2. • Yan kep.RS Yan.prof.yg diselenggarakan RS u/
melayani kebut. Masy. dalam bidang kep. Yg
diorganisir mel.pelayanan rawat inap.
• Seluruh kegiatan yan kep. Di RS diselengga-rakan
selama 24 jam sec.berkesinambungan
mel.manajer keperawatan.
• Manajemen askep bagian dari manj.yan kep.yg
merupakan pelaksanaan proses kep.dg menggunakan
konsep2 manj.
planning,organinizing, actuating, dan controlling
3. • Kepala Ruangan sebagai manajer unit diberi t.j.
dan kewenangan mengelola kegiatan yan.kep. Di satu
ruang rawat di RS.
• T.j. manajemen askep desentralisasi
karu.kewenangan penuh Karu mengatur seluruh
aktifitas askepkewenangan :
1. pengambilan kpts.
2. meningkatkan mutu asuhan 24 jam
3. meningkatkan kom.intra dan antar unit
4. menciptakan hub. Interpersonal anggota lebih
kreatif.
5. Analisis Situasi & Kebutuhan Tenaga di Rumah
Sakit
Latar belakang
Sebagai administrator RS → masalah ketenagaan
- Kurangnya tenaga
- Kurangnya keterampilan yang dimiliki
- Produktifitasnya
- Kualitas pelayanan
Menajer memperhatikan masalah ketenagaan
1. Produk yang ditawarkan di RS adalah jasa
2. Pengadaannya adalah seketika
6. Analisis situasi tenaga di RS
Kapan dilakukan:
Sedang melakukan penambahan atau perubahan
tempat tidur, rasio perawat tempat tidur
bertambah → sudah direncanakan
Gejala penurunan motivasi
Kualitatif : semangat kerja menurun, pekerjaan
lambat selesai, terlambat datang & cepat pulang
7. Gejala penurunan prestasi
- Suasana manajemen yang kurang enak
- Gaya kepemimpinan kurang memperhatikan
karyawan
- Beban kerja yang berat
Gejala pelayanan yang tidak memuaskan
- Tenaga - Biaya
- Fasilitas - Lama waktu tunggu
8. •
Ketenagaan keperawatan
• Jlm teg.yg diperlukan bergtg pada
jumlah pasien dan tk.ketergantungan
(Douglas,1984). Menurut Loveridge
& cumming (1995) klasisifkasi derajat
ketergantungan, 3 katagori :
9. PERAWATAN MINIMAL
(1-2 JAM/24 JAM)
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian
dilakukan sendiri
• Makan dan minum dilakukan sendiri
• Ambulasi dengan pengawasan
• Observasi tanda2 vital setiap shift
• Pengobatan minimal, status psikologis
stabil
• perawatanluka sederhana
10. PERAWATAN INTER-MEDIET
(3-4 JAM/24 JAM)
• Kebersihan diri dibantu, makan minum
dibantu
• Observasi tanda2 vital/4 jam
• Ambulasi dibantu
• Pengobatan dengan injeksi
• Pasien dengan kateter urin
• UMU (Ukur Minum Urin) ketat
• Pasien dengan infus
11. PERAWATAN MAK-SIMAL ATAU
TOTAL (5-7 JAM/24 JAM)
• Semua kebutuhan pasien dibantu
• Perubahan posisi, observasi tanda2 vital/
2 jam
• Makan melalui selang lambung
• Pengobatan intravena “perdrip”
• Pemakaian pengisapan lendir
• Gelisah/disorientasi
• Perawatan luka kompleks.
12. Catatan :
– Penentuan tingkat ketergantungan didasarkan pada
jumlah terbanyak dari masing2 kelompok
ketergantungan.
– Lakukan setiap hari pada waktu yang sama.
– Untuk menentukan kebutuhan tenaga rata-rata
disetiap ruangan ditentukan selama 22 hari
berturut-turut.
13. Katagori asuhan keperawatan pasien :
Askep minimal, kriteria :
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri
• Makan dan minum dilakukan sendiri
• Ambulasi dg pengawasan
• Observasi ttv dilakukan setiap shift
• Pengobatan minimal, status psikologis stabil
Askep sedang, kriteria :
• Kebersihan diri dibantu. Makan minum dibantu
• Observasi ttv setiap 4 jam
• Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
14. Askep agak berat, kriteria :
• Sebagian besar aktifitas dibantu
• Observasi ttv setiap 2-4 jam sekali
• Terpasang folley catheter. Intake output dicatat
• Terpasang infus
• Pengobatan lebih dari sekali
• Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
Askep maksimal, kriteria :
• Segala akifitas diberikan oleh perawat
• Posisi diatur. Observasi ttv setiap 2 jam
• Makan memerlukan NGT. Terapi intravena
• Penggunaan suction
• Gelisah/disorientasi
15. Clasification Categories in Medical-Surgical
Units(K.Johnson,1984)
Kategori I-Self Care
1. ADL :
a. Makan.sendiri atau butuh sedikit bantuan
b. Berpakaiansendiri
c. Eliminasi Ketoilet sendiri
d. comfort terpenuhi sendiri
2. Keadaan umumbaik. Masuk RS untuk
pem.diagnostik, tindakan sederhana,atau bedah
kecil.
3. Kebutuhan pendidikan dan dukungan emosi
penjelasan yg bersifat tindakan rutin. Pasien tdk
mengalami disorientasi.
16. 4. Tindakan/pengobatan tindakan sederhana/pengobatan
sederhana.
Kategori II minimal care
1. ADL :
a. Makan dibantu dlm persiapan makan, pengaturan posisi,
atau butuh dorongan untuk makan. Dapat makan
sendiri.
b. Berpakaian bantuan minimal.
c. Eliminasi Dibantu ke toilet
d. Kenyamanan bergerak dg perlu bantuan
2. Keadaan umum Gejala ringan/peny.ringan
3. Pendidikan dan dukungan emosibutuh 5-10
menit/shift.Pasien nampak agak bingung,gelisah tetapi
sadar akan pengobatannya.
4. Tindakan/pengobatan 20-30 menit/shift. Observasi status
mental setiap 2 jam
17. Kategori IIIModerate care
1. ADL
a. Makanperlu bantuan, tetapi dapat
mengunyah/menelan
b. Berpakaian Tidak mampu melakukan sendiri
c. Eliminasi butuh bedpan dan urinal
inkontinen 2 kali/shift
d. Kenyamanan sangat tergantung dan butuh
bantuan, perubahan posisi dg satu orang
2. Keadaan.umum Gejala akut. Butuh monitoring dan
evaluasi fisik dan emosi 2-4 kali/jam
18. 3. Pendidikan dan dukungan emosi 10-30 menit/jam. Pasien
mengalami kebingungan. Dipasang WSD/ infus dan perlu dimonitor
1 kali/jam. Pasien mengalami confusio, gelisah.
4. Tindakan/pengobatan 30-60 menit/shift.Memerlukan observasi yg
sering thd side effect/reaksi alergi. Observasi status mental setiap
jam.
Kategori IV Extensive Care
1. ADL
a. Makan tidak dapat melakukan sendiri. Kesulitan menguyah dan
menelan. Dipasang NGT.
b. Berpakaian Dimandikan/pwt rambut dan mulut, tidak
seluruhnya dibantu.
c. Eliminasi Inkontinen lebih dari 2 kali/shift
d. Kenyamanan tidak bisa merubah posisi sendiri, dibantu oleh
dua orang
2. Keadaan umum peny.serius.menunjukkan adanya gelaja akut
perdarahan dan atau kehilangan cairan
19. 3. Pendidikan dan dukungan emosi--. Butuh
lebih 30 menit/shift.Pasien confusion, gelisah
tidak mampu mengontrol
pengobatannya/tindakan
4. Tindakan/pengobatan lebih dari 60
menit/shift. Observasi status mental sesering
mungkin, minimal setiap jam.
Kategori V Intensive care
1. Monitoring secara terus menerus setiap shift.
20. PENILAIAN KLASIFIKASI PASIEN
Ruang Rawat : Tgl.Observasi :
Kamar : Jam :
Nama pasien :
Diagnosa medik :
No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor
. skor
I Makan dan minum :
1 Dilakukan sendiri 1
2 Dilakukan dengan bantuan 2
3 Menggunakan NGT 3
4 Makan dan minum dg bantuan 4
21. No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor
skor
II Kebersihan diri :
1 Dilakukan sendiri 1
2 Dilakukan dg bantuan 2
3 Msl keperawatan 3
kompleks/kep.total
III Eliminasi :
1 Dilakukan sendiri 1
2 Dilakukan dg bantuan 2
3 Bantuan total 3
4 Inkontinen urin/bab 4
22. No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor
Skor
IV Aktifitas :
1 Mobilisasi sendiri 1
2 Mobilisasi dengan bantuan 2
3 Monbilisasi bantuan dg 2 orang 3
4 Tiap mobilisasi dg bantuan 4
Jumlah skor (A)
23. No Katagori tindakan Keperawatan Standar Skor
Skor
V Perilaku :
1 Kesadaran komposmentis 1
2 Kesadaran somnolen/gelisah 2
3 Kesadaran koma 3
4 Psychotic 4
VI Perawatan :
1 Perlengkapan rutin 1
2 Pengkajian pasien baru 2
3 Observasi : kateter, infus, O2, dan 3
Vs
4 Traksi,ganti balutan, dekubitus 4
24. No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor
Skor
VII Terapi :
1 Rutin dilakukan sendiri 1
2 Topikal oitment/suntikan 1-2 kali/hari 2
3 Infus 3
4 Transfusi 4
VIII Pendidikan Kesehatan :
1 Penkes pada pasien dan keluarga 1
2 Latihan Mobilisasi 2
Jumlah Skor (B)
25. Total skor klasifikasi (A + B) : …………..
Katagori :
Skor 1 – 10 = perawatan mandiri (2 jam)
Skor 11 – 25 = perawatan sedang (3-5 jam)
Skor 26 – 70 = perawatan total (6-8 jam)
26. WAKTU PAGI SORE MALAM
KLASIFIKASI
Minimal 0.17 0.14 0.07
Partial 0.27 0.15 0.10
Total 0.36 0.30 0.20
Sumber : Douglas,1984
Contoh :
Ruang pwt bedah : 30 pasien 10 minimal, 15 partial,
5 total.
Jlm. Perawat diperlukan untuk jaga pagi :
27. • 10 x 0.17 = 1.7
15 x 0.27 = 4.05
5 x 0.36 = 1.8
---------------------
7.558 perawat u/ pagi.
Rata2 kebut.perawat di ruang bedah :
- Perawat shift = ….orang (sesuai perhit.)
- Libur cuti = orang
- Ketua Tim = orang
- Kep.Ruangan= orang
---------------------------------------
orang
28. Arndt & Huckabay, 1975
(Gillies,1994)Formula Gillies :
AXBXC F
-------------- = ---- = H
( C – D )E G
A = rata2 jam rawat diperlukan pasien/hari
B = rata2 sensus harian pasien
C = jumlah hari/tahun = 365 hari
D = rata2 hari libur perawat/thn.
E = jlm jam kerja perawat/hari(7/8 jam)
F = jam perawatan yg dibutuhkan/thn
G = jam perawatan yg diberikan masing2 perawat/thn
H = jlm.perawat yg dibutuhkan di ruang rawat.
29. • Penentuan jlm rata2 jam perawatan pasien dg
mempertimbangkan :
1. minimal care = 1-2 jam/24 jam
2. partial care = 3-4 jam/24 jam
3. total care = > 5-6 jam/24 jam
Apabila di ruang rawat bedah 30 pasien (MC=10, PC =
15, TC = 5)/maka jlm rata2 jam perawatan adalah :
MC = 10 x 2 = 20 jam/24 jam
PC = 15 x 4 = 60 jam/24 jam
TC = 5 x 6 = 30 jam/24 jam
= 110 : 30 3.66 4 jam (A)
30. Formula : Full-Time-Equivalent (FTE) :
Mis
Rata2 sensus harian untuk 25 tt di Ruang rawat,
dalam 6 bulan rata2 pasien 19 orang.
Rata2 5 jam perawatan setiap pasien/24 jam.
Total jam perawatan yang diperlukan/hari
19 x 5 = 95 jam.
Jika jam kerja 8 jam/hari 95 : 8 = 11.912 FTE.
(staf yang diperlukan dalam 24 jam).
Apabila seorang perawat bekerja secara full-time (40
jam/minggu) 12 FTE x 7 hari/minggu=84
shift/minggu.
31. Jikastaf sama setiap hari dan bekerja 8
jam/shift/minggu 84 : 5 = 16.8 Basic Staff
needed pada ruang rawat ditambah dg faktor
koreksi libur, sakit, izin, dll. (lihat
perhitungan faktor koreksi).
33. Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan
tenaga keperawatan di rumah sakit
1. Rawat Inap
1.1. Berdasarkan klasifikasi pasien
Cara perhitungan berdasarkan :
• Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis
kasus
• Rata-rata pasien perhari
• Jam perawatan yg diperlukan/hari/pasien
• Jam perawatan yg diperlukan/ruangan/hari
• Jam kerja efektif setiap perawat7/8 jam/hari
34. Contoh : Cara perhitungan dalam satu ruangan :
No. Jenis/ Rata-rata Rata-rata jam Jlm jam pwt/hari
kategori pasien/hari pwt/pasien/hari
1. Pasien peny. 10 3.5 35
Dalam
2. Pasien bedah 8 4 32
3. Pasien gawat 1 10 10
4. Pasien anak 3 4.5 13.5
5. Pasien kebid. 1 2.5 2.5
Jumlah 23 93.0
Ket. :
Jadi jlm tenaga kep. Yg diperlukan adalah
Jlm jam perawatan
------------------------- = 93/7 13 perawat
Jam kerja efektif per shift
35. Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah (faktor
koreksi) dengan :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day) :
Jlm hari minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar x jlm perawat
tersedia
jumlah hari kerja efektif
52 + 12 + 14 = 78 hari x 13 = 3.5
286
Jlm tenaga kep. Yg mengerjakan tugas2 non kep. (non-
nursing jobs) seperti contoh :
membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan,
kebersihan alat2 makan pasien, dll diperkirakan 25%
dari jam pelayanan kep.
36. • Jlm tenaga kep. + loss day x 25
100
• 13 + 3.5 x 25 = 4.1
100
• Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor koreksi 16.5
+ 4.1 = 20.6 (dibulatkan 21 perawat)
• Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan untuk contoh di atas
adalah 21 orang.
37. 1.2. Tingkat ketergantungan pasien Pasien
diklasifikasikan dalam beberapa katagori yg
didasarkan pada kebuth. Thd askep,
meliputi :
• Askep minimal (minimal care)
• Askep sedang
• Askep agak berat
• Askep maksimal
38. Contoh kasus :
No Katagori Rata-rata Jlm jam Jlm jam
. jlm pwt/hari pwt/hari
pasien /hari (c x d)
(riset LN)
a b c d e
1. Askep minimal 7 2 14
2. Askep sedang 7 3.08 21.56
3. Askep agak berat 11 4.15 45.65
4. Askep maksimal 1 6.16 6.16
jumlah 26 87.37
39. Jlm perawat yg dibutukan adalah
Jlm jam pwt diruangan /hari
Jam efektif perawat
87.37 = 12.5
7
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah
(faktor koreksi) dg :
Hari libur/cuti/hari besar (loss day)
Jlm hari Minggu 1 thn 1xcuti + hari besar x jlm pwt yg diperlukan
Jumlah hari kerja efektif
40. 52 + 12 + 14 = 78 hari x 12.5 = 3.4 orang
286
Tenaga kep. Yg mengerjakan pekerjaan non kep. (non-nursing
jobs) seperti contohnya : membuat perincian pasien pulang,
kebersihan ruangan, kebersihan alat2 makan pasien, dll
diperkirakan 25% dari jam pelayanan kep.
Jlm tenaga perawat + loss day x 25
100
12.5 + 3.4 x 25 = 3.9
100
Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor koreksi 15.9 + 3.9 = 19.8
(dibulatkan 20 perawat)
Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan dalam contoh kasus di atas adalah
sebanyak 20 orang.
41. 2. Kamar Operasi
a. Di kamar Operasi
Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi
1. jumlah dan jenis operasi
2. jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari)
pada hari kerja
4. tugas perawat di kamar operasi :instrumentator,
perawat sirkulasi (2 orang /tim)
5. Ketergantungan pasien :
- Operasi besar : 5 jam/1 operasi
- Operasi sedang : 2 jam/1 operasi
- Operasi kecil : 1 jam/ 1 operasi
42. [jlm jam pwt/hari x jlm operasi] x jlm pwt dlm tim
Jam kerja efektif/hari
Contoh kasus :
Dalam suatu RS terdapat 30 operasi perhari, dengan
perincian :
- Operasi besar : 6 orang
- Operasi sedang : 15 orang
- Operasi kecil : 9 orang
Perhitungan kebuth. Tenaga kep. Sbb:
[(6x5 jam) + (15x2 jam) +(9x1 jam)] x 2
---------------------------------------------------- = 19.71 +1 (perawat
7 jam
Cadangan inti)
43. Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di kamar operasi
untuk contoh kasus di atas 20 orang.
b. Di ruang penerimaan dan RR
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15
menit
ketergantungan pasien di RR : 1 jam
1.25 x 30
----------- 5.3 orang (dibulatkan 5 orang)
7
Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di ruangan
penerimaan dan RR adalah 5 orang
Perhitungan di atas dg kondisi : alat tenun dan set
operasi dipersiapkan oleh CSSD.
44. 3. Gawat Darurat
Dasarkan perhitungan di unit gawat darurat
adalah :
a. Rata-rata jlm pasien per hari
b. jumlah jam perawatan per hari
c. Jam efektif perawat/hari
Contoh ;
• Rata-rata jlm pasien/hari = 50
• Jlm jam perawatan = 4 jam
• Jam efektif/hari = 7 jam
• Jadi kebuth. Tenaga perawat di IGD :
45. 50 x 4 79
-------- = 35.7 = 29 orang + loss day ( ---- x 29) =
7 286
= 29 orang + …..orang =
4. Critical Care
• Rata-rata jlm pasien/hari = 10
• jlm jam perawatan/hari = 12
• Jadi kebutuhan tenaga kep. Di Critical care :
10 x 12 78
--------- 17.15 = 17 orang + loss day (---- x 17 =
7 286
= 17orang + …….. Orang =
46. 5. Rawat Jalan
• rata-rata jumlah pasien 1 hari = 100
• Jlm jam pwt 1 hari = 15
• Jadi kebutuhan tenaga kep. Di rawat jalan :
100 x 15 15
------------ = 4 orang + koreksi 15% = ---- x 4 =
7 x 60 100
= 4 orang + … orang = …orang
47. 6. Kamar Bersalin
a. Waktu yg diperlukan untuk
pertolongan persalinan mencakup kala
I s/d IV = 4 jam/pasien
b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari
c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari =
10 pasien
Contoh : jumlah bidan yg diperlukan
10 ps x 4 jam/ps 40
--------------------- = ----- = 5.7 = + 6 orang + loss day
7 7 jam/hari
48. Menentukan komposisi tenaga :
• Abdellah & Levine, 1965 (Gillies, 1994)
menyarankan kombinasi tenaga keperawatan
55 % tenaga profesional, 45 % tenaga non
profesional.
• Intermountain Health Care menyarankan 58
% RN, 26 % LPN, 16 % Aids.
• WarstlerPerbandingan dinas pagi, sore,
malam :
47 % pagi, 36 % sore, 17 % malam.
49. Organizing patient care
• Kepala ruangan mempunyai tanggung
jawab besar dalam proses pengelolaan
kegiatan diruangan.
• Karu mengontrol iklim organisasi dan
menentukan how patient care delivary is
organized.
• Menentukan mana sistem pengorganisasian
askep yang tepat.
50. Sistem pemberian askep suatu pendekatan pemberian
askep secara efektif dan efisien kpd sejumlah pasien.
Model utama pengorganisasian askep :
A. FUNCTIONAL NURSING :
• Berorientasi pada tugas dimana fungsi kep.
Tertentu ditugaskan pada setiap perawat pelaksana,
mis.seorang perawat ditugaskan khusus u/ tindakan
pemberian obt, perawat lain mengganti balutan,
obsv.ttv., dll.
51. • Karu mendistribusikan berdasarkan
tk.kemampuan perawat pelaksana.
• Setiap perawat bert.j. langsung kepada karu.
• Tidak ada perawat yg bert.j. penuh askep
pasien.
Keuntungan :
• Pekerjaan selesai dalam waktu singkat
• Tepat u/ perawat tdk profesional
• Perawat lebih terampilberulang-ulang
52. Kerugian :
• Memilah-milah askep
• Menurunkan tanggung gugat dan t.j.
• Hub.P-K sulit terbentuk
• Pelayanan tidak profesional
• Pekerjaan monoton, kurang tantangan
53. FUNCTIONAL NURSING
KARU
Perawat Perawat ganti Perawat
obat2an balutan kebersihan
Beberapa
pasien
54. B. TEAM NURSING :
• Bentuk sistem/metoda penugasan pemberian
askep, dimana Karu membagi perawat dalam
bentuk klp/tim, yg diketuai seorang perawat
profesional/berpengalaman.
• Cocok u/berbagai latar blk pendidikan/
kemampuan.
55. • Ketua t.j. mengkoordinasi seluruh kegiatan
askep.
• Tujuanmemberikan asuhan berpusat kepada
pasien.
• Ketua tim mengkaji pasien dan menyusun
rencana kep. Pada setiap pasien.
• Anggota tim bert.j. melaksanakan askep
berdasarkan rencana.
• Ketua tim melakukan pertemuan dg anggota tim
(conference ) guna membahas kejadian2 dlm
askep.
56. Keuntungan :
• Melibatkan semua anggota tim dalam askep
• Kualitas askep meningkat
• Membuthkan biaya lebih sedikit/murah
• Pelayanan diperoleh pasienprofesional.
Kerugian :
• Dapat menimbulkan pragmentasi dlm.kep.
• Sulit menentukan kapan konferenanggota terbagi-
bagi dalam shift.
• Ketua tim lebih bert.j. dan memiliki otoritas dibanding
dg anggota tim.
57. TEAM NURSING
KARU
PERAWAT PERAWAT PERAWAT
KA.TIM KA.TIM KA.TIM
PERAWAT PERAWAT PERAWAT
(ANG.TIM) (ANG.TIM) (ANG.TIM)
BEBERAPA BEBERAPA BEBERAPA
PASIEN PASIEN PASIEN
58. C. PRIMARY NURSING :
• Perawat profesional bert.j. dan bertanggung gugat thd
askep pasien 24 jam.
• Pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi
t.j. P.Primer.
• Sejak pasien masuk sampai pulang.
• Dibantu oleh oerawat Asosiet.
Keuntungan :
• Otonomi perawat meningkat, krn motivasi, t.j., dan
tanggung gugat meningkat.
• Menjamin kontinuitas askep.
59. • Meningkat hub. P-K.
• Tercipta hub.kolaborasi yg baik.
• Membebaskan perawat dari tugas2 perbantuan.
• Metoda mendukung yan.profesional
• Penguasaan pasien oleh seorang perawat primer.
Kerugian :
• Ruang tdak memerlukan bahwa semua perawat
pelaksana harus perawat profesional.
• Biaya yg diperlukan banyak.
60. PRIMARY NURSING
SUMBER DAYA
DOKTER KARU RS
PERAWAT PRIMER
PASIEN
PERAWAT PERAWAT PERAWAT
ASOSIET ASOSIET ASOSIET
PAGI SORE MALAM
61. D. Nursing Case Management
Sama dg Total Patient Care
Perawat bert.j. memenuhi semua kebutuhan
pasien dalam satu periode waktu.
Seorang perawat memberikan total care pada
satu atau lebih pasien.
Keuntungan
Askep diberikan secara komprehensif, kontinu
dan holistik.
62. Tepat untuk askep intensif
Tanggung jawab jelas
kerugian
Membutuhkan skill yg tinggi
Sebagian perawat profesional sebagian asisten.
Tidak dapat digunakan bagi ruangan dg yg
mempunyai perawat pembantu.
Sangat sulit bagi perawat profesional untuk
mengetahui semua area pelayanan.
Sangat sibuk krn berhub.dg bagian lain.
64. Model Nurse are
called description
Case/Total Perawat Setiap Ns bertugas merawat sec.total 1 atau
lebih pasien
Functional Prw obat/Prw Pwt bertugas sec.spesifik.
kebersihan
Team Team leader Anggota kep. Dibagi dlam klp kecil yg bert.j.total
Team member care pada bbrp pasien
Primary nurse Pwt bert.j. pada seluruh rencana kep. u/ bbrp
Primary
pasien dan pwt asosiet mengimplementasikan
rencana kep.
65. Seleksi model pengorganisasi askep
Penting mengevaluasi efektifitas model yg
terpilihpenentuan model yg diperlukan.
Untuk menentukan efektifitas model, bbrp
pertanyaan yg perlu diajukan :
1. Filosofi yan.kes
2. Cost effective
3. Petimbangan kepuasan pasien dan kel.
4. Memungkinkan impl.proses kep.
66. Karu bert.j. menentukan jenis pengorganisasi
askep
Oleh karena yan. bersifat multidisiplin,sistem
pemberian askep berdampak pada yg lain.
67. PENJADUALAN
Penjadualan di unit keperawatan perlu dilakukan
dengan cermat, sebab apa yang dapat terjadi di
ruangan sulit dipastikan.
Kegiatan yang ada banyak tergantung kondisi pasien.
Keadaan pasien dapat berubah-ubah sesuai dengan
perubahan kondisi sakit dan kebutuhannya.
Oleh karena itu penjadualan perawat diatur secara
garis besar supaya dimodifikasi sesuai dengan
perubahan situasi dan kondisi yang terjadi di unit
keperawatan.
68. Ada beberapa cara penjadualan :
Penjadualan desentralisasi : Kepala Ruangan merencanakan
jadual dinas untuk stafnya. Cara ini menimbulkan kesulitan
bila membutuhkan banyak perawat karena absen atau sakit.
Kepala Ruangan harus menerencanakan kembali jadual
sehingga sering menimbulkan ketidakpuasan staf.
Penjadualan sentralisasi : Petugas ketenagaan akan
merencanakan dan mengendalikan jadual, dengan demikian
pekerjaan Kepala Ruangan lebih ringan, tetapi petugas
tersebut kurang mengetahui tentang perubahan kebutuhan
perawat karena beban asuhan keperawatan meningkat di
ruangan, maka perlu diberikan gambaran secara menyeluruh
tentang tenaga perawat yang shift.
69. Beberapa yang patut dipertimbangkan dalam
penjadualan ;
Sesuai dengan kebijakan, standar dan praktek yang
telah ditetapkan dan bagaimana memanfaatkan
tenaga keperawatan yang ada.
Perbandingan yasng seimbang antara perawat
professional dan yang tidak
Pelayanan yang terus menerus
Menghindari maldistribution dan over staffing.
Kepuasan anggota staf dalam pekerjaan.
Pertimbangan libur dan hari-hari libur lainnya.
Memungkinkan penyesuaian dalam kasus penyakit,
emergensi, atau perubahan dalam kebutuhan
asuhan.
70. Anggota staf diinformasikan 2 minggu
sebelum implementasi jadual.
Cegah pada hal yang berhubungan dengan
hak-hak individu yang berhubungan dengan
diskriminasi akibat perbedaan seks, etnik dan
kepercayaan.
72. Pertimbangan dalam penjadualan/shift :
Jumlah jam perawatan rata yg dibutuhkan setiap
hari menentukan standar
Jumlah FTE yg diperlukan di ruangan/24 jam
8 jam/shift yang diperlukan setiap minggu
Jumlah FTE diperlukan sebagai dasar penentuan
kebut.tenaga/ruangan
Gunakan formula Salt Lake community
HospitalStaf mixS1-Ners,DIII,SPK
Gunakan proporsi Warsler staff shift,jumIsi
tabel penjadualan FTE/hari:Pagi,siang, malam
73. Proses keperawatan (Nursing Process)
• Proses pengambilan kpts dalam menyusun kegiatan
asuhan secara bertahap.
• Kebut.dan masalah pasien merupakan titik sentral
dalam pengambilan kpts.
• Pendekatan ilmiah yang pragmatis dalam
pengambilan kpts adalah :
1. identifikasi masalah
2. menyusun alternatif penyelesaian masalah
3. pemilihan cara penyelesaian masalah yg tepat dan
melaksanakannya.
4. Evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif
penyelesaian masalah.
74. • Seluruh langkah pengambilan kpts. :
1. pengkajian data
2. diagnosa keperawatan
3. rencana tindakan
4. implementasi
5. evaluasi.
Dokumentasi keperawatan.
• Merupakan unsur penting dalam sistem yan.kep.
• Dokumentasi yg baik--.info keadaan pasien dapat diketahui
secara berkesinambungan.
• Dokumen legal tentang pemberian askep.
• Berfungsi sebagai sarana komunikasi antar anggota tim.
• Sumber info untuk penelitian
• Sebagai bukti pert.j. dan pertanggung gugatan askep.