Dokumen tersebut membahas tentang teori ekonomi makro, meliputi:
1. Perkembangan dari teori ekonomi klasik ke teori ekonomi makro berdasarkan pemikiran John Maynard Keynes
2. Fokus pembahasan ilmu ekonomi makro meliputi masalah inflasi, pertumbuhan ekonomi, pengangguran, interaksi internasional, dan siklus ekonomi
3. Revolusi Keynes memperkenalkan peran pemerintah dan analisis agregat dalam ilmu e
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ekonomi
1. Bab I Pendahuluan
1. Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro
2. Fokus pembahasan Ilmu Ekonomi Makro
3. Peranan Pemerintah
4. Aliran-aliran pemikiran dalam Teori Ekonomi Makro
5. Memahami Model Ekonomi Makro
1
2. 1. Perkembangan Teori Ekonomi
Mikro-Makro
a. Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik
b. Revolusi Keynes: Lahirnya Teori Ekonomi Makro
2
3. a. Teori Ekonomi Mikro Sebagai
Teori Ekonomi Klasik
Titik awal perkembangan Ilmu Ekonomi Modern
dimulai saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan
bukunya berjudul An Inquiri into the Nature and
Causes of Wealth of Nations, yang kemudian
dikenal sebagai Wealth of Nations (1776).
Analisis Ilmu Ekonomi menggunakan dasar-dasar
ilmiah, tanpa Teori Moral dan Teologis. Dasar-dasar
ilmiah tsb meliputi gejala-gejala ekonomi seperti
Kenaikan Harga Barang dan Pengangguran
menunjukkan adanya Gangguan Keseimbangan
Sistem Ekonomi.
3
5. lanjutan
Masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi
dikembalikan kepada kondisi keseimbangan.
Alam semesta berjalan teratur, sistem ekonomi pun
mampu memulihkan dirinya sendiri (Self
Adjustment) karena ada kekuatan pengatur yang
disebut Invisible Hands.
Invisible hands dimaksud adalah Mekanisme Pasar,
yaitu suatu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi
berlandaskan interaksi kekuatan DEMAND dan
SUPPLY, yang mampu menjadi alat alokasi sumber
daya yang efisien, jika Pemerintah TIDAK IKUT
campur dalam perekonomian.
5
6. lanjutan
Ekonom Perancis, Jean Baptiste Say (1767-1832),
mematangkan pemikiran Smith dengan pendapat yang
disebut Hukum Say: “ …. Supply creates it’s own
demand …. “ dalam buku A Treatise on Political
Economy (1803).
Maksud Hukum Say adalah bahwa barang dan jasa yang
diproduksi pasti terserap permintaan sampai tercapai
keseimbangan pasar. Pasar mampu menjadi alat alokasi
sumber daya yang efisien lewat proses pertukaran
(Exchange Economics).
Pendapat ini diperkuat oleh Leon Walras (1834-1910)
dengan model ekonomi keseimbangan pasar simultan
yang menjadi dasar analisis model keseimbangan umum
(General Equilibrium Model).
6
8. lanjutan
Kesimpulan dari para ekonom Klasik tersebut adalah :
Alokasi sumber daya yang efisien akan tercapai bila
individu-individu dalam perekonomian telah
mencapai efisiensi.
Indikator telah terjadi efisiensi, bila masing-masing
individu telah berada dalam keseimbangan.
Efisiensi dan keseimbangan ibarat dua muka uang
logam. Efisiensi tidak akan tercapai tanpa
keseimbangan. Tidak ada keseimbangan yang tidak
efisien. Itu tercapai hanya melalui mekanisme pasar.
Kelompok ini oleh John Maynard Keynes (1883-1946)
disebut Classical Economists, sedangkan teorinya
disebut Classical Economics Theory.
8
9. lanjutan
Keyakinan Ekonom Klasik akan mekanisme pasar
didasari asumsi-asumsi (pada Ekonomi Mikro) :
bahwa struktur pasar merupakan persaingan
sempurna, informasi simetris dan sempurna, input
dan output adalah homogen, para pelaku ekonomi
bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan
kegunaan atau keuntungan.
Untuk memperdalam pengertian Teori Ekonomi
Klasik ada dua asumsi penting yang harus
ditambahkan, yaitu : ASUMSI Pertama, adalah proses
penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai
seketika itu juga. Kita dapat mengabaikan kendala
waktu dan tempat dalam menganalisis proses
pertukaran antar para pelaku ekonomi.
9
10. lanjutan
Artinya, dalam proses pertukaran, individu-individu
yang terlibat tidak terbatasi waktu dan tempat.
Dengan demikian Pasar adalah institusi yang tak
terbatasi waktu dan tempat (timeless and placeless).
ASUMSI Kedua, asumsi Netralitas Uang (Money
Neutrality): Fungsi uang adalah semata-mata alat
transaksi (medium of exchange). Tidak ada
penggunaan uang untuk tujuan spekulasi. Karenanya
uang tidak dapat memengaruhi jumlah output yang
diproduksi para pelaku ekonomi. Yang dapat
dipengaruhi oleh uang hanyalah tingkat harga. Bila
jumlah uang beredar bertambah, harga barang dan
jasa naik.
10
11. lanjutan
Pada asumsi kedua ini harga bersifat flexibel dapat
berubah seketika itu juga (Price flexibility). Asumsi
ini dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter
dengan sektor riil oleh Teori Klasik.
Asumsi-asumsi Klasik mempunyai konsekuensi bahwa
proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk
saling berinteraksi. Akibatnya fokus bahasan Klasik
adalah analisis perilaku individu (Produsen dan
konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan.
Jika setiap individu dalam perekonomian telah
mencapai keseimbangan maka perekonomian secara
total mencapai keseimbangan. Teori Ekonomi Klasik
identik dengan Teori Ekonomi Mikro.
11
12. lanjutan
Berdasarkan Hukum Say, permintaan relatif tidak
terbatas, maka masalah sentral perekonomian adalah
Penawaran, baik penawaran input maupun output.
Karena itulah Ilmu Ekonomi Klasik juga dikenal
sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan sisi
penawaran (SUPPLY SIDE ECONOMICS)
12
13. b. Revolusi Keynes: Lahirnya Teori
Ekonomi Makro
Diawali dengan adanya Great Depression (1929-1933)
perekonomian di berbagai negara besar menghadapi
masalah besar. Angka pengangguran meningkat,
output perekonomian berkurang drastis, investasi
merosot tajam. Terjadi kelesuan ekonomi. Depresi
yang berlangsung lama itu membuyarkan keyakinan
terhadap hipotesis ekonomi klasik.
Tahun 1936 terbit buku berjudul “The General Theory
of Employment, Interest and Money” karya ekonom
Inggris bernama John Maynard Keynes, melontarkan
pendapat untuk memperbaiki keadaan.
13
15. lanjutan
The General Theory menyampaikan dua hal pokok:
Pertama, kritik terhadap kelemahan Teori Klasik yang
idealis (utopian) tentang asumsi pasar, dan terlalu
ditekankan masalah ekonomi pada sisi penawaran.
Kedua, berupa usulan pemulihan perekonomian
dengan memasukkan peranan Pemerintah dalam
perekonomian dalam rangka menstimulir sisi
permintaan.
Kedua pokok pikiran Keynes membawa pembaruan
radikal dalam ilmu ekonomi. Pembaharuan tersebut
meliputi :
15
16. lanjutan
SATU, Mulai diperhatikan dimensi global atau
AGREGAT (MAKRO) dalam analisis ilmu ekonomi.
Dengan demikian ilmu ekonomi telah berkembang
menjadi ilmu ekonomi Makro**).
DUA, Dimasukkannya peranan pemerintah dalam
analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya
peranan analisi kebijakan (Policies Analysis).
TIGA, Dengan diperlukannya analisis kebijakan, maka
perlu pula studi-studi empiris. Dengan demikian
terjadi penyempurnaan metodologi dalam analisis
ekonomi. Dari hanya mengandalkan hanya deduktif *)
saja menjadi juga menggunakan metode induktif.
Keynes menjadi “Bapak” Ilmu Ekonomi Makro
sekaligus ekonom perintis studi induktif.
16
17. *)Metode dalam menalar :
Metode (berfikir) deduktif, adalah metode berpikir
yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus.
Metode (berfikir) induktif, adalah adalah metode yang
digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal
khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena
yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir
induktif.
17
18. **) Asal mula perkembangan
Makroekonomi
Ada beberapa hal yang tidak bisa dijawab dengan
analisis mikroekonomi, seperti :
Faktor-faktor apakah yang menentukan tingkat
kegiatan ekonomi suatu negara?
Mengapakah setiap negara menghadapi masalah
pengangguran, yang adakalanya semakin lama
semakin buruk keadaannya.
Mengapa harus terjadi kenaikan harga-harga yang
sering diikuti dengan masalah pengangguran yang
cukup serius?
Mengapakah berbagai perekonomian tidak
mengalami pertumbuhan yang sama cepatnya?
18
19. 2. Fokus pembahasan Ilmu
Ekonomi Makro
Substansi pembahasan Ekonomi Mikro dan Makro
adalah bagaimana manusia selaku individu yang
rasional mengatasi masalah kelangkaan (Scarcity).
Dalam ilmu ekonomi mikro fokus analisisnya adalah
perilaku individu seperti; perusahaan (produsen),
tenaga kerja dan konsumen dalam konteks yang lebih
terbatas (industri).
Dalam Ilmu Ekonomi Makro dibahas :
19
20. lanjutan
Bagaimana segi demand dan supply menentukan
tingkat kegiatan dalam perekonomian
Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap
perekonomian
Peranan Policy dan campur tangan Pemerintah untuk
mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi
Fokus pembahasannya adalah bagaimana perilaku
para agen ekonomi dalam konteks agregat
(keseluruhan)
20
21. lanjutan
Tujuan cabang ilmu ekonomi makro sama seperti
ekonomi mikro, yaitu : melihat apakah sudah terjadi
alokasi sumber daya ekonomi yang efisien atau belum?
Kalau belum, apa penyebabnya dan bagaimana
mengatasinya.
Kalau sudah, apakah efisiensi tersebut dapat
ditingkatkan lagi atau tidak?
21
22. lanjutan
Adapun Cakupan Fokus bahasan Ekonomi Makro
adalah :
a. Masalah inflasi
b. Masalah pertumbuhan ekonomi
c. Masalah pengangguran
d. Interaksi dengan perekonomian dunia
e. Siklus ekonomi
22
24. a. Masalah inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan
terus menerus.
Dari sisi teori ekonomi, gejala inflasi menunjukkan
terjadinya kelebihan permintaan (Excess Demand) di
tingkat makro atau seluruh industri dalam
perekonomian.
Inflasi menunjukkan inefisiensi perekonomian secara
keseluruhan.
Jika tidak cepat-cepat diatasi, inflasi akan menekan
kemampuan perekonomian dalam berproduksi,
melemahkan permintaan masyarakat berpenghasilan
rendah dan tetap. Berdampak politis yang besar.
24
26. b. Masalah pertumbuhan ekonomi
Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik
keseimbangan antara permintaan agregat dan
penawaran agregatnya makin baik dibanding periode
sebelumnya.
Mengatasi inflasi dengan memacu Supply Agregat,
atau memengaruhi Demand Agregat sampai jumlah
yang diinginkan. Peranan pemerintah diperlukan. Jika
terjadi kemandekan produksi dan atau permintaan
disebabkan oleh terlalu besarnya campur tangan
pemerintah, maka peranan pemerintah harus
dikurangi. Begitu juga sebaliknya.
26
28. c. Masalah pengangguran
Penganggur adalah angkatan kerja (orang yang mencari
kerja) tetapi tidak mendapat pekerjaan (spt yang
diinginkan). Tingkat pengangguran dinyatakan dalam
persen (%) dari angkatan kerja.
Secara teoritis pengangguran yang masih dapat ditolerir
adalah sekitar 4-5% per tahun. Jika lebih, akan
berdampak politis, hilangnya kepercayaan kepada
pemerintah, adanya krisis sosial.
Secara ekonomi, tingkat pengangguran tinggi mempunyai
arti bahwa alokasi sumber daya manusia masih belum
adil dan atau efisien.
Agar diperhatikan persentase dan angka absolut dari
pengangguran.
28
29. d. Interaksi dengan perekonomian
dunia
Sekarang tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri
dalam upaya menyejahterakan rakyatnya.
Kerjasama ekonomi internasional mutlak diperlukan,
terutama perdagangan antarnegara.
Yang perlu diperhatikan, apakah kerjasama tsb makin
menguntungkan atau merugikan?
Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai
dampak kerjasama internasional terdeteksi melalui
analisis neraca pembayaran dan atau nilai tukar mata
uang.
29
30. e. Siklus ekonomi
Dalam kenyataannya, output agregat tidak tumbuh
mengikuti pola garis lurus, melainkan mengalami naik
turun secara teratur. Gerakan naik turun output
agregat ini disebut siklus perekonomian atau siklus
bisnis (business cycle). Pola naik turun yang teratur
ini mempunyai berbagai tingkat tenggang waktu. Ada
yang berjangka pendek (3-11 tahun), jangka panjang
(30-70 tahun), bahkan jangka sangat panjang (200
tahun). Tenggang waktu siklus ekonomi sangat
tergantung pada faktor-faktor yang memengaruhinya.
Untuk siklus jangka pendek, biasanya lebih
disebabkan oleh perubahan musim. Jangka panjang
oleh perubahan teknologi, Jangka sangat panjang oleh
perubahan tatanan sospol dan kebudayaan.
30
31. lanjutan
Siklus ekonomi mendapat perhatian penting dalam
teori ekonomi makro, karena dampat-dampak yang
ditimbulkannya. Misalnya, resesi ekonomi yang
berkepanjangan akan menjerumuskan perekonomian
ke keadaan depresi. Sebaliknya ekspansi yang
berkepanjangan juga akan menyulut inflasi,
kemandekan ekonomi, dan akhirnya juga resesi.
Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi siklus
ekonomi disebut kebijakan antisiklus (Anti-cycle
Policies)
31
32. 3. Peranan Pemerintah
Peranan Pemerintah dalam ekonomi makro mempunyai
porsi yang relatif besar. Kajian terhadap seberapa besar
peranan Pemerintah dimanifestasikan dalam
pembahasan KEBIJAKAN MONETER dan KEBIJAKAN
FISKAL.
Kebijakan moneter adalah kebijakan mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik (yang
diinginkan) dengan cara mengubah-ubah jumlah uang
beredar.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik (yang
diinginkan) dengan cara mengubah-ubah penerimaan
dan pengeluaran Pemerintah.
32
33. lanjutan
Dalam konteks perekonomian global, kajian peranan
pemerintah dimanifestasikan dalam analisis kebijakan
ekonomi internasional. Di dalam analisis ini tercakup
juga kebijakan moneter dan fiskal dalam
perekonomian yang terbuka, yaitu perekonomian yang
melakukan transaksi ekonomi dengan perekonomian
lain (dunia).
33
34. 4. Aliran-aliran pemikiran dalam
Teori Ekonomi Makro
Teori ekonomi makro lahir dari kritik Keynes
terhadap Teori Ekonomi Klasik. Sebaliknya, kritik
Keynes mendapat tanggapan dari Kaum Klasik
sehingga melahirkan aliran pemikiran yang dikenal
sebagai Moneteris (Monetarism).
Perdebatan tiada henti kaum penerus ajaran Klasik
dengan Keynesian, melahirkan sintesis-sintesis
(teori-teori) baru yang lebih baik dan realistis.
Dengan teori-teori baru itu ekonomi modern
dikelola untuk memberikan hasil maksimal buat
masa depan manusia.
34
35. lanjutan
Adapun aliran tersebut terbagi atas:
a. Aliran Klasik (Akumulasi pengetahuan sejak Adam
Smith sampai A.C. Pigou (1877-1959)
1) Pandangan Aliran Klasik tentang Pasar
2) Pandangan Aliran Klasik tentang Uang
a. Aliran Keynesian
1) Pandangan Keynesian tentang Pasar
2) Pandangan Keynesian tentang Uang
35
36. a. 1) Pandangan Aliran Klasik
tentang Pasar
Keseimbangan perekonomian berpondasikan pada
keseimbangan individu (konsumen, produsen). Para
individu mencapai keseimbangannya jika seluruh sumber
dayanya habis digunakan/dikonsumsi dalam rangka
mencapai target maksimal (prinsip maksimalisasi hasil),
atau target yang ditetapkan tercapai dengan biaya
minimal (prinsip minimalisasi biaya).
Pasar merupakan alat alokasi sumber daya yang efisien,
selama struktur pasar adalah persaingan sempurna,
informasi sempurna dan simetris, tidak ada barang publik
yang memunculkan eksternalitas, input dan output yang
diperdagangkan masing-masing bersifat homogen.
36
37. lanjutan
Harga yang terbentuk merupakan interaksi antara
kekuatan permintaan dan penawaran.
Harga yang terbentuk merupakan harga
keseimbangan . Bila terjadi kelebihan permintaan atau
penawaran, maka kekuatan permintaan dan
penawaran berinteraksi kembali, sehingga terbentuk
harga keseimbangan baru (harga bergerak dengan
sangat fleksibel), dengan catatan bahwa proses
interaksi tersebut dapat berjalan seketika itu juga.
37
38. a. 2) Pandangan Aliran Klasik
tentang Uang
Uang tidak lebih sebagai alat transaksi (medium of
exchange). Tidak punya pengaruh terhadap variabel-
variabel riil (output dan kesempatan kerja).
Uang hanya berpengaruh thd variabel-variabel moneter,
misalnya harga barang. Karenanya antara sektor riil
dengan sektor moneter tidak ada keterkaitan, atau dengan
kata lain, ada dikotomi (pemisahan) antara sektor riil
dengan sektor moneter (Classical Dichotomy).
Implikasinya, tidak diperlukan peran pemerintah dalam
perekonomian, sebab fleksibilitas harga akan mendorong
terjadinya alokasi sumber daya yang efisien.
38
39. lanjutan
Dalam aliran klasik terdapat dua pandangan.
Pertama, pandangan yang sangat menolak peran
Pemerintah dari aliran Klasik Baru (Real Business
Cycle).
Kedua, yang masih dapat menerima peran
Pemerintah, selama hanya melalui kebijakan moneter,
dari aliran Monetarism.
39
40. b. 1) Pandangan Keynesian
tentang Pasar
Pandangan thd pasar berbanding terbalik dari Klasik.
Dalam kenyataannya struktur pasar cenderung
monopolistik, informasi tidak sempurna dan
asimetris. Input dan ouput yang dipertukarkan
heterogen. Harga cenderung kaku (rigid) atau susah
berubah seketika. Price rigidities menyebabkan pasar
tidak mampu melakukan keseimbangan (non-market
clearing). Akibatnya, gangguan-gangguan
perekonomian cenderung untuk memunculkan resesi.
40
41. b. 2) Pandangan Keynesian tentang
Uang
Uang bukan sekedar medium of exchange, tapi juga
sebagai penyimpan nilai (store of value). Fungsi
penyimpan ini memungkinkan uang digunakan
sebagai alat memperoleh keuntungan melalui
tindakan spekulasi.
Uang tidak bersifat netral, dapat mempengaruhi
variabel-variabel riil (ouput dan kesempatan kerja).
Di sini dikotomi klasik tidak relevan.
Pewran pemerintah diperlukan dalam pengelolaan
perekonomian, baik melalui fiskal maupun monetary
policies.
41
42. 5. Memahami Model Ekonomi
Makro
Merupakan tindakan penyederhanaan realitas
ekonomi yang sangat kompleks, melalui
pemahaman thd klasifikasi-klasifikasi model
sbb:
a. Model Klasik Versus Keynesian
b. Model Tiga Pasar
c. Model Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
d. Model Statis, Statis Komparatif, dan Dinamis
e. Model Ekonomi Tertutup dan Terbuka
42
43. a. Model Klasik Versus Keynesian
Dilihat dari asumsi tentang Pasar dan Uang.
MODEL KLASIK : Jika pasar diasumsikan berstruktur
persaingan sempurna, campur tangan Pemerintah
relatif kecil, sementara uang bersifat netral.
MODEL KEYNESIAN : Jika pasar diasumsikan
berstruktur bukan persaingan sempurna, uang tidak
bersifat netral dan campur tangan Pemerintah
diperlukan.
43
44. b. Model Tiga Pasar
Model-model ekonomi makro, baik Klasik maupun
Keynesian, dibangun berdasarkan asumsi bahwa
perekonomian terdiri atas tiga pasar, yaitu :
I. Pasar Tenaga Kerja
II. Pasar Barang dan Jasa
III. Pasar Uang (Finansial)
Keseimbangan makro tercapai ketika pasar, baik
secara individu maupun bersamaan, telah mencapai
keseimbangan.
44
45. 3. Model Keseimbangan dan
Ketidakseimbangan
Model keseimbangan (Equilibrium Model) adalah
model yang analisisnya berlandaskan asumsi
perekonomian akan senantiasa mencapai
keseimbangan.
Model ketidakseimbangan (Disequilibrium Model)
adalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi
bahwa perekonomian tidak selalu berada dalam
keseimbangan.
45
46. d. Model Statis, Statis Komparatif,
dan Dinamis
Model Statis (Static Model) adalah model ekonomi
makro yang mengabaikan dimensi waktu. Analisi
ekonomi (keseimbangan dan ketidakseimbangan)
dilakukan pada suatu keadaan tertentu.
Model Statis Komparatif (Comparative Static Model)
adalah moel ekonomi yang membandingkan kondisi
keseimbangan dari suatu kondisi ke kondisi yang lain.
Model Dinamis (Dynamic Model) adalah model
ekonomi yang analisisnya mempertimbangkan
perubahan dari waktu ke waktu.
46
47. e. Model Ekonomi Tertutup dan
Terbuka
Model Ekonomi Tertutup (Closed Economy Model)
adalah model ekonomi yang mengasumsikan bahwa
perekonomian tidak melakukan transaksi dengan
perekonomian lain/ dunia (rest of the world).
Model Ekonomi Terbuka (Open Economy Model)
mengasumsikan bahwa perekonomian melakukan
transaksi dengan perekonomian lain/dunia.
47