Dokumen ini membahas tentang ketaatan manusia kepada Allah dan bagaimana Yesus menjadi teladan ketaatan melalui penolakanNya terhadap godaan Iblis. Ketaatan berarti taat dan patuh kepada perintah Allah serta orang yang ditempatkan-Nya. Manusia jatuh ke dalam dosa karena tidak taat, namun dapat kembali ke ketaatan melalui iman kepada Yesus Kristus.
2. Segambar dengan Allah :
-Manusia diberi kuasa
mengatur, menata, mengusahakan, dan
memelihara Taman Eden (dunia)
-Dianggap sebagai mitra kerja Allah
-Ada keterikatan erat / status manusia sebagai
makhluk ciptaan Allah
Kejadian 2:16
menunjukkan peraturan yang berarti adanya
keterikatan hakekat dan fungsi antara yang
diperintah dan Yang Memerintah
3. Taat ( Ibrani = shama )
artinya : mendengar dengan seksama, penuh
perhatian, berkonsentrasi dan merespon
panggilan
Ketaatan berarti ketundukan/kepatuhan yang bijak
pada orang-orang yang Tuhan sudah tempatkan
atas kita, orang tua, pemimpin/gereja, pemimpin
tempat kita bekerja, pemerintahan dan taat pada
Allah
4. Ciri-ciri ketaatan
• Mematuhi perintah dengan segera
• Melakukan dengan senang hati
• Melaksanakan dan menyelesaikan
perintah tersebut
• Tidak mudah mengeluh
• Melakukan lebih dari yang diharapkan
5. Manusia tidak taat pada aturan Allah
sehingga jatuh dalam dosa
Apakah manusia dapat kembali dalam ketaatan
kepada Allah?
Jawabannya : PASTI DAN SANGAT BISA
(Roma 5 : 12 - 17)
6. Kristus adalah teladan dalam ketaatan
Di dalam diriNya terdapat kelimpahan
karunia dan kebenaran akan hidup dan
kuasa yang diberikan kepada orang yang
mau beriman kepadaNya
7. -Pencobaan dalam bahasa asli berarti:
Godaan
Ujian
Yesus tidak mau mengikuti perintah Iblis
karena Yesus berpegang kepada Firman
Tuhan sebagai wujud ketaatan kepada
BapaNya, yang telah memproklamirkan
Yesus sebagai Anak yang dikasihiNya
8. Mentaati Firman adalah hal yang sulit
menurut Pemazmur (Mazmur 32)
Maka hal yang paling penting adalah bukan
kejatuhan manusia ke dalam dosa tetapi
Kesadaran akan dosa dan bertobat kepada
Tuhan Yesus Kristus sebagai wujud
kemenangan manusia dari pencobaan /
kesengsaraan
Hal ini berakibat Iblis akan mundur, tetapi
hanya untuk sementara. Iblis akan terus
mencari kesempatan dan kelengahan
manusia ( I Petrus 5 : 8 )