Proposal usaha katering makanan ini membahas latar belakang, aspek manajemen, pemasaran, produk dan penetapan harga, serta distribusi dan promosi. Usaha ini akan menyediakan berbagai pilihan menu katering seperti nasi kuning, nasi putih, dan lainnya sesuai pesanan dengan harga bersaing. Target pasarnya adalah masyarakat umum yang ingin menyantap makanan siap saji.
1. A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman dan teknologi menyongsong kegiatan pasar bebas, maka kita dituntut harus dapat mengimbangi dengan
kemampuan/ skill agar kita mampu memanfaatkan peluang usaha terampil dan profesional. Namun pada kenyataannya banyak sekali masyarakat
menganggur karena kurangnya keterampilan dalam menangkap peluang usaha yang ada. Kemudian tidak jarang kita temui perusahaan/ industri
yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan-karyawan sehingga menimbulkan banyak pengangguran.
Sebagai manusia yang berpikir akal sehat maka sudah sewajarnya memikirkan cara mengatasi masalah diatas dengan cara menciptakan
lapangan kerja untuk sekarang dan masa akan datang demi kelanjutan hidup sebagai seorang manusia. Berangkat dari kesadaran tersebut diatas,
penulis yang merupakan seoang mahasiswa berniat mendirikan dan menjalankan beberapa usaha yang bergerak dibidang bisnis makanan dan
minuman yaitu bisnis martabak india (roti canai).
B. Peluang Bisnis
Hampir semua orang suka makan martabak. Akan tetapi, martabak yang dijual oleh para pedagang kaki lima di kota makassar memiliki banyak
kesamaan dengan matabak pedagang kaki lima yang lain yang dapat diteliti dari segi rasa, model, cara pembuatan, bahkan resep yang sama.
Disamping itu, jumlah penduduk kota makassar yang semakin betambah banyaknya. Kemudian dalam membuat tidak memerlukan biaya yang terlalu
tinggi sehingga memungkinkan bisnis tersebut bisa dijalankan. Maka dari itu, martabak yang akan diproduksi seharusnya memiliki perbedaan dan
memiliki ciri yang khas.
C. Nama Usaha
Usaha yang akan didiikan diberi nama “MARI BANG SYARIF (Martabak India (roti canai) Bang Syarif )” dengan badan usaha berbentuk
perseorangan.
D. Rencana Lokasi Usaha
1. Rencana lokasi operasional usaha akan ditempatkan didaerah yang memeuhi syarat sebagai berikut :
· Lokasi dekat dengan kawasan pendidikan baik itu perguruan tinggi, Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Pertama.
· Lokasi berada di pusat keramaian, misalnya di pasar dan perkantoran.
· Lokasi berada ditengah kawasan penduduk.
2. Lokasi yang kami prioritaskan adalah di Pasar Segar Panakukang, dengan pertimbangan sebagai berikut :
· Lokasi dekat dengan beberapa perguruan tinggi dan sekitar lokasi terdapat beberapa sekolah.
· Lokasi dekat dengan Mall Panakukang Makassar.
· Lokasi adalah pasar modern yang memiliki banyak kelebihan dibanding dengan pasar yang lain yang ada di kota Makassar.
· Di pasar tersebut memungkinkan semua kalangan masyarakat dapat bekunjung.
E. Target Pelanggan
Target pelanggan Martabak India (Roti Canai) yaitu semua kalangan baik tua maupun muda, baik dari tingkat ekonomi menengah ke bawah
maupun dari tingkat ekonomi menengah ke atas.
F. Analisa Pemasaran Produk
Strategi pemasaran yang kami gunakan adalah :
· Strategi Harga
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas usaha (cita
rasa, ciri khas, dan pelayanan yang sebaik mungkin), dengan kata lain harga diusahakan lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing.
· Strategi Promosi
1. Promosi penjualan yang bisa dilakukan adalah penyebaran brosur usaha, promosi dari mulut ke mulut, penekanan pada pendekatan perorangan, dan
mengikuti pameran-pameran.
2. Setiap pelanggan yang membeli martabak india (roti canai) akan mendapatkan gantungan kunci Mari Bang Syarif. Ini adalah salah satu bentuk
promosi yang dapat menyedot banyak pengunjung.
· Strategi Bisnis
1. Mempelajari pesaing, ambil hal-hal yang baik dari mereka.
2. Melakukan modifikasi penyajian dan rasa.
G. Analisis SWOT:
1. Strength :
a. Sedikit pesaing.
b. Modal untuk memulai usaha kecil.
c. Potensi usaha sangat besar di Pasar Segar Panakukang, Makassar.
d. Respon masyarakat Makassar yang positif terhadap Makanan.
e. Ciri khas dari martabak india (roti canai) yang menarik perhatian masyarakat.
2. Weekness :
a. Usaha terbilang baru.
b. Belum dikenal.
2. c. Jumlah tenaga pembantu terbatas.
3. Opportunity:
a. Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena sedikit pesaing.
b. Gemarnya masyarakat makassar dalam membeli martabak.
c. Harga yang lebih murah.
4. Threath :
a. Timbul usaha yang sejenis.
b. Jaringan usaha yang belum luas.
c. Kesediaan bahan baku yang terbatas karena harus membeli di daerah luar.
d. Perhitungan pembelian bahan baku yang tidak tepat sehinggah terjadi kelebihan atau kekurangan stok bahan baku.
e. Rasa martabak yang tidak enak dimakan karena salah racikan dalam pembuatan martabak.
H. Memulai Usaha
Dalam memulai usaha ini ada beberapayang perlu diperhatikan dalam memulai usaha ini, yaitu sebagai berikut.
1. Keinginan meracik sendiri Martabak India (roti canai) secara kreatif.
2. Tempat/lahan untuk mengolah martabak.
3. Memperbanyak wawasan tentang pembuatan martabak india (roti canai).
4. Melakukan survei terhadp pembeli yang mulai datang. Kemudian meminta masukan-masukan yang akan menunjang dan memajukan bisnis ini.
5. memiliki jaringan pemasaran yang luas.
6. Mempersiapkan pealatan masak seperti kompor, panci, dan sebagainya.
I. Analisis Bisnis
Modal Awal
Peralatan:
Gerobak Rp 1.500.000,00
Tenda Rp 500.000,00
Meja dan kursi Rp 500.000,00
Peralatan masak Rp 1.000.000,00
Peralatan makan Rp 700.000,00
Papan nama Rp 300.000,00
Lain-lain Rp 1.000.000,00 +
Jumlah Rp 5.500.000,00
Peralatan yang mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.500,00 dengan menggunakan metode penyusutan
garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp 5.500.000,00 – Rp 1.500,00)/4 = Rp 1.374.600,00 per tahun atau sama dengan Rp 114.500,00 per
bulan.
Perkiraan penjualan per bulan
Asumsi per hari terjual 55 porsi
55 porsi × Rp 6.000.000,00 × 30 hari Rp 9.900.000,00
Biaya-biaya:
Penyusutan peralatan Rp 114.500,00
Bahan baku (Rp 180.000,00 × 30 hari) Rp 5.400.000,00
Upah pegawai Rp 750.000,00
Listrik, air, dan gas Rp 230.000,00
Biaya lain-lain Rp 50.000,00 +
Jumlah Rp 6.544.500,00
Prive Rp 100.000,00
Laba bersih per bulan
Penjualan – biaya-biaya – prive = laba bersih
Rp 9.900.000,00 – Rp 6.544.500,00 – Rp 100.000,00 = Rp 3.235.500,00
Perkiraan modal kembali (Pay Back Periode)
Modal awal ÷ Laba bersih per bulan = jangka waktu modal kembali (bulan)
Rp 5.500.000,00 ÷ Rp 3.235.500,00 = ± 1,7 bulan
Jadi modal akan kembali sekitar 1,7 bulan
3. PENUTUP
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, maka terselesaikanlah proposal ini. Kami berharap semoga usaha yang
kami jalankan dapat berkembang, untuk itu kami membutuhkan bantuan dari investor.
Kami yakin dengan rencana ini usaha yang akan kami lakukan mampu memperoleh keuntungan besar.
Dan hal-hal yang belum tercantum pada proposal ini akan dibahas secepatnya, dan yang tercantum akan ditinjau kembali sebagai
pengajuan dan sebagai bahan pertimbangan bagi investor.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
CONTOH PROPOSAL USAHA MAKANAN
A.Pendahuluan
Latar belakang
Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan
hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga
walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat bisnis katering makanan.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order..
Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus
mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga,
pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal
dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi.
Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal
daripada gagal mencoba.
B. Aspek manajemen
Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal
Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 5 orang
3 orang bertugas membuat masakan dan penyajiannya
2 orang bertugas mencari bahan masakan, mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja apabila membutuhkan.
C. Aspek Pemasaran
a) Target Pasar
yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha katering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi
dimulai apabila telah pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan katering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang
tahun atau selama bisnis itu hidup adalah pemasaran, keuangan dan administrasi.
Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga.
Pesaing kita dari perusahaan katering lainnya
b) Konsep pemasaran
terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). UNTUK PRODUK, Anda mesti mensurvai para pesaing-pesaing Anda. Misalnya saja, menentukan apa,
10 menu terpopuler untuk katering di tempat anda. Nah, khusus, ke 10 menu itu, Anda mutlak menguasainya. Langkah berikutnya, bertanya kepada diri
kita sendiri untuk maju selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi. Mampukah kita menciptakan hal-hal yang baru dengan 10 menu
populer itu. Contoh, bagaimana caranya membuat nasi goreng kita beda dan terlihat lebih unik serta kalau bisa catering murah.
c) Produk dan penetapan Harga
Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga Anda. Tidak jarang harga kita terlalu mahal
karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. Anda perlu misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang
benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan katering murah. Atau Anda menggunakan kompor yang boros. Bahkan bisa saja komponenen menu
Anda yang salah. Di sini Anda perlu melakukan percobaan berkali-kali sampai menemukan formula yang pas dan bisa bersaing dengan catering
murah lainnya.
C0NTOH DAFTAR MENU NASI KOTAK
NASI KUNING
Nasi kuning
Mie
Kering tempe
Ayam goreng
Perkedel
Krupuk udang
4. Rp. 7.500,-
NASI PUTIH/URAP
Nasi Putih
Urap – urap
Trancaman
Ayam bumbu rujak
Rempeyek
Rp. 7.500,-
Dan lain-lain tergantung makanan yang dipesan
Berbagai masakan yang disesuaikan dengan pesanan
d) Distribusi dan Promosi
Bisnis katering adalah bisnis kepercayaan dan “rasa”. Untuk membuka pasar kita bisa memulai dari acara-acara hajatan keluarga sendiri yang kita
kelola sendiri kateringnya dan di setiap meja penyajian kita tempelkan nama katering kita sebagai tanda pengenal dan promosi. Akan lebih baik jika
kita sudah menyediakan brosur dan kartu nama. Jika kita bisa mengelola pelayanan katering di hajatan keluarga dengan baik maka semua kenalan
dan relasi akan mengetahui kemampuan kita. Untuk mengetahui kualitas dan nikmatnya masakan kita bisa memulai dengan memasak dan menyajikan
berbagai menu dalam setiap acara arisan keluarga, RT atau perkumpulan yang kita ikuti dan dengarkan dna minta komentar tamu kita. Dari sini
kepercayaan kepada anda akan muncul dan akan tersebar dari mulut ke mulut ini terkadang lebih efektif dibandingkan kita menyebar brosur dan
beriklan tanpa pernah kita menunjukkan kemampuan kita di sebuah acara. Dalam bisnis yang utama dalah kesinambungan order maka untuk
memperoleh order konsep pemasaran yang lebih komprehensif perlu difikirkan. Penawaran door to door di instansi-instansi pemerintah juga bisa
dilakukan. Di awal Anda membuka usaha, buatlah promosi. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan harga miring untuk setiap pemesanan dan
Jangan pelit/segan memberikan sample masakan/mengundang makan orang-orang yang memiliki kuasa untuk mengambil keputusan di sebuah
perusahaan/intansi..
C. Aspek Operasional
Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu dipersiapkan rapi. Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan yang
dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu. Misalnya untuk usaha katering, paling tidak yang dibutuhkan adalah mengerti tentang masakan--
syukur-syukur bila Anda pandai memasak, dan lebih baik lagi bila Anda adalah seorang ahli memasak. Untuk menjadi pengusaha katering tidak harus
menjadi ahli masak dulu, tapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, sementara untuk tenaga ahli yang bisa memasak, Anda bisa
melakukan prekrutan.
Telah di jabarkan di atas bahwa katering ini dikelola bersama-sama dan tiap orang punya tugas masing-masing
Cara penjaminan mutu dengan cara kita hanya akan berproduksi setelah mendapatkan pesanan jadi masakan dijamin masih segar.
Lokasi bisnis ini di jalankan ditempat keramaian. Misalnya di kantor-kantor, dekat dengan lembaga pendidikan dan mudah dijangkau semua orang.
D. Kiat-Kiat Pengelolaan Usaha Katering
Apa yang menjadi kunci sukses bisnis katering ini?
Punya Visi
Sederhana sebenarnya. Setiap orang yang ingin menjadi pengusaha apa pun jenisnya, perlu memiliki visi. Tidak usah muluk-muluk. Tapi mutlak ada.
Ingatlah, bisnis itu mirip dengan bayi. Sekali saja ia dilahirkan maka tanggung jawab kitalah untuk mendidik dan membesarkannya hingga dewasa.
Tidak bisa asal saja. Dan kalau sudah tidak suka dan banyak problem lalu main ditinggal saja. Bayi perlu persiapan yang banyak. Harus ada cinta dan
kasih misalnya. Bisnis juga demikian. Itu sebabnya bisnis yang langgeng seringkali datang dari hobi kita sehari-hari. Karena hobi, dan sesuatu yang
kita sukai, semangat dan minat kita akan selalu besar. Ini faktor yang penting sekali.
Rencana Matang
Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa.
Misalnya dalam paket catering pernikahan atau katering ulang tahun masalahnya apa saja. Mulai dari masalah produksi, staf, produknya (menu),
pemasaran, logistik ,dan promosi, semuanya harus masuk "check-list". Hal ini untuk menghindarkan situasi yang "chaos"(tumpang-tindih, RED), dan
manajemen tambal sulam di masa mendatang. Anda tidak perlu membuat rencana kerja setebal 100 halaman misalnya, tapi cukup 2 halaman saja.
Namun segala aspek dari bisnis katering telah Anda pikirkan.
E. Aspek Keuangan
Pada aspek keuangan ini, bisnis kami mendapat modal dari bagi modal yang terdiri dari 5 orang, per orangnya mengeluarkan modal Rp 1.000.000,00.
Jadi Modal awal kita sebesar Rp 5.000.000,00. Berikut ini kita tampilkan proyeksi keuangan kita dalam 1 bulan.
Proyeksi Keuangan 1 bulan
1. Kas Rp 5.000.000,00 (Pembelian Perlengkapan)
Modal Rp 5.000.000,00 3. Peralatan Rp 500.000,00
(Setoran untuk modal awal) Kas Rp 500.000,00
2. Perlengkapan Rp 1.000.000,00 (Pembelian Peralatan)
Kas Rp 1.000.000,00 Proyeksi Penjualan dalam 1 bulan
5. Minimal mendapat 4 kali pesanan
2 x Partai Besar (Minimal 200 Porsi @ Rp 7.500,00)
2 x (200 Porsi x Rp 7.500,00) = Rp 3.000.000,00
2 x Partai Kecil (Minimal 50 Porsi @ Rp 8.000,00)
2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00) = Rp 800.000,00 +
Perkiraan Pendapatan minimal 1 bulan Rp 3.800.000,00
Jurnal Transaksi dalam 1 bulan
1. Biaya Angkut (4 @ Rp 50.000,00) Rp 200.000,00
Kas Rp 200.000,00
2. Biaya Tenaga Kerja (5 orang @ Rp 50.000,00 x 4 Pesanan)
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000.000,00
Kas Rp 1.000.000 ,00
3. Biaya Bahan Baku(@ Rp 4.000,00).
Rp 4.000,00 x 500 Porsi = Rp 2.000.000,00
Biaya Bahan Baku Rp 2.000.000,00
Kas Rp 2.000.000,00
Laporan Laba /Rugi dalam 1 Bulan
Pendapatan
Porsi Besar 2 x(200 Porsi x Rp 7.500,00) =Rp 3.000.000,00
Porsi Kecil 2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00) =Rp 800.000,00 +
Rp 3.800.000,00
Biaya-biaya
Biaya Angkut Rp 200.000,00
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000.000,00
Biaya Bahan Baku Rp 2.000.000,00 +
Rp 3.200.000,00 +
Laba Rp 600.000,00