SlideShare a Scribd company logo
1 of 138
Download to read offline
1
2

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya bagi Allah swt, atas limpahan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya kepada kita. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga,
sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Manusia adalah salah satu kelompok elite dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Mereka mempunyai peran kunci dan strategis dalam
membangun peradaban. Mereka sering tampil di depan dalam perubahan
sosial dan politik.Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, mahasiswa
selalu tampil dalam kondisi krisis, inilah yang sering disebut bahwa
mahasiswa adalah ”agent of change”.
Mahasiswa adalah calon pemimpin di masa yang akan datang.
Pemimpin bangsa diharapkan mampu membawa kemajuan negara dan
bangsa. Dengan modal kompetensi intelektual yang didasari dengan moral
yang tangguh (berkarakter), maka akan mampu mengelola sumber daya
yang tersedia di bumi pertiwi ini dengan efektif dan efisien dan membawa
bangsa Indonesia ini sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Kegiatan mentoring yang dikelola UKM INSANI UNDIP bekerja sama
dengan tiap lembaga Rohis Fakultas merupakan salah satu usaha agar
mahasiswa mempunyai wawasan yang lebih luas, ketakwaan, keimanan,
dan juga pencerahan, jadi mahasiswa diharapkan menjadi insan yang
memiliki IPTEK dan IMTAK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Iman dan
Takwa). Ini sangat dibutuhkan karena akhir-akhir ini banyak aliran-aliran
sesat dan ekstrimseperti NII, Jaringan Islam Liberal (JIL), Ahmadiyah, dan
aliran lainnya yang telah dinyatakan sesat oleh MUI.
3

Kegiatan mentoring ini diharapkan mampu meningkatkan para
mahasiswa termotivasi untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan akan
membawa sukses di masa yang akan datang karena pepatah mengatakan
bahwa ”success comes from strong desire” dan ”self-convidence is the way
to success”.
Sebagai Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan, saya mendukung dan
berharap agar kegiatan mentoring dengan spirit never end, yang mampu
mendorong setiap mahasiswa mampu memahami dirinya dan memanage
dirinya sehingga tercipta ”self supporting and self adjusting” bagi
mahasiswa Undip.
Akhirnya saya merasa bangga dengan diterbitkannya buku ini sebagai
pedoman untuk memberikan materi mentoring kepada mahasiswa. Saya
ucapkan selamat dan terimakasih atas usahanya sehingga buku ini tersusun
dan bermanfaat. Amin. Amin. Amin.
Semarang, 1 Agustus 2011
Pembantu Rektor III

Drs. Warsito, SU.
NIP 1954020219810301014
4

KATA MEREKA. MENTORING ITU……

“Orientasi yang mengedepankan keilmuan ternyata tidak bisa
membahagiakan dan memenuhi seluruh kebutuhan. Kebutuhan tidak hanya
secara intelektual semata tapi juga secara ruhaniyah spiritual yang justru
membawa kebahagiaan. Salah satunya adalah kegiatan mentoring di bawah
BPMAIU dimana kegiatan tersebut sangat positif bagi pengembangan
karakter mahasiswa baru dan lama. Saya selaku dosen PAI, sangat berharap
kepada adek-adek agar aktif dalam kegiatan mentoring agar terus
menegakkan nilai-nilai ajaran agama islam sehingga terbentuk kampus yang
religi sekaligus tidak ketinggalan dengan keilmuan. Jadi akan menuju pada
mahasiswa yang paripurna baik dari segi kepribadian dan keilmuan.”
Bp Muhyidin, S.Ag, M.Ag,
Dosen Pengantar Agama Islam Universitas Diponegoro
“Mentoring adalah sebuah sarana dimana kita bisa belajar. Bukan hanya
belajar tentang kedisiplinan dan kepemimpinan, namun kita belajar tentang
kehidupan. Bagaimana memiliki kehidupan yang lebih baik dengan sisi-sisi
moralitas yang ditekankan. Mungkin mentoring bukan apa-apa. Tapi tanpa
mentoring saya bukan siapa-siapa.”
Mohd. Najibullah Bangun,
Presiden BEM KM UNDIP 2013
“Mentoring adalah sarana untuk menjadikan diri dekat dengan Allah, peduli
dengan sesame, serta untuk meningkatkan kualitas diri secara lahir dan
batin. Mentoring telah membawa saya ke dunia yang penuh arti.”
Lukas Santoro,
Ketua INSANI 2013
5

Cantik Jilbab Merah Jambu
Menata Bunga di Atas Piring
Kalau Ingin Indonesias Maju
Ayo Kawan Kita Mentoring
Mentoring itu bagaikan seteguk air di bawah terik matahari yang dapat
membasahi tenggorokan yang kering, menghilangkan rasa dahaga dan sejuk
di lidah. Begitu juga dengan mentoring yang dapat membasahi jiwa yang
kering, menghilangkan dahaga akan ilmu dan menyejukkan jiwa. Ukhuwah
itu indah dan mentoring itu keren shob.
Yanuar Nur Aji
Ketua BPMAIU 2013
“Sukses itu datangnya bisa macem-macem. Bisa jadi orang yang pertama,
bisa jadi orang yang terbaik, bisa jadi orang yang berbeda. Kalau saya, saya
lebih suka jadi orang yang berbeda, dengan mentoring saya bisa jadi orang
yang berbeda. Saya bisa dapat ilmu, banyak temen, dan juga persahabatan
yang tak pernah putus. Jadi bener dech kata orang, mentoring is not
everything, but everything can we get from mentoring. Jangan lupa
mentoring ya...”
Azka Fathiya
MAWAPRES UNDIP
6
7
8

MENCARI GENERASI YANG HILANG
(SEBUAH RENUNGAN TENTANG ZAMAN)

Entah kita hidup di zaman apa…
Ketika manusia berpikir sesat. Sampai berani bertanya; untuk apa
Tuhan? Seakan mereka berkuasa atas alam semesta. Seakan mereka
mampu menghentikan detak jantung dan aliran darah dalam tubuh mereka.
Padahal, mereka tak kan mampu melakukannya walau sedetik. Mereka pun
mengalihkan rasa ketuhanan pada harta dan tahta. Bahkan ketergantungan
mereka telah beralih pada orang-orang yang sok berkuasa melebihi Tuhan.
Meramal nasib kemudian menyarankan perkara yang tidak masuk akal
untuk melawan takdir. Padahal sungguh para dukun, paranormal, atau
apalah sebutannya tak kan mampu melawan takdir mereka sendiri. Tak kan
mampu mencegah datangnya ajal mereka sendiri.
Entah kita hidup di zaman apa…
Ketika kemuliaan dan kehormatan manusia hanya diukur dengan
segenggam harta dan derajat tahta. Tak peduli bagaimana caranya
memperoleh harta; membunuh pelan-pelan rakyat yang busung lapar
karena makanan mereka dirampas, tau mencekik leher orang-orang miskin,
atau memakan hak-hak masyarakat yang telah mengusungnya, mereka tak
peduli. Begitupun cara mereka meraih tahta; apakah dengan melumuri
tangan mereka dengan darah lawan politiknya, ataukah menjejalkan uang
neraka ke mulut para pengambil kebijakan yang serakah, mereka pun tak
peduli.
Entah kita hidup di zaman apa…
Ketika para artis naik tingkat menjadi nabi. Disanjung, diikuti,
9

diteladani, seluruh sisi kehidupannya. Bahkan ada yang rela mati hanya
sekedar untuk memuaskan rasa penasarannya melihat sang idola. Tak
sadarkah mereka, para artis itu tak akan memberikan apapun kepadanya,
apalagi di kampung akhirat sana. Bahkan mereka sendiri tak akan mampu
menghindari hisab (perhitungan amal) di hadapan Tuhan. Sama sekali tidak
bisa! Bahkan merekapun tak sempat memikirkan nasib para fansnya kelak.
Entah kita hidup di zaman apa…
Ketika televisi menjadi kitab suci. Tiap hari dicermati. Tiap hari dikaji
dengan sepenuh mata dan sepenuh jiwa. Hingga ia menjadi ruh
kehidupan para penontonnya. Filmnya, sinetronnya, kuisnya, termasuk
iklannya. Kebejatan dikemas menjadi hiburan, pornografi dibalut kata
sebagai seni, hedonisme diklaim sebagai gaya modern, penampilan
seronok yang memekakkan mata dibela sebagai hak asasi.
Entah kita hidup di zaman apa…
Kemaksiatan merajalela. Seakan
bebas berkeliaran memakan
korban. Perjudian menjadi obsesi, mabuk-mabukan menjadi tempat
pelarian masalah, perzinahan menjadi sesuatu yang tak lagi tabu. Bahkan,
ketika ayah menzinahi anaknya. Paman menodai keponakannya. Kakak
menjamah adiknya.
Entah, apa yang terjadi. Bahkan seekor hewan pun enggan
menjamah yang satu darah. Sedang manusia begitu berani melanggar
hukum ilahi.
Tapi Sahabat…
Kini, bukan saatnya kita mengumpat. Bukan pula saatnya untuk
menghardik. Juga bukan waktu untuk menyerah, atau bahkan malah ikut
terhanyut

dalam

arus

menuju

kesengsaraan neraka

abadi.

Kini
10

saatnya…kita menyongsong perbaikan!!!
Zaman ini sedang mencari generasi Ibrahim. Yang dengan kapak
tauhidnya menghancurkan berhala hina. Yang dengan kecerdasannya
berseru lantang di depan penguasa dhalim. Yang dengan sepenuh
tawakkalnya merangkai cita-cita raksasa: menjadikan agama ini diatas
semua agama dan tidak ada lagi syirik dan agama hanya untuk Allah
semata.
Zaman sedang mencari generasi Musa. Yang dengan keberanianya
meluluhkan keangkuhan pengaku tuhan. Yang dengan kesabarannya
meluruskan kesesatan. Yang dengan kebersihan hatinya membasuh
lusuhnya kebodohan.
Zaman sedang mencari generasi Muhammad. Yang dengan
kelemahlembutannya melunakkan hati para pecinta berhala. Yang dengan
kefasihan lisannya menyerukan manusia pada kebenaran. Yang dengan
kasih sayangnya membasuh hati-hati dekil itu menjadi suci nan
mempesona.
Dimanakah generasi itu sekarang…
11

Tak perlulah kita sibuk mencari karena semua itu ada dalam diri
kita. Hanyalah tekad yang membaja dan keinginan yang kuat yang akan
menjadikan kita menjadi generasi harapan zaman, generasi mujahid!
Cukuplah kita tekadkan dan serukan dalam jiwa kita!
Jika ada sejuta mujahid
Satu diantaranya adalah aku
Jika ada seratus ribu mujahid
Satu diantaranya adalah aku
Jika ada seribu mujahid
Satu diantanya adalah aku
Jika ada seratus mujahid
Satu diantaranya adalah aku
Jika ada sepuluh mujahid
Satu diantaranya adalah aku
Jika hanya ada satu mujahid
Maka itu adalah aku
12

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui
Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
13
14
15

MELANJUTKAN MIMPI SANG NABI

Kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin dan kenyataan hari esok adalah
mimpi hari ini.

Sahabat,,
kalau kita menjadi seorang muslim hari ini sesungguhnya ia adalah hasil
dari mimpi orang-orang sebelum kita. Kalau hari ini kita bisa menikmati
indahnya alunan al-Qur’an, kita bisa melaksanakan sholat, memahami arti
puasa, serta terpenuhi kebutuhan spiritual kita, maka itupun hasil dari
mimpi orang-orang sebelum kita. Termasuk, kita mengenal mentoring hari
ini, oleh karena mimpi orang-orang sebelum kita.
Lho kok bisa?
begini ceritanya…
Bermula dari nabi Ibrahim yang diangkat oleh Allah menjadi pemimpin
manusia sebagaimana tertulis dalam surat al-Baqoroh : 124
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakan
dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman “Sesungguhnya aku menjadikan engkau sebagai
pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan juga dari anak cucuku?” Allah
berfirman, “Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang yang dzalim.”

Begitu Nabi Ibrahim diangkat menjadi pemimpin manusia, maka visi
kepemimpinanannya mengalir indah di ayat-ayat berikutnya.
Yakin! kalau ada pemimpin yang bervisi seperti beliau maka dipastikan
bangsa itu akan sejahtera. Diantara visi itu adalah, menjadikan mekah
menjadi negeri yang makmur dan dilimpahi berbagai buah-buahan,
menerima amal shaleh, dan mengajari pada umatnya dalam ibadah. Di akhir
cerita tentang visi Nabi Ibrahim di ayat 129, beliau berdoa pada Allah,
16

“ Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang
akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan kitab dan hikmah kepada
mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh Engkaulah yang maha perkasa.”

Sahabat, perhatikan empat aktifitas rasul yang menjadi doa Nabi Ibrahim
diatas! Lalu mari kita simak ayat yang lain di surat al- Jumu’ah ayat 2
“Dialah (Allah) yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan
mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka,
dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (sunnah). Meskipun sebelumnya mereka
benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

Perhatikan, ternyata ada kesamaan! Rasul yang dimaksud dalam
ayat itu adalah Rasulullah Muhammad SAW. Sekarang, mari berhitung
sejarah! Raja Fir’aun penguasa Mesir yang diluluhlantakkan Allah di laut
Merah karena menentang Nabi Musa, hidup 1500 sebelum masehi.
Padahal Nabi Ibrahim, hidup jauh sebelum masa Nabi Musa. Inilah yang luar
biasa!!! Kekuatan visi dan doa Nabi Ibrahim dikabulkan oleh Allah, bahkan
setelah ribuan tahun lamanya. Visi itu adalah visi pembinaan atau dalam
bahasa kerennya sering disebut tarbiyah. Visi yang disebutkan dalam ayat
itu dengan empat aktifitas; membacakan ayat-ayat Allah, menyucikan jiwa,
dan kitab (al-Qur’an) dan hikmah (sunnah) .
Tak cukup sampai Nabi Muhammad, visi itu bahkan telah sampai
pada kita. Buktinya? Aktifitas mentoring. Bukankah disini kita akan
membaca ayat-ayat Allah, mempelajari al-Qur’an, mempelajari assunah,
dan selalu nasehat menasehati untuk kesucian ruhani kita! Maka
Sahabat, berbanggalah dan bersunguh-sungguhlah karena kita sedang
mewarisi aktifitas mulia, aktifitas para nabi.
Inilah Solusi Masalah Kita
“Tarbiyah memang bukan segala-galanya namun segala-galanya dimulai dari
tarbiyah”

Ungkapan itu disampaikan seorang ulama Syaikh Musthafa
17

Masyhur dalam bukunya Fiqh Dakwah. Memang aktifitas mentoring kita
bukanlah segala-galanya namun segala-galanya dimulai dari mentoring kita
ini. Perbaikan diri kita, perbaikan keluarga kita, masyarakat, bangsa, dan
umat Islam seluruhnya dimulai dari sini. Nggak percaya? Mari kembali kita
simak surat Al-Jumu’ah ayat dua diatas. Diakhir ayat
itu Allah
menyebutkan sebuah potongan yang menggambarkan di negeri seperti
apakah Rasulullah diturunkan, “Meskipun sebelumnya, mereka benar-benar
dalam kesesatan yang nyata.”
Bukan sekedar kesesatan, tapi Allah sebutkan dengan penekanan
khusus kesesatan yang nyata! Kalau kita buka kembali sejarah Rasulullah
diutus pada sebuah zaman dan kaum yang disebut jahiliyah, zaman yang
diliputi kebodohan. Mereka menyembah patung yang mereka buat dari
batu dan tepung. Bahkan mereka bisa makan Tuhan dari tepung buatan
mereka sendiri jika lapar.
Ini pernah terjadi pada sahabat besar Umar bin Khatab pada masa
jahiliyahnya, dan selalu membuat beliau tertawa jika teringat masa itu.
Bodoh dan lucu memang…manusia bisa akan Tuhan. Mereka juga
membunuh anak perempuan hanya karena malu. Minum minuman keras,
perzinaan, dan sederet kemaksiyatan-kemaksiyatan yang lain mewarnai
kehidupan mereka.
Rasulullah diutus pada kondisi masyarakat yang sedemikian rusak
hanya sendirian. Benar-benar sendiri pada awalnya. Apa yang pertama
beliau lakukan pada masyarakat seperti itu? Setelah Rasulullah berhasil
berdakwah dengan sembunyi-sembunyi, maka mereka dibawa semuanya
ke sebuah pertemuan rutin yang disebut Darul Arqam.
Darul Arqam hanyalah sebuah majlis kecil yang berisi delapan
sampai sepuluh sahabat. Majelis ini diselenggarakan di rumah sahabat
Arqam bin Abil Arqam yang terletak di daerah pegunungan. Majlis kecil ini
lahirlah manusia-manusia pengukir sejarah. Apa yang mereka lakukan?
18

Rasulullah dan para sahabat memulai karir sejarah mereka dari sebuah
halaqoh (posisi duduk melingkar persis mentoring) yang di dalamnya
dilakukan empat aktifitas; membaca al-Qur’an, mempelajari al-Qur’an,
mempelajari sunnah, dan menyucikan ruhani.
Dari Darul Arqam lah, kemudian Islam meluas dalam masyarakat
jahiliyah saat itu. Satu-persatu orang “terseret” dalam arus kebaikan,
ma’siyat mulai terkikis, pengormatan antar manusia dengan manusia lain
pun ditegakkan.
Dan pada titik puncaknya, lingkaran kecil itu berubah menjadi
penganyom bagi dua per tiga bumi ini. Menciptakan kemakmuran yang
tiada pernah terbayang manusia
Pernahkah kita menemui sebuah negara yang seluruh rakyatnya
tidak mau menerima zakat? Bukan karena gengsi atau malu, tapi karena
mereka memang telah mencapai hidup yang benar-benar sejahtera. Cerita
indah itu pernah benar-benar terjadi pada masa Umar bin Abdul Aziz. Sekali
lagi semuanya dimulai dari TARBIYAH!
Sahabat, mungkin masih ada keraguan di benakmu, kok bias
ya…dari lingkaran kecil itu saja bisa menyelamatkan bangsa bobrok dan
bodoh serta mengangkatnya menjadi penganyom dunia? Ya , bisalah. Begini
prosesnya. Dari halaqoh yang dibina oleh Rasulullah para sahabat
mendapatkan ilmu, mempererat ikatan hati dalam halaqoh mereka,
memperkuat optimisme dalam hidup mereka, dan menumbuhkan
kemuliaan dengan keislaman mereka. Dengan begitu mereka mereka
menjadi manusia-manusia yang sholeh, cerdas, dan-kalau orang sekarang
bilang-punya integritas pribadi yang tinggi.
Para sahabat yang telah terbina itu menikah. Mereka membina
keluarga. Dari keluarga para sahabat yang baik ini terbentuklah masyarakat
yang baik. Begitulah seterusnya sampai terbentuk negara yang baik dan
akhirnya menjadi penganyom dunia.
Bisakah kita melakukannya? Tentu, asal kita lakukan dengan
19

prosedur yang sama, bersungguh-sungguh, dan terus-menerus, maka suatu
saat nanti kitalah yang akan menjadi solusi bagi segala permasalahan
bangsa dan umat Islam saat ini. Memang bukan hari ini! Tapi, nanti dan itu
pasti! Allahu Akbar…
Sahabat, mari kita bersyukur karena kita masih bertemu dengan
mentoring hari ini. Jadikan ia lingkaran terindah dalam kehidupan kita.
Lingkaran tempat kita berbagi ilmu, tempat kita berdiskusi, tempat untuk
sharing, tempat untuk saling menjalin persaudaraan sejati dengan saudara
seiman kita.Ok…
20

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui
Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
21
22
23

10 KARAKTER MUSLIM

Sahabat, kalau sebelumnya sudah kita bahas pentingnya tarbiyah,
maka bab ini akan membahas pribadi seperti apa yang akan dilahirkan dari
tarbiyah Islam. Pribadi seperti apakah yang dimiliki para sahabat hingga
mereka disebut oleh Allah sebagai sebaik-baik umat
“Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia”
(Ali Imron : 110)

Dengan mengetahui karakter ini, semoga kita bisa mengukur
sudahkah kita memenuhi karakter itu, punya semangat untuk meraihnya
dan yang lebih penting lagi kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk
mencapainya. Inilah sepuluh karakter muslim Idaman
Pertama, akidah yang lurus dan benar. Inilah karakter paling urgen
yang harus dimiliki seorang muslim. Akidah adalah landasan paling utama
dalam aktifitas setiap muslim. Dengan akidah yang lurus seseorang akan
menjadi orang yang optimis dalam hidupnya. Karena dirinya menyakini dan
bisa merasakan kehadiran Allah dalam setiap aktifitasnya. Tak perlulah
pergi ke dukun,paranormal (atau para tidak normal), orang pintar dan yang
sejenisnya.
Muslim yang berakidah lurus tidak akan berdoa kecuali kepada
Allah saja. Kuburan, pohon keramat, batu sakti sama sekali tak ada dalam
pikirannya. Mereka juga menyakini bahwa usaha merekalah penentu
keberhasilan atau kegagalan tentu dengan seijin Allah. Ramalan bintang,
ramalan tangan, sio, dan lain-lain adalah hal-hal konyol yang sama sekali
tidak boleh kita percayai.
Akidah yang lurus juga akan menjaga keimanan seorang muslim
dari berbagai iming-iming baik materi atau kedudukan untuk menanggalkan
keIslamnnya. Imannya kokoh hingga di akhir hayatnya.
Kedua, Ibadahnya benar.

Seorang selalu menjaga niatnya dalam
24

ibadah. Bukan untuk disanjung atau supaya kelaihatan sholeh. Tujuannya
hanya Allah saja. Ibadahnya juga ibadah sebagaimana dituntunkan oleh
Rasulullah SAW. Tidak mengarang sendiri seperti kasus-kasus yang pernah
kita dengar, seperti sholat dengan bahasa Indonesia atau baca sambil
diartikan.
Muslim idaman juga menjaga agar semua kewajiban-kewajibannya
terpenuhi. Sholat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, dan haji adalah
ibadah-ibadah pokok dan wajib dalam Islam. Tak cukup yang wajib saja,
yang sunah pun tidak ketinggalan seperti puasa senin kamis, sholat tahajud,
sholat dhuha, dsb.
Ketiga adalah berakhlak mulia. Dia adalah teman yang baik
terhadap temannya yang lain. Dia adalah seorang anak yang berbakti
kepada orang tuanya. Dia adalah orang yang selalu menghias diri dengan
senyum, sapa, salam , dan santun. Tutur bicaranya selalu halus dan tidak
menyakiti hati. Dia adalah orang yang dermawan, tawadhu, dan selalu
membuat orang lain bahagia. Dialah muslim idaman.
Keempat, wawasannya luas dan cerdas. Seorang muslim haruslah
cerdas. Bisa baca al-Qur’an dengan baik, IP juga diatas rata-rata, memahami
ilmu-ilmu agama, mengikuti berbagai perkembangan informasi. Dan yang
penting lagi, tidak gaptek.
Kelima adalah pandai menjaga waktu. Waktu adalah pedang.
Waktu adalah emas. Waktu adalah ilmu. Begitulah peribahasa yang
menunujukan pentingnya waktu. Bahkan, Allah dalam surat al-‘Asr
bersumpah atas nama waktu. Ini adalah sebuah sinyal seorang muslim
adalah mereka yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik. Selalu
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat di tiap detiknya. Tidak
membuangnya untuk aktifitas sia-sia, apalagi aktifitas yang membuat Allah
murka.
Keenam, manajemen hidupnya teratur. Hidup seorang muslim
25

sejati selalu teratur, terencana, dan berjalan by planning. Bukan asal
mengalir saja. Aktifitasnya diatur dengan baik. Rumahnya juga teratur.
Kamarnya tidak berantakan. Dia juga bisa bekerja dalam tim, mengorganisir
sebuah organisasi, dan mengelola kerja bersama. Pokoknya, semuanya di
manage dengan baik.
Ketujuh adalah entrepreneuer. Apa itu entrepheuner? Eit, jangan
salah yang dimaksud entrepheuner disini bukan berarti harus jadi
pengusaha besar. Tapi entrepheunership disini lebih pada kemandirian
ekonomi. Seorang muslim (laki-laki) yang sudah baligh, maka seluruh
kebutuhannya menjadi tanggungannya sendiri. Kalaupun orangtua masih
memberikan biaya hidupnya, maka itu sedekah dari orang tua. Yach, masak
harus disedekahi terus? Maka dari itu, walaupun penghasilannya belum
besar tetap harus belajar dan berusaha memenuhi kebutuhan finansialnya
sendiri.
Kedelapan adalah mampu mengendalikan nafsu. Nabi Yusuf
adalah fenomenal dalam hal ini. Siapa yang kuat, digoda oleh istri raja yang
cantik, masih gadis (ternyata Zulaikha belum pernah disentuh sang Raja), di
dalam ruangan yang tak seorang pun tahu. Tapi, kekuatan Iman membuat
Nabi Yusuf yang saat itu juga masih bujang berontak dan menghindarkan
diri dari Zulaikha. Nah, seorang muslim idaman adalah yang mampu
menjaga nafsunya yang senantiasa menyuruh pada keburukan.
Kesembilan, bugar fisiknya. Ini juga tak kalah penting. Seorang
muslim idaman dilarang sakit-sakitan. Dia adalah seorang yang menjaga
makananya agar selalu halal, thoyyib, dan secukupnya. Mempunyai agenda
olahraga yang teratur. Kalau perlu, check up ke dokter secara berkala. Ingat,
Rasulullah adalah orang yang sangat kuat bahkan mampu mengalahkan
pegulat terbaik kala itu.
Kesepuluh adalah bermanfaat bagi orang lain. Setelah semua
karakter diatas dimiliki seorang muslim maka dia diharapkan menjadi
manusia yang bisa membertikan manfaat pada orang lain, pada lingkungan,
26

dan pada semua hal yang bersifat kebaikan. Ingat, Sebaik-baik manusia
adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Bayangkan jika semua karakter itu pada diri kita? Luar biasa bukan!!
Sudah cerdas, sholeh, orangnya baik, tampan, cakep, sehat, kaya, disukai
banyak orang lagi. Nah kalau sudah begitu, kata seorang teman saya,
mertua mana yang nolak…???

Sahabat, mungkin muncul di benak Anda semua; Ah, masak sih ada
manusia dengan karakter sehebat itu. Jawabnya :
ADA!!
Yaitu para sahabat Rasulullah SAW. Tapi itu kan dulu? Benar itu dulu, tapi
bukankah sejarah selalu berulang. Kata seorang pemikir Islam dari Mesir,
Sayyid Qutb, masih mungkin muncul pribadi-pribadi seperti para sahabat
Rasul pada zaman ini. Yach, walaupun tidak pada satu tempat, satu zaman,
dan tidak pula terjadi pada semua orang.
Tarbiyah (baca : mentoring) kita adalah untuk mencapai 10
karakter itu. Apakah mungkin? Sangat mungkin! Sekali lagi kita berkaca
pada sejarah Rasul bagaimana mereka membentuk sahabat pada kala itu.
Asal kita ikuti prosesnya dengan baik maka insya Allah itu akan terwujud.
Mungkin bukan hari ini, atau sekali jadi. Tapi rasakan dan buktikan lima
tahun atau sepuluh tahun lagi. Asal, Sahabat semua mengikuti prosesnya
dengan baik.
27

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui
Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
28
29

ISLAMISASI SCIENCE

Sahabat...
Apa yang terlintas dalam benak kamu, ketika kamu mendengar kata
Islam? Apakah hanya sebatas Islam itu sholat, tilawah, dan puasa saja? Atau
Islam itu hanya belajar Qur’an dan Hadist saja?
Salah besar jika kita menganggap Islam sesempit itu. Islam
sempurna dan menyeluruh. Islam itu tidak hanya menganjurkan untuk
belajar ilmu agama saja, tapi Islam juga menganjurkan kita untuk belajar
ilmu pengetahuan. Islam adalah agama yang peduli dengan perkembangan
IPTEK. Seperti ayat Qur’an yang pertama kali turun Q.S. Al –‘Alaq: 1-5 Allah
berfirman:
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhan-mulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan
(manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.”

Sahabat, ternyata Al Qur’an itu merupakan kitab yang menghimpun
segala disiplin ilmu dan falsafah. Ilmu itu datangnya dari Allah sebagai tanda
kemuliaan-Nya. Allah pun menghargai orang yang beriman dan berilmu
sebgai orang-rang yang mempunyai derajat lebih tinggi di hadapan Allah
SWT.
“niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (Al-Mujadilah: 11)

Gejolak Islamisasi Science
Sahabat, pernah mendengar istilah islamisasi sceince? Bagi
yang belum semoga tulisan ini mencerahkan. Dan bagi yang pernah
mendengarnya, semoga tulisan ini bisa memberikan pendalaman yang
lebih.
30

Pada saat umat Islam menapak abad 15 Hijriah, ada upaya untuk
membangkitkan kembali berbagai macam prestasi yang pernah diraih
beberapa abad sebelumnya. Momen itu juga yang coba digunakan untuk
menggali kembali salah satu capaian umat Islam yang monumental dalam
budaya keilmuan yang sangat tinggi serta sumbangan yang pernah
diberikan pada ilmu pengetahuan. Ya, islam pernah memimpin dunia ini
dalam segala kebaikan, termasuk ilmu pengetahuan.
Apakah ada yang salah dengan ilmu pengetahuan saat ini, sehingga
kita harus melakukan Islamisai ilmu? Jawabnya; ya!!! Sahabat, ada yang
beberapa hal yang salah dalam ilmu pengatahuan yang selama ini kita
pelajari.
Ilmu pengatahuan yang saat ini kita pelajari menjadikan barat
sebagai acuannya. Padahal, barat mendasarkan ilmu pengatahuan
berdasar pada filsafat Yunani dan Romawi. Adakah yang salah dengan
kedua filsafat tersebut? Wah, rumit ya…mari kita pelajari pelan-pelan. Apa
yang salah dari filsafat Yunani dan Romawi?
OK, bagi sahabat semua yang pernah belajar filsafat, tentu tahu apa
yang disebut dengan filsafat ilmu. Filsafat adalah ilmu yang mempelajari
tentang akar dari sesuatu atau mempelajari makna terdalam dari sesuatu.
Jika disebutkan filsafat ilmu, maka ialah cabang filsafat yang mempelajari
tentang ilmu. Filsafat ilmulah yang menjawab pertanyaan-pertanyaan
mendasar sebagai berikut; Apa objek dari ilmu (ontologi)? Bagaimana
memperoleh ilmu (epistimologi)? Dan untuk apa ilmu (aksiologi)?
Mungkin Sahabat yang belum pernah belajar filsafat (bukan dari
jurusan social) bertanya-tanya; untuk apa pertanyaan seperti itu. Tapi itulah
sebenarnya pertanyaan mendasar yang akan mempengaruhi bagaimana
arah ilmu pengetahuan. Menjadi ilmu yang menyesatkan atau
mmemerikan kemanfaatan. Nah, semoga Sahabat semua tidak tambah
pusing. Mari kita bedah one by one apa itu ontologi, epistimologi, dan
aksiologi.
31

Ontologi
Kajian ontologi ini membahas tentang obyek dari ilmu
pengetahuan. Gambaran tentang obeyek pengetahuan ini bisa digambarkan
dengan pernytaan seorang guru besar di Jepang "Butsurigaku wa goritekina
mono Fugoritekina mono, tatoeba kamisama no sonzai , wa butsurigaku no
manaita ni nosetewa ikenai. Ungkapan dalam bahasa negeri sakura tersebut
berarti, " Obyek ilmu Fisika adalah hal-hal yang logis. Hal-hal yang tidak
logis, misalnya keberadaan Tuhan, tidak boleh dimasukkan ke dalam ilmu
Fisika."
Nah, Sahabat itulah gambaran ilmu barat. Pada ilmu pengetahuan
barat, obyek atau realitas dibatasi pada hal-hal yang bersifat materi. Hal ini
tidak dapat dipisahkan dengan cara pandang mereka yang bersifat
materialistik-sekularistik. Ilmuwan barat bersikukuh bahwa wilayah ilmu
pengetahuan dibatasi pada sesuatu yang riil, pasti dan kuantitatif.
Dengan cara pandang ini, ilmuwan barat merasa tidak perlu dan
menganggap tidak ada artinya mengembara lebih jauh dengan melihat
fenomena alam sebagai kumpulan hikmah. Apalagi untuk berpikir tentang
Tuhan. Bagi mereka belajar hal-hal tersebut bukanlah termasuk ilmu. Maka
mereka menjadi orang-orang yang kering spiritualialitasnya dan
menyebabkan mereka kehilangan tujuan hidup.
Sedang dalam Islam, selain materi, maka yang non materi termasuk
pengetahuan yang harus dipelajari oleh seorang muslim. Misal,
ma’rifatullah (mengenal Allah) seperti yang sudah kita bahas di depan.
Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang
metodologi. Di dalam ilmu pengetahuan barat, satu- satunya cara
mendapatkan ilmu pengetahuan adalah melalui metoda ilmiah yang
ditopang oleh dua tiang utamanya: rasionalisme dan empirisme.
Rasionalisme dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650) yang mengatakan
32

bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah rasio. Hanya pengetahuan yang
didapat dari akallah, dengan metoda deduktif, yang memenuhi syarat
ilmiah.
Tiang kedua dipelopori oleh Francis Bacon (1561- 1626) yang
menegaskan bahwa pengalaman empirislah yang menjadi sumber ilmu
pengetahuan. Apa-apa yang didapat dari eksperimen empiris, melalui
metoda induktif, yang dapat dikatakan ilmiah.
Mereka menganggap bahwa ilmu pengetahuan hanya dapat
diperoleh melalui penalaran rasional dan pengalaman empiris berarti tidak
membuka ruang bagi peran wahyu ilahi dalam wilayah ilmu pengetahuan.
Sedangkan Islam, mengajarkan kepada kita bahwa mempelajari AlQur’an pun menrupakan cara kita memperoleh ilmu pengetahuan.
Karena di dalamnyalah ilmu dari Zat Yang Memiliki Ilmu terhimpun sebagai
kalam-Nya yang mulia.
Orang-orang yang semata-mata mengandalkan akal dan
pengalaman empiris saja sebagai landasan hidupnya, pastilah ia akan
tersesat. Betapa banyak fenomena di alam mini yang tidak bias dijelaskan
dengan akal maupun dibuktikan
dengan
eksperimen.
Allah
menggambarkan mereka orang-orang yang lebih rendah dari binatang
ternak.
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al-A‟raf : 179)

Sedang orang-orang yang benar-benar berilmu adalah mereka yang
memahami dan menyakini kebanaran al-Qur’an
“…Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang
mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal”.(Ali Imron : 7)
33

Aksiologi
Aksiologi adalah kajian yang menyangkut tujuan. Di dalam wilayah
kajian ini dibahas tentang manfaat dan mudhorot yang dapat ditimbulkan
oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan barat dimanfaatkan untuk
sekadar keuntungan yang bersifat materi dan duniawi. Francis Bacon,
misalnya, mengatakan bahwa ilmu pengetahuan digunakan untuk
memperkuat kemampuan manusia. Dia menegaskan bahwa ilmu
pengetahuan hanya bermanfaat jika nampak pada kekuasaan manusia.
Ilmu pengetahuan barat tidak memiliki bingkai nilai yang jelas
tentang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan telah menjadi nilai itu
sendiri. Oleh karenanya pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk penindasan
sesama manusia serta eksploitasi besar-besaran terhadap alam dapat kita
lihat sebagai akibat kekosongan ilmu pengetahuan terhadap nilai-nilai.
Islam mempunyai tujuan yang jelas dari ilmu pengetahuan. Dalam
Islam, ilmu pengetahuan mempunyai fungsi untuk memperkuat keimanan
kepada Allah serta digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.
Bumi Allah adalah hamparan yang menunjukan bukti kekuasaannya.
Bumi Allah juga disediakan bagi manusia untuk dimanfaatkan sebaik
mungkin dan senantiasa dilestarikan.
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan
langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan
hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan
sekutu-sekutu bagi Allah,
padahal kamu mengetahui. (al-Baqoroh : 22)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. (ali Imron 190-191)

Maka, dari itu Sahabat mari kita menjadi orang-orang yang berilmu
34

yang menguasai keilmuan masing-masing secara mendalam. Kemudian kita
berjuang agar ilmu kembali kepada tujuan Sang Pencipta Ilmu, Allah SWT.
Ayo Semangat Belajar…!!!!!!
Prof. Arthur Alison: ''Karena Az Zumar 42'', Tidur dan Kematian
Namaku Arthur Alison, seorang profesor yang menjabat Kepala
Jurusan Teknik Elektro Universitas London. Sebagai orang eksak, bagiku
semua hal bisa dikatakan benar jika masuk akal dan sesuai rasio. Karena
itulah, pada awalnya agama bagiku tak lebih dari objek studi. Sampai
akhirnya aku menemukan bahwa Al Qur’an, mampu menjangkau
pemikiran manusia. Bahkan lebih dari itu. Maka aku pun memeluk Islam.
Itu bermula saat aku diminta tampil untuk berbicara tentang
metode kedokteran spiritual. Undangan itu sampai kepadaku karena
selama beberapa tahun, aku mengetahui Kelompok Studi Spiritual dan
Psikologis Inggris. Saat itu, aku sebenarnya telah mengenal Islam melalui
sejumlah studi tentang agama-agama.
Pada September 1985 itulah, aku diundang untuk mengikuti
Konferensi Islam Internasional tentang 'Keaslian Metode Pengobatan dalam
Al Quran' di Kairo. Pada acara itu, aku mempresentasikan makalah tentang
'Terapi dengan Metode Spiritual dan Psikologis dalam Al Quran'.
Makalah itu merupakan pembanding atas makalah lain tentang
'Tidur dan Kematian', yang bisa dibilang tafsir medis atas Qur’an surat Az
Zumar ayat 42 yang disampaikan ilmuwan Mesir, Dr. Mohammed Yahya
Sharafi.
Fakta-fakta yang dikemukakan Sharafi atas ayat yang artinya, "Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang
belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah
Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu
yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tandatanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir," telah membukakan mata
35

hatiku terhadap Islam.
Secara parapsikologis, seperti dijelaskan Al Quran, orang tidur dan
orang mati adalah dua fenomena yang sama. Yaitu dimana ruh terpisah dari
jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan kekuasaan Allah bisa kembali
kepada jasad saat orang itu terjaga. Sedangkan pada orang mati, tidak.
Ayat itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang
bermimpi sadar dan ingat bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat
mimpinya, padahal saat bermimpi ia sedang tidur.
Quran surat Az Zumar ayat 42 ini juga menjadi penjelasan atas
orang yang mengalami koma. Secara fisik, orang yang koma tak ada
bedanya dengan orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan mati, karena
secara psikis ada suatu kesadaran yang masih hidup.
"Bagaimana Al Quran yang diturunkan 15 abad silam, bisa
menjelaskan sebuah fenomena yang oleh teori parapsikologis baru bisa
dikonsepsikan pada abad ini?" Jawaban atas pertanyaan inilah yang
akhirnya meyakinkan aku untuk memeluk Islam.
Selepas sesi pemaparan kesimpulan dalam konferensi itu,
disaksikan oleh Syekh Jad Al-Haq, Dr. Mohammed Ahmady dan Dr.
Mohammed Yahya Sharafi, akupun menyatakan dengan tegas bahwa Islam
adalah agama yang nyata benarnya.
Terbukti, isi Al Qur’an yang merupakan firman Allah pencipta
manusia, sesuai dengan fakta-fakta ilmiah. Kemudian dengan yakin, aku
melafadzkan dua kalimat syahadat yang sudah sangat fasih kubacakan.
Sejak itu aku pun menjadi seorang Muslim dan mengganti namaku menjadi
Abdullah Alison.
Sebagai Ketua Kelompok Studi Spiritual dan Psikologi Inggris, aku
telah mengenal banyak agama melalui sejumlah studi yang dilakukan. Aku
mempelajari Hindu, Budha dan agama serta kepercayaan lainnya. Entah
kenapa, ketika aku mempelajari Islam, aku juga terdorong untuk melakukan
studi perbandingan dengan agama lainnya.
36

Walaupun baru pada saat konferensi di Mesir, aku yakin benar
bahwa Islam sebuah agama besar yang nyata perbedaannya dengan agama
lain. Agama yang paling baik diantara agama-agama lain adalah Islam. Ia
cocok dengan hukum alam tentang proses kejadian manusia. Maka hanya
Islam-lah yang pantas mengarahkan jalan hidup manusia.
Aku merasakan benar, ada sesuatu yang mengontrol alam ini. Dia
itulah Sang Kreator, Allah Swt. Dari pengalaman bagaimana aku mengenal
dan masuk Islam, aku pikir pendekatan ilmiah Al Quran bisa menjadi sarana
efektif untuk mendakwahkan Islam di Barat yang sangat rasional itu.
37

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui
Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
38
39

ISLAM BUKTI CINTA SANG PENCIPTA

Sahabat, mari kita bersyukur kepada Allah dengan sebenar-benar
syukur. Sungguh terlalu banyak nikmat yang telah Allah limpahkan kepada
kita jika dibandingkan ketaatan yang telah kita persembahkan untuk-Nya.
Ketaatan yang sebenarnya Allah sendiri tidak memerlukannya, bahkan kita
yang sebenarnya membutuhkan-Nya.
Sahabat, mari kita berusaha mencintai Allah. Karena sungguh, Allah
telah melimpahkan segenap kasih sayangNya pada kita semua. Bukti kasih
sayang itu terhampar di sepanjang perjalanan kehidupan kita. Kita
dilahirkan dari rahim seorang ibu muslimah adalah bukti kasih sayang Allah.
Kita tumbuh dan berkembang dalam sebuah keluarga muslim adalah bukti
kasih sayang Allah. Dan kini, kita dewasa dan tetap menjadi seorang muslim
adalah bukti kasih sayang Allah.
Islam!
itulah Sahabat, bukti kasih sayang-Nya. Islam adalah manual
kehidupan yang telah Allah siapkan untuk kita menyusuri hidup di dunia ini.
Tanpanya kita akan terombang-ambing dalam kesesatan, tak tahu kemana
arah tujuan, dan akhirnya kita akan terperosok dalam kehancuran.
Islam!
itulah petunjuk terbaik dalam kehidupan kita. Dengan Islam kita
tahu kemana hidup akan tertuju. Dengan Islam pula kita tahu jalan yang
harus kita tempuh untuk mencapai tujuan itu. Tujuan itu adalah beribadah
kepada Allah, untuk kemudian Allah limpahkan pahala dan kenikmatan
abadi di akhirat atas segala ketaaatan yang telah kita lakukan.
”Dan tidaklah Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia
kecuali untuk menyembah-Ku.” (Ar-Ra‟du : 6)”

Islam, Bukan Sekedar Agama
40
” Sesungguhnya din (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imron : 19)
”Barang siapa mencari din selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (din itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(Ali Imron : 85)

Sahabat, mari kita kembali bermain kata. Sekali lagi, harus kita akui
bahwa bahasa Indonesia masih miskin untuk mengartikan kata-kata dalam
bahasa Arab. Termasuk kata yang dicetak tebal diatas, din. Kalau dalam
terjemahan biasa kita sering mengartikannya agama.
Tak salah memang jika din diartikan agama, namun terjemahan itu
tidak mencakup semua maksud yang terkandung dalam kata din. Din dalam
bahasa arab berarti: agama, pola pikir, gaya hidup, aturan hidup, atau lebih
keren sering disebut way of life. Ya, din berarti semua aturan yang
menyangkut sisi kehidupan manusia. Dan itulah Islam!!
Allah menurunkan Islam sebagai manual kehidupan manusia.
Ibarat, kalau kita beli HP maka didalam boxnya ada manual/petunjuk
pemakaian yang lengkap, seperti itu pula Islam dalam hidup kita. Di
dalam manual itu ada petunjuk penggunaaan, larangan, hal-hal yang
dianjurkan, perawatan sampai customer center tempat kita melakukakan
konsultasi atau pengaduan jika ada yang bermasalah di HP itu.
Begitu pula Islam. Islam memberikan petunjuk kehidupan,
cara menjalaninya, rambu-rambu yang dilarang Allah, hal-hal yang
dianjurkan Allah, sampai memberikan petunjuk bagaimana doa dan
pengaduan disampaikan kepada Allah jika ada permasalahan dalam hidup.
Islam mengatur lengkap semuanya sejak manusia bangun tidur sampai tidur
lagi. Dari hal-hal kecil seperti makan, minum, dan tidur hingga perkara besar
seperti ekonomi, politik, sosial, yang lingkupnya nasional maupun
internasional.
Subhanallah...tentu hanya Zat Yang Maha Kuasalah yang mampu
menciptakan aturan sedetail dan sangat bermanfaat itu. Seandainya yang
membuat manusia bisa beribu-ribu tahun atau mungkin tak akan pernah
41

selesai membuat aturan yang sedemikian banyak. Lihat saja, anggota DPR
untuk sekedar buat undang-undang yang bebrpa lembar saja bisa berbulanbulan bahkan bertahun-tahun bau disahkan.
Nah, Sahabat...jika Allah telah menyediakan seperangkat aturan
yang luar bisa itu masihkan kita menggunakan aturan-aturan yang lain?
Keterlaluan bukan, jika kita menolak aturan Allah, padahal kita adalah
makhluk lemah yang diciptakannya?! Ibarat hp lagi, kalau kita punya hp
nokia (maaf bukan maksud promosi lho...) tapi memakai manual hp
samsung, apakah nyambung? Mungkin beberapa bagian sama, namun
bagian yang lain sama sekali berbeda. Dan kalu kita memaksakan tetap
dengan manual hp samsung, maka yang terjadi adalah kerusakan.
Begitu pula kita manusia yang diciptakan Allah. Maka Allah pula
yang paling berhak menyusun manual kehidupan untuk kita. Jika kita
memaksakan diri atau sok pintar memakai manual yang lain maka yang
terjadi adalah kerusakan. Sekali lagi, manual kehidupan itu adalah ISLAM.
Islam, Sempurna dan Paripurna
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (Al-Maidah: 3)

Ayat diatas adalah wahyu terakhir yang diturunkan kepada
Rasulullah SAW. Suasana mengharu biru mewarnai Mekah. Saat Rasulullah
menyampaikan khutbah perpisahan dengan para sahabatnya. Peristiwa itu
terjadi pada saat haji wada’, haji terakhir yang Rasulullah lakukan dalam
hidupnya yang mulia dan penuh pengorbanan.
Tak selang berapa lama Rasulullah jatuh sakit. Beliau mengalami
demam tinggi selama beberapa hari dan akhirnya kembali kepada Kekasih
yang selalu dirindukannya, Allah SWT. Purna sudah tugas beliau
42

membimbing umat manusia keluar dari kegelapan jahiliyah menuju
hidayah Islam.
Ayat ketiga dari surat al-Maidah menandakan telah sempurnanya
Islam sebagai tuntutan bagi kehidupan manusia. Jadilah Islam agama, jalan
hidup, aturan, pola pikir yang akan mengantarkan
manusia
pada
kebahagiaan. Islam telah diturunkan Allah melalui Rasul-Nya yang mulia
benar-benar telah sempurna dan paripurna. Tak perlu manusia
menambahkan atau mengurangi sedikitpun darinya. Maka, Sahabat,
akankah kita mengingkarinya?
43

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui
Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
44
45

SYAHADAT !
KALIMAT MAHA DAHSYAT

Awalnya…
Dia adalah seorang lelaki kejam dan bengis. Bisa dikatakan dialah
pimpinan mafia dan preman Arab saat itu. Pas dengan badannya yang
kekar, kemampuan bela diri yang tak tertandingi, dan kehebatan strategi
perang. Salah satu bukti kekejamannya adalah teganya ia mengubur darah
dagingnya hidup-hidup. Apakah anaknya bersalah? Tentu tidak! Anaknya
baru berumur kurang lebih dua tahun. Toh, kalaupun anak ini membuat
kesalahan masih sangat bisa dimaafkan. Tapi, tidak! Anak ini tidak membuat
kesalahan sedikitpun! Bahkan dia anak yang sangat baik. Ketika sang ayah
sedang menggali kuburan maut untuknya, anak inilah yang mengusap
keringat sang ayah. Lantas kenapa? Hanya karena satu alasan : Malu. Malu
jika seorang yang perkasa memiliki anak perempuan.
46

Selanjutnya…
Dirinya murka. Ketika Tuhan gandum dan batu yang selama ini dia
sembah dihinakan oleh seorang mulia diantara kaumnya. Seorang mulia
itu mengajak kaumnya untuk menyembah Allah Tuhan yang sebenarnya.
Seorang mulia itu adalah, Sang pembawa wahyu, Rasulullah SAW.
Pedangnya dihunus, dengan darah menggelegak di kepala dia
berteriak- teriak mencari Muhammad. Nafsu membunuhnya sudah
sedemikian besar. Tiba-tiba di jalan seorang menghadangnya, “Hai, kau
kenapa kau marah-marah dan akan membunuh Muhammad. Adikmu saja
telah masuk agamanya.” Mendengar hal itu amarahnya semakin membara.
Ditemuinya adiknya, ditampar , dipukul, dan diinterogasi. Bahkan ia hendak
mengonyak kitab suci yang sedang dibaca adiknya.
“Aku takkan menyerahkan al-Qur’an ini padamu, karena ini hanya
boleh disentuh oleh orang yang suci.” Kata adiknya. Maka iapun
membersihkan diri, mandi dan bersuci. Dengan gemetar sang adik
menyerahkan kitab itu padanya. Dibacanya dengan seksama. Dan…dia
terpana, hatinya luluh, sebuah ungkapan jujur terucap dari mulutnya, “Ini
bukanlah perkataan manusia…”
Akhirnya…
Tak perlu waktu untuk berpikir, dirinya segera menemui
Muhammad. Di hadapan sang Nabi diucapkannya dengan lantang,
“Asyhadu all ilaha illa Allah wa asyhadu anna muhammdarrosulullah..” dia
masuk Islam. Tangis bahagia dan pelukan hangat sang Nabi menyambutnya
memasuki babak baru kehidupan. Senyum bahagia tersungging dari para
sahabat.
Semuanya berubah. Dia menjadi pembela Islam yang setia. Mejadi
pembela Rasul. Dialah sahabat terbaik setelah Abu
47

Bakar As-Sidiq. Penyesalan dan tangis taubatnya atas perlakuannya di
masa jahiliyah menyisakan bekas aliran air mata
di pipinya.
Akhirnya doa nabi terkabul…”Ya Allah perkuatlah Islam dengan
salah satu dari dua Umar…” Dan Allah telah memilih, Umar itu ialah Umar
bin Khatab.
Sahabat…, kisah keislaman Umar adalah kisah yang sangat
menyentuh dan dramatis. Bayangkan seorang gembong mafia tiba-tiba
berubah menjadi seorang muslim yang sangat taat, bahkan menjadi
sahabat terbaik kedua saat itu. Di waktu selanjutnya bahkan Umar menjadi
pimpinan kaum muslimin.
Kisah seorang Umar adalah kisah yang menakjubkan tentang
perubahan. Perubahan yang revolusioner. Perubahan dari kekelaman masa
jahiliyah menuju cahaya Islam. Perubahan
dari keangkuhan kepada ketawadhuan. Perubahan dari permusuhan pada
kebenaran menuju pembelaan total terhadap kebenaran.
Umar hanyalah salah satu contoh perubahan revolusioner itu.
Kalau kita simak kisah para sahabat, maka hampir bisa kita temui
perubahan revolusioner itu terjadi pada setiap diri mereka. Bilal misalnya,
yang tadinya budak penurut dan rendah diri tiba-tiba menjadi seorang yang
memiliki harga diri dan kemuliaan. Cambukan dan panasnya padang pasir
tak membuat imannya menguap dan mengering, bahkan menjadi semakin
kokoh.
Semua perubahan itu karena satu kalimat yang sering kita ucapkan.
Asyhadu all ilaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammdan rosulullah. Ya,
syahadat. Syahadat mengandung kekuatan dahsyat yang mampu membuat
para sahabat berubah dari totalitas dalam keburukan kepada totalitas
dalam kebaikan.
Lantas, kenapa kaum muslimin hari ini tidak seperti itu? Kenapa ada
48

yang disebut Islam KTP (wah, repot nih yang berhak masuk surga tentu
KTPnya saja), atau Islam abangan, atau sebutan-sebutan lain yang mewakili
satu kesimpulan : Ngakunya Islam tapi tidak berperilaku seperti orang
Islam. Ngakunya islam tapi tidak sholat, puasa, apalagi, zakat dan haji.
Ngakunya Islam tapi penampilannya bukan penampilan muslim.
Sahabat, Bahkan terkadang kita temukan orang-orang yang terlalu
PeDe, membiarkan dirinya bergelimang dalam keburukan dan kesia-siaan.
Kemudian dengan santai mengatakan, “Ah gampang ntar kalau mati
ngucap syahadat kan masuk surga.”
Memang benar ada sebuah hadists yang mengatakan bahwa jika
seseorang mengucap syahadat di akhir hidupnya maka ia akan masuk surga.
Tetapi sesungguhnya tak semudah yang kita bayangkan ketika kita telah
berada di gerbang kematian, nafas tersengal-sengal, dan menahan sakit
karena tercerabutnya nyawa dari raga. Pada kondisi seperti itu, maka
seseorang tak dapat lagi memikirkan apa yang ia ucapkan. Yang akan keluar
dari mulutnya adalah apa yang sering dipikirkan dan diucapkannya.
Sahabat semua mungkin pernah menyaksikan orang sakit dan pada
kondisi panas yang tinggi, maka yang keluar dari mulutnya adalah igauanigauan tanpa makna, dan apa yang selalu ia pikirkan.
Di zaman seorang ulama bernama Ibnul Qoyyim Al- Jauziah, beliau
pernah menceritakan seorang yang sekarat ditalkin (dituntun untuk
mengucap La ilaha illa Allah) tapi yang keluar dari mulutnya, “Sekak…!!”
Setiap kali kalimat tauhid dibisikkan di telinganya, yang keluar kata,
“Sekak…:!!” rupa-rupanya orang ini adalah seorang yang hobi bermain catur
hingga meninggalkan kewajiban-kewajibannya sebagai muslim.
Sahabat, apa yang akan kita ucapkan di akhir hidup kita? Pernahkah
kita membayangkan ternyata yang keluar dari lisan kita menjelang kematian
adalah musik seronok yang kita hafal, atau lelucon-lelucon kotor yang
sering kita dengar?
49

Mari kita rancang apa yang akan kita ucapkan di akhir hidup kita
nanti dari sekarang. Jika kita ingin mengucap kalimat syahadat maka
seharusnyalah kita memahami syahadat ini dengan ilmu, meresapi dalam
relung jiwa
kita,
dan mengaplikasikan dalam perilaku kita.
Allahummarzuqna bi khusnil khotimah. Ya Allah karuniakanlah kepada
kami akhir kehidupan yang baik. Amiiin
50

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui
Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
51
52

MERAJUT CINTA DI JALAN SURGA
(EPISODE PERTAMA)

Pernahkah Sahabat Muda semua jatuh cinta pada seseorang? Jatuh
cinta, bagaimana rasanya, tak usahlah kita mencari jawabannya. Karena
tiap orang rata-rata memiliki jawaban yang rata-rata sama. Indah dan
53

berjuta rasanya. Dunia serasa berseri, setiap orang dirasakan ramah,
alam di sekililingnya terasa indah.
Sebenarnya “Manusia tidak jatuh ‘ke dalam’ cinta, dan tidak juga
keluar ‘dari cinta’. Tapi manusia tumbuh dan besar dalam cinta. Cinta di
banyak waktu dan peristiwa, selalu berbeda orang mengartikannya. Tak ada
yang salah tetapi tak ada juga yang sempurna penafsirannya. Karena cinta
selalu berkembang. Ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga
seperti air yang mengalir ke daratan yang lebih rendah.
Ada satu yang bisa sepakati tentang cinta. Bahwa cinta,
memberikan kekuatan dahsyat dalam diri kita. Cinta membuat dunia yang
bising terasa indah dengannya. Cinta membuat seorang yang penakut
menjadi pemberani. Cinta juga mengajarkan pada kita tentang berlaku
jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan
mempertahankan.
Kisah-kisah abadi di dunia ini adalah kisah-kisah cinta. Taj mahal
indah di India, di setiap jengkal marmer yang dibangunnya terpahat nama
kekasih buah hati. Sang raja membangunnya karena cinta. Kisah abadi
Romeo dan Juliet adalah kisah cinta. Keteguhan Rasulullah di awal-awal
dakwahnya juga disokong oleh cinta seorang Khadijah.
Sahabat muda, tapi kita juga harus hati-hati dengan cinta. Indahnya
cinta dan kekuatan yang dihasilkan darinya bisa menyesatkan
dan
menjerumuskan manusia jika tidak ditempatkan pada tempat yang
semestinya. Cinta akan membutakan manusia jika takaran cintanya tidak
sesuai dengan porsinya. Cinta akan mengantarkan manusia kedalam jurang
dosa, berma’siyat kepada Allah, dan menjerumuskan dalam lubang
kehinaan jika kita tidak bisa memenagenya dengan baik.
Bukankah kehancuran Fir’aun karena terlalu cintanya pada
kekuasaan? Bukankah hancurnya Qorun karena cintanya pada harta?
Bukankah ajakan zina Zulaikha pada Yusuf karena cinta yang tidak pada
54

tempatnya? Fir’aun, Qorun, dan Zulaikha adalah contoh kisah-kisah tentang
cinta yang tidak mengantar pada kebaikan namun pada keburukan.
Bagaimana agar kita tidak tersesat oleh cinta, Sahabatku? Mari
menempatkan cinta pertama dan yang paling utama pada Sang Pencipta
Cinta. Dialah Allah SWT. Ada sebuah ungkapan indah tentang cinta,
“Mencintai seseorang bukanlah apa-apa, dicintai seseorang adalah sesuatu,
dicintai oleh orang yang kita cintai sangatlah berarti, namun dicintai Sang
Pencipta adalah segala-galanya.”. Sahabatku, sesungguhnya kecintaan
pada Allah pasti bisa menyelamatkan orang yang mencintai-Nya dari azab
dan semestinya pula seorang hamba tidak mencoba- coba mengganti cinta
hakiki itu dengan cinta lain yang tidak setara.
Lantas bagaimana agar kita mencintai Allah? Sahabat ada pepatah
yang sangat terkenal “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak
cinta” Ungkapan tersebut menegasakan pentingnya pengenalan sebagai
proses awal tumbuhnya rasa cinta dan berseminya rasa rindu. Nah, Sahabat
Muda semua untuk mencintai Allah maka kita perlu mengenal-Nya atau
alam
istilah lain disebut ma’rifatullah.
“(Yaitu)orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tenteram.” (Ar Ra‟d : 28)

Semut Juga Pengambil Keputusan yang Hebat
Alam ini memberikan bukti yang sangat nyata tentang adanya
Sang Pencipta, Sang Pemelihara, Sang Penganyom, dialah Allah SWT.
Bahkan seekor semut, hewan yang lemah pun diberi instink kecerdasan
dan adaptasi oleh Allah SWT.
Selama ini semut diketahui sebagai makhluk sosial dan pintar.
Jadi tak heran kalau semut menjadi pengambil keputusan yang andal.
Koloni semut terbukti dapat mengambil keputusan dengan cepat saat
55

berburu mangsa, tidak hanya menentukan jalur lalu lintas dari sumber
makanan ke sarang. Ini tebukti saat iring-iringan semut berhasil
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya saat iring-iringannya dihambat.
Untuk menguji kemampuan semut menghadapi masalah, Audrey
Dussutour dan timnya dari Universitas Sydney, Australia, meletakkan
lembaran plastik yang sangat dekat dengan permukaan jalur rombongan
semut pemotong daun yang sedang mengangkut mangsa. Meski ruang di
bawah lembaran plastik masih dapat dilalui semut, potongan daun
mustahil melaluinya.
Agar semut tidak mencari jalan memutar, jalur sekitarnya
ditutup. "Mengejutkan, kemacetan tidak terjadi karena semut-semut
tersebut segera belajar untuk memotong-motong daun menjadi lebih
kecil," ujar Dussutour. Setelah 24 jam, semut tidak hanya memotong
melainkan menggulungnya sehingga lebih mudah dibawa di bawah lapisan
plastik yang terlalu sempit.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semut benar-benar pengambil
keputusan

yang

hebat.

Mereka

tidak

hanya

beradaptasi,

namun

mengembangkan strategi yang lebih baik. Para peneliti menyatakan,
strategi tersebut mungkin dikembangkan dari proses yang disebut social
fasilitation (kemudahan sosial).
Dalam hal ini, saat plastik menghalangi, beberapa ekor semut
yang sebelumnya membawa daun ukuran besar akan memotong-motongnya
agar sesuai dengan ukuran lorong dan tetap berada di dalam lorong.
Sementara semut yang belum membawa daun akan bertemu dengannya
dan mendapat informasi tersebut.
"Ibarat banyak orang makan es krim, lalu Anda ingin membelinya
juga," ujar Dussutour. Namun, untuk mengetahui bagaimana strategi
mulai terbentuk, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Para peneliti
harus melakukan pengamatan lebih lanjut kepada masing-masing individu,
56

misalnya dengan menandainya menggunakan pewarna, untuk melihat
proses pengambilan keputusan itu.
(kompas.com)
57

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui
Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
58
59

MERAJUT CINTA DI JALAN SURGA
(EPISODE KEDUA)

Mekah masih seperti biasanya. Namun hari itu agak berbeda. Orang
terbaik diantara mereka menyerukan sesuatu yang nampaknya sangat
penting, Muhammad SAW. Sebuah wahyu baru saja turun kepada beliau,
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabat yang dekat.” (Asy-Syu’ara’: 214).

Dengan turunnya ayat itu maka cara dakwah yang harus ditempuh
Rasullulah berubah. Dari yang awalnya dakwah secara-sembunyi-sembunyi
masuk ke fase dakwah terang-terangan.
60

Tak perlu menunggu lama, Rasulullah pun menyeru di atas bukit
Shafa. “Wahai bani Fihr, wahai bani ady, wahai bani Ka’ab,…wahai semua
orang.” Setelah semua berkumpul mengelilingi Rasulullah saat itu,
beliapun melemparkan pertanyaan, “Apa pendapat kalian jika kukatakan
bahwa di lembah ini ada sepasukan kuda yang mengepung kalian, apakah
kalian percaya padaku.”
Serentak mereka menjawab, “Benar, kami tidak mempunyai
pengalaman bersama engkau kecuali kejujuran.”
Kemudian Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku
peringatan kepada kalian sebelum datangnya azab yang pedih.”

memberi

Tanpa tahu sopan santun Abu Lahab tiba-tiba memotong,
“Celakalah engkau untuk selama-lamanya. Untuk inikah engkau
mengumpulkan kami?” Karena perbuatan ini Allah kemudian menurunkan
sebuah ayat,
“Celakalah kedua tangan Abu Lahab.” (Al-Lahab :1)

Sahabat Muda, kisah diatas adalah sebuah fragmen dari perjalanan
dakwah Rasulullah. Begitu Rasulullah menerima wahyu untuk berdakwah
secara terang-terangan maka beliau naik bukit Shafa. Secara budaya saat
itu,jika seseorang naik ke bukit Shafa berarti pertanda orang tersebut akan
menyampaikan sesuatu yang sangat penting. Maka Rasulullah memilih
bukit Shafa sebagai tempat ia menyerukan La ilaha illa Allah,
Muhammadun rasulullah, dan mengajak untuk memeluk Islam.
Ada percakapan yang sangat menarik dalam kisah diatas. Ketika
Rasulullah menanyakan, apakah mereka percaya kalau ada pasukan kuda
yang akan menyerang? Mereka menjawab percaya. Padahal suasana saat
itu tidak menunjukan sama sekali ada pasukan kuda. Juga tidak ada kepulan
debu yang menunjukan serombongan pasukan di tempat itu. Kaum Quraisy
saat itu percaya penuh pada semua yang dikatakan Rasulullah tanpa harus
disaring. Kenapa? Karena track record kejujuran Rasulullah sudah tidak
diragukan lagi.
61

Lantas kenapa ketika Rasulullah mulai menyerukan tentang azab,
tentang Allah, tentang Islam mereka menolak? Bahkan Abu Lahab
memotong pembicaraan penuh kejujuran itu. Apakah kaum Quraisy yang
baru saja mengatakan Muhammad orang yang paling jujur tiba-tiba
menganggap Muhammad tidak jujur? Ada apa dengan mereka?
Sahabat Muda, kenapa kaum Quraisy tiba-tiba berubah
sikap? Jawabnya, karena yang diserukan oleh Rasulullah adalah
kalimat La ilaha illa Allah, Muhammdun rasulullah.
Nah, pertanyaan selanjutnya, adakah yang salah dalam kalimat itu?
Adakah sesuatu yang menyimpang dalam kalimat itu? Benarkah kaum
Quraisy saat itu benar-benar menolak kebenaran kalimat syahadat?
Jawabnya;TIDAK!! Mereka begitu paham apa itu syahadat dan kebenaran
yang menyertainya.
Sesungguhnya kaum Quraisy saat itu tahu betul yang dibawa
Muhammad itu benar. Mereka juga percaya keberadaan Allah SWT.
Buktinya ayah Rasulullah sendiri dinamai Abdullah (artinya: hamba Allah).
Bahkan kita jarang menemui nama kaum Quraisy dengan nama tuhan
mereka, Abdul Lata, Abdul Uzza, dsb. Kaum Quraisy pun mengakui bahwa
al-Qur’an bukanlah buatan Rasulullah tetapi wahyu dari Allah SWT.
Dan Sesungguhnya Mereka pun Terpana
Dikisahkan suatu hari Utbah atau sering dipanggil Abul Walid
mendatangi Rasulullah untuk memberikan iming-iming dengan tujuan agar
Rasulullah mau menghentikan dakwahnya. Utbah menghampiri Rasulullah
dan duduk di hadapan beliau, lalu berkata, ”Wahai anak saudaraku jika
engkau menginginkan harta kekayaan sebagai ganti dari apa yang engkau
bawa ini (Islam), maka kami siap menghimpun harta kami unttuk
diserahkan kepadamu, sehingga engkau menjadi orang yang paling kaya
diantara kami. Jika engkau menginginkan kedudukan , maka kami akan
62

mengangkatmu sebagai pemimpin kami, dan kami tidak akan
menyisakannya bagi orang selain dirimu. Jika engkau menginginkan
kerajaan, maka kami akan mengangkatmu sebagai raja kami. Jika engkau
tertimpa penyakit yang tidak bisa kau obati sendiri, maka kami akan carikan
obat bagimu dan kami juga siap mengeluarkan biaya hingga engkau
sembuh. Terlalu mudah pelayan kami mencari seorang untuk mengobati.”
“Apakah engkau sudah selesai bicara wahai Abul Walid”
Rasulullah menanggapi,
“Ya,” Jawab Abul Walid
“Sekarang ganti dengar ucapanku!”
“Akan aku dengarkan.” Jawab Abul Walid
Beliau bersabda, Bismillahirrohmanirrahim…” lalu beliau membaca
surat
“Haa Miim. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni
bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui. yang
membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi
kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan. Mereka
berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa
yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan
dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu;
sesungguhnya kami bekerja (pula)."
(Fushilat : 1 – 5)

Setelah membaca Rasullullah bersabda, “Wahai Abul Walid, engkau
telah mendengarkan apa yang baru saja kau dengarkan. Setelah itu terserah
padamu.”
Abul Walid kemudian bangkit dan menghampiri rakan-rekan Quraisynya kemudian
berkata,” Tadi aku mendengar suatu perkataan, yang demi Allah tidak pernah aku dengarkan
itu sama sekali. Demi Allah, itu bukan syair, bukan ucapan sihir dan tenung. Wahai semua
orang Quraisy, turutilah aku dan serahkan masalah ini kepadaku. Biarkanlah orang ini
(Muhammad SAW) dengan urusannya dan hindarilah dia. Demi Allah, perkataanya yang
63
kudengarkan tadi benar- benar akan menjadi berita yang besar. Jika bangsa Arab mau
menerima, maka dengan kehadirannya kalian tidak membutuhkan bangsa lain. Jika dia dapat
menguasai bangsa Arab, maka kerajaannya akan menjadin kerajaan kalian pula dan
kemuliaannya akan jadi kemuliaan kalian. Jadilah kalian orang yang paling berbahagia
karenannya.”
Mendengar itu rekan Abul Walid terkejut, “Demi Allah, dengan lidahnya dia telah
menyihirmu wahai Abul Walid. Maka Abul Walid pun hanya bisa menjawab pasrah,”Ini
pendapatku tentang dirinya. Terserah apa pendapat kalian tentangnya.”
Dahsyat bukan Sahabat Muda semua!!! Bagaimana tidak, Abul Walid yang awalnya
begitu semangat untuk melobi Rasulullah bertekuk lutut dan akhirnya mengakui kebenaran
al-Qur’an. Walau Abul Walid tidak mau seketika itu pula masuk Islam.
Kalau mereka sudah mengetahui bahwa Islam kebenaran, mengetahui bahwa
Rasulullah terpercaya, kenapa pula mereka tak segera mengucap syahadat dan masuk Islam?
Hal itu karena orang Quraisy tahu benar apa kandungan kalimat itu dan apa konsekuensi
yang harus ditanggung jika mereka mengucapkannya.
Sahabat Muda, sekali lagi kita akan berbincang tentang cinta. Tema yang tak
pernah lekang dimakan zaman dan tak pernah lapuk oleh waktu. Kapanpun kita
membicarakan cinta, tetaplah serasa mengasyikkan. Karena Allah memang menciptakan
makhluk bernama cinta ini dengan disertai keindahan di setiap sisinya.

Sahabat, seindah apapun cinta kita harus tetap ingat bahwa
seindah-indah cinta ialah cinta kepada Penggenggam alam semesta, kepada
Pencipta cinta, kepada Yang Maha Mencintai yang tiada pernah terputus
cinta-Nya. Dialah Allah, Zat yang kekal cinta-Nya.
Tuntutan kalimat yang sering kita ucapkan dalam syahadat “La ilaha
illa Allah” salah satunya adalah tuntutan cinta. Kalimat La dalam bahasa
Arab berarti naïf (meniadakan. Meniadakan segala hal yang berkaitan
dengan kata sesudahnya). Berarti jika seseorang telah mengucapkan La
ilaha illa Allah maka dia harus meniadakan Ilah kecuali Allah. Atau dengan
kata lain jika seseorang sudah mengucap syahadat, maka sebenrnya ia telah
berikrar, bersumpah, dan berjanji bahwa Allah satu-satunya yang akan
dicintai. Kecintaan kepada selain Allah haruslah karena Allah. Misalkan, kita
mencintai orang tua, adik/kakak, suami/istri juga karena Allah. Karena Allah
memang memerintahkannya pada kita. Untuk selanjutnya cinta ini tidak
64

boleh melebihi atau malah menodai kecintaan kita kepada Allah.
Selain menempatkan Allah sebagi satu-satunya zat yang dicintai,
mengucap la ilaha illa Allah juga berarti menmpatkan Allah sebagai satusatunya Zat yang diibadahi, ditakuti, diikuti, dan dicintai.
Kalaupun kita mengikuti dan mematuhi peraturan atau orang lain,
maka itu sebagai cara kita mentaati Allah, dan tentunya tidak boleh
melanggar larangan Allah dan melalaikan perintah-Nya.
Nah, Sahabat Muda semua, sudah tahu sekarang kenapa Quraisy
menolak mengucap syahadat. Sekarang tinggal melihat pada diri kita
masing-masing, sudahkah kita memenuhi komitmen la ilaha illa Allah kita
dengan benar?
Allah antara Ilah, Rab, dan Mulk
Sahabat Muda, sub bab ini adalah bagian penting dari pembentukan salimul
Aqidah kita. Memang materi ini agak berat. Tapi ini perlu kita pahami
sebagai syarat kualifikasi menjadi muslim idaman. Siapkan pikiran dan hati
Sahabat semua dan kita mulai Bismillah…
Dalam surat An-Nas yan tentunya Sahabat semua sudah hafal Allah
berfirman yang artinya,
“Katakanlah “Aku berlindung pada Rabnya manusia.
Malik manusia. Ilah manusia. Dari kejahatan(bisikan) setan yang
tersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan
manusia.”

Allah menyebut dirinya dalam surat diatas dengan tiga sebutan;
Rab, Malik, dan Ilah. Saya memang sengaja tidak mengartikan ketiga kata
dalam terjemahan Indonesia. Kalau kita lihat dalam al-Qur’an terjemah
Departemen Agama maka ketiga kata itu diartikan Tuhan, Raja, dan
Sesembahan. Padahal arti tersebut belum bisa mewakili arti yang
sebenarnya dari ketiga kata diatas. Kosa kata bahasa Indonesia terlalu
65

miskin untuk mengartikan ketiga kata diatas.
Makna yang berbeda antara Rab, Malik, dan Ilah inilah yang
menjadi jawaban, kenapa orang Quraisy ada yang bernama Abdullah,
mereka bersumpah juga atas nama Allah, tetapi mereka tidak mau
mengucap syahadat dan tidak mau memeluk Islam. Karena sesungguhnya
mereka hanya mau mengakui Allah sebagai Rab, namun tidak mau
mengakui Allah sebagi Ilah dan Malik.
Pembahasan Allah sebagi Rab, Malik, dan Ilah masuk dalam
pembahasan Tauhidullah. Secara harfiah tauhidullah berarti mengesakan
Allah dan tidak menyekutukan dengan sesuatu apapun. Tauhid sendiri
dibagi empat yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, tauhid mulkiyah,
dan tauhid asma’ wa shifat.
Tauhid rububiyah berkaitan dengan mendudukan Allah sebagai Rab.
Tauhid uluhiyah berkaitan dengan mendudukan Allah sebagai ilah, tauhid
mulkiyah berrti mendudukan Allah sebagai raja, sedang tauhid asma’ wa
shifat berkaitan dengan masalah nama dan pensifatan Allah.
Tauhid uluhiyah berarti menyakini Allah sebagai satu- satunya Zat
yang yang diibadahi, ditakuti, diikuti, dan dicintai. Tauhid Mulkiyah berarti
mendudukan Allah sebagai satu-satunya pemimpin, pembuat hukum,
pemerintah, dan tujuan hidup. Sedangkan tauhid Rububiyah berarti
mendudukan Allah sebagi satu- satunya pencipta, pemberi rizki, pemilik,
dan pemelihara bagi seluruh alam semesta. Sedangkan tauhid asma’ wa
shifat berarti mensifati Allah dan namanya sesuai yang Allah telah sebutkan.
Kita manusia tidak berhak sama sekali mensifati Allah dan menamai-Nya.
Kalau kita tahu Allah itu kekal maka karena kita dapatkan dalam al-Qur;an.
Begitu juga nama-nama Allah yang disebutkan ada 99 nama yang
terangkum dalam asmaul husna. Kita tidak berhak menambahkan yang lain.
Nah, disinilah letak kesalahan kaum kafir Quraisy saat itu
sesungguhnya mereka hanya mau mengakui Allah sebagai Rab, namun tidak
66

mau mengakui Allah sebagi Ilah dan Malik. Artinya, mereka percaya Allah
lah pencipta langit, bumi, dan seluruh isinya. Mereka mengakui bahwa Allah
yang memberikan rizki. Namun, meraka tidak mau beribadah, tunduk, dan
patuh pada Allah.
Sahabat, mari kita lihat diri kita. Jangan-jangan kita selama ini
sebagian perilaku kita seperti orang Quraisy. Kita tahu bahwa Allah yang
menciptakan kita, menciptakan kita, memelihara kita, namun kita masih
tidak sepenuh hati menyembahnya, masih sering malas shalat, infak, dsb.
Astaghfirullah…Ampuni kami ya Allah.
Nah, sampai sini dulu Sahabat! Sudah Paham ?? Ok, kalau belum
jelas silakan cermati mind maping dan coba pelajari ayat-ayat yang terkait
dengan poin-poinnya. Juga rajin-rajinlah hadir di majlis ilmu. Semoga lebih
paham..Aminnn
67

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui
Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
68
69

SAHABAT, JANGAN NODAI CINTAMU

Bayangkan! Jika di suatu siang yang sangat panas. Terik matahari
membakar kulit Anda. Jalanan yang Anda lalui memanas pula karena
sengatan matahari. Perjalanan Anda ini juga dihiasi dengan debu tebal
yang beterbangan dan menghalangi pandangan. Tenggorokan Anda kering
kerontang.
Tak ada bekal, tak ada makanan, dan tak ada minuman. Seratus
meter dari tempat Anda tampak berdiri sebuah gubug kecil. Anda pun
melangkah kaki kesana secepatnya. Di dalam gubug itu tampak seorang
kakek yang sedang duduk- duduk istirahat bersama segelas es kelapa muda.
Anda pun menghampiri kakek itu. Minta izin untuk istirahat sebelum
70

melanjutkan perjalanan.
mempersilakan.

Dengan

senyum

tulus

kakek

itupun

Tak lama Anda duduk, kakek itu mempersilakan Anda untuk minum
segelas es kelapa muda tadi. Tak perlu berpikir panjang saya yakin Anda
pun segera menyambut tawarannya. Namun, jarak beberapa centi mulut
gelas itu dari mulut Anda, sang kakek berkata dengan penuh kejujuran,
“Nak, tapi segelas minuman itu telah tercampur setetes racun mematikan.”
Ups, apa yang kan Sahabat lakukan selanjutnya? Tetapkah
meminum segelas kelapa muda itu? Ataukah mengurungkan niat untuk
meminumnya?
Sahabat, saya yakin Sahabat Muda semua akan memilih yang
kedua, mengurungkan niat untuk menikmati minuman itu. Dari pada mati
seketika lebih baik melanjutkan perjalanan, bukan?
Sahabat, kita masih berbicara tentang cinta. Saya ingin
menganalogikan cerita itu dengan sebuah pertanyaan. Jika manusia tidak
mau menerima suguhan orang lain yang sangat ia perlukan karena setetes
racun, pantaskah kita jika menodai cinta kita pada Allah dengan
pengkhianatan? Padahal Allah sama sekali tidak memerlukan cinta kita.
Pantaskah kita menodai ketaatan kita pada Allah walau hanya dengan
setitik kemungkaran. Pantaskah kita menduakan Allah dalam beribadah
kepada-Nya? Sungguh Sahabatku, semua itu tidak pantas kita lakukan
sebagai hamba.
Syirik, Jalan Pintas Masuk Neraka
Tauhidullah yang telah kita pelajari kemarin, menuntut kita untuk menjadi
hamba yang mengesakan Allah. Mengesakan Allah dalam ibadah, dalam
ketaatan, dalam berdoa, dalam tawakal, dalam mentaati aturan, dan
seterusnya. Sahabat, jangan sekali-kali menodai cinta kita pada Allah,
menodai ketaatan kita, menodai ibadah kita, dan menodai sumpah yang
71

telah kita ucapkan dengan lisan kita.
Penodaan Tauhidullah disebut dengan syirik. Syirik adalah dosa dan
kedzaliman terbesar dalam terhadap Allah. Orang yang kematiannya
membawa dosa syirik maka dia tidak akan pernah diampuni oleh Allah.
Orang yang mati dan membawa dosa zina, mabuk, judi, membunuh, masih
mungkin mendapat ampuan dari Allah Sedangkan orang yang syirik tidak
akan pernah terampuni dosanya meski sudah dicelup ke neraka. Syirik
merupakan kesesatan yang paling sesat yang akan menghapus amal baik
seseorang dan membuat dirinya diharamkan masuk surga.
Kalau kita mengenal Tauhid ada empat macam, maka seseorang
terjerembab ke dalam kesyirikan atau menyekutukan Allah dari sisi Tauhid
itu pula. Bisa satu atau lebih. Seseorang bisa syirik dalam dalam Rububiyah,
Uluhiyah, Mulkiyah, atau Asma wa shifat. Ok, Sahabat untuk lebih jelasnya
mari kita belajar analisa kasus syirik yang banyak kita lihat di sekitar kita. Di
bawah ini adalah contoh-contoh perbuatan syirik. Cobalah Sahabat Muda
analisa, dari sisi mana perbuatan ini menodai Tauhid dengan memberi
check list pada kolomnya (bisa lebih dari satu). Untuk lebih mudahnya bisa
dilihat kembali mind mapping tentang tauhid pada bab yang sebelumnya

NO

KASUS

1.

Orang yang
mempercayai
ramalan nasib, horoskop,
dan sejenisnya

2.

Orang yang memasang
sesaji di jalan atau pojok
rumah atau tempat yang
dianggap angker

3.

Orang yang menganggap
Allah lebih dari satu

RUBUBIYAH

ULUHIYAH

MULKIYAH

ASMA WA
SIFAT
72

4.

Orang yang berdoa
pada kuburan, pohon
besar, atau tempat
keramat

5.

Orang yang memakai
jimat, susuk, dan
sejenisnya untuk
berbagai tujuan

6.

Bekerjasama dengan jin
(bisa dalam bentuk tenaga
dalam, ilmu sihir, santet,
tenungdsb)

7.

Orang yang datang ke
dukun agar rezekinya
lancer

8.

Orang yang sholat
jamaah untuk agar
dianggap orang sholeh

9.

Orang yang marah
tidak disebut haji padahal
sudah berhaji di Mekah

10.

Mengikuti ajakan boz
untuk berma’siyat karena
khawatir tidak naik angkat

11.

Orang yang menyakini
Allah bisa menyatu dengan
manusia (manunggaling
kawulo gusti)

12

Mengkultuskan seseorang
(Kyai, Ustadz, guru, dsb)
mentaatinya walaupun
orang itu salah

Sahabat Muda, bagaimana sudah selesai menganalisanya? Mari kita
bersama bahas kuncinya.
Kasus 1. Orang yang mempercayai ramalan nasib, horoskop, dan
sejenisnya. Orang ini telah melakukan kesalahan (syirik) dalam hal Rububiyah Allah.
Orang yang percaya horoskop, ramalan, dan sejenisnya menyekutukan Allah
sebagai Pencipta dan Pemelihara segala sesuatu. Masa depan pun yang
menciptakan Allah bukan bintang dan ramalan.
Kasus 2. Orang yang memasang sesaji di jalan atau pojok rumah atau
73

tempat yang dianggap angker. Kalau yang ini bermasalah dalam Tauhid Uluhiyah.
Dia telah menempatkan ketakutan yang tidak pantas diats ketakutan pada Allah.
Dia juga telah menempatkan tem-tempat yang dipasang sesaji diluar kendali Allah.
Padahal cukuplah minta pertolongan pada Allah maka dia akan selamat.
Kasus 3. Orang yang menganggap Allah lebih dari satu bermasalah dalam
Tauhid Asma wa Sifat. Karena Allah telah jelas-jelas mnyebutkan dlam QS. Al-Ikhlas
“Qul huwa Allahu ahad”Katakan bahwa Allah itu satu.
Kasus 4. Orang yang berdoa pada kuburan, pohon besar, atau tempat
keramat. Maka orang ini ternoda dalam Tauhid Uluhiyahnya. Berdoa adalah bagian
dari ibadah dan ibadah harus ditujukan kepada Allah saja.
Kasus 5. Orang yang memakai jimat, susuk, dan sejenisnya untuk berbagai
tujuan. Telah melakukan syirik karena ia menyekutukan Allah sebagai Rab. Tak
ada satupun yang terjadi di dunia ini kecuali atas kehendak Allah. Bukan jimat,
susuk, dsb.
Kasus 6. Bekerjasama dengan jin (bisa dalam bentuk tenaga dalam, ilmu
sihir, santet, tenungdsb). Adakah orang yang bekerjasama dengan jin? Ya, tentu
ada sihir baik itu santet, pelet, atau seseorang yang punya kekuatan tertentu, tidak
logis, bisa diulang-ulang, dan
dipelajari
maka
dipastikan
orang
ini
berhubungan dengan jin. Orang seperti ini telah menyekutukan Allah dalam
Rububiyah Allah Karen menjadikan jin sebagai pelindungnya.
Kasus 7. Orang yang datang ke dukun agar rezekinya lancar berarti telah
menyekutukan Allah dari segi Tauhid Rububiyah. Hanya Allah lah pemberi rizki dan
menentukan banyak atau sedikitnya rizki kita.
Kasus 8. Orang yang sholat jamaah untuk agar dianggap orang sholeh.
Perbuatan seperti ini disebut riya, beribadah bukan karena Allah. Orang ini telah
melakukan peribadatan dengan tujuan selain Allah maka bisa dimasukkan dalam
menyekutukan Allah dari segi Uluhiyahnya.
Kasus 9. Orang yang marah tidak disebut haji padahal sudah berhaji di
Mekah. Wah kalau yang ini gila sebutan haji. Sama dengan kasus nomor delapan
yang beribadah untuk selain Allah. Orang ini melakukan riya dan masuk dalam syirik
pula.
Kasus 10. Orang yang menyakini Allah bisa menyatu dengan manusia
(manunggaling kawulo gusti). Kalau kita baca sejarah wali songo, maka kita akan
74

menemukan kisah orang yang memiliki pemahamn seperti ini. Menganggap bahwa
dirinya telah menyatu dengan Allah. Tiada sataupun makhluk di dunia ini yang
menyamai Allah SWT . Nah, yang ini bermasalah dalam memahami asma’ dan sifat
Allah.
Kasus 11. Mengikuti ajakan boz untuk bermaksiat karena khawatir tidak
naik pangkat. Kalau ini adalah contoh orang yang bermasalah pada Tauhid
mulkiyah, Rububiyah, dan Uluhiyah sekaligus. Wah repot ya…Yak arena dia telah
mentatati atauran bos untuk berma’siyat kepada Allah, dia mengikuti bosnya untuk
berma’siyat, dan menempatkan bosnya sebagai sumber
rizki
hingga
mengangungkan perintahnya walau melanggar aturan Allah.
Kasus 12. Mengkultuskan seseorang (kyai, ustadz, guru, dsb), mentaatinya
walau oaring tersebut salah. Nah, jika sahabat semua punya ustadz, kyai, guru, dll
maka jangan serta merta semua yang diucapkannya diikuti. Mengganggap
bahwa pendapatnya yang peling benar. Semuanya harus ditimbang dengan ukuran
Al-Qur’an dan As-Sunah. Kalu memnag apa yang diucapkan siapapun itu
menyimpang dari al-Qur’an dan As-Sunah maka tidak ada kewajiban kita untuk
mengikutinya. Kalau sampai mengikuti maka kita telah menodai Tauhid Uluhiyah
dan Mulkiyah kita.

Sahabat Muda, sudah paham sekarang? Maka mari kita berhati-hati
dlam bersikap dan bertindak Kasus-kasus diatas sering terjadi di sekitar kita
dan kadang kita tidak menyadarinya. Jangan sampai ikrar suci kita ternodai
oleh kesyirikan. Waspadalah! Waspadalah!
Re-Fresh Sejenak
Lelaki & Iblis
Suami isteri itu hidup tenteram mula-mula. Meskipun melarat, mereka taat kepada
perintah Allah. Segala yang dilarang Allah dihindari, dan ibadah mereka tekun sekali. Si
Suami adalah seorang yang alim yang taqwa dan tawakkal. Tetapi sudah beberapa lama
isterinya mengeluh terhadap kemiskinan yang tiada habis-habisnya itu. Ia memaksa
suaminya agar mencari jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika
segala-galanya serba cukup.
75
Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota, mahu mencari
pekerjaan. Di tengah perjalanan melihat sebatang pohon besar yang tengah dikerumuni
orang. Isteri mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon
keramat dan sakti itu. Banyak juga kaum wanita dan pedagang-pedagang yang memintaminta agar suami mereka setia atau dagangnya laris.
"Ini syirik," fikir lelaki yang alim tadi. "Ini harus diberantas habis. Masyarakat tidak boleh
dibiarkan menyembah serta meminta selain Allah." Maka pulanglah dia terburu. Isterinya
heran, mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih heran lagi waktu dilihatnya si suami
mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Lantas lelaki alim tadi bergegas keluar.
Isterinya bertanya tetapi ia tidak menjawab. Segera dinaiki keledainya dan dipacu cepatcepat ke pohon itu. Sebelum sampai di tempat pohon itu berdiri, tiba-tiba melompatsesusuk
tubuh tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyerupai sebagai manusia.
"Hai, mau ke mana kamu?" tanya si iblis.
Orang alim tersebut menjawab, "Saya mau menuju ke pohon yang disembah-sembah orang
bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang roboh pohon
syirik itu."
"Kamu tidak ada apa-apa hubungan dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan
syirik seperti mereka. Sudah pulang saja."
"Tidak boleh, kemungkaran mesti diberantas," jawab si alim bersikap tegas.
"Berhenti, jangan teruskan!" bentak iblis marah.
"Akan saya teruskan!"
Karena masing-masing tegas pada pendirian, akhirnya terjadilah perkelahian
antara orang alim tadi dengan iblis. Kalau melihat perbedaan badannya, seharusnya orang
alim itu dengan mudah dibinasakan. Namun ternyata iblis menyerah kalah, meminta-minta
ampun. Kemudian dengan berdiri menahan kesakitan dia berkata,
"Tuan, maafkanlah kekasaran saya. Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang
pulanglah. Saya berjanji, setiap pagi, apabila Tuan selesai menunaikan sembahyang Subuh, di
bawah tikar sembahyang Tuan saya sediakan uang emas empat dinar. Pulang saja berburu,
jangan teruskan niat Tuan itu dulu,"
76

Mendengar janji iblis dengan uang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad si alim
tadi. Ia teringatkan isterinya yang hidup berkecukupan. Ia teringat akan saban hari rungutan
isterinya. Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan saja dia sudah boleh menjadi orang kaya.
Mengingatkan desakan-desakan isterinya itu maka pulanglah dia.
Demikianlah, semenjak pagi itu isterinya tidak pernah marah lagi. Hari pertama, ketika si
alim selesai sembahyang, dibukanya tikar sembahyangnya. Betul di situ tergolek empat
benda berkilat, empat dinar uang emas. Dia meloncat riang, isterinya gembira. Begitu juga
hari yang kedua. Empat dinar emas. Ketika pada hari yang ketiga, matahari mulai terbit dan
dia membuka tikar sembahyang, masih didapatinya uang itu. Tapi pada hari keempat dia
mulai kecewa. Di bawah tikar sembahyangnya tidak ada apa-apa lagi kecuali tikar pandan
yang rapuh. Isterinya mulai marah karena uang yang kemarin sudah
dihabiskan sama sekali.
Si alim dengan lesu menjawab, "Jangan khuatir, esok barangkali kita bakal dapat delapan
dinar sekaligus."
Keesokkan harinya, harap-harap cemas suami-isteri itu bangun pagi-pagi. Selesai
sembahyang dibuka tikar sejadahnya kosong.
"Kurang ajar. Penipu," teriak si isteri. "Ambil kapak, tebanglah pohon itu."
"Ya, memang dia telah menipuku. Akan aku habiskan pohon itu semuanya hingga ke ranting
dan daun-daunnya," sahut si alim itu.
Maka segera ia mengeluarkan keledainya. Sambil membawa kapak yang tajam dia memacu
keledainya menuju ke arah pohon yang syirik itu. Di tengah jalan iblis yang berbadan tinggi
besar tersebut sudah menghalang. Katanya menyorot tajam, "Mau ke mana kamu?"
herdiknya menggelegar.
"Mau menebang pohon," jawab si alim dengan gagah berani.
"Berhenti, jangan lanjutkan."
"Bagaimanapun juga tidak boleh, sebelum pohon itu tumbang."
Maka terjadilah kembali perkelahian yang hebat. Tetapi kali ini bukan iblis yang kalah, tapi si
alim yang terkulai. Dalam kesakitan, si alim tadi bertanya penuh heran, "Dengan kekuatan
77
apa engkau dapat mengalahkan saya, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali?"
Iblis itu dengan angkuh menjawab, "Tentu saja engkau dahulu boleh menang, karena waktu
itu engkau keluar rumah untuk Allah, demi Allah. Andaikata kukumpulkan seluruh
belantaraku menyerangmu sekalipun, aku takkan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu
keluar dari rumah hanya kerana tidak ada uang di bawah tikar sajadahmu. Maka biarpun kau
keluarkan seluruh kebolehanmu, tidak mungkin kamu mampu menjatuhkan aku. Pulang saja.
Kalau tidak, kupatahkan nanti batang lehermu."
Mendengar penjelasan iblis ini si alim tadi termangu-mangu. Ia merasa bersalah, dan niatnya
memang sudah tidak ikhlas kerana Allah lagi. Dengan terhuyung-hayang ia pulang ke
rumahnya. Dibatalkan niat semula untuk menebang pohon itu. Ia sadar bahwa
perjuangannya yang sekarang adalah tanpa keikhlasan karena Allah, dan ia sadar perjuangan
yang semacam itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain dari kesiaan yang berlanjutan .
Sebab tujuannya adalah karena harta benda, mengatasi keutamaan Allah dan agama.
Bukankah berarti ia menyalahgunakan agama untuk kepentingan hawa nafsu semata-mata ?
78

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui

Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
79
80

MANAJEMEN CINTAMU

Bila kita berbicara masalah cinta, tidak akan habis waktu untuk
membahasnya. Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan
manusia. Fenomena yang terjadi sehari-hari mengungkapkan bahwa cinta
dapat menjadi motivator aktivitas yang kita jalankan. Namun perlu juga kita
sadari bahwa cinta dapat juga merusak aktivitas kita. Berikut ini adalah
salah satu kisah seseorang yang menjadikan cinta sebagai motivator
aktivitas hidupnya:
Seorang sahabat bernama Jabir, secara fisik kata orang ia tidak ganteng dan secara ekonomi ia
miskin. Ketika Rasul SAW menawarkannya untuk menikah, dia menyatakan kesediaan meskipun
semula dia tidak yakin akan adanya orang tua yang akan menikahkan putrinya kepadanya. Dan
ternyata Rasul SAW mempertemukan dirinya dengan seorang wanita yang tak hanya sholehah,
tapi juga cantik dan keturunan bangsawan. Tapi beberapa hari sesudah pernikahan, bahkan kata
orang suasananya masih suasana pengantin baru, ketika datang panggilan jihad, maka tak
segan-segan dia mendaftarkan diri kepada Rasul SAW untuk menjadi pasukan perang, lalu ia
betul-betul berangkat ke medan jihad hingga syahid.

Disadari atau tidak, cinta mempengaruhi kehidupan seseorang, baik
cinta kepada Allah maupun bukan kepada Allah. Cinta bukan kepada Allah
sering membawa kepada cinta buta yang tak terkendali sedangkan cinta
kepada Allah akan membawa kepada ketenangan dan kedamaian. Cinta
kepada makhluk membawa ketidakpastian, penasaran dan kesenangan
semu. Cinta kepada Allah akan membawa keyakinan dan keabadian. Cinta
yang bukan karena Allah biasanya didasari oleh syahwat dan cinta kepada
Allah didasari oleh iman.
Syahwat akan mengendalikan diri kita dan bahkan bila kita
memperturutkan syahwat dapat membahayakan kita. Oleh karena itu kita
perlu mengetahui bagaimana mengelola cinta agar bahagia dunia dan
akhirat.
81

Apa gerangan yang membuat Jabir rela meninggalkan masa bulan
madu bersama istrinya, dan lebih memilih mengikuti jihad bersama
Rasulullah hingga ia tak pernah lagi bisa bertemu dengan istrinya karena ia
langsung syahid saat jihad itu? Jawabannya adalah cinta. Dengan adanya
cinta kepada Allah maka kita akan rela dan ikhlas melaksanakan semua
perintahnya bahkan rela berkorban jiwa dan harta.
Sobat, mari kita sejenak merenungi kisah bagaimana seorang lelaki
dan perempuan biasa yang merasakan cinta, namun berusaha
mengarahkan cintanya menjadi keridhoan Allah....
Nurul dan Manajemen Cinta
Seperti bunga, cinta sejati tak kan mampu menyembunyikan
semerbak wanginya. Eksistensi cinta mengejawantah dalam kelembutan,
kecerdasan, perbaikan diri, keshalihan dan tentu juga keikhlasan. Tanpa
keikhlasan yang digantungkan pada Pemilik Arsyi Maha Tinggi, ia akan mati.
Ia mati, persis seperti setangkai mawar yang dipotong hanya untuk
dipersembahkan pada kekasih disertai ucapan,
“Be My Valentine!”.
Cinta yang tercerabut dari tangkai keikhlasan akan menjadi bunga
potong yang mungkin sesaat merona, dan selanjutnya masuk ke tempat
sampah.
Nurul, sang aktivis da'wah, sedang belajar bersama kita menghayati
rerangkai kata ini. Inilah Nurul, yang dalam aktivitas da'wahnya Allah
perkenalkan kepada Fahri, seorang ikhwan yang begitu mengagumkan. Tak
terasa, pepatah Jawa itu menemukan tempatnya di Mesir, “Writing tresna
jalaran saka kulino.. tumbuhnya cinta karena terbiasa”. Ia berdampingan
dengan pepatah Arab yang juga menggema di sana, “Qurbul wisaad wa
thuulus siwaad..cinta itu tumbuh karena dekatnya fisik dan panjangnya
interaksi”.
Nurul, seorang aktivis yang memahami kaidah interaksi dalam
82

ikatan syar'i, maka sejak awal baginya nikmatnya pacaran adalah setelah
pernikahan. Dengan keagungan, ia coba arahkan cintanya terikat dalam
bingkai suci. Pernikahan. Tetapi menawarkan diri sendiri kepada Fahri? Ia
perempuan Jawa yang mau tak mau terikat tabu untuk hal seperti ini. Ia
memilih sepasang perantara. Ustadz Jalal dan Ustadzah Maemunah yang
ternyata terlambat menyampaikan amanahnya. Fahri telah terlebih dahulu
menyunting Aisha, meski jauh di lubuk hatinya Nurul juga adalah lentera
yang bercahaya lebih terang daripada pelita-pelita lain.
83

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui
Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
84
85

INDAHNYA PERJAMUAN CINTA

Sahabat, apa yang terjadi jika seseorang jatuh cinta? Selalu teringat
dirinya, selalu rindu ingin bertemu, bahkan hanya sekedar terdengar
namanya saja langsung tergetar hatinya. Katanya, yang telah jatuh pernah
jatuh cinta, rasanya tidak bisadiungkapkan dengan kata-kata. Antara
bahagia, senang, khawatir, cemburu, rindu, campur aduk jadi satu.
Pernahkah dikau merasakannya Sahabat?
Cinta selalu membutuhkan muaranya. Cinta membutuhkan
tempat bertemu, untuk saling mengungkapkan rasa bahagia, rasa rindu,
rasa sayang, rasa kasih, dan sejuta rasa indah lainnya. Bagi lelaki dan wanita
muara dan tempat bertemu paling indah itu adalah pernikahan (Maaf,
pacaran bukanlah tempat bertemu yang hahal dan diberkahi!).
Pernikahanlah yang akan menyatukan mereka mengarungi hidup bersama,
di dunia bahkan bisa samapai akhirat nanti, tergantung amalnya masingmasing.
Syahadat yang telah kita ucapkan, sebagaimana pembahasan
yang lalu, menuntut rasa cinta. Cinta antara hamba kepada Sang Pencipta.
Dan ketika sang hamba mencintai Penciptanya, maka Dia pun akan
memberikan cinta yang berlipat-lipat. Lantas dimanakah muara dan
tempat pertemuan cinta seorang hamba dengan Allah? Jawabnya adalah
ibadah. Ibadah-ibadah yang telah Allah perintahkan kepada kita,
sesungguhnya tempat untuk mencurahkan rasa rindu kita kepada-Nya
sebelum benar-benar kita bertemu dengan Allah di Akhirat nanti.
Sahabat, simak hadits indah berikut ini yang menggambarkan
betapa Allah mencurahkan cinta kepada kita hambaNya ketika shalat.
“Allah Dzat Yang Maha Besar dan Agung berfirman:’Aku membagi
shalat antara Aku dan hamba-Ku separuh dan untuk hamba-Ku apa yang
dia minta. Jika seorang hamba berkata: ’Alhamdulillahirobbil ‘alamin.’
86

Allah berfirman: ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ Jika dia berkata:
‘Arromanirrohim.’ Allah berfirman: ‘Hamba-Ku telah memuji kepada-Ku.’
Jika dia berkata: ‘Maliki yaumiddin.’ Allah berfirman : ’Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku.’ Jika dia berkata: ’Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.’
Allah berfirman: ’Inilah antara Aku dengan hamba-Ku. Dan untuk hamba-Ku
apa yang dia minta.’ Jika dia berkata: ’Ihdinas shirothol mustaqim,
shirotholladzina an’amta ‘alaihim ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladh
dhollin.”
Allah berfirman:’Inilah untuk hamba-Ku, sedangkan untuk
hamba-Ku adalah apa yang dia minta.”
Sahabat, luar biasa bukan?! Allah ternyata selalu menjawab doadoa kita dalam shalat secara langsung. Namun, tentu saja ada persyaratan
agar komunikasi cinta kita tersambung dengan Allah.
Siapkan Kesucian raga
Misalkan suatu ketika Sahabat diundang oleh presiden ke rumahnya
untuk makan malam. Selain Sahabat juga diundang para menteri, dan
orang-orang penting negeri. Apa persiapan yang akan Sahabat lakukan?
Pastinya sahabat semua tidak mungkin kan dating dengan baju
kusut, acak-acakan, belum mandi bukan? Karena jika memaksakan diri dan
terlalu pede dangan dandanan begitu, Sahabat tidak akan pernah
menginjakan kaki di rumah presiden. Bahkan halamannyapun tidak. Yang
pasti baru kaki menginjak di depan gerbang rumah presiden, seorang
satpam dengan sangat kejam siap mengusir tanpa tedeng aling-aling
Nah, begitu juga saat kita mau menghadiri jamuan yang lebih besar
dan lebih mewah dari semua jamuan yang diadain oleh semua orang di
dunia ini. Yang mengundang kita presidennya semua presiden, rajanya
semua raja, dan penguasa segala sesuatu, apakah kita akan tampil
seadanya? Padahal jamuan itu adalah jamuan yang digelar langsung oleh
Nya yaitu saat kita melakukan ibadah kepada Allah.
Saat shalat merupakan saat sangat sakral dari hal apapun dan saat
87

manusia sangat dekat denganNya, saat Allah mengabulkan permintaanpermintaan kita, saat dosa-dosa kita yang seabreg diampuni. Tentunya
tidak pantas kalau menghadiri dengan tampang kita acak-acakan, belum
mandi, kotor, kusut, dan seadanya. Untuk itu Allah mensyariatkan thaharah
atau bersuci sebelum shalat sebagai salah satu syarat sah nya. Jadi sebelum
sholat atau melakukan ibadah-ibadah yang lain kita harus membersihkan
badan dan pakaian juga tempat sholat dari najis.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Allah
tidak akan menerima shalat seseorangdi antara kalian apabila berhadats,
sehingga ia berwudhu”. (HR. Bukhari)
Siapkan Kesucian Jiwa
Ikhlas, itulah syarat diterimanya amal seseorang. Secara bahasa,
ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak
kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya
murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak
menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah
saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain.
Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.
Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan
beras (nampi beras) dari kerikil-kerikil dan batu- batu kecil di sekitar beras.
Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu
masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil.
Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak
membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat.
Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya akan menyebabkan
amal tidak nikmat. Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa.
88

Orang yang beribadah namun tidak ikhlas, maka amal shalehnya
tidak berarti apa-apa di hadapan Allah. Ibnul Qoyyim menggambarkan
dengan tepat orang yang tidak ikhlas dalam beramal, “Amal tanpa
keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir.
Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.”
Jangan lupa ilmunya
Sahabat Islam mengajarkan kepada kita, ketika beramal harus
selalu disertai dengan ilmu, dengan pemahaman yang benar. Bukan hanya
sekedar ikut-ikutan atau malah mereka-reka. Semua bentuk ibadah dalam
Islam telah ada manualnya. Jadi, seperti hp yang baru kita beli selalu
disertai buku petunjuk penggunaan detailnya dan tentu saja kita harus
mengikuti manual itu agar hp awet dan tidak mudah rusak. Begitupun
dalam ibadah, harus mengikuti manual yang telah terangkup dalam AlQur’an dan As-Sunah. Kalau kita mereka-reka sendiri yang datang justru
bukan berkah tetapi musibah.
Ibadah jadi musibah? Ya, ibadah akan menjadi musibah kalau kita
tidak mengetahui ilmunya. Ibadah yang tidak disyariatkan adalah bid’ah.
Dan bid’ah itu tertolak amalnya dan neraka tempatnya. Na’udzibillah...
Dari Ibunda kaum mu’minin, Ummu Abdillah Aisyahrodhiyallohu
‘anha, dia berkata: ”Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pernah
bersabda:
”Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan) dalam urusan
(agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak.” (HR.
Bukhori dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa melakukan
suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka itu tertolak.”

Sahabat, ketiga hal itu yang harus kita siapkan agar menjadi pribadi
yang berkarakteristik sohihul ibadah (ibadahnya benar).
89

Pernak-Pernik Ibadah…
*Keutamaan Qiyamullail*
Dalam hadits dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda, “Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang
seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu
kebaikan

dunia

dan

akhirat

pasti

Allah

akan

memberikannya

(mengabulkannya) dan itu setiap malam.” (H.R. Muslim dan Ahmad)
“Lazimkan dirimu untuk shalat malam, karena hal itu tradisi orangorangshalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa,
menolak penyakit dan pencegah dari dosa” (HR. Ahmad)
Rasululah SAw bersabda :
“Seluruh manusia dikumpulkan ditanah lapang pada hari qiyamat. Tiba ada
panggilan dikumandangkan dimana orang yang meninggalkan tempat
tidurnya, maka berdirilah mereka jumlahnya sangat sedikit, lalu masuk
surga tanpa hisab, baru kemudian seluruh manusia diperintah untuk
diperiksa”.
“Wahai manusia sebarkanlah salam, berikanlah makanan dan shalat
malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian kan masuk surga dengan
selamat”. (HR. Tirmidzi)
*Tips Gampang Qiyamul lail*
Shalat malam mengandung keutamaan yang besar. Tapi berat banget
melakukannya. Nah, Sahabt ini tipsnya biar gampang sahalat malam
1.

masukkan qiyamulllail dalam jadwal harian

2. Seimbangkan kebutuhan jasamani dan ruhani
3. Hindari maksiyat karena maksiyat membuat seseorang sukar
bangun malam
90

4. mengetahui fadhilah dan keutamaannya supaya termotifasi
5. Berdoa sebelum tidur agar Allah membangunkan kita
6. jagalah adab-adab sebelum (wudhu, doa, dsb)
Kiat Shalat Khusyu’
1.

Merasakan keagungan Allah dan menghadirkan segenap perasaan
kita saat hendak atau sedang malakukan shalat

2. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah semata
3. Memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah,
karena dengan banyak beristighfar hati kita bakal bersih dan
tenang
4. Meninggalkan maksiat. Karena ia yang menimbulkan kegundahan
dan menggores noda di hati.
5. Mohon perlindungan kepada Allah dari gangguan syetan dan
godaanya
6. Banyak berdoa kepada Allah, karena ia adalah senjata setiap
muslim
PUASA HADIAH TERBAIK UNTUK ALLAH
Dari Umamah r.a : “Aku berkata: Ya Rasulullah, tunjukan padaku
amalan yang bisa memasukkanku ke syurga; beliau menjawab: “Atasmu
puasa, tidak ada amalan yang semisal dengan itu (HR. Nasa I, Ibnu
Hibban, Hakim)
Dari Abi Hurairah radhiallahu „anhu : Rasulullah Shalallahu
„alaihiwasallam bersabda :“Semua amalan bani Adam untuknya kecuali
puasa, karena puasa itu untuk Aku dan aku akan membalasnya, puasa
adalah perisai, jika salah seorang kalian sedang puasa janganlah berkata
keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau
memeranginya,ucapkankanlah : “aku orang yang sedang puasa, demi Dzat
91

yang jiwa Muhammad di tangan-Nya sesungguhnya bau mulut orang yang
puasa lebih wangi di sisi Allah
daripada bau minyak misk, orang yang puasa punya dua kegembiraan, jika
bertemu dengan Rabbnya gembira karena puasa yang dilakukan.” (HR.
Bukhori dan Muslim)
KEUTAMAAN SOLAT BERJAMAAH
Shalatnya seseorang dengan berjamaah lebih banyak dari pada
shalat sendirian dengan dua puluh tujuh kali. (HR Muslim dalam kitab almasajid wa mawwadhiusshalah no. 650)
Dari

Abi

Hurairah

ra

bahwa

Rasulullah

SAW

bersabda,

“Shalatnya seseorang dengan berjamaah lebih banyak dari pada bila
shalat sendirian atau shalat di pasarnya dengan duap puluh sekian
derajat. Hal itu karena dia berwudhu dan membaguskan wudhu`nya,
kemudian mendatangi masjid di mana dia tidak melakukannya kecuali
untuk shalat dan tidak menginginkannya kecuali dengan niat shalat.
Tidaklah dia melangkah dengan satu langkah kecuali ditinggikan baginya
derajatnya dan dihapuskan kesalahannya hingga dia masuk masjid….dan
malaikat tetap bershalawat kepadanya selama dia berada pada tempat
shalatnya seraya berdoa, “Ya Allah berikanlah kasihmu kepadanya, Ya
Allah ampunilah dia,
Ya Allah ampunilah dia....” (HR Muslim dalam kitab al-masajid wa
mawwadhiusshalah no. 649)
Dari Ibnu Mas`ud ra berkata bahwa aku melihat dari kami yaitu tidaklah
seseorang meninggalkan shalat jamaah kecuali orang-orang munafik yang
sudah dikenal kemunafikannya atau seorang yang memang sakit yang
tidak bisa berjalan.” (HR Muslim)
92

LEMBAR MENCATAT

Mengetahui

Mentee

Pementor

(…………………..)

(…………………..)
93
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13
Buku mentoring  13

More Related Content

What's hot

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTADBuku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTADMohamad Khaidir
 
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Pendais kelas 10
Pendais kelas 10Pendais kelas 10
Pendais kelas 10aulia gaus
 
Pemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan IslamPemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan IslamHatta Syamsuddin
 
Syarifudin, Melatih kejujuran diri 2
Syarifudin, Melatih kejujuran diri 2Syarifudin, Melatih kejujuran diri 2
Syarifudin, Melatih kejujuran diri 2Syarifudin Amq
 
Memulai jadi murabbi
Memulai jadi murabbiMemulai jadi murabbi
Memulai jadi murabbiKhoiruz Zahra
 
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]akmalmustafakamal
 
Pemuda islam dan kebangkitan umat by ust. wijaya
Pemuda islam dan kebangkitan umat by ust. wijayaPemuda islam dan kebangkitan umat by ust. wijaya
Pemuda islam dan kebangkitan umat by ust. wijayakrisna wahyu
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 3
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 3Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 3
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 3sitisarahrahmania
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Surya Surya
 
Syarifudin, kejujuran sebagai tren hidup
Syarifudin, kejujuran sebagai tren hidupSyarifudin, kejujuran sebagai tren hidup
Syarifudin, kejujuran sebagai tren hidupSyarifudin Amq
 
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8sitisarahrahmania
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2sitisarahrahmania
 
majalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-keduamajalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-keduaMuhammad Zain
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimSentra Komputer dan Foto Copy
 

What's hot (18)

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTADBuku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
 
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa Agama islam_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Pendais kelas 10
Pendais kelas 10Pendais kelas 10
Pendais kelas 10
 
Pemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan IslamPemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan Islam
 
Syarifudin, Melatih kejujuran diri 2
Syarifudin, Melatih kejujuran diri 2Syarifudin, Melatih kejujuran diri 2
Syarifudin, Melatih kejujuran diri 2
 
Memulai jadi murabbi
Memulai jadi murabbiMemulai jadi murabbi
Memulai jadi murabbi
 
Selasar 14
Selasar 14Selasar 14
Selasar 14
 
Shalat kyusu
Shalat kyusuShalat kyusu
Shalat kyusu
 
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
 
Pemuda islam dan kebangkitan umat by ust. wijaya
Pemuda islam dan kebangkitan umat by ust. wijayaPemuda islam dan kebangkitan umat by ust. wijaya
Pemuda islam dan kebangkitan umat by ust. wijaya
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 3
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 3Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 3
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 3
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
Syarifudin, kejujuran sebagai tren hidup
Syarifudin, kejujuran sebagai tren hidupSyarifudin, kejujuran sebagai tren hidup
Syarifudin, kejujuran sebagai tren hidup
 
Writer's week
Writer's weekWriter's week
Writer's week
 
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8
Kelas 09 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 8
 
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 2
 
majalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-keduamajalah-al-binaa-edisi-kedua
majalah-al-binaa-edisi-kedua
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
 

Similar to Buku mentoring 13

Majalah Experience Salavie ED : xi 2013
Majalah Experience Salavie ED : xi 2013Majalah Experience Salavie ED : xi 2013
Majalah Experience Salavie ED : xi 2013Roziq Bahtiar
 
Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Taufiq Hadie
 
Pidato
Pidato Pidato
Pidato eqazue
 
Sepotong hati untukmu mahasiswa
Sepotong hati untukmu mahasiswaSepotong hati untukmu mahasiswa
Sepotong hati untukmu mahasiswaMasyrifah Jazm
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Puja Lestari
 
Suatu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) Yg Visi Tagline “Suara Ahlussunn...
Suatu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) Yg Visi Tagline “Suara Ahlussunn...Suatu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) Yg Visi Tagline “Suara Ahlussunn...
Suatu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) Yg Visi Tagline “Suara Ahlussunn...buvael2nli
 
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdfAhmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdfAsmaHusni1
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangKetut Darmanto Saputro
 
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawaContoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawaMochamad Rofik
 
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawaContoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawaMochamad Rofik
 
Materi khutbah 2
Materi khutbah 2Materi khutbah 2
Materi khutbah 2Khatam Hadi
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat ...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat ...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat ...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat ...Hasaniahmadsaid
 
Pendidikan karakter berbasis wahyu
Pendidikan karakter berbasis wahyuPendidikan karakter berbasis wahyu
Pendidikan karakter berbasis wahyuahmansur
 

Similar to Buku mentoring 13 (20)

INDONESIA TANGGUH E-MAGAZINE 1
INDONESIA TANGGUH E-MAGAZINE 1INDONESIA TANGGUH E-MAGAZINE 1
INDONESIA TANGGUH E-MAGAZINE 1
 
Majalah Experience Salavie ED : xi 2013
Majalah Experience Salavie ED : xi 2013Majalah Experience Salavie ED : xi 2013
Majalah Experience Salavie ED : xi 2013
 
Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'Pidato peranan pemuda'
Pidato peranan pemuda'
 
Pidato
Pidato Pidato
Pidato
 
Sepotong hati untukmu mahasiswa
Sepotong hati untukmu mahasiswaSepotong hati untukmu mahasiswa
Sepotong hati untukmu mahasiswa
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
 
Suatu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) Yg Visi Tagline “Suara Ahlussunn...
Suatu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) Yg Visi Tagline “Suara Ahlussunn...Suatu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) Yg Visi Tagline “Suara Ahlussunn...
Suatu Sarana Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) Yg Visi Tagline “Suara Ahlussunn...
 
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdfAhmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
Ahmad_Hifni_Menjadi_Kader_PMII_Moderate.pdf
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
 
Proposal TEMNAS dana
Proposal TEMNAS danaProposal TEMNAS dana
Proposal TEMNAS dana
 
Proposal temnas dana
Proposal temnas danaProposal temnas dana
Proposal temnas dana
 
Buku panduan dakwah pelajar ipm
Buku panduan dakwah pelajar ipmBuku panduan dakwah pelajar ipm
Buku panduan dakwah pelajar ipm
 
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawaContoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
 
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawaContoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
Contoh pidato hari pendidikan dalam bahasa jawa
 
Materi khutbah 2
Materi khutbah 2Materi khutbah 2
Materi khutbah 2
 
MAKALAH agamaaa.docx
MAKALAH agamaaa.docxMAKALAH agamaaa.docx
MAKALAH agamaaa.docx
 
Pidato spontan
Pidato spontanPidato spontan
Pidato spontan
 
Revolusi mental
Revolusi mentalRevolusi mental
Revolusi mental
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat ...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat ...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat ...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat ...
 
Pendidikan karakter berbasis wahyu
Pendidikan karakter berbasis wahyuPendidikan karakter berbasis wahyu
Pendidikan karakter berbasis wahyu
 

Recently uploaded

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

Buku mentoring 13

  • 1.
  • 2. 1
  • 3. 2 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji hanya bagi Allah swt, atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Manusia adalah salah satu kelompok elite dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mereka mempunyai peran kunci dan strategis dalam membangun peradaban. Mereka sering tampil di depan dalam perubahan sosial dan politik.Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, mahasiswa selalu tampil dalam kondisi krisis, inilah yang sering disebut bahwa mahasiswa adalah ”agent of change”. Mahasiswa adalah calon pemimpin di masa yang akan datang. Pemimpin bangsa diharapkan mampu membawa kemajuan negara dan bangsa. Dengan modal kompetensi intelektual yang didasari dengan moral yang tangguh (berkarakter), maka akan mampu mengelola sumber daya yang tersedia di bumi pertiwi ini dengan efektif dan efisien dan membawa bangsa Indonesia ini sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Kegiatan mentoring yang dikelola UKM INSANI UNDIP bekerja sama dengan tiap lembaga Rohis Fakultas merupakan salah satu usaha agar mahasiswa mempunyai wawasan yang lebih luas, ketakwaan, keimanan, dan juga pencerahan, jadi mahasiswa diharapkan menjadi insan yang memiliki IPTEK dan IMTAK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Iman dan Takwa). Ini sangat dibutuhkan karena akhir-akhir ini banyak aliran-aliran sesat dan ekstrimseperti NII, Jaringan Islam Liberal (JIL), Ahmadiyah, dan aliran lainnya yang telah dinyatakan sesat oleh MUI.
  • 4. 3 Kegiatan mentoring ini diharapkan mampu meningkatkan para mahasiswa termotivasi untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan akan membawa sukses di masa yang akan datang karena pepatah mengatakan bahwa ”success comes from strong desire” dan ”self-convidence is the way to success”. Sebagai Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan, saya mendukung dan berharap agar kegiatan mentoring dengan spirit never end, yang mampu mendorong setiap mahasiswa mampu memahami dirinya dan memanage dirinya sehingga tercipta ”self supporting and self adjusting” bagi mahasiswa Undip. Akhirnya saya merasa bangga dengan diterbitkannya buku ini sebagai pedoman untuk memberikan materi mentoring kepada mahasiswa. Saya ucapkan selamat dan terimakasih atas usahanya sehingga buku ini tersusun dan bermanfaat. Amin. Amin. Amin. Semarang, 1 Agustus 2011 Pembantu Rektor III Drs. Warsito, SU. NIP 1954020219810301014
  • 5. 4 KATA MEREKA. MENTORING ITU…… “Orientasi yang mengedepankan keilmuan ternyata tidak bisa membahagiakan dan memenuhi seluruh kebutuhan. Kebutuhan tidak hanya secara intelektual semata tapi juga secara ruhaniyah spiritual yang justru membawa kebahagiaan. Salah satunya adalah kegiatan mentoring di bawah BPMAIU dimana kegiatan tersebut sangat positif bagi pengembangan karakter mahasiswa baru dan lama. Saya selaku dosen PAI, sangat berharap kepada adek-adek agar aktif dalam kegiatan mentoring agar terus menegakkan nilai-nilai ajaran agama islam sehingga terbentuk kampus yang religi sekaligus tidak ketinggalan dengan keilmuan. Jadi akan menuju pada mahasiswa yang paripurna baik dari segi kepribadian dan keilmuan.” Bp Muhyidin, S.Ag, M.Ag, Dosen Pengantar Agama Islam Universitas Diponegoro “Mentoring adalah sebuah sarana dimana kita bisa belajar. Bukan hanya belajar tentang kedisiplinan dan kepemimpinan, namun kita belajar tentang kehidupan. Bagaimana memiliki kehidupan yang lebih baik dengan sisi-sisi moralitas yang ditekankan. Mungkin mentoring bukan apa-apa. Tapi tanpa mentoring saya bukan siapa-siapa.” Mohd. Najibullah Bangun, Presiden BEM KM UNDIP 2013 “Mentoring adalah sarana untuk menjadikan diri dekat dengan Allah, peduli dengan sesame, serta untuk meningkatkan kualitas diri secara lahir dan batin. Mentoring telah membawa saya ke dunia yang penuh arti.” Lukas Santoro, Ketua INSANI 2013
  • 6. 5 Cantik Jilbab Merah Jambu Menata Bunga di Atas Piring Kalau Ingin Indonesias Maju Ayo Kawan Kita Mentoring Mentoring itu bagaikan seteguk air di bawah terik matahari yang dapat membasahi tenggorokan yang kering, menghilangkan rasa dahaga dan sejuk di lidah. Begitu juga dengan mentoring yang dapat membasahi jiwa yang kering, menghilangkan dahaga akan ilmu dan menyejukkan jiwa. Ukhuwah itu indah dan mentoring itu keren shob. Yanuar Nur Aji Ketua BPMAIU 2013 “Sukses itu datangnya bisa macem-macem. Bisa jadi orang yang pertama, bisa jadi orang yang terbaik, bisa jadi orang yang berbeda. Kalau saya, saya lebih suka jadi orang yang berbeda, dengan mentoring saya bisa jadi orang yang berbeda. Saya bisa dapat ilmu, banyak temen, dan juga persahabatan yang tak pernah putus. Jadi bener dech kata orang, mentoring is not everything, but everything can we get from mentoring. Jangan lupa mentoring ya...” Azka Fathiya MAWAPRES UNDIP
  • 7. 6
  • 8. 7
  • 9. 8 MENCARI GENERASI YANG HILANG (SEBUAH RENUNGAN TENTANG ZAMAN) Entah kita hidup di zaman apa… Ketika manusia berpikir sesat. Sampai berani bertanya; untuk apa Tuhan? Seakan mereka berkuasa atas alam semesta. Seakan mereka mampu menghentikan detak jantung dan aliran darah dalam tubuh mereka. Padahal, mereka tak kan mampu melakukannya walau sedetik. Mereka pun mengalihkan rasa ketuhanan pada harta dan tahta. Bahkan ketergantungan mereka telah beralih pada orang-orang yang sok berkuasa melebihi Tuhan. Meramal nasib kemudian menyarankan perkara yang tidak masuk akal untuk melawan takdir. Padahal sungguh para dukun, paranormal, atau apalah sebutannya tak kan mampu melawan takdir mereka sendiri. Tak kan mampu mencegah datangnya ajal mereka sendiri. Entah kita hidup di zaman apa… Ketika kemuliaan dan kehormatan manusia hanya diukur dengan segenggam harta dan derajat tahta. Tak peduli bagaimana caranya memperoleh harta; membunuh pelan-pelan rakyat yang busung lapar karena makanan mereka dirampas, tau mencekik leher orang-orang miskin, atau memakan hak-hak masyarakat yang telah mengusungnya, mereka tak peduli. Begitupun cara mereka meraih tahta; apakah dengan melumuri tangan mereka dengan darah lawan politiknya, ataukah menjejalkan uang neraka ke mulut para pengambil kebijakan yang serakah, mereka pun tak peduli. Entah kita hidup di zaman apa… Ketika para artis naik tingkat menjadi nabi. Disanjung, diikuti,
  • 10. 9 diteladani, seluruh sisi kehidupannya. Bahkan ada yang rela mati hanya sekedar untuk memuaskan rasa penasarannya melihat sang idola. Tak sadarkah mereka, para artis itu tak akan memberikan apapun kepadanya, apalagi di kampung akhirat sana. Bahkan mereka sendiri tak akan mampu menghindari hisab (perhitungan amal) di hadapan Tuhan. Sama sekali tidak bisa! Bahkan merekapun tak sempat memikirkan nasib para fansnya kelak. Entah kita hidup di zaman apa… Ketika televisi menjadi kitab suci. Tiap hari dicermati. Tiap hari dikaji dengan sepenuh mata dan sepenuh jiwa. Hingga ia menjadi ruh kehidupan para penontonnya. Filmnya, sinetronnya, kuisnya, termasuk iklannya. Kebejatan dikemas menjadi hiburan, pornografi dibalut kata sebagai seni, hedonisme diklaim sebagai gaya modern, penampilan seronok yang memekakkan mata dibela sebagai hak asasi. Entah kita hidup di zaman apa… Kemaksiatan merajalela. Seakan bebas berkeliaran memakan korban. Perjudian menjadi obsesi, mabuk-mabukan menjadi tempat pelarian masalah, perzinahan menjadi sesuatu yang tak lagi tabu. Bahkan, ketika ayah menzinahi anaknya. Paman menodai keponakannya. Kakak menjamah adiknya. Entah, apa yang terjadi. Bahkan seekor hewan pun enggan menjamah yang satu darah. Sedang manusia begitu berani melanggar hukum ilahi. Tapi Sahabat… Kini, bukan saatnya kita mengumpat. Bukan pula saatnya untuk menghardik. Juga bukan waktu untuk menyerah, atau bahkan malah ikut terhanyut dalam arus menuju kesengsaraan neraka abadi. Kini
  • 11. 10 saatnya…kita menyongsong perbaikan!!! Zaman ini sedang mencari generasi Ibrahim. Yang dengan kapak tauhidnya menghancurkan berhala hina. Yang dengan kecerdasannya berseru lantang di depan penguasa dhalim. Yang dengan sepenuh tawakkalnya merangkai cita-cita raksasa: menjadikan agama ini diatas semua agama dan tidak ada lagi syirik dan agama hanya untuk Allah semata. Zaman sedang mencari generasi Musa. Yang dengan keberanianya meluluhkan keangkuhan pengaku tuhan. Yang dengan kesabarannya meluruskan kesesatan. Yang dengan kebersihan hatinya membasuh lusuhnya kebodohan. Zaman sedang mencari generasi Muhammad. Yang dengan kelemahlembutannya melunakkan hati para pecinta berhala. Yang dengan kefasihan lisannya menyerukan manusia pada kebenaran. Yang dengan kasih sayangnya membasuh hati-hati dekil itu menjadi suci nan mempesona. Dimanakah generasi itu sekarang…
  • 12. 11 Tak perlulah kita sibuk mencari karena semua itu ada dalam diri kita. Hanyalah tekad yang membaja dan keinginan yang kuat yang akan menjadikan kita menjadi generasi harapan zaman, generasi mujahid! Cukuplah kita tekadkan dan serukan dalam jiwa kita! Jika ada sejuta mujahid Satu diantaranya adalah aku Jika ada seratus ribu mujahid Satu diantaranya adalah aku Jika ada seribu mujahid Satu diantanya adalah aku Jika ada seratus mujahid Satu diantaranya adalah aku Jika ada sepuluh mujahid Satu diantaranya adalah aku Jika hanya ada satu mujahid Maka itu adalah aku
  • 14. 13
  • 15. 14
  • 16. 15 MELANJUTKAN MIMPI SANG NABI Kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin dan kenyataan hari esok adalah mimpi hari ini. Sahabat,, kalau kita menjadi seorang muslim hari ini sesungguhnya ia adalah hasil dari mimpi orang-orang sebelum kita. Kalau hari ini kita bisa menikmati indahnya alunan al-Qur’an, kita bisa melaksanakan sholat, memahami arti puasa, serta terpenuhi kebutuhan spiritual kita, maka itupun hasil dari mimpi orang-orang sebelum kita. Termasuk, kita mengenal mentoring hari ini, oleh karena mimpi orang-orang sebelum kita. Lho kok bisa? begini ceritanya… Bermula dari nabi Ibrahim yang diangkat oleh Allah menjadi pemimpin manusia sebagaimana tertulis dalam surat al-Baqoroh : 124 “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakan dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman “Sesungguhnya aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan juga dari anak cucuku?” Allah berfirman, “Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang yang dzalim.” Begitu Nabi Ibrahim diangkat menjadi pemimpin manusia, maka visi kepemimpinanannya mengalir indah di ayat-ayat berikutnya. Yakin! kalau ada pemimpin yang bervisi seperti beliau maka dipastikan bangsa itu akan sejahtera. Diantara visi itu adalah, menjadikan mekah menjadi negeri yang makmur dan dilimpahi berbagai buah-buahan, menerima amal shaleh, dan mengajari pada umatnya dalam ibadah. Di akhir cerita tentang visi Nabi Ibrahim di ayat 129, beliau berdoa pada Allah,
  • 17. 16 “ Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh Engkaulah yang maha perkasa.” Sahabat, perhatikan empat aktifitas rasul yang menjadi doa Nabi Ibrahim diatas! Lalu mari kita simak ayat yang lain di surat al- Jumu’ah ayat 2 “Dialah (Allah) yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (sunnah). Meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” Perhatikan, ternyata ada kesamaan! Rasul yang dimaksud dalam ayat itu adalah Rasulullah Muhammad SAW. Sekarang, mari berhitung sejarah! Raja Fir’aun penguasa Mesir yang diluluhlantakkan Allah di laut Merah karena menentang Nabi Musa, hidup 1500 sebelum masehi. Padahal Nabi Ibrahim, hidup jauh sebelum masa Nabi Musa. Inilah yang luar biasa!!! Kekuatan visi dan doa Nabi Ibrahim dikabulkan oleh Allah, bahkan setelah ribuan tahun lamanya. Visi itu adalah visi pembinaan atau dalam bahasa kerennya sering disebut tarbiyah. Visi yang disebutkan dalam ayat itu dengan empat aktifitas; membacakan ayat-ayat Allah, menyucikan jiwa, dan kitab (al-Qur’an) dan hikmah (sunnah) . Tak cukup sampai Nabi Muhammad, visi itu bahkan telah sampai pada kita. Buktinya? Aktifitas mentoring. Bukankah disini kita akan membaca ayat-ayat Allah, mempelajari al-Qur’an, mempelajari assunah, dan selalu nasehat menasehati untuk kesucian ruhani kita! Maka Sahabat, berbanggalah dan bersunguh-sungguhlah karena kita sedang mewarisi aktifitas mulia, aktifitas para nabi. Inilah Solusi Masalah Kita “Tarbiyah memang bukan segala-galanya namun segala-galanya dimulai dari tarbiyah” Ungkapan itu disampaikan seorang ulama Syaikh Musthafa
  • 18. 17 Masyhur dalam bukunya Fiqh Dakwah. Memang aktifitas mentoring kita bukanlah segala-galanya namun segala-galanya dimulai dari mentoring kita ini. Perbaikan diri kita, perbaikan keluarga kita, masyarakat, bangsa, dan umat Islam seluruhnya dimulai dari sini. Nggak percaya? Mari kembali kita simak surat Al-Jumu’ah ayat dua diatas. Diakhir ayat itu Allah menyebutkan sebuah potongan yang menggambarkan di negeri seperti apakah Rasulullah diturunkan, “Meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” Bukan sekedar kesesatan, tapi Allah sebutkan dengan penekanan khusus kesesatan yang nyata! Kalau kita buka kembali sejarah Rasulullah diutus pada sebuah zaman dan kaum yang disebut jahiliyah, zaman yang diliputi kebodohan. Mereka menyembah patung yang mereka buat dari batu dan tepung. Bahkan mereka bisa makan Tuhan dari tepung buatan mereka sendiri jika lapar. Ini pernah terjadi pada sahabat besar Umar bin Khatab pada masa jahiliyahnya, dan selalu membuat beliau tertawa jika teringat masa itu. Bodoh dan lucu memang…manusia bisa akan Tuhan. Mereka juga membunuh anak perempuan hanya karena malu. Minum minuman keras, perzinaan, dan sederet kemaksiyatan-kemaksiyatan yang lain mewarnai kehidupan mereka. Rasulullah diutus pada kondisi masyarakat yang sedemikian rusak hanya sendirian. Benar-benar sendiri pada awalnya. Apa yang pertama beliau lakukan pada masyarakat seperti itu? Setelah Rasulullah berhasil berdakwah dengan sembunyi-sembunyi, maka mereka dibawa semuanya ke sebuah pertemuan rutin yang disebut Darul Arqam. Darul Arqam hanyalah sebuah majlis kecil yang berisi delapan sampai sepuluh sahabat. Majelis ini diselenggarakan di rumah sahabat Arqam bin Abil Arqam yang terletak di daerah pegunungan. Majlis kecil ini lahirlah manusia-manusia pengukir sejarah. Apa yang mereka lakukan?
  • 19. 18 Rasulullah dan para sahabat memulai karir sejarah mereka dari sebuah halaqoh (posisi duduk melingkar persis mentoring) yang di dalamnya dilakukan empat aktifitas; membaca al-Qur’an, mempelajari al-Qur’an, mempelajari sunnah, dan menyucikan ruhani. Dari Darul Arqam lah, kemudian Islam meluas dalam masyarakat jahiliyah saat itu. Satu-persatu orang “terseret” dalam arus kebaikan, ma’siyat mulai terkikis, pengormatan antar manusia dengan manusia lain pun ditegakkan. Dan pada titik puncaknya, lingkaran kecil itu berubah menjadi penganyom bagi dua per tiga bumi ini. Menciptakan kemakmuran yang tiada pernah terbayang manusia Pernahkah kita menemui sebuah negara yang seluruh rakyatnya tidak mau menerima zakat? Bukan karena gengsi atau malu, tapi karena mereka memang telah mencapai hidup yang benar-benar sejahtera. Cerita indah itu pernah benar-benar terjadi pada masa Umar bin Abdul Aziz. Sekali lagi semuanya dimulai dari TARBIYAH! Sahabat, mungkin masih ada keraguan di benakmu, kok bias ya…dari lingkaran kecil itu saja bisa menyelamatkan bangsa bobrok dan bodoh serta mengangkatnya menjadi penganyom dunia? Ya , bisalah. Begini prosesnya. Dari halaqoh yang dibina oleh Rasulullah para sahabat mendapatkan ilmu, mempererat ikatan hati dalam halaqoh mereka, memperkuat optimisme dalam hidup mereka, dan menumbuhkan kemuliaan dengan keislaman mereka. Dengan begitu mereka mereka menjadi manusia-manusia yang sholeh, cerdas, dan-kalau orang sekarang bilang-punya integritas pribadi yang tinggi. Para sahabat yang telah terbina itu menikah. Mereka membina keluarga. Dari keluarga para sahabat yang baik ini terbentuklah masyarakat yang baik. Begitulah seterusnya sampai terbentuk negara yang baik dan akhirnya menjadi penganyom dunia. Bisakah kita melakukannya? Tentu, asal kita lakukan dengan
  • 20. 19 prosedur yang sama, bersungguh-sungguh, dan terus-menerus, maka suatu saat nanti kitalah yang akan menjadi solusi bagi segala permasalahan bangsa dan umat Islam saat ini. Memang bukan hari ini! Tapi, nanti dan itu pasti! Allahu Akbar… Sahabat, mari kita bersyukur karena kita masih bertemu dengan mentoring hari ini. Jadikan ia lingkaran terindah dalam kehidupan kita. Lingkaran tempat kita berbagi ilmu, tempat kita berdiskusi, tempat untuk sharing, tempat untuk saling menjalin persaudaraan sejati dengan saudara seiman kita.Ok…
  • 22. 21
  • 23. 22
  • 24. 23 10 KARAKTER MUSLIM Sahabat, kalau sebelumnya sudah kita bahas pentingnya tarbiyah, maka bab ini akan membahas pribadi seperti apa yang akan dilahirkan dari tarbiyah Islam. Pribadi seperti apakah yang dimiliki para sahabat hingga mereka disebut oleh Allah sebagai sebaik-baik umat “Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia” (Ali Imron : 110) Dengan mengetahui karakter ini, semoga kita bisa mengukur sudahkah kita memenuhi karakter itu, punya semangat untuk meraihnya dan yang lebih penting lagi kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk mencapainya. Inilah sepuluh karakter muslim Idaman Pertama, akidah yang lurus dan benar. Inilah karakter paling urgen yang harus dimiliki seorang muslim. Akidah adalah landasan paling utama dalam aktifitas setiap muslim. Dengan akidah yang lurus seseorang akan menjadi orang yang optimis dalam hidupnya. Karena dirinya menyakini dan bisa merasakan kehadiran Allah dalam setiap aktifitasnya. Tak perlulah pergi ke dukun,paranormal (atau para tidak normal), orang pintar dan yang sejenisnya. Muslim yang berakidah lurus tidak akan berdoa kecuali kepada Allah saja. Kuburan, pohon keramat, batu sakti sama sekali tak ada dalam pikirannya. Mereka juga menyakini bahwa usaha merekalah penentu keberhasilan atau kegagalan tentu dengan seijin Allah. Ramalan bintang, ramalan tangan, sio, dan lain-lain adalah hal-hal konyol yang sama sekali tidak boleh kita percayai. Akidah yang lurus juga akan menjaga keimanan seorang muslim dari berbagai iming-iming baik materi atau kedudukan untuk menanggalkan keIslamnnya. Imannya kokoh hingga di akhir hayatnya. Kedua, Ibadahnya benar. Seorang selalu menjaga niatnya dalam
  • 25. 24 ibadah. Bukan untuk disanjung atau supaya kelaihatan sholeh. Tujuannya hanya Allah saja. Ibadahnya juga ibadah sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah SAW. Tidak mengarang sendiri seperti kasus-kasus yang pernah kita dengar, seperti sholat dengan bahasa Indonesia atau baca sambil diartikan. Muslim idaman juga menjaga agar semua kewajiban-kewajibannya terpenuhi. Sholat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, dan haji adalah ibadah-ibadah pokok dan wajib dalam Islam. Tak cukup yang wajib saja, yang sunah pun tidak ketinggalan seperti puasa senin kamis, sholat tahajud, sholat dhuha, dsb. Ketiga adalah berakhlak mulia. Dia adalah teman yang baik terhadap temannya yang lain. Dia adalah seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya. Dia adalah orang yang selalu menghias diri dengan senyum, sapa, salam , dan santun. Tutur bicaranya selalu halus dan tidak menyakiti hati. Dia adalah orang yang dermawan, tawadhu, dan selalu membuat orang lain bahagia. Dialah muslim idaman. Keempat, wawasannya luas dan cerdas. Seorang muslim haruslah cerdas. Bisa baca al-Qur’an dengan baik, IP juga diatas rata-rata, memahami ilmu-ilmu agama, mengikuti berbagai perkembangan informasi. Dan yang penting lagi, tidak gaptek. Kelima adalah pandai menjaga waktu. Waktu adalah pedang. Waktu adalah emas. Waktu adalah ilmu. Begitulah peribahasa yang menunujukan pentingnya waktu. Bahkan, Allah dalam surat al-‘Asr bersumpah atas nama waktu. Ini adalah sebuah sinyal seorang muslim adalah mereka yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik. Selalu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat di tiap detiknya. Tidak membuangnya untuk aktifitas sia-sia, apalagi aktifitas yang membuat Allah murka. Keenam, manajemen hidupnya teratur. Hidup seorang muslim
  • 26. 25 sejati selalu teratur, terencana, dan berjalan by planning. Bukan asal mengalir saja. Aktifitasnya diatur dengan baik. Rumahnya juga teratur. Kamarnya tidak berantakan. Dia juga bisa bekerja dalam tim, mengorganisir sebuah organisasi, dan mengelola kerja bersama. Pokoknya, semuanya di manage dengan baik. Ketujuh adalah entrepreneuer. Apa itu entrepheuner? Eit, jangan salah yang dimaksud entrepheuner disini bukan berarti harus jadi pengusaha besar. Tapi entrepheunership disini lebih pada kemandirian ekonomi. Seorang muslim (laki-laki) yang sudah baligh, maka seluruh kebutuhannya menjadi tanggungannya sendiri. Kalaupun orangtua masih memberikan biaya hidupnya, maka itu sedekah dari orang tua. Yach, masak harus disedekahi terus? Maka dari itu, walaupun penghasilannya belum besar tetap harus belajar dan berusaha memenuhi kebutuhan finansialnya sendiri. Kedelapan adalah mampu mengendalikan nafsu. Nabi Yusuf adalah fenomenal dalam hal ini. Siapa yang kuat, digoda oleh istri raja yang cantik, masih gadis (ternyata Zulaikha belum pernah disentuh sang Raja), di dalam ruangan yang tak seorang pun tahu. Tapi, kekuatan Iman membuat Nabi Yusuf yang saat itu juga masih bujang berontak dan menghindarkan diri dari Zulaikha. Nah, seorang muslim idaman adalah yang mampu menjaga nafsunya yang senantiasa menyuruh pada keburukan. Kesembilan, bugar fisiknya. Ini juga tak kalah penting. Seorang muslim idaman dilarang sakit-sakitan. Dia adalah seorang yang menjaga makananya agar selalu halal, thoyyib, dan secukupnya. Mempunyai agenda olahraga yang teratur. Kalau perlu, check up ke dokter secara berkala. Ingat, Rasulullah adalah orang yang sangat kuat bahkan mampu mengalahkan pegulat terbaik kala itu. Kesepuluh adalah bermanfaat bagi orang lain. Setelah semua karakter diatas dimiliki seorang muslim maka dia diharapkan menjadi manusia yang bisa membertikan manfaat pada orang lain, pada lingkungan,
  • 27. 26 dan pada semua hal yang bersifat kebaikan. Ingat, Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Bayangkan jika semua karakter itu pada diri kita? Luar biasa bukan!! Sudah cerdas, sholeh, orangnya baik, tampan, cakep, sehat, kaya, disukai banyak orang lagi. Nah kalau sudah begitu, kata seorang teman saya, mertua mana yang nolak…??? Sahabat, mungkin muncul di benak Anda semua; Ah, masak sih ada manusia dengan karakter sehebat itu. Jawabnya : ADA!! Yaitu para sahabat Rasulullah SAW. Tapi itu kan dulu? Benar itu dulu, tapi bukankah sejarah selalu berulang. Kata seorang pemikir Islam dari Mesir, Sayyid Qutb, masih mungkin muncul pribadi-pribadi seperti para sahabat Rasul pada zaman ini. Yach, walaupun tidak pada satu tempat, satu zaman, dan tidak pula terjadi pada semua orang. Tarbiyah (baca : mentoring) kita adalah untuk mencapai 10 karakter itu. Apakah mungkin? Sangat mungkin! Sekali lagi kita berkaca pada sejarah Rasul bagaimana mereka membentuk sahabat pada kala itu. Asal kita ikuti prosesnya dengan baik maka insya Allah itu akan terwujud. Mungkin bukan hari ini, atau sekali jadi. Tapi rasakan dan buktikan lima tahun atau sepuluh tahun lagi. Asal, Sahabat semua mengikuti prosesnya dengan baik.
  • 29. 28
  • 30. 29 ISLAMISASI SCIENCE Sahabat... Apa yang terlintas dalam benak kamu, ketika kamu mendengar kata Islam? Apakah hanya sebatas Islam itu sholat, tilawah, dan puasa saja? Atau Islam itu hanya belajar Qur’an dan Hadist saja? Salah besar jika kita menganggap Islam sesempit itu. Islam sempurna dan menyeluruh. Islam itu tidak hanya menganjurkan untuk belajar ilmu agama saja, tapi Islam juga menganjurkan kita untuk belajar ilmu pengetahuan. Islam adalah agama yang peduli dengan perkembangan IPTEK. Seperti ayat Qur’an yang pertama kali turun Q.S. Al –‘Alaq: 1-5 Allah berfirman: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhan-mulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Sahabat, ternyata Al Qur’an itu merupakan kitab yang menghimpun segala disiplin ilmu dan falsafah. Ilmu itu datangnya dari Allah sebagai tanda kemuliaan-Nya. Allah pun menghargai orang yang beriman dan berilmu sebgai orang-rang yang mempunyai derajat lebih tinggi di hadapan Allah SWT. “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Mujadilah: 11) Gejolak Islamisasi Science Sahabat, pernah mendengar istilah islamisasi sceince? Bagi yang belum semoga tulisan ini mencerahkan. Dan bagi yang pernah mendengarnya, semoga tulisan ini bisa memberikan pendalaman yang lebih.
  • 31. 30 Pada saat umat Islam menapak abad 15 Hijriah, ada upaya untuk membangkitkan kembali berbagai macam prestasi yang pernah diraih beberapa abad sebelumnya. Momen itu juga yang coba digunakan untuk menggali kembali salah satu capaian umat Islam yang monumental dalam budaya keilmuan yang sangat tinggi serta sumbangan yang pernah diberikan pada ilmu pengetahuan. Ya, islam pernah memimpin dunia ini dalam segala kebaikan, termasuk ilmu pengetahuan. Apakah ada yang salah dengan ilmu pengetahuan saat ini, sehingga kita harus melakukan Islamisai ilmu? Jawabnya; ya!!! Sahabat, ada yang beberapa hal yang salah dalam ilmu pengatahuan yang selama ini kita pelajari. Ilmu pengatahuan yang saat ini kita pelajari menjadikan barat sebagai acuannya. Padahal, barat mendasarkan ilmu pengatahuan berdasar pada filsafat Yunani dan Romawi. Adakah yang salah dengan kedua filsafat tersebut? Wah, rumit ya…mari kita pelajari pelan-pelan. Apa yang salah dari filsafat Yunani dan Romawi? OK, bagi sahabat semua yang pernah belajar filsafat, tentu tahu apa yang disebut dengan filsafat ilmu. Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang akar dari sesuatu atau mempelajari makna terdalam dari sesuatu. Jika disebutkan filsafat ilmu, maka ialah cabang filsafat yang mempelajari tentang ilmu. Filsafat ilmulah yang menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar sebagai berikut; Apa objek dari ilmu (ontologi)? Bagaimana memperoleh ilmu (epistimologi)? Dan untuk apa ilmu (aksiologi)? Mungkin Sahabat yang belum pernah belajar filsafat (bukan dari jurusan social) bertanya-tanya; untuk apa pertanyaan seperti itu. Tapi itulah sebenarnya pertanyaan mendasar yang akan mempengaruhi bagaimana arah ilmu pengetahuan. Menjadi ilmu yang menyesatkan atau mmemerikan kemanfaatan. Nah, semoga Sahabat semua tidak tambah pusing. Mari kita bedah one by one apa itu ontologi, epistimologi, dan aksiologi.
  • 32. 31 Ontologi Kajian ontologi ini membahas tentang obyek dari ilmu pengetahuan. Gambaran tentang obeyek pengetahuan ini bisa digambarkan dengan pernytaan seorang guru besar di Jepang "Butsurigaku wa goritekina mono Fugoritekina mono, tatoeba kamisama no sonzai , wa butsurigaku no manaita ni nosetewa ikenai. Ungkapan dalam bahasa negeri sakura tersebut berarti, " Obyek ilmu Fisika adalah hal-hal yang logis. Hal-hal yang tidak logis, misalnya keberadaan Tuhan, tidak boleh dimasukkan ke dalam ilmu Fisika." Nah, Sahabat itulah gambaran ilmu barat. Pada ilmu pengetahuan barat, obyek atau realitas dibatasi pada hal-hal yang bersifat materi. Hal ini tidak dapat dipisahkan dengan cara pandang mereka yang bersifat materialistik-sekularistik. Ilmuwan barat bersikukuh bahwa wilayah ilmu pengetahuan dibatasi pada sesuatu yang riil, pasti dan kuantitatif. Dengan cara pandang ini, ilmuwan barat merasa tidak perlu dan menganggap tidak ada artinya mengembara lebih jauh dengan melihat fenomena alam sebagai kumpulan hikmah. Apalagi untuk berpikir tentang Tuhan. Bagi mereka belajar hal-hal tersebut bukanlah termasuk ilmu. Maka mereka menjadi orang-orang yang kering spiritualialitasnya dan menyebabkan mereka kehilangan tujuan hidup. Sedang dalam Islam, selain materi, maka yang non materi termasuk pengetahuan yang harus dipelajari oleh seorang muslim. Misal, ma’rifatullah (mengenal Allah) seperti yang sudah kita bahas di depan. Epistemologi Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang metodologi. Di dalam ilmu pengetahuan barat, satu- satunya cara mendapatkan ilmu pengetahuan adalah melalui metoda ilmiah yang ditopang oleh dua tiang utamanya: rasionalisme dan empirisme. Rasionalisme dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650) yang mengatakan
  • 33. 32 bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah rasio. Hanya pengetahuan yang didapat dari akallah, dengan metoda deduktif, yang memenuhi syarat ilmiah. Tiang kedua dipelopori oleh Francis Bacon (1561- 1626) yang menegaskan bahwa pengalaman empirislah yang menjadi sumber ilmu pengetahuan. Apa-apa yang didapat dari eksperimen empiris, melalui metoda induktif, yang dapat dikatakan ilmiah. Mereka menganggap bahwa ilmu pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui penalaran rasional dan pengalaman empiris berarti tidak membuka ruang bagi peran wahyu ilahi dalam wilayah ilmu pengetahuan. Sedangkan Islam, mengajarkan kepada kita bahwa mempelajari AlQur’an pun menrupakan cara kita memperoleh ilmu pengetahuan. Karena di dalamnyalah ilmu dari Zat Yang Memiliki Ilmu terhimpun sebagai kalam-Nya yang mulia. Orang-orang yang semata-mata mengandalkan akal dan pengalaman empiris saja sebagai landasan hidupnya, pastilah ia akan tersesat. Betapa banyak fenomena di alam mini yang tidak bias dijelaskan dengan akal maupun dibuktikan dengan eksperimen. Allah menggambarkan mereka orang-orang yang lebih rendah dari binatang ternak. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al-A‟raf : 179) Sedang orang-orang yang benar-benar berilmu adalah mereka yang memahami dan menyakini kebanaran al-Qur’an “…Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal”.(Ali Imron : 7)
  • 34. 33 Aksiologi Aksiologi adalah kajian yang menyangkut tujuan. Di dalam wilayah kajian ini dibahas tentang manfaat dan mudhorot yang dapat ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan barat dimanfaatkan untuk sekadar keuntungan yang bersifat materi dan duniawi. Francis Bacon, misalnya, mengatakan bahwa ilmu pengetahuan digunakan untuk memperkuat kemampuan manusia. Dia menegaskan bahwa ilmu pengetahuan hanya bermanfaat jika nampak pada kekuasaan manusia. Ilmu pengetahuan barat tidak memiliki bingkai nilai yang jelas tentang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan telah menjadi nilai itu sendiri. Oleh karenanya pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk penindasan sesama manusia serta eksploitasi besar-besaran terhadap alam dapat kita lihat sebagai akibat kekosongan ilmu pengetahuan terhadap nilai-nilai. Islam mempunyai tujuan yang jelas dari ilmu pengetahuan. Dalam Islam, ilmu pengetahuan mempunyai fungsi untuk memperkuat keimanan kepada Allah serta digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Bumi Allah adalah hamparan yang menunjukan bukti kekuasaannya. Bumi Allah juga disediakan bagi manusia untuk dimanfaatkan sebaik mungkin dan senantiasa dilestarikan. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (al-Baqoroh : 22) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (ali Imron 190-191) Maka, dari itu Sahabat mari kita menjadi orang-orang yang berilmu
  • 35. 34 yang menguasai keilmuan masing-masing secara mendalam. Kemudian kita berjuang agar ilmu kembali kepada tujuan Sang Pencipta Ilmu, Allah SWT. Ayo Semangat Belajar…!!!!!! Prof. Arthur Alison: ''Karena Az Zumar 42'', Tidur dan Kematian Namaku Arthur Alison, seorang profesor yang menjabat Kepala Jurusan Teknik Elektro Universitas London. Sebagai orang eksak, bagiku semua hal bisa dikatakan benar jika masuk akal dan sesuai rasio. Karena itulah, pada awalnya agama bagiku tak lebih dari objek studi. Sampai akhirnya aku menemukan bahwa Al Qur’an, mampu menjangkau pemikiran manusia. Bahkan lebih dari itu. Maka aku pun memeluk Islam. Itu bermula saat aku diminta tampil untuk berbicara tentang metode kedokteran spiritual. Undangan itu sampai kepadaku karena selama beberapa tahun, aku mengetahui Kelompok Studi Spiritual dan Psikologis Inggris. Saat itu, aku sebenarnya telah mengenal Islam melalui sejumlah studi tentang agama-agama. Pada September 1985 itulah, aku diundang untuk mengikuti Konferensi Islam Internasional tentang 'Keaslian Metode Pengobatan dalam Al Quran' di Kairo. Pada acara itu, aku mempresentasikan makalah tentang 'Terapi dengan Metode Spiritual dan Psikologis dalam Al Quran'. Makalah itu merupakan pembanding atas makalah lain tentang 'Tidur dan Kematian', yang bisa dibilang tafsir medis atas Qur’an surat Az Zumar ayat 42 yang disampaikan ilmuwan Mesir, Dr. Mohammed Yahya Sharafi. Fakta-fakta yang dikemukakan Sharafi atas ayat yang artinya, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tandatanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir," telah membukakan mata
  • 36. 35 hatiku terhadap Islam. Secara parapsikologis, seperti dijelaskan Al Quran, orang tidur dan orang mati adalah dua fenomena yang sama. Yaitu dimana ruh terpisah dari jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan kekuasaan Allah bisa kembali kepada jasad saat orang itu terjaga. Sedangkan pada orang mati, tidak. Ayat itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang bermimpi sadar dan ingat bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat mimpinya, padahal saat bermimpi ia sedang tidur. Quran surat Az Zumar ayat 42 ini juga menjadi penjelasan atas orang yang mengalami koma. Secara fisik, orang yang koma tak ada bedanya dengan orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan mati, karena secara psikis ada suatu kesadaran yang masih hidup. "Bagaimana Al Quran yang diturunkan 15 abad silam, bisa menjelaskan sebuah fenomena yang oleh teori parapsikologis baru bisa dikonsepsikan pada abad ini?" Jawaban atas pertanyaan inilah yang akhirnya meyakinkan aku untuk memeluk Islam. Selepas sesi pemaparan kesimpulan dalam konferensi itu, disaksikan oleh Syekh Jad Al-Haq, Dr. Mohammed Ahmady dan Dr. Mohammed Yahya Sharafi, akupun menyatakan dengan tegas bahwa Islam adalah agama yang nyata benarnya. Terbukti, isi Al Qur’an yang merupakan firman Allah pencipta manusia, sesuai dengan fakta-fakta ilmiah. Kemudian dengan yakin, aku melafadzkan dua kalimat syahadat yang sudah sangat fasih kubacakan. Sejak itu aku pun menjadi seorang Muslim dan mengganti namaku menjadi Abdullah Alison. Sebagai Ketua Kelompok Studi Spiritual dan Psikologi Inggris, aku telah mengenal banyak agama melalui sejumlah studi yang dilakukan. Aku mempelajari Hindu, Budha dan agama serta kepercayaan lainnya. Entah kenapa, ketika aku mempelajari Islam, aku juga terdorong untuk melakukan studi perbandingan dengan agama lainnya.
  • 37. 36 Walaupun baru pada saat konferensi di Mesir, aku yakin benar bahwa Islam sebuah agama besar yang nyata perbedaannya dengan agama lain. Agama yang paling baik diantara agama-agama lain adalah Islam. Ia cocok dengan hukum alam tentang proses kejadian manusia. Maka hanya Islam-lah yang pantas mengarahkan jalan hidup manusia. Aku merasakan benar, ada sesuatu yang mengontrol alam ini. Dia itulah Sang Kreator, Allah Swt. Dari pengalaman bagaimana aku mengenal dan masuk Islam, aku pikir pendekatan ilmiah Al Quran bisa menjadi sarana efektif untuk mendakwahkan Islam di Barat yang sangat rasional itu.
  • 39. 38
  • 40. 39 ISLAM BUKTI CINTA SANG PENCIPTA Sahabat, mari kita bersyukur kepada Allah dengan sebenar-benar syukur. Sungguh terlalu banyak nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita jika dibandingkan ketaatan yang telah kita persembahkan untuk-Nya. Ketaatan yang sebenarnya Allah sendiri tidak memerlukannya, bahkan kita yang sebenarnya membutuhkan-Nya. Sahabat, mari kita berusaha mencintai Allah. Karena sungguh, Allah telah melimpahkan segenap kasih sayangNya pada kita semua. Bukti kasih sayang itu terhampar di sepanjang perjalanan kehidupan kita. Kita dilahirkan dari rahim seorang ibu muslimah adalah bukti kasih sayang Allah. Kita tumbuh dan berkembang dalam sebuah keluarga muslim adalah bukti kasih sayang Allah. Dan kini, kita dewasa dan tetap menjadi seorang muslim adalah bukti kasih sayang Allah. Islam! itulah Sahabat, bukti kasih sayang-Nya. Islam adalah manual kehidupan yang telah Allah siapkan untuk kita menyusuri hidup di dunia ini. Tanpanya kita akan terombang-ambing dalam kesesatan, tak tahu kemana arah tujuan, dan akhirnya kita akan terperosok dalam kehancuran. Islam! itulah petunjuk terbaik dalam kehidupan kita. Dengan Islam kita tahu kemana hidup akan tertuju. Dengan Islam pula kita tahu jalan yang harus kita tempuh untuk mencapai tujuan itu. Tujuan itu adalah beribadah kepada Allah, untuk kemudian Allah limpahkan pahala dan kenikmatan abadi di akhirat atas segala ketaaatan yang telah kita lakukan. ”Dan tidaklah Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.” (Ar-Ra‟du : 6)” Islam, Bukan Sekedar Agama
  • 41. 40 ” Sesungguhnya din (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imron : 19) ”Barang siapa mencari din selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (din itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali Imron : 85) Sahabat, mari kita kembali bermain kata. Sekali lagi, harus kita akui bahwa bahasa Indonesia masih miskin untuk mengartikan kata-kata dalam bahasa Arab. Termasuk kata yang dicetak tebal diatas, din. Kalau dalam terjemahan biasa kita sering mengartikannya agama. Tak salah memang jika din diartikan agama, namun terjemahan itu tidak mencakup semua maksud yang terkandung dalam kata din. Din dalam bahasa arab berarti: agama, pola pikir, gaya hidup, aturan hidup, atau lebih keren sering disebut way of life. Ya, din berarti semua aturan yang menyangkut sisi kehidupan manusia. Dan itulah Islam!! Allah menurunkan Islam sebagai manual kehidupan manusia. Ibarat, kalau kita beli HP maka didalam boxnya ada manual/petunjuk pemakaian yang lengkap, seperti itu pula Islam dalam hidup kita. Di dalam manual itu ada petunjuk penggunaaan, larangan, hal-hal yang dianjurkan, perawatan sampai customer center tempat kita melakukakan konsultasi atau pengaduan jika ada yang bermasalah di HP itu. Begitu pula Islam. Islam memberikan petunjuk kehidupan, cara menjalaninya, rambu-rambu yang dilarang Allah, hal-hal yang dianjurkan Allah, sampai memberikan petunjuk bagaimana doa dan pengaduan disampaikan kepada Allah jika ada permasalahan dalam hidup. Islam mengatur lengkap semuanya sejak manusia bangun tidur sampai tidur lagi. Dari hal-hal kecil seperti makan, minum, dan tidur hingga perkara besar seperti ekonomi, politik, sosial, yang lingkupnya nasional maupun internasional. Subhanallah...tentu hanya Zat Yang Maha Kuasalah yang mampu menciptakan aturan sedetail dan sangat bermanfaat itu. Seandainya yang membuat manusia bisa beribu-ribu tahun atau mungkin tak akan pernah
  • 42. 41 selesai membuat aturan yang sedemikian banyak. Lihat saja, anggota DPR untuk sekedar buat undang-undang yang bebrpa lembar saja bisa berbulanbulan bahkan bertahun-tahun bau disahkan. Nah, Sahabat...jika Allah telah menyediakan seperangkat aturan yang luar bisa itu masihkan kita menggunakan aturan-aturan yang lain? Keterlaluan bukan, jika kita menolak aturan Allah, padahal kita adalah makhluk lemah yang diciptakannya?! Ibarat hp lagi, kalau kita punya hp nokia (maaf bukan maksud promosi lho...) tapi memakai manual hp samsung, apakah nyambung? Mungkin beberapa bagian sama, namun bagian yang lain sama sekali berbeda. Dan kalu kita memaksakan tetap dengan manual hp samsung, maka yang terjadi adalah kerusakan. Begitu pula kita manusia yang diciptakan Allah. Maka Allah pula yang paling berhak menyusun manual kehidupan untuk kita. Jika kita memaksakan diri atau sok pintar memakai manual yang lain maka yang terjadi adalah kerusakan. Sekali lagi, manual kehidupan itu adalah ISLAM. Islam, Sempurna dan Paripurna “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Maidah: 3) Ayat diatas adalah wahyu terakhir yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Suasana mengharu biru mewarnai Mekah. Saat Rasulullah menyampaikan khutbah perpisahan dengan para sahabatnya. Peristiwa itu terjadi pada saat haji wada’, haji terakhir yang Rasulullah lakukan dalam hidupnya yang mulia dan penuh pengorbanan. Tak selang berapa lama Rasulullah jatuh sakit. Beliau mengalami demam tinggi selama beberapa hari dan akhirnya kembali kepada Kekasih yang selalu dirindukannya, Allah SWT. Purna sudah tugas beliau
  • 43. 42 membimbing umat manusia keluar dari kegelapan jahiliyah menuju hidayah Islam. Ayat ketiga dari surat al-Maidah menandakan telah sempurnanya Islam sebagai tuntutan bagi kehidupan manusia. Jadilah Islam agama, jalan hidup, aturan, pola pikir yang akan mengantarkan manusia pada kebahagiaan. Islam telah diturunkan Allah melalui Rasul-Nya yang mulia benar-benar telah sempurna dan paripurna. Tak perlu manusia menambahkan atau mengurangi sedikitpun darinya. Maka, Sahabat, akankah kita mengingkarinya?
  • 45. 44
  • 46. 45 SYAHADAT ! KALIMAT MAHA DAHSYAT Awalnya… Dia adalah seorang lelaki kejam dan bengis. Bisa dikatakan dialah pimpinan mafia dan preman Arab saat itu. Pas dengan badannya yang kekar, kemampuan bela diri yang tak tertandingi, dan kehebatan strategi perang. Salah satu bukti kekejamannya adalah teganya ia mengubur darah dagingnya hidup-hidup. Apakah anaknya bersalah? Tentu tidak! Anaknya baru berumur kurang lebih dua tahun. Toh, kalaupun anak ini membuat kesalahan masih sangat bisa dimaafkan. Tapi, tidak! Anak ini tidak membuat kesalahan sedikitpun! Bahkan dia anak yang sangat baik. Ketika sang ayah sedang menggali kuburan maut untuknya, anak inilah yang mengusap keringat sang ayah. Lantas kenapa? Hanya karena satu alasan : Malu. Malu jika seorang yang perkasa memiliki anak perempuan.
  • 47. 46 Selanjutnya… Dirinya murka. Ketika Tuhan gandum dan batu yang selama ini dia sembah dihinakan oleh seorang mulia diantara kaumnya. Seorang mulia itu mengajak kaumnya untuk menyembah Allah Tuhan yang sebenarnya. Seorang mulia itu adalah, Sang pembawa wahyu, Rasulullah SAW. Pedangnya dihunus, dengan darah menggelegak di kepala dia berteriak- teriak mencari Muhammad. Nafsu membunuhnya sudah sedemikian besar. Tiba-tiba di jalan seorang menghadangnya, “Hai, kau kenapa kau marah-marah dan akan membunuh Muhammad. Adikmu saja telah masuk agamanya.” Mendengar hal itu amarahnya semakin membara. Ditemuinya adiknya, ditampar , dipukul, dan diinterogasi. Bahkan ia hendak mengonyak kitab suci yang sedang dibaca adiknya. “Aku takkan menyerahkan al-Qur’an ini padamu, karena ini hanya boleh disentuh oleh orang yang suci.” Kata adiknya. Maka iapun membersihkan diri, mandi dan bersuci. Dengan gemetar sang adik menyerahkan kitab itu padanya. Dibacanya dengan seksama. Dan…dia terpana, hatinya luluh, sebuah ungkapan jujur terucap dari mulutnya, “Ini bukanlah perkataan manusia…” Akhirnya… Tak perlu waktu untuk berpikir, dirinya segera menemui Muhammad. Di hadapan sang Nabi diucapkannya dengan lantang, “Asyhadu all ilaha illa Allah wa asyhadu anna muhammdarrosulullah..” dia masuk Islam. Tangis bahagia dan pelukan hangat sang Nabi menyambutnya memasuki babak baru kehidupan. Senyum bahagia tersungging dari para sahabat. Semuanya berubah. Dia menjadi pembela Islam yang setia. Mejadi pembela Rasul. Dialah sahabat terbaik setelah Abu
  • 48. 47 Bakar As-Sidiq. Penyesalan dan tangis taubatnya atas perlakuannya di masa jahiliyah menyisakan bekas aliran air mata di pipinya. Akhirnya doa nabi terkabul…”Ya Allah perkuatlah Islam dengan salah satu dari dua Umar…” Dan Allah telah memilih, Umar itu ialah Umar bin Khatab. Sahabat…, kisah keislaman Umar adalah kisah yang sangat menyentuh dan dramatis. Bayangkan seorang gembong mafia tiba-tiba berubah menjadi seorang muslim yang sangat taat, bahkan menjadi sahabat terbaik kedua saat itu. Di waktu selanjutnya bahkan Umar menjadi pimpinan kaum muslimin. Kisah seorang Umar adalah kisah yang menakjubkan tentang perubahan. Perubahan yang revolusioner. Perubahan dari kekelaman masa jahiliyah menuju cahaya Islam. Perubahan dari keangkuhan kepada ketawadhuan. Perubahan dari permusuhan pada kebenaran menuju pembelaan total terhadap kebenaran. Umar hanyalah salah satu contoh perubahan revolusioner itu. Kalau kita simak kisah para sahabat, maka hampir bisa kita temui perubahan revolusioner itu terjadi pada setiap diri mereka. Bilal misalnya, yang tadinya budak penurut dan rendah diri tiba-tiba menjadi seorang yang memiliki harga diri dan kemuliaan. Cambukan dan panasnya padang pasir tak membuat imannya menguap dan mengering, bahkan menjadi semakin kokoh. Semua perubahan itu karena satu kalimat yang sering kita ucapkan. Asyhadu all ilaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammdan rosulullah. Ya, syahadat. Syahadat mengandung kekuatan dahsyat yang mampu membuat para sahabat berubah dari totalitas dalam keburukan kepada totalitas dalam kebaikan. Lantas, kenapa kaum muslimin hari ini tidak seperti itu? Kenapa ada
  • 49. 48 yang disebut Islam KTP (wah, repot nih yang berhak masuk surga tentu KTPnya saja), atau Islam abangan, atau sebutan-sebutan lain yang mewakili satu kesimpulan : Ngakunya Islam tapi tidak berperilaku seperti orang Islam. Ngakunya islam tapi tidak sholat, puasa, apalagi, zakat dan haji. Ngakunya Islam tapi penampilannya bukan penampilan muslim. Sahabat, Bahkan terkadang kita temukan orang-orang yang terlalu PeDe, membiarkan dirinya bergelimang dalam keburukan dan kesia-siaan. Kemudian dengan santai mengatakan, “Ah gampang ntar kalau mati ngucap syahadat kan masuk surga.” Memang benar ada sebuah hadists yang mengatakan bahwa jika seseorang mengucap syahadat di akhir hidupnya maka ia akan masuk surga. Tetapi sesungguhnya tak semudah yang kita bayangkan ketika kita telah berada di gerbang kematian, nafas tersengal-sengal, dan menahan sakit karena tercerabutnya nyawa dari raga. Pada kondisi seperti itu, maka seseorang tak dapat lagi memikirkan apa yang ia ucapkan. Yang akan keluar dari mulutnya adalah apa yang sering dipikirkan dan diucapkannya. Sahabat semua mungkin pernah menyaksikan orang sakit dan pada kondisi panas yang tinggi, maka yang keluar dari mulutnya adalah igauanigauan tanpa makna, dan apa yang selalu ia pikirkan. Di zaman seorang ulama bernama Ibnul Qoyyim Al- Jauziah, beliau pernah menceritakan seorang yang sekarat ditalkin (dituntun untuk mengucap La ilaha illa Allah) tapi yang keluar dari mulutnya, “Sekak…!!” Setiap kali kalimat tauhid dibisikkan di telinganya, yang keluar kata, “Sekak…:!!” rupa-rupanya orang ini adalah seorang yang hobi bermain catur hingga meninggalkan kewajiban-kewajibannya sebagai muslim. Sahabat, apa yang akan kita ucapkan di akhir hidup kita? Pernahkah kita membayangkan ternyata yang keluar dari lisan kita menjelang kematian adalah musik seronok yang kita hafal, atau lelucon-lelucon kotor yang sering kita dengar?
  • 50. 49 Mari kita rancang apa yang akan kita ucapkan di akhir hidup kita nanti dari sekarang. Jika kita ingin mengucap kalimat syahadat maka seharusnyalah kita memahami syahadat ini dengan ilmu, meresapi dalam relung jiwa kita, dan mengaplikasikan dalam perilaku kita. Allahummarzuqna bi khusnil khotimah. Ya Allah karuniakanlah kepada kami akhir kehidupan yang baik. Amiiin
  • 52. 51
  • 53. 52 MERAJUT CINTA DI JALAN SURGA (EPISODE PERTAMA) Pernahkah Sahabat Muda semua jatuh cinta pada seseorang? Jatuh cinta, bagaimana rasanya, tak usahlah kita mencari jawabannya. Karena tiap orang rata-rata memiliki jawaban yang rata-rata sama. Indah dan
  • 54. 53 berjuta rasanya. Dunia serasa berseri, setiap orang dirasakan ramah, alam di sekililingnya terasa indah. Sebenarnya “Manusia tidak jatuh ‘ke dalam’ cinta, dan tidak juga keluar ‘dari cinta’. Tapi manusia tumbuh dan besar dalam cinta. Cinta di banyak waktu dan peristiwa, selalu berbeda orang mengartikannya. Tak ada yang salah tetapi tak ada juga yang sempurna penafsirannya. Karena cinta selalu berkembang. Ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke daratan yang lebih rendah. Ada satu yang bisa sepakati tentang cinta. Bahwa cinta, memberikan kekuatan dahsyat dalam diri kita. Cinta membuat dunia yang bising terasa indah dengannya. Cinta membuat seorang yang penakut menjadi pemberani. Cinta juga mengajarkan pada kita tentang berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan. Kisah-kisah abadi di dunia ini adalah kisah-kisah cinta. Taj mahal indah di India, di setiap jengkal marmer yang dibangunnya terpahat nama kekasih buah hati. Sang raja membangunnya karena cinta. Kisah abadi Romeo dan Juliet adalah kisah cinta. Keteguhan Rasulullah di awal-awal dakwahnya juga disokong oleh cinta seorang Khadijah. Sahabat muda, tapi kita juga harus hati-hati dengan cinta. Indahnya cinta dan kekuatan yang dihasilkan darinya bisa menyesatkan dan menjerumuskan manusia jika tidak ditempatkan pada tempat yang semestinya. Cinta akan membutakan manusia jika takaran cintanya tidak sesuai dengan porsinya. Cinta akan mengantarkan manusia kedalam jurang dosa, berma’siyat kepada Allah, dan menjerumuskan dalam lubang kehinaan jika kita tidak bisa memenagenya dengan baik. Bukankah kehancuran Fir’aun karena terlalu cintanya pada kekuasaan? Bukankah hancurnya Qorun karena cintanya pada harta? Bukankah ajakan zina Zulaikha pada Yusuf karena cinta yang tidak pada
  • 55. 54 tempatnya? Fir’aun, Qorun, dan Zulaikha adalah contoh kisah-kisah tentang cinta yang tidak mengantar pada kebaikan namun pada keburukan. Bagaimana agar kita tidak tersesat oleh cinta, Sahabatku? Mari menempatkan cinta pertama dan yang paling utama pada Sang Pencipta Cinta. Dialah Allah SWT. Ada sebuah ungkapan indah tentang cinta, “Mencintai seseorang bukanlah apa-apa, dicintai seseorang adalah sesuatu, dicintai oleh orang yang kita cintai sangatlah berarti, namun dicintai Sang Pencipta adalah segala-galanya.”. Sahabatku, sesungguhnya kecintaan pada Allah pasti bisa menyelamatkan orang yang mencintai-Nya dari azab dan semestinya pula seorang hamba tidak mencoba- coba mengganti cinta hakiki itu dengan cinta lain yang tidak setara. Lantas bagaimana agar kita mencintai Allah? Sahabat ada pepatah yang sangat terkenal “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta” Ungkapan tersebut menegasakan pentingnya pengenalan sebagai proses awal tumbuhnya rasa cinta dan berseminya rasa rindu. Nah, Sahabat Muda semua untuk mencintai Allah maka kita perlu mengenal-Nya atau alam istilah lain disebut ma’rifatullah. “(Yaitu)orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar Ra‟d : 28) Semut Juga Pengambil Keputusan yang Hebat Alam ini memberikan bukti yang sangat nyata tentang adanya Sang Pencipta, Sang Pemelihara, Sang Penganyom, dialah Allah SWT. Bahkan seekor semut, hewan yang lemah pun diberi instink kecerdasan dan adaptasi oleh Allah SWT. Selama ini semut diketahui sebagai makhluk sosial dan pintar. Jadi tak heran kalau semut menjadi pengambil keputusan yang andal. Koloni semut terbukti dapat mengambil keputusan dengan cepat saat
  • 56. 55 berburu mangsa, tidak hanya menentukan jalur lalu lintas dari sumber makanan ke sarang. Ini tebukti saat iring-iringan semut berhasil beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya saat iring-iringannya dihambat. Untuk menguji kemampuan semut menghadapi masalah, Audrey Dussutour dan timnya dari Universitas Sydney, Australia, meletakkan lembaran plastik yang sangat dekat dengan permukaan jalur rombongan semut pemotong daun yang sedang mengangkut mangsa. Meski ruang di bawah lembaran plastik masih dapat dilalui semut, potongan daun mustahil melaluinya. Agar semut tidak mencari jalan memutar, jalur sekitarnya ditutup. "Mengejutkan, kemacetan tidak terjadi karena semut-semut tersebut segera belajar untuk memotong-motong daun menjadi lebih kecil," ujar Dussutour. Setelah 24 jam, semut tidak hanya memotong melainkan menggulungnya sehingga lebih mudah dibawa di bawah lapisan plastik yang terlalu sempit. Hal tersebut menunjukkan bahwa semut benar-benar pengambil keputusan yang hebat. Mereka tidak hanya beradaptasi, namun mengembangkan strategi yang lebih baik. Para peneliti menyatakan, strategi tersebut mungkin dikembangkan dari proses yang disebut social fasilitation (kemudahan sosial). Dalam hal ini, saat plastik menghalangi, beberapa ekor semut yang sebelumnya membawa daun ukuran besar akan memotong-motongnya agar sesuai dengan ukuran lorong dan tetap berada di dalam lorong. Sementara semut yang belum membawa daun akan bertemu dengannya dan mendapat informasi tersebut. "Ibarat banyak orang makan es krim, lalu Anda ingin membelinya juga," ujar Dussutour. Namun, untuk mengetahui bagaimana strategi mulai terbentuk, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Para peneliti harus melakukan pengamatan lebih lanjut kepada masing-masing individu,
  • 57. 56 misalnya dengan menandainya menggunakan pewarna, untuk melihat proses pengambilan keputusan itu. (kompas.com)
  • 59. 58
  • 60. 59 MERAJUT CINTA DI JALAN SURGA (EPISODE KEDUA) Mekah masih seperti biasanya. Namun hari itu agak berbeda. Orang terbaik diantara mereka menyerukan sesuatu yang nampaknya sangat penting, Muhammad SAW. Sebuah wahyu baru saja turun kepada beliau, “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabat yang dekat.” (Asy-Syu’ara’: 214). Dengan turunnya ayat itu maka cara dakwah yang harus ditempuh Rasullulah berubah. Dari yang awalnya dakwah secara-sembunyi-sembunyi masuk ke fase dakwah terang-terangan.
  • 61. 60 Tak perlu menunggu lama, Rasulullah pun menyeru di atas bukit Shafa. “Wahai bani Fihr, wahai bani ady, wahai bani Ka’ab,…wahai semua orang.” Setelah semua berkumpul mengelilingi Rasulullah saat itu, beliapun melemparkan pertanyaan, “Apa pendapat kalian jika kukatakan bahwa di lembah ini ada sepasukan kuda yang mengepung kalian, apakah kalian percaya padaku.” Serentak mereka menjawab, “Benar, kami tidak mempunyai pengalaman bersama engkau kecuali kejujuran.” Kemudian Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku peringatan kepada kalian sebelum datangnya azab yang pedih.” memberi Tanpa tahu sopan santun Abu Lahab tiba-tiba memotong, “Celakalah engkau untuk selama-lamanya. Untuk inikah engkau mengumpulkan kami?” Karena perbuatan ini Allah kemudian menurunkan sebuah ayat, “Celakalah kedua tangan Abu Lahab.” (Al-Lahab :1) Sahabat Muda, kisah diatas adalah sebuah fragmen dari perjalanan dakwah Rasulullah. Begitu Rasulullah menerima wahyu untuk berdakwah secara terang-terangan maka beliau naik bukit Shafa. Secara budaya saat itu,jika seseorang naik ke bukit Shafa berarti pertanda orang tersebut akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting. Maka Rasulullah memilih bukit Shafa sebagai tempat ia menyerukan La ilaha illa Allah, Muhammadun rasulullah, dan mengajak untuk memeluk Islam. Ada percakapan yang sangat menarik dalam kisah diatas. Ketika Rasulullah menanyakan, apakah mereka percaya kalau ada pasukan kuda yang akan menyerang? Mereka menjawab percaya. Padahal suasana saat itu tidak menunjukan sama sekali ada pasukan kuda. Juga tidak ada kepulan debu yang menunjukan serombongan pasukan di tempat itu. Kaum Quraisy saat itu percaya penuh pada semua yang dikatakan Rasulullah tanpa harus disaring. Kenapa? Karena track record kejujuran Rasulullah sudah tidak diragukan lagi.
  • 62. 61 Lantas kenapa ketika Rasulullah mulai menyerukan tentang azab, tentang Allah, tentang Islam mereka menolak? Bahkan Abu Lahab memotong pembicaraan penuh kejujuran itu. Apakah kaum Quraisy yang baru saja mengatakan Muhammad orang yang paling jujur tiba-tiba menganggap Muhammad tidak jujur? Ada apa dengan mereka? Sahabat Muda, kenapa kaum Quraisy tiba-tiba berubah sikap? Jawabnya, karena yang diserukan oleh Rasulullah adalah kalimat La ilaha illa Allah, Muhammdun rasulullah. Nah, pertanyaan selanjutnya, adakah yang salah dalam kalimat itu? Adakah sesuatu yang menyimpang dalam kalimat itu? Benarkah kaum Quraisy saat itu benar-benar menolak kebenaran kalimat syahadat? Jawabnya;TIDAK!! Mereka begitu paham apa itu syahadat dan kebenaran yang menyertainya. Sesungguhnya kaum Quraisy saat itu tahu betul yang dibawa Muhammad itu benar. Mereka juga percaya keberadaan Allah SWT. Buktinya ayah Rasulullah sendiri dinamai Abdullah (artinya: hamba Allah). Bahkan kita jarang menemui nama kaum Quraisy dengan nama tuhan mereka, Abdul Lata, Abdul Uzza, dsb. Kaum Quraisy pun mengakui bahwa al-Qur’an bukanlah buatan Rasulullah tetapi wahyu dari Allah SWT. Dan Sesungguhnya Mereka pun Terpana Dikisahkan suatu hari Utbah atau sering dipanggil Abul Walid mendatangi Rasulullah untuk memberikan iming-iming dengan tujuan agar Rasulullah mau menghentikan dakwahnya. Utbah menghampiri Rasulullah dan duduk di hadapan beliau, lalu berkata, ”Wahai anak saudaraku jika engkau menginginkan harta kekayaan sebagai ganti dari apa yang engkau bawa ini (Islam), maka kami siap menghimpun harta kami unttuk diserahkan kepadamu, sehingga engkau menjadi orang yang paling kaya diantara kami. Jika engkau menginginkan kedudukan , maka kami akan
  • 63. 62 mengangkatmu sebagai pemimpin kami, dan kami tidak akan menyisakannya bagi orang selain dirimu. Jika engkau menginginkan kerajaan, maka kami akan mengangkatmu sebagai raja kami. Jika engkau tertimpa penyakit yang tidak bisa kau obati sendiri, maka kami akan carikan obat bagimu dan kami juga siap mengeluarkan biaya hingga engkau sembuh. Terlalu mudah pelayan kami mencari seorang untuk mengobati.” “Apakah engkau sudah selesai bicara wahai Abul Walid” Rasulullah menanggapi, “Ya,” Jawab Abul Walid “Sekarang ganti dengar ucapanku!” “Akan aku dengarkan.” Jawab Abul Walid Beliau bersabda, Bismillahirrohmanirrahim…” lalu beliau membaca surat “Haa Miim. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui. yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan. Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)." (Fushilat : 1 – 5) Setelah membaca Rasullullah bersabda, “Wahai Abul Walid, engkau telah mendengarkan apa yang baru saja kau dengarkan. Setelah itu terserah padamu.” Abul Walid kemudian bangkit dan menghampiri rakan-rekan Quraisynya kemudian berkata,” Tadi aku mendengar suatu perkataan, yang demi Allah tidak pernah aku dengarkan itu sama sekali. Demi Allah, itu bukan syair, bukan ucapan sihir dan tenung. Wahai semua orang Quraisy, turutilah aku dan serahkan masalah ini kepadaku. Biarkanlah orang ini (Muhammad SAW) dengan urusannya dan hindarilah dia. Demi Allah, perkataanya yang
  • 64. 63 kudengarkan tadi benar- benar akan menjadi berita yang besar. Jika bangsa Arab mau menerima, maka dengan kehadirannya kalian tidak membutuhkan bangsa lain. Jika dia dapat menguasai bangsa Arab, maka kerajaannya akan menjadin kerajaan kalian pula dan kemuliaannya akan jadi kemuliaan kalian. Jadilah kalian orang yang paling berbahagia karenannya.” Mendengar itu rekan Abul Walid terkejut, “Demi Allah, dengan lidahnya dia telah menyihirmu wahai Abul Walid. Maka Abul Walid pun hanya bisa menjawab pasrah,”Ini pendapatku tentang dirinya. Terserah apa pendapat kalian tentangnya.” Dahsyat bukan Sahabat Muda semua!!! Bagaimana tidak, Abul Walid yang awalnya begitu semangat untuk melobi Rasulullah bertekuk lutut dan akhirnya mengakui kebenaran al-Qur’an. Walau Abul Walid tidak mau seketika itu pula masuk Islam. Kalau mereka sudah mengetahui bahwa Islam kebenaran, mengetahui bahwa Rasulullah terpercaya, kenapa pula mereka tak segera mengucap syahadat dan masuk Islam? Hal itu karena orang Quraisy tahu benar apa kandungan kalimat itu dan apa konsekuensi yang harus ditanggung jika mereka mengucapkannya. Sahabat Muda, sekali lagi kita akan berbincang tentang cinta. Tema yang tak pernah lekang dimakan zaman dan tak pernah lapuk oleh waktu. Kapanpun kita membicarakan cinta, tetaplah serasa mengasyikkan. Karena Allah memang menciptakan makhluk bernama cinta ini dengan disertai keindahan di setiap sisinya. Sahabat, seindah apapun cinta kita harus tetap ingat bahwa seindah-indah cinta ialah cinta kepada Penggenggam alam semesta, kepada Pencipta cinta, kepada Yang Maha Mencintai yang tiada pernah terputus cinta-Nya. Dialah Allah, Zat yang kekal cinta-Nya. Tuntutan kalimat yang sering kita ucapkan dalam syahadat “La ilaha illa Allah” salah satunya adalah tuntutan cinta. Kalimat La dalam bahasa Arab berarti naïf (meniadakan. Meniadakan segala hal yang berkaitan dengan kata sesudahnya). Berarti jika seseorang telah mengucapkan La ilaha illa Allah maka dia harus meniadakan Ilah kecuali Allah. Atau dengan kata lain jika seseorang sudah mengucap syahadat, maka sebenrnya ia telah berikrar, bersumpah, dan berjanji bahwa Allah satu-satunya yang akan dicintai. Kecintaan kepada selain Allah haruslah karena Allah. Misalkan, kita mencintai orang tua, adik/kakak, suami/istri juga karena Allah. Karena Allah memang memerintahkannya pada kita. Untuk selanjutnya cinta ini tidak
  • 65. 64 boleh melebihi atau malah menodai kecintaan kita kepada Allah. Selain menempatkan Allah sebagi satu-satunya zat yang dicintai, mengucap la ilaha illa Allah juga berarti menmpatkan Allah sebagai satusatunya Zat yang diibadahi, ditakuti, diikuti, dan dicintai. Kalaupun kita mengikuti dan mematuhi peraturan atau orang lain, maka itu sebagai cara kita mentaati Allah, dan tentunya tidak boleh melanggar larangan Allah dan melalaikan perintah-Nya. Nah, Sahabat Muda semua, sudah tahu sekarang kenapa Quraisy menolak mengucap syahadat. Sekarang tinggal melihat pada diri kita masing-masing, sudahkah kita memenuhi komitmen la ilaha illa Allah kita dengan benar? Allah antara Ilah, Rab, dan Mulk Sahabat Muda, sub bab ini adalah bagian penting dari pembentukan salimul Aqidah kita. Memang materi ini agak berat. Tapi ini perlu kita pahami sebagai syarat kualifikasi menjadi muslim idaman. Siapkan pikiran dan hati Sahabat semua dan kita mulai Bismillah… Dalam surat An-Nas yan tentunya Sahabat semua sudah hafal Allah berfirman yang artinya, “Katakanlah “Aku berlindung pada Rabnya manusia. Malik manusia. Ilah manusia. Dari kejahatan(bisikan) setan yang tersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.” Allah menyebut dirinya dalam surat diatas dengan tiga sebutan; Rab, Malik, dan Ilah. Saya memang sengaja tidak mengartikan ketiga kata dalam terjemahan Indonesia. Kalau kita lihat dalam al-Qur’an terjemah Departemen Agama maka ketiga kata itu diartikan Tuhan, Raja, dan Sesembahan. Padahal arti tersebut belum bisa mewakili arti yang sebenarnya dari ketiga kata diatas. Kosa kata bahasa Indonesia terlalu
  • 66. 65 miskin untuk mengartikan ketiga kata diatas. Makna yang berbeda antara Rab, Malik, dan Ilah inilah yang menjadi jawaban, kenapa orang Quraisy ada yang bernama Abdullah, mereka bersumpah juga atas nama Allah, tetapi mereka tidak mau mengucap syahadat dan tidak mau memeluk Islam. Karena sesungguhnya mereka hanya mau mengakui Allah sebagai Rab, namun tidak mau mengakui Allah sebagi Ilah dan Malik. Pembahasan Allah sebagi Rab, Malik, dan Ilah masuk dalam pembahasan Tauhidullah. Secara harfiah tauhidullah berarti mengesakan Allah dan tidak menyekutukan dengan sesuatu apapun. Tauhid sendiri dibagi empat yaitu tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, tauhid mulkiyah, dan tauhid asma’ wa shifat. Tauhid rububiyah berkaitan dengan mendudukan Allah sebagai Rab. Tauhid uluhiyah berkaitan dengan mendudukan Allah sebagai ilah, tauhid mulkiyah berrti mendudukan Allah sebagai raja, sedang tauhid asma’ wa shifat berkaitan dengan masalah nama dan pensifatan Allah. Tauhid uluhiyah berarti menyakini Allah sebagai satu- satunya Zat yang yang diibadahi, ditakuti, diikuti, dan dicintai. Tauhid Mulkiyah berarti mendudukan Allah sebagai satu-satunya pemimpin, pembuat hukum, pemerintah, dan tujuan hidup. Sedangkan tauhid Rububiyah berarti mendudukan Allah sebagi satu- satunya pencipta, pemberi rizki, pemilik, dan pemelihara bagi seluruh alam semesta. Sedangkan tauhid asma’ wa shifat berarti mensifati Allah dan namanya sesuai yang Allah telah sebutkan. Kita manusia tidak berhak sama sekali mensifati Allah dan menamai-Nya. Kalau kita tahu Allah itu kekal maka karena kita dapatkan dalam al-Qur;an. Begitu juga nama-nama Allah yang disebutkan ada 99 nama yang terangkum dalam asmaul husna. Kita tidak berhak menambahkan yang lain. Nah, disinilah letak kesalahan kaum kafir Quraisy saat itu sesungguhnya mereka hanya mau mengakui Allah sebagai Rab, namun tidak
  • 67. 66 mau mengakui Allah sebagi Ilah dan Malik. Artinya, mereka percaya Allah lah pencipta langit, bumi, dan seluruh isinya. Mereka mengakui bahwa Allah yang memberikan rizki. Namun, meraka tidak mau beribadah, tunduk, dan patuh pada Allah. Sahabat, mari kita lihat diri kita. Jangan-jangan kita selama ini sebagian perilaku kita seperti orang Quraisy. Kita tahu bahwa Allah yang menciptakan kita, menciptakan kita, memelihara kita, namun kita masih tidak sepenuh hati menyembahnya, masih sering malas shalat, infak, dsb. Astaghfirullah…Ampuni kami ya Allah. Nah, sampai sini dulu Sahabat! Sudah Paham ?? Ok, kalau belum jelas silakan cermati mind maping dan coba pelajari ayat-ayat yang terkait dengan poin-poinnya. Juga rajin-rajinlah hadir di majlis ilmu. Semoga lebih paham..Aminnn
  • 69. 68
  • 70. 69 SAHABAT, JANGAN NODAI CINTAMU Bayangkan! Jika di suatu siang yang sangat panas. Terik matahari membakar kulit Anda. Jalanan yang Anda lalui memanas pula karena sengatan matahari. Perjalanan Anda ini juga dihiasi dengan debu tebal yang beterbangan dan menghalangi pandangan. Tenggorokan Anda kering kerontang. Tak ada bekal, tak ada makanan, dan tak ada minuman. Seratus meter dari tempat Anda tampak berdiri sebuah gubug kecil. Anda pun melangkah kaki kesana secepatnya. Di dalam gubug itu tampak seorang kakek yang sedang duduk- duduk istirahat bersama segelas es kelapa muda. Anda pun menghampiri kakek itu. Minta izin untuk istirahat sebelum
  • 71. 70 melanjutkan perjalanan. mempersilakan. Dengan senyum tulus kakek itupun Tak lama Anda duduk, kakek itu mempersilakan Anda untuk minum segelas es kelapa muda tadi. Tak perlu berpikir panjang saya yakin Anda pun segera menyambut tawarannya. Namun, jarak beberapa centi mulut gelas itu dari mulut Anda, sang kakek berkata dengan penuh kejujuran, “Nak, tapi segelas minuman itu telah tercampur setetes racun mematikan.” Ups, apa yang kan Sahabat lakukan selanjutnya? Tetapkah meminum segelas kelapa muda itu? Ataukah mengurungkan niat untuk meminumnya? Sahabat, saya yakin Sahabat Muda semua akan memilih yang kedua, mengurungkan niat untuk menikmati minuman itu. Dari pada mati seketika lebih baik melanjutkan perjalanan, bukan? Sahabat, kita masih berbicara tentang cinta. Saya ingin menganalogikan cerita itu dengan sebuah pertanyaan. Jika manusia tidak mau menerima suguhan orang lain yang sangat ia perlukan karena setetes racun, pantaskah kita jika menodai cinta kita pada Allah dengan pengkhianatan? Padahal Allah sama sekali tidak memerlukan cinta kita. Pantaskah kita menodai ketaatan kita pada Allah walau hanya dengan setitik kemungkaran. Pantaskah kita menduakan Allah dalam beribadah kepada-Nya? Sungguh Sahabatku, semua itu tidak pantas kita lakukan sebagai hamba. Syirik, Jalan Pintas Masuk Neraka Tauhidullah yang telah kita pelajari kemarin, menuntut kita untuk menjadi hamba yang mengesakan Allah. Mengesakan Allah dalam ibadah, dalam ketaatan, dalam berdoa, dalam tawakal, dalam mentaati aturan, dan seterusnya. Sahabat, jangan sekali-kali menodai cinta kita pada Allah, menodai ketaatan kita, menodai ibadah kita, dan menodai sumpah yang
  • 72. 71 telah kita ucapkan dengan lisan kita. Penodaan Tauhidullah disebut dengan syirik. Syirik adalah dosa dan kedzaliman terbesar dalam terhadap Allah. Orang yang kematiannya membawa dosa syirik maka dia tidak akan pernah diampuni oleh Allah. Orang yang mati dan membawa dosa zina, mabuk, judi, membunuh, masih mungkin mendapat ampuan dari Allah Sedangkan orang yang syirik tidak akan pernah terampuni dosanya meski sudah dicelup ke neraka. Syirik merupakan kesesatan yang paling sesat yang akan menghapus amal baik seseorang dan membuat dirinya diharamkan masuk surga. Kalau kita mengenal Tauhid ada empat macam, maka seseorang terjerembab ke dalam kesyirikan atau menyekutukan Allah dari sisi Tauhid itu pula. Bisa satu atau lebih. Seseorang bisa syirik dalam dalam Rububiyah, Uluhiyah, Mulkiyah, atau Asma wa shifat. Ok, Sahabat untuk lebih jelasnya mari kita belajar analisa kasus syirik yang banyak kita lihat di sekitar kita. Di bawah ini adalah contoh-contoh perbuatan syirik. Cobalah Sahabat Muda analisa, dari sisi mana perbuatan ini menodai Tauhid dengan memberi check list pada kolomnya (bisa lebih dari satu). Untuk lebih mudahnya bisa dilihat kembali mind mapping tentang tauhid pada bab yang sebelumnya NO KASUS 1. Orang yang mempercayai ramalan nasib, horoskop, dan sejenisnya 2. Orang yang memasang sesaji di jalan atau pojok rumah atau tempat yang dianggap angker 3. Orang yang menganggap Allah lebih dari satu RUBUBIYAH ULUHIYAH MULKIYAH ASMA WA SIFAT
  • 73. 72 4. Orang yang berdoa pada kuburan, pohon besar, atau tempat keramat 5. Orang yang memakai jimat, susuk, dan sejenisnya untuk berbagai tujuan 6. Bekerjasama dengan jin (bisa dalam bentuk tenaga dalam, ilmu sihir, santet, tenungdsb) 7. Orang yang datang ke dukun agar rezekinya lancer 8. Orang yang sholat jamaah untuk agar dianggap orang sholeh 9. Orang yang marah tidak disebut haji padahal sudah berhaji di Mekah 10. Mengikuti ajakan boz untuk berma’siyat karena khawatir tidak naik angkat 11. Orang yang menyakini Allah bisa menyatu dengan manusia (manunggaling kawulo gusti) 12 Mengkultuskan seseorang (Kyai, Ustadz, guru, dsb) mentaatinya walaupun orang itu salah Sahabat Muda, bagaimana sudah selesai menganalisanya? Mari kita bersama bahas kuncinya. Kasus 1. Orang yang mempercayai ramalan nasib, horoskop, dan sejenisnya. Orang ini telah melakukan kesalahan (syirik) dalam hal Rububiyah Allah. Orang yang percaya horoskop, ramalan, dan sejenisnya menyekutukan Allah sebagai Pencipta dan Pemelihara segala sesuatu. Masa depan pun yang menciptakan Allah bukan bintang dan ramalan. Kasus 2. Orang yang memasang sesaji di jalan atau pojok rumah atau
  • 74. 73 tempat yang dianggap angker. Kalau yang ini bermasalah dalam Tauhid Uluhiyah. Dia telah menempatkan ketakutan yang tidak pantas diats ketakutan pada Allah. Dia juga telah menempatkan tem-tempat yang dipasang sesaji diluar kendali Allah. Padahal cukuplah minta pertolongan pada Allah maka dia akan selamat. Kasus 3. Orang yang menganggap Allah lebih dari satu bermasalah dalam Tauhid Asma wa Sifat. Karena Allah telah jelas-jelas mnyebutkan dlam QS. Al-Ikhlas “Qul huwa Allahu ahad”Katakan bahwa Allah itu satu. Kasus 4. Orang yang berdoa pada kuburan, pohon besar, atau tempat keramat. Maka orang ini ternoda dalam Tauhid Uluhiyahnya. Berdoa adalah bagian dari ibadah dan ibadah harus ditujukan kepada Allah saja. Kasus 5. Orang yang memakai jimat, susuk, dan sejenisnya untuk berbagai tujuan. Telah melakukan syirik karena ia menyekutukan Allah sebagai Rab. Tak ada satupun yang terjadi di dunia ini kecuali atas kehendak Allah. Bukan jimat, susuk, dsb. Kasus 6. Bekerjasama dengan jin (bisa dalam bentuk tenaga dalam, ilmu sihir, santet, tenungdsb). Adakah orang yang bekerjasama dengan jin? Ya, tentu ada sihir baik itu santet, pelet, atau seseorang yang punya kekuatan tertentu, tidak logis, bisa diulang-ulang, dan dipelajari maka dipastikan orang ini berhubungan dengan jin. Orang seperti ini telah menyekutukan Allah dalam Rububiyah Allah Karen menjadikan jin sebagai pelindungnya. Kasus 7. Orang yang datang ke dukun agar rezekinya lancar berarti telah menyekutukan Allah dari segi Tauhid Rububiyah. Hanya Allah lah pemberi rizki dan menentukan banyak atau sedikitnya rizki kita. Kasus 8. Orang yang sholat jamaah untuk agar dianggap orang sholeh. Perbuatan seperti ini disebut riya, beribadah bukan karena Allah. Orang ini telah melakukan peribadatan dengan tujuan selain Allah maka bisa dimasukkan dalam menyekutukan Allah dari segi Uluhiyahnya. Kasus 9. Orang yang marah tidak disebut haji padahal sudah berhaji di Mekah. Wah kalau yang ini gila sebutan haji. Sama dengan kasus nomor delapan yang beribadah untuk selain Allah. Orang ini melakukan riya dan masuk dalam syirik pula. Kasus 10. Orang yang menyakini Allah bisa menyatu dengan manusia (manunggaling kawulo gusti). Kalau kita baca sejarah wali songo, maka kita akan
  • 75. 74 menemukan kisah orang yang memiliki pemahamn seperti ini. Menganggap bahwa dirinya telah menyatu dengan Allah. Tiada sataupun makhluk di dunia ini yang menyamai Allah SWT . Nah, yang ini bermasalah dalam memahami asma’ dan sifat Allah. Kasus 11. Mengikuti ajakan boz untuk bermaksiat karena khawatir tidak naik pangkat. Kalau ini adalah contoh orang yang bermasalah pada Tauhid mulkiyah, Rububiyah, dan Uluhiyah sekaligus. Wah repot ya…Yak arena dia telah mentatati atauran bos untuk berma’siyat kepada Allah, dia mengikuti bosnya untuk berma’siyat, dan menempatkan bosnya sebagai sumber rizki hingga mengangungkan perintahnya walau melanggar aturan Allah. Kasus 12. Mengkultuskan seseorang (kyai, ustadz, guru, dsb), mentaatinya walau oaring tersebut salah. Nah, jika sahabat semua punya ustadz, kyai, guru, dll maka jangan serta merta semua yang diucapkannya diikuti. Mengganggap bahwa pendapatnya yang peling benar. Semuanya harus ditimbang dengan ukuran Al-Qur’an dan As-Sunah. Kalu memnag apa yang diucapkan siapapun itu menyimpang dari al-Qur’an dan As-Sunah maka tidak ada kewajiban kita untuk mengikutinya. Kalau sampai mengikuti maka kita telah menodai Tauhid Uluhiyah dan Mulkiyah kita. Sahabat Muda, sudah paham sekarang? Maka mari kita berhati-hati dlam bersikap dan bertindak Kasus-kasus diatas sering terjadi di sekitar kita dan kadang kita tidak menyadarinya. Jangan sampai ikrar suci kita ternodai oleh kesyirikan. Waspadalah! Waspadalah! Re-Fresh Sejenak Lelaki & Iblis Suami isteri itu hidup tenteram mula-mula. Meskipun melarat, mereka taat kepada perintah Allah. Segala yang dilarang Allah dihindari, dan ibadah mereka tekun sekali. Si Suami adalah seorang yang alim yang taqwa dan tawakkal. Tetapi sudah beberapa lama isterinya mengeluh terhadap kemiskinan yang tiada habis-habisnya itu. Ia memaksa suaminya agar mencari jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika segala-galanya serba cukup.
  • 76. 75 Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota, mahu mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan melihat sebatang pohon besar yang tengah dikerumuni orang. Isteri mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan sakti itu. Banyak juga kaum wanita dan pedagang-pedagang yang memintaminta agar suami mereka setia atau dagangnya laris. "Ini syirik," fikir lelaki yang alim tadi. "Ini harus diberantas habis. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain Allah." Maka pulanglah dia terburu. Isterinya heran, mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih heran lagi waktu dilihatnya si suami mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Lantas lelaki alim tadi bergegas keluar. Isterinya bertanya tetapi ia tidak menjawab. Segera dinaiki keledainya dan dipacu cepatcepat ke pohon itu. Sebelum sampai di tempat pohon itu berdiri, tiba-tiba melompatsesusuk tubuh tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyerupai sebagai manusia. "Hai, mau ke mana kamu?" tanya si iblis. Orang alim tersebut menjawab, "Saya mau menuju ke pohon yang disembah-sembah orang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang roboh pohon syirik itu." "Kamu tidak ada apa-apa hubungan dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. Sudah pulang saja." "Tidak boleh, kemungkaran mesti diberantas," jawab si alim bersikap tegas. "Berhenti, jangan teruskan!" bentak iblis marah. "Akan saya teruskan!" Karena masing-masing tegas pada pendirian, akhirnya terjadilah perkelahian antara orang alim tadi dengan iblis. Kalau melihat perbedaan badannya, seharusnya orang alim itu dengan mudah dibinasakan. Namun ternyata iblis menyerah kalah, meminta-minta ampun. Kemudian dengan berdiri menahan kesakitan dia berkata, "Tuan, maafkanlah kekasaran saya. Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang pulanglah. Saya berjanji, setiap pagi, apabila Tuan selesai menunaikan sembahyang Subuh, di bawah tikar sembahyang Tuan saya sediakan uang emas empat dinar. Pulang saja berburu, jangan teruskan niat Tuan itu dulu,"
  • 77. 76 Mendengar janji iblis dengan uang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad si alim tadi. Ia teringatkan isterinya yang hidup berkecukupan. Ia teringat akan saban hari rungutan isterinya. Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan saja dia sudah boleh menjadi orang kaya. Mengingatkan desakan-desakan isterinya itu maka pulanglah dia. Demikianlah, semenjak pagi itu isterinya tidak pernah marah lagi. Hari pertama, ketika si alim selesai sembahyang, dibukanya tikar sembahyangnya. Betul di situ tergolek empat benda berkilat, empat dinar uang emas. Dia meloncat riang, isterinya gembira. Begitu juga hari yang kedua. Empat dinar emas. Ketika pada hari yang ketiga, matahari mulai terbit dan dia membuka tikar sembahyang, masih didapatinya uang itu. Tapi pada hari keempat dia mulai kecewa. Di bawah tikar sembahyangnya tidak ada apa-apa lagi kecuali tikar pandan yang rapuh. Isterinya mulai marah karena uang yang kemarin sudah dihabiskan sama sekali. Si alim dengan lesu menjawab, "Jangan khuatir, esok barangkali kita bakal dapat delapan dinar sekaligus." Keesokkan harinya, harap-harap cemas suami-isteri itu bangun pagi-pagi. Selesai sembahyang dibuka tikar sejadahnya kosong. "Kurang ajar. Penipu," teriak si isteri. "Ambil kapak, tebanglah pohon itu." "Ya, memang dia telah menipuku. Akan aku habiskan pohon itu semuanya hingga ke ranting dan daun-daunnya," sahut si alim itu. Maka segera ia mengeluarkan keledainya. Sambil membawa kapak yang tajam dia memacu keledainya menuju ke arah pohon yang syirik itu. Di tengah jalan iblis yang berbadan tinggi besar tersebut sudah menghalang. Katanya menyorot tajam, "Mau ke mana kamu?" herdiknya menggelegar. "Mau menebang pohon," jawab si alim dengan gagah berani. "Berhenti, jangan lanjutkan." "Bagaimanapun juga tidak boleh, sebelum pohon itu tumbang." Maka terjadilah kembali perkelahian yang hebat. Tetapi kali ini bukan iblis yang kalah, tapi si alim yang terkulai. Dalam kesakitan, si alim tadi bertanya penuh heran, "Dengan kekuatan
  • 78. 77 apa engkau dapat mengalahkan saya, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali?" Iblis itu dengan angkuh menjawab, "Tentu saja engkau dahulu boleh menang, karena waktu itu engkau keluar rumah untuk Allah, demi Allah. Andaikata kukumpulkan seluruh belantaraku menyerangmu sekalipun, aku takkan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu keluar dari rumah hanya kerana tidak ada uang di bawah tikar sajadahmu. Maka biarpun kau keluarkan seluruh kebolehanmu, tidak mungkin kamu mampu menjatuhkan aku. Pulang saja. Kalau tidak, kupatahkan nanti batang lehermu." Mendengar penjelasan iblis ini si alim tadi termangu-mangu. Ia merasa bersalah, dan niatnya memang sudah tidak ikhlas kerana Allah lagi. Dengan terhuyung-hayang ia pulang ke rumahnya. Dibatalkan niat semula untuk menebang pohon itu. Ia sadar bahwa perjuangannya yang sekarang adalah tanpa keikhlasan karena Allah, dan ia sadar perjuangan yang semacam itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain dari kesiaan yang berlanjutan . Sebab tujuannya adalah karena harta benda, mengatasi keutamaan Allah dan agama. Bukankah berarti ia menyalahgunakan agama untuk kepentingan hawa nafsu semata-mata ?
  • 80. 79
  • 81. 80 MANAJEMEN CINTAMU Bila kita berbicara masalah cinta, tidak akan habis waktu untuk membahasnya. Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Fenomena yang terjadi sehari-hari mengungkapkan bahwa cinta dapat menjadi motivator aktivitas yang kita jalankan. Namun perlu juga kita sadari bahwa cinta dapat juga merusak aktivitas kita. Berikut ini adalah salah satu kisah seseorang yang menjadikan cinta sebagai motivator aktivitas hidupnya: Seorang sahabat bernama Jabir, secara fisik kata orang ia tidak ganteng dan secara ekonomi ia miskin. Ketika Rasul SAW menawarkannya untuk menikah, dia menyatakan kesediaan meskipun semula dia tidak yakin akan adanya orang tua yang akan menikahkan putrinya kepadanya. Dan ternyata Rasul SAW mempertemukan dirinya dengan seorang wanita yang tak hanya sholehah, tapi juga cantik dan keturunan bangsawan. Tapi beberapa hari sesudah pernikahan, bahkan kata orang suasananya masih suasana pengantin baru, ketika datang panggilan jihad, maka tak segan-segan dia mendaftarkan diri kepada Rasul SAW untuk menjadi pasukan perang, lalu ia betul-betul berangkat ke medan jihad hingga syahid. Disadari atau tidak, cinta mempengaruhi kehidupan seseorang, baik cinta kepada Allah maupun bukan kepada Allah. Cinta bukan kepada Allah sering membawa kepada cinta buta yang tak terkendali sedangkan cinta kepada Allah akan membawa kepada ketenangan dan kedamaian. Cinta kepada makhluk membawa ketidakpastian, penasaran dan kesenangan semu. Cinta kepada Allah akan membawa keyakinan dan keabadian. Cinta yang bukan karena Allah biasanya didasari oleh syahwat dan cinta kepada Allah didasari oleh iman. Syahwat akan mengendalikan diri kita dan bahkan bila kita memperturutkan syahwat dapat membahayakan kita. Oleh karena itu kita perlu mengetahui bagaimana mengelola cinta agar bahagia dunia dan akhirat.
  • 82. 81 Apa gerangan yang membuat Jabir rela meninggalkan masa bulan madu bersama istrinya, dan lebih memilih mengikuti jihad bersama Rasulullah hingga ia tak pernah lagi bisa bertemu dengan istrinya karena ia langsung syahid saat jihad itu? Jawabannya adalah cinta. Dengan adanya cinta kepada Allah maka kita akan rela dan ikhlas melaksanakan semua perintahnya bahkan rela berkorban jiwa dan harta. Sobat, mari kita sejenak merenungi kisah bagaimana seorang lelaki dan perempuan biasa yang merasakan cinta, namun berusaha mengarahkan cintanya menjadi keridhoan Allah.... Nurul dan Manajemen Cinta Seperti bunga, cinta sejati tak kan mampu menyembunyikan semerbak wanginya. Eksistensi cinta mengejawantah dalam kelembutan, kecerdasan, perbaikan diri, keshalihan dan tentu juga keikhlasan. Tanpa keikhlasan yang digantungkan pada Pemilik Arsyi Maha Tinggi, ia akan mati. Ia mati, persis seperti setangkai mawar yang dipotong hanya untuk dipersembahkan pada kekasih disertai ucapan, “Be My Valentine!”. Cinta yang tercerabut dari tangkai keikhlasan akan menjadi bunga potong yang mungkin sesaat merona, dan selanjutnya masuk ke tempat sampah. Nurul, sang aktivis da'wah, sedang belajar bersama kita menghayati rerangkai kata ini. Inilah Nurul, yang dalam aktivitas da'wahnya Allah perkenalkan kepada Fahri, seorang ikhwan yang begitu mengagumkan. Tak terasa, pepatah Jawa itu menemukan tempatnya di Mesir, “Writing tresna jalaran saka kulino.. tumbuhnya cinta karena terbiasa”. Ia berdampingan dengan pepatah Arab yang juga menggema di sana, “Qurbul wisaad wa thuulus siwaad..cinta itu tumbuh karena dekatnya fisik dan panjangnya interaksi”. Nurul, seorang aktivis yang memahami kaidah interaksi dalam
  • 83. 82 ikatan syar'i, maka sejak awal baginya nikmatnya pacaran adalah setelah pernikahan. Dengan keagungan, ia coba arahkan cintanya terikat dalam bingkai suci. Pernikahan. Tetapi menawarkan diri sendiri kepada Fahri? Ia perempuan Jawa yang mau tak mau terikat tabu untuk hal seperti ini. Ia memilih sepasang perantara. Ustadz Jalal dan Ustadzah Maemunah yang ternyata terlambat menyampaikan amanahnya. Fahri telah terlebih dahulu menyunting Aisha, meski jauh di lubuk hatinya Nurul juga adalah lentera yang bercahaya lebih terang daripada pelita-pelita lain.
  • 85. 84
  • 86. 85 INDAHNYA PERJAMUAN CINTA Sahabat, apa yang terjadi jika seseorang jatuh cinta? Selalu teringat dirinya, selalu rindu ingin bertemu, bahkan hanya sekedar terdengar namanya saja langsung tergetar hatinya. Katanya, yang telah jatuh pernah jatuh cinta, rasanya tidak bisadiungkapkan dengan kata-kata. Antara bahagia, senang, khawatir, cemburu, rindu, campur aduk jadi satu. Pernahkah dikau merasakannya Sahabat? Cinta selalu membutuhkan muaranya. Cinta membutuhkan tempat bertemu, untuk saling mengungkapkan rasa bahagia, rasa rindu, rasa sayang, rasa kasih, dan sejuta rasa indah lainnya. Bagi lelaki dan wanita muara dan tempat bertemu paling indah itu adalah pernikahan (Maaf, pacaran bukanlah tempat bertemu yang hahal dan diberkahi!). Pernikahanlah yang akan menyatukan mereka mengarungi hidup bersama, di dunia bahkan bisa samapai akhirat nanti, tergantung amalnya masingmasing. Syahadat yang telah kita ucapkan, sebagaimana pembahasan yang lalu, menuntut rasa cinta. Cinta antara hamba kepada Sang Pencipta. Dan ketika sang hamba mencintai Penciptanya, maka Dia pun akan memberikan cinta yang berlipat-lipat. Lantas dimanakah muara dan tempat pertemuan cinta seorang hamba dengan Allah? Jawabnya adalah ibadah. Ibadah-ibadah yang telah Allah perintahkan kepada kita, sesungguhnya tempat untuk mencurahkan rasa rindu kita kepada-Nya sebelum benar-benar kita bertemu dengan Allah di Akhirat nanti. Sahabat, simak hadits indah berikut ini yang menggambarkan betapa Allah mencurahkan cinta kepada kita hambaNya ketika shalat. “Allah Dzat Yang Maha Besar dan Agung berfirman:’Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku separuh dan untuk hamba-Ku apa yang dia minta. Jika seorang hamba berkata: ’Alhamdulillahirobbil ‘alamin.’
  • 87. 86 Allah berfirman: ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ Jika dia berkata: ‘Arromanirrohim.’ Allah berfirman: ‘Hamba-Ku telah memuji kepada-Ku.’ Jika dia berkata: ‘Maliki yaumiddin.’ Allah berfirman : ’Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.’ Jika dia berkata: ’Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.’ Allah berfirman: ’Inilah antara Aku dengan hamba-Ku. Dan untuk hamba-Ku apa yang dia minta.’ Jika dia berkata: ’Ihdinas shirothol mustaqim, shirotholladzina an’amta ‘alaihim ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladh dhollin.” Allah berfirman:’Inilah untuk hamba-Ku, sedangkan untuk hamba-Ku adalah apa yang dia minta.” Sahabat, luar biasa bukan?! Allah ternyata selalu menjawab doadoa kita dalam shalat secara langsung. Namun, tentu saja ada persyaratan agar komunikasi cinta kita tersambung dengan Allah. Siapkan Kesucian raga Misalkan suatu ketika Sahabat diundang oleh presiden ke rumahnya untuk makan malam. Selain Sahabat juga diundang para menteri, dan orang-orang penting negeri. Apa persiapan yang akan Sahabat lakukan? Pastinya sahabat semua tidak mungkin kan dating dengan baju kusut, acak-acakan, belum mandi bukan? Karena jika memaksakan diri dan terlalu pede dangan dandanan begitu, Sahabat tidak akan pernah menginjakan kaki di rumah presiden. Bahkan halamannyapun tidak. Yang pasti baru kaki menginjak di depan gerbang rumah presiden, seorang satpam dengan sangat kejam siap mengusir tanpa tedeng aling-aling Nah, begitu juga saat kita mau menghadiri jamuan yang lebih besar dan lebih mewah dari semua jamuan yang diadain oleh semua orang di dunia ini. Yang mengundang kita presidennya semua presiden, rajanya semua raja, dan penguasa segala sesuatu, apakah kita akan tampil seadanya? Padahal jamuan itu adalah jamuan yang digelar langsung oleh Nya yaitu saat kita melakukan ibadah kepada Allah. Saat shalat merupakan saat sangat sakral dari hal apapun dan saat
  • 88. 87 manusia sangat dekat denganNya, saat Allah mengabulkan permintaanpermintaan kita, saat dosa-dosa kita yang seabreg diampuni. Tentunya tidak pantas kalau menghadiri dengan tampang kita acak-acakan, belum mandi, kotor, kusut, dan seadanya. Untuk itu Allah mensyariatkan thaharah atau bersuci sebelum shalat sebagai salah satu syarat sah nya. Jadi sebelum sholat atau melakukan ibadah-ibadah yang lain kita harus membersihkan badan dan pakaian juga tempat sholat dari najis. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Allah tidak akan menerima shalat seseorangdi antara kalian apabila berhadats, sehingga ia berwudhu”. (HR. Bukhari) Siapkan Kesucian Jiwa Ikhlas, itulah syarat diterimanya amal seseorang. Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal. Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak. Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras (nampi beras) dari kerikil-kerikil dan batu- batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya akan menyebabkan amal tidak nikmat. Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa.
  • 89. 88 Orang yang beribadah namun tidak ikhlas, maka amal shalehnya tidak berarti apa-apa di hadapan Allah. Ibnul Qoyyim menggambarkan dengan tepat orang yang tidak ikhlas dalam beramal, “Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.” Jangan lupa ilmunya Sahabat Islam mengajarkan kepada kita, ketika beramal harus selalu disertai dengan ilmu, dengan pemahaman yang benar. Bukan hanya sekedar ikut-ikutan atau malah mereka-reka. Semua bentuk ibadah dalam Islam telah ada manualnya. Jadi, seperti hp yang baru kita beli selalu disertai buku petunjuk penggunaan detailnya dan tentu saja kita harus mengikuti manual itu agar hp awet dan tidak mudah rusak. Begitupun dalam ibadah, harus mengikuti manual yang telah terangkup dalam AlQur’an dan As-Sunah. Kalau kita mereka-reka sendiri yang datang justru bukan berkah tetapi musibah. Ibadah jadi musibah? Ya, ibadah akan menjadi musibah kalau kita tidak mengetahui ilmunya. Ibadah yang tidak disyariatkan adalah bid’ah. Dan bid’ah itu tertolak amalnya dan neraka tempatnya. Na’udzibillah... Dari Ibunda kaum mu’minin, Ummu Abdillah Aisyahrodhiyallohu ‘anha, dia berkata: ”Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ”Barang siapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan) dalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak.” (HR. Bukhori dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka itu tertolak.” Sahabat, ketiga hal itu yang harus kita siapkan agar menjadi pribadi yang berkarakteristik sohihul ibadah (ibadahnya benar).
  • 90. 89 Pernak-Pernik Ibadah… *Keutamaan Qiyamullail* Dalam hadits dari Jabir r.a., ia barkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya) dan itu setiap malam.” (H.R. Muslim dan Ahmad) “Lazimkan dirimu untuk shalat malam, karena hal itu tradisi orangorangshalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit dan pencegah dari dosa” (HR. Ahmad) Rasululah SAw bersabda : “Seluruh manusia dikumpulkan ditanah lapang pada hari qiyamat. Tiba ada panggilan dikumandangkan dimana orang yang meninggalkan tempat tidurnya, maka berdirilah mereka jumlahnya sangat sedikit, lalu masuk surga tanpa hisab, baru kemudian seluruh manusia diperintah untuk diperiksa”. “Wahai manusia sebarkanlah salam, berikanlah makanan dan shalat malamlah pada waktu orang-orang tidur, kalian kan masuk surga dengan selamat”. (HR. Tirmidzi) *Tips Gampang Qiyamul lail* Shalat malam mengandung keutamaan yang besar. Tapi berat banget melakukannya. Nah, Sahabt ini tipsnya biar gampang sahalat malam 1. masukkan qiyamulllail dalam jadwal harian 2. Seimbangkan kebutuhan jasamani dan ruhani 3. Hindari maksiyat karena maksiyat membuat seseorang sukar bangun malam
  • 91. 90 4. mengetahui fadhilah dan keutamaannya supaya termotifasi 5. Berdoa sebelum tidur agar Allah membangunkan kita 6. jagalah adab-adab sebelum (wudhu, doa, dsb) Kiat Shalat Khusyu’ 1. Merasakan keagungan Allah dan menghadirkan segenap perasaan kita saat hendak atau sedang malakukan shalat 2. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah semata 3. Memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah, karena dengan banyak beristighfar hati kita bakal bersih dan tenang 4. Meninggalkan maksiat. Karena ia yang menimbulkan kegundahan dan menggores noda di hati. 5. Mohon perlindungan kepada Allah dari gangguan syetan dan godaanya 6. Banyak berdoa kepada Allah, karena ia adalah senjata setiap muslim PUASA HADIAH TERBAIK UNTUK ALLAH Dari Umamah r.a : “Aku berkata: Ya Rasulullah, tunjukan padaku amalan yang bisa memasukkanku ke syurga; beliau menjawab: “Atasmu puasa, tidak ada amalan yang semisal dengan itu (HR. Nasa I, Ibnu Hibban, Hakim) Dari Abi Hurairah radhiallahu „anhu : Rasulullah Shalallahu „alaihiwasallam bersabda :“Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk Aku dan aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang kalian sedang puasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya,ucapkankanlah : “aku orang yang sedang puasa, demi Dzat
  • 92. 91 yang jiwa Muhammad di tangan-Nya sesungguhnya bau mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak misk, orang yang puasa punya dua kegembiraan, jika bertemu dengan Rabbnya gembira karena puasa yang dilakukan.” (HR. Bukhori dan Muslim) KEUTAMAAN SOLAT BERJAMAAH Shalatnya seseorang dengan berjamaah lebih banyak dari pada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh kali. (HR Muslim dalam kitab almasajid wa mawwadhiusshalah no. 650) Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shalatnya seseorang dengan berjamaah lebih banyak dari pada bila shalat sendirian atau shalat di pasarnya dengan duap puluh sekian derajat. Hal itu karena dia berwudhu dan membaguskan wudhu`nya, kemudian mendatangi masjid di mana dia tidak melakukannya kecuali untuk shalat dan tidak menginginkannya kecuali dengan niat shalat. Tidaklah dia melangkah dengan satu langkah kecuali ditinggikan baginya derajatnya dan dihapuskan kesalahannya hingga dia masuk masjid….dan malaikat tetap bershalawat kepadanya selama dia berada pada tempat shalatnya seraya berdoa, “Ya Allah berikanlah kasihmu kepadanya, Ya Allah ampunilah dia, Ya Allah ampunilah dia....” (HR Muslim dalam kitab al-masajid wa mawwadhiusshalah no. 649) Dari Ibnu Mas`ud ra berkata bahwa aku melihat dari kami yaitu tidaklah seseorang meninggalkan shalat jamaah kecuali orang-orang munafik yang sudah dikenal kemunafikannya atau seorang yang memang sakit yang tidak bisa berjalan.” (HR Muslim)
  • 94. 93