SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
COMPUTED TOMOGRAPHY
     (CT SCAN)



           ALFRINA HANY
About CT Scan
 Computed Tomography (CT) atau yang
 biasa disebut dengan CT Scan,
 computerized tomography, atau
 computerized axial tomography (CAT),
 memproduksi x-rays yang hampir sama
 dengan radiography conventional
About CT Scan
• CT Scan, komputer menyediakan
  kalkulasi komplek secara cepat
• CT Scan menghasilkan gambar dengan
  cross sectional
• CT Scan bisa melihat perbedaan
  karakteristik dari struktur jaringan dalam
  organ yang padat
Aplikasi CT Scan meliputi:
• Abdomen: liver, pancreas, intestinum, ginjal,
  limpa, retroperitonium, pembuluh darah
  abdominal
• Pelvis: kandung kemih, uterus, ovarium, colon
  distal, prostat
• Vertebrae
• Kepala: sinus, orbita, mastoidea, canal auditory
  interna, tulang facial, leher
• Thorax: Paru, mediastinum, jantung
• Persendian dan tulang secara spesifik
• CT-guided biopsy
CT SCAN KEPALA
CT SCAN KEPALA
•    Untuk mengevaluasi pasien yang diduga
     menderita cedera intracranial.
•    Hasil dari gambar cross-sectional dari
     struktur anatomi kepalan meliputi;
    1.   struktur cranial internal
    2.   jaringan otak
    3.   cairan cerebrospinal
    4.   gambar axial dari kepala
NILAI REFERENSI
Normal: Tidak ditemukan adanya tumor,
patologi lainnya, atau fraktur
IMPLIKASI KLINIS
        CT Scan kepala dan leher akan mengasilkan hasil yang
        abnormal pada kondisi seperti di bawah ini:
•       Tumor tulang dan jaringan lunak seperti:
    –     Meningiomas
    –     Astrocytomas
    –     Angiomas
    –     Kista
•       Pendarahan intracranial atau hematoma
•       Aneurysm
•       Infarction
•       Infection
•       Sinusitis
•       Benda asing
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
•   Hasil CT Scan yang negatif palsu akan
    tampak pada kasus hemorrhage. Seperti pada
    umur hematoma, terlihatnya pada hasil CT
    Scan bisa berubah dari intensitas tinggi ke
    intensitas rendah
•   Gerakan pasien akan berefek pada kualitas
    dan keakuratan gambar.
Pretest
1. Tanyakan pada pasien wanita apakah
   dia hamil atau tidak!
2. Pasien diminta puasa 2-3 jam sebelum
   tes dilakukan bila sudah direncanakan
   pemberian zat contras. Dalam beberapa
   kasus, pasien diminta untuk meminum
   obat yang sudah diresepkan sebelum CT
   Scan dilakukan.
Pretest cont, .
3. Pasien diminta puasa 2-3 jam sebelum
  tes dilakukan bila sudah direncanakan
  pemberian zat contras.
4. Yakinkan pada pasien, bila test ini tidak
  memaparkan radiasi yang lebih besar
  daripada conventional x-ray
Pretest cont, .
5. Cek alergi pada pasien
6. Yakinkan pada pasien yang cenderung
  claustrophobia, jika ketakutan
  clastrophobic pada scanner adalah hal
  yang biasa.
7. Berikan analgesik dan penenang
  (sedative), terutama untuk meminimalisasi
  rasa sakit dan pergerakan yang tidak
  diperlukan
INTRA TEST
•   Selama test berlangsung, pastikan
    pasien berbaring dan tidak bergerak
    pada motorized tableTable akan
    bergerak memasuki alat yang berbentuk
    seperti donat yang disebut dengan
    gantry. Tabung x-ray didalam gantry
    yang akan berputar mengelilingi pasien.
INTRA TEST CONT, .
• Injeksikan cantras radiopaque yang
  teriodinasi apabila peningkatan kepadatan
  jaringan dibutuhkan
• Ambil gambar tambahan selama injeksi
  zat kontras.
INTRA TEST CONT, .
•   Selama dan setelah injeksi intravena, pasien
    akan merasa hangat, sensasi panas pada
    daerah wajah, lidah terasa asin atau mual.
    Minta pasien untuk mengambil nafas dalam.
    Dan wadah untuk muntah harus tersedia
    sebelumnya.
•   Perhatikan gejala lain, seperti susah bernafas,
    diaphoresis (keringat berlebih), numbness
    (kematian rasa), atau palpitasi (jantung
    berdebar)
POST TEST
•   Bila menggunakan zat kontras, obervasi dan
    catat informasi tentang reaksi, bila pasien
    mengalaminya. Reaksi meliputi;
    –   gatal,
    –   bintik merah
    –   Bengkak
    –   Nausea
    –   kelenjar parotid membengkak
    –   kemungkinan yang paling serius adalah
        anaphylaxis.
Post test cont. ,
•   Segera beritahukan dokter bila terjadi
    reaksi. Antihistamin mungkin dibutuhkan
    untuk mengobati gejal reaksi.
•   Dokumentasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
•    Berikan perhatian yang lebih pada pasien
     diabetes yang sedang mengkonsumsi
     Glucophage/metformin. Konsultasikan dengan
     depatemen radiology apakah konsumsi obat
     tersebut perlu dihentikan pada hari
     pemeriksaan dan beberapa hari setelah
     pemeriksaan.
•    Kaji apakah pasien alergi dengan latex. Bila
     diduga pasien senstitif terhadap latex dan zat
     contrast iodine, informasikan pada departemen
     radiology sebelum pemeriksaan dilakukan
Terima
 kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Teknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicTeknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicNona Zesifa
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Nona Zesifa
 
Penggunaan media kontras
Penggunaan media  kontrasPenggunaan media  kontras
Penggunaan media kontrasIch Bin Fandy
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricNona Zesifa
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiNona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan LumbosacralNona Zesifa
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Novita Anggia
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)Seascape Surveys
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag DuodenumNona Zesifa
 
Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)meducationdotnet
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalNona Zesifa
 
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamPanduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamDokter Tekno
 

Was ist angesagt? (20)

Teknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 PanoramicTeknik Radiografi 2 Panoramic
Teknik Radiografi 2 Panoramic
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
 
Penggunaan media kontras
Penggunaan media  kontrasPenggunaan media  kontras
Penggunaan media kontras
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan LopografiTeknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Lopografi
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
 
Appendicografi
AppendicografiAppendicografi
Appendicografi
 
Mammografi
MammografiMammografi
Mammografi
 
Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)
 
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)Radiofotografi  ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
Radiofotografi ii ( ATRO NUSANTARA JAKARTA)
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
 
Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)Parotid Tumor (Indonesian Language)
Parotid Tumor (Indonesian Language)
 
Tumor parotis ppt
Tumor parotis pptTumor parotis ppt
Tumor parotis ppt
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Ct scan
Ct scanCt scan
Ct scan
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
 
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit DalamPanduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
Panduan Teknik Pemeriksaan dan Prosedur Klinis Ilmu Penyakit Dalam
 

Ähnlich wie Ct scan kepala

Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikSisko Sipir
 
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.pptPPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.pptIwAn927910
 
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...assica1
 
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxMateri peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxjehandra1
 
Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarctionAcute miocardium infarction
Acute miocardium infarctionZakia Mahpob
 
Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantungKateterisasi jantung
Kateterisasi jantungdhoan Evridho
 
Trauma abdomen in emergency case in critical
Trauma abdomen in emergency case in criticalTrauma abdomen in emergency case in critical
Trauma abdomen in emergency case in criticalDwiCahya55
 
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverNona Zesifa
 
KEL. BREATHING - TUGAS 2 (1)hhjjhjjjjj.pptx
KEL. BREATHING - TUGAS 2 (1)hhjjhjjjjj.pptxKEL. BREATHING - TUGAS 2 (1)hhjjhjjjjj.pptx
KEL. BREATHING - TUGAS 2 (1)hhjjhjjjjj.pptxsantikalakita
 
ATLS (Chapter I dan II).pptx
ATLS (Chapter I dan II).pptxATLS (Chapter I dan II).pptx
ATLS (Chapter I dan II).pptxDokterAnestesi1
 
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptxPresentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptxSofia Yanti Sari
 
KONSIDERASI DIFFICULT AIRWAY 309 WO.pptx
KONSIDERASI DIFFICULT AIRWAY 309 WO.pptxKONSIDERASI DIFFICULT AIRWAY 309 WO.pptx
KONSIDERASI DIFFICULT AIRWAY 309 WO.pptxMichael Salim
 
Case Report Anestesi.pptx
Case Report Anestesi.pptxCase Report Anestesi.pptx
Case Report Anestesi.pptxxenalevin
 
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptxHikayatWahyu
 

Ähnlich wie Ct scan kepala (20)

Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostikKetrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
Ketrampilan dasar Kebidanan pemeriksaan diagnostik
 
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.pptPPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
 
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
 
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxMateri peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
 
PPT RD.pptx
PPT RD.pptxPPT RD.pptx
PPT RD.pptx
 
Ultrasonography
Ultrasonography Ultrasonography
Ultrasonography
 
Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarctionAcute miocardium infarction
Acute miocardium infarction
 
ABC ATLS.pptx
ABC ATLS.pptxABC ATLS.pptx
ABC ATLS.pptx
 
Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantungKateterisasi jantung
Kateterisasi jantung
 
Trauma abdomen in emergency case in critical
Trauma abdomen in emergency case in criticalTrauma abdomen in emergency case in critical
Trauma abdomen in emergency case in critical
 
ASD- ASO
ASD- ASOASD- ASO
ASD- ASO
 
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liverppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
ppt Ct scan abdomen pada kasus kista liver
 
KEL. BREATHING - TUGAS 2 (1)hhjjhjjjjj.pptx
KEL. BREATHING - TUGAS 2 (1)hhjjhjjjjj.pptxKEL. BREATHING - TUGAS 2 (1)hhjjhjjjjj.pptx
KEL. BREATHING - TUGAS 2 (1)hhjjhjjjjj.pptx
 
ATLS (Chapter I dan II).pptx
ATLS (Chapter I dan II).pptxATLS (Chapter I dan II).pptx
ATLS (Chapter I dan II).pptx
 
LAPSUS
LAPSUS LAPSUS
LAPSUS
 
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptxPresentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
Presentasi Kasus Anestesi Umum .pptx
 
KONSIDERASI DIFFICULT AIRWAY 309 WO.pptx
KONSIDERASI DIFFICULT AIRWAY 309 WO.pptxKONSIDERASI DIFFICULT AIRWAY 309 WO.pptx
KONSIDERASI DIFFICULT AIRWAY 309 WO.pptx
 
Case Report Anestesi.pptx
Case Report Anestesi.pptxCase Report Anestesi.pptx
Case Report Anestesi.pptx
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxArdianAdhiwijaya
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 

Ct scan kepala

  • 1. COMPUTED TOMOGRAPHY (CT SCAN) ALFRINA HANY
  • 2. About CT Scan Computed Tomography (CT) atau yang biasa disebut dengan CT Scan, computerized tomography, atau computerized axial tomography (CAT), memproduksi x-rays yang hampir sama dengan radiography conventional
  • 3. About CT Scan • CT Scan, komputer menyediakan kalkulasi komplek secara cepat • CT Scan menghasilkan gambar dengan cross sectional • CT Scan bisa melihat perbedaan karakteristik dari struktur jaringan dalam organ yang padat
  • 4. Aplikasi CT Scan meliputi: • Abdomen: liver, pancreas, intestinum, ginjal, limpa, retroperitonium, pembuluh darah abdominal • Pelvis: kandung kemih, uterus, ovarium, colon distal, prostat • Vertebrae • Kepala: sinus, orbita, mastoidea, canal auditory interna, tulang facial, leher • Thorax: Paru, mediastinum, jantung • Persendian dan tulang secara spesifik • CT-guided biopsy
  • 6. CT SCAN KEPALA • Untuk mengevaluasi pasien yang diduga menderita cedera intracranial. • Hasil dari gambar cross-sectional dari struktur anatomi kepalan meliputi; 1. struktur cranial internal 2. jaringan otak 3. cairan cerebrospinal 4. gambar axial dari kepala
  • 7. NILAI REFERENSI Normal: Tidak ditemukan adanya tumor, patologi lainnya, atau fraktur
  • 8. IMPLIKASI KLINIS CT Scan kepala dan leher akan mengasilkan hasil yang abnormal pada kondisi seperti di bawah ini: • Tumor tulang dan jaringan lunak seperti: – Meningiomas – Astrocytomas – Angiomas – Kista • Pendarahan intracranial atau hematoma • Aneurysm • Infarction • Infection • Sinusitis • Benda asing
  • 9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI • Hasil CT Scan yang negatif palsu akan tampak pada kasus hemorrhage. Seperti pada umur hematoma, terlihatnya pada hasil CT Scan bisa berubah dari intensitas tinggi ke intensitas rendah • Gerakan pasien akan berefek pada kualitas dan keakuratan gambar.
  • 10. Pretest 1. Tanyakan pada pasien wanita apakah dia hamil atau tidak! 2. Pasien diminta puasa 2-3 jam sebelum tes dilakukan bila sudah direncanakan pemberian zat contras. Dalam beberapa kasus, pasien diminta untuk meminum obat yang sudah diresepkan sebelum CT Scan dilakukan.
  • 11. Pretest cont, . 3. Pasien diminta puasa 2-3 jam sebelum tes dilakukan bila sudah direncanakan pemberian zat contras. 4. Yakinkan pada pasien, bila test ini tidak memaparkan radiasi yang lebih besar daripada conventional x-ray
  • 12. Pretest cont, . 5. Cek alergi pada pasien 6. Yakinkan pada pasien yang cenderung claustrophobia, jika ketakutan clastrophobic pada scanner adalah hal yang biasa. 7. Berikan analgesik dan penenang (sedative), terutama untuk meminimalisasi rasa sakit dan pergerakan yang tidak diperlukan
  • 13. INTRA TEST • Selama test berlangsung, pastikan pasien berbaring dan tidak bergerak pada motorized tableTable akan bergerak memasuki alat yang berbentuk seperti donat yang disebut dengan gantry. Tabung x-ray didalam gantry yang akan berputar mengelilingi pasien.
  • 14.
  • 15. INTRA TEST CONT, . • Injeksikan cantras radiopaque yang teriodinasi apabila peningkatan kepadatan jaringan dibutuhkan • Ambil gambar tambahan selama injeksi zat kontras.
  • 16. INTRA TEST CONT, . • Selama dan setelah injeksi intravena, pasien akan merasa hangat, sensasi panas pada daerah wajah, lidah terasa asin atau mual. Minta pasien untuk mengambil nafas dalam. Dan wadah untuk muntah harus tersedia sebelumnya. • Perhatikan gejala lain, seperti susah bernafas, diaphoresis (keringat berlebih), numbness (kematian rasa), atau palpitasi (jantung berdebar)
  • 17. POST TEST • Bila menggunakan zat kontras, obervasi dan catat informasi tentang reaksi, bila pasien mengalaminya. Reaksi meliputi; – gatal, – bintik merah – Bengkak – Nausea – kelenjar parotid membengkak – kemungkinan yang paling serius adalah anaphylaxis.
  • 18. Post test cont. , • Segera beritahukan dokter bila terjadi reaksi. Antihistamin mungkin dibutuhkan untuk mengobati gejal reaksi. • Dokumentasi
  • 19. Hal-hal yang perlu diperhatikan: • Berikan perhatian yang lebih pada pasien diabetes yang sedang mengkonsumsi Glucophage/metformin. Konsultasikan dengan depatemen radiology apakah konsumsi obat tersebut perlu dihentikan pada hari pemeriksaan dan beberapa hari setelah pemeriksaan. • Kaji apakah pasien alergi dengan latex. Bila diduga pasien senstitif terhadap latex dan zat contrast iodine, informasikan pada departemen radiology sebelum pemeriksaan dilakukan
  • 20.
  • 21.