SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Downloaden Sie, um offline zu lesen
RUMUS-RUMUS FISIKA SMP
                                      (Diurutkan Berdasarkan SKL 2012)

N                                                                       SATUAN
              RUMUS                             SIMBOL                    (SI)           INFORMASI PENTING
o
1   Massa Jenis                   ρ = massa jenis                         Kg/m3       1 g/cm3 = 1000 Kg/m3
         m                        m = massa                                Kg         1 Kg/m3 = 0,001 g/cm3
    ρ=
         V                        v = volum                                m3
                                                                                      Digunakan untuk menentukan
                                                                                      massa jenis percampuran zat
                                                                                      cair
2   Pemuaian Panjang Zat
    Padat
       o. .t                 = pertambahan panjang                   m        Khusus bagian ini  dan o
     t  o                   o = panjang mula-mula                     m        tidak harus dalam meter asalkan
     t  o  lo. .                = koefisien muai zat padat       o
                                                                        / C atau /K   satuan keduanya sama misal
                                                                                      dalam cm
                                                                            o
                                  ∆t = perubahan suhu                       C
                                  t = panjang akhir                        m
3   Kalor
    a. Kalor untuk Menaikan       Q = kalor                                Joule      1 kalori = 4,2 Joule
       Suhu Benda                 m = massa                                 Kg        1 Joule = 0,24 kalori
        Q = m.c.∆t                c = kalor jenis                         J/KgoC      1 kkal = 1000 kal = 4200 J
        Q = m.c.(t2 – t1)         L = kalor laten (kalor uap, kalor        J/kg
                                      embun, kalor beku, kalor lebur)                 1 kal/g.C = 1 kkal/kg.C
    b. Kalor untuk Merubah
       Wujud Benda                U = Kalor Didih/Embun                               Jika soal dalam grafik,
       Q = m.L (melebur)                                                              perhatiakan dengan seksama
       Q = m.U (mendidih)                                                             kapan kalor dimulai dan diakhiri
                                                                        Memerluka
     c. Asas Black                                                      n Kalor
     m1.c1.(t1-tc) = m2.c2.(tc-   100                  Air   Uap
     t2)
     Bila Jenis Sama :           0       Es     Air

                                  -t1Es
                                                                        Melepaskan    t1 >t2 (Benda yang mempunyai
     Bila Massa Sama :                                                 Kalor         suhu lebih diletakkan di ruas
                                                                                      kiri)
     Bila massa dan jenis        Terjadi Perubahan Suhu
                                                                                      Catatan :
      sama:
                                                                                      cEs = 0,5 kal/g.C
                                                                                      cAir= 1,0 kal/g.C0 kal/g
                                  Terjadi Perubahan Wujud
                                                                                      Les = 80 kal/g
                                                                                      U = 54

                                  P = daya alat pemanas
                                                                                      Perhatikan konversi satuannya!
                                  t = waktu untuk menaikan suhu
                                                                          Watt
    d. Alat Pemanas                                                       sekon
    P.t  m.c.t
4   Gerak Lurus Beraturan         s = jarak                                 m                            5
                                                                                      1 km/jam = 1 x       m/s
    s = v.t                       v = kecepatan                            m/s                          18
    Jika ada jarak mula-          t = waktu                                 s                       18
    mula, berlaku :               Dalam kurva V-t, jarak tempuh                       1 m/s = 1 x      km/jam
                                                                                                     5
    S = S0 + V.t                  sama dengan luas kurva!
5   Gerak Lurus Berubah           vo = kecepatan awal                      m/s        Untuk perlambatan a bernilai
    Beraturan                     Vt = kecepatan akhir                     m/s        negatif, sedangkan dipercepat a
                                  a = percepatan                          m/s2        positif
                                  t = waktu                               sekon
    Vt = vo+at
                                  s = jarak                                 m
    Vt2 = vo2 + 2as
    S =Vo.t+ ½ a.t2

                                                             1
6    Gaya                    F = gaya                               Newton       Besarnya massa selalu tetap,
     F = m.a atau F = m.a   m = massa                                 kg        namun berat tergantung
                             a = percepatan                           m/s2       percepatan gravitasi di mana
     Berat                   w = berat                                 N         benda tsb berada
     w = m.g                 g = percepatan gravitasi                 m/s2
7    Tekanan Zat Padat       P = tekanan                           Pascal (Pa)   1 Pa = 1 N/m2
            F W m.g          F = gaya                                  N         g = 10 m/s2
      P       
            A A   A          A = luas permukaan bidang                 m2
                             g = percepatan gravitasi                 m/s2
8    Tekanan Zat Cair        ρ = massa jenis cairan                  Kg/m3       Hubungan antara S dengan 
      Ph  .g.h             S = beratjenis cairan                   N/m3        adalah :
                             g = percepatan gravitasi                 m/s2       S = .g
      Ph  S .h
                             h = kedalaman zat cair yang               m
                             dihitung dari permukaan
     Hukum Pascal
      F1 F2
                                                                      N         Sistem hidrolik diaplikasikan
      A1 A2                  F1 = gaya pada penampang 1                N         pada mesin pengangkat mobil
                             F2 = gaya pada penampang 2                m         sehingga beban yang berat dapat
                             A1 = Luas penampang 1                               diangkat dengan gaya yang lebih
                             A2 = Luas penampang 2                     m         kecil, satuan A1 harus sama
                             r = jari-jari penghisap                   m         dengan A2 dan satuan F1 harus
                             d = diameter penghisap                              sama dengan F2
     Gaya Apung / Gaya
     Archimedes
     FA = wu – wf            FA = Gaya ke atas                         N
                             w u= berat benda ditimbang di udara       N
                             wf = berat benda dalam cairan                       ρ.g.V merupakan berat zat cair
                                                                       N         yang dipindahkan benda ketika
                             V = volum zat cair yang dipindahkan                 benda dicelupkan ke dalam suatu
     FA = ρ.g.V = S.V        ρ = massa jenis cairan                  Kg/m3       cairan
                             S = beratjenis cairan                   N/m3        ρAIR = 1 g/cm3
                                                                                      = 1000 kg/m3
9     Tekanan Gas pada       P = Tekanan                             Atm
      ruang Tertutup :                                               N/m2
      Isothermis :                                                               Proses Perubahan Gas pada
        P1.V1 = P2.V2        V = Volume gas                            m3          temperatur yang tetap
      Isobaris :                                                                 Proses Perubahan Gas pada
                             T – Temperatur gas                        K           tekanan yang tetap

      Isokhoris :           Catatan :                                            Proses Perubahan Gas pada
                             Jika dalam soal suhu gas                              volume yang tetap
                             dinyatakan dalam C, secara
      Adiabatis :
                             otomatis harus diubah menjadi                        Proses Perubahan Gas pada
                             dalam K                                              kalor yang tetap atau proses
                                                                                   tertutup



10   Energi Potensial        m = massa                                 kg        Pada saat buah kelapa jatuh dari
     Ep = m.g.h              g = percepatan gravitasi                 m/s2       pohon, buah mengalami
                             h = ketinggian                            m         perubahan bentuk energi dari
     Energi Kinetik                                                              energi potensial menjadi energi
            1 2              v = kecepatan                            m/s        kinetik
     Ek =     mv
            2
     Energi Mekanik
     EM = EP + EK

     Usaha
     W = F.S atau W =F.S    F = gaya                                 N
                             s = jarak perpindahan                    m
                             W = usaha                               Joule
11   Pesawat Sederhana       w = berat beban                          N          Pada takal / sistem katrol,
                                                        2
Pengungkit                 F = gaya / kuasa                         N       besarnya KM ditentukan oleh
     w.  w =  F. F             w = lengan beban                       m       jumlah banyak tali yang
     Keuntungan mekanis          F = lengan kuasa                       m       menanggung beban atau biasanya
     Pengungkit                 KM = keuntungan mekanis                  -       sama dengan jumlah katrol dalam
             w F               s = panjang bidang miring                m       sistem tsb.
     KM =     =
             F w               h = tinggi bidang miring dari            m
     Katrol                            permukaan tanah                           Untuk Katro Majemuk :
             w                                                                   KM = n -1
     KM =                                                                        N = jumlah tali yang ditarik
             F
                                                                                     sejajar dalam sistem katrol
     Bidang Miring
                                                                                     majemuk
              =m.g.
             w s
     KM =     =
             F h
12   Getaran                    f = frekuensi getaran / gelombang      Hertz     Hertz = 1/sekon
        n 1                     T = periode getaran / gelombang        sekon     Dalam gelombang transversal, 1
     f=    =
        t    T                  n = jumlah getaran / gelombang           -       gelombang terdiri dari 1 bukit
         t    1                 v = cepat rambat gelombang              m/s      dan 1 lembah gelombang,
     T=    =                     = panjang (satu) gelombang                     sedangkan dalam gelombang
        n     f
                                S = jarak tempuh                         m       longitudinal terdiri dari 1
     Gelombang
                                t = waktu tempuh                         m       rapatan dan 1 renggangan
                         S                                              m
     v = . f        
                  T       t
13   Bunyi                      d = kedalaman                            m       Rumus ini dapat digunakan untuk
        v.t                     v = cepat rambat gelombang bunyi        m/s      mengukur kedalaman laut atau
     d=
         2                      t = selang waktu antara suara (atau    sekon     kedalaman gua.
     V = V0 + 0,6.t               sonar) dikirim sampai didengar /
                                   diterima kembali
                                v0 = cepat rambat gelombang bunyi
                                      mula-mula                                  Gunakan hubungan cepat rambat
     Resonansi Bunyi :
                                n = orde resonansi                               bunyi jika yang ditanyakan cepat
                                L = panjang kolom udara atau pipa                rambat bunyi
                                   organa
                                 = panjang gelombang bunyi yang
                                   digunakan
14   Cahaya                     f = jarak fokus cermin                  cm       f cermin cekung (+)
     Cermin Lengkung            R = jari-jari kelengkungan cermin       cm       f cermin cembung (-)
     (cekung dan cembung)       So = jarak benda di depan cermin        cm       Si (+)=bayangannyata
          1                     Si = jarak bayangan dari cermin         cm       Si (-)=bayangan maya
      f    R
          2                     Hi = Tinggi bayangan                    cm
      1    1     1              Ho = Tinggi benda                       cm       M > 1 bay diperbesar
                              M = Perbesaran                                   M = 1 bay sama besar
      f So Si
                                Pada cermin cekung :                   - (kai)   M < 1 bay diperkecil
            Si     Hi            Ruang Ruang          Sifat
      M        
           So      Ho            Benda Bayangan Bayangan
                                     I        IV       maya, tegak,              Bayangan yang dibentuk cermin
                                                        diperbesar               cembung selalu bersifat : maya,
                                    II        III         nyata,                 tegak, diperkecil
                  atau
                                                         terbalik,
      atau f                                            diperbesar               Kekuatan Lensa :
                                   III        II          nyata,
                          dan                            terbalik,
                                                                                 Jika F dalam Meter
                                                        diperkecil
      S’ = (m +1).f
                                  tepat tepat di          nyata,
     Catatan :                     di R        R      terbalik, sama
                                                           besar                 Jika F dalam cm
      S’ > 0 bayangan
                                  tepat tepat di           tidak
      bersifat Nyata               di f        f        terbentuk                Untuk mencari kekuatan lensa,
                                                         bayangan                jarak fokus lensa perhatikan
      S’ < 0 bayangan
                                                                                 satuannya
      bersifat Maya             P = kekuatan lensa                               f lensa cembung (+)
                                f = jarak fokus lensa                            f lensa cekung (-)
     M > 1 bayangan
                                                         3
Diperbesar                       Pada lensa cembung :                             Si (+)=bayangannyata
                                       Ruang Ruang         Sifat                       Si (-)=bayangan maya
     Menentukan sifat                  Benda Bayangan Bayangan
     bayangan cermin cekung             O-F2    di depan maya, tegak,                  M > 1 bay diperbesar
     Ruang Benda+Ruang Bay                        lensa     diperbesar                 M = 1 bay sama besar
     =5                                 F2 –    di kanan      nyata,                   M < 1 bay diperkecil
                                        2F2        2F1       terbalik,
            III      II           I                         diperbesar                 Bayangan yang dibentuk lensa
     IV                                 2F2        2F1        nyata,                   cekung selalu bersifat : maya,
                 R    f       O                              terbalik,                 tegak, diperkecil
                                                            sama besar
                                       tepat        -            -
                                       di F2                                           Hukum Penjumlahan Ruang dalam
     Lensa (cekung dan                                                                 Cermin dan Lensa :
     cembung)                         Catatan :
     P
           1
               
                  100                 Sifat bayangan yang dihasilkan oleh
         f (m) f (cm)                 cermin CEMBUNG sama dengan            dioptri
                                                                                       Ro = ruang letak benda
     1    1    1                      oleh lensa CEKUNG, yaitu :
                                                                                     Ri = ruang letak banyangan
                                              Maya
     f So Si
                                              Tegak
          Si     Hi                           Diperkecil
     M       
          So     Ho                                                                      Perhatikan dengan seksama
     (depan)              (                                                             nilai fokus untuk sistem optik
                                      Cermin CEKUNG atau lensa
     belakang)                                                                          baik yang berupa Cermin atau
                                      CEMBUNG :
                                                                                               Lensa disamping!!!
                                          R dan f, selalu POSITIF
                                          Konvergen

             2F2 F2           O       Cermin CEMBUNG atau lensa
     F1    2F1                        CEKUNG :
                                          R dan f, selalu NEGATIF
                                          Divergen

15   Alat Optik
     a. Lup
         25cm                         Ma = Perbesaran untuk mata            - (kali)   Lensa okuler merupakan lensa
     Ma=      1
           f                               berakomodasi maksimum                       yang berada di dekat mata
                                      Mt = Perbesaran untuk mata tidak      - (kali)   pengamat
         25cm
     Mt=                                   berakomodasi / rileks                       Lensa obyektif berada di dekat
           f                          f = fokus lup                                    obyek yang diamati

     b. Mikroskop
     M = fob x fok
                                      M = Perbesaran Mikroskop              - (kali)   PP = 25 cm jika tidak dibertahu
                                      fob = fokus lensa obyektif              cm            dalam soal
                                      fok = fokus lensa okuler                cm       PR =  (Tak Terhingga)

                                                                                       Untuk mata Presbiopi atau Mata
     d = Fob + Fok                    d = Panjang Mikroskop untuk             cm       Tua, kita gunakan persamaan
                                         pengamatan tanpa akomodasi                    dalam mata Miopy dan
     c. Miopy                                                                          Hipermetropy
        F = - PR                      PR = titik Jauh Mata Normal             cm
        P = -                         P = Kekuatan lensa Lup                Dioptri    FOB = fokus lensa Obyektif
                                                                                       FOK = fokus lensa Okuler
     d. Presbiopi                     PP = titik dekat mata normal 25 cm      Cm



                                      PR = titik jauh mata normal           Dioptri
     e. Teleskop
                                                                             Kali

                                      D = panjang teropong bintang


                                                              4
16   Listrik Statis              F = gaya coulomb                       N
        k .Q1Q2                  k = konstanta coulomb               Nm2/c2
     F                          Q = muatan listrik                  coulomb
           d2
                                 d = jarak antar muatan                 m      Digunakan untuk mencari
        Q
     I                          I = arus listrik                    ampere    perubahan nilai gaya elektrstatis
        t                                                                      jika jarak kedua muatan
                                 t = waktu                            sekon
        Q                                                                      mengalami perubahan!
     n                          n = jumlah elektron
        e                        e = muatan elementer (1,6.10-19C)
17   Listrik Dinamis                                                           Alat Ukur Listrik :
            W                    V = beda potensial                    volt    I atau V yang dicari =
     V
            Q                    W = energi listrik                   joule
                                 Q = muatan listrik                  coulomb
                                 R = hambatan                        ohm(Ω)
     Hukum Coulomb                                                             Skala Kalibrasi sebagai acuan
     V = I.R                                                                   hasil pengukuran
                                 ρ = hambatan jenis
     Hambatan Penghantar
                                 = panjang kawat penghantar         Ωm
     R                         A = Luas penampang penghantar         m
                A                                                     m2

     Rangkaian Seri R
                                 Kalo sama R = n.R
     Rt = R1+R2+....+Rn
                                                                               Digunakan untuk mencari
     Rangkaian Paralel R                                                       perubahan nilai hambatan, jika
                                 Kalo sama R = R/n
     1   1   1          1                                                      variabel-variabelnya mengalami
              .... 
     Rt R1 R2           Rn Untuk 2 Hambatan Paralel :                          perubahan!
                                 R : R’ = 1 : n   n>1 dan R<R’
     Rangkaian Paralel terdiri   Berlaku :
     dari 2 Resistor
             R1 xR2
     Rt =
            R1  R2
     Hukum Kirchoff 1
      I masuk =  I keluar

     Rangkaian Listrik
     dengan hambatan dalam
                                                                     ampere
     a. Baterai Seri             I = kuat arus                                 GGL merupakan beda potensial
          n.                                                                  baterai yang dihitung saat
     I
        n.r  R                                                                rangkaian terbuka atau beda
     b. Baterai Paralel                                                        potensial asli baterai
               E                 n = jumlah elemen                     -
     I                          E = GGL (gaya gerak listrik)
            r                                                         Volt
              R                 r = hambatan dalam sumber
            n                                                         ohm
                                      tegangan
                                 R = hambatan luar total              ohm
18   Energi Listrik dan Daya
     Listrik
     a. Energi Listrik           W = Energi Listrik                   joule    1 kalori = 4,2 Joule
     W = Q.V                     Q = Muatan Listrik                  coulomb   I J = 0,24 kal
     W = V.I.t                   V = tegangan / beda potensial         volt    1 KwH = 3.600.000 J
     W = I2Rt                    I = Kuat Arus Listrik               ampere
            V2                   P = Daya Listrik                      watt
     W=        t                                                                         =
                                 t = waktu                            sekon
            R
     b. Daya Listrik                                                           Digunakan untuk mencari
     P = V.I                     Rekening Listrik :
                                                                               perubahan baik energi maupun
     P= I2R                                                                    daya listrik, akibar perubahan
        V2                       N = jumlah hari sebulan                       nilai kuat arus maupun tegangan
     P=
        R                        P = daya alat                                 listriknya
        W                        t = lama pemakaian
     P=
        t                        Bila ada beaya beban, tambahkan
                                 hasil di atas

                                                            5
19   Gaya Lorentz              F = Gaya Lorentz                  N      Arahnya ditentukan dengan
     F = B.i.                 B = Kuat medan magnet            Tesla   kaidah tangan kanan
                               i = kuat arus listrik             A
                                 = panjang kawat                m
20   Transformator
     Np Vp                     Vp = tegangan primer / masukan    V      Trafo Ideal :
       
     Ns Vs                     Vs = teg. Sekunder / keluaran     V       = 100 %
     Vp Is                     Ip = Arus primer / masukan        A
                              Is = Arus sekunder / keluaran     A      Trafo Non Ideal :
     Vs Ip
                               Np = jumlah lilitan primer        -      0 % < < 100 %
     Np Is                     Ns = Jumlah lilitan sekunder      -
       
     Ns Ip                     Ws = Energi keluaran              J      Trafo Step Up :
                               Wp = Energi masukan               J      NP < NS
     Efisiensi Transformator   Ps = Daya keluaran               watt    VP < VS
        Ws                     Pp = Daya masukan                watt    IP > IS
         x100%
        Wp
        Ps                                                              Trafo Step Down :
         x100%                                                        NP > NS
        Pp
                                                                        VP > VS
                                                                        IP < IS




                                         Created By :
                                      Drs. Agus Purnomo
                                   19680627 199601 1 001




                                                       6

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXRangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXSulistiyo Wibowo
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatAzizah Fitria Sari
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XKumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XSulistiyo Wibowo
 
Fisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanFisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanDavid Kurniawan
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Tifa Rachmi
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringNurul Hanifah
 
Asas bernoulli
Asas bernoulliAsas bernoulli
Asas bernoullisyahrul ae
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
rumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smarumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smaAnugrah Febryan
 
Laporan Praktikum Elastisitas
Laporan Praktikum ElastisitasLaporan Praktikum Elastisitas
Laporan Praktikum ElastisitasFrisalia
 
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan Kelas x-q
 

Was ist angesagt? (20)

Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXRangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XKumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
 
Fisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan SatuanFisika : Besaran dan Satuan
Fisika : Besaran dan Satuan
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
Asas bernoulli
Asas bernoulliAsas bernoulli
Asas bernoulli
 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
rumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smarumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika sma
 
Laporan Praktikum Elastisitas
Laporan Praktikum ElastisitasLaporan Praktikum Elastisitas
Laporan Praktikum Elastisitas
 
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
 
Percobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkarPercobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkar
 

Ähnlich wie RUMUS FISIKA SMP (20)

Kumpulan rumus fisika smp
Kumpulan rumus fisika smpKumpulan rumus fisika smp
Kumpulan rumus fisika smp
 
Pembekalan un
Pembekalan unPembekalan un
Pembekalan un
 
Pembekalan un
Pembekalan unPembekalan un
Pembekalan un
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
Sistem dan dimensi
Sistem dan dimensiSistem dan dimensi
Sistem dan dimensi
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
24 teori-kinetik-gas
24 teori-kinetik-gas24 teori-kinetik-gas
24 teori-kinetik-gas
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2
 
Termodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptxTermodinamika Dasar.pptx
Termodinamika Dasar.pptx
 
Ringkasan Materi UN IPA SMP
Ringkasan Materi UN IPA SMPRingkasan Materi UN IPA SMP
Ringkasan Materi UN IPA SMP
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Rangkuman ipa fisika 1 smp
Rangkuman ipa fisika 1 smpRangkuman ipa fisika 1 smp
Rangkuman ipa fisika 1 smp
 
2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensi2 besaran-satuan-dimensi
2 besaran-satuan-dimensi
 

Mehr von SMPN 3 TAMAN SIDOARJO

Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 

Mehr von SMPN 3 TAMAN SIDOARJO (20)

Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10
 
Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9
 
Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8
 
Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7
 
Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6
 
Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5
 
Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4
 
Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3
 

Kürzlich hochgeladen

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Kürzlich hochgeladen (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

RUMUS FISIKA SMP

  • 1. RUMUS-RUMUS FISIKA SMP (Diurutkan Berdasarkan SKL 2012) N SATUAN RUMUS SIMBOL (SI) INFORMASI PENTING o 1 Massa Jenis ρ = massa jenis Kg/m3 1 g/cm3 = 1000 Kg/m3 m m = massa Kg 1 Kg/m3 = 0,001 g/cm3 ρ= V v = volum m3 Digunakan untuk menentukan massa jenis percampuran zat cair 2 Pemuaian Panjang Zat Padat   o. .t  = pertambahan panjang m Khusus bagian ini  dan o t  o   o = panjang mula-mula m tidak harus dalam meter asalkan t  o  lo. .  = koefisien muai zat padat o / C atau /K satuan keduanya sama misal dalam cm o ∆t = perubahan suhu C t = panjang akhir m 3 Kalor a. Kalor untuk Menaikan Q = kalor Joule 1 kalori = 4,2 Joule Suhu Benda m = massa Kg 1 Joule = 0,24 kalori Q = m.c.∆t c = kalor jenis J/KgoC 1 kkal = 1000 kal = 4200 J Q = m.c.(t2 – t1) L = kalor laten (kalor uap, kalor J/kg embun, kalor beku, kalor lebur) 1 kal/g.C = 1 kkal/kg.C b. Kalor untuk Merubah Wujud Benda U = Kalor Didih/Embun Jika soal dalam grafik, Q = m.L (melebur) perhatiakan dengan seksama Q = m.U (mendidih) kapan kalor dimulai dan diakhiri Memerluka c. Asas Black n Kalor m1.c1.(t1-tc) = m2.c2.(tc- 100 Air Uap t2)  Bila Jenis Sama : 0 Es Air -t1Es Melepaskan t1 >t2 (Benda yang mempunyai  Bila Massa Sama : Kalor suhu lebih diletakkan di ruas kiri)  Bila massa dan jenis Terjadi Perubahan Suhu Catatan : sama: cEs = 0,5 kal/g.C cAir= 1,0 kal/g.C0 kal/g Terjadi Perubahan Wujud Les = 80 kal/g U = 54 P = daya alat pemanas Perhatikan konversi satuannya! t = waktu untuk menaikan suhu Watt d. Alat Pemanas sekon P.t  m.c.t 4 Gerak Lurus Beraturan s = jarak m 5 1 km/jam = 1 x m/s s = v.t v = kecepatan m/s 18 Jika ada jarak mula- t = waktu s 18 mula, berlaku : Dalam kurva V-t, jarak tempuh 1 m/s = 1 x km/jam 5 S = S0 + V.t sama dengan luas kurva! 5 Gerak Lurus Berubah vo = kecepatan awal m/s Untuk perlambatan a bernilai Beraturan Vt = kecepatan akhir m/s negatif, sedangkan dipercepat a a = percepatan m/s2 positif t = waktu sekon Vt = vo+at s = jarak m Vt2 = vo2 + 2as S =Vo.t+ ½ a.t2 1
  • 2. 6 Gaya F = gaya Newton Besarnya massa selalu tetap, F = m.a atau F = m.a m = massa kg namun berat tergantung a = percepatan m/s2 percepatan gravitasi di mana Berat w = berat N benda tsb berada w = m.g g = percepatan gravitasi m/s2 7 Tekanan Zat Padat P = tekanan Pascal (Pa) 1 Pa = 1 N/m2 F W m.g F = gaya N g = 10 m/s2 P   A A A A = luas permukaan bidang m2 g = percepatan gravitasi m/s2 8 Tekanan Zat Cair ρ = massa jenis cairan Kg/m3 Hubungan antara S dengan  Ph  .g.h S = beratjenis cairan N/m3 adalah : g = percepatan gravitasi m/s2 S = .g Ph  S .h h = kedalaman zat cair yang m dihitung dari permukaan Hukum Pascal F1 F2  N Sistem hidrolik diaplikasikan A1 A2 F1 = gaya pada penampang 1 N pada mesin pengangkat mobil F2 = gaya pada penampang 2 m sehingga beban yang berat dapat A1 = Luas penampang 1 diangkat dengan gaya yang lebih A2 = Luas penampang 2 m kecil, satuan A1 harus sama r = jari-jari penghisap m dengan A2 dan satuan F1 harus d = diameter penghisap sama dengan F2 Gaya Apung / Gaya Archimedes FA = wu – wf FA = Gaya ke atas N w u= berat benda ditimbang di udara N wf = berat benda dalam cairan ρ.g.V merupakan berat zat cair N yang dipindahkan benda ketika V = volum zat cair yang dipindahkan benda dicelupkan ke dalam suatu FA = ρ.g.V = S.V ρ = massa jenis cairan Kg/m3 cairan S = beratjenis cairan N/m3 ρAIR = 1 g/cm3 = 1000 kg/m3 9 Tekanan Gas pada P = Tekanan Atm ruang Tertutup : N/m2  Isothermis :  Proses Perubahan Gas pada P1.V1 = P2.V2 V = Volume gas m3 temperatur yang tetap  Isobaris :  Proses Perubahan Gas pada T – Temperatur gas K tekanan yang tetap  Isokhoris : Catatan :  Proses Perubahan Gas pada Jika dalam soal suhu gas volume yang tetap dinyatakan dalam C, secara  Adiabatis : otomatis harus diubah menjadi  Proses Perubahan Gas pada dalam K kalor yang tetap atau proses tertutup 10 Energi Potensial m = massa kg Pada saat buah kelapa jatuh dari Ep = m.g.h g = percepatan gravitasi m/s2 pohon, buah mengalami h = ketinggian m perubahan bentuk energi dari Energi Kinetik energi potensial menjadi energi 1 2 v = kecepatan m/s kinetik Ek = mv 2 Energi Mekanik EM = EP + EK Usaha W = F.S atau W =F.S F = gaya N s = jarak perpindahan m W = usaha Joule 11 Pesawat Sederhana w = berat beban N Pada takal / sistem katrol, 2
  • 3. Pengungkit F = gaya / kuasa N besarnya KM ditentukan oleh w.  w =  F. F  w = lengan beban m jumlah banyak tali yang Keuntungan mekanis  F = lengan kuasa m menanggung beban atau biasanya Pengungkit KM = keuntungan mekanis - sama dengan jumlah katrol dalam w F s = panjang bidang miring m sistem tsb. KM = = F w h = tinggi bidang miring dari m Katrol permukaan tanah Untuk Katro Majemuk : w KM = n -1 KM = N = jumlah tali yang ditarik F sejajar dalam sistem katrol Bidang Miring majemuk =m.g. w s KM = = F h 12 Getaran f = frekuensi getaran / gelombang Hertz Hertz = 1/sekon n 1 T = periode getaran / gelombang sekon Dalam gelombang transversal, 1 f= = t T n = jumlah getaran / gelombang - gelombang terdiri dari 1 bukit t 1 v = cepat rambat gelombang m/s dan 1 lembah gelombang, T= =  = panjang (satu) gelombang sedangkan dalam gelombang n f S = jarak tempuh m longitudinal terdiri dari 1 Gelombang t = waktu tempuh m rapatan dan 1 renggangan  S m v = . f   T t 13 Bunyi d = kedalaman m Rumus ini dapat digunakan untuk v.t v = cepat rambat gelombang bunyi m/s mengukur kedalaman laut atau d= 2 t = selang waktu antara suara (atau sekon kedalaman gua. V = V0 + 0,6.t sonar) dikirim sampai didengar / diterima kembali v0 = cepat rambat gelombang bunyi mula-mula Gunakan hubungan cepat rambat Resonansi Bunyi : n = orde resonansi bunyi jika yang ditanyakan cepat L = panjang kolom udara atau pipa rambat bunyi organa  = panjang gelombang bunyi yang digunakan 14 Cahaya f = jarak fokus cermin cm f cermin cekung (+) Cermin Lengkung R = jari-jari kelengkungan cermin cm f cermin cembung (-) (cekung dan cembung) So = jarak benda di depan cermin cm Si (+)=bayangannyata 1 Si = jarak bayangan dari cermin cm Si (-)=bayangan maya f  R 2 Hi = Tinggi bayangan cm 1 1 1 Ho = Tinggi benda cm M > 1 bay diperbesar   M = Perbesaran M = 1 bay sama besar f So Si Pada cermin cekung : - (kai) M < 1 bay diperkecil Si Hi Ruang Ruang Sifat M   So Ho Benda Bayangan Bayangan I IV maya, tegak, Bayangan yang dibentuk cermin diperbesar cembung selalu bersifat : maya, II III nyata, tegak, diperkecil atau terbalik, atau f diperbesar Kekuatan Lensa : III II nyata, dan terbalik, Jika F dalam Meter diperkecil S’ = (m +1).f tepat tepat di nyata, Catatan : di R R terbalik, sama besar Jika F dalam cm  S’ > 0 bayangan tepat tepat di tidak bersifat Nyata di f f terbentuk Untuk mencari kekuatan lensa, bayangan jarak fokus lensa perhatikan  S’ < 0 bayangan satuannya bersifat Maya P = kekuatan lensa f lensa cembung (+) f = jarak fokus lensa f lensa cekung (-) M > 1 bayangan 3
  • 4. Diperbesar Pada lensa cembung : Si (+)=bayangannyata Ruang Ruang Sifat Si (-)=bayangan maya Menentukan sifat Benda Bayangan Bayangan bayangan cermin cekung O-F2 di depan maya, tegak, M > 1 bay diperbesar Ruang Benda+Ruang Bay lensa diperbesar M = 1 bay sama besar =5 F2 – di kanan nyata, M < 1 bay diperkecil 2F2 2F1 terbalik, III II I diperbesar Bayangan yang dibentuk lensa IV 2F2 2F1 nyata, cekung selalu bersifat : maya, R f O terbalik, tegak, diperkecil sama besar tepat - - di F2 Hukum Penjumlahan Ruang dalam Lensa (cekung dan Cermin dan Lensa : cembung) Catatan : P 1  100 Sifat bayangan yang dihasilkan oleh f (m) f (cm) cermin CEMBUNG sama dengan dioptri Ro = ruang letak benda 1 1 1 oleh lensa CEKUNG, yaitu :   Ri = ruang letak banyangan Maya f So Si Tegak Si Hi Diperkecil M   So Ho Perhatikan dengan seksama (depan) ( nilai fokus untuk sistem optik Cermin CEKUNG atau lensa belakang) baik yang berupa Cermin atau CEMBUNG : Lensa disamping!!!  R dan f, selalu POSITIF  Konvergen 2F2 F2 O Cermin CEMBUNG atau lensa F1 2F1 CEKUNG :  R dan f, selalu NEGATIF  Divergen 15 Alat Optik a. Lup 25cm Ma = Perbesaran untuk mata - (kali) Lensa okuler merupakan lensa Ma= 1 f berakomodasi maksimum yang berada di dekat mata Mt = Perbesaran untuk mata tidak - (kali) pengamat 25cm Mt= berakomodasi / rileks Lensa obyektif berada di dekat f f = fokus lup obyek yang diamati b. Mikroskop M = fob x fok M = Perbesaran Mikroskop - (kali) PP = 25 cm jika tidak dibertahu fob = fokus lensa obyektif cm dalam soal fok = fokus lensa okuler cm PR =  (Tak Terhingga) Untuk mata Presbiopi atau Mata d = Fob + Fok d = Panjang Mikroskop untuk cm Tua, kita gunakan persamaan pengamatan tanpa akomodasi dalam mata Miopy dan c. Miopy Hipermetropy F = - PR PR = titik Jauh Mata Normal cm P = - P = Kekuatan lensa Lup Dioptri FOB = fokus lensa Obyektif FOK = fokus lensa Okuler d. Presbiopi PP = titik dekat mata normal 25 cm Cm PR = titik jauh mata normal Dioptri e. Teleskop Kali D = panjang teropong bintang 4
  • 5. 16 Listrik Statis F = gaya coulomb N k .Q1Q2 k = konstanta coulomb Nm2/c2 F Q = muatan listrik coulomb d2 d = jarak antar muatan m Digunakan untuk mencari Q I I = arus listrik ampere perubahan nilai gaya elektrstatis t jika jarak kedua muatan t = waktu sekon Q mengalami perubahan! n n = jumlah elektron e e = muatan elementer (1,6.10-19C) 17 Listrik Dinamis Alat Ukur Listrik : W V = beda potensial volt I atau V yang dicari = V Q W = energi listrik joule Q = muatan listrik coulomb R = hambatan ohm(Ω) Hukum Coulomb Skala Kalibrasi sebagai acuan V = I.R hasil pengukuran ρ = hambatan jenis Hambatan Penghantar   = panjang kawat penghantar Ωm R A = Luas penampang penghantar m A m2 Rangkaian Seri R Kalo sama R = n.R Rt = R1+R2+....+Rn Digunakan untuk mencari Rangkaian Paralel R perubahan nilai hambatan, jika Kalo sama R = R/n 1 1 1 1 variabel-variabelnya mengalami    ....  Rt R1 R2 Rn Untuk 2 Hambatan Paralel : perubahan! R : R’ = 1 : n n>1 dan R<R’ Rangkaian Paralel terdiri Berlaku : dari 2 Resistor R1 xR2 Rt = R1  R2 Hukum Kirchoff 1  I masuk =  I keluar Rangkaian Listrik dengan hambatan dalam ampere a. Baterai Seri I = kuat arus GGL merupakan beda potensial n. baterai yang dihitung saat I n.r  R rangkaian terbuka atau beda b. Baterai Paralel potensial asli baterai E n = jumlah elemen - I E = GGL (gaya gerak listrik) r Volt R r = hambatan dalam sumber n ohm tegangan R = hambatan luar total ohm 18 Energi Listrik dan Daya Listrik a. Energi Listrik W = Energi Listrik joule 1 kalori = 4,2 Joule W = Q.V Q = Muatan Listrik coulomb I J = 0,24 kal W = V.I.t V = tegangan / beda potensial volt 1 KwH = 3.600.000 J W = I2Rt I = Kuat Arus Listrik ampere V2 P = Daya Listrik watt W= t = t = waktu sekon R b. Daya Listrik Digunakan untuk mencari P = V.I Rekening Listrik : perubahan baik energi maupun P= I2R daya listrik, akibar perubahan V2 N = jumlah hari sebulan nilai kuat arus maupun tegangan P= R P = daya alat listriknya W t = lama pemakaian P= t Bila ada beaya beban, tambahkan hasil di atas 5
  • 6. 19 Gaya Lorentz F = Gaya Lorentz N Arahnya ditentukan dengan F = B.i.  B = Kuat medan magnet Tesla kaidah tangan kanan i = kuat arus listrik A  = panjang kawat m 20 Transformator Np Vp Vp = tegangan primer / masukan V Trafo Ideal :  Ns Vs Vs = teg. Sekunder / keluaran V  = 100 % Vp Is Ip = Arus primer / masukan A  Is = Arus sekunder / keluaran A Trafo Non Ideal : Vs Ip Np = jumlah lilitan primer - 0 % < < 100 % Np Is Ns = Jumlah lilitan sekunder -  Ns Ip Ws = Energi keluaran J Trafo Step Up : Wp = Energi masukan J NP < NS Efisiensi Transformator Ps = Daya keluaran watt VP < VS Ws Pp = Daya masukan watt IP > IS  x100% Wp Ps Trafo Step Down :  x100% NP > NS Pp VP > VS IP < IS Created By : Drs. Agus Purnomo 19680627 199601 1 001 6