SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Download to read offline
Bab I Pendahuluan
1.   Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro
2.   Fokus pembahasan Ilmu Ekonomi Makro
3.   Peranan Pemerintah
4.   Aliran-aliran pemikiran dalam Teori Ekonomi Makro
5.   Memahami Model Ekonomi Makro




                                                         1
1. Perkembangan Teori Ekonomi
Mikro-Makro
a. Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik
b. Revolusi Keynes: Lahirnya Teori Ekonomi Makro




                                                      2
a. Teori Ekonomi Mikro Sebagai
Teori Ekonomi Klasik
 Titik awal perkembangan Ilmu Ekonomi Modern
 dimulai saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan
 bukunya berjudul An Inquiri into the Nature and
 Causes of Wealth of Nations, yang kemudian
 dikenal sebagai Wealth of Nations (1776).
 Analisis Ilmu Ekonomi menggunakan dasar-dasar
 ilmiah, tanpa Teori Moral dan Teologis. Dasar-dasar
 ilmiah tsb meliputi gejala-gejala ekonomi seperti
 Kenaikan Harga Barang dan Pengangguran
 menunjukkan adanya Gangguan Keseimbangan
 Sistem Ekonomi.

                                                       3
4
lanjutan
 Masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi
 dikembalikan kepada kondisi keseimbangan.
 Alam semesta berjalan teratur, sistem ekonomi pun
 mampu memulihkan dirinya sendiri (Self
 Adjustment) karena ada kekuatan pengatur yang
 disebut Invisible Hands.
 Invisible hands dimaksud adalah Mekanisme Pasar,
 yaitu suatu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi
 berlandaskan interaksi kekuatan DEMAND dan
 SUPPLY, yang mampu menjadi alat alokasi sumber
 daya yang efisien, jika Pemerintah TIDAK IKUT
 campur dalam perekonomian.

                                                     5
lanjutan
Ekonom Perancis, Jean Baptiste Say (1767-1832),
mematangkan pemikiran Smith dengan pendapat yang
disebut Hukum Say: “ …. Supply creates it’s own
demand …. “ dalam buku A Treatise on Political
Economy (1803).
Maksud Hukum Say adalah bahwa barang dan jasa yang
diproduksi pasti terserap permintaan sampai tercapai
keseimbangan pasar. Pasar mampu menjadi alat alokasi
sumber daya yang efisien lewat proses pertukaran
(Exchange Economics).
Pendapat ini diperkuat oleh Leon Walras (1834-1910)
dengan model ekonomi keseimbangan pasar simultan
yang menjadi dasar analisis model keseimbangan umum
(General Equilibrium Model).
                                                   6
7
lanjutan
 Kesimpulan dari para ekonom Klasik tersebut adalah :
 Alokasi sumber daya yang efisien akan tercapai bila
 individu-individu dalam perekonomian telah
 mencapai efisiensi.
 Indikator telah terjadi efisiensi, bila masing-masing
 individu telah berada dalam keseimbangan.
 Efisiensi dan keseimbangan ibarat dua muka uang
 logam. Efisiensi tidak akan tercapai tanpa
 keseimbangan. Tidak ada keseimbangan yang tidak
 efisien. Itu tercapai hanya melalui mekanisme pasar.
 Kelompok ini oleh John Maynard Keynes (1883-1946)
 disebut Classical Economists, sedangkan teorinya
 disebut Classical Economics Theory.

                                                         8
lanjutan
Keyakinan Ekonom Klasik akan mekanisme pasar
didasari asumsi-asumsi (pada Ekonomi Mikro) :
bahwa struktur pasar merupakan persaingan
sempurna, informasi simetris dan sempurna, input
dan output adalah homogen, para pelaku ekonomi
bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan
kegunaan atau keuntungan.
Untuk memperdalam pengertian Teori Ekonomi
Klasik ada dua asumsi penting yang harus
ditambahkan, yaitu : ASUMSI Pertama, adalah proses
penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai
seketika itu juga. Kita dapat mengabaikan kendala
waktu dan tempat dalam menganalisis proses
pertukaran antar para pelaku ekonomi.
                                                     9
lanjutan
Artinya, dalam proses pertukaran, individu-individu
yang terlibat tidak terbatasi waktu dan tempat.
Dengan demikian Pasar adalah institusi yang tak
terbatasi waktu dan tempat (timeless and placeless).
ASUMSI Kedua, asumsi Netralitas Uang (Money
Neutrality): Fungsi uang adalah semata-mata alat
transaksi (medium of exchange). Tidak ada
penggunaan uang untuk tujuan spekulasi. Karenanya
uang tidak dapat memengaruhi jumlah output yang
diproduksi para pelaku ekonomi. Yang dapat
dipengaruhi oleh uang hanyalah tingkat harga. Bila
jumlah uang beredar bertambah, harga barang dan
jasa naik.
                                                       10
lanjutan
Pada asumsi kedua ini harga bersifat flexibel dapat
berubah seketika itu juga (Price flexibility). Asumsi
ini dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter
dengan sektor riil oleh Teori Klasik.
Asumsi-asumsi Klasik mempunyai konsekuensi bahwa
proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk
saling berinteraksi. Akibatnya fokus bahasan Klasik
adalah analisis perilaku individu (Produsen dan
konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan.
Jika setiap individu dalam perekonomian telah
mencapai keseimbangan maka perekonomian secara
total mencapai keseimbangan. Teori Ekonomi Klasik
identik dengan Teori Ekonomi Mikro.
                                                        11
lanjutan
Berdasarkan Hukum Say, permintaan relatif tidak
terbatas, maka masalah sentral perekonomian adalah
Penawaran, baik penawaran input maupun output.
Karena itulah Ilmu Ekonomi Klasik juga dikenal
sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan sisi
penawaran (SUPPLY SIDE ECONOMICS)




                                                     12
b. Revolusi Keynes: Lahirnya Teori
   Ekonomi Makro
 Diawali dengan adanya Great Depression (1929-1933)
 perekonomian di berbagai negara besar menghadapi
 masalah besar. Angka pengangguran meningkat,
 output perekonomian berkurang drastis, investasi
 merosot tajam. Terjadi kelesuan ekonomi. Depresi
 yang berlangsung lama itu membuyarkan keyakinan
 terhadap hipotesis ekonomi klasik.
 Tahun 1936 terbit buku berjudul “The General Theory
 of Employment, Interest and Money” karya ekonom
 Inggris bernama John Maynard Keynes, melontarkan
 pendapat untuk memperbaiki keadaan.

                                                       13
14
lanjutan
 The General Theory menyampaikan dua hal pokok:
 Pertama, kritik terhadap kelemahan Teori Klasik yang
 idealis (utopian) tentang asumsi pasar, dan terlalu
 ditekankan masalah ekonomi pada sisi penawaran.
 Kedua, berupa usulan pemulihan perekonomian
 dengan memasukkan peranan Pemerintah dalam
 perekonomian dalam rangka menstimulir sisi
 permintaan.
 Kedua pokok pikiran Keynes membawa pembaruan
 radikal dalam ilmu ekonomi. Pembaharuan tersebut
 meliputi :

                                                        15
lanjutan
SATU, Mulai diperhatikan dimensi global atau
AGREGAT (MAKRO) dalam analisis ilmu ekonomi.
Dengan demikian ilmu ekonomi telah berkembang
menjadi ilmu ekonomi Makro**).
DUA, Dimasukkannya peranan pemerintah dalam
analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya
peranan analisi kebijakan (Policies Analysis).
TIGA, Dengan diperlukannya analisis kebijakan, maka
perlu pula studi-studi empiris. Dengan demikian
terjadi penyempurnaan metodologi dalam analisis
ekonomi. Dari hanya mengandalkan hanya deduktif *)
saja menjadi juga menggunakan metode induktif.
Keynes menjadi “Bapak” Ilmu Ekonomi Makro
sekaligus ekonom perintis studi induktif.
                                                  16
*)Metode dalam menalar :
Metode (berfikir) deduktif, adalah metode berpikir
yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu
untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus.
Metode (berfikir) induktif, adalah adalah metode yang
digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal
khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena
yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir
induktif.


                                                       17
**) Asal mula perkembangan
Makroekonomi
 Ada beberapa hal yang tidak bisa dijawab dengan
 analisis mikroekonomi, seperti :
 Faktor-faktor apakah yang menentukan tingkat
 kegiatan ekonomi suatu negara?
 Mengapakah setiap negara menghadapi masalah
 pengangguran, yang adakalanya semakin lama
 semakin buruk keadaannya.
 Mengapa harus terjadi kenaikan harga-harga yang
 sering diikuti dengan masalah pengangguran yang
 cukup serius?
 Mengapakah berbagai perekonomian tidak
 mengalami pertumbuhan yang sama cepatnya?
                                                   18
2. Fokus pembahasan Ilmu
Ekonomi Makro
 Substansi pembahasan Ekonomi Mikro dan Makro
 adalah bagaimana manusia selaku individu yang
 rasional mengatasi masalah kelangkaan (Scarcity).
 Dalam ilmu ekonomi mikro fokus analisisnya adalah
 perilaku individu seperti; perusahaan (produsen),
 tenaga kerja dan konsumen dalam konteks yang lebih
 terbatas (industri).
 Dalam Ilmu Ekonomi Makro dibahas :



                                                      19
lanjutan
Bagaimana segi demand dan supply menentukan
tingkat kegiatan dalam perekonomian
Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap
perekonomian
Peranan Policy dan campur tangan Pemerintah untuk
mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi
Fokus pembahasannya adalah bagaimana perilaku
para agen ekonomi dalam konteks agregat
(keseluruhan)

                                                    20
lanjutan
 Tujuan cabang ilmu ekonomi makro sama seperti
 ekonomi mikro, yaitu : melihat apakah sudah terjadi
 alokasi sumber daya ekonomi yang efisien atau belum?
 Kalau belum, apa penyebabnya dan bagaimana
 mengatasinya.
 Kalau sudah, apakah efisiensi tersebut dapat
 ditingkatkan lagi atau tidak?




                                                    21
lanjutan
     Adapun Cakupan Fokus bahasan Ekonomi Makro
     adalah :
a.   Masalah inflasi
b.   Masalah pertumbuhan ekonomi
c.   Masalah pengangguran
d.   Interaksi dengan perekonomian dunia
e.   Siklus ekonomi



                                                  22
TATAP MUKA II




                23
a. Masalah inflasi
 Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan
 terus menerus.
 Dari sisi teori ekonomi, gejala inflasi menunjukkan
 terjadinya kelebihan permintaan (Excess Demand) di
 tingkat makro atau seluruh industri dalam
 perekonomian.
 Inflasi menunjukkan inefisiensi perekonomian secara
 keseluruhan.
 Jika tidak cepat-cepat diatasi, inflasi akan menekan
 kemampuan perekonomian dalam berproduksi,
 melemahkan permintaan masyarakat berpenghasilan
 rendah dan tetap. Berdampak politis yang besar.
                                                    24
25
b. Masalah pertumbuhan ekonomi
 Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik
 keseimbangan antara permintaan agregat dan
 penawaran agregatnya makin baik dibanding periode
 sebelumnya.
 Mengatasi inflasi dengan memacu Supply Agregat,
 atau memengaruhi Demand Agregat sampai jumlah
 yang diinginkan. Peranan pemerintah diperlukan. Jika
 terjadi kemandekan produksi dan atau permintaan
 disebabkan oleh terlalu besarnya campur tangan
 pemerintah, maka peranan pemerintah harus
 dikurangi. Begitu juga sebaliknya.


                                                        26
27
c. Masalah pengangguran
Penganggur adalah angkatan kerja (orang yang mencari
kerja) tetapi tidak mendapat pekerjaan (spt yang
diinginkan). Tingkat pengangguran dinyatakan dalam
persen (%) dari angkatan kerja.
Secara teoritis pengangguran yang masih dapat ditolerir
adalah sekitar 4-5% per tahun. Jika lebih, akan
berdampak politis, hilangnya kepercayaan kepada
pemerintah, adanya krisis sosial.
Secara ekonomi, tingkat pengangguran tinggi mempunyai
arti bahwa alokasi sumber daya manusia masih belum
adil dan atau efisien.
Agar diperhatikan persentase dan angka absolut dari
pengangguran.

                                                     28
d. Interaksi dengan perekonomian
dunia
 Sekarang tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri
 dalam upaya menyejahterakan rakyatnya.
 Kerjasama ekonomi internasional mutlak diperlukan,
 terutama perdagangan antarnegara.
 Yang perlu diperhatikan, apakah kerjasama tsb makin
 menguntungkan atau merugikan?
 Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai
 dampak kerjasama internasional terdeteksi melalui
 analisis neraca pembayaran dan atau nilai tukar mata
 uang.
                                                        29
e. Siklus ekonomi
 Dalam kenyataannya, output agregat tidak tumbuh
 mengikuti pola garis lurus, melainkan mengalami naik
 turun secara teratur. Gerakan naik turun output
 agregat ini disebut siklus perekonomian atau siklus
 bisnis (business cycle). Pola naik turun yang teratur
 ini mempunyai berbagai tingkat tenggang waktu. Ada
 yang berjangka pendek (3-11 tahun), jangka panjang
 (30-70 tahun), bahkan jangka sangat panjang (200
 tahun). Tenggang waktu siklus ekonomi sangat
 tergantung pada faktor-faktor yang memengaruhinya.
 Untuk siklus jangka pendek, biasanya lebih
 disebabkan oleh perubahan musim. Jangka panjang
 oleh perubahan teknologi, Jangka sangat panjang oleh
 perubahan tatanan sospol dan kebudayaan.

                                                     30
lanjutan
 Siklus ekonomi mendapat perhatian penting dalam
 teori ekonomi makro, karena dampat-dampak yang
 ditimbulkannya. Misalnya, resesi ekonomi yang
 berkepanjangan akan menjerumuskan perekonomian
 ke keadaan depresi. Sebaliknya ekspansi yang
 berkepanjangan juga akan menyulut inflasi,
 kemandekan ekonomi, dan akhirnya juga resesi.
 Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi siklus
 ekonomi disebut kebijakan antisiklus (Anti-cycle
 Policies)

                                                    31
3. Peranan Pemerintah
Peranan Pemerintah dalam ekonomi makro mempunyai
porsi yang relatif besar. Kajian terhadap seberapa besar
peranan Pemerintah dimanifestasikan dalam
pembahasan KEBIJAKAN MONETER dan KEBIJAKAN
FISKAL.
Kebijakan moneter adalah kebijakan mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik (yang
diinginkan) dengan cara mengubah-ubah jumlah uang
beredar.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik (yang
diinginkan) dengan cara mengubah-ubah penerimaan
dan pengeluaran Pemerintah.
                                                       32
lanjutan
 Dalam konteks perekonomian global, kajian peranan
 pemerintah dimanifestasikan dalam analisis kebijakan
 ekonomi internasional. Di dalam analisis ini tercakup
 juga kebijakan moneter dan fiskal dalam
 perekonomian yang terbuka, yaitu perekonomian yang
 melakukan transaksi ekonomi dengan perekonomian
 lain (dunia).




                                                     33
4. Aliran-aliran pemikiran dalam
Teori Ekonomi Makro
  Teori ekonomi makro lahir dari kritik Keynes
  terhadap Teori Ekonomi Klasik. Sebaliknya, kritik
  Keynes mendapat tanggapan dari Kaum Klasik
  sehingga melahirkan aliran pemikiran yang dikenal
  sebagai Moneteris (Monetarism).
  Perdebatan tiada henti kaum penerus ajaran Klasik
  dengan Keynesian, melahirkan sintesis-sintesis
  (teori-teori) baru yang lebih baik dan realistis.
  Dengan teori-teori baru itu ekonomi modern
  dikelola untuk memberikan hasil maksimal buat
  masa depan manusia.

                                                      34
lanjutan
Adapun aliran tersebut terbagi atas:
a. Aliran Klasik (Akumulasi pengetahuan sejak Adam
    Smith sampai A.C. Pigou (1877-1959)
   1) Pandangan Aliran Klasik tentang Pasar
   2) Pandangan Aliran Klasik tentang Uang
a. Aliran Keynesian
   1) Pandangan Keynesian tentang Pasar
   2) Pandangan Keynesian tentang Uang


                                                     35
a. 1) Pandangan Aliran Klasik
tentang Pasar
Keseimbangan perekonomian berpondasikan pada
keseimbangan individu (konsumen, produsen). Para
individu mencapai keseimbangannya jika seluruh sumber
dayanya habis digunakan/dikonsumsi dalam rangka
mencapai target maksimal (prinsip maksimalisasi hasil),
atau target yang ditetapkan tercapai dengan biaya
minimal (prinsip minimalisasi biaya).
Pasar merupakan alat alokasi sumber daya yang efisien,
selama struktur pasar adalah persaingan sempurna,
informasi sempurna dan simetris, tidak ada barang publik
yang memunculkan eksternalitas, input dan output yang
diperdagangkan masing-masing bersifat homogen.
                                                      36
lanjutan
 Harga yang terbentuk merupakan interaksi antara
 kekuatan permintaan dan penawaran.
 Harga yang terbentuk merupakan harga
 keseimbangan . Bila terjadi kelebihan permintaan atau
 penawaran, maka kekuatan permintaan dan
 penawaran berinteraksi kembali, sehingga terbentuk
 harga keseimbangan baru (harga bergerak dengan
 sangat fleksibel), dengan catatan bahwa proses
 interaksi tersebut dapat berjalan seketika itu juga.


                                                     37
a. 2) Pandangan Aliran Klasik
     tentang Uang
Uang tidak lebih sebagai alat transaksi (medium of
exchange). Tidak punya pengaruh terhadap variabel-
variabel riil (output dan kesempatan kerja).
Uang hanya berpengaruh thd variabel-variabel moneter,
misalnya harga barang. Karenanya antara sektor riil
dengan sektor moneter tidak ada keterkaitan, atau dengan
kata lain, ada dikotomi (pemisahan) antara sektor riil
dengan sektor moneter (Classical Dichotomy).
Implikasinya, tidak diperlukan peran pemerintah dalam
perekonomian, sebab fleksibilitas harga akan mendorong
terjadinya alokasi sumber daya yang efisien.

                                                      38
lanjutan
 Dalam aliran klasik terdapat dua pandangan.
 Pertama, pandangan yang sangat menolak peran
 Pemerintah dari aliran Klasik Baru (Real Business
 Cycle).
 Kedua, yang masih dapat menerima peran
 Pemerintah, selama hanya melalui kebijakan moneter,
 dari aliran Monetarism.




                                                       39
b. 1) Pandangan Keynesian
  tentang Pasar
Pandangan thd pasar berbanding terbalik dari Klasik.
Dalam kenyataannya struktur pasar cenderung
monopolistik, informasi tidak sempurna dan
asimetris. Input dan ouput yang dipertukarkan
heterogen. Harga cenderung kaku (rigid) atau susah
berubah seketika. Price rigidities menyebabkan pasar
tidak mampu melakukan keseimbangan (non-market
clearing). Akibatnya, gangguan-gangguan
perekonomian cenderung untuk memunculkan resesi.


                                                       40
b. 2) Pandangan Keynesian tentang
Uang
 Uang bukan sekedar medium of exchange, tapi juga
 sebagai penyimpan nilai (store of value). Fungsi
 penyimpan ini memungkinkan uang digunakan
 sebagai alat memperoleh keuntungan melalui
 tindakan spekulasi.
 Uang tidak bersifat netral, dapat mempengaruhi
 variabel-variabel riil (ouput dan kesempatan kerja).
 Di sini dikotomi klasik tidak relevan.
 Pewran pemerintah diperlukan dalam pengelolaan
 perekonomian, baik melalui fiskal maupun monetary
 policies.
                                                        41
5. Memahami Model Ekonomi
Makro
Merupakan tindakan penyederhanaan realitas
   ekonomi yang sangat kompleks, melalui
   pemahaman thd klasifikasi-klasifikasi model
   sbb:
a. Model Klasik Versus Keynesian
b. Model Tiga Pasar
c. Model Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
d. Model Statis, Statis Komparatif, dan Dinamis
e. Model Ekonomi Tertutup dan Terbuka

                                                  42
a. Model Klasik Versus Keynesian
 Dilihat dari asumsi tentang Pasar dan Uang.
 MODEL KLASIK : Jika pasar diasumsikan berstruktur
 persaingan sempurna, campur tangan Pemerintah
 relatif kecil, sementara uang bersifat netral.
 MODEL KEYNESIAN : Jika pasar diasumsikan
 berstruktur bukan persaingan sempurna, uang tidak
 bersifat netral dan campur tangan Pemerintah
 diperlukan.



                                                     43
b. Model Tiga Pasar
 Model-model ekonomi makro, baik Klasik maupun
 Keynesian, dibangun berdasarkan asumsi bahwa
 perekonomian terdiri atas tiga pasar, yaitu :
 I.   Pasar Tenaga Kerja
 II. Pasar Barang dan Jasa
 III. Pasar Uang (Finansial)
 Keseimbangan makro tercapai ketika pasar, baik
 secara individu maupun bersamaan, telah mencapai
 keseimbangan.


                                                    44
3. Model Keseimbangan dan
Ketidakseimbangan
 Model keseimbangan (Equilibrium Model) adalah
 model yang analisisnya berlandaskan asumsi
 perekonomian akan senantiasa mencapai
 keseimbangan.
 Model ketidakseimbangan (Disequilibrium Model)
 adalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi
 bahwa perekonomian tidak selalu berada dalam
 keseimbangan.



                                                     45
d. Model Statis, Statis Komparatif,
dan Dinamis
 Model Statis (Static Model) adalah model ekonomi
 makro yang mengabaikan dimensi waktu. Analisi
 ekonomi (keseimbangan dan ketidakseimbangan)
 dilakukan pada suatu keadaan tertentu.
 Model Statis Komparatif (Comparative Static Model)
 adalah moel ekonomi yang membandingkan kondisi
 keseimbangan dari suatu kondisi ke kondisi yang lain.
 Model Dinamis (Dynamic Model) adalah model
 ekonomi yang analisisnya mempertimbangkan
 perubahan dari waktu ke waktu.

                                                         46
e. Model Ekonomi Tertutup dan
   Terbuka
 Model Ekonomi Tertutup (Closed Economy Model)
 adalah model ekonomi yang mengasumsikan bahwa
 perekonomian tidak melakukan transaksi dengan
 perekonomian lain/ dunia (rest of the world).
 Model Ekonomi Terbuka (Open Economy Model)
 mengasumsikan bahwa perekonomian melakukan
 transaksi dengan perekonomian lain/dunia.




                                                 47

More Related Content

What's hot

Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiSugeng Budiharsono
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiMang Engkus
 
Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)
Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)
Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)Nurrachman Budi Mulya
 
Eksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikEksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikM. Ifaldi Sidik
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiQuinta Nursabrina
 
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)Indra Jaya
 
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan KeputusanResiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusansischayank
 
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETERINDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETERHeny Larasatii
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamFirman Ferdian
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashOpissen Yudisyus
 
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroPerbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroIrvan Malvinas
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoyaserli putra
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasionalwawawawawaw
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 

What's hot (20)

Model Ekonomi
Model EkonomiModel Ekonomi
Model Ekonomi
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset Operasi
 
Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)
Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)
Kelangkaan (kelangkaan, skala prioritas, biaya peluang, ekonomi syariah)
 
Eksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikEksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang Publik
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
 
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)
 
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan KeputusanResiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
Resiko, Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan
 
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETERINDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAN MONETER
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alam
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makroPerbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
Perbedaan antara teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro
 
Mikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirnoMikro sadono sukirno
Mikro sadono sukirno
 
5. manajemen operasional
5. manajemen operasional5. manajemen operasional
5. manajemen operasional
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem Ekonomi
 

Viewers also liked

Pengantar ekonomi &bisnis 2
Pengantar ekonomi &bisnis 2Pengantar ekonomi &bisnis 2
Pengantar ekonomi &bisnis 2Rika Nurviana
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 
Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,bradpull
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiYuca Siahaan
 
Peran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiPeran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiNia Kurnia
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroImo Priyanto
 
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahKumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahFahmy Metala
 
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPASANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPASUofa_Unsada
 

Viewers also liked (12)

proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
Pengantar ekonomi &bisnis 2
Pengantar ekonomi &bisnis 2Pengantar ekonomi &bisnis 2
Pengantar ekonomi &bisnis 2
 
Ekonomi - Pelaku Ekonomi
Ekonomi - Pelaku EkonomiEkonomi - Pelaku Ekonomi
Ekonomi - Pelaku Ekonomi
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,Menurut teori keynes ,,,,
Menurut teori keynes ,,,,
 
Aliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomiAliran aliran makro ekonomi
Aliran aliran makro ekonomi
 
Peran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiPeran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomi
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
Neo klasik
Neo klasikNeo klasik
Neo klasik
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahKumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
 
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPASANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KORAN KOMPAS
 

Similar to Ekonomi

Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Prisca193620
 
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdfKelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdffebriyantiar02
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam editedardimuluk
 
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdfKelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdffebriyantiar02
 
Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)Tila17
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxIkadekfarrelArvanant
 
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptxEKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptxdeniirawan79
 
ekonomi1-140925124540-phpapp02.pdf
ekonomi1-140925124540-phpapp02.pdfekonomi1-140925124540-phpapp02.pdf
ekonomi1-140925124540-phpapp02.pdfdinimuliarni
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1aanjbi
 
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu EkonomiPertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu EkonomiAditya Panim
 
93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802Rus Pan
 
Tugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiTugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiVillia Lokita
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiNeyna Fazadiq
 
Alan Arifin Modul 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Alan Arifin Modul 1   Konsep Dasar Ilmu EkonomiAlan Arifin Modul 1   Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Alan Arifin Modul 1 Konsep Dasar Ilmu EkonomiFachran Arifin
 
Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomiIlmu ekonomi
Ilmu ekonomiceppywr
 

Similar to Ekonomi (20)

Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
 
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdfKelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
 
Slide 1 (pe)
Slide 1 (pe)Slide 1 (pe)
Slide 1 (pe)
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam edited
 
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdfKelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)
 
Analisis ilmu ekonomi makro
Analisis ilmu ekonomi makroAnalisis ilmu ekonomi makro
Analisis ilmu ekonomi makro
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptxKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO Tugas akhir(2)^^.pptx
 
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptxEKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
EKONOMI MODUL 1UNIT 1.pptx
 
ekonomi1-140925124540-phpapp02.pdf
ekonomi1-140925124540-phpapp02.pdfekonomi1-140925124540-phpapp02.pdf
ekonomi1-140925124540-phpapp02.pdf
 
Modul pengantar makro
Modul pengantar makroModul pengantar makro
Modul pengantar makro
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1
 
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu EkonomiPertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
 
93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802
 
Tugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiTugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomi
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomi
 
Alan Arifin Modul 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Alan Arifin Modul 1   Konsep Dasar Ilmu EkonomiAlan Arifin Modul 1   Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Alan Arifin Modul 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
 
Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomiIlmu ekonomi
Ilmu ekonomi
 

More from Ilmu-bermanfaat23

More from Ilmu-bermanfaat23 (14)

unsur unsur halogen
unsur unsur halogenunsur unsur halogen
unsur unsur halogen
 
Karya tulis ilmiah "peredaran video porno"
Karya tulis ilmiah "peredaran video porno"Karya tulis ilmiah "peredaran video porno"
Karya tulis ilmiah "peredaran video porno"
 
Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak
Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemakHubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak
Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak
 
Mananjemen pemasaran
Mananjemen pemasaranMananjemen pemasaran
Mananjemen pemasaran
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
 
Profesi
ProfesiProfesi
Profesi
 
Rapunzel
RapunzelRapunzel
Rapunzel
 
Pangeran katak
Pangeran katakPangeran katak
Pangeran katak
 
Expressing pain,relief and pleasure
Expressing pain,relief and pleasureExpressing pain,relief and pleasure
Expressing pain,relief and pleasure
 
jual beli dalam islam
jual beli dalam islamjual beli dalam islam
jual beli dalam islam
 
Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
 
Makalah bk
Makalah bkMakalah bk
Makalah bk
 
Reptilia & mamalia
Reptilia & mamaliaReptilia & mamalia
Reptilia & mamalia
 

Recently uploaded

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHykbek
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 

Ekonomi

  • 1. Bab I Pendahuluan 1. Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro 2. Fokus pembahasan Ilmu Ekonomi Makro 3. Peranan Pemerintah 4. Aliran-aliran pemikiran dalam Teori Ekonomi Makro 5. Memahami Model Ekonomi Makro 1
  • 2. 1. Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro a. Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik b. Revolusi Keynes: Lahirnya Teori Ekonomi Makro 2
  • 3. a. Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik Titik awal perkembangan Ilmu Ekonomi Modern dimulai saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Analisis Ilmu Ekonomi menggunakan dasar-dasar ilmiah, tanpa Teori Moral dan Teologis. Dasar-dasar ilmiah tsb meliputi gejala-gejala ekonomi seperti Kenaikan Harga Barang dan Pengangguran menunjukkan adanya Gangguan Keseimbangan Sistem Ekonomi. 3
  • 4. 4
  • 5. lanjutan Masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan. Alam semesta berjalan teratur, sistem ekonomi pun mampu memulihkan dirinya sendiri (Self Adjustment) karena ada kekuatan pengatur yang disebut Invisible Hands. Invisible hands dimaksud adalah Mekanisme Pasar, yaitu suatu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan DEMAND dan SUPPLY, yang mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien, jika Pemerintah TIDAK IKUT campur dalam perekonomian. 5
  • 6. lanjutan Ekonom Perancis, Jean Baptiste Say (1767-1832), mematangkan pemikiran Smith dengan pendapat yang disebut Hukum Say: “ …. Supply creates it’s own demand …. “ dalam buku A Treatise on Political Economy (1803). Maksud Hukum Say adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar. Pasar mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien lewat proses pertukaran (Exchange Economics). Pendapat ini diperkuat oleh Leon Walras (1834-1910) dengan model ekonomi keseimbangan pasar simultan yang menjadi dasar analisis model keseimbangan umum (General Equilibrium Model). 6
  • 7. 7
  • 8. lanjutan Kesimpulan dari para ekonom Klasik tersebut adalah : Alokasi sumber daya yang efisien akan tercapai bila individu-individu dalam perekonomian telah mencapai efisiensi. Indikator telah terjadi efisiensi, bila masing-masing individu telah berada dalam keseimbangan. Efisiensi dan keseimbangan ibarat dua muka uang logam. Efisiensi tidak akan tercapai tanpa keseimbangan. Tidak ada keseimbangan yang tidak efisien. Itu tercapai hanya melalui mekanisme pasar. Kelompok ini oleh John Maynard Keynes (1883-1946) disebut Classical Economists, sedangkan teorinya disebut Classical Economics Theory. 8
  • 9. lanjutan Keyakinan Ekonom Klasik akan mekanisme pasar didasari asumsi-asumsi (pada Ekonomi Mikro) : bahwa struktur pasar merupakan persaingan sempurna, informasi simetris dan sempurna, input dan output adalah homogen, para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan. Untuk memperdalam pengertian Teori Ekonomi Klasik ada dua asumsi penting yang harus ditambahkan, yaitu : ASUMSI Pertama, adalah proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga. Kita dapat mengabaikan kendala waktu dan tempat dalam menganalisis proses pertukaran antar para pelaku ekonomi. 9
  • 10. lanjutan Artinya, dalam proses pertukaran, individu-individu yang terlibat tidak terbatasi waktu dan tempat. Dengan demikian Pasar adalah institusi yang tak terbatasi waktu dan tempat (timeless and placeless). ASUMSI Kedua, asumsi Netralitas Uang (Money Neutrality): Fungsi uang adalah semata-mata alat transaksi (medium of exchange). Tidak ada penggunaan uang untuk tujuan spekulasi. Karenanya uang tidak dapat memengaruhi jumlah output yang diproduksi para pelaku ekonomi. Yang dapat dipengaruhi oleh uang hanyalah tingkat harga. Bila jumlah uang beredar bertambah, harga barang dan jasa naik. 10
  • 11. lanjutan Pada asumsi kedua ini harga bersifat flexibel dapat berubah seketika itu juga (Price flexibility). Asumsi ini dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter dengan sektor riil oleh Teori Klasik. Asumsi-asumsi Klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk saling berinteraksi. Akibatnya fokus bahasan Klasik adalah analisis perilaku individu (Produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Jika setiap individu dalam perekonomian telah mencapai keseimbangan maka perekonomian secara total mencapai keseimbangan. Teori Ekonomi Klasik identik dengan Teori Ekonomi Mikro. 11
  • 12. lanjutan Berdasarkan Hukum Say, permintaan relatif tidak terbatas, maka masalah sentral perekonomian adalah Penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah Ilmu Ekonomi Klasik juga dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekankan sisi penawaran (SUPPLY SIDE ECONOMICS) 12
  • 13. b. Revolusi Keynes: Lahirnya Teori Ekonomi Makro Diawali dengan adanya Great Depression (1929-1933) perekonomian di berbagai negara besar menghadapi masalah besar. Angka pengangguran meningkat, output perekonomian berkurang drastis, investasi merosot tajam. Terjadi kelesuan ekonomi. Depresi yang berlangsung lama itu membuyarkan keyakinan terhadap hipotesis ekonomi klasik. Tahun 1936 terbit buku berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money” karya ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadaan. 13
  • 14. 14
  • 15. lanjutan The General Theory menyampaikan dua hal pokok: Pertama, kritik terhadap kelemahan Teori Klasik yang idealis (utopian) tentang asumsi pasar, dan terlalu ditekankan masalah ekonomi pada sisi penawaran. Kedua, berupa usulan pemulihan perekonomian dengan memasukkan peranan Pemerintah dalam perekonomian dalam rangka menstimulir sisi permintaan. Kedua pokok pikiran Keynes membawa pembaruan radikal dalam ilmu ekonomi. Pembaharuan tersebut meliputi : 15
  • 16. lanjutan SATU, Mulai diperhatikan dimensi global atau AGREGAT (MAKRO) dalam analisis ilmu ekonomi. Dengan demikian ilmu ekonomi telah berkembang menjadi ilmu ekonomi Makro**). DUA, Dimasukkannya peranan pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya peranan analisi kebijakan (Policies Analysis). TIGA, Dengan diperlukannya analisis kebijakan, maka perlu pula studi-studi empiris. Dengan demikian terjadi penyempurnaan metodologi dalam analisis ekonomi. Dari hanya mengandalkan hanya deduktif *) saja menjadi juga menggunakan metode induktif. Keynes menjadi “Bapak” Ilmu Ekonomi Makro sekaligus ekonom perintis studi induktif. 16
  • 17. *)Metode dalam menalar : Metode (berfikir) deduktif, adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Metode (berfikir) induktif, adalah adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan di fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. 17
  • 18. **) Asal mula perkembangan Makroekonomi Ada beberapa hal yang tidak bisa dijawab dengan analisis mikroekonomi, seperti : Faktor-faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara? Mengapakah setiap negara menghadapi masalah pengangguran, yang adakalanya semakin lama semakin buruk keadaannya. Mengapa harus terjadi kenaikan harga-harga yang sering diikuti dengan masalah pengangguran yang cukup serius? Mengapakah berbagai perekonomian tidak mengalami pertumbuhan yang sama cepatnya? 18
  • 19. 2. Fokus pembahasan Ilmu Ekonomi Makro Substansi pembahasan Ekonomi Mikro dan Makro adalah bagaimana manusia selaku individu yang rasional mengatasi masalah kelangkaan (Scarcity). Dalam ilmu ekonomi mikro fokus analisisnya adalah perilaku individu seperti; perusahaan (produsen), tenaga kerja dan konsumen dalam konteks yang lebih terbatas (industri). Dalam Ilmu Ekonomi Makro dibahas : 19
  • 20. lanjutan Bagaimana segi demand dan supply menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian Peranan Policy dan campur tangan Pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi Fokus pembahasannya adalah bagaimana perilaku para agen ekonomi dalam konteks agregat (keseluruhan) 20
  • 21. lanjutan Tujuan cabang ilmu ekonomi makro sama seperti ekonomi mikro, yaitu : melihat apakah sudah terjadi alokasi sumber daya ekonomi yang efisien atau belum? Kalau belum, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Kalau sudah, apakah efisiensi tersebut dapat ditingkatkan lagi atau tidak? 21
  • 22. lanjutan Adapun Cakupan Fokus bahasan Ekonomi Makro adalah : a. Masalah inflasi b. Masalah pertumbuhan ekonomi c. Masalah pengangguran d. Interaksi dengan perekonomian dunia e. Siklus ekonomi 22
  • 24. a. Masalah inflasi Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus menerus. Dari sisi teori ekonomi, gejala inflasi menunjukkan terjadinya kelebihan permintaan (Excess Demand) di tingkat makro atau seluruh industri dalam perekonomian. Inflasi menunjukkan inefisiensi perekonomian secara keseluruhan. Jika tidak cepat-cepat diatasi, inflasi akan menekan kemampuan perekonomian dalam berproduksi, melemahkan permintaan masyarakat berpenghasilan rendah dan tetap. Berdampak politis yang besar. 24
  • 25. 25
  • 26. b. Masalah pertumbuhan ekonomi Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan antara permintaan agregat dan penawaran agregatnya makin baik dibanding periode sebelumnya. Mengatasi inflasi dengan memacu Supply Agregat, atau memengaruhi Demand Agregat sampai jumlah yang diinginkan. Peranan pemerintah diperlukan. Jika terjadi kemandekan produksi dan atau permintaan disebabkan oleh terlalu besarnya campur tangan pemerintah, maka peranan pemerintah harus dikurangi. Begitu juga sebaliknya. 26
  • 27. 27
  • 28. c. Masalah pengangguran Penganggur adalah angkatan kerja (orang yang mencari kerja) tetapi tidak mendapat pekerjaan (spt yang diinginkan). Tingkat pengangguran dinyatakan dalam persen (%) dari angkatan kerja. Secara teoritis pengangguran yang masih dapat ditolerir adalah sekitar 4-5% per tahun. Jika lebih, akan berdampak politis, hilangnya kepercayaan kepada pemerintah, adanya krisis sosial. Secara ekonomi, tingkat pengangguran tinggi mempunyai arti bahwa alokasi sumber daya manusia masih belum adil dan atau efisien. Agar diperhatikan persentase dan angka absolut dari pengangguran. 28
  • 29. d. Interaksi dengan perekonomian dunia Sekarang tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri dalam upaya menyejahterakan rakyatnya. Kerjasama ekonomi internasional mutlak diperlukan, terutama perdagangan antarnegara. Yang perlu diperhatikan, apakah kerjasama tsb makin menguntungkan atau merugikan? Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak kerjasama internasional terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran dan atau nilai tukar mata uang. 29
  • 30. e. Siklus ekonomi Dalam kenyataannya, output agregat tidak tumbuh mengikuti pola garis lurus, melainkan mengalami naik turun secara teratur. Gerakan naik turun output agregat ini disebut siklus perekonomian atau siklus bisnis (business cycle). Pola naik turun yang teratur ini mempunyai berbagai tingkat tenggang waktu. Ada yang berjangka pendek (3-11 tahun), jangka panjang (30-70 tahun), bahkan jangka sangat panjang (200 tahun). Tenggang waktu siklus ekonomi sangat tergantung pada faktor-faktor yang memengaruhinya. Untuk siklus jangka pendek, biasanya lebih disebabkan oleh perubahan musim. Jangka panjang oleh perubahan teknologi, Jangka sangat panjang oleh perubahan tatanan sospol dan kebudayaan. 30
  • 31. lanjutan Siklus ekonomi mendapat perhatian penting dalam teori ekonomi makro, karena dampat-dampak yang ditimbulkannya. Misalnya, resesi ekonomi yang berkepanjangan akan menjerumuskan perekonomian ke keadaan depresi. Sebaliknya ekspansi yang berkepanjangan juga akan menyulut inflasi, kemandekan ekonomi, dan akhirnya juga resesi. Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi siklus ekonomi disebut kebijakan antisiklus (Anti-cycle Policies) 31
  • 32. 3. Peranan Pemerintah Peranan Pemerintah dalam ekonomi makro mempunyai porsi yang relatif besar. Kajian terhadap seberapa besar peranan Pemerintah dimanifestasikan dalam pembahasan KEBIJAKAN MONETER dan KEBIJAKAN FISKAL. Kebijakan moneter adalah kebijakan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik (yang diinginkan) dengan cara mengubah-ubah jumlah uang beredar. Kebijakan fiskal adalah kebijakan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik (yang diinginkan) dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran Pemerintah. 32
  • 33. lanjutan Dalam konteks perekonomian global, kajian peranan pemerintah dimanifestasikan dalam analisis kebijakan ekonomi internasional. Di dalam analisis ini tercakup juga kebijakan moneter dan fiskal dalam perekonomian yang terbuka, yaitu perekonomian yang melakukan transaksi ekonomi dengan perekonomian lain (dunia). 33
  • 34. 4. Aliran-aliran pemikiran dalam Teori Ekonomi Makro Teori ekonomi makro lahir dari kritik Keynes terhadap Teori Ekonomi Klasik. Sebaliknya, kritik Keynes mendapat tanggapan dari Kaum Klasik sehingga melahirkan aliran pemikiran yang dikenal sebagai Moneteris (Monetarism). Perdebatan tiada henti kaum penerus ajaran Klasik dengan Keynesian, melahirkan sintesis-sintesis (teori-teori) baru yang lebih baik dan realistis. Dengan teori-teori baru itu ekonomi modern dikelola untuk memberikan hasil maksimal buat masa depan manusia. 34
  • 35. lanjutan Adapun aliran tersebut terbagi atas: a. Aliran Klasik (Akumulasi pengetahuan sejak Adam Smith sampai A.C. Pigou (1877-1959) 1) Pandangan Aliran Klasik tentang Pasar 2) Pandangan Aliran Klasik tentang Uang a. Aliran Keynesian 1) Pandangan Keynesian tentang Pasar 2) Pandangan Keynesian tentang Uang 35
  • 36. a. 1) Pandangan Aliran Klasik tentang Pasar Keseimbangan perekonomian berpondasikan pada keseimbangan individu (konsumen, produsen). Para individu mencapai keseimbangannya jika seluruh sumber dayanya habis digunakan/dikonsumsi dalam rangka mencapai target maksimal (prinsip maksimalisasi hasil), atau target yang ditetapkan tercapai dengan biaya minimal (prinsip minimalisasi biaya). Pasar merupakan alat alokasi sumber daya yang efisien, selama struktur pasar adalah persaingan sempurna, informasi sempurna dan simetris, tidak ada barang publik yang memunculkan eksternalitas, input dan output yang diperdagangkan masing-masing bersifat homogen. 36
  • 37. lanjutan Harga yang terbentuk merupakan interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran. Harga yang terbentuk merupakan harga keseimbangan . Bila terjadi kelebihan permintaan atau penawaran, maka kekuatan permintaan dan penawaran berinteraksi kembali, sehingga terbentuk harga keseimbangan baru (harga bergerak dengan sangat fleksibel), dengan catatan bahwa proses interaksi tersebut dapat berjalan seketika itu juga. 37
  • 38. a. 2) Pandangan Aliran Klasik tentang Uang Uang tidak lebih sebagai alat transaksi (medium of exchange). Tidak punya pengaruh terhadap variabel- variabel riil (output dan kesempatan kerja). Uang hanya berpengaruh thd variabel-variabel moneter, misalnya harga barang. Karenanya antara sektor riil dengan sektor moneter tidak ada keterkaitan, atau dengan kata lain, ada dikotomi (pemisahan) antara sektor riil dengan sektor moneter (Classical Dichotomy). Implikasinya, tidak diperlukan peran pemerintah dalam perekonomian, sebab fleksibilitas harga akan mendorong terjadinya alokasi sumber daya yang efisien. 38
  • 39. lanjutan Dalam aliran klasik terdapat dua pandangan. Pertama, pandangan yang sangat menolak peran Pemerintah dari aliran Klasik Baru (Real Business Cycle). Kedua, yang masih dapat menerima peran Pemerintah, selama hanya melalui kebijakan moneter, dari aliran Monetarism. 39
  • 40. b. 1) Pandangan Keynesian tentang Pasar Pandangan thd pasar berbanding terbalik dari Klasik. Dalam kenyataannya struktur pasar cenderung monopolistik, informasi tidak sempurna dan asimetris. Input dan ouput yang dipertukarkan heterogen. Harga cenderung kaku (rigid) atau susah berubah seketika. Price rigidities menyebabkan pasar tidak mampu melakukan keseimbangan (non-market clearing). Akibatnya, gangguan-gangguan perekonomian cenderung untuk memunculkan resesi. 40
  • 41. b. 2) Pandangan Keynesian tentang Uang Uang bukan sekedar medium of exchange, tapi juga sebagai penyimpan nilai (store of value). Fungsi penyimpan ini memungkinkan uang digunakan sebagai alat memperoleh keuntungan melalui tindakan spekulasi. Uang tidak bersifat netral, dapat mempengaruhi variabel-variabel riil (ouput dan kesempatan kerja). Di sini dikotomi klasik tidak relevan. Pewran pemerintah diperlukan dalam pengelolaan perekonomian, baik melalui fiskal maupun monetary policies. 41
  • 42. 5. Memahami Model Ekonomi Makro Merupakan tindakan penyederhanaan realitas ekonomi yang sangat kompleks, melalui pemahaman thd klasifikasi-klasifikasi model sbb: a. Model Klasik Versus Keynesian b. Model Tiga Pasar c. Model Keseimbangan dan Ketidakseimbangan d. Model Statis, Statis Komparatif, dan Dinamis e. Model Ekonomi Tertutup dan Terbuka 42
  • 43. a. Model Klasik Versus Keynesian Dilihat dari asumsi tentang Pasar dan Uang. MODEL KLASIK : Jika pasar diasumsikan berstruktur persaingan sempurna, campur tangan Pemerintah relatif kecil, sementara uang bersifat netral. MODEL KEYNESIAN : Jika pasar diasumsikan berstruktur bukan persaingan sempurna, uang tidak bersifat netral dan campur tangan Pemerintah diperlukan. 43
  • 44. b. Model Tiga Pasar Model-model ekonomi makro, baik Klasik maupun Keynesian, dibangun berdasarkan asumsi bahwa perekonomian terdiri atas tiga pasar, yaitu : I. Pasar Tenaga Kerja II. Pasar Barang dan Jasa III. Pasar Uang (Finansial) Keseimbangan makro tercapai ketika pasar, baik secara individu maupun bersamaan, telah mencapai keseimbangan. 44
  • 45. 3. Model Keseimbangan dan Ketidakseimbangan Model keseimbangan (Equilibrium Model) adalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi perekonomian akan senantiasa mencapai keseimbangan. Model ketidakseimbangan (Disequilibrium Model) adalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi bahwa perekonomian tidak selalu berada dalam keseimbangan. 45
  • 46. d. Model Statis, Statis Komparatif, dan Dinamis Model Statis (Static Model) adalah model ekonomi makro yang mengabaikan dimensi waktu. Analisi ekonomi (keseimbangan dan ketidakseimbangan) dilakukan pada suatu keadaan tertentu. Model Statis Komparatif (Comparative Static Model) adalah moel ekonomi yang membandingkan kondisi keseimbangan dari suatu kondisi ke kondisi yang lain. Model Dinamis (Dynamic Model) adalah model ekonomi yang analisisnya mempertimbangkan perubahan dari waktu ke waktu. 46
  • 47. e. Model Ekonomi Tertutup dan Terbuka Model Ekonomi Tertutup (Closed Economy Model) adalah model ekonomi yang mengasumsikan bahwa perekonomian tidak melakukan transaksi dengan perekonomian lain/ dunia (rest of the world). Model Ekonomi Terbuka (Open Economy Model) mengasumsikan bahwa perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain/dunia. 47