SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
KINETIKA KIMIA
MATERI:
A.   PERSAMAAN LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI
B.   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DAN
   HUBUNGANNYA DENGAN TEORI TUMBUKAN
C.   WAKTU PARUH



                A. PERSAMAAN LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI

Reaksi kimia:

A2 + B2 → 2 AB

Persamaan laju reaksi: V = k [A 2]x[B2]y

Dimana:     V = laju reaksi (Ms-1)

            k = konstanta laju reaksi

            [A2] = konsentrasi zat A (M)

            [B2] = konsentrasi zat B (M)

            x = orde reaksi zat A

            y = orde reaksi zat B

            x + y = orde reaksi total


Orde reaksi:

1.      Orde reaksi 0 : laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi

     Persamaan reaksi yang berorde 0 : V = k [A]0
2.      Orde reaksi 1 : laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi

     pereaksi

     Jika konsentrasi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya pun akan dua kali

     lebih cepat dari semula, dst.

Persamaan laju reaksi: V = k [A]




3.      Orde reaksi 2: Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan

     sebanding dengan kenaikan konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila

     konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali maka laju reaksinya akan naik

     menjadi empat kali lipat dari semula.

Persamaan laju reaksi : V = k [A]1 [B]1 ; V = k [A]2 ; V = k [B]2
Dengan demikian, jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju
reaksinya menjadi b kali; sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah :

           dimana x = orde reaksi


contoh soal mengenai laju reaksi dan Orde reaksi:

      Persamaan kecepatan reaksi
    H2 + I2 → 2 HI
    adalah
    V = k [H2][I2].
    Tentukan Orde reaksi total dari persamaan di atas!
    Jwb:
       orde reaksi zat H2 = 1
       orde reaksi zat I2 = 1
       orde reaksi total persamaan diatas adalah 1+1 = 2

      Tabel di bawah ini merupakan data dari reaksi P + Q →R + S

        [P]-   [Q]-    Laju
        awal   awal    reaksi
        (M)    (M)     (M/s)
        a      B       V
        2a     b       4v
        3a     b       9v
        a      2b      v
        a      3b      v
Dari data tersebut, tentukan:

    a. orde reaksi P                         c. orde reaksi total
    b. orde reaksi Q                         d. persamaan laju reaksi

jawaban:
a.    untuk mencari orde reaksi P pilih data konsentrasi Q yang sama. (data
   1 dan 3). Perhatikan penentuan orde reaksi P berdasarkan data 1 dan 3.
                X       Y
   V1 k1  P1   Q1                                     k1      Q1 
      =        , harga k1 = k3 dan Q1 = Q3 sehingga k dan  Q  dapat
   V3 k 3  P3   Q3                                     3      3
    dihilangkan (bernilai 1).
x
      v  a
        = 
     9v 3a 
                          x
     1    1 
     9  = 3                   x=2
           

b.       untuk mencari orde reaksi Q pilih data konsentrasi P yang sama. (data

     1 dan 4). Perhatikan penentuan orde reaksi Q berdasarkan data 1 dan 4.
                              x         y
     v1 k1  P1   Q1                                   k 1     P 
                 , harga k1 = k4 dan P1 = P4 sehingga  k  dan  P  dapat
                                                                       1
        =
     v 4 k 4  P4   Q4                                  4       4

     dihilangkan (bernilai 1).
                      y
     v   b 
      v  =  2b 
        
                 y
          1 
     1=              y=o
        2 


c.       x+y=2+0=2

d.       v = k [P]2 [Q]0
     v = k [P]2 1
     v = k [P]2


 Pada penentuan kecepatan reaksi :

          A+B→C+D



                      A awal (M)                         Kecepatan reaksi
                                            B awal (M)
                                                              (M/s)

                                  0.1         0.20            0.02

                                  0.2         0.20            0.08

                                  0.3         0.20             0.18
0.3           0.40                0.36

                          0.3           0.60                0.54


Data di atas tentukan:
   a. orde reaksi x                          d. persamaan laju reaksi
   b. orde reaksi y                          e. ketetapan laju reaksi
   c. orde reaksi total
jawaban:
a.           untuk mencari orde reaksi A pilih data konsentrasi B yang sama.

     (data 1 dan 2). Perhatikan penentuan orde reaksi A berdasarkan data 1

     dan 2.
                      X         Y
     v1 k1  A1   B1                                  k1    B1
        =        , harga k1 = k2 dan B1 =B2 sehingga k dan B dapat
     v 2 k 2  A2   B 2                                2     2


     dihilangkan (bernilai 1).
                          X
     0.02  0.1 
         =
     0.08 0.2 
               

     1 1  X
      =
     4 2 
         

     x=2



b.                untuk mencari orde reaksi B pilih data konsentrasi A yang sama.

     (data 3 dan 4). Perhatikan penentuan orde reaksi B berdasarkan data 3

     dan 4.
                      X         Y
     V3 k 3  A3   B3                                 k3     A3 
       =        , harga k3 = k4 dan A3 = A4 sehingga k dan  A 
     V4 k 4  A4   B4                                  4     4

     dapat dihilangkan (bernilai 1).
                  y
     v 3  B3 
        = 
     v 4  B4 
y
    0.18 0.20 
        =
    0.36 0.40 
              
             y
    1 1 
     =
    2 2 
        

   Y=1

c. x + y = 2 + 1 = 3

d. V = k [A]x[B]y = k [A]2 [B]1
e. k ..?
Contoh soal :
                   Ambil salah data percobaan. (misal data 1). Dari data 1
   diket: [A] =0.1 M [B] = 0.2 M dan V= 0.02 M/s.
Masukan ke persamaan laju reaksi yg telah diperoleh (d).
V      = k [A]2[B]1
0.02 M/s = k [0.1 M]2[0.2 M]1
0.02 M/s = k 1x10-2 M2 2x10-1 M
0.02 M/s = k 2x10-3M3
    2 x10 −2 Ms −1
K=
     2 x10 −3 M 3

K = 1x101 M-2s-1 = 10 M-2s-1




 Laju reaksi untuk reaksi: P + Q → R + S          adalah       V = k [P] [Q] 2.
  Bila laju reaksi berlangsung 12 kali lebih cepat dari semula, maka tentukan
  perubahan konsentrasi P dan Q!

Jawaban:

V1 = k [P] [Q]2 ==> laju reaksi semula (V1), dimisalkan [P] = 1 dan [Q] = 1 dan
harga k konstan, sehingga dpt diabaikan.

Maka V1 =[P] [Q]2 ===> V1 =[1] [1]2 ===> V1 = 1

V2 = [P] [Q]2 ==> laju reaksi 12 x semula maka V2 = 12 V1 = 12 (1) = 12

12 = [3] [2]2
12 = 12, maka [P] x 3 semula dan [Q] x 2 semula.
Persamaan kecepatan reaksi
    H2 + I2 → 2 HI
    V = k [H2][I2].
   Jika konsentrasi H2 dinaikkan 2x dan I2 dinaikkan 3x, maka laju reaksi
   menjadi?

Jawaban:

V = k [H2][I2] ==> laju reaksi awal V1 dimisalkan [H2] = a [I2] = a ,harga k
konstan, sehingga dpt diabaikan. Maka V1 = k [H2][I2] ===> V1 = [a][a] = a2

Bila [H2] dinaikkan 2x ==> [H2] = 2a, [I2] dinaikkan 3x ==> [I2] = 3a

V2 = k [H2][I2] ==> laju reaksi V2 = [2a][3a] = 6a2, V2 =6a2 sedangkan V1 = a2
V2 = 6V1 ,maka laju reaksi menjadi 6x semula.

Cara cepat:
jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali;
sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah :


           dimana x = orde reaksi

[H2] [I2] = b
[2] [3] = 6 (maka laju reaksi menjadi 6 kali semula).

Contoh soal :
Reaksi antara NO(g) dan O2 (g) adalah reaksi berorde dua terhadap NO(g) dan
berorde dua untuk O2 (g). Jika konsentrasi kedua pereaksi dijadikan 3 kali
konsentrasi semula. Tentukan laju reaksinya dibandingkan dengan laju semula
menjadi!

Jawaban:
Reaksi berorde dua terhadap NO = [NO]2
Reaksi berorde dua terhadap O2 = [O2]2
Persamaan laju reaksinya : V = k [NO]2[O2]2

V = k [NO]2[O2]2 ==> laju reaksi awal V1 dimisalkan [NO] = a [O2] = a ,harga k
konstan, sehingga dpt diabaikan. Maka V1 = k [NO]2[O2]2 ==> V1 = [a]2[a]2 = a4

Bila [NO] dinaikkan 3x ==> [O2] = 3a, [O2] dinaikkan 3x ==> [I2] = 3a

V2 = k [NO]2[O2]2 ==> laju reaksi V2 = [3a]2[3a]2 = 81a4, V2 =81a4 sedangkan
V1 = a 4
V2 = 81 V1 ,maka kecepatan reaksi menjadi 81x semula.

Cara cepat:
jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali;
sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah :


          dimana x = orde reaksi

[NO]2 [O2]2 = b
[3]2 [3]2 = 81 (maka laju reaksi menjadi 81 kali semula)
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DAN
             HUBUNGANNYA DENGAN TEORI TUMBUKAN

:: TEORI TUMBUKAN
       Reaksi antara molekul-molekul pereaksi terjadi apabila terjadi
tumbukan. Untuk saling bertumbukan, molekul-molekul pereaksi harus
mempunyai energi kinetik minimum tertentu. Energi minimumy yang
diperlukan agar tumbukan terjadi dan reaksi dapat berlangsung disebut
Energi Aktisi (Ea).




                        Gambar: energi aktivasi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi:
1.    Konsentrasi Pereaksi
   Berhubungan dengan teori tumbukan menyatakan bahwa : semakin besar
   konsentrasi, semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan
   antarmolekul yang bereaksi sehingga laju reaksi semakin cepat
   berlangsung.
   Contoh: 3M HCl lebih cepat reaksi daripada 2M HCl.

2.      Suhu
     Dengan menggunakan teori tumbukan, jelas bahwa semakin tinggi suhu,
     maka molekul-molekul yang mencapai energi aktivasi semakin banyak,
     sehingga laju reaksi semakin cepat berlangsung.

     Contoh: suhu 350C lebih cepat beraksi dari pada suhu 250C.

Rumus nilai peningkatan laju reaksi

                                                         T −T0


        V = ( ∆v )
                     T −T 0
                       ∆T
                              xV0                    1   ∆T

                                                 t =           xt 0
                                                    ∆ 
                                                       v

Ket:
V       = laju reaksi akhir
V0      = laju reaksi awal
t       = waktu akhir
t0      = waktu awal
Δv      = kenaikkan laju reaksi
T       = suhu pada laju reaksi akhir
To      = suhu pada laju reaksi awal
ΔT      = kenaikkan suhu



Contoh soal:

 Harga laju reaksi bertambah 2x jika suhu dinaikkan 100C.
  Reaksi A + B → C mempunyai harga laju reaksi 2x mol/L. detik pada suhu
  150C. Jika reaksi tersebut dilakukan pada suhu 750C. Tentukan perubahan
  laju reaksinya!
Jawaban:
V = ( ∆v )
             T −T0
               ∆T
                     xV0

      75 −15
                 
V=   2 10        ( Xmol / L. det ik ) =
                  x                         (26) x (2X mol/L. detik) = 128 x mol/L. detik
                
                


Maka Perubahan laju reaksinya = 128x.




 Tiap kenaikkan suhu 200C laju reaksi menjadi 2x lebih cepat dari semula,
  jika pada suhu 200C reaksi berlangsung selama 32 menit, tentukan waktu
  reaksi pada suhu 800C.

Jawaban:

             T −T0

    1        ∆T

t =                xt 0
   ∆ 
      v
80 −20

   1      20

t =              x32
   2 
       3
    1                            1
t =   x32                  t=     x32 = 4
    2                            8
maka waktu reaksi pada suhu 800C adalah 4 menit.



3.     LUAS PERMUKAAN
   Teori tumbukan menjelaskan bahwa semakin luas permukaan sentuh,
semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antaramolekul yang
bereaksi, sehingga laju reaksi lebih cepat berlangsung.
Contoh: 1 gr larutan zat X lebih cepat dari pada 1 gr serbuk zat X, tetapi 1 gr
serbuk zat X lebih cepat bereaksi dari pada 1 gr padatan zat X.
   :: Larutan > serbuk > padatan ::

4.   KATALIS
  Zat    yang  dapat    mempercepat                   laju   reaksi   dengan   cara
menurunkan/memperkecil energi aktivasi.




                         Gambar: penurunan Ea karena penambahan katalis
Contoh soal:
Data percobaan untuk reaksi :
    A + B → hasil
      Perc        Zat yang bereaksi         Suhu
        .          A             B           (0C)
        1     1 gr serbuk       1M            25
       2     1 gr larutan       1M            25
       3     1 gr padatan       1M            25
       4     1 gr larutan       2M            25
Tentukan percobaan mana yang paling cepat bereaksi dan berikan alasan!
Jawab:
Percobaan 4 paling cepat bereaksi karena memiliki luas permukaan dan
konsentrasi lebih besar dari pada percobaan yang lain.



                              C. WAKTU PARUH

Rumus waktu paruh:

      Nt   − k .t
log      =
      No 2.303

         0.693
t 12 =
           k

Ket :
Nt    = zat yang tersisa setelah peluruhan.
No    = zat awal sebelum peluruhan.
k     = konstanta laju orde pertama
t     = waktu zat mengalami peluruhan
t1/2  = waktu paruh

Contoh soal:
 Pada suatu proses pelapukan terjadi dalam waktu 87 jam sementara
   paruhnya 50 jam. Tentukan sisa zat x pada proses pelapukan!

Jawaban:
Dimisalkan zat x awalnya = 100%
         0.693
t 12 =
           k

         0.693
50 =
           k

k = 0.01386
      Nt   − k .t
log      =
      No 2.303

      Nt   − 0.01386 x87
log      =
      No       2.303
Nt
log      = −0.52
      No

Nt
   = 0.3
No

 Nt
    = 0.3
100

Nt = 30 %

Maka zat yang tersisa : 30%



 Jika pada suhu tertentu sisa pelapukan zat 20% dalam 60 menit. Tentukan
   waktu paruh!
Zat awal sebelum peluruhan = 100%

Jawaban:
      Nt   − k .t
log      =
      No 2.303

       20   − k .60
log       =
      100   2.303

k = 0.027

         0.693
t 12 =
           k

         0.693
t 12 =
         0.027

t1/2 = 25,7  maka waktu paruhnya : 25,7 menit
 Jika pada suhu tertentu waktu paruh reaksi orde pertama 2A → 2B + C
    adalah 9 jam, maka jumlah A yang terurai dalam waktu 27 jam adalah…

Jawaban:
Zat awal 100%.
Zat yang terurai = zat awal- zat sisa
0.693
t 12 =
           k

      0.693
9=
        k

k = 0.077
      Nt   − k .t
log      =
      No 2.303

      Nt   − 0.077 x 27
log      =
      No      2.303

      Nt
log      = −0.903
      No

Nt
   = 0.125
No

 Nt
    = 0.125
100

Nt = 12,5%  zat sisa

Maka zat yang terurai     = zat awal-zat sisa
                          = 100%-12,5%
                          = 87,5%

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Utami Irawati
 
modul persamaan laju reaksi
 modul persamaan laju reaksi modul persamaan laju reaksi
modul persamaan laju reaksi
dody
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
Dede Suhendra
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
wd_amaliah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
Fransiska Puteri
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
Rfebiola
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
Imo Priyanto
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
asterias
 

Was ist angesagt? (20)

Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14
 
modul persamaan laju reaksi
 modul persamaan laju reaksi modul persamaan laju reaksi
modul persamaan laju reaksi
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-keduaPpt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
Ppt.termodinamika entropi-dan-hk-kedua
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 

Ähnlich wie Materi kinetika-kimia (20)

Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
Laju reaksi xi ipa-3 kelompok 3
 
Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080
Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080
Laju reaksi xi_kd_3_1 (rev 16-09-20080
 
Menentukan laju reaksi
Menentukan laju reaksiMenentukan laju reaksi
Menentukan laju reaksi
 
Lajureaksi
LajureaksiLajureaksi
Lajureaksi
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
Kinetika kimia
Kinetika kimiaKinetika kimia
Kinetika kimia
 
Laju reaksi indah
Laju reaksi indahLaju reaksi indah
Laju reaksi indah
 
4. kesetimbangan
4. kesetimbangan4. kesetimbangan
4. kesetimbangan
 
Soal laju reaksi
Soal laju reaksiSoal laju reaksi
Soal laju reaksi
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
KINETIKA_REAKSI.ppt
KINETIKA_REAKSI.pptKINETIKA_REAKSI.ppt
KINETIKA_REAKSI.ppt
 
ORDE REAKSI
ORDE REAKSIORDE REAKSI
ORDE REAKSI
 
Pembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksiPembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksi
 
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
4.laju dan orde reaksi 13 1011 powerpoint
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 
Laju reaksi 2
Laju reaksi 2Laju reaksi 2
Laju reaksi 2
 

Mehr von Ranny Rolinda R (19)

Properties of Solution
Properties of SolutionProperties of Solution
Properties of Solution
 
Chapt12
Chapt12Chapt12
Chapt12
 
La tahzan
La tahzanLa tahzan
La tahzan
 
Tugas ppk
Tugas ppkTugas ppk
Tugas ppk
 
Ch07. structure and syntesys alkenes
Ch07. structure and syntesys alkenesCh07. structure and syntesys alkenes
Ch07. structure and syntesys alkenes
 
Ch06. alkyl halides
Ch06. alkyl halidesCh06. alkyl halides
Ch06. alkyl halides
 
Ch05. streochemistry
Ch05. streochemistryCh05. streochemistry
Ch05. streochemistry
 
Ch04. the study of chemical reaction
Ch04. the study of chemical reactionCh04. the study of chemical reaction
Ch04. the study of chemical reaction
 
Ch03.alkanes
Ch03.alkanesCh03.alkanes
Ch03.alkanes
 
2 the first law of thermodynamic
2 the first law of thermodynamic2 the first law of thermodynamic
2 the first law of thermodynamic
 
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIKTEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Larutan ( solution 2 )
Larutan ( solution 2 )Larutan ( solution 2 )
Larutan ( solution 2 )
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
PPT Gerunds and Infinitives
PPT Gerunds and InfinitivesPPT Gerunds and Infinitives
PPT Gerunds and Infinitives
 
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPDPerkembangan bahasa Mata kuliah PPD
Perkembangan bahasa Mata kuliah PPD
 

Kürzlich hochgeladen

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 

Materi kinetika-kimia

  • 1. KINETIKA KIMIA MATERI: A. PERSAMAAN LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TEORI TUMBUKAN C. WAKTU PARUH A. PERSAMAAN LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI Reaksi kimia: A2 + B2 → 2 AB Persamaan laju reaksi: V = k [A 2]x[B2]y Dimana: V = laju reaksi (Ms-1) k = konstanta laju reaksi [A2] = konsentrasi zat A (M) [B2] = konsentrasi zat B (M) x = orde reaksi zat A y = orde reaksi zat B x + y = orde reaksi total Orde reaksi: 1. Orde reaksi 0 : laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi Persamaan reaksi yang berorde 0 : V = k [A]0
  • 2. 2. Orde reaksi 1 : laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi Jika konsentrasi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya pun akan dua kali lebih cepat dari semula, dst. Persamaan laju reaksi: V = k [A] 3. Orde reaksi 2: Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan sebanding dengan kenaikan konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali maka laju reaksinya akan naik menjadi empat kali lipat dari semula. Persamaan laju reaksi : V = k [A]1 [B]1 ; V = k [A]2 ; V = k [B]2
  • 3. Dengan demikian, jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali; sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah : dimana x = orde reaksi contoh soal mengenai laju reaksi dan Orde reaksi:  Persamaan kecepatan reaksi H2 + I2 → 2 HI adalah V = k [H2][I2]. Tentukan Orde reaksi total dari persamaan di atas! Jwb: orde reaksi zat H2 = 1 orde reaksi zat I2 = 1 orde reaksi total persamaan diatas adalah 1+1 = 2  Tabel di bawah ini merupakan data dari reaksi P + Q →R + S [P]- [Q]- Laju awal awal reaksi (M) (M) (M/s) a B V 2a b 4v 3a b 9v a 2b v a 3b v Dari data tersebut, tentukan: a. orde reaksi P c. orde reaksi total b. orde reaksi Q d. persamaan laju reaksi jawaban: a. untuk mencari orde reaksi P pilih data konsentrasi Q yang sama. (data 1 dan 3). Perhatikan penentuan orde reaksi P berdasarkan data 1 dan 3. X Y V1 k1  P1   Q1  k1  Q1  =     , harga k1 = k3 dan Q1 = Q3 sehingga k dan  Q  dapat V3 k 3  P3   Q3  3  3 dihilangkan (bernilai 1).
  • 4. x v a =  9v 3a  x 1  1  9  = 3  x=2     b. untuk mencari orde reaksi Q pilih data konsentrasi P yang sama. (data 1 dan 4). Perhatikan penentuan orde reaksi Q berdasarkan data 1 dan 4. x y v1 k1  P1   Q1  k 1  P      , harga k1 = k4 dan P1 = P4 sehingga  k  dan  P  dapat 1 = v 4 k 4  P4   Q4   4  4 dihilangkan (bernilai 1). y v   b   v  =  2b      y 1  1=    y=o 2  c. x+y=2+0=2 d. v = k [P]2 [Q]0 v = k [P]2 1 v = k [P]2  Pada penentuan kecepatan reaksi : A+B→C+D A awal (M) Kecepatan reaksi B awal (M) (M/s) 0.1 0.20 0.02 0.2 0.20 0.08 0.3 0.20 0.18
  • 5. 0.3 0.40 0.36 0.3 0.60 0.54 Data di atas tentukan: a. orde reaksi x d. persamaan laju reaksi b. orde reaksi y e. ketetapan laju reaksi c. orde reaksi total jawaban: a. untuk mencari orde reaksi A pilih data konsentrasi B yang sama. (data 1 dan 2). Perhatikan penentuan orde reaksi A berdasarkan data 1 dan 2. X Y v1 k1  A1   B1  k1 B1 =     , harga k1 = k2 dan B1 =B2 sehingga k dan B dapat v 2 k 2  A2   B 2  2 2 dihilangkan (bernilai 1). X 0.02  0.1  = 0.08 0.2    1 1  X = 4 2    x=2 b. untuk mencari orde reaksi B pilih data konsentrasi A yang sama. (data 3 dan 4). Perhatikan penentuan orde reaksi B berdasarkan data 3 dan 4. X Y V3 k 3  A3   B3  k3  A3  =     , harga k3 = k4 dan A3 = A4 sehingga k dan  A  V4 k 4  A4   B4  4  4 dapat dihilangkan (bernilai 1). y v 3  B3  =  v 4  B4 
  • 6. y 0.18 0.20  = 0.36 0.40    y 1 1  = 2 2    Y=1 c. x + y = 2 + 1 = 3 d. V = k [A]x[B]y = k [A]2 [B]1 e. k ..? Contoh soal :  Ambil salah data percobaan. (misal data 1). Dari data 1 diket: [A] =0.1 M [B] = 0.2 M dan V= 0.02 M/s. Masukan ke persamaan laju reaksi yg telah diperoleh (d). V = k [A]2[B]1 0.02 M/s = k [0.1 M]2[0.2 M]1 0.02 M/s = k 1x10-2 M2 2x10-1 M 0.02 M/s = k 2x10-3M3 2 x10 −2 Ms −1 K= 2 x10 −3 M 3 K = 1x101 M-2s-1 = 10 M-2s-1  Laju reaksi untuk reaksi: P + Q → R + S adalah V = k [P] [Q] 2. Bila laju reaksi berlangsung 12 kali lebih cepat dari semula, maka tentukan perubahan konsentrasi P dan Q! Jawaban: V1 = k [P] [Q]2 ==> laju reaksi semula (V1), dimisalkan [P] = 1 dan [Q] = 1 dan harga k konstan, sehingga dpt diabaikan. Maka V1 =[P] [Q]2 ===> V1 =[1] [1]2 ===> V1 = 1 V2 = [P] [Q]2 ==> laju reaksi 12 x semula maka V2 = 12 V1 = 12 (1) = 12 12 = [3] [2]2
  • 7. 12 = 12, maka [P] x 3 semula dan [Q] x 2 semula.
  • 8. Persamaan kecepatan reaksi H2 + I2 → 2 HI V = k [H2][I2]. Jika konsentrasi H2 dinaikkan 2x dan I2 dinaikkan 3x, maka laju reaksi menjadi? Jawaban: V = k [H2][I2] ==> laju reaksi awal V1 dimisalkan [H2] = a [I2] = a ,harga k konstan, sehingga dpt diabaikan. Maka V1 = k [H2][I2] ===> V1 = [a][a] = a2 Bila [H2] dinaikkan 2x ==> [H2] = 2a, [I2] dinaikkan 3x ==> [I2] = 3a V2 = k [H2][I2] ==> laju reaksi V2 = [2a][3a] = 6a2, V2 =6a2 sedangkan V1 = a2 V2 = 6V1 ,maka laju reaksi menjadi 6x semula. Cara cepat: jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali; sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah : dimana x = orde reaksi [H2] [I2] = b [2] [3] = 6 (maka laju reaksi menjadi 6 kali semula). Contoh soal :
  • 9. Reaksi antara NO(g) dan O2 (g) adalah reaksi berorde dua terhadap NO(g) dan berorde dua untuk O2 (g). Jika konsentrasi kedua pereaksi dijadikan 3 kali konsentrasi semula. Tentukan laju reaksinya dibandingkan dengan laju semula menjadi! Jawaban: Reaksi berorde dua terhadap NO = [NO]2 Reaksi berorde dua terhadap O2 = [O2]2 Persamaan laju reaksinya : V = k [NO]2[O2]2 V = k [NO]2[O2]2 ==> laju reaksi awal V1 dimisalkan [NO] = a [O2] = a ,harga k konstan, sehingga dpt diabaikan. Maka V1 = k [NO]2[O2]2 ==> V1 = [a]2[a]2 = a4 Bila [NO] dinaikkan 3x ==> [O2] = 3a, [O2] dinaikkan 3x ==> [I2] = 3a V2 = k [NO]2[O2]2 ==> laju reaksi V2 = [3a]2[3a]2 = 81a4, V2 =81a4 sedangkan V1 = a 4 V2 = 81 V1 ,maka kecepatan reaksi menjadi 81x semula. Cara cepat: jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali; sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah : dimana x = orde reaksi [NO]2 [O2]2 = b [3]2 [3]2 = 81 (maka laju reaksi menjadi 81 kali semula)
  • 10. B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN TEORI TUMBUKAN :: TEORI TUMBUKAN Reaksi antara molekul-molekul pereaksi terjadi apabila terjadi tumbukan. Untuk saling bertumbukan, molekul-molekul pereaksi harus mempunyai energi kinetik minimum tertentu. Energi minimumy yang diperlukan agar tumbukan terjadi dan reaksi dapat berlangsung disebut Energi Aktisi (Ea). Gambar: energi aktivasi
  • 11. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi: 1. Konsentrasi Pereaksi Berhubungan dengan teori tumbukan menyatakan bahwa : semakin besar konsentrasi, semakin besar kemungkinan terjadinya tumbukan antarmolekul yang bereaksi sehingga laju reaksi semakin cepat berlangsung. Contoh: 3M HCl lebih cepat reaksi daripada 2M HCl. 2. Suhu Dengan menggunakan teori tumbukan, jelas bahwa semakin tinggi suhu, maka molekul-molekul yang mencapai energi aktivasi semakin banyak, sehingga laju reaksi semakin cepat berlangsung. Contoh: suhu 350C lebih cepat beraksi dari pada suhu 250C. Rumus nilai peningkatan laju reaksi T −T0 V = ( ∆v ) T −T 0 ∆T xV0  1  ∆T t =  xt 0 ∆  v Ket: V = laju reaksi akhir V0 = laju reaksi awal t = waktu akhir t0 = waktu awal Δv = kenaikkan laju reaksi T = suhu pada laju reaksi akhir To = suhu pada laju reaksi awal ΔT = kenaikkan suhu Contoh soal:  Harga laju reaksi bertambah 2x jika suhu dinaikkan 100C. Reaksi A + B → C mempunyai harga laju reaksi 2x mol/L. detik pada suhu 150C. Jika reaksi tersebut dilakukan pada suhu 750C. Tentukan perubahan laju reaksinya!
  • 12. Jawaban: V = ( ∆v ) T −T0 ∆T xV0  75 −15  V= 2 10  ( Xmol / L. det ik ) = x (26) x (2X mol/L. detik) = 128 x mol/L. detik     Maka Perubahan laju reaksinya = 128x.  Tiap kenaikkan suhu 200C laju reaksi menjadi 2x lebih cepat dari semula, jika pada suhu 200C reaksi berlangsung selama 32 menit, tentukan waktu reaksi pada suhu 800C. Jawaban: T −T0  1  ∆T t =  xt 0 ∆  v
  • 13. 80 −20 1  20 t =  x32 2  3 1  1 t =   x32  t= x32 = 4 2 8 maka waktu reaksi pada suhu 800C adalah 4 menit. 3. LUAS PERMUKAAN Teori tumbukan menjelaskan bahwa semakin luas permukaan sentuh, semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antaramolekul yang bereaksi, sehingga laju reaksi lebih cepat berlangsung. Contoh: 1 gr larutan zat X lebih cepat dari pada 1 gr serbuk zat X, tetapi 1 gr serbuk zat X lebih cepat bereaksi dari pada 1 gr padatan zat X. :: Larutan > serbuk > padatan :: 4. KATALIS Zat yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan/memperkecil energi aktivasi. Gambar: penurunan Ea karena penambahan katalis Contoh soal: Data percobaan untuk reaksi : A + B → hasil Perc Zat yang bereaksi Suhu . A B (0C) 1 1 gr serbuk 1M 25 2 1 gr larutan 1M 25 3 1 gr padatan 1M 25 4 1 gr larutan 2M 25 Tentukan percobaan mana yang paling cepat bereaksi dan berikan alasan! Jawab:
  • 14. Percobaan 4 paling cepat bereaksi karena memiliki luas permukaan dan konsentrasi lebih besar dari pada percobaan yang lain. C. WAKTU PARUH Rumus waktu paruh: Nt − k .t log = No 2.303 0.693 t 12 = k Ket : Nt = zat yang tersisa setelah peluruhan. No = zat awal sebelum peluruhan. k = konstanta laju orde pertama t = waktu zat mengalami peluruhan t1/2 = waktu paruh Contoh soal:  Pada suatu proses pelapukan terjadi dalam waktu 87 jam sementara paruhnya 50 jam. Tentukan sisa zat x pada proses pelapukan! Jawaban: Dimisalkan zat x awalnya = 100% 0.693 t 12 = k 0.693 50 = k k = 0.01386 Nt − k .t log = No 2.303 Nt − 0.01386 x87 log = No 2.303
  • 15. Nt log = −0.52 No Nt = 0.3 No Nt = 0.3 100 Nt = 30 % Maka zat yang tersisa : 30%  Jika pada suhu tertentu sisa pelapukan zat 20% dalam 60 menit. Tentukan waktu paruh! Zat awal sebelum peluruhan = 100% Jawaban: Nt − k .t log = No 2.303 20 − k .60 log = 100 2.303 k = 0.027 0.693 t 12 = k 0.693 t 12 = 0.027 t1/2 = 25,7  maka waktu paruhnya : 25,7 menit  Jika pada suhu tertentu waktu paruh reaksi orde pertama 2A → 2B + C adalah 9 jam, maka jumlah A yang terurai dalam waktu 27 jam adalah… Jawaban: Zat awal 100%. Zat yang terurai = zat awal- zat sisa
  • 16. 0.693 t 12 = k 0.693 9= k k = 0.077 Nt − k .t log = No 2.303 Nt − 0.077 x 27 log = No 2.303 Nt log = −0.903 No Nt = 0.125 No Nt = 0.125 100 Nt = 12,5%  zat sisa Maka zat yang terurai = zat awal-zat sisa = 100%-12,5% = 87,5%