2. TUJUAN
1. Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan me
ngendalikan bahaya serta risiko dari setiap
kegiatan operational dan produksi perusahaan,
baik kegiatan rutin maupun non rutin.
2. Menetapkan target dan program peningkatan
kinerja K 3 berdasarkan hasil identifikasi
bahaya dan penilaian Risiko
3. DEFINISI
BAHAYA :Adalah Sumber atau Keadaan yg berpo
PENILAIAN RESIKO :Adalah keseluruhan proses
-tensi terhadap terjadinya kerugian dlm bentuk cedera;
dalam mengestimasi besarnya suatu risiko .
atau penyakit.
LIKELIHOOD ( Lh ) antara kemungkinan suatu
RISIKO : Kombinasi : Adalah KEMUNGKINAN
terjadi suatu bahaya dari suatudgn keparahan akibat
keja- dian dlm setiap peristiwa aktivitas.
yg dinyatakan dalam kerugian.
IDENTIFIKASI )BAHAYA : adalah proses
SEVERITY ( Sv : adalah TINGKAT BAHAYA /
mengembelikan yang ditimbulkan daridan menetapkan
KESERIUSAN adanya suatu bahaya suatu
karateristiknya.
aktivitas .
4. TANGGUNG JAWAB
Pimpinan Departemen bertanggung jawab untuk :
Management Representatives bertanggung jawab
- Mengidentifikasi bahaya dan risiko sesuai dengan
untuk :
kegiatan operational didepartemen masing-masing.
- Menyusun Target dan program peningkatan kinerja
- Menyusun Program Manajemen K3 berdasarkan
K3 departemen dan dan Penilaian Risiko. setiap
Identifikasi Bahaya memantau pencapaian
bulan.
- Mengkomunikasikan Program Manejemen K3 yg
- Mengkomunikasikan Identifikasi, Terget dan
telah ditetapkan kepada seluruh karyawan. kepada
Pencapaian program peningkatan kerja K3
seluruh karyawan di departemennya.
6. CARA MELAKUKAN
IDENTIFIKASI BAHAYA
1. Mengidentifikasi seluruh proses/area yang ada
dalam segala kegiatan.
2. Mengidentifikasi sebanyak mungkin aspek K-3
pada setiap proses/area yg telah diidentifikasi
sebelumnya.
3. Identifikasi K-3 dilakukan pada suatu proses
kerja baik pada kondisi N O R M A L ,
A B N O R M A L , E M E R G E N C Y dan
MAINTENANCE
8. DAFTAR POTENSI BAHAYA
Terpleset / Jatuh
Jatuh dari ketinggian
Kejatuhan benda asing
Ruang untuk kepala
yang kurang
Bahaya dari Mesin
Bahaya dari Kendaraan
Kebakaran & Ledakan
Zat yang terhirup
Zat yg mencederai Mata
Zat yg melukai kulit
Bahaya listrik
Radiasi
Getaran
Bising
Pencahayaan
Lingkungan terlalu
Panas
Kegiatan Kontraktor
Huru hara
9. KUNCI MENGIDENTIFIKASI
RISIKO
Kapan, kenapa, dimana, bagaimana
Apakah dibutuhkan penelitian mendalam pada
kemungkinan terjadinya risiko & siapa tenaga
risiko tertentu ?
yang dilibatkan.
Apakah Sumber penelitianmasing - masing
lingkup & akibat ?
risiko ? sumber yang dibutuhkan untuk
Apakah
Apakah banyak waktu yg?terbuang, biaya dan
melaksanakan penelitian
gangguan pemakaiyang diperoleh dapat ?
Apakah informasi masing - masing risik
dipercaya ?
Apakah pengawasan yang ada dapat
mengurangi risiko ?
10. Unsur kegiatan, produksi, jasa sebuah organisasi
yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
Contoh Aspek K3 :
Ceceran Oli
Limbah Padat
Debu
Bau
Thiner
Bising
Getaran, dll
Contoh Dampak K3 :
Terpeleset
Kontaminasi tanah
Pencemaran Air
Pencemaran Udara
Kebakaran
Penurunan pendengaran
Tersengat listrik
Ledakan, dll
11. Pengendalian K3 terhadap kegiatan yang telah
diidentifikasi :
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
No Control, belum ada sistem pengendalian K3.
Engineering Control, Pengendalian dilakukan
melalui control dari bagian Engineering.
Procedures/WI,
Pengendalian
dilakukan
melalui prosedur atau instruksi kerja.
Skill Training, Pengendalian dilakukan dengan
memberi pelatihan keterampilan terhadap
personil yang bersangkutan.
Special rules / permit, sebelum melaksanakan
pekerjaan harus mendapat ijin dari bagian / dept
yang bersangkutan.
PPE (Personal Protection Equipment) / APD,
Pengendalian dilakukan dgn menggunakan APD.
12. Katagori Penilaian Bahaya dan Risiko :
KEMUNGKINAN TERJADI ( Likelihood )
1. (Rare)
: Kemungkinan terjadi bahaya
SANGAT KECIL ( pada keadaan
luar biasa ).
2. (Unlikeky) : Biasanya tidak terjadi namun
kemungkinan terjadi tetap ada .
3. (Possible) : Kemungkinan terjadi bahaya kecil
atau merupakan suatu kebetulan.
4. (Likely) : Kemungkinan terjadi bahaya pada
suatu keadaan tertentu.
5. (Almost Certain) :
Sangat mungkin terjadi
bahaya.
13. Katagori Penilaian Bahaya dan Risiko :
KESERIUSAN TERJADI ( Severity )
1. (Insignificant)
: Cedera hanya memerlukan
pengobatan P3K.
2. (Minor)
: Cedera memerlukan perawatan
medis, tetapi tetap masuk kerja .
3. (Moderate)
: Cedera memerlukan perawatan
medis, tetapi tidak dapat masuk
kerja.
4. (Major)
: Cedera yang SERIUS (
mengakibatkan cacat anggota
atau sebagian anggota tubuh)
5. (Catastrophic) : Menimbulkan KORBAN JIWA
14. TINGKAT BAHAYA ( RISK LEVEL )
K
E
M
U
N
G
K
I
N
A
N
5
(5)
4
(4)
3
(3)
2
(2)
1
(1)
SCALE
H
( 10 )
M
(8)
L
(6)
L
(4)
N
(2)
1
H
E
( 20 )
H
( 16 )
H
( 12 )
M
(8)
M
(4)
( 15 )
H
( 12 )
M
(9 )
L
(6)
L
(3)
2
3
E
( 25 )
E
( 20 )
E
( 15 )
H
( 10 )
H
(5)
4
E
E
E
E
H
5
KESERIUSAN ( SEVERITY )
15. 1.
2.
3.
4.
5.
Tentukan Tingkat Bahaya ( Risk Level ) :
KATAGORI TINGKAT RESIKO
N (Negligible) : Tidak memerlukan tindakan khusus.
L (Low Risk) : Pemantauan untuk memastikan
tindakan
pengendalian
telah
berjalan dengan baik .
M (Moderate) : Perlukan perhatian dan tambahan
Prosedur /WI.
H (High Risk) : Perlu mendapatkan perhatian pihak
Manajemen
dan
tindakan
perbaikkan
E (Extreme)
: Perlu segera dilakukan tindakan
perbaikkan