedekiawan yang memperhatikan
perkembangan kebudayaan karena keadaan sudah berubah. Tantangan bukan hanya ada di
dalam negeri, tetapi sekaligus juga dalam hubungan kita dengan negara dan bangsa, bukan
saja yang geografis menjadi tetangga kita, tetapi juga dengan negara-negara sebenua, bahkan
di benua lain.

Satuan pelaku sosial bukan saja lagi “nation state” tetapi komunitas negara atau bangsa yang
sudah melintasi batas nation-state. Mazhab-mazhab agama menjadi salah satu ilustrasi jelas,
tetapi juga “pendukung pelestarian alam dan lingkungan, serta perjuangan untuk “Hak Azasi
Manusia” dan “Gender” dapat segera difahami sebagai komunitas besar yang menjadi ciri
pengelompokan Global. Sosiologi tidak dapat lagi bertahan dengan membatasi diri dengan
mempelajari “residual social elements seperti pernah digagas oleh cendekiawan Prancis Saint
Simon di awal abad ke-19.

Inilah sebabnya mengapa perlu ada reorientasi Sosiologi di Indonesia; bukan ekonomi lagi
yang akan bertahan sebagai “The Queen of The Social Sciences”, tetapi sosiologi yang
mengulur tangan kepada cabang-cabang ilmu Sosial lain dan Humaniora untuk menganalisa
dan memecahkan masalah kemasyarakatan secara terpadu.




Prof. Dr. Sediono MP Tjondronegoro, Ketua Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) Pusat, 1999 -
2003.

Makalah disampaikan pada Seminar Nasional “Menggalang Masyarakat Indonesia Baru yang
Berkemanusiaan”. Diselenggarakan oleh Ikatan Sosiologi Indonesia, tanggal 28 Agustus
2002 di Bogor.

SUMBER ACUAN

BOUMAN, P.J. (1976). Sosiologi, Pengertian dan masalah. Yogyakarta, Penerbit Yayasan
Kanisius.

COSER, L. (1964). The Function of Social Conflict. New York, The Free Press.

DURKHEIM, E. (1966). The Division of Labour (Translation). New York, The Free Press.

_____________ (1962). Socialism. London, Colliers Books

GOULDNER, Alvin W. (1973). The Coming Crisis of Western Sociology. London,
Heineman
HINDESS, Barry (ed. 1977). Sociological theories of the Economy. London, the Mac Millan
Press.

KAZACIGIL, Ali (ed. 1994). Sociology: State of the Art I. International Social Sciences
Journal, February 1994:139. Paris, Blackwell Publ.

MARX, K. (1956). Selected Writings in Sociology and Social Philosophy. (Translation by
T.B. Bottomore). New York, Mc Graw-Hill Books.

MARTINELLI, alberto (2002). “Markets, Government and Global Governance”. Presidential
address, ISA XV Congress, Brisbane 2002

MILLS, C, Wright (1961). The Sociological Imagination. New York, Grove Press, Inc.

MUDIM BE, V.Y. (ed. Dkk, 1996). Open the Social Sciences. Refort of the Guilbenkian
Commission of the Gulbenkian Commission on the Restructuring of the Social Science.
Stanford, Stanford Univ. Press.

PARSONS, Talcot (1951). The Social System; The Major Exposition of the Author’s
Conceptual Scheme. New York, Free Press.

SIMMEL, G. (1955). Conflict and the Web of Group Affixations. New York, The Free Press.

____________ (1950). The sociology of George Simmel. New York, The Free Press of
Glencol

SIMONDS, A.P. (1978). Karl Mennheim’s Sociology of Knowledge. Oxford, Clarendom
Press

SOROKIN, P.A. (1928). Contemporary Sociological Theories; through the First Quarter of
the 20th Century. New York, Harper Torchbooks.

STEINER, Philippe (2001). “The Sociology of Economic Knowledge”. The Return of
Economic Sociology in Europe (a. Symposium) dalam European Journal of Social Theory 4
(4). London, Sage Publications

WEBER, M. (1964). The Theory of Sociology Imagination. New York, Grove Press, Inc.
WERTHEIM, W.F. et.al. (ed.s 1955-1957). Indonesian Sociological Studies; Selected
Writings of B. Schrieke (2 parts). The Haque, W. van Hoeve.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)Universitas Islam Balitar
 
111679437 teori-sosiologi-klasik
111679437 teori-sosiologi-klasik111679437 teori-sosiologi-klasik
111679437 teori-sosiologi-klasikArdaniah II
 
PEDOMAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK
PEDOMAN TEORI SOSIOLOGI KLASIKPEDOMAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK
PEDOMAN TEORI SOSIOLOGI KLASIKFebriana Muryanto
 
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologisuher lambang
 
Tokoh tokoh sosiologi
Tokoh tokoh sosiologiTokoh tokoh sosiologi
Tokoh tokoh sosiologiAkmal Nie
 
24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologi24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologiYolanda Sitepu
 
Sosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian SosiologiSosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian SosiologiRania Afifa Dewi
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Daniel Arie
 
Sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatSekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatsyifaa noordin
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiNaiya Naiya
 
Sains sosial di_malaysia
Sains sosial di_malaysiaSains sosial di_malaysia
Sains sosial di_malaysiaFatin Halid
 
Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Zubidah Naim
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_Fatin Halid
 
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan MasyarakatBab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakatnursyafiqahy
 
8sejarah n-ilmu-sosial
8sejarah n-ilmu-sosial8sejarah n-ilmu-sosial
8sejarah n-ilmu-sosialRusnaini Soleh
 

Was ist angesagt? (20)

Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
 
SOSIOLOGI DAN PERADABAN
SOSIOLOGI DAN PERADABANSOSIOLOGI DAN PERADABAN
SOSIOLOGI DAN PERADABAN
 
111679437 teori-sosiologi-klasik
111679437 teori-sosiologi-klasik111679437 teori-sosiologi-klasik
111679437 teori-sosiologi-klasik
 
PEDOMAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK
PEDOMAN TEORI SOSIOLOGI KLASIKPEDOMAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK
PEDOMAN TEORI SOSIOLOGI KLASIK
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 
Tokoh tokoh sosiologi
Tokoh tokoh sosiologiTokoh tokoh sosiologi
Tokoh tokoh sosiologi
 
Modul 1
Modul 1Modul 1
Modul 1
 
24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologi24490926 teori-sosiologi
24490926 teori-sosiologi
 
Sosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian SosiologiSosiologi - Kajian Sosiologi
Sosiologi - Kajian Sosiologi
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
Sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatSekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakat
 
Hakekat sosiologi
Hakekat sosiologiHakekat sosiologi
Hakekat sosiologi
 
Ringkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologiRingkasan Definisi sosiologi
Ringkasan Definisi sosiologi
 
Sains sosial di_malaysia
Sains sosial di_malaysiaSains sosial di_malaysia
Sains sosial di_malaysia
 
Apa itu sosiologi
Apa itu sosiologiApa itu sosiologi
Apa itu sosiologi
 
Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]Sosiologi%20 pendidikan[1]
Sosiologi%20 pendidikan[1]
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
Konsep konsep asas-sains_sosial__2_
 
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan MasyarakatBab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
Bab 1: Pengenalan Sekolah dan Masyarakat
 
8sejarah n-ilmu-sosial
8sejarah n-ilmu-sosial8sejarah n-ilmu-sosial
8sejarah n-ilmu-sosial
 

Andere mochten auch

Fusion Infotech Limited, Bangladseh
Fusion Infotech Limited, BangladsehFusion Infotech Limited, Bangladseh
Fusion Infotech Limited, Bangladsehsouvik chakraborty
 
Links between Integration and Transnational Mobility
Links between Integration and Transnational MobilityLinks between Integration and Transnational Mobility
Links between Integration and Transnational MobilityLaura Bartolini
 
De cuonglaptrinhmang
De cuonglaptrinhmangDe cuonglaptrinhmang
De cuonglaptrinhmangquoc nguyen
 
Disagreement slides
Disagreement slidesDisagreement slides
Disagreement slidesorfy
 
Financial statement analysis of US companies
Financial statement analysis of US companiesFinancial statement analysis of US companies
Financial statement analysis of US companiesIftesham Jahan
 
Confrencia quinua miami 2013 chica
Confrencia quinua miami 2013 chicaConfrencia quinua miami 2013 chica
Confrencia quinua miami 2013 chicaRicardo Bohl
 
BUSINESS PLAN TEMPLATE by Carol Cousins
BUSINESS PLAN TEMPLATE by Carol CousinsBUSINESS PLAN TEMPLATE by Carol Cousins
BUSINESS PLAN TEMPLATE by Carol CousinsCarol Cousins
 
Rational Drug Design using Genetic Algorithm
Rational Drug Design using Genetic Algorithm Rational Drug Design using Genetic Algorithm
Rational Drug Design using Genetic Algorithm Hassan Alsafi
 
Cpr 4th year [โหมดความเข้ากันได้]
Cpr 4th year [โหมดความเข้ากันได้]Cpr 4th year [โหมดความเข้ากันได้]
Cpr 4th year [โหมดความเข้ากันได้]Lukkid Benc
 

Andere mochten auch (16)

Il mugnaio 2
Il mugnaio  2 Il mugnaio  2
Il mugnaio 2
 
Fusion Infotech Limited, Bangladseh
Fusion Infotech Limited, BangladsehFusion Infotech Limited, Bangladseh
Fusion Infotech Limited, Bangladseh
 
Links between Integration and Transnational Mobility
Links between Integration and Transnational MobilityLinks between Integration and Transnational Mobility
Links between Integration and Transnational Mobility
 
Il mugnaio 2
Il mugnaio  2 Il mugnaio  2
Il mugnaio 2
 
Il mugnaio 2
Il mugnaio  2 Il mugnaio  2
Il mugnaio 2
 
Il mugnaio 2
Il mugnaio  2 Il mugnaio  2
Il mugnaio 2
 
Il mugnaio 1
Il mugnaio 1Il mugnaio 1
Il mugnaio 1
 
De cuonglaptrinhmang
De cuonglaptrinhmangDe cuonglaptrinhmang
De cuonglaptrinhmang
 
Il mugnaio 2
Il mugnaio  2 Il mugnaio  2
Il mugnaio 2
 
Disagreement slides
Disagreement slidesDisagreement slides
Disagreement slides
 
Financial statement analysis of US companies
Financial statement analysis of US companiesFinancial statement analysis of US companies
Financial statement analysis of US companies
 
Alpha drives
Alpha drivesAlpha drives
Alpha drives
 
Confrencia quinua miami 2013 chica
Confrencia quinua miami 2013 chicaConfrencia quinua miami 2013 chica
Confrencia quinua miami 2013 chica
 
BUSINESS PLAN TEMPLATE by Carol Cousins
BUSINESS PLAN TEMPLATE by Carol CousinsBUSINESS PLAN TEMPLATE by Carol Cousins
BUSINESS PLAN TEMPLATE by Carol Cousins
 
Rational Drug Design using Genetic Algorithm
Rational Drug Design using Genetic Algorithm Rational Drug Design using Genetic Algorithm
Rational Drug Design using Genetic Algorithm
 
Cpr 4th year [โหมดความเข้ากันได้]
Cpr 4th year [โหมดความเข้ากันได้]Cpr 4th year [โหมดความเข้ากันได้]
Cpr 4th year [โหมดความเข้ากันได้]
 

Ähnlich wie Perlunya reorientasi sosiologi di indonesi ax

Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)himae
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanVJ Asenk
 
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasiNur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasiAzizahKhrni
 
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.pptSejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.pptBngAndId94
 
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptxSosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptxSukardian
 
SEJARAH SOSIOLOGI AGAMA.pptx
SEJARAH SOSIOLOGI AGAMA.pptxSEJARAH SOSIOLOGI AGAMA.pptx
SEJARAH SOSIOLOGI AGAMA.pptxanisa858131
 
Pengenalan sekolah dan masyarakat
Pengenalan sekolah dan masyarakatPengenalan sekolah dan masyarakat
Pengenalan sekolah dan masyarakatsyifaa noordin
 
Tajuk 1 sekolah masyarat
Tajuk 1 sekolah masyaratTajuk 1 sekolah masyarat
Tajuk 1 sekolah masyaratrabbaniridhwan
 
Uas jawaban no 5 djoko
Uas jawaban no 5 djokoUas jawaban no 5 djoko
Uas jawaban no 5 djokojuniato
 
Pertemuan 1 sosiologi sebagai ilmu.pptx
Pertemuan 1 sosiologi sebagai ilmu.pptxPertemuan 1 sosiologi sebagai ilmu.pptx
Pertemuan 1 sosiologi sebagai ilmu.pptxBudiartoHeruSayogo1
 
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdfBuku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdfNoorLailyFitriyati
 
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologiTokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologiAkbarGhani1
 
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965sriyandi djoeweri
 
Sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatSekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatLuqmanZaaba
 

Ähnlich wie Perlunya reorientasi sosiologi di indonesi ax (20)

sosiologi.pptx
sosiologi.pptxsosiologi.pptx
sosiologi.pptx
 
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
Periphery and metropole (pinggiran dan metropole dalam sosiologi)
 
bab 1 pengenalan.pptx
bab 1 pengenalan.pptxbab 1 pengenalan.pptx
bab 1 pengenalan.pptx
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
SOSIOLOGI.ppt
SOSIOLOGI.pptSOSIOLOGI.ppt
SOSIOLOGI.ppt
 
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasiNur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
Nur Azizah Khairani (44322010088) PPT sosiologi komunikasi
 
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.pptSejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Sosiologi.ppt
 
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptxSosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
Sosiologi Komunikasi - Sukardian (442201100260.pptx
 
SEJARAH SOSIOLOGI AGAMA.pptx
SEJARAH SOSIOLOGI AGAMA.pptxSEJARAH SOSIOLOGI AGAMA.pptx
SEJARAH SOSIOLOGI AGAMA.pptx
 
Pengenalan sekolah dan masyarakat
Pengenalan sekolah dan masyarakatPengenalan sekolah dan masyarakat
Pengenalan sekolah dan masyarakat
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tajuk 1 sekolah masyarat
Tajuk 1 sekolah masyaratTajuk 1 sekolah masyarat
Tajuk 1 sekolah masyarat
 
Uas jawaban no 5 djoko
Uas jawaban no 5 djokoUas jawaban no 5 djoko
Uas jawaban no 5 djoko
 
Pertemuan 1 sosiologi sebagai ilmu.pptx
Pertemuan 1 sosiologi sebagai ilmu.pptxPertemuan 1 sosiologi sebagai ilmu.pptx
Pertemuan 1 sosiologi sebagai ilmu.pptx
 
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdfBuku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
Buku Murid IPS - Ilmu Pengetahuan Sosial Tema 02 - Fase E (1).pdf
 
Sosiologi
Sosiologi Sosiologi
Sosiologi
 
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologiTokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
Tokoh-tokoh sosiologi klasik, modern, Indonesia dan macam-macam Teori sosiologi
 
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965Catatan mengenai  historiograpi sekitar peristiwa 1965
Catatan mengenai historiograpi sekitar peristiwa 1965
 
Sekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakatSekolah dan masyarakat
Sekolah dan masyarakat
 

Kürzlich hochgeladen

APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 

Kürzlich hochgeladen (20)

APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 

Perlunya reorientasi sosiologi di indonesi ax

  • 1. PERLUNYA REORIENTASI SOSIOLOGI DI INDONESIA I. PENDAHULUAN Apabila Sosiologi difahami sebagai ilmu sosial yang paling komprehensif dan dapat menarik generasasi paling luas, karena mempelajari dan menemukan hubungan antara pelaku sosial yang berkelompok, maka Sosiologi dapat seakan-akan memanyungi ilmu-ilmu sosial lain. Dalam ranah ilmu Ekonomi telah dikembangkan falsafah dasar mengenai penguasaan, pemanfaatan/eksploatasi dengan tujuan produksi dan konsumsi sumberdaya, baik alam maupun manusia, menurut perinsip kegunaan (utilitarianisme). Karena itu Ekonomi modern, menyimpang dari falsafah semasa ekonomi klasik A. Smith, mengabstraksikan dimensi keadilan dan pemerataan (Gouldner, 1973). Itu pula yang mendekatkan sifat ekonomi ke ilmu alam diera neo-klasik. Bersebrangan dengan itu Ethnologi memusatkan studi deskriptifnya pada budaya kelompok- kelompok ethnis, terutama yang berada dalam tahap perkembangan pra-sejarah dan / atau pra-aksara. Ilmu Antroophologi yang sudah mulai menjembatani dua ranah tersebut dengan mempelajari, baik aspek manusia sebagai organisme (Physical Antrhopology) maupun perilaku dalam lingkungan kebudayaan (Ethology Cultural/Social Antrhopology). Ilmu politik memusatkan perhatian pada hubungan dan interaksi yang berkaitan dengan pembagian dan pertukaran kekuasaan (=power). Sejarah menjadi sangat relevant dalam menekuni Sosiologi karena menunjukkan kecenderungan (trends) dan membuka peluang, baik untuk memahami proses perubahan, bertahap atau sebagai loncatan, maupun membuka peluang untuk membanding gejala sosial/ kemasyarakatan. Beberapa cabang kelompok ilmu lain yang sering di acu sebagai kelompok Humaniora seperti Hukum, Pendidikan dan komunikasi pun menunjang dan memberi pengetahuan sangat berharga untuk sosiologi. Dalam zaman penjajahan Belanda masyarkat Indonesia yang belum dipersepsikan sebagai satu kesatuan, lebih dipelajari dari sudut pandang Ethnologi dan Antropologi budaya. Berkaitan dengan itu juga Hukum Adat sangat diminati baik oleh sarjana Belanda maupun Indonesia, dan banyak diantara mereka bergelar Sarjana Hukum. Mungkin minat tersebut juga merupakan kebutuhan pemerintah Hindia Belanda yang ingin menghayati sifat dan tata kehidupan terutama suku-suku bangsa yang berperan di Nusantara.
  • 2. Nama-nama besar seperti Krom, Veth, dan Snouch Hurgronje boleh dikatakan perintis ilmu- ilmu sosial ini di Indonesia sejak akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Sejak tahun 1920-an timbullah minat sarjana-sarjana Belanda untuk memahami masyarakat lebih luas, karena gejala-gejala sosial yang disoroti tidak terbatas pada lingkungan suku bangsa atau group ethnis. Di antaranya adalah B. Schrieke (1890-1945) yang menulis karangan-karangan ethnografis dan sejarah, sehingga gabungan kedua konteks itu bercorak Sosiologi. Salah satu variabel yang jelas mencerminkan ilmu Sosiologi yang menjadi garapan Schrieke adalah Akulturasi. Misalnya Shcrieke mengulas “Pergeseran kekuasaan Politik dan Ekonomi di Nusantara antara abad ke 16 sampai abad ke-17”. Satu sebab mengapa Schrieke kurang dikenal dan tulisannya kurang dibaca ialah karena beliau menulis dalam bahasa Belanda. Baru setelah tahun 1955 beredarlah kumpulan karangan Schrieke yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris (2 jilid. 1955). Tokoh Belanda lain yang melalui karangan sejarah melukiskan mayarakat Indonesia adalah J.C. van Leur (1934-1942). Jelas konteks makronya tercermin dari judul-judul karangan seperti a.l. Indonesian Trade and Society. Seorang Sarjana Hukum lain yang dikenal dan menulis tentang Indonesia masa kini (kontemporer), bahkan juga meletakkan Indonesia dalam konteks lebih luas lagi adalah Prof. W.F. Wertheim (1899-2001) yang pernah mengajar di Rechts Hogeschool di Jakarta (1936) dan menjadi guru besar tamu di Fakultas Pertanian, UI (Bogor) 1957. Karena Wertheim mengalami pendudukan Jepang di Indonesia dan sempat mengamati kebangkitan Nasional Indonesia pula, beliau, dapat merekam perubahan sosial dalam bukunya “Indonesia Society in Transition” dari daerah jajahah menjadi Republik yang berdaulat. II. PERKEMBANGAN TEORI SOSIOLOGI Sarjana-sarjana Belanda yang meminati Sosiologi dahulu banyak bergelar Sarjana Hukum, dan aspek-aspek Sosiologi juga diajarkan di Fakultas Hukum, mungkin warisan dari periode mempelajari Hukum Adat yang masih diminati. Ini sebabnya mengapa baik di Universitas Indonesia dan di Universitas Gadjah Mada dosen-dosen Indonesia banyak bergelar SH. Seperti misalnya Soelaeman Soemardi, Soekanto, Soetandiyo Wignyo Soebroto, Satjipto Raharjo dan lain-lain.
  • 3. Pengaruh sosiologi Eropa memang juga menggali dan dari pemikir-pemikir falsafah a.l. Bapak Sosiologi August Comte (1798-1857). Pendekatan yang agak ethno-Antropologis tercermin juga dalam buku E. Durkheim tentang agama, tetapi buku-buku lain seperti mengenai “Pembagian Kerja” (1966) dan “Bunuh Diri” sudah jelas dikarang dalam konteks makro sosiologi. Memang penyebaran theori-theori klasik Sosiologi di Indonesia tidak terlalu luas, nama-nama seperti P. Sorokin, M. Weber, Znaniecki, Marx, Von Wiese, G. Simmel, T. Shanin dan banyak lagi kurang mengisi bahan kuliah para dosen. Sejak pertengahan 1950-an Indonesia mulai mengirimkan mahasiswa untuk berbagai ilmu sosial keluar negeri, tetapi ada kecenderungan lebih banyak ke Amerika Serikat daripada ke Eropa. Antara lain Soedjito Djojohardjo dikirim ke Inggris, tetapi lebih banyak lagi yang belajar di Amerika dan menghasilkan thesis Ph.D. seperti Prof. Selo Soemardjan, Mely Tan APU, Prof. Hasyah Bachtiar (hanya sebentar di Universitas Amsterdam sebelum ke Harvad) dan lain-lain. Perlu dipahami bahwa pengembangan dan perkembangan theori yang digubah pakar Sosiologi tidak terlepas dari kejadian-kejadian besar dalam masyarakat dan pengaruh- pengaruhnya kepada pemikir / ilmuwan yang kemudian menerima sejumlah assumsi yang mendasari theori. Demikian keperluan pemerintah jajahan di Hindia Belanda mendorong ilmuwan menelusuri adat kebiasaan suku-suku bangsa di Nusantara. Pengertian yang diperoleh mengarahkan kebijaksanaan sedemikian rupa sehingga mereka yang dijajah tidak menimbulkan penolakan atau pembangkangan yang terlalu kuat. Dalam masa 1800-1825, dibawah pengaruh tumbuhnya kaum borjuis di Eropa dan awal industrialisasi yang menimbulkan / menyuburkan “budaya utilitarianisme” sosiologi seakan- akan hanya mempelajari gejala-gejala yang tersisa (unfinished business) dalam perjalanan revolusi industri. A. Gouldner (1973:92) mendeskripsikannya dalam kalimat “Sociology made the residual, Social, Element its sphere”. Jadi ranah sosiologi seakan-akan dipisah dari perkembangan ekonomi dan teknologi. Baru sekitar pertengahan abad ke-19 sosiologi, ekonomi dan politik (Marx, 1848) mulai difahami sebagai bidang-bidang ilmu yang saling terjalin. “Sociology thus remains concerned with society as a “whole” as some kind of totality, but it now regards itself as responsible only for one dimension of this totality. Society has been parceled out analytically (Tj. Only) among the various social sciences. From this analytic
  • 4. standpoint, sociology is indeed, concerned with social systems or society as a “whole”, but only as it is a social whole”. (Gouldner, 1973:94) Theori dalam ilmu sosial pun mencari keteraturan perilaku manusia serta pemahaman dan sikap yang mendasarinya. Karena keadaan masyarakat yang berubah-ubah, pemahaman, sikap dan perilaku warga / pelaku social pun dapat berubah. Memang perubahaan sosial bisa bersifat makro, tetapi juga bisa lebih mikro mencakup kelompok-kelompok masyarakat yang relatif lebih kecil dari satu bangsa, atau kumpulan bangsa-bangsa. Theori juga mengandung sifat universalitas, artinya dapat berlaku di lain masyarakat yang mana saja, walaupun sering dibedakan atara Grand Theory dan theori yang cakupannya tidak seluas itu. Theori August Comte, Karl Marx dan beberapa theory Max Weber dapat digolongkan ke Grand Theory, sedangkan theori Parson relatif mikro karena melepaskan diri dari kerangka sejarah dan memfokuskan analisnya pada sistem sosial dan struktur, lebih khusus dalam masyarakat Amerika Serikat. Seorang ahli Sosiologi Alwin Gouldner (1971) yang bersifat kritis dan menulis buku berjudul “The Coming Crisis of Western Sociology” mengungkapkan bahwa Talcott Parsons menghasilkan “Academic Sosiology” dimasa Amerika Serikat mengalami krisis ekonomi yang dahsyat (1930), bahkan aliran tersebut kemudian mempengaruhi di luar A.S. Parsons juga mencoba mencari penyelesaian lebih prgamatis dalam zamannya yang pemikirannya membuahkan theori “Social System”. Ini sebanya theori tesebut juga mempengaruhi pengajaran dan pemahaman sosiologi, yang waktu tahun 1930-an menarik banyak penganut pakar Sosiolog di luar AS. Bahkan sedemikian rupa sehingga menggusur theori-theori sosiologi dalam tradisi Eropa, seperti Max Weber, Karl Mannheim dan lain-lain yang tidak mengesampingkan dimensi falsafah dan sejarah. Jadi boleh dikatakan sosiologi Meso timbul dengan theori Parsons, tetapi dengan mengorbankan faktor “dinamika” (perubahan sosial makro yang ciri Sosiologi Eropa) dengan mengunggulkan “Struktur dan Fungsi”. Akibat pengaruh Amerika Serikat sebagai negara adidaya setelah 1950 yang terus meluas setelah perang dunia kedua, theori Sosiologi dinegara berkembang pun terpengaruhi, karena menekuni masalah yang tidak melampaui batas “nation state”. Negara-negara baru dengan kesadaran nasional yang tinggi ingin mengatur struktur kelembagaan dalam masyarakat masing-masing.
  • 5. Sekarang di Indonesia mulai terasa adanya dilemma, karena “nation state” belum mantap sudah timbul Globalisasi yang pasti merubah pengelompokan dan perilaku-perilaku sosial yang lebih universal. III. REORIENTASI SOSIOLOGI INDONESIA Baik lahirnya “nation state” Indonesia di pertengahan abad ke-20 dan pembangunan nasional yang digalakkan selama periode pemerintahan Orde Baru merangsang tumbuhnya theori struktur dan fungsi Parsons. Bukan saja pragmatik (non-dinamika) yang dipentingkan karena tujuannya adalah pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kurang mengulas perubahan sosial dan konflik. Perubahan struktur sosial yang sebenarnya di Indonesia akan dimulai tahun 1960 dengan mengatur agraria, berhenti tetapi itu (1965) dan kemudian andalannya adalah menumbuhkan klas menengah. Sering dikatakan bahwa klas menengah merupakan prasyarat untuk pertumbuhan demokrasi maupun ekonomi. Dialektika dalam masyarakat yang mengandung potensi konflik , antara sentralisme politik dan arus kebebasan generasi muda yang tertekan, meletus waktu krisis 1997 dan Reformasi 1998 sampai menggoncangkan sendi-sendi masyarakat. Gejala-gejala yang sebelumnya latent, sekarang menjadi perhatian Rakyat, dan aneka elite menjadi faktor yang penting dalam usaha mecapai konsensus nasional baru. Mengingat hal-hal tersebut diatas, terasa bahwa buku P. Sorokin (1928) “Contemporary Sociological Theories” sudah diperluas dengan theori-theori yang sudah lebih mengintegrasikan beberapa cabang ilmu-ilmu sosial. Pertautan antara aspek-aspek psikologi misalnya dapat ditemukan dalam buku R. Presthus (1962) dan D. Riesman dkk. (1961). [1] K. Boulding (1962) seorang guru besar ekonomi menambahkan teori konflik dan memperkaya theori klasik terdahulu (Marx, Simel, Coser). [2] Erat pula kaitannya dengan gejala-gejala yang kita alami sejak Reformasi 1998 adalah buku- buku C. Wright MILLS (2959 dan 1963). [3]
  • 6. [1] Roberth Presthus (1962). “ The Organizational Society; An Analysis and a Theory” New York, random House. David RIESMAN, dkk. (1961) “The Lonely Crowd.” New Haven, Yale University Press [2] Kenneth BOULDING (1962). “ Conflict and Defensel; A General Theory”. New York, Harper Torchbooks. [3] C. Wright Mills (1959). “The Power Elite”. New York, Oxford Univ. Press. ________ (1963). “Power Politics and People.” London, Oxford Univ. Press. Analisa-analisa pakar-pakar tersebut diatas menunjukkan pentingnya dinamika sosial dalam masyarakat modern yang lebih memperkaya imajinasi sosiologi kita. Jadi di Amerika Serikat setelah T. Parsons timbul mazhab-mazhab Sosiologi muda yang lebih memahami pentingnya gejala perubahan dan konflik sosial, yang pada hemat penulis lebih merupakan warisan dari tradisi Sosiologi Eropa. Ini dibenarkan oleh a. Gouldner yang menulis dan menyimpulkan bahwa “Academic Sociology semakin terjalin dengan analisa K. Marx, sehingga di Amerika misalnya menimbulkan gerakan “New Left” menentang Establishment atau di Eropa (Jerman) “Tentara Merah” dengan tokoh muda Beader Meinhof. Mungkin P.R.D di Indonesia dapat diketegorikan dalam pemberontakan generasi muda seperti itu, yang sudah jenuh dengan elite Orde Baru di Jepang pun ada gerakan-gerakan serupa. Pemberontakan menentang tradisi dan pemikiran generasi “arrive” yang kolot oleh generasi muda selalu akan timbul dalam masyarakat manusia sebagai terjadi tahun 1945, sebentar di tahun 1965 dan dewasa ini sejak tahun 1998. Dalam arti yang lebih murni memang paradigma yang umum dianut sarjana Sosiologi di Indonesia perlu dirubah. Kalau di Zaman Orde Baru sukar untuk menganalisa secara terbuka gejala stratifikasi sosial dan konflik antara Klas, sekarang sudah lebih bisa diterima, karena memang gejalanya sudah ada sejak zaman penjajahan sekalipun. Struktur feodal memang berlapis-lapis dan eksploatasi jelas sudah ada. Jadi perlu reorientasi sosiologi untuk banyak ilmuwan Sosiologi dan cedekiawan yang memperhatikan perkembangan kebudayaan karena keadaan sudah berubah. Tantangan bukan hanya ada di dalam negeri, tetapi sekaligus juga dalam hubungan kita dengan negara dan bangsa, bukan
  • 7. saja yang geografis menjadi tetangga kita, tetapi juga dengan negara-negara sebenua, bahkan di benua lain. Satuan pelaku sosial bukan saja lagi “nation state” tetapi komunitas negara atau bangsa yang sudah melintasi batas nation-state. Mazhab-mazhab agama menjadi salah satu ilustrasi jelas, tetapi juga “pendukung pelestarian alam dan lingkungan, serta perjuangan untuk “Hak Azasi Manusia” dan “Gender” dapat segera difahami sebagai komunitas besar yang menjadi ciri pengelompokan Global. Sosiologi tidak dapat lagi bertahan dengan membatasi diri dengan mempelajari “residual social elements seperti pernah digagas oleh cendekiawan Prancis Saint Simon di awal abad ke-19. Inilah sebabnya mengapa perlu ada reorientasi Sosiologi di Indonesia; bukan ekonomi lagi yang akan bertahan sebagai “The Queen of The Social Sciences”, tetapi sosiologi yang mengulur tangan kepada cabang-cabang ilmu Sosial lain dan Humaniora untuk menganalisa dan memecahkan masalah kemasyarakatan secara terpadu. Prof. Dr. Sediono MP Tjondronegoro, Ketua Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) Pusat, 1999 - 2003. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional “Menggalang Masyarakat Indonesia Baru yang Berkemanusiaan”. Diselenggarakan oleh Ikatan Sosiologi Indonesia, tanggal 28 Agustus 2002 di Bogor. SUMBER ACUAN BOUMAN, P.J. (1976). Sosiologi, Pengertian dan masalah. Yogyakarta, Penerbit Yayasan Kanisius. COSER, L. (1964). The Function of Social Conflict. New York, The Free Press. DURKHEIM, E. (1966). The Division of Labour (Translation). New York, The Free Press. _____________ (1962). Socialism. London, Colliers Books GOULDNER, Alvin W. (1973). The Coming Crisis of Western Sociology. London, Heineman
  • 8. HINDESS, Barry (ed. 1977). Sociological theories of the Economy. London, the Mac Millan Press. KAZACIGIL, Ali (ed. 1994). Sociology: State of the Art I. International Social Sciences Journal, February 1994:139. Paris, Blackwell Publ. MARX, K. (1956). Selected Writings in Sociology and Social Philosophy. (Translation by T.B. Bottomore). New York, Mc Graw-Hill Books. MARTINELLI, alberto (2002). “Markets, Government and Global Governance”. Presidential address, ISA XV Congress, Brisbane 2002 MILLS, C, Wright (1961). The Sociological Imagination. New York, Grove Press, Inc. MUDIM BE, V.Y. (ed. Dkk, 1996). Open the Social Sciences. Refort of the Guilbenkian Commission of the Gulbenkian Commission on the Restructuring of the Social Science. Stanford, Stanford Univ. Press. PARSONS, Talcot (1951). The Social System; The Major Exposition of the Author’s Conceptual Scheme. New York, Free Press. SIMMEL, G. (1955). Conflict and the Web of Group Affixations. New York, The Free Press. ____________ (1950). The sociology of George Simmel. New York, The Free Press of Glencol SIMONDS, A.P. (1978). Karl Mennheim’s Sociology of Knowledge. Oxford, Clarendom Press SOROKIN, P.A. (1928). Contemporary Sociological Theories; through the First Quarter of the 20th Century. New York, Harper Torchbooks. STEINER, Philippe (2001). “The Sociology of Economic Knowledge”. The Return of Economic Sociology in Europe (a. Symposium) dalam European Journal of Social Theory 4 (4). London, Sage Publications WEBER, M. (1964). The Theory of Sociology Imagination. New York, Grove Press, Inc.
  • 9. WERTHEIM, W.F. et.al. (ed.s 1955-1957). Indonesian Sociological Studies; Selected Writings of B. Schrieke (2 parts). The Haque, W. van Hoeve.