SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ILEUS OBSTRUKTIF
Ileus adalah suatu keadaan dimana pergerakan
kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu
berhenti.
Seperti halnya penyumbatan mekanis, ileus juga
menghalangi jalannya isi usus, tetapi ileus jarang
menyebabkan perforasi.
Penyebab Ileus
-   Suatu infeksi, atau bekuan darah di dalam perut
-   Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus
-   Cedera pada pembuluh darah usus
-   Kelainan diluar usus, seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit yang abnormal
-   Obat obatan tertentu
-   Kelenjar tiroid yang kurang aktif
-   24-72 jam setelah proses pembedahan juga bisa menyebabkan ileus
Hernia Inkarserata

Penyempitan lumen usus

. Isi Lumen : Benda asing, skibala, ascariasis.

. Dinding Usus : stenosis (radang kronik), keganasan.

. Ekstra lumen : Tumor intraabdomen.

· Adhesi

· Invaginasi

· Volvulus

· Tumor

· Malformasi Usus
Gejala ileus adalah:
- Kembung

- Muntah

- Konstipasi

- Nyeri abdomen

- Pada auskultasi, BU menurun atau hilang sama sekali

- Pada foto abdomen menunjukkan lingkaran usus yang
 menggembung
   Second level
   Third level
    - Fourth level
         Fifth level
Penatalaksanaan

Pasien tidak boleh makan atau minum sampai
 krisisnya teratasi
Cairan dan elektrolit diberikan melalui infus

Dekompresi usus (pemasangan NGT)
Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
 Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan upaya untuk
 pengumpulan data secara lengkap dan sistematis mulai dari pengumpulan data,
 identitas dan evaluasi status kesehatan klien. (Nursalam, 2001).
 Pengkajian khusus anak dengan gangguan sistem pencernaan menurut (Donna L.
 Wong).
 a. Gagal untuk tumbuh
 Tanda : Deselerasi pola pertumbuhan yang ada atau secara konsisten berada dibawah
 persentil ke-5 grafik pertumbuhan standar untuk tinggi dan berat badan disertai
 perlambatan perkembangan.

b. Muntah dan neguritasi
 Tanda : 1). Transfer pasif isi lambung kedalam esofagus atau mulut.
     2). Ejeksi kuat isi lambung; melibatkan proses kompleks
         dibawah kontrol sistem saraf pusat yang menyebabkan
         salirasi, pucat, berkeringat dan takikardia biasa diserta mual.

c. Mual
 Tanda : Rasa tidak enak secara samar menyebar ketenggorokan atau abdomen dengan
 kecenderungan untuk muntah.
d. Kontipasi
Tanda : keluarnya feses keras atau padat atau defekasi yang jarang dengan
gejala-gejala penyerta seperti kesulitan mengeluarkan feses, feses berbercak
darah, dan ketidaknyamanan abdomen.


e. Enkopnesic
Tanda : Aliran yang berlebihan dari feses inkontinen yang menyebabkan kotor,
sering kali karena retensi fekal atau infeksi.


f. Diare
Tanda : Peningkatan jumlah feses yang disertai dengan peningkatan
kandungan air sebagai akibat dari perubahan transpor air dan elektrolit
melalui saluran gastrointestinal, dapat bersifat akut atau kronik.


g. Hipoaktif, hiperaktif, atau tidak adanya bising usus
Tanda : Bukti masalah motolitas usus yang dapat disebabkan oleh inflamasi
atau obstruksi
h. Distensi abdomen
Tanda : Kontur menonjol dari abdomen yang mungkin disebabkan oleh
perlambatan pengosongan lambung, akumulasi gas atau feses, inflamasi atau
obstruksi.


i.   Nyeri abdomen
     Tanda : Nyeri yang berhubungan dengan abdomen yang mungkin teralokasi
     atau menyebar, akut atau kronik, sering disebabkan oleh inflamasi obstruksi
     atau hemoragi.

j. Perdarahan gastrointestinal
     Tanda : Dapat berasal dari sumber gastrointestinal bagian atas atau bawah
     dan dapat bersifat akut atau kronik.

k. Hematemesis
    Tanda : Muntah darah segar atau darah yang terdenaturasi yang disebabkan
    oleh perdarahan disaluran gastrointestinal atas atau dari darah yang tertelan
    dari hidung atau orofaring.
l. Hematohezin
Tanda : Keluarnya darah merah lerang melalui rektum, biasanya menunjukkan perdarahan
saluran gastrointestinal bawah.

m. Makna
Tanda : Keluarnya feses warna gelap “seperti ter”, karena darah yang terdenaturasi,
menunjukkan perdarahan saluran gastrointestinal atas atau perdarahan dari kolon kanan.

n. Ikterik
Tanda : Warna kuning pada kulit atau sklera yang berhubungan dengan disfungsi hati.

o. Disfagia
Tanda : Kesulitan menelan yang disebabkan oleh abnormalitas fungsi neuromuskular faring
atau sfringter esofagus atau oleh gangguan esofagus.

p. Disfungsi menelan
Tanda : gangguan menelan karena defek sistem saraf pusat atau darah struktural rongga oral,
faring, atau esofagus dapat menyebabkan masalah makan atau aspirasi.
q. Demam
Tanda : Manifestai umum dari penyakit pada anak-anak dengan gangguan
gastrointestinal, biasanya berhubungan dengan dehidrasi, infeksi atau inflamasi.
Observasi adanya manifestasi kemungkinan obstruksi paralitik/mekanis.

r. Nyeri abdomen kolik
Gejala : Terjadi karena peristaltik berusaha mengatasi obstruksi.

s. Distensi abdomen
Gejala : Terjadi karena akumulasi gas dan cairan diatas daerah obstruksi.

t. Muntah
Gejala : Seringkali merupakan tanda paling awal dari obstruksi tinggi: Tanda akhir
dari obstruksi bawah (mungkin bilius atau fehulen)
u. Dehidrasi
Gejala : Terjadi karena karena kehilangan cairan dan elektrolit
dalam jumlah besar kedalam usus.

v. Abdomen kaku
Gejala : Akibat dari peningkatan distensi.


w. Bising usus
Gejala : Secara bertahap berkurang dan berhenti.

x. Distres pernapasan
Gejala : Terjadi saat diafragma terdorong ke atas masuk ke
rongga pleural.
y. Syok
Gejala : Volume plasma berkurang saat cairan dan
elektrolit hilang dari aliran darah masuk kedalam
lumen usus.

z. Sepsis
Gejala : Disebabkan oleh proliferasi bakteri dengan
invasi kedalam sirkulasi.
Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul pada
 klien dengan obstruksi usus adalah sebagai berikut
 (Doenges, M.E. 2001)
:1.Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan
gangguan sistem pencernaan (Dx.ileus obstruksi)
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
   tubuh berhubungan dengan anoreksia.
3. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan
   tubuh berhubungan dengan penurunan masukan.
4. Kurang pengetahuan dengan proses penyakit
   berhubungan dengan kurang informasi.
Menurut Wong D.L diagnosa yang sering muncul pada klien
 dengan gangguan sisitem pencernaan (Dx.ileus obstruksi) adalah
1.Gangguan menelan berhubungan dengan nyeri;kerusakan
neuromuskular, adanya alat-alat mekanis (misalnya: ET, selang),
pemberian makan non oral jangka panjang.
2. Resiko tinggi kerusakan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan yang aktif melalui feses atau muntah.
3. Diare berhubungan dengan kesalahan diet, sensitivitas makanan,
cacinganm mikroorganisme.
4. Konstipasi berhubungan dengan imobilitas, kerusakan
neuromuskular, obat-obatan.
http://barryvanilow.blogspot.com/2010/06/as
           kep-ileus-obstruksi.html

More Related Content

What's hot

Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bWoro Nugroho
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)dr. Bobby Ahmad
 
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarPangestu S
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalChristian Paomey
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasissohapi
 
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asDr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asMuhammad Nugroho
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalKharima SD
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisHerlan Boga
 
Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013Regi Septian
 
Pendekatan klinis pada pasien ikterus
Pendekatan klinis pada pasien ikterusPendekatan klinis pada pasien ikterus
Pendekatan klinis pada pasien ikterusfikri asyura
 

What's hot (20)

P 3b kolesistitis
P 3b kolesistitisP 3b kolesistitis
P 3b kolesistitis
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
 
Urolithiasis
UrolithiasisUrolithiasis
Urolithiasis
 
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis
 
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asDr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
Abses Hepar PPT (1).pptx
Abses Hepar PPT (1).pptxAbses Hepar PPT (1).pptx
Abses Hepar PPT (1).pptx
 
Invaginasi
InvaginasiInvaginasi
Invaginasi
 
Ileus obstruktif
Ileus obstruktifIleus obstruktif
Ileus obstruktif
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
kolestasis
kolestasiskolestasis
kolestasis
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
Ileus obstruksi final
Ileus obstruksi finalIleus obstruksi final
Ileus obstruksi final
 
Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013
 
Pendekatan klinis pada pasien ikterus
Pendekatan klinis pada pasien ikterusPendekatan klinis pada pasien ikterus
Pendekatan klinis pada pasien ikterus
 

Viewers also liked

9. Postoperative Ileus
9. Postoperative Ileus9. Postoperative Ileus
9. Postoperative Ileusensteve
 
Intestinal Obstruction Powerpoint Presentation
Intestinal Obstruction Powerpoint PresentationIntestinal Obstruction Powerpoint Presentation
Intestinal Obstruction Powerpoint PresentationKatherine 'Chingboo' Laud
 
Postoperative paralyticileus
Postoperative paralyticileusPostoperative paralyticileus
Postoperative paralyticileusJanet Lopez
 
Mercury
MercuryMercury
Mercuryrakkas
 
An introduction kelompok i pnc copy
An introduction kelompok i pnc   copyAn introduction kelompok i pnc   copy
An introduction kelompok i pnc copyrakkas
 
Aborsi dari berbagai perspektif
Aborsi  dari berbagai perspektifAborsi  dari berbagai perspektif
Aborsi dari berbagai perspektifrakkas
 
Antifungals
AntifungalsAntifungals
Antifungalsrakkas
 
Soal ileus
Soal ileusSoal ileus
Soal ileusrakkas
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentationrakkas
 
Infeksi pada klien dengan immunocompromised
Infeksi pada klien dengan immunocompromisedInfeksi pada klien dengan immunocompromised
Infeksi pada klien dengan immunocompromisedrakkas
 
Ogilvie syndrom
Ogilvie syndromOgilvie syndrom
Ogilvie syndromjdacostap
 
Appendicitis during pregnancy
Appendicitis during pregnancyAppendicitis during pregnancy
Appendicitis during pregnancyAboubakr Elnashar
 

Viewers also liked (20)

Ileus
IleusIleus
Ileus
 
Paralytic ileus
Paralytic ileusParalytic ileus
Paralytic ileus
 
9. Postoperative Ileus
9. Postoperative Ileus9. Postoperative Ileus
9. Postoperative Ileus
 
Intestinal Obstruction Powerpoint Presentation
Intestinal Obstruction Powerpoint PresentationIntestinal Obstruction Powerpoint Presentation
Intestinal Obstruction Powerpoint Presentation
 
Ileus
IleusIleus
Ileus
 
Ileus obstruction
Ileus obstructionIleus obstruction
Ileus obstruction
 
Intestinal obstruction
Intestinal obstructionIntestinal obstruction
Intestinal obstruction
 
Mahasiswa relawan
Mahasiswa relawanMahasiswa relawan
Mahasiswa relawan
 
22 adynamic ileus
22 adynamic ileus22 adynamic ileus
22 adynamic ileus
 
Postoperative paralyticileus
Postoperative paralyticileusPostoperative paralyticileus
Postoperative paralyticileus
 
Mercury
MercuryMercury
Mercury
 
An introduction kelompok i pnc copy
An introduction kelompok i pnc   copyAn introduction kelompok i pnc   copy
An introduction kelompok i pnc copy
 
Aborsi dari berbagai perspektif
Aborsi  dari berbagai perspektifAborsi  dari berbagai perspektif
Aborsi dari berbagai perspektif
 
Antifungals
AntifungalsAntifungals
Antifungals
 
Oray
OrayOray
Oray
 
Soal ileus
Soal ileusSoal ileus
Soal ileus
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentation
 
Infeksi pada klien dengan immunocompromised
Infeksi pada klien dengan immunocompromisedInfeksi pada klien dengan immunocompromised
Infeksi pada klien dengan immunocompromised
 
Ogilvie syndrom
Ogilvie syndromOgilvie syndrom
Ogilvie syndrom
 
Appendicitis during pregnancy
Appendicitis during pregnancyAppendicitis during pregnancy
Appendicitis during pregnancy
 

Similar to Ileus

COLIC ABDOMEN.pptx
COLIC ABDOMEN.pptxCOLIC ABDOMEN.pptx
COLIC ABDOMEN.pptxTinaaTorano
 
116773009 invaginasi
116773009 invaginasi116773009 invaginasi
116773009 invaginasissuser37779f
 
304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsissuser37779f
 
Askep pencernaan akhir
Askep pencernaan akhirAskep pencernaan akhir
Askep pencernaan akhirarniwianti
 
Gangguan Sistem Pencernaan Makanan
Gangguan Sistem Pencernaan MakananGangguan Sistem Pencernaan Makanan
Gangguan Sistem Pencernaan MakananAlya Titania Annisaa
 
Gangguan usus inflamasi akut
Gangguan usus inflamasi akutGangguan usus inflamasi akut
Gangguan usus inflamasi akutKumaidi Potter
 
Ilmu bedah kolon
Ilmu bedah kolonIlmu bedah kolon
Ilmu bedah kolonIva Maria
 
Ilmu bedah kolon2
Ilmu bedah kolon2Ilmu bedah kolon2
Ilmu bedah kolon2Iva Maria
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitisPradasary
 
Embriologi usus depan dan kelainan usus depan
Embriologi usus depan dan kelainan usus depanEmbriologi usus depan dan kelainan usus depan
Embriologi usus depan dan kelainan usus depanF.x. Alexander
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2NJL
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3ardiners
 
Kelompok 1 makalah
Kelompok 1 makalahKelompok 1 makalah
Kelompok 1 makalahtika putri
 
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptxPPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptxNurRohmahTriaRomadho
 

Similar to Ileus (20)

COLIC ABDOMEN.pptx
COLIC ABDOMEN.pptxCOLIC ABDOMEN.pptx
COLIC ABDOMEN.pptx
 
Ileus AKPER PEMKAB MUNA
Ileus AKPER PEMKAB MUNA Ileus AKPER PEMKAB MUNA
Ileus AKPER PEMKAB MUNA
 
116773009 invaginasi
116773009 invaginasi116773009 invaginasi
116773009 invaginasi
 
304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi
 
Askep pencernaan akhir
Askep pencernaan akhirAskep pencernaan akhir
Askep pencernaan akhir
 
Gangguan Sistem Pencernaan Makanan
Gangguan Sistem Pencernaan MakananGangguan Sistem Pencernaan Makanan
Gangguan Sistem Pencernaan Makanan
 
Gangguan usus inflamasi akut
Gangguan usus inflamasi akutGangguan usus inflamasi akut
Gangguan usus inflamasi akut
 
Ilmu bedah kolon
Ilmu bedah kolonIlmu bedah kolon
Ilmu bedah kolon
 
Ilmu bedah kolon2
Ilmu bedah kolon2Ilmu bedah kolon2
Ilmu bedah kolon2
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
Invaginasi. sqs ppt
Invaginasi.            sqs           pptInvaginasi.            sqs           ppt
Invaginasi. sqs ppt
 
askep intususepsi
askep intususepsiaskep intususepsi
askep intususepsi
 
Embriologi usus depan dan kelainan usus depan
Embriologi usus depan dan kelainan usus depanEmbriologi usus depan dan kelainan usus depan
Embriologi usus depan dan kelainan usus depan
 
ILEUS.pdf
ILEUS.pdfILEUS.pdf
ILEUS.pdf
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3
 
Peritonitis-1.pptx
Peritonitis-1.pptxPeritonitis-1.pptx
Peritonitis-1.pptx
 
Kelompok 1 makalah
Kelompok 1 makalahKelompok 1 makalah
Kelompok 1 makalah
 
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptxPPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
PPT Digestive system (Kolitis ulseratif).pptx
 
Appendiks kmb
Appendiks kmbAppendiks kmb
Appendiks kmb
 

More from rakkas

Seksualitas
SeksualitasSeksualitas
Seksualitasrakkas
 
Maternitas
MaternitasMaternitas
Maternitasrakkas
 
Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapirakkas
 
Resusitasi
ResusitasiResusitasi
Resusitasirakkas
 
Infark miokardium
Infark miokardiumInfark miokardium
Infark miokardiumrakkas
 
Struma 2
Struma 2Struma 2
Struma 2rakkas
 

More from rakkas (6)

Seksualitas
SeksualitasSeksualitas
Seksualitas
 
Maternitas
MaternitasMaternitas
Maternitas
 
Kemoterapi
KemoterapiKemoterapi
Kemoterapi
 
Resusitasi
ResusitasiResusitasi
Resusitasi
 
Infark miokardium
Infark miokardiumInfark miokardium
Infark miokardium
 
Struma 2
Struma 2Struma 2
Struma 2
 

Recently uploaded

Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxArdianAdhiwijaya
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 

Recently uploaded (20)

Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 

Ileus

  • 2. Ileus adalah suatu keadaan dimana pergerakan kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu berhenti. Seperti halnya penyumbatan mekanis, ileus juga menghalangi jalannya isi usus, tetapi ileus jarang menyebabkan perforasi.
  • 3. Penyebab Ileus - Suatu infeksi, atau bekuan darah di dalam perut - Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus - Cedera pada pembuluh darah usus - Kelainan diluar usus, seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit yang abnormal - Obat obatan tertentu - Kelenjar tiroid yang kurang aktif - 24-72 jam setelah proses pembedahan juga bisa menyebabkan ileus Hernia Inkarserata Penyempitan lumen usus . Isi Lumen : Benda asing, skibala, ascariasis. . Dinding Usus : stenosis (radang kronik), keganasan. . Ekstra lumen : Tumor intraabdomen. · Adhesi · Invaginasi · Volvulus · Tumor · Malformasi Usus
  • 4. Gejala ileus adalah: - Kembung - Muntah - Konstipasi - Nyeri abdomen - Pada auskultasi, BU menurun atau hilang sama sekali - Pada foto abdomen menunjukkan lingkaran usus yang menggembung
  • 5.
  • 6. Second level  Third level - Fourth level  Fifth level
  • 7. Penatalaksanaan Pasien tidak boleh makan atau minum sampai krisisnya teratasi Cairan dan elektrolit diberikan melalui infus Dekompresi usus (pemasangan NGT)
  • 8. Konsep Dasar Keperawatan 1. Pengkajian Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan upaya untuk pengumpulan data secara lengkap dan sistematis mulai dari pengumpulan data, identitas dan evaluasi status kesehatan klien. (Nursalam, 2001). Pengkajian khusus anak dengan gangguan sistem pencernaan menurut (Donna L. Wong). a. Gagal untuk tumbuh Tanda : Deselerasi pola pertumbuhan yang ada atau secara konsisten berada dibawah persentil ke-5 grafik pertumbuhan standar untuk tinggi dan berat badan disertai perlambatan perkembangan. b. Muntah dan neguritasi Tanda : 1). Transfer pasif isi lambung kedalam esofagus atau mulut. 2). Ejeksi kuat isi lambung; melibatkan proses kompleks dibawah kontrol sistem saraf pusat yang menyebabkan salirasi, pucat, berkeringat dan takikardia biasa diserta mual. c. Mual Tanda : Rasa tidak enak secara samar menyebar ketenggorokan atau abdomen dengan kecenderungan untuk muntah.
  • 9. d. Kontipasi Tanda : keluarnya feses keras atau padat atau defekasi yang jarang dengan gejala-gejala penyerta seperti kesulitan mengeluarkan feses, feses berbercak darah, dan ketidaknyamanan abdomen. e. Enkopnesic Tanda : Aliran yang berlebihan dari feses inkontinen yang menyebabkan kotor, sering kali karena retensi fekal atau infeksi. f. Diare Tanda : Peningkatan jumlah feses yang disertai dengan peningkatan kandungan air sebagai akibat dari perubahan transpor air dan elektrolit melalui saluran gastrointestinal, dapat bersifat akut atau kronik. g. Hipoaktif, hiperaktif, atau tidak adanya bising usus Tanda : Bukti masalah motolitas usus yang dapat disebabkan oleh inflamasi atau obstruksi
  • 10. h. Distensi abdomen Tanda : Kontur menonjol dari abdomen yang mungkin disebabkan oleh perlambatan pengosongan lambung, akumulasi gas atau feses, inflamasi atau obstruksi. i. Nyeri abdomen Tanda : Nyeri yang berhubungan dengan abdomen yang mungkin teralokasi atau menyebar, akut atau kronik, sering disebabkan oleh inflamasi obstruksi atau hemoragi. j. Perdarahan gastrointestinal Tanda : Dapat berasal dari sumber gastrointestinal bagian atas atau bawah dan dapat bersifat akut atau kronik. k. Hematemesis Tanda : Muntah darah segar atau darah yang terdenaturasi yang disebabkan oleh perdarahan disaluran gastrointestinal atas atau dari darah yang tertelan dari hidung atau orofaring.
  • 11. l. Hematohezin Tanda : Keluarnya darah merah lerang melalui rektum, biasanya menunjukkan perdarahan saluran gastrointestinal bawah. m. Makna Tanda : Keluarnya feses warna gelap “seperti ter”, karena darah yang terdenaturasi, menunjukkan perdarahan saluran gastrointestinal atas atau perdarahan dari kolon kanan. n. Ikterik Tanda : Warna kuning pada kulit atau sklera yang berhubungan dengan disfungsi hati. o. Disfagia Tanda : Kesulitan menelan yang disebabkan oleh abnormalitas fungsi neuromuskular faring atau sfringter esofagus atau oleh gangguan esofagus. p. Disfungsi menelan Tanda : gangguan menelan karena defek sistem saraf pusat atau darah struktural rongga oral, faring, atau esofagus dapat menyebabkan masalah makan atau aspirasi.
  • 12. q. Demam Tanda : Manifestai umum dari penyakit pada anak-anak dengan gangguan gastrointestinal, biasanya berhubungan dengan dehidrasi, infeksi atau inflamasi. Observasi adanya manifestasi kemungkinan obstruksi paralitik/mekanis. r. Nyeri abdomen kolik Gejala : Terjadi karena peristaltik berusaha mengatasi obstruksi. s. Distensi abdomen Gejala : Terjadi karena akumulasi gas dan cairan diatas daerah obstruksi. t. Muntah Gejala : Seringkali merupakan tanda paling awal dari obstruksi tinggi: Tanda akhir dari obstruksi bawah (mungkin bilius atau fehulen)
  • 13. u. Dehidrasi Gejala : Terjadi karena karena kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar kedalam usus. v. Abdomen kaku Gejala : Akibat dari peningkatan distensi. w. Bising usus Gejala : Secara bertahap berkurang dan berhenti. x. Distres pernapasan Gejala : Terjadi saat diafragma terdorong ke atas masuk ke rongga pleural.
  • 14. y. Syok Gejala : Volume plasma berkurang saat cairan dan elektrolit hilang dari aliran darah masuk kedalam lumen usus. z. Sepsis Gejala : Disebabkan oleh proliferasi bakteri dengan invasi kedalam sirkulasi.
  • 15. Adapun diagnosa keperawatan yang sering muncul pada klien dengan obstruksi usus adalah sebagai berikut (Doenges, M.E. 2001) :1.Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan gangguan sistem pencernaan (Dx.ileus obstruksi) 2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. 3. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan masukan. 4. Kurang pengetahuan dengan proses penyakit berhubungan dengan kurang informasi.
  • 16. Menurut Wong D.L diagnosa yang sering muncul pada klien dengan gangguan sisitem pencernaan (Dx.ileus obstruksi) adalah 1.Gangguan menelan berhubungan dengan nyeri;kerusakan neuromuskular, adanya alat-alat mekanis (misalnya: ET, selang), pemberian makan non oral jangka panjang. 2. Resiko tinggi kerusakan volume cairan berhubungan dengan kehilangan yang aktif melalui feses atau muntah. 3. Diare berhubungan dengan kesalahan diet, sensitivitas makanan, cacinganm mikroorganisme. 4. Konstipasi berhubungan dengan imobilitas, kerusakan neuromuskular, obat-obatan.