SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
Farmer Institutional Role in Marketing Of Organic Rice
         (A Case at Gapoktan Mekartani, Subdistrict of Kebonpedes
                             Sukabumi Regency)

                                       By:
                                Reny Sukmawani
   (Lecturer of Agricultural Faculty, Muhammadiyah University of Sukabumi)
         Student of Doctoral Program, Agricultural Economics UNPAD
                     Member of PERHEPI Komda Bandung)

                                   ABSTRACT

         The success of marketing strategy depends on the large or the posisition of
each business. However, the big scale of the business does not assure of success
without being supported by significant strategy. Moreover, some small businesses
with significant strategy are able to increse a high result. The example is some
rice farmers at the subdistrict of Kebonpedes undertaken by Gapoktan Mekartani
in marketing their products.
         The aim of this paper is to identify the farmers institutional role, that in
this case, Gapoktan Mekartani in marketing of organic rice and the marketing
strategy carried out by Gapoktan Mekartani so that it could improve the farmers
income and developed into competition.
         As the farmer institutional, Gapoktan Mekartani makes serious efforts to
make the best of its role to compose the farmers start from pre farm enterprises
until its marketing. One of the efforts done by Gapoktan Mekrtani is in marketing
of organic rice. The organic rice is one of Gapoktan Mekartani options in
overcoming the price problems faced by farmers in rice business.
         Gapoktan located at Village Sasagaran, subdistrict of Kebonpedes
Sukabumi Regency is concentrated as producer and organic rice trader. The
marketed varieties are sintanur and ciherang which have been successfully
marketing the farmers organic rice both those who are joined in their own group
and outside the group until now.
         As a large group accommodating the farmer groups in one subdistrict,
Gapoktani Mekartani has a marketing strategy; it tries to make consumers satisfy
with their special quality products, product price as well as distributing the
products to their consumers. In the sector of special quality products, the farmers
joined in Gapoktan Mekartani have produced healthy rice of which its superiority
has been proven either in the flavor, nutritional value, aroma and even in the
storage power. In the sector of product price, the farmers joined in Gapoktan
Mekartani have determined the product price in accordance with the product
quality. In the sector of distribution, Gapoktan Mekartani has permanents
distributor and a possibility of purchasing to Gapoktan without any requirement.
The success of marketing strategy adopted by Gapoktan Mekartani is reflected in
the sales volume which is successfully realized.
Key words: farmers institutional, strategy, marketing, organic rice, Gapoktan


I.      INTRODUCTION
I.1.     Research Background
       Salah satu program pembangunan pertanian dititikberatkan kepada upaya
meningkatkan hasil dan mutu padi, baik secara regional maupun nasional. Untuk
memenuhi kebutuhan pangan nasional dan mewujudkan visi pembangunan
pertanian, Departemen Pertanian menerapkan kebijakan pemenuhan kebutuhan
pangan tersebut melalui peningkatan produksi domestik.
          Kabupaten Sukabumi turut berperan dalam penyediaan pangan nasional.
Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sentra padi di Jawa Barat meskipun
luas areal pertanamannya tidak seluas wilayah Karawang dan Priangan Timur.
Dari luas wilayah 412.591,92 ha, 121.846 ha diantaranya merupakan areal lahan
sawah sebagai sentra produksi padi (Dinas Pertanian Jawa Barat, 2007).

Tabel 1.        Luas Tanam , Luas Panen Dan Produksi Padi Sawah Di
               Kabupaten Sukabumi Tahun 2003 - 2009
   Kategori                                     Tahun
                   2003      2004      2005      2006      2007      2008      2009
 Luas tanam       114.001   132.945   121.806   123.862   121.846   132,262   128,639
       (ha)
 Luas Panen       112.409   121.505   117.133   116.063   122.159   118,217   124,257
       (ha)
   Produksi       605.795   634.830   613.336   623.293   116.967   677,122   761,400
       (ton)
 Produktivit        53,89     52,25     52,36     53,70     54,01     59,82     61,28
  as (ton/ha)

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Sukabumi
       Pada Tabel 1 tampak bahwa luas tanam, luas panen dan produksi padi
sawah di Kabupaten Sukabumi cukup tinggi. Lahan sawah yang ada di
Kabupaten Sukabumi tersebar diantara 47 kecamatan. Salah satu kecamatan yang
menjadi sentra produksi padi adalah Kecamatan Kebonpedes. Selain merupakan
salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Sukabumi, lahan sawah di
kecamatan Kebonpedes ini didukung dengan sistem irigasi yang cukup baik dan
sebagian besar petani padi di wilayah kebonpedes telah melakukan usahatani padi
dengan menggunakan teknologi anjuran dari pemerintah. Padi yang dihasilkan
di Kecamatan Kebonpedes, tidak hanya berfungsi sebagai pemasok kebutuhan
pangan di Kabupaten Sukabumi, namun juga untuk memenuhi permintaan pasar
dari daerah lainnya.
        Sebagian besar penduduk di Kecamatan Kebopedes, Kabupaten Sukabumi
bermata pencaharian sebagai petani. Usahatani yang banyak dikembangkan
adalah usahatani padi sawah. Komoditas padi sawah ini memiliki arti penting
bagi masyarakat Kecamatan Kebonpedes karena merupakan salah satu komoditas
unggulan bagi Kecamatan Kebonpedes.
        Sebagai sumber karbohidarat, padi adalah salah satu bahan pangan penting
dan utama yang menjadi perhatian pemerintah. Kebutuhan padi di Indonesia dari
tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah
penduduk. Oleh sebab itu pengembangan usahatani padi merupakan tantangan
yang sangat mendesak. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan produksi padi. Salah satu upaya pengembangan tersebut adalah
dengan melalui penerapan teknologi. Namun demikian, apabila peningkatan
produksi tidak diimbangi dengan pemasaran yang baik maka nasib petani dari
masa ke masa tidak akan berubah.
        Menurut Kotler (1993), pemasaran merupakan syarat mutlak dalam
pembangunan. Keberhasilan strategi pemasaran tergantung kepada besar atau
posisi masing – masing perusahaan. Perusahaan besar akan mampu menerapkan
strategi tertentu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi
dengan skala besar saja tidak menjamin keberhasilan tanpa didukung dengan
strategi yang mantap. Tidak jarang pula perusahaan kecil dengan strateginya yang
mantap mampu meningkatkan hasil yang tinggi dibanding perusahaan besar.
Namun sayang kondisi ini tidak dapat diterapkan di tingkat petani, apalagi petani
dengan kepemilikan lahan yang sempit, modal terbatas serta tingkat pengetahuan
yang rendah. Dengan demikian, membentuk kelompok merupakan alternatif
pilihan yang baik bagi para petani dengan lahan sempit dalam rangka
meningkatkan posisi tawar dalam memasarkan produknya, seperti yang dilakukan
para petani padi di Kecamatan Kebonpedes yang tergabung dalam Gapoktan
Mekartani. Hal ini sesuai dengan pendapat Sesbany, yang menyatakan bahwa
upaya yang harus dilakukan petani untuk menaikkan posisi tawarnya adalah
melalui:
1. Konsolidasi petani dalam satu wadah kelembagaan utuk menyatukan gerak
    ekonomi dalam setiap rantai pertanian dari pra produksi sampai pemasaran
2. Kolektifitas produksi, yaitu perencanaan produksi secara kolektif untuk
    menentukan pola, jenis, kuantitas dan siklus produksi secara kolektif
3. Kolektifitas dalam pemasaran produk pertanian
        Permintaan beras yang tinggi tidak sejalan dengan peningkatan pendapatan
petani. Hal ini disebabkan oleh harga gabah yang diterima petani rendah. Hasil
penelitian Erizal Jamal, dkk (2006), Husni (2004) dan Dwidjono H Darwanto
(2005), menunjukkan bahwa rendahnya harga gabah di tingkat petani disebabkan
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah : (1) masih
dominannya sistem pola panen pembelian secara tebasan akibat kebutuhan yang
mendesak dan penggunaan modal panjar, (2)           lemahnya posisi tawar petani
dalam perdagangan gabah, (3) nilai tambah dari pengolahan dan perdagangan
beras lebih banyak dinikmati pedagang, pihak penggilingan padi dan pelaku
lainnya termasuk Perum Bulog, (4) struktur pasar beras masih jauh dari tingkat
persaingan sempurna dan tidak efisiennya sistem pasca panen dan distribusi beras
di dalam negeri, dan (5) masih tertinggalnya teknologi pasca panen di tingkat
petani sehingga rendemen dan kualitas beras yang dihasilkan menurun. Kondisi
ini merupakan fenomena umum bagi seluruh petani di Indonesia.
        Beras organik adalah salah satu pilihan Gapoktan Mekartani dalam rangka
mengatasi permasalahan harga yang dihadapi petani dalam usahatani padi.
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat turut pula
berimbas pada sektor pertanian.         Hal ini dapat dilihat dengan makin
berkembangnya teknologi pertanian organik. Misalnya pada permintaan beras
organik yang terus mengalami kenaikan sampai saat ini dan menjadikan peluang
untuk komoditas ini di pasar masih cukup menjanjikan. Gapoktan Mekartani
mencoba membidik peluang komoditas pertanian organik tersebut. Gapoktan yang
berlokasi di Desa Sasagaran Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi ini
bergerak di bidang pertanian organik dengan teknik System of Rice Intensification
(SRI). Saat ini Gapoktan Mekartani berkonsentrasi sebagai produsen dan trader
beras organik (organic rice). Varietas yang dipasarkan adalah sintanur dan
ciherang. Dengan memproduksi beras organik diharapkan pendapatan akan
diperoleh lebih baik karena biaya produksi rendah sementara harga beras organik
cenderung tinggi. Namun karena harga yang tinggi ini menyebabkan konsumen
beras organik terbatas pada kalangan tertentu dan biasanya dipengaruhi oleh daya
beli dan pemahamannya terhadap pentingnya mengkonsumsi beras organik bagi
kesehatan. Dengan demikian diperlukan strategi pemasaran agar beras organik
ini dapat diterima konsumen.
        Gapoktan Mekartani hingga saat ini telah berhasil memasarkan beras
organik para petani yang tergabung di kelompoknya bahkan membantu
memasarkan beras organik petani di luar kelompoknya. Namun demikian,
keadaan pasar bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh
karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk
keberlangsungan usaha karena dapat memberikan gambaran yang jelas dan
terarah tetang apa yang harus dilakukan oleh pemasar dalam menggunakan
kesempatan atau sumberdaya yang dimiliki. Makalah ini berupaya menguraikan
tentang peran kelembagaan tani dalam pemasaran beras organik dan strategi
pemasarannya.

I.2.    The Puspose
         The aim of this research is to identify the farmers institutional role, that in
this case, Gapoktan Mekartani in marketing of organic rice and the marketing
strategy carried out by Gapoktan Mekartani so that it could improve the farmers
income and developed into competition.

II.     METHODOLOGY
        The method of this research is survey method. The data was collective
by interview with questioner. The data was explain by descriptive. This research
was done on July 2011 with research object is Gapoktan Mekartani.

III. RESULT AND DISCUSSION
A. Gapoktan Mekartani’s Profiles
Gapoktan Mekartani was establish at           Jambe Nenggang Village,
Kebonpedes Subdistrict, Sukabumi Regency, West Java . Story success of
Gapoktan Mekartani dalam menjalankan fungsinya tidak terlepas dari peran
Bapak Ujang Zaenal Muttaqin yang kini menjabat sebagai Ketua Gapoktan
Mekartani. Ketika itu pada tahun 2000, Pak Ujang baru kembali dari Jepang,
setelah bekerja di sebuah pabrik sejak tahun 1997. Ketika itu Ujang baru kembali
dari Jepang, setelah bekerja di sebuah pabrik sejak tahun 1997. Ketika di Jepang,
setiap akhir pekan Ujang menyempatkan diri magang di sebuah sentra pertanian.
Ini bisa dia lakukan dengan rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Sukabumi. Di sini dia melihat pertanian yang sudah
sistematis dikerjakan mesin dan terorganisir dengan baik.
         Pulang ke Indonesia, Ujang membuang mimpinya untuk melihat petani di
kampungnya mengoperasikan mesin di sawah. Namun, muncul keyakinannya
bahwa petani bisa meningkatkan taraf hidup jika mereka mau. ”Dari teknologi,
jelas kita ketinggalan (dari Jepang). Tapi, kalau petani mau mengubah pola
bertaninya, saya yakin mereka bisa meningkatkan taraf hidup,” kata Ujang. Sejak
itulah Pak Ujang serius membidani Gapoktan Mekartani untuk mewujudkan
harapannya membantu petani meningkatkan kesejahteraannya.
        Gapoktan Mekartani merupakan salah satu dari 356 Gapoktan yang ada di
Kabupaten Sukabumi, berdiri tahun 2007 terdiri dari 4 kelompok tani. Gapoktan
ini yang semula merupakan kelompok tani padi konvensional dan sayuran, kini
berkembang menjadi kelompok tani padi organik. Sedangkan untuk komoditas
sayurannya sekarang masih dalam tahap proses menunju organik. Dalam
memproduksi beras organik, petani dibimbing oleh penyuluh dari BP4K. Dari 159
petani yang tergabung dalam Gapoktan Mekartani, petani yang melaksanakan
usahatani padi organik sebanyak 59 orang dengan luas areal penanaman 19 ha
sawah. Meskipun pengairannya masih sederhana (non teknis), dengan teknologi
Sistem Rice Intensification (SRI), petani dapat menanam 3 musim tanam dalam
satu tahun dan rata-rata hasil panen per musim adalah 7-8 ton GKP (semula 6
ton).
         Keberhasilan usahatani padi organic oleh para petani yang tergabung di
Gapoktan Mekartani ini telah menarik minat dua peneliti dari lembaga yang
berbeda di Jepang untuk studi banding ke Gapoktan Mekar Tani. Kedua peneliti
itu, yakni SVRK Prabhakar, policy recearcher climate policy project dari Institue
for Global Environmental Strategies (IGES) dan Daisuke SANO, expert
(agriculture sector) Japan International Cooperation Agency (JICA) Change
Advisory and Monitoring Mission in Indonesia.
         Kini Gapoktan Mekartani bukan hanya berhasil mengembangkan beras
organic dari sisi produksinya saja melainkan juga dalam pemasarannya. Hingga
saat ini Gapoktan Mekartani telah berhasil memasarkan beras organic melalui
kerjasama dengan PT. Medco sebanyak ……..ton per minggu secara rutin hingga
produk yang dihasilkan anggotanya tidak mencukupi. Oleh sebab itu Gapoktan
Mekartani menggaet banyak petani padi di luar anggota kelompoknya untuk turut
bergabung.

b. Farmer Institutional Role
Penguatan posisi tawar petani melalui kelembagaan merupakan suatu
kebutuhan yang sangat mendesak dan mutlak diperlukan oleh petani agar mereka
dapat bersaing dalam melaksanakan kegiatan usahatani dan dapat meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Menurut Huntington (1965), Kelembagaan adalah Suatu
jaringan yang terdiri dari sejumlah orang dan lembaga untuk tujuan tertentu,
memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur. Dalam konteks sistem
agribisnis di pedesaan, dikenal delapan bentuk kelembagaan yaitu: (1)
kelembagaan penyediaan input usahatani, (2) kelembagaan penyediaan
permodalan, (3) kelembagaan pemenuhan tenaga kerja, (4) kelembagaan
penyediaan lahan dan air irigasi, (5) kelembagaan usahatani/usahaternak, (6)
kelembagaan pengolahan hasil pertanian, (7) kelembagaan pemasaran hasil
pertanian, dan (8) kelembagaan penyediaan informasi (teknologi, pasar, dll).
Sedangkan Lembaga atau dapat juga disebut ’organisasi’, adalah pelaku atau
wadah untuk menjalankan satu atau lebih kelembagaan. Lembaga memiliki
struktur yang tegas dan diformalkan. Lembaga menjalankan fungsi kelembagaan,
namun dapat satu atau lebih fungsi sekaligus. Lembaga di pertanian adalah
kelompok tani, Gapoktan, kelompok wanita tani, klinik agribisinis, koperasi, dan
lain lain. Pada prinsipnya kelembagaan maupun lembaga memiliki empat
komponen, yaitu: komponen pelaku, komponen kepentingan, komponen norma
dan aturan, serta komponen struktur.
         Menurut Mardikanto (1993) pengertian kelompoktani adalah sekumpulan
orang-orang tani atau petani yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupun
petani-taruna yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas
dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan
dipimpin oleh seorang kontaktani, sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri
Pertanian Nomor : 273/Kpts/OT.160/4/2007, kelompoktani adalah kumpulan
petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan,
kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Sedangkan Gabungan
kelompoktani terdiri dari kelompoktani-kelompoktani yang ada dalam satu
wilayah administrasi desa atau berada dalam satu wilayah aliran irigasi petak
pengairan tersier (Departemen Pertanian, 1980). Departemen Pertanian (2007)
mengemukakan bahwa Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) adalah kumpulan
beberapa kelompoktani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan
skala ekonomi dan efisiensi usaha.
        Gapoktan sendiri saat ini diberi pemaknaan baru, termasuk bentuk dan
peran yang baru. Gapoktan menjadi lembaga gerbang (gateway institution) yang
menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga-lembaga lain di luarnya.
Gapoktan diharapkan berperan untuk fungsi-fungsi pemenuhan permodalan
pertanian, pemenuhan sarana produksi, pemasaran produk pertanian, dan
termasuk untuk menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan petani.
          Hingga saat ini potret kelembagaan petani diakui masih belum seperti
apa yang diharapkan. Salah satu penyebab kondisi demikian adalah kekurang-
pedulian terhadap pentingnya menemukan celah masuk (entry-point)
kelembagaan, sehingga menimbulkan kebingungan dalam rekayasa kelembagaan
yang sesuai dengan tujuan produksi pertanian (Suradisastra 2008). Keadaan ini
diperparah dengan upaya mengejar waktu agar suatu program dapat menunjukkan
hasil dalam waktu singkat. Namun tidak demikian dengan Gapoktan Mekartan.
As the farmer institutional, Gapoktan Mekartani has made serious efforts to run its
role in increasing economical scale and business efficiency by doing collective
action in various things especially in marketing of organic rice and this effort has
got significant result. Hal ini sesuai dengan fungsi Gapoktan berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian , nomor : 273/Kpts/ OT.160/4/2007, tanggal 13
April 2007, tentang Pembinaan Kelembagaan Petani, yaitu :
1. Business Unit of Production Service for fulfilling the market necessity
    (quantity, quality, continuity and price);
2. Business Unit of Supplying Service of Farm Production Means (subsided
    fertilizer, certified seed, and any others) and to distribute to the farmers
    through their groups;
3. Business Unit of Supplying Service of Financial Capital and to distribute by
    credit to the farmers who need it;
4. Business Unit of Processing Process Service of Product of members
    (grinding, grading, packing, and any others) that can increase more value;
5. Business Unit of Trading Operate Service, marketing/selling the farmers’
    product to the traders/ off farm industry
          Namun demikian semua fungsi tersebut masih perlu dioptimalkan lagi
perannya dalam rangka meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha petani.
Oleh karena itu Gapoktan Mekartani masih memerlukan pembinaan dalam rangka
penumbuhan dan pengembangan kelompok tani ke arah yang lebih maju lagi. Hal
ini penting dilakukan agar :
1. Jumlah anggota produksi yang dihasilkan dapat terkumpul lebih banyak,
    karena setiap anggota/kelompok mengumpulkannya untuk kepentingan
    bersama.
2. Kontinuitas hasil akan lebih mudah diatur, karena Gapoktan dapat
    memusyawarahkan rencana usaha kegiatannya bersama kelompok, sehingga
    jadwal tanam dan tata laksana kegiatannya dapat direncanakan sesuai dengan
    kebutuhan anggota dan kebutuhan pasar.
3. Petani menjadi subyek, karena Gapoktan diharapkan dapat bernegosiasi
    dengan pihak mitra usaha sesuai dengan kebutuhan anggotanya.
4. Petani mempunyai posisi yang lebih kuat dalam posisi tawar, karena dapat
    memilih alternatif yang menguntungkan serta dapat mangakses pasar yang
    lebih baik.
5. Dapat menjalin kerjasama usaha yang saling menguntungkan dengan koperasi,
    baik sebagai anggota maupun sebagai mitra usaha.

c. Marketing Strategy of Organic Rice
      Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis salah satunya tergantung
kepada keahlian pengusaha di bidang pemasaran, yaitu bagaimana mengalirkan
atau mentransfer produk pertanian dari petani produsen kepada konsumen. Di
dalam memasarkan produk terdapat kegiatan-kegiatan seperti merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada
kelompok pembeli. Hal ini menyebabkan pemasaran penting.
As a large group accommodating the farmer groups in one sub district,
Gapoktani Mekartani has a marketing strategy; it tries to make consumers satisfy
with their special quality products, product price as well as distributing the
products to their consumers. In the sector of special quality products, the farmers
joined in Gapoktan Mekartani have produced healthy rice of which its superiority
has been proven either in the flavor, nutritional value, aroma and even in the
storage power. In the sector of product price, the farmers joined in Gapoktan
Mekartani have determined the product price in accordance with the product
quality. In the sector of distribution, Gapoktan Mekartani has permanents
distributor and a possibility of purchasing to Gapoktan without any requirement.
         The success of marketing strategy adopted by Gapoktan Mekartani is
reflected in the sales volume which is successfully realized. In applying it
marketing strategy Gapoktan Mekartani always considers target market consisting
of three main steps, namely (1) market segmentation, (2) target market
determination, (3) product positioning
        Setiap perusahaan atau pemasar hendaknya memilih pasar sasaran yang
akan dituju. Hal ini dikarenakan pada dasarnya tidak setiap perusahaan dapat
melayani seluruh pelanggan dalam pasar. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat
berpencar dan tersebar serta          bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan
keinginannya merupakan alasan utama mengapa perlu melakukan pemilihan pasar
sasaran. Hal ini pula yang dilakukan oleh Gapoktan Mekartani dalam strategi
pemasarannya.
        Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau
keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual
beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Karena konsumen
yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengelompokkan pasar
menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar
tertentu sebagai sasaran.

1. Market Segmentation
         Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan
pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dalam
menentukan segmen pasar, Gapoktan Mekartani melakukan identifikasi dasar
segmentasi pasar. Based on the identification result, Gapoktan Mekartani chooses
special segment to employees or office affairs based on education degree, so that
they can understand that it is important to consume healthy rice, and from the
economics side, they are able to buy healthy rice that the price is higher than usual
rice. These customers are the main target from Gapoktan Mekartani.
        . Pemilihan sasaran ini berdasarkan pertimbangan :
1. Measurable, artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya,
    maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
2. Accessible, artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat
    dilayani secara efektif.
3. Substantial, sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
4. Actjonable, sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan
    melayani segmen pasar itu dapat efektif.
2.   Menetapkan Pasar sasaran
        Menurut Kotler (993), langkah dalam menetapkan pasar sasaran adalah
dengan mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen, kemudian
memilih segmen yang akan dimasuki. Before determining this step, Gapoktan
Mekartani has selected the segment that will be chosen. The choise that has been
chosen by Gapoktan Mekartani is the best choise for today and period of long
time. Gapoktan Mekartani hopes to get the definite market and definite price so
that the farmers are able to focus on the qualivied production to keep the customer
trust.
        Dalam mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen. Seorang
pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi
pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik
yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga
pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling
tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan
tersebut Gapoktan Mekartani harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen
pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan
segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya, berdasarkan teori suatu
perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar,
yaitu:
1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan
    kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang
    lebih kecil melakukan pilihan ini.
2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu
    jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi
    hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat
    segala macam produk khusus, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan
    yang kecil.
4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan
    usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap
    kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik.
5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar
    untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap
    orang, sesuai dengan daya beli masing-masing, harus mengerti betul tentang
    teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan
    pada masa yang akan datang.
         Sementara untuk Gapoktan Mekartani sendiri strategi peliputan pasar
yang dipilih adalah merupakan strategi pasar tunggal. Strategi ini dipilih dengan
alasan agar dapat lebih fokus dalam memasarkan produknya. Hal ini dilakukan
karena sebagai kelembagaan petani, Gapoktan Mekartani juga masih memiliki
keterbatasan dana dan sumber daya dalam menjalankan perannya dalam
membantu petani, sehingga pemilihan strategi pasar tunggal ini dirasa cocok
untuk saat ini, disamping juga faktor segmen tersebut dianggap sebagai batu
loncatan potensial untuk membuat ekspansi di masa yang akan datang. Hal ini
wajar saja dilakukan, karena menurut Tjiptono (2011) memang perusahaan kecil
biasanya sering melakukan kegiatan untuk menghindari persaingan langsung
dengan para pesaing besar yakni dengan memilih strategi pasar tunggal. Pasar
yang dipilih ini bisa berupa segmen yang diabaikan atau kurang terlayani atau
juga karena dianggap kurang menarik karena dipandang terlalu kecil oleh
perusahaan-perusahaan besar. Sebab tujuan pokok strategi ini adalah mencari
suatu segmen yang diabaikan saat ini atau mungkin kurang terlayani kemudian
berusaha memenuhi kebutuhan segmen tersbut. Hasil yang diharapkan dapat
tercapai adalah dengan biaya yang rendah dan laba yang lebih tinggi. Dengan
demikian pilihan strategi yang dilakukan oleh Gapoktan Mekartani cukup tepat
bila memandang pada tujuan pokok strategi ini.

3. Penempatan produk ( Product Positioning)
        Penempatan produk adalah tindakan merancang produk dan bauran
pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Kegiatan penempatan
produk pada dasarnya mencakup dua hal yaitu: merumuskan penempatan produk
pada masing-masing segmen yang dipilih sebagai sasaran dan mengembangkan
bauran pemasaran bagi setiap segmen yang dipilih sebagai sasaran.
        Strategi penempatan produk ini penting dikembangkan terutama bagi
setiap segmen yang dimasuki. Hal ini disebabkan karena setiap produk yang
beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasarnya. Apa yang
sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai
posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.
         The strategy of product positioning at Gapoktan Mekartani is an effort to
create a certain impression to consumers such as naming “healthy” to the product
so that the consumers are interested in buying (consuming) it. The factors
concerned by Gapoktan Mekartani related to the product of healthy rice are the
cases of quality, branding customer care particularly in the case of sales service
and delivery product. Hal ini sesuai dengan Philip Kotler (1993), produk adalah
“Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan”.
         Dalam memproduksi beras organic, Gapoktan Mekartani benar-benar
menjalankan fungsinya sebagai unit usaha jasa produksi untuk memenuhi
kebutuhan pasar ( kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga) dan unit usaha jasa
proses pengolahan produk para anggota (penggilingan, grading, pengepakan dan
lainnya) yang dapat meningkatkan nilai tambah.        Disamping tentu saja dalam
melayani konsumen Gapoktan Mekartani juga mengutamakan customer care
khususnya dalam hal sales services dan delivery product. Gapoktan Mekartani
menganggap semakin Beras Sehat tersebut mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan produk lain yang sejenis maka diharapkan Beras Sehat ini unggul mutlak,
maka makin tinggilah produk tersebut dimata customer.          Dengan demikian
Gapoktan Mekartani telah menempatkan produknya di mata konsumen dengan
baik. Hal ini lah yang menjadikan Beras Sehat produksi para petani yang
tergabung di Gapoktan Mekartani tetap disukai oleh konsumennya.
B. CONCLUSION AND SUGGEST
          As a farmer institution, Gapoktan Mekartani has tried to implement its
role in improving the economical scale and business efficiency by doing the
collective act in any activities especially in marketing organic rice. Meanwhile,
the marketing strategy applied by Gapoktan Mekartani is trying to satisfy
consumers from the field of product quality, product price or product distribution
to consumers
          In applying it marketing strategy Gapoktan Mekartani always considers
target market consisting of three main steps, namely (1) market segmentation, (2)
target market determination, (3)product positioning
          Establishing group is a good alternative choice for farmers having narrow
field in improving their bargaining position, it has been implemented by the Rice
Farmers at Kebonpedes subdistrict under Gapoktan Mekartani management.
However establishing group is not enough if it is not committed to be developed
together by the members, therefore, Gapoktan should maintain the commitments
and improve solidarity. As well as developing the group growing so that the
number of members are increasing and so is the production scale, so that it could
fulfill costumers demand in demanding product.

BIBLIOGRAPHY

Name                                 : Reny Sukmawani, S.P., M.P.
Place and Date of Birth              : Sukabumi, October 12th, 1974
University                           : Muhammadiyah University of Sukabumi
Academic functional Position         : Lektor
Present Address                      : Perum Cigunung Indah Blok C No. 34-35
                                       Sukabumi
Contact No./Faks.                    : (0266) 225952, HP: 081572980953
E-mail ID                            : renyswani@gmail.com


                  HISTORY OF HIGHER EDUCATION
              Educational
Year of    Programs (Diploma,
                                   University     Department                 Information
Passing         Scholar,
           Magister, & Doctor)
1999               S1          Padjadjaran        Agronomics
                               University
                               (UNPAD)
2009               S2          Winaya       Mukti Agribusiness
                               University
                               (UNWIM)
                   S3          Universitas        Agricultural                2010, - now
                               Padjajaran         Economics                  (smt 4)
                               (UNPAD)
BOOKS/BOOK CHAPTERS /JOURNALS (THE LAST THREE YEARS)
 Year                  Title                         Publisher /Journal
2010  Soil, Function and Their Benefit       Citralab. ISBN 978-602-8711-69-2
2010  Analysis of Red Rise Farming at UMMI, Research and
      Dusun Lemahduhur Hamlet of Development of Science and
      Cianaga Village in        Kabandungan Technology Journal. ISSN: 1907 –
      District Sukabumi Regency”             7750
2010  Effects of Capital Cash Advance UNTIRTA, Journal
      Capital and Marketing Channel
      Selection toward Paddy in the Level of
      Farmers in the Sub district of
      Gunungguruh, Sukabumi Regency
2010  Condition, Potency and problems of Wawasan Tridharma, Scientific
      agribusiness activity in West Java     Magazine Zone IV, N0 2 Year
                                             XXIII September 2010, ISSN
                                             0215-8256
2011  Market Vision, Structure & Analysis    UNSUR, ISBN
      (a Case at Keripik Kampus Production,
      Sukabumi Regency)

          INTERNATIONAL CONFERENCE (The Last 2 Years)
 Year              Title of Paper             Caretakers     Infomation
 2011     The Roles of Productive University of Malaya,   Presenter
          Economical Acceleration Field Malaysia
          School (Sl-AEP) to Increase
          Farmer Income in Sukabumi
          Regency, West Java, Indonesia
 2011     Learning Model Of Student ICWED, Malaya         Presenter
          Centre Learning (SCL) In University. Malaysia
          Agriculture Extension Activity
          And Its Influence Upon Farmers
          Behaviour Change
 2012     Farmer Institutional Role in UNPAD, CAPAS,      Presenter
          Marketing Of Organic Rice      PERHEPI Bandung,
          (A Case at Gapoktan Mekartani, Indonesia
          Subdistrict of Kebonpedes
          Sukabumi Regency)

DAFTAR PUSTAKA
Best, Roger,J. 2004. Market-Base Management : Strategies For Growing
      Customer value And Profitability. 3nd Edition. Prenctice-Hall inc. New
      Jersey.

Craven W David. 2000. Strategic Marketing. sixth Edition Irwin, Mc Graw
      Hill.
Departemen Pertanian, 2007. Pedoman Penumbuhan, Pengembangan dan
       Gabungan Kelompoktani, Permentan No: 273/Kpts?OT.160/4/2007
       Tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani.

Dwidjono H. Darwanto. 2005. ”Ketahanan Pangan Berbasis Produksi dan
      Kesejahteraan Petani”. Jurnal Ilmu Pertanian. Volume 12 No. 2

Erizal Jamal, Khairina M. Noekman, Hendiarto, Ening Ariningsih & Andi Askin.
        2006. Analisis Kebijakan Penetuan Harga Pembelian Gabah. Pusat
        Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan
        Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

Husni Malian, A; Sudi Mardianto dan Mewa Ariani. 2004. ”Faktor-Faktor yang
      Mempengaruhi Produksi, Konsumsi dan Harga Beras serta Inflasi Bahan
      Makanan”. Jurnal Agroekonomi. Volume 22 No. 2.

http://id.shvoong.com/business-management/2129480-strategi-pasar-
           tunggal/#ixzz1m5x5G6Cy

Isang Gonarsyah. 1998. Upaya kea rah peningkatan pemasaran dan perdagangan
       buah-buahan. Syatu tinjauan teoritis. Agrimedia, volume 4 No 1 1998.

Kotler, P.,    1993.    Manajemen Pemasaran.       Translation of Marketing
       Management Analysis, Planning, Implematation, and Control. Sevent
       10Edition. Prentice Hall International Inc. Penerbit Fakultas Ekonomi
       Universitas Indonesia.

Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran, Marketing Manajemen Analisis,
        Perencanaan dan Pengendalian. Erlangga. Jakarta.

Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret
       University Press, Surakarta.

Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen Pemasaran, , Penerbit Andi Yogyakarta.
        Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2129480-strategi-
        pasar-tunggal/#ixzz1m5yS9ogm

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Sharifah Nor Hadaniah
 
72 4 proposal_bisnis
72 4 proposal_bisnis72 4 proposal_bisnis
72 4 proposal_bisnis
Bakhtiar Zein
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Warnet Raha
 
Kue Mendut Tepung Jagung
Kue Mendut Tepung JagungKue Mendut Tepung Jagung
Kue Mendut Tepung Jagung
Black Team
 

Was ist angesagt? (19)

Perencanaan usaha
Perencanaan usahaPerencanaan usaha
Perencanaan usaha
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
 
Pkl tria rozanda
Pkl tria rozandaPkl tria rozanda
Pkl tria rozanda
 
Fenomena Bisnis Online
Fenomena Bisnis OnlineFenomena Bisnis Online
Fenomena Bisnis Online
 
72 4 proposal_bisnis
72 4 proposal_bisnis72 4 proposal_bisnis
72 4 proposal_bisnis
 
King kang bisnis plan ppt
King kang   bisnis plan pptKing kang   bisnis plan ppt
King kang bisnis plan ppt
 
Pabrik Pengolahan Padi Modern
Pabrik Pengolahan Padi ModernPabrik Pengolahan Padi Modern
Pabrik Pengolahan Padi Modern
 
Manajemen Agro industri
Manajemen Agro industriManajemen Agro industri
Manajemen Agro industri
 
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohPerbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
 
7021 11946-1-sm
7021 11946-1-sm7021 11946-1-sm
7021 11946-1-sm
 
Bab1, bab2 penyuluhan
Bab1, bab2 penyuluhanBab1, bab2 penyuluhan
Bab1, bab2 penyuluhan
 
50508576 padi
50508576 padi50508576 padi
50508576 padi
 
Agroindustri
Agroindustri  Agroindustri
Agroindustri
 
AT Modul 1 kb 3
AT Modul 1 kb 3AT Modul 1 kb 3
AT Modul 1 kb 3
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunan
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
 
Proposal penelitian wisnu
Proposal penelitian wisnuProposal penelitian wisnu
Proposal penelitian wisnu
 
Andrew hidayat 127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu
 Andrew hidayat   127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu Andrew hidayat   127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu
Andrew hidayat 127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu
 
Kue Mendut Tepung Jagung
Kue Mendut Tepung JagungKue Mendut Tepung Jagung
Kue Mendut Tepung Jagung
 

Andere mochten auch

What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
LifeMed ID
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan Gapoktan
BBPP_Batu
 
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI  LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKMPEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI  LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
BP4K
 
Struktur organisasi kpm [tot]
Struktur organisasi kpm [tot]Struktur organisasi kpm [tot]
Struktur organisasi kpm [tot]
Mohd Hafiz Aziz
 

Andere mochten auch (16)

What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
What does LifeMed ID’s SecureReg™ provide?
 
Lakip bptp sumsel 2014
Lakip bptp sumsel 2014Lakip bptp sumsel 2014
Lakip bptp sumsel 2014
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan Gapoktan
 
8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx
 
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
PPT ''organisasi lembaga pendidikan''
 
Imam sujaka pertemuan_10
Imam sujaka pertemuan_10Imam sujaka pertemuan_10
Imam sujaka pertemuan_10
 
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI  LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKMPEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI  LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKROLKM
 
Struktur organisasi kpm [tot]
Struktur organisasi kpm [tot]Struktur organisasi kpm [tot]
Struktur organisasi kpm [tot]
 
konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanian
 
Agricultural Economics
Agricultural EconomicsAgricultural Economics
Agricultural Economics
 
Agriculture in India
Agriculture in IndiaAgriculture in India
Agriculture in India
 
Agricultural economics-ppt
Agricultural economics-pptAgricultural economics-ppt
Agricultural economics-ppt
 
Theories of agricultural development
Theories of agricultural developmentTheories of agricultural development
Theories of agricultural development
 
agriculture ( ppt made by akshit.manhas)
agriculture ( ppt made by akshit.manhas)agriculture ( ppt made by akshit.manhas)
agriculture ( ppt made by akshit.manhas)
 
Agriculture PPT
Agriculture PPTAgriculture PPT
Agriculture PPT
 

Ähnlich wie Farmer institutional role in marketing organic rice, indonesia

Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma Wijaya
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
kodok666
 
Power point pemper
Power point pemperPower point pemper
Power point pemper
Ridho Adjjah
 
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat editAnalisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
BBPP_Batu
 

Ähnlich wie Farmer institutional role in marketing organic rice, indonesia (20)

Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]
 
Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]
 
TANI BANGKIT [farmers empowerment]
TANI BANGKIT  [farmers empowerment]TANI BANGKIT  [farmers empowerment]
TANI BANGKIT [farmers empowerment]
 
Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]
 
Sejarah dan Perkembangan Super Tani
Sejarah  dan Perkembangan Super TaniSejarah  dan Perkembangan Super Tani
Sejarah dan Perkembangan Super Tani
 
Pendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput lautPendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput laut
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
MAKMUR.pdf
MAKMUR.pdfMAKMUR.pdf
MAKMUR.pdf
 
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
 
Proposal ternak kambing etawa
Proposal ternak kambing etawaProposal ternak kambing etawa
Proposal ternak kambing etawa
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Power point pemper
Power point pemperPower point pemper
Power point pemper
 
proposal-bisnis-ekspor.pdf
proposal-bisnis-ekspor.pdfproposal-bisnis-ekspor.pdf
proposal-bisnis-ekspor.pdf
 
5 Formulir Lanjutan Perorangan.docx
5 Formulir Lanjutan Perorangan.docx5 Formulir Lanjutan Perorangan.docx
5 Formulir Lanjutan Perorangan.docx
 
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet Dhuafa
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet DhuafaKonsep Program Pertanian Terpadu Dompet Dhuafa
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet Dhuafa
 
Slide Tesis MEP UGM
Slide Tesis MEP UGMSlide Tesis MEP UGM
Slide Tesis MEP UGM
 
22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
 
Andikurniawan universitas mulawarman_pkmm.
Andikurniawan universitas mulawarman_pkmm.Andikurniawan universitas mulawarman_pkmm.
Andikurniawan universitas mulawarman_pkmm.
 
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat editAnalisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
 
Kkn lap 2015
Kkn lap 2015Kkn lap 2015
Kkn lap 2015
 

Mehr von renysukmawani

Mehr von renysukmawani (9)

Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Jagung
JagungJagung
Jagung
 
K acang tanah
K acang tanahK acang tanah
K acang tanah
 
Trafficking
TraffickingTrafficking
Trafficking
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Daur ulang sampah
Daur ulang sampahDaur ulang sampah
Daur ulang sampah
 
Air bersih
Air bersihAir bersih
Air bersih
 
Modal panjar dan pemilihan penjualan
Modal panjar dan pemilihan penjualanModal panjar dan pemilihan penjualan
Modal panjar dan pemilihan penjualan
 
Beberapa faktor yang berpengaruh
Beberapa faktor yang berpengaruhBeberapa faktor yang berpengaruh
Beberapa faktor yang berpengaruh
 

Kürzlich hochgeladen

Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Ika Putri
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
FORTRESS
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
ZainalArifin848408
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 

Farmer institutional role in marketing organic rice, indonesia

  • 1. Farmer Institutional Role in Marketing Of Organic Rice (A Case at Gapoktan Mekartani, Subdistrict of Kebonpedes Sukabumi Regency) By: Reny Sukmawani (Lecturer of Agricultural Faculty, Muhammadiyah University of Sukabumi) Student of Doctoral Program, Agricultural Economics UNPAD Member of PERHEPI Komda Bandung) ABSTRACT The success of marketing strategy depends on the large or the posisition of each business. However, the big scale of the business does not assure of success without being supported by significant strategy. Moreover, some small businesses with significant strategy are able to increse a high result. The example is some rice farmers at the subdistrict of Kebonpedes undertaken by Gapoktan Mekartani in marketing their products. The aim of this paper is to identify the farmers institutional role, that in this case, Gapoktan Mekartani in marketing of organic rice and the marketing strategy carried out by Gapoktan Mekartani so that it could improve the farmers income and developed into competition. As the farmer institutional, Gapoktan Mekartani makes serious efforts to make the best of its role to compose the farmers start from pre farm enterprises until its marketing. One of the efforts done by Gapoktan Mekrtani is in marketing of organic rice. The organic rice is one of Gapoktan Mekartani options in overcoming the price problems faced by farmers in rice business. Gapoktan located at Village Sasagaran, subdistrict of Kebonpedes Sukabumi Regency is concentrated as producer and organic rice trader. The marketed varieties are sintanur and ciherang which have been successfully marketing the farmers organic rice both those who are joined in their own group and outside the group until now. As a large group accommodating the farmer groups in one subdistrict, Gapoktani Mekartani has a marketing strategy; it tries to make consumers satisfy with their special quality products, product price as well as distributing the products to their consumers. In the sector of special quality products, the farmers joined in Gapoktan Mekartani have produced healthy rice of which its superiority has been proven either in the flavor, nutritional value, aroma and even in the storage power. In the sector of product price, the farmers joined in Gapoktan Mekartani have determined the product price in accordance with the product quality. In the sector of distribution, Gapoktan Mekartani has permanents distributor and a possibility of purchasing to Gapoktan without any requirement. The success of marketing strategy adopted by Gapoktan Mekartani is reflected in the sales volume which is successfully realized.
  • 2. Key words: farmers institutional, strategy, marketing, organic rice, Gapoktan I. INTRODUCTION I.1. Research Background Salah satu program pembangunan pertanian dititikberatkan kepada upaya meningkatkan hasil dan mutu padi, baik secara regional maupun nasional. Untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dan mewujudkan visi pembangunan pertanian, Departemen Pertanian menerapkan kebijakan pemenuhan kebutuhan pangan tersebut melalui peningkatan produksi domestik. Kabupaten Sukabumi turut berperan dalam penyediaan pangan nasional. Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sentra padi di Jawa Barat meskipun luas areal pertanamannya tidak seluas wilayah Karawang dan Priangan Timur. Dari luas wilayah 412.591,92 ha, 121.846 ha diantaranya merupakan areal lahan sawah sebagai sentra produksi padi (Dinas Pertanian Jawa Barat, 2007). Tabel 1. Luas Tanam , Luas Panen Dan Produksi Padi Sawah Di Kabupaten Sukabumi Tahun 2003 - 2009 Kategori Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Luas tanam 114.001 132.945 121.806 123.862 121.846 132,262 128,639 (ha) Luas Panen 112.409 121.505 117.133 116.063 122.159 118,217 124,257 (ha) Produksi 605.795 634.830 613.336 623.293 116.967 677,122 761,400 (ton) Produktivit 53,89 52,25 52,36 53,70 54,01 59,82 61,28 as (ton/ha) Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Sukabumi Pada Tabel 1 tampak bahwa luas tanam, luas panen dan produksi padi sawah di Kabupaten Sukabumi cukup tinggi. Lahan sawah yang ada di Kabupaten Sukabumi tersebar diantara 47 kecamatan. Salah satu kecamatan yang menjadi sentra produksi padi adalah Kecamatan Kebonpedes. Selain merupakan salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Sukabumi, lahan sawah di kecamatan Kebonpedes ini didukung dengan sistem irigasi yang cukup baik dan sebagian besar petani padi di wilayah kebonpedes telah melakukan usahatani padi dengan menggunakan teknologi anjuran dari pemerintah. Padi yang dihasilkan di Kecamatan Kebonpedes, tidak hanya berfungsi sebagai pemasok kebutuhan pangan di Kabupaten Sukabumi, namun juga untuk memenuhi permintaan pasar dari daerah lainnya. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Kebopedes, Kabupaten Sukabumi bermata pencaharian sebagai petani. Usahatani yang banyak dikembangkan
  • 3. adalah usahatani padi sawah. Komoditas padi sawah ini memiliki arti penting bagi masyarakat Kecamatan Kebonpedes karena merupakan salah satu komoditas unggulan bagi Kecamatan Kebonpedes. Sebagai sumber karbohidarat, padi adalah salah satu bahan pangan penting dan utama yang menjadi perhatian pemerintah. Kebutuhan padi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Oleh sebab itu pengembangan usahatani padi merupakan tantangan yang sangat mendesak. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi padi. Salah satu upaya pengembangan tersebut adalah dengan melalui penerapan teknologi. Namun demikian, apabila peningkatan produksi tidak diimbangi dengan pemasaran yang baik maka nasib petani dari masa ke masa tidak akan berubah. Menurut Kotler (1993), pemasaran merupakan syarat mutlak dalam pembangunan. Keberhasilan strategi pemasaran tergantung kepada besar atau posisi masing – masing perusahaan. Perusahaan besar akan mampu menerapkan strategi tertentu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan kecil. Tetapi dengan skala besar saja tidak menjamin keberhasilan tanpa didukung dengan strategi yang mantap. Tidak jarang pula perusahaan kecil dengan strateginya yang mantap mampu meningkatkan hasil yang tinggi dibanding perusahaan besar. Namun sayang kondisi ini tidak dapat diterapkan di tingkat petani, apalagi petani dengan kepemilikan lahan yang sempit, modal terbatas serta tingkat pengetahuan yang rendah. Dengan demikian, membentuk kelompok merupakan alternatif pilihan yang baik bagi para petani dengan lahan sempit dalam rangka meningkatkan posisi tawar dalam memasarkan produknya, seperti yang dilakukan para petani padi di Kecamatan Kebonpedes yang tergabung dalam Gapoktan Mekartani. Hal ini sesuai dengan pendapat Sesbany, yang menyatakan bahwa upaya yang harus dilakukan petani untuk menaikkan posisi tawarnya adalah melalui: 1. Konsolidasi petani dalam satu wadah kelembagaan utuk menyatukan gerak ekonomi dalam setiap rantai pertanian dari pra produksi sampai pemasaran 2. Kolektifitas produksi, yaitu perencanaan produksi secara kolektif untuk menentukan pola, jenis, kuantitas dan siklus produksi secara kolektif 3. Kolektifitas dalam pemasaran produk pertanian Permintaan beras yang tinggi tidak sejalan dengan peningkatan pendapatan petani. Hal ini disebabkan oleh harga gabah yang diterima petani rendah. Hasil penelitian Erizal Jamal, dkk (2006), Husni (2004) dan Dwidjono H Darwanto (2005), menunjukkan bahwa rendahnya harga gabah di tingkat petani disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah : (1) masih dominannya sistem pola panen pembelian secara tebasan akibat kebutuhan yang mendesak dan penggunaan modal panjar, (2) lemahnya posisi tawar petani dalam perdagangan gabah, (3) nilai tambah dari pengolahan dan perdagangan beras lebih banyak dinikmati pedagang, pihak penggilingan padi dan pelaku lainnya termasuk Perum Bulog, (4) struktur pasar beras masih jauh dari tingkat persaingan sempurna dan tidak efisiennya sistem pasca panen dan distribusi beras di dalam negeri, dan (5) masih tertinggalnya teknologi pasca panen di tingkat
  • 4. petani sehingga rendemen dan kualitas beras yang dihasilkan menurun. Kondisi ini merupakan fenomena umum bagi seluruh petani di Indonesia. Beras organik adalah salah satu pilihan Gapoktan Mekartani dalam rangka mengatasi permasalahan harga yang dihadapi petani dalam usahatani padi. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat turut pula berimbas pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dengan makin berkembangnya teknologi pertanian organik. Misalnya pada permintaan beras organik yang terus mengalami kenaikan sampai saat ini dan menjadikan peluang untuk komoditas ini di pasar masih cukup menjanjikan. Gapoktan Mekartani mencoba membidik peluang komoditas pertanian organik tersebut. Gapoktan yang berlokasi di Desa Sasagaran Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi ini bergerak di bidang pertanian organik dengan teknik System of Rice Intensification (SRI). Saat ini Gapoktan Mekartani berkonsentrasi sebagai produsen dan trader beras organik (organic rice). Varietas yang dipasarkan adalah sintanur dan ciherang. Dengan memproduksi beras organik diharapkan pendapatan akan diperoleh lebih baik karena biaya produksi rendah sementara harga beras organik cenderung tinggi. Namun karena harga yang tinggi ini menyebabkan konsumen beras organik terbatas pada kalangan tertentu dan biasanya dipengaruhi oleh daya beli dan pemahamannya terhadap pentingnya mengkonsumsi beras organik bagi kesehatan. Dengan demikian diperlukan strategi pemasaran agar beras organik ini dapat diterima konsumen. Gapoktan Mekartani hingga saat ini telah berhasil memasarkan beras organik para petani yang tergabung di kelompoknya bahkan membantu memasarkan beras organik petani di luar kelompoknya. Namun demikian, keadaan pasar bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberlangsungan usaha karena dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tetang apa yang harus dilakukan oleh pemasar dalam menggunakan kesempatan atau sumberdaya yang dimiliki. Makalah ini berupaya menguraikan tentang peran kelembagaan tani dalam pemasaran beras organik dan strategi pemasarannya. I.2. The Puspose The aim of this research is to identify the farmers institutional role, that in this case, Gapoktan Mekartani in marketing of organic rice and the marketing strategy carried out by Gapoktan Mekartani so that it could improve the farmers income and developed into competition. II. METHODOLOGY The method of this research is survey method. The data was collective by interview with questioner. The data was explain by descriptive. This research was done on July 2011 with research object is Gapoktan Mekartani. III. RESULT AND DISCUSSION A. Gapoktan Mekartani’s Profiles
  • 5. Gapoktan Mekartani was establish at Jambe Nenggang Village, Kebonpedes Subdistrict, Sukabumi Regency, West Java . Story success of Gapoktan Mekartani dalam menjalankan fungsinya tidak terlepas dari peran Bapak Ujang Zaenal Muttaqin yang kini menjabat sebagai Ketua Gapoktan Mekartani. Ketika itu pada tahun 2000, Pak Ujang baru kembali dari Jepang, setelah bekerja di sebuah pabrik sejak tahun 1997. Ketika itu Ujang baru kembali dari Jepang, setelah bekerja di sebuah pabrik sejak tahun 1997. Ketika di Jepang, setiap akhir pekan Ujang menyempatkan diri magang di sebuah sentra pertanian. Ini bisa dia lakukan dengan rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi. Di sini dia melihat pertanian yang sudah sistematis dikerjakan mesin dan terorganisir dengan baik. Pulang ke Indonesia, Ujang membuang mimpinya untuk melihat petani di kampungnya mengoperasikan mesin di sawah. Namun, muncul keyakinannya bahwa petani bisa meningkatkan taraf hidup jika mereka mau. ”Dari teknologi, jelas kita ketinggalan (dari Jepang). Tapi, kalau petani mau mengubah pola bertaninya, saya yakin mereka bisa meningkatkan taraf hidup,” kata Ujang. Sejak itulah Pak Ujang serius membidani Gapoktan Mekartani untuk mewujudkan harapannya membantu petani meningkatkan kesejahteraannya. Gapoktan Mekartani merupakan salah satu dari 356 Gapoktan yang ada di Kabupaten Sukabumi, berdiri tahun 2007 terdiri dari 4 kelompok tani. Gapoktan ini yang semula merupakan kelompok tani padi konvensional dan sayuran, kini berkembang menjadi kelompok tani padi organik. Sedangkan untuk komoditas sayurannya sekarang masih dalam tahap proses menunju organik. Dalam memproduksi beras organik, petani dibimbing oleh penyuluh dari BP4K. Dari 159 petani yang tergabung dalam Gapoktan Mekartani, petani yang melaksanakan usahatani padi organik sebanyak 59 orang dengan luas areal penanaman 19 ha sawah. Meskipun pengairannya masih sederhana (non teknis), dengan teknologi Sistem Rice Intensification (SRI), petani dapat menanam 3 musim tanam dalam satu tahun dan rata-rata hasil panen per musim adalah 7-8 ton GKP (semula 6 ton). Keberhasilan usahatani padi organic oleh para petani yang tergabung di Gapoktan Mekartani ini telah menarik minat dua peneliti dari lembaga yang berbeda di Jepang untuk studi banding ke Gapoktan Mekar Tani. Kedua peneliti itu, yakni SVRK Prabhakar, policy recearcher climate policy project dari Institue for Global Environmental Strategies (IGES) dan Daisuke SANO, expert (agriculture sector) Japan International Cooperation Agency (JICA) Change Advisory and Monitoring Mission in Indonesia. Kini Gapoktan Mekartani bukan hanya berhasil mengembangkan beras organic dari sisi produksinya saja melainkan juga dalam pemasarannya. Hingga saat ini Gapoktan Mekartani telah berhasil memasarkan beras organic melalui kerjasama dengan PT. Medco sebanyak ……..ton per minggu secara rutin hingga produk yang dihasilkan anggotanya tidak mencukupi. Oleh sebab itu Gapoktan Mekartani menggaet banyak petani padi di luar anggota kelompoknya untuk turut bergabung. b. Farmer Institutional Role
  • 6. Penguatan posisi tawar petani melalui kelembagaan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak dan mutlak diperlukan oleh petani agar mereka dapat bersaing dalam melaksanakan kegiatan usahatani dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Menurut Huntington (1965), Kelembagaan adalah Suatu jaringan yang terdiri dari sejumlah orang dan lembaga untuk tujuan tertentu, memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur. Dalam konteks sistem agribisnis di pedesaan, dikenal delapan bentuk kelembagaan yaitu: (1) kelembagaan penyediaan input usahatani, (2) kelembagaan penyediaan permodalan, (3) kelembagaan pemenuhan tenaga kerja, (4) kelembagaan penyediaan lahan dan air irigasi, (5) kelembagaan usahatani/usahaternak, (6) kelembagaan pengolahan hasil pertanian, (7) kelembagaan pemasaran hasil pertanian, dan (8) kelembagaan penyediaan informasi (teknologi, pasar, dll). Sedangkan Lembaga atau dapat juga disebut ’organisasi’, adalah pelaku atau wadah untuk menjalankan satu atau lebih kelembagaan. Lembaga memiliki struktur yang tegas dan diformalkan. Lembaga menjalankan fungsi kelembagaan, namun dapat satu atau lebih fungsi sekaligus. Lembaga di pertanian adalah kelompok tani, Gapoktan, kelompok wanita tani, klinik agribisinis, koperasi, dan lain lain. Pada prinsipnya kelembagaan maupun lembaga memiliki empat komponen, yaitu: komponen pelaku, komponen kepentingan, komponen norma dan aturan, serta komponen struktur. Menurut Mardikanto (1993) pengertian kelompoktani adalah sekumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri dari petani dewasa (pria/wanita) maupun petani-taruna yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan dipimpin oleh seorang kontaktani, sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 273/Kpts/OT.160/4/2007, kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Sedangkan Gabungan kelompoktani terdiri dari kelompoktani-kelompoktani yang ada dalam satu wilayah administrasi desa atau berada dalam satu wilayah aliran irigasi petak pengairan tersier (Departemen Pertanian, 1980). Departemen Pertanian (2007) mengemukakan bahwa Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) adalah kumpulan beberapa kelompoktani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Gapoktan sendiri saat ini diberi pemaknaan baru, termasuk bentuk dan peran yang baru. Gapoktan menjadi lembaga gerbang (gateway institution) yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga-lembaga lain di luarnya. Gapoktan diharapkan berperan untuk fungsi-fungsi pemenuhan permodalan pertanian, pemenuhan sarana produksi, pemasaran produk pertanian, dan termasuk untuk menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan petani. Hingga saat ini potret kelembagaan petani diakui masih belum seperti apa yang diharapkan. Salah satu penyebab kondisi demikian adalah kekurang- pedulian terhadap pentingnya menemukan celah masuk (entry-point) kelembagaan, sehingga menimbulkan kebingungan dalam rekayasa kelembagaan yang sesuai dengan tujuan produksi pertanian (Suradisastra 2008). Keadaan ini
  • 7. diperparah dengan upaya mengejar waktu agar suatu program dapat menunjukkan hasil dalam waktu singkat. Namun tidak demikian dengan Gapoktan Mekartan. As the farmer institutional, Gapoktan Mekartani has made serious efforts to run its role in increasing economical scale and business efficiency by doing collective action in various things especially in marketing of organic rice and this effort has got significant result. Hal ini sesuai dengan fungsi Gapoktan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian , nomor : 273/Kpts/ OT.160/4/2007, tanggal 13 April 2007, tentang Pembinaan Kelembagaan Petani, yaitu : 1. Business Unit of Production Service for fulfilling the market necessity (quantity, quality, continuity and price); 2. Business Unit of Supplying Service of Farm Production Means (subsided fertilizer, certified seed, and any others) and to distribute to the farmers through their groups; 3. Business Unit of Supplying Service of Financial Capital and to distribute by credit to the farmers who need it; 4. Business Unit of Processing Process Service of Product of members (grinding, grading, packing, and any others) that can increase more value; 5. Business Unit of Trading Operate Service, marketing/selling the farmers’ product to the traders/ off farm industry Namun demikian semua fungsi tersebut masih perlu dioptimalkan lagi perannya dalam rangka meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha petani. Oleh karena itu Gapoktan Mekartani masih memerlukan pembinaan dalam rangka penumbuhan dan pengembangan kelompok tani ke arah yang lebih maju lagi. Hal ini penting dilakukan agar : 1. Jumlah anggota produksi yang dihasilkan dapat terkumpul lebih banyak, karena setiap anggota/kelompok mengumpulkannya untuk kepentingan bersama. 2. Kontinuitas hasil akan lebih mudah diatur, karena Gapoktan dapat memusyawarahkan rencana usaha kegiatannya bersama kelompok, sehingga jadwal tanam dan tata laksana kegiatannya dapat direncanakan sesuai dengan kebutuhan anggota dan kebutuhan pasar. 3. Petani menjadi subyek, karena Gapoktan diharapkan dapat bernegosiasi dengan pihak mitra usaha sesuai dengan kebutuhan anggotanya. 4. Petani mempunyai posisi yang lebih kuat dalam posisi tawar, karena dapat memilih alternatif yang menguntungkan serta dapat mangakses pasar yang lebih baik. 5. Dapat menjalin kerjasama usaha yang saling menguntungkan dengan koperasi, baik sebagai anggota maupun sebagai mitra usaha. c. Marketing Strategy of Organic Rice Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis salah satunya tergantung kepada keahlian pengusaha di bidang pemasaran, yaitu bagaimana mengalirkan atau mentransfer produk pertanian dari petani produsen kepada konsumen. Di dalam memasarkan produk terdapat kegiatan-kegiatan seperti merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Hal ini menyebabkan pemasaran penting.
  • 8. As a large group accommodating the farmer groups in one sub district, Gapoktani Mekartani has a marketing strategy; it tries to make consumers satisfy with their special quality products, product price as well as distributing the products to their consumers. In the sector of special quality products, the farmers joined in Gapoktan Mekartani have produced healthy rice of which its superiority has been proven either in the flavor, nutritional value, aroma and even in the storage power. In the sector of product price, the farmers joined in Gapoktan Mekartani have determined the product price in accordance with the product quality. In the sector of distribution, Gapoktan Mekartani has permanents distributor and a possibility of purchasing to Gapoktan without any requirement. The success of marketing strategy adopted by Gapoktan Mekartani is reflected in the sales volume which is successfully realized. In applying it marketing strategy Gapoktan Mekartani always considers target market consisting of three main steps, namely (1) market segmentation, (2) target market determination, (3) product positioning Setiap perusahaan atau pemasar hendaknya memilih pasar sasaran yang akan dituju. Hal ini dikarenakan pada dasarnya tidak setiap perusahaan dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya merupakan alasan utama mengapa perlu melakukan pemilihan pasar sasaran. Hal ini pula yang dilakukan oleh Gapoktan Mekartani dalam strategi pemasarannya. Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. 1. Market Segmentation Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dalam menentukan segmen pasar, Gapoktan Mekartani melakukan identifikasi dasar segmentasi pasar. Based on the identification result, Gapoktan Mekartani chooses special segment to employees or office affairs based on education degree, so that they can understand that it is important to consume healthy rice, and from the economics side, they are able to buy healthy rice that the price is higher than usual rice. These customers are the main target from Gapoktan Mekartani. . Pemilihan sasaran ini berdasarkan pertimbangan : 1. Measurable, artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut. 2. Accessible, artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara efektif. 3. Substantial, sehingga dapat menguntungkan bila dilayani. 4. Actjonable, sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
  • 9. 2. Menetapkan Pasar sasaran Menurut Kotler (993), langkah dalam menetapkan pasar sasaran adalah dengan mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen, kemudian memilih segmen yang akan dimasuki. Before determining this step, Gapoktan Mekartani has selected the segment that will be chosen. The choise that has been chosen by Gapoktan Mekartani is the best choise for today and period of long time. Gapoktan Mekartani hopes to get the definite market and definite price so that the farmers are able to focus on the qualivied production to keep the customer trust. Dalam mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen. Seorang pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut Gapoktan Mekartani harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya, berdasarkan teori suatu perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaitu: 1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini. 2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan. 3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam produk khusus, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil. 4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik. 5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-masing, harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Sementara untuk Gapoktan Mekartani sendiri strategi peliputan pasar yang dipilih adalah merupakan strategi pasar tunggal. Strategi ini dipilih dengan alasan agar dapat lebih fokus dalam memasarkan produknya. Hal ini dilakukan karena sebagai kelembagaan petani, Gapoktan Mekartani juga masih memiliki keterbatasan dana dan sumber daya dalam menjalankan perannya dalam membantu petani, sehingga pemilihan strategi pasar tunggal ini dirasa cocok untuk saat ini, disamping juga faktor segmen tersebut dianggap sebagai batu loncatan potensial untuk membuat ekspansi di masa yang akan datang. Hal ini
  • 10. wajar saja dilakukan, karena menurut Tjiptono (2011) memang perusahaan kecil biasanya sering melakukan kegiatan untuk menghindari persaingan langsung dengan para pesaing besar yakni dengan memilih strategi pasar tunggal. Pasar yang dipilih ini bisa berupa segmen yang diabaikan atau kurang terlayani atau juga karena dianggap kurang menarik karena dipandang terlalu kecil oleh perusahaan-perusahaan besar. Sebab tujuan pokok strategi ini adalah mencari suatu segmen yang diabaikan saat ini atau mungkin kurang terlayani kemudian berusaha memenuhi kebutuhan segmen tersbut. Hasil yang diharapkan dapat tercapai adalah dengan biaya yang rendah dan laba yang lebih tinggi. Dengan demikian pilihan strategi yang dilakukan oleh Gapoktan Mekartani cukup tepat bila memandang pada tujuan pokok strategi ini. 3. Penempatan produk ( Product Positioning) Penempatan produk adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Kegiatan penempatan produk pada dasarnya mencakup dua hal yaitu: merumuskan penempatan produk pada masing-masing segmen yang dipilih sebagai sasaran dan mengembangkan bauran pemasaran bagi setiap segmen yang dipilih sebagai sasaran. Strategi penempatan produk ini penting dikembangkan terutama bagi setiap segmen yang dimasuki. Hal ini disebabkan karena setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasarnya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar. The strategy of product positioning at Gapoktan Mekartani is an effort to create a certain impression to consumers such as naming “healthy” to the product so that the consumers are interested in buying (consuming) it. The factors concerned by Gapoktan Mekartani related to the product of healthy rice are the cases of quality, branding customer care particularly in the case of sales service and delivery product. Hal ini sesuai dengan Philip Kotler (1993), produk adalah “Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan”. Dalam memproduksi beras organic, Gapoktan Mekartani benar-benar menjalankan fungsinya sebagai unit usaha jasa produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar ( kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga) dan unit usaha jasa proses pengolahan produk para anggota (penggilingan, grading, pengepakan dan lainnya) yang dapat meningkatkan nilai tambah. Disamping tentu saja dalam melayani konsumen Gapoktan Mekartani juga mengutamakan customer care khususnya dalam hal sales services dan delivery product. Gapoktan Mekartani menganggap semakin Beras Sehat tersebut mempunyai kelebihan dibandingkan dengan produk lain yang sejenis maka diharapkan Beras Sehat ini unggul mutlak, maka makin tinggilah produk tersebut dimata customer. Dengan demikian Gapoktan Mekartani telah menempatkan produknya di mata konsumen dengan baik. Hal ini lah yang menjadikan Beras Sehat produksi para petani yang tergabung di Gapoktan Mekartani tetap disukai oleh konsumennya.
  • 11. B. CONCLUSION AND SUGGEST As a farmer institution, Gapoktan Mekartani has tried to implement its role in improving the economical scale and business efficiency by doing the collective act in any activities especially in marketing organic rice. Meanwhile, the marketing strategy applied by Gapoktan Mekartani is trying to satisfy consumers from the field of product quality, product price or product distribution to consumers In applying it marketing strategy Gapoktan Mekartani always considers target market consisting of three main steps, namely (1) market segmentation, (2) target market determination, (3)product positioning Establishing group is a good alternative choice for farmers having narrow field in improving their bargaining position, it has been implemented by the Rice Farmers at Kebonpedes subdistrict under Gapoktan Mekartani management. However establishing group is not enough if it is not committed to be developed together by the members, therefore, Gapoktan should maintain the commitments and improve solidarity. As well as developing the group growing so that the number of members are increasing and so is the production scale, so that it could fulfill costumers demand in demanding product. BIBLIOGRAPHY Name : Reny Sukmawani, S.P., M.P. Place and Date of Birth : Sukabumi, October 12th, 1974 University : Muhammadiyah University of Sukabumi Academic functional Position : Lektor Present Address : Perum Cigunung Indah Blok C No. 34-35 Sukabumi Contact No./Faks. : (0266) 225952, HP: 081572980953 E-mail ID : renyswani@gmail.com HISTORY OF HIGHER EDUCATION Educational Year of Programs (Diploma, University Department Information Passing Scholar, Magister, & Doctor) 1999 S1 Padjadjaran Agronomics University (UNPAD) 2009 S2 Winaya Mukti Agribusiness University (UNWIM) S3 Universitas Agricultural 2010, - now Padjajaran Economics (smt 4) (UNPAD)
  • 12. BOOKS/BOOK CHAPTERS /JOURNALS (THE LAST THREE YEARS) Year Title Publisher /Journal 2010 Soil, Function and Their Benefit Citralab. ISBN 978-602-8711-69-2 2010 Analysis of Red Rise Farming at UMMI, Research and Dusun Lemahduhur Hamlet of Development of Science and Cianaga Village in Kabandungan Technology Journal. ISSN: 1907 – District Sukabumi Regency” 7750 2010 Effects of Capital Cash Advance UNTIRTA, Journal Capital and Marketing Channel Selection toward Paddy in the Level of Farmers in the Sub district of Gunungguruh, Sukabumi Regency 2010 Condition, Potency and problems of Wawasan Tridharma, Scientific agribusiness activity in West Java Magazine Zone IV, N0 2 Year XXIII September 2010, ISSN 0215-8256 2011 Market Vision, Structure & Analysis UNSUR, ISBN (a Case at Keripik Kampus Production, Sukabumi Regency) INTERNATIONAL CONFERENCE (The Last 2 Years) Year Title of Paper Caretakers Infomation 2011 The Roles of Productive University of Malaya, Presenter Economical Acceleration Field Malaysia School (Sl-AEP) to Increase Farmer Income in Sukabumi Regency, West Java, Indonesia 2011 Learning Model Of Student ICWED, Malaya Presenter Centre Learning (SCL) In University. Malaysia Agriculture Extension Activity And Its Influence Upon Farmers Behaviour Change 2012 Farmer Institutional Role in UNPAD, CAPAS, Presenter Marketing Of Organic Rice PERHEPI Bandung, (A Case at Gapoktan Mekartani, Indonesia Subdistrict of Kebonpedes Sukabumi Regency) DAFTAR PUSTAKA Best, Roger,J. 2004. Market-Base Management : Strategies For Growing Customer value And Profitability. 3nd Edition. Prenctice-Hall inc. New Jersey. Craven W David. 2000. Strategic Marketing. sixth Edition Irwin, Mc Graw Hill.
  • 13. Departemen Pertanian, 2007. Pedoman Penumbuhan, Pengembangan dan Gabungan Kelompoktani, Permentan No: 273/Kpts?OT.160/4/2007 Tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. Dwidjono H. Darwanto. 2005. ”Ketahanan Pangan Berbasis Produksi dan Kesejahteraan Petani”. Jurnal Ilmu Pertanian. Volume 12 No. 2 Erizal Jamal, Khairina M. Noekman, Hendiarto, Ening Ariningsih & Andi Askin. 2006. Analisis Kebijakan Penetuan Harga Pembelian Gabah. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Husni Malian, A; Sudi Mardianto dan Mewa Ariani. 2004. ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi, Konsumsi dan Harga Beras serta Inflasi Bahan Makanan”. Jurnal Agroekonomi. Volume 22 No. 2. http://id.shvoong.com/business-management/2129480-strategi-pasar- tunggal/#ixzz1m5x5G6Cy Isang Gonarsyah. 1998. Upaya kea rah peningkatan pemasaran dan perdagangan buah-buahan. Syatu tinjauan teoritis. Agrimedia, volume 4 No 1 1998. Kotler, P., 1993. Manajemen Pemasaran. Translation of Marketing Management Analysis, Planning, Implematation, and Control. Sevent 10Edition. Prentice Hall International Inc. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran, Marketing Manajemen Analisis, Perencanaan dan Pengendalian. Erlangga. Jakarta. Mardikanto. T, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta. Tjiptono, Fandy. 2011. Manajemen Pemasaran, , Penerbit Andi Yogyakarta. Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2129480-strategi- pasar-tunggal/#ixzz1m5yS9ogm