SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 75
MANAGEMENT OF PATIENT CARE
        DELIVERY
• Yan kep.RS Yan.prof.yg diselenggarakan RS u/
     melayani kebut. Masy. dalam bidang kep. Yg
        diorganisir mel.pelayanan rawat inap.
• Seluruh kegiatan yan kep. Di RS diselengga-rakan
        selama 24 jam sec.berkesinambungan
          mel.manajer keperawatan.
 • Manajemen askep bagian dari manj.yan kep.yg
  merupakan pelaksanaan proses kep.dg menggunakan
                    konsep2 manj.
 planning,organinizing, actuating, dan controlling
• Kepala Ruangan sebagai manajer unit diberi t.j.
   dan kewenangan mengelola kegiatan yan.kep. Di satu
                     ruang rawat di RS.
       • T.j. manajemen askep desentralisasi
  karu.kewenangan penuh Karu mengatur seluruh
              aktifitas askepkewenangan :
                    1. pengambilan kpts.
           2. meningkatkan mutu asuhan 24 jam
         3. meningkatkan kom.intra dan antar unit
    4. menciptakan hub. Interpersonal anggota lebih
                           kreatif.
• Pengelolaan askepujung tombak praktik
kep.profesional perawat berhub.langsung dg
   klien/kel.membantu memenuhi kebut
    dasar. klien mandiri dan produktif.

• Pengelolaan askep tujuan :meningkatkan
mutu askep melalui penataan sistem pemberian
                   askep.
• Pengelolaan askep upaya perawat untuk
        menerapkan otonominya dlm
 mendesain,melaksanakan,dan evaluasi askep.
Analisis Situasi & Kebutuhan Tenaga di Rumah
                     Sakit


                 Latar belakang
 Sebagai administrator RS → masalah ketenagaan
               - Kurangnya tenaga
      - Kurangnya keterampilan yang dimiliki
                 - Produktifitasnya
               - Kualitas pelayanan
  Menajer memperhatikan masalah ketenagaan
   1. Produk yang ditawarkan di RS adalah jasa
         2. Pengadaannya adalah seketika
Analisis situasi tenaga di RS
                Kapan dilakukan:

Sedang melakukan penambahan atau perubahan
     tempat tidur, rasio perawat tempat tidur
        bertambah → sudah direncanakan
          Gejala penurunan motivasi
  Kualitatif : semangat kerja menurun, pekerjaan
 lambat selesai, terlambat datang & cepat pulang
 Gejala penurunan prestasi
           - Suasana manajemen yang kurang enak
        - Gaya kepemimpinan kurang memperhatikan
                          karyawan
                  - Beban kerja yang berat
Gejala pelayanan yang tidak memuaskan
 - Tenaga            - Biaya
 - Fasilitas         - Lama waktu tunggu
•
    Ketenagaan keperawatan
• Jlm teg.yg diperlukan bergtg pada
jumlah pasien dan tk.ketergantungan
(Douglas,1984). Menurut Loveridge
& cumming (1995) klasisifkasi derajat
     ketergantungan, 3 katagori :
PERAWATAN MINIMAL
          (1-2 JAM/24 JAM)
•   Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian
    dilakukan sendiri
•   Makan dan minum dilakukan sendiri
•   Ambulasi dengan pengawasan
•   Observasi tanda2 vital setiap shift
•   Pengobatan minimal, status psikologis
    stabil
•   perawatanluka sederhana
PERAWATAN INTER-MEDIET
         (3-4 JAM/24 JAM)
•   Kebersihan diri dibantu, makan minum
    dibantu
•   Observasi tanda2 vital/4 jam
•   Ambulasi dibantu
•   Pengobatan dengan injeksi
•   Pasien dengan kateter urin
•   UMU (Ukur Minum Urin) ketat
•   Pasien dengan infus
PERAWATAN MAK-SIMAL ATAU
        TOTAL (5-7 JAM/24 JAM)
•    Semua kebutuhan pasien dibantu
•    Perubahan posisi, observasi tanda2 vital/
     2 jam
•    Makan melalui selang lambung
•    Pengobatan intravena “perdrip”
•    Pemakaian pengisapan lendir
•    Gelisah/disorientasi
•    Perawatan luka kompleks.
Catatan :
– Penentuan tingkat ketergantungan didasarkan pada
  jumlah terbanyak dari masing2 kelompok
  ketergantungan.
– Lakukan setiap hari pada waktu yang sama.
– Untuk menentukan kebutuhan tenaga rata-rata
  disetiap ruangan ditentukan selama 22 hari
  berturut-turut.
Katagori asuhan keperawatan pasien :
         Askep minimal, kriteria :
• Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
                      sendiri
   • Makan dan minum dilakukan sendiri
        • Ambulasi dg pengawasan
    • Observasi ttv dilakukan setiap shift
 • Pengobatan minimal, status psikologis stabil

            Askep sedang, kriteria :
•   Kebersihan diri dibantu. Makan minum dibantu
         • Observasi ttv setiap 4 jam
•   Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
Askep agak berat, kriteria :
     • Sebagian besar aktifitas dibantu
   • Observasi ttv setiap 2-4 jam sekali
• Terpasang folley catheter. Intake output dicatat
            • Terpasang infus
      • Pengobatan lebih dari sekali
 • Persiapan pengobatan memerlukan prosedur

       Askep maksimal, kriteria :
   • Segala akifitas diberikan oleh perawat
  • Posisi diatur. Observasi ttv setiap 2 jam
 • Makan memerlukan NGT. Terapi intravena
         • Penggunaan suction
         • Gelisah/disorientasi
Clasification Categories in Medical-Surgical
             Units(K.Johnson,1984)
               Kategori I-Self Care
                   1. ADL :
   a. Makan.sendiri atau butuh sedikit bantuan
               b. Berpakaiansendiri
           c. Eliminasi  Ketoilet sendiri
           d. comfort  terpenuhi sendiri
   2. Keadaan umumbaik. Masuk RS untuk
   pem.diagnostik, tindakan sederhana,atau bedah
                        kecil.
3. Kebutuhan pendidikan dan dukungan emosi 
   penjelasan yg bersifat tindakan rutin. Pasien tdk
               mengalami disorientasi.
4. Tindakan/pengobatan  tindakan sederhana/pengobatan
                            sederhana.

                 Kategori II minimal care
                           1. ADL :
   a. Makan  dibantu dlm persiapan makan, pengaturan posisi,
            atau butuh dorongan untuk makan. Dapat makan
                                sendiri.
                b. Berpakaian bantuan minimal.
                 c. Eliminasi  Dibantu ke toilet
           d. Kenyamanan  bergerak dg perlu bantuan
        2. Keadaan umum Gejala ringan/peny.ringan
       3. Pendidikan dan dukungan emosibutuh 5-10
         menit/shift.Pasien nampak agak bingung,gelisah tetapi
                       sadar akan pengobatannya.
4. Tindakan/pengobatan 20-30 menit/shift. Observasi status
                          mental setiap 2 jam
Kategori IIIModerate care
                        1. ADL
          a. Makanperlu bantuan, tetapi dapat
                    mengunyah/menelan
    b. Berpakaian  Tidak mampu melakukan sendiri
         c. Eliminasi  butuh bedpan dan urinal
                  inkontinen 2 kali/shift
     d. Kenyamanan sangat tergantung dan butuh
          bantuan, perubahan posisi dg satu orang
2. Keadaan.umum Gejala akut. Butuh monitoring dan
            evaluasi fisik dan emosi 2-4 kali/jam
3. Pendidikan dan dukungan emosi  10-30 menit/jam. Pasien
    mengalami kebingungan. Dipasang WSD/ infus dan perlu dimonitor
               1 kali/jam. Pasien mengalami confusio, gelisah.
4. Tindakan/pengobatan  30-60 menit/shift.Memerlukan observasi yg
      sering thd side effect/reaksi alergi. Observasi status mental setiap
                                      jam.

                    Kategori IV Extensive Care
                               1. ADL
   a. Makan tidak dapat melakukan sendiri. Kesulitan menguyah dan
                          menelan. Dipasang NGT.
         b. Berpakaian Dimandikan/pwt rambut dan mulut, tidak
                             seluruhnya dibantu.
              c. Eliminasi  Inkontinen lebih dari 2 kali/shift
     d. Kenyamanan  tidak bisa merubah posisi sendiri, dibantu oleh
                                  dua orang
 2. Keadaan umum peny.serius.menunjukkan adanya gelaja akut
                    perdarahan dan atau kehilangan cairan
3. Pendidikan dan dukungan emosi--. Butuh
   lebih 30 menit/shift.Pasien confusion, gelisah
              tidak mampu mengontrol
               pengobatannya/tindakan
    4. Tindakan/pengobatan  lebih dari 60
    menit/shift. Observasi status mental sesering
           mungkin, minimal setiap jam.
         Kategori V Intensive care
1. Monitoring secara terus menerus setiap shift.
PENILAIAN KLASIFIKASI PASIEN
Ruang Rawat     :              Tgl.Observasi :
Kamar            :             Jam           :
Nama pasien     :
Diagnosa medik :

No        Katagori tindakan keperawatan          Standar   Skor
.                                                skor
  I   Makan dan minum :
 1    Dilakukan sendiri                             1
 2    Dilakukan dengan bantuan                      2
 3    Menggunakan NGT                               3
 4    Makan dan minum dg bantuan                    4
No        Katagori tindakan keperawatan Standar   Skor
                                        skor
  II      Kebersihan diri :
   1      Dilakukan sendiri                1
   2      Dilakukan dg bantuan             2
   3      Msl keperawatan                  3
          kompleks/kep.total

III       Eliminasi :
      1   Dilakukan sendiri                1
      2   Dilakukan dg bantuan             2
      3   Bantuan total                    3
      4   Inkontinen urin/bab              4
No Katagori tindakan keperawatan      Standar   Skor
                                       Skor

IV   Aktifitas :
 1   Mobilisasi sendiri                  1
 2   Mobilisasi dengan bantuan           2
 3   Monbilisasi bantuan dg 2 orang      3
 4   Tiap mobilisasi dg bantuan          4




     Jumlah skor (A)
No    Katagori tindakan Keperawatan         Standar   Skor
                                            Skor

 V    Perilaku :
 1    Kesadaran komposmentis                   1
 2    Kesadaran somnolen/gelisah               2
 3    Kesadaran koma                           3
 4    Psychotic                                4

VI    Perawatan :
  1   Perlengkapan rutin                       1
  2   Pengkajian pasien baru                   2
  3   Observasi : kateter, infus, O2, dan      3
                   Vs
 4    Traksi,ganti balutan, dekubitus          4
No         Katagori tindakan keperawatan        Standar Skor
                                                 Skor
VII    Terapi :
 1     Rutin dilakukan sendiri                    1
 2     Topikal oitment/suntikan 1-2 kali/hari     2
 3     Infus                                      3
 4     Transfusi                                  4

VIII   Pendidikan Kesehatan :
 1     Penkes pada pasien dan keluarga            1
 2     Latihan Mobilisasi                         2




       Jumlah Skor (B)
Total skor klasifikasi (A + B) : …………..
Katagori :
Skor 1 – 10 = perawatan mandiri (2 jam)
Skor 11 – 25 = perawatan sedang (3-5 jam)
Skor 26 – 70 = perawatan total (6-8 jam)
WAKTU    PAGI           SORE         MALAM
KLASIFIKASI


Minimal          0.17           0.14         0.07
Partial          0.27           0.15         0.10
Total            0.36           0.30         0.20

Sumber : Douglas,1984

Contoh :
Ruang pwt bedah : 30 pasien 10 minimal, 15 partial,
5 total.
Jlm. Perawat diperlukan untuk jaga pagi :
• 10 x 0.17 = 1.7
  15 x 0.27 = 4.05
    5 x 0.36 = 1.8
   ---------------------
                7.558 perawat u/ pagi.
Rata2 kebut.perawat di ruang bedah :
- Perawat shift = ….orang (sesuai perhit.)
- Libur cuti        = orang
- Ketua Tim = orang
- Kep.Ruangan= orang
---------------------------------------
                         orang
Arndt & Huckabay, 1975
          (Gillies,1994)Formula Gillies :
                    AXBXC             F
                   -------------- = ---- = H
                    ( C – D )E       G
      A = rata2 jam rawat diperlukan pasien/hari
            B = rata2 sensus harian pasien
           C = jumlah hari/tahun = 365 hari
           D = rata2 hari libur perawat/thn.
       E = jlm jam kerja perawat/hari(7/8 jam)
        F = jam perawatan yg dibutuhkan/thn
G = jam perawatan yg diberikan masing2 perawat/thn
    H = jlm.perawat yg dibutuhkan di ruang rawat.
• Penentuan jlm rata2 jam perawatan pasien dg
                   mempertimbangkan :
            1. minimal care = 1-2 jam/24 jam
             2. partial care = 3-4 jam/24 jam
             3. total care = > 5-6 jam/24 jam
Apabila di ruang rawat bedah 30 pasien (MC=10, PC =
   15, TC = 5)/maka jlm rata2 jam perawatan adalah :
              MC = 10 x 2 = 20 jam/24 jam
              PC = 15 x 4 = 60 jam/24 jam
              TC = 5 x 6 = 30 jam/24 jam
            = 110 : 30  3.66  4 jam (A)
Formula : Full-Time-Equivalent (FTE) :
Mis 
 Rata2 sensus harian untuk 25 tt di Ruang rawat,
  dalam 6 bulan rata2 pasien  19 orang.
 Rata2 5 jam perawatan setiap pasien/24 jam.

 Total jam perawatan yang diperlukan/hari 

  19 x 5 = 95 jam.
 Jika jam kerja 8 jam/hari 95 : 8 = 11.912 FTE.
  (staf yang diperlukan dalam 24 jam).
 Apabila seorang perawat bekerja secara full-time (40
  jam/minggu) 12 FTE x 7 hari/minggu=84
  shift/minggu.
 Jikastaf sama setiap hari dan bekerja 8
  jam/shift/minggu 84 : 5 = 16.8 Basic Staff
  needed pada ruang rawat ditambah dg faktor
  koreksi  libur, sakit, izin, dll. (lihat
  perhitungan faktor koreksi).
PEDOMAN CARA PERHITUNGAN
KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN
   (Direktorat Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002)
Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan
        tenaga keperawatan di rumah sakit
                    1. Rawat Inap
          1.1. Berdasarkan klasifikasi pasien
              Cara perhitungan berdasarkan :
• Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis
                        kasus
            • Rata-rata pasien perhari
    • Jam perawatan yg diperlukan/hari/pasien
   • Jam perawatan yg diperlukan/ruangan/hari
 • Jam kerja efektif setiap perawat7/8 jam/hari
Contoh : Cara perhitungan dalam satu ruangan :

 No. Jenis/           Rata-rata     Rata-rata jam Jlm jam pwt/hari
     kategori         pasien/hari   pwt/pasien/hari

 1.   Pasien peny.       10             3.5              35
      Dalam
 2.   Pasien bedah        8            4                 32
 3.   Pasien gawat        1           10                 10
 4.   Pasien anak         3            4.5               13.5
 5.   Pasien kebid.       1            2.5                2.5

        Jumlah           23                              93.0
                                Ket. :
            Jadi jlm tenaga kep. Yg diperlukan adalah
                        Jlm jam perawatan
                        ------------------------- = 93/7  13 perawat
                    Jam kerja efektif per shift
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah (faktor
  koreksi) dengan :
 Hari libur/cuti/hari besar (loss day) :

 Jlm hari minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar x jlm perawat
 tersedia
   jumlah hari kerja efektif

 52 + 12 + 14 = 78 hari x 13 = 3.5
        286
 Jlm tenaga kep. Yg mengerjakan tugas2 non kep. (non-
              nursing jobs) seperti contoh :
  membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan,
   kebersihan alat2 makan pasien, dll diperkirakan 25%
                 dari jam pelayanan kep.
• Jlm tenaga kep. + loss day x 25
              100

• 13 + 3.5 x 25 = 4.1
    100
• Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor koreksi 16.5
  + 4.1 = 20.6 (dibulatkan 21 perawat)
• Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan untuk contoh di atas
  adalah 21 orang.
1.2. Tingkat ketergantungan pasien Pasien
diklasifikasikan dalam beberapa katagori yg
      didasarkan pada kebuth. Thd askep,
                  meliputi :
     • Askep minimal (minimal care)
              • Askep sedang
            • Askep agak berat
            • Askep maksimal
Contoh kasus :

No Katagori             Rata-rata    Jlm jam Jlm jam
.                       jlm          pwt/hari pwt/hari
                        pasien /hari          (c x d)
                        (riset LN)


 a          b               c          d           e
1.   Askep minimal           7         2       14
2.   Askep sedang            7         3.08    21.56
3.   Askep agak berat       11         4.15    45.65
4.   Askep maksimal          1         6.16     6.16

     jumlah                 26                  87.37
Jlm perawat yg dibutukan adalah
                  Jlm jam pwt diruangan /hari
                      Jam efektif perawat
87.37 = 12.5
  7
Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah
  (faktor koreksi) dg :
 Hari libur/cuti/hari besar (loss day)

Jlm hari Minggu 1 thn 1xcuti + hari besar x jlm pwt yg diperlukan
                Jumlah hari kerja efektif
52 + 12 + 14 = 78 hari x 12.5 = 3.4 orang
     286
 Tenaga kep. Yg mengerjakan pekerjaan non kep. (non-nursing
   jobs) seperti contohnya : membuat perincian pasien pulang,
   kebersihan ruangan, kebersihan alat2 makan pasien, dll
   diperkirakan 25% dari jam pelayanan kep.
               Jlm tenaga perawat + loss day x 25
                              100
12.5 + 3.4 x 25 = 3.9
    100
Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor koreksi 15.9 + 3.9 = 19.8
   (dibulatkan 20 perawat)
Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan dalam contoh kasus di atas adalah
   sebanyak 20 orang.
2. Kamar Operasi
                 a. Di kamar Operasi
       Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi
                1. jumlah dan jenis operasi
                 2. jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari)
                       pada hari kerja
   4. tugas perawat di kamar operasi :instrumentator,
              perawat sirkulasi (2 orang /tim)
                5. Ketergantungan pasien :
              - Operasi besar : 5 jam/1 operasi
             - Operasi sedang : 2 jam/1 operasi
              - Operasi kecil : 1 jam/ 1 operasi
[jlm jam pwt/hari x jlm operasi] x jlm pwt dlm tim
                      Jam kerja efektif/hari

                    Contoh kasus :
   Dalam suatu RS terdapat 30 operasi perhari, dengan
                        perincian :
              - Operasi besar : 6 orang
               - Operasi sedang : 15 orang
              - Operasi kecil : 9 orang
        Perhitungan kebuth. Tenaga kep. Sbb:
[(6x5 jam) + (15x2 jam) +(9x1 jam)] x 2
---------------------------------------------------- = 19.71 +1 (perawat
                   7 jam
                                                      Cadangan inti)
Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di kamar operasi
     untuk contoh kasus di atas 20 orang.
b. Di ruang penerimaan dan RR
   Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15
   menit
   ketergantungan pasien di RR : 1 jam
      1.25 x 30
      ----------- 5.3 orang (dibulatkan 5 orang)
          7
   Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di ruangan
   penerimaan dan RR adalah 5 orang
   Perhitungan di atas dg kondisi : alat tenun dan set
   operasi dipersiapkan oleh CSSD.
3. Gawat Darurat
    Dasarkan perhitungan di unit gawat darurat
                      adalah :
         a. Rata-rata jlm pasien per hari
        b. jumlah jam perawatan per hari
            c. Jam efektif perawat/hari

                       Contoh ;
      •     Rata-rata jlm pasien/hari = 50
        •    Jlm jam perawatan = 4 jam
          •    Jam efektif/hari = 7 jam
•       Jadi kebuth. Tenaga perawat di IGD :
50 x 4                                 79
-------- = 35.7 = 29 orang + loss day ( ---- x 29) =
    7                                 286
        = 29 orang + …..orang =

                    4. Critical Care
           • Rata-rata jlm pasien/hari = 10
            • jlm jam perawatan/hari = 12
   • Jadi kebutuhan tenaga kep. Di Critical care :
10 x 12                                78
--------- 17.15 = 17 orang + loss day (---- x 17 =
   7                                  286
               = 17orang + …….. Orang =
5. Rawat Jalan
        • rata-rata jumlah pasien 1 hari = 100
               • Jlm jam pwt 1 hari = 15
    • Jadi kebutuhan tenaga kep. Di rawat jalan :
 100 x 15                            15
------------ = 4 orang + koreksi 15% = ---- x 4 =
  7 x 60                             100
              = 4 orang + … orang = …orang
6. Kamar Bersalin
                 a. Waktu yg diperlukan untuk
              pertolongan persalinan mencakup kala
                      I s/d IV = 4 jam/pasien
             b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari
            c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari =
                              10 pasien
             Contoh : jumlah bidan yg diperlukan

10 ps x 4 jam/ps 40
--------------------- = ----- = 5.7 = + 6 orang + loss day
                        7                      7 jam/hari
Menentukan komposisi tenaga :
    • Abdellah & Levine, 1965 (Gillies, 1994)
  menyarankan kombinasi tenaga keperawatan 
     55 % tenaga profesional, 45 % tenaga non
                   profesional.
• Intermountain Health Care  menyarankan 58
          % RN, 26 % LPN, 16 % Aids.
   • WarstlerPerbandingan dinas pagi, sore,
                     malam :
       47 % pagi, 36 % sore, 17 % malam.
Organizing patient care
• Kepala ruangan mempunyai tanggung
  jawab besar dalam proses pengelolaan
  kegiatan diruangan.
• Karu mengontrol iklim organisasi dan
  menentukan how patient care delivary is
  organized.
• Menentukan mana sistem pengorganisasian
  askep yang tepat.
Sistem pemberian askep suatu pendekatan pemberian
  askep secara efektif dan efisien kpd sejumlah pasien.
        Model utama pengorganisasian askep :

        A. FUNCTIONAL NURSING :
 • Berorientasi pada tugas dimana fungsi       kep.
  Tertentu ditugaskan pada setiap perawat pelaksana,
  mis.seorang perawat ditugaskan khusus u/ tindakan
   pemberian obt, perawat lain mengganti balutan,
                    obsv.ttv., dll.
• Karu mendistribusikan berdasarkan
       tk.kemampuan perawat pelaksana.
• Setiap perawat bert.j. langsung kepada karu.
  • Tidak ada perawat yg bert.j. penuh askep
                    pasien.

                Keuntungan :
   • Pekerjaan selesai dalam waktu singkat
      • Tepat u/ perawat tdk profesional
  • Perawat lebih terampilberulang-ulang
Kerugian :
       • Memilah-milah askep
 • Menurunkan tanggung gugat dan t.j.
      • Hub.P-K sulit terbentuk
    • Pelayanan tidak profesional
• Pekerjaan monoton, kurang tantangan
FUNCTIONAL NURSING

               KARU




Perawat      Perawat ganti    Perawat
obat2an         balutan      kebersihan



              Beberapa
               pasien
B. TEAM NURSING :
• Bentuk sistem/metoda penugasan pemberian
  askep, dimana Karu membagi perawat dalam
  bentuk klp/tim, yg diketuai seorang perawat
           profesional/berpengalaman.
   • Cocok u/berbagai latar blk pendidikan/
                  kemampuan.
• Ketua t.j. mengkoordinasi seluruh kegiatan
                        askep.
 • Tujuanmemberikan asuhan berpusat kepada
                       pasien.
   • Ketua tim mengkaji pasien dan menyusun
           rencana kep. Pada setiap pasien.
     • Anggota tim bert.j. melaksanakan askep
                berdasarkan rencana.
• Ketua tim melakukan pertemuan dg anggota tim
     (conference ) guna membahas kejadian2 dlm
                        askep.
Keuntungan :
     • Melibatkan semua anggota tim dalam askep
             • Kualitas askep meningkat
       • Membuthkan biaya lebih sedikit/murah
      • Pelayanan diperoleh pasienprofesional.

                      Kerugian :
     • Dapat menimbulkan pragmentasi dlm.kep.
 • Sulit menentukan kapan konferenanggota terbagi-
                     bagi dalam shift.
• Ketua tim lebih bert.j. dan memiliki otoritas dibanding
                     dg anggota tim.
TEAM NURSING

                KARU



PERAWAT       PERAWAT      PERAWAT
 KA.TIM        KA.TIM       KA.TIM


PERAWAT       PERAWAT      PERAWAT
(ANG.TIM)     (ANG.TIM)    (ANG.TIM)

BEBERAPA      BEBERAPA     BEBERAPA
 PASIEN        PASIEN       PASIEN
C. PRIMARY NURSING :
• Perawat profesional bert.j. dan bertanggung gugat thd
                  askep pasien 24 jam.
 • Pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi
                     t.j. P.Primer.
        • Sejak pasien masuk sampai pulang.
           • Dibantu oleh oerawat Asosiet.

                 Keuntungan :
• Otonomi perawat meningkat, krn motivasi, t.j., dan
            tanggung gugat meningkat.
         • Menjamin kontinuitas askep.
• Meningkat hub. P-K.
       • Tercipta hub.kolaborasi yg baik.
 • Membebaskan perawat dari tugas2 perbantuan.
     • Metoda mendukung yan.profesional
• Penguasaan pasien oleh seorang perawat primer.

                 Kerugian :
• Ruang tdak memerlukan bahwa semua perawat
      pelaksana harus perawat profesional.
       • Biaya yg diperlukan banyak.
PRIMARY NURSING
                             SUMBER DAYA
DOKTER           KARU            RS



            PERAWAT PRIMER


                PASIEN


PERAWAT        PERAWAT        PERAWAT
 ASOSIET        ASOSIET       ASOSIET
  PAGI           SORE          MALAM
D. Nursing Case Management
          Sama dg Total Patient Care

  Perawat bert.j. memenuhi semua kebutuhan
        pasien dalam satu periode waktu.
 Seorang perawat memberikan total care pada
             satu atau lebih pasien.
                  Keuntungan
 Askep diberikan secara komprehensif, kontinu
                   dan holistik.
   Tepat untuk askep intensif
              Tanggung jawab jelas



                   kerugian
         Membutuhkan skill yg tinggi

 Sebagian perawat profesional sebagian asisten.

   Tidak dapat digunakan bagi ruangan dg yg
         mempunyai perawat pembantu.
  Sangat sulit bagi perawat profesional untuk
       mengetahui semua area pelayanan.
    Sangat sibuk krn berhub.dg bagian lain.
Nursing Case management
     /Total care Nursing
           Karu




         Perawat/RN




Pasien                Pasien
Model        Nurse are
              called                         description
Case/Total Perawat           Setiap Ns bertugas merawat sec.total 1 atau
                             lebih pasien
Functional   Prw obat/Prw    Pwt bertugas sec.spesifik.
             kebersihan
Team         Team leader     Anggota kep. Dibagi dlam klp kecil yg bert.j.total
             Team member     care pada bbrp pasien
             Primary nurse   Pwt bert.j. pada seluruh rencana kep. u/ bbrp
Primary
                             pasien dan pwt asosiet mengimplementasikan
                             rencana kep.
Seleksi model pengorganisasi askep
  Penting mengevaluasi efektifitas model yg
   terpilihpenentuan model yg diperlukan.
 Untuk menentukan efektifitas model, bbrp
          pertanyaan yg perlu diajukan :
             1. Filosofi yan.kes
               2. Cost effective
 3. Petimbangan kepuasan pasien dan kel.
    4. Memungkinkan impl.proses kep.
 Karu bert.j. menentukan jenis pengorganisasi
                     askep
 Oleh karena yan. bersifat multidisiplin,sistem
   pemberian askep berdampak pada yg lain.
PENJADUALAN
   Penjadualan di unit keperawatan perlu dilakukan
     dengan cermat, sebab apa yang dapat terjadi di
                ruangan sulit dipastikan.
 Kegiatan yang ada banyak tergantung kondisi pasien.
  Keadaan pasien dapat berubah-ubah sesuai dengan
      perubahan kondisi sakit dan kebutuhannya.
   Oleh karena itu penjadualan perawat diatur secara
     garis besar supaya dimodifikasi sesuai dengan
    perubahan situasi dan kondisi yang terjadi di unit
                      keperawatan.
Ada beberapa cara penjadualan :
   Penjadualan desentralisasi : Kepala Ruangan merencanakan
    jadual dinas untuk stafnya. Cara ini menimbulkan kesulitan
    bila membutuhkan banyak perawat karena absen atau sakit.
      Kepala Ruangan harus menerencanakan kembali jadual
         sehingga sering menimbulkan ketidakpuasan staf.

       Penjadualan sentralisasi : Petugas ketenagaan akan
    merencanakan dan mengendalikan jadual, dengan demikian
       pekerjaan Kepala Ruangan lebih ringan, tetapi petugas
     tersebut kurang mengetahui tentang perubahan kebutuhan
      perawat karena beban asuhan keperawatan meningkat di
    ruangan, maka perlu diberikan gambaran secara menyeluruh
                 tentang tenaga perawat yang shift.
Beberapa yang patut dipertimbangkan dalam
                        penjadualan ;
   Sesuai dengan kebijakan, standar dan praktek yang
      telah ditetapkan dan bagaimana memanfaatkan
               tenaga keperawatan yang ada.
      Perbandingan yasng seimbang antara perawat
                 professional dan yang tidak
              Pelayanan yang terus menerus
     Menghindari maldistribution dan over staffing.
         Kepuasan anggota staf dalam pekerjaan.
     Pertimbangan libur dan hari-hari libur lainnya.
   Memungkinkan penyesuaian dalam kasus penyakit,
       emergensi, atau perubahan dalam kebutuhan
                           asuhan.
  Anggota staf diinformasikan 2 minggu
        sebelum implementasi jadual.
 Cegah pada hal yang berhubungan dengan
 hak-hak individu yang berhubungan dengan
 diskriminasi akibat perbedaan seks, etnik dan
                 kepercayaan.
Siklus penjadwalan/Shift

 Nama         1             2           3    4
       Hari
Nama

1.
2.
3.
4.
5.
Pertimbangan dalam penjadualan/shift :
   Jumlah jam perawatan rata yg dibutuhkan setiap
               hari menentukan standar
     Jumlah FTE yg diperlukan di ruangan/24 jam
       8 jam/shift yang diperlukan setiap minggu
   Jumlah FTE diperlukan sebagai dasar penentuan
                   kebut.tenaga/ruangan
        Gunakan formula Salt Lake community
         HospitalStaf mixS1-Ners,DIII,SPK
    Gunakan proporsi Warsler staff shift,jumIsi
     tabel penjadualan FTE/hari:Pagi,siang, malam
Proses keperawatan (Nursing Process)
• Proses pengambilan kpts dalam menyusun kegiatan
                 asuhan secara bertahap.
 • Kebut.dan masalah pasien merupakan titik sentral
                dalam pengambilan kpts.
      • Pendekatan ilmiah yang pragmatis dalam
               pengambilan kpts adalah :
                 1. identifikasi masalah
      2. menyusun alternatif penyelesaian masalah
  3. pemilihan cara penyelesaian masalah yg tepat dan
                    melaksanakannya.
       4. Evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif
                  penyelesaian masalah.
• Seluruh langkah pengambilan kpts. :
                     1. pengkajian data
                 2. diagnosa keperawatan
                    3. rencana tindakan
                      4. implementasi
                         5. evaluasi.

               Dokumentasi keperawatan.
    • Merupakan unsur penting dalam sistem yan.kep.
• Dokumentasi yg baik--.info keadaan pasien dapat diketahui
                 secara berkesinambungan.
       • Dokumen legal tentang pemberian askep.
 • Berfungsi sebagai sarana komunikasi antar anggota tim.
             • Sumber info untuk penelitian
  • Sebagai bukti pert.j. dan pertanggung gugatan askep.
Terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSulistia Rini
 
Formula nanda noc nic
Formula nanda noc nicFormula nanda noc nic
Formula nanda noc nicPriatna Asep
 
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diriPraktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diripjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Nde'Siti Nurhalimah
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oralpjj_kemenkes
 
Sistem klasifikasi pasien psikiatri
Sistem klasifikasi pasien psikiatriSistem klasifikasi pasien psikiatri
Sistem klasifikasi pasien psikiatriUti Tia
 
Skenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsionalSkenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsionalSulistia Rini
 
04. nursing intervention
04. nursing intervention04. nursing intervention
04. nursing interventionmeykwek
 
Peran perawat
Peran perawatPeran perawat
Peran perawatary Camba
 
Bebanan jagaan pesakit terlantar
Bebanan jagaan pesakit terlantarBebanan jagaan pesakit terlantar
Bebanan jagaan pesakit terlantarChai-Eng Tan
 
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)ningrumwahyusetyowati
 
Standar operasional prosedur
Standar operasional prosedurStandar operasional prosedur
Standar operasional prosedurDevy Permata Sari
 

Was ist angesagt? (18)

Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatan
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
5252939
52529395252939
5252939
 
Formula nanda noc nic
Formula nanda noc nicFormula nanda noc nic
Formula nanda noc nic
 
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diriPraktika   halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
Praktika halusinasi, prilaku kekerasan & perawatan diri
 
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
 
Makalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatanMakalah metodologi keperawatan
Makalah metodologi keperawatan
 
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per OralProsedur Pemberian Nutrisi Per Oral
Prosedur Pemberian Nutrisi Per Oral
 
Sistem klasifikasi pasien psikiatri
Sistem klasifikasi pasien psikiatriSistem klasifikasi pasien psikiatri
Sistem klasifikasi pasien psikiatri
 
Skenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsionalSkenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsional
 
Diagnosa Nanda
Diagnosa NandaDiagnosa Nanda
Diagnosa Nanda
 
04. nursing intervention
04. nursing intervention04. nursing intervention
04. nursing intervention
 
Makalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakitMakalah keperawatan terhadap orang sakit
Makalah keperawatan terhadap orang sakit
 
Peran perawat
Peran perawatPeran perawat
Peran perawat
 
Bebanan jagaan pesakit terlantar
Bebanan jagaan pesakit terlantarBebanan jagaan pesakit terlantar
Bebanan jagaan pesakit terlantar
 
Sp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosaSp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosa
 
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
Rencana asuhan keperawatan stroke (cva)
 
Standar operasional prosedur
Standar operasional prosedurStandar operasional prosedur
Standar operasional prosedur
 

Ähnlich wie PATIENTCAREMANAGEMENT

Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
Asuhan Keperawatan Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxRuth684124
 
Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123ssuser9df8d0
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdflaboratorium10
 
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihDnr Creatives
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Ade Rahman
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanSulistia Rini
 
Metode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalMetode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalSulistia Rini
 
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxvania717081
 
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan IstirahatKebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahatpjj_kemenkes
 
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxluailik
 
askeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitasaskeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitasThyra NaghzQanzaa
 
perdokhi-yan fitri.pptx
perdokhi-yan fitri.pptxperdokhi-yan fitri.pptx
perdokhi-yan fitri.pptxtsabitamumtaza
 
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITIPENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITIMuhammad Nasrullah
 
Teori self care 1
Teori self care 1Teori self care 1
Teori self care 1Warnet Raha
 
asuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigoasuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigoTiyaPurnanita
 

Ähnlich wie PATIENTCAREMANAGEMENT (20)

Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Asuhan Keperawatan Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
 
Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123Perawatan paliatif 123456789123456789123
Perawatan paliatif 123456789123456789123
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
 
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh PurwaningsihPERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
PERAWATAN PALIATIF Oleh Purwaningsih
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
 
Metode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalMetode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsional
 
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
 
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan IstirahatKebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
Kebutuhan Personal Hygiene, Aktivitas dan Istirahat
 
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptxASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
ASUHAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-PPT-1.pptx
 
Proses kep new
Proses kep newProses kep new
Proses kep new
 
askeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitasaskeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitas
 
perdokhi-yan fitri.pptx
perdokhi-yan fitri.pptxperdokhi-yan fitri.pptx
perdokhi-yan fitri.pptx
 
Pa ariks
Pa ariksPa ariks
Pa ariks
 
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITIPENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
PENJAGAAN SEKUNDER DAN REHABILITASI JANTUNG DI KOMUNITI
 
PPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptxPPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptx
 
Teori self care 1
Teori self care 1Teori self care 1
Teori self care 1
 
asuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigoasuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigo
 

Kürzlich hochgeladen

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 

PATIENTCAREMANAGEMENT

  • 1. MANAGEMENT OF PATIENT CARE DELIVERY
  • 2. • Yan kep.RS Yan.prof.yg diselenggarakan RS u/ melayani kebut. Masy. dalam bidang kep. Yg diorganisir mel.pelayanan rawat inap. • Seluruh kegiatan yan kep. Di RS diselengga-rakan selama 24 jam sec.berkesinambungan mel.manajer keperawatan. • Manajemen askep bagian dari manj.yan kep.yg merupakan pelaksanaan proses kep.dg menggunakan konsep2 manj.  planning,organinizing, actuating, dan controlling
  • 3. • Kepala Ruangan sebagai manajer unit diberi t.j. dan kewenangan mengelola kegiatan yan.kep. Di satu ruang rawat di RS. • T.j. manajemen askep desentralisasi karu.kewenangan penuh Karu mengatur seluruh aktifitas askepkewenangan : 1. pengambilan kpts. 2. meningkatkan mutu asuhan 24 jam 3. meningkatkan kom.intra dan antar unit 4. menciptakan hub. Interpersonal anggota lebih kreatif.
  • 4. • Pengelolaan askepujung tombak praktik kep.profesional perawat berhub.langsung dg klien/kel.membantu memenuhi kebut dasar. klien mandiri dan produktif. • Pengelolaan askep tujuan :meningkatkan mutu askep melalui penataan sistem pemberian askep. • Pengelolaan askep upaya perawat untuk menerapkan otonominya dlm mendesain,melaksanakan,dan evaluasi askep.
  • 5. Analisis Situasi & Kebutuhan Tenaga di Rumah Sakit Latar belakang Sebagai administrator RS → masalah ketenagaan - Kurangnya tenaga - Kurangnya keterampilan yang dimiliki - Produktifitasnya - Kualitas pelayanan Menajer memperhatikan masalah ketenagaan 1. Produk yang ditawarkan di RS adalah jasa 2. Pengadaannya adalah seketika
  • 6. Analisis situasi tenaga di RS Kapan dilakukan: Sedang melakukan penambahan atau perubahan tempat tidur, rasio perawat tempat tidur bertambah → sudah direncanakan Gejala penurunan motivasi Kualitatif : semangat kerja menurun, pekerjaan lambat selesai, terlambat datang & cepat pulang
  • 7.  Gejala penurunan prestasi - Suasana manajemen yang kurang enak - Gaya kepemimpinan kurang memperhatikan karyawan - Beban kerja yang berat Gejala pelayanan yang tidak memuaskan - Tenaga - Biaya - Fasilitas - Lama waktu tunggu
  • 8. Ketenagaan keperawatan • Jlm teg.yg diperlukan bergtg pada jumlah pasien dan tk.ketergantungan (Douglas,1984). Menurut Loveridge & cumming (1995) klasisifkasi derajat ketergantungan, 3 katagori :
  • 9. PERAWATAN MINIMAL (1-2 JAM/24 JAM) • Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri • Makan dan minum dilakukan sendiri • Ambulasi dengan pengawasan • Observasi tanda2 vital setiap shift • Pengobatan minimal, status psikologis stabil • perawatanluka sederhana
  • 10. PERAWATAN INTER-MEDIET (3-4 JAM/24 JAM) • Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu • Observasi tanda2 vital/4 jam • Ambulasi dibantu • Pengobatan dengan injeksi • Pasien dengan kateter urin • UMU (Ukur Minum Urin) ketat • Pasien dengan infus
  • 11. PERAWATAN MAK-SIMAL ATAU TOTAL (5-7 JAM/24 JAM) • Semua kebutuhan pasien dibantu • Perubahan posisi, observasi tanda2 vital/ 2 jam • Makan melalui selang lambung • Pengobatan intravena “perdrip” • Pemakaian pengisapan lendir • Gelisah/disorientasi • Perawatan luka kompleks.
  • 12. Catatan : – Penentuan tingkat ketergantungan didasarkan pada jumlah terbanyak dari masing2 kelompok ketergantungan. – Lakukan setiap hari pada waktu yang sama. – Untuk menentukan kebutuhan tenaga rata-rata disetiap ruangan ditentukan selama 22 hari berturut-turut.
  • 13. Katagori asuhan keperawatan pasien : Askep minimal, kriteria : • Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri • Makan dan minum dilakukan sendiri • Ambulasi dg pengawasan • Observasi ttv dilakukan setiap shift • Pengobatan minimal, status psikologis stabil Askep sedang, kriteria : • Kebersihan diri dibantu. Makan minum dibantu • Observasi ttv setiap 4 jam • Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
  • 14. Askep agak berat, kriteria : • Sebagian besar aktifitas dibantu • Observasi ttv setiap 2-4 jam sekali • Terpasang folley catheter. Intake output dicatat • Terpasang infus • Pengobatan lebih dari sekali • Persiapan pengobatan memerlukan prosedur Askep maksimal, kriteria : • Segala akifitas diberikan oleh perawat • Posisi diatur. Observasi ttv setiap 2 jam • Makan memerlukan NGT. Terapi intravena • Penggunaan suction • Gelisah/disorientasi
  • 15. Clasification Categories in Medical-Surgical Units(K.Johnson,1984) Kategori I-Self Care 1. ADL : a. Makan.sendiri atau butuh sedikit bantuan b. Berpakaiansendiri c. Eliminasi  Ketoilet sendiri d. comfort  terpenuhi sendiri 2. Keadaan umumbaik. Masuk RS untuk pem.diagnostik, tindakan sederhana,atau bedah kecil. 3. Kebutuhan pendidikan dan dukungan emosi  penjelasan yg bersifat tindakan rutin. Pasien tdk mengalami disorientasi.
  • 16. 4. Tindakan/pengobatan  tindakan sederhana/pengobatan sederhana. Kategori II minimal care 1. ADL : a. Makan  dibantu dlm persiapan makan, pengaturan posisi, atau butuh dorongan untuk makan. Dapat makan sendiri. b. Berpakaian bantuan minimal. c. Eliminasi  Dibantu ke toilet d. Kenyamanan  bergerak dg perlu bantuan 2. Keadaan umum Gejala ringan/peny.ringan 3. Pendidikan dan dukungan emosibutuh 5-10 menit/shift.Pasien nampak agak bingung,gelisah tetapi sadar akan pengobatannya. 4. Tindakan/pengobatan 20-30 menit/shift. Observasi status mental setiap 2 jam
  • 17. Kategori IIIModerate care 1. ADL a. Makanperlu bantuan, tetapi dapat mengunyah/menelan b. Berpakaian  Tidak mampu melakukan sendiri c. Eliminasi  butuh bedpan dan urinal inkontinen 2 kali/shift d. Kenyamanan sangat tergantung dan butuh bantuan, perubahan posisi dg satu orang 2. Keadaan.umum Gejala akut. Butuh monitoring dan evaluasi fisik dan emosi 2-4 kali/jam
  • 18. 3. Pendidikan dan dukungan emosi  10-30 menit/jam. Pasien mengalami kebingungan. Dipasang WSD/ infus dan perlu dimonitor 1 kali/jam. Pasien mengalami confusio, gelisah. 4. Tindakan/pengobatan  30-60 menit/shift.Memerlukan observasi yg sering thd side effect/reaksi alergi. Observasi status mental setiap jam. Kategori IV Extensive Care 1. ADL a. Makan tidak dapat melakukan sendiri. Kesulitan menguyah dan menelan. Dipasang NGT. b. Berpakaian Dimandikan/pwt rambut dan mulut, tidak seluruhnya dibantu. c. Eliminasi  Inkontinen lebih dari 2 kali/shift d. Kenyamanan  tidak bisa merubah posisi sendiri, dibantu oleh dua orang 2. Keadaan umum peny.serius.menunjukkan adanya gelaja akut perdarahan dan atau kehilangan cairan
  • 19. 3. Pendidikan dan dukungan emosi--. Butuh lebih 30 menit/shift.Pasien confusion, gelisah tidak mampu mengontrol pengobatannya/tindakan 4. Tindakan/pengobatan  lebih dari 60 menit/shift. Observasi status mental sesering mungkin, minimal setiap jam. Kategori V Intensive care 1. Monitoring secara terus menerus setiap shift.
  • 20. PENILAIAN KLASIFIKASI PASIEN Ruang Rawat : Tgl.Observasi : Kamar : Jam : Nama pasien : Diagnosa medik : No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor . skor I Makan dan minum : 1 Dilakukan sendiri 1 2 Dilakukan dengan bantuan 2 3 Menggunakan NGT 3 4 Makan dan minum dg bantuan 4
  • 21. No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor skor II Kebersihan diri : 1 Dilakukan sendiri 1 2 Dilakukan dg bantuan 2 3 Msl keperawatan 3 kompleks/kep.total III Eliminasi : 1 Dilakukan sendiri 1 2 Dilakukan dg bantuan 2 3 Bantuan total 3 4 Inkontinen urin/bab 4
  • 22. No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor Skor IV Aktifitas : 1 Mobilisasi sendiri 1 2 Mobilisasi dengan bantuan 2 3 Monbilisasi bantuan dg 2 orang 3 4 Tiap mobilisasi dg bantuan 4 Jumlah skor (A)
  • 23. No Katagori tindakan Keperawatan Standar Skor Skor V Perilaku : 1 Kesadaran komposmentis 1 2 Kesadaran somnolen/gelisah 2 3 Kesadaran koma 3 4 Psychotic 4 VI Perawatan : 1 Perlengkapan rutin 1 2 Pengkajian pasien baru 2 3 Observasi : kateter, infus, O2, dan 3 Vs 4 Traksi,ganti balutan, dekubitus 4
  • 24. No Katagori tindakan keperawatan Standar Skor Skor VII Terapi : 1 Rutin dilakukan sendiri 1 2 Topikal oitment/suntikan 1-2 kali/hari 2 3 Infus 3 4 Transfusi 4 VIII Pendidikan Kesehatan : 1 Penkes pada pasien dan keluarga 1 2 Latihan Mobilisasi 2 Jumlah Skor (B)
  • 25. Total skor klasifikasi (A + B) : ………….. Katagori : Skor 1 – 10 = perawatan mandiri (2 jam) Skor 11 – 25 = perawatan sedang (3-5 jam) Skor 26 – 70 = perawatan total (6-8 jam)
  • 26. WAKTU PAGI SORE MALAM KLASIFIKASI Minimal 0.17 0.14 0.07 Partial 0.27 0.15 0.10 Total 0.36 0.30 0.20 Sumber : Douglas,1984 Contoh : Ruang pwt bedah : 30 pasien 10 minimal, 15 partial, 5 total. Jlm. Perawat diperlukan untuk jaga pagi :
  • 27. • 10 x 0.17 = 1.7 15 x 0.27 = 4.05 5 x 0.36 = 1.8 --------------------- 7.558 perawat u/ pagi. Rata2 kebut.perawat di ruang bedah : - Perawat shift = ….orang (sesuai perhit.) - Libur cuti = orang - Ketua Tim = orang - Kep.Ruangan= orang --------------------------------------- orang
  • 28. Arndt & Huckabay, 1975 (Gillies,1994)Formula Gillies : AXBXC F -------------- = ---- = H ( C – D )E G A = rata2 jam rawat diperlukan pasien/hari B = rata2 sensus harian pasien C = jumlah hari/tahun = 365 hari D = rata2 hari libur perawat/thn. E = jlm jam kerja perawat/hari(7/8 jam) F = jam perawatan yg dibutuhkan/thn G = jam perawatan yg diberikan masing2 perawat/thn H = jlm.perawat yg dibutuhkan di ruang rawat.
  • 29. • Penentuan jlm rata2 jam perawatan pasien dg mempertimbangkan : 1. minimal care = 1-2 jam/24 jam 2. partial care = 3-4 jam/24 jam 3. total care = > 5-6 jam/24 jam Apabila di ruang rawat bedah 30 pasien (MC=10, PC = 15, TC = 5)/maka jlm rata2 jam perawatan adalah : MC = 10 x 2 = 20 jam/24 jam PC = 15 x 4 = 60 jam/24 jam TC = 5 x 6 = 30 jam/24 jam = 110 : 30  3.66  4 jam (A)
  • 30. Formula : Full-Time-Equivalent (FTE) : Mis   Rata2 sensus harian untuk 25 tt di Ruang rawat, dalam 6 bulan rata2 pasien  19 orang.  Rata2 5 jam perawatan setiap pasien/24 jam.  Total jam perawatan yang diperlukan/hari  19 x 5 = 95 jam.  Jika jam kerja 8 jam/hari 95 : 8 = 11.912 FTE. (staf yang diperlukan dalam 24 jam).  Apabila seorang perawat bekerja secara full-time (40 jam/minggu) 12 FTE x 7 hari/minggu=84 shift/minggu.
  • 31.  Jikastaf sama setiap hari dan bekerja 8 jam/shift/minggu 84 : 5 = 16.8 Basic Staff needed pada ruang rawat ditambah dg faktor koreksi  libur, sakit, izin, dll. (lihat perhitungan faktor koreksi).
  • 32. PEDOMAN CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN (Direktorat Pelayanan Keperawatan, Depkes 2002)
  • 33. Model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit 1. Rawat Inap 1.1. Berdasarkan klasifikasi pasien Cara perhitungan berdasarkan : • Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus • Rata-rata pasien perhari • Jam perawatan yg diperlukan/hari/pasien • Jam perawatan yg diperlukan/ruangan/hari • Jam kerja efektif setiap perawat7/8 jam/hari
  • 34. Contoh : Cara perhitungan dalam satu ruangan : No. Jenis/ Rata-rata Rata-rata jam Jlm jam pwt/hari kategori pasien/hari pwt/pasien/hari 1. Pasien peny. 10 3.5 35 Dalam 2. Pasien bedah 8 4 32 3. Pasien gawat 1 10 10 4. Pasien anak 3 4.5 13.5 5. Pasien kebid. 1 2.5 2.5 Jumlah 23 93.0 Ket. : Jadi jlm tenaga kep. Yg diperlukan adalah Jlm jam perawatan ------------------------- = 93/7  13 perawat Jam kerja efektif per shift
  • 35. Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah (faktor koreksi) dengan :  Hari libur/cuti/hari besar (loss day) : Jlm hari minggu dlm 1 thn + cuti + hari besar x jlm perawat tersedia jumlah hari kerja efektif 52 + 12 + 14 = 78 hari x 13 = 3.5 286  Jlm tenaga kep. Yg mengerjakan tugas2 non kep. (non- nursing jobs) seperti contoh : membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat2 makan pasien, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan kep.
  • 36. • Jlm tenaga kep. + loss day x 25 100 • 13 + 3.5 x 25 = 4.1 100 • Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor koreksi 16.5 + 4.1 = 20.6 (dibulatkan 21 perawat) • Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan untuk contoh di atas adalah 21 orang.
  • 37. 1.2. Tingkat ketergantungan pasien Pasien diklasifikasikan dalam beberapa katagori yg didasarkan pada kebuth. Thd askep, meliputi : • Askep minimal (minimal care) • Askep sedang • Askep agak berat • Askep maksimal
  • 38. Contoh kasus : No Katagori Rata-rata Jlm jam Jlm jam . jlm pwt/hari pwt/hari pasien /hari (c x d) (riset LN) a b c d e 1. Askep minimal 7 2 14 2. Askep sedang 7 3.08 21.56 3. Askep agak berat 11 4.15 45.65 4. Askep maksimal 1 6.16 6.16 jumlah 26 87.37
  • 39. Jlm perawat yg dibutukan adalah Jlm jam pwt diruangan /hari Jam efektif perawat 87.37 = 12.5 7 Untuk perhitungan jlm tenaga tsb perlu ditambah (faktor koreksi) dg :  Hari libur/cuti/hari besar (loss day) Jlm hari Minggu 1 thn 1xcuti + hari besar x jlm pwt yg diperlukan Jumlah hari kerja efektif
  • 40. 52 + 12 + 14 = 78 hari x 12.5 = 3.4 orang 286  Tenaga kep. Yg mengerjakan pekerjaan non kep. (non-nursing jobs) seperti contohnya : membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat2 makan pasien, dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan kep. Jlm tenaga perawat + loss day x 25 100 12.5 + 3.4 x 25 = 3.9 100 Jlm tenaga : tenaga yg tersedia + faktor koreksi 15.9 + 3.9 = 19.8 (dibulatkan 20 perawat) Jadi tenaga kep. Yg dibutuhkan dalam contoh kasus di atas adalah sebanyak 20 orang.
  • 41. 2. Kamar Operasi a. Di kamar Operasi Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi 1. jumlah dan jenis operasi 2. jumlah kamar operasi 3. Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari) pada hari kerja 4. tugas perawat di kamar operasi :instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang /tim) 5. Ketergantungan pasien : - Operasi besar : 5 jam/1 operasi - Operasi sedang : 2 jam/1 operasi - Operasi kecil : 1 jam/ 1 operasi
  • 42. [jlm jam pwt/hari x jlm operasi] x jlm pwt dlm tim Jam kerja efektif/hari Contoh kasus : Dalam suatu RS terdapat 30 operasi perhari, dengan perincian : - Operasi besar : 6 orang - Operasi sedang : 15 orang - Operasi kecil : 9 orang Perhitungan kebuth. Tenaga kep. Sbb: [(6x5 jam) + (15x2 jam) +(9x1 jam)] x 2 ---------------------------------------------------- = 19.71 +1 (perawat 7 jam Cadangan inti)
  • 43. Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di kamar operasi untuk contoh kasus di atas 20 orang. b. Di ruang penerimaan dan RR Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15 menit ketergantungan pasien di RR : 1 jam 1.25 x 30 ----------- 5.3 orang (dibulatkan 5 orang) 7 Jadi jlm tenaga kep. Yg dibutuhkan di ruangan penerimaan dan RR adalah 5 orang Perhitungan di atas dg kondisi : alat tenun dan set operasi dipersiapkan oleh CSSD.
  • 44. 3. Gawat Darurat Dasarkan perhitungan di unit gawat darurat adalah : a. Rata-rata jlm pasien per hari b. jumlah jam perawatan per hari c. Jam efektif perawat/hari Contoh ; • Rata-rata jlm pasien/hari = 50 • Jlm jam perawatan = 4 jam • Jam efektif/hari = 7 jam • Jadi kebuth. Tenaga perawat di IGD :
  • 45. 50 x 4 79 -------- = 35.7 = 29 orang + loss day ( ---- x 29) = 7 286 = 29 orang + …..orang = 4. Critical Care • Rata-rata jlm pasien/hari = 10 • jlm jam perawatan/hari = 12 • Jadi kebutuhan tenaga kep. Di Critical care : 10 x 12 78 --------- 17.15 = 17 orang + loss day (---- x 17 = 7 286 = 17orang + …….. Orang =
  • 46. 5. Rawat Jalan • rata-rata jumlah pasien 1 hari = 100 • Jlm jam pwt 1 hari = 15 • Jadi kebutuhan tenaga kep. Di rawat jalan : 100 x 15 15 ------------ = 4 orang + koreksi 15% = ---- x 4 = 7 x 60 100 = 4 orang + … orang = …orang
  • 47. 6. Kamar Bersalin a. Waktu yg diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d IV = 4 jam/pasien b. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari c. Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 10 pasien Contoh : jumlah bidan yg diperlukan 10 ps x 4 jam/ps 40 --------------------- = ----- = 5.7 = + 6 orang + loss day 7 7 jam/hari
  • 48. Menentukan komposisi tenaga : • Abdellah & Levine, 1965 (Gillies, 1994) menyarankan kombinasi tenaga keperawatan  55 % tenaga profesional, 45 % tenaga non profesional. • Intermountain Health Care  menyarankan 58 % RN, 26 % LPN, 16 % Aids. • WarstlerPerbandingan dinas pagi, sore, malam : 47 % pagi, 36 % sore, 17 % malam.
  • 49. Organizing patient care • Kepala ruangan mempunyai tanggung jawab besar dalam proses pengelolaan kegiatan diruangan. • Karu mengontrol iklim organisasi dan menentukan how patient care delivary is organized. • Menentukan mana sistem pengorganisasian askep yang tepat.
  • 50. Sistem pemberian askep suatu pendekatan pemberian askep secara efektif dan efisien kpd sejumlah pasien. Model utama pengorganisasian askep : A. FUNCTIONAL NURSING : • Berorientasi pada tugas dimana fungsi kep. Tertentu ditugaskan pada setiap perawat pelaksana, mis.seorang perawat ditugaskan khusus u/ tindakan pemberian obt, perawat lain mengganti balutan, obsv.ttv., dll.
  • 51. • Karu mendistribusikan berdasarkan tk.kemampuan perawat pelaksana. • Setiap perawat bert.j. langsung kepada karu. • Tidak ada perawat yg bert.j. penuh askep pasien. Keuntungan : • Pekerjaan selesai dalam waktu singkat • Tepat u/ perawat tdk profesional • Perawat lebih terampilberulang-ulang
  • 52. Kerugian : • Memilah-milah askep • Menurunkan tanggung gugat dan t.j. • Hub.P-K sulit terbentuk • Pelayanan tidak profesional • Pekerjaan monoton, kurang tantangan
  • 53. FUNCTIONAL NURSING KARU Perawat Perawat ganti Perawat obat2an balutan kebersihan Beberapa pasien
  • 54. B. TEAM NURSING : • Bentuk sistem/metoda penugasan pemberian askep, dimana Karu membagi perawat dalam bentuk klp/tim, yg diketuai seorang perawat profesional/berpengalaman. • Cocok u/berbagai latar blk pendidikan/ kemampuan.
  • 55. • Ketua t.j. mengkoordinasi seluruh kegiatan askep. • Tujuanmemberikan asuhan berpusat kepada pasien. • Ketua tim mengkaji pasien dan menyusun rencana kep. Pada setiap pasien. • Anggota tim bert.j. melaksanakan askep berdasarkan rencana. • Ketua tim melakukan pertemuan dg anggota tim (conference ) guna membahas kejadian2 dlm askep.
  • 56. Keuntungan : • Melibatkan semua anggota tim dalam askep • Kualitas askep meningkat • Membuthkan biaya lebih sedikit/murah • Pelayanan diperoleh pasienprofesional. Kerugian : • Dapat menimbulkan pragmentasi dlm.kep. • Sulit menentukan kapan konferenanggota terbagi- bagi dalam shift. • Ketua tim lebih bert.j. dan memiliki otoritas dibanding dg anggota tim.
  • 57. TEAM NURSING KARU PERAWAT PERAWAT PERAWAT KA.TIM KA.TIM KA.TIM PERAWAT PERAWAT PERAWAT (ANG.TIM) (ANG.TIM) (ANG.TIM) BEBERAPA BEBERAPA BEBERAPA PASIEN PASIEN PASIEN
  • 58. C. PRIMARY NURSING : • Perawat profesional bert.j. dan bertanggung gugat thd askep pasien 24 jam. • Pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi t.j. P.Primer. • Sejak pasien masuk sampai pulang. • Dibantu oleh oerawat Asosiet. Keuntungan : • Otonomi perawat meningkat, krn motivasi, t.j., dan tanggung gugat meningkat. • Menjamin kontinuitas askep.
  • 59. • Meningkat hub. P-K. • Tercipta hub.kolaborasi yg baik. • Membebaskan perawat dari tugas2 perbantuan. • Metoda mendukung yan.profesional • Penguasaan pasien oleh seorang perawat primer. Kerugian : • Ruang tdak memerlukan bahwa semua perawat pelaksana harus perawat profesional. • Biaya yg diperlukan banyak.
  • 60. PRIMARY NURSING SUMBER DAYA DOKTER KARU RS PERAWAT PRIMER PASIEN PERAWAT PERAWAT PERAWAT ASOSIET ASOSIET ASOSIET PAGI SORE MALAM
  • 61. D. Nursing Case Management  Sama dg Total Patient Care  Perawat bert.j. memenuhi semua kebutuhan pasien dalam satu periode waktu.  Seorang perawat memberikan total care pada satu atau lebih pasien. Keuntungan  Askep diberikan secara komprehensif, kontinu dan holistik.
  • 62. Tepat untuk askep intensif  Tanggung jawab jelas kerugian  Membutuhkan skill yg tinggi  Sebagian perawat profesional sebagian asisten.  Tidak dapat digunakan bagi ruangan dg yg mempunyai perawat pembantu.  Sangat sulit bagi perawat profesional untuk mengetahui semua area pelayanan.  Sangat sibuk krn berhub.dg bagian lain.
  • 63. Nursing Case management /Total care Nursing Karu Perawat/RN Pasien Pasien
  • 64. Model Nurse are called description Case/Total Perawat Setiap Ns bertugas merawat sec.total 1 atau lebih pasien Functional Prw obat/Prw Pwt bertugas sec.spesifik. kebersihan Team Team leader Anggota kep. Dibagi dlam klp kecil yg bert.j.total Team member care pada bbrp pasien Primary nurse Pwt bert.j. pada seluruh rencana kep. u/ bbrp Primary pasien dan pwt asosiet mengimplementasikan rencana kep.
  • 65. Seleksi model pengorganisasi askep  Penting mengevaluasi efektifitas model yg terpilihpenentuan model yg diperlukan.  Untuk menentukan efektifitas model, bbrp pertanyaan yg perlu diajukan : 1. Filosofi yan.kes 2. Cost effective 3. Petimbangan kepuasan pasien dan kel. 4. Memungkinkan impl.proses kep.
  • 66.  Karu bert.j. menentukan jenis pengorganisasi askep  Oleh karena yan. bersifat multidisiplin,sistem pemberian askep berdampak pada yg lain.
  • 67. PENJADUALAN  Penjadualan di unit keperawatan perlu dilakukan dengan cermat, sebab apa yang dapat terjadi di ruangan sulit dipastikan.  Kegiatan yang ada banyak tergantung kondisi pasien.  Keadaan pasien dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi sakit dan kebutuhannya.  Oleh karena itu penjadualan perawat diatur secara garis besar supaya dimodifikasi sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi di unit keperawatan.
  • 68. Ada beberapa cara penjadualan :  Penjadualan desentralisasi : Kepala Ruangan merencanakan jadual dinas untuk stafnya. Cara ini menimbulkan kesulitan bila membutuhkan banyak perawat karena absen atau sakit. Kepala Ruangan harus menerencanakan kembali jadual sehingga sering menimbulkan ketidakpuasan staf.  Penjadualan sentralisasi : Petugas ketenagaan akan merencanakan dan mengendalikan jadual, dengan demikian pekerjaan Kepala Ruangan lebih ringan, tetapi petugas tersebut kurang mengetahui tentang perubahan kebutuhan perawat karena beban asuhan keperawatan meningkat di ruangan, maka perlu diberikan gambaran secara menyeluruh tentang tenaga perawat yang shift.
  • 69. Beberapa yang patut dipertimbangkan dalam penjadualan ;  Sesuai dengan kebijakan, standar dan praktek yang telah ditetapkan dan bagaimana memanfaatkan tenaga keperawatan yang ada.  Perbandingan yasng seimbang antara perawat professional dan yang tidak  Pelayanan yang terus menerus  Menghindari maldistribution dan over staffing.  Kepuasan anggota staf dalam pekerjaan.  Pertimbangan libur dan hari-hari libur lainnya.  Memungkinkan penyesuaian dalam kasus penyakit, emergensi, atau perubahan dalam kebutuhan asuhan.
  • 70.  Anggota staf diinformasikan 2 minggu sebelum implementasi jadual.  Cegah pada hal yang berhubungan dengan hak-hak individu yang berhubungan dengan diskriminasi akibat perbedaan seks, etnik dan kepercayaan.
  • 71. Siklus penjadwalan/Shift Nama 1 2 3 4 Hari Nama 1. 2. 3. 4. 5.
  • 72. Pertimbangan dalam penjadualan/shift :  Jumlah jam perawatan rata yg dibutuhkan setiap hari menentukan standar  Jumlah FTE yg diperlukan di ruangan/24 jam  8 jam/shift yang diperlukan setiap minggu  Jumlah FTE diperlukan sebagai dasar penentuan kebut.tenaga/ruangan  Gunakan formula Salt Lake community HospitalStaf mixS1-Ners,DIII,SPK  Gunakan proporsi Warsler staff shift,jumIsi tabel penjadualan FTE/hari:Pagi,siang, malam
  • 73. Proses keperawatan (Nursing Process) • Proses pengambilan kpts dalam menyusun kegiatan asuhan secara bertahap. • Kebut.dan masalah pasien merupakan titik sentral dalam pengambilan kpts. • Pendekatan ilmiah yang pragmatis dalam pengambilan kpts adalah : 1. identifikasi masalah 2. menyusun alternatif penyelesaian masalah 3. pemilihan cara penyelesaian masalah yg tepat dan melaksanakannya. 4. Evaluasi hasil dari pelaksanaan alternatif penyelesaian masalah.
  • 74. • Seluruh langkah pengambilan kpts. : 1. pengkajian data 2. diagnosa keperawatan 3. rencana tindakan 4. implementasi 5. evaluasi. Dokumentasi keperawatan. • Merupakan unsur penting dalam sistem yan.kep. • Dokumentasi yg baik--.info keadaan pasien dapat diketahui secara berkesinambungan. • Dokumen legal tentang pemberian askep. • Berfungsi sebagai sarana komunikasi antar anggota tim. • Sumber info untuk penelitian • Sebagai bukti pert.j. dan pertanggung gugatan askep.