SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PENGAJARAN MIKRO (MICROTEACHING) 
Sumber gambar: http://www.niu.edu/spectrum/images/articles/microteaching.jpg 
Pengertian 
Mengapa harus menunggu umpan 
balik dari peserta didik untuk menilai 
praktik mengajar kita? Mengapa kita 
tidak bersiap-siap sebelum memulai 
periode mengajar? Pengajaran mikro 
adalah jawabannya. Pengajaran mikro 
memberikan kesempatan bagi staf 
pengajar dan asisten pengajar untuk 
meningkatkan praktik pengajaran mereka 
melalui model "mengajar, kritik, 
mengajar lagi". Pengajaran mikro adalah 
kegiatan berharga bagi pendidik yang 
berpengalaman dan calon pendidik untuk mengasah praktik pengajaran mereka. Hal 
ini sering digunakan dalam pelayanan program pelatihan pendidik untuk memberikan 
pengalaman tambahan sebelum atau selama pengalaman klinis. 
Pengajaran Mikro (micro teaching) adalah “A system of controlled practice 
that makes it possible to concentrate on specific teaching behavior and to practice 
teaching under controlled condition" (Allen and Eve, 1968). Suatu sistem praktik 
terkendali yang memungkinkan pendidik dan calon pendidik untuk berkonsentrasi 
pada perilaku mengajar khusus dan praktik mengajar di bawah kondisi yang 
terkontrol. 
Pengajaran Mikro (micro teaching) merupakan suatu kegiatan mengajar yang 
dilakukan dengan cara menyederhanakan atau mempersempit ruang lingkup 
mengajar. Segala aspek dan unsur disederhanakan atau dikecilkan baik jumlah murid 
(kolega), waktu, materi ajar, media, dan keterampilan yang dilatihkan. Dengan 
penyederhanaan itu akan dapat dilihat dan diketahui kelemahan dan kekuatan guru 
atau calon guru secara akurat dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 
Pengajaran mikro merupakan praktik mengajar terorganisasi untuk 
memberikan kepercayaan diri, dukungan, dan umpan balik kepada guru dengan 
memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencoba melaksanakan pembelajaran 
singkat yang mereka rencanakan di depan teman-teman mereka sendiri. Idealnya, 
pengajaran sesi mikro dilaksanakan sebelum hari pertama kelas dimulai dan direkam 
dengan video untuk diulas secara individu oleh teman-teman dan seorang 
pembimbing atau konsultan. Pengajaran mikro merupakan cara yang cepat, efisien, 
dan menyenangkan untuk membantu guru mendapatkan permulaan yang kuat dalam 
tugas sebagai guru. Pengajaran mikro bukan hanya bagi calon guru atau mahasiswa 
kependidikan yang sedang berlatih menjadi guru, tetapi juga seharunys bagi guru-guru 
yang akan memulai tugas awal semester. 
Pengajaran mikro dapat diartikan sebagai pengajaran dalam skala kecil yang 
dirancang untuk mengembangkan ketrampilan baru dan tertentu dan memperbaiki 
ketrampilan yang lama. Dalam pengajaran mikro, komponen-komponen 
pembelajaran dapat diisolasi sehingga guru dan calon guru dapat lebih terfokus pada 
keterampilan mengajar yang dipraktikkan. Dengan demikian, pengajaran mikro,
sesungguhnya, adalah pengajaran yang disederhanakan. Ruang lingkup situasi 
pengajaran dikurangi, tugas guru dipermudah, materi pelajaran diperpendek, dan 
jumlah siswa (peserta) diperkecil. 
Kegiatan pengajaran mikro sangat vital bagi guru dan calon guru karena 
kegiatan ini akan memberikan pengalaman tentang penggunaan teknik-teknik dasar 
mengajar. Untuk mendapatkan status sebagai guru profesional, setiap guru dan calon 
guru perlu berlatih dalam bentuk pengajaran mikro. Dapat dikatakan bahwa kegiatan 
pengajaran mikro merupakan pendidikan profesi bagi calon guru. Bahkan, proses 
sertifikasi guru, terutama yang tidak lulus dalam penilaian portofolio, diwajibkan 
mengikuti pelatihan dalam bentuk pengajaran mikro. 
Dasar pemikiran perlunya pengajaran mikro adalah bahwa sebagai 
profesional, guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang filosofi, 
konsep dasar, dan keterampilan dasar keguruan. Oleh karena pembelajaran 
merupakan suatu proses yang melibatkan banyak aspek dan unsur, kemampuan 
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan bermakna sangat diperlukan. Di samping 
itu, teori-teori pembelajaran yang diperoleh mahasisawa selama perkuliahan tidak 
otomatis dapat berperan dengan tepat di dalam realitas ruang kelas apabila tidak 
dilatihkan secara praktis, parsial, bertahap, dan berulang. Hal itu disebabkan oleh 
kompleksnya persoalan dalam melaksanakan pembelajaran. 
Pengajaran mikro telah dipraktikkan secara luas dalam latihan keguruan di 
seluruh dunia sejak diperkenalkan di Stanford University oleh Dwight W. Allen, 
Robert Bush dan Kim Romney pada tahun 1950-an. Beberapa asumsi yang 
mendasari perlunya pengajaran mikro adalah sebagai berikut. 
1. Terdapat anggapan bahwa guru ideal itu dilahirkan, bukan diajarkan. Namun 
perkembangan teknologi memungkinkan untuk melatih seseorang menjadi 
guru yang profesional. 
2. Keberhasilan seseorang menguasai hal-hal yang lebih kompleks ditentukan 
oleh keberhasilannya menguasai hal-hal yang lebih sederhana sifatnya. Oleh 
sebab itu, dengan menguasai berbagai ketrampilan dasar mengajar maka 
secara berangsur-angsur seseorang yang berminat menjadi guru dapat 
menguasai semua keterampilan mengajar secara kompleks. 
3. Dalam situasi latihan yang sederhana, perhatian dapat lebih difokuskan 
sepenuhnya kepada pembinaan ketrampilan tertentu yang merupakan 
komponen kegiatan mengajar. 
4. Dengan latihan-latihan terbatas, guru dan calon guru lebih mudah mengontrol 
perilakunya yang nanti akan dilaksanakan sepenuhnya dalam mengajar yang 
sesungguhnya. 
5. Melalui latihan yang sederhana, tingkat pengontrolan dapat lebih tinggi, 
objektif, dan sistematis dibandingkan pengontrolan pembelajaran secara utuh. 
Fasilitator dan konsultan dapat mencatat dengan teliti apa yang dilakukan 
guru dan calon guru. Dengan demikian, umpan balik juga dapat diberikan 
lebih terarah dan terfokus dan perbaikan pada latihan berikutnya lebih mudah 
dipraktikkan. 
Ciri-ciri Pengajaran Mikro 
Berdasarkan asumsi dasar dan pengertian pengajaran mikro tersebut, maka 
dapat dikemukakan karakteristik pengajaran mikro sebagai berikut.
1. Komponen (keterampilan dasar) mengajar yang dikembangkan terbatas. 
2. Latihan terpusat pada keterampilan mengajar. 
3. Mempergunakan informasi dan pengetahuan tentang belajar mengajar untuk 
umpan balik terhadap kemampuan guru atau calon guru. 
4. Pengontrolan secara ketat terhadap lingkungan latihan yang diselenggarakan 
dalam laboratorium pengajaran mikro. 
5. Pengadaan low-threat-situation untuk memudahkan guru dan calon guru 
melaksanakan keterampilan mengajar. 
6. Penyediaan low-risk-situation yang memungkinkan partisipasi aktif dalam 
pengajaran. 
7. Penyediaan kesempatan latihan ulang dan pengaturan distribusi latihan dalam 
jangka waktu tertentu. 
8. Dilaksanakan dalam skala kecil berkaitan dengan ruang lingkup materi 
pelajaran, waktu (10—15 menit), jumlah siswa (10—15 orang), dan jumlah 
ketrampilannya. 
9. Dimaknai sebagai bagian dari ketrampilan mengajar yang kompleks akan 
dipelajari secara lebih mendalam dan teliti bagian demi bagian. 
10. Dilaksanakan dalam situasi realitas, yaitu guru dan calon guru harus membuat 
persiapan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana 
pembelajaran yang telah dibuat, mengelola kelas dan menyiapkan perangkat 
pembelajaran lainnya yang dapat mendukung proses belajar dan mengajar. 
11. Tidak dimaknai sebagai simulasi, yaitu pembelajaran dilaksanakan 
sebagaimana mestinya, meskipun di depan teman sejawat. Teman tidak 
diperlakukan sebagaimana teman, tetapi sebagai siswa. 
12. Direkam agar dapat dijadikan bahan diskusi antarteman untuk keperluan 
perbaikan. 
Tujuan Pengajaran Mikro 
Pengajaran mikro bertujuan membekali guru dan calon ketrampilan dasar 
mengajar. Bagi calon guru, kegiatan ini akan memberi pengalaman mengajar yang 
nyata dan latihan sejumlah ketrampilan dasar mengajar secara terpisah, memahami 
kapan dan bagaimana menerapkannya dalam program pembelajaran. Bagi guru, 
kegiatan ini dapat meningkatkan ketrampilan dasar mengajarnya sebelum mereka 
melaksanakan tugas sehari-hari. 
Pengajaran mikro mempersiapkan guru atau calon guru menghadapi 
pekerjaan mengajar sesungguhnya di ruang kelas agar memiliki pengetahuan, 
keterampilan, kecakapan dan sikap sebagai guru yang profesional. 
Secara lebih terperinci, pengajaran mikro bertujuan, antara lain, sebagai 
berikut. 
1. Menganalisis tingkah laku mengajar teman sejawat dan dirinya sendiri. 
2. Mempraktikkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat. 
3. Mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif dan efisien. 
4. Memperbaiki keterampilan dasar mengajar dalam waktu singkat. 
5. Menanamkan rasa percaya diri dan sikap terbuka terhadap kritik. 
6. Mengembangkan sikap kritis dalam melihat persoalan-persoalan di kelas.
7. Menanamkan kesadaran akan kegunaan ketrampilan mengajar dan 
komponen-komponenya. 
8. Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan-keliruan dalam penampilan 
ketrampilan mengajar dan cara-cara memperbaikinya. 
9. Memberi kesempatan untuk melihat dan mendengar dirinya sendiri. 
10. Memberi kesempatan untuk mengikuti kembali kritik dan saran tentang 
praktik mengajar mikro berulangkali. 
11. Memberi kemungkinan untuk membuat model mengajar. 
12. Memberi kesempatan pendekatan analistis tentang ketrampilan dan strategi 
mengajar. 
Fungsi Pengajaran Mikro 
Pengajaran Mikro dapat digunakan baik bagi pre service (pendidikan calon 
guru) maupun in service teachers (guru yang telah bertugas). Bagi calon guru, 
pengajaran mikro dapat berfungsi sebagai persiapan sebelum benar-benar mengajar 
di depan kelas dan usaha perbaikan penampilan calon guru. Bagi guru yang telah 
bertugas, pengajaran mikro berfungsi sebagai upaya untuk (1) meningkatkan 
kemampuan guru mengajar rutin, supaya menemukan dan mengetahui kelemahan-kelemahannya 
sendiri dan berusaha memperbaikinya. (2) meningkatkan kemampuan 
supervisor supaya ia tahu apakah bimbingan, nasihat dan saran-sarannya benar-benar 
efektif dalam membantu peningkatan guru-gurunya. (3) mengujicobakan metode 
baru, sebelum metode itu dilaksanakan dalam pembelajaran yang sebenarnya. 
Materi Pengajaran Mikro 
Materi kegiatan pengajaran mikro adalah sejumlah keterampilan mengajar 
yang akan dilatihkan kepada calon guru atau guru. Paling kurang ada 10 
keterampilan khusus yang dapat dilatihkan dalam pengajaran mikro yang secara 
keseluruhan merupakan keterampilan mengajar seorang guru profesional, yaitu 
keterampilan (1) membuka pelajaran, (2) memberi motivasi, (3) bertanya, (4) 
menerangkan, (5) mendayagunakan media, (6) menggunakan metode yang tepat; (7) 
mengadakan interaksi, (8) menggunakan reaksi verbal dan non verbal, (9) menjajaki 
dan menilai, dan (10) menutup pelajaran. 
1. Keterampilan membuka pelajaran meliputi kegiatan sebagai berikut. 
a. memperhatikan sikap dan menyiapkan tempat duduk siswa; 
b. memulai pelajaran setelah terlihat bahwa siswa siap belajar; 
c. mengenalkan pelajaran secara menarik; 
d. mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan dan 
pengalaman yang sudah diketahui oleh siswa (apersepsi); 
e. menghubungkan antara pendahuluan dengan inti pelajaran agar tampak 
jelas dan logis. 
2. Keterampilan memberi motivasi/penguatan meliputi kegiatan berikut. 
a. mengucapkan kata-kata yang memberikan dorongan untuk belajar lebih 
giat atau semacam kata-kata penguatan seperti “Baik!”, “Bagus!”, “Ya”, 
apabila siswa mengajukan atau menjawab pertanyaan; 
b. menampilkan sikap-sikap non verbal positif pada saat menanggapi 
pertanyaan/ jawaban siswa;
c. memuji dan memberi dorongan dengan senyum dan atau anggukan atas 
partisipasi siswa; 
d. menuntun siswa agar memberikan jawaban secara santun dan benar; 
e. mengarahkan dan memancing siswa agar memberikan jawaban yang 
benar. 
3. Keterampilan bertanya meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut. 
a. mengajukan pertanyaan secara jelas sehingga siswa mengerti apa yang 
diminta; 
b. mengajukan pertanyaan secara jelas berkaitan dengan masalah; 
c. mengajukan pertanyaan ke seluruh kelas, kemudian baru menunjuk siapa 
yang diharapkan menjawab; 
d. menggunakan teknik “tunggu” dalam mengajukan pertanyaan; 
e. mengajukan pertanyaan tidak hanya untuk satu dua orang siswa tetapi 
untuk keseluruhan siswa (setiap siswa mendapat pertanyaan) secara 
merata; 
f. menunjuk siswa dengan cara tertentu agar mereka semua siap dengan 
pertanyaan itu. 
4. Keterampilan menerangkan pelajaran meliputi kegiatan berikut ini. 
a. menerangkan pelajaran secara terfokus pada inti pelajaran; 
b. menerangkan pelajaran secara menarik (perhatian siswa); 
c. menerangkan pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa; 
d. menggunakan contoh, ilustrasi, analogi, dan semacamnya untuk menarik 
perhatian siswa; 
e. memperhatikan respon siswa dengan sungguh-sungguh berupa 
pertanyaan, reaksi, usul, dan sebagainya; 
f. menjelaskan materi atas respon siswa dengan jelas sehingga mudah 
dipahami. 
5. Keterampilan mendayagunakan media meliputi kegiatan sebagai 
berikut. 
a. memilih media sesuai dengan materi dan metode yang direncanakan; 
b. menggunakan media secara tepat sehingga membantu, tidak menganggu; 
c. menggunakan media dengan terampil; 
d. mengomunikasikan media untuk menunjang proses belajar mengajar. 
6. Keterampilan menggunakan metode pembelajaran meliputi kegiatan 
berikut ini. 
a. memilih dan menggunakan metode yang relevan dengan tujuan 
pengajaran; 
b. memilih dan menggunakan metode yang relevan dengan materi pelajaran 
c. memilih dan menggunakan metode yang relevan dan situasi kelas; 
d. menggunakan metode sesuai dengan langkah-langkah metode tersebut 
secara tepat; 
e. memilih dan menyiapkan alat yang menunjang kelancaran penggunaan 
metode tersebut; 
f. menguasai metode tersebut secara tepat; 
g. melakukan interaksi dengan siswa secara menarik; 
h. melaksanakan kegiatan belajar yang terfokus pada kegiatan siswa;
7. Keterampilan mengadakan interaksi dan variasi meliputi kegiatan 
sebagai berikut. 
a. menggunakan intonasi suara secara tepat sesuai dengan situasi kelas, 
tidak monoton; 
b. menjaga perhatian siswa agar terfokus pada pembelajaran. 
c. kesenyapan, guru tiba-tiba berhenti berbicara untuk menarik perhtian 
siswa; 
d. menjaga kontak pandang, tidak menunduk saja atau memandang ke 
langit-langit saja; 
e. menjaga pergerakan badan dan mimik yang tidak menimbulkan 
keributan; 
f. tidak kaku dalam perpindahan posisi dalam duduk, berjalan, atau berdiri. 
8. Keterampilan menggunakan reaksi verbal non verbal meliputi kegiatan 
sebagai berikut. 
a. bergerak secara wajar dan bertujuan; 
b. bergerak secara bebas tanpa tekanan; 
c. menggunakan tangan, badan, dan wajah secara bervariasi untuk memberi 
isyarat; 
d. bersuara secara jelas dan bervariasi dalam tekanan (intonasi): keras-lembut, 
tinggi-rendah, cepat-lambat; 
e. menarik perhatian siswa melalui suara dan gerakan fisik; 
9. Keterampilan menjajaki dan menilai meliputi kegiatan sebagai berikut. 
a. memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan belajar; 
b. mendeteksi siswa yang mengalami kesulitan dan salah pengertian; 
c. menjajaki apakah siswa sudah memahami pelajaran yang baru 
dilaksanakan; 
d. mencari penyebab terjadinya kesulitan belajar pada siswa; 
e. mengatasi kesulitan belajar siswa. 
10. Keterampilan menutup pelajaran meliputi kegiatan sebagai berikut. 
a. menyimpulkan pelajaran dengan tepat; 
b. menggunakan kata-kata yang dapat membesarkan hati siswa; 
c. menimbulkan perasaan mampu (sense of achievment) pada diri siswa 
terhadap pelajaran yang baru diproleh; 
d. mendorong siswa supaya tertarik pada pelajaran yang telah diterima; 
e. merefleksi pelajaran yang baru dilaksanakan. 
Persiapan Penyelenggaraan Pengajaran Mikro 
Dalam mempersiapkan penyelenggaraan pengajaran mikro perlu ditetapkan 
waktu dan tempat penyelenggaraan. Di samping itu perlu pula ditentukan orang yang 
terlibat baik guru atau calon guru yang akan melaksanakan maupun fasilitator atau 
konsultan yang akan mengamati, termasuk orang yang akan merekam kegiatan 
pembelajaran, termasuk bentuk tindak lanjut yang akan dilakukan. Demikian juga 
pola pengajaran mikro yang akan dilaksanakan, misalnya berapa lama waktu yang 
akan digunakan untuk setiap peserta, keterampilan apa saja yang akan dilatihkan, 
model persiapan mengajar yang digunakan serta sarana dan prasarana yang
diperlukan. Penentuan semua hal itu akan membuat kegiatan pengajaran mikro 
berjalan dengan lancar. 
Pelaksanaan Pengajaran Mikro 
Sebanyak 10—15 orang guru dari mata pelajran yang sama atau berbeda 
dapat berpartisipasi dalam suatu sesi pengajaran mikro. Guru senior, atau guru yang 
berpengalaman biasanya diundang untuk berpartisipasi sebagai fasilitator. Ketika 
salah seorang dari peserta melaksanakan kegiatan pengajaran mikro, setiap orang 
berperan sebagai siswa. Tugas siswa-siswa ini adalah menjawab pertanyaan atau 
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru yang mengajar secara realistik. 
Skenario seperti ini berlangsung selama 5 sampai 10 menit. Setelah selesai, 
guru yang mengajar diberi kesempatan untuk reaksi dari teman-teman dan fasilitator 
tentang apa yang dilakukannya selama beberapa menit itu. Akhirnya, kelompok ini 
mungkin menjelaskan agak beberapa menit sesuatu yang bisa coba dilakukan oleh 
guru dengan praktik yang berbeda pada masa datang. 
Videotape yang digunakan untuk merekam proses mengajar digunakan untuk 
melihat sisi kuat dan lemah guru yang bersangkutan. Sebaiknya perekaman 
dilakukan dari sebuah sudut yang tidak kentara sehingga guru yang sedang praktik 
tidak menydari bahwa ia direkam. Apabila telah didiskusikan, sebaiknya rekaman itu 
dihapus. Apabila disimpan, tidak setiap orang boleh melihat rekaman itu karena akan 
menggangggu bagi guru yang direkam. 
Skenario Pengajaran Mikro 
Skenario pengajaran mikro dibuat dan dirancang langkah demi langkah. Hal 
ini dilakukan agar dapat menjadi rambu-rambu di dalam pelaksanaannya, sehingga 
menghindari dan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu jalannya 
pengajaran mikro. Secara garis besar skenario kegiatan pengajaran mikro dapat 
dikelompokkan dalam tiga tahapan sebagai berikut. 
1. Persiapan, yaitu kegiatan peserta memahami keterampilan dasar mengajar 
apa yang akan dipraktikkan. Dalam tahap ini, peserta mendapatkan 
penjelasan fasilitator atau konsultan tentang hakikat pengajaran mikro, tujuan 
dan manfaat pengajaran mikro, dan berbagai keterampilan dasar mengajar 
yang diharapkan dapat praktikan dalam pengajaran mikro. Di samping itu, 
peserta diberi pemahaman tentang hubungan antar berbagai keteramplan 
dasar dan kegunaannya dlam proses belajar mengajar. 
2. Praktik mengajar itu sendiri, yaitu peserta melaksanakan proses belajar 
mengajar di depan kolega (peserta). Dalam kegiatan ini, masing-masing 
peserta diberi kesempatan selama 10—15 menit untuk melaksanakan proses 
belajar mengajar untuk beberapa ketrampilan dasar mengajar. Untuk dapat 
melaksanakan proses belajar mengajar, masing-masing peserta membuat 
persiapan mengajar (RPP kecil), media, dan alat evaluasi sekadar yang 
diperlukan untuk kegiatan kecil itu. 
3. Evaluai dan refleksi, yaitu mendapatkan umpan balik dari peserta dan 
fasilitator/konsultan. Pada tahap ini, peserta yang baru selesai tampil 
menerima masukan dari peserta, terkait keteramilan dasar mengajar yang 
dipraktikkannya. Pada tahap umpan balik ini, peserta diharapkan
mengemukakan kekuatan dan kelemahan peserta yang baru tampil dan saran-saran 
perbaikan untuk latihan berikutnya. 
Sumber Rangkuman: 
Sabeni, Mohammad . 2008. “Hakikat Micro Teaching” 
http://beni64.wordpress.com/2008/10/28/materi-1-teaching-skill-1/ 
“Micro Teaching.” 
http://isites.harvard.edu/fs/html/icb.topic58474/microteaching.html 
“Micro Teaching.” http://nursingplanet.com/nr/blog6.php/2009/11/23/micro-teaching 
“Micro Teaching.” http://en.wikipedia.org/wiki/Microteaching 
“Micro Teaching.” 
http://isites.harvard.edu/fs/html/icb.topic58474/microteaching.html 
“Micro Teaching.” http://www.facdevblog.niu.edu/microteaching.html 
“Micro Teaching Material.” 
http://www.d.umn.edu/~lmillerc/TeachingEnglishHomePage 
Tugas untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengajaran Mikro 
1. Bacalah beberapa kali artikel “Pengajaran Mikro” agar Anda benar-benar 
memahami maksudnya. 
2. Kembangkanlah (buatlah penjelasan apa yang dimaksud sesuai dengan 
pemahaman Anda) setiap butir pada 10 keterampilan mengajar sehingga 
Anda dapat membayangkan aktivitas seperti apa yang diperlukan. Beri 
contoh penjelasan Anda dalam bentuk ungkapan atau tindakan. 
3. Tuliskanlah penjelasan itu dalam kertas terpisah 
4. Eksplorasi Anda itu akan didiskusikan pada pertemuan pertengahan bulan 
Maret. 
5. Pilih dua keterampilan mengajar yang Anda anggap paling mudah. Kemudian 
buatlah persiapan (sebagaimana yang Anda pahami saja) untuk 
menampilkannya di depan kelas untuk waktu masing-masing 5—10 menit. 
Persiapan Anda berupa skenario pembelajaran untuk KD tertentu. 
6. Selamat bekerja..!

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
purdiyanto -
 
Belajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjasBelajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjas
ikka sukana
 
Kaedah dan teknik pengajaran pendidikan jasmani
Kaedah dan teknik pengajaran pendidikan jasmaniKaedah dan teknik pengajaran pendidikan jasmani
Kaedah dan teknik pengajaran pendidikan jasmani
Aisyah Zainudin
 
7 prinsip asas
7 prinsip asas7 prinsip asas
7 prinsip asas
Ros Nita
 
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfBUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
Irman Ramly
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
syahriani612
 

Was ist angesagt? (20)

Silabus micro teaching
Silabus micro teachingSilabus micro teaching
Silabus micro teaching
 
Teori pemerolehan bahasa kedua oke deh
Teori pemerolehan bahasa kedua oke dehTeori pemerolehan bahasa kedua oke deh
Teori pemerolehan bahasa kedua oke deh
 
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
 
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browserModel pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
Model pembelajaran E-Learning (berbasis web dan browser
 
Contoh Umpan Balik Aksi Nyata Pelatihan Mandiri.pdf
Contoh Umpan Balik Aksi Nyata Pelatihan Mandiri.pdfContoh Umpan Balik Aksi Nyata Pelatihan Mandiri.pdf
Contoh Umpan Balik Aksi Nyata Pelatihan Mandiri.pdf
 
Pembelajaran terpadu modul 3
Pembelajaran terpadu modul 3Pembelajaran terpadu modul 3
Pembelajaran terpadu modul 3
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya Mengajar
 
INOVASI PEMBELAJARAN
INOVASI PEMBELAJARANINOVASI PEMBELAJARAN
INOVASI PEMBELAJARAN
 
Laporan latihan industri 2016 (JUPEM)
Laporan latihan industri 2016 (JUPEM)Laporan latihan industri 2016 (JUPEM)
Laporan latihan industri 2016 (JUPEM)
 
AR Assemblr edu
AR Assemblr edu AR Assemblr edu
AR Assemblr edu
 
PPG PRAJABATAN pembelajaran paradigma baru dan asesmen
PPG PRAJABATAN pembelajaran paradigma baru dan asesmenPPG PRAJABATAN pembelajaran paradigma baru dan asesmen
PPG PRAJABATAN pembelajaran paradigma baru dan asesmen
 
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
 
RPP Satu Lembar 2020
RPP Satu Lembar 2020RPP Satu Lembar 2020
RPP Satu Lembar 2020
 
Belajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjasBelajar dan pembelajaran penjas
Belajar dan pembelajaran penjas
 
Konsep dasar pengajaran mikro
Konsep dasar pengajaran mikroKonsep dasar pengajaran mikro
Konsep dasar pengajaran mikro
 
Kaedah dan teknik pengajaran pendidikan jasmani
Kaedah dan teknik pengajaran pendidikan jasmaniKaedah dan teknik pengajaran pendidikan jasmani
Kaedah dan teknik pengajaran pendidikan jasmani
 
7 prinsip asas
7 prinsip asas7 prinsip asas
7 prinsip asas
 
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfBUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Bola tampar
Bola tamparBola tampar
Bola tampar
 

Andere mochten auch

PENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROPENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKRO
keryman313
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikro
aku_ hafif
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
Arra Asri
 
ppt micro teaching
ppt micro teachingppt micro teaching
ppt micro teaching
nikenisti
 
Grafik pim3109
Grafik pim3109Grafik pim3109
Grafik pim3109
bdakkecik
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Operator Warnet Vast Raha
 
Kemahiran variasi rangsangan
Kemahiran variasi rangsanganKemahiran variasi rangsangan
Kemahiran variasi rangsangan
Sohib AlQuran
 
Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1
joe zulkefli
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islam
Phujie FaHrani
 

Andere mochten auch (20)

PENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKROPENGAJARAN MIKRO
PENGAJARAN MIKRO
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikro
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Pengajaran mikro
Pengajaran mikroPengajaran mikro
Pengajaran mikro
 
Pengajaran Mikro
Pengajaran MikroPengajaran Mikro
Pengajaran Mikro
 
ppt micro teaching
ppt micro teachingppt micro teaching
ppt micro teaching
 
Refleksi Makro Pengajaran
Refleksi Makro PengajaranRefleksi Makro Pengajaran
Refleksi Makro Pengajaran
 
Pengajaran Mikro: Pengajaran Induktif
Pengajaran Mikro: Pengajaran InduktifPengajaran Mikro: Pengajaran Induktif
Pengajaran Mikro: Pengajaran Induktif
 
Grafik pim3109
Grafik pim3109Grafik pim3109
Grafik pim3109
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Kemahiran variasi rangsangan
Kemahiran variasi rangsanganKemahiran variasi rangsangan
Kemahiran variasi rangsangan
 
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
Kapita Selekta Pendidikan Islam (Gender dalam Perspektif Pendidikan Islam)
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
 
Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1Refleksi pengajaran makro 1
Refleksi pengajaran makro 1
 
Pengertian micro teaching
Pengertian micro teachingPengertian micro teaching
Pengertian micro teaching
 
Pengajaran mikro thn3 sabah2012
Pengajaran mikro thn3 sabah2012Pengajaran mikro thn3 sabah2012
Pengajaran mikro thn3 sabah2012
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islam
 
Refleksi Mikro Pengajaran
Refleksi Mikro PengajaranRefleksi Mikro Pengajaran
Refleksi Mikro Pengajaran
 

Ähnlich wie Pengajaran mikro

Apa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makroApa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makro
nanisaaid
 
Orientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikroOrientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikro
Tsinta Fajriah
 

Ähnlich wie Pengajaran mikro (20)

PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptx
PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptxPEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptx
PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR.pptx
 
micro teaching
micro teachingmicro teaching
micro teaching
 
Modul microteaching
Modul microteachingModul microteaching
Modul microteaching
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
 
Micro Teaching Media
Micro Teaching MediaMicro Teaching Media
Micro Teaching Media
 
Media Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro TeachingMedia Pembelajaran Micro Teaching
Media Pembelajaran Micro Teaching
 
Microteaching Sebagai Media Pembelajaran
Microteaching Sebagai Media PembelajaranMicroteaching Sebagai Media Pembelajaran
Microteaching Sebagai Media Pembelajaran
 
Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
 
modul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorialmodul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorial
 
modul media pembelajaran kelompok 4
modul media pembelajaran kelompok 4modul media pembelajaran kelompok 4
modul media pembelajaran kelompok 4
 
Model Pembelajaran Tutorial
Model Pembelajaran TutorialModel Pembelajaran Tutorial
Model Pembelajaran Tutorial
 
09 topik 2 pengajaran makro
09 topik 2  pengajaran makro09 topik 2  pengajaran makro
09 topik 2 pengajaran makro
 
micro teaching
micro teachingmicro teaching
micro teaching
 
1_materi KULIAH PGSD micro_teaching.ppt
1_materi KULIAH PGSD  micro_teaching.ppt1_materi KULIAH PGSD  micro_teaching.ppt
1_materi KULIAH PGSD micro_teaching.ppt
 
Apa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makroApa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makro
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorial
 
Orientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikroOrientasi pengajaran-mikro
Orientasi pengajaran-mikro
 
Aspek Pembelajaran
Aspek PembelajaranAspek Pembelajaran
Aspek Pembelajaran
 
1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt
1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt
1_Konsep Dasar Micro_c5da20b0bbe0121f1dd33278f25922a5.ppt
 
Modul jadi suci
Modul jadi suciModul jadi suci
Modul jadi suci
 

Kürzlich hochgeladen

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 

Pengajaran mikro

  • 1. PENGAJARAN MIKRO (MICROTEACHING) Sumber gambar: http://www.niu.edu/spectrum/images/articles/microteaching.jpg Pengertian Mengapa harus menunggu umpan balik dari peserta didik untuk menilai praktik mengajar kita? Mengapa kita tidak bersiap-siap sebelum memulai periode mengajar? Pengajaran mikro adalah jawabannya. Pengajaran mikro memberikan kesempatan bagi staf pengajar dan asisten pengajar untuk meningkatkan praktik pengajaran mereka melalui model "mengajar, kritik, mengajar lagi". Pengajaran mikro adalah kegiatan berharga bagi pendidik yang berpengalaman dan calon pendidik untuk mengasah praktik pengajaran mereka. Hal ini sering digunakan dalam pelayanan program pelatihan pendidik untuk memberikan pengalaman tambahan sebelum atau selama pengalaman klinis. Pengajaran Mikro (micro teaching) adalah “A system of controlled practice that makes it possible to concentrate on specific teaching behavior and to practice teaching under controlled condition" (Allen and Eve, 1968). Suatu sistem praktik terkendali yang memungkinkan pendidik dan calon pendidik untuk berkonsentrasi pada perilaku mengajar khusus dan praktik mengajar di bawah kondisi yang terkontrol. Pengajaran Mikro (micro teaching) merupakan suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau mempersempit ruang lingkup mengajar. Segala aspek dan unsur disederhanakan atau dikecilkan baik jumlah murid (kolega), waktu, materi ajar, media, dan keterampilan yang dilatihkan. Dengan penyederhanaan itu akan dapat dilihat dan diketahui kelemahan dan kekuatan guru atau calon guru secara akurat dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Pengajaran mikro merupakan praktik mengajar terorganisasi untuk memberikan kepercayaan diri, dukungan, dan umpan balik kepada guru dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mencoba melaksanakan pembelajaran singkat yang mereka rencanakan di depan teman-teman mereka sendiri. Idealnya, pengajaran sesi mikro dilaksanakan sebelum hari pertama kelas dimulai dan direkam dengan video untuk diulas secara individu oleh teman-teman dan seorang pembimbing atau konsultan. Pengajaran mikro merupakan cara yang cepat, efisien, dan menyenangkan untuk membantu guru mendapatkan permulaan yang kuat dalam tugas sebagai guru. Pengajaran mikro bukan hanya bagi calon guru atau mahasiswa kependidikan yang sedang berlatih menjadi guru, tetapi juga seharunys bagi guru-guru yang akan memulai tugas awal semester. Pengajaran mikro dapat diartikan sebagai pengajaran dalam skala kecil yang dirancang untuk mengembangkan ketrampilan baru dan tertentu dan memperbaiki ketrampilan yang lama. Dalam pengajaran mikro, komponen-komponen pembelajaran dapat diisolasi sehingga guru dan calon guru dapat lebih terfokus pada keterampilan mengajar yang dipraktikkan. Dengan demikian, pengajaran mikro,
  • 2. sesungguhnya, adalah pengajaran yang disederhanakan. Ruang lingkup situasi pengajaran dikurangi, tugas guru dipermudah, materi pelajaran diperpendek, dan jumlah siswa (peserta) diperkecil. Kegiatan pengajaran mikro sangat vital bagi guru dan calon guru karena kegiatan ini akan memberikan pengalaman tentang penggunaan teknik-teknik dasar mengajar. Untuk mendapatkan status sebagai guru profesional, setiap guru dan calon guru perlu berlatih dalam bentuk pengajaran mikro. Dapat dikatakan bahwa kegiatan pengajaran mikro merupakan pendidikan profesi bagi calon guru. Bahkan, proses sertifikasi guru, terutama yang tidak lulus dalam penilaian portofolio, diwajibkan mengikuti pelatihan dalam bentuk pengajaran mikro. Dasar pemikiran perlunya pengajaran mikro adalah bahwa sebagai profesional, guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang filosofi, konsep dasar, dan keterampilan dasar keguruan. Oleh karena pembelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan banyak aspek dan unsur, kemampuan menciptakan pembelajaran yang kreatif dan bermakna sangat diperlukan. Di samping itu, teori-teori pembelajaran yang diperoleh mahasisawa selama perkuliahan tidak otomatis dapat berperan dengan tepat di dalam realitas ruang kelas apabila tidak dilatihkan secara praktis, parsial, bertahap, dan berulang. Hal itu disebabkan oleh kompleksnya persoalan dalam melaksanakan pembelajaran. Pengajaran mikro telah dipraktikkan secara luas dalam latihan keguruan di seluruh dunia sejak diperkenalkan di Stanford University oleh Dwight W. Allen, Robert Bush dan Kim Romney pada tahun 1950-an. Beberapa asumsi yang mendasari perlunya pengajaran mikro adalah sebagai berikut. 1. Terdapat anggapan bahwa guru ideal itu dilahirkan, bukan diajarkan. Namun perkembangan teknologi memungkinkan untuk melatih seseorang menjadi guru yang profesional. 2. Keberhasilan seseorang menguasai hal-hal yang lebih kompleks ditentukan oleh keberhasilannya menguasai hal-hal yang lebih sederhana sifatnya. Oleh sebab itu, dengan menguasai berbagai ketrampilan dasar mengajar maka secara berangsur-angsur seseorang yang berminat menjadi guru dapat menguasai semua keterampilan mengajar secara kompleks. 3. Dalam situasi latihan yang sederhana, perhatian dapat lebih difokuskan sepenuhnya kepada pembinaan ketrampilan tertentu yang merupakan komponen kegiatan mengajar. 4. Dengan latihan-latihan terbatas, guru dan calon guru lebih mudah mengontrol perilakunya yang nanti akan dilaksanakan sepenuhnya dalam mengajar yang sesungguhnya. 5. Melalui latihan yang sederhana, tingkat pengontrolan dapat lebih tinggi, objektif, dan sistematis dibandingkan pengontrolan pembelajaran secara utuh. Fasilitator dan konsultan dapat mencatat dengan teliti apa yang dilakukan guru dan calon guru. Dengan demikian, umpan balik juga dapat diberikan lebih terarah dan terfokus dan perbaikan pada latihan berikutnya lebih mudah dipraktikkan. Ciri-ciri Pengajaran Mikro Berdasarkan asumsi dasar dan pengertian pengajaran mikro tersebut, maka dapat dikemukakan karakteristik pengajaran mikro sebagai berikut.
  • 3. 1. Komponen (keterampilan dasar) mengajar yang dikembangkan terbatas. 2. Latihan terpusat pada keterampilan mengajar. 3. Mempergunakan informasi dan pengetahuan tentang belajar mengajar untuk umpan balik terhadap kemampuan guru atau calon guru. 4. Pengontrolan secara ketat terhadap lingkungan latihan yang diselenggarakan dalam laboratorium pengajaran mikro. 5. Pengadaan low-threat-situation untuk memudahkan guru dan calon guru melaksanakan keterampilan mengajar. 6. Penyediaan low-risk-situation yang memungkinkan partisipasi aktif dalam pengajaran. 7. Penyediaan kesempatan latihan ulang dan pengaturan distribusi latihan dalam jangka waktu tertentu. 8. Dilaksanakan dalam skala kecil berkaitan dengan ruang lingkup materi pelajaran, waktu (10—15 menit), jumlah siswa (10—15 orang), dan jumlah ketrampilannya. 9. Dimaknai sebagai bagian dari ketrampilan mengajar yang kompleks akan dipelajari secara lebih mendalam dan teliti bagian demi bagian. 10. Dilaksanakan dalam situasi realitas, yaitu guru dan calon guru harus membuat persiapan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, mengelola kelas dan menyiapkan perangkat pembelajaran lainnya yang dapat mendukung proses belajar dan mengajar. 11. Tidak dimaknai sebagai simulasi, yaitu pembelajaran dilaksanakan sebagaimana mestinya, meskipun di depan teman sejawat. Teman tidak diperlakukan sebagaimana teman, tetapi sebagai siswa. 12. Direkam agar dapat dijadikan bahan diskusi antarteman untuk keperluan perbaikan. Tujuan Pengajaran Mikro Pengajaran mikro bertujuan membekali guru dan calon ketrampilan dasar mengajar. Bagi calon guru, kegiatan ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah ketrampilan dasar mengajar secara terpisah, memahami kapan dan bagaimana menerapkannya dalam program pembelajaran. Bagi guru, kegiatan ini dapat meningkatkan ketrampilan dasar mengajarnya sebelum mereka melaksanakan tugas sehari-hari. Pengajaran mikro mempersiapkan guru atau calon guru menghadapi pekerjaan mengajar sesungguhnya di ruang kelas agar memiliki pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan sikap sebagai guru yang profesional. Secara lebih terperinci, pengajaran mikro bertujuan, antara lain, sebagai berikut. 1. Menganalisis tingkah laku mengajar teman sejawat dan dirinya sendiri. 2. Mempraktikkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat. 3. Mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif dan efisien. 4. Memperbaiki keterampilan dasar mengajar dalam waktu singkat. 5. Menanamkan rasa percaya diri dan sikap terbuka terhadap kritik. 6. Mengembangkan sikap kritis dalam melihat persoalan-persoalan di kelas.
  • 4. 7. Menanamkan kesadaran akan kegunaan ketrampilan mengajar dan komponen-komponenya. 8. Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan-keliruan dalam penampilan ketrampilan mengajar dan cara-cara memperbaikinya. 9. Memberi kesempatan untuk melihat dan mendengar dirinya sendiri. 10. Memberi kesempatan untuk mengikuti kembali kritik dan saran tentang praktik mengajar mikro berulangkali. 11. Memberi kemungkinan untuk membuat model mengajar. 12. Memberi kesempatan pendekatan analistis tentang ketrampilan dan strategi mengajar. Fungsi Pengajaran Mikro Pengajaran Mikro dapat digunakan baik bagi pre service (pendidikan calon guru) maupun in service teachers (guru yang telah bertugas). Bagi calon guru, pengajaran mikro dapat berfungsi sebagai persiapan sebelum benar-benar mengajar di depan kelas dan usaha perbaikan penampilan calon guru. Bagi guru yang telah bertugas, pengajaran mikro berfungsi sebagai upaya untuk (1) meningkatkan kemampuan guru mengajar rutin, supaya menemukan dan mengetahui kelemahan-kelemahannya sendiri dan berusaha memperbaikinya. (2) meningkatkan kemampuan supervisor supaya ia tahu apakah bimbingan, nasihat dan saran-sarannya benar-benar efektif dalam membantu peningkatan guru-gurunya. (3) mengujicobakan metode baru, sebelum metode itu dilaksanakan dalam pembelajaran yang sebenarnya. Materi Pengajaran Mikro Materi kegiatan pengajaran mikro adalah sejumlah keterampilan mengajar yang akan dilatihkan kepada calon guru atau guru. Paling kurang ada 10 keterampilan khusus yang dapat dilatihkan dalam pengajaran mikro yang secara keseluruhan merupakan keterampilan mengajar seorang guru profesional, yaitu keterampilan (1) membuka pelajaran, (2) memberi motivasi, (3) bertanya, (4) menerangkan, (5) mendayagunakan media, (6) menggunakan metode yang tepat; (7) mengadakan interaksi, (8) menggunakan reaksi verbal dan non verbal, (9) menjajaki dan menilai, dan (10) menutup pelajaran. 1. Keterampilan membuka pelajaran meliputi kegiatan sebagai berikut. a. memperhatikan sikap dan menyiapkan tempat duduk siswa; b. memulai pelajaran setelah terlihat bahwa siswa siap belajar; c. mengenalkan pelajaran secara menarik; d. mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah diketahui oleh siswa (apersepsi); e. menghubungkan antara pendahuluan dengan inti pelajaran agar tampak jelas dan logis. 2. Keterampilan memberi motivasi/penguatan meliputi kegiatan berikut. a. mengucapkan kata-kata yang memberikan dorongan untuk belajar lebih giat atau semacam kata-kata penguatan seperti “Baik!”, “Bagus!”, “Ya”, apabila siswa mengajukan atau menjawab pertanyaan; b. menampilkan sikap-sikap non verbal positif pada saat menanggapi pertanyaan/ jawaban siswa;
  • 5. c. memuji dan memberi dorongan dengan senyum dan atau anggukan atas partisipasi siswa; d. menuntun siswa agar memberikan jawaban secara santun dan benar; e. mengarahkan dan memancing siswa agar memberikan jawaban yang benar. 3. Keterampilan bertanya meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut. a. mengajukan pertanyaan secara jelas sehingga siswa mengerti apa yang diminta; b. mengajukan pertanyaan secara jelas berkaitan dengan masalah; c. mengajukan pertanyaan ke seluruh kelas, kemudian baru menunjuk siapa yang diharapkan menjawab; d. menggunakan teknik “tunggu” dalam mengajukan pertanyaan; e. mengajukan pertanyaan tidak hanya untuk satu dua orang siswa tetapi untuk keseluruhan siswa (setiap siswa mendapat pertanyaan) secara merata; f. menunjuk siswa dengan cara tertentu agar mereka semua siap dengan pertanyaan itu. 4. Keterampilan menerangkan pelajaran meliputi kegiatan berikut ini. a. menerangkan pelajaran secara terfokus pada inti pelajaran; b. menerangkan pelajaran secara menarik (perhatian siswa); c. menerangkan pelajaran dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa; d. menggunakan contoh, ilustrasi, analogi, dan semacamnya untuk menarik perhatian siswa; e. memperhatikan respon siswa dengan sungguh-sungguh berupa pertanyaan, reaksi, usul, dan sebagainya; f. menjelaskan materi atas respon siswa dengan jelas sehingga mudah dipahami. 5. Keterampilan mendayagunakan media meliputi kegiatan sebagai berikut. a. memilih media sesuai dengan materi dan metode yang direncanakan; b. menggunakan media secara tepat sehingga membantu, tidak menganggu; c. menggunakan media dengan terampil; d. mengomunikasikan media untuk menunjang proses belajar mengajar. 6. Keterampilan menggunakan metode pembelajaran meliputi kegiatan berikut ini. a. memilih dan menggunakan metode yang relevan dengan tujuan pengajaran; b. memilih dan menggunakan metode yang relevan dengan materi pelajaran c. memilih dan menggunakan metode yang relevan dan situasi kelas; d. menggunakan metode sesuai dengan langkah-langkah metode tersebut secara tepat; e. memilih dan menyiapkan alat yang menunjang kelancaran penggunaan metode tersebut; f. menguasai metode tersebut secara tepat; g. melakukan interaksi dengan siswa secara menarik; h. melaksanakan kegiatan belajar yang terfokus pada kegiatan siswa;
  • 6. 7. Keterampilan mengadakan interaksi dan variasi meliputi kegiatan sebagai berikut. a. menggunakan intonasi suara secara tepat sesuai dengan situasi kelas, tidak monoton; b. menjaga perhatian siswa agar terfokus pada pembelajaran. c. kesenyapan, guru tiba-tiba berhenti berbicara untuk menarik perhtian siswa; d. menjaga kontak pandang, tidak menunduk saja atau memandang ke langit-langit saja; e. menjaga pergerakan badan dan mimik yang tidak menimbulkan keributan; f. tidak kaku dalam perpindahan posisi dalam duduk, berjalan, atau berdiri. 8. Keterampilan menggunakan reaksi verbal non verbal meliputi kegiatan sebagai berikut. a. bergerak secara wajar dan bertujuan; b. bergerak secara bebas tanpa tekanan; c. menggunakan tangan, badan, dan wajah secara bervariasi untuk memberi isyarat; d. bersuara secara jelas dan bervariasi dalam tekanan (intonasi): keras-lembut, tinggi-rendah, cepat-lambat; e. menarik perhatian siswa melalui suara dan gerakan fisik; 9. Keterampilan menjajaki dan menilai meliputi kegiatan sebagai berikut. a. memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan belajar; b. mendeteksi siswa yang mengalami kesulitan dan salah pengertian; c. menjajaki apakah siswa sudah memahami pelajaran yang baru dilaksanakan; d. mencari penyebab terjadinya kesulitan belajar pada siswa; e. mengatasi kesulitan belajar siswa. 10. Keterampilan menutup pelajaran meliputi kegiatan sebagai berikut. a. menyimpulkan pelajaran dengan tepat; b. menggunakan kata-kata yang dapat membesarkan hati siswa; c. menimbulkan perasaan mampu (sense of achievment) pada diri siswa terhadap pelajaran yang baru diproleh; d. mendorong siswa supaya tertarik pada pelajaran yang telah diterima; e. merefleksi pelajaran yang baru dilaksanakan. Persiapan Penyelenggaraan Pengajaran Mikro Dalam mempersiapkan penyelenggaraan pengajaran mikro perlu ditetapkan waktu dan tempat penyelenggaraan. Di samping itu perlu pula ditentukan orang yang terlibat baik guru atau calon guru yang akan melaksanakan maupun fasilitator atau konsultan yang akan mengamati, termasuk orang yang akan merekam kegiatan pembelajaran, termasuk bentuk tindak lanjut yang akan dilakukan. Demikian juga pola pengajaran mikro yang akan dilaksanakan, misalnya berapa lama waktu yang akan digunakan untuk setiap peserta, keterampilan apa saja yang akan dilatihkan, model persiapan mengajar yang digunakan serta sarana dan prasarana yang
  • 7. diperlukan. Penentuan semua hal itu akan membuat kegiatan pengajaran mikro berjalan dengan lancar. Pelaksanaan Pengajaran Mikro Sebanyak 10—15 orang guru dari mata pelajran yang sama atau berbeda dapat berpartisipasi dalam suatu sesi pengajaran mikro. Guru senior, atau guru yang berpengalaman biasanya diundang untuk berpartisipasi sebagai fasilitator. Ketika salah seorang dari peserta melaksanakan kegiatan pengajaran mikro, setiap orang berperan sebagai siswa. Tugas siswa-siswa ini adalah menjawab pertanyaan atau melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru yang mengajar secara realistik. Skenario seperti ini berlangsung selama 5 sampai 10 menit. Setelah selesai, guru yang mengajar diberi kesempatan untuk reaksi dari teman-teman dan fasilitator tentang apa yang dilakukannya selama beberapa menit itu. Akhirnya, kelompok ini mungkin menjelaskan agak beberapa menit sesuatu yang bisa coba dilakukan oleh guru dengan praktik yang berbeda pada masa datang. Videotape yang digunakan untuk merekam proses mengajar digunakan untuk melihat sisi kuat dan lemah guru yang bersangkutan. Sebaiknya perekaman dilakukan dari sebuah sudut yang tidak kentara sehingga guru yang sedang praktik tidak menydari bahwa ia direkam. Apabila telah didiskusikan, sebaiknya rekaman itu dihapus. Apabila disimpan, tidak setiap orang boleh melihat rekaman itu karena akan menggangggu bagi guru yang direkam. Skenario Pengajaran Mikro Skenario pengajaran mikro dibuat dan dirancang langkah demi langkah. Hal ini dilakukan agar dapat menjadi rambu-rambu di dalam pelaksanaannya, sehingga menghindari dan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu jalannya pengajaran mikro. Secara garis besar skenario kegiatan pengajaran mikro dapat dikelompokkan dalam tiga tahapan sebagai berikut. 1. Persiapan, yaitu kegiatan peserta memahami keterampilan dasar mengajar apa yang akan dipraktikkan. Dalam tahap ini, peserta mendapatkan penjelasan fasilitator atau konsultan tentang hakikat pengajaran mikro, tujuan dan manfaat pengajaran mikro, dan berbagai keterampilan dasar mengajar yang diharapkan dapat praktikan dalam pengajaran mikro. Di samping itu, peserta diberi pemahaman tentang hubungan antar berbagai keteramplan dasar dan kegunaannya dlam proses belajar mengajar. 2. Praktik mengajar itu sendiri, yaitu peserta melaksanakan proses belajar mengajar di depan kolega (peserta). Dalam kegiatan ini, masing-masing peserta diberi kesempatan selama 10—15 menit untuk melaksanakan proses belajar mengajar untuk beberapa ketrampilan dasar mengajar. Untuk dapat melaksanakan proses belajar mengajar, masing-masing peserta membuat persiapan mengajar (RPP kecil), media, dan alat evaluasi sekadar yang diperlukan untuk kegiatan kecil itu. 3. Evaluai dan refleksi, yaitu mendapatkan umpan balik dari peserta dan fasilitator/konsultan. Pada tahap ini, peserta yang baru selesai tampil menerima masukan dari peserta, terkait keteramilan dasar mengajar yang dipraktikkannya. Pada tahap umpan balik ini, peserta diharapkan
  • 8. mengemukakan kekuatan dan kelemahan peserta yang baru tampil dan saran-saran perbaikan untuk latihan berikutnya. Sumber Rangkuman: Sabeni, Mohammad . 2008. “Hakikat Micro Teaching” http://beni64.wordpress.com/2008/10/28/materi-1-teaching-skill-1/ “Micro Teaching.” http://isites.harvard.edu/fs/html/icb.topic58474/microteaching.html “Micro Teaching.” http://nursingplanet.com/nr/blog6.php/2009/11/23/micro-teaching “Micro Teaching.” http://en.wikipedia.org/wiki/Microteaching “Micro Teaching.” http://isites.harvard.edu/fs/html/icb.topic58474/microteaching.html “Micro Teaching.” http://www.facdevblog.niu.edu/microteaching.html “Micro Teaching Material.” http://www.d.umn.edu/~lmillerc/TeachingEnglishHomePage Tugas untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengajaran Mikro 1. Bacalah beberapa kali artikel “Pengajaran Mikro” agar Anda benar-benar memahami maksudnya. 2. Kembangkanlah (buatlah penjelasan apa yang dimaksud sesuai dengan pemahaman Anda) setiap butir pada 10 keterampilan mengajar sehingga Anda dapat membayangkan aktivitas seperti apa yang diperlukan. Beri contoh penjelasan Anda dalam bentuk ungkapan atau tindakan. 3. Tuliskanlah penjelasan itu dalam kertas terpisah 4. Eksplorasi Anda itu akan didiskusikan pada pertemuan pertengahan bulan Maret. 5. Pilih dua keterampilan mengajar yang Anda anggap paling mudah. Kemudian buatlah persiapan (sebagaimana yang Anda pahami saja) untuk menampilkannya di depan kelas untuk waktu masing-masing 5—10 menit. Persiapan Anda berupa skenario pembelajaran untuk KD tertentu. 6. Selamat bekerja..!