SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
PENGEMBANGAN WAKAF
PRODUKTIF PELUANG DAN
TANTANGAN
By:Jafril Khalil,PhD,MCL
(Divisi Pembinaan Nazir Badan Wakaf
Indonesia)
Ketentuan Undang-Undang berkaitan
pengembangan harta wakaf
• Pasal 42 Bab 5 UU No.41 Tahun 2004
• menjelaskan Nazir wajib mengelola dan
mengembangkan harta benda wakaf sesuai
dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya
Pasal 43
1. Pengembangan dan pengelolaan harta benda wakaf
oleh Nazir sebagaimana dimaksud dalam pasal 42
dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah
2. Pengembangan dan pengelolaan harta benda wakaf
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan
secara produktif
3. Dalam hal pengelolaan dan pengembangan harta
benda wakaf yang dimaksud pada ayat 1 diperlukan
penjamin maka digunakan lembaga penjamin
syariah.
Profesionalisme Nazir
• Nazir mestilah terdiri dari orang-orang yang
mengerti fiqh wakaf dan undang-undang wakaf.
• Sebagian anggota Nazir mestilah mengerti
undang-undang wakaf dan mengerti tentang
praktek-praktek investasi.
• Semua mereka ini tentulah orang-orang Islam
yang amanah dan produktif.
Organisasi Nazir
• Khusus untuk Nazir yang terlibat di dalam pengembangan harta
wakaf dan khususnya wakaf produktif perlu dibuat organisasi yang
sama dengan organisasi korporasi bisnis seperti Perusahaan
Terbatas (PT).
• Susunannya kira-kira seperti ini ada komisaris, yang terdiri dari
ulama yang mengerti fiqh dan undang-undang wakaf ditambah
dengan pakar-pakar ekonomi yang mengerti undang-undang wakaf
dan mengerti praktek-praktek dalam berbisnis dan tentu saja
sebaiknya orang yang pernah terlibat dalam berbisnis.
• Ada para direktur (eksekutif) yang terdiri dari orang-orang yang
mengerti undang-undang wakaf dan ahli di dalam berbisnis.
Kemudian organisasi ini boleh dilengkapi dengan manajer dan lain-
lain tergantung dengan keperluan perusahaan itu sendiri. Tetapi
orang-orang ini bukanlah sebagai nazir.
Pola Investasi
• Sektor riil adalah bentuk investasi yang bisa
dikatakan sebagai investasi jangka panjang
karena ia memakan waktu yang panjang untuk
mendapatkan keuntungan.
• Sektor riil dibagi dalam dua yakni barang dan
jasa.
• Sektor riil bisa dikatakan sebagai penghasil
barang seperti pertanian, pertambangan,
industri dan sektor jasa lainnya.
• Sektor Finansial cenderung mengarah pada aset
saham suatu perusahaan dan obligasi yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun individu
dan perusahaan. Contoh investasi yang banyak
ditemui adalh saham, reksa dana, obligasi,
deposito, dan tabungan di bank.
Model-Model Investasi dalam Sektor
Riil
• Prinsip Mudharabah
• Tanah wakaf yang diterima oleh nazir dapat
diinvestasikan melalui investasi langsung dalam
bentuk mudharabah. Nazir bisa mencari partner
yang profesional dalam berbisnis dan yang terbaik
itu dilaksanakan dalam bentuk mudharabah
muqayyadah seperti membangun gedung dimana
nazir bisa mendapatkan keuntungan melalui
penyewaan gedung itu atau membangun perumahan
dimana keuntungannya berbagi antara shahibul mal
dan mudharib.
Cont’d
• Prinsip Musyarakah
• Dalam investasi musyarakah resikonya tentu jauh
lebih kecil dimana nazir akan bekerja sama dengan
pengusaha yang sudah mempunyai bisnis yang
stabil dan dipastikan bahwa bisnis yang dipilih
adalah bisnis berisiko rendah umpamanya; nazir
memiliki sebidang tanah di tepi jalan dan dia bisa
berkongsi dengan partnernya SPBU (Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum) atau tanah tersebut
boleh juga dibangun ruko. Keuntungan dari SPBU
ini atau penyewaan rukonya bisa dibagi sama antara
harta wakaf dan pengusaha.
Cont’d
• Prinsip Murabahah
• Melalui investasi murabahah resikonya jauh
lebih rendah lagi umpamanya dana wakaf
investasikan dalam bentuk membangun rumah
tinggal kemudian dijual melalui prinsip
murabahah kepada pembeli
Cont’d
• Prinsip Muzara’ah (Kerjasama lahan pertanian)
• Tanah-tanah yang dikuasai oleh nazir dapat
ditanami dengan prinsip muzara’ah dimana petani
diberi benih dan biaya pengelolaan kemudian
hasilnya dibagi sesuai dengan perjanjian bersama.
• Prinsip Musaqah
• Dimana lahan-lahan yang dimiliki oleh lembaga
wakaf yang dikuasai nazir ditanami secara
menyeluruh dan pemeliharaannya diserahkan
kepada perorangan atau perusahaan dan kalau
panen hasilnya dibagi sesuai perjanjian
Cont’d
• Prinsip Ijarah (sewa menyewa)
• Nazir dalam hal ini membangun gedung, real estate, dan
pusat-pusat bisnis kemudian menyewakan, hasil sewa itu
akan menjadi keuntungan yang bisa diserahkan kepada
mustahik dan pengembangan harta wakaf ke depan.
• Prinsip Hukr
• Dimana nazir bisa menyewakan kepada pihak tertentu
asetnya dalam jangka panjang dan hasil sewanya bisa
diterima terlebih dahulu atau diterima secara berkala sesuai
dengan perjanjian. Atau penyedia dana bisa membangun
gedung pada tanah wakaf dan digunakan untuk jangka waktu
tertentu umpamanya dua puluh tahun dan sebagainya
kemudian setelah waktunya habis gedung dan tanah
dikembalikan kepada nazir. Penyedia dana tidak lagi memiliki
haknya disitu.
• Prinsip Istibdal
• Dimana nazir dapat mengganti fungsi harta wakaf
tertentu untuk dijadikan sentra bisnis yang pada
awalnya mungkin harta itu lebih bersifat sosial dan
kurang bermanfaat.
• Prinsip Istishna’
• Seandainya nazir menguasai tanah yang strategis
kemudian meminta kontraktor untuk membangun
rumah sakit atau ruko kemudian setelah dibangun
nazir membeli kembali pembangunan tersebut
dengan cash ataupun dengan pembayaran ditunda
Investasi Sektor Keuangan
• Investasi Deposito Mudharabah
• Nazir bisa bekerjasama dengan bank untuk
mengembangkan dana wakaf melalui deposito
mudharabah dimana dana wakaf dapat
keuntungan dari hasil investasi yang dilakukan
oleh perbankan Islam.
Investasi Obligasi Syariah atau Sukuk
• Sukuk Mudharabah / Muqarradhah
• Nazir boleh membeli sukuk mudharabah ini dengan
prinsip kehati-hatian sebaiknya sukuk mudharabah yang
dibeli adalah yang dikeluarkan oleh negara dengan
demikian ada jaminan bahwa uang wakaf tidak akan
hilang.
• Sukuk Ijarah
• Nazir juga boleh membeli sukuk ijarah yang dikeluarkan
oleh negara dan swasta, sebenarnya sukuk ijarah ini
resikonya lebih ringan dibanding dengan sukuk
mudharabah karena obyek yang disewakan itu
merupakan jaminan yang bisa dipegang oleh nazir
apabila terjadi kegagalan pembayaran kembali.
Investasi pada Pasar Modal Syariah
• Saham Mudharabah
• Nazir boleh membeli saham yang bersifat mudharabah
pada pasar modal syariah dengan prinsip kehati-hatian
dimana sebaiknya dipilih saham-saham yang dimiliki
oleh negara atau perusahaan yang sangat kuat dan stabil
kalau dapat ada lembaga penjaminan yang bisa
menjamin terhadap kerugian yang mungkin timbul.
• Saham Musyarakah
• Nazir juga bisa berinvestasi pada perusahaan-
perusahaan yang mengeluarkan produk saham
musyarakah, sebenarnya saham musyarakah resikonya
lebih rendah daripada saham mudharabah karena resiko
ditanggung bersama.
Cont’d
• Saham Hukr
• Nazir dapat juga menginvestasikan uangnya di
dalam saham-saham dalam bentuk produk Hukr
dan sebenarnya saham ini jauh lebih aman
karena sudah ada objeknya.
Peluang Wakaf Produktif di Indonesia
• Kalau dihitung dari situasi perekonomian Indonesia
sekarang ini maka mengumpulkan dana wakaf itu dalam
jumlah yang signifikan itu sangat bisa dilakukan khusus
untuk Sumatera Barat kalau bisa dimobilisasi dari satu
juta orang dikali Rp 10.000 per bulan maka kita akan
mendapatkan Sepuluh milyar Rupiah dan ini bisa
diinvestasikan di berbagai sektor yang memungkinkan
untuk kita lakukan. Kemampuan ini diperkuat oleh
jumlah penduduk muslim Indonesia yang mayoritas dan
mudah disentuh hatinya.
• Terbukanya peluang yang besar bagi masyarakat untuk
mengelola wakaf produktif secara profesional. Indonesia
dan khususnya Sumatera Barat memiliki SDM yang
cukup untuk mengelola wakaf secara profesional.
Tantangan
• Belum tersosialisasinya konsep wakaf produktif
secara meluas di dalam masyarakat.
• Masih belum mampu membuat lembaga yang
profesional dalam pengelolaan wakaf produktif.
• Kurangnya perhatian pemerintah terhadap
wakaf produktif.
Contoh-Contoh Wakaf Produktif di
Beberapa Negara
International Islamic Relief Organization Saudi Arabia
(IIROSA) telah melaunching 6 proyek wakaf di Mekkah
dengan dana SR 470 juta dengan perkiraan keuntungan
SR 45 juta yang akan digunakan kepentingan sosial.
1. Proyek Bayt Allah Waqf 11 lantai rumah dan gedung
komersial. Keuntungan dari proyek ini digunakan
membangun 370 mesjid di 18 negara
2. The Orphan Waqf, hotel 30 lantai yang keuntungannya
digunakan untuk membiayai anak-anak yatim di 28
negara
3. The Educational Care Waqf, tower 22 lantai yang
keuntungannya digunakan untuk membiayai 30 institusi
pendidikan di seluruh dunia.
Cont’d
4. Social Development Waqf, gedung 10 lantai yang
keuntungannya digunakan untuk program
rehabilitasi dan pelatihan keterampilan untuk satu
juta orang di 97 negara.
5. The Da’wa Waqf, gedung 28 lantai yang
keuntungannya akan digunakan untuk beasiswa
13000 mahasiswa, 720 mubaligh di 365 Center-
center Islam di seluruh dunia
6. The Health care waqf, gedung 25 lantai
keuntungannya akan dipergunakan untuk
kepentingan kesehatan 33 juta orang di 285
Rumah sakit.
Contoh di Malaysia
• Kumpulan Waqf An-Nur sukses membangun beberapa
klinik dan Rumah sakit di Malaysia. Sekarang juga ada
pembangunan hotel yang dilakukan.
• Mereka juga menginvestasikan dana-dana waqf mereka
melalui pasar modal perbankan dan lain-lain.
• Hasil dari keuntungan waqf mereka gunakan untuk
kepentingan anak yatim beasiswa, orang miskin, anak
yatim dan lain-lain.
• Contoh investasi mereka di saham mereka memiliki
12,35 juta unit saham pada J Corps Kulim (M) Bhd,
18,60 juta unit saham di KPJ Health Care Bhd dan 4,32
juta saham di Johor Land Bhd.
Waqf Produktif di Singapura
• Singapur memiliki $340 juta. Nama lembaganya
Warees, mereka menginvestasikan dana waqf
mereka dalam bentuk musyarakah di berbagai
outlet makanan.
• Di singapur mereka mendapatkan waqf dari
potongan gaji setiap bulannya bagi masyarakat
muslim Singapur. Warees juga
menginvestasikan dananya pada sentra bisnis
yang dikelola oleh orang-orang Islam.
Kondisi Nazir di Indonesia
• Nazir di Indonesia belum dilakukan secara
profesional sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Pusat Bahasa dan Budaya yang
dilakukan oleh UIN Syarif Hidayatullah pada tahun
2006 yang meneliti 500 responden nazir di 11
provinsi. Kesimpulannya 77% Nazir tidak produktif
alias diam. Sisanya juga tidak sempurna produktif.
84% nazir sambilan dan 16% yang fokus. 70% harta
wakaf dalam bentuk mesjid, 59% berada di
perdesaan, 66% harta wakaf dikelola secara
tradisional atau perseorangan sisanya dikelola
secara badan hukum.
Kesimpulan
• Bahwa pengembangan harta wakaf ke depan mesti lebih
banyak dilakukan dengan pola pengembangan produktif.
Untuk mengembangkan pola produktif perlu adanya
nazir yang profesional dengan membangun organisasi
korporasi yang modern.
• Dalam pengelolaan pola produktif ini mesti jelas hak dan
kewajiban para nazir
• Harta wakaf yang ada di Indonesia ternyata dikelola
secara profesional.
• Nazir-nazir yang sedia ada belum mampu mengelola
harta wakaf dalam bentuk produktif.
• Mesti dilakukan reformasi terhadap nazir-nazir yang
sedia ada.
08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNMiftah Iqtishoduna
 
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun, Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun, Mahasiswa Kupu-kupu
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islamNurdin Al-Azies
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAMfissilmikaffah1
 
-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.ppt-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.pptPettiPitri
 
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamPpt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamAnisa Muvit
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamZein Yusuf
 
Asuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariahAsuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariahNeyna Fazadiq
 
Manajemen bisnis islam
Manajemen bisnis islamManajemen bisnis islam
Manajemen bisnis islamsiskasaputri
 
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi SyariahPower Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi SyariahRatna Kusuma Wardhany
 
Sistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamSistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamMuhammad Jamhuri
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiHaidar Bashofi
 
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi UmatWakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi UmatFebrie Dwi Cahya
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamsiauwfelix
 
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamEtika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamcupian amir zaelani
 

Was ist angesagt? (20)

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUNSEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA IBNU KHALDUN
 
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun, Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
Lembaga Keuangan Syariah: Dana Pensiun, fungsi program dana pensiun,
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
 
-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.ppt-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.ppt
 
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamPpt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
 
Produksi islami
Produksi islamiProduksi islami
Produksi islami
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islam
 
Presentasi ijarah
Presentasi ijarahPresentasi ijarah
Presentasi ijarah
 
Asuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariahAsuransi dan gadai syariah
Asuransi dan gadai syariah
 
Manajemen bisnis islam
Manajemen bisnis islamManajemen bisnis islam
Manajemen bisnis islam
 
Wakaf
WakafWakaf
Wakaf
 
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi SyariahPower Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
 
Sistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamSistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islam
 
akad mudharabah
akad mudharabahakad mudharabah
akad mudharabah
 
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomiPrediksi soal soal uts makro ekonomi
Prediksi soal soal uts makro ekonomi
 
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi UmatWakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
Wakaf dan Pemberdayaan Ekonomi Umat
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamEtika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
 
IJARAH
IJARAH IJARAH
IJARAH
 

Andere mochten auch

Hukum Wakaf, Wakaf Produktif, Pengertian Wakaf,
Hukum Wakaf, Wakaf Produktif, Pengertian Wakaf, Hukum Wakaf, Wakaf Produktif, Pengertian Wakaf,
Hukum Wakaf, Wakaf Produktif, Pengertian Wakaf, WakafUang
 
ambon Syarifudin, pemberdayaan wakaf produktif, 3 mei 2014
ambon Syarifudin, pemberdayaan  wakaf produktif, 3 mei 2014ambon Syarifudin, pemberdayaan  wakaf produktif, 3 mei 2014
ambon Syarifudin, pemberdayaan wakaf produktif, 3 mei 2014Syarifudin Amq
 
01 wakaf (september 2013)
01 wakaf (september 2013)01 wakaf (september 2013)
01 wakaf (september 2013)Pristiyanto SS
 
Pengelolaan Wakaf Produktif, Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation | 085...
Pengelolaan Wakaf Produktif, Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation | 085...Pengelolaan Wakaf Produktif, Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation | 085...
Pengelolaan Wakaf Produktif, Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation | 085...Sinergi Foundation
 
Kebijakan kemenag tentang zakat
Kebijakan kemenag tentang zakatKebijakan kemenag tentang zakat
Kebijakan kemenag tentang zakatDomi Hidayat
 
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 201303 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013Pristiyanto SS
 
Pengelolaan wakaf secara jujur
Pengelolaan wakaf secara jujurPengelolaan wakaf secara jujur
Pengelolaan wakaf secara jujurfina fitrilitha
 
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-HaditsWakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-HaditsMoh Hari Rusli
 

Andere mochten auch (8)

Hukum Wakaf, Wakaf Produktif, Pengertian Wakaf,
Hukum Wakaf, Wakaf Produktif, Pengertian Wakaf, Hukum Wakaf, Wakaf Produktif, Pengertian Wakaf,
Hukum Wakaf, Wakaf Produktif, Pengertian Wakaf,
 
ambon Syarifudin, pemberdayaan wakaf produktif, 3 mei 2014
ambon Syarifudin, pemberdayaan  wakaf produktif, 3 mei 2014ambon Syarifudin, pemberdayaan  wakaf produktif, 3 mei 2014
ambon Syarifudin, pemberdayaan wakaf produktif, 3 mei 2014
 
01 wakaf (september 2013)
01 wakaf (september 2013)01 wakaf (september 2013)
01 wakaf (september 2013)
 
Pengelolaan Wakaf Produktif, Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation | 085...
Pengelolaan Wakaf Produktif, Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation | 085...Pengelolaan Wakaf Produktif, Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation | 085...
Pengelolaan Wakaf Produktif, Firdaus Memorial Park - Sinergi Foundation | 085...
 
Kebijakan kemenag tentang zakat
Kebijakan kemenag tentang zakatKebijakan kemenag tentang zakat
Kebijakan kemenag tentang zakat
 
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 201303 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
 
Pengelolaan wakaf secara jujur
Pengelolaan wakaf secara jujurPengelolaan wakaf secara jujur
Pengelolaan wakaf secara jujur
 
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-HaditsWakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
 

Ähnlich wie 08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan

PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Strategi pemberdayaan wakaf
Strategi pemberdayaan wakafStrategi pemberdayaan wakaf
Strategi pemberdayaan wakafDomi Hidayat
 
Presentasi sukuk negara
Presentasi sukuk negaraPresentasi sukuk negara
Presentasi sukuk negaraIsal Isal
 
Presentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaPresentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaMarhamah Saleh
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankMuhammad Rizkye
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankIsaka Yoga
 
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAMEKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAMKhanifah Nur Rahmah
 
20 pedoman investasi-reksa_dana
20 pedoman investasi-reksa_dana20 pedoman investasi-reksa_dana
20 pedoman investasi-reksa_danaSiLvi FitrissaLam
 
Bank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realitaBank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realitaShidiq040690
 
Pengantar ekonomi makro kapitalisasi dan investasi
Pengantar ekonomi makro   kapitalisasi dan investasiPengantar ekonomi makro   kapitalisasi dan investasi
Pengantar ekonomi makro kapitalisasi dan investasiGinta Saputra
 
Bab 1 lingkungan investasi
Bab 1 lingkungan investasiBab 1 lingkungan investasi
Bab 1 lingkungan investasiAna Nurmuslimah
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASDevia13
 

Ähnlich wie 08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan (20)

PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Strategi pemberdayaan wakaf
Strategi pemberdayaan wakafStrategi pemberdayaan wakaf
Strategi pemberdayaan wakaf
 
Presentasi sukuk negara
Presentasi sukuk negaraPresentasi sukuk negara
Presentasi sukuk negara
 
Etiqa Takaful
Etiqa TakafulEtiqa Takaful
Etiqa Takaful
 
Presentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaPresentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadana
 
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic Bank
 
Bank Syariah
Bank Syariah Bank Syariah
Bank Syariah
 
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAMEKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
 
20 pedoman investasi-reksa_dana
20 pedoman investasi-reksa_dana20 pedoman investasi-reksa_dana
20 pedoman investasi-reksa_dana
 
Pelaburan (Mudhabarah)
Pelaburan (Mudhabarah)Pelaburan (Mudhabarah)
Pelaburan (Mudhabarah)
 
Bisnis syariah kontemporer
Bisnis syariah kontemporerBisnis syariah kontemporer
Bisnis syariah kontemporer
 
Bank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realitaBank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realita
 
Rahsia pelabur bijak unit amanah
Rahsia pelabur bijak   unit amanahRahsia pelabur bijak   unit amanah
Rahsia pelabur bijak unit amanah
 
MILA RISKA
MILA RISKAMILA RISKA
MILA RISKA
 
Syirkah
SyirkahSyirkah
Syirkah
 
Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modalPelaku pasar modal
Pelaku pasar modal
 
Pengantar ekonomi makro kapitalisasi dan investasi
Pengantar ekonomi makro   kapitalisasi dan investasiPengantar ekonomi makro   kapitalisasi dan investasi
Pengantar ekonomi makro kapitalisasi dan investasi
 
Bab 1 lingkungan investasi
Bab 1 lingkungan investasiBab 1 lingkungan investasi
Bab 1 lingkungan investasi
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 

Mehr von Pristiyanto SS

Bahan Paparan Salimah II.pdf
Bahan Paparan Salimah II.pdfBahan Paparan Salimah II.pdf
Bahan Paparan Salimah II.pdfPristiyanto SS
 
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...Pristiyanto SS
 
Bahan Paparan Koerasi
Bahan Paparan Koerasi Bahan Paparan Koerasi
Bahan Paparan Koerasi Pristiyanto SS
 
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2Pristiyanto SS
 
PCC Pengantar Koperasi Syariah 1
PCC Pengantar Koperasi  Syariah 1PCC Pengantar Koperasi  Syariah 1
PCC Pengantar Koperasi Syariah 1Pristiyanto SS
 
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPerizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPristiyanto SS
 
Perubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke SyariahPerubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke SyariahPristiyanto SS
 
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahRegulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPristiyanto SS
 
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahKelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahPristiyanto SS
 
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
08 wakaf uang worshop bwi jafril
08 wakaf uang worshop bwi jafril08 wakaf uang worshop bwi jafril
08 wakaf uang worshop bwi jafrilPristiyanto SS
 
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan WakafPristiyanto SS
 
06 petunjuk administrasi perwakafan
06 petunjuk  administrasi perwakafan06 petunjuk  administrasi perwakafan
06 petunjuk administrasi perwakafanPristiyanto SS
 
06 petunjuk administrasi perwakafan
06 petunjuk  administrasi perwakafan06 petunjuk  administrasi perwakafan
06 petunjuk administrasi perwakafanPristiyanto SS
 
05 wakaf workshop nazhir us
05 wakaf workshop nazhir us05 wakaf workshop nazhir us
05 wakaf workshop nazhir usPristiyanto SS
 

Mehr von Pristiyanto SS (20)

Bahan Paparan Salimah II.pdf
Bahan Paparan Salimah II.pdfBahan Paparan Salimah II.pdf
Bahan Paparan Salimah II.pdf
 
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
(20230621) Karo Mos - Arah Kebijakan dan Rencana Kerja Tahun 2023-2024 Pada R...
 
Bahan Paparan Koerasi
Bahan Paparan Koerasi Bahan Paparan Koerasi
Bahan Paparan Koerasi
 
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
Pcc Pengantar Koperasi Syariah 2
 
PCC Pengantar Koperasi Syariah 1
PCC Pengantar Koperasi  Syariah 1PCC Pengantar Koperasi  Syariah 1
PCC Pengantar Koperasi Syariah 1
 
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahPerizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Perizinan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
 
Perubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke SyariahPerubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
 
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan SyariahRegulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
Regulasi Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
 
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi SyariahKelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
Kelembagaan dan Usaha Koperasi Syariah
 
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
 
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
03 Meraih Sukses dgn Wirausaha (Kewirausahaan)
 
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
02 Pengembangan Diri dan Strategi (Kewirausahaan)
 
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
01 Kecakapan Hidup (Kewirausahaan)
 
08 wakaf uang worshop bwi jafril
08 wakaf uang worshop bwi jafril08 wakaf uang worshop bwi jafril
08 wakaf uang worshop bwi jafril
 
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
 
06 administrasi wakaf
06 administrasi wakaf06 administrasi wakaf
06 administrasi wakaf
 
06 petunjuk administrasi perwakafan
06 petunjuk  administrasi perwakafan06 petunjuk  administrasi perwakafan
06 petunjuk administrasi perwakafan
 
04 fiqh waqf an nuqud
04 fiqh waqf an nuqud04 fiqh waqf an nuqud
04 fiqh waqf an nuqud
 
06 petunjuk administrasi perwakafan
06 petunjuk  administrasi perwakafan06 petunjuk  administrasi perwakafan
06 petunjuk administrasi perwakafan
 
05 wakaf workshop nazhir us
05 wakaf workshop nazhir us05 wakaf workshop nazhir us
05 wakaf workshop nazhir us
 

08 pengembangan wakaf produktif peluang dan tantangan

  • 1. PENGEMBANGAN WAKAF PRODUKTIF PELUANG DAN TANTANGAN By:Jafril Khalil,PhD,MCL (Divisi Pembinaan Nazir Badan Wakaf Indonesia)
  • 2. Ketentuan Undang-Undang berkaitan pengembangan harta wakaf • Pasal 42 Bab 5 UU No.41 Tahun 2004 • menjelaskan Nazir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya
  • 3. Pasal 43 1. Pengembangan dan pengelolaan harta benda wakaf oleh Nazir sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah 2. Pengembangan dan pengelolaan harta benda wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan secara produktif 3. Dalam hal pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang dimaksud pada ayat 1 diperlukan penjamin maka digunakan lembaga penjamin syariah.
  • 4. Profesionalisme Nazir • Nazir mestilah terdiri dari orang-orang yang mengerti fiqh wakaf dan undang-undang wakaf. • Sebagian anggota Nazir mestilah mengerti undang-undang wakaf dan mengerti tentang praktek-praktek investasi. • Semua mereka ini tentulah orang-orang Islam yang amanah dan produktif.
  • 5. Organisasi Nazir • Khusus untuk Nazir yang terlibat di dalam pengembangan harta wakaf dan khususnya wakaf produktif perlu dibuat organisasi yang sama dengan organisasi korporasi bisnis seperti Perusahaan Terbatas (PT). • Susunannya kira-kira seperti ini ada komisaris, yang terdiri dari ulama yang mengerti fiqh dan undang-undang wakaf ditambah dengan pakar-pakar ekonomi yang mengerti undang-undang wakaf dan mengerti praktek-praktek dalam berbisnis dan tentu saja sebaiknya orang yang pernah terlibat dalam berbisnis. • Ada para direktur (eksekutif) yang terdiri dari orang-orang yang mengerti undang-undang wakaf dan ahli di dalam berbisnis. Kemudian organisasi ini boleh dilengkapi dengan manajer dan lain- lain tergantung dengan keperluan perusahaan itu sendiri. Tetapi orang-orang ini bukanlah sebagai nazir.
  • 6. Pola Investasi • Sektor riil adalah bentuk investasi yang bisa dikatakan sebagai investasi jangka panjang karena ia memakan waktu yang panjang untuk mendapatkan keuntungan. • Sektor riil dibagi dalam dua yakni barang dan jasa. • Sektor riil bisa dikatakan sebagai penghasil barang seperti pertanian, pertambangan, industri dan sektor jasa lainnya.
  • 7. • Sektor Finansial cenderung mengarah pada aset saham suatu perusahaan dan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah maupun individu dan perusahaan. Contoh investasi yang banyak ditemui adalh saham, reksa dana, obligasi, deposito, dan tabungan di bank.
  • 8. Model-Model Investasi dalam Sektor Riil • Prinsip Mudharabah • Tanah wakaf yang diterima oleh nazir dapat diinvestasikan melalui investasi langsung dalam bentuk mudharabah. Nazir bisa mencari partner yang profesional dalam berbisnis dan yang terbaik itu dilaksanakan dalam bentuk mudharabah muqayyadah seperti membangun gedung dimana nazir bisa mendapatkan keuntungan melalui penyewaan gedung itu atau membangun perumahan dimana keuntungannya berbagi antara shahibul mal dan mudharib.
  • 9. Cont’d • Prinsip Musyarakah • Dalam investasi musyarakah resikonya tentu jauh lebih kecil dimana nazir akan bekerja sama dengan pengusaha yang sudah mempunyai bisnis yang stabil dan dipastikan bahwa bisnis yang dipilih adalah bisnis berisiko rendah umpamanya; nazir memiliki sebidang tanah di tepi jalan dan dia bisa berkongsi dengan partnernya SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) atau tanah tersebut boleh juga dibangun ruko. Keuntungan dari SPBU ini atau penyewaan rukonya bisa dibagi sama antara harta wakaf dan pengusaha.
  • 10. Cont’d • Prinsip Murabahah • Melalui investasi murabahah resikonya jauh lebih rendah lagi umpamanya dana wakaf investasikan dalam bentuk membangun rumah tinggal kemudian dijual melalui prinsip murabahah kepada pembeli
  • 11. Cont’d • Prinsip Muzara’ah (Kerjasama lahan pertanian) • Tanah-tanah yang dikuasai oleh nazir dapat ditanami dengan prinsip muzara’ah dimana petani diberi benih dan biaya pengelolaan kemudian hasilnya dibagi sesuai dengan perjanjian bersama. • Prinsip Musaqah • Dimana lahan-lahan yang dimiliki oleh lembaga wakaf yang dikuasai nazir ditanami secara menyeluruh dan pemeliharaannya diserahkan kepada perorangan atau perusahaan dan kalau panen hasilnya dibagi sesuai perjanjian
  • 12. Cont’d • Prinsip Ijarah (sewa menyewa) • Nazir dalam hal ini membangun gedung, real estate, dan pusat-pusat bisnis kemudian menyewakan, hasil sewa itu akan menjadi keuntungan yang bisa diserahkan kepada mustahik dan pengembangan harta wakaf ke depan. • Prinsip Hukr • Dimana nazir bisa menyewakan kepada pihak tertentu asetnya dalam jangka panjang dan hasil sewanya bisa diterima terlebih dahulu atau diterima secara berkala sesuai dengan perjanjian. Atau penyedia dana bisa membangun gedung pada tanah wakaf dan digunakan untuk jangka waktu tertentu umpamanya dua puluh tahun dan sebagainya kemudian setelah waktunya habis gedung dan tanah dikembalikan kepada nazir. Penyedia dana tidak lagi memiliki haknya disitu.
  • 13. • Prinsip Istibdal • Dimana nazir dapat mengganti fungsi harta wakaf tertentu untuk dijadikan sentra bisnis yang pada awalnya mungkin harta itu lebih bersifat sosial dan kurang bermanfaat. • Prinsip Istishna’ • Seandainya nazir menguasai tanah yang strategis kemudian meminta kontraktor untuk membangun rumah sakit atau ruko kemudian setelah dibangun nazir membeli kembali pembangunan tersebut dengan cash ataupun dengan pembayaran ditunda
  • 14. Investasi Sektor Keuangan • Investasi Deposito Mudharabah • Nazir bisa bekerjasama dengan bank untuk mengembangkan dana wakaf melalui deposito mudharabah dimana dana wakaf dapat keuntungan dari hasil investasi yang dilakukan oleh perbankan Islam.
  • 15. Investasi Obligasi Syariah atau Sukuk • Sukuk Mudharabah / Muqarradhah • Nazir boleh membeli sukuk mudharabah ini dengan prinsip kehati-hatian sebaiknya sukuk mudharabah yang dibeli adalah yang dikeluarkan oleh negara dengan demikian ada jaminan bahwa uang wakaf tidak akan hilang. • Sukuk Ijarah • Nazir juga boleh membeli sukuk ijarah yang dikeluarkan oleh negara dan swasta, sebenarnya sukuk ijarah ini resikonya lebih ringan dibanding dengan sukuk mudharabah karena obyek yang disewakan itu merupakan jaminan yang bisa dipegang oleh nazir apabila terjadi kegagalan pembayaran kembali.
  • 16. Investasi pada Pasar Modal Syariah • Saham Mudharabah • Nazir boleh membeli saham yang bersifat mudharabah pada pasar modal syariah dengan prinsip kehati-hatian dimana sebaiknya dipilih saham-saham yang dimiliki oleh negara atau perusahaan yang sangat kuat dan stabil kalau dapat ada lembaga penjaminan yang bisa menjamin terhadap kerugian yang mungkin timbul. • Saham Musyarakah • Nazir juga bisa berinvestasi pada perusahaan- perusahaan yang mengeluarkan produk saham musyarakah, sebenarnya saham musyarakah resikonya lebih rendah daripada saham mudharabah karena resiko ditanggung bersama.
  • 17. Cont’d • Saham Hukr • Nazir dapat juga menginvestasikan uangnya di dalam saham-saham dalam bentuk produk Hukr dan sebenarnya saham ini jauh lebih aman karena sudah ada objeknya.
  • 18. Peluang Wakaf Produktif di Indonesia • Kalau dihitung dari situasi perekonomian Indonesia sekarang ini maka mengumpulkan dana wakaf itu dalam jumlah yang signifikan itu sangat bisa dilakukan khusus untuk Sumatera Barat kalau bisa dimobilisasi dari satu juta orang dikali Rp 10.000 per bulan maka kita akan mendapatkan Sepuluh milyar Rupiah dan ini bisa diinvestasikan di berbagai sektor yang memungkinkan untuk kita lakukan. Kemampuan ini diperkuat oleh jumlah penduduk muslim Indonesia yang mayoritas dan mudah disentuh hatinya. • Terbukanya peluang yang besar bagi masyarakat untuk mengelola wakaf produktif secara profesional. Indonesia dan khususnya Sumatera Barat memiliki SDM yang cukup untuk mengelola wakaf secara profesional.
  • 19. Tantangan • Belum tersosialisasinya konsep wakaf produktif secara meluas di dalam masyarakat. • Masih belum mampu membuat lembaga yang profesional dalam pengelolaan wakaf produktif. • Kurangnya perhatian pemerintah terhadap wakaf produktif.
  • 20. Contoh-Contoh Wakaf Produktif di Beberapa Negara International Islamic Relief Organization Saudi Arabia (IIROSA) telah melaunching 6 proyek wakaf di Mekkah dengan dana SR 470 juta dengan perkiraan keuntungan SR 45 juta yang akan digunakan kepentingan sosial. 1. Proyek Bayt Allah Waqf 11 lantai rumah dan gedung komersial. Keuntungan dari proyek ini digunakan membangun 370 mesjid di 18 negara 2. The Orphan Waqf, hotel 30 lantai yang keuntungannya digunakan untuk membiayai anak-anak yatim di 28 negara 3. The Educational Care Waqf, tower 22 lantai yang keuntungannya digunakan untuk membiayai 30 institusi pendidikan di seluruh dunia.
  • 21. Cont’d 4. Social Development Waqf, gedung 10 lantai yang keuntungannya digunakan untuk program rehabilitasi dan pelatihan keterampilan untuk satu juta orang di 97 negara. 5. The Da’wa Waqf, gedung 28 lantai yang keuntungannya akan digunakan untuk beasiswa 13000 mahasiswa, 720 mubaligh di 365 Center- center Islam di seluruh dunia 6. The Health care waqf, gedung 25 lantai keuntungannya akan dipergunakan untuk kepentingan kesehatan 33 juta orang di 285 Rumah sakit.
  • 22. Contoh di Malaysia • Kumpulan Waqf An-Nur sukses membangun beberapa klinik dan Rumah sakit di Malaysia. Sekarang juga ada pembangunan hotel yang dilakukan. • Mereka juga menginvestasikan dana-dana waqf mereka melalui pasar modal perbankan dan lain-lain. • Hasil dari keuntungan waqf mereka gunakan untuk kepentingan anak yatim beasiswa, orang miskin, anak yatim dan lain-lain. • Contoh investasi mereka di saham mereka memiliki 12,35 juta unit saham pada J Corps Kulim (M) Bhd, 18,60 juta unit saham di KPJ Health Care Bhd dan 4,32 juta saham di Johor Land Bhd.
  • 23. Waqf Produktif di Singapura • Singapur memiliki $340 juta. Nama lembaganya Warees, mereka menginvestasikan dana waqf mereka dalam bentuk musyarakah di berbagai outlet makanan. • Di singapur mereka mendapatkan waqf dari potongan gaji setiap bulannya bagi masyarakat muslim Singapur. Warees juga menginvestasikan dananya pada sentra bisnis yang dikelola oleh orang-orang Islam.
  • 24. Kondisi Nazir di Indonesia • Nazir di Indonesia belum dilakukan secara profesional sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Bahasa dan Budaya yang dilakukan oleh UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2006 yang meneliti 500 responden nazir di 11 provinsi. Kesimpulannya 77% Nazir tidak produktif alias diam. Sisanya juga tidak sempurna produktif. 84% nazir sambilan dan 16% yang fokus. 70% harta wakaf dalam bentuk mesjid, 59% berada di perdesaan, 66% harta wakaf dikelola secara tradisional atau perseorangan sisanya dikelola secara badan hukum.
  • 25. Kesimpulan • Bahwa pengembangan harta wakaf ke depan mesti lebih banyak dilakukan dengan pola pengembangan produktif. Untuk mengembangkan pola produktif perlu adanya nazir yang profesional dengan membangun organisasi korporasi yang modern. • Dalam pengelolaan pola produktif ini mesti jelas hak dan kewajiban para nazir • Harta wakaf yang ada di Indonesia ternyata dikelola secara profesional. • Nazir-nazir yang sedia ada belum mampu mengelola harta wakaf dalam bentuk produktif. • Mesti dilakukan reformasi terhadap nazir-nazir yang sedia ada.