SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 84
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Agustina, S.Pd. Editor: Sukirno, S.Pd.,M.Pd.




SMP NEGERI 6 TANAH GROGOT
Jl. Pelsus Tanah Merah Ds. Janju KM.10 Tanah Grogot
Kabupaten Paser Kalimantan Timur 76211
Email: smpn6tgt@yahoo.com                                                    1
2
HALAMAN PENGESAHAN



Judul           : Panduan Persiapan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 MATEMATIKA

Penyusun        : Agustina, S.Pd.
NIP             : 19810807 200502 2 001
Tanggal         : 7 Januari 2013.
Editor          : Sukirno, S.Pd.,M.Pd.




      Panduan Persiapan Ujian Nasional (UN) ini digunakan untuk kalangan sendiri




                                         Tanah Grogot,     Januari 2013.
                                         Kepala SMPN 6 Tanah Grogot,



                                         Suhaimi, S.Pd.
                                         NIP. 19610306 198703 1 012




                                                                                   3
KATA PENGANTAR

     Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan segala
kemampuan yang diberikan-Nya sehingga penyusunan Panduan Persiapan Ujian
Nasional (UN) tahun 2013 ini dapat terselesaikan.

      Ujian nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 ini, merupakan
salah satu fase yang harus dilalui oleh semua anak didik untuk dapat
menyelesaikan pendidikannya pada tiap jenjang satuan pendidikan.

       Oleh karenanya ujian nasional perlu mendapatkan perhatian yang khusus
dari seluruh siswa yang akan mengikutinya tidak terkecuali oleh para guru yang
membimbing siswa tersebut agar mampu mencapai hasil yang sangat maksimal.

       Melalui Panduan Persiapan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 yang disusun
ini, penulis mencoba untuk membantu para siswa agar dapat mempersiapkan
diri lebih matang lagi dalam menghadapi Ujian Nasional.

      Panduan ini disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan yang
dikeluarkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan harapan
dapat memberikan gambaran dan prediksi yang lebih spesifik bagi para siswa.

     Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, kami berharap panduan ini
dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan khususnya pendidikan
matematika dibumi Daya Taka ini.....


                                         Tanahh Grogot, Januari 2013.
                                         Penyusun,



                                         Agustina, S.Pd.




                                                                             4
DAFTAR ISI
                   BERDASARKAN KISI-KISI SKL UN 2012/2013

No      KOMPETENSI                                 INDIKATOR                   HAL
 1 Menggunakan konsep         Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 31
   operasi hitung dan si-     operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada
   fat-sifat bilangan, per-   bilangan.
   bandingan, bilangan        Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 33
   berpangkat, bilangan       perbandingan.
   akar, aritmetika sosial,   Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 35
   barisan bilangan, serta    operasi bilangan berpangkat atau bentuk akar.
   penggunaannya dalam        Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 36
   pemecahan masalah.         perbankan atau koperasi dalam aritmetika sosial
                              sederhana.
                              Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 38
                              barisan bilangan dan deret.
2   Memahami        operasi   Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar.            40
    bentuk aljabar, konsep    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 42
    persamaan dan perti-      persamaan linier atau pertidaksamaan linier satu
    daksamaan linier, per-    variabel.
    samaan garis, himpu-      Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 43
    nan, relasi, fungsi,      himpunan.
    sistem persamaan li-      Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 46
    near, serta pengguna-     fungsi.
    annya dalam pemeca-       Menentukan gradien, persamaan garis, atau 47
    han masalah.              grafiknya.
                              Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 52
                              sistem persamaan linier dua variabel.
3   Memahami       konsep     Menyelesaikan masalah menggunakan teorema 55
    kesebangunan, sifat       Pythagoras.
    dan unsur bangun          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas 56
    datar, serta konsep       bangun datar.
    hubungan antarsudut       Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 58
    dan / atau garis, serta   keliling bangun datar.
    menggunakannya            Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 59
    dalam     pemecahan       hubungan dua garis: besar sudut (penyiku atau
    masalah.                  pelurus).
                              Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 60
                              garis-garis istimewa pada segitiga.
                              Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 62
                              unsur-unsur / bagian-bagian lingkaran atau
                              hubungan dua lingkaran.
                              Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 64
                                                                              5
kesebangunan atau kongruensi.
4   Memahami sifat dan    Menentukan unsur-unsur pada bangun ruang.          68
    unsur bangun ruang,   Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan        69
    dan menggunakannya    kerangka atau jaring-jaring bangun ruang.
    dalam    pemecahan    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan        71
    masalah.              volume bangun ruang.
                          Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas   74
                          permukaan bangun ruang.
5   Memahami        konsepMenentukan ukuran pemusatan atau mengguna-         76
    dalam statistika, serta
                          kannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.
    menerapkannya         Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan        79
    dalam     pemecahan   penyajian atau penafsiran data.
    masalah.
6   Memahami        konsep Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan       82
    peluang suatu kejadi- peluang suatu kejadian.
    an serta menerapkan-
    nya dalam pemecahan
    masalah.




                                                                             6
MATERI UJIAN NASIONAL SESUAI SKL 2013

Standar Kompetensi 1
Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan,
bilangan berpangkat, bilangan akar, aritmatika sosial, barisan bilangan, serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.

BILANGAN BULAT DAN PECAHAN
A. Bilangan Bulat
   Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negative dan bilangan cacah, ditulis:
   B = {…, –3, –2, – 1, 0, 1, 2, 3, 4, …}
   Pada garis bilangan :

          -6       -6   -5   -4    -3       -2   -1   0   1   2   3    4   5   6   7
               8        Bilangan bulat                    Bilangan cacah
                                  negatif
   Sistem operasi bilangan bulat berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
   pembagian.
   1. Penjumlahan
       a. Tertutup
          Jika a dan b merupakan Є himpunan bilangan bulat, maka hasil operasi
          a + b Є himpunan bilangan bulat.
       b. Komutatif
          a+b=b+a
       c. Asosiatif
          (a + b) + c = a + (b + c)
       d. Unsur Identitas
          a+0=a
          Unsur identitas penjumlahan adalah nol (0) , artinya jika a merupakan Є
          himpunan bilangan bulat maka a + 0 = a

   2. Pengurangan
       a – b = a + (– b)
      Operasi a – b sama saja dengan menjumlahkan a dengan lawan (invers) dari
      b, yaitu – b

   3. Perkalian
      a. Tertutup
         Jika a dan b merupakan Є himpunan bilangan bulat maka hasil operasi ax
         b Є himpunan bilangan bulat
      b. Komutatif
          axb=bxa


                                                                                       7
c. Asosiatif :
      (a x b) x c = a x (b x c )
   d. Unsur identitas
      ax1=a
      Jadi, 1 merupakan unsur identitas dari perkalian bilangan bulat.
   e. Distributif terhadap perkalian dengan penjumlahan dan perkalian terhadap
      pengurangan.
      a (b + c) = ab + ac
      a (b – c) = ab – ac

   4. Pembagian
      𝑎  𝑐   𝑎                 𝑑               𝑎𝑑
        : = 𝑥                          =
       𝑏   𝑑           𝑏       𝑐               𝑏𝑐
      Dengan b  0, dan c  0

   5. Perpangkatan
      a. Distributif
         (a x b)n = an x bn
      b. Sifat-sifat lain
          am x an = am + n
          am : an = am - n
          (am ) n = am x n
          a0 = 1, dan 00 = tidak terdifinisikan

   6. Penarikan akar
      a. Sifat Distributif
              𝑝            𝑝                                𝑝
               𝑎× 𝑏= 𝑎×                                        𝑏
                   𝑝       𝑎           𝑝            𝑝
                              =           𝑎∶           𝑏
                           𝑏
               𝑝                   𝑝
      b.    𝑎𝑞 = 𝑎𝑞
                𝑐
      c.     𝑎 = 𝑎𝑐
      d. Jika c = 𝑎 maka a = c2.

B. Pecahan
                                                                    𝑎
   Bentuk umum pecahan adalah                                           dengan bilangan a sebagai pembilang dan
                                                                    𝑏
   bilangan b sebagai penyebut, sedangkan b  0. Berikut adalah hal-hal yang perlu
   diperhatikan dalam pecahan:
                                              𝑎
   1. Pecahan-pecahan yang senilai dengan dapat diperoleh bila pembilang dan
                                              𝑏
       penyebut dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.
                         𝑎   𝑏
   2. Bila a  b, berlaku  dengan c bilangan positif
                                           𝑐        𝑐
                                           𝑎        𝑏
      Bila a  b, berlaku  dengan c bilangan positif
                                           𝑐        𝑐

                                                                                                              8
𝑏
   3. Pecahan campuran dengan bentuk 𝑎 dengan c bilangan positif dapat diubah
                                         𝑐
      menjadi pecahan biasa dengan langkah:
        𝑏      𝑎 𝑥 𝑐 + 𝑏
      a =
        𝑐      𝑐
   Bentuk-bentuk pecahan sebagai berikut:
                              1 3 5
   a. Pecahan Biasa : contoh : , ,
                                                                          2           5               7
                                                                                                      1                   3       5
   b. Pecahan campuran : Contoh : 1 , 2 , 4
                                       2   5     7
   c. Pecahan decimal : contoh : 0,5 ; 0,23 ; 3,567
   d. Persen(%) : artinya perseratus, contoh : 25%, 47,5%
   e. Permil (‰) : artinya perseribu, contoh : 12‰, 107‰
   Sifat-sifat yang berlaku pada operasi bentuk pecahan adalah sebagai berikut:
   1. Penjumlahan dan pengurangan
                      𝑎   𝑐    𝑐   𝑎
        Komotatif : + = +
                                 𝑏               𝑑                    𝑑               𝑏
                         𝑎                   𝑐                       𝑒                𝑎                   𝑐                   𝑒
       Asosiatif :( + ) +                                                = +( + )
                         𝑏                   𝑑                       𝑓                𝑏                   𝑑                   𝑓
   2. Perkalian
                                     𝑎               𝑐                        𝑐           𝑎
       Komotatif :                          𝑥                   =                𝑥
                                     𝑏               𝑑                        𝑑           𝑏
                             𝑎               𝑐                   𝑒                𝑎               𝑐               𝑒
       Asosiatif :( 𝑥 ) 𝑥                                           =                    𝑥( 𝑥 )
                             𝑏               𝑑                   𝑓                𝑏               𝑑               𝑓
                                         𝑎               𝑐                𝑒                   𝑎               𝑐               𝑒
       Distributif :( + )𝑥                                                       =                   𝑥               𝑥
                                         𝑏               𝑑                𝑓                   𝑏               𝑑               𝑓
                                                                                                                                        𝑎          𝑎
       Memiliki unsur identitas yaitu 1 sehingga x 1 =
                                                 𝑏                                                                                                 𝑏
   3. Pembagian
             𝑎  𝑐    𝑎    𝑑      𝑎𝑑
      Berlaku : = 𝑥         =
                 𝑏   𝑑                       𝑏               𝑐                        𝑏𝑐


ARITMATIKA SOSIAL DAN PERBANDINGAN
A. Aritmatika Sosial
   1. Untung dan Rugi
       Untung terjadi karena harga jual lebih besar dari harga beli (modal)
        Syarat untung yaitu harga jual  harga beli
       Rugi terjadi karena harga jual lebih kecil dari harga beli (modal)
        Syarat rugi yaitu harga jual  harga beli
        Untung = Harga jual – Harga Beli
                                                  Besar Untung
        Persentase keuntungan  % Untung =                     x 100%
                                                                                                                                      Harga Beli
            Rugi = Harga beli – Harga Jual
                     Besar Rugi
            % Rugi =            x 100%
                     Harga Beli
   2. Diskon atau rabat
      Yaitu potongan harga yang diberikan pedagang atau produsen kepada
      pembeli atau konsumen. Diskon umumnya diyatakan dalam persen.
       Harga yang di bayar = harga semula – diskon
                    𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝐷𝑖𝑠𝑘𝑜𝑛
       %Diskon =                𝑥 100%
                             𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎

                                                                                                                                                       9
3. Bruto, tara dan neto
      o Bruto adalah berat kotor yang terdiri dari berat bersih barang (neto) dan
         berat kemasan (tara).
      o Neto adalah berat bersih yang di dapat dari berat kotor (bruto) dikurangi
         tara.
      o Tara adalah potongan berat. Nilai tara umumnya dinyatakan dalam
         persen

            Bruto = neto + tara
            Neto = bruto – tara
                     𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑎𝑟𝑎
            % tara =            𝑥 100%
                         𝑏𝑟𝑢𝑡𝑜


   4. Bunga Tunggal
      Bila besar uang yang ditabung mula-mula M, bank memberikan bunga
      tunggal p % pertahun dan waktu menabung selama t tahun, maka :
       Bunga selama 1 tahun = M x p %
       Bunga selama t tahun = M x p % x t
                                    𝑝
       Bunga selama t bulan = M x % x t
                                   12
       Jumlah tabungan seluruhnya = M + Bunga

B. Perbandingan
   1. Gambar Berskala
      o Pengertian
                                 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 (𝑝𝑒𝑡𝑎 )
                   Skala =
                                      𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
      o Arti Skala
          Skala 1 : 2.500.000 artinya 1 cm pada peta mewakili 2.500.000 cm = 25 Km
          jarak sebenarnya.
   2. Faktor pada gambar berskala
      Sisi-sisi yang bersesuaian antara ukuran sebenarnya dengan model (gambar
      berskala) memiliki perbandingan yang sama, yaitu sebesar konstanta k yang
      disebut faktor berskala.

             𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔   𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙             𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙            𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙
      S=                          =                      =                        = 𝑘
           𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎         𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎        𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
   3. Menyederhanakan perbandingan
      Untuk dua besaran sejenis, a dan b dengan m adalah FPB dari a dan b, maka:

                                          𝑎   𝑎: 𝑚
                                            =
                                          𝑏   𝑏: 𝑚

   4. Jenis-jenis perbandingan
      Perbandingan dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari pecahan.
      Perbandingan dibedakan dua, yaitu perbandingan senilai dan berbalik nilai.
                                                                                        10
a. Perbandingan Senilai
         Adalah perbandingan yang apabila nilai awalnya diperbesar maka nilai
         akhir juga akan semakin besar. Sebaliknya, apabila nilai awal diperkecil
         maka nilai akhir juga semakin kecil. Contoh dua besaran yang berbanding
         senilai:
         1) Banyak barang dengan jumlah harganya
         2) Banyak liter bensin dengan jarak yang ditempuh sebuah kendaraan
         3) Jumlah bunga tabungan dengan lama menabung, dan lain-lain.
         Menyelesaikan perbandingan senilai
         a1       b1
         a2       b2
                              Hasil kali silang
                              a1 x b2 = a2 x b1
         a1       𝑏1
              =               Perbandingan senilai
         𝑎2       𝑏2
                                          b1
                              a1 =                x a2
                                          b2


      b. Perbandingan Berbalik Nilai
         Adalah perbandingan yang bercirikan bila nilai awal diperbesar maka nilai
         akhir menjadi lebih kecil, sebaliknya bila nilai awal diperkecil maka nilai
         akhir diperbesar. Contoh dua besaran yang berbalik nilai :
         1) Kecepatan kendaraan dengan waktu tempuhnya
         2) Banyak pekerja proyek dengan waktu penyelesaiannya
         3) Banyak hewan peliharaan dengan waktu untuk menghabiskan
            persediaan makanan
         Menyelesaikan perbandingan berbalik nilai
         a1       b1
         a2       b2
                              Hasil kali silang
                              a1 x b1 = a2 x b2
         a1       𝑏2
              =               Perbandingan senilai
         𝑎2       𝑏1
                                          b2
                              a1 =                x a2
                                          b1



BARISAN BILANGAN DAN DERET

Barisan bilangan adalah sederetan bilangan yang diatur menurut aturan (pola)
tertentu.
A. BARISAN DAN DERET ARITMATIKA
    Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang setiap suku, kecuali suku
    pertama, diperoleh dari suku sebelumnya ditambah dengan bilangan tetap.
    Bentuk umum barisan aritmatika yaitu:
                                                                                  11
a, a + b, a + 3b, a + 4b, ... , a + (n – 1) b
   a = suku pertama
   b = beda
   n = suku ke-n
   Rumus suku ke-n :
                           Un = a + (n – 1) b
   Deret aritmatika adalah jumlah n suku pertama barisan aritmatika
   Rumus jumlah suku ke-n :
                                           𝑛
                                   𝑆 𝑛 = [2𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏]
                                          2

B. BARISAN DAN DERET GEOMETRI
   Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang setiap suku, kecuali suku
   pertama diperoleh dari suku sebelumnya dikalikan dengan bilangan yang tetap.
   Bentuk umum barisan geometri yaitu:
   a, ar, ar2, ar3, ... , arn – 1
   a = suku pertama
   r = rasio (pengali)
   n = suku ke - n
   Rumus suku ke-n :
                                Un = arn – 1
   Deret geometri adalah jumlah n suku pertama barisan geometri.
   Rumus jumlah n suku pertama :
                                    𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )            𝑎 (𝑟 𝑛 – 1)
                           𝑆𝑛 =                 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆 𝑛 =
                                      1− 𝑟                    𝑟−1

C. BARISAN BILANGAN JENIS LAIN
   1. Barisan bilangan persegi : 12, 22, 32, .... atau 1, 4, 9, ....
   2. Barisan bilangan segitiga : 1, 3, 6, 10
   3. Barisan bilangan persegi panjang:
      1 x 2, 2 x 3, 3 x 4, 4 x 5, 5 x 6, .... atau 2, 6, 12, 20, 30, ....
   4. Barisan bilangan fibonacci adalah barisan bilangan yang setiap sukunya,
      kecuali dua suku pertama, diperoleh dari jumlah dua suku sebelumnya.
      Contoh :
      1, 3, 4, 7, 11, 18, ....
      0, 2, 2, 4, 6, 10, .....




                                                                              12
Standar Kompetensi 2
Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan pertidaksamaan linear,
persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linear, serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.

BENTUK ALJABAR

Pemfaktoran Bentuk Aljabar
a. ax + ay = a(x + y)
   contoh :
   6x + 15y = 3 (2x + 5y)
b. x2  2xy + y2 = ( x  y)2
   contoh :
   1) x2 + 10x + 25 = x2 + 2 . 5 . x + 52
                      = (x + 5)2
   2) x2 – 10x + 25 = x2 – 2 . 5 . x + 52
                       = (x – 5)2
c. x2 – y2 = (x + y)(x – y)
   4x2 – 9y2 = (2x)2 – (3y)2
              = (2x – 3y)(2x + 3y)
d. ax + bx + c dengan a = 1 dan c  0
      2

   x2 + (p + q)x + pq = (x + p)( x – p)
   x2 – (p + q)x + pq = (x – p)( x – p)
   contoh :
   1) x2 + 7x + 10 = x2 + (2 + 5) x + (2 . 5)
                    = (x + 2)(x + 5)
   2) x – 7x + 10 = x2 – (2 + 5) x + (2 . 5)
        2

                   = = (x – 2)(x – 5)
e. ax + bx + c dengan a = 1 dan c  0
      2

   x2 + (p – q)x – pq = (x + p)( x – p)
   x2 – (p – q)x – pq = (x – p)( x + p)
   1) x2 + 3x – 10 = x2 + (5 – 2)x – 3 . 2
                    = (x + 5)(x – 2)
   2) x – 3x – 10 = x2 + (5 – 2)x – 3 . 2
        2

                   = (x – 5) (x + 2)
      2
f. ax + bx + c dengan a ≠ 1
   ax2 + bx + c = (px + q)(rx + s)
   dengan syarat: a = pr
                     b = (ps + qr)
                     c = qs
      2
   4x – 12x + 9 = (2x – 3)(2x – 3)



                                                                          13
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

A. Persamaan Linear Satu Variabel
   Adalah kalimat terbuka yang memuat satu variabel (peubah) berpangkat satu
   dan dihubungkan dengan tanda sama dengan (=). Bentuk umum persamaan
   linear: ax + b = c dengan a, b, dan c  R. Langkah-langkah untuk menyelesaikan
   persamaan linear satu variabel kalian dapat menggunakan dua metode berikut:
   a. Metode substitusi
       Dengan metode substitusi kalian dapat memasukkan nilai x yang
       memungkinkan agar memenuhi ax + b = c.
       Contoh:
       2x – 2 = 2, dengan x adalah bilangan asli, maka penyelesaiannya adalah:
       Jika x = 1, maka 2 . 1 – 2 = 0 .     02
       Jika x = 2, maka 2. 2 – 2 = 2.       2=2
       Jadi x = 2 yang memenuhi penyelesaian persamaan 2x – 2 = 2
   b. Mencari persamaan ekuivalen yang paling sederhana
       Persamaan ekuivalen adalah persamaan yang memiliki penyelesaian sama.
       Simbol persamaan ekuivalen adalah . Persamaan ekuivalen dapat dicari
       dengan cara sebagai berikut:
      1) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama
      2) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
      3) Menggabungkan kedua operasi di atas.
      Contoh:
      3x – 4 = 2
       3x – 4 + 4 = 2 + 4 (Kedua ruas ditambah 4)
       3x = 6
           3𝑥      6
              =
          3     3
       x =2        Jadi penyelesaian persamaan 3x – 4 = 2 adalah x = 2

B. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
   Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat matematika yang memuat
   satu variabel berpangkat satu dan dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan.
   Tanda ketidaksamaan (, , , ). Menentukan menyelesaikan pertidaksamaan
   linear satu variabel dilakukan dengan menentukan bentuk ekuivalen paling
   sederhana dari pertidaksamaan tersebut. Suatu pertidaksamaan ekuivalen jika:
   1) Kedua ruasnya ditambah/dikurangi dengan bilangan yang sama
   2) Kedua ruasnya dikali/dibagi dengan bilangan positif yang sama
   3) Kedua ruasnya dikali/dibagi dengan bilangan negatif yang sama diikuti
       dengan membalik tanda pertidaksamaan.
    Contoh:
       3x – 9  3
       Jawab:      3x – 9 + 9  3 + 9
                   3x  12
                                                                               14
3𝑥       12
                              >
                           3       3
                          x  4


HIMPUNAN

A. Irisan Himpunan
   Irisan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A
   dan menjadi anggota B.
   A  B dibaca irisan himpunan A dan B
   A  B = {x  x ⋴ A dan x ⋴ B}
B. Gabungan Himpunan
   Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan
   anggota A atau anggota B.
   A  B dibaca gabungan himpunan A dan B
   A  B = {x  x ⋴ A atau x ⋴ B}


FUNGSI

1. Fungsi (pemetaan)
   Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang
   memasangkan setiap anggota A ke anggota B dengan tepat satu anggota B.
   Tepat satu artinya tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang dari satu.
   Himpunan A disebut daerah asal (domain)
   Himpunan B disebut daerah kawan (kodomain)
   Himpunan dari anggota-anggota himpunan B yang mempunyai pasangan di A
   disebut daerah hasil (range)
2. Nilai fungsi
   Suatu fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk:
   f : x  f(x)
   Nilai fungsi untuk setiap nilai x yang diberikan dihitung dengan cara
   mensubstitusikan nilai x pada rumus fungsi tersebut
3. Daerah hasil fungsi
   Daerah hasil (range) dari suatu fungsi adalah himpunan nilai-nilai fungsi dari
   setiap anggota daerah asal (domain)

PERSAMAAN GARIS LURUS

A. Bentuk umum persamaan garis lurus
   Bentuk umum persamaan garis lurus adalah:
           y = ax + b atau ax + by + c = 0

                                                                               15
B. Gradien
   1. Gradien dari garis yang melalui dua titik P (x1, y1) dan Q (x2, y2)

                                                        𝑦1 − 𝑦2
                                                𝑚=
                                                       𝑥1 − 𝑥2

   2. Gradien garis dari persamaan garis lurus
      a. Jika persamaan garis lurus berbentuk:
         y = mx + c            gradien = m
      b. Jika persamaan garis lurus berbentuk:
                                            𝑎
         ax + by + c = 0       gradien = –
                                            𝑏
C. Menentukan persamaan garis lurus
   1. Persamaan garis lurus melalui titik p (x1, y1) dengan gradien m,
         y – y1 = m (x – x1)
   2. Persamaan garis lurus melalui dua titik P (x1, y1) dan Q (x2, y2)
                                𝑦 − 𝑦1         𝑥 − 𝑥1
                                         =
                               𝑦2 − 𝑦1        𝑥2 − 𝑥1
   3. Persamaan garis lurus yang melalui titik potong sumbu-sumbu koordinat
      yaitu (p,0) dan (0,q)
         y


          q (q,0)                                             py + qx = pq

                        (P,0)           x
                    p




D. Hubungan antara dua buah garis
   1. Dua garis saling berpotongan
                                        g1 : y = ax + b
                           P(x,y)


                                            g2 : y = cx + d
      Titik potong p (x,y) diperoleh dari himpunan penyelesaian PLDV:
      y = ax + b
                      ax + b = cx + d
      y = cx + d
   2. Dua garis saling tegak lurus
           h

                    Garis g dan h saling tegak lurus dan dinotasikan g  h


                                    g

                                                                             16
Hubungan garis yang berlaku antara garis g dan h saling tegak lurus tersebut
     adalah:
           mg . mh = –1

   3. Dua garis yang saling sejajar
      y          h
                   g
                                Garis g sejajar garis h dinotasikan g  h, dan berlaku
                                    mh = mg

                          x


SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
1. Bentuk umum
    Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variabel
    yang hanya memiliki satu titik penyelesaian. Bentuk umum:
    a1x + b1y = c1
                     Memiliki satu titik penyelesaian
    a2x + b2y = c2
                                     (x,y)
2. Mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
    Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel dapat
    ditentukan dengan cara:
    a. Metode substitusi
        Tentukan himpunan penyelesaian dari: 2x + y = 6 dan x – y = –3
        Jawab:
        Metode substitusi dimulai dengan menyatakan sebuah variabel dari salah
        satu persamaan linear dua variabel dalam variabel yang lain.
         2x + y = 6          y = 6 – 2x ……………..(1)
            x – y = –3      ………………………………. (2)
         Substitusikan persamaan (1) ke (2), diperoleh:
                     x – y = –3
              x – (6 – 2x) = –3
              x – 6 + 2x = –3
                 3x – 6 = –3
               3x – 6 + 6 = –3 + 6
                   3x = 3
                     x =1
         Substitusikan x = 1 kepersamaan (1), diperoleh:
              y = 6 – 2x
              y = 6 – 2(1)
              y=4
        Jadi himpunan penyelesaian dari 2x + y = 6 dan x – y = –3 adalah {(1,4)}


                                                                                    17
b. Metode eliminasi
        Metode eliminasi dilakukan dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan
        salah satu variabel yang ada dalam PLDV, yaitu variabel x atau y.
        Langkah penyelesaian dengan metode eliminasi:
        (1) Samakan koefisien salah satu variable x atau y
        (2) Eliminasikan persamaan tersebut sehingga suku yang sama hilang
            (dengan operasi penjumlahan atau pengurangan), selesaikan dan
            tentukan nilai salah satu variabel.
        (3) Substitusikan nilai variabel yang ditemukan untuk menemukan nilai
            variabel lain, atau ikuti langkah (1) sampai (3) untuk variabel lain.
        Tentukan himpunan penyelesaian dari: 2x + y = 6 dan x – y = –3
        Jawab:
         Mencari nilai x dengan mengeliminasi y
            2x + y = 6                   Keterangan:
            x – y = –3                   Karena koefisien y sudah sama dan
               3x = 3                    berlawanan maka langsung dieliminasi
              x =1
         Mencari nilai y dengan mengeliminasi x
            2x + y = 6      x1           2x + y = 6
             x – y = –3 x 2              2x – 2y = –6
                                                3y = 12
                                                3y   12
                                                   =
                                                3     3
                                                y =4
            Jadi himpunan penyelesian dari 2x + y = 6 dan x – y = –3 adalah {(1,4)}
c. Metode eliminasi dan substitusi (campuran)
     Eliminasi x atau y
       2x + y = 6 ……………………..(1)
        x – y = –3 ……………………..(2)
           3x = 3
         3𝑥       3
              =
          3       3
            x =1
     Substitusikan x = 1 kepersamaan (1) dan (2)
        2x + y = 6
        2(1) + y = 6
        2 +y =6
        2–2+ y=6–2
        y=4
        Jadi himpunan penyelesian dari 2x + y = 6 dan x – y = –3 adalah {(1,4)}
3. Model matematika
   Untuk menyelesaikan soal cerita (penerapan dari sistem persamaan linear dua
   variabel), perlu dibuatkan model matematika. Model matematika merupakan


                                                                                 18
terjemahan soal cerita dalam bentuk persamaan matematika. Langkah-
     langkahnya sebagai berikut:
a)   Simak soal cerita dengan baik, kemudian nyatakan variabel yang belum diketahui
     dalam x dan y
b)   Buatlah persamaannya.
     Contoh:
     Harga 2 buku dan 3 polpen adalah Rp 10.200,00 sedangkan harga 3 buku dan 4
     pulpen adalah Rp 14.400,00. Tentukan harga sebuah buku dan 2 buah pulpen.
     Jawab:
     Misal: Harga 1 buku = x rupiah
            Harga 1 pulpen = y rupiah
    Model matematika:
     Harga 2 buku dan 3 pulpen Rp 10.200,00          2x + 3y = 10.200…………..(1)
     Harga 3 buku dan 4 pulpen Rp 14.400,00          3x + 4y = 14.400…………..(2)
    Eliminasi x
     2x + 3y = 10.200 x 3           6x + 9y = 30.600
     3x + 4y = 14.400 x 2           6x + 8y = 28.800
                                   y = 1.800
    Substitusikan y = 1.800 kepersamaan (1)
     2x + 3y = 10.200
     2x + 3 (1.800) = 10.200
     2x + 5.400 = 10.200
     2x = 10.200 – 5.400
     2x = 4.800
     2𝑥     4.800
         =
      2       2
     x = 2.400
     Harga sebuah buku = x = Rp 2.400,00
     Harga sebuah pulpen = y = Rp 1.800,00
     Jumlah harga 1 buku dan 2 pulpen = x + 2y
                                         = Rp 2.400,00 + 2 (Rp 1.800,00)
                                         = Rp 2.400,00 + Rp 3.600,00
                                         = Rp 6.000,00

Standar Kompetensi 3
Memahami konsep kesebangunan, sifat dan unsur bangun datar, serta konsep
hubungan antar sudut dan/atau garis, serta menggunakannya dalam pemecahan
masalah.

TEOREMA PYTHAGORAS
Dalam segitiga siku-siku berlaku “kuadrat panjang sisi miring (hipotenusa) sama
dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya”. Pernyataan ini disebut teorema
pythagoras. Perhatikan segitiga dibawah ini:

                                                                                 19
b            a
                                        a2 = b2 + c2

           c

Pernyataan teorema pythagoras juga berlaku sebaliknya. Kebalikan teorema
pythagoras: jika dalam segitiga ABC berlaku a2 = b2 + c2, segitiga ABC merupakan
segitiga siku-siku.

KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR
A. PERSEGI
   Persegi adalah bangun segiempat yang memiliki panjang sisi sama. Sifat-sifat
   persegi yaitu:
   a. Panjang sisinya sama
   b. Diagonalnya sama panjang
   c. Masing-masing besar sudutnya 90o
       D           C
                           Luas = s x s
                           Keliling = 4 x s
      A            B
                           Keterangan s = sisi

B. PERSEGI PANJANG
   Persegi panjang adalah bangun segiempat yang mempunyai dua pasang sisi
   sejajar yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut yang sama besar.
   Sifat-sifat persegi panajang yaitu:
   a. Sisi-sisi yang berhadapan dan sejajar memiliki panjang sama.
   b. Masing-masing besar sudutnya 900
   c. Diagonalnya sama panjang
       D              C       Luas = p x l
                              Keliling = 2p + 2l
                        l
                              Keterangan: p = panjang dan l = lebar
       A           p   B

C. TRAPESIUM
   Trapesium adalah bangun segiempat yang hanya memiliki sepasang sisi sejajar.
   Pada trapesium, jumlah besar pasangan sudut yang sepihak adalah 1800.
   Berdasarkan bentuknya, trapesium dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
   a. Trapesium sama kaki
      Pada trapesium sama kaki, panjang dua sisi miringnya sama
   b. Trapesium siku-siku
      Trapesium sama kaki memiliki satu sisi miring, salah satu sudutnya siku-siku.


                                                                                 20
c. Trapesium sembarang
      Pada trapesium sembarang, keempat sudutnya memiliki panjang berbeda.
      Trapesium sembarang tidak memiliki sudut siku-siku.
                   D             C
                                             Luas = ½ x jumlah sisi sejajar + t
                                                    = ½ (AB + CD) x t
                                 t
                                             Keliling = jumlah keempat sisinya
                                                     = AB + BC + CD + DA
           A                             B
                                             Keterangan: t = tinggi

D. JAJAR GENJANG
   Jajar genjang adalah bangun segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar
   dan tidak memiliki sudut siku-siku. Jajargenjang dapat dibentuk dari dua segitiga
   yang sama bentuk dan ukurannya. Sifat-sifat jajargenjang yaitu:
   a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar
   b. Jumlah dua sudut yang berdekatan 1800
   c. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
   d. Diagonalnya tidak sama panjang
               D                         C
                                             Luas = a x t
                             t               Keliling = Jumlah keempat sisinya
       A                             B               = AB + BC CD + DA
                   a
                                             Keterangan: a = alas dan t = tinggi

E. LAYANG-LAYANG
   Layang-layang adalah bangun bangun datar yang terbantuk dari dua buah
   segitiga sama kaki yang memiliki panjang alas sama dan berhimpit pada alasnya.
   Sifat-sifat layang-layang yaitu:
   a. Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang
   b. Memiliki sepasang sudut berhadapan yang sama besar
   c. Memiliki diagonal yang tidak sama panjang
   d. Salah satu diagonalnya menjadi sumbu simetri
   e. Memiliki dua simetri putar
   f. Diagonal-diagonalnya saling berpotongan tegak lurus
           C
                           Luas = d1 x d2
                                  = AC x BD
   D                   B
                           Keliling = jumlah keempat sisinya
                                    = AB + BC + CD + DA
                           Keterangan: d = diagonal

           A


                                                                                   21
F. BELAH KETUPAT
   Belah ketupat adalah bangun segiempat yang                        D
   memiliki panjang sisi sama dan sudut-sudut yang
   berhadapan sama besar. Belah ketupat dibentuk
   dari dua buah segitiga sama kaki yang berukuran
   sama. Siaft-sifat belah ketupat yaitu:                    A                C
   a. Panjang sisi sama panjang
   b. Diagonalnya tidak sama panjang
   c. Diagonalnya saling berpotongan tegak lurus
   d. Besar sudut yang berhadapan sama                                B


      Luas = d1 x d2            * Keterangan: d = diagonal
             = AC x BD
      Keliling = jumlah keempat sisinya
               = AB + BC + CD + DA


GARIS DAN SUDUT

A. GARIS
   Beberapa hubungan dua garis sebagai berikut:
   1. Sejajar
      Dua garis sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang datar
      dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis tersebut
      diperpanjang.
   2. Berpotongan
      Dua garis berpotongan apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang
      datar dan mempunyai sati titik potong.
   3. Berimpit
      Dua garis berimpit apabila garis-garis tersebut terletak pada satu garis lurus,
      sehingga hanya terlihat sebagai satu garis lurus saja
   4. Bersilangan
      Dua garis bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak mungkin terletak pada
      satu bidang datar. Garis-garis bersilangan tidak sejajar dan tidak akan
      berpotongan apabila diperpanjang.

   B. SUDUT
      Sudut dibentuk oleh dua sinar garis yang bersekutu titik pangkalnya. Titik
      pangkalnya itu disebut titiik sudut. Gambar berikut menunjukkan AOB atau
      O.                     A



           O                        B
                                                                                   22
1. Jenis-jenis sudut
         a) Sudut lancip (besarnya antara 0o dan 90o)
         b) Sudut siku-siku (besarnya 90o)
         c) Sudut tumpul (besarnya antara 90o dan 180o)
         d) Sudut lurus (besarnya 180o)
         e) Sudut refleks (besarnya antara 180o dan 360o)

      2. Hubungan antar sudut
         a) Sudut berpelurus (suplemen)
            Dua sudut dikatakan berpelurus jika jumlah ukuran sudutnya 180o
         b) Sudut berpenyiku (komplemen)
            Dua sudut dikatakan berpenyiku jika jumlah ukuran sudutnya 90o
         c) Sudut bertolak belakang
            Dua sudut dikatakan saling bertolak belakang jika kaki-kaki kedua sudut
            tersebut membentuk dua pasang sinar garis yang berlawanan arah. Dua
            sudut yang saling bertolak belakang mempunyai besar yang sama.
      3. Sudut-sudut pada dua garis sejajr yang dipotong garis lain
         Hubungan sudut-sudut yang dibentuk oleh dua garis sejajar dipotong oleh
         sebuah garis sebagai berikut:
         a) Sudut sehadap sama besar
            A1 = B1 A3 = B3
            A2 = B2 A4 = B4
         b) Sudut dalam berseberangan sama besar
            A4 = B2 dan A3 = B1                        A       1 2
         c) Sudut luar berseberangan sama besar                     4 3
            A1 = B3 dan A2 = B4
         d) Sudut dalam sepihak jumlah ukurannya 180o       B          1 2
            A4 + B1 = 180 o                                           4 3
            A3 + B2 = 180o
         e) Sudut dalam sepihak jumlah ukurannya 180o
            A1 + B4= 180o
            A2 + B3 = 180o

SEGITIGA
                                                                             C
A. Pengertian
   Segitiga adalah bangun datar yang memiliki 3 sisi dan 3 sudut.
   Gambar di samping disebut segitiga ABC (ABC) dengan A, B         b           a
   dan C sebagai titik sudutnya.
   Sisi a = BC adalah sisi didepan A
   Sisi b = AC adalah sisi didepan B                                                 B
   Sisi c = AB adalah sisi didepan C                          A         c

                                                                                 23
B. Jenis segitiga
   1. Berdasarkan panjang sisinya
      a) Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi sama panjang
         dan dua sudut yang sama besar.
      b) Segitiga sama sisi adalah segitiga yang memiliki 3 sisi sama panjang dan
         besar setiap sudutnya sama besar.
      c) Segitiga sembarang adalah segitiga yang memiliki 3 sisi dengan panjang
         berbeda
   2. Berdasarkan besar sudutnya
      a) Segitiga lancip adalah segitiga yang setiap sudut dalamnya merupakan
         sudut lancip, memiliki besar kurang dari 90o.
      b) Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku (salah
         satu sudutnya memiliki besar 90o).
      c) Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudut dalamnya
         merupakan sudut tumpul ( > 90o)
   3. Berdasarkan panjang sisi dan besar sudut
      a) Segitiga lancip sama kaki
      b) Segitiga siku-siku sama kaki
      c) Segitiga tumpul sama kaki
      d) Segitiga lancip sama sisi
      e) Segitiga lancip sembarang
      f) Segitiga siku-siku sembarang
      g) Segitiga tumpul sembarang

C. Jumlah sudut dalam segitiga
   Pada segitiga ABC sembarang selalu berlaku : jumlah besar sudut-sudutnya =
     180o
                             A + B + C = 180o

D. Keliling dan luas segitiga
   Keliling segitiga ABC
                                 K=a+b+c


   Luas segitiga ABC

               𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
      𝐿𝑢𝑎𝑠 =                       atau
                    2



   Luas =     𝑠 𝑠– 𝑎      𝑠 − 𝑏 (𝑠 − 𝑐)     dengan s = ½ (a + b + c)




                                                                                  24
E. Sifat-sifat segitiga
   1. Jumlah 2 sisi selalu lebih panjang dari sisi ketiga.               C
       a+bc
       a+cb
                                                                  b        a
       b+ca
   2. Sudut dan panjang sisi-sisinya berbanding lurus,
       sudut terbesar menghadap sisi terpanjang, sudut                         B
                                                             A       c
       terkecil menghadap sisi terpendek.
   3. Ukuran sebuah sudut luar suatu segitiga = jumlah dua sudut dalam yang tidak
       berpelurus dengan sudut luar tersebut                C
       CBD = A + C


                                                      A               B        D
F. Garis-garis pada segitiga
   a. Garis Garis tinggi yaitu garis yang tegak lurus dengan alas dan tinggi. Notasi
      tegak lurus ditulis .


                                                                          t
               t

               a                       a                      a


       a adalah sisi alas segitiga, maka a  t

   b. Garis bagi yaitu garis yang membagi sudut menjadi dua bagian yang sama
      besar.                         C
      CD garis bagi C
      BE garis bagi B          E

                                                  
                           A                     
                                           D              B

   c. Garis berat yaitu garis yang ditarik dari titik sudut dan membagi sisi
      didepannya menjadi dua bagian yang sama.
   d. Garis sumbu yaitu garis yang membagi sisi segitiga menjadi dua bagian sama
      panjang dan tegaklurus pada sisi tersebut.


LINGKARAN
     Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai jarak sama
terhadap titik tertentu. Dimana titik tertentu tersebut adalah titik pusat lingkaran
dan jarak antara titik-titik terhadap titik pusat adalah merupakan jari-jari lingkaran.

                                                                                    25
1. Unsur-unsur lingkaran
   Perhatikan gambar dibawah ini!
                               C
                                                 Tembereng


            A              O                      B

                     E                           Juring
                               D

       Titik O          : pusat lingkaran
       OA, OB, OD       : jari-jari lingkaran
       AD, AB, BC       : tali busur lingkaran
       AB               : diameter (tali busur yang melalui titik pusat)
        𝐴𝐶 , 𝐵𝐶, 𝐴𝐷, 𝐵𝐷 : busur lingkaran
        𝑂𝐸              : apotema (garis dari O  tali busur AD)
       Daerah OBD       : juring
       Daerah BFC       : tembereng

2. Keliling dan Luas Lingkaran
   Lingkaran dengan jari-jari (r) atau diameter (d) memiliki:
                                                            22
      K = 2πr atau K = πd          dengan π = 3,14 atau π =
                                                                           7
            2                        1       2
     L = πr atau L = πd
                      4
3. Hubungan panjang busur, luas juring, dan sudut pusat.
    Panjang busur                                    C

        𝐴𝐵    ∝                                  𝐵𝐶     𝛽
           =                   𝑑𝑎𝑛                  =                  β
        𝐾⊙   360 𝑜                               𝐾⊙   360 𝑜          O        B

                          𝐴𝐵         ∝
                               =
                          𝐵𝐶             𝛽
                                                                      A

      Luas juring
        𝐿𝑂𝐴𝐵    ∝                                     𝐿𝑂𝐵𝐶     𝛽
             =                     𝑑𝑎𝑛                     =
         𝐿⊙    360 𝑜                                   𝐿⊙    360 𝑜
                         𝐿𝑂𝐴𝐵   ∝
                              =
                         𝐿𝑂𝐵𝐶   𝛽
4. Sudut pusat dan sudut keliling
   AOC = sudut pusat lingkaran
   ABC dan ADC = sudut keliling lingkaran
   Sifat:
   a. Sudut pusat = 2 x sudut keliling yang menghadap busur yang sama (AOC =
       2ABC = 2ADC)
                                                                                   26
b. Dua sudut keliling yang menghadap busur sama mempunyai ukuran yang
      sama (ABC = ADC)
   c. Sudut keliling yang menghadap diameter = 90o ; L = 90o

5. Garis singgung lingkaran                  A
   Sifat:
                                  B
   a. AM (jari-jari)  AB                       M                 A
   b. AB = 𝑀𝐵2 − 𝐴𝑀2                                                              B
                                                              R
        Garis singgung persekutuan luar 2 lingkaran                                  r
                                                              M
          AB = 𝑀𝑁 2 − (𝑅 − 𝑟)2                                                    N
        Garis singgung persekutuan dalam 2 lingkaran
       AB = 𝑀𝑁 2 − (𝑅 + 𝑟)2                                   A
          Keterangan:                                     R
          AB = panjang garis singgung                                             N
          R dan r adalah jari-jari lingkaran              M                       r
          M dan N pusat lingkaran                                             B


KESEBANGUNAN DAN KONGRUENSI

A. Bangun yang sebangun
   Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi sifat sebagai berikut:
   1. Perbandingan panjang sisi-sisi yang satu letak atau bersesuaian sama.
   2. Sudut-sudut yang satu letak atau bersesuaian sama besar.
   Untuk memenuhi konsep kesebangunan, perhatikan gambar berikut:
    SEGITIGA SEBANGUN                        KETERANGAN
            R              Sudut yang bersesuaian sama besarnya,
            Ѳ                 yaitu:
       P       β Q           P = P’ , Q = Q’ , R = R’ ,
           R’
                           Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian
                                               𝑃𝑄       𝑃𝑅      𝑄𝑅
           Ѳ                  sama, yaitu:       
                                                    =   =  
                                            𝑃 𝑄     𝑃 𝑅           𝑄 𝑅
       P 
        ’       β   Q   ’




B. Bangun yang kongruen
   Bangun-bangun yang kongruen adalah bangun-bangun yang mempunyai bentuk
   dan ukuran sama. Dua segitiga kongruen jika memenuhi salah satu syarat
   berikut:
   1. Tiga pasang sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi)
   2. Dua pasang sudut bersesuaian sama besar dan sepasang sisi yang
      bersesuaian sama panjang (sudut, sisi, sudut atau sisi, sudut, sisi)
   3. Dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sepasang sudut yang
      diapit oleh kedua sisi itu sama besar (sisi, sudut, sisi)

                                                                                  27
Standar Kompetensi 4
Memahami sifat dan unsur bangun ruang, dan menggunakannya dalam pemecahan
masalah

BANGUN RUANG
1. Prisma
   Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang yang sejajar (alas dan
   tutupnya) dan bidang-bidang tegak yang saling berpotongan menurut rusuk-
   rusuk sejajar.
2. Tabung
   Tabung dapat juga dianggap prisma dengan alas dan tutup berbentuk lingkaran
   (segi banyak)
3. Limas
   Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah alas segi-n dan bidang-
   bidang tegak berbentuk segitiga yang puncaknya bertemu disati titik.
4. Kerucut
   Kerucut dapat dianggap sebagai limas dengan alas berbentuk lingkaran.
5. Bola
   Bola adalah bangun ruang yang dibatasi oleh kulit bola
A. Unsur bangun ruang
   Banyaknya unsur tiap bangun ruang
    No         Unsur       Prisma segi-n Balok/Kubus Limas Segi-n
     1 Titik Sudut                2n            8             n+1
     2 Sisi (Bidang)             n+2            6             n+1
     3 Rusuk                      3n            12             2n
                                                            𝑛
     4 Diagonal Bidang        n (n – 1)         12            (n – 3)
                                                           2
     5 Diagonal ruang         n (n – 3)         4               -
                               𝑛
     6 Bidang Diagonal           (n – 1)        6               -
                                2


B. Panjang diagonal bidang dan diagonal ruang
   1) Pada kubus dengan rusuk s
      Diagonal bidang: 𝑠 2
      Diagonal ruang: 𝑠 3
   2) Pada balok
       Diagonal bidang depan:       𝑝2 + 𝑡 2

       Diagonal bidang samping :      𝑙2 + 𝑡 2

       Diagonal bidang alas :   𝑝2 + 𝑙 2

       Diagonal ruang :   𝑝2 + 𝑙 2 + 𝑡 2

                                                                                28
C. Jaring-jaring kubus dan balok
   Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian persegi pembentuk kubus yang
   direbahkan.
   Contoh:




   Jaring-jaring balok merupakan rangkaian persegi panjang pembentuk balok yang
   direbahkan. Contoh:




D. Kerangka kubus dan balok
   Panjang kerangka kubus = 12 x s

                     s

                 s
          s

   Panjang kerangka balok = 4p + 4l + 4t = 4 (p + l + t)

                         t

                     l
          p

E. Volume dan luas bangun ruang
     Bangun Ruang      Volume                       Luas Permukaan                    Keterangan
    Kubus           V = s3                        L = 6s2                       s : Panjang rusuk
    Balok           V=p.l.t                       L = 2 (pl + pt + lt)          t = tinggi
    Prisma          V = Lalas . t                 L = 2Lalas + (Kalas . t)      p = panjang
    Tabung          V = πr2 . t                   L = 2 πr (r + t)              l = lebar
                        1
    Limas           V = 𝐿 𝑎𝑙𝑎𝑠 . 𝑡                L = Lalas + Lselimut tabung   r = jari=jari
                                   3
                                  1
    Kerucut                  V=        𝜋𝑟 2 . 𝑡   L = πr (r + s)                S = garis pelukis
                                  3




                                                                                                    29
Standar Kompetensi 5
Memahami konsep dalam statistika, serta menerapkannya dalam pemecahan
masalah.

STATISTIKA

  UKURAN PEMUSATAN DATA
  1. Rata-rata (mean) adalah jumlah nilai data (xi) dibagi banyaknya nilai data (n)
  2. Median adalah nilai tengah setelah data diurutkan.
     a. Jika banyaknya data ganjil, mediannya adalah nilai data yang berada tepat
         ditengah data terurut.
     b. Jika banyaknya data genap, mediannya adalah rata-rata dari nilai dua data
         yang berada ditengah data terurut.
  3. Modus adalah nilai data yang paling sering muncul dengan kata lain memiliki
     frekuensi paling besar.
  4. Rata-rata gabungan
     Jika n1 = banyaknya data kelompok 1, n2 = banyaknya data kelompok 2, 𝑥1 =
     rata-rata data kelompok 1 dan 𝑥2 = rata-rata data kelompok 2, rata-rata
     gabungan kedua kelompok tersebut adalah:
                     𝑛1 𝑥1 + 𝑛2 𝑥2
             𝑥 𝑔𝑎𝑏 =
                         𝑛1 + 𝑛2

PELUANG
   Kumpulan atau himpunan semua hasil yang mungkin muncul pada suatu
     percobaan disebut ruang sampel. Adapun anggota-anggota ruang sampel
     disebut titik sampel.
  • Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
  • frekuensi adalah perbandingan banyaknya kejadian yang diamati dengan
     banyaknya percobaan. Frekuensi relatif suatu kejadian dinyatakan dengan
     rumus sebagai berikut.
                                                Banyak kejadian
                            Frekuensi relatif =
                                                Banyak percobaan
  •   Jika setiap titik sampel anggota ruang sampel S memiliki peluang yang sama
      maka peluang kejadian K yang memiliki anggota sebanyak n(K) dinyatakan
      sebagai berikut:
                           P (K) = n (K): n (S)
     Kisaran nilai peluang munculnya kejadian K adalah: 0 ≤ P(K) ≤ 1
     Jika P(K) bernilai 1 maka kejadian K pasti terjadi.
     Jika P(K) bernilai 0 maka kejadian K mustahil terjadi.
  •   Misalkan, L merupakan kejadian komplemen dari K. Besar peluang kejadian L
      adalah sebagai berikut:
                           P(L) = 1 – P(K) atau P(L) + P(K) = 1

                                                                                 30
Standar Kompetensi 1: Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan,
                       perbandingan, bilangan berpangkat, bilangan akar,
                       aritmatika sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya
                       dalam pemecahan masalah.

1.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali,
     atau bagi pada bilangan.

1.   Hasil dari (–18 + 2): (–3 – 1) adalah ….
     A. –6
     B. –4
     C. 4
     D. 5

2.   Hasil dari – 18 : (– 6) + 2 x (– 6) adalah ….
     A. – 15
     B. – 9
     C. 5
     D. 8

                   4        2      3
3.   Hasil dari        𝑥1       + 6 : 4,5 adalah….(UN 2007/2008)
                   5        3      7
          6
     A.
          7
              1
     B.   2
              3
              16
     C.   2
              21
     D.   3

4.   Hasil dari (–4 + 6) x (–2 – 3)adalah….(Paket A UN 2008/2009)
     A. –10
     B. –2
     C. 10
     D. 50

5.   Hasil dari 4 + [(–3) x (–2)] adalah...(Paket A UN 2011/2012)
     A. –2
     B. 2
     C. 10
     D. 12



                                                                               31
3   2
6.   Hasil hari : + × 2,4 − 0,4 =….
                       2   3
              6
     A.   1
              7
              5
     B.   2
              6
              7
     C.   2
              10
              2
     D.   3
              3



                       1       3       1
7.   Hasil dari 3 : 2              − 2 adalah....(Paket A UN 2011/2012)
                       4       4       2
                  11
     A.   −2
                  12
                   7
     B.   −1
                  22
              4
     C.   1
              22
              15
     D.   3
              12

                       2       1           3
8.   Hasil dari 4 + 1 − (−3 ) = ….
                       3       2           4
              5
     A.   2
              12
              11
     B.   2
              12
              11
     C.   9
              12
                  3
     D.   10
                  4


      3       5
9.   6 − 1 = ….
      8       6
              1
     A.   4
              6
              13
     B.   4
              24
              11
     C.   5
              24
              13
     D.   5
              24




                                                                          32
1
10. Pak Sule memiliki sebidang tanah,       bagian dari luas tanahnya dibuat kolam
                                        4
          2
    ikan, bagian dipasang keramik, dan sisanya ditanami rumput. Jika luas tanah
          5
    yang ditanami rumput 140 m2, luas kolam ikan …. m2.
    A. 35
    B. 70
    C. 87,5
    D. 100

11. Selisih kelereng Ammar dan Dzaki adalah 24 buah. Jika perbandingan kelereng
    Ammar dan Dzaki 7 : 3, jumlah kelereng mereka adalah....(Paket A UN
    2011/2012)
    A. 48 buah
    B. 60 buah
    C. 72 buah
    D. 84 buah
                                                      1
12. Kebun dengan luas 800m2 akan ditanami jagung bagian dan ditanami pepaya
                                                      4
    3
      bagian. Jika sisanya akan ditanami ubi jalar, maka luas kebun yang ditanami
    5
    oleh ubi jalar tersebut adalah ….

    A.   120 m2
    B.   180 m2
    C.   200 m2
    D.   480 m2

13. Ibu membeli gula 40 kg gula pasir. Gula itu akan dijual eceran dengan
    dibungkus plastik yang masing-masing beratnya ¼ kg. Banyak kantong plastik
    berisi gula yang diperlukan adalah....(UN 2009/2010)
    A. 10 kantong
    B. 80 kantong
    C. 120 kantong
    D. 160 kantong

1.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan.

14. Diketahui jarak dua kota pada peta 25 cm. jika skala peta tersebut 1 : 250.000,
    jarak sebenarnya dua kota itu ….km.
    A. 1000
    B. 625

                                                                                 33
C.   100
    D.   62,5

15. Jarak dua kota pada peta adalah 20 cm. jika skala 1 : 600.000. maka jarak kedua
    kota tersebut sebenarnya adalah ….
    A. 1200 km
    B. 120 km
    C. 30 km
    D. 12 km

16. Skala denah suatu rumah 1 : 250. Salah satu ruang pada rumah berbentuk
    persegipanjang berukuran 2 cm x 3 cm. Luas sebenarnya ruang tersebut
    adalah.... (UN 2010/2011)
    A. 47,5 m2
    B. 37,5 m2
    C. 35 m2
    D. 15 m2

17. Mobil memerlukan 3 liter bensin untuk menempuh jarak 36 km. Jika jarak yang
     akan ditempuh 60 km, maka banyaknya bensin yang diperlukan adalah . . . .
     A. 4 liter
     B. 5 liter
     C. 6 liter
     D. 8 liter
18. Sebuah mobil menghabiskan 8 liter bensin untuk menempuh jarak 56 km. Jika
    jarak yang ditempuh 84 km, maka bensin yang diperlukan adalah....(UN
    2007/2008)
    A. 6 liter
    B. 7 liter
    C. 10,5 liter
    D. 12 liter

19. Sebuah bangunan dikerjakan dalam 32 hari oleh 25 orang pekerja. Agar
    pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dalam 20 hari, banyak pekerja yang
    diperlukan adalah….(UN 2007/2008)
    A. 15 orang
    B. 40 orang
    C. 50 orang
    D. 60 orang




                                                                                 34
20. Suatu pekerjaan akan selesai dikerjakan oleh 24 orang selama 20 hari. Agar
    pekerjaan tersebut dapat diselesaikan selama 15 hari, banyak tambahan
    pekerja yang diperlukan adalah....(UN 2010/2011)
    A. 6 orang
    B. 8 orang
    C. 18 orang
    D. 32 orang

21. Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan selama 72 hari diperlukan pekerja
    sebanyak 24 orang. Setelah pekerjaan tersebut dikerjakan selama 30 hari,
    pekerjaan dihentikan selama 6 hari. Jika kemampuan bekerja setiap orang
    dianggap sama, maka banyaknya pekerja tambahan yang diperlukan agar
    pekerjaan tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal semula adalah
    ….(UN 2009/2010)
    A. 8 orang
    B. 6 orang
    C. 4 orang
    D. 2 orang

22. Suatu pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 50 hari oleh 14 orang pekerja.
    Karena suatu hal, setelah bekerja 10 hari pekerjaan terhenti selama 12 hari.
    Agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu, maka diperlukan tambahan
    pekerja sebanyak ....
    A. 20 orang
    B. 14 orang
    C. 10 orang
    D. 6 0rang

1.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan berpangkat atau
     bentuk akar.

23. Nilai dari 2,25 + (1,5)2 = ....(UN 2004)
    A. 24,00
    B. 22,65
    C. 4,75
    D. 3,75

24.     6,25 + 0,32 = ....(UN 2005/2006)
      A. 2,34
      B. 2,59
      C. 3,15
      D. 3,40

                                                                               35
25. Hasil dari 8-5 x 8-2 adalah....(UN 2006)
    A. 810
    B. 87
    C. 8-7
    D. 8-10

                5
26. Bentuk      𝑎2 dapat diubah menjadi pangkat suatu bilangan. Hasilnya
    adalah....(UN 2006)
    A. a10
    B. a3
           5
     C.    𝑎
           2
           2
     D.    𝑎5
                           3
27. Hasil dari 1.089 −         729 adalah….(UN 2007/2008)
    A. 34
    B. 24
    C. 16
    D. 6

                    2
28. Hasil dari 273 adalah....(Paket A UN 2011/2012)
    A. 26
    B. 18
    C. 15
    D. 9

29. Hasil dari 5 𝑥 8 adalah ....(Paket A UN 2011/2012)
     A.   2 10
     B.   4 10
     C.   5 2
     D.   10 2


1.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi
     dalam aritmatika sosial sederhana.

30. Andi membeli sepeda seharga Rp 600.000,00. Setelah beberapa hari, sepeda
    tersebut dijual dengan harga Rp 578.500. Kerugian yang dialami oleh Andi
    adalah….(UN 2007/2008)

                                                                          36
A.   3,39%
    B.   3,46%
    C.   3,50%
    D.   3,58%

31. Harga pembelian sebuah roti Rp 5.000,00. Roti tersebut dijual dengan
    keuntungan 15%. Harga penjualan 100 buah roti adalah….(Paket A UN
    2008/2009)
    A. Rp 625.000,00
    B. Rp 575.000,00
    C. Rp 500.000,00
    D. Rp 425.000,00

32. Pak Doni menyimpan uang di bank sebesar Rp. 750.000,00 dengan bunga 1,5%
    per bulan. Besar uang pak Doni selama 4 bulan adalah …..(UN 2007/2008)
    A. Rp. 885.050,00
    B. Rp. 880.000,00
    C. Rp. 795.000,00
    D. Rp. 761.250,00

33. Pak Didi meminjam uang di koperasi sebesar Rp. 2.000.000,00 dengan bunga
    2% perbulan. Jika selama 5 bulan meminjam, maka besar angsuran yang harus
    dibayar setiap bulannya adalah ….
    A. Rp. 450.000,00
    B. Rp. 440.000,00
    C. Rp. 420.000,00
    D. Rp. 410.000,00

34. Seseorang meminjam uang dikoperasi sebesar Rp 8.000.000,00 yang akan
    diangsur selama 10 bulan dengan bunga 12% per tahun. Besar angsuran tiap
    bulan adalah....(UN 2009/2010).
    A. Rp 800.000,00
    B. Rp 880.000,00
    C. Rp 896.000,00
    D. Rp 960.000,00

                                                                    1
35. Sebuah bank menerapkan suku bunga 8% pertahun. Setelah 2 tahun,
                                                              2
    tabungan Budi di bank tersebut Rp 3.000.000,00. Tabungan awal Budi
    adalah....(UN 2010/2011)
    A. Rp 2.500.000,00
    B. Rp 2.600.000,00
                                                                           37
C.   Rp 2.750.000,00
    D.   Rp 2.800.000,00

36. Amirah menabung di Bank sebesar Rp 2.400.000,00 dengan bunga tunggal
    sebesar 12% pertahun. Setelah beberapa bulan menabung uang Amirah
    menjadi 2.616.000,00. Lama Amirah menabung adalah....(Paket A UN
    2011/2012)
    A. 9 bulan
    B. 12 bulan
    C. 15 bulan
    D. 18 bulan


1.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan dan deret.

37. Suku ke-10 dari barisan 1, 2, 4, 8, ... adalah. ....
    A. 512
    B. 412
    C. 256
    D. 255
38. Suku ke-50 dari barisan bilangan: 2, 6, 10, 14,… adalah….(UN 2007/2008)
    A. 194
    B. 198
    C. 202
    D. 206

39. Perhatikan gambar pola berikut!



     Pola ke - 1       2        3          4           5           …..
    Banyak lingkaran pada pola ke-10 adalah….(UN 2007/2008)
    A. 99 buah
    B. 104 buah
    C. 115 buah
    D. 120 buah

40. Ibu menumpuk gelas yang masing-masing tingginya 12 cm. Tinggi tumpukan
    dua gelas 15 cm, dan tinggi tumpukan tiga gelas 18 cm. Tinggi tumpukan 10
    gelas adalah….(Paket A UN 08/09)

                                                                               38
A.   66 cm
    B.   57 cm
    C.   48 cm
    D.   39 cm

41. Perhatikan pola susunan berikut!




    Banyaknya bola pada pola ke- 10 adalah....(UN 2009/2010)
    A. 40
    B. 45
    C. 55
    D. 65

42. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 2, 5, 9, 14 ... adalah....(UN
    2009/2010)
    A. 18 dan 21
    B. 19 dan 24
    C. 20 dan 26
    D. 20 dan 27

43. Dua suku berikutnya dari barisan 3, 4, 6, 9,... adalah....(Paket A UN 2011/2012)
    A. 13, 18
    B. 13, 17
    C. 12, 26
    D. 12, 15
44. Rumus suku ke-n barisan bilangan adalah Un = n (n + 1). Hasil dari U11 – U10
    adalah….(Paket A UN 2008/2009)
    A. 22
    B. 16
    C. 11
    D. 10

45. Rumus suku ke-n suatu barisan Un = 2n – n2. Jumlah suku ke-10 dan suku ke-11
    barisan tersebut adalah....(UN 2010/2011).
    A. –399
    B. –179
    C. –99
    D. –80
                                                                                  39
46. Dari barisan aritmatika diketahui u5 = 18 dan u11 = 42. Jumlah 30 suku pertama
    barisan tersebut adalah....(Paket A UN 2011/2012)
    A. 990
    B. 1.800
    C. 1.980
    D. 3.600

47. Suatu jenis bakteri membelah diri menjadi dua setiap 4 menit. Jika mula-mula
    terdapat 5 bakteri, maka banyak bakteri selama 40 menit adalah....(Paket A UN
    2011/2012)
    A. 800
    B. 1.280
    C. 2.560
    D. 5.120



Standar Kompetensi 2 : Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan
linear, persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linear, serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.

2.1. Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar

                                          y2  1
48. Bentuk paling sederhana dari                    adalah ....
                                      2y 2  5y  3
           y 1
    A.
          2y  3
           y 1
    B.
          2y  3
           y 1
    C.
          2y  3
           y 1
    D.
          2y  3
                            2𝑥 2 + 𝑥 − 3
49. Bentuk sederhana dari                  adalah ….
                             4𝑥2 − 9
          𝑥+1
    A.
         2𝑥 + 3
          𝑥+1
    B.
         2𝑥 − 3
          𝑥−1
    C.
         2𝑥 − 3
          𝑥−1
    D.
         2𝑥 + 3
                                                                                40
50. Pemfaktoran dari 25x2 – 49y2 adalah....(UN 2007/2008)
    A. (25 x + 49 y)( x – y)
    B. (25 x – 7 y)( x + 7 y)
    C. (5 x – 49 y)( 5 x + y)
    D. (5 x – 7y)( 5x + 7y)

                         𝑥2 − 9
51. Bentuk sederhana                  adalah ….(Paket A UN 2008/2009)
                       𝑥 2 + 5𝑥 + 6
         𝑥 −3
    A.
          𝑥 +2

         𝑥 +3
    B.
         𝑥 −2

         𝑥 −3
    C.
          𝑥 −2

         𝑥 +3
    D.
         𝑥 +2


                            2𝑥2 + 𝑥−6
52. Bentuk sederhana dari                adalah....(UN 2009/2010)
                             4𝑥2 − 9
          𝑥+ 2
    A.
         2𝑥 + 3
          𝑥+ 2
    B.
         2𝑥 − 3
          𝑥− 2
    C.
         2𝑥 + 3
          𝑥− 2
    D.
         2𝑥 − 3


                            2𝑥2 −3𝑥−9
53. Bentuk sederhana dari                 adalah.... (UN 2010/2011)
                              4𝑥2 − 9
         𝑥 + 3
    A.
         2𝑥+3
          𝑥−3
    B.
         2𝑥 + 3

          𝑥−3
    C.
         2𝑥 − 3

          𝑥+3
    D.
         2𝑥 − 3




                                                                        41
54. Pemafaktoran dari 4x2 – 9y2 adalah....(Paket A UN 2011/2012)
    A. (2x + 9y)(2x – y)
    B. (2x + 3y)(2x – 3y)
    C. (4x – 9y)(x + y)
    D. (x – 3y)(4x + 3y)

55. Hasil pemfaktoran dari x2 – x – 42 adalah ....
    A. (x + 7)(x + 6)
    B. (x + 7)(x – 6)
    C. (x – 7)(x + 6)
    D. (x – 7)(x – 6)

2.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel

                                                                          5
56. Jika x adalah peubah pada bilangan real, maka penyelesaian dari           𝑥−2=
                                                                          3
     1     5
       𝑥 + adalah …
     4    6
     A. – 4
     B. – 2
     C. 1
     D. 2

57. Himpunan penyelesaian dari 2x – 3  –15 + 6x dengan x bilangan bulat, adalah..
    A. {…, –1, 0, 1, 2}
    B. {–2, –1, 0, 1, …}
    C. {3, 4, 5, 6, …}
    D. {4, 5, 6, 7, …}

58. Nilai dari x – 1 dari persamaan 5x – 1 = 2x + 11 adalah ….(Paket A UN
    2008/2009)
    A. 3
    B. 4
    C. 5
    D. 6

59. Jika x + 6 = 4x – 6, maka nilai dari x – 4 adalah....(UN 2009/2010)
    A. 0
    B. 1
    C. 2
    D. 3
                                                                                42
1             1
60. Penyelesaian      persamaan       linear        𝑥 +5 =        (2𝑥 − 1)   adalah....(UN
                                                3             2
     2010/2011)
               13
     A.   −
                4
               7
     B.   −
               4
          7
     C.
          4
          13
     D.
           4


61. Himpunan penyelesaian dari 2x – 4 ≤ 8 – x, untuk x ⋴ bilangan asli
    adalah....(Paket A UN 2011/2012)
    A. {0, 1, 2, 3}
    B. {1, 2, 3, 4}
    C. {1, 2, 3}
    D. {2, 3, 4}

62. Jumlah tiga bilangan ganjil berurutan adalah 81. Jumlah bilangan terkecil dan
    terbesar bilangan tersebut adalah....(Paket A UN 2011/2012)
    A. 50
    B. 52
    C. 54
    D. 58

2.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan himpunan

63. Jika P = { x | 4  x  10, x bilangan asli} dan Q = { x | 7 < x < 13, x bilangan
    cacah} maka P  Q = ... (UN 2009/2010)
    A. {8, 9}
    B. {4, 5, 6, 7, 10, 11, 12}
    C. { 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11,12}
    D. {4,5,6, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 10, 10, 11, 12}

64. Jika K = { x | 5  x  9, x bilangan asli} dan L = { x | 7  x < 13, x bilangan cacah},
    maka K  L = .... (UN 2010/2011)
    A. {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13}
    B. {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12}
    C. {6, 7, 8, 9, 10}
    D. {7, 8, 9, 10}

                                                                                        43
65. Diketahui: M = { x | 0 < x < 12, x  bilangan prima} dan N { x | 1  x  12, x 
    bilangan Ganjil}. M  N adalah ….
    A. {1, 3, 5, 7, 9, 11}
    B. {2, 3, 7, 9, 11}
    C. {3, 5, 7, 9, 11}
    D. {3, 5, 7, 11}

66. Diketahui A = { x | 1 < x < 20, x bil. prima}
    B = { y | 1  x < 10, y bil. ganjil}, Hasil dari A  B adalah ….
    A. {3, 5, 7}
    B. {3, 5, 7, 9}
    C. {1, 3, 5, 7}
    D. {1, 3, 5, 7, 9}

67. Dari sekelompok anak tercatat 20 anak gemar bahasa Inggris, 30 anak gemar
    bahasa Indonesia, dan 15 anak gemar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
    Banyak anak dalam kelompok tersebut adalah ….
    A. 65
    B. 50
    C. 45
    D. 35

68. Dari 40 siswa di suatu kelas terdapat 26 siswa gemar Matematika, 20 siswa
    gemar IPA, dan 7 siswa tidak gemar matematika maupun IPA. Banyak siswa
    yang gemar Matematika dan IPA adalah ….(UN 2007/2008)
    A. 8 orang
    B. 10orang
    C. 13 orang
    D. 19 orang

69. Kepada 150 siswa diberikan angket untuk memilih kegiatan pengembangan
    diri. Setelah dikumpulkan ternyata 105 siswa memilih olahraga, 82 siswa
    memilih seni, 70 siswa memilih olahraga dan seni, serta sisanya memilih jenis
    kegaiatn alin. Banyak siswa yang memilih jenis kegiatan lain adalah ….(Paket A
    UN 2008/2009)
    A. 107 orang
    B. 35 orang
    C. 33 orang
    D. 12orang
                                                                                  44
70. Dari 100 orang disurvey tentang kegemaran menonton acara televisi, diperoleh
    68 orang gemar menonton sinetron, 42 gemar menonton berita dan 10 orang
    tidak gemar kedua acara tersebut. Banyaknya orang yang hanya gemar
    menonton berita adalah...(UN 2009/2010).
    A. 20 orang
    B. 22 orang
    C. 32 orang
    D. 36 orang

71. Pada suatu pertemuan 30 orang siswa, terdapat 16 orang siswa memakai baju
    putih, 12 siswa memakai celana putih dan 9 siswa yang tidak memakai pakaian
    berwarna putih. Banyak siswa yang memakai baju dan celana putih adalah....
    (UN 2010/2011)
    A. 3
    B. 4
    C. 7
    D. 8

72. Sekelompok orang didata tentang telepon genggam yang digunakannya,
    diperoleh data 21 orang menggunakan merek A, 27 orang menggunakan merek
    B, dan 8 orang menggunakan kedua merek tersebut. Bila jumlah yang didata 45
    orang, maka banyak orang yang tidak menggunakan merek A maupun merek B
    adalah....(Paket A UN 2011/2012)

    A.   5 orang
    B.   13 orang
    C.   19 orang
    D.   21 orang

73. Dari 40 anak, ternyata 27 anak gemar matematika, 19 anak gemar biologi, 12
    anak gemar matematika dan biologi. Banyak anak yang tidak gemar biologi
    maupun matematika adalah..
    A. 15 anak
    B. 7 anak
    C. 6 anak
    D. 5 anak

74. Jika A = {semua factor dari 6} maka banyak himpunan bagian dari A adalah
    ….(un 2007/2008)
    A. 4
    B. 8

                                                                              45
C.   9
     D.   16

75. Banyaknya himpunan bagian dari {x –2 ≤ x  3, x  bilangan bulat} yang
    mempunyai anggota 3 adalah…
    A. 10
    B. 5
    C. 4
    D. 3

2.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi.

76. Diketahui rumus suatu fungsi adalah f(x) = ax + b. Jika nilai f(3) = 8 dan f(–2) = –
    7, maka nilai a dan b berturut-turut adalah …(UN 2007/2008)
    A. –3 dan 1
    B. –3 dan –1
    C. 3 dan 1
    D. 3 dan –1

77. Rumus suatu fungsi dengan f(x) = 2x + 5. Jika f(a) = 7, nilai a adalah....(Paket A
    UN 08/09)
    A. –1
    B. 1
    C. 2
    D. 3

78. Ditentukan fungsi f(x) = – x – 1. Nilai f(–3) adalah....(UN 2009/2010)
    A. 4
    B. 2
    C. –2
    D. –4
79. Suatu fungsi didefinisikan dengan rumus f(x) = 3 – 5x. Nilai f(–4) adalah....(UN
    2010/2011)
    A. –23
    B. –17
    C. 17
    D. 23



                                                                                     46
80. Diketahui fungsi f(x) = ax + b. Jika f(3)= 1 dan f(–2) = –9. Nilai f(–5)
    adalah....(Paket A UN 2011/2012)
    A. 15
    B. 5
    C. –5
    D. –15

81. Diketahui rumus fungsi f(x) = –2x + 5. Nilai f(–4) adalah....(Paket A UN
    2011/2012)
    A. –13
    B. –3
    C. 3
    D. 13

82. Fungsi f ditentukan oleh rumus f(x) = 5x – 8. Jika f(a) = 7, nilai 5a + 8 = ….
    A. 23
    B. 18
    C. 15
    D. 7

83. Suatu fungsi ditentukan oleh f(x) = 2x2 – 4x. nilai f (–2) = ….
    A. 15
    B. 16
    C. 18
    D. 20

2.5. Menentukan garadien, persamaan garis, atau garafiknya

84. Perhatikan persamaan garis berikut!
    I.   2y = x + 5
    II. 2y = 6x – 8
    III. 4y = 2x – 12
    IV. 2y = –6x + 4
    Persamaan garis yang grafiknya saling sejajar adalah
    A. I dan III
    B. II dan IV
    C. II dan III
    D. I dan IV


                                                                                     47
85. Gradien garis dengan persamaan 5x – 4y – 20 = 0 adalah....(UN 2009/2010)
        5
    A.
          4
          4
     B.
          5
              4
     C.   −
              5
              5
     D.   −
              4


86. Gradien garis dengan persamaan 3x – 7y – 8 = 0 adalah....(Paket A UN
    2011/2012)
          7
     A.
          3
          3
     B.
          7
              3
     C.   −
              7
              7
     D.   −
              3

                                                                                     m
87. Gradien garis m pada gambar di samping adalah               y
    ….(UN 2007/2008)                                                                         x
                                                                                 4
    A. 1
              1
     B.   −
              4
                                                                     -4
     C.   −1
     D.   −4

                                                                         Y
                                                                                 k
88. Perhatikan gambar di samping ini! Gradien garis k adalah . . . .

              5
     A.   −                                                          0       2           X
              2
              2
     B.   −
              5
          2                                                         -5
     C.
          5
          5
     D.
          2



89. Gradien garis yang melalui titik A(0,-4) dan B(6,5) adalah ….
        1
    A.
          6
          1
     B.
          4
                                                                                         48
2
    C.
         3
         3
    D.
         2


90. Perhatikan gambar garis l berikut.
    Gradien garis l adalah....(UN 2010/2011)
    A. –4
           1
    B. −
             4
         1
    C.
         4
    D.   4

91. Persamaan garis yang melalui titik (2 , –3) dan tegak lurus dengan garis 3x – 2y
    = 7 adalah....
    A. 2x + 3y = –5
    B. 2x – 3y = 5
    C. x + 3y = –8
    D. 3x – 2y = 8

92. Persamaan garis yang melalui titik (1,5) dan sejajar dengan garis y – 3x = 4
    adalah ….
    A. y = 3x – 2
    B. y = x + 2
    C. y = 3x + 5
    D. y = 3x + 2

93. Persamaan garis yang melalui titik (-3, 5) dan tegak lurus garis dengan
    persamaan 3x – 2y = 4 adalah ….(UN 2007/2008)
    A. 2x + 3y – 9 = 0
    B. 2x – 3y – 9 = 0
    C. 3x + 2y + 1 = 0
    D. 3x – 2y – 1 = 0
                                                                        f(x)
94. Rumus fungsi dari grafik pada gambar di samping adalah ….
    (UN 2007/2008)                                                                      x
                                                              (-3,0)
    A. f(x) = 2x – 3
    B. f(x) = 2x – 6
    C. f(x) = –2x – 3                                                          (0,-6)
    D. f(x) = –2x – 6


                                                                                            49
95. Grafik dari persamaan 2y – 3x = –12 adalah ….(Paket A UN 2008/2009)
                        Y
    A.

                           2

                                   X
                 -3    0


    B.                         Y

                  -4   0           X



                           -6


                           Y
    C.
                           6


                                   X
                 -4    0


             Y
    D.                             X
         0             4



             -6



96. Perhatikan grafik! Persamaan garis g adalah....(UN
    2009/2010)
    A. 3x + 2y – 6 = 0
    B. 3x + 2y + 6 = 0
    C. 2x + 3y – 6 = 0
    D. 2x + 3y + 6 = 0

97. Grafik garis dengan persamaan x – 3y = 6 adalah....(UN 2009/2010)
    A.                                   C.




                                                                          50
B.                                   D.




98. Persamaan garis lurus yang melalui titik (-2, 1) dan tegak lurus garis yang
    persamaannya 2y = –x + 1 adalah....(UN 2010/2011).
    A. y = 2x + 5
    B. y = –2x + 5
    C. y = 2x – 5
           1
    D. y = x – 5
             2


99. Persamaan garis melalui titik (2, –3) dan sejajar garis 2x – 3y + 5 = 0
    adalah....(Paket A UN 2011/2012)
    A. 2x – 3y = 13
    B. 2x + 3y = 13
    C. 3x – 2y = 13
    D. 3x + 2y = 13

100. Grafik penyelesaian untuk persamaan 2x + 3y = 6, x, y  C adalah...
              Y                                        Y
     A.                             C.
                                                          3
              2
                               X                              X
                       3                             -2
                           Y                     Y

                                                 3
                  -3           X
     B.                -2                   D.                X
                                                     2




101. Persamaan fungsi linear yang ditunjukkan oleh                    y
     grafik disamping adalah …
                                                                           5
                 5
     A.   f(x)  x - 5
                 2
                  5
     B.   f(x)  - x - 5
                  2                                                            x
                 5                                                  -2
     C.   f(x)  x  5
                 2
                  5
     D.   f(x)  - x  5
                  2
                                                                               51
102. Gambar grafik fungsi f(x) = 6 – 3x, dengan x anggota R adalah....
         y
     A.
                            x
          -2

                   -6




               y
     B.        6


                                    x
                        2



               y
               6
     C.

          -2                x




     D.    y
                                x
                    2

           -6


2.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
     variabel

103. Harga 3 kg apel dan 5 kg jeruk adalah Rp 85.000,00. Harga 5 kg apel dan 7 kg
     jeruk adalah Rp 123.000,00. Harga 1 kg apel dan 1 kg jeruk adalah….(UN
     2007/2008)
     A. Rp 33.000,00
     B. Rp 24.000,00
     C. Rp 19.000,00
     D. Rp 18.000,00

104. Jika x dan y memenuhi system persamaan 5x – y = 26 dan x + y = 10, maka
     2x + y adalah ….(UN 2007/2008)
     A. 11
     B. 14
     C. 16
     D. 19

                                                                               52
105. Penyelesaian dari system persamaan 3x + 2y = 19 dan 2x – y = 8 adalah x dan y.
     Nilai –5x + 4y adalah….(Paket A UN 2008/2009)
     A. –30
     B. –17
     C. 10
     D. 33

106. Jika x dan y adalah penyelesaian dari 2x – 3y = 16 dan 3x – 2y = 19, nilai x – y =
     ….(UN 2009/2010)
     A. 3
     B. 5
     C. 7
     D. 10

107. Harga 3 kg salak dan 2 kg kedondong Rp 19.500,00. Sedangkan harga 2 kg salak
     dan 3 kg kedondong Rp 20.000,00. Harga 2 kg salak adalah ….(Paket A UN
     2008/2009)
     A. Rp 5.000,00
     B. Rp 7.400,00
     C. Rp 9.000,00
     D. Rp 10.000,00

108. Harga 1 celana sama dengan tiga kali harga sebuah kaos. Ditoko yang sama,
     Arbin membeli 1 celana dan 2 kaos dengan harga Rp 250.000,00. Jika harga 1
     celana dinyatakan dengan y, sistem persamaan linear dua variabel yang
     berkaitan dengan pernyataan di atas adalah....(UN 2009/2010)
     A. x – 3y = 0, x + 2y = 250.000,00
     B. 3x – y = 0, 2x + y = 250.000,00
     C. x = 3y, x = 2y + 250.000,00
     D. y = 3x, 2y = x + 250.000,00

109. Diketahui sistem persamaan 3x + 7y = 1 dan 2x – 3y = 16. nilai x.y = ...
     A. 8
     B. 6
     C. –10
     D. –12

110. Diketahui x dan y merupakan penyelesaian dari sistem persamaan
     2x – 3y = –17, dan 3x + 2y = –6. Nilai dari x + y adalah....(UN 2010/2011)


                                                                                     53
A.   –7
    B.   –1
    C.   1
    D.   7

111. Keliling persegi panjang 150 cm, panjang lebih 15 cm dari lebarnya. Luas
     persegi panjang tersebut adalah....(Paket A UN 2011/2012)
     A. 1.250 cm2
     B. 1.300 cm2
     C. 1.350 cm2
     D. 1.400 cm2

112. Penyelesaian dari sistem persamaan 3x + 2y = 19 dan 2x – y = 8 adalah x dan y.
     maka nilai dari 5x + 4y adalah ….
     A. −30
     B. −17
     C. 10
     D. 33

113. Pada sebuah toko Huda dan Anis membeli terigu dan beras dengan merk yang
     sama. Huda membeli 6 kg terigu dan 10 kg beras seharga Rp. 84.000,00.
     Sedangkan Anis membeli 10 kg terigu dan 5 kg beras seharga Rp. 70.000,00.
     Harga 8 kg terigu dan 20 kg beras adalah ….
     A. Rp. 152.000,00
     B. Rp. 130.000,00
     C. Rp. 128.000,00
     D. Rp. 120.000,00

114. Jika harga 6 baju dan 4 celana sama dengan harga 3 baju dan 6 celana yaitu Rp.
     480.000 maka harga 2 baju dan 5 celana dengan jenis dan bahan yang sama
     adalah ....
     A. Rp. 400.000
     B. Rp. 380.000
     C. Rp. 280.000
     D. Rp. 250.000




                                                                                 54
Standar Kompetensi 3 : Memahami bangun datar, bangun ruang, sudut serta
    menggunakannya dalam pemecahan masalah.

3.1. Menyelesaikan masalah menggunakan teorema pythagoras

115. Panjang sisi BC pada gambar di samping adalah….(UN 2007/2008)
     A. 13 cm                                        D      20 cm        C
     B. 14 cm




                                                        12 cm
     C. 15 cm
     D. 17 cm
                                                         A                   B
                                                                 25 cm

116. Perhatikan gambar!                     R
     Panjang PR adalah....(UN 2009/2010)
     A. 25 cm
     B. 24 cm                                      26 cm
     C. 16 cm
     D. 12 cm
                                            P   10 cm        Q
117. Perhatikan gambar!
     PQRS adalah jajargenjang, dengan panjang TR = 22 cm, PQ =
     7 cm, dan QR = 25 cm. Panjang PT adalah...(UN 2009/2010)
     A. 20 cm
     B. 21 cm
     C. 24 cm
     D. 25 cm

118. Perhatikan gambar trapesium berikut!
     Panjang BC adalah....(UN 2010/2011)
     A. 23 cm
     B. 17 cm
     C. 16 cm
     D. 15 cm

119. Diketahui belah ketupat ABCD, panjang diagonal AC = 48 cm dan kelilingnya
     104 cm. Luas belah ketupat ABCD adalah....(Paket A UN 2011/2012)
     A. 200 cm2
     B. 240 cm2
     C. 480 cm2
     D. 960 cm2



                                                                             55
120. Berikut ini ukuran sisi-sisi dari 4 buah segitiga:
       i. 3 cm, 4 cm, 5 cm
      ii. 7 cm, 8 cm, 9 cm
     iii. 5 cm, 12cm, 15 cm
     iv. 7 cm, 24 cm, 25 cm
     Yang merupakan sisi segitiga siku-siku adalah....(Paket A UN 2008/2009)

    A.   i dan ii
    B.   i dan iii
    C.   ii dan iii
    D.   i dan iv

3.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar

121. Pak Joko memiliki kebun berbentuk persegi panjang berukuran 25 m x 16 m. Di
     sekeliling bagian luar kebun tersebut akan ditanami rumput selebar 1 m. Jika
     harga rumput Rp 12.000,00 per m2 , maka biaya yang diperlukan untuk
     membeli rumput adalah ….(UN 2007/2008)
     A. Rp 1.032.000,00
     B. Rp 984.000,00
     C. Rp 936.000,00
     D. Rp 840.000,00


122. Luas daerah bangun pada gambar dibawah ini adalah ….(UN 2007/2008)

          10 cm
                  7 cm
                            14 cm


                  19 cm


    A.   133 cm2
    B.   138 cm2
    C.   162 cm2
    D.   181 cm2

123. Perhatikan gambar di samping!
                                      22
    Luas daerah arsiran adalah....(π = )(UN 2008/2009)
                                      7
    A. 40,25 cm2                                                               3 cm
    B. 42,50 cm2
                                                                  7 cm
                                                                                      56
C.   50,25 cm2
    D.   52,50 cm2

124. Perhatikan gambar!
     Daerah yang diarsir adalah sketsa tanah yang
     ditanami rumput. Luas hamparan rumput
     tersebut adalah....(UN 2009/2010)
     A. 2.400 m2
     B. 1.900 m2                                                         50 m
     C. 1.400 m2
     D. 1.200 m2


125. Kartu tanda pengenal terbuat dari karton seperti pada
     gambar di samping. Jika terdapat 160 kartu, luas karton
     yang dibutuhkan adalah....(UN 2010/2011)
     A. 2.880 cm2
     B. 3.360 cm2
     C. 5.760 cm2
     D. 7.680 cm2

126. Perhatikan gambar!
     Luas daerah segienam          tersebut   adalah....(UN
     2010/2011)
     A. 412 cm2
     B. 385 cm2
     C. 358 cm2
     D. 328 cm2

127. Perhatikan gambar persegi ABCD dan persegipanjang
     PQRS! Jika luas daerah yang tidak diarsir 395 cm2,
     luas daerah yang diarsir adalah....(Paket A UN 11/12)
     A. 25 cm2
     B. 35 cm2
     C. 40 cm2
     D. 70 cm2
                                                              E
128. Perhatikan gambar bangun disamping!. Luas
     bangun tersebut adalah ….cm2.                            4 cm
     A. 24
                                             D                       C
     B. 36
     C. 46                                    4 cm
     D. 48
                                                    A         6 cm   B
                                                                                57
3.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar.
                                                                     E
129. Perhatikan gambar bangun di samping!
     Keliling bangun tersebut adalah….(Paket A UN 2008/2009)          4 cm
     A. 18 cm                                                D               C
                                                                     F
     B. 24 cm
                                                                             4 cm
     C. 28 cm
     D. 30 cm                                                A      6 cm     B

130. Perhatikan bangun berikut!
     Keliling bangun di samping adalah....(UN
     2009/2010)
     A. 27 cm
     B. 19 cm
     C. 17 cm
     D. 14 cm

131. Ayah akan membuat taman berbentuk lingkaran dengan jari-jari 35 m. Di
     sekeliling taman akan ditanami pohon cemara dengan jarak 1 m. Jika 1 pohon
     memerlukan biaya              Rp 25.000,00. Seluruh biaya penanaman pohon
     cemara adalah....(UN 2009/2010)
     A. Rp 5.900.000,00
     B. Rp 5.700.000,00
     C. Rp 5.500.000,00
     D. Rp 5.200.000,00

132. Seorang atlit berlari mengelilingi taman berbentuk belah ketupat sebanyak 50
     kali. Jika panjang diagonal taman masing-masing adalah 16 m dan 30 m, maka
     jarak yang ditempuh atlit tersebut adalah ….(Paket A UN 2008/2009)
     A. 1,7 km
     B. 2,3 km
     C. 3,4 km
     D. 4,8 km

133. Sebuah segi enam, dibentuk oleh persegi dan
     belahketupat seperti gambar! Jika panjang diagonal
     belahketupat 10 cm dan 24 cm. Keliling bangun
     segienam tersebut adalah....(UN 10/11)
     A. 66 cm
     B. 69 cm
     C. 72 cm
     D. 78 cm

                                                                                 58
134. Bingkai lukisan berbentuk persegipanjang dengan ukuran 45 cm x 30 cm akan
     dipasang pita disekelilingnya. Jika terdapat 20 bingkai, panjang pita yang
     diperlukan adalah....(Paket A UN 2011/2012)
     A. 60 m
     B. 30 m
     C. 27 m
     D. 15 m

3.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan dua garis, besar dan
     jenis sudut, serta sifat sudut yang terbentuk dari dua garis yang dipotong garis
     lain.

135. Perhatikan gambar!                                              A
     Jika A2 = 500, A3 = 5x, dan B1 = 4p,maka nilai                   1 2
     p + x adalah….(UN 2007/2008)                                        4 3
     A. 32,50
                                                                 B
     B. 58,50                                                        1 2
     C. 68,50                                                        4 3
     D. 750

136. Besar QOR pada gambar di samping adalah….(Paket A UN 2008/2009)
     A. 300                                                          R

     B. 400
     C. 600                                                 4xo 2xo
            0                                     P                                 Q
     D. 80                                                     O
137. Perhatikan gambar berikut!

           A
               2 1
               3 4
           B2 1
            3 4


    Pada gambar di atas a  b. Pasangan sudut luar sepihak dan pasangan sudut
    dalam berseberangan berturut-turut adalah...
    A. A1 dan B4, A1 dan B1
    B. A1 dan B1, A3 dan B1
    C. A1 dan B4, A2 dan B4
    D. A1 dan B4, A3 dan B1




                                                                                   59
C            B           G
138. Perhatikan gambar di samping! Besar sudut GHD
     adalah….(Paket A UN 2008/2009)                                           D
                                                                       120O
     A. 400
                                                                                       H
     B. 600
     C. 700
                                                                      A            E           F
     D. 800

139. Perhatikan gambar berikut!
                                                                      (x + 20)o
     Nilai x + y pada gambar di samping adalah...
                                                      (y + 15)o
     A. 1000
                                                    (2y - 30)o
     B. 1150
     C. 1250
     D. 1300

140. Pada gambar berikut, besar A1 = 70o, besar B2 = ….                     4 1
                                                                                                   g
                                                                  A
     A. 70o                                                                   3 2
     B. 105o
     C. 110o                                                                                       h
                                                                              4 1
     D. 140o                                                      B
                                                                              3 2



141. Perhatikan gambar berikut! Besar sudut nomor 1
     adalah 95o, dan besar sudut nomor 2 adalah 110o.
     Besar sudut nomor 3 adalah....(Paket A UN
     2011/2012)
     A. 5o
     B. 15o
     C. 25o
     D. 35o

3.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan garis-garis istimewa pada
     segitiga.

142. Perhatikan gambar! Segitiga ABC siku-siku sama kaki
     dengan panjang AB = BC = 3 cm. AD garis bagi sudut A.
     Panjang BD adalah....(UN 2010/2011)
     A. (3 – 3 2) cm
     B. (3 2 − 3) cm
     C. 3 cm
     D. 3 2 cm

                                                                                                   60
143. Perhatikan gambar!
     Besar sudut BCA adalah....(UN 2010/2011)
     A. 70o
     B. 93o
     C. 100o
     D. 106o


144. Garis AD yang merupakan garis tinggi adalah....(Paket A UN 2011/2012)
     A.                                  C.




    B.                                   D.




145. Pada gambar dibawah, ABC siku-siku di C dan BD merupakan perpanjangan
     garis AB, besar A = ….
                   C


         y              (3y + 20)o
   A
                       B
    A.       28o
    B.       30o
    C.       32o
    D.       35o




                                                                             61
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA
UN MATEMATIKA

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie UN MATEMATIKA

eksponen Muhammad ikhsan nor sholihin
eksponen Muhammad ikhsan nor sholihineksponen Muhammad ikhsan nor sholihin
eksponen Muhammad ikhsan nor sholihinmuhammadikhsaniks
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIDiva Pendidikan
 
RPP Eksponen (Bilangan Pangkat) 0.2
RPP Eksponen (Bilangan Pangkat) 0.2RPP Eksponen (Bilangan Pangkat) 0.2
RPP Eksponen (Bilangan Pangkat) 0.2Juraidi .
 
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012iwhaen
 
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdfMAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdfIwanLubisSPd
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratDinar Nirmalasari
 
03 05 rpp p10 (grafik fungsi trigonometri)
03 05 rpp p10 (grafik fungsi trigonometri)03 05 rpp p10 (grafik fungsi trigonometri)
03 05 rpp p10 (grafik fungsi trigonometri)Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Rpp revisi 2016 matematika smp kelas 7 rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 matematika smp kelas 7   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 matematika smp kelas 7   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 matematika smp kelas 7 rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpMasbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpWayan Sudiarta
 
kumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkandysaputra
 
08. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi(1).docx
08. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi(1).docx08. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi(1).docx
08. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi(1).docxalibahrom1
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaArif Winahyu
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxZukét Printing
 
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012-130927...
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012-130927...Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012-130927...
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012-130927...Wayan Sudiarta
 

Ähnlich wie UN MATEMATIKA (20)

eksponen Muhammad ikhsan nor sholihin
eksponen Muhammad ikhsan nor sholihineksponen Muhammad ikhsan nor sholihin
eksponen Muhammad ikhsan nor sholihin
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VII
 
RPP Eksponen (Bilangan Pangkat) 0.2
RPP Eksponen (Bilangan Pangkat) 0.2RPP Eksponen (Bilangan Pangkat) 0.2
RPP Eksponen (Bilangan Pangkat) 0.2
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012
 
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdfMAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
MAKALAH BILANGAN BULAT.pdf
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadrat
 
Skl mat-ipa
Skl mat-ipaSkl mat-ipa
Skl mat-ipa
 
03 05 rpp p10 (grafik fungsi trigonometri)
03 05 rpp p10 (grafik fungsi trigonometri)03 05 rpp p10 (grafik fungsi trigonometri)
03 05 rpp p10 (grafik fungsi trigonometri)
 
Rpp revisi 2016 matematika smp kelas 7 rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 matematika smp kelas 7   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 matematika smp kelas 7   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 matematika smp kelas 7 rpp diva pendidikan
 
Kel 5
Kel 5Kel 5
Kel 5
 
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpMasbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
 
kumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smp
 
RPP Ktsp
RPP KtspRPP Ktsp
RPP Ktsp
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
08. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi(1).docx
08. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi(1).docx08. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi(1).docx
08. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi(1).docx
 
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannyaBilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
 
RPP K13
RPP K13RPP K13
RPP K13
 
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012-130927...
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012-130927...Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012-130927...
Ringkasan materi-un-matematika-sma-per-indikator-kisi-kisi-skl-un-2012-130927...
 

Kürzlich hochgeladen

PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 

UN MATEMATIKA

  • 1. Agustina, S.Pd. Editor: Sukirno, S.Pd.,M.Pd. SMP NEGERI 6 TANAH GROGOT Jl. Pelsus Tanah Merah Ds. Janju KM.10 Tanah Grogot Kabupaten Paser Kalimantan Timur 76211 Email: smpn6tgt@yahoo.com 1
  • 2. 2
  • 3. HALAMAN PENGESAHAN Judul : Panduan Persiapan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 MATEMATIKA Penyusun : Agustina, S.Pd. NIP : 19810807 200502 2 001 Tanggal : 7 Januari 2013. Editor : Sukirno, S.Pd.,M.Pd. Panduan Persiapan Ujian Nasional (UN) ini digunakan untuk kalangan sendiri Tanah Grogot, Januari 2013. Kepala SMPN 6 Tanah Grogot, Suhaimi, S.Pd. NIP. 19610306 198703 1 012 3
  • 4. KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan segala kemampuan yang diberikan-Nya sehingga penyusunan Panduan Persiapan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 ini dapat terselesaikan. Ujian nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 ini, merupakan salah satu fase yang harus dilalui oleh semua anak didik untuk dapat menyelesaikan pendidikannya pada tiap jenjang satuan pendidikan. Oleh karenanya ujian nasional perlu mendapatkan perhatian yang khusus dari seluruh siswa yang akan mengikutinya tidak terkecuali oleh para guru yang membimbing siswa tersebut agar mampu mencapai hasil yang sangat maksimal. Melalui Panduan Persiapan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 yang disusun ini, penulis mencoba untuk membantu para siswa agar dapat mempersiapkan diri lebih matang lagi dalam menghadapi Ujian Nasional. Panduan ini disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan dengan harapan dapat memberikan gambaran dan prediksi yang lebih spesifik bagi para siswa. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, kami berharap panduan ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan khususnya pendidikan matematika dibumi Daya Taka ini..... Tanahh Grogot, Januari 2013. Penyusun, Agustina, S.Pd. 4
  • 5. DAFTAR ISI BERDASARKAN KISI-KISI SKL UN 2012/2013 No KOMPETENSI INDIKATOR HAL 1 Menggunakan konsep Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 31 operasi hitung dan si- operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada fat-sifat bilangan, per- bilangan. bandingan, bilangan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 33 berpangkat, bilangan perbandingan. akar, aritmetika sosial, Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 35 barisan bilangan, serta operasi bilangan berpangkat atau bentuk akar. penggunaannya dalam Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 36 pemecahan masalah. perbankan atau koperasi dalam aritmetika sosial sederhana. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 38 barisan bilangan dan deret. 2 Memahami operasi Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar. 40 bentuk aljabar, konsep Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 42 persamaan dan perti- persamaan linier atau pertidaksamaan linier satu daksamaan linier, per- variabel. samaan garis, himpu- Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 43 nan, relasi, fungsi, himpunan. sistem persamaan li- Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 46 near, serta pengguna- fungsi. annya dalam pemeca- Menentukan gradien, persamaan garis, atau 47 han masalah. grafiknya. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 52 sistem persamaan linier dua variabel. 3 Memahami konsep Menyelesaikan masalah menggunakan teorema 55 kesebangunan, sifat Pythagoras. dan unsur bangun Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas 56 datar, serta konsep bangun datar. hubungan antarsudut Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 58 dan / atau garis, serta keliling bangun datar. menggunakannya Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 59 dalam pemecahan hubungan dua garis: besar sudut (penyiku atau masalah. pelurus). Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 60 garis-garis istimewa pada segitiga. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 62 unsur-unsur / bagian-bagian lingkaran atau hubungan dua lingkaran. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 64 5
  • 6. kesebangunan atau kongruensi. 4 Memahami sifat dan Menentukan unsur-unsur pada bangun ruang. 68 unsur bangun ruang, Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 69 dan menggunakannya kerangka atau jaring-jaring bangun ruang. dalam pemecahan Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 71 masalah. volume bangun ruang. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas 74 permukaan bangun ruang. 5 Memahami konsepMenentukan ukuran pemusatan atau mengguna- 76 dalam statistika, serta kannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. menerapkannya Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 79 dalam pemecahan penyajian atau penafsiran data. masalah. 6 Memahami konsep Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 82 peluang suatu kejadi- peluang suatu kejadian. an serta menerapkan- nya dalam pemecahan masalah. 6
  • 7. MATERI UJIAN NASIONAL SESUAI SKL 2013 Standar Kompetensi 1 Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, bilangan berpangkat, bilangan akar, aritmatika sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. BILANGAN BULAT DAN PECAHAN A. Bilangan Bulat Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negative dan bilangan cacah, ditulis: B = {…, –3, –2, – 1, 0, 1, 2, 3, 4, …} Pada garis bilangan : -6 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Bilangan bulat Bilangan cacah negatif Sistem operasi bilangan bulat berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. 1. Penjumlahan a. Tertutup Jika a dan b merupakan Є himpunan bilangan bulat, maka hasil operasi a + b Є himpunan bilangan bulat. b. Komutatif a+b=b+a c. Asosiatif (a + b) + c = a + (b + c) d. Unsur Identitas a+0=a Unsur identitas penjumlahan adalah nol (0) , artinya jika a merupakan Є himpunan bilangan bulat maka a + 0 = a 2. Pengurangan a – b = a + (– b) Operasi a – b sama saja dengan menjumlahkan a dengan lawan (invers) dari b, yaitu – b 3. Perkalian a. Tertutup Jika a dan b merupakan Є himpunan bilangan bulat maka hasil operasi ax b Є himpunan bilangan bulat b. Komutatif axb=bxa 7
  • 8. c. Asosiatif : (a x b) x c = a x (b x c ) d. Unsur identitas ax1=a Jadi, 1 merupakan unsur identitas dari perkalian bilangan bulat. e. Distributif terhadap perkalian dengan penjumlahan dan perkalian terhadap pengurangan. a (b + c) = ab + ac a (b – c) = ab – ac 4. Pembagian 𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎𝑑 : = 𝑥 = 𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏𝑐 Dengan b  0, dan c  0 5. Perpangkatan a. Distributif (a x b)n = an x bn b. Sifat-sifat lain  am x an = am + n  am : an = am - n  (am ) n = am x n  a0 = 1, dan 00 = tidak terdifinisikan 6. Penarikan akar a. Sifat Distributif 𝑝 𝑝 𝑝  𝑎× 𝑏= 𝑎× 𝑏 𝑝 𝑎 𝑝 𝑝  = 𝑎∶ 𝑏 𝑏 𝑝 𝑝 b. 𝑎𝑞 = 𝑎𝑞 𝑐 c. 𝑎 = 𝑎𝑐 d. Jika c = 𝑎 maka a = c2. B. Pecahan 𝑎 Bentuk umum pecahan adalah dengan bilangan a sebagai pembilang dan 𝑏 bilangan b sebagai penyebut, sedangkan b  0. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pecahan: 𝑎 1. Pecahan-pecahan yang senilai dengan dapat diperoleh bila pembilang dan 𝑏 penyebut dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama. 𝑎 𝑏 2. Bila a  b, berlaku  dengan c bilangan positif 𝑐 𝑐 𝑎 𝑏 Bila a  b, berlaku  dengan c bilangan positif 𝑐 𝑐 8
  • 9. 𝑏 3. Pecahan campuran dengan bentuk 𝑎 dengan c bilangan positif dapat diubah 𝑐 menjadi pecahan biasa dengan langkah: 𝑏 𝑎 𝑥 𝑐 + 𝑏 a = 𝑐 𝑐 Bentuk-bentuk pecahan sebagai berikut: 1 3 5 a. Pecahan Biasa : contoh : , , 2 5 7 1 3 5 b. Pecahan campuran : Contoh : 1 , 2 , 4 2 5 7 c. Pecahan decimal : contoh : 0,5 ; 0,23 ; 3,567 d. Persen(%) : artinya perseratus, contoh : 25%, 47,5% e. Permil (‰) : artinya perseribu, contoh : 12‰, 107‰ Sifat-sifat yang berlaku pada operasi bentuk pecahan adalah sebagai berikut: 1. Penjumlahan dan pengurangan 𝑎 𝑐 𝑐 𝑎  Komotatif : + = + 𝑏 𝑑 𝑑 𝑏 𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒  Asosiatif :( + ) + = +( + ) 𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑓 2. Perkalian 𝑎 𝑐 𝑐 𝑎  Komotatif : 𝑥 = 𝑥 𝑏 𝑑 𝑑 𝑏 𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒  Asosiatif :( 𝑥 ) 𝑥 = 𝑥( 𝑥 ) 𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑓 𝑎 𝑐 𝑒 𝑎 𝑐 𝑒  Distributif :( + )𝑥 = 𝑥 𝑥 𝑏 𝑑 𝑓 𝑏 𝑑 𝑓 𝑎 𝑎  Memiliki unsur identitas yaitu 1 sehingga x 1 = 𝑏 𝑏 3. Pembagian 𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎𝑑 Berlaku : = 𝑥 = 𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏𝑐 ARITMATIKA SOSIAL DAN PERBANDINGAN A. Aritmatika Sosial 1. Untung dan Rugi  Untung terjadi karena harga jual lebih besar dari harga beli (modal) Syarat untung yaitu harga jual  harga beli  Rugi terjadi karena harga jual lebih kecil dari harga beli (modal) Syarat rugi yaitu harga jual  harga beli Untung = Harga jual – Harga Beli Besar Untung Persentase keuntungan  % Untung = x 100% Harga Beli Rugi = Harga beli – Harga Jual Besar Rugi % Rugi = x 100% Harga Beli 2. Diskon atau rabat Yaitu potongan harga yang diberikan pedagang atau produsen kepada pembeli atau konsumen. Diskon umumnya diyatakan dalam persen.  Harga yang di bayar = harga semula – diskon 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝐷𝑖𝑠𝑘𝑜𝑛  %Diskon = 𝑥 100% 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎 9
  • 10. 3. Bruto, tara dan neto o Bruto adalah berat kotor yang terdiri dari berat bersih barang (neto) dan berat kemasan (tara). o Neto adalah berat bersih yang di dapat dari berat kotor (bruto) dikurangi tara. o Tara adalah potongan berat. Nilai tara umumnya dinyatakan dalam persen Bruto = neto + tara Neto = bruto – tara 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑎𝑟𝑎 % tara = 𝑥 100% 𝑏𝑟𝑢𝑡𝑜 4. Bunga Tunggal Bila besar uang yang ditabung mula-mula M, bank memberikan bunga tunggal p % pertahun dan waktu menabung selama t tahun, maka :  Bunga selama 1 tahun = M x p %  Bunga selama t tahun = M x p % x t 𝑝  Bunga selama t bulan = M x % x t 12  Jumlah tabungan seluruhnya = M + Bunga B. Perbandingan 1. Gambar Berskala o Pengertian 𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 (𝑝𝑒𝑡𝑎 ) Skala = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 o Arti Skala Skala 1 : 2.500.000 artinya 1 cm pada peta mewakili 2.500.000 cm = 25 Km jarak sebenarnya. 2. Faktor pada gambar berskala Sisi-sisi yang bersesuaian antara ukuran sebenarnya dengan model (gambar berskala) memiliki perbandingan yang sama, yaitu sebesar konstanta k yang disebut faktor berskala. 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑚𝑜𝑑𝑒𝑙 S= = = = 𝑘 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 3. Menyederhanakan perbandingan Untuk dua besaran sejenis, a dan b dengan m adalah FPB dari a dan b, maka: 𝑎 𝑎: 𝑚 = 𝑏 𝑏: 𝑚 4. Jenis-jenis perbandingan Perbandingan dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari pecahan. Perbandingan dibedakan dua, yaitu perbandingan senilai dan berbalik nilai. 10
  • 11. a. Perbandingan Senilai Adalah perbandingan yang apabila nilai awalnya diperbesar maka nilai akhir juga akan semakin besar. Sebaliknya, apabila nilai awal diperkecil maka nilai akhir juga semakin kecil. Contoh dua besaran yang berbanding senilai: 1) Banyak barang dengan jumlah harganya 2) Banyak liter bensin dengan jarak yang ditempuh sebuah kendaraan 3) Jumlah bunga tabungan dengan lama menabung, dan lain-lain. Menyelesaikan perbandingan senilai a1 b1 a2 b2 Hasil kali silang a1 x b2 = a2 x b1 a1 𝑏1 = Perbandingan senilai 𝑎2 𝑏2 b1 a1 = x a2 b2 b. Perbandingan Berbalik Nilai Adalah perbandingan yang bercirikan bila nilai awal diperbesar maka nilai akhir menjadi lebih kecil, sebaliknya bila nilai awal diperkecil maka nilai akhir diperbesar. Contoh dua besaran yang berbalik nilai : 1) Kecepatan kendaraan dengan waktu tempuhnya 2) Banyak pekerja proyek dengan waktu penyelesaiannya 3) Banyak hewan peliharaan dengan waktu untuk menghabiskan persediaan makanan Menyelesaikan perbandingan berbalik nilai a1 b1 a2 b2 Hasil kali silang a1 x b1 = a2 x b2 a1 𝑏2 = Perbandingan senilai 𝑎2 𝑏1 b2 a1 = x a2 b1 BARISAN BILANGAN DAN DERET Barisan bilangan adalah sederetan bilangan yang diatur menurut aturan (pola) tertentu. A. BARISAN DAN DERET ARITMATIKA Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang setiap suku, kecuali suku pertama, diperoleh dari suku sebelumnya ditambah dengan bilangan tetap. Bentuk umum barisan aritmatika yaitu: 11
  • 12. a, a + b, a + 3b, a + 4b, ... , a + (n – 1) b a = suku pertama b = beda n = suku ke-n Rumus suku ke-n : Un = a + (n – 1) b Deret aritmatika adalah jumlah n suku pertama barisan aritmatika Rumus jumlah suku ke-n : 𝑛 𝑆 𝑛 = [2𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏] 2 B. BARISAN DAN DERET GEOMETRI Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang setiap suku, kecuali suku pertama diperoleh dari suku sebelumnya dikalikan dengan bilangan yang tetap. Bentuk umum barisan geometri yaitu: a, ar, ar2, ar3, ... , arn – 1 a = suku pertama r = rasio (pengali) n = suku ke - n Rumus suku ke-n : Un = arn – 1 Deret geometri adalah jumlah n suku pertama barisan geometri. Rumus jumlah n suku pertama : 𝑎(1 − 𝑟 𝑛 ) 𝑎 (𝑟 𝑛 – 1) 𝑆𝑛 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆 𝑛 = 1− 𝑟 𝑟−1 C. BARISAN BILANGAN JENIS LAIN 1. Barisan bilangan persegi : 12, 22, 32, .... atau 1, 4, 9, .... 2. Barisan bilangan segitiga : 1, 3, 6, 10 3. Barisan bilangan persegi panjang: 1 x 2, 2 x 3, 3 x 4, 4 x 5, 5 x 6, .... atau 2, 6, 12, 20, 30, .... 4. Barisan bilangan fibonacci adalah barisan bilangan yang setiap sukunya, kecuali dua suku pertama, diperoleh dari jumlah dua suku sebelumnya. Contoh : 1, 3, 4, 7, 11, 18, .... 0, 2, 2, 4, 6, 10, ..... 12
  • 13. Standar Kompetensi 2 Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan pertidaksamaan linear, persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linear, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. BENTUK ALJABAR Pemfaktoran Bentuk Aljabar a. ax + ay = a(x + y) contoh : 6x + 15y = 3 (2x + 5y) b. x2  2xy + y2 = ( x  y)2 contoh : 1) x2 + 10x + 25 = x2 + 2 . 5 . x + 52 = (x + 5)2 2) x2 – 10x + 25 = x2 – 2 . 5 . x + 52 = (x – 5)2 c. x2 – y2 = (x + y)(x – y) 4x2 – 9y2 = (2x)2 – (3y)2 = (2x – 3y)(2x + 3y) d. ax + bx + c dengan a = 1 dan c  0 2 x2 + (p + q)x + pq = (x + p)( x – p) x2 – (p + q)x + pq = (x – p)( x – p) contoh : 1) x2 + 7x + 10 = x2 + (2 + 5) x + (2 . 5) = (x + 2)(x + 5) 2) x – 7x + 10 = x2 – (2 + 5) x + (2 . 5) 2 = = (x – 2)(x – 5) e. ax + bx + c dengan a = 1 dan c  0 2 x2 + (p – q)x – pq = (x + p)( x – p) x2 – (p – q)x – pq = (x – p)( x + p) 1) x2 + 3x – 10 = x2 + (5 – 2)x – 3 . 2 = (x + 5)(x – 2) 2) x – 3x – 10 = x2 + (5 – 2)x – 3 . 2 2 = (x – 5) (x + 2) 2 f. ax + bx + c dengan a ≠ 1 ax2 + bx + c = (px + q)(rx + s) dengan syarat: a = pr b = (ps + qr) c = qs 2 4x – 12x + 9 = (2x – 3)(2x – 3) 13
  • 14. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL A. Persamaan Linear Satu Variabel Adalah kalimat terbuka yang memuat satu variabel (peubah) berpangkat satu dan dihubungkan dengan tanda sama dengan (=). Bentuk umum persamaan linear: ax + b = c dengan a, b, dan c  R. Langkah-langkah untuk menyelesaikan persamaan linear satu variabel kalian dapat menggunakan dua metode berikut: a. Metode substitusi Dengan metode substitusi kalian dapat memasukkan nilai x yang memungkinkan agar memenuhi ax + b = c. Contoh: 2x – 2 = 2, dengan x adalah bilangan asli, maka penyelesaiannya adalah: Jika x = 1, maka 2 . 1 – 2 = 0 . 02 Jika x = 2, maka 2. 2 – 2 = 2. 2=2 Jadi x = 2 yang memenuhi penyelesaian persamaan 2x – 2 = 2 b. Mencari persamaan ekuivalen yang paling sederhana Persamaan ekuivalen adalah persamaan yang memiliki penyelesaian sama. Simbol persamaan ekuivalen adalah . Persamaan ekuivalen dapat dicari dengan cara sebagai berikut: 1) Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama 2) Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama. 3) Menggabungkan kedua operasi di atas. Contoh: 3x – 4 = 2  3x – 4 + 4 = 2 + 4 (Kedua ruas ditambah 4)  3x = 6 3𝑥 6  = 3 3  x =2 Jadi penyelesaian persamaan 3x – 4 = 2 adalah x = 2 B. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat matematika yang memuat satu variabel berpangkat satu dan dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan. Tanda ketidaksamaan (, , , ). Menentukan menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel dilakukan dengan menentukan bentuk ekuivalen paling sederhana dari pertidaksamaan tersebut. Suatu pertidaksamaan ekuivalen jika: 1) Kedua ruasnya ditambah/dikurangi dengan bilangan yang sama 2) Kedua ruasnya dikali/dibagi dengan bilangan positif yang sama 3) Kedua ruasnya dikali/dibagi dengan bilangan negatif yang sama diikuti dengan membalik tanda pertidaksamaan. Contoh: 3x – 9  3 Jawab:  3x – 9 + 9  3 + 9  3x  12 14
  • 15. 3𝑥 12  > 3 3  x  4 HIMPUNAN A. Irisan Himpunan Irisan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya menjadi anggota A dan menjadi anggota B. A  B dibaca irisan himpunan A dan B A  B = {x  x ⋴ A dan x ⋴ B} B. Gabungan Himpunan Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A atau anggota B. A  B dibaca gabungan himpunan A dan B A  B = {x  x ⋴ A atau x ⋴ B} FUNGSI 1. Fungsi (pemetaan) Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A ke anggota B dengan tepat satu anggota B. Tepat satu artinya tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang dari satu. Himpunan A disebut daerah asal (domain) Himpunan B disebut daerah kawan (kodomain) Himpunan dari anggota-anggota himpunan B yang mempunyai pasangan di A disebut daerah hasil (range) 2. Nilai fungsi Suatu fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk: f : x  f(x) Nilai fungsi untuk setiap nilai x yang diberikan dihitung dengan cara mensubstitusikan nilai x pada rumus fungsi tersebut 3. Daerah hasil fungsi Daerah hasil (range) dari suatu fungsi adalah himpunan nilai-nilai fungsi dari setiap anggota daerah asal (domain) PERSAMAAN GARIS LURUS A. Bentuk umum persamaan garis lurus Bentuk umum persamaan garis lurus adalah: y = ax + b atau ax + by + c = 0 15
  • 16. B. Gradien 1. Gradien dari garis yang melalui dua titik P (x1, y1) dan Q (x2, y2) 𝑦1 − 𝑦2 𝑚= 𝑥1 − 𝑥2 2. Gradien garis dari persamaan garis lurus a. Jika persamaan garis lurus berbentuk: y = mx + c gradien = m b. Jika persamaan garis lurus berbentuk: 𝑎 ax + by + c = 0 gradien = – 𝑏 C. Menentukan persamaan garis lurus 1. Persamaan garis lurus melalui titik p (x1, y1) dengan gradien m, y – y1 = m (x – x1) 2. Persamaan garis lurus melalui dua titik P (x1, y1) dan Q (x2, y2) 𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1 = 𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1 3. Persamaan garis lurus yang melalui titik potong sumbu-sumbu koordinat yaitu (p,0) dan (0,q) y q (q,0) py + qx = pq (P,0) x p D. Hubungan antara dua buah garis 1. Dua garis saling berpotongan g1 : y = ax + b P(x,y) g2 : y = cx + d Titik potong p (x,y) diperoleh dari himpunan penyelesaian PLDV: y = ax + b ax + b = cx + d y = cx + d 2. Dua garis saling tegak lurus h Garis g dan h saling tegak lurus dan dinotasikan g  h g 16
  • 17. Hubungan garis yang berlaku antara garis g dan h saling tegak lurus tersebut adalah: mg . mh = –1 3. Dua garis yang saling sejajar y h g Garis g sejajar garis h dinotasikan g  h, dan berlaku mh = mg x SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL 1. Bentuk umum Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variabel yang hanya memiliki satu titik penyelesaian. Bentuk umum: a1x + b1y = c1 Memiliki satu titik penyelesaian a2x + b2y = c2 (x,y) 2. Mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel dapat ditentukan dengan cara: a. Metode substitusi Tentukan himpunan penyelesaian dari: 2x + y = 6 dan x – y = –3 Jawab: Metode substitusi dimulai dengan menyatakan sebuah variabel dari salah satu persamaan linear dua variabel dalam variabel yang lain.  2x + y = 6 y = 6 – 2x ……………..(1) x – y = –3 ………………………………. (2)  Substitusikan persamaan (1) ke (2), diperoleh: x – y = –3 x – (6 – 2x) = –3 x – 6 + 2x = –3 3x – 6 = –3 3x – 6 + 6 = –3 + 6 3x = 3 x =1  Substitusikan x = 1 kepersamaan (1), diperoleh: y = 6 – 2x y = 6 – 2(1) y=4 Jadi himpunan penyelesaian dari 2x + y = 6 dan x – y = –3 adalah {(1,4)} 17
  • 18. b. Metode eliminasi Metode eliminasi dilakukan dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel yang ada dalam PLDV, yaitu variabel x atau y. Langkah penyelesaian dengan metode eliminasi: (1) Samakan koefisien salah satu variable x atau y (2) Eliminasikan persamaan tersebut sehingga suku yang sama hilang (dengan operasi penjumlahan atau pengurangan), selesaikan dan tentukan nilai salah satu variabel. (3) Substitusikan nilai variabel yang ditemukan untuk menemukan nilai variabel lain, atau ikuti langkah (1) sampai (3) untuk variabel lain. Tentukan himpunan penyelesaian dari: 2x + y = 6 dan x – y = –3 Jawab:  Mencari nilai x dengan mengeliminasi y 2x + y = 6 Keterangan: x – y = –3 Karena koefisien y sudah sama dan 3x = 3 berlawanan maka langsung dieliminasi x =1  Mencari nilai y dengan mengeliminasi x 2x + y = 6 x1 2x + y = 6 x – y = –3 x 2 2x – 2y = –6 3y = 12 3y 12 = 3 3 y =4 Jadi himpunan penyelesian dari 2x + y = 6 dan x – y = –3 adalah {(1,4)} c. Metode eliminasi dan substitusi (campuran)  Eliminasi x atau y 2x + y = 6 ……………………..(1) x – y = –3 ……………………..(2) 3x = 3 3𝑥 3 = 3 3 x =1  Substitusikan x = 1 kepersamaan (1) dan (2) 2x + y = 6 2(1) + y = 6 2 +y =6 2–2+ y=6–2 y=4 Jadi himpunan penyelesian dari 2x + y = 6 dan x – y = –3 adalah {(1,4)} 3. Model matematika Untuk menyelesaikan soal cerita (penerapan dari sistem persamaan linear dua variabel), perlu dibuatkan model matematika. Model matematika merupakan 18
  • 19. terjemahan soal cerita dalam bentuk persamaan matematika. Langkah- langkahnya sebagai berikut: a) Simak soal cerita dengan baik, kemudian nyatakan variabel yang belum diketahui dalam x dan y b) Buatlah persamaannya. Contoh: Harga 2 buku dan 3 polpen adalah Rp 10.200,00 sedangkan harga 3 buku dan 4 pulpen adalah Rp 14.400,00. Tentukan harga sebuah buku dan 2 buah pulpen. Jawab: Misal: Harga 1 buku = x rupiah Harga 1 pulpen = y rupiah  Model matematika: Harga 2 buku dan 3 pulpen Rp 10.200,00 2x + 3y = 10.200…………..(1) Harga 3 buku dan 4 pulpen Rp 14.400,00 3x + 4y = 14.400…………..(2)  Eliminasi x 2x + 3y = 10.200 x 3 6x + 9y = 30.600 3x + 4y = 14.400 x 2 6x + 8y = 28.800 y = 1.800  Substitusikan y = 1.800 kepersamaan (1) 2x + 3y = 10.200 2x + 3 (1.800) = 10.200 2x + 5.400 = 10.200 2x = 10.200 – 5.400 2x = 4.800 2𝑥 4.800 = 2 2 x = 2.400 Harga sebuah buku = x = Rp 2.400,00 Harga sebuah pulpen = y = Rp 1.800,00 Jumlah harga 1 buku dan 2 pulpen = x + 2y = Rp 2.400,00 + 2 (Rp 1.800,00) = Rp 2.400,00 + Rp 3.600,00 = Rp 6.000,00 Standar Kompetensi 3 Memahami konsep kesebangunan, sifat dan unsur bangun datar, serta konsep hubungan antar sudut dan/atau garis, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. TEOREMA PYTHAGORAS Dalam segitiga siku-siku berlaku “kuadrat panjang sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya”. Pernyataan ini disebut teorema pythagoras. Perhatikan segitiga dibawah ini: 19
  • 20. b a a2 = b2 + c2 c Pernyataan teorema pythagoras juga berlaku sebaliknya. Kebalikan teorema pythagoras: jika dalam segitiga ABC berlaku a2 = b2 + c2, segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku. KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR A. PERSEGI Persegi adalah bangun segiempat yang memiliki panjang sisi sama. Sifat-sifat persegi yaitu: a. Panjang sisinya sama b. Diagonalnya sama panjang c. Masing-masing besar sudutnya 90o D C Luas = s x s Keliling = 4 x s A B Keterangan s = sisi B. PERSEGI PANJANG Persegi panjang adalah bangun segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut yang sama besar. Sifat-sifat persegi panajang yaitu: a. Sisi-sisi yang berhadapan dan sejajar memiliki panjang sama. b. Masing-masing besar sudutnya 900 c. Diagonalnya sama panjang D C Luas = p x l Keliling = 2p + 2l l Keterangan: p = panjang dan l = lebar A p B C. TRAPESIUM Trapesium adalah bangun segiempat yang hanya memiliki sepasang sisi sejajar. Pada trapesium, jumlah besar pasangan sudut yang sepihak adalah 1800. Berdasarkan bentuknya, trapesium dibedakan menjadi tiga macam yaitu: a. Trapesium sama kaki Pada trapesium sama kaki, panjang dua sisi miringnya sama b. Trapesium siku-siku Trapesium sama kaki memiliki satu sisi miring, salah satu sudutnya siku-siku. 20
  • 21. c. Trapesium sembarang Pada trapesium sembarang, keempat sudutnya memiliki panjang berbeda. Trapesium sembarang tidak memiliki sudut siku-siku. D C Luas = ½ x jumlah sisi sejajar + t = ½ (AB + CD) x t t Keliling = jumlah keempat sisinya = AB + BC + CD + DA A B Keterangan: t = tinggi D. JAJAR GENJANG Jajar genjang adalah bangun segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan tidak memiliki sudut siku-siku. Jajargenjang dapat dibentuk dari dua segitiga yang sama bentuk dan ukurannya. Sifat-sifat jajargenjang yaitu: a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar b. Jumlah dua sudut yang berdekatan 1800 c. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar d. Diagonalnya tidak sama panjang D C Luas = a x t t Keliling = Jumlah keempat sisinya A B = AB + BC CD + DA a Keterangan: a = alas dan t = tinggi E. LAYANG-LAYANG Layang-layang adalah bangun bangun datar yang terbantuk dari dua buah segitiga sama kaki yang memiliki panjang alas sama dan berhimpit pada alasnya. Sifat-sifat layang-layang yaitu: a. Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang b. Memiliki sepasang sudut berhadapan yang sama besar c. Memiliki diagonal yang tidak sama panjang d. Salah satu diagonalnya menjadi sumbu simetri e. Memiliki dua simetri putar f. Diagonal-diagonalnya saling berpotongan tegak lurus C Luas = d1 x d2 = AC x BD D B Keliling = jumlah keempat sisinya = AB + BC + CD + DA Keterangan: d = diagonal A 21
  • 22. F. BELAH KETUPAT Belah ketupat adalah bangun segiempat yang D memiliki panjang sisi sama dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Belah ketupat dibentuk dari dua buah segitiga sama kaki yang berukuran sama. Siaft-sifat belah ketupat yaitu: A C a. Panjang sisi sama panjang b. Diagonalnya tidak sama panjang c. Diagonalnya saling berpotongan tegak lurus d. Besar sudut yang berhadapan sama B Luas = d1 x d2 * Keterangan: d = diagonal = AC x BD Keliling = jumlah keempat sisinya = AB + BC + CD + DA GARIS DAN SUDUT A. GARIS Beberapa hubungan dua garis sebagai berikut: 1. Sejajar Dua garis sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis tersebut diperpanjang. 2. Berpotongan Dua garis berpotongan apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan mempunyai sati titik potong. 3. Berimpit Dua garis berimpit apabila garis-garis tersebut terletak pada satu garis lurus, sehingga hanya terlihat sebagai satu garis lurus saja 4. Bersilangan Dua garis bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak mungkin terletak pada satu bidang datar. Garis-garis bersilangan tidak sejajar dan tidak akan berpotongan apabila diperpanjang. B. SUDUT Sudut dibentuk oleh dua sinar garis yang bersekutu titik pangkalnya. Titik pangkalnya itu disebut titiik sudut. Gambar berikut menunjukkan AOB atau O. A O B 22
  • 23. 1. Jenis-jenis sudut a) Sudut lancip (besarnya antara 0o dan 90o) b) Sudut siku-siku (besarnya 90o) c) Sudut tumpul (besarnya antara 90o dan 180o) d) Sudut lurus (besarnya 180o) e) Sudut refleks (besarnya antara 180o dan 360o) 2. Hubungan antar sudut a) Sudut berpelurus (suplemen) Dua sudut dikatakan berpelurus jika jumlah ukuran sudutnya 180o b) Sudut berpenyiku (komplemen) Dua sudut dikatakan berpenyiku jika jumlah ukuran sudutnya 90o c) Sudut bertolak belakang Dua sudut dikatakan saling bertolak belakang jika kaki-kaki kedua sudut tersebut membentuk dua pasang sinar garis yang berlawanan arah. Dua sudut yang saling bertolak belakang mempunyai besar yang sama. 3. Sudut-sudut pada dua garis sejajr yang dipotong garis lain Hubungan sudut-sudut yang dibentuk oleh dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis sebagai berikut: a) Sudut sehadap sama besar A1 = B1 A3 = B3 A2 = B2 A4 = B4 b) Sudut dalam berseberangan sama besar A4 = B2 dan A3 = B1 A 1 2 c) Sudut luar berseberangan sama besar 4 3 A1 = B3 dan A2 = B4 d) Sudut dalam sepihak jumlah ukurannya 180o B 1 2 A4 + B1 = 180 o 4 3 A3 + B2 = 180o e) Sudut dalam sepihak jumlah ukurannya 180o A1 + B4= 180o A2 + B3 = 180o SEGITIGA C A. Pengertian Segitiga adalah bangun datar yang memiliki 3 sisi dan 3 sudut. Gambar di samping disebut segitiga ABC (ABC) dengan A, B b a dan C sebagai titik sudutnya. Sisi a = BC adalah sisi didepan A Sisi b = AC adalah sisi didepan B B Sisi c = AB adalah sisi didepan C A c 23
  • 24. B. Jenis segitiga 1. Berdasarkan panjang sisinya a) Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi sama panjang dan dua sudut yang sama besar. b) Segitiga sama sisi adalah segitiga yang memiliki 3 sisi sama panjang dan besar setiap sudutnya sama besar. c) Segitiga sembarang adalah segitiga yang memiliki 3 sisi dengan panjang berbeda 2. Berdasarkan besar sudutnya a) Segitiga lancip adalah segitiga yang setiap sudut dalamnya merupakan sudut lancip, memiliki besar kurang dari 90o. b) Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku (salah satu sudutnya memiliki besar 90o). c) Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudut dalamnya merupakan sudut tumpul ( > 90o) 3. Berdasarkan panjang sisi dan besar sudut a) Segitiga lancip sama kaki b) Segitiga siku-siku sama kaki c) Segitiga tumpul sama kaki d) Segitiga lancip sama sisi e) Segitiga lancip sembarang f) Segitiga siku-siku sembarang g) Segitiga tumpul sembarang C. Jumlah sudut dalam segitiga  Pada segitiga ABC sembarang selalu berlaku : jumlah besar sudut-sudutnya = 180o A + B + C = 180o D. Keliling dan luas segitiga  Keliling segitiga ABC K=a+b+c  Luas segitiga ABC 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐿𝑢𝑎𝑠 = atau 2  Luas = 𝑠 𝑠– 𝑎 𝑠 − 𝑏 (𝑠 − 𝑐) dengan s = ½ (a + b + c) 24
  • 25. E. Sifat-sifat segitiga 1. Jumlah 2 sisi selalu lebih panjang dari sisi ketiga. C a+bc a+cb b a b+ca 2. Sudut dan panjang sisi-sisinya berbanding lurus, sudut terbesar menghadap sisi terpanjang, sudut B A c terkecil menghadap sisi terpendek. 3. Ukuran sebuah sudut luar suatu segitiga = jumlah dua sudut dalam yang tidak berpelurus dengan sudut luar tersebut C CBD = A + C A B D F. Garis-garis pada segitiga a. Garis Garis tinggi yaitu garis yang tegak lurus dengan alas dan tinggi. Notasi tegak lurus ditulis . t t a a a a adalah sisi alas segitiga, maka a  t b. Garis bagi yaitu garis yang membagi sudut menjadi dua bagian yang sama besar. C CD garis bagi C BE garis bagi B E  A  D B c. Garis berat yaitu garis yang ditarik dari titik sudut dan membagi sisi didepannya menjadi dua bagian yang sama. d. Garis sumbu yaitu garis yang membagi sisi segitiga menjadi dua bagian sama panjang dan tegaklurus pada sisi tersebut. LINGKARAN Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai jarak sama terhadap titik tertentu. Dimana titik tertentu tersebut adalah titik pusat lingkaran dan jarak antara titik-titik terhadap titik pusat adalah merupakan jari-jari lingkaran. 25
  • 26. 1. Unsur-unsur lingkaran Perhatikan gambar dibawah ini! C Tembereng A O B E Juring D Titik O : pusat lingkaran OA, OB, OD : jari-jari lingkaran AD, AB, BC : tali busur lingkaran AB : diameter (tali busur yang melalui titik pusat) 𝐴𝐶 , 𝐵𝐶, 𝐴𝐷, 𝐵𝐷 : busur lingkaran 𝑂𝐸 : apotema (garis dari O  tali busur AD) Daerah OBD : juring Daerah BFC : tembereng 2. Keliling dan Luas Lingkaran Lingkaran dengan jari-jari (r) atau diameter (d) memiliki: 22 K = 2πr atau K = πd dengan π = 3,14 atau π = 7 2 1 2 L = πr atau L = πd 4 3. Hubungan panjang busur, luas juring, dan sudut pusat.  Panjang busur C 𝐴𝐵 ∝ 𝐵𝐶 𝛽 = 𝑑𝑎𝑛 = β 𝐾⊙ 360 𝑜 𝐾⊙ 360 𝑜 O  B 𝐴𝐵 ∝ = 𝐵𝐶 𝛽 A  Luas juring 𝐿𝑂𝐴𝐵 ∝ 𝐿𝑂𝐵𝐶 𝛽 = 𝑑𝑎𝑛 = 𝐿⊙ 360 𝑜 𝐿⊙ 360 𝑜 𝐿𝑂𝐴𝐵 ∝ = 𝐿𝑂𝐵𝐶 𝛽 4. Sudut pusat dan sudut keliling AOC = sudut pusat lingkaran ABC dan ADC = sudut keliling lingkaran Sifat: a. Sudut pusat = 2 x sudut keliling yang menghadap busur yang sama (AOC = 2ABC = 2ADC) 26
  • 27. b. Dua sudut keliling yang menghadap busur sama mempunyai ukuran yang sama (ABC = ADC) c. Sudut keliling yang menghadap diameter = 90o ; L = 90o 5. Garis singgung lingkaran A Sifat: B a. AM (jari-jari)  AB M A b. AB = 𝑀𝐵2 − 𝐴𝑀2 B R  Garis singgung persekutuan luar 2 lingkaran r M AB = 𝑀𝑁 2 − (𝑅 − 𝑟)2 N  Garis singgung persekutuan dalam 2 lingkaran AB = 𝑀𝑁 2 − (𝑅 + 𝑟)2 A Keterangan: R AB = panjang garis singgung N R dan r adalah jari-jari lingkaran M r M dan N pusat lingkaran B KESEBANGUNAN DAN KONGRUENSI A. Bangun yang sebangun Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi sifat sebagai berikut: 1. Perbandingan panjang sisi-sisi yang satu letak atau bersesuaian sama. 2. Sudut-sudut yang satu letak atau bersesuaian sama besar. Untuk memenuhi konsep kesebangunan, perhatikan gambar berikut: SEGITIGA SEBANGUN KETERANGAN R  Sudut yang bersesuaian sama besarnya, Ѳ yaitu: P  β Q P = P’ , Q = Q’ , R = R’ , R’  Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian 𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑄𝑅 Ѳ sama, yaitu:   =   =   𝑃 𝑄 𝑃 𝑅 𝑄 𝑅 P  ’ β Q ’ B. Bangun yang kongruen Bangun-bangun yang kongruen adalah bangun-bangun yang mempunyai bentuk dan ukuran sama. Dua segitiga kongruen jika memenuhi salah satu syarat berikut: 1. Tiga pasang sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi) 2. Dua pasang sudut bersesuaian sama besar dan sepasang sisi yang bersesuaian sama panjang (sudut, sisi, sudut atau sisi, sudut, sisi) 3. Dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sepasang sudut yang diapit oleh kedua sisi itu sama besar (sisi, sudut, sisi) 27
  • 28. Standar Kompetensi 4 Memahami sifat dan unsur bangun ruang, dan menggunakannya dalam pemecahan masalah BANGUN RUANG 1. Prisma Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua bidang yang sejajar (alas dan tutupnya) dan bidang-bidang tegak yang saling berpotongan menurut rusuk- rusuk sejajar. 2. Tabung Tabung dapat juga dianggap prisma dengan alas dan tutup berbentuk lingkaran (segi banyak) 3. Limas Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah alas segi-n dan bidang- bidang tegak berbentuk segitiga yang puncaknya bertemu disati titik. 4. Kerucut Kerucut dapat dianggap sebagai limas dengan alas berbentuk lingkaran. 5. Bola Bola adalah bangun ruang yang dibatasi oleh kulit bola A. Unsur bangun ruang Banyaknya unsur tiap bangun ruang No Unsur Prisma segi-n Balok/Kubus Limas Segi-n 1 Titik Sudut 2n 8 n+1 2 Sisi (Bidang) n+2 6 n+1 3 Rusuk 3n 12 2n 𝑛 4 Diagonal Bidang n (n – 1) 12 (n – 3) 2 5 Diagonal ruang n (n – 3) 4 - 𝑛 6 Bidang Diagonal (n – 1) 6 - 2 B. Panjang diagonal bidang dan diagonal ruang 1) Pada kubus dengan rusuk s Diagonal bidang: 𝑠 2 Diagonal ruang: 𝑠 3 2) Pada balok Diagonal bidang depan: 𝑝2 + 𝑡 2 Diagonal bidang samping : 𝑙2 + 𝑡 2 Diagonal bidang alas : 𝑝2 + 𝑙 2 Diagonal ruang : 𝑝2 + 𝑙 2 + 𝑡 2 28
  • 29. C. Jaring-jaring kubus dan balok Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian persegi pembentuk kubus yang direbahkan. Contoh: Jaring-jaring balok merupakan rangkaian persegi panjang pembentuk balok yang direbahkan. Contoh: D. Kerangka kubus dan balok Panjang kerangka kubus = 12 x s s s s Panjang kerangka balok = 4p + 4l + 4t = 4 (p + l + t) t l p E. Volume dan luas bangun ruang Bangun Ruang Volume Luas Permukaan Keterangan Kubus V = s3 L = 6s2 s : Panjang rusuk Balok V=p.l.t L = 2 (pl + pt + lt) t = tinggi Prisma V = Lalas . t L = 2Lalas + (Kalas . t) p = panjang Tabung V = πr2 . t L = 2 πr (r + t) l = lebar 1 Limas V = 𝐿 𝑎𝑙𝑎𝑠 . 𝑡 L = Lalas + Lselimut tabung r = jari=jari 3 1 Kerucut V= 𝜋𝑟 2 . 𝑡 L = πr (r + s) S = garis pelukis 3 29
  • 30. Standar Kompetensi 5 Memahami konsep dalam statistika, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. STATISTIKA UKURAN PEMUSATAN DATA 1. Rata-rata (mean) adalah jumlah nilai data (xi) dibagi banyaknya nilai data (n) 2. Median adalah nilai tengah setelah data diurutkan. a. Jika banyaknya data ganjil, mediannya adalah nilai data yang berada tepat ditengah data terurut. b. Jika banyaknya data genap, mediannya adalah rata-rata dari nilai dua data yang berada ditengah data terurut. 3. Modus adalah nilai data yang paling sering muncul dengan kata lain memiliki frekuensi paling besar. 4. Rata-rata gabungan Jika n1 = banyaknya data kelompok 1, n2 = banyaknya data kelompok 2, 𝑥1 = rata-rata data kelompok 1 dan 𝑥2 = rata-rata data kelompok 2, rata-rata gabungan kedua kelompok tersebut adalah: 𝑛1 𝑥1 + 𝑛2 𝑥2 𝑥 𝑔𝑎𝑏 = 𝑛1 + 𝑛2 PELUANG  Kumpulan atau himpunan semua hasil yang mungkin muncul pada suatu percobaan disebut ruang sampel. Adapun anggota-anggota ruang sampel disebut titik sampel. • Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. • frekuensi adalah perbandingan banyaknya kejadian yang diamati dengan banyaknya percobaan. Frekuensi relatif suatu kejadian dinyatakan dengan rumus sebagai berikut. Banyak kejadian Frekuensi relatif = Banyak percobaan • Jika setiap titik sampel anggota ruang sampel S memiliki peluang yang sama maka peluang kejadian K yang memiliki anggota sebanyak n(K) dinyatakan sebagai berikut: P (K) = n (K): n (S)  Kisaran nilai peluang munculnya kejadian K adalah: 0 ≤ P(K) ≤ 1  Jika P(K) bernilai 1 maka kejadian K pasti terjadi.  Jika P(K) bernilai 0 maka kejadian K mustahil terjadi. • Misalkan, L merupakan kejadian komplemen dari K. Besar peluang kejadian L adalah sebagai berikut: P(L) = 1 – P(K) atau P(L) + P(K) = 1 30
  • 31. Standar Kompetensi 1: Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, bilangan berpangkat, bilangan akar, aritmatika sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. 1.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan. 1. Hasil dari (–18 + 2): (–3 – 1) adalah …. A. –6 B. –4 C. 4 D. 5 2. Hasil dari – 18 : (– 6) + 2 x (– 6) adalah …. A. – 15 B. – 9 C. 5 D. 8 4 2 3 3. Hasil dari 𝑥1 + 6 : 4,5 adalah….(UN 2007/2008) 5 3 7 6 A. 7 1 B. 2 3 16 C. 2 21 D. 3 4. Hasil dari (–4 + 6) x (–2 – 3)adalah….(Paket A UN 2008/2009) A. –10 B. –2 C. 10 D. 50 5. Hasil dari 4 + [(–3) x (–2)] adalah...(Paket A UN 2011/2012) A. –2 B. 2 C. 10 D. 12 31
  • 32. 3 2 6. Hasil hari : + × 2,4 − 0,4 =…. 2 3 6 A. 1 7 5 B. 2 6 7 C. 2 10 2 D. 3 3 1 3 1 7. Hasil dari 3 : 2 − 2 adalah....(Paket A UN 2011/2012) 4 4 2 11 A. −2 12 7 B. −1 22 4 C. 1 22 15 D. 3 12 2 1 3 8. Hasil dari 4 + 1 − (−3 ) = …. 3 2 4 5 A. 2 12 11 B. 2 12 11 C. 9 12 3 D. 10 4 3 5 9. 6 − 1 = …. 8 6 1 A. 4 6 13 B. 4 24 11 C. 5 24 13 D. 5 24 32
  • 33. 1 10. Pak Sule memiliki sebidang tanah, bagian dari luas tanahnya dibuat kolam 4 2 ikan, bagian dipasang keramik, dan sisanya ditanami rumput. Jika luas tanah 5 yang ditanami rumput 140 m2, luas kolam ikan …. m2. A. 35 B. 70 C. 87,5 D. 100 11. Selisih kelereng Ammar dan Dzaki adalah 24 buah. Jika perbandingan kelereng Ammar dan Dzaki 7 : 3, jumlah kelereng mereka adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 48 buah B. 60 buah C. 72 buah D. 84 buah 1 12. Kebun dengan luas 800m2 akan ditanami jagung bagian dan ditanami pepaya 4 3 bagian. Jika sisanya akan ditanami ubi jalar, maka luas kebun yang ditanami 5 oleh ubi jalar tersebut adalah …. A. 120 m2 B. 180 m2 C. 200 m2 D. 480 m2 13. Ibu membeli gula 40 kg gula pasir. Gula itu akan dijual eceran dengan dibungkus plastik yang masing-masing beratnya ¼ kg. Banyak kantong plastik berisi gula yang diperlukan adalah....(UN 2009/2010) A. 10 kantong B. 80 kantong C. 120 kantong D. 160 kantong 1.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan. 14. Diketahui jarak dua kota pada peta 25 cm. jika skala peta tersebut 1 : 250.000, jarak sebenarnya dua kota itu ….km. A. 1000 B. 625 33
  • 34. C. 100 D. 62,5 15. Jarak dua kota pada peta adalah 20 cm. jika skala 1 : 600.000. maka jarak kedua kota tersebut sebenarnya adalah …. A. 1200 km B. 120 km C. 30 km D. 12 km 16. Skala denah suatu rumah 1 : 250. Salah satu ruang pada rumah berbentuk persegipanjang berukuran 2 cm x 3 cm. Luas sebenarnya ruang tersebut adalah.... (UN 2010/2011) A. 47,5 m2 B. 37,5 m2 C. 35 m2 D. 15 m2 17. Mobil memerlukan 3 liter bensin untuk menempuh jarak 36 km. Jika jarak yang akan ditempuh 60 km, maka banyaknya bensin yang diperlukan adalah . . . . A. 4 liter B. 5 liter C. 6 liter D. 8 liter 18. Sebuah mobil menghabiskan 8 liter bensin untuk menempuh jarak 56 km. Jika jarak yang ditempuh 84 km, maka bensin yang diperlukan adalah....(UN 2007/2008) A. 6 liter B. 7 liter C. 10,5 liter D. 12 liter 19. Sebuah bangunan dikerjakan dalam 32 hari oleh 25 orang pekerja. Agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dalam 20 hari, banyak pekerja yang diperlukan adalah….(UN 2007/2008) A. 15 orang B. 40 orang C. 50 orang D. 60 orang 34
  • 35. 20. Suatu pekerjaan akan selesai dikerjakan oleh 24 orang selama 20 hari. Agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan selama 15 hari, banyak tambahan pekerja yang diperlukan adalah....(UN 2010/2011) A. 6 orang B. 8 orang C. 18 orang D. 32 orang 21. Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan selama 72 hari diperlukan pekerja sebanyak 24 orang. Setelah pekerjaan tersebut dikerjakan selama 30 hari, pekerjaan dihentikan selama 6 hari. Jika kemampuan bekerja setiap orang dianggap sama, maka banyaknya pekerja tambahan yang diperlukan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal semula adalah ….(UN 2009/2010) A. 8 orang B. 6 orang C. 4 orang D. 2 orang 22. Suatu pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 50 hari oleh 14 orang pekerja. Karena suatu hal, setelah bekerja 10 hari pekerjaan terhenti selama 12 hari. Agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu, maka diperlukan tambahan pekerja sebanyak .... A. 20 orang B. 14 orang C. 10 orang D. 6 0rang 1.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan berpangkat atau bentuk akar. 23. Nilai dari 2,25 + (1,5)2 = ....(UN 2004) A. 24,00 B. 22,65 C. 4,75 D. 3,75 24. 6,25 + 0,32 = ....(UN 2005/2006) A. 2,34 B. 2,59 C. 3,15 D. 3,40 35
  • 36. 25. Hasil dari 8-5 x 8-2 adalah....(UN 2006) A. 810 B. 87 C. 8-7 D. 8-10 5 26. Bentuk 𝑎2 dapat diubah menjadi pangkat suatu bilangan. Hasilnya adalah....(UN 2006) A. a10 B. a3 5 C. 𝑎 2 2 D. 𝑎5 3 27. Hasil dari 1.089 − 729 adalah….(UN 2007/2008) A. 34 B. 24 C. 16 D. 6 2 28. Hasil dari 273 adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 26 B. 18 C. 15 D. 9 29. Hasil dari 5 𝑥 8 adalah ....(Paket A UN 2011/2012) A. 2 10 B. 4 10 C. 5 2 D. 10 2 1.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi dalam aritmatika sosial sederhana. 30. Andi membeli sepeda seharga Rp 600.000,00. Setelah beberapa hari, sepeda tersebut dijual dengan harga Rp 578.500. Kerugian yang dialami oleh Andi adalah….(UN 2007/2008) 36
  • 37. A. 3,39% B. 3,46% C. 3,50% D. 3,58% 31. Harga pembelian sebuah roti Rp 5.000,00. Roti tersebut dijual dengan keuntungan 15%. Harga penjualan 100 buah roti adalah….(Paket A UN 2008/2009) A. Rp 625.000,00 B. Rp 575.000,00 C. Rp 500.000,00 D. Rp 425.000,00 32. Pak Doni menyimpan uang di bank sebesar Rp. 750.000,00 dengan bunga 1,5% per bulan. Besar uang pak Doni selama 4 bulan adalah …..(UN 2007/2008) A. Rp. 885.050,00 B. Rp. 880.000,00 C. Rp. 795.000,00 D. Rp. 761.250,00 33. Pak Didi meminjam uang di koperasi sebesar Rp. 2.000.000,00 dengan bunga 2% perbulan. Jika selama 5 bulan meminjam, maka besar angsuran yang harus dibayar setiap bulannya adalah …. A. Rp. 450.000,00 B. Rp. 440.000,00 C. Rp. 420.000,00 D. Rp. 410.000,00 34. Seseorang meminjam uang dikoperasi sebesar Rp 8.000.000,00 yang akan diangsur selama 10 bulan dengan bunga 12% per tahun. Besar angsuran tiap bulan adalah....(UN 2009/2010). A. Rp 800.000,00 B. Rp 880.000,00 C. Rp 896.000,00 D. Rp 960.000,00 1 35. Sebuah bank menerapkan suku bunga 8% pertahun. Setelah 2 tahun, 2 tabungan Budi di bank tersebut Rp 3.000.000,00. Tabungan awal Budi adalah....(UN 2010/2011) A. Rp 2.500.000,00 B. Rp 2.600.000,00 37
  • 38. C. Rp 2.750.000,00 D. Rp 2.800.000,00 36. Amirah menabung di Bank sebesar Rp 2.400.000,00 dengan bunga tunggal sebesar 12% pertahun. Setelah beberapa bulan menabung uang Amirah menjadi 2.616.000,00. Lama Amirah menabung adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 9 bulan B. 12 bulan C. 15 bulan D. 18 bulan 1.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan dan deret. 37. Suku ke-10 dari barisan 1, 2, 4, 8, ... adalah. .... A. 512 B. 412 C. 256 D. 255 38. Suku ke-50 dari barisan bilangan: 2, 6, 10, 14,… adalah….(UN 2007/2008) A. 194 B. 198 C. 202 D. 206 39. Perhatikan gambar pola berikut! Pola ke - 1 2 3 4 5 ….. Banyak lingkaran pada pola ke-10 adalah….(UN 2007/2008) A. 99 buah B. 104 buah C. 115 buah D. 120 buah 40. Ibu menumpuk gelas yang masing-masing tingginya 12 cm. Tinggi tumpukan dua gelas 15 cm, dan tinggi tumpukan tiga gelas 18 cm. Tinggi tumpukan 10 gelas adalah….(Paket A UN 08/09) 38
  • 39. A. 66 cm B. 57 cm C. 48 cm D. 39 cm 41. Perhatikan pola susunan berikut! Banyaknya bola pada pola ke- 10 adalah....(UN 2009/2010) A. 40 B. 45 C. 55 D. 65 42. Dua suku berikutnya dari barisan bilangan 2, 5, 9, 14 ... adalah....(UN 2009/2010) A. 18 dan 21 B. 19 dan 24 C. 20 dan 26 D. 20 dan 27 43. Dua suku berikutnya dari barisan 3, 4, 6, 9,... adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 13, 18 B. 13, 17 C. 12, 26 D. 12, 15 44. Rumus suku ke-n barisan bilangan adalah Un = n (n + 1). Hasil dari U11 – U10 adalah….(Paket A UN 2008/2009) A. 22 B. 16 C. 11 D. 10 45. Rumus suku ke-n suatu barisan Un = 2n – n2. Jumlah suku ke-10 dan suku ke-11 barisan tersebut adalah....(UN 2010/2011). A. –399 B. –179 C. –99 D. –80 39
  • 40. 46. Dari barisan aritmatika diketahui u5 = 18 dan u11 = 42. Jumlah 30 suku pertama barisan tersebut adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 990 B. 1.800 C. 1.980 D. 3.600 47. Suatu jenis bakteri membelah diri menjadi dua setiap 4 menit. Jika mula-mula terdapat 5 bakteri, maka banyak bakteri selama 40 menit adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 800 B. 1.280 C. 2.560 D. 5.120 Standar Kompetensi 2 : Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan linear, persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linear, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. 2.1. Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar y2  1 48. Bentuk paling sederhana dari adalah .... 2y 2  5y  3 y 1 A. 2y  3 y 1 B. 2y  3 y 1 C. 2y  3 y 1 D. 2y  3 2𝑥 2 + 𝑥 − 3 49. Bentuk sederhana dari adalah …. 4𝑥2 − 9 𝑥+1 A. 2𝑥 + 3 𝑥+1 B. 2𝑥 − 3 𝑥−1 C. 2𝑥 − 3 𝑥−1 D. 2𝑥 + 3 40
  • 41. 50. Pemfaktoran dari 25x2 – 49y2 adalah....(UN 2007/2008) A. (25 x + 49 y)( x – y) B. (25 x – 7 y)( x + 7 y) C. (5 x – 49 y)( 5 x + y) D. (5 x – 7y)( 5x + 7y) 𝑥2 − 9 51. Bentuk sederhana adalah ….(Paket A UN 2008/2009) 𝑥 2 + 5𝑥 + 6 𝑥 −3 A. 𝑥 +2 𝑥 +3 B. 𝑥 −2 𝑥 −3 C. 𝑥 −2 𝑥 +3 D. 𝑥 +2 2𝑥2 + 𝑥−6 52. Bentuk sederhana dari adalah....(UN 2009/2010) 4𝑥2 − 9 𝑥+ 2 A. 2𝑥 + 3 𝑥+ 2 B. 2𝑥 − 3 𝑥− 2 C. 2𝑥 + 3 𝑥− 2 D. 2𝑥 − 3 2𝑥2 −3𝑥−9 53. Bentuk sederhana dari adalah.... (UN 2010/2011) 4𝑥2 − 9 𝑥 + 3 A. 2𝑥+3 𝑥−3 B. 2𝑥 + 3 𝑥−3 C. 2𝑥 − 3 𝑥+3 D. 2𝑥 − 3 41
  • 42. 54. Pemafaktoran dari 4x2 – 9y2 adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. (2x + 9y)(2x – y) B. (2x + 3y)(2x – 3y) C. (4x – 9y)(x + y) D. (x – 3y)(4x + 3y) 55. Hasil pemfaktoran dari x2 – x – 42 adalah .... A. (x + 7)(x + 6) B. (x + 7)(x – 6) C. (x – 7)(x + 6) D. (x – 7)(x – 6) 2.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel 5 56. Jika x adalah peubah pada bilangan real, maka penyelesaian dari 𝑥−2= 3 1 5 𝑥 + adalah … 4 6 A. – 4 B. – 2 C. 1 D. 2 57. Himpunan penyelesaian dari 2x – 3  –15 + 6x dengan x bilangan bulat, adalah.. A. {…, –1, 0, 1, 2} B. {–2, –1, 0, 1, …} C. {3, 4, 5, 6, …} D. {4, 5, 6, 7, …} 58. Nilai dari x – 1 dari persamaan 5x – 1 = 2x + 11 adalah ….(Paket A UN 2008/2009) A. 3 B. 4 C. 5 D. 6 59. Jika x + 6 = 4x – 6, maka nilai dari x – 4 adalah....(UN 2009/2010) A. 0 B. 1 C. 2 D. 3 42
  • 43. 1 1 60. Penyelesaian persamaan linear 𝑥 +5 = (2𝑥 − 1) adalah....(UN 3 2 2010/2011) 13 A. − 4 7 B. − 4 7 C. 4 13 D. 4 61. Himpunan penyelesaian dari 2x – 4 ≤ 8 – x, untuk x ⋴ bilangan asli adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. {0, 1, 2, 3} B. {1, 2, 3, 4} C. {1, 2, 3} D. {2, 3, 4} 62. Jumlah tiga bilangan ganjil berurutan adalah 81. Jumlah bilangan terkecil dan terbesar bilangan tersebut adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 50 B. 52 C. 54 D. 58 2.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan himpunan 63. Jika P = { x | 4  x  10, x bilangan asli} dan Q = { x | 7 < x < 13, x bilangan cacah} maka P  Q = ... (UN 2009/2010) A. {8, 9} B. {4, 5, 6, 7, 10, 11, 12} C. { 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,11,12} D. {4,5,6, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 10, 10, 11, 12} 64. Jika K = { x | 5  x  9, x bilangan asli} dan L = { x | 7  x < 13, x bilangan cacah}, maka K  L = .... (UN 2010/2011) A. {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13} B. {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12} C. {6, 7, 8, 9, 10} D. {7, 8, 9, 10} 43
  • 44. 65. Diketahui: M = { x | 0 < x < 12, x  bilangan prima} dan N { x | 1  x  12, x  bilangan Ganjil}. M  N adalah …. A. {1, 3, 5, 7, 9, 11} B. {2, 3, 7, 9, 11} C. {3, 5, 7, 9, 11} D. {3, 5, 7, 11} 66. Diketahui A = { x | 1 < x < 20, x bil. prima} B = { y | 1  x < 10, y bil. ganjil}, Hasil dari A  B adalah …. A. {3, 5, 7} B. {3, 5, 7, 9} C. {1, 3, 5, 7} D. {1, 3, 5, 7, 9} 67. Dari sekelompok anak tercatat 20 anak gemar bahasa Inggris, 30 anak gemar bahasa Indonesia, dan 15 anak gemar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Banyak anak dalam kelompok tersebut adalah …. A. 65 B. 50 C. 45 D. 35 68. Dari 40 siswa di suatu kelas terdapat 26 siswa gemar Matematika, 20 siswa gemar IPA, dan 7 siswa tidak gemar matematika maupun IPA. Banyak siswa yang gemar Matematika dan IPA adalah ….(UN 2007/2008) A. 8 orang B. 10orang C. 13 orang D. 19 orang 69. Kepada 150 siswa diberikan angket untuk memilih kegiatan pengembangan diri. Setelah dikumpulkan ternyata 105 siswa memilih olahraga, 82 siswa memilih seni, 70 siswa memilih olahraga dan seni, serta sisanya memilih jenis kegaiatn alin. Banyak siswa yang memilih jenis kegiatan lain adalah ….(Paket A UN 2008/2009) A. 107 orang B. 35 orang C. 33 orang D. 12orang 44
  • 45. 70. Dari 100 orang disurvey tentang kegemaran menonton acara televisi, diperoleh 68 orang gemar menonton sinetron, 42 gemar menonton berita dan 10 orang tidak gemar kedua acara tersebut. Banyaknya orang yang hanya gemar menonton berita adalah...(UN 2009/2010). A. 20 orang B. 22 orang C. 32 orang D. 36 orang 71. Pada suatu pertemuan 30 orang siswa, terdapat 16 orang siswa memakai baju putih, 12 siswa memakai celana putih dan 9 siswa yang tidak memakai pakaian berwarna putih. Banyak siswa yang memakai baju dan celana putih adalah.... (UN 2010/2011) A. 3 B. 4 C. 7 D. 8 72. Sekelompok orang didata tentang telepon genggam yang digunakannya, diperoleh data 21 orang menggunakan merek A, 27 orang menggunakan merek B, dan 8 orang menggunakan kedua merek tersebut. Bila jumlah yang didata 45 orang, maka banyak orang yang tidak menggunakan merek A maupun merek B adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 5 orang B. 13 orang C. 19 orang D. 21 orang 73. Dari 40 anak, ternyata 27 anak gemar matematika, 19 anak gemar biologi, 12 anak gemar matematika dan biologi. Banyak anak yang tidak gemar biologi maupun matematika adalah.. A. 15 anak B. 7 anak C. 6 anak D. 5 anak 74. Jika A = {semua factor dari 6} maka banyak himpunan bagian dari A adalah ….(un 2007/2008) A. 4 B. 8 45
  • 46. C. 9 D. 16 75. Banyaknya himpunan bagian dari {x –2 ≤ x  3, x  bilangan bulat} yang mempunyai anggota 3 adalah… A. 10 B. 5 C. 4 D. 3 2.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi. 76. Diketahui rumus suatu fungsi adalah f(x) = ax + b. Jika nilai f(3) = 8 dan f(–2) = – 7, maka nilai a dan b berturut-turut adalah …(UN 2007/2008) A. –3 dan 1 B. –3 dan –1 C. 3 dan 1 D. 3 dan –1 77. Rumus suatu fungsi dengan f(x) = 2x + 5. Jika f(a) = 7, nilai a adalah....(Paket A UN 08/09) A. –1 B. 1 C. 2 D. 3 78. Ditentukan fungsi f(x) = – x – 1. Nilai f(–3) adalah....(UN 2009/2010) A. 4 B. 2 C. –2 D. –4 79. Suatu fungsi didefinisikan dengan rumus f(x) = 3 – 5x. Nilai f(–4) adalah....(UN 2010/2011) A. –23 B. –17 C. 17 D. 23 46
  • 47. 80. Diketahui fungsi f(x) = ax + b. Jika f(3)= 1 dan f(–2) = –9. Nilai f(–5) adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 15 B. 5 C. –5 D. –15 81. Diketahui rumus fungsi f(x) = –2x + 5. Nilai f(–4) adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. –13 B. –3 C. 3 D. 13 82. Fungsi f ditentukan oleh rumus f(x) = 5x – 8. Jika f(a) = 7, nilai 5a + 8 = …. A. 23 B. 18 C. 15 D. 7 83. Suatu fungsi ditentukan oleh f(x) = 2x2 – 4x. nilai f (–2) = …. A. 15 B. 16 C. 18 D. 20 2.5. Menentukan garadien, persamaan garis, atau garafiknya 84. Perhatikan persamaan garis berikut! I. 2y = x + 5 II. 2y = 6x – 8 III. 4y = 2x – 12 IV. 2y = –6x + 4 Persamaan garis yang grafiknya saling sejajar adalah A. I dan III B. II dan IV C. II dan III D. I dan IV 47
  • 48. 85. Gradien garis dengan persamaan 5x – 4y – 20 = 0 adalah....(UN 2009/2010) 5 A. 4 4 B. 5 4 C. − 5 5 D. − 4 86. Gradien garis dengan persamaan 3x – 7y – 8 = 0 adalah....(Paket A UN 2011/2012) 7 A. 3 3 B. 7 3 C. − 7 7 D. − 3 m 87. Gradien garis m pada gambar di samping adalah y ….(UN 2007/2008) x 4 A. 1 1 B. − 4 -4 C. −1 D. −4 Y k 88. Perhatikan gambar di samping ini! Gradien garis k adalah . . . . 5 A. − 0 2 X 2 2 B. − 5 2 -5 C. 5 5 D. 2 89. Gradien garis yang melalui titik A(0,-4) dan B(6,5) adalah …. 1 A. 6 1 B. 4 48
  • 49. 2 C. 3 3 D. 2 90. Perhatikan gambar garis l berikut. Gradien garis l adalah....(UN 2010/2011) A. –4 1 B. − 4 1 C. 4 D. 4 91. Persamaan garis yang melalui titik (2 , –3) dan tegak lurus dengan garis 3x – 2y = 7 adalah.... A. 2x + 3y = –5 B. 2x – 3y = 5 C. x + 3y = –8 D. 3x – 2y = 8 92. Persamaan garis yang melalui titik (1,5) dan sejajar dengan garis y – 3x = 4 adalah …. A. y = 3x – 2 B. y = x + 2 C. y = 3x + 5 D. y = 3x + 2 93. Persamaan garis yang melalui titik (-3, 5) dan tegak lurus garis dengan persamaan 3x – 2y = 4 adalah ….(UN 2007/2008) A. 2x + 3y – 9 = 0 B. 2x – 3y – 9 = 0 C. 3x + 2y + 1 = 0 D. 3x – 2y – 1 = 0 f(x) 94. Rumus fungsi dari grafik pada gambar di samping adalah …. (UN 2007/2008) x (-3,0) A. f(x) = 2x – 3 B. f(x) = 2x – 6 C. f(x) = –2x – 3 (0,-6) D. f(x) = –2x – 6 49
  • 50. 95. Grafik dari persamaan 2y – 3x = –12 adalah ….(Paket A UN 2008/2009) Y A. 2 X -3 0 B. Y -4 0 X -6 Y C. 6 X -4 0 Y D. X 0 4 -6 96. Perhatikan grafik! Persamaan garis g adalah....(UN 2009/2010) A. 3x + 2y – 6 = 0 B. 3x + 2y + 6 = 0 C. 2x + 3y – 6 = 0 D. 2x + 3y + 6 = 0 97. Grafik garis dengan persamaan x – 3y = 6 adalah....(UN 2009/2010) A. C. 50
  • 51. B. D. 98. Persamaan garis lurus yang melalui titik (-2, 1) dan tegak lurus garis yang persamaannya 2y = –x + 1 adalah....(UN 2010/2011). A. y = 2x + 5 B. y = –2x + 5 C. y = 2x – 5 1 D. y = x – 5 2 99. Persamaan garis melalui titik (2, –3) dan sejajar garis 2x – 3y + 5 = 0 adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 2x – 3y = 13 B. 2x + 3y = 13 C. 3x – 2y = 13 D. 3x + 2y = 13 100. Grafik penyelesaian untuk persamaan 2x + 3y = 6, x, y  C adalah... Y Y A. C. 3 2 X X 3 -2 Y Y 3 -3 X B. -2 D. X 2 101. Persamaan fungsi linear yang ditunjukkan oleh y grafik disamping adalah … 5 5 A. f(x)  x - 5 2 5 B. f(x)  - x - 5 2 x 5 -2 C. f(x)  x  5 2 5 D. f(x)  - x  5 2 51
  • 52. 102. Gambar grafik fungsi f(x) = 6 – 3x, dengan x anggota R adalah.... y A. x -2 -6 y B. 6 x 2 y 6 C. -2 x D. y x 2 -6 2.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel 103. Harga 3 kg apel dan 5 kg jeruk adalah Rp 85.000,00. Harga 5 kg apel dan 7 kg jeruk adalah Rp 123.000,00. Harga 1 kg apel dan 1 kg jeruk adalah….(UN 2007/2008) A. Rp 33.000,00 B. Rp 24.000,00 C. Rp 19.000,00 D. Rp 18.000,00 104. Jika x dan y memenuhi system persamaan 5x – y = 26 dan x + y = 10, maka 2x + y adalah ….(UN 2007/2008) A. 11 B. 14 C. 16 D. 19 52
  • 53. 105. Penyelesaian dari system persamaan 3x + 2y = 19 dan 2x – y = 8 adalah x dan y. Nilai –5x + 4y adalah….(Paket A UN 2008/2009) A. –30 B. –17 C. 10 D. 33 106. Jika x dan y adalah penyelesaian dari 2x – 3y = 16 dan 3x – 2y = 19, nilai x – y = ….(UN 2009/2010) A. 3 B. 5 C. 7 D. 10 107. Harga 3 kg salak dan 2 kg kedondong Rp 19.500,00. Sedangkan harga 2 kg salak dan 3 kg kedondong Rp 20.000,00. Harga 2 kg salak adalah ….(Paket A UN 2008/2009) A. Rp 5.000,00 B. Rp 7.400,00 C. Rp 9.000,00 D. Rp 10.000,00 108. Harga 1 celana sama dengan tiga kali harga sebuah kaos. Ditoko yang sama, Arbin membeli 1 celana dan 2 kaos dengan harga Rp 250.000,00. Jika harga 1 celana dinyatakan dengan y, sistem persamaan linear dua variabel yang berkaitan dengan pernyataan di atas adalah....(UN 2009/2010) A. x – 3y = 0, x + 2y = 250.000,00 B. 3x – y = 0, 2x + y = 250.000,00 C. x = 3y, x = 2y + 250.000,00 D. y = 3x, 2y = x + 250.000,00 109. Diketahui sistem persamaan 3x + 7y = 1 dan 2x – 3y = 16. nilai x.y = ... A. 8 B. 6 C. –10 D. –12 110. Diketahui x dan y merupakan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – 3y = –17, dan 3x + 2y = –6. Nilai dari x + y adalah....(UN 2010/2011) 53
  • 54. A. –7 B. –1 C. 1 D. 7 111. Keliling persegi panjang 150 cm, panjang lebih 15 cm dari lebarnya. Luas persegi panjang tersebut adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 1.250 cm2 B. 1.300 cm2 C. 1.350 cm2 D. 1.400 cm2 112. Penyelesaian dari sistem persamaan 3x + 2y = 19 dan 2x – y = 8 adalah x dan y. maka nilai dari 5x + 4y adalah …. A. −30 B. −17 C. 10 D. 33 113. Pada sebuah toko Huda dan Anis membeli terigu dan beras dengan merk yang sama. Huda membeli 6 kg terigu dan 10 kg beras seharga Rp. 84.000,00. Sedangkan Anis membeli 10 kg terigu dan 5 kg beras seharga Rp. 70.000,00. Harga 8 kg terigu dan 20 kg beras adalah …. A. Rp. 152.000,00 B. Rp. 130.000,00 C. Rp. 128.000,00 D. Rp. 120.000,00 114. Jika harga 6 baju dan 4 celana sama dengan harga 3 baju dan 6 celana yaitu Rp. 480.000 maka harga 2 baju dan 5 celana dengan jenis dan bahan yang sama adalah .... A. Rp. 400.000 B. Rp. 380.000 C. Rp. 280.000 D. Rp. 250.000 54
  • 55. Standar Kompetensi 3 : Memahami bangun datar, bangun ruang, sudut serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. 3.1. Menyelesaikan masalah menggunakan teorema pythagoras 115. Panjang sisi BC pada gambar di samping adalah….(UN 2007/2008) A. 13 cm D 20 cm C B. 14 cm 12 cm C. 15 cm D. 17 cm A B 25 cm 116. Perhatikan gambar! R Panjang PR adalah....(UN 2009/2010) A. 25 cm B. 24 cm 26 cm C. 16 cm D. 12 cm P 10 cm Q 117. Perhatikan gambar! PQRS adalah jajargenjang, dengan panjang TR = 22 cm, PQ = 7 cm, dan QR = 25 cm. Panjang PT adalah...(UN 2009/2010) A. 20 cm B. 21 cm C. 24 cm D. 25 cm 118. Perhatikan gambar trapesium berikut! Panjang BC adalah....(UN 2010/2011) A. 23 cm B. 17 cm C. 16 cm D. 15 cm 119. Diketahui belah ketupat ABCD, panjang diagonal AC = 48 cm dan kelilingnya 104 cm. Luas belah ketupat ABCD adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 200 cm2 B. 240 cm2 C. 480 cm2 D. 960 cm2 55
  • 56. 120. Berikut ini ukuran sisi-sisi dari 4 buah segitiga: i. 3 cm, 4 cm, 5 cm ii. 7 cm, 8 cm, 9 cm iii. 5 cm, 12cm, 15 cm iv. 7 cm, 24 cm, 25 cm Yang merupakan sisi segitiga siku-siku adalah....(Paket A UN 2008/2009) A. i dan ii B. i dan iii C. ii dan iii D. i dan iv 3.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar 121. Pak Joko memiliki kebun berbentuk persegi panjang berukuran 25 m x 16 m. Di sekeliling bagian luar kebun tersebut akan ditanami rumput selebar 1 m. Jika harga rumput Rp 12.000,00 per m2 , maka biaya yang diperlukan untuk membeli rumput adalah ….(UN 2007/2008) A. Rp 1.032.000,00 B. Rp 984.000,00 C. Rp 936.000,00 D. Rp 840.000,00 122. Luas daerah bangun pada gambar dibawah ini adalah ….(UN 2007/2008) 10 cm 7 cm 14 cm 19 cm A. 133 cm2 B. 138 cm2 C. 162 cm2 D. 181 cm2 123. Perhatikan gambar di samping! 22 Luas daerah arsiran adalah....(π = )(UN 2008/2009) 7 A. 40,25 cm2 3 cm B. 42,50 cm2 7 cm 56
  • 57. C. 50,25 cm2 D. 52,50 cm2 124. Perhatikan gambar! Daerah yang diarsir adalah sketsa tanah yang ditanami rumput. Luas hamparan rumput tersebut adalah....(UN 2009/2010) A. 2.400 m2 B. 1.900 m2 50 m C. 1.400 m2 D. 1.200 m2 125. Kartu tanda pengenal terbuat dari karton seperti pada gambar di samping. Jika terdapat 160 kartu, luas karton yang dibutuhkan adalah....(UN 2010/2011) A. 2.880 cm2 B. 3.360 cm2 C. 5.760 cm2 D. 7.680 cm2 126. Perhatikan gambar! Luas daerah segienam tersebut adalah....(UN 2010/2011) A. 412 cm2 B. 385 cm2 C. 358 cm2 D. 328 cm2 127. Perhatikan gambar persegi ABCD dan persegipanjang PQRS! Jika luas daerah yang tidak diarsir 395 cm2, luas daerah yang diarsir adalah....(Paket A UN 11/12) A. 25 cm2 B. 35 cm2 C. 40 cm2 D. 70 cm2 E 128. Perhatikan gambar bangun disamping!. Luas bangun tersebut adalah ….cm2. 4 cm A. 24 D C B. 36 C. 46 4 cm D. 48 A 6 cm B 57
  • 58. 3.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar. E 129. Perhatikan gambar bangun di samping! Keliling bangun tersebut adalah….(Paket A UN 2008/2009) 4 cm A. 18 cm D C F B. 24 cm 4 cm C. 28 cm D. 30 cm A 6 cm B 130. Perhatikan bangun berikut! Keliling bangun di samping adalah....(UN 2009/2010) A. 27 cm B. 19 cm C. 17 cm D. 14 cm 131. Ayah akan membuat taman berbentuk lingkaran dengan jari-jari 35 m. Di sekeliling taman akan ditanami pohon cemara dengan jarak 1 m. Jika 1 pohon memerlukan biaya Rp 25.000,00. Seluruh biaya penanaman pohon cemara adalah....(UN 2009/2010) A. Rp 5.900.000,00 B. Rp 5.700.000,00 C. Rp 5.500.000,00 D. Rp 5.200.000,00 132. Seorang atlit berlari mengelilingi taman berbentuk belah ketupat sebanyak 50 kali. Jika panjang diagonal taman masing-masing adalah 16 m dan 30 m, maka jarak yang ditempuh atlit tersebut adalah ….(Paket A UN 2008/2009) A. 1,7 km B. 2,3 km C. 3,4 km D. 4,8 km 133. Sebuah segi enam, dibentuk oleh persegi dan belahketupat seperti gambar! Jika panjang diagonal belahketupat 10 cm dan 24 cm. Keliling bangun segienam tersebut adalah....(UN 10/11) A. 66 cm B. 69 cm C. 72 cm D. 78 cm 58
  • 59. 134. Bingkai lukisan berbentuk persegipanjang dengan ukuran 45 cm x 30 cm akan dipasang pita disekelilingnya. Jika terdapat 20 bingkai, panjang pita yang diperlukan adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 60 m B. 30 m C. 27 m D. 15 m 3.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan dua garis, besar dan jenis sudut, serta sifat sudut yang terbentuk dari dua garis yang dipotong garis lain. 135. Perhatikan gambar! A Jika A2 = 500, A3 = 5x, dan B1 = 4p,maka nilai 1 2 p + x adalah….(UN 2007/2008) 4 3 A. 32,50 B B. 58,50 1 2 C. 68,50 4 3 D. 750 136. Besar QOR pada gambar di samping adalah….(Paket A UN 2008/2009) A. 300 R B. 400 C. 600 4xo 2xo 0 P Q D. 80 O 137. Perhatikan gambar berikut! A 2 1 3 4 B2 1 3 4 Pada gambar di atas a  b. Pasangan sudut luar sepihak dan pasangan sudut dalam berseberangan berturut-turut adalah... A. A1 dan B4, A1 dan B1 B. A1 dan B1, A3 dan B1 C. A1 dan B4, A2 dan B4 D. A1 dan B4, A3 dan B1 59
  • 60. C B G 138. Perhatikan gambar di samping! Besar sudut GHD adalah….(Paket A UN 2008/2009) D 120O A. 400 H B. 600 C. 700 A E F D. 800 139. Perhatikan gambar berikut! (x + 20)o Nilai x + y pada gambar di samping adalah... (y + 15)o A. 1000 (2y - 30)o B. 1150 C. 1250 D. 1300 140. Pada gambar berikut, besar A1 = 70o, besar B2 = …. 4 1 g A A. 70o 3 2 B. 105o C. 110o h 4 1 D. 140o B 3 2 141. Perhatikan gambar berikut! Besar sudut nomor 1 adalah 95o, dan besar sudut nomor 2 adalah 110o. Besar sudut nomor 3 adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. 5o B. 15o C. 25o D. 35o 3.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan garis-garis istimewa pada segitiga. 142. Perhatikan gambar! Segitiga ABC siku-siku sama kaki dengan panjang AB = BC = 3 cm. AD garis bagi sudut A. Panjang BD adalah....(UN 2010/2011) A. (3 – 3 2) cm B. (3 2 − 3) cm C. 3 cm D. 3 2 cm 60
  • 61. 143. Perhatikan gambar! Besar sudut BCA adalah....(UN 2010/2011) A. 70o B. 93o C. 100o D. 106o 144. Garis AD yang merupakan garis tinggi adalah....(Paket A UN 2011/2012) A. C. B. D. 145. Pada gambar dibawah, ABC siku-siku di C dan BD merupakan perpanjangan garis AB, besar A = …. C y (3y + 20)o A B A. 28o B. 30o C. 32o D. 35o 61